1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN ASET (SIGMA) BERBASIS WEB DI FMIPA INSTITUT PERTANIAN BOGOR ALFIN FAUZANO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER...
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN ASET (SIGMA) BERBASIS WEB DI FMIPA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ALFIN FAUZANO
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA) Berbasis Web di FMIPA Institut Pertanian Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Maret 2015 Alfin Fauzano NIM G64124043
ABSTRAK ALFIN FAUZANO. Pengembangan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA) Berbasis Web di FMIPA Institut Pertanian Bogor. Dibimbing oleh RINA TRISMININGSIH. Pengelolaan sarana prasarana merupakan wewenang dan tanggung jawab Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pengelolaan data yang masih manual menjadi kendala dalam manipulasi data aset yang telah ada. Selain itu area kampus yang luas menyebabkan proses identifikasi lokasi aset sulit dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi geografis manajemen aset (SIGMA) berbasis web di FMIPA IPB. Sistem ini mampu melakukan fungsi pencarian lokasi aset dan manipulasi data aset. Sistem informasi tersebut dikembangkan menggunakan metode Web Development Life Cycle (WDLC). SIGMA dikembangkan menggunakan perangkat lunak OpenGeo Suite. Kata kunci: OpenGeo Suite, Sistem Informasi Geografis Manjemen Aset, WDLC.
ABSTRACT ALFIN FAUZANO. Development of Web-based Geographic Information Systems for Asset Management (SIGMA) at Faculty of mathematics and natural sciences Bogor Agricultural University. Supervised by RINA TRISMININGSIH. Management infrastructure is under the authority and responsibility of the Directorate of Infrastructure and Facilities Development in Bogor Agricultural University (IPB). Management of assets data has been an obstacle in the manipulation of existing assets data. In addition, the large campus area also makes the location of assets difficult to identify. This research aims to develop a Webbased Geographic Information Systems for Asset Management (SIGMA) at Faculty of Mathematics and Natural Sciences IPB. The system is able to perform a search of the asset location and manipulate assets data. The information system was developed using Web Development Life Cycle (WDLC) method. SIGMA was developed using OpenGeo Suite software. Keywords: OpenGeo Suite, Geographic Information Systems for Asset Management, WDLC.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MANAJEMEN ASET (SIGMA) BERBASIS WEB DI FMIPA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ALFIN FAUZANO
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Penguji : 1 2
Hari Agung Adrianto, SKom, MSi Karlina Khiyarin Nisa, SKom, MT
Judul Skripsi : Pengembangan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA) Berbasis Web di FMIPA Institut Pertanian Bogor Nama : Alfin Fauzano NIM : G64124043
Disetujui oleh
Rina Trisminingsih, SKom MT Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan tema Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 sampai Maret 2015 di IPB. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Rina Trisminingsih, SKom MT selaku pembimbing, yang telah banyak memberi arahan berupa saran dan dukungan. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Erizal, MAgr selaku Direktur Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana beserta staf yang telah memudahkan dalam meyediakan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga terutama ayah dan ibu serta kedua saudara atas segala dukungan, doa dan kasih sayangnya. Penulis juga berterima kasih atas dukungan seluruh teman Ilmu Komputer Ahli Jenis Institut Pertanian Bogor angkatan 7. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi para pengembang aplikasi sistem informasi geografis berbasis web. Bogor, Maret 2015 Alfin Fauzano
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
2
Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA)
2
Direktorat Pengembangan Sarana Prasarana
3
Web GIS
3
OpenGeo Suite
3
METODE
4
Perencanaan
5
Analisis
5
Perancangan dan Pengembangan
5
Pengujian
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Perencanaan
6
Analisis
6
Perancangan dan Pengembangan
10
Pengujian
17
SIMPULAN DAN SARAN
17
Simpulan
17
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
RIWAYAT HIDUP
30
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Arsitektur sederhana dari Web GIS. Arsitektur OpenGeo (OpenGeo 2012) Proses WDLC (diadopsi dari Kamatchi 2013) Use case diagram SIGMA Use case description pencarian aset Activity diagram pencarian aset Class diagram SIGMA Sequence diagram pencarian aset Mockup SIGMA Style pada SIGMA Peta sebelum query pencarian Peta setelah dilakukan pencarian aset Query cari aset Tampilan pencarian aset Kode proses penyimpanan nilai wing hasil pencarian Query pencarian wing Kode proses penggunaan variabel jumWing
3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 14 15 15 16 16 16
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6
Contoh data mentah aset Use case description dari seluruh use case Activity diagram dari seluruh use case Sequence Diagram dari seluruh use case Mockup manipulasi dari seluruh use case Tampilan halaman web dari seluruh use case
19 20 22 25 26 28
PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki aset yang besar juga. Statuta PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) yang disandang IPB memberikan otonomi dalam pengelolaan akademik maupun nonakademik. Dalam hal pengelolaan aset, IPB memiliki Direktorat Pengembangan Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang berwenang dan bertanggung jawab dalam pengelolaan aset dan fasilitas di IPB. Permasalahan yang sering muncul dalam pengelolaan aset adalah sulitnya identifikasi dan pencarian lokasi aset dalam jumlah besar. Hal tesebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengelolaan aset yang masih dilakukan manual, serta lokasi aset yang tersebar pada area yang luas. Manajemen aset dapat didefinisikan sebagai proses siklus hidup optimalisasi aset untuk melakukan standar dengan cara yang aman dan ramah lingkungan melalui perencanaan, investasi, pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian secara cerdas (Lutchman 2006). Manajemen aset juga mempunyai peranan penting dalam mengelola aset-aset dalam sebuah organisasi dengan efektif dan efisien. Teknologi informasi mendorong sebuah organisasi untuk mengaplikasikan sistem manajemen aset yang terkomputerisasi dalam bentuk sistem informasi manajemen aset. Penelitian ini membangun sistem manajemen aset berbasis lokasi dengan menerapkan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membantu menyajikan data dan mengidentifikasi lokasi aset di lingkungan kampus IPB. SIG dapat membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut. SIG merupakan sebuah sistem komputer yang bisa menangkap, menyimpan, melakukan query, menganalisis, dan menampilkan data geografi (Chang 2008). Pada penelitian sebelumnya, telah banyak yang mengangkat permasalahan SIG namun yang paling berkaitan adalah penelitian yang berjudul Pengembangan dan Implementasi Web GIS Kampus IPB Darmaga (Khairani 2011). Pada penelitian tersebut Khairani membuat Web GIS kampus yang menyediakan informasi gedung berdasarkan level, wing dan ruang yang terdapat di beberapa fakultas di IPB. Penelitian Khairani digunakan sebagai referensi sekaligus sumber data peta yang digunakan dalam mengembangkan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA) pada penelitian ini. Pada penelitian lainnya SIGMA pernah dikembangkankan dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset Universitas Indonesia (Rezasyah et al. 2005). Dalam penelitian tersebut SIGMA dikembangkan berbasis desktop yang mampu menyimpan data aset dan data spasial UI serta menapilkannya dengan tema-tema tertentu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sistem yang dikembangkan tidak hanya dari SIG saja, tetapi juga menunjukkan peranan SIG dalam manajemen aset. Selain itu, SIGMA dikembangkan berbasis web dan tahapan penelitian yang dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pengujian diadopsi dari metode Web Development Life Cycle (WDLC) oleh Kamatchi (2013).
2
Perumusan Masalah Perumusan masalah pada penelitian adalah bagaimana pengguna dapat mengetahui dengan cepat lokasi aset yang diinginkan? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan SIGMA berbasis web untuk Direktorat Sarpras IPB. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan membantu staf Direktorat Sarpras untuk menyelesaikan tugasnya dalam mencari lokasi aset secara cepat dan efisien. Ruang Lingkup Penelitian Sistem ini dikembangkan dengan fungsi pengelolaan manajemen aset berbasis lokasi dengan batasan sebagai berikut: 1 Data aset yang digunakan berasal dari Direktorat Sarpras pada tahun 2009 dan data yang digunakan hanya lingkup Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB. 2 Peta dasar IPB yang digunakan merupakan peta yang dihasilkan dari penelitian Khairani (2011). 3 Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode WDLC (diadopsi dari Kamatchi 2013) dari tahap perencanaan hingga pengujian.
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis Manajemen Aset (SIGMA) SIGMA adalah sistem informasi manajemen aset yang terintegrasi dengan sistem informasi geografis (SIG). Walaupun teknologi SIG dimulai pada tahun 1960-an, tetapi penggunaan SIG dalam memetakan, memodelkan, mengelola fasilitas dan mengelola perencanaan perintah kerja baru diterapkan pada awal tahun 1990-an pada industri air bersih. Penggunaan SIG sebagai alat pengelolaan, tumbuh sejak abad ke 20 dan jumlah penggunanya meningkat secara signifikan. Utilitas yang menggunakan SIG sukses meningkatkan produktifitas dan efisiensi dengan menghemat waktu dan biaya. Environmental Systems Research Institute (ESRI) merupakan perusahaan perangkat lunak terdepan di dunia yang memiliki kontribusi besar dalam pengaplikasian SIG dalam industri air bersih (Schulz 2012). Integrasi pada sistem yang menyimpan informasi tentang aset dibutuhkan agar data tentang lokasi, konektivitas, status, sejarah dan dan deskripsinya dapat diakses dengan mudah. SIG memiliki informasi yang bisa dibagikan pada seluruh utilitas yang digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan informasi. Utilitas tersebut dapat meningkatkan laba investasi pada SIG secara signifikan dengan berbagi dengan seluruh utilitas di sekitarnya dan menggunakannya untuk mendukung berbagai pola bisnis.
3
Direktorat Pengembangan Sarana Prasarana Direktorat Sarpras yang dulunya bernama Direktorat Fasilitas dan Properti (Faspro) dibentuk berdasarkan Surat Rektor IPB Nomor 014/K13/OR/2003 tanggal 2 Juni 2003. Tugas pokok Direktorat Sarpras adalah melaksanakan tugas teknis dan administratif institut dalam pengembangan sistem pengelolaan barang, pelaksanaan inventarisasi, pengelolaan fasilitas dan properti (IPB 2003). Web GIS Web GIS adalah sejenis sistem informasi yang terdistribusi. Bentuk sederhana dari Web GIS minimal harus memiliki masing masing satu client dan satu server. SPada sebuah Web GIS yang menjadi web server adalah sebuah aplikasi web server, dan client merupakan sebuah web browser, aplikasi desktop, atau aplikasi mobile. Sebuah server memiliki URL sehingga clients dapat mencarinya di dalam Web. Sebuah clients bergantung pada spesifikasi HTTP untuk mengirimkan request kepada server. Kemudian server melakukan operasi request dan memberikan tanggapan kepada clients melalui HTTP (Fu et al. 2011). Arsitektur sederhana dari Web GIS dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Arsitektur sederhana dari Web GIS. Web GIS sering dianggap sebagai GIS yang dijalankan dalam sebuah Web browser, tetapi definisi ini mengabaikan sistem-sistem dengan desktop clients dan mobile clients. Web GIS adalah sebuah GIS yang menggunakan teknologi Web. Dalam definisi yang lebih sempit Web GIS adalah sebuah GIS yang menggunakan teknologi web untuk bekomunikasi antara komponennya (Fu dan Sun 2011). OpenGeo Suite OpenGeo Suite adalah satu paket perangkat lunak pengolah data geospasial yang bersifat terbuka (fully open). Paket tersebut terdiri dari tiga kompunen utama yaitu pengolah database, aplication server dan user interface yang ditumpuk secara berurutan sesuai urutan komponen dari yang paling mendasar (OpenGeo 2012). Komponen OpenGeo Suite diantaranya PostGIS sebagai pengolah database,
4
GeoServer sebagai aplication server dan OpenLayers atau GeoExplorer untuk menampilkan data dalam bentuk user interface. Selain tiga komponen tersebut juga terdapat perangkat lainnya yaitu GeoWebCache yang mampu meningkatkan performa pengolahan data dalam hal kecepatan membuka data peta. Arsitektur OpenGeo Suite dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Arsitektur OpenGeo (OpenGeo 2012)
METODE Metode yang digunakan dalam mengembangkan SIGMA adalah WDLC ( diadopsi dari Kamatchi 2013). Dalam penelitian ini tahapan pengembangan sistem WDLC yang digunakan mulai dari perencanaan hingga pengujian. Tahapan implementasi dan perawatan tidak dilakukan karena tahapan tersebut merupakan tahap instalasi sistem pada server (hosting). Tahapan tersebut merupakan otoritas dari pengguna sistem. Pengembangan sistem dibatasi hingga tahap pengujian dapat dilihat pada Gambar 3.
5
Gambar 3 Proses WDLC (diadopsi dari Kamatchi 2013) Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahapan awal pengembangan sebuah website dengan metode WDLC. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada tahap perencanaan dengan metode WDLC sebagai berikut: a Identifikasi tujuan dan sasaran dari pembuatan website. b Menentukan kriteria pengguna. c Menentukan teknologi yang akan digunakan. d Mengidentifikasi peran pemilik dan pengembang website. e Menentukan informasi yang akan digunakan pada website. Analisis Analisis diawali dengan mengumpulkan kebutuhan informasi pengguna. Dilanjutkan dengan menganalisis fungsi aplikasi mencakup input data beserta sumbernya dan output dari sistem dengan penyajian datanya. Langkah langkah analisis dalam WDLC sebagai berikut: a Mengidentifikasi tugas dari pengguna yang harus diselesaikan. b Mempertimbangkan proses yang dibutuhkan untuk mendukung fitur yang ada di dalam website.
Perancangan dan Pengembangan Pada tahap perancangan dilakukan pembuatan berbagai diagram dari artefak logis dan fisik dengan melakukan perancangan model data, model proses, dan model tampilan. Setelah itu semua hasil perancangan model sistem didokumentasikan. Pada tahap pengembangan hasil dokumentasi digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kode program dan dasar pengujian program secara individu oleh pengembang. Pengujian Tahapan pengujian dilakukan agar sistem yang digunakan berjalan sesuai dengan harapan pengguna. Tahapan ini meliputi perencanaan pengujian, membuat skema pengujian, mengeksekusi sistem sesuai skema, dan pencocokan hasil eksekusi dengan hasil yang diharapkan. Pengujian website WDLC dilakukan dengan memperhatikan konten dan fungsi-fungsi yang dimiliki sistem. Pengujian setiap fungsi yang ada dilakukan dengan metode black box.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Pada tahap perencanaan diketahui tujuan pembuatan sistem yaitu membuat sistem informasi geografis manajemen aset berbasis web di Institut Pertanian Bogor. Sasaran pengguna sistem adalah staf Direktorat Sarpras IPB. Sistem ini akan digunakan oleh Direktorat Sarpras IPB. Pengguna bertanggung jawab atas keluar masuknya data dalam sistem. Pengguna bisa menambah, mengubah serta menghapus data aset pada sistem. Pengguna juga bisa melakukan pencarian aset beserta lokasinya. Tingkat pendidikan pengguna di Direktorat Sarpras sudah setingkat sarjana dan terampil menggunakan komputer. Pengguna juga memahami seputar tentang aset yang terdapat di fakultas FMIPA IPB. Selain itu pengguna juga mengetahui lokasi ruangan dan bangunan FMIPA IPB secara umum. Website yang dikembangkan menggunakan server Apache 2.0. Sistem operasi yang digunakan adalah Microsoft Windows. Untuk mengelola data, sistem sistem ini menggunakan DBMS PostgreSQL karena sudah mendukung pengolahan data spasial. Data geospasial dalam sistem informasi ini diolah dan ditampilkan menggunakan perangkat lunak OpenGeo Suite yang bersifat terbuka secara penuh (fully open source). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework CodeIgniter. Framework ini dipilih karena mudah dipelajari dan diimplementasikan sehingga mempermudah pengembangan berikutnya. Lingkungan pengembangan sistem menggunakan komputer dengan processor Intel Core i5-4200U 2,5GHz, kapasitas hardisk 500GB dan kapasitas memori 8GB. Pemilik berperan dalam menjelaskan kebutuhan-kebutuhan yang harus ada dalam website. Selain itu pemilik menyediakan data yang akan dimasukkan ke dalam website. Data yang diberikan berupa data mentah dalam format Microsoft Excel. Artibut data tersebut beserta contohnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Data ini berisi data aset beserta lokasi aset tersebut. Pengembang berperan dalam mengembangkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Informasi yang tersedia dalam sistem adalah informasi aset yang terdapat di FMIPA IPB beserta lokasi. Informasi aset ditampilkan dalam bentuk tabel dalam website setelah dilakukan pencarian berdasarkan kategori tertentu. Selain itu informasi lokasi aset ditampilkan di dalam peta yang terdapat dalam website. Analisis Mengidentifikasi tugas dari pengguna yang harus diselesaikan. Tahap ini diawali dengan analisis kebutuhan pengguna. Informasi tentang kebutuhan pengguna diperoleh dari menganalisis permasalahan yang ada dan menganalisis sistem sebelumnya yang diteliti oleh Khairani (2011). Dari kegiatan tersebut diperoleh kebutuhan sistem yang akan dikembangkan sebagai berikut: 1 Gambaran umum sistem Sistem yang akan dikembangkan bertujuan untuk memaksimalkan proses manajemen aset yang dilakukan oleh Direktorat Sarpras IPB. Manajemen aset
7
yang dilakukan dalam sistem berfokus pada pencarian dan manipulasi data aset. Lokasi dari hasil pencarian dapat ditunjukkan dalam peta serta informasi data aset ditampilkan dalam bentuk tabel. Sistem ini diperuntukkan bagi staf yang berwenang di Direktorat Sarpras IPB. Sistem yang dikembangkan berbasis web, sehingga pengguna lebih dinamis dalam melaksanakan tugasnya dalam manajemen aset. 2 Perspektif dan batasan sistem Sistem yang dikembangkan berbasis web ini memiliki batasan yaitu sistem ini tidak bisa menampilkan lokasi barang secara spesifik sesuai dengan koordinat latitude dan longitude benda. Hal tersebut disebabkan data yang diperoleh tidak terdapat atribut latitude dan longitude yang dibutuhkan. Sistem juga tidak membagi hak akses pengguna karena sistem digunakan oleh satu tipe pengguna saja. 3 Kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional yang harus ada dalam sistem SIGMA ini adalah: Sistem mampu menampilkan informasi aset beserta lokasinya di dalam peta gedung kampus IPB. Sistem dapat melakukan manipulasi data aset. Sistem dapat melakukan pencarian ruang dan aset berdasarkan level gedung. Proses yang dibutuhkan untuk mendukung fitur yang ada di dalam website. Setelah dilakukan analisis batasan dan kebutuhan fungsional sistem, langkah berikutnya dilanjutkan dengan perancangan usecase diagram. Penggunaan usecase diagram dapat menggambarkan hubungan antara pengguna dan fungsi-fungsi yang terdapat dalam sistem. Usecase diagram dari SIGMA dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Use case diagram SIGMA
8
Use case diagram pada Gambar 5 menunjukkan bahwa SIGMA memiliki empat fungsi utama yaitu pencarian aset, tambah aset, ubah aset, dan hapus aset. Setiap proses dalam use case dijelaskan lebih rinci di use case description (Satzinger et al. 2010). Use case description proses pencarian aset dapat dilihat pada Gambar 5. Use case description SIGMA tambah aset, ubah aset, dan hapus aset dapat dilihat pada Lampiran 2. Use Case Name Scenario Triggering Event Brief Description
Preconditions Postconditions Flow of Activities
Exception Conditions
Pencarian Aset Pengguna akan mendapatkan aset dan lokasinya sesuai kata kunci yang dimasukkan Menekan tombol cari SIGMA akan mencari aset sesuai kategori yang dipilih dan kata kunci yang dimasukkan. Lalu sistem akan menampilakan hasil pencarian berupa aset beserta lokasinya. - Memilih kategori pencarian - Memasukkan kata kunci pencarian - Menampilkan informasi aset yang ditemukan - Menunjukkan lokasi aset pada peta Actor System 1. Pengguna memilih kategori pencarian. 2. Memasukkan kata kunci a. Melakukan pencarian aset pencarian dan menekan sesuai kategori dan kata tombol cari kunci yang dimasukkan. b. Menampilkan hasil pencarian berupa infomasi aset dan lokasinya. Lokasi aset tidak tampil tetapi data aset ditemukan, maka data aset tetap ditampilkan tanpa petunjuk apapun di peta.
Gambar 5 Use case description pencarian aset Analisis dilakukan setelah data aset diperoleh dari Direktorat Sarpras. Data yang diperoleh adalah data mentah dalam format Microsoft Excel sehingga dibutuhkan tahap praproses sebelum data digunakan dalam sistem. Tahap praproses data yang dibutuhkan adalah cleaning. Cleaning data dilakaukan untuk membersihkan data dengan mengisi nilai-nilai yang hilang (missing value), menghaluskan noisy data, mengidentifikasi atau menghapus outlier, dan menyelesaikan inkonsistensi (Han et al. 2012). Tahap praproses yang dilakukan sebagai berikut: 1 Mengolah missing value Dari data yang diperoleh ditemukan beberapa mising value yang harus diolah terlebih dahulu. Contohnya seperti aset kendaraan yang pada data mentah tidak memiliki informasi lokasinya, sehingga data tersebut dihilangkan. 2 Menghilangkan noisy data Dari data yang diperoleh juga dilakukan pembersihan tehadap data yang tidak dibutuhkan (noise). Dalam hal ini data yang dihilangkan merupakan data dari ruang yang belum tergambar dalam peta karena letaknya yang terpisah dari gedung utama contohnya ruang asisten dan laboran yang terdapat pada halaman parkir dan tidak terdapat pada peta.
9
Pada tahap berikutnya dilakukan perancangan activity diagram yang berguna untuk mengtahui urutan aktivitas pengguna dan proses bisnis dari sistem yang dikembangkan. Activity diagram menunjukkan aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain dalam suatu sistem. Suatu activity diagram menunjukkan satu himpunan aktivitas, apakah aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lain secara berurutan atau bercabang, dan objek yang bertindak dan berhenti (Booch et al. 1998). Activity diagram proses pencarian aset yang dibuat berdasarkan usecase diagram dapat dilihat pada Gambar 6. Aktivitas mulai pada diagram tersebut diasumsikan bahwa pengguna telah masuk ke dalam website dan berada pada halaman utama website. Activity diagram selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Gambar 6 Activity diagram pencarian aset
10
Perancangan dan Pengembangan Perancangan Langkah awal dalam tahap ini adalah menentukan model data, model proses, dan model tampilan. Data model dirancang dengan mengolah data mentah yang diperoleh dari Direktorat Sarpras dan data peta dari penelitian sebelumnya (Khairani 2011). Data dari Direktorat Sarpras berisi data aset yang digunakan untuk merancang basis data sistem informasi manajemen aset. Sementara itu, data dari penelitian sebelumnya merupakan basis data SIG. Perancangan data model SIGMA menghubungkan antara basis data sistem informasi manajemen aset dengan dan basis data SIG. Hubungan kedua basis data tersebut ditunjukkan dengan class diagram pada Gambar 7.
Gambar 7 Class diagram SIGMA
11
Pada Gambar 7 dapat dilihat hubungan antara kelas yang terdapat dalam sistem SIGMA. Class diagram pada gambar tersebut berisi atribut dan fungsi dari setiap kelas yang terdapat dalam sistem. Fungsi yang terdapat dalam class diagram mengacu pada use case diagram yang telah dirancang pada tahap sebelumya. Atribut yang terdapat pada setiap kelas disesuaikan dengan atribut yang terdapat dalam setiap tabel dalam basis data. Langkah selanjutnya adalah menentukan proses model dari sistem. Model proses berguna untuk menggambarkan bagaimana alur proses sistem dalam menyajikan informasi dari data model yang telah dibuat. Proses model digambarkan dalam bentuk sequence diagram. Sequence diagram merupakan diagram interaksi yang menekankan waktu urutan pesan. Sequence diagram menunjukkan sekumpulan objek beserta pesan yang dikirim dan diterima oleh objek tersebut (Booch et al. 1998). Rancangan sequence diagram yang terdapat pada sistem SIGMA dapat dilihat pada Gambar 8 dan Sequence diagram selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 4.
Gambar 8 Sequence diagram pencarian aset Pada Gambar 8 dapat dilihat alur data dalam proses pencarian aset yang diinginkan dan bagaimana perlakuan sistem terhadap data yang diberikan oleh pengguna. Pada gambar tersebut terdapat tiga objek utama yaitu level, map dan query_model. Ketiga objek tersebut disesuaikan dengan konsep MVC (Model View Controller) yang terdapat pada framework CodeIgniter yang digunakan. Objek tersebut adalah query_model sebagai model, level sebagai view dan map sebagai controller. Selain itu terdapat juga objek tbl_aset untuk menunjukkan tabel pada basis data yang digunakan dalam proses pencarian aset. Setelah membuat proses model, tahap perancangan dilanjutkan dengan membuat presentation model, rancangan tampilan akan dibuat dalam bentuk mockup. Mockup halaman pencarian dapat dilihat pada Gambar 9 dan mockup manipulasi selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 5.
12
Gambar 9 Mockup SIGMA Pengembangan Pada tahap ini hasil dari perancangan model data, model proses, dan model tampilan diimpelentasikan ke dalam sistem. Model data diimpelementasikan dengan pembuatan database ipb_gis menggunakan postgreSQL. Pada database terdapat 11 tabel, 7 diantaranya merupakan tabel data spasial dan 4 tabel sisanya berisikan data aset. Tabel data spasial di peroleh dengan melakukan import data dari Shapefile penelitian sebelumnya ke PostGIS menggunakan perangkat lunak PostGIS Shapefile Import/Export Manager. Tabel data spasial yang terbentuk terdiri dari 6 tabel yang mewakili setiap level yang ada pada gedung IPB, dan 1 tabel spatial_res_sys untuk menyimpan atribut spasial pada PostGIS. Tabel data aset dikembangkan sesuai dengan tahap perancangan. Data aset disimpan dalam 4 tabel yang saling berhubungan. Tabel tersebut terdiri dari tbl_aset, tbl_lokasi, tbl_fakultas, dan tbl_departemen. Tahapan implementasi model proses dan model tampilan dimulai dari sisi SIG hingga tampil peta pada halaman web. Layer peta pada GeoServer ditampilkan dalam halaman web melalui tahapan sebagai berikut: 1 Pembuatan Workspace, yaitu membuat area kerja untuk menyimpan layer yang memuat peta. Workspace dibuat dengan nama ipb_gis dan URL http://opengeo.org/ipb_gis. 2 Pembuatan Data Store Data Store dibuat untuk menyimpan data spasial pada server. Data Store diisi dengan data vektor yang bersumber dari basis data PostGIS . 3 Pembuatan Layer Data spasial pada data store yang dipublikasikan akan menjadi sebuah layer di GeoServer. Layer yang dihasilkan dari publikasi yaitu level1,
13
level2, level3, level4, level5, dan level6. Setiap level mewakili setiap lantai yang terdapat di gedung IPB. 4 Layer Preview Setelah layer dibuat maka selanjutnya melihat peta yang bisa ditampilkan dengan menu layer preview. Aplikasi yang digunakan untuk menampilkan peta adalah OpenLayers karena lebih fleksibel untuk digunakan sesuai kebutuhan. 5 Style Style digunakan untuk mewarnai setiap wing pada peta yang bertujuan untuk memudahkan dalam identikasi aset yang ditemukan pada saat pencarian dilakukan. Rule warna tiap wing akan disesuaikan dengan warna yang ada di legenda. Style yang digunakan untuk mewarnai wing pada peta dapat dilihat pada Gambar 10. <StyledLayerDescriptor version=”1.0.0" xsi:schemaLocation="http://www.opengis.net/sld http://schemas.opengis.net/sld/1.0.0/StyledLayerDescrip tor.xsd" xmlns="http://www.opengis.net/sld" xmlns:ogc="http://ww w.opengis.net/ogc" xmlns:xlink="http://www.w3.org/1999/xlink" xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance"> SigmaIPB <UserStyle> <Title>A teal polygon style <Title>teal polygon #00cc33 wing-1 <Title>level5 wing1#df382a
Gambar 10 Style pada SIGMA
14
Style pada Gambar 10 diberi nama sigma. Style tersebut hanya akan tampil pada peta setelah dilakukan query pencarian. Sementara itu, pada peta dasar digunakan style standar yang ada pada GeoServer. Peta sebelum dan sesudah query dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12. Tampilan halaman utama dan halaman manipulasi web selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 6.
Gambar 11 Peta sebelum query pencarian
Gambar 12 Peta setelah dilakukan pencarian aset Setelah sisi SIG selesai, tahap berikutnya dilanjutkan dengan implementasi model proses dan model tampilan pada sisi manajemen aset. Pada proses pencarian
15
dilakukan query terhadap database sesuai dengan data yang dibutuhkan pada proses tersebut. Query yang dilakukan pada proses pencarian aset dapat dilihat seperti Gambar 13. function get_cari($katakunci, $berdasarkan){ $sql="select a.*, l.* from tbl_aset as a, tbl_lokasi as l where ".$berdasarkan." LIKE '%".$katakunci."%' AND a.kode_lokasi = l.kode_lokasi"; return $this->db->query($sql); }
Gambar 13 Query cari aset Pada Gambar 13 terdapat dua variabel yaitu katakunci dan berdasarkan. Katakunci merupakan variabel yang menampung input kata kunci pencarian dari pengguna dan berdasarkan merupakan variabel yang berisi kategori yang dipilih pengguna. Tampilan dari hasil pencarian dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Tampilan pencarian aset Setelah tampilan dari sisi SIG dan manajemen aset berhasil ditampilkan, tahap ini dilanjutkan dengan mengintegrasikan keduanya. Integrasi dilakukan agar pada proses pencarian bisa menampilkan informasi aset dan lokasinya secara bersamaan di halaman web. Proses integrasi menggunakan artibut wing yang terdapat pada basis data kedua sisi. Nilai atribut wing yang diperoleh dari pencarian aset ditampung pada suatu variabel dalam bentuk array. Variabel tersebut akan digunakan untuk melakukan filtering dengan memodifikasi aplikasi CQL yang terdapat pada OpenLayers. Proses menampung dan menggunakan nilai dari variabel tersebut dapat dilihat pada Gambar 15.
16
result() as $w){ ?>
Gambar 15 Kode proses penyimpanan nilai wing hasil pencarian Pada Gambar 15 dapat dilihat variabel yang diperoleh adalah $wing. Nilai dari variabel $wing diperoleh dari query pencarian wing apa saja yang dihasilkan dari pencarian yang dilakukan pengguna. Query pencarian tersebut dapat dilihat pada Gambar 16. function get_wing($katakunci, $berdasarkan){ $sql="select distinct l.wing from tbl_aset as a, tbl_lokasi as l where ".$berdasarkan." LIKE '%".$katakunci."%' AND a.kode_lokasi = l.kode_lokasi"; return $this->db->query($sql); }
Gambar 16 Query pencarian wing Setelah itu nilai variabel $wing ditampung dalam bentuk array ke dalam variabel jumWing. Kemudian variabel jumWing digunakan untuk melakukan filtering pada peta. Proses penggunaan variabel jumWing pada dapat dilihat pada Gambar 17. wing = document.getElementById('jumWing').value; var i; for(i=0;i<wing;i++){ namawingnya[i]=document.getElementById('namawing'+j).value ;j++; } filter.apply(this, namawingnya); }
Gambar 17 Kode proses penggunaan variabel jumWing
17
Pengujian Pengujian SIG telah dilaksanakan menggunakan metode black box dengan skenario uji yang meliputi pengujian fungsionalitas utama dari sistem. Tujuannya untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Skenario uji dan hasil uji fungsionalitas sistem dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Skenario dan hasil uji fungsi Pengujian
Skenario
Menampilkan file shp gedung kampus ke dalam website
Awal mengakses web, peta gedung kampus ditampilkan berdasarkan level.
Melakukan pencarian aset berdasarkan kategori
Memasukkan keyword ke dalam textbox dan memilih kategori yang diinginkan Memasukkan data aset kedalam formulir penambahan data Mengubah data aset yang diperlukan dari formulir yang telah disediakan Menghapus data aset yang sudah tidak tersedia
Menambah data aset
Mengubah data aset
Menghapus data aset
Hasil yang diharapkan Gambar peta ditampilkan
Hasil Uji
Tampil tabel hasil pencarian dan ditunjukkan dalam peta Data tersimpan di dalam database
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Data berubah dan Berhasil data yang baru tersimpan dalam database Data terhapus dari Berhasil database
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pengembangan SIGMA telah berhasil diimplementasikan dalam penelitian ini dengan metode WDLC. Sistem yang dikembangkan telah diuji dan mampu menjalankan fungsi pencarian lokasi dari aset serta mampu manipulasi aset yang sudah sudah tersimpan dalam sistem. Saran Diharapkan dalam penelitian selanjutnya sistem ini bisa dikembangkan fitur manajemennya seperti dalam perawatan aset, pelaporan aset yang rusak dan penjadwalan waktu servis berkala alat elekrtonik seperti AC, lemari es, dan lain lain. Selain itu untuk menunjukkan lokasi agar lebih jelas bisa ditambahkan fitur tagging pada peta. Sistem ini juga bisa dikembangkan menjadi berbasis mobile atau
18
menampilkan lokasi dengan efek tiga dimensi. Pengembangan SIGMA berbasis mobile sangat berguna karena sistem akan lebih fleksibel untuk digunakan. Efek tiga dimensi akan meningkatkan usability sistem dalam identifikasi aset beserta lokasinya.
DAFTAR PUSTAKA Booch G, Rumbaugh J, Jacobson I. 1998. The Unified Modeling Language User Guide [Internet]. [diunduh 2014 Des 20]. 1(1): 87-90. Tersedia pada : http://meusite.mackenzie.com.br/rogerio/the-unified-modeling-language-userguide.9780201571684.997.pdf. Chang KT. 2008. Introduction to Geographic Information Systems. Ed ke-4. New York (US): McGraw-Hill. Fu P, Sun J. 2011. Web GIS : Principles and Aplications. Ed ke-1. California (US): ESRI. Han J, Kamber M, Pei J. 2011. Data Mining : Concepts and Techniques. Ed ke-3. Waltham (US): Elsevier Inc. [IPB] Institut Pertanian Bogor. 2003. Surat Rektor IPB Nomor 014/K13/OR/2003 tanggal 2 Juni 2003 tentang Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID): IPB. Kamatchi R. 2013. Software engineering: web development life cycle. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT). Vol. 2 Issue 3. doi:2278-0181. Khairani WD. 2011. Pengembangan dan implementasi WebGIS kampus IPB Darmaga [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Lutchman R. 2006. Sustainable Asset Management: Linking Assets, People, and Processes for Results. Lancaster (US): DEStech Publications. inc. OpenGeo. 2012. Introduction to The OpenGeo Suite. [Internet]. [diunduh 2015 Jan 16].Tersedia pada: http://presentations.opengeo.org/2012_FOSSGIS/suiteintro. pdf. Rezasyah B, Dennita, Liputo, Baginda S, Lestyaningrun Y. 2005. Pengembangan sistem informasi geografis manajemen aset Universitas Indonesia [skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia. Satzinger J, Jackson R, Burd S. 2012. Systems Analysis and Design in a Changing World. Ed ke-6. Boston (US): Course Technology. Schultz AJ. 2012. The role of GIS in asset management: integration at The Otay Water District [tesis]. California (US): University of Southern California.
19
Lampiran 1 Contoh data mentah aset
Harga Satuan
JML
Satuan
Jumlah Harga
Sumber Dana
1
Merk Tipe
DM
Nama Barang
3,000,000
1
Kode Barang
unit
DM
1
No
1
3,000,000
DM
1
RB
Kondisi Barang
B RR 3,000,000
unit
3,000,000
DM
Tahun Pembel ian 2005
1
unit
3,000,000
1
Kelas / Kelompok Panasonic
3,000,000
1
unit
DM
AC Split 1 PK
2005
3,000,000
1
4,000,000
AC Split Panasonic
2004
3,000,000
unit
2050204004
Panasonic
2004
1
1
Panasonic
4,000,000
AC Split AC Split 1 PK
2008
2050204004 AC Split AC Split 1 PK
Nasional
2
AC Split
AC Split 1,5 PK
AC Split 1 PK
2050204004 AC Split
2050204004
4 2050204004
1
3
5
DM
1
4,000,000
DM
1
unit
4,000,000
DM
2
1
unit
4,000,000
DM
4,000,000
1
unit
8,000,000
4
2004
4,000,000
1
unit
DM
Thosiba
2004
4,000,000
2
16,000,00 0
AC Split 1,5 PK
National
2004
4,000,000
unit
AC Split
Nasional
2004
4
2050204004
Panasonic
4,000,000
6
AC Split 1,5 PK
2004
AC Split AC Split
AC Split 1,5 PK
Panasonic
2050204004
AC Split
AC Split 1,5 PK
7 2050204004 2050204004 2050204004
AC Split
AC Split 1,5 PK
8 9 10
Ket
Lokasi
FMIPA, Dept.ILK
OM, FMIPA, Ruang Dept.ILK Kadep, OM, FMIPA, G6Ruang Dept.ILK LV5W20Bendahar OM, FMIPA, 1A a, G6Ruang Dept.ILK LV5W20Lab OM, FMIPA, 2B SEINS, Ruang Dept.ILK G6Dosen 5, OM, FMIPA, LV6W20G6Ruang 7Dept.ILK LV6W20Lab OM, 7FMIPA, Pasca, Ruang Dept.ILK G6BS-29 Perlengka OM, FMIPA, pan, Ruang Dept.ILK G6BS-1 Tamu, OM, FMIPA, G6BS-5 Ruang Dept.ILK Pengelola OM, FMIPA, S2, Ruang Dept.ILK G6BS-4 Lab 01, OM, G6Ruang LV5W20Lab 02, 7 G6LV5W206
20
Lampiran 2 Use case description dari seluruh use case 1 Use case description untuk tambah data aset Use Case Name Scenario Triggering Event Brief Description Preconditions Postconditions Flow of Activities
Exception Conditions 2
Tambah data aset Pengguna menambahkan data aset baru ke dalam SIGMA. Menekan tombol simpan setelah mengisi form tambah aset. SIGMA menyimpan data baru yang telah dimasukkan pengguna - Masuk ke menu manipulasi - Memilih tambah data - Validasi penambahan data aset. - Menyimpan data baru ke dalam database. Actor System 1. Pengguna masuk menu manipulasi 2. Memilih tambah aset a. Menampilkan form tambah aset 3. Mengisi form tambah aset a. Validasi penambahan aset
-
Use case description untuk ubah data aset Use Case Name Scenario Triggering Event Brief Description Preconditions
Postconditions Flow of Activities
Exception Conditions
Ubah data aset Pengguna mengubah data aset yang tersimpan di database. Menekan tombol simpan pada form ubah data. SIGMA menyimpan hasil perubahan data oleh pengguna - Memilih menu manipulasi - Memilih ubah dan hapus data - Mencari data yang akan di ubah - Validasi perubahan - Menyimpan data hasil perubahan Actor System 1. Pengguna masuk menu manipulasi 2. Memulih ubah dan hapus a. Menampilkan form data pencarian 3. Mencari data yang akan b. Menampilkan hasil diubah pencarian dan pulihan aksi c. Menyimpan hasil 4. Pilih aksi ubah dan lakukan perubahan. perubahan
-
21
Lanjutan 3 Use case description Use Case Name Scenario Triggering Event Brief Description Preconditions
Postconditions Flow of Activities
Exception Conditions
untuk hapus data aset Hapus Aset Pengguna menghapus data aset yang tersimpan dalam database Menekan tombol hapus SIGMA menghapus data yang diinginkan oleh pengguna - Memilih menu manipulasi - Memilih ubah dan hapus data - Mencari data yang akan di hapus - Konfirmasi penghapusan - Menghspud data dari database Actor System 1. Pengguna masuk menu manipulasi 2. Memulih ubah dan hapus a. Menampilkan form data pencarian 3. Mencari data yang akan b. Menampilkan hasil diubah pencarian dan pulihan aksi c. Menyimpan hasil 4. Pilih aksi ubah dan perubahan. lakukan perubahan
Lokasi aset tidak tampil tetapi data aset ditemukan, maka data aset tetap ditampilkan tanpa petunjuk apapun di peta.
22
Lampiran 3 Activity diagram dari seluruh use case 1 Activity diagram untuk use case tambah data
23
Lanjutan 2 Activity diagram untuk use case ubah data aset
24
Lanjutan 3 Activity diagram untuk use case hapus data aset
25
Lampiran 4 Sequence Diagram dari seluruh use case 1 Sequence Diagram untuk use case tambah aset
2 Sequence Diagram untuk use case ubah aset
3 Sequence Diagram untuk use case hapus aset
26
Lampiran 5 Mockup manipulasi dari seluruh use case 1 Mockup untuk use case tambah data
2 Mockup untuk use case hapus data
27
Lanjutan 3 Mockup untuk use case ubah data
28
Lampiran 6 Tampilan halaman web dari seluruh use case 1 Tampilan halaman utama web pada use case pecarian aset
29
Lanjutan 2 Tampilan halaman web untuk use case tambah data
3 Tampilan halaman web untuk use case hapus data
4 Tampilan halaman web untuk use case ubah data
30
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bukittinggi pada tanggal 5 Januari 1991 dari ayah Bambang Abdul Gani dan ibu Endriati. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara setelah Ihsan Fauzano dan Zaky Fauzano. Pada tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Payakumbuh dan pada tahun yang sama penulis diterima di program diploma IPB dengan program keahlian Manajemen Informatika melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Tahun 2012 penulis lulus dari Diploma IPB dan pada tahun yang sama penulis diterima di Program Alih Jenis S1 Ilmu Komputer IPB melalui tes seleksi masuk. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten dosen di Diploma IPB sebagai asisten dosen mata kuliah Teknik Multimedia, Teknik Animasi dan Aplikasi Sistem Informasi.