IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan Seri Hikmah Pembelajaran dari USAID-KINERJA
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN
KINERJA-USAID Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Phone: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 Email:
[email protected] www.kinerja.or.id
2014
KATA PENGANTAR Program KINERJA adalah program bantuan teknis dari United State Agency for International Development (USAID) yang berfokus pada tata kelola peningkatan pelayanan publik di Indonesia. Dihibahkan dalam bentuk Cooperative Agreement nomor AID-497-A-10-00003 kepada RTI International dan lima konsorsiumnya, yakni The Asia Foundation (TAF), Social Impact (SI), SMERU Research Institute, Gadjah Mada University (UGM), and Partnership for Governance Reform (Kemitraan) dengan periode implementasi sejak tanggal 30 September 2010 hingga 28 February 2015. KINERJA dikembangkan berdasarkan asumsi pembangunan dan menargetkan perbaikan pelayanan public di tiga sektor utama yaitu pendidikan, kesehatan dan iklim usaha yang baik (BEE). Kegiatan yang dilakukan oleh Kinerja mencakup pelayanan publik dari sisi permintaan dan penawaran, dan bertujuan untuk memperkuat mekanisme pertanggungjawaban sehingga pemerintah daerah dapat menjawab kebutuhan masyarakat dengan lebih baik lagi. Kinerja juga bekerja melalui lembaga-lembaga lokal untuk membangun kapasitas mereka dan mendorong kemitraan yang berkelanjutan. Program KINERJA bekerja di Provinsi Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat, untuk 20 kabupaten/kota yang berminat melaksanakan program dengan metode pemilihan secara acak. Dalam melaksanakan bantuan teknis di Kabupaten/kota, KINERJA bekerja sama dengan Organisasi Mitra pelaksana (OMP) di masing-masing Provinsi yang diharapkan OMP ini selanjutnya kan tetap bermitra dan mendampingi Kab/kota di Jawa Timur dalam melaksanakan pendekatan Program KINERJA. Adapun tujuan pembuatan modul ini didasari dari kebutuhan yang kami lihat di lapangan selama berinteraksi dengan para OMP yang bekerja sama dengan KINERJA. Atas dasar tersebut, kami berinisiatif menyiapkan modul lengkap untuk dijadikan panduan atau referensi bagi organisasi mitra maupun organisasi lain dalam meningkatkan kapasitas manajeman dan kepemimpinan organisasi mitra untuk menangkap peluang mengelola program baik dari Donor tertentu, pihak Pemerintah maupun pihak swasta. Modul yang berjudul “Modul Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan” yang mencakup Menyusun Cita-Cita Organisasi, dengan mempertimbangkan analisa lingkungan (Internal dan Eksternal); Pengembangan Strategi, Pengembangan program, proses, komunikasi dan monev, karena bagian-bagian tersebut adalah hal penting yang diperlukan oleh pihak manajemen dalam proses pengembangan organisasi sehingga diharapkan modul ini dapat bermanfaat bagi organisasi baik yang baru berdiri maupun yang telah berjalan guna menyempurnakan sistem dan proses yang ada. Kami mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam penyusunan modul ini baik berupa katakata maupun maksud tulisan yang disampaikan. Penyempurnaan-penyempurnaan yang diperlukan dalam modul ini akan terus kami lakukan, tentunya dengan masukan dari pembaca atau pengguna modul ini. Harapan kami, semoga modul ini bermanfaat dalam membangun sistem dan proses organisasi lokal ke arah yang lebih baik lagi. Jakarta, Oktober 2014 ELKE RAPP Chief of Party, USAID - KINERJA
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
1
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK BAHASAN
METODE
BAHAN PRESENTASI
ALAT DAN BAHAN
WAKTU
PROSES FASILITASI
BAHAN BACAAN
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
DAFTAR ISI Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
I. Pembukaan dan Kontrak Belajar
4
2. Pengembangan Organisasi
8
3. Cita-cita Organisasi
22
4. Analisa Kondisi Eksternal Organisasi
28
5. Analisa Kompetisi dan Kerjasama
36
6. Analisa Customer
44
7. Analisa Program atau Layanan Organisasi
52
8. Analisa Sumberdaya Manusia
58
9. Analisa Manajemen Keuangan
66
10. Penyusunan Orientasi Strategis
74
11. Kewirausahaan Sosial
84
12. Berpikir Strategis
86
13. Pengembangan Kemampuan Organisasi (Business Model Canvas)
100
14. Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame)
108
15. Menyusun Log-Frame
118
16. Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia
146
17. Kepemimpinan Situasional - Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership
152
18. Coaching and Mentoring dalam Pengembangan Kepemimpinan
160
19. Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial
164
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
3
Pembukaan dan Kontrak Belajar
TUJUAN PEMBELAJARAN •
Terciptanya suasana belajar yang kondisif
•
Peserta mengetahui tujuan dan proses pelatihan yang akan dipergunakan
POKOK BAHASAN •
Perkenalan dan kontrak belajar
METODE •
Permainan
•
Sharing dan brainstorming
ALAT DAN BAHAN •
Permainan “gambaran diri”
•
Tujuan dan jadwal pelatihan
•
Flipchart,
•
kertas potong,
•
kertas hvs,
•
spidol warna,
•
plakban
•
Permainan,
•
sharing dan brainstorming
WAKTU •
4
1 sesi
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
PROSES FASILITASI No
Langkah
Waktu
1
Fasilitator menjelaskan tujuan sesi ini
1 menit
2
Fasilitator memperkenalkan diri dan meminta panitia untuk melakukan pembukaan atas proses pelatihan organisasi.
2 menit
3
Panitia melakukan pembukaan pelatihan
4
Fasilitator mengajak peserta melakukan perkenalan dengan minta peserta menyebutkan : a. Nama b. Asal lembaga c. Apa yang diharapkan dari pelatihan ini. Fasilitator menuliskan setiap harapan peserta dalam kertas potong. Satu harapan satu kertas potong. Fasilitator kemudian menempelkan semua kertas harapan itu dalam kertas flipchart dan diberi judul “Harapan peserta”
3 menit
BAHAN PRESENTASI •
Permainan
•
Sharing dan brainstorming
BAHAN BACAAN
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
5
LAMPIRAN Pada suatu hari di daratan di Tiongkok, ada
dan bilang bahwa suami telah mencintai wanita
seorang petani yang sedang mencangkul
lain serta menyimpan gambar wanita tersebut.
di ladang yang kering. Sampai suatu saat, cangkulnya membentur benda aneh.
Sang istri minta cerai. Mertua perempuan menasehati serta mencoba memastikan
Benda itu diambilnya. Barang itu berbentuk
gambar perempuan yang diributkan. Setelah
datar dan tidak tebal. Diusapnya barang itu
melihat, mertua perempuan itu berkata
dengan bajunya. Permukaan benda yang
,”Mengapa suamimu suka wanita tua?” Paman
penuh dengan tanah dicuci di aliran air.
mereka yang di situ juga tertarik untuk melihat gambar perempuan yang dimaksud. Setelah
Dia kemudian tersenyum dan heran saat
melihat dia pun tertawa dan bilang, “Lho..itu
melihat benda itu. “Saya menyukai benda ini.
gambar kakak kembarku yang tinggal di Jilin”.
Ini adalah gambar ayahku sewaktu muda”. Dipeluknya benda itu dan dibungkus dengan
Pertengkaran semakin hebat karena Paman itu
kain serta dibawa pulang.
bilang bahwa gambar yang ada adalah laki-laki. Agar tak berlanjut maka mertua mengusulkan
Sesampai di rumah, disimpannya barang
untuk membawa masalah ini ke Kepala Desa.
itu dan dia sering tersenyum sendiri melihat
Sampai di tempat Kepala Desa, mereka
benda itu.
menceritakan pertengkaran dan sekaligus menyerahkan gambar yang mereka ributkan.
Lama-lama istrinya curiga melihat perubahan
6
perilaku sang suami. Suatu saat ia menyelinap
Melihat gambar yang diberikan, maka Kepala
ke kamar dan memeriksa apa yang dimiliki
Desa kemudian tersenyum dan menerangkan
suaminya itu. Keluar dari kamar, wajahnya
bahwa benda dan gambar yang dimaksud
terlihat marah besar. Ia pun melabrak suami
adalah cermin.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
7
Tujuan pembelajaran :
Pengembangan Organisasi
Peserta mempunyai gambaran tujuan dan alur pengembangan organisasi
Pokok Bahasan :
Peserta mempunyai gambaran tujuan dan alur pengembangan organisasi
• Pengembangan organisasi
Metode
• Diskusi kelompok
• Diskusi plen
Alat dan bahan
• LCD projector
• Alur model pengembangan organisasi
• Flipchart,
• spidol warna,
• plakban
Waktu
8
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• ½ sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi:
www.kinerja.or.id
No
Langkah
Waktu
1
Tanyakan kepada peserta apakah mereka mengenal “Mat Kodak” dan mengapa di sebut dengan Mat Kodak?
10 menit
2
Tanyaan kepada peserta mengapa “Kodak”sebagai produsen papan atas bisa mengalami kebangkrutan. Klasifikasikan jawaban peserta kelompok internal dan eksternal organisasi.
10 menit
3
Tegaskan bahwa pengembangan organisasi adalah sesuatu hal yang penting karena kondisi internal dan eksternal organisasi selalu mengalami perubahan. Jika tidak mengantisipasi atau mengadopsi perubahan, maka suatu organisasi akan tertinggal atau bahkan seperti Kodak akan mati.
3 menit
4
Jelaskan bagaimana proses atau langkah dalam pengembangan organisasi menggunakan alur model pengembangan organisasi.
5 menit
5
Tanyakan kepada peserta, jika seseorang akan pergi dari Bogor ke Surabaya, maka apa saja yang harus diperhatikan?
3 menit
6
Lanjutkan penjelasan menggunakan bahan power point “pergi ke Surabaya”
10 menit
7
Tegaskan bahwa sebagimana jika kita akan pergi ke suatu tempat pasti akan melakukan analisa lingkungan internal dan eksternal, maka demikian halnya dalam organisasi perlu melakukan analisa internal dan eksternal untuk menyusun strategi pencapaian tujuan tersebut.
3 menit
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
9
Pengembangan Organisasi
Bahan presentasi
Alur Model Pengembangan Organisasi Menyusun Cita-Cita Organisasi
Analisa internal
Analisa lingkungan organisasi
Analisa internal
Pengembangan Strategi
Pengembangan Program, proses, komunikasi dan Monev-nya
Lingkungan Organisasi EXTERNAL ENVIRONMENT • Administrative/ • Economic • Legal • Stakeholder • Political • Technological • Social/Cultural • Ecological
ORGANIZATIONAL MOTIVATION • • • •
History Mission Culture Incentives/Rewards
ORGANIZATIONAL PERFORMANCE • • • •
Effectiveness Efficiency Relevance Financial Viability
ORGANIZATIONAL CAPACITY
• Financial Management • Program Management • Process Management • Inter-Organizational Linkages • Strategic Leadership • Human Resources • Infrastructure • Structure
Sumber: Institutional and Organizational Performance Assessment, www.universalia.com
10
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Pergi ke Surabaya
Bahan bacaan Ketika membahas tentang pengembangan
menghilang dari pasaran? Para pesaing Kodak
organisasi maka pertanyaan dasar yang harus
telah lebih maju dalam mengembangkan teknologi
terjawab dahulu adalah mengapa organisasi perlu
digital serta disain yang sesuai dengan kebutuhan
dikembangkan?
pengguna kamera. Di sisi lain konsumen semakin mencari kamera yang sangat memudahkan mereka
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut
dan multi fungsi. Dari internal Kodak ternyata tidak
maka sangat baik kita melihat pelajaran dari dunia
mampu mengimbangi perkembangan teknolog
bisnis. Kebanyakan dari kita mengenal nama
digital serta disain kamera yang sesuai kebutuhan
“Kodak”. Tidak sedikit yang menyebut kamera
konsumen. Akhirnya Kodak tidak begitu laku
dengan nama Kodak. Mengapa Kodak sebagai
di pasaran dan berlanjut kepada bangkrutnya
produsen terkemuka kamera ternyata saat ini sudah
perusahaan Kodak.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
11
Pengembangan Organisasi
Contoh Kodak tersebut bukan hanya satu-satunya
kepengurusan, strategi – strategi yang diterapkan
yang terjadi di percaturan organisasi bisnis, banyak
untuk mencapai misi organisasi, program-program,
organisasi bisnis yang tenggelam atau hilang
sistem pendukung dan lain sebagainya untuk
karena tidak mampu bersaing, ditinggalkan oleh
meningkatkan kinerjanya.
konsumennya, atau mengalami masalah internal yang menyebabkan hancurnya organisasi itu.
“Mengapa organisasi harus berkembang? Mengapa
Jadi mengapa organisasi harus berkembang?
harus ada kegiatan pengembangan kapasitas
Organisasi harus selalu berkembang karena
organisasi? Organisasi saya telah baik, besar dan
lingkungan berubah, baik lingkungan di luar
terkenal! Lembaga penyumbang telah banyak
organisasi maupun lingkungan internal organisasi.
bekerjasama dengan kami!”Itulah yang sering
Perubahan-perubahan itulah yang mengharuskan
muncul ketika program pengembangan kapasitas
suatu organisasi harus selalu mengembangkan
ditawarkan kepada lembaga-lembaga nirlaba,
dirinya karena jika tidak mengembangkan diri
lembaga pemerintahan dan juga kepada beberapa
maka organisasi tersebut akan semakin rapuh dan
lembaga usaha kecil.
akhirnya akan mati. Di Indonesia jumlah LSM selalu bertambah Pengembangan kapasitas organisasi bermakna
dari waktu ke waktu sedangkan jumlah
serangkaian upaya untuk meningkatkan
penyumbang semakin menurun. Di sisi lain
kemampuan organisasi dan bagian-bagian yang ada
pemerintah juga tengah mengembangkan dirinya
di dalamnya untuk menjadi organisasi yang efektif,
untuk menggunakan strategi yang selama ini
efisien dan berkelanjutan. Pengembangan kapasitas
dipergunakan oleh LSM dalam memberi pelayanan
adalah konsep yang lebih luas dibandingkan
kepada masyarakat. Kemampuan masyarakat
dengan pengembangan organisasi, karena di
dampingan pun telah meningkat untuk terlibat
dalamnya termasuk seluruh sistem, lingkungan
dalam pembangunan dan mengatasi masalah
atau konteksnya di dalam organisasi, individu dan
mereka sendiri serta semakin kritis
masyarakat yang bergerak dan berinteraksi (dan
dan kebutuhan mereka juga
bukannya sebagai organisasi kecil). Dalam hal
semakin berkembang. Kondisi
pengembangan program, dipikirkan juga semua
ini menjadi ancaman dan
faktor yang berdampak pada kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan dan hasil yang dapat dilanjutkan. Kemampuan organisasi dikembangkan bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Oleh karena itu organisasi harus selalu berupaya mengatur tata
12
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Kemampuan organisasi dikembangkan bertujuan untuk meningkatk an kinerja organisasi.
www.kinerja.or.id
tantangan tersendiri bagi LSM, baik dalam upaya mencari penyumbang maupun dalam mendapatkan kerjasama dengan masyarakat. Oleh karena itu LSM harus mengembangkan dirinya serta lebih profesional dan efisien agar kredibel di mata masyarakat, penerima manfaat, lembaga lain, pemberi dana dan juga pemerintah. Dari refleksi yang dilakukan oleh LSM di Philipina
Kepemimpinan yang efektif mendorong keterlibatan dan partisipasi dari anggota, staf serta konstituen LSM ......
dalam buku Organizational Performance and Change Management (1997) ada beberapa alasan mengapa kinerja atau kualitas organisasi menjadi
Agar organisasi berkembang secara efektif, maka
penting, yaitu karena :
perlu mengetahui komponen atau bagian-bagian yang penting dalam suatu organisasi. Menurut
•
•
Kemampuan berkompetisi atau bersaing
Booth dan Morin (1996) dalam buku “Assessing
dengan LSM lain semakin besar sebagai akibat
Organizational Capacity Through Participatory
semakin mengecilnya jumlah dana dan lembaga
Monitoring and Evaluation” menyebutkan bahwa
penyumbang serta sumberdaya-sumberdaya
organisasi yang efektif membutuhkan kompetensi
lain,
(kemampuan) dalam tujuh (7) komponen kehidupan
Kemampuan mengadaptasi perubahan
organisasi. Ketujuh komponen tersebut adalah :
lingkungan yang cepat dengan tanpa kehilangan relevansi atau identitas masing-masing organisasi, •
Meningkatnya kualitas program dan pelayanan
1. Governance (Tata Kepengurusan)
yang lebih berfokus, berdampak dan juga luas atau besar.
Governance lebih merujuk atau mengarah kepada kepemimpinan dan pembagian tugas serta
Komponen Organisasi yang Efektif LSM sebagai suatu organisasi, sebenarnya tidak berbeda jauh dengan ormas, koperasi, partai, dan bahkan dengan perusahaan. Sebagai suatu organisasi maka apa yang diharapkan adalah mencapai tujuan atau misi organisasi secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuannya tersebut maka organisasi perlu dikelola dengan baik.
www.kinerja.or.id
kewenangan dalam suatu LSM. Kepemimpinan terkait dengan pengungkapan atau perwujudan dan pengelolaan kewenangan dalam LSM yang telah dibagikan oleh pengurus yayasan dan tim manajemen. Pengurus memberikan kebijakankebijakan pokok (global), menjaga independensi pengawasan terhadap eksekutif (badan pelaksana), dan menjamin bahwa perencanaan strategis yang disusun efektif untuk mencapai misi organisasi.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
13
Pengembangan Organisasi
Kepemimpinan yang efektif mendorong keterlibatan
Dalam organisasi yang matang, uraian tugas serta
dan partisipasi dari anggota, staf serta konstituen
pendelegasian tugas selalu diperbaharui sesuai
LSM dalam seluruh kegiatan LSM untuk menjamin
dengan perubahan rencana, prioritas serta kondisi
kesuksesan dan keberlanjutan (keberlangsungan)
organisasi. Pekerjaan akan dialokasikan untuk
program dan organisasi. Anggota dan konstituen
menjamin koordinasi, komunikasi serta alur kerja
LSM perlu bekerjasama dengan eksekutif dan
yang lancar. Staf dan sukarelawan akan diminta
pengurus yayasan dalam menentukan dan membuat
hasil kerjanya sesuai dengan ketrampilan dan
VISI organisasi, mengidentifikasi MISI yang akan
kemampuan mereka.
dipilih untuk mencapai visi serta menentukan sasaran yang obyektif dan realistis.
Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi selalu bermacam-macam, misalnya: karena uang,
2. Praktek-Praktek Manajemen
keinginan melayani, peluang untuk menerapkan ketrampilan, panggilan jiwa atau keagamaan, status sosial, keamanan, peluang untuk bepergian, peluang
Sistem manajemen adalah mekanisme untuk
untuk peningkatan, atau kombinasi dari berbagai
mengkoordinasi berbagai kegiatan serta berbagai
bentuk motivasi tersebut. Motivasi setiap orang
proses dalam organisasi agar seluruh kegiatan atau
cukup penting diperhatikan dalam pemberian insentif
proses dalam organisasi dapat berjalan secara baik
atau penghargaan, agar insentif yang diberikan
dan bersinergi untuk menghasil keluaran (out put)
sesuai dengan motivasi orang bekerja di LSM dan
yang optimal. Sistem yang dimaksud adalah sistem
akhirnya berdampak positif terhadap organisasi.
perencanaan, program, informasi, sumberdaya
Setiap LSM mempunyai budaya.
manusia dan adminsitrasi personalia, sistem pembiayaan dan akutansi, pelaporan dan kontrol
Budaya ini salah satunya dimunculkan dalam
keuangan, serta sistem pengadaan barang.Dalam
bagaimana bekerja, berpikir serta berperasaan
seluruh sistem tersebut terintegrasi juga nilai-nilai
untuk mencapai misi dan bagaimana dia merespon
yang dianut oleh organisasi.
situasi yang mempengaruhi tujuan, program dan pelaksanaannya.Budaya organisasi tumbuh melalui
3. Sumberdaya Manusia Sumberdaya manusia mempunyai arti semua orang yang terlibat dalam kerja LSM, yaitu: eksekutif, staf, anggota, sukarelawan, konstituen, penyumbang dan pengurus yayasan. Sumberdaya manusia tersebut haruslah mempunyai motivasi, peluang dan
pertukaran informasi tentang sejarah, pengalaman, tradisi, bahasa dan nilai-nilai di antara para anggota. Budaya organisasi dibentuk melalui orientasi dan pembelajaran untuk menularkan pola pikiran dan perilaku organisasi, atau melalui cara lain adalah melalui penerimaan staf yang telah mempunyai nilainilai yang sama.
ketrampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi positif terhadap organisasi.
14
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
4. Sumberdaya Keuangan
membantu agar masyarakat secara mandiri mampu menganalisa kebutuhan dan menyusun cara
Sistem dan prosedur keuangan harus terintegrasi
pemecahannya secara tepat serta percaya bahwa
dengan rencana strategis dan rencana operasional
masyarakat mampu untuk melakukannya.
dari suatu LSM, dan harus juga sesuai dengan kebutuhan konstituen (basis sosial) dan
Kualitas dan efektivitas layanan sendiri sebenarnya
penyumbang.
merupakan cerminan dari komponen internal lain dalam organisasi, seperti: kualitas SDM, pilihan
Suatu LSM perlu memiliki sumberdaya keuangan
strategi untuk pengembangan dan pengelolaan
yang bervariasi. Telah tumbuh kesadaran dalam
program, sumberdaya keuangan yang dimiliki
LSM untuk memiliki penyumbang yang bervariasi,
lembaga dan juga berbagai koponen internal
mengembangkan alternatif sumberdaya dalam
lainnya.
komunitas mereka (misalnya bantuan dalam bentuk barang dan pembayaran untuk layanan yang diberikan), dan membangun kerjasama dengan perusahaan.
6. Hubungan Eksternal LSM yang efektif akan menerima dan menanggapi secara tepat kondisi sosial, politik, ekonomi,
5. Pemberian Pelayanan
ekologi dan kekuatan lain di sekelilingnya. Dalam membangun hubungan kerjasama yang positif
Indikator paling kuat untuk menilai efektivitas dan
dalam konteks yang lebih besar, LSM harus
kesuksesan dari suatu LSM adalah kualitas layanan
dikenal oleh pihak-pihak yang tepat di dalam suatu
mereka, yaitu memberi layanan yang sesuai dengan
masyarakat, menjaga kinerjanya, serta memperluas
kebutuhan dan diberikan dalam suatu pembiayaan
pengaruhnya melalui kerjasama dengan pemerintah,
yang selalu efesien.
jaringan penyumbang dan LSM lain yang bekerja dalam sektor dan wilayah yang sama.
Agar layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka program yang dikembangkan LSM haruslah benar-benar berdasarkan kepada apa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk bisa mengenal kebutuhan masyarakat secara benar maka LSM memang harus benar-benar hidup bersama masyarakat dan dianggap sebagai bagian dari masyarakat yang dibantu. Selain itu LSM memang harus
www.kinerja.or.id
7. Keberlanjutan Keberlanjutan mempunyai arti kepada kelangsungan jangka panjang atas organisasi, program atau proyek. Keberlanjutan akan dapat dicapai jika ke-enam komponen yang telah diidentifkasikan di atas diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
15
Pengembangan Organisasi
Keberlanjutan program akan tercapai bila konstituen
dan hasil dari suatu keputusan dan penggunaan
menganggap bahwa layanan yang mereka terima
dana.
penting dan bermanfaat bagi diri dan keluarganya. Selain ketujuh komponen yang disebutkan tersebut, sebenarnya ada beberapa komponen lagi yang perlu mendapat perhatian setiap LSM, yaitu: akuntabilitas dan transparansi. Akuntabilitas mempunyai arti seluruh hal dalam organisasi mampu atau dapat dipertanggungjawabkan secara benar sesuai norma dan aturan yang ada. Contoh akuntabilitas misal adalah: keputusan-keputusan yang dibuat organisasi dan setiap penggunaan dana oleh organisasi dapat dipertanggungjawabkan
1. Intervensi Pengembangan Organisasi Agar organisasi semakin lama semakin berkembang untuk menjadi efektif serta keberlangsungannya terjamin maka perlu dilakukan upaya (intervensi). Menurut San Juan dalam Buku Organizational Performance and Change Management (1997) intervensi perbaikan organisasi ada 4 jenjang atau level.
kebenaran dan ketepatannya - baik kepada seluruh bagian dalam organisasi maupun kepada pihak luar organisasi. Transparasi sendiri mengharuskan proses dan hasil atas suatu keputusan dan penggunaan dana dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik dalam organisasi maupun dari luar organisasi. LSM wajib mempunyai aturan dan mekanisme yang terbuka agar setiap orang yang berkepentingan mampu mengakses proses
1. Tingkatan Strategis Pada tingkatan ini perencanaan strategis sangat berguna untuk menentukan arah dan membentuk disain organisasi. Ketika banyak LSM hidup menggunakan perencanaan strategis, hanya sedikit yang secara nyata menerapkan sistem manajemen strategis yang telah ditentukan di awal proses perencanaan terdahulu. Sistem tersebut tidak memungkinkan organisasi secara terusmenerus sensitif dan responsif (tanggap) terhadap perkembangan internal dan eksternal.
...... hasil dari perencanaan strategis dianggap sebagai kitab suci yang tidak boleh diperbaiki ......
16
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Bahkan dalam beberapa organisasi, hasil dari perencanaan strategis dianggap sebagai kitab suci yang tidak boleh diperbaiki sesuai perkembangan lingkungan eksternal dan internal.
www.kinerja.or.id
2. Manajemen Operasional
4. Pengembangan Kelembagaan/ Institusional
Intervensi pada tingkatan manajemen operasional terutama difokuskan pada sistem
Intervensi pengembangan kelembagaan
internal dan struktur.Intervensi di sini ditujukan
diartikan sebagai pengembangan kapasitas
kepada disain organisasi. Beberapa faktor
organisasi untuk mengatur kerjasama
yang mempengaruhi kesulitan penerapan
dan hubungan dengan entitas sosial lain
dalam menjaga sistem di organisasi adalah
di masyarakat. Melalui kerjasama dan
adanya kesulitan mengatasi perkembangan
hubungan ini organisasi akan mampu
tugas, adanya kesenjangan waktu pimpinan
berperan lebih besar lagi atas peran sosial
lembaga dalam memberi perhatian terhadap
mereka dibandingkan kalau organisasi harus
manajemen internal, kesenjangan antara
melakukan sendiri.
pelatihan manajemen dan keahlian yang dibutuhkan.
Berbagai kombinasi atas intervensi pada tingkatan strategis, operasional dan program/
3. Manajemen dan pengembangan Proyek atau Program
proyek akan membagi strategi atau proses pengembangan organisasi kepada sasaran yang berbeda, antara lain: individu, kelompok atau tim, antar kelompok, organisasi
Seperti halnya dalam manajemen operasional,
secara keseluruhan, dan hubungan luar
kelemahan dalam manajemen program atau
organisasi. Intervensi ini dapat diwujudkan
proyek akan menjadi penanda atas kelemahan
dalam beberapa tipe, antara lain: pelatihan,
kinerja organisasi. Beberapa faktor yang
konsultasi, magang, pertemuan-pertemuan
biasa dialami LSM dalam mengukur kinerja
yang terstruktur, dan umpan balik.
proyek atau program mereka adalah tidak diketahuinya apa yang akan diukur sebagai
Tingkat individual berkaitan dengan
kinerja program atau proyeknya, kesejangan
perkembangan sikap dasar (attitude),
antara sistem dan permasalahan yang dihadapi
kemampuan dan keterampilan analisis, serta
dalam perencanaan, dan lebih jauh lagi adalah
komitmen individual tehadap gerakan rakyat/
adanya kelemahan dalam sistem monitoring-
transformasi sosial.Tingkat organisasional
evaluasi mereka.
berhubungan dengan dinamisasi internal dan posisioning organisasi dengan basis sosial/ konstituennya melalui penguatan struktur organisasi, sistem, dan manajemen yang demokratis dan tanggung gugat (accountable). Sedang di tingkat institusional/kelembagaan
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
17
Pengembangan Organisasi
berhubungan dengandinamisasi eksternal untuk mendorong posisioning (kedudukan) organisasi bersama basis sosial/konstituen dalam relasinya terhadap institusi negara dan pasar. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih metode pengembangan organisasi dan melaksanakan
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih metode pengembangan organisasi ......
proses pengembangan organisasi, yaitu : 1. Pengembangan organisasi dibuat agar bagian di dalam organisasi merasa bahwa seluruh proses pengembangan organisasi
sebenarnya dan saat melakukan analisa
menjadi milik mereka dan pengembangan
terhadap permasalahan di dalam organisasi
organisasi mereka adalah tangung jawabnya
juga lebih tajam,
sendiri. Untuk itu maka sebesar mungkin melibatkan partisipasi dari seluruh staf atau
tidak membawa informasi hasil diskusi
bagian dalam organisasi dalam proses
atau permasalahan selama proses
pengembangan organisasi,
pengembangan organisasi di luar forum
2. Keterlibatan staf yang tinggi juga akan meningkatkan kemampuan staf dalam
pengembangan organisasi, 5. Metode yang dipilih dalam pengembangan
mengatasi permasalahan yang ada
organisasi hendaknya metode yang relatif
dalam organisasi serta lebih memahami
mudah dan bisa dipahami sebagain besar
keberadaan, peran, tanggung jawab dan
orang di dalam organisasi. Pemilihan
permasalahan pihak-pihak lain di dalam
metode yang relatif mudah ini sangat
organisasinya,
penting karena untuk keberlanjutan dari
3. Adanya jaminan kerahasiaan atas
proses pengembangan organisasi karena
proses penilaian setiap orang terhadap
kalau menggunakan metode yang sulit maka
organisasinya. Kerahasiaan ini sangat
proses pengembangan akan terhambat
penting untuk membuat orang merasa
sebagai kesulitan menerapkan metode itu
aman dan nyaman memberi penilaian
atau kemungkinan berhenti karena tidak
terhadap organisasi seperti apa yang dilihat,
bisa menerapkan metode yang dipilih,
dirasakan dan diyakini. Perasaan nyaman
18
4. Adanya jaminan dan komitmen untuk
6. Metode yang dipilih harus sesuai dengan
dan aman akan mendorong hasil penilaian
kondisi organisasi. Sebagai contoh saat ini
terhadap organisasi mendekati realitas yang
banyak alat atau perangkat assessment
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
atau diagnosa organisasi dan sebagian
hasil atau gambaran organisasi di waktu
besar sifatnya umum atau generik. Bila
sebelumnya. Dengan demikian organisasi
salah satu perangkat itu akan dipergunakan
dapat menyusun rencana perbaikan secara
maka sangat penting untuk dilakukan
terencana dan bukan secara acak. Akhirnya
penyesuaian agar sesuai dengan kondisi
metode ini akhirnya akan mendorong
lembaga. Jika tidak maka hasil diagnosa
organisasi menjadi organisasi pembelajar.
kurang sesuai dengan kenyataan yang Bagaimana mengembangkan organisasi?
terjadi di organisasi yang didiagnosa,
Berbagai teknik dan metode telah
7. Metode yang dipilih haruslah merupakan metode yang memungkinkan organisasi
dikembangkan untuk melakukan
untuk melacak perkembangan lembaga
pengembangan organisasi. Apa pun metode
dari waktu ke waktu. Hal ini sangat penting
dan tekniknya, pengembangan organisasi
karena kita ingin organisasi maju dari waktu
selalu mendorong pengelola organisasi
ke waktu dan mengetahui bagian mana
melakukan pengembangan organisasinya
yang perlu diprioritaskan serta apa hasil dari
secara terstruktur, terarah dan terencana
kegiatan pengembangan kelembagaan yang
sehingga mampu menghasilkan proses
telah dilakukan pada waktu sebelumnya.
pengembangan yang efektif, memberi
Dengan demikian jika menyusun rencana
kepuasan bagi sebagian besar pihak internal
pengembangan organisasi untuk waktu
organisasi serta memberi manfaat optimal bagi
berikutnya kita bisa melihat berdasarkan
konsumen serta organisasi itu sendiri.
Menyusun Cita-Cita Organisasi
Analisa internal
Analisa lingkungan organisasi
Analisa internal
Pengembangan Strategi
Pengembangan Program, proses, komunikasi dan Monev-nya
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
19
Pengembangan Organisasi
Berikut ini adalah salah satu metode untuk
makan dan minum di jalan serta transportasi ke
melakukan pengembangan organisasi yang
stasiun keserta
akan dipergunakan.
D. Menggunakan bus membutuhkan waktu sekitar18 jam dan harga tiket dan makan
Seperti halnya kita akan pergi ke suatu tempat,
menghabiskan sekitar Rp 650.000– Rp 800.000
maka setelah kita tahu lokasi yang akan dituju maka
untuk perjalanan pulang pergi.
kita perlu melihat di mana kita saat ini. Sebagai contoh, saya akan ke Surabaya dan saat ini saya
Dengan menggunakan analisa tersebut maka kita
sedang di Bogor. Agar bisa pergi ke Surabaya maka
bisa membandingkan pilihan-pilihan transportasi
saya akan melihat kemampuan saya.
sehingga bisa memutuskan alat transportasi apa yang akan dipilih untuk menuju ke sesuai dengan
Pertama saya akan meneliti apa saja yang saya
kemampuan diri untuk menuju Surabaya dan
miliki:
mencapai tujuan dengan baik.
•
ada mobil,
•
ada uang 1,5 juta,
Demikian halnya dengan organisasi, ketika kita
•
saya punya waktu 3 hari.
sudah menetapkan tujuan yang akan dicapai oleh organisasi maka kita perlu menganalisa
Dari data apa yang saya miliki maka saya bisa
sejauhmana kemampuan yang dimiliki oleh
menganalisa akan menggunakan kendaraan apa ke
organisasi dan juga bagaimana kondisi lingkungan
Surabaya.
luar organisasi. Menganalisa kondisi internal dan eksternal organisasi menjadi bagian sangat penting
A. Jika ingin naik pesawat, waktunya lebih cepat
untuk menentukan strategi yang paling pas untuk
membutuhkan ½ hari perjalanan dari Bogor ke
mencapai cita-cita atau tujuan organisasi. Atau
Surabaya sehinga masih punya waktu 2 hari di
bahkan secara ekstrem, jika kondisi lingkungan
Surabaya. Harga tiket pesawat pulang-pergi
tidak memungkinkan maka perlu merubah tujuan
Jakarta Surabaya dan ongkos Bogor-Bandara
organisasi.
sekitar Rp. 1.150.000 – Rp. 4.500.000 B. Seandainya membawa mobil dan setir sendirian, maka membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Sehingga untuk perjalanan sendiri membutuhkan waktu 2 hari 2 malam. Biaya bensin dan makan menghabiskan sekitar Rp. 900.000 untuk perjalanan pulang pergi. C. Menggunakan kereta membutuhkan waktu 12 jam, dengan harga antara 250.000 – 600.000 sekali jalan. Masih ada pengeluaran lagi untuk
20
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Menganalisa kondisi internal dan eksternal organisasi menjadi bagian sangat penting untuk menentukan strategi yang paling pas untuk mencapai cita-cita atau tujuan organisasi.
www.kinerja.or.id
Cita-Cita Organisasi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
21
Tujuan pembelajaran :
Cita-Cita Organisasi
Peserta mempunyai gambaran bagaimana menyusun cita-cita organisasi sebagai alat dasar analisa organisasi
Pokok Bahasan :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana menyusun cita-cita organisasi .....
• Cita-Cita organisasi
Metode
• Diskusi kelompok
• Pleno
Alat dan bahan
• LCD projector
• Alur model pengembangan organisasi
• Flipchart,
• kertas potong,
• kertas hvs,
• spidol warna,
• plakban
• Permainan,
• sharing dan brainstorming
Waktu
22
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• ½ sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi:
No
www.kinerja.or.id
Langkah
Waktu
1
Jelaskan tujuan sesi
1 menit
2
Mintalah setiap peserta untuk mengidentifikasi : 1. Hal-hal yang membanggakan di organisasi mereka 2. Apa saja yang telah dicapai organisasi mereka hingga saat ini 3. Kemampuan apa saja yang telah dimiliki organisasi mereka
10 menit
3
Mintalah setiap peserta untuk kemudian membayangkan “3 tahun lagi saya ingin organisasi saya seperti apa?” Minta mereka menuliskan cita-cita itu dengan memperhatikan “hal-hal dalam membuat kalimat citacita”
10 menit
4
Bagi peserta dalam ... kelompok
5 menit
5
Mintalah peserta untuk sharing hasil kerja masingmasing dengan anggota kelompok
25 menit
6
Mintalah masing-masing kelompok untuk memilih salah satu cita-cita yang terpilih dan bersedia untuk mewakili kelompok mereka dan mintalah setiap kelompok menampilkan cita-cita kelompok dalam suatu gambar
25 menit
6
Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
7
Tutup sesi dengan penegasan bahwa cita-cita organisasi telah terbentuk, langkah berikutnya akan menganalisa lingkungan organisasi dan pemilik cita-cita akan menjadi nara sumber.
5 menit per kelompok 1 menit
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
23
Cita-Cita Organisasi
Bahan presentasi
Cita-cita organisasi 1. Hal-hal yang membanggakan di organisasi mereka 2. Apa saja yang telah dicapai organisasi mereka hingga saat ini 3. Kemampuan apa saja yang telah dimiliki organisasi mereka
Cita-cita organisasi membayangkan “3 tahun lagi saya ingin organisasi saya seperti apa?” Örganisasi saya mampu memberi pelayanan kesehatan dasar ke 15 desa dampingan di wilayah Kabupaten Indramayu dan Subang”
24
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Cita-cita organisasi Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kalimat cita-cita: 1. Harus merupakan kalimat positif 2. Mengarah kepada organisasi kita 3. Mencerminkan kondisi apa yang akan dicapai secara jelas di masa mendatang (3-5 tahun lagi) 4. Satu arti dan pengertian (tidak multi interpertasi)
Cita-cita organisasi Pilih satu cita-cita dari tiap kelompok dan buatlah gambar yang mencerminkan cita-cita itu
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
25
Cita-Cita Organisasi
-
Bahan bacaan
Setiap organisasi pasti selalu ingin untuk
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
berkembang dan maju. Kemajuan dan
kalimat cita-cita:
perkembangan organisasi tersebut harus dirancang
1. Harus merupakan kalimat positif
dan direncanakan agar organisasi punya acuan atau
2. Mengarah kepada organisasi kita
arahan untuk maju dan berkembang.
3. Mencerminkan kondisi apa yang akan dicapai secara jelas di masa mendatang (3-5 tahun lagi)
Untuk itu, suatu organisasi perlu memikirkan dan
4. Satu arti dan pengertian (tidak multi interpertasi)
mendisain seperti apa organisasi mereka nanti, sebagai suatu cita-cita organisasi untuk misal 5-10 tahun kedepan. Cita-cita ini kemudian menjadi landasan bagi organisasi melakukan analisa kondisi saat ini untuk menentukan rancangan dan strategi menuju cita-cita tersebut. Cita-cita harus menggambarkan kondisi positif organisasi dalam satu kalimat yang mudah dipahami serta tidak multi interpertasi. Bagaimana membuat cita-cita organisasi: 1. Coba lihat dan perhatikan kembali seperti apa kondisi organisasi Anda saat ini (apa yang telah dicapai, apa yang dimiliki) 2. Coba bayangkan dalam 3-5 tahun mendatang, Anda ingin organisasi Anda tersebut akan seperti apa? 3. Coba kalimatkan yang Anda bayangkan tersebut, misalkan: Örganisasi saya mampu memberi pelayanan kesehatan dasar ke 15 desa dampingan di wilayah Kabupaten Indramayu dan Subang” 4. Buatlah cita-cita itu dalam sebuah gambar
26
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
........ suatu organisasi perlu memikirkan dan mendisain seperti apa organisasi mereka nanti, ...
www.kinerja.or.id
Analisa Kondisi Eksternal Organisasi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
27
Tujuan pembelajaran :
Analisa Kondisi Eksternal Organisasi Peserta mempunyai gambaran bagaimana melakukan analisa stakeholder
Peserta mempunyai gambaran
bagaimana melakukan analisa stakeholder
Pokok Bahasan :
• Analisa stakeholder
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• Kertas warna potong,
• kertas warna ukuran hvs,
• spidol,
• lem,
• kertas plano,
• gunting
• plakban
Waktu
28
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• ½ sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi
No
Langkah
Waktu
1
Jelaskan kepada peserta bahwa sesi berikut adalah analisa stakeholder
1 menit
2
Jelaskan langkah-langkah dalam analisa stakeholder dan contoh hasilnya
15 menit
3
Mintalah setiap kelompok membuat analisa stakeholder organisasi atas kondisi kini organisasi yang telah dipilih
15 menit
4
Mintalah peserta membuat analisa stakeholder untuk
20 menit
kondisi ideal agar cita-cita organisasi tercapai
www.kinerja.or.id
5
Mintalah mereka untuk membandingkan kedua gambaran hubungan stakeholder dan menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi.
20 menit
6
Mintalah setiap kelompok untuk menuliskan apa yang sudah kuat dan apa yang masih lemah dari analisa stakeholder organisasi untuk mencapai tujuan analisa tersebut. Tuliskan yang kuat dalam kartu merah dan lemah dengan kartu putih
10 menit
7
Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
20 menit
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
29
Analisa kondisi eksternal organisasi
Bahan presentasi
Analisa Stakeholder koordinasi konsultasi pendanaan
Masyarakat Indramayu
Yayasan Peduli Umat
RSUD
Dinas Kesehatan Lembaga Kesehatan Masyarakat TB project
Puskemas Perusahaan Minyak
Langkah analisa stakeholder • Bagaimana melakukan analisa stakeholder: • TuIiskan kembali cita-cita organisasi yang sudah dibuat ditahap sebelumnya, • Identifikasi siapasi apa saja (pihak atau organisasi) yang mempunyai pengaruh dalam pencapaian cita-cita organisasi tersebut. • Tuliskan setiap pihak atau organisasi tersebut ke dalam kartu. Satu kartu satu organisasi. • Taruhlah setiap kartu organisasi ke dalam flipchart dengan aturan makin besar pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam mencapai tujuan maka jarak dengan kartu organisasi kita makin dekat. Dan sebaliknya juga makin jauh jaraknya maka makin kecil pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam mencapai cita-cita.
30
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Langkah analisa stakeholder • Gambarkan intensitas hubungan antara organisasi tersebut dengan organisasi kita dalam sebuah garis. • Makin tinggi intensitas hubungan maka makin tebal dan besar garisnya. • Buatlah garis (---) untuk hubungan antara organisasi tersebut dengan organisasi kita jika bentuk hubungannya adalah koordinasi. • Buatlah anak panah di setiap garis tersebut untuk menunjukkan arah hubungan. • Buatlah diagram stakeholder masing-masing untuk kondisi saat ini dan diagram stakeholder untuk kondisi ideal agar mencapai cita-cita organisasi. • Jika gambar telah selesai, maka analisislah jaringan kerjasama dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti yang sudah disediakan. • Dari jawaban pertanyaan reflektif tersebut, susunlah hal yang sudah balk dan hal yang harus dikembangkan untuk mencapai cita-cita organisasi.
Berdasarkan diagram tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
KadangKadang
Sangat Jarang
Organisasi kita mempunyai masyarakat dampingan yang jelas dan selalu berkontribusi untuk program-program kita Organisasi kita memiliki aturan tertulis untuk memantau perubahan kebutuhan masyarakat dampingan Kita selalu memiliki donor dan potensi donor untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi Pemerintah selalu memberi dukungan kepada program-program kita Kita rutin membagi informasi atas perkembangan dan capaian program kepada stakeholder utama
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
31
Analisa kondisi eksternal organisasi
Bahan bacaan Kondisi eksternal organisasi secara mudah dipahami adalah hal-hal yang berada di luar organisasi kita yang berpengaruh kepada organisasi dalam
1. Analisa Stakeholder Stakeholder yang dalam bahas Indonesia diartikan
mencapai tujuannya. Banyak hal di luar organisasi
sebagai pemangku kepentingan menurut Freeman
yang perlu diperhatikan dan diketahui karena akan
(1984) didefinisikan sebagai kelompok atau individu
mempengaruhi organisasi dalam menentukan
yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi
strategi, tujuan dan juga proses dalam mencapai
oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
tujuan tersebut.
Analisa stakeholder merupakan teknik untuk
Kondisi eksternal organisasi secara mudah dapat
mengetahui sejauhmana kelompok atau pihak-pihak
digambarkan sebagaimana diagram di bawah ini:
Lingkungan Eksternal Organisasi sejenis
Kondisi Global Keinginan pengguna
Hukum dan peraturan
Organisasi Demografi
Teknologi Tenaga kerja terampil
Bahan dasar
Keuangan
Sumber: Practicalmanagement.com
Berbagai teknik atau perangkat telah dibuat untuk
tertentu mempengaruhi suatu organisasi dalam
menganalisa kondisi eksternal organisasi.
mencapai tujuannya. Dengan demikian, analisa
Berikut ini beberapa teknik untuk menganalisasi
stakeholder bertujuan untuk mengetahui dukungan
kondisi eksternal organisasi:
dan hambatan atau tantangan dari para stakeholder dalam mencapai tujuan organisasi.
32
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Bagaimana melakukan analisa stakeholder:
dalam sebuah garis. Makin tinggi intensitas
1. Tuliskan kembali cita-cita organisasi yang sudah
hubungan maka makin tebal dan besar garisnya. 7. Buatlah garis (- - -) untuk hubungan antara
dibuat di tahap sebelumnya, 2. Identifikasi siapa-siapa saja (pihak atau
organisasi tersebut dengan organisasi kita jika
organisasi) yang mempunyai pengaruh dalam
bentuk hubungannya adalah koordinasi
pencapaian cita-cita organisasi tersebut.
8. Buatlah anak panah di setiap garis tersebut
3. Tuliskan setiap pihak atau organisasi tersebut ke
untuk menunjukkan arah hubungan.
dalam kartu. Satu kartu satu organisasi.
9. Jika gambar telah selesai, maka analisislah
4. Tulislah organisasi kita di tengah-tengah flipchart
jaringan kerjasama dengan pertanyaan-
5. Taruhlah setiap kartu organisasi ke dalam
pertanyaan reflektif
flipchart dengan aturan makin besar
10. Buatlah diagram stakeholder untuk kondisi ideal
pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam
agar mencapai cita-cita organisasi 11. Bandingkan kedua diagram tersebut, apa yang
mencapai tujuan maka jarak dengan kartu organisasi kita makin dekat. Dan sebaliknya
sudah baik dan apa yang masih lemah dari
juga makin jauh jaraknya maka makin kecil
jaringan kita 12. Dari jawaban pertanyaan reflektif tersebut,
pengaruhnya terhadap organisasi kita dalam
susunlah hal yang sudah baik dan hal yang
mencapai cita-cita. 6. Gambarkan intensitas hubungan antara
harus dikembangkan untuk mencapai cita-cita
organisasi tersebut dengan organisasi kita
organisasi.
Contoh:
Analisa Stakeholder koordinasi konsultasi pendanaan
Masyarakat Indramayu
Yayasan Peduli Umat
RSUD
Dinas Kesehatan Lembaga Kesehatan Masyarakat TB project
Puskemas Perusahaan Minyak
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
33
Analisa kondisi eksternal organisasi
Dari matriks stakeholder tersebut maka kita bisa membuat pertanyaan refleksi: Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
KadangKadang
Sangat Jarang
Organisasi kita mempunyai masyarakat dampingan yang jelas dan selalu berkontribusi untuk programprogram kita Organisasi kita memiliki aturan tertulis untuk memantau perubahan kebutuhan masyarakat dampingan Kita selalu memiliki donor dan potensi donor untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi Pemerintah selalu memberi dukungan kepada program-program kita Kita rutin membagi informasi atas perkembangan dan capaian program kepada stakeholder utama
Pertanyaan tambahan: •
Sejauhmana para stakeholder mampu mendukung pencapaian cita-cita organisasi kita?
•
Dari hasil refleksi tersebut, bagian mana saja yang menjadi ancaman dan peluang organisasi
Lampiran
34
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Analisa Kompetisi dan Kerjasama
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
35
Tujuan pembelajaran :
Analisa Kompetisi dan Kerjasama Peserta mempunyai gambaran melakukan analisa kompetisi dan kerjasama ...
Peserta mempunyai gambaran melakukan analisa kompetisi dan kerjasama di lingkungan eksternal
Pokok Bahasan :
• Analisa kompetisi dan kerjasama
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• Kertas flipchart/plano,
• kertas potong,
• kertas hvs,
• spidol warna,
• plakban
• LCD projector
Waktu
36
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• ½ sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi
No 1
Langkah
Waktu
Jelaskan kepada peserta bahwa sesi berikut adalah analisa
1 menit
kompetisi dan kerjasama dan tujuan sesi ini 2
Jelaskan langkah-langkah dalam analisa kompetisi dan
15 menit
kerjasama menggunakan bahan langkah-langkah analisa kompetisi dan kerjasama 3
Mintalah setiap kelompok membuat analisa kompetisi dan
30 menit
kerjasama organisasi mereka 4
Mintalah masing-masing kelompok menganalisa peluang
15 menit
dan ancaman organisasi mereka berdasarkan hasil analisa kompetisi dan kerjasama organisasi mereka. Tuliskan yang kuat dalam kartu merah dan lemah dengan kartu putih 5
Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
20 menit
hasil kerjanya (@ 5 menit )
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
37
Analisa Kompetisi dan Kerjasama
Bahan presentasi
Hak yang perlu diperhatikan dari kompetitor Tujuan kompetitor
Asumsi kompetitor
Kompetitor
Strategi kompetitor
Kemampuan kompetitor
Langkah analisa kompetisi dan kerjasama 1. Identifikasi dimana lokasi layanan organisasi kita member! layanan 2. Identifikasi organisasi atau pihak-pihak mana saja yang memberikan layanan sama dengan yang kita cita-citakan 3. Urutkan organisasi tersebut berdasarkan paling banyak layanannya hingga paling kecil layanannya. 4. Letakkan organisasi tersebut ke dalam diagram. Makin tinggi kualitas layanan maka letaknya makin ke kanan dan makin tinggi image (kesan) atas layanan tersebut maka semakin ke atas posisinya.
38
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Analisa kompetisi dan kerjasama +
Image
LKM YPU
Puskesmas
Dinkes
-
RSUD
Kualitas
+
Analisa kompetisi dan kerjasama 5. Dari diagram tersebut maka : • Dimana posisi organisasi kita dibanding para kompetitor • Sejauhmana peluang kerjasama antara organisasi kita dengan organisasi lain efektivitas untuk mencapai cita-cita • Apa peluang dan ancaman kepada organisasi kita untuk mencapai cita-cita organisasi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
39
Analisa Kompetisi dan Kerjasama
Bahan bacaan Sebagaimana halnya yang disampaikan dalam
pendekatan ini karena terlalu banyak memilih target
tahap sebelumnya, lingkungan luar organisasi
pasar.
termasuk di dalamnya adalah melihat organisasi sejenis dan juga global konteks. Analisa terhadap
Penelitian dan beberapa informasi tentang pasar
kedua hal tersebut akan membantu organisasi
berikut ini diperlukan :
melihat sejauhmana tingkat persaingan dari
Sifat atau ciri-ciri istimewa – Apa kebutuhan kritis
jenis layanan yang kita berikan, gambaran pasar
atau utama dari customer utama organisasi Anda?
persaingan serta peluang-peluang atas pelayanan
Apakah kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa dipenuhi
yang kita berikan. Lebih lanjut hal-hal tersebut akan
organisasi kita? Bagaimana kondisi demografi dan
membantu organisasi menyusun strategi untuk
lokasi dari costumer tersebut? Apakah ada musim
meraih keuntungan dari persaingan.
atau siklus khusus yang mempengaruhi kebutuhan atas layanan kita? Sebagai informasi, untuk LSM,
Dalam dunia bisnis hal tersebut disebut dengan
costumer ada dua bagian, yaitu pemberi dana dan
analisa pasar. Analisa pasar secara umum
juga masyarakat penerima layanan.
bertujuan memberi gambaran pada para pengusaha bagaimana karakteristik pasar secara keseluruhan,
Ukuran target utama pasar-Sebagai tambahan untuk
baik dari segi konsumen, segi peluang produk, serta
ukuran pasar Anda, seberapa besar belanja atau
persaingan dengan brand lain.
pembiayaan progam tahunan dari donor-donor di sektor layanan atau program Anda? Seberapa
Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam analisa pasar
besar pertumbuhan pasar untuk layanan atau
diantaranya adalah :
program Anda?
Gambaran organisasi kita, termasuk kemampuan organisasi saat ini dan trend perkembangan
Seberapa besar bagian pasar yang bisa anda
organisasi kita dalam kurun waktu tertentu
dapatkan?- Seberapa persen bagian pasar dan
(keuangan, program) serta karakteristik organisasi.
jumlah costumer yang Anda harapkan di area
Hal selanjutnya adalah gambaran organisasi-
georgafis yang telah Anda tetapkan.
organisasi lain yang mempunyai kesamaan program atau kegiatan di wilayah kerja kita.
Harga dan target keuntungan kotor. Tentukan struktur harga, tingkat keuntungan kotor dn berbagai
Informasi tentang target pasar Anda. Lebih perjelas
diskon yang ingin Anda rencanakan dan gunakan.
target pasar sesuai dengan kemampuan mengelola. Beberapa organisasi melakukan kesalahan atas
Analisa kompetisi- Analisa kompetsisi harus mengidentifikasikan kompetisi atas produk atau
40
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
jasa yang sebanding dan segmen pasar. Jajaki
kesenjangan kualitas SDM, cara pandang
beberapa karakteristik berikut ini dalam gambaran
terhadap LSM, dll)
kompetisi: •
Kue pasar atau pembagian pasar
Peraturan yang menghambat- peraturan dari
•
Kekuatan dan kelemahan
donor atau pemerintah yang mempengaruhi
•
Seberapa penting target pasar kita bagi
program, layanan dan aktivitas organisasi Anda
kompetitor?
dan bagaimana organisasi akan memenuhi aturan-
Adakah hambatan tersembunyi yang
aturan tersebut. Sebutkan berbagai dampak (proses
mempengaruhi Anda untuk masuk ke pasar?
dan biaya) untuk memenuhi peraturan tersebut.
• • • •
Peluang-peluang apa saja yang Anda miliki untuk masuk ke pasar?
Seperti dalam tulisan pengantar tentang
Apakah ada kompetitor tidak langsung yang
pengembangan organisasi ini, kompetisi di
berpengaruh terhadap kesuksesan Anda?
lingkungan LSM juga terjadi sebagaimana yang
Hambatan-hambatan apa saja di pasar
terjadi di dunia usaha. Kompetisi di dunia LSM
Anda tersebut (misal perubahan teknologi,
terjadi karena beberapa hal, yaitu : 1. Donor yang terbatas dan semakin sedikit
LSM semakin tumbuh, baik itu yang didirikan oleh para aktivis maupun orang-orang kaya yang ingin melakukan kegiatan sosial atau pun layanan sosial perusahaan yang telah berkembang menjadi yayasan sosial dan juga masuknya organisasi-organisasi internasional di Indonesia.
jumlah dana yang tersedia. Jumlah donor dan juga jumlah dana yang tersedia semakin menyebabkan kue pembiayaan yang selama ini diterima LSM untuk menjalankan program semakin mengecil. Akibatnya persaingan untuk mendapatkan kue pembiayaan juga semakin kompetitif. 2. LSM semakin tumbuh, baik itu yang didirikan oleh para aktivis maupun orang-orang kaya yang ingin melakukan kegiatan sosial atau pun layanan sosial perusahaan yang telah berkembang menjadi yayasan sosial dan juga masuknya organisasi-organisasi internasional di Indonesia. Dengan demikian, sebagaimana yang dilakukan di sektor industri – LSM juga penting untuk mengenal sejauhmana kompetisi di sektor yang dijalankan oleh LSM tersebut.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
41
Analisa Kompetisi dan Kerjasama
Melihat kompetitor menjadi sesuatu yang sangat penting. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita melihat kompetitor adalah seperti tergambar dalam diagram di bawah ini:
Hak yang perlu diperhatikan dari kompetitor Tujuan kompetitor
Asumsi kompetitor
Strategi kompetitor
kompetitor
Kemampuan kompetitor
Berikut ini langkah-langkah untuk menganalisa kompetisi dan sekaligus kerjasama.
5. Dari diagram tersebut maka : •
1. Identifikasi dimana lokasi layanan organisasi kita memberi layanan
kompetitor •
2. Identifikasi organisasi atau pihak-pihak mana
3. Urutkan organisasi tersebut berdasarkan paling banyak layanannya hingga paling kecil
Apa peluang dan ancaman kepada organisasi kita untuk mencapai cita-cita
saja yang memberikan layanan sama dengan yang kita cita-citakan
Dimana posisi organisasi kita dibanding para
organisasi •
Sejauhmana peluang kerjasama antara organisasi kita dengan organisasi lain efektivitas untuk mencapai cita-cita
layanannya. 4. Letakkan organisasi tersebut ke dalam diagram.
Lampiran
Makin tinggi kualitas layanan maka letaknya makin ke kanan dan makin tinggi image (kesan) atas layanan tersebut maka semakin ke atas posisinya.
42
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Analisa Customer
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
43
Tujuan pembelajaran :
Analisa Customer
melakukan analisa customer organisasi mereka
Pokok Bahasan :
Peserta mempunyai gambaran bagaimana melakukan analisa customer....
Peserta mempunyai gambaran bagaimana
• Analisa customer organisasi kita
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• LCD projecor
• Alur model pengembangan organisasi
• Flipchart,
• spidol warna,
• plakban
Waktu
44
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi
No
Langkah
Waktu
1
Jelaskan tujuan sesi: Peserta mengenal alat bagaimana menganalisa costumer dan siapa costumer LSM itu
5 menit
2
Jelaskan cara melakukan analisa donor dengan menggunakan langkah-langkah seperti di power point.
15 menit
3
Mintalah setiap kelompok membuat diagram analisa donor dan menganalisanya berdasarkan langkah-langkah di power point
30 menit
4
Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasilnya
25 menit
5
Mintalah tangapan peserta apa yang susah dan apa yang mudah dari analisa donor tersebut dan bagaimana mengatasinya
15 menit
Bahan presentasi
Langkah analisa costumer Penerima manfaat Dari analisa sosial: • Siapa penerima manfaat utama dari layanan organisasi kita? • Siapa penerima manfaat sekunder atas layanan kita? • Siapa yang menentukan keputusan dari penerimaan manfaat di tingkat individu, keluarga dan komunitas atas penggunaan layanan? • Bagaimana karakteristik sosial dan ekonomi dari penerima manfaat primer, skunder dan pengambil keputusan tersebut.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
45
Analisa Customer
Analisa costumer pemberi dana • Siapa saja donor organisasi kita untuk menjalankan program guna mencapai cita-cita organisasi? • Siapa saja donor lain yang membiayai layanan atau program sama dengan layanan/program organisasi kita? (kita bisa cari informasi dari web, informasi donor atau informasidari mitramitra kita) • Berapa besar dana-dana yang tersedia di masing-masing donor tersebut dalam membiayai program sejenis dengan program kita di tahun depan? • Urutkan donor-donor tersebut berdasarkan urutan besar kecil ketersediaan dana membiayai program sejenis dengan program organisasi kita. Buatlah dalam kertas bundar masingmasing organisasi itu sesuai dengan urutan besar kecilnya.
Analisa costumer pemberi dana • Gambarlah dalam sebuah diagram, dimana organisasi kita berada ditengah dan kemudian: • Buatlah lingkaran mengelilingi kotak/lingkaran organisasi kita • Letakkan donor yang telah membiayai program kita di dalam Iingkaran • Letakkan donor yang belum pernah membiayai program kita di luar Iingkaran • Urutkan jauh dekat donor dengan organisasi kita sesuai dengan tingkat pengetahuan kita atas karakteristik donor tersebut. Semakin kurang mengenal Ietaknya semakin jauh dari organisasi kita dan demikian sebaliknya.
46
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Contoh Hasil Analisa Donor Masyarakat Indramayu
Dinas Kesehatan
Lembaga Kesehatan Masyarakat TB project IUWASH
Perusahaan Minyak PNPM
Analisa Costumer Pemberi Dana Analisa costumer pemberi dana • Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: • Sejauhmana sebenarnya organisasi kita mengenal donor? • Donor-donor mana saja yang seharusnya masih perlu kita kenal? • Seberapa banyak donor yang sangat berpotensial untuk bekerjasama dengan organisasi kita? • Apa ancaman dan peluang untuk kita bekerjasama dengan donor-donor serta masyarakat penerima manfaat layanan kita?
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
47
Analisa Customer
Bahan bacaan Siapa costumer (pelanggan) kita? Di dunia bisnis customer dipahami sebagai pihak yang membeli atau pengguna dari barang atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh suatu produsen. Dalam dunia LSM costumer sering juga disebut sebagai penerima manfaat yaitu masyarakat, namun juga donor sebagai pemberi atas pelayanan yang diberikan oleh LSM. Dalam dunia bisnis pengenalan atas karakteristik customer sangat penting karena akan sangat menentukan strategi bisnis dari suatu produk dari suatu perusahaan sehingga produknya banyak dibeli oleh customer.
Dan karena persaingan di restoran serta penjualan yam cepat saji semakin tinggi dengan masuknya produsen lokal serta franchise asing baru – maka perusahaan itu semakin mengembangkan strategi dengan berdasarkan tipologi customer yang mereka bidik.
Sebagai contoh, suatu perusahaan cepat saji dari negara barat akan membuka pasar di Indonesia.
Mereka menjual nasi sebagai pendamping ayam
Dari analisa mereka, stratifikasi secara ekonomi
dan kentang goreng hanya produk sampingan.
masyarakat di perkotaan Indonesia adalah
Harga produk yang mereka jual sesuai dengan
golongan kelas A...%, golongan kelas B ..%,
kemampuan beli golongan C, walaupun ukuran
golongan kelas C...% dan kelas D...%. Hampir
ayam tidak lagi sama seperti yang mereka jual
seluruh strata makan nasi untuk sarapan, makan
di negara-negara maju lainnya. Lokasi berjualan
siang dan makan malam. 90% warga yang
adalah di pusat perbelanjaan atau mall. Atas strategi
makan di luar, suka mengkonsumsi sambal atau
tersebut, maka perusahaan cepat saji tersebut
hal yang pedas. 60 % dari warga kota, banyak
menjadi pioneer dan penjual ayam goreng cepat saji
menghabiskan waktu liburan di mall atau pusat
yang utama serta banyak cabang di Indonesia.
perbelanjaan. Sebagian besar penduduk Indonesia
48
adalah muslim. Berdasarkan hasil analisa costumer
Dan karena persaingan di restoran serta penjualan
tersebut maka perusahaan makanan cepat saji
yam cepat saji semakin tinggi dengan masuknya
tersebut mengutamakan customer untuk golongan
produsen lokal serta franchise asing baru – maka
B dan C. Produk mereka jual adalah produk halal
perusahaan itu semakin mengembangkan strategi
dan mendapatkan sertifikasi MUI.
dengan berdasarkan tipologi customer yang mereka
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
bidik. Misal karena isu-isu kesehatan semakin
dalam berderma, maka beberapa LSM sudah
berkembang maka mereka menyediakan produk
mengembangkan strategi fundraising dengan
hasil olahan dari bahan organik. Demikian halnya
menerima derma langsung dari masyarakat serta
berdasarkan penelitian atas costumer, ternyata yang
merubah organisasinya menjadi ormas untuk dapat
lebih menentukan pemilihan makan bagi keluarga
menghimpun dana dari anggota - selain untuk
adalah anak maka dalam promosi mereka menyasar
mengantisipasi undang-undang yayasan.
anak-anak serta menyediakan barang promosi untuk anak-anak serta menyediakan fasilitas bermain
Memahami costumer bagi LSM menjadi suatu
untuk anak-anak.
hal yang penting, baik untuk bisa mendapatkan pembiayaan atas layanan yang diberikan maupun
Bagaimana dengan dunia LSM? Ternyata di dunia
agar layanan yang diberikan diterima dengan baik
LSM juga melakukan hal-hal tersebut. Sebagai
oleh penerima manfaat. Dengan mengetahui
pembeli layanan atas produk LSM adalah para
karakteristik donor, maka kita bisa menjadi tahu
donor. Jika dulu yang dikenal sebagai donor
siapa saja donor yang mempunyai alokasi dana
adalah LSM atau perusahaan konsultan asing yang
sesuai dengan layanan yang kita miliki dan sesuai
menyalurkan dana dari negara mereka atau negara
dengan wilayah kerja kita. Juga kita akan tahu
donor. Dalam perkembangannya, donor tidak
berapa besar alokasi dana dari masing-masing
hanya dari donor tradisional tersebut – perusahaan
donor untuk kegiatan tersebut serta bagaimana
asing atau lokal menjadi donor juga. Demikian
mekanisme untuk mendapatkan dana dari masing-
halnya pemerintah juga telah mengembangkan
masing donor itu. Demikian halnya dengan
berbagai program yang menjadikan pemerintah
memahami karakteristik penerima manfaat akan
sebagai salah satu donor alternatif. Di sisi
mempermudah kita membuat layanan yang diterima
lain, negara-negara donor akan mulai untuk
oleh sebagian besar calon pemanfaat dan juga
bekerjasama langsung dengan lembaga lokal di
strategi untuk masuk ke masyarakat tersebut serta
Indonesia. Atas dasar hal tersebut mulai banyak
efektif memenuhi kebutuhan
LSM yang bekerja sama dengan perusahaan dan
masyarakat.
pemerintah untuk menjalankan layanan mereka dan mengembangkan kemampuan staf serta layanannya agar memenuhi kebutuhan dari donor lokal dan pemerintah tersebut. Dan karena kebijakan negara donor akan bekerjasama dengan lembaga lokal serta adanya aturan bahwa hanya organisasi lokal yang boleh menerima dana dari donor lokal (pemerintah dan perusahaan) maka tidak sedikit LSM asing membuat LSM lokal. Demikian halnya dengan semakin tingginya semangat masyarakat
www.kinerja.or.id
........ pemerintah juga telah mengembangkan berbagai program yang menjadikan pemerintah sebagai salah satu donor alternatif.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
49
Analisa Customer
Bagaimana cara menganalisa costumer? Bagi
a. Buatlah lingkaran mengelilingi kotak/
LSM menganalisa costumer penerima manfaat (masyarakat) sudah terbiasa dan bahkan sudah
lingkaran organisasi kita b. Letakkan donor yang telah membiayai
bisa dibilang ahlinya dengan melalui analisa sosial. Yang mungkin perlu ditekankan dalam analisa
program kita di dalam lingkaran c. Letakkan donor yang belum pernah
sosial tersebut adalah siapa penerima manfaat utama dari layanan organisasi kita? Siapa penerima
membiayai program kita di luar lingkaran d. Urutkan jauh dekat donor dengan organisasi
manfaat sekunder atas layanan kita? Siapa yang
kita sesuai dengan tingkat pengetahuan kita
menentukan keputusan dari penerimaan manfaat
atas karakteristik donor tersebut. Semakin
di tingkat individu, keluarga dan komunitas atas
kurang mengenal letaknya semakin
penggunaan layanan? Bagaimana karakteristik
jauh dari organisasi kita dan demikian
sosial dan ekonomi dari penerima manfaat primer,
sebaliknya.
skunder dan pengambil keputusan tersebut.
6. Cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Untuk menganalisa costumer donor maka perlu dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : 1. Siapa saja donor organisasi kita untuk menjalankan program guna mencapai cita-cita organisasi? 2. Siapa saja donor lain yang membiayai layanan atau program sama dengan layanan/program organisasi kita? (kita bisa cari informasi dari
a. Sejauhmana sebenarnya organisasi kita mengenal donor? b. Donor-donor mana saja yang seharusnya masih perlu kita kenal? c. Seberapa banyak donor yang sangat berpotensial untuk bekerjasama dengan organisasi kita? d. Apa ancaman dan peluang untuk kita
web, informasi donor atau informasi dari mitra-
bekerjasama dengan donor-donor serta
mitra kita)
masyarakat penerima manfaat layanan kita?
3. Berapa besar dana-dana yang tersedia di masing-masing donor tersebut dalam membiayai program sejenis dengan program kita di tahun depan? 4. Urutkan donor-donor tersebut berdasarkan urutan besar kecil ketersediaan dana membiayai program sejenis dengan program organisasi kita. Buatlah dalam kertas bundar masingmasing organisasi itu sesuai dengan urutan besar kecilnya. 5. Gambarlah dalam sebuah diagram, dimana
Sebagai pembeli layanan atas produk LSM adalah para donor.
organisasi kita berada di tengah dan kemudian:
50
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Analisa Program atau Layanan Organisasi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
51
Tujuan pembelajaran :
Analisa Program atau Layanan Organisasi
Peserta mempunyai gambaran bagaimana menganalisa program/kegiatan utama organisasi
Pokok Bahasan :
• Analisa program dan layanan
organisasi
Peserta mempunyai gambaran bagaimana menganalisa program
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• kertas warna ukuran hvs,
• lem,
• kertas plano,
• gunting,
• LCD projecor
• Flipchart,
• spidol warna,
• plakban
Waktu
52
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi No
Langkah
Waktu
1
Jelaskan tujuan sesi: Peserta mengenal alat bagaimana menganalisa program/proyek/layanan LSM.
5 menit
2
Jelaskan cara melakukan analisa donor dengan menggunakan langkah-langkah seperti di power point.
15 menit
3
Mintalah setiap kelompok membuat diagram analisa program/ proyek/layanan dan menganalisanya berdasarkan langkahlangkah di power point.
30 menit
4
Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasilnya.
25 menit
5
Mintalah tangapan peserta apa yang susah dan apa yang mudah dari analisa program/proyek/layanan tersebut dan bagaimana mengatasinya.
15 menit
Bahan presentasi
Analisa program/layanan + Manfaat bagi masyarakat
-
www.kinerja.or.id
Layanan kesehatan gratis Cuci tangan pakai sabun
Keberlanjutan
Pengobatan TBC
+
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
53
Analisa program atau layanan organisasi
Langkah-langkah analisa program 1. Identifikasi program atau layanan/proyek yang dilakukan oleh organisasi kita pada 2 tahun terakhir ini. 2. Urutan program/proyek atau layanan tersebut berdasarkan besar-kecilnya anggaran per tahunnya. 3. Tuliskan masing-masing proyek atau program dalam lingkaran sesuai besar kecilnya. 4. Gambarlah diagram sebagaimana dalam contoh. 5. Letakkan masing-masing program ke dalam diagram dengan ketentuan sebagai berikut: • Semakin besar manfaat bagi masyarakat dampingan maka letaknya semakin ke atas. • Semakin tinggi keberlanjutan atau keberlangsungan program/proyek maka letaknya semakin ke kanan.
Langkah-langkah analisa program Setelah selesai, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini : • Program/proyek/layanan apa yang paling bermanfaat bagi masyarakat dan juga tinggi keberlanjutannya? • Program mana saja yang paling bermanfaat bagi organisasi kita? • Dari program/proyek/layanan kita tersebut, mana saja yang akan mendapat dukungan donor di masa depan? • Dari analisa kita tersebut, apa kekuatan dan kelemahan program/ proyek/layanan organisasi untuk mencapai cita-cita organisasi?
54
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Bahan bacaan Perusahaan dikenal karena produknya. Jika
atau layanan yang diberikan oleh suatu LSM harus
kita berbicara “Garuda” maka kesan yang akan
mampu memberi kepuasan kepada kedua pihak
muncul disebagian besar orang adalah layanan
tersebut, baik donor yang membiayai program atau
penerbangan pesawat. Juga ketika muncul kata
layanan maupun masyarakat dampingan sebagai
“Blue bird” maka kesan yang muncul adalah taxi.
penerima manfaat atas program atau layanan.
Demikian halnya ketika muncul kata “Fuji” maka kesan yang muncul adalah kamera. Perusahaan-
Selain hal tersebut, program atau layanan harus
perusahaan tersebut dikenal atas produk-produknya.
memberi manfaat kepada LSM itu sendiri.
Dan sebenarnya perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai berbagai produk lain selain yang paling
Tantangan bagi LSM semakin berkembang dimana
dikenal luas oleh masyarakat tersebut.
pada dekade akhir ini, dalam perbincangan di dunia internasional tentang efektivitas bantuan
Demikian halnya di dunia LSM, jika kita menyebut
pembangunan telah memotivasi banyak donor untuk
nama suatu LSM, maka kesan pertama yang
mencari lebih jauh dampak (outcome dan impact)
muncul adalah produknya. Jika disebut nama
atas kegiatan-kegiatan mereka. Lebih spesifik lagi,
WWF, maka kesan pertama yang akan muncul
LSM ditantang untuk mencapai hasil yang lebih
adalah perlindungan binatang. Demikian juga ketika
optimal atas pendanaan mereka. Lebih lanjut lagi,
menyebut “Green Peace” maka kesan yang muncul
masyarakat yang menjadi donatur atas kegiatan-
adalah kampanye perlindungan alam. Jika “Kehati”
kegiatan mereka telah meningkatkan harapan
disebut maka kesan yang muncul adalah donor
kepada proyek atau program yang mereka danai
lingkungan hidup. Nah, jika nama LSM kita disebut,
agar mempunyai dampak yang lebih
apakah kesan yang muncul di masyarakat?
kepada kehidupan masyarakat miskin atau mereka yang
Produk bagi perusahaan karena tanpa produk
terpinggirkan.
tersebut maka suatu perusahaan tidak bisa hidup. LSM juga tidak akan hidup jika produknya tidak laku. Produk di LSM adalah layanan atau program yang mereka miliki. Sebagaimana dari hasil analisa pasar, maka program atau layanan untuk memenuhi kebutuhan dari costumer, yaitu donor dan masyarakat dampingan LSM. Karena itu program
www.kinerja.or.id
LSM ditantang untuk mencapai hasil yang lebih optimal atas pendanaan mereka.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
55
Analisa program atau layanan organisasi
Tantangan juga semakin berkembang dimana LSM harus mampu membiayai kebutuhan-kebutuhan organisasi mereka agar organisasi mereka mampu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. •
Analisa program organisasi akan membantu organisasi untuk melihat beberapa hal, yaitu :
•
Apa saja program-program di organisasi kita dan perbandingan besar kecil antar program itu,
•
Sejauhmana program-program atau layanan itu mempunyai dampak berkelanjutan bagi masyarakat atau penerima manfaat?
•
Sejauhmana program-program itu sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi
•
Sejauhmana program itu memenuhi kebutuhan
Tantangan juga semakin berkembang dimana LSM harus mampu membiayai kebutuhankebutuhan organisasi mereka agar organisasi mereka mampu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
masyarakat dampingan dan kebutuhan donor Langkah-langkah untuk melakukan analisa program/ layanan adalah : 1. Identifikasi program atau layanan/proyek yang dilakukan oleh organisasi kta pada 2 tahun terakhir ini. 2. Urutan program/proyek atau layanan tersebut beerdasarkan besar-kecilnya anggaran per tahunnya. 3. Tuliskan masing-masing proyek atau program dalam lingkaran sesuai besar kecilnya. 4. Gambarlah diagram sebagaimana dalam contoh. 5. Letakkan masing-masing program ke dalam diagram dengan ketentuan sebagai berikut: a. Semakin besar manfaatbagi masyarakat dampingan maka letaknya semakin ke atas
56
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
b. Semakin tinggi keberlanjutan atau keberlangsungan program/proyek maka letaknya semakin ke kanan. 6. Setelah selesai, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini : a. Program/proyek/layanan apa yang paling bermanfaat bagi masyarakat dan juga tinggi keberlanjutannya? b. Program mana saja yang paling bermanfaat bagi organisasi kita? c. Dari program/proyek/layanan kita tersebut, mana saja yang akan mendapat dukungan donor di masa depan? d. Dari analisa kita tersebut, apa kekuatan dan kelemahan program/proyek/layanan organisasi untuk mencapai cita-cita organisasi?
www.kinerja.or.id
Analisa Sumberdaya Manusia
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
57
Tujuan pembelajaran :
Analisa Sumberdaya Manusia
Peserta mempunyai gambaran bagaimana menganalisa pengelolaan sumberdaya manusia di organisasi
Pokok Bahasan :
• Analisa efektivitas pengelolaan
sumberdaya manusia di organisasi
Peserta mempunyai gam baran bagaimana menganalisa pengelolaan sumberdaya manusia...
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• LCD projecor
• Formulir manajemen SDM
• Kartu potong merah dan putih
• Flipchart,
• spidol warna,
• plakban
Waktu
58
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi
No
Langkah
Waktu
1
Jelaskan kepada peserta tujuan sesi ini
1 menit
2
Jelaskan ruang lingkup proses pengelolaan SDM
15 menit
menggunakan diagram di chart 3
Jelaskan cara mengisi formulir analisa SDM
10 menit
4
Mintalah setiap kelompok untuk mengisi formulir tersebut
15 menit
5
Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan :
20 menit
• Adakah hal lain dalam SDM yang masih perlu diperhatikan? • Apa yang sudah kuat di organisasi kita dalam hal SDM • Apa yang masih lemah di organisasi kita dalam hal SDM 6
Mintalah setiap kelompok untuk menuliskan apa yang sudah
10 menit
kuat dan apa yang masih lemah dari analisa stakeholder organisasi untuk mencapai tujuan analisa tersebut. Tuliskan yang kuat dalam kartu merah dan lemah dengan kartu putih 7
www.kinerja.or.id
Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
20 menit
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
59
Analisa Sumberdaya Manusia
Bahan presentasi
Proses pengelolaan sumber daya manusia Perekrutan Penentuan tujuan
Pengembangan kepemimpinan
Pelatihan dan pengembangan
Pengelolaan karir
Kompensasi dan tunjangan
Manajemen kinerja
Formulir analisa pengelolaan SDM Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
Kadangkadang
Sangat jarang
Visi & misi organisasi kita dimengerti & dicerminkan dalam aktivitas seluruh bagian organisasi. Pemimpin organisasi kita selalu mendorong seluruh orang di organisasi untuk berperan serta dalam perencanaan & pengambilan keputusan. Suasana lingkungan kerja di organisasi kita mempromosikan nilai-nilai yang dianut organisasi, termasuk kesetaraan gender. Organisasi kita mempunyai prosedur rekrutmen yang tertulis dan diterapkan. Organisasi kita mempunyai prosedur pengembangan staf dan menerapkannya. Organisasi kita mempunyai prosedur pengambilan keputusan dan menerapkannya.
60
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Formulir analisa pengelolaan SDM Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
Kadangkadang
Sangat jarang
Organisasi kita memperbaiki tata tertib organisasi secara rutin. Semua staf di organisasi kita secara konsisten menerapkan tata tertib yang baku & tertulis. Fungsi-fungsi dari struktur organisasi kita mudah dipahami oleh seluruh bagian organisasi. Periodisasi kepemimpinan di organisasi kita dengan jelas tertuang dalam AD/ART. Seluruh fungsi pengurus & pelaksana kita tertuang dengan jelas dalam AD/ART. Dalam organisasi kita setiap pengurus & pelaksana selalu diisi oleh orang yang berbeda. Organisasi kita memiliki mekanisme kaderisasi yang efektif. Pimpinan organisasi kita selalu memberikan hasil evaluasi kinerja kepada setiap bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
Bagaimana menganalisa pengelolaan SDM organisasi kita Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam formulir tersebut. Setelah semua pertanyaan dijawab, maka : • Adakah hal lain dalam SDM yang masih perlu diperhatikan? • Apa yang sudah kuat di organisasi kita dalam hal SDM? • Apa yang masih lemah di organisasi kita dalam hal SDM?
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
61
Analisa Sumberdaya Manusia
Bahan bacaan Sumberdaya manusia mempunyai arti semua orang (laki-laki dan perempuan) yangterlibat dalam kerja LSM, yaitu: eksekutif, staf, anggota, sukarelawan, konstituen,penyumbang, pembina dan pengurus. Sumberdaya manusia tersebut haruslah mempunyai motivasi, peluang dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusipositif terhadap organisasi. Dalam organisasi yang matang, uraian tugas serta pendelegasian tugas selalu diperbaharui sesuai dengan perubahan rencana, prioritas serta kondisi organisasi. Pekerjaan akan dialokasikan untuk menjamin koordinasi, komunikasi serta alur kerja yang lancar. Staf dan sukarelawan akan diminta hasil kerjanya sesuai dengan keterampilan dan kemampuan mereka. Pendelegasian tugas harus mempertimbangkan bagaimana personil yang
Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi selalu bermacammacam, misalnya: karena uang, keinginan melayani, peluang untuk menerapkan keterampilan, panggilan jiwa atau keagamaan, status sosial, keamanan, peluang untuk bepergian, peluang untuk peningkatan, atau kombinasi dari berbagai bentuk motivasi tersebut.
mengemban tugas tersebut mampu dan sesuai tuntutan yangada. Misalnya: untuk melakukan pendampingan masyarakat yang sebagian besar
insentif atau penghargaan, agar insentif yang
perempuan, maka keberadaan perempuan sebagai
diberikan sesuai dengan motivasi orang bekerja
petugas lapangan merupakan kemutlakan yang
di LSM dan akhirnya berdampak positif terhadap
akan memberi manfaat positif bagi pencapaian
organisasi.
tujuan. Setiap LSM mempunyai budaya. Budaya ini
62
Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi
salah satunya dimunculkan dalam bagaimana
selalu bermacam-macam, misalnya: karena uang,
bekerja, berpikir serta berperasaan untuk
keinginan melayani, peluang untuk menerapkan
mencapai misi dan bagaimana dia merespon
keterampilan, panggilan jiwa atau keagamaan,
situasi yang mempengaruhi tujuan, program dan
status sosial, keamanan, peluang untuk bepergian,
pelaksanaannya. Budaya organisasi tumbuh melalui
peluang untuk peningkatan, atau kombinasi dari
pertukaran informasi tentang sejarah, pengalaman,
berbagai bentuk motivasi tersebut. Motivasi setiap
tradisi,bahasa dan nilai-nilai di antara para anggota.
orang cukup penting diperhatikan dalam pemberian
Budaya organisasi dibentuk melaluiorientasi dan
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
pembelajaran untuk menularkan pola pikiran dan
Cukup sulit untuk menemukan orang dan lingkungan
perilaku organisasi, atau melalui cara lain adalah
pekerjaan seperti dimiliki yang oleh tukang
melalui penerimaan staf yang telah mempunyai
sapu di NASA. Biasanya seorang tukang sapu
nilai-nilaiyang sama. Untuk itu perlu adanya jaminan
merasa dirinya tidak mempunyai arti apa-apa bagi
bahwa semua staf (baik pria maupunwanita)
keberhasilan perusahaan dan pihak manajemen
mempunyai kesempatan yang sama dalam
sendiri jarang atau tidak pernah berpikir bahwa
pengembangan dirinya.
seorang tukang sapu berpengaruh terhadap out put suatu perusahaan. Bisa jadi dalam suatu
Berikut tulisan penulis di buku panduan OCA-
perusahaan perasaan dan sikap tidak tahu perannya
ACCESS yang sampai saat ini masih membekas
terhadap keberhasilan suatu perusahaan itu terjadi
saat membahas sumberdaya manusia dalam suatu
pada level yang jauh lebih tinggi dari tukang sapu.
organisasi: Bagimana caranya agar seluruh bagian mempunyai “Suatu hari ada seorang tamu datang
wawasan dan pemikiran seperti “si tukang sapu”
berkunjung di kantor NASA. Di kantor
itu? Agar tercipta kinerja seperti tukang sapu NASA
tersebut dijumpainya seorang tukang sapu
maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
yang sedang membersihkan lantai halaman salah satu ruangan kantor. Tamu tersebut
•
Sharing atau berbagi informasi antar bagian
mendekati tukang sapu dan bertanya, “Apa
dan juga antar personal dalam suatu bagian.
yang sedang Saudara kerjakan?” Tukang sapu
Kegiatan ini dimaksudkan agar seluruh bagian
itu menjawab, “Saya sedang ikut membantu
atau personal mengenal apa yang dikerjakan
menemukan misteri angkasa luar.” Tamu
oleh bagian lain dan/atau personal lain dan
itu bingung dan tanyanya lagi’ “Bagaimana
out putnya. Dengan mengenal maka tahapan
Anda bisa membantu menemukan misteri
berikutnya akan lebih mudah yaitu untuk
luar angkasa?” “Saya membantu menemukan
memahami peran bagian atau
misteri luar angkasa dengan bekerja
pihak lain serta hambatan-
membersihkan ruangan ini,” jawabnya,”
hambatan pihak lain
walaupun hanya menyapu lantai, saya
dalam melaksanakan
percaya bahwa hasil kerja saya ini membantu
fungsinya.
orang-orang di kantor ini dalam berpikir dan bekerja menemukan misteri luar angkas”. Bagaimana mungkin seorang tukang sapu mampu merasakan dan menyadari bahwa pekerjaannya
Produk di LSM adalah layanan atau program yang mereka miliki.
mempengaruhi suatu hasil yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaannya?
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
63
Analisa Sumberdaya Manusia
•
Mengetahui dan faham tujuan (visi dan misi) lembaga. Pemahaman ini akan memudahkan semua staf mengerti kemana dirinya dan lembaga ini akan berjalan serta mengarah kemana. Pada akhirnya seluruh staf mampu terlibat dalam mengkoreksi dan merefleksi lembaganya jika terjadi penyimpangan atau membutuhkan perbaikan.
•
Pemahaman berikutnya adalah pemahaman tentang tentang fungsi dan kontribusi pekerjaannya terhadap pencapaian tujuan dan produk lembaga serta adanya hubungan saling mempengaruhi hasil kerjanya terhadap hasil kerja orang lain atau bagian lain. Pemahaman tujuan dan kontribusi pekerjaan ini akan
Pemahaman tujuan dan kontribusi pekerjaan ini akan mengantarkan orang seperti “si tukang sapu” yang mempunyai pemahaman bahwa hasil kerjanya bukan hanya berhenti pada bersihnya lantai namun berlanjut hingga pada pendaratan pesawat di bulan.
mengantarkan orang seperti “si tukang sapu” yang mempunyai pemahaman bahwa hasil kerjanya bukan hanya berhenti pada bersihnya lantai namun berlanjut hingga pada pendaratan
Bagaimana mengidentifikasi kondisi pengelolaan
pesawat di bulan. Pemikiran ini muncul karena
sumberdaya manusia di organisasi kita? Kita bisa
dia paham bahwa bila lantai tidak bersih akan
melakukan analisa dengan melakukan penilaian
menyebabkan orang yang bekerja di ruangan
menggunakan formulir analisa pengelolaan SDM.
itu terganggu dan berdampak lanjut pada usaha mendaratkan pesawat di bulan juga terganggu.
64
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Analisa Manajemen Keuangan
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
65
Tujuan pembelajaran :
Analisa Manajemen Keuangan
mempergunakan alat untuk menganalisa efektivitas manajemen keuangan organisasi
Pokok Bahasan :
.... bagaimana mempergunakan alat untuk meng analisa efektivitas manajemen keuangan ....
Peserta mempunyai gambaran bagaimana
• Analisa manajemen keuangan
organisasi
Metode
• Penugasan
• Diskusi kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• LCD projecor
• Lembar kerja manajemen keuangan organisasi
• Flipchart,
• spidol warna,
• plakban
• kertas potong
Waktu
66
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi
No
Langkah
Waktu
1
Jelaskan kepada peserta tujuan sesi ini
1 menit
2
Diskusikan hal-hal tentang siklus management keuangan
15 menit
3
Jelaskan cara mengisi formulir analisa manajemen keuangan
10 menit
organisasi 4
Mintalah setiap kelompok untuk mengisi formulir tersebut
15 menit
5
Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan :
20 menit
a. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan organisasi Anda tersebut, apa kesan Anda? b. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda dan hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda tersebut? 6
www.kinerja.or.id
Mintalah setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
20 menit
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
67
Analisa Manajemen Keuangan
Bahan presentasi
Manajemen keuangan organisasi Financial Management Cycle Planning and budgeting
Evaluation and reporting
Resource allocation
Operating, monitoring, safeguarding
Manajemen keuangan organisasi Financial Planning
Financial for Decision making
Financial governanc eand leadership
Financial reporting external external
Financial monitoring and forecasting
68
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Manajemen keuangan organisasi Pertanyaan: 1. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan organisasi Anda tersebut, apa kesan Anda? 2. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda dan hal-hal apa yang masih lemah dalarn pengelolaan keuangan organisasi Anda tersebut?
Manajemen keuangan organisasi Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
Kadangkadang
Sangat jarang
Organisasi kita selalu memiliki sumber dana yang variatif. Organisasi kita selalu mampu menyediakan dana sesuai dengan kebutuhan program/Proyek. Organisasi kita selalu mempunyai kegiatan fundraising yang berhasil menunjang pembiayaan organisasi kita. Organisasi kita selalu melibatkan seluruh bagian dalam penyusunan anggaran. Organisasi kita secara periodik membahas laporan keuangan dengan semua bidang sehingga kita dapat melakukan pengendalian biaya. Organisasi kita selalu menyusun estimasi anggaran tahun depan. Proses penganggaran di organisasi kita mengarahkan kita untuk menempatkan dana sesuai dengan prioritas program. Organisasi kita memiliki sistem keuangan yang penerapannya selalu menjamin keamanan dalam penggunaan dana
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
69
Analisa Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan organisasi Pernyataan
Tidak
Ya
Selalu
Kadangkadang
Sangat jarang
Organisasi kita secara teratur melaksanakan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan sesuai dengan standar akuntansi Indonesia (SAI). Sistem dan prosedur keuangan di organisasi kita dimengerti dan diikuti oleh seluruh staf secara teratur. Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan organisasi kita selalu memperhatikan kepentingan pengelolaan program/proyek. Transaksi keuangan kita selalu dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas). Setiap laporan keuangan internal dan eksternal kita memberikan perasaan nyaman diantara staf dan para pihak yang berkepentingan (stakeholders lainnya termasuk donor. Laporan keuangan Organisasi kita selalu tepat waktu. Laporan keuangan organisasi kita secara teratur diaudit oleh auditor independen. Organisasikitamempunyai prosedur pengadaan barang dan diterapkan.
Bahan bacaan Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah
untuk sekarang (modal kerja jangka pendek)
salah satu kepentingan di dalam manajemen yang
dan masa depan (keperluan investasi jangka
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
panjang) dan menetapkan sumber dana yang
pemanfaatan sumber daya keuangan dalam
dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara
kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam
sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana
kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi
jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka
lainnya seperti riset dan penelitian, produksi,
pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang
pemasaran dan sumber daya manusia.
dibiayai dari sumber jangka panjang. 2. Mengalokasikan dana sedemikian agar dapat
Tugas fungsional manajemen keuangan adalah:
memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas
1. Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu
yang optimal.
menetapkan kebutuhan entitas akan dana
70
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
3. Mengendalikan keuangan Organisasi dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dana lokasi dana. Dukungan Akuntansi untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya manajemen keuangan memerlukan dukungan akuntansi yang melakukan “pencatatan, penggolongan dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk yang atau dinyatakan dalam uang,
Dalam pelaksanaannya organisasi nirlaba dapat membuat aturan sendiri untuk mengelola keuangannya tanpa menyimpang dari tujuan awalnya, yaitu tidak mencari laba dan memiliki laporan keuangan yang akuntabel.
serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya” . Dalam pelaksanaannya organisasi nirlaba Organisasi nirlaba adalah lembaga/organisasi
dapat membuat aturan sendiri untuk mengelola
yang bertujuan mendukung suatu isu yang menarik
keuangannya tanpa menyimpang dari tujuan
perhatian umum untuk suatu tujuan yang tidak
awalnya, yaitu tidak mencari laba dan memiliki
komersil (tidak bertujuan untuk mencari laba).
laporan keuangan yang akuntabel.
Umumnya organisasi nirlaba mendapatkan
Sistem dan prosedur keuangan harus terintegrasi
sumber pendanaan dari instansi tertentu,
dengan rencana strategis dan rencana operasional
bentuknya dapat berupa sumbangan, hibah,
dari suatu organisasi nirlaba, dan harus juga sesuai
dana bantuan. Jadi penggunaan dari sumber
dengan kebutuhan konstituen (basis sosial) dan
pendanaan organisasi nirlaba harus akuntabel
penyumbang.
(dapat dipertanggungjawabkan dan transparan) dikarenakan secara nilai sosial dana yang diterima
Suatu organisasi nirlaba perlu memiliki sumber daya
oleh organisasi nirlaba merupakan amanah.
keuangan yang bervariasi. Telah tumbuh kesadaran
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
71
Analisa Manajemen Keuangan
dalam LSM untuk memiliki penyumbang yang
Berikut ini adalah salah satu alat untuk
bervariasi, mengembangkan alternatif sumber daya
mengidentifikasi kondisi pengelolaan keuangan di
dalam komunitas mereka (misalnya bantuan dalam
organisasi.
bentuk barang dan pembayaran untuk layanan yang diberikan), dan membangun kerjasama dengan perusahaan.
Perangkat untuk menganalisa Manajemen Keuangan Organisasi Pertanyaan: 1. Dengan melihat hasil identifikasi keuangan organisasi Anda tersebut, apa kesan Anda? 2. Hal-hal apa yang masih lemah dalam pengelolaan keuangan organisasi Anda dan hal-hal apa yang masih lemah dalarn pengelolaan keuangan organisasi Anda tersebut?
72
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Penyusunan Orientasi Strategis
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
73
Tujuan pembelajaran :
Penyusunan Orientasi Strategis
melakukan analisa SWOT atas organisasinya dari hasil analisa internal dan eksternal
Pokok Bahasan :
Peserta mempunyai gambaran bagai mana melakukan analisa SWOT atas organisasinya ....
Peserta mempunyai gambaran bagaimana
• Penyusunan orientasi strategis
Metode
• Kerja kelompok
• Diskusi pleno
Alat dan bahan
• LCD projector
• kertas flipchart,
• Kertas potong,
• spidol warna,
`• plakban
Waktu
74
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 sesi
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi No 1
Langkah
Waktu
Jelaskan kepada peserta tujuan sesi dan pengantar tentang
5 menit
Orientasi strategis mengunakan chart orientasi strategis 2
Jelaskan langkah-langkah dalam analisa SWOT untuk
20 menit
penyusunan pilihan strategis 3
Mintalah setiap kelompok membuat analisa analisa SWOT
45 menit
hingga menyusun pilihan strategis 4
Mintalah peserta untuk mempresentasikan hasil masing-
25 menit
masing
Bahan presentasi
Orientasi Strategis Orientasi strategis adalah metode spesifik untuk mengembangkan strategi. Ini merupakan metode berdasarkan analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strenghts, weaknesses, opportunities, dan threats/SWOT). Analisa tersebut akan memunculkan sejurnlah alternatif yang realistik dan prioritas.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
75
Penyusunan Orientasi Strategis
Langkah-langkah penyusunan orientasi strategis 1. Kumpulkan semua kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari proses-proses analisa sebelumnya. 2. Pilihlah masing-masing 5 kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang paling berpengaruh untuk mencapai cita-cita organisasi Anda. Urutkan dari yang paling berpengaruh hingga yang kurang berpengaruh. 3. Dari masing-masing 5 kartu tersebut, berilah nilai 5 untuk yang paling berpengaruh dan nilai 1 untuk yang paling kecil pengaruhnya. 4. Buatlah tabel untuk menggabungkan kekuatan dan peluang. Urutkan peletakannya sesuai nilai. Peluang
Kekuatan 1
Kekuatan 2
Kekuatan 3
Kekuatan 4
Kekuatan 5
Peluang 1
2
3
4
5
6
Peluang 2
3
4
5
6
7
Peluang 3
4
5
6
7
8
Peluang 4
5
6
7
8
9
Peluang 5
6
7
8
9
10
Langkah penyusunan orientasi strategi 5. Pilihkanlah 5 nilai tertinggi. 6. Dari masing-masing nilai terpilih tersebut, buatlah alternatif untuk pencapaian cita-cita dengan menggunakan kekuatan serta peluang masing-masing. 7. Berikan penilaian untuk setiap alternatif terhadap ancaman-ancaman yang ada. Semakin besar alternatif tersebut mampu mengatasi satu ancaman nilainya semakin tinggi dan semakin susah mengatasi satu ancaman maka nilainya semakin rendah. Nilai tertinggi dinilai 5 dan terendah adalah 1. 8. Setiap alternatif juga dinilai dalam kemampuannya mengurangi kelemahan. Semakin tinggi kemampuan mengurangi kelemahan maka nilainya semakin besar dan semakin rendah kemampuannya mengatasi kelemahan maka nilainya kecil. Nilai tertinggi 5 dan nilai terendah.
76
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Langkah-langkah penyusunan orientasi strategi Alternatif 1 Tantangan 1 Tantangan 2 Tantangan 3 Tantangan 4 Tantangan 5 Total
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Alternatif 5
3
2
1
4
5
2
3
1
5
4
2
4
5
3
1
2
1
4
5
1
3
1
2
4
5
4
5
3
2
1
5
4
2
1
3
2
5
4
3
1
1
3
5
4
2
3
1
2
5
4
27
29
29
36
27
Kelemahan 1 Kelemahan 2 Kelemahan 3 Kelemahan 4 Kelemahan 5
Langkah-langkah penyusunan orientasi strategis 9. 10.
www.kinerja.or.id
Dari setiap nilai kalikan dengan bobot masing-masing kelemahan serta masing-masing ancaman. Buatlah total nilai dari setiap alternatif. Nilai yang tertinggi dipilih menjadi pilihan strategis untuk rnencapai cita-cita organisasi.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
77
Penyusunan Orientasi Strategis
Langkah-langkah penyusunan orientasi strategis Tantangan 1 Tantangan 2 Tantangan 3 Tantangan 4 Tantangan 5 Total
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Alternatif 5
3
2
1
4
5
2
3
1
5
4
4
8
10
6
2
4
2
8
10
4
9
3
6
12
15
12
15
9
6
3
20
16
8
4
12
8
20
16
12
4
5
15
25
20
10
15
5
10
25
20
82
89
94
104
79
Kelemahan 1 Kelemahan 2
Angka 5 didapatkan dari nilai 5 dikalikan bobot 1 = 5
Kelemahan 3 Kelemahan 4 Kelemahan 5
Angka 20 didapatkan dari nilai 4 dikalikan bobot 5
Bahan bacaan Pengembangan strategi dan perencanaan
dan menyediakan ide-ide bagaimana cita-cita
berhubungan erat. Kedua-duanya memperhatikan
tersebut dapat diwujudkan. Begitu banyak jalan
kegiatan masa mendatang atas suatu proyek
untuk mencapai, tergantung kepada lingkungan,
atau organisasi. Dimana perencanaan adalah
pengembangan strategi menyediakan pilihan
mengidentifikasi aktivitas nyata dan pengembangan
dari berbagai alternatif. Perencanaan kemudian
strategi lebih memperhatikan kepada arahan
merealisasikan pilihan strategis tersebut
mendatang dibanding capaian atau kegiatan
merealisasikan kedalam tujuan, kegiatan serta
yang nyata. Strategi merupakan terjemahan
berbagai hal yang berhubungan.
dari misi organisasi untuk mencapai cita-cita
78
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Beberapa perbedaan kunci antara perencanaan dan
organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan
pengembangan strategis dapat dilihat dalam tabel
kelemahan organisasi.
berikut ini Pengembangan strategis
Perencanaan
Mencari arahan/tujuan (direction)
Merealisasikan tujuan /arahan (direction)
Inovasi (mencari hal baru)
Mengatur ide-ide lama
Sintesa
Analisa
Cita-cita/visi
Tujuan
Ide-ide
Kegiatan-kegiatan
Jangka panjang
Jangka pendek
Memperhatikan kekuatan dan peluang
Mengatasi masalah (kelemahan dan ancaman)
Ekspansi/orientasi kedepan/antisipasi
Konsolidasi/ kemarin untuk prediksi orientasi sekarang/reaktif
Mengikuti intuisi, termasuk soft information
Rasional, menggunakan hard information
Orientasi strategis adalah metode spesifik untuk
Bagaimana melakukan analisa SWOT. Cukup
mengembangkan strategi. Ini merupakan metode
banyak model dikembangkan untuk melakukan
berdasarkan analisa kekuatan, kelemahan, peluang
analisa SWOT. Berikut ini salah satu model untuk
dan ancaman (strenghts, weaknesses, opportunities,
melakukan analisa SWOT:
dan threats/SWOT). Analisa tersebut akan
1. Kumpulkan semua kekuatan, kelemahan,
memunculkan sejumlah alternatif yang realistik dan
peluang dan ancaman dari proses-proses
prioritas.
analisa sebelumnya. 2. Pilihlah masing-masing 5 kekuatan, kelemahan,
Model SWOT telah dikembangkan suatu perangkat
ancaman dan peluang yang paling berpengaruh
mudah untuk menganalisa dalam proses
untuk mencapai cita-cita organisasi Anda.
perencanaan strategi. Namun bagaimanapun juga,
Urutkan dari yang paling berpengaruh hingga
sanalisa SWOT tidak pernah meruapkan tahap
yang kurang berpengaruh.
awal atau akhir , tetapi didisain di dalam siklus
3. Dari masing-masing 5 kartu tersebut, berilah
analisa, perencanaan dan analisa. Analisa SWOT
bobot 5 untuk yang paling berpengaruh dan
mengkombinasikan analisa internal (kekuatan dan
bobot 1 untuk yang paling kecil pengaruhnya.
kelemahan) dengan analisa eksternal (peluang dan ancaman). Secara umum sebelum dilakukan analisa
4. Buatlah tabel untuk menggabungkan kekuatan dan peluang. Urutkan peletakannya sesuai nilai.
SWOT maka lingkungan organisasi perlu ditelaah untuk mengidentifikasi peluang serta ancaman dan secara bersamaan dilakukan pula analisa internal
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
79
Penyusunan Orientasi Strategis
Peluang
Kekuatan 1
Kekuatan 2
Kekuatan 3
Kekuatan 4
Kekuatan 5
Peluang 1
2
3
4
5
6
Peluang 2
3
4
5
6
7
Peluang 3
4
5
6
7
8
Peluang 4
5
6
7
8
9
Peluang 5
6
7
8
9
10
5. Pilihkanlah 5 nilai tertinggi.
semakin rendah. Nilai tertinggi dinilai 5 dan
6. Dari masing-masing nilai terpilih tersebut,
terendah adalah 1.
buatlah alternatif untuk pencapaian cita-cita
8. Setiap alternatif juga dinilai dalam
dengan menggunakan kekuatan serta peluang
kemampuannya mengurangi kelemahan.
masing-masing.
Semakin tinggi kemampuan mengurangi
7. Berikan penilaian untuk setiap alternatif
kelemahan maka nilainya semakin besar dan
terhadap ancaman-ancaman yang ada. Semakin
semakin rendah kemampuannya mengatasi
besar alternatif tersebut mampu mengatasi satu
kelemahan maka nilainya kecil. Nilai tertinggi 5
ancaman nilainya semakin tinggi dan semakin
dan nilai terendah.
susah mengatasi satu ancaman maka nilainya
Tantangan 1 Tantangan 2 Tantangan 3 Tantangan 4 Tantangan 5 Total
80
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Alternatif 5
3
2
1
4
5
2
3
1
5
4
2
4
5
3
1
2
1
4
5
1
3
1
2
4
5
4
5
3
2
1
5
4
2
1
3
2
5
4
3
1
1
3
5
4
2
3
1
2
5
4
27
29
29
36
27
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Kelemahan 1 Kelemahan 2 Kelemahan 3 Kelemahan 4 Kelemahan 5
www.kinerja.or.id
9. Dari setiap nilai kalikan dengan bobot masing-
10. Buatlah total nilai dari setiap alternatif. Nilai yang
masing kelemahan serta masing-masing
tertinggi dipilih menjadi pilihan strategis untuk
ancaman.
mencapai cita-cita organisasi.
Tantangan 1
Tantangan 2
Tantangan 3
Tantangan 4
Tantangan 5
Total
www.kinerja.or.id
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Alternatif 4
Alternatif 5
3
2
1
4
5
2
3
1
5
4
4
8
10
6
2
4
2
8
10
4
9
3
6
12
15
12
15
9
6
3
20
16
8
4
12
8
20
16
12
4
5
15
25
20
10
15
5
10
25
20
82
89
94
104
79
Kelemahan 1
Kelemahan 2
Kelemahan 3
Kelemahan 4
Kelemahan 5
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
81
Modul Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan (Organization Development and Leadership)
Penyusunan Cita-Cita Organisasi
1 sesi
Telaah Lingkungan Eksternal
3 sesi
Telaah Lingkungan Internal
4 sesi
Orientasi Strategis (SOAR)
1 sesi
Kewirausahaan Sosial
1 sesi
Berpikir Strategis
1 sesi
Pengembangan Kemampuan Organisasi
1 sesi
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame)
1 sesi
Menyusun Log Frame
2 sesi
Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer
1 sesi
Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership
1 sesi
Coaching, Mentoring dan Feedback
1 sesi
Bekerja Dalam Tim
1 sesi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
83
Metode • Penyampaian materi tentang
Orientasi Strategis
pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;
• Latihan menyusun Tujuan sesuai misi
Kewirausahaan Sosial
Kewirausahaan Sosial.
Alat dan bahan
- Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan
Waktu
Membahas pengertian dan misi Kewirausahaan Sosial dan Bisnis Sosial
•
1 Sesi = 90 menit
Proses fasilitasi: • Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok • Diskusi penutup.
Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan Pentingnya bagi Pengembangan OMP
Bahan presentasi & Penjelasan • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Pokok Bahasan : • Membahas pengertian dan misi
84
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
• Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
www.kinerja.or.id
Lampiran-Lampiran • Bahan presentasi (.ppt) tentang
(target group). Kalau kewirausahaan bisnis
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial • \Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial
mendorong agar setiap orang berlomba meraih laba, memupuk kekayaan, maka kewirausahaan sosial mendorong agar setiap orang peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di lingkungannya. Pendiri dan pemimpin Ashoka, Bill Drayton, merupakan salah satu penggagas konsep kewirausahaan sosial ini. Kewirausahaan sosial tak beda dengan kewirausahaan dunia bisnis, bedanya,
Bahan bacaan
kewirausahaan sosial ditujukan untuk mencapai tujuan sosial. Ada dua kunci kewirausahaan sosial menurut Drayton, yaitu: (1) adanya inovasi
Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) ”Social enterprises are social mission driven organizations which apply market-based strategies to achieve a social purpose” (Wikipedia.com) Wirausahawan sosial ialah orang yang memahami adanya masalah sosial di masyarakatnya, yang dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan menciptakan petubahan sosial. Prinsip kewirausahaan mencakup antara lain pengorganisasian, pengembangan visi, strategi, pengelolaan kegiatan yang bisa dipertanggungjawabkan kinerjanya, serta berkelanjutan.
sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat; (2) hadirnya individu yang punya visi, kreatif, berjiwa usaha, dan ber-etika. Atas dasr itu, wirausahawan sosial dapat diartikan sebagai pribadi yang punya visi, kreatif, berjiwa usaha, beretika dan mampu mengubah sistem maupun kebiasaan di masyarakat, sehingga sesuai dengan misi dan tujuan sosial yang diusungnya. Contoh populer wirausaha sosial yang sudah dikenal antara lain: Palang Merah Internasional, Transparansi Internasional, Grameen Bank, Ashoka, dan lainnya. Di tanah air, kita mengenal Dompet Dhuafa dan beberapa organisasi di bawahnya, Rumah Zakat, Bina Swadaya dan kelompok usaha sosialnya, dan makin hari makin banyak yang kualitasnya juga meningkat.
Kalau kewirausahaan di dunia bisnis diukur dengan kemampuannya memperoleh dan meningkatkan laba, maka ”kewirausahaan sosial” diukur kinerjanya dari perubahan dan dampak kegiatannya terhadap kelompok masyarakat yang menjadi sasarannya
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
85
Orientasi Strategis
Tujuan pembelajaran :
Orientasi Strategis
Strategis dan Menerapkannya dalam Perumusan Tujuan
Pokok Bahasan :
Berpikir Strategis
Peserta memahami pengertian Berpikir Strategis dan menerapkannya dalam Perumusan Tujuan
Peserta memahami pengertian Berpikir
• Membahas pengertian Berpikir
Strategis dan Penerapannya dalam
Perumusan Tujuan
Metode • Penyampaian Berpikir Strategis dan
Menerapkannya dalam Perumusan
Tujuan;
Alat dan bahan
- Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan
Waktu
86
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 1 Sesi = 90 menit
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi:
Bahan bacaan
• Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
VISIONER: Melihat Masa Depan pada Masa Kini
• Latihan individual, latihan kelompok • Diskusi penutup.
Bahan presentasi & Penjelasan • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Pemimpin atau individu yang visioner, adalah yang mampumelihat masa depan dari masa sekarang.
Dengan melihat bibit atau benih yang ada saat ini
Berpikir Strategis dan Menerapkannya
pikiran yang terlatih segera melayang ke masa
dalam Perumusan Tujuan;
depan, melihat benih itu menjadi tanaman yang
• Bahan tulisan (text) tentang Berpikir
subur, besar, kokoh, rindang dan berbuah lebat.
Strategis dan Menerapkannya dalam
Seperti pemuda desa dalam sajak Rendra. Dia bisa
Perumusan Tujuan;
melihat masa depan dari benih itu, karena dengan bingkai kacamata positifnya dia juga sudah bisa
Lampiran-Lampiran • Bahan presentasi (.ppt) tentang
membayangkan dukungan-dukungan seperti apa
Berpikir Strategis dan Menerapkannya
dalam Perumusan Tujuan;
• Bahan tulisan (text) tentang Berpikir
Strategis dan Menerapkannya dalam
Perumusan Tujuan;
yang akan dia peroleh dari lingkungan sekitar. Dia sudah bisa membayangkan untuk menyiapkan tanah, untuk menggarapnya dengan bantuan tetangga, dia bisa dapat memperoleh pupuk dan input lain dari kios dekat ladang, dan seterusnya. Hampir secara harfiah seperti pemuda dalam sajak di atas, terjadi pada Fadel Muhammad saat dipercaya sebagai Gubernur Provinsi Gorontalo, sebuah provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara. Provinsi yang jauh dari pusat ekonomi, tanpa potensi sumber daya alam bernilai tinggi seperti minyak atau hasil hutan. Dalam keterbatasan sumber daya alam, letak yang terpencil, dan sumber daya manusia dan organisasi yang baru, dia memimpin dengan optimis dan melihat ke depan. Jagung dan ikan yang di daerah lain sebetulnya bukan komoditas yang punya nilai ekonomi lebih, dia kembangkan secara maksimal.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
87
Orientasi Strategis
rangkaian program penggemblengan seperti apa
Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda ... Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang; ia melihat petani; ia melihat panen. ....... Ia siap menggarap jagung. Ia melihat kemungkinan, otak dan tangan siap bekerja … ~ WS Rendra,”Sajak Seonggok Jagung”
yang akan dia berikan untuk mereka. Kadang dia tidak tahu detail siapa yang akan mendukung sumber daya dan dananya, tapi dia mantap berbekal ”keyakinan bahwa kerja keras akan membawa hasil”. Benar saja, dengan kerja keras dan cepat bagai ”quantum”. Akhirnya dia menemukan mukjizat dukungan tak terduga yang dia sebut sebagai ”mestakung”. Istilah baru singkatan dari semesta mendukung.
Blue Ocean Strategy Orang yang visioner sadar bahwa dirinya berhadapan dengan masalah atau situasi sulit, tetapi dia tidak berkutat dengan kesulitan yang dihadapi. Daripada berkubang dengan kesulitan, dia lebih memilih untuk mencari dan menemukan peluang yang baru. Di dunia bisnis dikenal Blue Ocean Strategy, yaitu strategi berbasis kemampuan melihat peluang
Dia fokuskan perhatiannya, kerahkan semua potensi yang ada untuk membantu petani di sisi hulu, sambil mengembangkan pemasaran dan pengolahan paska panennya. Hasilnya Provinsi Gorontalo menjadi pusat budi daya dan pengolahan jagung di Wilayah Timur Indonesia dan hasilnya ekspor ke berbagai negara. Secara harfiah dia bisa melihat potensi masa depan daerahnya dari biji jagung yang kecil ukuran dan harganya itu. (Fadel Muhammad, 2008) Seorang Yohanes Surya dalam Bab sebelumnya yang dengan melihat anak-anak Indonesia yang dia yakini berbakat. Dia segera bisa membayangkan
88
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
pengembangan inovasi baru, ide baru, usaha baru, daripada berkutat di persaingan, kondisi, situasi bisnis yang ada yang memang sudah jenuh. Alih-alih bersaing dengan pemain lain, tapi mengembangkan jenis permainan baru dengan sasaran pasar atau audiens yang lain dan lebih luas. Kita diajak agar tidak hanya berkompetisi memperebutkan ”kue” yang itu-itu saja, tetapi bagaimana berkreasi, dan berinovasi menciptakan ”jenis kue” yang baru. Bahkan tidak berkutat memikirkan ”kue” semata yang pasarnya terbatas, tetapi bisnis restoran atau pangan secara lebih luas.
www.kinerja.or.id
Johnny Andrean bisa menjadi contoh kepekaan
fenomena teknologi telepon seluler.Pada sepuluh
apresiatif yang dikaitkan dengan blue ocean
tahun yang lalu tidak terbayangkan adanya alat
strategy. Sebagai hair stylish bisnisnya adalah
komunikasi yang begitu mudah dan relatif murah
salon, namun dia tidak berhenti di situ. Dia
seperti handphone (HP) dengan short message
mengembangankan pola bisnis franchise, sehingga
service (SMS). Hubungan antar-keluarga, antar-
jaringan salon Johnny Andrean yang ada di hampir
kota, dan antar-relasi bisnis menjadi begitu mudah.
semua kota besar dan menengah di Tanah Air.
Urusan perbankan bisa diurus dengan SMS, bahkan
Pengalaman mengelola franchisememberanikannya
pesan mi goreng di warung tenda pinggir jalan juga
menjadi franchisee gerai roti BreadTalk yang dengan
bisa.
konsep dapur terbuka yang diusulkannnya ternyata sukses. Sukses itu jadi tumpuannya untuk membuka
Revolusi kompoter jinjing (notebook), netbook,
J.Co Donuts & Coffee, yang sukses bukan saja di
internet,blackberry (BB) telah membawa revolusi
Tanah Air tetapi juga go international. Kuncinya,
cara melakukan tugas, berbisnis, bersekolah, dan
dia selalu berusaha melihat masa depan pada
belajar. Hal ini tidak terbayangkan 10-15 tahun yang
usahanya saat ini.
lalu, ketika hubungan computer (PC) masih terbatas. Sekarang pengelolaan perusahaan, organisasi
Kita tidak bisa mengukur masa depan hanya
social, proyek di seluruh wilayah nusantara,
dengan ukuran yang berlaku saat ini. Sikap optimis
bahkan antar negara di seluruh dunia menjadi
terhadap masa depan perlu ditumbuhkan terus,
mudah.“Universitas” Google dan Wikiversity telah
karena setiap perubahan bisa dilihat juga sebagai
menjadi alternatif tanpa batas untuk meningkatkan
peluang-peluang baru, bagi mereka yang siap
pengetahuan untuk mendukung pengembangan ide
menyongsongnya. Contoh yang paling nyata adalah
dan kreativitas. “Benih” kecil apa pun bisa dikembangkan secara kreatif menjadi pohon (bisnis, kegiatan sosial, dan
Sikap optimis terhadap masa depan perlu ditumbuhkan terus, karena setiap perubahan bisa dilihat juga sebagai peluang-peluang baru, bagi mereka yang siap men yong songnya.
www.kinerja.or.id
jejaring sosial) yang berskala dunia.
Siklus Manajemen Apresiatif (SIRAP) Proses Manajemen Apresiatif yang terdiri dari lima tahap, yaitu: Syukuri – Impikan – Rancang – Aplikasikan – Perbaiki terus (SIRAP).
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
89
Orientasi Strategis
Lima tahap SIRAP ini dapat digambarkan secara
kepada kita semua, lalu berterima kasih dengan
diagramatis sebagaimana di bawah ini.
menghargai dan mendaya-gunakan dengan sebaikbaiknya.
Diagram
Penemuan kekuatan (strengths-finders) merupakan
Syukuri - Impikan - Rancang - Aplikasikan Perbaiki SIRAP
pendekatan untuk menggali kekuatan atau potensi yang kadang tidak Anda kenali atau akui keberadaannya. Selain mengidentiifikasi potensi yang tampak, dalam tahap ini Anda juga mencari
Rancang (3)
dan menghargai “keberhasilan” atau “pengalaman terbaik” yang pernah terjadi untuk mendapatkan “peta karunia yang layak disyukuri”.
Syukuri (1)
Aplikasikan (4)
Impikan (2)
Proses ini penting karena akan memfokuskan Anda pada kejadian puncak (terbaik), ketika Anda (atau organisasi) berada dalam situasi yang penuh optimisme, penuh semangat, dan “hidup.” Sebagai alat bantu bisa digunakan seni bertanya yang
Perbaiki Terus (5)
apresiatif, penuh rasa syukur dan mengundang saling tukar pendapat (sharing). Untuk jelasnya dibedakan dengan pendekatan ”analisis persoalan”
Sebelum masuk ke tahap-tahap SIRAP ini, langkah
sebagai berikut:
pertama yang harus dilakukan adalah memilih topik apa yang akan digarap atau dikembangkan. Misalnya untuk pribadi: melangsingkan tubuh, lulus sarjana, dan sejenisnya. Untuk bisnis, misalnya membuka kantor cabang di Makassar, menguasai 75% pasar.
Tahap Mensyukuri Tahapan mensyukuri ini merupakan tahapan penting karena inilah tahap yang perlu kita latih dan kembangkan untuk meningkatkan rasa syukur.
Sebagai alat bantu bisa digunakan seni bertanya yang apresiatif, penuh rasa syukur dan mengundang saling tukar pendapat (sharing).
Mengenali karunia Tuhan Yang Maha Pengasih
90
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Tabel Perbandingan Cara Pandang Analisis Persoalan vs Manajemen Apresiatif Analisis Persoalan
Manajemen Apresiatif
Pertanyaan defisit:
Pertanyaan apresiatif:
1. Apa persoalan kita? Bagaimana
1. Apa tujuan kita? Bagaimana mencapainya?
memecahkannya? 2. Apa kelemahan utama kita? 3. Apa tantangan dan kendala yang menghadang? 4. Apa yang membuat kita sulit belajar? 5. Apa yang membuat masalah “antrian panjang”? 6. Mengapa unit ini mendapat banyak keluhan?
2. Apa keunggulan utama kita? 3. Apa peluang dan kemungkinan terbaik yang tersedia? 4. Apa yang membuat nilai kita semester lalu baik 5. Apa yang membuat unit pelayanan “banyak dikunjungi”? 6. Bagaimana agar bisa melakukan perubahan yang berarti?
Hal penting dengan pertanyaan di atas adalah
nilai jelek, dan seterusnya. Pikiran waktu itu hanya
dengan pertanyaan apresiatif tersebut Anda mulai
diisi oleh impian ”hebatnya kalau jadi sarjana” dan
keluar dari kemelut masalah. Secara bertahap Anda
bekal optimisme berdasarkan nilai raport sekolah.
memperoleh dan mengembangkan energi positif,
Rupanya dari optimisme itu semua jadi bergerak,
sikap bersangka baik, dan optimis.
mulai dari mencari teman senasib, mencari informasi kos-kosan murah, dan seterusnya seperti otomatis
Ada pengalaman yang secara tak sengaja
bergerak. Membuktikan hukum ”mestakung” atau
menunjukkan efektivitas berfikir apresiatif ini.
semesta mendukung itu berlaku.
Sewaktu akan merantau untuk kuliah ke Bandung dan meninggalkan kota kelahiran. Apa yang
Anda akan mulai mengenali kembali faktor-faktor
terpikir waktu itu hanyalah rasa syukur telah
kunci pencapaian, karunia-karunia yang Anda miliki
menamatkan sekolah menengah dengan nilai yang
hingga saat ini. Dan, yang penting adalah rekaman
membanggakan. Pikiran selanjutnya saat itu terfokus
”pengalaman, perasaan sukses” yang pernah Anda
kuat pada bagaimana agar diterima di perguruan
alami dapat Anda hadirkan kembali. Perasaan yang
tinggi idaman. Walaupun situasi ekonomi orang tua
optimistik ini sangat penting sebagai sumber energi
sungguh sederhana, saking fokusnya, tidak ingat
agar kita bisa membayangkan masa depan secara
sulitnya mencari tempat kos murah, bagaimana
optimistik pula.
kalau terputus kuliah karena orang tua pensiun atau
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
91
Orientasi Strategis
Tahap Mengimpikan Ini adalah tahap Visioning atau mengimpikan masa depan. Mencipta kondisi idaman yang ingin Anda wujudkan secara visual di dalam pikiran Anda. Suatu kondisi yang diidamkan seandainya segala kendala
menggambarkannya sebagai kondisi dan situasi yang diidamkan. Kuatkan dengan visualisasi situasi saat sukses itu tercapai. Apa, berapa, kapan, dimana? Lengkapi dengan suasana sambutan lingkungan atas sukses
tidak ada.
kita itu. Tanamkan, dan lekatkan di pikiran. Ulangi
Dengan proses imajinasi yang bebas Anda
(terekam dalam pikiran bawah sadar).
diharapkan untuk bisa mengeluarkan seluruh aspirasi secara murni dan tanpa hambatan. Selanjutnya, tuangkan hasilnya dalam tulisan, gambar atau suara (kalau perlu dinyanyikan). Anda bisa berpijak pada pengalaman diri (atau organisasi), sekaligus merentang seluruh kemungkinan, dan menantang yang biasa untuk
visualisasi dan imajinasi ini, sampai termimpi-mimpi
Untuk membantu visualisasi, kalau perlu tempelkan foto tokoh, figure, benda, dan lokasi yang terkait dengan impian tersebut. Misalnya, kalau citacita Anda adalah pergi haji, bisa Anda pasang foto kabah. Kalau cita-cita Anda atau anak Anda melanjutkan kuliah ke Cambridge, akan lebih kuat inspirasi dan dorongan kesana kalau Anda pasang foto kampusnya yang ada telaga di tengahnya
Kuatkan dengan visualisasi situasi saat sukses itu tercapai. Apa, berapa, kapan, dimana? Lengkapi dengan suasana sambutan lingkungan atas sukses kita itu.Tanamkan, dan lekatkan di pikiran. Ulangi visualisasi dan imajinasi ini, sampai termimpi-mimpi (terekam dalam pikiran bawah sadar).
92
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
itu. Kalau mau melangsingkan tubuh selangsing bintang sinetron, gunting foto bintang tersebut dari majalah dan tempel di album visi ke depan. Kalau proses ini merupakan proses tim atau organisasi, tentunya dilakukan secara kelompok dengan fasilitator yang memandu. Yang penting adalah setiap anggota diberi kesempatan untuk secara bebas menyampaikan impian dan aspirasinya tentang masa depan organisasi.
Tahap Merancang Dengan berpijak pada “masa lalu terbaik” untuk dibawa ke “masa depan idaman,” maka pada tahap merancang ini seperti kebalikan dari tahap Mengimpikan. Setelah menggambarkan “masa
www.kinerja.or.id
depan idaman” pada tahap ini Anda diminta untuk
tetapi tidak diterapkan dalam praktik. Dalam
menarik mundur ke “masa kini.” Tujuannya adalah
mengaplikasikan ini hal yang penting ialah
untuk mendapatkan inspirasi tentang langkah-
langkah pertama (kick-off), yang bisa kita lakukan
langkah apa saja yang perlu diidentifikasi untuk
hari ini juga. Itu adalah kunci pembuka tahap
berjalan menuju ke masa depan tersebut.
Mengaplikasikan.
Dengan kata lain, tahap ini merupakan tahap
Ambil contoh, misalnya impian dan rencana Anda
merancang blueprint, atau roadmap ke masa
mau langsing, maka tentukan dan leksanakan
depan. Namun perlu dicatat, sebaiknya jangan
segera ”langkah pertamanya”, apakah mulai dengan
hanya berupa urutan langkah atau program kerja.
dari pagi, mendaftar ke fitness center, menghubungi
Sebaiknya dibuat juga dalam deskripsi kalimat
teman yang minatnya sama, dan lainnya. Kalau
serta gambar yang provokatif dan menantang untuk
impian dan rencana Anda adalah berhenti merokok,
dicapai. Hal ini untuk memacu diri (dan semua
mulailah misalnya dari membuang rokok, korek api,
anggota organisasi) dalam mencapai visinya secara
dan asbak.
bertahap. ”Think big, start small, act now.” Ini adalah Jadi setelah visi, outcome, atau impian itu sudah
semboyan yang tepat untuk tahap ini. Setelah
terumuskan, tervisualisasi dengan rinci (bentuk,
berpikir besar, visioner, agar tidak kaget, tidak
ukuran,atau suasananya), tergambarkan dengan
ada alasan menunda, maka lakukanlah mulai dari
jelas manfaatnya, sehingga memotivasi Anda untuk
langkah kecil (baby steps). Yang penting dalam
mencapainya. Kemudian, dari titik itu kita tarik ke
hal ini adalah ”mulai sekarang juga”. Dengan
belakang, ke saat ini. Tentukan berapa waktu yang
mengawali sekarang juga, walau dengan langkah
dibutuhkan. Susun urutan langkah pokok mulai
kecil, maka pikiran dan tindakan kita disatukan. Jadi
dari titik impian itu, mundur terus hingga saat ini.
bukan niat dalam pikiran saja.
Sebisa mungkin rinci strategi dan kegiatan pada tiap langkah. Apa sumber daya yang dibutuhkan, keterampilan, dana, kerjasama, sarana, dan seterusnya. Kaitkan rincian ini dengan faktor-faktor kunci sukses Anda pada tahap Mensyukuri di atas.
Tahap Mengaplikasikan (Action) Setelah road-map disusun pada tahap Merancang, kemudian yang penting adalah Mengaplikasikannya.
Setelah berpikir besar, visioner, agar tidak kaget, tidak ada alasan menunda, maka lakukanlah mulai dari langkah kecil (baby steps).
Tentu akan percuma kalau rancangan bagus
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
93
Orientasi Strategis
Ciptakan target kecil yang dengan mudah bisa dicapai. Ini penting agar secara psikologis rasa percaya diri Anda meningkat, sehingga memberikan semangat untuk melangkah dan melangkah lagi, tanpa menunda-nunda lagi. Tempelkan jadwal dan prestasi kemajuan di dinding atau di meja kerja, atau jadikan screen-saver di layar komputer.
Tahap Peningkatan Berkelanjutan Tahap ini intinya adalah memeliharamomentum supaya upaya yang dilakukan berjalan terus, bahkan meningkat kualitas dan kuantitasnya. Untuk itu dilakukan juga monitoring dan evaluasi agar
Pelihara ingatan akan visi dan tujuan serta rencana pencapaiannya. Pelihara langkah-langkah tindakan, momentum dan semangat untuk mencapai impian itu. Lihat ulang resolusi citacita itu di album atau di dinding.
selalu konsisten dengan tujuan dan roadmap, serta meningkat terus. Sampaikan kepada teman dekat dan anggota Pelihara ingatan akan visi dan tujuan serta rencana
keluarga yang cocok atau satu minat dengan Anda.
pencapaiannya. Pelihara langkah-langkah tindakan,
Lebih baik kalau yang punya niat dan program
momentum dan semangat untuk mencapai impian
yang sama sehingga bisa saling tukar pengalaman
itu. Lihat ulang resolusi cita-cita itu di album atau di
dan sarana. Bahkan kalau banyak bisa membuat
dinding.
komunitas sehingga dengan pertemuan periodik, pertukaran dan saling menyemangati terjadi.
Usahakan agar program ini bukan sekadar
Bisa kursus bareng, sewa instruktur bareng,
melaksanakan agenda yang terlanjur disusun.
mengurus administrasi kolektif, dan seterusnya.
Manajemen Apresiatif ini intinya adalah
Sehingga dalam menjalankan misi, visi, dantujuan
mengahadirkan selalu rasa syukur akan setiap
Anda bisa lebih ringan, dengan hati senang, dan
karunia atau pencapaian. Untuk itu rayakanlah
semangat terus,karena kalau lagi jenuh ada yang
setiap kemajuan walaupun sedikit, beri apresiasi
menyemangati.
walau kepada diri sendiri (apalagi kepada anggota tim) atas kemajuannya dengan hadiah, walau
Pada Bab selanjutnya, secara berurutan akan
sekadar pujian lisan.
dikupas lebih jauh tentang tahapan SIRAP ini sehingga mudah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari pribadi, tim maupun organisasi.
94
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
ILUSTRASI:
S
etelah mantap pemahaman mengenai empat unsur kecerdasan atau kepekaan apresiatif yang diringkas sebagai RAhMaN, maka Manajemen Apresiatif adalah aplikasinya dalam
pengembangan pribadi, bisnis atau pekerjaan, keluarga serta kegiatan sosial. Sebagai ringkasan, Manajemen Apresiatif meliputi lima tahapan yang disingkat menjadi SIRAP (Syukuri, Impikan, Rancang, Aplikasi dan Perbaiki terus). Secara ringkas masing-masing dapat dilihat ulang: 1. Pendekatan apresiatif dapat lebih mudah difahami dengan membedakannya dengan pendekatan yang ’berorientasi pada persoalan’. Manajemen Apresiatif bertolak dari penggalian potensi (appreciative inquiry), kekuatan dan tujuan, serta spirit rasa syukur, daripada menggali persoalan. 2. Pertama, Syukuri atau identifikasi potensi. Cobalah pikirkan satu urusan pribadi atau pekerjaan Anda. Apakah potensi, kekuatan, prestasi yang Anda anggap layak dicatat disitu. 3. Impikan. Apa tujuan Anda pada urusan tersebut. Bayangkan bagaimana gambaran visual keberhasilan Anda mencapai tujuan tersebut. Gambarkan impian Anda sejelas-jelasnya seolah gambar layar bioskop, dimana Anda ada di dalamnya. Rasakan ’kenikmatan’nya.
4. Rancang. Konkritkan impian Anda dengan memikirkan dimensi kuantitatifnya, berapa besar, kapan tercapai. Lalu pikirkan langkah mundur, hangga saat ini, untuk memperoleh gambaran apa saja tahapan yng mesti disiapkan untuk mencapainya. 5. Aplikasi. Kalau sudah tergambar tahapannya, maka tentukan action apa yang bisa dan harus dilakukan saat ini juga. 6. Perbaiki terus. Kalau sudah mulai diaplikasikan nanti, tak usah takut melangkah, tetapi selalu lakukan perbaikan menerus.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
95
Orientasi Strategis
Rancang Blueprint dan Roadmap ke Puncak Setelah menemukan potensi, kekuatan-kekuatan, kisah-kisah pengalaman sukses serta hasil eksplorasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa diimpikan sebagai visi, selanjutnya adalah: bagaimana mencapai impian tersebut? Tahap ini merupakan tahap merancang blueprint atau roadmap ke masa depan. Kebalikan dari tahap
Jika kamu berpikir setahun, tanamlah benih; Jika berfikir jangka 10 tahun, tanamlah pohon; Jika berpikir jangka 100 tahun, didiklah orang. ~ Kata Mutiara China
Mengimpikan. Setelah menggambarkan “masa depan idaman” pada tahap ini Anda diminta untuk menarik mundur kepada “masa kini.” Tujuannya
seterusnya. Kaitkan rincian ini dengan faktor-faktor
adalah untuk mendapatkan inspirasi tentang
kunci sukses kita pada Tahap Mensyukuri di atas.
langkah-langkah apa saja yang perlu diidentifikasi untuk berjalan menuju ke masa depan tersebut. Walaupun disebut blueprint atau roadmap, tahap merancang ini sebaiknya dibuat juga dalam diskripsi kalimat dan gambar yang provokatif dan menantang untuk dicapai. Hal ini untuk memacu diri (dan anggota tim) berimanjinasi dalam mencapai visinya langkah demi langkah secara bertahap. Jadi setelah visi, outcome atau impian itu terumuskan dan tervisualisasi dengan rinci dan menarik. Kemudian, dari titik itu kita tarik ke belakang, ke saat ini. Berapa waktu yang dibutuhkan, susun urutan langkah pokok mulai dari titik impian itu, mundur terus hingga saat ini. Sebisanya rinci strategi dan kegiatan pada tiap langkah pokok. Apa sumber daya yang dibutuhkan, keterampilan, dana, kerjasama, sarana, dan
96
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Cetak Biru (Blueprint) Cetak biru (blueprint) ialah istilah untuk rancangan gambar arsitektur. Dengan rancangan blue-print dalam hal ini adalah ajakan untuk secara lebih konkrit dan terukur menggambarkan visi atau impian yang disusun sebelumnya. Agar visi atau impian tersebut tentunya perlu diperjelas atau dikonkritkan. Ibarat rancangan rumah, setelah gambar sketsa bentuk rumah, gaya arsitektur bangunan, warna, kolam dan pertamanan. Maka pada blueprint ini perlu dijelaskan ukuran, dimensi, jenis bahan yang digunakan. Dengan begitu insinyur sipil bisa punya gambar kerja, sehibgga para tukangnya punya petunjuk kerja, sementara biayanya juga bisa dihitung.
www.kinerja.or.id
Untuk itu bahasa visi perlu diterjemahkan ke
itu akan terbantu dengan mengidentifkasi berbagai
dalam bahasa yang lebih konkrit. Sebagai contoh,
aspek dalam sistem. Hubungkan satu dengan
visi punya “Warung Internet di 50 kota besar di
lainnya untuk menemukan cara/jalan baru untuk
Indonesia”, disini dianjurkan untuk diperjelas dengan
membuat impian jadi kenyataan.
gambaran di kota mana saja, ukuran tiap warung, ada berapa unit computer masing-masing, seperti
Sekali lagi, Tahap Merancang ini dimaksudkan
apa interiornya dan seterusnya. Blueprint tersebut
untuk mencari jawab atas pertanyaan: bagaimana
juga sebaiknya menguraikan rincian ukuran kinerja
itu terjadi. Disini disusun ”pernyataan kemungkinan”
dari tiap komponen rancangannya, sehingga
(possible statement), juga rumusan ”usulan
memudahkan menetapkan prioritas kegiatan dan
provokatif” (provocative propositions). Pernyataan-
pengecekan kemajuan tiap satuan waktu nantinya.
pernyataan kemungkinan, alternatif, yang dirancang untuk mendobrak status quo. Pernyataan tersebut berorientasi kepada masa depan yang diinginkan.
Setelah impian itu tervisualisasi dengan rinci dan menarik. dari titik itu kita tarik ke saat ini. Apa langkah-langkahnya dansumber daya yang dibutuhkan.
Hasil dari tahap ini ialah serial paragraf pernyataan yang menggambarkan ”bagaimana mimpi bisa menjadi kenyataan”. Pertanyaan utama yang perlu ditanyakan ialah ”Bagaimana kita melangkah mencapai hasil sesuai yang digambarkan dalam impian atau visi?” Uraian tahapan atau peta langkah maju (roadmap) ini sebaiknya juga menjabarkan ukuran kinerja setiap waktu tertentu, sehingga bisa digunakan untuk melakukan evaluasi kemajuan juga.
Langkah maju (Roadmap) Sesuai namanya, istilah roadmap dimaksudkan untuk merancang langkah-langkah kegiatan untuk mencapai visi tersebut. Untuk menyusun road-map ini, lakukanlah Tahap Merancang atau memetakan langkah-langkah untuk membawa impian ini dengan asyik. Nikmati dengan merumuskan ‘usulan provokatif’, misalnya pikirkan: apa yang harus ada, terjadi, untuk mendukung tercapainya visi masa
Nikmati dengan merumuskan ‘usulan provokatif’, misalnya pikirkan: apa yang harus ada, terjadi, untuk mendukung tercapainya visi masa depan itu.
depan itu. Proses memunculkan ‘usulan provokatif’
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
97
Orientasi Strategis
ILUSTRASI:
P
ada tahap merancang ini ada dua aspek yang dipertajam dari impian sebelumnya, yaitu rancangan bentuk atau blueprint dan rancangan langkah atau roadmap.
Rancangan bentuk (blueprint). Bagaimana bentuk konkrit dan dimenasi dari visualisasi Impian yang telah Anda buat. Apa, dimana, berapa besar volumenya? Bagaimana kualitasnya? (Misal: Menjadi organisasi pengelola sekolah terbesar di Jawa, memiliki 250 unit sekolah pada tahun 2020. Dikelola dengan sistem desentralisasi per-provinsi. Masing-masing sekolah minimal 50% lulusannya diterima di universitas negeri). Rancangan langkah (roadmap) atau action plan. Gambarkan langkah dan kegiatan apa saja yang diperlukan untuk mencapai Impian tersebut. Kemudian dari tahun sasaran (2020), tarik mundur ke belakang lima tahunan (2015), lalu satu tahunan selama lima tahun pertama (20102015) apa saja sasaran yang harus dicapai tiap tahun pada lima tahun pertama. Berikutnya detailkan apa yang mesti Anda lakukan pada tahun pertama, atau sekarang ini juga. (Misal: Mempunyai 250 unit sekolah pada 2020; sudah tercapai 150 unit pada tahun 2015; dan masing-masing 30 unit per-tahun mulai tahun 2010, dan seterusnya). Perinci penyiapan komponen-komponen rancangan Anda tersebut. (Misal: Pengadaan lahannya, mengontrak konsultan, mengurus izin mendirikan bangunan, izin perluasan sekolah, promosi kepada keluarga calon siswa, dan lainnya). Perinci juga sumberdaya dan dananya masing-masing dari mana diperoleh dan bagaimana mendapatkannya. (Misal: Sumberdaya manusia seperti guru direkrut dari mana; Dana diperoleh dari mana, siapa saja sumber yang potensial; Organisasi proyek perluasan sekolah ini siapa saja pengurusnya, jabatan-jabatan yang ada; dan seterusnya). Walaupun masih merupakan Impian bahkan angan-angan sebaiknya Anda membiasakan diri untuk membuat rancangan (blueprint dan roadmap) ini supaya lebih termotivasi, membuka peluang terhadap ide-ide yang muncul, dan ada bahan untuk dibicarakan dengan orang lain yang mungkin akan memberikan sumbang saran ide dan dukungannya.
98
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Diagram berikut ini merupakan alat bantu untuk
menidentifikasi bakat, potensi, peluang Anda (atau
mengintegrasikan bahasan dan rancangan yang
tim); tahap membuat impian yang kreatif; kemudian
Anda susun mulai dari penetapan fokus yang
tahap merancang blueprint dan rencana operasional
akan Anda tingkatkan; tahap mensykuri dan
atau roadmap.
Tabel Sintesis Langkah Syukuri, Impikan dan Rancang
Fokus: .......................................................... ..........................................................
Syukuri: Identifikasi Potensi & Peluang Kekuatan (Internal):
Peluang (Eksternal):
...................................
......................................
..................................
.....................................
Aspirasi, Impian yang Visioner (berdasarkan Kekuatan dan Peluang): ....................................................................... ....................................................................... Rancangan Blueprint yang Realistis: ....................................................................... ....................................................................... Roadmap yang Operasional: ......................................................................................... ........................................................................................
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
99
Orientasi Strategis
Pengembangan Kemampuan Organisasi (Business Model Canvas) Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian Pengembangan Kemampuan Usaha bagi
..... memahami pengertian Pengembangan Kemampuan Usaha bagi OMSP
OMSP
Pokok Bahasan : • Membahas pengertian Pengembangan
Kemampuan Usaha menggunakan “9
blok”;
Metode • Penyampaian materi Pengembangan
Kemampuan Usaha menggunakan “9
blok”; • Latihan menyusun Pengembangan
Kemampuan Usaha menggunakan “9
blok”.
Alat dan bahan
100
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
- Bahan presentasi (.ppt)
- Bahan tulisan (text)
- Form latihan
www.kinerja.or.id
Waktu •
Bahan bacaan
1 Sesi = 90 menit
Business Model Canvas
Proses fasilitasi: • Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok • Diskusi penutup.
Bahan presentasi & Penjelasan • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Pengembangan Kemampuan Usaha
menggunakan “9 blok”;
• Bahan tulisan (text) tentang
Pengembangan Kemampuan Usaha
menggunakan “9 blok”;
Lampiran-Lampiran • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Pengembangan Kemampuan Usaha
menggunakan “9 blok”
• Bahan tulisan (text) tentang
Business Model Canvas adalah sebuah peta atau alat untuk mempermudah Anda dalam menentukan bagaimana model bisnis yang paling optimal dalam memberikan pelayanan kepada client dan pengembangan Metode ini dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya: “Business Model Generation.” Pada dasarnya ada 9 elemen penting dalam sebuah Model Bisnis sesuai dengan Business Model Canvas:
Pengembangan Kemampuan Usaha
menggunakan “9 blok”
www.kinerja.or.id
Agar dapat dengan mudah memahami situasi lingkungan organisasi, terutama dalam rangka untuk meningkatkan efetivitas organisasi dalam pelayanan ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai model analisis bisnis terapan. Untuk dapat bereksperimen dengan model bisnis dengan mudah, Anda dapat menggunakan Business Model Canvas.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
101
Orientasi Strategis
Business Model Canvas (IIustrasi: zebramc.com)
1. Customer Segments – •
Kepada siapa Anda menawarkan pelayanan Anda?
•
pelanggan? (Murah, cepat, focus pada
Siapa pelanggan Anda yang paling strategis
anak-anak, perempuan, dst) 3. Channels – •
sesuai Misi?
jasa/ produk Anda kepada pangsa
2. Value Propositions – •
(segment) pelanggan yang telah Anda
Nilai seperti apa dari jasa atau produk yang Anda tawarkan dalam bisnis Anda kepada
Bagaimana Anda mendeliver, menyajikan
tentukan? •
Apa jalur yang paling tepat untuk menjangkau/melayani mereka?
4. Customer Relationships –
Business Model Canvas tidak hanya dapat digunakan untuk perusahaan atau organisasi, namun juga dapat kita terapkan ke Pribadi, sang Pemimpin.
102
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
•
Bagaimana Anda mengembangkan dan memelihara hubungan dengan pelanggan Anda tersebut?
5. Revenue Streams – •
Darimana sumber pemasukan Anda?
•
Apa saja yang pelanggan Anda bayar?
•
Apa saja yang diberikan cuma-cuma?
6. Key Activities – •
Apa aktivitas paling penting yang harus Anda lakukan agar bisnis Anda jalan?
www.kinerja.or.id
7. Key Resources – •
Apa saja sumber daya yang Anda butuhkan untuk menghasilkan produk/jasa Anda dan
• Apa sifat yang menonjol dari diri Anda? • Buatlah daftar tentang ke kemampuan Anda atau tim Anda.
menghantarkannya melalui Channel serta membina hubungan dengan pelanggan? 8. Key Partnerships – •
Siapa mitra yang mendukung Anda?
•
Pasokan atau sumber daya apa saja yang mereka sediakan?
•
Bagaimana mereka dapat membantu aktivitas bisnis Anda?
•
Bagaimana bentuk kerjasamanya?
9. Cost Structures – •
Berapa biaya yang harus Anda keluarkan dalam model bisnis Anda? Mana yang biaya tetap? Mana biaya variable?
Business Model Canvas tidak hanya dapat digunakan untuk perusahaan atau organisasi, namun juga dapat kita terapkan ke Pribadi, sang Pemimpin. Business Model Canvas akan membuat model pelayanan Anda terlihat lebih visual, sehingga akan sangat memudahkan Anda untuk bereksperimen dan menemukan berbagai macam alternatif untuk meningkatkan pelayanan dan keberlanjutan usaha.
2. Key Activities (Apa yang Anda lakukan untuk mengembangkan pelayanan/usaha?) - Bagian ini berisi aktivitas kunci Anda sesuai Misi. yaitu: • Bagaimana Anda melakukan kegaiatan pelayanan sesuai Misi? • Bagaimana management Anda? 3. Customer Segments (Siapa kelompok sasaran yang Anda layani?) – • Siapa saja sasaran potensial pelayanan Anda? • Catatan: Kadang siapa yang membiayai (donor) dengan siapa yang dilayani (warga tertentu) bisa berbeda. Untuk itu customer segment ini adalah “warga tertentu”, sedang donor bisa ditempatkan sebagai “mitra pendukung”. 4. Value Propositions (Nilai Jasa/produk seperti apa yang Anda tawarkan? ) – • Apa yang Anda tawarkan sesuai Misi Anda?
Untuk lebih jelasnya, berikut ini modifikasi dari 9 elemen Business Model Canvas: 1. Key Resources (Apa kekuatan atau Sumberdaya yang Anda miliki?) - Bagian ini berubah menjadi Anda sendiri: • Siapa Anda? Apa minat Anda? • Apa yang Anda bisa? Apa kemampuan
Business Model Canvas akan membuat model pelayanan Anda terlihat lebih visual, ......
Anda?
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
103
Orientasi Strategis
Bagaimana variasi/ragam nya?
• Apakah ada produk yang Anda tawarkan disamping produk/jasa utama
8. Key Partnerships (Siapa saja mitra utama yang mendukung Anda?) • Siapa saja yang bisa membantu Anda
(komplementer)?
menjalankan usaha/pelayanan ini? • Sponsor (donatur, Pemda, lembaga mitra)
5. Channel (Bagaimana Anda menjangkau,
• Dukungan disini tidak selalu berupa
menyajikan produk/layanan ke kelompok
penyandang dana, tetapi juga pemasok,
sasaran? ) - Bagaimana agar orang lain mudah
provider keahlian (perguruan tinggi, pusat
menemukan blog Anda? Apakah blog Anda
riset, NGO, tokoh)
mudah ditemukan melalui search engine? Apa kata kuncinya? Kemana Anda mendistribusikan
9. Cost Structures (Biaya, pengeluaran
content Anda selain di blog? Apa layanan social
(finansial, lainnya) yang Anda keluarkan?) -
media yang Anda gunakan? Apakah Anda
• Biaya yang harus Anda keluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan
menggunakan channel offline?
Anda? Baik biaya langsung atau tak6. Customer Relationships (Bagaimana
langsung, biaya finansial (dana) dan non-
Anda membina hubungan dengan kelompok
finansial.
sasaran dan pihak lain? ) - Bagian ini berubah menjadi Engagement. Bagaimana Anda
Dengan menjabarkannya secara visual seperti
berhubungan dengan pembaca Anda? Dimana
ini, maka akan banyak sekali tersedia alternatif
target pembaca Anda paling aktif beraktivitas?
yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan
Facebook? Twitter? Forum online? Apakah
kemampuan organisasi/pribadi Anda dalam
Anda kan membuat formulir untuk berlangganan
memberikan jasa pelayanan kepada kelompok
melalui email? Apa reward Anda untuk pembaca
sasaran.
yang membagikan link menuju artikel blog Anda? Jika selama ini Anda hanya mengandalkan 7. Revenue Streams (Keuntungan (finansial,
pemasukan dari sumber dana, client tertentu
penghargaan, lainnya) apa saja yang Anda
sehinga terlalu bergantung, bisa dilihat lagi model
terima? ) -
bisnis pelayanan organisasi/pribadi Anda. Canvas ini
• Apa saja penerimaan, keuntungan yang
bisa diisi sendiri sebagai eksperimen, bisa dengan
Anda dapat dari usaha Anda?
tim atau anggota organisasi yang lain.
• Tidak hanya dari penjualan produk/layanan utama, mungkin dari sponsor, iklan • Manfaat lain, misalnya, Anda jadi dikenal sebagai pakar bidang tertentu. Anda mendapat penghargaan dan rekomendasi dari otoritas/figure tertentu.
104
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Tugas: Lakukan latihan analisis situasi dan kondisi usaha organisasi Anda dengan menggunakan Business Model Canvas ini.
www.kinerja.or.id
Business Model Canvas (Kanvas Model Bisnis) Mitra Utama
Kegiatan Pokok
Nilai ditawarkan
Hubungan
Kelompok
(Key Partners)
(Key Activities)
(Value
Pelanggan
Sasaran
(8)
(7)
Propositions) (2)
(Customer
(Customer
Relationship) (4)
Segments) (1)
Sumberdaya
Saluran
Utama (Key
(Channels) (3)
Resources) (6)
Struktur Biaya (Cost Structure) (9)
Arus Keuntungan (Revenue Streams) (5)
SOAR ANALYSIS Proses Pengembangan Model Bisnis Organisasi Pelayanan Gambaran Model Bisnis Idaman
MISI Strengths Opportunities (S.O.A.R. Analysis) Potret Model Bisnis Saat ini
www.kinerja.or.id
(Aspirasi)
(Result Indicators) Strategi, Langkah Peningkatan
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
105
Orientasi Strategis
ASPEK
KEKUATAN (STRENGTH)
PELUANG (OPPORTUNITY)
ASPIRASI (ASPIRATION)
HASIL (RESULT)
Kelompok Sasaran (Customer Segments) Nilai ditawarkan (Value Propositions) Saluran (Channels) Arus Keuntungan (Revenue Streams) Sumberdaya Utama (Key Resources) Kegiatan Pokok (Key Activities) Mitra Utama (Key Partners) Struktur Biaya (Cost Structure)
106
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Modul Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan (Organization Development and Leadership) Penyusunan Cita-Cita Organisasi
1 sesi
Telaah Lingkungan Eksternal
3 sesi
Telaah Lingkungan Internal
4 sesi
Orientasi Strategis (SOAR)
1 sesi
Kewirausahaan Sosial
1 sesi
Berpikir Strategis
1 sesi
Pengembangan Kemampuan Organisasi
1 sesi
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame)
1 sesi
Menyusun Log Frame
2 sesi
Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer
1 sesi
Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership
1 sesi
Coaching, Mentoring dan Feedback
1 sesi
Bekerja Dalam Tim
1 sesi
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
107
Kerangka Logis
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian Kerangka Logis (Logical Framework) Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan
...... memahami pengertian Kerangka Logis (Logical Framework) Kewirausahaan Sosial ...
Pentingnya bagi Pengembangan OMS
Pokok Bahasan : • Membahas pengertian dan misi
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
Metode • Penyampaian materi tentang
pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;
• Latihan menyusun Tujuan sesuai misi
Kewirausahaan Sosial.
Alat dan bahan
• Bahan presentasi (.ppt)
• Bahan tulisan (text)
• Form latihan
Waktu •
108
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
1 Sesi = 90 menit
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi:
Bahan bacaan
• Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan
diskusi untuk pemahaman
Bagian II: Logical Framework Untuk Manajemen Proyek
• Latihan individual, latihan kelompok • Diskusi penutup.
Bahan presentasi & Penjelasan • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial; • Bahan tulisan (text) tentang
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Logframe) ”Suatu strategi mungkin bagus diatas kertas,
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
tetapi itu belum cukup untuk merubah sesuatu. Untuk bisa menjadikan sesuatu yang nyata, suatu strategi harus dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan yang bisa dilaksanakan, yang bisa difahami dan rasa memiliki dari semua anggota tim yang akan
Lampiran-Lampiran • Bahan presentasi (.ppt) tentang
melaksanakannya.
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial • Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial
Hanya sedikit organisasi yang melakukan ini dengan baik. Umumnya kurang sistematis dalam menerjemahkan strateginya dalam langkah kegiatan. Sebaliknya, banyak yang merancang proyeknya menggunakan cara-cara ad-hoc, atau menggunakan software tanpa memperjelas maksud, tujuan dan sasarannya. Bagaimana anda memulai rencana proyek akan menentukan apa yang akan anda capai. Kalau anda mengawalinya dengan cerdas, menggunakan proses yang benar, bersama orang yang tepat, maka anda telah membangun fondasi kesuksesan.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
109
Kerangka Logis
Logical-framework, kerangka kerja logis, yang
Empat Pertanyaan Strategis Proyek
disingkat Logframe, adalah alat bantu dalam merancang, menganalisis, memonitor dan
Logframe membantu secara sistematis menjawab
mengevaluasi proyek. Nama ini diambil karena
empat pertanyaan strategis:
kaitan logis yang dirancang perencana untuk menghubungkan cara, proses dengan hasil
1. Apa yang ingin kita capai, dan mengapa?
akhirnya.
2. Bagaimana kita mengukur sukses? 3. Kondisi-kondisi yang harus terjadi?
Logframe punya kekuatan untuk mengkomunikasi
4. Bagaimana kita mencapainya?
kan tujuan proyek secara jelas dan sederhana dalam selembar. Kekuatannya datang dari kemampuannya
Berdasarkan pendekatan strategic thinking, yang
untuk dalam mengintegrasikan berbagai sudut
dipenuhi dengan Logframe ini antara lain:
pandang stakeholdernya pula. •
Terjemahan strategi yang abstrak menjadi
Logframe adalah alat untuk merangkum elemen-
tujuan dan sasaran yang terukur dan
elemen pokok rancangan proyek sejak tahap
disepakati bersama
identifikasi (ini (proyek) tentang apa?) selama perumusan (apa yang perlu kita kerjakan?), dan saat
•
Rancangan rencana tindakan praktis untuk berbagai peluang dan pemecahan masalah
appraisal (apakah kita perlu melakukan ini?).
Matriks Logframe Objectives
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
TUJUAN UMUM (Goals) TUJUAN KHUSUS (Purposes) SASARAN (Outcomes) KEGIATAN (Inputs)
110
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
• • •
Kaitan atau integrasi proyek dengan
Awali perancangan proyek anda dengan mulai dari
gambaran besar Tujuan, Misi dan Visi
tingkat Goal, lalu menurun tingkat demi tingkat.
Alat efektif untuk mengkomunikasi strategi
Hierarkhi Objectives dapat dirumuskan dengan
kepada para pemangku kepentingan
urutan logis “Jika – Maka””
Memudahkan tim kerja untuk bergerak cepat dan punya patokan kinerja setiap saat.
“Jika INPUTS (Kegiatan) nya begini,
maka
OUTCOMES (Hasil/Sasaran)-nya begitu; Kekuatan dari Empat Pertanyaan Strategis untuk
Jika OUTCOMES (Hasil/Sasaran)-nya begitu,
Proyek tersebut adalah sederhana, bisa digunakan
maka PURPOSE (Tujuan Khusus)-nya begitu;
dalam percakapan proyek sehari-hari, tetapi
Jika PURPOSE(Tujuan Khusus)-nya demikian,
menjadikan tujuan jelas, indikator suksesnya jelas,
maka GOAL (Tujuan Umum)-nya seperti itu”
dan yang penting lagi mememicu munculnya ide-ide “rencana aksi” yang akan disepakati bersama. Hal
Urutan “sebab-akibat” seperti itu akan membuat
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
komunikasi dalam proyek menjadi lebih mudah, logis dan beralasan, para pihak bisa melihat dasar pikiran
1. Apa yang ingin kita capai, dan Mengapa? Pikirkan strategi sebagai rangkaian Tujuan/ Objectives dengan logika “Jika – Maka” (If-then).
dibalik rangkaian kegiatan menuju tujuan proyek dan program tersebut.
2. Bagaimana mengukur sukses dan memverifikasinya?
Kolom pertama dari matriks Logframe merupakan jenjang atau hierarkhi Tujuan (Goal – Purpose –
Objective bisa tidak jelas. Kolom kedua Logframe
Outcomes) yang hubungannya merupakan rantai
mendefinisikan “ukuran sukses pada tiap level.
“Jika – Maka”.
Pertanyaan ini membantu kita untuk memilih
• Goal = Tujuan umum, tujuan besar yang ingin dicapai • Purpose = Tujuan khusus, perubahan atau manfaat yang diharapkan dari proyek • Outcomes = Yang dihasilkan oleh proyek (Sasaran) • Inputs = Kegiatan, atau tindakan utama yang perlu dilakukan untuk menghasilkan outcomes.
www.kinerja.or.id
indikator yang tepat untuk Kuantitas, Kualitas, Waktu, Biaya, untuk memperjelas Objective pada tiap level. Ukuran-ukuran yang dipakai perlu diverifikasi, dan kolom tiga merumuskan bagaimana indiktor yang dipakai bisa diverifikasi. Jadi kolom Verifikasi mengembangkan alat untuk umpan balik dan sistem pembelajaran dari proyek.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
111
Kerangka Logis
3. Kondisi-kondisi yang harus terjadi? (Asumsi)
4. Bagaimana kita mencapainya?
Setiap proyek tentu bisa menghadapi aneka risiko,
Inputs yang menguraikan: Siapa melakukan
yang bisa dikurangi kalau dikenali sejak awal dan
Apa, Kapan, Bagaimana, dan sumberdaya yang
bisa dimitigasi.
diperlukan untuk mendukung.
Baris paling bawah dari matrik Logframe adalah
Kolom keempat untuk mencantumkan asumsi, atau kondisi yang sering terjadi tetapi kita abaikan,
Dari pengalaman, dengan menjawab 4 (empat)
padahal menentukan kesuksesan proyek kita.
pertanyaan diatas, akan perumusan tujuan
Identifikasi asumsi-asumsi internal dan eksternal
dan kegiatan proyek menjadi mudah dilakukan,
untuk mengurangi risiko persoalan sejak dini.
komunikatif megundang partisipasi – tak peduli apakah untuk proyek besar atau kecil.
Matriks Logframe Objectives
112
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
TUJUAN UMUM (Goals) Gambaran Tujuan Besar yg didukung proyek
Ukuran tercapainya Tujuan (kuantitas, kualitas, waktu)
Sumber informasi untuk monitor dan verifikasi Tujuan
Untuk mencapai Goal: Kondisi/faktor apa yg dibutuhkan
TUJUAN KHUSUS (Purposes) Perubahan yg diharapkan dgn tercapainya Sasaran2
Ukuran tercapainya Tujuan (kuantitas, kualitas, waktu)
Sumber informasi untuk monitor dan verifikasi Tujuan
Kondisi eksternal yg menjamin tercapainya Tujuan Khusus
SASARAN (Outcomes) Hasil spesifik yang diharapkan dicapai proyek
Uraian dari Sasaran yg sdh tercapai ciri-cirinya seperti apa
Sumber informasi untuk monitor dan verifikasi tercapainya Sasaran
Kondisi eksternal yg menjamin tercapainya sasaran
KEGIATAN (Inputs) Kegiatan, sumberdaya, penanggungjawab
Sumberdaya, anggaran, jadwal
Informasi ttg sediaan sumberdaya (dana, orang, alat)
Kondisi eksternal yg menjamin ketersediaan sumberdaya
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Pertajam Fokus Anda
Komunikasi dan Kerjasama
Jika dalam merancang proyek ini kita mempertim
Untuk memudahkan komunikasi agar Logframe bisa
bangkan aspek realita di lapangan maka dalam
diterapkan pada tingkatan manapun, baik kegiatan
urutan logis “Jika – Maka” di atas ada baiknya kita
pribadi, kelompok atau program nasional, maka
masukkan juga factor Asumsi. Sehingga urutan
penyajiannya juga harus disesuaikan, terutama
berpikir logisnya menjadi:
dibuat sederhana dan mudah dipahami.
“Jika Inputs + Asumsi, maka terjadi Outcomes;
Dalam hal ini untuk menyederhanakan penyajiannya
Jika Outcomes + Asumsi, maka terjadi Purpose;
bisa digunakan “kata Tanya” – Mengapa? Apa?
Jika Purpose + Asumsi, maka tercapai Goal.”
Siapa? Kapan? Bagaimana?
Dengan kerangka logis berjenjang tersebut
GOAL merupakan gambaran besar MENGAPA
maka pengelola kegiatan proyek tidak terjebak
proyek dilakukan; PURPOSE adalah rumusan
hanya memikirkan Inputs semata, tetapi juga
spesifik dari Mengapa. Sebagai alasan mengapa
mengendalikan integrasi anatar inputs atau kegiatan,
proyek tersebut perlu. OUTCOMES adalah APA
sumberdaya – sehingga secara terintegrasi bersama
yang disajikan/diproduksi. INPUTS mencakup
mencapai Goal yang telah disepakati bersama.
Bagaimana, Siapa dan Kapan proyek dilaksanakan.
MATRIKS KERANGKA LOGIS STRATEGI
Tujuan Umum (Goal)
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI
ASUMSI
dan maka
Tujuan jika Khusus (Purpose)
dan maka
Sasaran (Outcome) jika
Kegiatan (Input)
jika
www.kinerja.or.id
maka
dan
MATRIKS KERANGKA LOGIS STRATEGI
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI
ASUMSI
Tujuan Umum (Goal) Tujuan Khusus (Purpose) Sasaran (Outcome) Kegiatan (Input)
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
113
Kerangka Logis
Integrasikan dari tingkat Proyek ke tingkat Program Suatu Program merupakan himpunan dari proyek/
pencapaian Visi organisasi dan membantu
kegiatan yang bersama-sama mendukung
merumuskan jalinan hubungan dari tingkat atas
tercapaonya Goal. Konsep berpikir “Jika – Maka”
dengan yang lebih rendah. Mata rantainya dapat
sangat membantu dalam mengintegrasikan proyek
dijelaskan dengan menambah hierarkhi tujuan lebih
ke dalam Goal dari Program. Ini mendukung
tinggi, yaitu:
“Jika Goal + Asumsi, maka akan mencapai Visi bersama.”
HIRARKHI TUJUAN TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
SASARAN-A
114
SASARAN-B
Kegiatan-A1
Kegiatan-B1
Kegiatan-A2
Kegiatan-B2
Kegiatan-A3
Kegiatan-B3
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Bagaimana Logframe Digunakan Untuk Merinci Kegiatan:
Ilustrasi: LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk “Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja” OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”)
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting)
TUJUAN UMUM (GOAL)
Pengukuran GOAL
Asumsi untuk mencapai GOAL
Meningkatkan kualitas hidup, kemungkinan hidup sehat yang panjang
Mampu melakukan kerja fisik, out-bound
Berkurangnya detak jantung tak normal, sesak nafas
Tidak ada faktor keturunan penyakit serius
Meningkatnya kemampuan konsentrasi dan kerja di kantor
Jumlah surat yang ditangani; Lamanya (waktu) kerja tanpa henti
Tidak ada ganguan mendadak di kantor
Bisa konsisten, tidak bosan
TUJUAN KHUSUS (PURPOSE)
Pengukuran PURPOSE
Meningkatkan kesehatan fisik dan stamina saya
Mencapai berat badan ideal 70kg dalam 2 bulan, atau 1kg/minggu
Menimbang berat badan tiap pulang kantor
Tekanan darah kembali normal <120/80 dalam 4 minggu
Mengukur tiap Jum’at di klinik kantor
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
115
Kerangka Logis
SASARAN (OUTCOMES) OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”)
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting)
SASARAN (OUTCOMES):
Pengukuran OUTCOMES:
Lebih memahami kesehatan, diet, olahraga
Mengerti peran olahraga untuk meningkatkan kesehatan, stamina
Buku yg dibaca, obrolan tentang kesehatan, olahraga
Referensi, teman bicara tersedia
Diet, pola makan yang sehat terbentuk
Rata-rata asupan kalori tak lebih dari 1800 kalori/ hari
Hitungan sendok nasi
Bisa berdisiplin, meski banyak undangan makan
Program olahraga rutin jd kebiasaan
Lari pagi 3x/minggu @30 menit untuk memelihara jantung
Catatan lari, cek jantung bulanan
Keluarga mendukung
Asumsi untuk mencapai OUTCOMES
KEGIATAN (INPUTS) INPUTS (Bagaimana Outcome dibentuk?)
KEGIATAN
116
PNG. JWB
SUMBER DAYA
JADWAL
S
S
R
K
J
ASUMSI
S
M
Lebih memahami kesehatan, diet, olahraga • Membaca 2 buku Olahraga • Bergabung Klab
Sanggup konsisten
Diet, pola makan yang sehat terbentuk • Membuat jadwal makan • Menyusun menu diet • Berlangganan bahan makanan generik
Mampu menahan diri
Program olahraga rutin jadi kebiasaan • Mendaftar Fitness Club • Mencari lawan tenis
Ada tempat fitness antara “rumah – tempat kerja”
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Ringkasan “Kegiatan” ialahapa yang dilakukanunt ukmencapaisasarandengan input yang diusahakanefisiendanrealistis. Termasuk “kegiatan” iniialahpelaksanaanpekerjaan, perencanaandanpersiapan yang harusdilaksanakan. Tindakan-tindakan yang menghasilkan “Sasaran”. Tiap “Kegiatan” akanditunjangataumembutuhkan inputs yaitusumberdaya (dana, tenaga, material, waktu) yang dibutuhkanuntukmelaksanakan “kegiatan”. Inputs iniberhubunganlangsungden gankegiatan, terinci, dapatditentukankuantitas, kualitasdanbiayanya yang layaksesuaisasaran yang dituju.
“Asumsi” merupakankondisiatauprasyarat yang harusdipenuhi, tetapiseringdiluarkendalip elaksanaproyek.Padahalini factor penting yang dibutuhkan/menentukantercapainyasasarandant ujuanproyek.Terdiridari: kondisi, situasi, kejadian, keputusandanfaktor yang menentukansuksesproyek tersebut. Asumsikegiatan, merupakankondisi yang memp engaruhipenyelesaiankegiatan, atau factor yang harusada agar suatukegiatanbisadilaksanakandand iselesaikan.Sementaraasumsiuntuksasarandantuju an, ialahkondisi yang mempengaruhitercapainyasas arandantujuan.
“Indikator”, merupakanstandarkinerja (performance) yang harusdicapai, akanmenjadibuktibahwaSasaran, TujuanKhusus, danTujuanUmumtercapai. Indikatormenggunakankriteria SMART (specific, measurable, achievable, realistic, time-bound), sehinggajelaskualitas, dansebisamungkinkuantitasnya, jelaslokasidanwaktunya.Denganbegitukegiatan/ program akanmudahdimonitordandievaluasi. “AlatVerifikasiIndikator” merupakansumberinformasi yang digunakanuntukm engukurpencapaian indicator. Sumber data dimana indicator keberhasilanproyekdapatditeliti/diamati. Contohnyaantara lain: laporanberkala, laporanhasil survey, pengukuran periodic, penyerapananggaran, danseterusnya.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
117
Menyusun Log-Frame
Kerangka Logis
Tujuan pembelajaran :
Peserta memahami pengertian Kewirausahaan Sosial, Bisnis Sosial dan Pentingnya bagi Pengembangan OMS
Pokok Bahasan : • Membahas pengertian dan misi
Peserta memahami pengertian Kewirausahaan Sosial ....
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
Metode • Penyampaian materi tentang
pengertian dan misi Kewirausahaan
Sosial dan Bisnis Sosial;
• Latihan menyusun Tujuan sesuai misi
Kewirausahaan Sosial.
Alat dan bahan
• Bahan presentasi (.ppt)
• Bahan tulisan (text)
• Form latihan
Waktu •
118
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
1 Sesi = 90 menit
www.kinerja.or.id
Lampiran-Lampiran
Proses fasilitasi:
• Bahan presentasi (.ppt) tentang
• Pengantar pembuka • Penyajian bahan presentasi dan
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial
diskusi untuk pemahaman
• Latihan individual, latihan kelompok
• Bahan tulisan (text) tentang
• Diskusi penutup.
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial
Bahan presentasi & Penjelasan • Bahan presentasi (.ppt) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial; • Bahan tulisan (text) tentang
Kewirausahaan Sosial dan Bisnis
Sosial;
Latihan: Matriks Logframe Objectives
Indikator
Alat Verifikasi
Asumsi
TUJUAN UMUM (Goals) TUJUAN KHUSUS (Purposes) SASARAN (Outcomes) KEGIATAN (Inputs)
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
119
Kerangka Logis
Latihan: LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk “Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja” OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”) TUJUAN UMUM
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai Pengukuran GOAL
(GOAL)
TUJUAN KHUSUS
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting) Asumsi untuk mencapai GOAL
Pengukuran PURPOSE
(PURPOSE)
120
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
SASARAN (OUTCOMES) OBJECTIVES
INDIKATOR SUKSES
BAGAIMANA
ASUMSI
(Hierarkhi Tujuan/
(Kondisi saat Tujuan
MENGUKUR
(Faktor lain/
“Jika-Maka”)
tercapai
(Sumber data)
eksternal yg penting)
SASARAN
Pengukuran
Asumsi untuk
(OUTCOMES):
OUTCOMES:
mencapai OUTCOMES
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
121
Kerangka Logis
KEGIATAN (INPUTS) INPUTS (Bagaimana Outcome dibentuk?) KEGIATAN
122
PNG. JWB
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
SUMBER DAYA
JADWAL 1
2
3
4
5
ASUMSI 6
7
www.kinerja.or.id
Bahan presentasi
ORGANIZATION DEVELOPMENT & LEADERSHIP:
ORIENTASI STRATEGIS & LOGICAL-FRAMEWORK Paparan & Latihan Risfan Munir
AGENDA
TOPIK O R IE NT AS I S T R AT E G IS : Kewirausahaan Sosial Berpikir Strategis Pengembangan Kemampuan Organisasi
SESI 1 sesi 1 sesi 1 sesi
K E R ANG K A L O G IS : Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) Menyusun Log Frame
www.kinerja.or.id
1 sesi 2 sesi
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
123
Orientasi Strategis
AGENDA
TOPIK O R IE NT AS I S T R AT E G IS :
SESI
Kewirausahaan Sosial Berpikir Strategis Pengembangan Kemampuan Organisasi
1 sesi 1 sesi 1 sesi
KERANGKA
A. Orientasi Strategis: 1. Kewirausahaan Sosial 2. Berpikir Strategis (visioner) + latihan individu 3. Pengembangan Kemampuan Organisasi •
(Business Model Generation) + latihan kelompok
B. Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan 1. Kerangka Logis (konsep) 2. Kerangka Logis (latihan)
124
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
ORIENTASI STRATEGIS (Strategic Orientaton)
Organization Development & Leadership
Mengapa BERPIKIR STRATEGIS? • Kebutuhan masyarakat (peluang) senantiasa berkembang • Tiap organisasi perlu memikirkan arah, sasaran, dan program/kegiatan ke depan • Lingkungan eksternal yang senantiasa berubah, berpengaruh pada “daya saing, daya tahan” organisasi • Organisasi perlu hidup, punya sumber pendapatan, dan berkelanjutan • Lain-lain: … … … …
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
125
Orientasi Strategis
KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Sebagai Visi
“Indonesia Mengajar”
126
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Prof. Yohanes Surya PhD punya MIMPI 15 tahun kedepan untuk mendidik anak-anak Indonesia yang paling tertinggal di daerah-daerah, sehingga mereka menjadi Doktor (PhD), 30000 doktor, yang disebar diseluruh pelosok negeri. Dengan bimbingannya pelajar Indonesia mengoleksi 54 medali emas, 33 perak, 42 peranggu di berbagai kompetisi sains & fisika internasional. Dan, the ABSOLUTE WINNER dalam Asian Physics Olympiad 2013. (Tempo, 3-6-2013)
Wirausaha Sosial: PENDIDIKAN
www.kinerja.or.id
”Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan belajar …..”
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
127
Orientasi Strategis
YouTube:
Business srcibe
Businessmodel.co.il Yunus Social Business
Innovative Nonprofit.com
Kenali Diri Sendiri • • • •
128
Siapa diri kita? Mengapa kita hadir/ada? (misi) Apa sesungguhnya jasa atau produk pelayanan yang kita hasilkan/sajikan?
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Siapa Diri Kita? Kami adalah …………
Contoh: “Kami adalah unit pelayanan kesehatan yang bernama “Ditanggung Sehat ….” ”
Mengapa Kita Ada (dibentuk)? Misi kami adalah ………
Contoh: Misi dari pelayanan kesehatan: “Kami hidup untuk menyehatkan warga miskin…”
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
129
Orientasi Strategis
Apa tepatnya Pelayanan (Jasa) Kita? Jasa Pelayanan kami ……
Contoh: “Kami menyediakan informasi, konsultasi kesehatan, berbayar sukarela, bagi warga miskin …”
Ketahui apa yang mau Kita Capai • Kemana kita akan menuju? (visi) • Bagaimana kita akan mencapai tujuan kita? (sasaran) • Bagaimana kita akan mengukur kinerja itu?
130
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Kemana Kita akan Menuju? Visi kami adalah melejit ke ……. !!! (sesuai SOAR) Bagaimana cara mencapainya? (sesuai SOAR) Example: ”Visi: Menjadi pusat pelayanan kesehatan paling diandalkan warga Kabupaten YYY, punya fasilitas rawat inap 100 kamar, 20 dokter spesialis, …”
SOAR: strengths, opportunities, aspirations, results (kekuatan, peluang, aspirasi,
hasil)
Tabel Proses Kreatif
Melihat Masa Depan dari Potensi Masa Kini Fokus: .......................................................... Kekuatan (Strengths): ................................... ..................................
Peluang (Opportunities): ...................................... .....................................
Kreasi, Impian yang Visioner (berdasarkan Kekuatan dan Peluang): ....................................................................... ....................................................................... Uraikan lebih Realistis: ....................................................................... ....................................................................... Kritisi agar lebih Operasional: ......................................................................................... ........................................................................................
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
131
Orientasi Strategis
Tabel Proses Kreatif
Melihat Masa Depan dari Potensi Masa Kini Fokus:
Bisnis Souvenier Untuk Wisatawan Asing
Kekuatan (Strengths):
Pengetahuan akan kerajian rakyat, Jejaring pertemanan yang luas, dan Identifikasi potensi lainnya
Peluang (Opportunities):
Meningkatnya kunjungan wisatawan dari Malaysia kerena ekonomi mereka membaik; adanya rute penerbangan murah ke beberapa kota, dan lainnya;
Kreasi, Impian yang Visioner
(berdasarkan Kekuatan dan Peluang):
Mempunyai toko cinderamata di dekat bandara dan di pusat daerah tujuan wisata. Punya jejaring pemasaran di berbagai kota di negeri asal wisatawan, dan seterusnya
Uraikan lebih Realistis:
• Pangsa pasar atau wisatawan yang Anda tuju? • Bagaimana posisi Anda terhadap pesaing yang ada? • Kota mana, lokasi mana yang Anda pilih untuk toko yang pertama? • Kapan harus siap, dan adakah event tertentu yang Anda jadikan momentum pembukaan?
• Berapa besar, bagaimana gaya arsitekturnya? • Produk apa saja yang menjadi ciri khas toko cinderamata Anda? • Siapa saja colon mitra, pemasok, yang akan Anda libatkan? • Bagaimana sumber dana yang Anda butuhkan? • Bagaimana pula rencana tindakan atau langkah-langkah pertama untuk mengawali usaha Anda?
Kritisi agar lebih Operasional:
• Coba amati lagi impian dan rencana Anda, adakah yang terlewatkan? Adakah yang kurang konsisten? Adakah yang perlu diperinci atau disederhanakan agar bisa dilaksanakan segera?
Latihan Kecil Formulir Kosong
132
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Diagram Syukuri - Impikan - Rancang - Aplikasikan Perbaiki (SIRAP) Rancang (3)
Syukuri (1)
Impikan (2)
Aplikasikan (4)
Perbaiki Terus (5)
Tabel
Sintesis Langkah Syukuri, Impikan dan Rancang Fokus: .......................................................... .......................................................... Syukuri: Identifikasi Potensi & Peluang Kekuatan (Internal): ................................... ..................................
Peluang (Eksternal): ...................................... .....................................
Aspirasi, Impian yang Visioner (berdasarkan Kekuatan dan Peluang): ....................................................................... ....................................................................... Rancangan Blueprint yang Realistis: ....................................................................... ....................................................................... Roadmap yang Operasional: ......................................................................................... ........................................................................................
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
133
Orientasi Strategis
Latihan Formulir Kosong Flip-chart
134
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
BUSINESS MODEL GENERATION Mitra Pendukung Utama (8)
Kegiatan Pokok (7)
Nilai ditawarkan (2)
Sumberdaya Utama (6)
Hubungan Pelanggan (4)
Kelompok Sasaran (1)
Saluran (3)
Struktur Biaya (9)
Arus Keuntungan (5)
BUSINESS MODEL CANVAS Mitra Pendukung Utama (8)
Kegiatan Pokok (7)
Sumberdaya Utama (6)
Struktur Biaya (9)
www.kinerja.or.id
Nilai ditawarkan (2)
Hubungan Pelanggan (4)
Kelompok Sasaran (1)
Saluran (3)
Arus Keuntungan (5)
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
135
Orientasi Strategis
BUSINESS MODEL CANVAS Mitra Pendukung Utama (8) Service-providers Organisasi Induk Perguruan Tinggi Lembaga Riset Donor CSR
Kegiatan Pokok (7) Training Pendampingan Produksi modul
Nilai ditawarkan (2) Pelayanan prima
Sumberdaya Utama (6)
Hubungan Pelanggan (4) Forum, Network, Multi-media, Blogging, Facebook, Twitter
Kelompok Sasaran (1) Penerima Manfaat
Saluran (3) Seminar/Workshop, Pameran, Reporting, Publikasi, Klinik/ Case-study, On-site
SDM, Patent Teknik-andalan
Struktur Biaya (9)
Pemberi-pekerjaan
Arus Keuntungan (5) Fee, Penghargaan, Promosi
Latihan Formulir Kosong Flip-chart
136
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
AGENDA
TOPIK K E R ANG K A L O G IS :
SESI
Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan (Log Frame) Menyusun Log Frame
1 sesi 2 sesi
LOGICAL FRAMEWORK (Kerangka Berpikir Strategis) Risfan Munir
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
137
Orientasi Strategis
Mengapa harus menggunakan KERANGKA PIKIR LOGIS? • • • • •
Agar Kita bisa membedakan sukses vs gagal Agar Kita mengerti mengapa kesuksesan terjadi Agar Kita mengerti mengapa kegagalan terjadi Agar kegagalan tidak terulang Agar sukses dapat diulang dan ditularkan
Tujuan Usaha Kita
• Tujuan Usaha (pelayanan) kita ialah: – Jangka panjang: …………………. – Jangka menengah: ……………… – Jangka pendek: ………………….
138
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Bagaimana Kita akan Mencapai Tujuan Kita Terapkan Sasaran yang SMART (Hasil, Manfaat):
1 2 3 dst.
Sasaran yang SMART (Hasil, Manfaat) • • • • •
www.kinerja.or.id
Specific (spesifik) Measurable (terukur) Accountable (bisa dipertanggungjawabkan) Realistic (realistis) Time-bound (waktunya jelas)
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
139
Orientasi Strategis
MATRIKS KERANGKA LOGIS STRATEGI
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI
ASUMSI
Tujuan Umum (Goal) Tujuan Khusus (Purpose) Sasaran (Outcome) Kegiatan (Input)
MATRIKS KERANGKA LOGIS STRATEGI
INDIKATOR
ALAT VERIFIKASI
ASUMSI
Tujuan Umum (Goal) Tujuan Khusus (Purpose) Sasaran (Outcome) Kegiatan (Input)
140
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
MATRIKS KERANGKA LOGIS STRATEGI Tujuan Umum (Goal)
jika
Kegiatan (Input)
ALAT VERIFIKASI
ASUMSI
dan
maka
Tujuan Khusus (Purpose) Sasaran (Outcome)
INDIKATOR
jika
dan
maka
dan
maka
jika
HIRARKHI TUJUAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
SASARAN-A Kegiatan-A1
www.kinerja.or.id
SASARAN-B
Kegiatan-A2
Kegiatan-B1 Kegiatan-B2
Kegiatan-A3
Kegiatan-B3
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
141
Orientasi Strategis
LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk “Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja” OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”)
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting) Asumsi untuk mencapai GOAL
TUJUAN UMUM (GOAL)
Pengukuran GOAL
Meningkatkan kualitas hidup, kemungkinan hidup sehat yang panjang
Mampu melakukan kerja fisik, out-bound
Berkurangnya detak jantung tak Tidak ada faktor keturunan normal, sesak nafas penyakit serius
Meningkatnya kemampuan konsentrasi dan kerja di kantor
Jumlah surat yang ditangani; Lamanya (waktu) kerja tanpa henti
Tidak ada ganguan mendadak di kantor
Bisa konsisten, tidak bosan
TUJUAN KHUSUS (PURPOSE)
Pengukuran PURPOSE
Meningkatkan kesehatan fisik dan stamina saya
Mencapai berat badan ideal 70kg dalam 2 bulan, atau 1kg/ minggu
Menimbang berat badan tiap pulang kantor
Tekanan darah kembali normal <120/80 dalam 4 minggu
Mengukur tiap Jum’at di klinik kantor
SASARAN (OUTCOMES) OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”)
142
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting)
SASARAN (OUTCOMES):
Pengukuran OUTCOMES:
Lebih memahami kesehatan, diet, olahraga
Mengerti peran olahraga untuk meningkatkan kesehatan, stamina
Buku yg dibaca, obrolan tentang kesehatan, olahraga
Referensi, teman bicara tersedia
Diet, pola makan yang sehat terbentuk
Rata-rata asupan kalori tak lebih dari 1800 kalori/hari
Hitungan sendok nasi
Bisa berdisiplin, meski banyak undangan makan
Program olahraga rutin jd kebiasaan
Lari pagi 3x/minggu @30 menit untuk memelihara jantung
Catatan lari, cek jantung bulanan
Keluarga mendukung
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
Asumsi untuk mencapai OUTCOMES
www.kinerja.or.id
KEGIATAN (INPUTS) INPUTS (Bagaimana Outcome dibentuk?) KEGIATAN
PNG. JWB
JADWAL
SUMBER DAYA
S
S
R
K
ASUMSI J
S
M
Lebih memahami kesehatan, diet, olahraga • Membaca 2 buku Olahraga • Bergabung Klab
Sanggup konsisten
Diet, pola makan yang sehat terbentuk • Membuat jadwal makan • Menyusun menu diet • Berlangganan bahan makanan generik
Mampu menahan diri
Program olahraga rutin jadi kebiasaan • Mendaftar Fitness Club • Mencari lawan tenis
Ada tempat fitness antara “rumah – tempat kerja”
Latihan Formulir Kosong Flip-chart
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
143
Orientasi Strategis
LOGFRAME RENCANA PROYEK untuk “Peningkatan Kesehatan dan Stamina Kerja” OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”)
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai
TUJUAN UMUM (GOAL)
Pengukuran GOAL
TUJUAN KHUSUS (PURPOSE)
Pengukuran PURPOSE
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting) Asumsi untuk mencapai GOAL
SASARAN (OUTCOMES) OBJECTIVES (Hierarkhi Tujuan/ “Jika-Maka”) SASARAN (OUTCOMES):
144
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
INDIKATOR SUKSES (Kondisi saat Tujuan tercapai Pengukuran OUTCOMES:
BAGAIMANA MENGUKUR (Sumber data)
ASUMSI (Faktor lain/ eksternal yg penting) Asumsi untuk mencapai OUTCOMES
www.kinerja.or.id
KEGIATAN (INPUTS) INPUTS (Bagaimana Outcome dibentuk?) KEGIATAN
PNG. JWB
SUMBER DAYA
JADWAL 1
2
3
4
ASUMSI 5
6
7
Terima Kasih
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
145
Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia
Tujuan pembelajaran : • Peserta memahami pengertian
kepemimpinan, pemimpin dan manajer.
• Peserta dapat memahami situasi yang memerlukan kepemimpinan.
Metode
• Quiz
• Presentasi.
Alat dan bahan - Animasi/gambar/lembar cerita quiz (lihat box; Cerita Pemimpin)
Peserta dapat memahami situasi yang memerlukan kepemimpinan.
- Video animasi kepemimpinan (contoh: Team Leader Funny http://www. youtube.com/watch?v=5L8Em5vU0FU)
- Flipchart
- File presentasi “Kepemimpinan”
- LCD projector
Waktu
• 90 menit
Proses fasilitasi: 1) Sampaikan tujuan sessi. 2) Minta peserta untuk menyebutkan defenisi/pengertian dari “pemimpin”, “kepemimpinan” dan manajer. Mintalah peserta menyampaikan pendapat mereka tentang beberapa contoh profesi yang mereka sebut
146
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
sebagai “pemimpin” dan “manajer”,
dan “manajer” dengan merujuk
dan eksplorasi penjelasan contoh itu.
pada tayangan dan quiz yang telah
Catat semua pendapat dari peserta
disampaikan.
pada flipchart.
5) Setelah semua peserta
3) Tayangkan beberapa animasi
menyampaikan pendapatnya,
video pendek (tidak lebih dari 2
tayangkan slide presentasi tentang
menit untuk setiap video animasi)
kepemimpinan, pemimpin dan
tentang kepemimpinan yang
manajer. Penekanan penjelasan pada
memuat gambaran/peran pemimpin.
perbedaan pengertian kepemimpinan,
Pada contoh ini dapat ditampilkan
pemimpin dan manajer.
video http://www.youtube.com/
6) Tutup sessi dengan menuliskan
watch?v=5L8Em5vU0FU
kata-kata kunci yang membedakan
Lakukan eksplorasi pendapat peserta
pengertian “kepemimpinan”,
tentang animasi video yang baru saja
“pemimpin” dan “manajer”.
ditayangkan.
Minta semua peserta sekali lagi untuk memeriksa daftar defenisi/pengertian
Bahan bacaan I
“pemimpin” dan “kepemimpinan” yang telah dicatat pada flipchart sebelumnya. Tambahkan defenisi baru dari peserta jika ada. 4) Tampilkan/Bacakan lembar cerita quiz (lihat box quiz Kepemimpinan). Mintalah peserta untuk menyampaikan jawaban mereka tentang quiz. Kondisikan peserta untuk membuat jawaban/analisis yang berbeda. Lakukan eksplorasi jawaban peserta dan mintalah peserta untuk menghubungkan jawaban mereka dengan aktivitas mereka dalam organisasi. Catat dan tambahkan point baru pendapat/komentar peserta pada flipchart.
Arahkan peserta untuk membedakan defenisi “pemimpin”, “kepemimpinan”
www.kinerja.or.id
Indonesia: Tata Kelola Pemerintahan yang Baru Reformasi sudah berjalan lima belas tahun di Indonesia dan secara perlahan, negara yang dulu dikenal sebagai negara otoritarian di dunia, kini perlahan tetapi pasti telah menjelma menjadi teladan negara demokratis di dunia. Secara perlahan tata kelola pemerintahan baru yang demokratis terbentuk bersamaan dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia. Bersamaan dengan perkembangan tersebut, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
147
Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia
Negara demokratis yang serius. Tantangan yang
Tidak ada satupun pejabat yang tidak tersentuh oleh
paling utama adalah mulai terbongkarnya lapisan
penegakan hukum.
budaya korupsi mulai dari pusat sampai ke pelosokpelosok daerah. Semangat pemberantasan korupsi
Tantangan terbesar amanat konstitusi yang
beradu dengan kebobrokan budaya korupsi
harus diwujudkan pemerintah adalah penciptaan
yang sudah berurat-akar dalam setiap lapisan
kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Faktor
birokrasi. Semua sistem penegakan hukum sudah
terpenting yang menjadi dasar dari penciptaan
tersedia, akan tetapi diisi dengan orang-orang yang
kesejahteraan adalah kondisi kesehatan dan
dibesarkan dalam budaya perilaku korup yang telah
pendidikan yang baik. Semua itu tidak akan bisa
yang dibangun selama berpuluh-puluh tahun.
tercapai tanpa adanya sistem pemerintahan dan jajaran birokrasi yang sepenuhnya mengabdi untuk
Tantangan tersebut membuat perkembangan
pelayanan yang baik dalam penyediaan layanan
reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi
dasar bagi seluruh rakyat.
tidak secepat yang diharapkan. Meskipun begitu masyarakat dapat dengan mudal melihat bahwa
Studi Bank Dunia dan The International Financial
pemberantasan korupsi dan supremasi hukum
Corporation1 menunjukan dengan jelas bahwa
telah menyebar mulai dari pucuk pimpinan sampai
meskipun telah terjadi peningkatan pelayanan
aparat birokrasi dari tingkat yang paling rendah.
birokrasi terhadap dunia usaha di Indonesia masih menjadi faktor penghambat dalam pengembangan usaha di Indonesia. Kongkritnya ada kenyataan
Semangat pem berantasan korupsi beradu dengan kebobrokan budaya korupsi yang sudah berurat-akar dalam setiap lapisan birokrasi.
bahwa 30% dari perusahaan yang memulai usaha tidak terdaftar karena hambatan regulasi. Hambatan ini merupakan satu dari 10 rintangan utama terhadap investasi untuk usaha di Indonesia. Dan hal tersebut menyebabkan berkembangnya usaha-usaha yang tetap informal dan menyuburkan korupsi. Oleh karena itu diperlukan reformasi regulasi dan pelayanan yang mempermudah kegiatan usaha, mendorong investasi dan meningkatkan ketersediaan lapangan kerja.
1 Doing Business in Indonesia 2012; comparing Regulation for Domestics Firm in 20 Cities and with 183 Economies, A Copublication of The World Bank and The International Finance Corporation.
148
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Kini kita menjadi saksi bahwa mungkin saja seseorang yang memulai karirnya sebagai camat dapat meraih jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri.
Fenomena Gaya Kepemimpinan Baru di Indonesia Lepas dari tantangan tersebut, kita bisa melihat bahwa reformasi Indonesia secara pelahan telah melahirkan kepemimpinan melalui merit system. Kini aparat birokrat bisa melihat bhawa bagi mereka yang berprestasi akan selalu tersedia jalan untuk promosi menuju jabatan yang lebih tinggi. Kondisi
Selain itu di bidang pembangunan manusia kita
terkini telah menunjukkan bahwa seorang birokrat
melihat bahwa posisi Indonesia pada tahun 2011
tidak tergantung lagi pada Korupsi, Kolusi dan
menduduki peringkat 124 di dunia dan berada di
Nepotisme (KKN) untuk meningkatkan jabatannya.
bawah Thailand, Filipina dan Malaysia2. Dua faktor penting yang mempengaruhi peringkat tersebut
Akan tetapi semua juga bisa melihat bahwa
adalah kondisi bidang kesehatan dan bidang
apabila seseorang berprestasi maka niscaya akan
pendidikan yang relatif masih tertinggal. Reformasi
mendapatkan promosi. Kini kita menjadi saksi
atau perbaikan kondisi tersebut akan sangat
bahwa mungkin saja seseorang yang memulai
bergantung pada interaksi tata-kelola pengurusan
karirnya sebagai camat dapat meraih jabatan
negara demokratis yang secara sederhana dibagi
sebagai Menteri Dalam Negeri.
menjadi tiga aktor utama, yaitu birokrasi pengurusan Negara (government administration), aktor-aktor
Seperti yang telah terjadi dengan Menteri Dalam
usaha dan yang utama adalah masyarakat warga
Negeri kita Gamawan Fauzi. Kita juga menyaksikan
(civil society). Untuk setiap aktor dan situasi
jenjang kepemimpinan nasional yang mulai pasti.
dalam konteks tata-kelola pengurusan Negara
Ketika seseorang yang menjabat menjadi Bupati
diperlukan kepemimpinan dengan variasi spectrum
atau Walikota bisa mengharapkan bahwa mereka
kepemimpinan yang khas.
bisa menjadi Gubernur atau tingkat jabatan yang lebih tinggi. Ada contoh yang bisa kita ambil seperti yang dialami oleh Jokowi.
2 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
149
Kepemimpinan, Pemimpin dan Manajer di Indonesia
Anggaplah hal tersebut bukan menjadi fenomena
Indonesia. Rakyat juga tidak perlu berharap-harap
umum, akan tetapi fenomena tersebut jelas-jelas
lagi terhadap seorang “Ratu Adil”, yang menjadi
telah menunjukkan bahwa sudah ada perkem
pemimpin karena peristiwa kecelakaan sejarah atau
bangan baru dari dalam sistem kepemimpinan
kudeta, seperti yang pernah terjadi dalam sejarah
di Indonesia. Kini kita sedang menyaksikan juga
kepemimpinan di Indonesia. Sistem kepemimpinan
perkembangan menarik ketika calon-calon presiden
baru di Indonesia akan menciptakan kepastian
benar-benar akan diteropong kualitasnya oleh rakyat
kepemimpinan yang teratur di masa depan.
berdasarkan prestasinya di masa lalu. Gaya kepemimpinan horizontal sesungguhnya Satu faktor penting yang masih belum sejalan
sudah digali dari khazanah budaya kepemimpinan
dengan sistem kepemimpinan Indonesia yang baru
Indonesia yang merupakan pengejawantahan dari
tersebut adalah Partai Politik. Sejarah Partai Politik
nilai-nilai universal kepemimpinan dunia. Salah satu
di Indonesia bisa dikatakan relatif masih muda dan
pendiri bangsa kita, Ki Hadjar Dewantoro dengan
selama berpuluh-puluh tahun keberadaan Partai
bijak telah merumuskan kepemimpinan Indonesia
Politik telah dibonsai oleh sistem birokrasi sehingga
dalam tiga prinsip utama berdasarkan posisi
sampai kini keberadaan partai politik tidak pernah
seorang pemimpin, yaitu “Ing ngarsa sung tuladha”
mandiri. Partai politik telah dibesarkan dalam budaya
atau “Di depan memberikan contoh”; “Ing madhya
persekongkolan jahat dengan birokrasi.
mangun karsa “ atau “Di tengah membangun visi”; dan “ Tut wuri handayani” atau “ Di belakang
Fenomena kemenangan Jokowi adalah peristiwa
memberdayakan.”
penanda penting lahirnya sistem kepemimpinan baru di Indonesia. Di mana rakyat tidak memilih hanya berlandaskan pada factor keturunan, popularitas,
Manajer VS Pemimpin3
kekayaan, karisma, kebangsawanan, kekerabatan atau pangkat di kemiliteran, akan tetapi justru
“Management is the skill of getting people to do
berdasarkan kedekatan kandidat terhadap rakyat
something that you want them to do because you
dan kompetensinya dalam melaksanakan amanah
want them to do it and leadership is the art of
pelayanan terhadap rakyat.
getting people to do something you want them to do because they want to do it.”
Kemenangan Jokowi adalah penanda kemenangan democratic leadership based on merit system
“Manajemen adalah ketrampilan untuk membuat
dan gaya kepemimpinan horizontal (horizontal
orang melakukan sesuatu yang Anda inginkan
leadership). Kenyataan tersebut harus diindahkan
karena Anda menginginkan mereka untuk
oleh siapa pun yang akan menjadi pemimpin di
melakukannya, sedangkan kepemimpinan adalah
3 Diterjemahkan dari buku Sarah Simpson, 2012, The Styles, Models & Philosophy of Leadership, bookboon,com (Ventus Publishing Aps)
150
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
seni untuk membuat orang melakukan sesuatu
Seorang manajer (sebagai jabatan) mungkin
yang Anda inginkan karena mereka memang ingin
kekurangan inspirasi dan motivasi jika dibandingkan
melakukannya.”
pemimpin dan seorang pemimpin mungkin tidak peduli dengan perencanaan, koordinasi dan anggaran. Oleh karena itu kondisi optimalnya adalah
Sal F. Marino
menjadi dan memiliki orang yang jika berada dalam Meskipun kepemimpinan dan manajemen sering
posisi manajemen atau kepemimpinan juga memiliki
dipertukarkan pengertiannya, kedua hal tersebut
ketrampilan, alat bantu dan teknik untuk menjadi
bukanlah hal yang sama atau selalu sama persis.
pemimpin yang unggul dalam situasi apa pun.
Manajer: Mengerjakan sesuatu dengan benar
Pemimpin: Melakukan sesuatu yang benar
Mengelola perubahan
Menciptakan perubahan
Kontrol
Komitmen
Berfokus pada aturan
Berfokus pada hasil
Menyesuaikan
Berinovasi
Transaksional
Transformasional
Peduli pada stabilitas
Peduli untuk menyemangati
Pelaksanaan
Ide
Masalah adalah masalah
Masalah adalah peluang
Suka mengendalikan
Nyaman dengan risiko
Bekerja dalam sistem
Bekerja pada sistem
Mengoordinasikan usaha
Memberi inspirasi dan menyemangati
Mengikuti perintah
Orang mengikuti
Detail
Mengarahkan
Memberi tahu
Menjual
Fokus pada hasil
Fokus pada pencapaian
Menggunakan jalan yang sudah mapan
Menciptakan jalan baru
Menyediakan sumber daya dan tujuan
Memberi visi
Proses
Orang
Otoritas resmi
Karisma Pribadi
Bawahan
Pengikut
“Apa”
“Mengapa”
Mengorganisir orang-orang
Menghubungkan orang-orang
Kontrol
Gairah
Memulai
Mencipta
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
151
Tujuan pembelajaran :
Kepemimpinan Situasional Core Quadrant (Offman Diagram), Situational Leadership
• Memahami apa yang dimaksud
dengan kepemimpinan situasional dan dapat menghubungankannya dengan organisasi dimana peserta beraktivitas.
• Memahami cara menganalisis
kepemimpinan menggunakan konsep Core Quadrant (Ofman Diagram).
• Memahami cara menerapkan konsep Core Quadrant dalam operasional organisasi.
Metode
.... apa yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional
• Video presentation
• Presentasi - diskusi
Alat dan bahan
• File presentasi Kepemimpinan
Situasional
• File presentasi Core Quadrant (Ofman Diagram)
• Flipchart
• LCD Projector
Waktu
152
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 90 menit
www.kinerja.or.id
Proses fasilitasi: • Sampaikan tujuan sessi. • Lakukan eksplorasi pengetahuan peserta terhadap pengertian Kepemimpinan Situasional dan teori Core Quadrant; dengan menanyakan apakah peserta mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional dan apakah ada diantara peserta yang memahami apa itu teori Core Quadrant. • Jika ada, mintalah peserta tersebut untuk menyampaikan pengetahuannya, dan tuliskan
dalam bentuk diagram Core Quadrant diri pada kertas A4. Minta peserta menyatakan setiap point dalam bentuk visualisasi/gambar. Teks diperboleh, tetapi tidak boleh lebih dari 5 kata. • Minta peserta satu persatu menjelaskan diagram Core Quadrant mereka, dan tempelkan pada dinding kelas. • Tuliskan point-point Core Quadrant pada flipchart, dan berikan highlight pada point yang unik/menarik. • Tutup sessi dengan menampilkan gambar Core Quadrant, dan review cepat pendapat peserta.
point-point yang disampaikan pada flipchart. Mintalah peserta lain untuk menyampaikan pendapatnya, dan tambahkan point-point baru (jika
Bahan Bacaan II
ada) pada flipchart. Akhiri eksplorasi dengan menyampaikan bahwa pointpoint yang telah disampaikan oleh peserta akan dikupas bersama selama sessi berlangsung.
Refleksi Kepemimpinan Situasional
• Sampaikan materi Kepemimpinan Situasional dan teori Core Quadrant, • Pandu masing-masing peserta
www.kinerja.or.id
Teori Kepemimpinan Situasional adalah teori yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard.
untuk menemukan Kualitas Inti
Dasar teori ini adalah kenyataan bahwa tidak ada
(Core Quality), Perangkap (Pitfall),
gaya kepemimpinan tunggal terbaik. Kepemimpinan
Tantangan (Challenge), dan
yang efektif pada dasarnya adalah yang relevan
Alergi (Allergy); dimulai dengan
dengan tugas atau tantangan yang ada dan
menuliskan hal-hal positif dalam diri
pemimpin yang paling berhasil adalah mereka yang
yang biasanya digunakan dalam
mengadaptasi gaya kepemimpinannya berdasarkan
berinteraksi dengan team. Minta
kematangan individu atau kelompok yang ingin
peserta untuk memvisualisasikannya
dipimpin atau dipengaruhi. Itu sebabnya dalam
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
153
Kepemimpinan Situasional
Indonesia tersebut diturunkan tidak dengan selayaknya.
Tingkat kepemimpinan dengan sederhana dapat dibedakan menjadi Kepemimpinan Personal, Kepemimpinan Organisasi dan Kepemimpinan Publik.
Pada masa Reformasi kita mengenal tiga gaya kepemimpinan transisional sebagai tanggapan terhadap tuntutan perubahan reformasi. Habibie meletakan dasar-dasar tata pengurusan Negara Indonesia yang baru, sedangkan Abdurrachman Wahid menanggapi tuntutan reformasi dengan memelopori reformasi demokratis penerapan tata pengurusan negara yang radikal sehingga tidak dapat diterima oleh elit politik yang merasa terganggu kemapanannya. Megawati berusaha mengembalikan stabilitas pemerintahan dan kekuasaan negara yang tidak bisa diterima mayoritas warga negara sehingga kalah dalam pemilihan umum demokratis pertama setelah reformasi. Kini gaya kepemimpinan yang diterima mayoritas warga rupanya adalah gaya kepemimpin yang dipopulerkan oleh Joko Widodo.
sejarah konteks tata kelola pengurusan negara di Indonesia, kita kenali berbagai gaya kepemimpinan
Sejarah kepemimpinan Indonesia tersebut telah
yang berkembang.
menunjukkan bahwa kepemimpinan situasional merupakan teori kepemimpinan yang sesuai utuk
Pada awal berdirinya Indonesia kita mengenal
kondisi Indonesia. Tingkat kepemimpinan dengan
Soekarno yang karismatik dan menjadi penggalang
sederhana dapat dibedakan menjadi Kepemimpinan
persatuan (solidarity maker) dari Negara yang
Personal, Kepemimpinan Organisasi dan
baru berdiri, suatu gaya kepemimpinan yang
Kepemimpinan Publik.
sesuai dalam menghadapi tantangan dari luar dan
154
dari dalam negeri. Sedangkan di masa Soeharto
Hersey dan Blanchard membagi gaya
kita mengenal gaya kepemimpinan administratif
kepemimpinan berdasarkan Task Behavior (Perilaku
dan otoriter yang mengutamakan stabilitas
Tugas) dan Relationship Behavior (Perilaku
pemerintahan, kekuasaan negara dan fasilitasi
Hubungan) dari seorang pemimpin terhadap para
investasi luar negeri tetapi mengabaikan demokrasi.
pengikutnya. Model kepemimpinan ini dibagi
Kedua gaya kepemimpinan tersebut bisa dikatakan
menjadi empat tipe, mulai dari S1 sampai S4 seperti
berujung pada kegagalan karena kedua pemimpin
yang digambarkan dalam matriks di bawah ini:
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
High
SUPPORTIVE BEHAVIOR
Low Directive and High Supportive Behavior
High Directive and High Supportive Behavior
"Let,s Talk, D3 Decides"
S4
S3 "D4 Decides"
Low Directive and Low Supportive Behavior
Low
"Let,s Talk, D3 Decides"
S2
S1
"Leader Decides"
High Directive and Low Supportive Behavior
DIRECTIVE BEHAVIOR
• S1: Memberi Tahu, ciri-cirinya adalah
High
dan memberikan dukungan sosio-emosional
komunikasi satu arah dan seorang pemimpin
sehingga kelompok dapat dipengaruhi untuk
menentukan peran kelompok atau individu-
mengikuti prosesnya;
individu dengan memberikan apa, bagaimana,
• S3: Berpartisipasi, dalam tipe kepemimpinan
mengapa, kapan dan di mana suatu tugas harus
ini proses pengambilan keputusan tentang
dilakukan;
bagaimana suatu tugas dilaksanakan dilakukan
• S2: Menjual, dalam hal ini seorang pemimpin
secara bersama-sama dan si pemimpin
masih memberikan arahan, akan tetapi sudah
memberikan lebih sedikit tugas sambil tetap
menggunakan model komunikasi dua arah
mempertahankan tingkat hubungan yang erat;
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
155
Kepemimpinan Situasional
Kerangkan Ofman mencakup empat konsep utama: Kualitas Inti (Core Quality), Perangkap (Pitfall), Tantangan (Challenge), dan Alergi (Allergy).
• S4: Delegasi, pemimpin tetap terlibat dalam pengambilan keputusan, namun proses dan tanggung jawab diserahkan kepada satu individu dalam kelompok. Pemimpin tetap terlibat dalam pemantauan perkembangan kegiatan. Seorang pemimpin yang efektif harus selalu luwes dan harus beradaptasi dengan lingkungannya dan dari keempat tipe tersebut tidak ada satu gaya pun yang dapat dianggap optimal dan digunakan sepanjang waktu untuk semua pemimpin.
Mengembangkan Kepribadian Pemimpin Seperti telah dijelaskan dalam bagian terdahulu situsai yang berbeda akan membutuhkan jenis kepemimpinan yang berbeda juga dan semua
.... setiap individu memiliki kualitas positif dan pencarian terhadap karakter positif dan penguatannya akan memberdayakan individu. Teori Ofman mengenai core quadrant menyajikan metode untuk mengidentifikasi dan memperkuat karakter positif setiap individu.
kepemimpinan dimulai dari diri sendiri lebih dahulu. Untuk itu diperlukan pengenalan terhadap diri sendiri. Daniel Ofman mengembangkan suatu cara analisa diri yang disebut Core Qualities7 berguna untuk mengenali perilaku seseorang dalam menghadapi berbagai situasi serta jenis kepemimpinan yang diperlukan. Penilaian ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu memiliki kualitas positif dan pencarian terhadap karakter positif dan penguatannya akan memberdayakan individu. Teori Ofman mengenai core quadrant menyajikan metode untuk mengidentifikasi dan memperkuat karakter positif setiap individu. Kerangkan Ofman mencakup empat konsep utama: Kualitas Inti (Core Quality), Perangkap (Pitfall), Tantangan (Challenge), dan Alergi (Allergy). Hubungan antara keempat konsep tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut. Berikut ini penjelasan atas gambar tersebut:
7 The Institute for Work Attitude and Motivation, Daniel Ofman’s Core Qualities.
156
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Kualitas Inti
Berlebihan
Perangkap
Alergi
Berlebihan
Tantangan
Kualitas Inti Kualitas inti adalah kekuatan atau bakat khas seseorang atau karakter seseorang yang oleh orang lain dikenali dalam kehidupan seharihari. Karakter yang dianggap dapat dimiliki oleh siapa pun. Kualitas inti bisa saja tersembunyi atau dikembangkan. Contoh-contoh dari kualitas inti misalnya adalah: ketegasan, sikap penuh pertimbangan, kehati-hatian, semangat, keteraturan atau keluwesan.
Perangkap Perangkap adalah hasil dari kualitas inti yang
-
Kehati-hatian menjadi pilih-pilih
-
Keluwesan menjadi impulsif
Meskipun ada kualitas positif dalam hal yang berlebih-lebihan, suatu kualitas inti mungkin saja ditemukan dalam perangkap (karakter negatif) sebagai dasar dari pencarian kualitas inti. Contohnya: -
Seseorang yang kurang luwes mungkin memiliki ketegasan dalam kualitas intinya
-
Seseorang dengan sikap kaku bisa jadi kualitas intinya adalah seseorang yang inovatif.
berlebihan. Perangkap berarti “karakter positif yang
Perilaku perangkap belum tentu didefinisikan
berlebihan.” Ketika kualitas inti menjadi berlebihan
sebagai karakter. Seseorang yang tidak kaku, bisa
maka kekuatannya dilebih-lebihkan, oleh karena
saja berperilaku kaku.
itu perangkap dipandang sebagai kelemahan jika dibandingkan dengan kualitas inti.
Tantangan Tantangan adalah lawan positif dari perangkap.
Contohnya:
Jika kita telah bisa mengidentifikasi perangkap
-
(kualitas inti yang berlebihan) dan alergi maka kita
Sifat mudah membantu menjadi terlalu campur tangan
www.kinerja.or.id
dapat mulai mencari tantangan. Contohnya lawan
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
157
Kepemimpinan Situasional
positif dari seseorang yang suka mengganggu
adalah kombinasi dari tantangan dari “hal baik yang
adalah orang yang sabar dan kualitas intinya
berlebihan” atau lawan negatif dari kualitas inti.
adalah ketegasan. Sedangkan orang yang impulsif, tantangannya adalah perilaku teratur dan kualitas
Contoh dari alergi adalah:
intinya adalah keluwesan.
Lawan negatif dari ketegasan adalah sikap pasif. Terlalu sabar dapat juga merosot menjadi sikap pasif. Semakin sering seseorang dihadapkan
Alergi
dengan alerginya maka semakin besar risiko mereka
Kualitas inti dapat juga digunakan untuk
akhirnya masuk ke dalam perangkap. Contohnya,
mengidentifikasi konflik potensial dengan
seseorang yang tegas mulai menjadi menyakitkan
lingkungan. Orang cenderung alergi terhadap
karena menanggapi kepasifan yang berlebihan.
tantangan yang berlebihan dari orang lain. Alergi
Contoh dari kedua kuadran inti:
Terus terang
Berlebihan
Tidak bersahabat
Tunduk
Berlebihan
Peka
Kualitas inti dan tantangan adalah kualitas yang saling melengkapi. Tujuan dari efektifitas maksimum adalah menciptakan keseimbangan di antara keduanya. Jika tantangan kurang dikembangkan, maka kualitas inti harus dikembangkan untuk mencapai keseimbangan. Contohnya, tidak perlu menjadi kurang tegas, akan tetapi perlu mengembangkan perilaku yang lebih sabar, sehingga terbentuk perilaku yang tegas dan sabar tanpa perilaku yang menyakitkan. Dalam keadaan kedua tersebut, tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara keluwesan dan keteraturan.
158
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Tegas
Berlebihan
Menyakitkan
Pasif
Berlebihan
Sabar
Implikasi yang Dihadapi dalam Penerapan
tantangan mereka. Jika ini yang terjadi, mereka
Kerangka Kualitas Inti
dapat belajar dari orang yang sulit mereka
• Apa yang terjadi jika dua orang yang mirip bertemu? Contohnya pertemuan dua orang yang tegas. Keduanya akan saling menghargai. Akan tetapi dalam keadaan tertentu, mereka berdua akan menjadi dua orang yang saling menyakiti. Jika hal tersebut terjadi, mereka akan mengidentifikasi perangkap masing-masing. • Apa yang terjadi jika dua orang yang berlawanan saling bertemu? Seringkali yang terjadi adalah penghinaan, perilaku yang timbul dari seseorang yang dihadapkan dengan alerginya. Konfrontasi akan membuat seseorang rentan, cenderung akan mendorong perilaku yang menuju pada perangkapnya. Kesadaran terhadap perilaku dan sifat perangkap mungkin membantu seseorang mengidentifikasikan perangkapnya dalam situasi tertentu. • Orang biasanya alergi terhadap “ kebaikan yang berlebihan”, mereka sendiri memerlukan
www.kinerja.or.id
akrabi. Pertanyaan yang sesuai dalam situasi ketika seseorang menghadapai orang lain yang perilakunya tidak kita sukai adalah dengan pertanyaan: “Apa yang diajarkannya tentang diri saya?” • Jika seseorang beretemu dengan orang yang perilakunya dapat memicu alergi maka satu pilihan selain ketidakpedulian atau penolakan, adalah dengan mempertimbangkan perilaku penyebab alergi, yaitu ”perilaku baik yang berlebihan” dari kualitas inti yang menjadi perangkap seseorang. Dari perspektif perhatian terhadap perilaku yang menyebabkan alergi maka konsep kuadran inti dapat dimanfaatkan sebagai alat bagi seseorang untuk membantu orang lain menemukan kualitas intinya yang berada di balik perangkap. Jika cara ini berhasil maka kualitas inti tersebut dapat mewakili dasar yang sempurna untuk kerjasama dengan kualitas inti seseorang.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
159
Tujuan pembelajaran :
Coaching and Mentoring dalam Pengembangan Kepemimpinan
• Memahami pengertian dan perbedaan dari coaching dan mentoring.
• Dapat menerapkan prinsip-prinsip
coaching dan mentoring dalam organisasi mereka.
Metode
Memahami pengertian dan perbedaan dari coaching dan mentoring.
• Roleplay
• Film presentation
• Presentasi
Alat dan bahan
• Lembar roleplay (lihat box roleplay Coaching dan Mentoring)
• Video animasi coaching & mentoring (contoh:
)
• Flipchart
• File presentasi “Coaching dan Mentoring”
• LCD projector
Waktu
160
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
• 90 menit
www.kinerja.or.id
Roleplay Coaching dan Mentoring:
•
Carilah peserta yang memiliki ketrampilan khusus seperti membuat karya non-text (bisa berupa kemampuan membuat origami, menggambar, membuat peta sketsa, dll). Pilihlah dua
•
orang peserta untuk bertindak sebagai pengamat. Minta peserta yang memiliki ketrampilan khusus untuk mengajarkan pada peserta lainnya cara membuat hasil karya (misalnya origami). Sampaikan limit durasi waktu yang tersedia (paling sedikit 30 menit) dengan target seluruh peserta dapat membuat hasil karya yang
•
sama dengan dirinya. Minta para pengamat untuk mencatat tindakan, kalimat penting dan kejadian selama proses berlangsung.
Proses fasilitasi: • Sampaikan tujuan sessi. • Jalankan roleplay (lihat box roleplay •
•
Coaching dan Mentoring) Minta peserta menceritakan perasaan
(contoh: http://www.youtube.com/
•
watch?v=UY75MQte4RU) Tekankan pada perbedaan mentoring dan coaching serta implementasinya
•
pada organisasi. Tutup sessi dengan menampilkan
dan pendapat mereka tentang
video pendek motivasi tentang
proses yang terjadi, dimulai dari para
mentoring atau coaching
pengamat.
(contoh: http://www.youtube.com/
Minta peserta menjelaskan yang
watch?v=bFIFvXQ4Cfo)
mana tindakan-tindakan yang dikelompokkan sebagai coaching dan yang mana dikelompokkan sebagai mentoring.
• Tuliskan point-point penting dari •
peserta pada flipchart Sampaikan teori tentang mentoring dan coaching dimulai dengan video pendek tentang coaching
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
161
Coaching and Mentoring dalam Pengembangan Kepemimpinan
Bahan Bacaan III
Kegiatan ini juga umum digunakan oleh organisasiorganisasi keagamaan dalam aktifitas yang berkaitan dengan pendalaman agama. Dalam hal
Tidak seperti kegiatan konsultasi, kegiatan coaching dan mentoring adalah dua kegiatan di Indonesia yang belum berkembang sebagai suatu kegiatan yang sifatnya profesional. Di Indonesia, kegiatan coaching paling banyak dikenal dalam bidang olah raga dan pengertian coaching sering dipertukarkan dengan pengertian pelatih dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan juara dalam cabang olah raga tertentu. Akhir-akhir ini pengertian coaching mulai populer di Indonesia karena istilah “coach” digunakan untuk menyebut para komentator dalam acara franchise kontes pencarian bakat penyanyi “The Voice Indonesia” yang disiarkan di stasiun TV Indosiar. Tujuan acara kontes ini adalah untuk mengasah bakat bernyanyi dan mencetak penyanyi profesional yang menguasai semua teknik manggung dan bernyanyi untuk menghibur para penggemar musik. Sedangkan pengertian mentoring di Indonesia sering berkait dengan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Mentoring adalah kegiatan informal yang dirancang untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar agar tujuan kegiatan belajar-mengajar tercapai. Bagi Sang Mentor, kegiatan ini akan mengasah kemampuan mereka dalam mengajar dan kegiatan ini juga akan mengembangkan pengetahuan bagi “Mentee”.
ini sifat hubungan antara mentor dengan mentee lebih dari sekedar hubungan formal tetapi seringkali menjadi hubungan personal karena lebih luas daripada sekedar relasi yang berkaitan dengan pengetahuan saja. Di negara-negara maju, kalangan swasta dan organisasi sosial menemukan kembali mentoring dan coaching sebagai kegiatan yang sifatnya profesional dan berkaitan dengan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kepemimpinan. Bahkan Eropa dalam organisasi yang tergabung dalam EMCC8 atau European Mentoring and Coaching Council telah mengembangkan kode etik tersendiri untuk kegiatan mentoring dan coaching. Organisasi tersebut tidak terlalu membedakan pengertian antara mentoring dan coaching. Definisi mengenai mentoring dan coaching dapat ditemukan dalam karya Clutterbuck9 dan The Chartered Institute of Personnel and Development10. Berikut pengertian mentoring dan coaching menurut mereka: Pengertian Coaching adalah intervensi jangka pendek yang ditujukan untuk pengembangan kinerja atau pengembangan kompetensi khusus.
8 http://www.emccouncil.org 9 Dalam Fran Deans et al, January 2006, Coaching and Mentoring for Leadership Development in Civil Society, Praxis Paper No. 14, INTRAC 10 http://www.cipd.co.uk
162
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Pengertian Mentoring adalah kegiatan untuk
dapat memaksimalkan potensi, mengembangkan
membantu dan mendukung seseorang untuk
ketrampilan, meningkatkan kinerja mereka dan
mengelola proses pembelajaran mereka sendiri agar
menjadi orang seperti yang mereka inginkan.
Menurut Alred et al perbedaan antara metode coaching dan mentoring dapat dirumuskan dalam tabel berikut: Coaching Relasi umumnya bersifat jangka pendek
Mentoring Relasi terus-menerus yang bisa berlangsung dalam waktu yang panjang
Biasanya telah terstruktur dan pertemuan
Dapat bersifat informal dan pertemuan dapat terjadi
dijadwalkan secara teratur
ketika mentee memerlukan petunjuk atau dukungan
Berjangka pendek (kadang-kadang dengan
Bersifat jangka panjang dan melihat seseorang
batas waktu) dan berfokus pada area/isu-isu
dalam sudut pandang yang lebih luas. Sering
pengembangan diri yang spesifik
dikenal sebagai ‘mentee’ tetapi istilah klien atau orang yang dimentori dapat digunakan
Biasanya tidak didasarkan pada kebutuhan bahwa
Mentor biasanya mewariskan pengalaman dan
coach memerlukan pengalaman dalam peran kerja
kedudukannya lebih senior dalam organisasi
formal klien Fokusnya umumnya pada pengembangan/isu di
Fokusnya pada karir dan pengembangan personal
tempat kerja Agendanya berfokus pada pencapaian tujuan
Agenda disusun oleh mentee dan mentor
spesifik dan segera
memberikan dukungan dan panduan demi persiapam untuk peran di masa depan
Berpusat pada area/isu-isu pengembangan yang
Berpusat pada pengembangan profesionalisme
spesifik
mentee
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
163
Tujuan pembelajaran : • Memahami definisi dan perkembangan “Tim”
Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial
Metode
• Games
• Roleplay
• Video presentation
• Presentasi
Alat dan bahan • Video pendek bekerja dalam team; contoh: - http://www.youtube.com/
Memahami definisi dan perkembangan “Tim”
watch?v=ibYnJoYwCXI - http://www.youtube.com/ watch?v=zacF1pZR1Fg - http://www.youtube.com/watch?v=_ fxtwWkNNsY
• File presentasi “bekerja dalam tim”
• Flipchart
• LCD
Waktu
• 90 menit
Proses fasilitasi: • Jelaskan tujuan sessi. • Laksanakan games ‘teamwork’ (dalam contoh ini: “pesawat terbang”)
164
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
- Bagi peserta menjadi 2-3 kelompok.
tanggapan dari anggota kelompok?
- Instruksikan kepada kelompok
- Apakah ada bentuk lain dari usulan
untuk membuat miniature pesawat
pesawat terbang sebelum bentuk
terbang yang terbuat dari bahan-
final? Bagaimana proses hingga
bahan yang tersedia di sekitar tempat
disetujuinya bentuk akhir? Apa peran
pelatihan. Syarat utama adalah
masing-masing anggota kelompok?
miniature pesawat terbang harus
- Apakah ada peran-peran unik
dapat berfungsi (terbang) dengan
(dominan, pihak yang lemah, hanya
baik. Komponen pesawat terbang
berperan jika diminta, dll) yang
merupakan rangkaian dari kontribusi
ditemukan? Mengapa? Bagaimana
seluruh peserta. Dengan kata lain,
reaksi/respon anggota kelompok lain
seluruh peserta wajib berkontribusi
saat itu?
pada proses pembuatan miniature
•
terhadap pengertian bekerja dalam team
pesawat terbang. - Sampaikan batas waktu games
(teamwork). Tuliskan point-point yang
(maksimal 30 menit). - Pada akhir games, mintalah
disampaikan peserta pada flipchart. •
eksplorasi pendapat peserta tentang
pembuatan pesawat dan minta
teamwork, dan minta peserta
mereka menerbangkannya.
menjelaskan peran masing-masing actor dalam video tersebut. Tuliskan point-
menjadi juri untuk menentukan kelompok terbaik. Sampaikan
point peserta pada flipchart. •
Jika diperlukan, tayangkan video lainnya
bahwa penilaian didasarkan pada
untuk mendapatkan perspektif lain dari
kemampuan terbang.
teamwork.
- Sediakan hadiah bagi kelompok pemenang. Setelah presnetasi, lakukan diskusi bersama untuk menghubungkan games dengan materi “bekerja dalam tim”. •
Tayangkan video tentang teamwork;
perwakilan peserta presentasi proses
- Jika ada observer, mintalah observer
•
Lakukan eksplorasi pengetahuan peserta
•
Sampaikan materi “Bekerja Dalam Team”.
•
Exercise setelah materi: - Minta anggota kelompok kembali pada kelompoknya. - Tugas kelompok adalah
Arahkan peserta dengan pertanyaan-
menggambarkan bentuk pesawat
pertanyaan focus:
yang telah mereka hasilkan pada
- Apa perasaan peserta?
kertas plano, dan minta masing-
- Apa yang terjadi pada awal proses
masing orang memberikan tanda dan
www.kinerja.or.id
pembuatan pesawat terbang? Siapa
keterangan/fungsi pada komponen
yang memulai pembicaraan? Apa
pesawat yang mereka kontribusikan.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
165
Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial
Minta peserta mendefenisikan nilai
(tim) dan kepemimpinan sosial. Dengan begitu
penting dari komponen tersebut
tingkat kepemimpinan dapat dibedakan menjadi
dengan cara menuliskan apa yang
Kepemimpinan Personal, Kepemimpinan Organisasi
akan terjadi jika komponen tersebut
dan Kepemimpinan Publik atau sosial.
hilang/tidak terpasang. Minta
•
•
kelompok melakukannya secara
Dalam tingkat kelompok, peran kepemimpinan
bergantian.
sosial: “Di depan memberi contoh, di tengah-tengah
- Presentasikan.
membangun visi, dan di belakang memberdayakan”,
Pada saat presentasi, tuliskan point-
juga perlu diaplikasikan terlebih dahulu. Tim yang
point penting pada flipchart, dan berikan
baik adalah tim yang kemampuannya lebih besar
highlight pada point yang unik/menarik.
daripada total penjumlahan kemampuan anggota
Tutup sessi dengan menampilkan slide/
tim. Tim yang baik akan menjadi pelopor perubahan
video inspirasi untuk Teamwork.
sosial menuju ke arah yang lebih baik. Secara singkat: “Sebuah tim adalah sekelompok orang yang bergabung untuk mencapai satu tujuan”.4
Bahan Bacaan IV
Dinamika Tim Bruce W Tuckman, seorang psikolog Amerika telah
Kepemimpinan dalam Tim Seorang pemimpin yang memiliki visi perubahan sosial tentu tidak bisa bekerja sendiri di dunia nyata karena fenomena sosial sifatnya organik dan dinamis tergantung pada perubahan perilaku aktor-aktor di dalamnya dan tergantung pada dinamika lingkungan yang rumit. Seperti yang telah diuraikan dalam bagian terdahulu, kepemimpinan dapat diaplikasikan dalam berbagai satuan sosial, mulai dari tingkat keluarga, kelompok kecil
4 5
166
memelopori penyelidikan tentang kelompok kecil. Dalam hal ini pengertian suatu tim bisa berupa kelompok kecil. Dalam kajiannya mengenai perkembangan kehidupan kelompok kecil, Tuckman mengajukan hipotesis bahwa perkembangan kelompok selalu melalui tahapan forming, storming, norming dan performing. Kajian selanjutnya dalam penyelidikan Tuckman mengusulkan tambahan tahapan adjourning dalam perkembangan kelompok kecil.5 Forming dapat diterjemahkan sebagai tahapan pembentukan kelompok, storming adalah tahapan keributan, norming adalah tahap
CorporateTrainingMaterials.com Bruce W. Tuckman dan Mary Ann C. Jensen, Desember 1972, “Stages of Small-Group Development Revisited” dalam Group & Organization Studies, ABI/INFORM Global
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
pembentukan aturan dan performing adalah tahapan
dalam perkembangan kelompok disebut adjourning
ketika kelompok berhasil menampilkan kinerjanya.
yang berarti penutupan atau pembubaran suatu
Sedangkan tahap terakhir yang ditambahkan
kelompok.
Berikut ini satu diagram6 yang menggambarkan Model Tuckman tentang perkembangan tim:
• Mencapai hasil yang efektif dan memuaskan • Anggota menemukan solusi masalah melalui kendali yang sesuai PERFORMING
TUGAS
• Anggota bersepakat mengenai peran dan proses-proses pemecahan masalah
• Anggota berkolaborasi • Anggota saling peduli • Kelompok mengokohkan identitas yang unik • Anggota berkolaborasi
NORMING • Mengidentifikasi kekuasaan dan mengendalikan isu • Mendapatkan ketrampilan dalam komunikasi • Mengidentifikasi sumber daya
• Keputusan dibuat melalui negosiasi dan konsensus
STORMING • Mengokohkan harapan pada tingkat dasar • Mengidentifikasi kesamaan • Menyepakati tujuan bersama FORMING • Membuat kontak atau ikatan • Mengembangkan kepercayaan (Trust) • Anggota tergantung
• Mengukuhkan perbedaan ide, perasaan dan opini • Bereaksi terhadap kepemimpinan • Anggota bebas atau saling berlawanan
PERILAKU
• • •
Setiap tahapan dibangun berdasarkan tahapan sebelumnya Setiap tahapan adalah persiapan untuk tahapan kinerja Lompatan terhadap tahapan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja
6 Diterjemahkan dari http://salvos.org.au/scribe/sites/2020/files/Resources/Transitions/HANDOUT_-_Tuckmans_ Team_Development_Model.pdf
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
167
Bekerja dalam Tim Mendorong Perubahan Sosial
Tahapan Pengembangan Tim Tahap 1: Forming • Individu-individu tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan. • Misi tidak dimiliki oleh kelompok. • Kebingungan terhadap arah yang dituju. • Belum ada kepercayaan • Pembelajaran pada tingkay yang tinggi. • Tidak ada sejarah kelompok; tidak akrab dengan anggota kelompok • Belum ada norma tim • Anggota saling memeriksa • Anggota tidak berkomitmen terhadap tim
168
Tahap 2: Storming
Tahap 3: Norming
Tahap 4: Performing
• Peran dan tanggung jawab mulai diajukan. • Agenda-agenda mulai ditampilkan. • Pemecahan masalah tidak berhasil dengan baik. • Anggota ingin merubah misi tim. • Mencoba ide-ide baru. • Terjadi pengelompokan. • Anggota mulai menetapkan batas. • Kecemasan berkembang. • Anggota bersaing untuk jabatan dan kekuasaan. • Persaingan meningkat. • Kelompokkelompok bersaing mengendalikan tim. • Semangat kelompok kecil. • Banyak terjadi serangan yang bersifat personal. • Puncak tingkat partisipasi pada sekelompok dan paling rendah pada kelompok yang lain.
• Ada keberhasilan. • Tim mulai memiliki sumber daya untuk melakukan pekerjaannya. • Terbangun penghargaan dan kepercayaan. • Tujuan didefinisikan dengan baik. • Umpan balik banyak diberikan, diterima dengan baik dan obyektif. • Tingkat kepercayaan tim tinggi. • Pemimpin mem perkuat perilaku. • Anggota memperkuat norma tim. • Agenda tertutup mulai terbuka. • Tim menjadi kreatif. • Motivasi individu berkembang. • Tim mendapat komitmen dari semua anggota dalam kaitan dengan arah dan tujuan.
• Anggota tim merasa termotivasi • Anggota berkorban untuk kebutuhan tim. • Tidak ada kejutan. • Operasi tim sangat efisien. Pemborosan sangat kecil. • Anggota kelompok memiliki wawasan yang obyektif. • Anggota menikmati keberhasilan tim. • Orientasi “kita” versus “saya” • Kebanggan yang tinggi terhadap tim. • Keterbukaan dan dukungan. • Empati • Kepercayaan yang tinggi dari setiap orang. • Kinerja tim yang luar biasa. • Berani menghadapi risiko.
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
www.kinerja.or.id
Tahapan Tindakan : Forming ke Storming • Tetapkan misi.
Tahapan Tindakan: Storming ke Norming • Pemimpin tim harus secara
• Tetapkan tujuan.
aktif mendukung dan
• Tetapkan peran.
memperkuat perilaku tim,
• Harga kebutuhan untuk keluar
fasilitasi kelompok agar
dari tahapan forming. • Pemimpin harus mengarahkan. • Carilah jalan untuk membangun kepercayaan. • Tetapkan struktur penghargaan. • Ambil risiko. • Kumpulkan anggota secara teratur untuk melakukan tugas yang umum. • Pertahankan kekuatan. • Putuskan sekali untuk semua berada dalam tim.
menang, ciptakan lingkungan yang kreatif. • Pemimpin harus meminta dan mengharapkan hasil.
Tahapan Tindakan: Norming ke Performing • Pertahankan tradisi. • Saling menghargai dan saling memuji. • Evaluasi diri dan jangan mencari alasan. • Bagi peran kepemimpinan dalam tim berdasarkan siap yang terbaik dalam
• Hargai dan umumkan
melakukan sesuatu.
kemenangan tim.
• Bagi penghargaan dan
• Arahkan pada tujuan dan kegiatan
keberhasilan. • Selalu berkomunikasi.
• Saling menyimak.
• Bagi tanggung jawab.
• Atur tim dan waktunya secara
• Delegasikan tugas di dalam
bersama-sama. • Setiap orang aktif bekerja
kelompok. • Luangkan waktu untuk tim.
untuk menciptakan lingkungan
• Tingkatkan target tim.
yang mendukung.
• Selektif dalam menerima
• Miliki visi “Kita akan berhasil!”
anggota baru dalam tim,
• Minta dan terimalah umpan
latih untuk mempertahankan
balik.
semangat tim.
• Bangun kepercayaan dengan menghargai komitmen.
www.kinerja.or.id
Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan
169
IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS
USAID-KINERJA Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Phone: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 Email:
[email protected] www.kinerja.or.id