SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-1
Pengembangan Sistem Informasi Perkuliahan Dengan Pendekatan Sistem Pakar Oleh: Ir. Heru Nurwarsito, Mkom., Herman Tolle, ST, MT. , Indriawan Adrak, ST. ABSTRAK Sistem informasi berbasis komputer sangat dibutuhkan, khususnya dalam pengembangan suatu organisasi, dalam hal ini adalah sebuah universitas. Penjadwalan dan pengaturan ruang kuliah secara manual dapat saja dilakukan namun penanganan seperti ini akan mengalami banyak hambatan terutama dalam hal ketelitiannya, untuk dapat mengatasinya diperlukan suatu sistem lain yang dapat menangani hal tersebut agar didapatkan suatu informasi yang tepat dan cepat serta dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pengelolaan secara manual. Kehadiran sistem pendukung pengambilan keputusan sangat membantu bagi penjadwalan dan pengaturan ruang kuliah karena dapat membantu memberikan alternatif pemecahan bagi masalah yang dihadapi, misalnya adanya tabrakan jadwal kuliah. Pengaturan ruang kuliah adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh tata usaha jurusan atau Fakultas, yang selama ini dilakukan secara manual sehingga kadang - kadang terjadi kesalahan dalam hal pengaturan penggunaan kapasitas ruang kuliah yang disebabkan oleh datadata yang tidak terarsip dengan baik. Hal ini sebaiknya cepat diatasi karena jika sering terjadi bentrokan dalam pemakaian ruang kuliah atau kendala dengan kapasitas ruang kuliah maka akan mengganggu proses belajar mengajar. Perancangan dan pengimplementasian sistem informasi perkuliahan dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 6 dan Database Microsoft Access 2000. Sistem informasi perkuliahan ini terdiri dari data master yang berisi data ruang, data mata kuliah, data dosen, dan data waktu. Data transaksi yang berisi data jadwal sementara, data dosen berhalangan hadir, data jadwal perkuliahan dan data jadwal ujian. Terakhir adalah laporan yang berisi laporan jadwal perkuliahan dan laporan jadwal ujian. Hak akses program Sistem Informasi Perkuliahan ini hanya diberikan kepada pihak administrasi Jurusan/Fakultas. Pengujian Sistem Informasi Perkuliahan dilakukan pada setiap aplikasi sistem untuk mengetahui proses yang dilakukannya. Hasil dari pengujian aplikasi sistem dapat diketahui bahwa aplikasi sistem pada Sistem Informasi Perkuliahan dapat melakukan proses dengan baik dan benar. Pengujian juga dilakukan terhadap rule-rule dari sistem pakar (Expert System) yang sudah dibuat untuk mengetahui apakah sistem sudah dapat bekerja dengan baik dan benar. Kata Kunci : Sistem informasi perkuliahan, sistem pakar (Expert System), rule, Borland Delphi 6, microsoft access 2000, recording, database. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer terus berkembang dengan cepat, sehingga hampir semua pengolahan sistem informasi telah memanfaatkan teknologi komputer dalam pengolahan data dan penyajiaan informasi. Pemakaian komputer sangat membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan yang semula dikerjakan secara manual. Sistem informasi berbasis komputer sangat dibutuhkan, khususnya dalam pengembangan suatu organisasi, dalam hal ini adalah sebuah universitas. Penjadwalan dan pengaturan ruang kuliah secara manual dapat saja dilakukan namun penanganan seperti ini akan mengalami banyak hambatan terutama dalam hal ketelitiannya, untuk dapat mengatasinya diperlukan suatu sistem lain yang dapat menangani hal tersebut agar didapatkan suatu informasi yang tepat dan cepat serta dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pengelolaan secara manual. Kehadiran sistem pendukung pengambilan keputusan sangat membantu bagi penjadwalan dan pengaturan ruang kuliah karena dapat membantu memberikan alternatif pemecahan bagi masalah yang akan dihadapi. Seperti halnya sebuah sebuah tingkat managerial yang lebih tinggi, dalam proses
pengambilan keputusan diperlukan ahli atau pun seorang pakar dalam membantu proses pengambilan keputusan tersebut. Maka dalam sistem komputerisasi juga demikian, dalam proses sistem pengambilan keputusan diperlukan suatu metode dimana dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode sistem pakar. Karena sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu [Turban, Efraim. 2005. Decision Support System, Intelligent System. Jilid II. Edisi 7. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit Andi]. Pengaturan ruang kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh tata usaha (recording / administrasi) jurusan, yang selama ini dilakukan secara manual sehingga kadang - kadang terjadi kesalahan dalam hal pengaturan penggunaan kapasitas ruang kuliah yang disebabkan oleh data-data yang tidak terarsip dengan baik. Hal ini sebaiknya cepat diatasi karena jika sering terjadi bentrokan dalam pemakaian ruang kuliah atau kendala dengan kapasitas ruang kuliah maka akan mengganggu proses belajar mengajar di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan dari beberapa permasalahan yang dijelaskan sebelumnya, yaitu : 1. Merancang dan membuat Sistem Informasi Perkuliahan. 2. Merancang dan membuat antarmuka Sistem Informasi Perkuliahan dengan menggunakan sistem database Microsoft Access 2000 dan bahasa pemrograman Borland Delphi 6. 3. Merancang dan membuat rule-rule sistem pakar yang akan digunakan dalam sistem informasi perkuliahan. 1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada: • Perencanaan model dan pembangunan sistem informasi Perkuliahan sesuai informasi dari Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. • Pengaturan dan penjadwalan kuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. • Penjadwalan tidak dibuat secara permanen (dapat diedit). • Program dibuat untuk tata usaha (recording/ administrasi) Jurusan Teknik Elektro. • Program bersifat stand alone. •
1.4 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah dengan adanya sistem informasi perkuliahan ini diharapkan dapat menciptakan kondisi dimana proses belajar mengajar menjadi baik dan lancar, meningkatkan proses pelayanan dalam pengaturan dan penjadwalan ruang kuliah, meminimalisir terjadinya tabrakan jadwal kuliah dan tabrakan dalam penggunaan ruang kuliah. II. TEORI DASAR 2.1 Sistem Informasi Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom., MM., 2002, pada bukunya Perencanaan Dan Pembangunan Sistem Informasi, menjelaskan bahwa Sistem Informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, Sistem Informasi merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara otomatis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.
2.1.1 Sumber Daya Informasi Informasi merupakan faktor penting dalam menjalankan sebuah organisasi. Semua organisasi dari yang terkecil hingga yang terbesar selalu membutuhkan informasi untuk menjalankan kegiatan dan memperkuat proses manajemen.
B-169
Perusahaan dengan tingkat manajemen yang kompleks juga membutuhkan informasi untuk menjalankan perusahaan tersebut. Banyaknya informasi berguna yang beredar, disebabkan oleh keandalan sistem informasi yang terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada. Komponen ini merupakan kombinasi dari orang (people), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi (communications networks) dan sumber data yang dihimpun, ditransformasi dan mengalami proses pengaliran dalam suatu organisasi.
Gambar 2.1 Sumber Daya Sistem Informasi Sumber : Andi Kristanto, 2003:15 2.1.2 Kualitas Informasi Informasi yang diperoleh harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas informasi tergantung pada beberapa hal yang sangat dominan yaitu (Andi Kristanto, 2003: 10): 1.Keakuratan informasi Informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. 2. Relevan Informasi harus bermanfaat bagi si penerima, sebab informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan. 3. Ketepatan waktu Informasi yang diterima harus tepat waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi 4. Ekonomis, efisiensi dan dapat dipercaya Informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan dapat dipercaya kebenarannya. 2.1.3 Manfaat Sistem Informasi 1. Banyak Manfaat yang dapat diperoleh suatu perusahaan dengan pembangunan Sistem Informasi, antara lain (Budi Sutedjo Dharma O., 2003: 24): 2. Integrasi data dan informasi. 3. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redudansi data. 4. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial. 5. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen. 6. Meningkatkan citra perusahaan.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
2.2 Kosep Basis Data Basis Data, salah satu komponen dari sistem informasi, berfungsi untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada di dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk. Fathansyah, Ir. dalam bukunya Basis Data menjelaskan bahwa basis data (database) terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya. Database yang dibentuk diharapkan memiliki sifat-sifat, antara lain: Efisien dan efektif dalam pengorganisasiannya Bebas redundansi (duplikasi data) Fleksibel (mudah, dinamis dan tidak bergantung) Sistem database yang diakses secara bersama dalam lingkungan jaringan sehingga mendukung penggunaan bersama dan distribusi data 2.3 Konsep Dasar Decision Support System (DSS) Keputusan-keputusan dibuat untuk dapat memecahkan suatu masalah. Dalam usaha untuk dapat memecahkan suatu masalah, memungkinkan adanya banyak keputusan. Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem yang dibuat dan dilengkapi dengan prosesproses interaktif dan mengandung basis pengetahuan untuk mendukung atau membantu pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support Systems (DSS) sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tidak ada satu orang pun yang tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh Scott-Morton pada tahun 1971. Turban, Efraim dalam bukunya yang berjudul Decision Support System, Intelligent System 2005 mendefinisikan cikal bakal DSS tersebut sebagai “ sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur “. DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidak puasan terhadap TPS ( Transaction Processing System ) dan MIS ( Management Informasion System ). Sebagaimana diketahui TPS lebih memfocuskan diri pada perekaman dan pengendalian transaksi yang merupakan kegiatan yang bersifat berulang dan terdefinisi dengan baik, sedangkan MIS lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya tidak fleksibel.
B-170
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan adalah melengkapi informasi-informasi yang diperlukan untuk mendukung tugas-tugas dan kegiatan yang terlibat dalam kegiatan pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan kelompok merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas atau tujuan bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama-sama.
2.4 Konsep Dasar Expert System (Sistem Pakar) Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu [Turban Effraim 2005]. Permasalahan yang ditangani oleh seorang pakar bukan hanya permasalahan yang mengandalkan algoritma, namun terkadang juga permasalahan yang sulit dipahami. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh seorang pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Oleh karena itu sistem pakar dibangun bukan berdasarkan algoritma tertentu, tetapi berdasarkan basis pengetahuan dan aturan. Sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI (Artificial Intelligence) yang membuat penggunaan secara luas knowledge (pengetahuan) yang khusus untuk menyelesaikan masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Berikut ini adalah gambaran konsep dasar dari suatu sistem pakar knowledge-base. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian dalam sistem pakar terdiri dari 2 komponen utama, yaitu knowledgebase yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna.
Penggunaan sistem knowledge base (basis pengetahuan) juga dirancang untuk aksi pemandu cerdas seorang ahli. Pemandu cerdas dirancang denga teknologi sistem pakar karena memberikan banyak keuntungan terhadap pengembangannya. Semakin banyak knowledge yang ditambahkan untuk pemandu cerdas, maka sistem tersebut akan semakin baik dalam bertindak sehingga makin menyerupai pakar sebenarnya. Pengembangan suatu pemandu cerdas merupakan permulaan bagi pengembangan sistem pakar yang lebih lengkap lagi. 2.5 Konsep Umum Sistem Pakar Pengetahuan dari suatu sistem pakar mungkin dapat dipresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF…THEN (jika…maka). Walaupun cara diatas sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam membangun sistem pakar dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk aturan diatas. [Turban Effraim 2005] menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur/elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang merupakan keahliah adalah: • Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu. • Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu. • Prosedur-prosedur dan atuaran-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
B-171
•
Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah. • Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan). Bentuk-bentuk tersebut memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik dari seorang yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seorang yang mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memilah aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan atau tidaknya keahlian mereka. Pengalihan kehlian dari para ahli untuk kemudian dialihkan lagi keorang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini memerlukan 4 aktivitas, yaitu tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pengetahuan yang disimpan di komputer dinamakan dengan nama basis pengetahuan (knowledge-base). Ada dua tipe pengetahuan yaitu fakta dan prosedur. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar (reasoning). Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses ini dibuat dalam bentuk motor inferensi (inference engine). Menurut [Turban Effraim 2005], terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan sistem pakar, yaitu: 1. Pakar Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah. 2. Knowledge engineer (Perekayasa Sistem) Knowledge engineer adalah orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pemakai Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan, dan pakar. 2.6 Arsitektur Sistem Pakar Menurut Martin dan Oxman, 1988, Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
facility), dan mekanisme inferensi (inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas penjelasan (explanation facility). [Kusrini Skom 2006] Antarmuka pengguna adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan sistem. Basis data sistem pakar berisi pengetahuan setingkat dengan pakar pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Basis data ini terdiri dari 2 elemen dasar yaitu: • Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait. • Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus. Pengetahuan ini dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain. Fasilitas akuisisi pengetahuan merupakan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dengan sistem. Fasilitas akuisisi ini digunakan untuk memasukkan fakta-faktadan kaidah-kaidah sesuai dengan perkembangan ilmu. Meliputi proses pengumpulan, pemindahan, dan perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi (seperti buku, dll) ke program komputer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan basis pengetahuan (knowledge-base). Mekanisme inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berpikir manusia. Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi. Menurut Schnupp, 1989, Ada 4 macam tipe penjelasan ytang digunakan dalam sistem pakar, yaitu [Kusrini Skom 2006]: • Penjelasan mengenai jejak aturan yang menunjukkan status konsultasi. • Penjelasan mengenai bagaimana suatu keputusan diperoleh. • Penjelasan mengapa suatu sistem menanyakan suatu pertanyaan. • Penjelasan mengapa sistem tidak memberikan keputusan seperti yang dikehendaki oleh pengguna. Menurut Giarrantano dan Riley, 1994, Memori kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi mengenai berbagai macam fakta-fakta
B-172
tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi. Berikut ini merupakan gambaran dari arsitektur dasar dari sistem pakar [Kusrini Skom 2006]. Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment) [Turban effraim 2005]. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar kedalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Komponen-komponen yang terdapat didalam sistem pakar adalah seperti yang terdapat pada gambar 2.5, yaitu User Interface (Antarmuka pengguna), basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi, workplace, fasilitas penjelasan dan perbaikan pengetahuan.
2.5 Sybase PowerDesigner 11 Sybase Power Designer 11 merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk merancang basis data yaitu dengan cara mendesain atau membuat diagram ER, menganalisis diagram ER dan mengubah diagram ER menjadi sebuah basis data secara fisik.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
Konsep kerja Sybase Power Designer ditunjukkan dalam Gambar 2.3 berikut:
11
DBMS
Diagram ER
Conceptual Data Model
CDM Objects
Physical Data Model
PDM Objects
Gambar 2.3 Konsep kerja Sybase PowerDesigner 11 Sumber: Power Designer Tutorial, 2004 III. METODE PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi literatur yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji hal-hal yang berhubungan dengan teoriteori yang mendukung dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi tesebut. 3.2 Studi Lapangan Studi Lapangan bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. 3.3 Perancangan dan Implementasi aplikasi Pada tahap ini kita merancang sebuah sistem beserta databasenya dan pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat. 3.4 Pengujian Dan Analisa Sistem Tahap ini, kita akan melakukan pengujian dan analisa dengan menguji sistem yang dibuat dan dibandingkan dengan teori yang ada sehingga diperoleh sistem informasi yang sesuai dengan rancangan awal dan didapatkan suatu kesimpulan mengenai aplikasi yang dibuat. Analisa dilakukan terhadap aplikasi perangkat lunak sistem informasi berdasarkan proses perkuliahan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang dan teori yang telah dipelajari. 3.5 Pengambilan kesimpulan dan saran Penarikan kesimpulan dari data-data yang didapat berdasarkan pada kesesuaian antara teori dan praktek dan memberi saran untuk kesalahankesalahan yang terjadi dan untuk pengembangan Sistem Informasi Perkuliahan lebih lanjut. IV. PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Sistem informasi yang dirancang berdasarkan sistem perkuliahan yang ada di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang. Sistem Informasi ini Stand alone. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland Delphi 6 dengan Database Microsoft Access 2000 dengan menggunakan sistem operasi Microsoft Windows Profesional Service Pack 2. 4.1 Perancangan Sistem Sistem ini dirancang untuk keperluan pembuatan jadwal di Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Pada bagian ini ditentukan spesifikasi permasalahan yang ada dalam pembuatan jadwal perkuliahan dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam penyusunan jadwal kuliah, ternyata banyak sekali kendala-kendala yang ada, mulai dari menentukan jam kuliah, mata kuliah apa saja yang akan dimasukkan dalam semester ini, kemudian memasukkan mata kuliah tersebut pada jam-jam
B-173
kuliah yang sudah ditentukan, belum lagi dengan penentuan dosen mana yang akan mengajar mata kuliah yang sudah ditentukan. Permasalahan lain yang harus dihindari, yaitu; bentrokan kelas, bentrokan jadwal kuliah dimana kadang jadwal kuliah yang sama berada pada jam dan hari yang sama, jika dosen yang mengajar mata kuliah tersebut berbeda hal ini tidak menjadi kendala, akan tetapi jika dosen yang mengajar mata kuliah tersebut sama maka akan terjadi permasalahan. Belum lagi adanya permasalahan dimana dosen tidak mungkin mengajar 1 hari penuh dari jam pertama hingga jam terakhir, selain menguras tenaga dosen hal ini juga tidak mungkin karena dosen juga memiliki keperluan lain dan juga adanya batasan mengajar dari seorang dosen. Dengan melihat berbagai macam permasalahan yang telah ada tersebut, maka penulis mencoba untuk memecahkan permasalahan tersebut dan memberikan solusi dengan pembuatan program penjadwalan mata kuliah. Adapun permasalahan yang diangkat oleh penulis dari semua permasalahan diatas dan dicari solusinya antara lain: 1. Permasalahan dalam penetapan jadwal mata kuliah. 2. Permasalahan dalam penetapan ruang kuliah yang akan dipakai. 3. Permasalahan dalam penetapan dosen yang akan mengajar mata kuliah yang ada. 4. permasalahan dalam batasan dosen mengajar dalam waktu 1 hari. Untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang telah ada , maka penulis memberikan Rule-rule atau aturan-aturan yang akan menjadi landasan dari sistem pakar yang dibuat, antara lain: 1. Dosen mengajar dalam 1 hari tidak boleh lebih dari 3 kali. Hali ini dilakukan untuk menghindari terjadinya dosen mengajar full 1 hari penuh. Disini dijelaskan bahwa bisa saja seorang dosen mengajar langsung 3 kali dalam 1 hari dan bisa juga dosen tersebut tidak mengajar sama sekali dalam 1 hari. 2. Tidak ada mata kuliah yang sama pada jam yang sama dalam 1 hari yang sama, kecuali dosen berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan kelas. 3. Tidak ada dosen yang mengajar pada jam yang sama dalam 1 hari yang sama. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya tabrakan jadwal dosen mengajar mata kuliah yang diasuh. 4. Semester yang sama dan paket yang sama tidak boleh berada pada waktu yang sama, hal ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya tabrakan jadwal kuliah untuk mahasiswa. 5. Dalam satu slot waktu pelajaran dibatasi hanya ada 9 mata kuliah. Dengan kata lain dalam satu slot waktu hanya ada 9 ruangan yang dipakai.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-174
4.2 Perancangan Basis Data Diagram E-R akan menggambarkan hubungan entitas satu dengan lainnya. Secara umum diagram E-R dari struktur basis data pada Sistem Informasi Perkuliahan ditunjukkan dalam Gambar 4.1.
Gambar 4.7 DFD Level 1 Temp Sumber: Perancangan
4.3 Perancangan Proses Proses pada diagram konteks dapat dijabarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
Gambar 4.8 DFD Level 1 Data Pakai Sumber: Perancangan 4.4 Perancangan Sistem Pakar
Gambar 4.2 DFD Level 0 Sistem Informasi Jadwal Kuliah Sumber: Perancangan
Gambar 4.3 DFD Level 1 Data Dosen Sumber: Perancangan
Gambar 4.4 DFD Level 1 Data Mata Kuliah Sumber: Perancangan
Gambar 4.5 DFD Level 1 Data ruang Sumber: Perancangan
Gambar 4.6 DFD Level 1 Data Jam Kuliah Sumber: Perancangan
Pada bagian perancangan Sistem pakar ini, penulis akan merancang dan membuat alur sistem pakar yang akan diterapkan pada program nanti. Setiap proses sistem pakar yang dibuat akan dijelaskan masing-masing berdasarkan rule-rule yang sudah ditentukan oleh penulis. Pada bagian ini juga diberikan diagram alir proses sistem pakar yang telah dibuat secara menyeluruh dan diagram alir dari masing-masing rule. Perancangan sistem pakar ini dibuat untuk dapat mempermudah melihat alur proses sistem pakar yang akan diterapkan pada program antarmuka. Dalam Gambar 4.9 ditunjukkan diagram alir dari proses sistem pakar untuk semua rule yang telah dibuat
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-175
Gambar 4.11 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Ruang Sumber: Perancangan
Gambar 4.12 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Mata Kuliah Sumber: Perancangan
Gambar 4.9 Diagram Alir Perancangan Sistem Pakar Sumber: Perancangan
Gambar 4.13 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Jam Dosen Sumber: Perancangan
Gambar 4.10 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Dosen Berhalangan Hadir Sumber: Perancangan
Gambar 4.14 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Jumlah Mengajar Dosen Sumber: Perancangan
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-176
kali Sistem Informasi Perkuliahan ini berjalan ditunjukkan dalam Gambar 4.19. //cek dosen berhalangan hadir if Q2('select a.kode_wkt,b.jam_awal,b.jam_akhir from temp2 a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+hari+'" and a.kode_dsn="'+dosen+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin jam3:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_awal').AsString);
Gambar 4.15 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Jumlah Kelas Mata Kuliah Sumber: Perancangan
Gambar 4.16 Diagram Alir Perancangan Algoritma Pengecekan Kelas Mata Kuliah Sumber: Perancangan
jam4:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_akhir').AsString); if (CB2.Text=ADO.fieldbyname('kode_wkt').AsString) then begin showmessage('Dosen berhalangan hadir'); Result:=false; exit; end else if (jam1=jam3) then begin showmessage('Dosen berhalangan hadir'); Result:=false; exit; end else if (jam1<jam3) and (jam2>jam3) then begin showmessage('Dosen berhalangan hadir'); Result:=false; exit; end else if (jam1>jam3) and (jam1<jam4) then begin showmessage('Dosen berhalangan hadir'); Result:=false; exit; end else Result:=true; ADO.Next; end; end else Result:=true;
Gambar 4.19 Algoritma Pengecekan Dosen Berhalangan Hadir Sumber: Perancangan //cek ruang if Q2('select a.kode_wkt,b.jam_awal,b.jam_akhir from jadwal a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+DBEdit2.Text+'" and a.kode_ruang="'+CB1.Text+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin jam3:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_awal').AsString);
Gambar 4.17 Diagram Alir Perancangan Perancangan Algoritma Pengecekan Paket Mata Kuliah Sumber: Perancangan Gambar 4.18 Diagram Alir Perancangan Perancangan Algoritma Pengecekan Jumlah Kelas Mata Kuliah Sumber: Perancangan
Algoritma Sistem Informasi Perkuliahan yang disusun sesuai dengan proses sistem pakar yang berlangsung di dalamnya. Algoritma saat pertama
jam4:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_akhir').AsString); if (CB2.Text=ADO.fieldbyname('kode_wkt').AsString) then begin showmessage('Ruangan telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1=jam3) then begin showmessage('Ruangan telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1<jam3) and (jam2>jam3) then begin showmessage('Ruangan telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1>jam3) and (jam1<jam4) then begin showmessage('Ruangan telah terisi'); Result:=false; exit; end else Result:=true; ADO.Next; end; end else Result:=true;
Gambar 4.20Algoritma Pengecekan Ruang Sumber: Perancangan
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-177
//cek matakuliah if Q2('select a.kode_mk,a.kode_dsn from jadwal a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+hari+'" and a.kode_mk="'+mtk+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin if (tb1.fieldbyname('kode_mk').AsString=ADO.fieldbyname('ko de_mk').AsString) and
//cek jml matakuliah Q2('select count(b.jam_awal) as jml from jadwal a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+hari+'" and b.jam_awal="'+DBEdit3.Text+'"'); total:=ADO.fieldbyname('jml').AsInteger+1; if total>9 then begin showmessage('Jadwal sudah 9 matakuliah'); Result:=false; exit; end else Result:=true;
(tb1.fieldbyname('kode_dsn').AsString=ADO.fieldbyname('ko de_dsn').AsString) then begin showmessage('Jadwal matakuliah tabrakan'); Result:=false; exit; end else begin Result:=true; exit; end; ADO.Next; end; end else Result:=true;
Gambar 4.24 Algoritma Proses Pengecekan Jumlah Kelas Mata Kuliah Sumber: Perancangan
Gambar 4.21 Algoritma Proses Pengecekan Mata Kuliah Sumber: Perancangan //cek jam dosen if Q2('select a.kode_wkt,b.jam_awal,b.jam_akhir from jadwal a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+hari+'" and a.kode_dsn="'+dosen+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin jam3:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_awal').AsString); jam4:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_akhir').AsString); if (CB2.Text=ADO.fieldbyname('kode_wkt').AsString) then begin showmessage('Jadwal dosen tabrakan'); Result:=false; exit; end else if (jam1=jam3) then begin showmessage('Jadwal dosen tabrakan'); Result:=false; exit; end else if (jam1<jam3) and (jam2>jam3) then begin showmessage('Jadwal dosen tabrakan'); Result:=false; exit; end else if (jam1>jam3) and (jam1<jam4) then begin showmessage('Jadwal dosen tabrakan'); Result:=false; exit; end else Result:=true; ADO.Next; end; end else Result:=true;
Gambar 4.22 Algoritma Proses Pengecekan Jam Dosen Sumber: Perancangan //cek jml ngajar dosen Q2('select count(a.kode_dsn) as jml from jadwal a,waktu b where a.kode_wkt=b.kode_wkt and b.hari="'+hari+'" and a.kode_dsn="'+dosen+'"'); total:=ADO.fieldbyname('jml').AsInteger+1; if total>3 then begin showmessage('Dosen mengajar lebih dari 3x'); Result:=false; exit; end else Result:=true;
Gambar 4.23 Algoritma Proses Pengecekan Jumlah Mengajar Dosen Sumber: Perancangan
//cek klas matakuliah paket if Q2('select c.smt,c.status_wp,a.klas,a.kode_wkt,b.jam_awal,b.jam_akhir from jadwal a,waktu b,matakuliah c where a.kode_wkt=b.kode_wkt and a.kode_mk=c.kode_mk and b.hari="'+hari+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin jam3:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_awal').AsString); jam4:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_akhir').AsString); if (tb1.fieldbyname('smt').AsString=ADO.fieldbyname('smt').AsS tring) and (tb1.fieldbyname('status_wp').AsString=ADO.fieldbyname('sta tus_wp').AsString) and (tb1.fieldbyname('klas').AsString=ADO.fieldbyname('klas').As String) then begin if (CB2.Text=ADO.fieldbyname('kode_wkt').AsString) then begin showmessage('Klas matakuliah paket telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1=jam3) then begin showmessage('Klas matakuliah paket telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1<jam3) and (jam2>jam3) then begin showmessage('Klas matakuliah paket telah terisi'); Result:=false; exit; end else if (jam1>jam3) and (jam1<jam4) then begin showmessage('Klas matakuliah paket telah terisi'); Result:=false; exit; end else Result:=true; end else Result:=true; ADO.Next; end; end else Result:=true;
Gambar 4.25 Algoritma Proses Pengecekan Kelas Mata Kuliah Sumber: Perancangan
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-178
//cek matakuliah paket tunggal if Q2('select c.smt,c.sts,a.kode_wkt,b.jam_awal,b.jam_akhir from jadwal a,waktu b,matakuliah c where a.kode_wkt=b.kode_wkt and a.kode_mk=c.kode_mk and b.hari="'+hari+'"') then begin ADO.First; while not ADO.Eof do begin jam3:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_awal').AsString); jam4:=StrToTime(ADO.fieldbyname('jam_akhir').AsString); if (tb1.fieldbyname('smt').AsString=ADO.fieldbyname('smt').A sString) and (ADO.fieldbyname('sts').AsInteger=1) then begin if (CB2.Text=ADO.fieldbyname('kode_wkt').AsString) then begin showmessage('Matakuliah paket tabrakan'); Result:=false; exit; end else if (jam1=jam3) then begin showmessage('Matakuliah paket tabrakan'); Result:=false; exit;
Gambar 4.26 Algoritma Proses Pengecekan paket Mata Kuliah Sumber: Perancangan
4.4 Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka aplikasi Sistem Informasi Pekuliahan terdiri atas dua bagian utama yaitu bagian halaman utama dan bagian aplikasi. Bagian Aplikasi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian data master, bagian data transaksi dan bagian laporan. Untuk bagian data master terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu data dosen, data mata kuliah, data ruang, data waktu. Untuk bagian data transaksi terbagi menjadi beberapa bagian yaitu jadwal sementara, jadwal perkuliahan dan jadwal ujian. Untuk bagian laporan terdiri dari dua bagian yaitu laporan jadwal perkuliahan dan laporan jadwal ujian.
Gambar 4.27 Antarmuka halaman Aplikasi Sistem Informasi Perkuliahan Sumber: Perancangan
Proses otentifikasi login juga akan melakukan pengecekan terhadap hak akses dari seorang administrator. Perancangan antarmuka proses login ditunjukkan dalam Gambar 4.28.
Gambar 4.28 Antarmuka login Sumber: Perancangan V. IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK 5.1 Implementasi Basis Data Aplikasi Sistem Informasi Perkuliahan dirancang untuk dapat terhubung ke basis data Microsoft Access 2000. Implementasi perancangan basis data Perkuliahan dilakukan sesuai dengan entity relationship diagram.
Link Login
Gambar 4.27 Antarmuka halaman umum Sistem Informasi Perkuliahan Sumber: Perancangan
Gambar 5.1 Implementasi Basis Data Sistem Informasi Perkuliahan Sumber: Implementasi 5.2 Implementasi Antarmuka Aplikasi
Link Pencarian Data Supplier
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
Implementasi antarmuka aplikasi terdiri dari implementasi perangkat lunak untuk proses login dan perangkat lunak untuk administrator. Implementasi Sistem Informasi Perkuliahan dilakukan dengan menggunakan Borland Delphi 6. VI. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perancangan basis data dan pengujian implementasi aplikasi sistem. 6.1 Pengujian Perancangan Basis Data Pengujian meliputi pembuatan tabel-tabel utama yang digunakan dalam proses sistem pakar. A. Tujuan • Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah koneksi antar tabel dalam database dapat berfungsi dengan baik. B. Spesifikasi dan Konfigurasi Komputer Prosessor AMD Sempron (tm) 2800+ – 2.01 GHz, Memory 256 MB DDRAM. Sistem operasi Windows XP Profesional Edition Service Pack 2. C. Software Aplikasi Sybase PowerDesigner 11 Microsoft Access 2000 Borland Delphi 6. Sistem Aplikasi Jadwal Perkuliahan D. Prosedur Pengujian Membuka Software Sybase Power Designer 11 dengan cara Star menu | All Programs | Sybase | PowerDesigner 11 | PowerDesigner. Menggambar diagram ER dari Tabel dosen, waktu, matakuliah, ruang, waktu, temp dan jadwal.pada area kerja Conceptual Data Model (CDM). Memeriksa diagram ER tersebut dengan menekan tombol Check Model pada toolbar. Hasil pemeriksaan ini disebut dengan CDM object. Diagram entity relationship diperiksa kembali dengan cara menekan tombol Check Model pada toolbar. CDM object kemudian diubah menjadi Physical Data Model (PDM) object dengan menekan link Generate Physical Data Model pada toolbar tools. E. Hasil Pengujian dan Analisis Script Generate Database dari basis data progudang dan hasil proses Generate Database dari PDM Object ditunjukkan dalam Gambar 6.1.
B-179
Database Generation Generation: Check model starting... Generation: Check model successful. Sorting objects... Sort completed. Script Generation... Dropping References... -> Reference: Relations (RELATIONS) -> Reference: Relationship_3 (RELATIONSHIP_3) -> Reference: Relationship_4 (RELATIONSHIP_4) -> Reference: Relationship_1 (RELATIONSHIP_1) -> Reference: Relationship_2 (RELATIONSHIP_2) Dropping Indexes... -> Index: DOSEN_PK (DOSEN_PK) -> Index: RELATIONSHIP_3_FK (RELATIONSHIP_3_FK) -> Index: RELATIONSHIP_4_FK (RELATIONSHIP_4_FK) -> Index: MATAKULIAH_PK (MATAKULIAH_PK) -> Index: RUANG_PK (RUANG_PK) -> Index: RELATIONSHIP_1_FK (RELATIONSHIP_1_FK) -> Index: RELATIONSHIP_2_FK (RELATIONSHIP_2_FK) -> Index: WAKTU_PK (WAKTU_PK) Dropping Tables... -> Table: dosen (DOSEN) -> Table: JADWAL (JADWAL)
Gambar 6.1 Proses Generate Database dari PDM Sumber: Pengujian Sybase PowerDesigner 11 dapat digunakan untuk pembuatan basis data Perkuliahan dan pemeriksaan validitas tabel sesuai dengan diagram entity relationship. Basis data Perkuliahan hasil proses generate database dari PDM object sesuai dengan hasil implementasi basis data perkuliahan pada Microsoft Access 2000.
6.2 Pengujian Prose Login Sistem Aplikasi a. Tujuan • Pengujian dan analisis login sistem aplikasi ini dilakukan untuk dapat mengetahui apakah admin dapat melakukan proses login pada system aplikasi jadwal perkuliahan dengan menggunakan username admin dan password oke. b. Spesifikasi dan Konfigurasi Komputer • Prosessor AMD Sempron (tm) 2800+ – 2.01 GHz, Memory 256 MB DDRAM. • Sistem Operasi Microsoft Windows XP Proffesional Edition Service Pack 2. c. Software Aplikasi • Borland Delphi 6. • Microsoft Access 2003. • Sybase PowerDesigner 11. • Sistem Aplikasi Jadwal Perkuliahan. d. Prosedur Pengujian • Membuka program aplikasi sistem perkuliahan. • Melakukan proses login dengan username admin dan password oke. e. Hasil Pengujian dan Analisis Dalam Gambar 6.2 ditunjukkan proses login yang dilakukan oleh pihak administrator. Username yang digunakan adalah admin dengan password oke.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
B-180
Gambar 6.3 Proses Pengisian Data Dosen oleh Admin Sumber. Pengujian dan Analisis Sistem •
Gambar 6.2 Proses Login Sistem Informasi Sumber: Pengujian Aplikasi jadwal perkuliahan dapat diakses oleh administrator dengan username admin dan password oke.
6.3 Pengujian Sistem Informasi Perkuliahan Pengujian sistem informasi perkuliahan ini terdiri atas pengujian data master, pengujian data transaksi bagian jadwal sementara dan jadwal ujian. Disini akan dibuat satu contoh pengujian yang dilakukan. Pengujian Data Master bagian data dosen akan diuji proses memasukkan dan menghapus data. 1. Pengujian Data Dosen Proses Input Data a. Tujuan • Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat melakukan proses memasukkan data dengan baik tanpa ada kesalahan atau error yang terjadi dalam proses pemasukan data tersebut. b. Spesifikasi dan konfigurasi Komputer • Prosessor AMD Sempron (tm) 2800+ – 2.01 GHz, Memory 256 MB DDRAM. • Sistem Operasi Microsoft Windows XP Proffesional Edition Service Pack 2. c. Software Aplikasi • Borland Delphi 6. • Microsoft Access 2003. • Sistem Aplikasi Jadwal Perkuliahan. d. Prosedur Pengujian • Membuka program aplikasi sistem perkuliahan, kemudian masuk dalam bagian data master. • Dari data master, klik bagian dosen. • Lakukan proses pengisian data dosen, yaitu mengisi kode dosen, nama dosen, alamat dosen, telepon dosen dan nomer Hp dosen. • Setelah melakukan proses pengisian, tekan tombol simpan. e. Hasil Pengujian dan Analisis • Dalam Gambar 6.3 menunjukkan proses pengisian ke dalam data dosen yang dilakukan oleh user dimana user ini adalah orang yang berhak dalam penggunaan software ini.
Dalam Gambar 6.4 ditunjukkan bahwa data yang dibuat telah diproses oleh sistem aplikasi dan telah disimpan oleh sistem aplikasi ke dalam database Microsoft access 2000.
Gambar 6.4 Data Dosen Sudah Masuk Dalam Database Microsoft Access 2000 Sumber. Pengujian dan Analisis Sistem f. Kesimpulan • Proses Pengisian data dosen yang dilakukan oleh pihak admin dapat masuk ke dalam sistem dan tersimpan ke dalam database sistem, jadi proses pengisian data dosen dapat dilakukan dengan baik. 2 a. •
b. • • c. • • • d. • • e. •
Pengujian Data Dosen Proses Penghapusan Data Tujuan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat melakukan proses penghapusan data dengan baik tanpa ada kesalahan atau error yang terjadi dalam proses penghapusan data tersebut. Spesifikasi dan Konfigurasi Komputer Prosessor AMD Sempron (tm) 2800+ – 2.01 GHz, Memory 256 MB DDRAM. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Proffesional Edition Service Pack 2. Software Aplikasi Borland Delphi 6. Microsoft Access 2003. Sistem Aplikasi Jadwal Perkuliahan. Prosedur Pengujian Lakukan pemilihan data dosen mana yang akan dihapus. Setelah melakukan proses pemilihan, lakukan proses penghapusan dengan cara menekan tombol hapus. Hasil Pengujian dan Analisis Dalam Gambar 6.5 menunjukkan proses penghapusan data dari data dosen yang dilakukan oleh user dimana user ini adalah orang yang berhak dalam penggunaan software ini.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
Gambar 6.5 Proses Penghapusan Data Dosen oleh Admin Sumber. Pengujian dan Analisis Sistem •
Dalam Gambar 6.6 ditunjukkan bahwa data yang dibuat telah diproses oleh sistem aplikasi dan telah dihapus dari database Microsoft Access 2000.
Gambar 6.4 Data Dosen Sudah Terhapus dari Database Microsoft Access 2000 Sumber. Pengujian dan Analisis Sistem f. •
Kesimpulan Proses Penghapusan data dosen yang dilakukan oleh pihak admin dapat dilakukan oleh sistem dan data sudah terhapus dari database sistem, jadi proses penghapusan data dosen dapat dilakukan dengan baik.
6.4 Pengujian Rule Sistem Pakar Pengujian dan analisis sistem pakar ini dilakukan untuk dapat mengetahui apakah sistem aplikasi berbasis sistem pakar yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian pada data jadwal perkuliahan karena pada bagian inilah terdapat rule-rule yang sudah dibuat berdasarkan aturan sistem pakar. Setiap bagian dari rule-rule sistem pakar ini akan diuji kebenarannya, apakah program aplikasi yang sudah dibuat dapat berjalan dengan baik atau tidak. Disini akan diberikan satu contoh pengujian yang dilakukan dalam proses pengujian rule sistem pakar. Pengujian Sistem Pakar Proses Pengecekan Dosen Berhalangan Hadir a. Tujuan • Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat melakukan proses pengecekan dosen berhalangan hadir dengan baik dan benar. b. Spesifikasi dan Konfigurasi Komputer • Prosessor AMD Sempron (tm) 2800+ – 2.01 GHz, Memory 256 MB DDRAM. • Sistem Operasi Microsoft Windows XP Proffesional Edition Service Pack 2. c. Software Aplikasi • Borland Delphi 6. • Microsoft Access 2003.
B-181
• Sistem Aplikasi Jadwal Perkuliahan. d. Prosedur Pengujian • Membuka program aplikasi sistem perkuliahan, kemudian masuk dalam bagian data transaksi. • Dari data transaksi, masuk jadwal sementara, kemudian klik bagian dosen berhalangan. • Lakukan proses pengisian daftar jadwal dosen berhalangan hadir dan simpan dengan menekan tombol input. Setelah selesai melakukan proses pengisian daftar jadwal dosen berhalangan tekan tombol keluar, kemudian masuk ke kembali kebagian data transaksi. • Dari data transaksi, masuk jadwal mata kuliah. • Lakukan proses pengisian data jadwal perkuliahan, yaitu menentukan mata kuliah apa yang akan dimasukkan, menentukan ruang dan menentukan waktu. • Setelah melakukan proses pemilihan, lakukan proses memasukkan data dengan cara menekan tombol input yang sudah disediakan. e. Hasil Pengujian dan Analisis Dalam Gambar 6.5 menunjukkan proses memasukkan data Dosen Berhalangan Hadir yang dilakukan oleh user dimana user ini adalah orang yang berhak dalam penggunaan software ini.
Gambar 6.5 Proses Memasukkan Data Dosen Berhalangan Hadir Sumber. Pengujian Dalam Gambar 6.6 menunjukkan bahwa data yang dipilih tidak dapat diloloskan oleh sistem karena tidak memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan dengan ini maka rule sistem pakar telah bekerja.
Gambar 6.6 Rule sistem pakar bekerja dengan baik Sumber. Pengujian
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
f. •
Kesimpulan Proses pengecekan dosen berhalangan hadir dapat dilakukan oleh sistem, data tidak diloloskan jika data tidak memenuhi rule yang sudah ditetapkan oleh sistem, jika data tersebut sudah memenuhi semua rule-rule yang sudah dibuat, jadi proses pengecekan ruang dapat dilakukan dengan baik.
6.5 Pengujian Tingkat Kecerdasan Sistem Aplikasi Pengujian tingkat kecerdasan sistem aplikasi ini dilakukan dengan cara menunjukkan program aplikasi perkuliahan yang sudah dibuat kepada pihak user dalam hal ini pihak Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang untuk dinilai apakah program sistem aplikasi tersebut layak untuk bisa dipakai di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang.. Berikut ini adalah contoh dari data jadwal perkuliahan yang sudah ada dijurusan teknik elektro dan data jadwal perkuliahan yang dibuat oleh sistem aplikasi.
Gambar 6.7 Data Jadwal Perkuliahan Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang Sumber. Pengujian
Gambar 6.8 Data Jadwal Perkuliahan Sistem Aplikasi Perkuliahan Sumber. Pengujian Sistem aplikasi perkuliahan yang sudah dibuat ini ditunjukkan kepada pihak Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang yaitu kepada Ketua Jurusan dan Wakil Ketua Jurusan untuk dinilai apakah layak atau tidak program sistem aplikasi perkuliahan tersebut. Hasilnya adalah program aplikasi perkuliahan dapat diterima di Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya
B-182
Malang dan program sistem aplikasi perkuliahan tersebut dinilai sudah cukup pakar. VII. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Berdasar pada hasil perancangan, implementasi dan pengujian terhadap sistem aplikasi yang sudah dibuat, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. • Sistem aplikasi jadwal perkuliahan yang dibuat dapat berjalan dengan baik dan benar. • Rule-rule yang dibuat dalam sistem aplikasi perkuliahan dapat berjalan dengan baik dan benar. • Ada fasilitas rule khusus (heuristik rule) dimana rule ini adalah rule dosen berhalangan hadir. Rule ini berfungsi untuk dosen yang tidak dapat mengajar pada hari dan jam tertentu dalam kurun waktu satu semester. • Program sistem aplikasi jadwal perkuliahan dibuat dengan melihat model jadwal perkuliahan yang sudah ada di jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Malang. • Sistem aplikasi perkuliahan dapat membantu pengguna atau user dalam hal ini adalah pihak administrasi untuk dapat menyusun jadwal perkuliahan dengan baik, cepat dan akurat. • Aplikasi sistem perkuliahan yang sudah dibuat ini dapat membuat jadwal lebih akurat dari pada pembuatan jadwal perkuliahan secara manual.
7.2 Saran • Untuk pembuatan aplikasi jadwal perkuliahan dengan menggunakan sistem pakar selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk dapat memberikan lebih banyak rule atau aturan agar program yang dibuat lebih sempurna. • Hasil dari pembuatan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam pembuatan jadwal perkuliahan selanjutnya yang lebih baik dan lebih sempurna. • Sistem aplikasi jadwal perkuliahan selanjutnya untuk dapat menyertakan pertimbangan untuk aturan dalam pembuatan jadwal ujian. • Program sistem aplikasi jadwal perkuliahan selanjutnya dapat dikembangkan dari sistem aplikasi perkuliahan yang standalone menjadi sistem aplikasi perkuliahan berbasis jaringan. • Program aplikasi jadwal perkuliahan selanjutnya untuk dapat dikembangkan dari program semi otomatis menjadi program yang otomatis. DAFTAR PUSTAKA [FAT-99] Fathansyah, Ir. 1999. ”Basis Data”. Bandung: Informatika. [OET-02] Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, S.Kom., MM. 2002. “Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Publisher.
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
[KRI-03] Kristanto, Andi. 2003. “Perancangan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Gava Media. [POW-04] Power Designer Tutorial. 2004. “Sybase® PowerDesigner® Conceptual Data Model. Getting Started”. Sybase, Inc. [POE-04] Power Designer Tutorial. 2004. “Sybase® PowerDesigner® Physical Data Model. Getting Started”. Sybase, Inc. [TBN-05] Turban, Efraim. 2005. Decision Support System, Intelligent System. Jilid II. Edisi 7. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit Andi. [KSR-06] Kusrini, S.Kom. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit C.V Andi Offset. [ARH-05] Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit Andi. [ALB-05] Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu. [KRS-04] Kristanto, Harianto. Ir. 2004. Konsep dan Perancangan Database. Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit Andi. [JOG-05] Jogiyanto, H.M, Dr, MBA, Akt. 2005. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi II. Yogyakarta. Penerbit BPFE. [SUT-05] Sutabri, Tata, Skom, MM. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Percetakan Andi Offset. Penerbit Andi. [ABK-02] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta. Penerbit Andi. [HER-01] Tolle, Herman, ST, MT. Diktat Perkuliahan Sistem Pakar. Universitas Brawijaya Malang. [HER-02] Tolle, Herman, ST, MT. Representasi Pengetahuan (Knowledge Representation). Elektro.brawijaya.ac.id/akademik/kuliah/tk e392/III%20REPRESENTASI%20PENG ETAHUAN.PDF, tanggal akses Des 06. [----,---1] Pengantar Keserdasan Buatan (Artificial Intelegence), elektro.brawijaya.ac.id/akademik/kuliah/tk e392/I%20%20PENGANTAR%20AI.PDF.
B-183