Pengembangan Sistem Informasi berbasis web dalam Mendukung Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Yuni Sugiartia, Abdul Azisb a
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta b Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi FST Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta e-mail:
[email protected]
Abstrak Tujuan penulisan ini adalah mengembangkan sistem informasi berbasis web yang interaktif dalam membantu menjembatani pemberdayaan khususnya kaum disabilitas dengan partisipasi masyarakat dalam menghimpun dan pemanfaatan donasi, penyaluran SDM disabilitas trampil, dan membantu memasarkan produk disabilitas. Metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development, dengan pengumpulan data melalui wawancara, diskusi, dan studi dokumentasi. Pengembangan sistem dilaksanakan di Dewan Nasional Indonesia Untuk kesejahteraan Sosial (DNIKS) sebagai organisasi koordinasi kesejahteraan sosial tingkat nasional. Sistem Informasi berbasis web ini dibuat dengan menggunakan bahasa Pemrograman PHP, Adobe Dreamweaver sebagai editor untuk pengembangan dan MySQL sebagai databasenya. Pengembangan sistem informasi berbasis web ini tidak sekedar memberikan informasi kegiatan lembaga atau kaum disabilitas saja, tetapi membangun informasi dan komunikasi dalam hal proses donasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, membantu memasarkan kompetensi dan SDM terampil serta produk kreatif kaum disabilitas dan SDM lainnya. Kesulitan pengembangan web ini memerlukan data dan informasi update tentang kegiatan pemberdayaan dari masing-masing orsos anggota DNIKS dan LKKS. Namun data yang diperlukan tersebut relatif masih kesulitan sehingga pengembangan web perlu terus dilanjutkan. Diharapkan orsosnas anggota DNIKS dan LKKS provinsi/kab/kota perlu mensuport data pemberdayaan masyarakat terutama kaum disabilitas, termasuk informasi tentang SDM terampil dan hasil-hasil produk kaum disabilitas. Masing-masing anggota DNIKS tersebut juga diharapkan memiliki sistem informasi berbasis web yang interaktif untuk selanjutnya diintegrasikan dengan web DNIKS, sehingga advokasi, koordinasi, dan komunikasi antar orsosnas dan DNIKS dapat berjalan efektif dimanpun dan kapanpun secara global.
Kata kunci: Sistem informasi berbasis web, pemberdayaan kaum disabilitas, diisabilitas, SDM disabilitas, produk disabilitas
1.
PENDAHULUAN
Informasi sebagai sebuah kebutuhan mendasar pada kehidupan manusia terutama di era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang ini dimana teknologi sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan manusia, sudah sepatutnya informasi disajikan mengikuti arah perkembangan teknologi sehingga informasi dapat disajikan secara cepat, tepat, dan transparan. Teknologi informasi sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu perusahaan, dimana teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Kadir, 2003). Pengolahan data yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah, 2007). Penerapan teknologi informasi ini juga bukan 1
tanpa kendala. Kendala yang biasa dihadapi dalam penerapan informasi teknologi (IT) adalah pemborosan biaya dalam membangunnya, sulitnya edukasi sumberdaya manusianya, dan pada saat implementasinya. Ditambah lagi, belum semua instansi paham akan IT apalagi sampai menerapkannya (Karim, 2009) secara optimal. Perkembangan teknologi maupun sistem informasi saat ini juga dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam bidang kesejahteraan sosial. Salah satunya yaitu dengan melakukan pemberdayaan sumber daya manusia dengan menyalurkan pekerjaan kepada masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan serta menciptakan wadah bagi penyandang disabilitas yang kreatif yaitu dengan membantu memasarkan produk yang mereka hasilkan dalam upaya pemerataan kesejahteraan masyarakat. Karena dapat kita ketahui bahwa saat ini banyak sekali pengangguran dan masyarakat yang memiliki pendapatan ekonomi di bawah rata-rata serta tidak adanya wadah bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan ataupun bakat yang mereka miliki. Selain pengangguran, masyarakat dan para penyandang disabilitas maupun kaum rentan lain relatif kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan maupun memasarkan hasil karya mereka. Mereka relatif kurang memiliki kesempatan untuk berkreasi, bekerja, termasuk memasarkan hasil kreativitasnya. Padahal mereka memiliki kemampuan dan prestasi hasil kerja yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kaum Disabilitas memiliki potensi untuk berkembang seperti temen-temen yang lainnya. Untuk pengembangan potensi tersebut kaum disabilitas perlu diberikan kesempatan, pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Di sisi lain yang lebih penting lagi adalah akses informasi melalui sistem informasi yang interaktif, akurat, dan cepat antar kaum disabilitas dengan pihak-pihak terkait lainya. Untuk memberdayakan kaum disabilitas, diperlukan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang berkualitas secara bertahap dan berkelanjutan. Untuk merealisasikan hal tersebut lembaga maupun organisasi tentunya tidak mudah dalam meyakinkan kepada berbagai lapisan masyarakat. Dalam hal ini diperlukan dukungan dana dan bentuk partisipasi masyarakat lainnya. Namun dalam realisasinya untuk menghimpun dana partisipasi masyarakat dalam membantu kaum disabilitas relatif tidak mudah. Di sisi lain masyarakat dan calon donatur termasuk dunia usaha (melalui program CSR - Corporate Sosial Responsibility) yang ingin berpartisipasi tidak mudah untuk menyalurkan donasinya kepada pihak-pihak yang tepat. Oleh karena itu di perlukan wahana atau media dalam menjembatani antara pihak pengelola pemberdayaan disabilitas dengan calon donatur. Donatur dalam hal ini bentuk partisipasinya disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Oleh karena itu di perlukan sistem informasi yang akurat dan terpercaya. Untuk menjembatani para pengelola dengan donatur melalui sistem informasi berbasis web. Aspek lainnya dalam perberdayaan disabilitas, tidak sedikit kaum disabilitas yang memiliki kemampuan dan keterampilan tertentu yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat. Namun mereka relatif masih kesulitan untuk di serap dalam dunia kerja. Di sisi lain dunia kerja memerlukan tenaga terampil yang di miliki oleh tenaga kerja disabilitas tersebut, namun kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai tenaga terampil yang di butuhkan tersebut. Aspek lainnya tidak sedikit pula kaum disabilitas yang memiliki keahlian menghasilkan produk yang berkualitas tetapi mereka relatif kesulitan untuk memasarkan produk-produk tersebut. Permasalahan yang mendasar dalam penulisan ini yaitu bagaimana membuat sistem informasi berbasis web agar bisa di akses mudah dan akurat oleh publik untuk donasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, menyalurkan SDM terampil kaum disabilitas, dan memasarkan produk kalum disabilitas sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses semua fitur dan fasilitas untuk dapat saling berkomunikasi, membagi informasi, melalui media internet, tanpa ada batas ruang dan waktu. Tulisan ini membahas bagaimana membangun sistem informasi berbasis web yang sedang dikembangkan oleh Dewan Nasional Indonesia untuk kesejahteraan Sosial (DNIKS). Sebagai lembaga koordinasi kesejahteraan sosial tingkat nasional, DNIKS merasa bertanggung jawab untuk memfasilitasi berbagai pihak dalam membangun sistem informasi berbasis web yang interaktif dan akurat, seperti pihak: pemerintah, dunia usaha, organisasi sosial, perguruan tinggi, pekerja sosial, donatur, relawan dan masyarakat luas dengan kaum disabilitas. Sistem informasi berbasis web ini tidak sekedar memberikan informasi kegiatan lembaga atau kaum disabilitas saja, tetapi membangun informasi dan komunikasi dalam hal proses donasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, membantu memasarkan kompetensi dan SDM terampil serta produk kreatif kaum disabilitas.
2
2. LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi berbasis Web dan Komponennya Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Fitzgerald (Jogiyanto, 2006) mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diproses, data yang memiliki arti atau data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya [Jogiyanto, 2006]. Sedangkan sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi [Jogiyanto, 2006]. Lebih lanjut Leitch [Jogiyanto, 2006] mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. Oleh karena itu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mengarah pada penggunaan teknologi komputer dalam organisasi yang menyajikan informasi kepada pemakai. Sistem Informasi Berbasis Web adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Web atau WWW (Word Wide Web) adalah sebuah metode baru yang berjalan di dunia internet yang berkembang dengan cepat, dengan media ini dapat menciptakan puluhan bahkan ratusan aplikasi yang berjalan di bawah Web (under web). PHP adalah salah satu aplikasi program yang biasa digunakan dalam media internet saat ini. Databasenya adalah MySQL yaitu database server yang dapat berjalan di dalam media online sehingga database ini mudah dikelola oleh penggunanya. [Nugroho, 2004]. MySQL merupakan RDBMS (Relational Data Base Management Sistem). MySQL didistribusikan secara open source dan gratis mulai tahun 1996, tetapi mempunyai sejarah pengembangan sejak tahun 1979.
2.2. Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem adalah suatu aktifitas, metode, praktik terbaik dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk mengembangkan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi dan perangkat lunak (Whitten et al, 2004). Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah metode RAD dengan Object Oriented.
Workshop Design Requirements Planning
Identify Objectives and Information Requirements
Implementation
Work with Users to Design System
Build the System
Introduce the New System
Gambar 3 Tahapan RAD (Kendall and Kendall, 2008).
2.3. Unified Modelling Language UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa untuk memvisualkan, menentukan, membangun dan mendokumentasikan artefak sebuah sistem perangkat lunak. UML didefinisikan 3
sebagai keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek. UML berorientasi objek, tidak bergantung pada proses pengembangan dan juga tidak bergantung pada bahasa pemograman dan teknologi[Yuni, 2012]. UML adalah bahasa pemodelan yang harus digunakan bersamaan dengan metodologi pengembangan perangkat lunak. Tanpa metodologi, UML hanyalah berupa serangkaian diagram tanpa makna. Metodologi pengembangan perangkat lunak merupakan panduan langkah demi langkah dalam pembangunan aplikasi perangkat lunak. Metodologi pengembangan perangkat lunak dimaksudkan agar pembangunan sebuah aplikasi lebih efisien dan terencana. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Software Development Process (USDP).
2.4. Pemrograman PHP dalam Database MySQL Untuk membuat aplikasi web yang berjalan dinamis, maka pemrograman web dapat dikolaborasikan dengan PHP. PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dapat menjadikan program web menjadi lebih dinamis. Dengan menggunakan program PHP tidak hanya membuat program web dengan tampilan statis, tetapi juga dapat mengakses database seperti MySQL. Dengan database tersebut, dapat digunakan untuk menyimpan berita-berita yang ada di dalamnya dan ditampilkan pada halaman browser.
3.METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam membuat sistem informasi berbasis web agar bisa di akses mudah oleh publik untuk donasi sumbangan kaum disabilitas, menyalurkan SDM disabilitas dan memasarkan produk disabilitas ini, langkah yang digunakan adalah studi pustaka, observasi dan wawancara [Sugiarti, 2010], sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan ialah model RAD yang terdiri dari requirements planning, workshop design dan implementation.
4
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Use case Diagram
Gambar 1. Use case diagram Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
4.2.
Class Diagram
5
Gambar 2. Class diagram Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
4.3.
Mapping Cardinalitas
Gambar 3. Mapping Cardinalitas diagram Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
6
4.4 User Interface
Gambar 4. Tampilan Home Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
Gambar 5. Tampilan Donasi Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
7
Gambar 4. Tampilan Pengelolaan SDM dan Produk Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk mendukung pemberdayaan kaum disabilitas diperlukan sistem informasi berbasis web yang interaktif dan akurat. Pengembangan sistem informasi berbasis web yang sedang dikembangkan oleh DNIKS sebagai organisasi koordinasi kesejahteraan sosial tingkat nasional, tidak sekedar memberikan informasi kegiatan lembaga atau kaum disabilitas saja, tetapi membangun informasi dan komunikasi dalam hal proses donasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, membantu memasarkan kompetensi dan SDM terampil serta produk kreatif kaum disabilitas dan SDM lainnya. Sistem Informasi berbasis web ini dibuat dengan menggunakan bahasa Pemrograman PHP, Adobe Dreamweaver sebagai editor untuk pengembangan dan MySQL sebagai databasenya. Keuntungannya tidak sekedar memberikan informasi kegiatan lembaga atau kaum disabilitas saja, tetapi membangun informasi dan komunikasi secara online dalam hal proses donasi untuk pemberdayaan kaum disabilitas, membantu memasarkan kompetensi dan SDM terampil serta produk kreatif kaum disabilitas dan SDM. Pengembangan web ini memerlukan data dan informasi akurat tentang kegiatan pemberdayaan dari masing-masing orsos anggota DNIKS dan LKKS yang update. Namun data yang diperlukan tersebut relatif masih kesulitan sehingga pengembangan web perlu terus dilanjutkan.
5.2. Saran Orsosnas anggota DNIKS dan LKKS provinsi perlu mensuport data pemberdayaan masyarakat terutama kaum disabilitas, termasuk informasi tentang SDM terampil dan hasil-hasil produk kaum disabilitas. Masing-masing orsosnas anggota DNIKS dan LKKS baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota diharapkan memiliki sistem informasi berbasis web yang interaktif, sehingga informasi pemberdayaan dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait dapat berjalan secara optimal dalam mendukung kebutuhan tersebut. Di sisi lain web masing-masing orsosnas dan LKKS tersebut dapat diintegrasikan dengan web DNIKS sehingga advokasi, koordinasi, dan komunikasi antar orsosnas dan DNIKS dapat berjalan efektif dimanpun dan kapanpun secara global. Sistem Informasi berbasis web dalam membantu pemberdayaan penyandang disabilitas yang dikembangkan ini masih jauh dari sempurna. Sehingga masih diperlukan pengembangan sistem yang jauh lebih baik.
8
DAFTAR PUSTAKA Boyd, DM dan Ellison, NB. 2007. Social Network Sites : Definition, History, and Scholarship. Michigan : Michigan State University. Collin, P dan Rahilly, K. 2010. The Benefit of Social Networking Services. Sydney : Yaw-CRC partner organization. Jogiyanto, HM. 1999. Analisa dan Desain Sistem Informasi, Cetakakan kedua. Buku Ke-2. Yogyakarta: ANDI. Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis : Edisi 3. Yogyakarta: ANDI. Jogiyanto, HM. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Kadir, A. 2003. Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP.Yogyakarta: Andi. Kendall & Kendall. 2008. System Analysis And Design. London: Pearson International Edition 7th Edition. Lily, S. 2007. Metodologi Penelitian Untuk Bidang Sains. Jakrta: UIN Jakarta Press. Marion, A dan Omotayo, O. 2011. Development of a Social Networking Site with Mulyadi, A. 2010. Membangun Aplikasi Mobile Web. Yogyakarta: Multimedia Center Publishing Murphy, M. 2009. Begining Mobile web 2. Barkeley: APRESS Murphy, M. 2008. The Busy Coder’s Guide To Mobile Web Development. United States Of America: CommonsWare Noertjahyana, A. 2002. Studi Analisis RAD Sebagai Salah Satu Alternatif Metode Pengembangan Perangkat Lunak. Jakarta : Universitas Kristen Petra. Nugroho, A. 2004. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiarti, 2010. Metode Penelitian di Bidang Komputer dan Sistem Informasi. Dikti Provinsi Banten. Buku Ajar. Sugiarti, 2012. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB6. Zheing, P dan Ni, L. 2006. Smartphone & Next Generation Mobile Computing. San Fransisco: Morgan Kaufman.
9