Terbit Mingguan, Tahun Pertama Nomor. 02
Harga Eceran: Rp 5.000
Dukungan Pemkab Terhadap KNPI Dipertanyakan
BAHAYA: Pengemudi becak membawa penumpang melebihi kapasitas penumpang, yang berkelindan dengan truk dan kenderaan lainnya. Hal ini sangat berbahaya dan dapat memicu terjadinya kecelakaan. (Baca liputan khusus di halaman 8-9) Foto: fakhruddin alrazi
Disdik Bangun SMKN 2 Bidang Peternakan
Lima Puluh (Dinamika) DPD KNPI Kabupaten Batu Bara mempertanyakan keseriusan Pemkab dalam mendukung aktivitas kepemudaan di daerah itu. Pasalnya, hingga menjelang berakhirnya tahun anggaran, KNPI setempat belum menerima dukungan dana dari eksekutif yang vital artinya bagi pelaksanaan program pembinaan terhadap organisasi penting tersebut. Ketua KNPI Juri Freza mengungkapkan, partisipasi dalam bentuk materil dari Pemkab diperlukan dalam menunjang kebutuhan pelaksanaan administratif dan berbagai kegiatan kepemudaan yang menjadi tugas KNPI yang pada praktiknya menyentuh generasi muda yang berada pada 7 kecamatan di Batu Bara. “Sudah lebih 6 bulan kami ajukan permohonan kepada Pemkab, tapi sampai sekarang ini masih belum ada bantuan” kata Ketua DPD KNPI, Juri Freza kepada Dinamika melalui sambungan telepon seluler. Ia juga tidak mengerti mengapa pemerintah seolah bungkam mengenai persoalan itu Soal masih nihilnya sokongan dana dari pemerintah daerah, Ketua Majelis Pemuda Indonesia Syafizal, juga menyayangkan hal itu. Terlebih menurut... (Lanjut ke halaman 4)
Lima Puluh (Dinamika) Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Batu Bara, semakin mendapat perhatian dari pemerintah pusat. 3 ruang belajar, 1 ruang praktik, dan 2 bangsal, tengah dipersiapkan pada pembangunan satu unit SMK Negeri 2 yang punya konsentrasi khusus dalam bidang peternakan. Sekolah itu dibangun di Desa Pasir Permit Kecamatan Lima Puluh. Pada kegiatan peletakan batu pertama SMK itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Yandi Siswandi menuturkan, sekolah tersebut dibangun dengan anggaran biaya sekira Rp. 1,8 miliar dari dana APBN. Pembangunan tersebut, lanjutnya, ditargetkan akan selesai dalam waktu 7 bulan dari peletakan batu pertama (25/08/2015), dan akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2016-2017 mendatang. Tak cukup sampai disitu. Pihak Dinas Pendidikan, menurut Yandi, akan terus melakukan upaya pembangunan sekolah pada tingkat menengah di sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Batu Bara. “Karena, menurut data yang ada pada kita, bahwasanya untuk peningkatan APK di tingkat pendidikan menengah, kita masih kurang beberapa unit-unit sekolah lagi. Untuk tahun 2016, kita akan coba mencari bantuan melalui dana APBN. Yang akan kita rencanakan, mungkin, di Kecamatan Medang Deras, Sei Suka, dan Sei Balai” kata Yandi Mengenai pembangunan SMK, Kepala Bidang
Pendidikan, Darwinson Tumanggor mengaku, pihak Dinas Pendidikan akan tetap berupaya melanjutkan pembangunan serupa, di daerah itu. “Kalau pembangunan tetap berkelanjutan. Kita tetap upayakan, pembangunan-pembangunan di Batu Bara ini, kalau tidak bisa dari Pemerintah Daerah, ya, kita usahakan dari Pemerintah Pusat. Pasti berkelanjutan” jelasnya. Mengenai guru pendidik, Ketua Panitia pelaksana peletakan batu pertama, Haris Fadillah mengaku, pihak Dinas Pendidikan akan bekerjasama dengan Dinas Peternakan setempat yang bakal ditempatkan pada bidang produktif, dan guru-guru dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai tenaga pendidik tambahan. “Kita juga akan bekerjasama dengan Dinas peternakan kabupaten Batu Bara untuk mencari tenaga pengajar. itu dibidang produktif. Ya, kalau bisa diutamakan nanti, guru PNS yang kurang jam mengajarnya di kelas Negeri yang lain, kita akan tampung.” tuturnya. (Lanjut ke halaman 13)
PELETAKKAN BATU PERTAMA: Sekretaris Dinas Pendidikan, Yandi Siswandi, meletakkan batu pertama pembangunan SMKM 2 Limapuluh. Foto: aditia satria
Pengembangan Pelabuhan Kualatanjung Tuai Konflik Dengan Warga Sei Suka (Dinamika) REALISASI pengembangan pelabuhan internasional di Kualatanjung, Batu Bara, mulai menuai konflik. Seorang warga setempat bernama Nurbit mengeluh karena pada lahan tanah yang dia akui sebagai miliknya, kini telah terpasang dinding pembatas lokasi proyek. “Tanah ini, memang dari dulu (milik) keturunan nenek moyang kami. Ini bukti yang ada kami pegang, diteken kepala desa, TM. Tarigan tahun 1978. kata Nurbit sambil memperlihatkan surat bukti kepemilikan yang ditandatangani oleh Kepala desa di masa itu.
Untuk memperjuangkan haknya, ia mengaku telah berupaya menyampaikan masalah yang dihadapinya kepada pemerintah desa setempat. Ia menuntut agar pihak pemerintah desa setempat, segera mengambil tindakan cepat, agar permasalahan itu tidak menimbulkan dampak kerugian bagi dirinya. Namun sejauh ini ia menganggap aparat desa terkesan lambat dalam memproses persoalan yang dihadapinya, termasuk upaya meminta agar pemerintah mengeluarkan surat baru sesuai letak dan luas lahan yang dia miliki. (Lanjut ke halaman 4)
Internasional
Halaman 2
Edisi 1I September 2015
Penerbit : PT. Dinamika Media Nusantara Alamat Perusahaan : Jl. Merdeka No. 001 Talawi, Batubara Alamat Redaksi : Jl. Mesjid No. 46 Tanah Merah, Air Putih Telp : 085261648888 Website : www. beritabuana.com Pemimpin Umum : Zainal Alwi Pemimpin Redaksi : Khairul Indra Redaktur : Abdul Kahar Reporter : Fakhruddin Al Razi, Satibi Darwis (Jakarta)
Gara-gara Konflik, 13 Juta Anak Di Timur Tengah Tak Bersekolah
Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim via email ke:
[email protected].
EDITORIAL
Siapkan Transportasi Yang Aman Bagi Pelajar
K
ita tentu tak dapat berharap banyak pada masa depan negeri ini jika perhatian terhadap generasi muda kurang dari semestinya. Apa yang akan kita tuai nantinya dalah tergantung bagaimana bangsa ini memperlakukan mereka. Tidak hanya parsial, tapi menyeluruh. Utamanya tentu adalah bidang pendidikan yang jadi pilar utama. Dibidang ini, siapapun mengakui bahwa di Indonesia masih sangat banyak hal yang perlu dibenahi. Mulai dari kualitas dan kuantitas guru hingga penyediaan fasilitas pendukung lain. Termasuk transportasi yang layak. Untuk hal yang satu ini, khusus di Batu Bara, kondisinya masih sangat memprihatinkan. Pada berbagai kawasan dapat terlihat dengan jelas pelajar yang masih berusia belia berekerumun, ada yang sampai belasan jumlahnya dalam satu becak yang ringkih. Tak dapat dibayangkan, jika terjadi kesalahan yang tak dinginkan, para pelajar itu harus mengalami cidera. Syukur bila tidak sampai berujung maut. Niatnya untuk melanjutkan masa depan bangsa yang besar ini, terpaksa harus kandas akibat sebuah kesalahan yang sebenarnya dapat dihindari. Untuk itu semua pihak, nampaknya harus membuka mata dan pikiran. Seluruhnya harus dapat ikut bertanggungjawab dalam menyelamatkan nasib mereka. Kita harus memberikan jaminan yang lebih baik bahwa mereka akan selamat saat menuju, maupun sepulang menuntut ilmu. Pemerintah, sesuai dengan fungsinya, merupakan elemen yang paling bertanggungjawab dalam menyiapkan sarana prasarana. Bus-bus sekolah perlu untuk segera dipersiapkan. Memang itu relatif butuh biaya besar. Tapi seluruhnya tentulah dapat disiasati dengan tahapan-tahapan. Sebuah proses adalah keharusan yang tak terbantahkan. Tentu, tidaklah lebih penting menyiapkan alat transportasi yang lux bagi pejabat daerah, tinimbang mempersiapkan transportasi yang sekadar aman bagi para pelajar yang kebanyakan berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi pas-pasan itu. Tapi dalam masalah itu, tak juga bisa diabaikan, bahwa tata ruang wilayah punya pengaruh yang besar. Jika memang sejatinya Batu Bara telah mempunyai dokumen penting tersebut, tentu sangat bijak jika Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) juga Rancangan Detail Tata Ruang yang telah dibiayai mahal itu dipatuhi. Ia harus jadi acuan bagi setiap pembangunan yang dilaksanakan. Pembangunan sekolah, tentu akan sangat baik jika dibangun pada kawasan yang memang susai dengan peruntukannya. Jika itu telah dilaksanakan tentu lebih mudah menyiapkan fasilitas transportasi yang lebih baik. Lebih aman. Karena Keselamatan generasi muda itu adalah segalanya. Ia prioritas. Harga mati.****
Sedikitnya 13 juta anak-anak di Timur Tengah tak bersekolah akibat konflik. Sedikitnya 13 juta anak-anak di kawasan Timu Tengah tidak bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah akibat konflik, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa.
B
erdasarkan data yang dihimpun dalam laporan bertajuk Education Under Fire, badan PBB yang menangani anak-anak (Unicef) menyebut 13,7 juta anak yang tak bersekolah mewakili 40% murid di Suriah, Irak, Yaman, Libia, dan Sudan. Angka itu dikhawatirkan terus membengkak hingga mencapai 50% dalam beberapa bulan mendatang. Unicef mengatakan jumlah itu kian bertambah lantaran ribuan sekolah hancur akibat konflik berkepanjangan. Data terkini menunjukkan hampir 9.000 sekolah di Suriah, Irak, Yaman, dan Libia tidak bisa digunakan. Bahkan, pada 2014, terdapat 214 insiden serangan ke sekolah di Suriah, Irak, Libia, wilayah Palestina, Sudan, dan Yaman.
Biaya Sekolah Yang Tinggi Di Inggris
JUTAAN keluarga di Inggris harus berjuang untuk memenuhi biaya pendidikan ‘yang tersembunyi’ walau uang sekolah negeri gratis. Sebuah lembaga sosial, The Children’s Commission on Poverty atau Komisi Anak untuk Kemiskinan, mengatakan biaya sampingan itu menyebabkan beberapa murid miskin terpaksa tidak bisa belajar subyek tertentu. Riset yang mereka lakukan mengungkapkan biaya untuk seragam sekolah, perjalanan sekolah, dan akses komputer
Foto: reuters
Khusus di Suriah, satu dari empat sekolah tutup sejak Maret 2011. Hal ini langsung berdampak pada dua juta anak-anak usia sekolah. ”Imbas konflik yang menghancurkan dirasakan oleh anak-anak di kawasan. Bukan hanya kerusakan fisik pada sekolah-sekolah, melainkan rasa putus asa yang dirasakan satu generasi anak-anak usia sekolah yang melihat harapan dan masa depan mereka hancur,” kata Peter Salama, direktur Unicef di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Menurut Salama, imbas juga dirasakan para guru. Dalam laporan terlihat bahwa pembunuhan dan penculikan murid, guru, dan staf pendidik telah menjadi hal biasa di kawasan Timur Tengah. Oleh sebab itu, ribuan guru meninggalkan pekerjaan mereka karena risikonya besar. Salama mengatakan, Unicef memerlukan dana tambahan senilai US$300 juta tahun ini untuk memperbaiki akses pendidikan bagi anak-anak di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.*** (bbc) bisa mencapai £800 atau sekitar Rp16 juta per tahun untuk setiap anak. Jumlah itu terdiri dari £159 untuk seragam sekolah, £82 untuk transportasi ke dan pulang sekolah, £167 jika sekolah melakukan kunjungan, dan £168 untuk makanan. Penelitian dilakukan pada anak berusia 10 hingga 19 tahun. Laporan penelitian menyimpulkan bahwa biaya yang tinggi itu bisa membuat murid yang tidak mampu jadi tertinggal atau merasa mendapat aib. “Dampak dari biaya sekolah ini mendorong anak-anak merasa malu, mendapat tekanan, dan tersingkirkan karena mereka tidak mampu mendapat hal yang sama dengan kawan mereka.” Pemerintah mengatakan sudah melakukan upaya untuk membantu murid-murid yang kurang mampu. Bagaimanapun lebih dari setengah (atau 52%) di antara 2.000 orang tua yang juga ditanyai dalam survei mengatakan mereka harus mengurangi pengeluaran untuk pakaian dan pemanas dalam rumah agar bisa membayar biaya sampingan untuk sekolah itu.*** (bbc)
Nasional
Halaman 3
Edisi 1I September 2015
Satu-satunya (upaya pemadaman efektif) hanya dari udara dengan pengeboman air dan hujan buatan,” kata Sutopo pula. Menurutnya, di bandara Sutan Thaha, Jambi, Kamis (27/8) pagi ini, jarak pandang berkisar antara 1-2 kilometer. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi, Okta Irawan, mengatakan bahwa jarak pandang di Jambi berkisar antara 500-3500 meter, tapi tak pernah lebih tinggi dari 5000 meter, sementara jarak pandang yang normal adalah 10 kilometer. “Pada pagi hari sempat drop sampai 500 meter. Secara visual, kita sangat terganggu. Kita bisa melihat kekeruhan udaranya,” kata Okta Irawan.
Upaya pemadaman kabut asap dilakukan dengan pengeboman air dan hujan buatan.
Konsentrasi Titik Api Di Sumatera Selatan Dan Jambi Data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Kamis (27/8), menunjukkan saat ini ada 178 titik api tersebar di Sumatera.
S
ebagian besar berada di Sumatera Selatan dengan 80 titik api, dan Jambi dengan 69 titik api. Lainnya, ada 10 titik api di Bangka Belitung dan lima titik api di Riau. Sementara itu, meski di Riau tak banyak terdapat titik api, namun jarak pandang di sana cukup pendek. Data yang diberikan oleh Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menunjukkan jarak pandang di Pekanbaru tercatat 1 kilometer, Rengat 3 km, Pelalawan 2 km, dan Dumai 4 km. Penyebabnya, asap yang terutama berasal dari wilayah Jambi terbawa oleh angin ke utara. Tanpa Status Darurat Asap
Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Dongkrak Nilai Rupiah PEMERINTAH Indonesia tengah menyiapkan paket kebijakan untuk mendongkrak nilai rupiah yang terpuruk hingga mencapai titik terendah dalam 17 tahun terakhir. Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan paket kebijakan tersebut berkaitan dengan sektor riil, sektor keuangan, deregulasi, dan pemberian insentif pajak atau tax holiday. “Pertama, (kebijakan) ini akan membuat aktivitas ekonomi berjalan mulus. Kedua, ini akan mendorong mata uang asing untuk datang,” kata Darmin seperti dikutip kantor berita Reuters. Menurut Darmin, sasaran paket ini adakah memperkuat nilai rupiah. Selain memperkuat rupiah, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan paket kebijakan tersebut dikeluarkan untuk menambah pasokan devisa, menjaga ekonomi
secara makro, serta memperbaiki daya beli masyarakat yang lemah. “Sabar. Kebijakan tidak jatuh dari langit. Kita harus menyiapkannya dulu…Ibarat makanan, kita sekarang makan sup,” ujar Bambang. Nilai rupiah Sementara itu, demi menyokong penguatan rupiah, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku telah menerbitkan kebijakan penggunaan rupiah dalam bertransaksi di dalam negeri. “Kami juga senantiasa menjaga stabilitas di pasar mata uang asing agar volatilitasnya ada dalam batas yang sehat sembari memperhatikan kecukupan cadangan devisa,” kata Agus, sebagaimana dilaporkan wartawan di Istana Negara, Kamis (27/08). Nilai tukar rupiah per Kamis (27/08) sempat menguat dari Rp14.120 per US$1 menjadi Rp13.980 untuk setiap US$1.*** (bbc)
Foto: afp
“Kebakaran hutan dan lahan Jambi dan Sumatera Selatan sudah berlangsung sekitar dua minggu terus menerus. Terbawa ke Riau, Kepulauan Riau, dan berpotensi menyebar ke wilayah lainnya,” kata Sutopo. Menurut Sutopo, meskipun cukup banyak titik panas dan asap juga cukup tebal di Jambi, belum ada permintaan ke BNPB untuk melakukan waterbombing atau pengguyuran air, maupun hujan buatan. Ini karena di wilayah-wilayah itu masih tidak diberlakukan status darurat kabut asap. Tanpa status darurat asap, upaya pemadaman waterbombing maupun hujan buatan tidak bisa dilakukan. Dan penanggulangan hanyan bisa dilakukan dari darat. “Artinya lahannya masih dibakar terus, upaya pemadaman hanya bisa dilakukan dari darat,” kata Sutopo. “Padahal lokasi kebakaran di tengah hutan atau aksesnya sulit dijangkau dari darat.
Gangguan Penerbangan Kondisi pada Kamis (27/8) pagi, tercatat ada 88 titik api, namun di sore hari pada jam 16:00 WIB, tak terlihat ada titik api. Penurunan jumlah titik api bisa terjadi jika ada hujan dengan intensitas sedang sampai lebat. Masalahnya, menurut pemantauan BMKG Jambi, sampai seminggu ke depan peluang turunya hujan sangat kecil. Sehingga tanpa pemadaman terus-menerus, jumlah hutan yang terbakar akan terus berfluktuasi. Kabut asap sempat, sebagaimana biasa, juga mengganggu jadwal penerbangan. Pada Rabu (26/8), petugas di bandara Sutan Thaha Jambi melaporkan bahwa setidaknya ada 10 penerbangan dari dan menuju Jambi yang terpaksa ditunda. Selain penerbangan, Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, juga sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh nelayan dan kapal motor menghentikan pelayaran terkait semakin tebalnya kabut asap. Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih berlangsung dengan mengerahkan delapan helikopter untuk pengeboman air di Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. *** (bbc)
Waduk Jatigede Siap Digenangi, Warga Tuntut Ganti Rugi PEMERINTAH berencana mulai menggenangi Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (31/08), tetapi sebagian masyarakat di wilayah itu mengaku belum mendapatkan ganti rugi yang layak. Mahmudin, yang berusia 50 tahun, adalah penduduk di Desa Paku Alam, Sumedang, yang mengaku tidak mendapatkan ganti rugi yang adil. “Kami kalau mau pindah dari desa ini, harus punya rumah. Nah, uang Rp29 juta yang kami terima, nggak cukup buat beli rumah. Bikin rumah sekarang minimal Rp250 juta,” kata Mahmudin, yang mengaku bekerja serabutan, Minggu (30/08). Dia mengaku dirinya dan teman-temannya tidak bermaksud melawan pemerintah terkait pembangunan waduk Jatigede. “Kami hanya menuntut hak kami, agar diberi kehidupan yang layak,” katanya kepada Wartawan.
Mahmudin termasuk kategori A yaitu warga yang mendapatkan uang santunan sekitar 29 juta Rupiah, dan bukan kategori B untuk penerima uang tunai rumah pengganti sekitar 122 juta Rupiah. Kucurkan Rp 741miliar untuk ganti rugi Waduk itu rencananya akan berada di areal sebesar hampir 4.900 ribu hektar yang meliputi lima kecamatan dan 30 desa, termasuk Desa Paku Alam tempat Mahmudin tinggal. Pemerintah sejauh ini telah mengucurkan dana sebesar 741 miliar Rupiah -melalui APBN 2015- untuk ganti rugi kepada masyarakat yang terdampak pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Sejumlah laporan menyebutkan, ada total sekitar 10.000 kepala keluarga yang berhak mendapatkan ganti rugi atas pembangunan waduk tersebut, baik kategori A atau B.*** (bbc)
Daerah
Halaman 4
Edisi 1I September 2015
Pemkab Gelar Rapat Awal Pemilihan Lajang-Dara
SERAHKAN: Kepala BKKBN, Surya Candra Surapaty tengah memberikan hadiah bagi peserta dari Kabupaten Batu Bara.
Foto: aditia satria
Kepala BKKBN:
KB Ciptakan SDM Indonesia Berkualitas
Kepala BKKBN Republik Indonesia, Surya Candra Surapaty mengharapkan, agar sosialisasi mengenai pentingnya mengikuti pogram Keluarga Berencana dapat ditingkatkan terhadap masyarakat luas. Air Putih (Dinamika) KB, menurut dia akan mempunyai dampak positif dalam merangsang upaya perbaikan kualitas sumberdaya manusia (SDM) serta meningkatnya kesejahteraan rakyat Indonesia secara umum. “Kalau tercipta keluarga yang berkarakter, berkualitas, dan terciptalah manusia Indonesia yang berkualitas. Dengan Manusia yang berkualitas itu, pembangunan yang kita laksanakan di Indonesia ini, akan cepat mencapai kesejahteraan rakyat” kata Surya saat memberikan sambutan pada kegiatan Hari Keluarga nasional Di Batu Bara. Terkait dengan itu, Plt. Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengatakan, Pemer-
intah provinsi akan mendukung setiap upaya yang dilakukan BKKBN, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat lewat program Keluarga Berencana tersebut. “Tentu, Keluarga Berencana ini sangat baik sekali. Karena kita bisa membuat keluarga yang sejahtera dan keluarga yang bahagia. Karena, itu tujuan utamanya” kata Tengku Erry. Tingginya tingkat kelahiran, diterangkannya, bukan merupakan masalah yang cuma terjadi di Sumatera Utara, namun juga pada tataran nasional. Dukungan yang sama, disampaikan Bupati Kabupaten Batu Bara, OK. Arya Zulkarnain. Pro gram BKKBN, ungkapnya akan terus dikembangkan di daerah tersebut. Batubara, belum
lama ini juga telah menerima anugerah Manggala Karya Kencana yang diserahkan langsung oleh presiden, karena keberhasilan menyukseskan upaya pengendalian jumlah penduduk lewat KB. Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 22 yang digelar di Lapangan Indrasakti, Airputih, dihadiri sedikitnya 3000 orang yang terdiri dari kaum pelajar, unsur Muspida, Bupati dan Walikota se-Sumut, serta perwakilan Organisasi dan LSM. Acara, juga dimeriahkandengan penyerahan hadiah bagi pemenang dari 20 kategori perlombaan yang telah diadakan diseluruh Kabupaten/Kota di wilayah itu. Selain itu, penyerahan bantuan modal senilai Rp. 2 juta, bagi sejumlah kelompok PKK juga diserahkan oleh Kepala BKKBN, Plt. Gubsu, dan Bupati Batubara.*** (fakhruddin alrazi)
Lima Puluh (Dinamika) Pemerintah Kabupaten Batu Bara memulai pembahasan awal mengenai realisasi pergelaran pemilihan Lajang-Dara 2015. Even tersebut berkaitan erat dengan upaya menanamkan nilai-nilai luhur dan memilihara tradisi, sekaligus membantu meningkatkan promosi daerah. Asisten I Setdakab Luthfi Solihin mengungkapkan, pemilihan Lajang-Dara merupakan bagaian yang terpisahkan dalam mengangkat potensi dan kearifan lokal yang pada prinsipnya menjadi bagian penting dalam pembangunan yang dilaksanakan Pemkab selama ini. “Kita berharap ini nantinya jadi agenda rutin, dilaksanakan dengan sukses” kata Asisten dalam rapat yang didalamnya termasuk kalangan dunia usaha, Limapuluh (1/9) Jika kontiniutasnya terjaga, menurut dia, pemilihan Lajang-Dara akan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dalri luar daerah untuk berkunjung ke Batu Bara. Terlebih Batu Bara dikenal kaya dengan budaya dan punya sumberdaya alam yang jadi destinasi wisata. “Dan yang paling utama kepanitiaan harus dapat tentukan dewan juri yang adil dan sportif ” lanjtu Luthfi. Hal itu akan sangat berpengaruh dalam maksimalisasi menggali potensi generasi muda yang ingin dicapai, dan menjadi peluang untuk diikutsertakan dalam ajang serupa dalam tingkat yang lebih tingi baik ditingkat provinisi maupun nasional. Sebelumnya, Sekretaris Panitia, Junaidi menyebutkan kemungkinan besar pemilihan ajang Lajang-Dara tersebut akan masuk dalam rangkaian perayaan HUt Batu Bara tahun ini.**** (khairul indra)
Sambungan Dari Halaman 1
Dukungan Pemkab Terhadap.... dia dana yang diajukan oleh KNPI untuk kegiatan selama tahun 2015 terbilang relatif kecil, karena hanya dalam kisaran angka Rp.50 juta. Padahal pada beberapa kabupaten lain, bagi kegiatan sektor kepemudaaan yang diamanatkan kepada KNPI paling tidak Rp.200 juta per tahun. “Ini perlu jadi perhatian pemerintah. Kita berharap pemuda harus mendapatkan perhatian” kata Syafrizal yang juga Wakil Ketua DPRD Batu Bara itu. Jika dalam waktu dekat ini KNPI masih belum juga mendapatkan perhatian semestinya dari pemerintah, DPRD melalui Komisi C menurut dia perlu untuk memanggil unsur pemerintah yang terkait dengan bidang
Kepemudaan seperti Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. “Kami akan pertanyakan masalah itu” tegas politisi Partai Gerindra tersebut Terkait dengan bantuan untuk kebutuhan KNPI tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Batu Bara, Ishak, saat dikonfirmasi berjanji untuk mencermati persoalan itu. Ia menjelaskan Disparpora dalam pengucuran dana yang disebutkan berbentuk hibah itu, hanya dalam kapasitas memberikan rekomendasi. Dana seperti itu, tutur dia, berada dalam pos anggaran Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) *** (khairul indra)
Pengembangan Pelabuhan... ...“Ini tanah saya dan akan saya pertahankan sampai ke anak cucu” kata dia. Sayangnya, Kepala desa Kualatanjung, Usman mengaku tidak tahu mengenai surat kepemilikan lahan yang disebut milik Nurbit tersebut. “Itu tahun kapan? Saya aja baru dilantik sekitar 2 minggu yang lalu” jelasnya. Terpisah Sekrestaris Desa Kualatanjung, Misnan menerangkan bahwa pihaknya sama sekali belum pernah menerima laporan yang dimaksud. Ia menganjurkan, agar Nurbit segera melaporkan kembali persoalan surat tanah itu, agar dapat diproses secepatnya. Pemerintah desa, menurut Misnan, sedapat mungkin akan berupaya melindungi warga di daerah itu.
“Kalau kami untuk mengeluarkan surat itu, saya rasa belum. Tapi namanya kita pemerintah desa, ya harus melindungi masyarakat. Yang jelas mereka itu mempunyai (hak) milik, mempunyai surat. Dan saya tahu juga, mereka pada saat itu ramai-ramai, waktu pengukuran-pengukuran. Ada peta (milik) dia” tuturnya. Sayangnya pihak PT. Pelindo yang diberikan tanggungjawab oleh pemerintah RI untuk mengembangkan pelabuhan tersebut belum dapat dikonfirmasi. Saat wartawan mendatangi Kantor PT. Pelindo Cabang Kualatanjung, tidak ada satupun unsur pimpinan maupun staf yang dapat memberikan keterangan*** (fakhruddin alrazi)
Daerah
Halaman 5
Edisi I1 September 2015
Dewan Minta Pemkab Cermati Konflik Pertanahan
Komisi A DPRD Panggil Kepala Desa Empat Negeri
Lima Puluh (Dinamika) Anggota DPRD Kabupaten Batu Bara Amat Mukhtas, meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk mencermati dan berpartisipasi aktif dalam mencegah terjadinya konflik pertanahan di daerah itu.
Amat Mukhtas, anggota komisi C DPRD Batu Bara
KONFLIK, menurut dia sangat rentan terjadi menyusul terjadinya pengembangan kawasan pelabuhan dan pertumbuhan sektor industri, khususnya pada wilayah pesisir. “Kita tidak ingin rakyat dirugikan. Kalau ada warga yang mengadukan masalah tanah, panggil kembali kepala desa, camat untuk membantu menyelesaikan” kata Mukhtas saat
diwawancarai di Kantor DPRD setempat. Secara khusus, ia juga mengimbau kepada kepala desa untuk lebih berpihak warga sendiri daripada terbujuk oleh beragam tawaran dari pihak yang menginginkan lahan pada tempat tertentu. “Jangan sampai Kades berurusan dengan hukum” lanjut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Sejauh ini diakuinya telah mendengar adanya konflik yang menguat di masyarakat perihal rencana pengembangan Pelabuhan Kualatanjung. Warga ada yang merasa keberatan akibat lahan yang selama puluhan tahun diakui sebgai miliknya, tiba-tiba belakangan telah beralih kepemilikan, dan saat ini menjadi lokasi proyek. Terkait dengan itu, DPRD kata dia, perlu untuk melakukan pemanggilan kepada instansi yang terkait dengan keluarnya surat kepemilikan tanah. “BPN, Pelindo, Inalum dan masyarakat perlu duduk bersama untuk mencarikan solusi terbaik. Karena kalau tidak diselesaikan, hal itu akan berdampak munculnya kemungkinan terjadinya kerawanan sosial, yang jelas tidak dinginkan bersama” kata dia.*** (khairul indra)
Kemenag Batu Bara Gelar Orientasi Pengelolaan Dana BOS Lima Puluh (Dinamika) Sekira 50 orang kepala madrasah swasta dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah di Kabupaten Batu Bara, menghadiri kegiatan orientasi pengelolaan dana Bantuan Orientasi Siswa (BOS), yang di gelar di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Limapuluh. Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Batu Bara, Adenan Haris Menuturkan, kegiatan itu bertujuan untuk mensosialisasikan perubahan petunjuk teknis, dalam hal perpindahan akun tentang dana BOS, yang terhitung sejak 1 Januari lalu. “Bedanya adalah perpindahan akun. Yang selama ini akunnya adalah 52 (Bansos), sekarang sudah berubah menjadi akun 57. Artinya belanja barang. Dengan berubahnya akun itu, maka segala sesuatu perangkat LPJ (Laporan Pertanggungug Jawaban) juga berubah. LPJ nya lebih ketat. Kemudian juga menyamakan persepsi bentuk-bentuk form dalam LPJ itu” Jelas Adenan Haris saat ditemui Dinamika, di ruang kerjanya. Sosialisasi tersebut, lanjutnya, adalah merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang pernah dilakukan pihak Kemenag, dalam
memberikan informasi bagi seluruh Kepala Madrasah swasta di daerah itu. “Ini sudah yang kesekian kalinya. Kalau untuk ini, kita menyongsong untuk (dana BOS) semester berikutnya. Kita sudah antisipasi, sudah sosialisasikan, biar kita samakan persepsi” tuturnya. Terkait periode semester yang sudah memasuki tahap ke II, Adenan mengaku, pihaknya masih belum mengetahui kepastian tanggal pencairan dana BOS yang terhitung mulai Juli lalu itu. Ia berharap kepada Pemerintah Pusat, agar segera menindaklanjuti persoalan itu sehingga proses belajar mengajar di sekolah tingkat Madrasah, tidak merasa terganggu. “Masalah regulasi, kita juga nggak tau. Kita hanya punya hak usul, kita hanya punya hak data. Itu wewenang pusat yang menentukan. Ya, kita berharap tepat waktu” Jelasnya. Kegiatan orientasi pengelolaan dana BOS tersebut dihadiri oleh narasumber dari Kanwil Provinsi Sumatera Utara, Dr. Hj. Azizah Hanim. Dalam paparan ia mengingatkan tentang petingnya mengelola dana BOS, agar tepat guna dan tepat sasaran.*** (fakhruddin alrazi)
Nafiar, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Batu Bara.
Lima Puluh (Dinamika) Pasca menerima laporan mengenai pemberhentian perangkat desa dan sejumlah kepala dusun, Komisi A DPRD Batu Bara memanggil Kepala Desa Empat Negeri, Suminah dalam rapat dengar pendapat yang digelar di kantor legislatif setempat. Ketua Komis A yang langsung memimpin rapat mengungkapkan, pemanggilan tersebut lebih ditujukan untuk mencari jalan penyelesaian yang tepat, sehingga pemerintahan desa dapat menjalankan fungsinya dengan baik. “Kita mengembalikan kebijakan itu untuk diselesaikan. Tetap mempedomani kepada peraturan perundang-undangan. Apakah itu UU No 6 ataupun PP (No) 43” kata Nafiar usai rapat yang dihadri sejumlah unsur pemerintahan Kabupaten Batu Bara, diantaranya bagian Hukum Setdakab, BPMPD dan pihak Kecamatan Lima Puluh. Nafiar juga mengingatkan semestinya kepala desa dapat bersikap bijak dalam mengambil setiap keputusan, yang yang behubungan dengan pembangunan desa maupun yang menyangkut penataan dan pembinaan aparatur. “Seluruh masyarakat di desa itu (harus) diper-
Foto: fakhruddin alrazi
lakukan sama. Jangan nanti berpedoman dengan kebijakan, adanya pesanan dari orang lain. Harus kebijakan (itu) tetap mengacu pada peraturan Perundang-undangan” Jelasnya. Terkait dengan masalah itu, tokoh masyarakat Lima Puluh, Irmawan Mukhlis mengingatkan agar Suminah dapat lebih profesional lagi dalam mengambil keputusan sebagai Kepala desa. “Kepala desa itu jangan menerima pembisikan dan pembusukan. Kalau dia (Kepala desa) bisa mencerna kedalam memorinya, berarti dia punya kualitas dan kuantitas. Dia harus bisa menyerap akar persoalan yang akan timbul” kata dia” Ia menduga kuat, kebijakan pemberhentian itu diambil Suminah akibat adanya desakan dari tim sukses semasa pemilihan Kepala desa, yang menuntut jabatan di jajaran pemerintahan desa. Sayangnya, saat berusaha dikonfirmasi usai pemanggilan oleh DPRD, Kepala Desa Empat Negeri, Suminah, tidak memberikan komentar apapun saat ditanyai wartawan mengenai persoalan tersebut*** (fakhruddin alrazi)
Budi daya Ikan Berpotensi Tingatkan Kesejahteraan Rakyat
Lima Puluh (Dinamika) Pemerhati Bidang Perikanan Dan Kelautan, Azwar hamid mengungkapkan, potensi sumberdaya alam di Batu Bara sangat prospektif untuk pengelolaan budi daya perikanan. Jika dikelola dengan benar, sektor itu secara ekonomis akan dapat secara signifikan meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. “Potensi itu sangat besar. Yang harus dilakukan pemerintah adalah menciptakan dan mengarahkan program yang tepat sasaran dan dapat diterapkan oleh rakyat” kata dia. Pentingnya, menggarap serius sektor budidaya itu, menurut dia sejalan dengan penelitian terakhir, bahwa kawasan laut disekitar pantai timur Sumatera, telah mengalami semacam over fishing. Hal itu setidaknya dapat dindikasikan terjadinya kecenderungan hasil tangkapan nelayan secara umum. Faktor lain yang menjadi alasan adalah mulai rusaknya sejumlah habitat penting yang selama ini jadi tempat berkembang biaknya ikan secara alamiah, seperti terumbu karang maupun kawasan mangrove yang pada banyak daerah di Indonesia, termasuk Batu Bara, telah
mengalami perngalihan fungsi. Pemukinan, ataupun kawasan industri yang meluas di pesisir sejak lama dikhawatirkan mengancam pola perikanan tangkap. Khusu untuk Batu Bara, beberapa jenis komoditas penting yang dapat dikelola secara praktis oleh masyarakat adalah tambak kerapu yang dapat diterapkan melalui sistem tambak alam. Pola intensif, menurut dia agak sukar jadi usaha rakyat banyak, karena faktor perlatan dan pakan yang relatif mahal. “Jadi pemerintah jangan hanya membantu alat tangkap bagi nelayan. Tapi arahkan mereka untuk bisa terampil dalam sektor budidaya” sebut Azwar Hamid. Selain untuk pinggiran laut, Azwar menyebut budi daya juga efektif dalam membantu ekonomi rakyat, khususnya pada wilayah yang memeungkinkan untuk diterapkannya budidaya air tawar. Hal itu sangat memungkinkan mengingat kabupaten itu punya sejumlah sungai dan wilayah daratan yang cukup luas, yang selam ini lebih dikonsentrasikan pada sektor pertanian*** (khairul indra)
Kreatifitas
Halaman 6
Edisi I1 September 2015
Iwan, Raup Puluhan Juta Dari Setel Lingkar Siapa bilang cari uang susah. Atau mungkin ada yang berpikir bahwa sekarang ini sulit kebagian rejeki karena lapangan kerja yang telah menjadi sempit ? Tapi hal itu tampaknya tak berlaku bagi Iwan. Lelaki setengah baya yang mengaku cuma lulus sekolah setingkat SMP itu, berpenghasilan rata-rata Rp.72 juta per tahun.
A
ngka itu merupakan akumulasi pendapatan rata-rata yang diasumsikan mencapai Rp. 200 ribu per hari. Pendapatan seperti itu, nyaris 4 kali lebih tinggi dari karyawan ataupun buruh biasa yang mengandalkan UMP yang secara umum di Indonesia masih dibawah Rp. 2 juta-an. Lalu, apa pekerjaan Iwan ? Sederhana: menyetel lingkar dan memasang jari-jari velg sepeda motor. Juga sepeda. Ia mencari nafkah di bengkel sederhana miliknya di Desa Tanah Tinggi, Batu Bara. Walau relatif jauh dari jalan raya, tapi Iwan yang mendapatkan ilmu stel lingkar dari Atuk (kakek) nya, dan telah puluhan tahun menjalani profesi turun-temurun itu, selalu sibuk mengerjakan orderan kerja yang diterima per hari. Tapi sekalipun sering banyak pesanan, Iwan hanya mampu melayani 3-4 pasang lingkar sepeda motor saja. “Kadang kalau lagi banyak, malah ditolak (oderan} Nggak sempat ngerjainnya” kata Iwan. Untuk jasanya itu, setiap pasang Iwan mematok Rp.60 ribu bagi konsumen. Harga itu memang sepadan. Hasil kerja Iwan akan membuat pemilik sepeda motor nyaman berkendara. Tentu tak enak kalau sedang me-
laju di jalan raya tapi roda kendaraan tak lempang menapak di Aspal. Karena menjanjikan pendapatan yang baik, Iwan juga menularkan ilmu bagi adiknya. “Sekarang dia sudah bisa cari makan sendiri. Banyak juga kerjaannya” kata dia. Bukan cuma setel lingkar, ia juga ajarkan cara memperbaiki sepeda motor. Untuk pekerjaan menyetel lingkar itu, Iwan menyibak sedikit kiat. Ketelitian, papar dia, menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Secara teknis, proses pengetatan jari-jari juga punya hitung-hitungan khas. “Kalau ngetat kan itu nggak boleh sekali tiga, harus empat atau dua” ungkapnya. Untuk belajar teknik setel lingkar yang dilakoninya itu, menurut Iwan bukanlah perkara sulit. “Satu hari aja kalau dipelajari betul-betul sudah dapat” jelas dia. Iwan adalah potret kecil bagaimana kreatifitas dihasilkan. Diciptakannya peluang ekonomi tersendiri dengan cuma menyetel lingkar, disaat kebanyakan orang gelagapan mencari pekerjaan. Punya pendapatan memadai, sekaligus berjasa bagi keselamatan orang lain, hmm… tentu itu merupakan pekerjaan yang menarik. Bagaimana, Anda mau mencoba?*** (khairul indra)
Pengolahan Ikan Asin,
Bisnis Prospektif Di Pesisir Batu Bara
MENJEMUR: Ikan asin olahan Hamdani saat masih dalam proses penjemuran. Foto: fakhruddin alrazi
KABUPATEN Batu Bara, memang di kenal dengan wilayah kelautannya. Untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, masyarakat pesisir di daerah itu pun sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Beberapa diantaranya lebih
kreatif. Mereka juga memanfaatkan ikan hasil tangkapan untuk diolah menjadi ikan asin. Jangan anggap enteng. Sekalipun, terlihat sepele, ternyata hasil dari bisnis ikan asin tersebut, terbilang prospektif secara ekonomi dan
MENYETEL: Iwan yang sedang mengerjakan orderan setel lingkarnya. patut dilirik untuk digarap serius. Hamdani, misalnya. Pengusaha ikan asin satu ini, sudah hampir 10 tahun menjalankan usaha pengolahan ikan asin di Desa Nenas Siam Kabupaten Batu Bara. Dalam sehari, Hamdani mengaku, bisa menghabiskan ikan asin berkisar antara 200-300kg perharinya. Keuntungan yang ia dapat pun beragam. Dari mulai Rp.300 ribu hingga Rp. 400 ribu dalam sehari. Angka itu, tuturnya, memang terbilang normal dari rata-rata penjualan setiap harinya. “Kalau bulan Ramadhan, memang penjualan agak sepi, ya. Tapi yang namanya kita umat beragama, ya harus yakin, kalau rezeki itu sudah diatur sama yang kuasa. Kalau ramai nya penjualan itu, sehabis tahun baru. Harga pun naik kalau gitu” kata Hamdani. Ikan, biasanya ia dapat dari para nelayan di daerah itu dengan harga Rp. 6000/kg. Jika sudah dikeringkan, harga ikan pun dibagi ter-
Foto: khairul indra
gantung jenis dan kualitasnya. Ada yang mencapai Rp. 12.000, ada pula yang Rp. 20.000/kg nya. “Rata-rata itu, (harganya) Rp. 12.000. Tapi, kalau ikan pari, bisa sampai Rp. 20.000” jelas Hamdani. Hamdani mengaku, ikan asin hasil olahannya pun, tak hanya dipasarkan di daerah kabupaten saja. Para agen dari luar daerah seperti Porsea, juga menjadi langganan setianya. “Mungkin, karena kualitas kita, ya” katanya. Meskipun Hamdani bukanlah satu-satunya pengusaha ikan asin di daerah itu, ayah dua anak ini juga mengaku, belum ada kendala yang terbilang serius dalam bisnisnya itu. “Ya, paling-paling cuaca aja ya, yang kadangkadang kurang mendukung. Selebihnya, nggak ada. Kalau modal, ya kita harus pintar-pintarlah” tuturnya.*** (fakhruddin alrazi)
Iptek
Halaman 7
Edisi 1I September 2015 Inilah Terrafugia TF-X, jawaban dari semua doa yang dipanjatkan mereka yang menantikan mobil-pesawat. Kendaraan yang dirancang perusahaan Terrafugia asal Boston, Amerika Serikat, ini ialah moda transportasi masa depan yang tidak tergantung oleh jalanan dan landasan pacu.
T
F-X, yang bakal berpenumpang empat orang, mampu lepas landas tegak lurus sehingga tidak memerlukan landasan pacu. Jika sayapnya ditekuk, kendaraan itu akan muat di dalam garasi berukuran satu mobil. Tenaganya berasal dari energi listrik yang digabungkan dengan mesin berkekuatan 300 brake horse power berbahan bakar bensin. Dorongan saat mengangkasa dihasillkan dari kipas di bagian belakang dan baling-baling di ujung kedua sayap. Belum diketahui seberapa cepat TF-X saat meluncur di jalan. Akan tetapi, ketika melesat di udara, kendaraan ini mampu mencapai kecepatan 321 kilometer per jam untuk jarak sejauh 800 kilometer. Artinya, Anda bisa memakai kendaraan ini untuk bepergian dari London ke Jenewa (atau Jakarta ke Surabaya) di bawah tiga jam dan sekali jalan. Begitulah
Terrafugia TF-X, Mobil Terbang Super
bayangan masa depan yang senantiasa dibayangkan. Tapi, tunggu dulu. Ada sejumlah masalah kecil dengan TF-X. Kendaraan itu sama sekali belum diproduksi. Terrafugia mengakui bahwa untuk bisa mewujudkan mobil-pesawat adalah proses yang
Ilmuwan Berhasil Membuat Serat Karbon Dari Udara
Saat ini baru 10 gram serat karbon nano seperti ini dihasilkan dalam satu jam.
ILMUWAN di Amerika Serikat berhasil menemukan cara untuk mengambil zat asam arang (CO2) dari udara dan mengubahnya menjadi serat karbon berukuran nano, bahan yang berguna bagi industri. Sistem ini menggunakan aliran listrik dari batere bertenaga matahari beberapa volt saja, melalui wadah penuh garam cair, lalu CO2 bisa diserap dan pelan-pelan serat karbon nano terbentuk di satu elektroda. Sistem ini bisa menghasilkan 10 gram dalam satu jam. Tim peneliti menyatakan skala produksi bisa ditingkatkan dan akan punya dampak terhadap emisi CO2 di udara. Namun banyak yang menyangsikannya. Namun setidaknya, sistem ini bisa menawarkan alternatif lebih murah untuk membuat serat karbon nano ketimbang sistem yang
ada sekarang. Serat karbon nano digunakan di barang berkualitas tinggi seperti komponen elektronik dan batere. Jika biaya produksinya murah, bahan ini bisa digunakan pula guna membuat komposit untuk bahan pembuatan pesawat terbang atau suku cadang mobil. Penemu metode ini, Prof. Stuart Licht dari George Washington University, yakin skala produksinya bisa diperbesar dan energi yang dibutuhkan tidak banyak. Ia yakin metode ini bisa mengurangi kadar emisi CO2 di atmosfir. Sementara Dr. Katy Armstrong, ahli kimia dari University of Sheffield menyatakan proses ini “menjanjikan”, tetapi mengumpulkan CO2 dalam jumlah besar dari udara bisa menghasilkan dampak yang belum diketahui.*** (bbc)
bisa memakan waktu 8-12 tahun. Dengan demikian, kendaraan ini baru akan ada pertengahan dekade mendatang. Belum seberapa jelas harga yang harus dibayar untuk memperoleh TF-X. Namun, Terrafugia mengindikasikan bahwa harganya ‘bisa jadi setara dengan mobil paling mewah saat
ini’. Meski demikian, betapapun mahal harga TF-X, apakah Bugatti Veyron bisa menghindari kemacetan dengan cara melompat? Masalah lain seputar pembuatan TF-X ialah soal keselamatan dan undang-undang. Kedua isu ini memainkan peranan signifikan dalam upaya pembuatan mobil terbang pada masa sebelumnya. Terrafugia mengklaim bahwa ‘secara statistik TF-X ‘seharusnya lebih aman ketimbang mengendarai kendaraan modern’. Lalu, belajar mengemudikan TF-X hanya memerlukan lima jam latihan. Hal ini bisa terwujud berkat sistem otopilot yang canggih. Begitu mengudara, TF-X akan terbang sendiri, walau pengendara bisa mengambil alih kendali. TX-X juga bisa mendarat otomatis tanpa campur tangan manusia. Jika ada suatu insiden, TF-X bisa mengeluarkan parasut yang mampu menahan bobot sebuah mobil. Secara teori, gagasan TF-X tampak tiada cacat. Namun, mencoba meyakinkan khalayak umum dan pembuat undang-undang bahwa menerbangkan mobil-pesawat pribadi benar-benar aman akan menjadi tantangan di masa depan.*** (bbc)
Liputan Khusus
Halaman 8
Edisi 1I September 2015
Kalo pas sunyi (penumpang) dia, cuma awak (saya) sendiri penumpangnya, mau dia nurunkan ntah dimana. Padahal rumah awak pun masih jauh” tuturnya. “Sebenarnya seru kalau (naik becak) ramerame gitu. Tapi, kan, bahaya juga. Ya, kalau ada bus-bus pengangkut pelajar, kan, enak.” kata seorang siswa SMK, Fahrizal
BERBAHAYA: Pengemudi becak sedang melintas di Jalinsum, membawa penumpang pelajar yang melebihi kapasitas. Setiap becak bisa membawa 8 sampai 15 orang penumpang. Hal tersebut berisiko terjadinya kecelakaan. Foto: fakhruddin alrazi
15 ORANG 1 BECAK, NGERI JUGA Pukul 7 pagi. Jalan Lintas Sumatera yang membentang di dekat kawasan Indrapura sedang padat dekat kendaraan yang berlalu lalang. Lebih ramai lagi karena disana becak juga hilir mudik. Kenderaan bermotor roda tiga tersebut seperti berkelindan dengan mobil beragam jenis dan ukuran berdempetan bersama sepeda motor, truk juga kontainer.
D
ipersimpangan, kondisinya lebih riuh rendah lagi. Seorang lelaki bernama Sahrial berumur hampir 50 tahun telihat sibuk mengatur arus lalu lintas. Sekalipun ia bukan polisi. Diangkat, dia gerak-gerakkan tangannya memberi aba-aba bagi pengguna jalan. Sesekali ia tiup pluitnya, pritt..pritt.. “Ya setiap hari begini. Apalagi kalau hari
senin, makin padat. Tapi yang sering itu anak-anak SMP yang naik becak ramai-ramai gitu. Kalau anak SMA, kan, udah banyak yang naik kereta (sepeda motor)” kata Sahrial yang mangkal dikawasan Simpang Empat. Zulfirman, pelajar dari SMP Negeri 3 Air Putih mengaku sudah terbiasa dengan keadaan yang memprihatinkan itu. Setiap pagi, menurutnya, ia dan teman-temannya berang-
kat ke sekolah dengan menumpang becak yang mengangkut hampir sekira 15 orang dalam sekali perjalanan. “Tiap hari. Tapi kalau pulang, seringnya aku naik angkot” sebutnya. Walaupun sudah terbiasa, bocah 13 tahun itu mengaku tetap merasa takut, saat becak yang ditumpanginya melaju dalam keadaan sesak penumpang. Ia mengatakan, malah beberapa kali mengalami kejadian yang menakutkan. Tak jarang, becak yang ditumpangi Firman dan kawan-kawan pun harus menjungkit di bagian depan, akibat kelebihan muatan di bagian belakang. “Ngeri juga lah bang. Kadang-kadang jungkit, kan, takut awak kalau guling becaknya. Apalagi kakakku pernah jatuh, masuk rumah sakit gara-gara naik becak ramai-ramai gitu” ungkapnya. Zulfirman mengungkapkan, bila pulang sekolah ia lebih memilih naik angkutan umum. Tapi menggunakan moda transportasi ini, ia juga sering kecewa. “Itu pun tengok-tengok angkotnya juga.
Jaga Keselamatan Pelajar
E
Aiptu. J. Sihaloho. Foto: fakhruddin alrazi
mbun belum lagi sepenuhnya kering. Kala itu, 4 orang personel Kepolisian setia bersiaga pada 3 titik pengamanan rutin: Pajak delima Indrapura, Simpang Tanjung Kubah, dan Simpang Empat Tanah Merah. Dengan penuh tanggung jawab, para bhayangkara negara mengawasi, juga mengatur lalu lintas di Jalinsum yang kerap ramai pada jam sibuk. Satu tujuannya, jangan sampai kemacetan terjadi hingga menggagu aktivitas warga. Ter-
masuk para pelajar yang sedang berangkat ke sekolah masing-masing. “Anak-anak pelajar ini, kan, masa depan bangsa kita. Kalau dari sekarang tidak kita jaga keselamatan dia, cacat karena kecelakaan, ya, nggak akan tercapai cita-citanya” tutur Kepala Pos Lantas Indrapura Aiptu J.Sihaloho. Ia mengaku sangat prihatin dengan becak-becak yang mengangkut penumpang pelajar yang melebihi kapasitas penumpang. Tapi, seringkali sebagai polisi, ada perasaan serba salah dalam menyikapi persoalan tersebut. “Kalau dilihat dari peraturan lalulintas, jelas salah. Tapi, kita pun memberi toleransi. Kita nggak mau menghambat anak-anak untuk pergi ke sekolah itu, selama bisa menjaga keselamatan diri masing-masing. Ya, kita tetap menghimbau supaya jangan sampai terjadinya kecelakaan” kata dia.
Begitupun, ia mengaku telah banyak memberikan himbauan kepada penarik becak yang sering mangkal di kawasan pajak delima Indrapura. Apalagi, pernah terjadi 5 orang siswa, disebutkannya, terluka cukup parah, akibat kecelakaan pada becak yang ditumpangi melibihi kapasitas muatan. “Pernah. Saya pernah langsung mendatangi abang-abang becak, khusus untuk memberitahukan agar membawa penumpang itu hati-hati. jangan sampai mencelakakan orang lain” katanya, sambil memperlihatkan foto-foto dokumentasi pengamanan. Tak hanya becak. Permasalahan juga datang dari siswa-siswa yang mengendarai sepeda motor. Pelajar dari tingkat SMP dan SMA yang ugal-ugalan dalam berkendara, juga tak jarang membuatnya harus mengelus dada. Untuk mengatasi hal itu, ia mengaku telah
Pilihan Terakhir Terjadinya kekurangan fasilitas alat transportasi bagi para pelajar, semacam bus sekolah di Kabupaten Batu Bara, membuat siswa-siswa dari berbagai sekolah terpaksa harus mempertaruhkan nyawa untuk sampai di sekolahnya masing-masing. Maka, becak jadi kebutuhan. Sekalipun itu menjadi pilihan terakhir. Para abang becak juga mengakui bahwa mengangkut siswa diluar kapasitas penumpang tersebut mengandung risiko. Tapi anak-anak pelajar itu juga harus sampai ke sekolah masing-masing. Disisi lain ada kebutuhan ekonomis yang harus dipenuhi. “Cemana (bagaimana) ya, terkadang sih ngeri juga, tapi karena kemauan sewa, aku mau sama abang ini. Kita nggak mungkin larang, kan. Awak juga butuh uang gitu” kata Ahmad Lubis yang telah 3 tahun mengantarkan para siswa ke sekolah setiap hari. Dia menyebut, untuk jasanya itu penumpang pelajar hanya membayar sekira Rp.2 ribu per orang. Begitu pula dengan Muliadi. Pengemudi becak asal desa Simodong yang mengaku terbiasa menampung sewa hingga 8 orang siswa SMA setiap harinya. Hal itu, menurutnya, merupakan kemauan dari siswa itu sendiri. “Jadi cemana? Namanya anak-anak itu mintanya rame-rame. Nggak mungkin lah ditolak” tuturnya polos.*** (fakhruddin alrazi/aditia satria) melakukan sosialisasi tentang keselamatan berkendara bagi pelajar, di sekolah-sekolah pada saat apel upacara setiap hari senin. “Saya juga berupaya untuk memberikan himbauan dengan mengisi apel di sekolah-sekolah saat upacara bendera. Salah satunya di SMP Negeri 3. Saya menghimbau untuk memberikan pengertian rambu-rambu lalulintas kepada anak-anak sekolah. Itu program polisi lalulintas” jelasnya. Kerja keras itu pun membuahkan hasil. J. Sihaloho menuturkan dengan sedikit senyuman yang nyaris tak terlihat dari wajah tegasnya. Kecelakaan lalulintas dari kalangan pelajar di tahun ini (2015), relatif menurun. “Dan, saya sebenarnya juga meminta kepada Dinas Pendidikan, agar membuat suatu program untuk keselamatan, bekerjasama dengan polisi. Mungkin, bisa ke orang tua yang disentuh, diarahkan, biar bisa disampaikan ke anak-anaknya” ungkapnya.*** (fakhruddin alrazi)
Liputan Khusus
Halaman 9
Edisi 1I September 2015
B
ak tengah mempertontonkan aksi akrobatik becak-becak bermotor yang mengangkut hingga belasan pelajar merupakan fenomena yang kerap jadi tontonan sehari-hari. Banyak pihak yang menyadari, hal itu merupakan sesuatu yang berbahaya. Suatu kecelakaan yang terduga dapat terjadi kapan saja. Yang paling menakutkan jika hal itu kemudian berujung maut. Risiko terjadinya malapetaka, yang merugikan semua pihak itu sangat tinggi. Karena moda angkutan darat beroda 3 itu meluncur di jalan yang relatif ramai dilalui kenderaan lain. Pada jam-jam sibuk, pada pagi hari, maupun siang sepulang pelajar itu dari menuntut ilmu keadaan yang mengkhawatirkan itu terus terjadi dalam tahun-tahun terakhir ini. Umumnya pemandangan yang kerap membuat bulu kuduk meremang itu terjadi disejumlah titik yang menjadi lokasi sekolah para pelajar, semcam kawasan Indrapura dan Tanjung Kubah. Hal itu juga bisa dilihat dibeberapa kawasan lain. Anggota DPRD Batu Bara dari Partai Amanat Nasional, Yahdi Khoir Harahap tercenung sejenak saat disampaikan mengenai persoalan tersebut. “Pemerintah, ya, harus menyiapkan fasilitas. Cuma, ini kan banyak kaitan-kaitannya. Pihak angkutan umum juga pasti keberatan, kasihan juga kan. Sementara mereka, kalau angkutan umum itu, harapan paling besar dari penumpang anak sekolah. Memang itu masalah dilematis lah, ya.” kata Yahdi yang kini berposisi sebagai Ketua Komisi C yang membidangi pendidikan itu. Diakuinya penanganan harus dilakukan secara kolektif. Semua pihak perlu untuk membantu mencermati masalah yang rentan mengancam keselamatan jiwa pelajar itu. “Jadi begini, semua pihak ini terkait. Penye-
Becak Nan Dilematis
BERTENGGER: Sejumlah pelajar wanita bertengger di atas becak yang sedang melaju mengantar ke sekolah. Posisi duduk tersebut sangat membahayakan keselamatan pelajar. Foto: fakhruddin alrazi
dia atau pengelola angkutan, itu juga harus siap. Kemudian pemerintah daerah, ini juga harus membantu (menyelesaikan) masalah ini. Kemudian, aparat keamanan juga harus menertibkan. Angkutan, bukan becak aja sebenarnya. Mopen (angkot), pun, juga sampai gantung-gantung itu.” sebut Ketua DPD PAN Batu Bara tersebut. Ia berpendapat, pemerintah setempat perlu menyiapkan alat angkutan khusus, semacam bus sekolah. Beberapa diantaranya bisa
termanfaatkan menjadi alat angkutan harian bagi pelajar yang ada di daerah itu. “Itu kan membutuhkan unit yang banyak. Yang ada itu, kan, hanya untuk fasilitas kebutuhan-kebutuhan tertentu disekolah. Bukan untuk antar jeput anak-anak sekolah. Kecuali sekolah swasta lah, yang punya fasilitas antar jeput. Dan itu kan terbatas” sebut dia dengan roman wajah serius. Begitupun, Yahdi menyarankan agar para orang tua lebih memperhatikan faktor keselamatan bagi anak-anak yang akan berangkat maupun pulang sekolah. Memang persoalan ekonomis acap kali jadi pertimbangan, dengan harga ongkos becak yang murah dan relatif terjangkau segala kalangan. “Ini, kan, berkaitan juga dengan fasilitas angkutan yang memadai, itu yang pertama. Yang kedua faktor ekonomi masyarakat, yang ketiga, baru faktor kepedulian orang tua. Jadi orang tua itu harus meningkatkan kepeduliannya kepada anaknya” kata anggota legislatif dari Dapil I Seisuka-Medangderas itu. Terkait dengan itu ia mengungkapkan bahwa DPRD dapat memberi masukan kepada pemerintah daerah sebagai mitra. Tersedianya alat angkutan yang aman bagi seluruh pelajar di Kabupaten Batu Bara merupakan suatu persoalan yang perlu dicarikan solusinya*** (fakruddin alrazi)
dikonsentrasikan pada titik-titik tertentu yang dipandang penting. Harus ada bus perintis, yang menurut dia mendesak untuk diusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Batu Bara agar direalisasikan. Sejauh yang ia ketahui saat ini bus untuk kepentingan sekolah ada sekira 2 unit yang berada dari bantuan pemerintah pusat. Namun seluruhnya merupakan bagian dari kelengkapan sarana dan prasarana kebutuhan sekolah masing-masing. Belum ada yang secara khas
Butuh Tahapan Penanganan
T
erjaminnya keselamatan para siswa untuk belajar ke sekolah masingmasing menjadi perhatian tersendiri bagi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Darwis. Diakuinya, pemkab tidak tutup mata mengenai fenomena yang dapat mengancam nyawa tersebut. Upaya untuk mengadakan alat transportasi yang aman bukannya tidak dilakukan. Dengan kerja keras, Pemkab Batu Bara mengupayakan dari pemerintah pusat agar diberikan bantuan guna kemudahan anak didik. Hasilnya, diperoleh bantuan berupa 2 unit bus sekolah dari Kementerian Perhubungan. Namun menurut Darwis, bantuan itu hanya dapat difungsikan untuk keperluan para pelajar dalam mengikuti berbagai kegiatan di luar daerah. Jumlah yang sedikit itu tentu tak memadai untuk memberikan fasilitas yang layak bagi ribuan pelajar yang harus dijamin keselama-
tannya, menuju dan sepulang sekolah. Dan Darwis menegaskan bahwa tanggungjawab itu bersifat lintas sektoral, dimana dinas lain yang berkaitan juga harus memberi perhatian yang sama. “Dinas Perhubungan harus buka trayek bagi mobil-mobil angkutan. Itu kendala kita, kenapa anak-anak banyak diantar menggunakan becak, karena kita nggak punya angkutan umum. Dinas Perhubungan harus membuka angkutan umum” kata Darwis. Angkutan umum yang relatif aman itu, juga harus dapat menyentuh wilayah perdesaan. Dua unit bus sekolah yang dimiliki, pada dasarnya dapat saja dioperasikan untuk membantu kebutuhan angkutan siswa. Tapi hal itu harus disikapi lebih lanjut, karena perlu diupayakan adanya anggaran yang dapat menanggulangi operasional bus yang nantinya dituntut aktif setiap hari. “Kalau nanti di Dinas Pendidikan sudah ada
Darwis, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara. Foto: khairul indra
biaya operasionalnya, nanti kita akan plot untuk angkutan anak sekolah yang seperti itu” lanjutnya. Dengan segala keterbatasan, menyiapkan moda transportasi yang aman bagi siswa itu, diakuinya memang belum dapat ditanggulangi sepenuhnya. Namun, pelajar harus tetap bersekolah, tanpa ada perasaan was-was dalam perjalanan.
Penanganan sementara, pihak Dinas Pendidikan menggiatkan sosialisasi tentang pentingnya mengutamakan keselamatan para pelajar, khususnya dalam perjalanan menuju sekolah. “Ya, itu kita lakukan sering. Itu kita lakukan sosialisasi dengan pihak Polres Batu Bara, melalui Kasat Binmas. Itu sudah kita lakukan diseluruh Kecamatan. Memang, bertahap.” jelasnya.*** (fakhruddin alrazi)
Sosok
Halaman 10
Edisi 1I September 2015
Wakil Ketua DPRD Bicara Soal Pembangunan Batu Bara Syafrizal adalah tokoh pemuda Batu Bara yang kerap diperbincangkan. Betapa tidak, mantan Ketua DPD KNPI tersebut, kini menjadi salah seorang yang berpengaruh dalam derap pembangunan daerah itu. Semuanya dicapai setelah politisi Partai Gerindra itu sukses menempatkan dirinya menjadi salah satu unsur pimpinan dewan. Dalam posisinya, ia merupakan Wakil Ketua DPRD di legislatif
B
elum lama ini, Dinamika sempat melakukan wawancara dengan Syafrizal di Ruang fraksinya. Ia menyampaikan pandangannya mengenai beberapa hal penting, khususnya menyangkut penataan pembangunan dan pemanfaatan anggaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Berikut petikannya:
atau berapa? Tapi kenapa rencananya pembangunannya belum diajukan oleh bupati atau direncanakan. Karena kita menganggap kabupaten Batu Bara ini kan udah 9 tahun, Tapi kantor bupati devenitifnya belum terwujud, sementara kabupaten kota yang lain yang sama umurnya dengan kabupaten Batu Bara sudah memiliki kantor bupati yang defenitif.
Bagaimana dengan pembangunan di Batu Bara yang telah berjalan? Letak daripada semua pembangunan itu kurang strategis, menurut pandangan saya. Contohnya pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batu Bara, menurut pandangan pribadi saya itu sangat tidak strategis, karena di tempat yang di bangun sekarang ini, itu di perkebunan Kuala Gunung yang akses menuju kesana itu sangat jauh dari pemukiman, ataupun dari jalan umum lah kita sampaikan, kan begitu. Sehingga masyarakat sangat sulit menempuh rumah sakit itu kalau dari Kecamatan Limapuluh okelah, atau dari Talawi kan gitu, kalau dari Medangderas?
DPRD kan bisa mendorong itu? Bisa. Tetapi menurut diskusi saya dengan bupati beberapa waktu yang lalu, beliau menginginkan kantor bupati itukan terletak di daerah perupuk, yang terletak di daerah pinggir pantai. Beliau menginginkan kantor bupati itu tidak hanya di jadikan sebagai kantor pemerintahan tapi bisa dimanfaatkan masyarakat kabupaten batu bara sebagai tempat wisata. Itu dasar pemikiran Bupati, hasil diskusi saya dengan beliau, pernah saya diskusi masalah kantor bupati.
Idealnya? Idealnya di Jalan Lintas Sumatera. Itu RSUD. Kalaupun SKPD yang sekarang, letak kantor SKPD yang sekarang ini, sebagian ada di Perupuk sebagian ada di Simpang Dolok, sebagian ada di Talawi, Tanjung tiram dan Medangderas, ada nilai positifnya dan nilai negatif nya. Positifnya artinya pemerintah Kabupaten Batu Bara atau Bupati juga memandang ini agar pembangunan di setiap kecamatan itu dapat bagus dan merata. Tapi negatifnya, masyarakat berurusan untuk berurusan ke SKPD ini tidak satu atap, tidak satu tempat, kan begitu. Misalkata, masyarakat mau berurusan ke Dinas Pendidikan ke Perupuk, masyarakat mau berurusan ke Disnaker nun di Kuala Tanjung, kan begitu. Nah itu ada nilai positif nya dan negatifnya. Tapi pemerintah selama ini bilang sudah ada Tata Ruang. Apa berarti itu tidak dipatuhi? Tataruang Kabupaten Batu Bara itu seharusnya, kalau daerah Pemerintahan atau daerah SKPD itu satu tempat, begitu. Kawasan industri, kawasan pemerintahan, kawasan pendidikan seharusnya itukan tertuang dalam RT/ RW tapi setau saya RT/RW kita belum selesai sampai sekarang. Belum, kan? Kalaupun ada berartikan tidak sesuai dengan RT/RW. Itulah yang mungkin saya tidak mengerti. Artinya untuk pembangunan areal kantor Bupati setau saya itu 4 tahun atau 3 tahun yang lalu itu sudah di kondisikan itu. Bahkan untuk penggantian lahan hutan itu sudah digantikan ke Kabupaten Langkat itu. Kalau nggak salah saya, ada lebih kurang kurasa-rasa 30 hektar
Masa jabatan Bupati tinggal 3 tahun lagi, apa bisa itu direalisasikan? Masa pemerintahan Bupati saat ini kan berakhir desember 2018 dalam waktu 3 tahun ini salah satunya itu untuk mewujudkan itu. Kalau menurut pemikiran saya bisa aja kita wujudkan. Artinya diskusi dari pada anggota banggar cuma memandang, cemana saya bilang ya, ini kan rumit ini, artinya gini di satu sisi kita menganggap kantor bupati ini adalah perwujudan, keberhasilan pemkab Batu Bara mewujudkan kantor bupati Batu Bara sebagai kebanggaan kabupaten Batu Bara mewujudkan kantor bupati devenitif. Disatu sisi masyarakat kabupaten batu bara masih sangat membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur yang di anggap sangat urgen, kan begitu, itu pertimbangan kami, memandang sangat banyaknya akses jalan yang menuju pusat pemerintahan yang di Lima puluh maupun yang di kecamatan-kecamatan lain yang sangat memprihatinkan, jadi pertimbangan itulah mungkin yang menyebabkan belum terwujudnya kantor bupati devenitif saat ini. Paling tidak lahannya dahulu yang disiapkan disertifikatkan Setau saya lahan untuk pembangunan kantor bupati itu sudah disiapkan, kalau tidak salah saya sekitar 30 hektar itu da ri tahun
2010 ntah 2011 waktu itu Kepala Dinas Kehutanannya masih Pak Idris lagi (Alm).Bahkan untuk tukar guling lahan hutan itu sudah di ganti ke Kabupaten Langkat, sudah di alihkan. Tinggal infrastrukturnya aja itu, setau saya. Bukti sertifikatnya mana ? perlu itu, paling tidak dimulai dari situ. Belanja Tak langsung Pemkab masih lebih besar dari Belanja langsung. Ini kan berdampak juga terhadap pembangunan. Kalau mengenai anggaran belanja langsung, artinya untuk belanja langsung pemerintah Kabupaten Batu Bara khususnya yang notabenenya SKPD-lah kita bilang, yang dengan kepentingan banyak khususnya masyarakat saya rasa sangat tidak terlalu jauh. Artinya anggaran Kabupaten Batu Bara untuk saat ini belum terlalu besar belum sampai pun mencapai satu triliun itu 2015. Di dalam P (PAPBD) semalam (kemarin) lah penambahan P itu. Semalam (kemarin) penambahan jumlah lebih kurang satu triliun lebih kurang satu koma sekian. Ya mudah-mudahan di anggaran 2016 ini Pemerintah Kabupaten Batu Bara bisa mengajukan atau melakukan pembahasan anggaran yang bisa lebih pro rakyat lagi.
Apa saran bagi Pemkab untuk 2016 mendatang? Saya berharap pemerintah lebih fokus kepada infrastruktur jalan, yang menghubungkan antara kecamatan. Jalan-jalan (milik) kabupaten lah, agar mau merealiasikan pembangunan jalan-jalan tersebut. Jadi dengan terwujudnya infrastruktur yang benar-benar bisa digunakan masyarakat sehari-hari sehingga bisa menambah taraf perokonomian masyarakat, sementrara dengan kondisi jalan yang ada di Batu Bara saat ini sangat memprihatinkan. Jalan Barung-barung itu kan urgen untuk diselesaikan Dari Simpang Sianam ke Simpangdolok sedang proses pengumuman tender. Untuk ruas jalan Simpangdolok-Barung-barung itu sudah dianggarkan sebesar 30 milyar, sampai sekarang dalam proses tender mungkin sebentar lagi bisa dilaksanakan, sepanjang jalan lebih kurang lima kilo (meter) setengah, lima kilometer lebih lah kira-kira, itu. Ya, kemungkinan bukan hanya untuk jalan tapi jugak turap yang, kalau gak di bangun turap sama aja. jalan itu mau dibuat jalan beton, tahun ini. Jadi itu sebelum 31 desember 2015 harus selesai itu jalan. Jadi kedepannya pemerintah Kabupaten Batu Bara juga harus melakukan pembangunan hal-hal yang seperti ini khususnya ruas jalan yang sangat strategis agar segera di lakukan pembangunannya agar bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. 2015 ini Batu Bara mendapat status Disclaimer dari BPK. Apa saran bagi Pemkab agar itu tidak terulang? Saran saya agar Pemerintahan Kabupaten Batu Bara agar segera memperhatikan apa yang menjadi temuan di LHP (Laporan hasil Pemeriksaan) BPK itu agar segera diselesaikan. Agar pemerintah kabupaten Batu Bara tidak lagi mendapat predikat disclaimer. Itu juga mencerminkan ketidak berhasilan pemerintah kabupaten Batu Bara mengolah aset dan keuangan Kabupaten Batu Bara. Jadi persoalan-persoalan (itu), pemerintah harus bisa menyelesaikan sesegera mungkin.*** (khairul indra)
Sekolah Kita
Halaman 11
Edisi 1I September 2015
SMK Budhi Darma, Pionir Dalam Pendidikan Teknologi Terapan
PRAKTIK: Siswa SMK Budhi Darma sedang melaksanakan kegiatan praktik teknik permesinan.
Foto: fakhruddin alrazi
Di Batu Bara, agaknya tak ada yang tak mengenal SMK Budhi Darma. Institusi pendidikan menengah itu merupakan perangkat penting yang menjadi pionir dalam melahirkan SDM berkualitas yang berguna membangun Indonesia.
E
ksistensinya dimulai ketika Sudjono Giatmo mendirikan Sekolah Teknik (ST) pada 1969. Sekolah Menengah Kejuruan itu, hingga kini masih menjadi pilihan utama bagi generasi muda yang ingin mendalami teknologi terapan. Peranan sekolah itu menjadi terasa lebih penting ketika pada era 70-an pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Jepang mulai merealisasikan proyek peleburan aluminium di Kualatanjung. Alumni dari SMK ini, telah banyak dipekerjakan pada setiap proyek pembangunan perusahaan yang bergerak di bidang peleburan aluminium itu. Diantaranya, dalam proses pembangunan komplek perumahan Tanjung Gading tempo dulu. “Jadi alumni kita disini (yang) pertama, mengisi proyek itu”kata Kepala SMK, Suwardi. Keberhasilan yang pernah diraih, menurut Suwardi, meningkatkan kepercayaan para orang tua dalam menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di SMK yang tengah dipimpinnya itu. “Kita, (penerimaan siswa) dari tahun sema-
lam meningkat. Walaupun sudah banyak sekolah SMK, kita masih dipercaya orang tua” tuturnya. Para siswa juga telah banyak memperoleh prestasi, khususnya dalam Lomba Kempetensi Siswa (LKS) di tingkat Provinsi. Sekolah ini, seringkali tampil sebagai juara I, dalam bidang teknik gambar bangunan. “Kalau sekarang, kan, namanya Lomba Kompetensi Siswa, untuk tingkat provinsi itu, kalau untuk jurusan bangunan, itu selalu nomor 1? lanjutnya. Di era industrialisasi yang tengah menjadi konsentrasi khusus di sekolah-sekolah kejuruan saat ini, SMK Budhi Darma pun tak ingin ketinggalan. Suwardi mengaku, sekolah itu telah dipersiapkan dengan 5 bidang kejuruan yang mengarah pada teknologi industri. Diantaranya, teknik gambar bangunan, teknik listrik instalasi, audio video, teknik permesinan, dan teknik otomotif kendaraan ringan. Kreatifitas siswa, juga dilatih dalam penguasaan bidang elektronika. Siswa-siwa itu telah banyak menghasilkan barang-barang elek-
Microchips Di Seragam Sekolah
Chips akan dipasang di bawah kerah atau dilengan baju serta tak rusak jika dicuci atau
SEKOLAH di Brasil telah memasang chips komputer di seragam agar dapat melacak keberadaan para murid dan mengu rangi angka bolos. Sekitar 20 ribu anak-anak di bagian timur kota Vitoria da Conquista akan mendapatkan microchips yang dipasang di kaos seragam sekolah mereka. Orangtua akan mendapatkan pesan singkat SMS jika anak mereka tiba di sekolah, atau jika mereka terlambat datang ke kelas.
Suwardi, Kepala SMK Budhi Darma Indrapura Foto: fakhruddin alrazi
tronik dari hasil rakitan. “Jadi, dia merakit tujuannya untuk milik sendiri. Ya, kebetulan juga ada yang pesan, tetangga, dibuatkan juga. Memang kita harapkan mereka seperti itu, bahwa produk dia itu laku” Jelas Kepala SMK, Suwardi. Hal itu, ternyata juga bermanfaat bagi perkembangan pembangunan sekolah. Salah seorang guru Teknik gambar bangunan, Masdalifah mengaku, anak didiknya juga ikut serta dalam merancang bangunan yang ada di SMK tersebut. “Termasuk itu yang aula depan itu, anakanak ini sendiri (yang merancang bangunan). Kebetulan udah tamat. Termasuk pembanguOtoritas mengatakan kebijakan itu akan membantu hubungan guru dan orangtua. Otoritas di Vitoria da Conquista, negara bagian Bahia, menyebut kaos yang dipasang microchips itu sebagai “seragam yang cerdas”. Mereka mengatakan bahwa tahun depan seluruh anak-anak sekolah diatas usia 14 tahun akan menggunakannya. Anak Bolos Direktur pendidikan kota, Coriolano Moraes, mengatakan tindakan itu dilakukan karena orangtua tidak memperhatikan anaknya bolos dari sekolah. “Kami memperhatikan banyak orangtua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah, tetapi tidak melihat jika apakah anak-anak itu benar-benar memasukin gedung sekolah kare-
nan di sekolah ini anak-anak kita juga” kata Masdalifah. Jurusan teknik gambar bangunan tersebut, menurut siswa, menjadi salah satu daya tarik untuk menimba ilmu di SMK tertua di Kabupaten Batu Bara itu. “Disini, ya, enak. soalnya satu-satunya teknik gambar bangunan yang ada di Batu Bara, cuma di Budhi Darma” kata Ditha Astari, salah seorang siswa teknik bangunan. Begitu pula dengan instalasi listrik. Para siswa seringkali ditugaskan di sejumlah perusahaan, untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL). “Kita magang atau PKL banyak di PLN atau di pabrik-pabrik, kemudian di Pelindo, Inalum, disitulah magangnya. Ya alhamdulillah hampir 75 persen semua dari instalasi penerangan, control, perbaikan peralatan rumah tangga, semua Alhamdulillah dikuasai” Jelas Evi Surya Santika, guru teknik instalasi listrik. Berbagai apresiasi dari para siswa pun muncul. Diantaranya dari siswa jurusan teknik instalasi listrik, Agus Triono, yang mengaku terkesan dengan profesionalitas tenaga pendidik dan fasilitas alat praktik yang memadai. “Fasilitas disini selama praktek, Alhamdulillah memadai. Alhamdulillah, kita semua memahaminya. Responnya, temen2 antusias untuk ikut praktek rasa ingin tahu nya besar” ungkapnya. Selain itu, SMK ini juga telah membuka bengkel yang buka bagi umum. Guru teknik otomotif kendaraan ringan, Joko Handoyo mengungkapkan, hal itu merupakan kebijakan Kepala Sekolah, yang telah berjalan sekira 3 tahun. “Kalau dari luar pun, banyak juga konsumen atau dari siswa pun sering kemari. Yang punya mobil, guru2 nya kemari, yang dari luar macam kemarin, ada truk2 air. Dia (truk) kemari pun sering. Rata-rata puas. Kalau nggak puas nggak mungkin dia kemari lagi” tuturnya. SMK Budhi Darma, memang semestinya mendapat apresiasi. Tak hanya karena kesuksesannya dalam mengantarkan putera daerah, menuju karir di sejumlah perusahaan besar. Namun juga banyak diantara alumni yang telah sukses dalam berwira usaha. Sehingga dapat menambah lapangan kerja yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Tentu saja, hal itu tak terlepas dari peran besar dari Alm. Sudjono Giatmo, yang telah mendirikan dan membesarkan SMK Budhi Darma Indrapura. Sekalipun telah tiada tapi ia telah meninggalkan jejak dan jasa nan berharga bagi pengembangan pendidikan di Kabupaten Batu Bara.*** (fakhruddin alrazi) na mereka selalu pergi terburu-buru untuk bekerja,” kata dia kepada kantor berita Associated Press. Chips dipasang dibawah lambang sekolah, atau lengan baju. Ketika anak-anak melewati sensor di pintu masuk sekolah, chip akan mengirimkan SMS kepada orangtua. Jika anak-anak terlambat masuk ke kelas lebih dari 20 menit, keluarga mereka akan dikirimi pesan yang berbeda:” Anak anda belum sampai di sekolah.” Pemerintah lokal telah mengeluarkan investasi sekitar US$700,000 atau sekitar Rp 6,4 milliar untuk membuat sistem tersebut. Otoritas di Vitoria da Conquista mengatakan kaos dapat dicuci dan disetrika tanpa merusak chips.*** (bbc)
Sport
Halaman 12
Edisi 1I September 2015
Perdana, Wales Di atas Inggris Dalam Peringkat FIFA
Timnas Wales diperkuat para bintang Eropa seperti Gareth Bale (Real Madrid) dan Aaron Ramsey (Arsenal).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tim sepak bola nasional Wales berada di atas Inggris dalam peringkat negara yang dikeluarkan federasi sepak bola dunia (FIFA) Kamis (03/09).
T
im yang diasuh Chris Coleman ini berada pada peringkat sembilan FIFA, posisi tertinggi yang pernah mereka tempati sekaligus satu tingkat di atas Inggris yang berada pada peringkat 10. Soal posisi timnas Wales, Chris Coleman menyatakan hal itu akan “meningkatkan kepercayaan diri” dalam menghadapi Euro 2016 mendatang. Coleman menyatakan bahwa peringkat itu “pantas diraih oleh para pemain”. Namun, menurutnya, posisi tersebut tidak boleh membuat para pemainnya besar kepala.
“Pada saat yang sama, peringkat ini tak akan membawa kita ke (Euro 2016 di) Prancis. Sukses tercapai jika kami lolos ke Prancis.” Malam ini (03/09), Wales akan menghadapi Siprus dalam babak penyisihan Euro 2016. Baik Wales dan Inggris berada di atas Spanyol (urutan ke-11) dan Belanda (12). Argentina berada di puncak peringkat tersebut, sedangkan Belgia berada di urutan kedua. Pada Juni lalu, Wales masuk ke peringkat 10 besar untuk pertama kali sejak sistem peringkat ini dikeluarkan oleh FIFA pada 1993.
Peringkat 10 besar dunia 1. Argentina, 2. Belgia, 3. Jerman, 4. Kolombia 5. Brasil, 6. Portugal, 7. Romania, 8. Chile, 9. Wales, 10. Inggris Asia Tenggara Sementara itu, posisi negara-negara Asia Tenggara tidak berubah banyak dari peringkat FIFA sebelumnya. Indonesia masih berada di urutan 165 di atas Malaysia (169), Laos (174), Kamboja (180) dan Brunei Darussalam (182). Sedangkan negara Asia Tenggara yang berada di atas Indonesia adalah Filipina (125), Thailand (137), Vietnam (152), Singapura (157) dan Myanmar (162) dan Timor Leste (1 63).*** (bbc)
Hodgson Ingin Inggris Lolos Ke Eropa Dengan Senangnya, Petenis Cantik Kanada Rekor Sempurna Bertahan di US Open
ROY Hodgson menantang tim nasional Inggris untuk lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 di Prancis dengan rekor sempurna. Tantangan Hodgson ini diungkapkan pemain asal Swansea, Jonjo Shelvey, saat digelar pertemuan antara Hodgson dan seluruh anggota timnas, hari Selasa (01/09). “Semoga saja kami bisa memenuhi tantangannya tersebut,” kata Shelvey. “Tak ada alasan bahwa tantangan ini tak bisa dipenuhi karena kami punya kemampuan untuk itu,” tambahnya. Inggris akan kembali turun di babak kualifikasi, kali ini dengan menghadapi San Marino, hari Sabtu (05/09) dan jika menang Inggris bisa lolos ke putaran final dengan menyisakan tiga pertandingan. Di klasemen sementara Grup E, Inggris be-
rada di posisi teratas dengan mengumpulkan nilai 18 dari enam pertandingan. Perolehan poin ini jauh di atas Swiss dan Slovenia -penghuni urutan dua dan tiga yang masing-masing memiliki 12 dan sembilan poin. Jika Inggris mengalahkan San Marino dan Slovenia gagal menundukkan Swiss, maka tiket ke Prancis berhasil digenggam tim asuhan Hodgson. Usai melawan San Marino, Inggris ditantang Swiss pada Selasa (08/09) sebelum turun melawan Estonia dan Lithuania pada bulan Oktober. “Kemenangan atas San Marino dan Swiss akan membuat beban di pundak kami jauh berkurang,” kata Shelvey.*** (bbc)
PETENIS cantik asal Kanada, Eugenie Bouchard, sukses melaju ke putaran tiga US Open 2015 usai menyingkirkan andalan Slovenia,
Rossi Dan Lorenzo Jalani Tes Di Aragon
DUA pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo akan menjalani tes di Sirkuit Aragon, Spanyol, Kamis (3/9/2015) dan Jumat 4 September 2015. Tes ini dilakukan untuk persiapan tampil di Sirkuit Misano pada race ke-13 MotoGP yang berlangsung Minggu 14 September 2015. Hasil optimal harus ditampilkan keduanya di balapan nanti. Sebab, meski keduanya berada di posisi satu dan kedua klasemen sementara MotoGP 2015, keadaan mereka belum sepenuhnya aman. Pasalnya, dalam klasemen sementara konstruktor Tim Repsol Honda bisa sewaktu-waktu menyingkirkan mereka dari puncak klasemen. ADVERTISING Selain itu, tes di Aragon bisa dijadikan modal bagi keduanya saat mentas di sirkuit yang sama pada race ke-14 MotoGP 2015, Minggu 28 September. Pengenalan sirkuit diharapkan bisa didapatkan pada sesi tes yang akan mereka jalani hari ini. Sebab, pada musim lalu The Doctor –julukan Rossi– mendapat hasil buruk di sana karena terjatuh pada lap keempat dari 20 putaran yang dijalankan. Sementara Lorenzo yang dikenal sebagai pembalap jempolan saat bermain di kandang berhasil keluar sebagai kampiun pada balapan tersebut. Karena itu, sesi latihan yang bakal dijalani pada hari ini dan esok harus dimaksimalkan secara optimal. Tentu tujuannya agar Rossi dan Lorenzo mendapat setting-an motor terbaik saat mentas di Misano dan Aragon.*** (oz) Polona Hercog. Petenis yang disapa Genie ini sempat kehilangan set kedua. Atas dasar itu, Bouchard senang bukan kepalang lantaran bisa kembali membalikkan keadaan di set ketiga. Dengan kata lain, ia melaju ke putaran tiga turnamen grand slam ini. “Saya sangat bangga bagaimana saya berhasil kembali dan memulai dengan kuat di set ketiga. Ini momen sulit dan saya bermain baik, bertarung ketat, dan tetap konsisten,” terang Bouchard, mengutip dari Sportmole, Kamis (3/9/2015). “Jelas ini pertandingan yang membantu kepercayaan diri saya dalam memenangkan pertarungan tiga set. Ini membantu saya untuk pertandingan saya berikutnya,” terang petenis berusia 21 tahun itu. Melajunya Bouchard ke putaran tiga membuatnya bakal menantang Dominika Cibulkova. Petenis asal Slovakia ini pada putaran pertama sukses memaksa mantan juara dunia, Ana Ivanovic, angkat koper.*** (oz)
Lingkungan Hidup
Halaman 13
Edisi 1I September 2015
Komite Sekolah, Apa Kabar?
Dari tiga triliun pohon yang diperkirakan tumbuh di dunia, sebanyak 1,39 triliun di antaranya tumbuh di lahan tropis dan sub-tropis.
Jumlah Pohon Di Dunia
Mencapai ‘Tiga Triliun’ Ada lebih dari tiga triliun pohon yang tumbuh di dunia saat ini, menurut perkiraan terbaru sejumlah ilmuwan.
T
homas Crowther, peneliti dari Universitas Yale di Amerika Serikat, mengemukakan perkiraan tersebut berdasarkan rangkaian data survei daratan yang disertai citra satelit. Menurut Crowther, estimasi jumlah pohon yang didapatnya akan menjadi rujukan berbagai riset, mulai dari kajian habitat hewan dan tumbuhan terkait keanekaragaman hayati sampai penelitian perubahan iklim mengingat pohon memainkan peranan penting dalam mengurangi gas rumah kaca. Namun, Crowther menegaskan bahwa jumlah pohon yang dia perkirakan tidak mengubah apapun. “Ini bukan berita baik buat dunia atau berita buruk. Kami hanya menggambarkan kondisi sisten hutan dunia dalam wujud angka sehing-
ga khalayak dapat memahami, ilmuwan bisa menggunakan datanya, dan praktisi lingkungan atau pembuat kebijakan bisa paham dan memakai datanya,” kata Crowther. Seperti disebutkan dalam jurnal ilmiah Nature, penelitian itu memperkirakan terdapat 3.040.000.000.000 pohon di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,39 triliun di antaranya tumbuh di lahan tropis dan sub-tropis. Kemudian 0,61 triliun berada di kawasan beriklim sedang dan 0,74 triliun di hutan yang berada di kawasan bawah Arktik. Menanggapi penelitian itu, Dr Martin Lukac dari Universitas Reading, Inggris, mengaku tidak yakin apakah jumlah estimasi pohon mendekati angka akurat. Sebab, pada penelitian sebelumnya, sejumlah ilmuwan memperkirakan jumlah pohon dunia mencapai 400 miliar. “Ada celah kesalahan dalam kajian seperti ini sehingga angka pastinya bisa antara dua hingga 10 kali lipat,” kata Lukac.*** (bbc)
Masa Depan Biofuel APAKAH biofuel atau bahan bakar hayati ramah lingkungan atau tidak, bagaimanapun bahan bakar alternatif ini tidak harus dikesampingkan begitu saja. Pompa-pompa bensin di Jerman menawarkan bahan bakar jenis E10, bensin dengan 10 persen biofuel. Namun banyak pemilik kendaraan enggan membeli bahan bakar jenis ini karena khawatir bahwa unsur tumbuhan dalam bahan bakar ini bisa merusak mesin kendaraan. Beberapa dari mereka juga mempunyai
K
eterlibatan masyarakat dalam kebijakan dan pengelolaan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan kehendak dan tuntutan dunia pendidikan itu sendiri. Karena kegiatan atau praktik pendidikan itu berlangsung ditengah-tengah masyarakat dari dan untuk masyarakat. Sejalan dengan tantangan dan tuntutan kualitas di era globalisasi yang semakin kompetitif, memicu pemerintah, stake holder, orang tua siswa dan masyarakat bersinergi meningkatkan mutu pendidikan sampai ketingkat satuan pendidikan atau sekolah. Komite sekolah merupakan wadah peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan ditingkat sekolah/madrasah dibentuk berdasarkan Kepmendiknas Nomor 044/U/2002 yang kemudian diperkuat oleh Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuannya, menyalurkan aspirasi/prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan program pendidikan dan meningkatkan tanggung jawab dan peran serta dari seluruh lapisan masyarakat, serta menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang bermutu. Untuk mencapai tujuan dimaksud Komite Sekolah di harapkan berperan dan berfungsi sebagai : 1. Pemberi Pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan. 2. Pendukung (Suporting agency) baik berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga, dalam penyenggalaraan pendidikan. 3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka, transparansi dan akuntabilitas serta keluaran pendidikan. 4. Mediator (mediator agency) antara orang tua siswa dan masyarakat dengan pihak sekolah. Namun sejak kelahirannya pada tahun 2002 sebagai pengganti organisasi orang tua siswa yang dikenal dengan POMG dan Kemudian diganti dengan BP3 hingga kini seperti apa yang kita amati bahwa peran dan fungsi Komite Sekolah yang ada di setiap sekolah/madrasah khususnya di daerah-daerah belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Kiranya pihak-pihak yang berwenang dapat melakukan evaluasi secara komprehensif untuk mengukur tingkat keberhasilan atau tingkat ketidakberhasilan Komite Sekolah dalam menjalankan/melaksanakan program, peran dan fungsinya itu. Esensi dari evaluasi ini sebagai feedback yang dapat memberikan informasi tentang kondisi, kendala dan hambatan para anggota Komite Sekolah dalam memerankan fungsi dan pengabdiannya bagi pendidikan anak-anak bangsa. Selamat bekerja Komite Sekolah. Kerja !*** (Zainal Alwi. Penulis adalah pensiunan guru, pendiri/pembina Zainal Alwi Institute)
kekhawatiran lain. Misalnya Menteri Pembangunan Jerman Dirk Niebel. Beberapa minggu lalu, Dirk Niebel mengangkat kembali perdebatan, apakah bahan makanan sebaiknya dibudidayakan untuk kebutuhan manusia daripada untuk menjadikan kendaraan lebih ramah lingkungan. Niebel menggambarkan konflik ini dengan “Tanki Bensin atau Piring Makanan“. Tuntutan Niebel untuk menghentikan penjualan E10 di Jerman mendapat banyak dukungan.
Akhir E10 Bukan Akhir Biofuel Hari Selasa (25/12), perusahaan minyak dan gas Shell mempublikasikan hasil studi mengenai masa depan biofuel atau bahan bakar hayati. Dengan omset tahunan sebesar hampir setengah triliun US Dollar, Shell merupakan perusahan minyak dan gas terbesar kedua di dunia. Bersama dua lembaga swasta yang memusatkan penelitian berkelanjutan dan isu lingkungan, Shell meneliti peran biofuel di masa depan. Penelitian Shell ini menyimpulkan bahwa apa yang disebut biofuel akan memperoleh peningkatan pangsa di pasar “energi campuran ” masa depan. Saat ini, menurut studi Shell, biofuel di pasar energi di Jerman memi-
liki pangsa sebesar 5,6 persen dan rata-rata di Eropa baru sebesar 4,5 persen. Menurut perkiraan, pangsa biofuel akan meningkat pada tahun 2030 menjadi 20 persen dan pada tahun 2050 sampai 70 persen. Generasi ke 2 Peningkatan pangsa bensin dan solar berunsur tumbuhan ini, menurut studi tersebut, bagaimanapun tidak akan membahayakan pasokan pangan. Karena, di masa depan, unsur aditif organik ini akan digantikan dengan unsur “generasi ke dua“. Sejauh ini, pangan dan pakan tanaman seperti rapa, jagung dan tebu dimanfaatkan untuk produksi biofuel. ***
desa dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang dipimpinnya itu. “Sarana prasarana jalan, mungkin, pembangunan itu mudah kita usulkan. Karena ada rumah sekolah ini untuk siswa yang pergi pulang balik, dan keluar masuk ke desa kita ini. Itu harapan kami kedepannya” lanjutnya. Begitu pula dengan masyarakat. Salah seorang tokoh di daerah itu, Syarifuddin Fahmi mengaku, pembangunan SMK itu dapat men-
gurangi jumlah putera daerah yang umumnya merantau akibat tidak adanya lapangan kerja. “Tamatan dari sini bisa membuat usaha sendiri, usaha mandiri sebagai peternak. artinya tak terpikir lagi mereka merantau” jelasnya. Pembangunan SMK Negeri 2 limapuluh yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Batu Bara, memnag perlu mendapatkan apresiasi. Adanya harapan besar dari masyarakat, semestinya menjadi motivasi bagi Pe-
merintah Daerah, dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Batu Bara. Sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan setempat juga telah melakukan pembangunan Sekolah Dasar Negeri, di Kelurahan Bagan Arya. Peletakan batu pertama pembangunan SD di daerah tertua Kecamatan Tanjungtiran itu, dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Darwis, dan sejumlah elemen masyarakat di daerah itu.*** (fakhruddin alrazi)
(dw.de)
Disdik Bangun SMKN... (Sambungan Dari Halaman 1) Apresiasi pun muncul dari berbagai kalangan. Diantaranya dari Kepala Desa Pasirpermit, Zainuri, yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah setempat. “Terima kasih banyak kepada pemerintahan kabupaten Batu Bara, saya mendukung sangat kepada pemerintah. Saya mengarahkan masyarakat untuk bersekolah disini” ungkapnya. Dengan adanya sekolah tersebut, menurut kades, dapat mendukung usaha pemerintah
Pariwisata
Halaman 14
Edisi 1I September 2015
Singapura:
Ketika Ada Ruang Bagi Segalanya badannya yang tua namun kelihatan pejal. ia tunjukkan kekuatan giginya menarik rantai yang punya pemberat. Adapula yang bergaya bak pemain akro bat, melempar beberapa benda ke atas lalu menangkapnya satu-persatu dengan mulus. Banyak lagi tingkahnya yang membuat decak kagum. Lalu, lain pula dengan yang satu ini, cewek cantik datang dari kerumunan pelancong. Rambut gimbalnya diikat dengan manis. Usai dapat tempat yang nyaman, ia pun membuka ransel, duduk bersila, lalu mulai memainkan alat musik perkusinya. Tak lama, satu demi satu uang menghampirinya. Ia, tampak agak kikuk saat difoto, jepret...,jepret ! Tapi ia menyunggingkan senyum manisnya. Senyum itu, semanis kenangan yang melekat di Singapura, sebuah negeri yang memberikan ruang hidup bagi segalanya. Termasuk bagi sejarah, bagaimana orang nusantara membentuk dan membesarkannya. Kampung Jawa, Kampung Bugis, juga nasi Padang, tetap terpatri disana. Terimakasih Singapura, untuk segalanya.*** WISATAWAN: Wisatawan mancanegara melintas di depan pusat informasi turis.
Foto: khairul indra
(Khairul Indra)
Tetangga kita, Singapura memang patut membuat iri. Negara kecil diujung semenanjung Malaya itu, bukan hanya mengagumkan dalam pertumbuhan ekonominya yang mencengangkan dunia. Ia juga diakui sukses besar dalam menata kehidupan politik, sosial dan budaya. Termasuk lingkungan hidup. Negara itu, memberi ruang bagi segalanya.
U
dara masih terasa segar memasuki Singapura, usai melintasi Selat Tebrau yang menjadi pemisah antara Johor Bahru, Malaysia, dengan negeri besutan Raffles di Hindia Timur yang semasa kejayaan Melayu bernama Pulau Tumasik tersebut. Sepanjang perjalanan hingga ke pusat kota dipagari oleh hutan menghijau. Dikiri-Kanan jalan raya pepohonan dengan beragam jenis kayu khas Asia, menyambut seperti mengucapkan selamat datang bagi siapapun yang berkunjung. Kenyamanan alamiah itu berlangsung hingga ke jantung kota. Pohon-pohon tetap memayungi kemanapun kaki melangkah. Tetumbuhan khas pesisir hidup subur di megahnya suasana megapolitan. Pokok Nibung misalnya, berumpunrumpun menjulang keatas awan tak mau kalah dengan angkuhnya pencakar langit. Jenis itu, agaknya hanya tinggal nama jalan di wilayah Kota Medan, dimana keduanya cuma dibatasi Selat Malaka. Agaknya, suatu saat, ketika nanti orang Indonesia ingin membuat obat dari tetumbuhan pesisir, terpaksa harus memetiknya di Pusat Kota Singapura. Tragis. Cukup. Di trotoar, turis-turis beragam suku bangsa berbaur disana-sini. Berbeda dengan Jakarta, dalam keramaian area publik tak pernah terdengar suara ini: copeet...! Padahal tak satupun Polisi berseragam yang kelihatan. Tak ada pos jaga aparat.
Lain dengan Pusat Pasar Medan, atau Pasar Senen, Malioboro, Lempuyangan, atau Tanjungbalai, dimana orang harus siaga satu terhadap dompet, karena setiap saat bisa saja kehilangan, sekalipun pos Polisi berderet-deret. Kenikmatan memiliki negara dapat dirasakan secara sedehana. Diantaranya kebebasan pedestrian. Pejalan kaki menemukan hak yang sebenarnya. Tidak ada kios yang menghalangi, konon pula kenderaan yang menyerempet. Berjalan bebas di Tumasik, tanpa ancaman bahaya, tanpa polusi yang menyesakkan rongga hidung. Sungguh, sebuah kemewahan pada sebahagian besar negeri yang membangun tanpa memikirkan kepentingan warganya sendiri. Ditengah glamournya Singapura, boleh jadi tidak ada bagian masyarakat yang benar-benar terpinggirkan dalam dinamika pertumbuhan yang terjadi. Buktinya, para pengamen pun tetap diberikan ruang. Tanpa ada kekhawatiran ada “Satpol PP” yang bakal menggaruk. Seperti di Orchad Road. Selepas siang, ketika matahari kembali nyaman dikulit pada areal pedestrian nan lapang satupersatu artis jalanan alias pengamen bermunculan. Tertib, mereka mengambil posisi masing-masing. Seorang kakek, dengan berjubel peralatan mirip shaolin memamerkan kekuatannya, juga ketangkasan yang ia miliki kepada khalayak. Diketuk-ketukkannya bebola kayu ke-
PENGAMEN: Seorang pengamen wanita tengah menunjukkan kebolehannya
Foto: khairul indra
Popular
Halaman 15
Edisi 1I September 2015
Natasha Rizki Luncurkan Website Yang Asyik Buat Para Wanita
Natasha Rizki punya kegiatan baru. Istri dari Desta ini baru saja meluncurkan sebuah situs yang diberi nama TempatKami.net. Situs ini benar-benar spesial bagi Natasha dan teman-temannya.
I
si web tersebut adalah tentang kehidupan perempuan. Isinya sih menurut Natasha kebanyakan tentang parenting, pokoknya benar-benar cewek banget deh. “Setiap orang buka di home aku ada sharing tentang aku, seperti aku hijrah, awal ketemu suami, gimana sih seorang Chacha (panggilan Natasha). Masalah nikah muda juga aku mau bahas di situ bukan cuma pengalaman pribadi aku,” ujarnya saat ditemui di peluncuran situs tersebut di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8).
“Sharing biasa. Web aplikasi yang nggak membosankan buat ibu-ibu dan anak-anak muda,” lanjut ibunda dari Megumi ini. Masalah kehamilan juga rencananya bakal ada di TempatKami.net lho. Tapi menurut Natasha, kisah tersebut akan disampaikan oleh sahabatnya, Ratna Galih. “Kehamilan iya, tapi itu lebih ke Teh Ratna Galih. Dia kan udah dua kali normal (melahirkan), sekarang lagi mau anak ketiga. Kak Ratna yang lebih berpengalaman,” tutupnya.*** (kl)
Film Jenderal Soedirman Diprotes, Adipati Dolken Bangga
Menggemaskan,
Oki Setiana Dewi Bisnis Hijab Syar’i Khusus Bayi
Adipati Dolken sang Jenderal Soedirman
PROTES terhadap film Jenderal Soedirman yang diperankan Adipati Dolken datang dari sejarawan Asvi Warman Adam. Asvi menuturkan bahwa banyak ketidaksesuaian dalam film Jenderal Soedirman. Adipati Dolken sebagai pemain Jenderal Soedirman sebelumnya mengakui bahwa memerankan tokoh besar Jenderal Soedirman adalah hal yang membanggakan baginya. “Jenderal Soedirman orang yang luar biasa,
dia begitu ikhlas, rela tinggalkan anak dan istri demi berjuang untuk Indonesia,” katanya di peluncuran film Jenderal Soedirman, 24 Agustus. Bangga menjadi Jenderal Soedirman ditunjukkan Adipati dengan posting foto-fotonya saat menjalani syuting Jenderal Soedirman. Inilah dia, foto-foto Adipati sebagai Jenderal Soedirman dari akun Instagram-nya.*** (oz)
ARTIS Oki Setiana Dewi kerap memajang foto dengan bayinya Maryam Nusaibah Abdullah yang memakai hijab cantik. Ternyata hal itu mengundang ibu-ibu lain yang ingin memiliki hijab yang sama untuk buah hati mereka. Karena banyaknya permintaan, Oki lantas mengembangkannya sebagai bisnis. “Jadi bisnis Maryam OSD ini memang khusus untuk baju-baju muslimah anak bayi. Karena baju-baju muslimah untuk anak bayi belum banyak. Karena Maryam di hari kedua kelahirannya sudah pakai kerudung. Ketika maryam pakai kerudung, ternyata banyak sekali orang yang pesan dan pengen. Makanya kita produksi, dan kita buat brand sendiri,” jelas Oki Setiana Dewi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mungkin benar adanya bahwa setiap anak membawa rezeki masing-masing. Begitu juga
dengan Maryam yang telah memakai hijab sejak baru dilahirkan tersebut. Kini Oki pun mempersiapkan diri untuk membuka toko bagi hijab untuk bayinya itu. “Kita juga bakal buka toko juga. Insyaallah awal bulan Juni di Thamrin City lantai dasar. Jadi memang nanti jualnya khusus baju syar’i baby,” ucapnya. Saat ini omzet dari bisnis Oki Setiana Dewi tersebut telah menyentuh angka ribuan hijab setiap harinya. Jelang Ramadan, istri dari Ory Vitrio ini pun mempersiapkan stok yang lebih banyak lagi. “Mungkin ribuan ya. Sekarang belum bulan puasa aja daily-nya kita udah hampir terjual 2 ribu-3 ribu. Apalagi nanti lebaran, mungkin stoknya akan lebih banyak lagi,” tandasnya.*** (kl)
Galeri Foto Edisi 1I September 2015
S
Halaman 16
emarak Perayaan Hari Keluarga Nasional begitu terasa di kabupaten Batu Bara. Ribuan orang dari berbagai daerah turut hadir bersama dengan Kepala BKKBN Pusat, Plt. Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Batu Bara. Seluruhnya tampak semangat dan satu suara dalam upaya mengendalikan jumlah penduduk lewat Keluarga Berencana, yang menjadi salah satu program utama Pemerintah Republik Indonesia sejak puluhan tahun silam. Acara juga dimeriahkan dengan sejumlah sajian hiburan tari-tarian yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara. Selamat Harganas.**** Teks : khairul indra Foto : aditia satria
FOTO BERSAMA: Kepala BKKBN, Plt. Gubsu, Bupati Batu Bara dan unsur pimpinan daerah lainnya berfoto bersama usai acara.
MENABUH: Kepala BKKBN, Plt. Gubsu, Bupati Batu Bara menabuh gendang, tanda acara peringatan Harganas dimulai.
MENARI: Sepasang penari memperagakan gerakan tarian melayu, serampang dua belas.
BERPOSE: Kepala BKKBN, Plt. Gubsu, dan Bupati Batu Bara berpose bersama dengan penari dari sanggar binaan Pemkab Batu Bara. SEMATKAN: Bupati menyematkan kain tenun songket kepada Kepala BKKBN, sebagai cidera mata khas Kabupaten Batu Bara.