PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF MATERI APRESIASI PUISI DAN PROSA UNTUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh Adi Winata, Budi Koestoro, Nurlaksana Eko Rusminto FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No 1 Bandarlampung e-mail:
[email protected] Hp. 085669904267
Abstract: The Development of Interactive Module on Poem and Prose Appreciation Material at SMK Wiratama Kotagajah. The objective of this research are, 1) to produce products heve form module interactive on prose and poem of indonesia language lesson, 2) to know the effective module interactive on poem and prose appreciation learning process, 3) to know the efficiency module interactive on prose and poem appreciation material. Kind of this research is research and development, product validated by the expert of instructional design, the expert of material and the expert of multimedia. The product has try out of students through two step. They are, experiment of small group and experiment of big group. The subject in this research are students of twelfth class of SMK Wiratama Kotagajah. The data collected by evaluation sheet from the expert of instruction desigh, the expert of material, the expert of multimedia, sheet for exercise and angket. To analize data the researcher uses descriptive analyze and t-test. The result of this research are: 1) the development interactive module on prose and poem material through requirement analysis step, instructional design, design and developing media, try out, revision and final product. 2) increasing of student’s learning achievement mith average 2,83 using modul interactive, 3) basic compentence learning of appreciation poem and prose using module interactive has efficiency like saving time is more than learning prosess using book or module printing, 4) module interactive has good interesting and evident to increase student’s motivation to constant of student’s assignment. Key Word: module interactive, poem and prose appreciation Abstrak: Pengembangan Modul Interaktif Materi Apresiasi Puisi dan Prosa untuk Sekolah Menengah Kejuruan Wiratama Kotagajah. Penelitian ini bertujuan 1) dihasilkannya produk produk berbentuk modul interaktif materi apresiasi prosa dan puisi mata pelajaran bahasa Indonesia, 2) diketahuinya efektivitas modul interaktif pada pembelajaran materi apresiasi prosa dan puisi, 3) diketahuinya efisiensi modul interaktif pada pembelajaran materi apresiasi prosa dan puisi, 4) diketahuinya daya tarik modul interaktif pada pembelajaran materi apresiasi prosa dan puisi. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) produk divalidasi oleh ahli desain pembelajaran, ahli materi dan ahli multimedia. Produk diujicobakan kepada siswa melalui dua tahap, yaitu uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas XII SMK Wiratama Kotagajah. Data dikumpulkan melalui lembar evaluasi untuk ahli desain pembelajaran, ahli materi, ahli multimedia, lembar untuk kerja dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan t-test. Hasil penelitian ini adalah 1) Pengembangan modul interaktif materi apresiasi prosa dan puisi melalui tahap analisis kebutuhan, desain pembelajaran, desain dan pengembangan media, uji coba dan revisi serta produk final; 2) Modulinteraktif meningkatkan prestasi belajar siswa rata-rata 2,83; 3) Pembelajaran kompetensi dasar mengapresiasikan prosa dan puisi menggunakan modul interaktif memiliki efisiensi berupa penghematan waktu lebih besar dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan media buku atau modul cetak; dan 4) Modul interaktif memiliki daya tarik yang baik dan terbukti meningkatkan motivasi siswa untuk tetap pada tugas belajarnya. Kata Kunci: apresiasi prosa dan puisi, modul interaktif keagamaan,
1. PENDAHULUAN Lahirnya
Undang-Undang
Indonesia
Nomor
20
Republik
Tahun
2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional di
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan
yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat, bangsa, dan Negara.
tengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara
didasari
bahwa
sistem
harus
mampu
pendidikan
nasional
menjamin
pemerataan
kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi
dan
pendidikan tantangan
efisiensi
manajemen
untuk sesuai
menghadapi
dengan
tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan
pendidikan
terencana,
secara
terarah,
dan
Mata
pelajaran
Indonesia
adalah salah satu mata pelajaran adaktif dalam
setiap
jenjang
pendidikan,
Bahasa Indonesia juga sebagai mata pelajaran yang ada di ujian nasional termasuk
untuk
Sekolah
Menengah
Kejuruan (SMK), jadi siswa diharapkan mampu menguasai setiap kompetensi dasar
yang
pelajaran
terdapat
bahasa
dalam
Indonesia.
mata Semua
tujuan pembelajaran bahasa Indonesia akan
berkesinambungan.
bahasa
tercapai
jika
pembelajaran
berlangsung secara efektif dan siswa Salah
satu
cita-cita
nasional
bangsa
mengalami
Indonesia yang terdapat di pembukaan
bermakna
Undang-Undang
sumber
Dasar
1945
alinea
pembelajaran serta
yang
ditunjang
daya
yang
dengan memadai.
keempat adalah mencerdaskan kehidupan
Keefektifan pembelajaran digambarkan
bangsa.
oleh
Dalam
hal
ini
pemerintah
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
siswa.
pendidikan
efektif
di
Indonesia.
Pendidikan
prestasi
belajar
Dengan
kata
yang lain,
pembelajaran
dicapai semakin yang
adalah usaha sadar dan terencana untuk
dilaksanakan,
mewujudkan suasana belajar dan proses
meningkat
pembelajaran agar peserta didik secara
Namun,
aktif mengembangkan potensi dirinya
menunjukkan
untuk
siswa yang belum dapat mencapai
memiliki
kekuatan
spiritual
maka
prestasi kenyataan bahwa
akan belajar di masih
semakin siswa. lapangan banyak
prestasi yang memuaskan. Hal tersebut
faktor-faktor yang berasal dari dalam
tergambar
penelitian
diri siswa sendiri, seperti rendahnya
lakukan
motivasi belajar, cara belajar yang
kemampuan
kurang efektif, minimnya frekuensi dan
mengapresiasikan prosa dan puisi pada
jumlah waktu belajar, tingkat disiplin
siswa kelas XII Managemen Bisnis
diri yang rendah maupun faktor-faktor
SMK
yang berada di luar diri siswa seperti,
pada
pendahuluan untuk
hasil
yang
penulis
mengetahui
Wiratama
Kotagajah
sebagai
berikut. Tabel 1.1
kurang tepatnya strategi pembelajaran Kemampuan Siswa materi
apresiasi prosa dan puisi
yang
dipilih
memotivasi
oleh
siswa
guru
dalam
dalam
belajar,
memfasilitasi proses belajar, melayani Prosentase
perbedaan
(%)
pembelajaran
12
30,7
mendorong terjadinya interaksi, serta
< 71
27
69,2
kurangnya pemanfaatan media-media
Jumlah
39
100
yang
Nilai
Jumlah
> 70
individu,
menciptakan
yang
bermakna,
dapat
Table di atas menunjukkan bahwa
mempermudah
kemampuan
siswa
dalam
mengapresiasikan
prosa
dalam dan
puisi
memperjelas penyampaian
pembelajaran
dan pesan serta
meningkatkan gairah belajar para siswa
presentasi masih rendah, karena baru
untuk
30,7% siswa yang berhasil melampaui
secara utuh.
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Mulyasa
Kompetensi
ditetapkan
bahwa, pembelajaran dapat berhasil
pada mata diklat ini, yaitu 7,1. Padahal
jika guru memiliki beberapa kesiapan
kompetensi ini sangat dibutuhkan siswa
di
khususnya
pembelajaran,
Wiratama
Dasar
yang
siswa-siswi karena
di
kompetensi
merupakan kompetensi
SMK ini
yang paling
menguasai
(2006:164)
antaranya
menguasai
diujikan pada Ujian Sekolah dan Ujian
mengeliminasi
Nasional.
kurang belajar
siswa
tersebut, bisa jadi disebabkan oleh
menyatakan
proses
memahami
dan
kompetensi,
memahami peserta didik, menggunakan metode
prestasi
pelajaran
menyiapkan
standar
banyak muncul pada soal-soal yang
Rendahnya
materi
yang
bervariasi, bahan-bahan
penting,
perkembangan
mampu yang
mengikuti pengetahuannya
mutakhir, dapat memotivasi peserta
didik,
menghubungkan
pengalaman
yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan. Pendapat ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mensyaratkan bahwa proses
pembelajaran
pendidikan interaktif,
pada
satuan
diselenggarakan
secara
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi
aktif,
serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan
bakat,
minat,
dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan perhatian siswa. Hasil observasi ini juga menunjukkan masih rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran bertanya,
khususnya
mengerjakan
diberikan
guru
mengumpulkan
dalam
tugas
dan
yang
ketepatan
tugas,
siswa
menyatakan masih mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, guru belum mampu
membagi
perhatian
dan
memberikan respon yang merata pada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran,kurangnya penunjang
dalam
buku
pelajaran
bahasa
indonesia, belum tersedianya modul
Mengacu pada uraian tersebut di atas,
cetak yang dapat digunakan siswa
penulis
untuk belajar secara mandiri, serta guru
tertarik
penelitian
untuk
untuk
melakukan
mengembangkan
lebih
banyak
hanya
menggunakan
modul interaktif dalam pembelajaran
metode ceramah dalam pembelajaran,
bahasa Indonesia materi apresiasi prosa
dan
dan puisi untuk sekolah menengah
pembelajaran secara variatif yang dapat
kejuruan.
mendorong
Berdasarkan pendahuluan
hasil yang
penulis
penelitian lakukan
didapatkan temuan bahwa guru masih mengalami kesulitan khususnya dalam menetapkan strategi dan metode yang tepat dalam pembelajaran, memberikan perhatian pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, memberikan respon terhadap pertanyaan siswa, dan
belum
memanfaatkan
motivasi
siswa
media
untuk
belajar, serta waktu tatap muka yang singkat. Pelajaran bahasa Indonesia di SMK
Wiratama
Kotagajah
hanya
memiliki 3 jam tatap muka dalam penyampaian materi di masing-masing kelas jadi dalam 1 minggu hanya 1 kali tatap muka untuk
pelajaran bahasa
Indonesia. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengacu pada temuan-temuan di
atas, diperlukan suatu inovasi dalam
terhadap
bentuk
media
disajikan guru di dalam kelas. Selain
multimedia
itu, modul ini juga diharapkan dapat
interaktif sehingga dapat meningkatkan
berfungsi sebagai pengganti (substitusi)
kualitas
yang
pengembangan
pembelajaran
berupa
kinerja
dan
kualitas
hasil
materi
dapat
pembelajaran
menggantikan
yang
sebagian
pembelajaran mata diklat Keterampilan
besar peran guru. Ini dapat menjadi
Komputer dan Pengelolaan Informasi.
alternatif
Peningkatan kualitas kinerja guru dan
pembelajaran agar siswa dapat belajar
peserta
secara
didik
dalam
pembelajaran
sebagai
mandiri
sebuah
dan
model
secara
luwes
dikemukakan Januszewksi dan Molenda
mengelola kegiatan pembelajarannya
(2008:
sesuai dengan waktu, gaya belajar, dan
35)
ditandai
dengan
dapat
memberikan pengalaman belajar yang baru dan lebih peserta
lebih berharga pada
didik,
memberikan
level
pemahaman yang lebih dalam, dapat membantu
peserta
didik
menguasai
tingkat keterampilan yang lebih tinggi, dapat mengurangi waktu belajar, dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Senada dengan pendapat ini, Reigeluth (2009: 77) mengemukakan 3 (tiga) kriteria untuk baik
suatu
mengevaluasi seberapa metode
bekerja
dalam
mencapai hasil pembelajaran, yaitu: efektivitas, efisiensi, dan daya tarik. Selain
itu,
modul
yang
Pemilihan
modul
interaktif
sebagai
alternatif untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kualitas hasil pembelajaran bahasa Indonesia ini juga mengacu pada ketersediaan sarana dan prasana yang
memungkinkan
pemanfaatan
multimedia interaktif sebagai media pembelajaran
di
SMK
Wiratama
Kotagajah, dan hasil penelitian Mayer dan McCarthy (1995), dan Walton (1993) dalam Sidhu (2010: 24) bahwa pemanfaatan
multimedia
dapat
meningkatkan hasil belajar 56% lebih
dihasilkan
dalam penelitian pengembangan
kecepatan belajar masing-masing.
besar, konsistensi dalam belajar 50-
ini
60% lebih baik dan ketahanan dalam
sebagai
memori 25-50% lebih tinggi, sedangkan
pelengkap (komplemen) yang mampu
Riyana (2007: 6) menyatakan bahwa
melengkapi
multimedia
diharapkan dapat
atau
berfungsi
menunjang
materi
interaktif
pembelajaran yang diterima siswa di
memperjelas
dalam
penyajian pesan
kelas
agar
dapat
lebih
memantapkan tingkat penguasaan siswa
bersifat
dan
dapat
1)
mempermudah
agar tidak terlalu
verbalistis,
2)
mengatasi
keterbatasan waktu, ruang, dan daya
berupa
indera, baik siswa maupun guru, 3)
diklat
dapat
dan
apresiasi prosa dan puisi . Penelitian
meningkatkan
dan pengembangan ini mencakup proses
digunakan
bervariasi,
secara
seperti
tepat
multimedia bahasa
interaktif
mata
Indonesia
motivasi dan gairah belajar para siswa
pengembangan
untuk
pelajaran
sebagaimana dikemukakan Richey &
mengembangkan
Klein (2007 : 1) bahwa penelitian
kemampuan siswa dalam berinteraksi
pengembangan adalah “the systematic
langsung
study
menguasai
secara
materi
utuh,
dengan
lingkungan
dan
of
dan
materi
design,
validasi
produk
development
and
sumber belajar lainnya terutama bahan
evaluation processes with the aim of
ajar yang berbasis ICT, memungkinkan
establishing an empirical basis for the
siswa untuk belajar secara mandiri
creation
sesuai kemampuan dan minatnya, dan
instructional products and tools and
memungkinkan para siswa untuk dapat
new or enhanced models that govern
mengukur atau mengevaluasi sendiri
their development”.
of
instructional
and
non-
hasil belajarnya. Pengembangan
modul
menggunakan
aplikasi
interaktif
ini
Macromedia
Flash 8 dan modle, karena aplikasi ini banyak
digunakan
untuk
membuat
aplikasi multimedia interaktif seperti demo produk dan tutorial interaktif, animasi dan gambar konsisten dan fleksibel, kualitas gambarnya terjaga, waktu loading-nya yang cepat dan fitur-fitur
lainnya
yang
dapat
membantu pembuatan multimedia lebih
Borg dan Gall (1983: 775) mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam pendekatan ini, yaitu "research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision,
testing, final product revision, and dissemination and implementation". Masing-masing dari tahapan tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
cepat dan tepat (Chandra, 2004:1)
1.
Penelitian ini merupakan penelitian dan
Development)
(Research media
Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan
2. METODE PENELITIAN
pengembangan
operational field
and
pembelajaran
informasi pengamatan
(kajian kelas),
pustaka
dan
identifikasi
permasalahan yang dijumpai dalam
pembelajaran,
dan
merangkum
permasalahan 2.
Melakukan
dan biaya. perencanaan.
Aspek
yang penting dalam perencanaan adalah
penelitian karena keterbatasan waktu
pernyataan
tujuan
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengembangan
harus dicapai pada produk yang
Modul
Interaktif
akan dikembangkan.
Pada tahap ini, penulis melakukan
3.
Mengembangkan produk awal
kajian terhadap produk-produk modul
4.
Melakukan uji coba tahap awal,
interaktif serupa yang sudah pernah
yaitu evaluasi pakar bidang desain
dikembangkan sebelumnya. Tujuannya
pembelajaran, teknologi informasi,
adalah
dan multimedia.
membandingkan efektivitas fitur-fitur
Melakukan revisi terhadap produk
yang ada pada produk-produk tersebut
utama, berdasarkan masukan dan
agar dapat diterapkan pada media yang
saran-saran dari hasil uji lapangan
akan dikembangkan. Pada penelitian
awal
ini, penulis melakukan kajian terhadap
5.
6.
7.
Melakukan
uji
coba
digunakan
untuk
untuk
menguji
dan
lapangan,
2 (dua) produk modul, yaitu modul
mendapatkan
yang berbentuk buku dan buku ajar
evaluasi atas produk. Angket dibuat
(buku paket), dalam melakukan kajian,
untuk mendapatkan umpan balik
penulis merujuk pada kriteria yang
dari siswa yang menjadi sampel
dikemukakan (Lee & Owen, 2008:367),
penelitian.
yaitu
Melakukan revisi terhadap produk
(instructional
operasional, berdasarkan masukan
materi (material review), dan c) kriteria
dan saran-saran hasil uji lapangan
penampilan (presentation criteria).
dan praktisi pendidikan.
Pada
a)
kriteria
kriteria
criteria),
pembelajaran b)
pembelajaran,
kriteria
baik
produk modul berbentuk buku maupun Tahap ke-8 Uji Coba Operasional, Tahap ke-9 Perbaikan Produk Akhir, dan Tahap ke-10 Deseminasi tidak dilakukan. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke-1 sampai tahap ke-7,
sesuai
dengan
kebutuhan
buku ajar (buku paket) tidak dirancang sebagai
media
pada
pembelajaran
kompetensi dasar menggapresiasikan prosa dan puisi mata pelajaran bahasa Indonesia,
sehingga
tidak
sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran mata
pelajaran ini. Kedua produk ini juga
Berdasarkan
tidak memberikan informasi tentang
produk
kompetensi
sebagian besar kriteria materi (material
yang
harus
dikuasai
hasil
tersebut
telah
kedua
memenuhi
pengguna setelah pembelajaran, serta
review),
tidak
(presentation criteria) sehingga dapat
menyediakan
evaluasi
untuk
dan
review,
mengukur penguasaan siswa setelah
diterapkan
pembelajaran
dikembangkan,
Pada kriteria materi (material review) kedua produk sudah memenuhi kriteria pada aspek kebenaran materi secara konsep, ketepatan urutan penyajian materi,penggunaan bahasa yang baik dan benar, ketepatan penggunaan kata, istilah,
dan
kalimat,
konsistensi
kriteria
pada
pembelajaran
penampilan
media
yang
namun
akan
kriteria
(instructional
criteria)
tidak dapat dipenuhi, karena kedua produk ini tidak dirancang sebagai media
pembelajaran
khusus
untuk
pembelajaran bahasa indonesia materi mengapresiasikan prosa dan puisi. Berdasarkan
hasil
penggunaan kata, istilah dan kalimat,
pembelajaran
dan kemudahan pengoperasian media
penelitian tahap kedua yang dituangkan
yang memungkinkan siswadapat belajar
dalam
secara
Pengembangan Program, dan bentuk
mandiri.
aspekkejelasan
Namun
tujuan
pada
pembelajaran
yang
analisis
dilakukan
bentuk
penyampaian
Garis
pesan
pada
Besar
pada
modul
dan Kejelasan umpan balik (feedback)
interaktif dengan program modl, maka
tidak terpenuhi.
bahan-bahan
Pada kriteria penampilan (presentation criteria), kedua produk sudah belum memenuhi kriteria kemudahan dalam proses pembelajaran, pemahaman teks dan
narasi,
gambar,
kemenarikan
sajian
animasi,
tampilan komposisi
warna dan tata letak (layout) serta kemudahan
pemahaman
materi
dan
contoh, untuk belajar secara mandiri dan penumbuhan motivasi.
dipilah-pilah
yang
dikumpulkan
berdasarkan
kebutuhan
pengembangan, yaitu sebagai berikut. 1.
Untuk
substansi
materi
penulis
mengacu pada dua hal sebagai berikut. a. 3
MODUL bahasa Indonesiaunggul 2005Apresiasi
Prosa
dan
PuisiDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Jenderal
KejuruanDirektorat Manajemen
Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
b. Buku
paket
bahasa
processes lead predictably to quality
Indonesia 3 Diterbitkan oleh
products, and that the products lead
Pusat PerbukuanDepartemen
predictably to effective learning” dan
Pendidikan Nasional Tahun
“technology
2008
performance not only of learners but
can
improve
the
2. Untuk melengkapi sajian modul
also of those who design and deliver
interaktif , penulis menambahkan
instruction. It can reduce learning time
video pembacaan puisi dari WS.
and increase learning effectiveness”.
Rendra, video iklan oreo, dan video pementasan drama singkat.
Berdasarkan efektivitas
2. Efektivitas Produk
Berdasarkan hasil posttest pada kelas kontrol diketahui bahwa rerata skornya adalah.70,17. Sedangkan rata-rata skor
bukan
kualitas
kinerja
posttest pada kelas eksperimen adalah 73 lebih tinggi dari rerata skor posttest pada kelas kontrol. Dengan dukungan data yang berdistribusi normal dan homogen dan test yang menunjukkan
(2,345>
hitung
lebih besar dari t
1,99),
perbedaan
terlihat
yang
pembelajaran produk
modul
pembelajaran
adanya
signifikan
yang
table
dari
menggunakan
pembelajaran.
yang
siswa,
tapi
guru
juga dalam
Sebagaimana
telah
efektivitas
pembelajaran sangat ditentukan oleh kinerja guru, karena guru memiliki pengaruh yang kuat dan tahan lama pada siswa mereka. Mereka secara langsung siswa pelajari,
mempengaruhi
belajar,
apa
seberapa
bagaimana
yang
mereka
banyak
mereka
belajar, dan cara mereka berinteraksi satu sama lain dan dunia di sekitar mereka.
menggunakan Hasil
hal
ini
dengan
mengacu pada pendapat Januszewski & Molenda
ditandai
meningkatnya
sebelumnya,
evaluasi
pembelajaran, melihat
atas,
interaktifdan
media presentasi. Peneliti
saja
kinerja
diuraikan
di
pembelajaran
dengan
kualitas
bahwa nilai t
pendapat
(2008:5&55)
bahwa
“to
improve performance most often entails a claim of effectiveness: that the
pembelajaran
oleh
secara dalam
ahli
desain
umum
desain
multimedia
interaktif baik, dan layak diuji cobakan lebih lanjut setelah dilakukan revisi pada bagian yang diperlukan yaitu pemberian tombol kontrol suara pada
halaman pembuka dan revisi pada
dalam
cover
prosa dan
kemasan
CD
multimedia
interaktif
puisi Memeran
2
kan
(90
Hasil uji efisiensi yang menunjukkan
tokoh
menit)
bahwa nilai rasio perbandingan waktu
dalam
yang diperlukan pada pembelajaran
video
3. Efesiensi Waktu Produk
dengan modul interaktif lebih besar dari pada pembelajaran menggunakan media presentasi membuktikan bahwa modul terbukti efisien digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia materi
jam 4
jam
(180
menit)
Mendekl
2
jam 4
amasikan
(90
sebuah
menit)
jam
(180
menit)
puisi 4. Daya Tarik Produk
mengapresiasikan prosa dan puisi Dari WAKTU POKOK
MUKA
BAHAS
Kelas
AN
Eksperi men
Mengena l
1
TATAP
hasil
angket
pada
uji
coba
kelompok besar diperoleh data bahwa pada
aspek
kemenarikan 82,86%
modul
Kelas
interaktif
responden
Kontrol
menyatakan baik sekali dan 17,14% menyatakan baik. Pada segi Kesesuaian
jam 2
Prosa (45
jam
(90
menit)
dan puisi
menit)
Mempela
1
jari
(45
bentuk-
menit)
penggunaan
warna
tulisan
dengan
warna latarnya 74,29 % responden menyatakan baik sekali dan 25,21%
jam 2
jam
(90
menit)
menyatakan baik. Pada segi tingkat keterbacaan teks pada program tutorial 82,86
responden
menyatakan
baik
bentuk
sekali dan 17,14% menyatakan baik.
prosa dan
Pada
puisi
musik pengiring, 65,71% responden
Mempela
2
jari
(90
unsur-
menit)
unsur intriksik
jam 4
jam
menit)
(180
segi
keselarasan
penggunaan
memberikan penilaian baik sekali, dan 34,29% menyatakan baik. Sedangkan pada
segi
penggunaan
video
yang
disajikan memperjelas isi pesan 62,86
memberikan penilaian baik sekali dan
penilaian
37,14% menyatakan baik.
kemenarikan
Pada
aspek
interaktivitas,
97,14%
responden menyatakan bahwa fasilitas dalam
tutorial
membantu
interaktif
pengguna
sangat
baik
tutorial
pada
aspek
interaktif
dan
23,29% memberikan penilaian baik. Pada
aspek
interaktivitas
97,14%
dalam
berinteraksi
responden
memberikan
misalnya menjawab pertanyaan dan
sangat
mendapat respon dari tutorial interaktif
penilaian baik. Pada aspek kemudahan
baik
sekali,
menyatakan aspek
sementara
baik.
Sedangkan
kemudahan
761,43% penilaian
responden baik
kemudahan
2,86%
sekali
23,81%
penggunaan
2,86%
78,57%
memberikan
responden
penggunaan,
memberikan penilaian sangat baik dan
memberikan
21,43% memberikan penilaian baik.
pada
Pada aspek peran tutorial interaktif
mengoperasikan
interaktif,
pada
baikdan
penilaian
segi
tutorial
responden
dalam
proses
pembelajaran
memberikan penilaian baik. Pada segi
responden
kemudahan
sangat baik dan 15% memberikan
navigasi/berpindah
dari
satu menu sub menu ke lainnya dalam
memberikan
85%
penilaian
penilaian baik.Sedangkan pada aspek
tutorial interaktif serta fasilitas tutorial interaktif
dalam
pengguna
mempelajari
presentasi
88,57%
memudahkan software responden
memberikan penilaian baik sekalidan
petunjuk yang terdapat dalam program modul dan fasilitas modul interaktif dalam
memudahkan
pengguna
mempelajari materi apresiasi prosa dan
11,43% memberikan penilaian baik, sedangkan pada segi petunjuk yang terdapat
dalam
interaktif77,14%
tutorial
kemenarikan
diperoleh
Secara keseluruhan, hasil rekapitulasi angket pada penilaian daya tarik modul
22,46% menyatakan baik. rekapitulasi
penilaian baik sekali.
responden
memberikan penilaian baik sekali dan
Hasil
puisi 100% responden memberikan
prosentase
interaktif menunjukkan bahwa 80%
kesimpulan
responden menyatakan bahwa daya
bahwa 73,71% responden memberikan
tarik modul interaktif hasil penelitian
penghematan waktu lebih besar
dan pengembangan ini sangat baik.
dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan
media
presentasi dan modul cetak 4) Progam
SIMPULAN DAN SARAN
kompetensi
5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian,
pembahasan peneliti
interaktif
pada
mengapresiasikan
prosa dan puisi di kelas XII SMK
hasil
Wiratama kotagajah ini memiliki
menyimpulkan
daya tarik yang baik.
bahwa: 1) Program
modul
interaktif
pada
kompetensi dasar mengapresiasikan prosa dan puisi di kelas XII SMK Wiratama
kotagajah
berbentuk
aplikasi modl merupakan modul interaktif
pembelajaran
mata
pelajaran bahasa Indonesia yang dikemas dalam keping CD dengan judul
program
"Multimedia
interaktif modul interaktif materi
2) Pembelajaran menggunakan modul interaktif
mampu
kemampuan
belajar
meningkatan siswa
pada
materi apresiasi prosa dan puisi dibanding yang presentasi
dengan
pembelajaran
menggunakan atau
media
dengan
modul
3) Pembelajaran
dengan
modul
kompetensi
dasar
mengapresiasikan prosa dan puisi kelas
Implikasi
1) Produk pembelajaran yang baik harus memenuhi kriteria efektifitas, efisiensi dan daya tarik. Efektifitas berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, efisiensi berkaitan dengan penggunaan waktu, tenaga, dan biaya untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, dan daya tarik berkaitan dengan bagaimana
tugas belajarnya. Di samping itu pengembangan
XII
SMK
Wiratama
kotagajah memiliki efisiensi berupa
suatu
pembelajaran pada
hasil
sehingga
produk
harus
didasarkan
analisis
kebutuhan
produk
yang
akan
dikembangkan benar-benar relevan dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan
cetak.
interaktif
5.2
memotivasi siswa untuk tetap pada
apresiasi prosa dan puisi.
di
modul
dan
relevan
dengan
karakteristik peserta didik yang menjadi
sasaran
kegiatan
pembelajaran. 2) Selain
terbatasnya
ketersediaan
media dan alokasi waktu untuk pembelajaran mata pelajaran
,
permasalahan lainyang umumnya
membangun sebuah dasar empiris
terjadi
untuk
pada
pembelajaran
penciptaan
produk-produk
komputer adalah tingkat kecepatan
pembelajaran, seharusnya menjadi
belajar siswa yang berbeda sering
prioritas utama para peneliti di
menyebabkan
bidang teknologi pendidikan untuk
guru
yang
mengampu mata diklat ini harus
dapat
menjelaskan
meningkatkan
hal
yang
sama
memfasilitasi
belajar,
kinerja
dan
berulang-ulang, karena pada saat
memecahkan
sebagian siswa terbentur pada suatu
belajar. Namun banyak kalangan
masalah,
yang memandang penelitian dan
sampai
siswa
lainnya
pada
belum
permasalahan
masalah-masalah
pengembangan
sebagai
suatu
tersebut. Program ini dibuat dalam
penelitian yang rumit karena selain
rangka
memerlukan waktu yang lama juga
mengatasi
kesulitan
tersebut, di mana pada saat siswa
tenaga
terbentur pada suatu permasalahan,
sedikit.
siswa
penelitian ini dapat terselesaikan
tersebut
dapat
mencari
dan
biaya
Pada
tidak
kenyataannya
sendiri solusinya pada program
dengan
multimedia interaktif ini. Dengan
tercapai. Hal ini dapat menjadi
demikian
tidak
menjelaskan
hal
yang
sama
untuk melakukan hal yang sama
3) Merujuk pada definisi teknologi pendidikan sebagai studi dan etika
kinerja
memfasilitasi
dan
meningkatkan
dengan
menggunakan,
menciptakan,
dan
mengelola
proses dan sumber daya teknologi yang sesuai dan definisi model penelitian
dan
pengembangan,
sebagai suatu penelitian sistematis pada proses desain, pengembangan dan
evaluasi
dapat
pijakan empirik bagi peneliti lain
pembelajaran menjadi lebih efisien.
pembelajaran
target
harus
sehingga
untuk
dan
lagi
berulangkali
praktek
baik
yang
dengan
tujuan
dengan obyek yang berbeda. 5.3
Saran
Berdasarkan
simpulan,
saran
dari
peneliti adalah sebagai berikut. 1) Bagi
sekolah,
modul
interaktif
dapat dijadikan dan dipergunakan sebagai untuk
alternatif meningkatkan
pembelajaran efektifitas,
efisiensi pembelajaran dan mampu memotivasi
siswa
untuk
tetap
terlibat dan pada tugas belajar baik pada
mata
pelajaran
bahasa
Indonesia maupun mata pelajaran
lain 2) Bagi
DAFTAR PUSTAKA guru-guru
mata
pelajaran
bahasa Indonesia, Produk modul interaktif
hasil
penelitian
pengembangan
ini
dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin memfasilitasi
belajar,
meningkatkan
kinerja
memecahkan
dan
masalah-masalah
belajarpada pembelajaran bahasa Indonesia,
sebagai
(complement), melengkapi
pelengkap
yaitu
materi
untuk
pembelajaran
yang diterima peserta didik di dalam
kelas
reinforcement
dan
siswa,
(pengayaan)
juga
yang
pengganti
(substitute), karena produk turotial interaktif
ini
dapat
digunakan
untuk belajar secara mandiri. 3) Bagi siswa, modul interaktif dapat digunakan
untuk
Januszewski & Molenda. 2008. Educational Technologi A definition with Commentary. USA: Taylor & Francis Group, LLC Lee. W.W. & Owens. D L. MultimediaBased Instructional Design, (2nd Ed.) San Francisco: Pfeiffer Mulyasa, E. 2006. Implementasi Kurikulum 2004:Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:Rosdakarya
sebagai
bersifat enrichment atau remedial bagi
Borg, Walter R. & Gall, Meredith D. 1983. Educational research. an introduction (4th ed.). New York: Longman Inc.
belajar
secara
mandiri, sehingga memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif
Reigeluth, C.M & Chellman, A.C. 2009. Instructional-Design Theories and Models Volume III, Building a Common Knowledge Base. New York: Taylor & Francis Richey, R.C & Klein J.D. 2007. Design and Development Research Methods, Strategies, and. Issues. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Riyana, Cepi. 2007. Pedoman Pengembangan Multimedia Interaktif. Bandung: Program P3AI Universitas Pendidikan Indonesia
dalam menemukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip
memecahkan
untuk
masalah,
dan
membangkitkan keingintahuan,dan memotivasi bereksplorasi
siswa dan
untuk melakukan
penemuan diri secara terstruktur.
Sidhu, Manjit Singh.2010. TechnologyAssisted Problem Solving for Engineering Education:Interactive Multimedia Applications. New York:IGI Global