PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL “GOBAK SODOR” DALAM BENTUK GAME 2D BERBASIS DESKTOP
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Vairera Sukmawanti 10.11.4295
kepada FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017
PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL “GOBAK SODOR” DALAM BENTUKGAME 2D BERBASIS DESKTOP Vairera Sukmawanti1), Dhani Ariatmanto2) 1)
Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta Megister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2)
Email :
[email protected]),
Abstract - Gobak Sodor is one of Indonesia's traditional popular games. So with the development of technology, the authors developed a desktop-based Gobak Sodor game in 2D. This game was made in order to introduce and remind one of the Indonesian culture through a computer game. So that everyone can play it. In its development, the author uses Adobe Flash. This game’s genre is strategy. Gobak Sodor game can be played by one or two players with different levels of difficulty on each level. In the publication, the authors utilizing one of game distributor called Gamejolt. Gamejolt is a website that facilitates the game maker to publish games that they created to the online media so that users can play online or download games from the web for free.
[email protected])
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas terdapat permasalahan yg dapat di rumuskan yaitu : 1. Bagaimana cara membuat game Gobak Sodor? 2. Bagaimana mendistri busikan game Gobak Sodor ke dalam webside gamejolt? 1.3 Batasan Masalah Agar dalam pembahasan nantinya tidak panjang lebar, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas, diantaranya:
Keywords : game,gobak sodor,tradisional
Game ini merupakan multi player, tapi hanya bisa dimainkan oleh 2 orang dalam waktu yang bersamaan. 1. Genre game ini adalah bertipe strategi. 2. Karakter game ini dibuat berdasarkan imajinasi penulis. 3. Software yang digunakan adalah Adobe Flash CS3 dan Corel Draw X4.
1. Pendahuluan
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai beraneka ragam budaya. Salah satu budayanya yang berhubungan dengan permainan tradisional yang kita kenal adalah permainan gobak sodor. Gobak Sodor merupakan sebuah permainan team yang terdiri dari dua team. Inti permainan ini adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Maksud dan tujuan pembuatan game iniantara lain : Mempromosikan dan mengingatkan game tradisional Indonesia. 2. Penulis mengembangkan pengetahuan mengenai pembuatan game Flash. 3. Sebagai edukasi. 4. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah. 1.
2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka
Maka dari itu dengan perkembangan teknologi, penulis mengembangkan permainan Gobak Sodor berbasis desktop 2D. Game ini dibuat supaya bisa mengenalkan dan mengingatkan salah satu budaya Indonesia melalui sebuah permainan komputer. Sehingga semua orang bisa memainkannya.
Abas Setiawan, Hanny Haryanto, Sari Wijayanti dari Universitas Dian Nuswantoro pada penelitiannya yang berjudul Game Edukasi Untuk Melestarikan Permainan Tradisional Gobak Sodor Menggunakan Metode Playability Heuristic Evaluation for Educational Games (PHEG). Dalam penelitiannya yaitu suatu upaya untuk melestarikan warisan budaya permainan Gobak Sodor menjadi game “ARGASIN”. Game ber-genre casual yang ditujukan pada semua umur khususnya anak usia SD hingga SMP. ARGASIN dilengkapi simulasi 3D menggunakan teknologi augmented reality pada single player dan bisa dimainkan dua sampai tiga pemain pada multi player.[1]
Untuk mendistribusikan game ini penulis memanfaatkan salah satu distributor game yaitu Gamejolt. Gamejolt merupakan web yang memfasilitasi pembuat game untuk mendisribusikan game yang mereka buat kedalam media online. Sehingga pengguna bisa memainkannya secara online atau men-download game dari web tersebut secara gratis.
M. Taufik Aliyudin dari Universitas Negeri Semarang dengan penelitiannya yang berjudul Permainan Gobak Sodor Sebagai Inspirasi Perancangan
1.2 Rumusan Masalah
1
Game Digital Si Gala Galasin. Dalam penelitiannya game ini berbasis Android.
Dalam metode perancangan ini menggunakan proses Pre Production. Berikut tahap-tahap dalam metode perancangan :
Dari kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan perkembangan teknologi dapat mengembangkan suatu permainan tradisional menjadi permainan modern.
d.
Game Consept (Konsep Game)
Konsep ini juga mendefinisikan genre permainan dan platform hadware karena akan menentukan perkembangan game. Setelah menentukan kosep awal langkah selanjutnya adalah menentukan elemen gameplay, skema kontrol, genre cerita , karakter, dan kebutuhan lain (tools) dan permainan tersebut.
2.2 Dasar Teori 2.21 Pengertian Game Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Bermain game sudah dikatakan sebagai life style masyarakat masa kini. Dimulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa pun menyukai game. Itu sebabnya dikarenakan game adalah hal yang menyenangkan.[2]
e.
Game Requirements (Kebutuhan Game)
Menentukan kebutuhan game yaitu kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh permainan. Salah satunya adalah menentukan fitur-fitur. Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan yang menitik beratkan pada properti yang dimiliki oleh permainan. Yaitu berupa kebutuhan hardware dan software yang digunakan dalam pembuatan game.
2.2 Konsep Strategi Kebalikan dari video game jenis action yang berjalan cepat dan perlu refleks secepat kilat, game jenis strategi layaknya bermain catur, justru lebih memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan setiap gerakan secara hati-hati dan terencana. Pemain game strategi melihat dari sudut pandang lebih meluas dan lebih kedepan dengan waktu permainan yang biasanya lebih lama dan santai dibandingkan game action. Berikut ini adalah jenis game strategi :
f.
Game Plan (Perencanaan Game)
Perencanaan permainan adalah di mana penyusunan semua informasi dan langkah kerja yang akan dicapai. terutama adalah mempersiapkan anggaran, jadwal kerja, dan kebutuhan staf untuk permainan. 2.6 Metode Pengembangan Dalam pembuatan game “Gobak Sodor” ini penulis juga menggunakan metode GDLC dari Heather Chandler. Dalam metode pengembangan game ini bisa disebut dengan proses Production (Produksi). Proses produksi merupakan proses inti dari pembuatan game yang terdiri dari pembuatan aset dan pengkodean . Dalam tahap produksi difokuskan pada konten dan pembuatan kode, dan menyelesaikan proses preproduction.
a. Real time Strategy, game berjalan dalam waktu sebenarnya dan serentak antara semua pihak dan pemain harus memutuskan setiap langkah yang diambil saat itu juga berbarengan mungkin saat itu pihak lawan juga sedang mengeksekusi strateginya. Contoh: Starcraft, Warcraft , dan Command and Conquer. b. Turn based Strategy , game yang berjalan secara bergiliran, saat kita mengambil keputusan dan menggerakan pasukan, saat itu pihak lawan menunggu, begitu pula sebaliknya, layaknya catur. contoh: Front Mission, Super robot wars, Final Fantasy tactics, Heroes of might and magic, Master of Orion.
2.8 Post Production Dalam tahap post production penulis mendistribusikan game Gobak Sodor melalui Gamejolt. Game Jolt merupakan sebuah situs web yang memfasilitasi pengembang game indie untuk mendistribusikan game yang dibuat.
2.5 Metode Perancangan Dalam metode perancangan game Gobak Sodor penulis menggunakan metode GDLC (Game Development Life Cicle) milik Heater Chandler yang terdiri dari Pre production, Production, Testing, Post Production.[3]
Gambar 2. Tampilan Gamejolt Gambar 1. Metode GDLC milik Heater Chandler (2008) 2
3. Analisis dan Perancangan
utama
menu petunjuk, main, galeri dan kredit.
e. Mekanisme gameplay
* Terdapat menu navigasi pada saat permainan berlangsung,
3.1 Tinjauan Umum Pada tahun 2015 Asosiasi Game Indonesia (AGI) melaporkan bahwa populasi gamer di Indonesia mencapai 34 juta dengan 19,9 juta di antaranya adalah gamer aktif berbayar. Laporan ini juga menyebutkan setiap gamer aktif berbayar ini diperkirakan menghabiskan biaya USD 9.12 per tahunnya.[4] Hal ini membuktikan bahwa pasar game di Indonesia cukup menjanjikan. Bahkan Badan Ekonomi Kreatif bentukan Presiden Joko Widodo pernah menyinggung soal industri game Indonesia. Kini Badan Ekonomi Kreatif memasukkan produksi game dalam rencana kerja. Menurut AGI persentase terbanyak diperoleh game bergenre strategi seperti Clash of Clans, Game of War dan Domination. Sementara di peringkat kedua diduduki game dengan genre racing, di peringkat ketiga diduduki genre action, diikuti oleh genre arcade, simulasi dan lainnya. Dengan demikian membuktikan bahwa peminat game strategi cukup tinggi.
3.3.1 Game Consept (Konsep Game) Dalam pembuatan konsep game ada tiga langkah yaitu: 1.
3.2.1 Analisis Game Sejenis Pada tahap analisis penulis menganalisis dua game sejenis yaitu game “Si Gala Galasin” yang diuat oleh M.Taufan Aliyudin dan game “Gobak Sodor” yang dibuat oleh Rudiyanto berikut analisis dari game tersebut :
Tabel 1. Analisis game Si Gala Galasin dan game Gobak Sodor
1.
2.
Konsep Game : a. Platform b. Gameplay
Elemen Game Play : a. Genre b. Karakter
c. Cerita d. Fitur menu
Gobak Sodor
* Android
* Android
* Mempunyai satu level
* mempunyai dua level yang berbeda yaitu “easy” dan “hard”
* Strategi * Terdapat 5 karakter pemain dan satu lawan
* Strategi * Terdapat 5 karakter pemain dan satu lawan
* Tidak ada * Terdapat
* Tidak ada * Terdapat
Initial Concept
Game “Gobak Sodor” merupakan pengembangan dari permainan tradisional Indonesia berbasis 2D yang menggunakan platform desktop. Game ini bisa dimainkan oleh semua usia. Dalam game ini pemain akan memainkan 5 karakter secara berurutan. Game ini dibuat memiliki 3 level. Semakin tinggi level yang dimainkan maka tingkat kesulitannya akan bertambah. Untuk memenangkan satu level, kelima karakter harus bisa melewati lawan sampai garis terakhir. Setelah memenangkan level 1, pemain akan mendapatkan kekuatan berupa kecepatan berlari yang berguna untuk membantu pemain melewati level berikutnya. Cara bermain di level 2 dan 3 sama dengan level 1. Pemain akan dinyatakan menang setelah berhasil melewati semua level. 2. Game Play Element (Elemen Game Play) a. Mekanisme game play - Kecepatan Musuh atau lawan di setiap level mempunyai kecepatan pergerakan yang bertambah. - Label Ketika permainan berlangsung terdapat label di atas karakter yang dimainkan agar mempermudah pemain mengetahui karakter mana yang sedang dia mainkan. - Timer Permainan yang dimainkan antara 1 pemain dan 2 pemain mempunyai timer yang berbeda. Timmer untuk 2 pemain lebih sedikit. b. Genre Genre pada game “Gobak Sodor” ini adalah strategi. c. Cerita Pada game ini menceritakan bahwa terdapat 5 orang anak-anak yang sedang memainkan permainan tradisional “Gobak Sodor” di desa. d. Karakter Dalam game Gobak Sodor ada 6 karakter yang berbeda yaitu 5 karakter pemain dan 1 karakter musuh.
3.2 Analisis Game
Si Gala Galasin
* Terdapat menu avigasi pada saat permainan berlangsung, tombol pause, timer dan score.
3.3 Pre Production
Banyak developer dari Indonesia membuat game bergenre strategi yang menunggu untuk dimainkan. Bahkan sekarang ada ribuan bahkan jutaan game strategi yang bisa mainkan secara gratis. Salah satu game strategi buatan Indonesia adalah Kurusetra The Mighty War yang resmi diluncurkan pada tahun 2015.
Analisis
menu main, tentang, info dan keluar.
3
3.3.2 Game Requirements (Kebutuhan Game) Kebutuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. 1. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional berisi tentang elemen atau proses apa saja yang dibutuhkan oleh suatu game. Dalam game “Gobak Sodor”, terdapat beberapa kebutuhan fungsional, diantaranya : a. Game ini memiliki 3 level dan pada setiap levelnya memiliki tingkat kesulitan yang semakin bertambah. b. Game ini dilengkapi dengan petunjuk cara bermain. c. Game ini dapat berjalan di PC (desktop) secara off line.
Gambar 3. Tampilan Halaman Menu Utama
2. Kebutuhan Non-fungsional a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan game yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) i3-4030U CPU @ 1.90 GHZ 1.90 GHZ 2. Memory 2GB 3. HDD 500GB
Gambar 4. Tampilan Menu Pengaturan
b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan game ini adalah : 1. Sistem Operasi Windows 8.1 Single Language 2. Adobe Flash CS 3 3. CorelDraw X5 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan tahap membangun dan mengembangkan game sesuai dengan naskah yang dibuat Bagian ini merupakan tahapan menggabungkan sema desain grafis yang telah dibuat untuk mendukung semua interaksi yang terdapat dalam game.
Gambar 5. Tampilan Level 1
4.1.1 Production Proses ini meliputi mendesain background, karakter, menu-menu, menyiapkan animasi dan sound serta programing.
Gambar 6. Tampilan Level 2
4
Game “Gobak Sodor” di publikasikan melalui situs web Gamejolt supaya semua orang bisa memainkan dan men-download game “Gobak Sodor” dengan mudah. Untuk mempulish game ke situs Gamejolt harus melakukan register terlebih dahulu. Setelah itu upload game ekstensi .fla ke dalam situs Gamejolt. 4.2 Pembahasan Pada tahap ini membahas tentang game Gobak Sodor yaitu penjelasan tentang tampilan game, pemilihan karakter game, dan sound serta cara memainkan game sehingga dapat menghasilkan game yang sesuai dengan rancangan.
Gambar 7. Tampilan Level 3
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya, dan untuk mengakhiri pembahasan dari game “Gobak Sodor” ini, maka dapat diambil kesimpulan, 1. Tahap-tahap pembuatan game Gobak Sodor menurut Heather Chandler adalah Pre production, Production, dan Post Production. 2. Cara mendistribusikan game ke situs Game Jolt adalah game yang akan di publish adalah game indie atau buatan sendiri selanjut register dan kemudian upload game Gobak Sodor ke situs gamejolt.
Gambar 8. Tampilan Menang
5.2 Saran Untuk lebih memahami tentang sebuah game diperlukan pemahaman program aplikasi serta ketrampilan sumber daya yang kreatif. Untuk itu penulis memberikan saran dengan harapa bisa dipertimbangkan, yaitu: 1. Pembuatan game sebaiknya dibuat bersama tim yang terdiri dari animator, programmer, dan lainlain. Sehingga bisa menghasilkan kualitas game yang lebih baik. 2. Karena ukuran pada background menggunakan monitor CRT maka apabila game dimainkan pada monitor LCD maka tidak bisa full screen. Sebaiknya game ini juga di buat menggunakan ukuran layar LCD. 3. Karena semakin majunya aplikasi membuatan game seperti HTML5, sebaiknya game ini juga dibuat dengan menggunakan aplikasi tersebut.
Gambar 9. Tampilan Kalah 4.1.2 Testing Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian game untuk mengetahui apakah game yang dibuat sudah layak dimainkan atau belum. Metode yang digunakan untuk melakukan pengujian game “Gobak Sodor” yaitu menggunakan Internal testing dan beta testing. Dalam pengujian internal testing penulis menguji dengan cara memainkan game “Gobak Sodor” dari awal permainan sampai akhir. Sedangkan dalam pengujian beta testing ada 10 orang responden yang menguji game “Gobak Sodor”. Dalam pengujian beta yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan dapat disimpulan bahwa game “Gobak Sodor” cukup baik.
Daftar Pustaka [1] Setiawan, Abas. 2013. Game Edukasi untuk Melestarikan Permainan Tradisional Gobak Sodor Menggunakan Metode Playability Heuristic Evaluation for Educational Games (PHEG). Semarang. Diambil dari http://eprints.dinus.ac.id/id/eprint/12009. (14 April 2016)
4.1.3 Post Production 5
[3] Chandler, Heather M. 2014. The Game Production Handbook (Third Edition). Burlington: Jones & Barlett Learning. [4] Anggraeni, Lutfhi. 2015. AGI Laporkan Tinjauan Industri Game Indonesia. Diambil dari http://teknologi.metrotvnews.com/read/2015/08/26/1 62469/agi-laporkan-tinjauan-industri-game-ndonesia. (20 Maret 2016). Biodata Penulis Vairera Sukmawanti, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2017. Dhani Ariatmanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Megister Komputer (M.Kom), lulus tahun 2012. Saat ini menjadi dosen tetap di Universitas AMIKOM Yogyakarta.
6