PENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Vanti Istanti NIM. 11105241032
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JULI 2015
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
1
2
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
PENGEMBANGAN MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR THE DEVELOPMENT OF NATURAL SCIENCE MODULE FOR STUDENTS IN GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL Oleh:
Vanti Istanti, Jurusan Kurikulum dan Teknologi, email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran IPA tentang “Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit” yang layak bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi dan memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Langkah yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan draf produk, 4) uji coba lapangan awal, 5) merevisi hasil uji coba awal, 6) uji coba lapangan, 7) penyempurnaan produk akhir. Subjek uji coba penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sinduadi 2, dengan dua tahap pelaksanaan uji coba yaitu uji coba lapangan awal dengan 3 subjek, dan uji coba lapangan dengan 10 subjek. Teknik dan pengumpulan data mengggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan tahapan penelitian dan pengembangan model Borg and Gall yang telah dimodifikasi menjadi tujuh langkah. Hasil penelitian menunjukkan penilaian dari ahli materi dengan rata-rata skor 4,32 dengan kriteria sangat baik dan penilaian dari ahli media mendapatkan hasil rerata 4,71 dengan kriteria sangat baik. Hasil penilaian pada uji coba lapangan awal mendapatkan persentase 92,59% dengan kriteria layak dan hasil uji coba lapangan diperoleh persentase 98,89% dengan kriteria layak. Sehingga secara keseluruhan modul IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit layak digunakan sebagai bahan ajar yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Kata Kunci: Modul, IPA, SD Abstract The research aims to generate science learning module about “changes the appearance of the earth and celestial bodies” viable for grade 4 elementary school. This study is a research development that adapt and modify research and development Borg and Gall. Steps taken in developmnet of this research are: 1) research and information collecting, 2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5) main product revision, 6) main field testing, 7) operational product revision. Research instruments used were interview, observation, and questionnaires. Test subjects were students of class IV domestic elementary school sinduadi 2, with two stages of the implementation of the test is the initial field trials with 3 subjects and field trial with 10 subjects. Techniques of data collection using interviews, observation, documentation, and questionnaires. Data analysis using quantitative descriptive method. Research using the research and development stage Borg and Gall which has been modified into seven steps. The results showed the expert assesment of material to get a mean score of 4,32 with the criteria very well and the results of the assessment of the media experts to get a mean score of 4,71 with the criteria very well. Assesment in early field trials to get the percentage of 92,59% with a decent criteria and the results of field trials to get the percentage of 98,89 % with a decent criteria, so that the overall product sains module material changes in the appearance of the earth and celestial bodies is feasible as a result of the development of materials teaching that can be used independently by students. Keywords: Module, Sains, Elementary School
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
3
pembelajaran di kelas guru menerangkan
PENDAHULUAN Proses pembelajaran melibatkan
dan kemudian memberikan latihan untuk
berbagai pihak, tidak hanya melibatkan
siswa. Buku paket biasanya digunakan
pendidik dan siswa. Namun, peran dari
guru sebagai pedoman untuk menjelaskan
bahan ajar juga sangat dibutuhkan dalam
materi pelajaran di kelas, dan LKS
proses pembelajaran. Menurut Ika Lestari
digunakan untuk latihan-latihan soal siswa.
(2013: 2) bahan ajar adalah seperangkat
Sebagian besar siswa mengaku
materi pelajaran yang mengacu pada
senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam
kurikulum yang digunakan dalam rangka
(IPA). Pernyataan tersebut didapat dari
mencapai
dan
hasil angket yang menunjukkan 12 siswa
kompetensi dasar yang telah ditentukan.
senang belajar IPA dan 1 anak merasa
Bahan ajar berguna membantu pendidik
biasa saja. Namun pada kenyataannya,
dalam
kegiatan
meskipun siswa senang belajar IPA, nilai
pembelajaran. Bagi pendidik bahan ajar
yang dihasilkan belum memuaskan. Hasil
digunakan untuk mengarahkan semua
nilai ulangan pada semester ganjil hanya
aktivitasnya
seharusnya
berkisar pada standar Kriteria Ketuntasan
diajarkan kepada siswa dalam proses
Minimal (KKM) IPA yaitu 67. Salah satu
pembelajaran. Sedangkan bagi siswa akan
faktor yang menyebabkan hal tersebut
dijadikan
standar
kompetensi
melaksanakan
dan
yang
sebagai
seharusnya
pedoman
yang
terjadi karena siswa menemui kesulitan
selama
proses
dalam belajar IPA. Terlihat dari hasil
dipelajari
pembelajaran. Bahan ajar dapat berfungsi
angket
dalam pembelajaran individul yang dapat
siswa menemui kesulitan saat belajar IPA
digunakan
karena materi susah dipahami.
untuk
menyusun
dan
didapatkan
kesimpulan
bahwa
mengawasi proses pemerolehan informasi
Ibu PYA selaku guru kelas IV
peserta didik. Bahan ajar tersebut adalah
mengungkapkan pada mata pelajaran IPA
modul yang dirancang untuk membantu
ada materi yang sulit. Materi tersebut
peserta didik menguasai tujuan belajar dan
terdapat pada Semester II tahun ajaran
sebagai
2014/2015 yaitu Perubahan Kenampakan
sarana
belajar
siswa
secara
mandiri sesuai kecepatan masing-masing.
Bumi dan Benda Langit. Maka dari itu
Observasi awal yang dilakukan
diperlukan pemahaman materi yang lebih
peneliti di kelas IV SD Negeri Sinduadi 2,
untuk dapat menguasai materi tersebut
Sleman didapatkan hasil bahwa bahan ajar
secara dalam. Untuk mencapai hal tersebut
yang digunakan adalah buku paket dan
tidak bisa hanya mengandalkan dari
LKS (Lembar Kerja Siswa). Pada proses
penjelasan guru saja. Diperlukan dukungan
4
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
dari bahan belajar yang dapat digunakan
176) modul adalah sebuah buku yang
untuk belajar secara mandiri. Apalagi
ditulis dengan tujuan agar peserta didik
setiap siswa memiliki kecepatan belajarnya
dapat belajar secara mandiri tanpa atau
masing-masing. Namun, bahan belajar
dengan bimbingan guru, sehingga modul
yang dapat digunakan mandiri oleh siswa
berisi
di rumah belum tersedia. Sebagian besar
komponen dasar bahan ajar yang telah
siswa
disebutkan sebelumnya.
belajar
di
rumah
hanya
paling
tidak
tentang
segala
menggunakan buku paket dan LKS. Guru
Komponen yang terdapat pada
kelas IV di SD Negeri Sinduadi 2, Sleman
modul terdiri atas bagian pembuka, bagian
belum mengembangkan bahan ajar yang
inti, dan bagian akhir. Pengembangan
dapat digunakan siswa belajar mandiri.
modul ini memperhatikan beberapa hal
Untuk mencapai hal tersebut akan
yaitu disesuaikan dengan minat, perhatian,
lebih baik apabila memanfaatkan sarana
kemampuan, karakteristik, dan kebutuhan
dan prasarana di sekolah. Di SD Negeri
siswa.
Sinduadi 2, Sleman tersedia perpustakaan mini,
3
perangkat
yang
pelajaran IPA kelas IV SD tentang
digunakan oleh pendidik di kantor dan 1
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
proyektor.
Langit
Belum
komputer
Modul ini berisi materi pada mata
ada
laboratorium
yang terdapat
pada Semester
komputer, jaringan internet juga belum
Genap. Terdapat dua sub materi, yaitu
tersedia di sekolah ini. Berdasarkan angket
perubahan
yang diisi oleh siswa didapatkan hasil
perubahan
bahwa hanya 5 siswa yang memiliki
Kompetensi dasar yang diharapkan dengan
komputer maupun laptop dari 13 siswa
adanya modul ini yaitu siswa mampu
kelas IV. Penggunaan internet juga belum
mendeskripsikan perubahan kenampakan
digunakan
untuk
bumi dan mampu mendeskripsikan posisi
mendapatkan informasi dan pengetahuan
bulan dan kenampakan bumi dari hari ke
mengenai mata pelajaran. Karena hal
hari.
oleh
semua
siswa
tersebut, di SD Negeri Sinduadi 2 lebih dimungkinkan
dikembangkan
bahan
kenampakan kenampakan
Perumusan penelitian
ini
bumi benda
masalah yaitu
dan langit.
dalam bagaimana
belajar mandiri siswa yang berbentuk
mengembangkan modul yang layak untuk
cetak.
mata Modul
merupakan
salah
pelajaran
IPA
dengan
materi
satu
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
bentuk dari bahan ajar cetak yang sering
Langit bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar.
dijumpai. Menurut Abdul Majid (2006:
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
diuraikan di atas, maka tujuan dari
implementasi
penelitian ini adalah untuk menghasilkan
implementasion).
modul
pembelajaran
IPA
(dissemination
5
and
tentang
“Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
Waktu dan Tempat Penelitian
Langit” yang layak bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sinduadi 2,
METODE PENELITIAN
Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman
Jenis Penelitian
Yogyakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D).
Target/Subjek Penelitian
Penelitian ini berorientasi pada produk. Produk
media
yang
Subjek
penelitian
dalam
dikembangkan
pengembangan ini adalah siswa kelas IV
bertujuan untuk mengatasi permasalahan-
SD Negeri Sinduadi 2, Sleman. Jumlah
permasalahan pembelajaran yang di kelas
subjek uji coba lapangan awal sebanyak 3
maupun diluar kelas.
orang siswa dan uji coba lapangan utama
Menurut Borg and Gall yang
10 orang siswa.
dikutip oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2013: 169-170), terdapat 10 langkah
Prosedur
dalam penelitian pengembangan, yaitu (1)
Dengan tidak mengurangi validitas
penelitian dan pengumpulan data (research
proses dan temuan dari penelitian ini,
dan
(2)
langkah-langkah atau prosedural Research
(3)
and
information
perencanaan pengembangan
collecting), (planning),
produk
awal
(develop
development
(R&D)
yang
dikemukakan Borg and Gall, mengalami
preliminary form of product), (4) uji coba
sedikit
modifikasi.
Pada
penelitian
lapangan (preliminary field testing), (5)
pengembangan ini hanya sampai tahapan
merevisi hasil uji coba (main product
yang ke-7 atau hanya sampai pada uji coba
revision), (6) uji coba lapangan utama
lapangan utama.
(main field testing), (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional
Data,
product revision), (8) uji coba pelaksanaan
Pengumpulan Data
(operasional
dan
Teknik
testing),
(9)
Data-data yang diperoleh dalam
Akhir
(final
pengembangan modul IPA ini berupa data
product revision), (10) diseminasi dan
data kuantitatif yang dilengkapi dengan
Ppenyempurnaan
field
Instrumen,
produk
6
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
data kualitatif dan dokumentasi proses.
siswa.
Data
menentukan
mengumpulkan data penilaian produk
kuantitatif
modul yang dikembangkan dari ahli
diperoleh dari hasil penilaian ahli materi,
materi, ahli media, dan siswa kelas IV
ahli media dan subjek uji coba. Untuk data
sekolah dasar.
kuantitatif
kelayakan
kualitatif
untuk
produk.
diperoleh
Data
dari
catatan
Serta
digunakan
untuk
dan
masukan subjek peneliti selama proses
Teknik Analisis Data
pengembangan modul ini. Untuk data
Teknik
dokumentasi diperoleh dari dokumen foto
pengembangan
selama proses pengembangan produk.
menggunakan
Metode pengumpulan data yang digunakan
deskriptif kuantitatif. Analisis data ini
adalah 1) metode wawancara dilakukan
digunakan untuk menentukan kelayakan
pada
untuk
produk melalui hasil penilaian ahli materi
berkaitan
dan ahli media. Data yang diperoleh
saat
penelitian
mengumpulkan
awal
informasi
dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri Sinduadi 2, Sleman. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran, 2) metode observasi dilakukan pada saat penelitian awal
dengan
mengamati
kegiatan
pembelajaran di kelas terutama saat mata
analisis
data
modul teknik
dalam
IPA
ini
analisis
data
dikategorikan sebagai berikut: Tabel 1. Pedoman Hasil Konversi Data Kuantitif ke Data Kualitatif Skor Rentang
Kriteria
5
X > 4,08
Sangat baik
4
3,36 < X ≤ 4,08
Baik
3
2,64 < X ≤ 3,36
Cukup
2
1,92 < X ≤ 2,64
Kurang
1
X ≤ 1,92
Sangat kurang
pelajaran IPA mengenai permasalahanpermasalahan
yang
dalam
proses
pembelajaran, 3) metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi informasiinformasi yang dibutuhkan. Dokumentasi diperoleh dari foto-foto selama proses pengembangan
dan
silabus,
4)
dan
dokumen angket
berupa
digunakan
digunakan untuk mendapatkan informasi awal mengenai kondisi pembelajaran di kelas IV sekolah dasar yang diisi oleh
Modul IPA ini dikatakan layak digunakan apabila hasil penilaian yang didapatkan
minimal
dengan
kriteria
“Baik”. Sedangkan teknik analisis data untuk subjek ujicoba menggunakan skala Guttman yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
Tabel 2. Pedoman Kriteria Penilaian Respon Siswa Persentase
Kriteria
̅ ̅
Negeri Sinduadi 2, Sleman yaitu Ibu V. Asih Sulanjari, S.Pd.
Wawancara
Layak
kepala
sekolah
Tidak layak
kurikulum,
minimal
baik
menunjukkan
dan
respon
siswa
> 75 %, maka modul
“layak” dan sudah bisa dijadikan produk akhir serta siap untuk digunakan sebagai bahan belajar mandiri IPA untuk siswa SD
kepada
mengenai
serta
prasarana Jika hasil analisis data penilaian
7
sarana
yang
dimiliki
sekolah. Hasil dari wawancara tersebut
diketahui
kurikulum
yang
bahwa digunakan
sekolah pada semester II tahun ajaran
2014/2015
Kurikulum
adalah
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP). Sedangkan
kelas IV.
sarana
diantaranya 3 buah komputer, 1
PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan
LCD proyektor, beberapa alat peraga
Data Penelitian dan pengumpulan data dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dan pemberian angket untuk mengumpulkan data. Observasi dilakukan saat proses belajar mengajar, wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru kelas, pemberian diisi
dan
teknologi yang dimiliki sekolah
HASIL PENELITIAN DAN
angket
pembelajaran
oleh
siswa.
Berikut
pembelajaran,
perpustakaan
mini.
dan Namun
buku-buku dan bahan belajar yang terdapat di perpustakaan mini masih terbatas. Bahan belajar yang dapat digunakan mandiri
oleh
siswa
belum
tersedia
dan
guru
belum
mengembangkannya. 2) Hasil Wawancara Guru Kelas
hasilnya:
IV
a. Hasil Wawancara 1) Hasil
Wawancara
Sekolah SD Negeri Sinduadi 2,
dilakukan
kepada guru kelas IV yaitu Ibu Purwantini Yuli Astuti, S.Pd.
Sleman Wawancara
Wawancara
Kepala
dilakukan
kepada Ibu Kepala Sekolah SD
mengenai proses pembelajaran di
kelas,
kesulitan
dalam
pembelajaran, bahan ajar yang
8
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
digunakan, dan bahan ajar yang
paket, dan LKS. Namun saat ini
dibutuhkan.
hasil
belum ada bahan belajar yang
bahwa
dapat digunakan mandiri oleh
Dari
wawancara diketahui
proses pembelajaran di kelas
siswa
menggunakan metode ceramah,
mengembangkannya. Menurut
latihan soal-soal dan kegiatan
penuturan Ibu Purwantini Yuli
praktikum dari buku pelajaran.
Astuti
perlu
Kesulitan-kesulitan
modul
IPA
pembelajaran adalah
dalam
yang
materi
dihadapi
pada
mata
pelajaran IPA tergolong materi sulit
sehingga
untuk
siswa
memahami
khususnya
pada
dan
materi
susah
Kuesioner dilakukan dengan
materi,
memberikan angket kepada siswa
materi
kelas IV SD Negeri Sinduadi 2,
mengumpulkan
yang
dengan
b. Hasil Kuesioner
dan
belajar
dikembangkan
dan Benda Langit.
Sleman
Langit.
belum
Perubahan Kenampakan Bumi
Perubahan Kenampakan Bumi Benda
guru
Bahan
yang
ditujukan
untuk
informasi
digunakan
kebutuhan bahan belajar siswa.
diantaranya buku paket dan
Angket berisi mengenai proses dan
LKS.
kendala saat belajar IPA, serta
Alat-alat
peraga
digunakan tidak pada semua
bahan
materi, hanya terbatas pada
siswa. Hasil kuesioner diketahui
pelajaran tertentu dan materi
bahwa 12 siswa senang belajar IPA
tertentu. Hasil nilai ulangan
dan 1 siswa merasa biasa saja.
IPA
ganjil
Siswa mengaku kesulitan dalam
berkisar pada standar Kriteria
belajar IPA dengan alasan karena
Ketuntasan Minimal (KKM)
materi susah dipahami. Selain itu,
yaitu 67. Untuk meningkatkan
dalam mengajar IPA di kelas guru
pemahaman
menerangkan
pada
semester
materi
siswa
belajar
yang
digunakan
kemudian
dibutuhkan bahan ajar yang
memberikan
dapat digunakan mandiri oleh
Berdasarkan
siswa sebagai suplemen agar
didapatkan siswa belajar di rumah
siswa lebih dapat memahami
sebagian menggunakan buku paket
materi,
hanya
dan ada yang menggunakan LKS.
buku
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak
mengandalkan
guru,
latihan-latihan. hasil
angket
juga
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
bahan belajar yang digunakan baik dalam
pembelajaran
maupun
di
di
rumah
menggunakan
buku
2. Hasil Perencanaan
kelas
Kegiatan
hanya
pengembangan
paket
dan
9
perencanaan modul
IPA
materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan
LKS. Namun, ada beberapa siswa
Benda
yang sudah memanfaatkan internet
berikut:
untuk mencari materi pelajaran.
a. Merencanakan
Dari 13 siswa hanya 5 siswa yang
pengembangan
memiliki komputer.
guru kelas dan dosen pembimbing.
c. Hasil Pengamatan di Kelas Berdasarkan kelas proses
Hasil
pengamatan
didapatkan
hasil
pembelajaran
di
di
bahwa kelas
menggunakan ceramah. Saat guru menerangkan memberikan
Langit
sesekali
guru
pertanyaan
kepada
sebagai
konsep modul
bersama
pengembangan
diharapkan materi
diantaranya
adalah
Perubahan
yang
modul
IPA
Kenampakan
Bumi dan Benda Langit yang dapat digunakan mandiri oleh siswa. b. Merencanakan isi pengembangan modul
berdasarkan
Standar
siswa. Setelah guru menerangkan,
Kompetensi, Kompetensi Dasar,
siswa diberikan latihan soal. Bahan
dan Indikator mata pelajaran IPA
ajar yang digunakan buku paket
materi
dan
Bumi dan Benda Langit.
Lembar
Kegiatan
Siswa
(LKS).
Perubahan
c. Mengumpulkan
Dari
hasil
Kenampakan
materi
sebagai
wawancara,
bahan referensi, mencari gambar
pemberian kuesioner, dan pengamatan
melalui internet yang berhubungan
di kelas dapat disimpulkan bahwa
dengan materi.
perlu dikembangkannya bahan ajar yang dapat digunakan mandiri oleh
d. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
siswa pada mata pelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
Langit.
memfasilitasi mandiri
dan
Diharapkan
siswa dapat
untuk
dapat
Tahap pengembangan produk awal
belajar
modul IPA dilakukan melalui proses
meningkatkan
proses serta hasil belajar siswa.
3. Hasil Pengembangan Produk Awal
dan langkah-langkah sebagai berikut: a. Merumuskan
isi
modul,
berkonsultasi dengan guru kelas IV SD Negeri Sinduadi 2, Sleman
10
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
mengenai materi
mata
pelajaran
Perubahan
IPA
Kenampakan
Bumi dan Benda Langit.
isi.
Validasi
materi
tahap
II,
mendapatkan rata-rata 4,32 dan validator menyatakan bahwa materi
b. Merancang GBIM (Garis Besar Isi Materi) yang nantinya sebagai pedoman dalam penulisan modul.
pada modul IPA layak dan baik untuk di uji coba tanpa revisi. Validasi
media
melalui
3
GBIM dibuat berdasarkan Standar
tahapan. Tahap I mendapatkan
Kompetensi, Kompetensi Dasar,
rata-rata skor 2,58 dengan kategori
dan Indikator mata pelajaran IPA
“kurang”. Validator memberikan
dengan
Perubahan
saran untuk merevisi antara lain: 1)
Kenampakan Bumi dan Benda
cover diganti dengan ilutrasi nyata,
Langit.
2) pemilihan warna, 3) Gambar
materi
c. Mempersiapkan
rancangan
penulisan
ilustrasi sebaiknya nyata, 4) Warna backgroun dan ilustrasi sebaiknya
d. Kemudian membuat desain modul.
menyatu
dengan
background.
Desain yang harus dibuat adalah
Tahap II mendapatkan rerata skor
desain cover modul dan desain isi
3,13 termasuk kategori “cukup”.
modul.
Validator memberikan saran untuk
e. Melakukan review dan evaluasi media,
memperbaiki, yaitu: 1) gambar siswa pada cover diganti, 2) warna
Draft menemukan
direview
untuk
kekurangan
tulisan
pada
halaman
tertentu
dan
diganti, 3) warna judul pada kb 2
mendapatkan masukan dari para
diganti lebih kontras, 4) warna
ahli.
tulisan
Dilakukan
uji
kelayakan
pada
biodata
dengan meminta pertimbangan dan
diganti.
masukan ahli yaitu ahli media dan
mendapatkan
ahli materi. Validasi materi tahap I
dengan katergori “Sangat Baik”.
mendapatkan
4,16
Validator ahli media menyatakan
termasuk kedalam kategori “Sangat
bahwa modul IPA layak dan baik
Baik”. Validator memberikan saran
untuk di uji coba tanpa revisi.
rata-rata
untuk merevisi antara lain: 1)
Pada
penulis
rerata
tahap
III
skor
4,71
4. Hasil Uji Coba Awal
diperhatikan dalam pemilihan kata
Uji coba lapangan awal melibatkan
dan penjabaran materi dipertegas,
3 siswa kelas IV SD Negeri Sinduadi
2) peta konsep disesuaikan dengan
2, Sleman. Hasil uji coba lapangan
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
11
awal memperoleh jumlah penilaian 22
dipersentasekan menjadi 98,89% dan
dengan maksimal penilaian 27 dan jika
dapat dikatakan bahwa modul IPA
dipersentasekan menjadi 92,59% dan
materi Perubahan Kenampakan Bumi
dapat dikatakan bahwa modul IPA
dan Benda Langit “Layak”.
materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit “Layak”. Respon
7. Hasil Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan
dari siswa, mereka tertarik untuk
Pada uji coba lapangan didapatkan
mempelajari modul karena warna dan
hasil bahwa bahwa modul IPA materi
tampilan
serta
Perubahan Kenampakan Bumi dan
bahasanya mudah dimengerti. Jadi
Benda Langit sudah layak dan baik
dapat disimpulkan berdasarkan hasil
untuk digunakan oleh siswa kelas IV
uji coba awal bahwa modul IPA
SD sebagai bahan belajar mandiri.
mendapatkan respon yang baik dari
Berdasarkan hasil tersebut peneliti
siswa.
tidak
modul
menarik
5. Hasil Revisi Uji Coba Lapangan Awal Berdasarkan lapangan modul
awal IPA
hasil
uji
dinyatakan materi
coba bahwa
Perubahan
Kenampakan Bumi dan Benda Langit sudah layak dan baik untuk digunakan oleh siswa kelas IV SD sebagai bahan ajar mandiri. Sehingga peneliti tidak melakukan revisi terhadap produk modul IPA.
melakukan
revisi
terhadap
produk modul IPA. PEMBAHASAN Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit. Menurut Abdul Majid (2006: 176) modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara
mandiri
tanpa
atau
dengan
bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan
6. Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan modul IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit melibatkan 10 siswa kelas IV SD Negeri Sinduadi 2, Sleman. Hasil uji coba lapangan memperoleh jumlah penilaian 89 dari maksimal
penilaian
90
dan
jika
sebelumnya. Melalui dikembangkan,
modul
IPA
diharapkan
yang dapat
digunakan siswa sebagai bahan belajar mandiri. Hasil produk awal modul IPA memperhatikan
prinsip
pengembangan
modul yaitu disesuaikan dengan 1) minat
12
2)
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
perhatian
3)
kemampuan
4)
terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu:
karakteristik, dan 5) kebutuhan peserta
1) tahap validasi ahli materi, 2) tahap
didik. Selain hal tersebut, hasil produk
validasi ahli media, 3) tahap uji coba
awal modul IPA ini juga memenuhi
lapangan awal, dan 4) tahap uji coba
komponen modul diantaranya: 1) bagian
lapangan. Sebelum dilakukan validasi,
pembuka, 2) bagian inti atau pembahasan
terlebih dahulu dilakukan peninjauan serta
3) bagian penutup.
analisis
Tujuan
dari
pengembangan
ini
penelitian adalah
oleh
Kemudian
dosen
pembimbing.
dilakukan
perbaikan
untuk
berdasarkan saran dan masukan dari dosen
menghasilkan modul pembelajaran IPA
pembimbing. Setelah itu dilakukan tahap
tentang “Perubahan Kenampakan Bumi
validasi dan uji coba terhadap produk.
dan Benda Langit” yang layak bagi siswa
Pada tahap validasi materi, dosen
kelas IV Sekolah Dasar. Sesuai dengan
ahli materi pelajaran IPA melakukan
tujuan yang ingin dicapai, kelayakan
penilaian dan memberikan saran terkait
produk
yang
aspek ketepatan materi, aspek kejelasan
dijaring menggunakan penilaian responden
materi, aspek bahasa, dan aspek kebenaran
(ahli materi pelajaran IPA, ahli media
isi
pembelajaran,
dilakukan melalui 2 tahap. Data hasil
diperoleh
dengan
dan
data
siswa
sebagai
materi.
Kegiatan
validasi
penilaian responden tentang kelayakan
memperoleh
produk dijaring menggunakan instrumen
Secara keseluruhan materi sudah Sangat
angket dari hasil penilaian ahli materi, ahli
Baik,
media dan siswa kelas IV SD Negeri
mendapatkan
Sinduadi 2 sebagai subjek uji coba dan
sehingga masih ada beberapa revisi. Saran
pengguna produk.
dari ahli materi yaitu pemilihan kata dan
kelayakan
materi
kategori
namun
tahap
“Sangat
I
Baik”.
belum
semua
aspek
kategori
Sangat
Baik
dalam
penjabaran materi lebih dipertegas, serta
penelitian pengembangan ini dilakukan
peta konsep sebaiknya disesuaikan dengan
melalui
isi.
beberapa
mendapatkan
produk
ahli
materi
pengguna). Data yang berkenaan dengan
Uji
oleh
validasi
tahap
penilaian,
uji
masukan
guna dan
Pada validasi materi tahap II, hasil
komentar sehingga modul IPA yang
yang didapatkan mengalami peningkatan
dikembangkan layak untuk digunakan
pada rata-rata skor yaitu kategori “Sangat
dalam pembelajaran IPA khususnya materi
Baik”. Ahli materi sebagai validator sudah
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
tidak memberikan saran untuk perbaikan
Langit. Uji kelayakan produk tersebut
sehingga
materi
modul
IPA
materi
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
yang
Langit yang dikembangkan layak tanpa
mengenai objek dan kejadian yang sifatnya
revisi.
konkret, 5) ilustrasi matahari dan bulan Pada tahap validasi media, dosen
ahli
media
pembelajaran
mampu
berpikir
secara
13
logis
sebaiknya menyatu dengan background, 6)
melakukan
warna background pada halaman 13 pilih
penilaian dan memberikan masukan terkait
yang lebih gelap, 7) ilustrasi dan gambar
aspek penggunaan, aspek fisik, aspek
jangan sama, hal ini sesuai dengan yang
tampilan cover, aspek tampilan isi, dan
dikemukakan oleh Ali Mudlofir pada bab
aspek kelengkapan komponen. Kegiatan
II, bahwa dalam penulisan modul perlu
validasi media dilakukan melalui 3 tahap.
menempatkan
Data penilaian media tahap I didapatkan hasil dengan kriteria “Kurang Baik”.
Sehingga
modul
yang berupa gambar atau ilustrasi, dan 8) Tulisan sub bab diganti font.
Materi
Sedangkan pada tahap II, penilaian
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
mengalami peningkatan dengan kategori
Langit yang dikembangkan belum layak
“Cukup”. Hal ini berarti modul IPA materi
untuk digunakan dan perlu dilakukan
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
revisi pada beberapa aspek. Adapun
Langit yang dikembangkan belum layak
perbaikan atau revisi yang dilakukan
untuk digunakan dan harus dilakukan
terhadap produk adalah sebagai berikut: 1)
perbaikan dalam beberapa aspek. Terdapat
cover modul diganti dengan ilustrasi yang
beberapa saran untuk diperbaiki terhadap
nyata agar siswa tahu isi materi dan
produk yaitu: 1) gambar siswa pada cover
menarik
untuk
diganti dan ilustrasi contoh isi materi
mempelajari modul, ditambah untuk kelas
letaknya dipindah serta diberi sekat antar
IV SD, dan penyusun diperjelas lagi, 2)
gambar. Hal ini sesuai dengan yang perlu
kolom identitas pemilik modul diberi
diperhatikan dalam penulisan modul yaitu
tulisan nama, kelas, dan sekolah, 3) warna
menempatkan gambar dan ilustrasi yang
setiap sub pada daftar isi dibedakan dan
menarik serta mengkombinasikan gambar
diberi titik-titik agar siswa mudah mencari
dengan serasi, 2) pada halaman 4 warna
halaman, 4) gambar ilustrasi siang hari
tulisan diganti, pilih warna yang kontras
sebaiknya diganti dengan gambar suasana
dengan background, 3) warna pada judul
siang hari yang real, yang sesuai dengan
kegiatan belajar 2 diganti yang kontras
kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini sesuai
dengan background, 4) warna tulisan pada
dengan karakteristik siswa kelas IV yang
biodata penulis diganti hitam. Hal ini
berada pada tahap operasional konkret
selaras dalam penulisan modul yang
perhatian
IPA
rangsangan-rangsangan
mereka
14
Artikel Teknologi Pendidikan Edisi ... Tahun ..ke.. 20
dikemukakan Ali Mudlofir pada bab II
Uji coba lapangan melibatkan 10
perlu mengkombinasikan warna, bentuk
orang siswa. Hasil uji coba lapangan awal
dan ukuran huruf dengan serasi.
didapatkan persentase 98,89 % yang
Pada validasi tahap III, hasil yang
termasuk kategori “Layak”. Tanggapan
didapatkan mengalami peningkatan yaitu
dari siswa pada modul ini yaitu mereka
kategori
media
tertarik dan antusias mempelajari modul.
sebagai validator sudah tidak memberikan
Mereka juga lebih leluasa dan mudah
saran untuk perbaikan sehingga modul IPA
menjawab soal yang ada, seperti yang
materi Perubahan Kenampakan Bumi dan
dikemukan Cece Wijaya dalam bab II
Benda Langit yang dikembangkan layak
bahwa modul harus disesuaikan dengan
untuk digunakan dan diuji cobakan kepada
tingkat kemampuan siswa dan memberikan
pengguna.
kesempatan
“Sangat
Pada
tahap
Baik”.
uji
Ahli
coba
kepada
siswa
untuk
peneliti
menyelesaikannya secara individual. Tidak
melakukan dua kali uji coba, yaitu uji coba
ada masukan dari hasil uji coba lapangan,
lapangan awal dan uji coba lapangan
sehingga produk modul IPA siap untuk
dengan sembilan indikator penilaian. Pada
digunakan siswa belajar mandiri.
uji coba lapangan awal melibatkan 3 orang
Berdasarkan
penilaian
produk
siswa dan mendapatkan hasil persentase
melalui validasi ahli materi pelajaran IPA,
92,59%
yang masuk dalam kategori
ahli media pembelajaran, serta siswa kelas
“Layak”. Respon dari siswa sebagai subjek
IV SD Negeri Sinduadi 2, Sleman selaku
uji coba adalah mereka tertarik untuk
subjek uji coba dan pengguna, modul IPA
mempelajari modul karena warna dan
hasil pengembangan dinyatakan “layak”
tampilan modul menarik serta bahasanya
dan dapat digunakan sebagai bahan belajar
mudah dimengerti. Hal ini selaras dengan
mandiri oleh siswa.
prinsip
penyusunan
modul
yang
dikemukakan Cece Wijaya dalam bab II
KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa bahasa yang digunakan harus
Kesimpulan
menarik dan merangsang siswa untuk
Pengembangan modul IPA materi
berpikir. Terkait kendala apa yang dialami
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
siswa saat menggunakan produk, tidak
Langit ini dengan menggunakan tahapan
ditemukan kendala yang berarti sehingga
penelitian dan pengembangan model Borg
tidak dilakukan revisi terhadap materi
and Gall yang telah dimodifikasi menjadi
maupun tampilan modul.
tujuh langkah. Modul dikategorikan sudah layak ditunjukkan dari hasil penilaian ahli
Pengembangan Modul Ilmu .... (Vanti Istanti)
Standar Kompetensi Bandung: PT Rosdakarya.
materi dengan rata-rata skor 4,32 (Sangat Baik), penilaian ahli media mendapatkan
15
Guru. Remaja
hasil rerata 4,71 (Sangat Baik), dan berdasarkan
respon
siswa
melalui
Ali
penyebaran angket didapatkan hasil pada uji coba lapangan awal dengan persentase 92,59% (Layak) dan hasil uji coba lapangan diperoleh persentase 98,89% (Layak). Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi
guru,
diharapkan
dapat
memanfaatkan modul IPA sebagai salah satu alternatif bahan ajar yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. 2. Bagi siswa, diharapkan modul dapat digunakan
secara
mandiri
Mudlofir. (2012). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Asri Budiningsih, C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Daryanto. (2013). Menyusun Modul: Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media. Ika Lestari. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi (Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Padang: Akademia Permata. Nana
Syaodih Sukmadinata. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rita
Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
untuk
memperdalam materi tanpa bantuan dari guru.
3. Bagi
peneliti
atau
pengembang
selanjutnya, diharapkan dapat meneliti keefektivitasan
modul
IPA
materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda
Langit
yang
telah
dikembangkan serta mengembangkan modul yang lebih efisien atau harga lebih terjangkau.
S. Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Abdul
Majid. (2006). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan
Sukiman. (2012). Pengembangan Media pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia