PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
PENGEMBANGAN MODEL SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK JASA KONSTRUKSI JALAN HOTMIX BERBASIS WEB PADA PT. MULTI STRUCTURE SARANA LEGOK TANGERANG
Chalid Kabiran AMIK BSI Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1, Jl. Letnan Sutopo BSD Serpong, Tangerang Selatan
ABSTRAK Proyek merupakan suatu aktivitas yang baru sehingga tingkat ketidakpastian dan resikonya sangat tinggi. Perusahaan yang mempunyai kantor cabang, juga memerlukan tentang informasi pengerjaan penjadwalan proyek. Maka apabila data tentang pengerjaan penjadwalan proyek hanya ada pada salah satu kantor dan masih manual, apabila kantor yang lain membutuhkan data tersebut maka data tersebut akan diemail. Cara tersebut kurang efektif, karena ada kemungkinan data akan menjadi banyak dan data yang ada di antara kantor cabang yang lain tidak sama. Sebaiknya dibuatkan sebuah aplikasi web yang berisi tentang manajemen laporan penjadwalan proyek yang sedang dikerjakan, sehingga informasi tentang sejauh mana pengerjaan tentang penjadwalan proyek yang sedang dikerjakan bisa diakses kapan saja dan dimana saja melalui internet dan data akan terpusat menjadi satu yaitu tersimpan di web server. Penjadwalan proyek yang baik turut menentukan keberhasilan perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menyelesaikan proyek. Kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang proyek yang sedang dikerjakan akan mempermudah untuk mengambil suatu keputusan dengan cepat. Kata Kunci : Sistem Informasi, Penjadwalan Proyek, Sistem Informasi Berbasis Web.
I.
PENDAHULUAN
Pada zaman perkembangan teknologi yang sangat pesat dan dalam menghadapi persaingan sekarang ini, informasi sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam mendukung peningkatan kinerja. Perusahaan sering membuat suatu proyek untuk mengembangkan usaha sehingga membutuhkan sistem informasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Perusahaan juga harus melakukan kegiatan operasional menggunakan teknologi informasi agar dapat terus bersaing. Informasi dapat disediakan melalui komputer dengan bantuan perangkat lunak, yang nantinya dapat digunakan untuk memudahkan pelanggan dan pihak-pihak yang terkait dalam melakukan transaksi ke perusahaan, Sehingga pemahaman peran sistem informasi berbasis teknologi dalam 42
perusahaan sangat membantu dalam mendukung kemajuan sistem informasi penjadwalan proyek perusahaan. Manajemen Proyek merupakan kegiatan merencanakan,mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu (Budi Santosa, 2003:3) . Setiap Proyek mempunyai batasan yang berbeda terhadap ruang lingkup, waktu,biaya yang biasanya disebut sebagai triple constrain (Tiga Kendala). Setiap proyek manajer harus memperhatikan hal penting dalam manajemen proyek. Pertama, ruang lingkup (scope): Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan apa yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut? Kedua, waktu (time): Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek? Bagaimana jadwal
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
kegiatan proyek akan dilaksanakan? Ketiga, biaya (cost): Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek? Menurut Karim ( 2011:22 ). Penelitian ini tunduk pada berkonsultasi 28 Proyek Manajer dari industri yang berbeda di berbagai negara untuk meninjau model PMIS usulan yang dibangun berdasarkan model yang berbeda yang dikembangkan oleh penulis yang berbeda. Kemudian PMI model konseptual dibangun dinilai melalui survei, dan kuesioner dirancang dan dibagikan kepada 170 karyawan yang menjadi anggota dalam setidaknya tiga tim proyek, dan analisis statistik digunakan untuk mengevaluasi dampak dari faktor dikembangkan yang diusulkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Penjadwalan sangat berperan penting pada proyek, khususnya dalam hubungan pengiriman dan pertukaran informasi data proyek, dari perusahaan internal atau ke perusahaan pusat, Selain itu Penjadwalan Proyek yang dibuat oleh Tim Marketing sangat berperan dalam memberikan instruksi atau arahan ke bagian Produksi serta Lapangan yang akan melaksanakan lokasi proyek nantinya. Dikarenakan Penjadwalan Proyek Jasa Konstruksi Jalan Hotmix pada PT Multi Structure Sarana Legok Tangerang yang dilakukan masih secara manual, Media penyimpanan yang digunakan untuk mencatat sistem penjadwalan proyek menggunakan microsoft excel. Bahkan untuk menghasilkan sebuah SPPH (Surat Pesanan Pekerjaan Hotmix) menggunakan cara manual yaitu dicatat secara hard copy. Hal ini membuat PT Multi Structure Sarana menganalisis Sistem Informasi Penjadwalan Proyek terbilang lambat pada saat data itu dicatat, diproses atau dibutuhkan kembali, maka atas dasar tersebut diperlukanlah sebuah sistem informasi penjadwalan proyek berbasis web. Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halamanhalaman yang berasal dari file-file berisi bahasa pemrograman yang saling berhubungan digunakan untuk menampilkan informasi, gambar bergerak dan tidak bergerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang berifat statis maupun dinamis.
III. METODE PENELITIAN A.
WATERFALL Menurut Mulyanto (2009:243) mengemukakan bahwa:Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam menganalisis, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi. Proses-proses pengembangan ini dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang terkenal adalah SDLC model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall.
Model waterfall tersebut melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level analisis, desain, pengkodean dan pengujian. Sedangkan menurut Sommerville dalam Mulyanto (2009:243) menerangkan bahwa “fasefase SDLC model klasik terlihat pada gambar II.2 berikut ini:”
Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementas i& PengujianPengujian Unit Sistem Maintenance / Perawatan Sumber: Mulyanto (2009:244) Gambar 1 SDLC Waterfall menurut Summerville Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat tanda anak panah). Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ketahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Tahap - tahap dalam Model Waterfall :
43
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
1.
2.
3.
Kebutuhan Sistem Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survei atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Desain Sistem Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. Implementasi dan Pengujian Unit Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum. 4.
5.
Pengujian Sistem Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak. Maintenance/Perawatan Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Keunggulan dari sistem ini adalah : 1. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
44
2.
Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Sedangkan kekurangannya adalah : 1. membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang cocok bagi pemula. 2. Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak. 3. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru. 4. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara eksplisit diawal tahap pengembangan. B. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan penelitian ini sebagai pengolahan data penjadwalan proyek secara terpusat untuk mengurang human error dan menghindari data terduplikasi sehingga memperkecil kehilangan data. C. HASIL PENELITIAN 1.
Tahapan Analisis Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Tim Marketing dalam kemudahan, ketepatan, kecepatan dalam hal penjadwalan dan akses informasi terhadap proyek yang sedang berjalan. Dalam tahap analisis kebutuhan ini penulis telah melakukan pendataan awal dengan melakukan pendekatan dan konsultasi kepada pengguna dari website atau pengguna yang terlibat (stakeholder), yang diharapkan diperoleh suatu struktur data pengguna (User Level) dan Kebutuhan User (User Requirement) yang digunakan untuk perancangan sistem, menyusun struktur navigasi Menu Utama dan Sub Menu dalam suatu web, sehingga didapat suatu efisiensi bagi web tersebut dimana menu-menu yang tidak terlalu dibutuhkan tidak digunakan. Jadi ditekankan kebutuhan user (User Requirement). Dalam Laporan ini diperoleh rangkuman informasi dan harus mampu menterjemahkan berbagai
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
kegiatan pada penjadwalan proyek untuk dapat dimengerti oleh stakeholder maupun pihak-pihak lain, berikut ini kebutuhan sistemnya.
Halaman User (Manajer/Ka AMP) : A1. Ka AMP dapat login dengan account yang telah dibuat A2. Ka AMP Melihat Laporan data SPPH (Surat Pesanan Pekerja Hotmix) A3. Ka AMP Melihat Laporan Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule) Halaman User (Ka Keuangan) : A4.
Ka Keuangan dapat login dengan account yang telah dibuat A5. Ka Keuangan melakukan konfirmasi Approval SPPH (Cara Pembayaran Customer) Halaman User (Produksi) : A6. A7.
Ka Produksi dapat login dengan account yang telah dibuat Ka Produksi melakukan konfirmasi Approval SPPH (update alat/Hotmix)
2.
Use Case Diagram a. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Manager/Ka.AMP
Penjadwalan Proyek Online (Marketing Schedule)
Login
Gambar 2. Use Case Diagram Penjadwalan Online Halaman User Manager/Ka.AMP Tabel 1 Deskripsi Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Manager/Ka.AMP Use Case Name Requirements Goal
Pre-condition
Post-condition
B1.
B2.
B3. B4.
Customer memasukan login dan No SPPH untuk melihat jadwal Proyek Halaman Adminisrasi (Marketing) : Tim Marketing mengelola data customer yang sudah memesan produk dan ditambahkan ke form SPPH (Surat Pesanan Pekerjaan Hotmix). Tim Marketing mengelola daftar type dan harga Hotmix yang akan dipesan dan ditambahkan ke form SPPH (Surat Pesanan Pekerjaan Hotmix). Marketing mengelola Data SPPH (Surat Pesanan Pekerjaan Hotmix). Marketing mengelola penjadwalan proyek online
<
>
Manager/Ka AMP
Halaman User (Customer) : A8.
Melihat Laporan SPPH Per Periode
Failed end condition Primary Actors Main Flow/Basic Path
Penjadwalan Proyek Online A1-A3 User dapat melihat laporan Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule)secara online User mengetahui situs dari sistem penjadwalan online User dapat melihat laporan SPPH secara online User tidak dapat melihat laporan Penjadwalan Proyek secara online Manager/Ka AMP 1. Manager/Ka.AMP dapat login dengan Account yang dibuat 2.Manager/Ka.AMP dapt melihat Laporan SPPH PerPeriode 3. Manager/Ka.AMP dapt melihat Laporan 4. Manager/Ka.AMP dapt melihat Laporan Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule) PerPeriode
Invariant
45
Melihat Laporan Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule) PerPeriode
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
b. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Ka.Keuangan
Penjadwalan Proyek Online (Marketing Schedule)
Konfirmasi Cara Pembayaran Customer
<>
Konfirmasi Approval SPPH (Ka Keuangan)
Ka Keuangan <<extend>>
Login
Gambar 3. Use Case Diagram Penjadwalan Online Halaman User Ka.Keuangan Tabel 2 Deskripsi Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Ka.Keuangan Use Case Name Penjadwalan Proyek Online Requirements A4-A5 Goal User dapat konfirmasi Approval SPPH secara online Pre-condition User mengetahui situs dari sistem penjadwalan online Post-condition User dapat konfirmasi cara pembayaran customer secara online Failed end User tidak dapat condition konfirmasi Approval SPPH secara online Primary Actors Ka.Keuangan Main Flow/Basic Path
1.Ka.Keuangan dapat login dengan Account yang dibuat 2.Ka.Keuangan dapat konfirmasi cara pembayaran customer 3.Ka.Keuangan dapat konfirmasi Approval SPPH secara online
Invariant c. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Ka.Produksi Penjadwalan Proyek Online (Marketing Schedule)
Konfirmasi Update Alat/Hotmix
<>
Konfirmasi Approval SPPH (Ka Produksi)
Ka Produksi <<extend>>
Login
Gambar 4. Use Case Diagram Penjadwalan Online Halaman User Ka.Produksi 46
Tabel 3 Deskripsi Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Ka.Produksi Use Case Name Penjadwalan Proyek Online Requirements A6-A7 Goal User dapat konfirmasi Approval SPPH secara online Pre-condition User mengetahui situs dari sistem penjadwalan online Post-condition User dapat konfirmasi Update Alat/Hotmix secara online Failed end User tidak dapat condition konfirmasi Approval SPPH secara online Primary Actors Ka.Produksi Main Flow/Basic Path
1.Ka.Produksi dapat login dengan Account yang dibuat 2.Ka.Produksi dapat konfirmasi Update Alat/Hotmix 3.Ka.Produksi dapat konfirmasi Approval SPPH secara online
Invariant d. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Customer
Penjadwalan Proyek Online (Marketing Schedule)
Memasukan No SPPH
<>
<<Eextend>
Customer
Login
Gambar 5. Use Case Diagram Penjadwalan Online Halaman User Customer
Melihat Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule) Sesuai SPPH
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
Tabel 4 Deskripsi Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User Customer Use Case Name Penjadwalan Proyek Online Requirements A8 Goal User dapat memasukan No SPPH nya dan dapat melihat penjadwalan proyek Pre-condition User mengetahui situs dari sistem penjadwalan online Post-condition User dapat memasukan No SPPH nya Failed end User tidak dapat condition memasukan No SPPH nya dan dapat melihat penjadwalan proyek Primary Actors Customer Main Flow/Basic Path
1.Customer dapat login dengan Account yang dibuat 2.Customer dapat memasukan No SPPH nya 3.Customer dapat melihat penjadwalan proyek secara online
3. Activity Diagram a. Activity Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User dengan Partisi Actor User (Manajer/Ka AMP) User (Ka.Keuangan&Ka.Produksi)
User (Customer)
Login dgn Account yg dibuat
Melihat Visi Misi
Melihat Laporan SPPH Melihat Sejarah PT MSS
Memilih No.SPPH Konfirmasi Approval SPPH
Info
Menyimpan Data SPPH
Tampilkan Penjadwalan Proyek (Marketing Schedule)
Gambar 7. Activity Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman User dengan Partisi Actor b. Activity Diagram Admin Mengelola Data Customer Decission
Merge Input Data Customer
Browse Data Customer
e. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman Admin
Simpan Data Customer
[Add New]
Star
Invariant
Sistem E-commerce
Decission
Edit Data Customer [Edit]
Merge
Delete Data Customer Mengelola Data Customer
[Delete]
Tambah
<<extend>> <<extend>> Login
End
Mengisi Data Customer AMP legok <<extend>> Edit <<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Mengelola Data Type Hotmix/Tack Coat
Gambar 8. Activity Diagram Admin Mengelola Data Customer
<>
Delete
Marketing
<<extend>>
Memilih Daftar Type dan Harga
Tambah
<<extend>> <>
<<extend>>
Edit Delete Tampilkan Form SPPH <>
Mengelola Data SPPH <<extend>>
<<extend>>
Melakukan Kalkulasi dan penghitungan Total Produk yang dipesan
Simpan
<> <<extend>>
<<extend>> <>
c. Activity Diagram Admin Mengelola Data Type Hotmix/Tack Coat
<<extend>> Menerima Konfirmasi Approval SSPH (Ka Keuangan) <<extend>>
Menerima Konfirmasi Approval SPPH (Ka Produksi)
Decission Mengelola Data Type Hotmix/Tack Coat
<<extend>>
Simpan
[Add New]
Star
Mengelola Penjadwalan Proyek Online (Marketing Schedule)
Merge Tambah
Tambah
Browse Data Jadwal Proyek (Marketing Schedule)
Decission
<<extend>>
Edit
Edit [Edit]
Merge
<<extend>>
Delete
Gambar 6. Use Case Diagram Penjadwalan Proyek Online Halaman Admin
Delete [Delete]
End
Gambar 9. Activity Diagram Admin Mengelola Data Type Hotmix/Tack Coat
47
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
4. Database Entity Relationship Diagram jumlah1 Nama customer
jumlah2
type
Kode_pos Kode_customer
kode_Customer
Kode_barang Kode_barang
tanggal
telepon
Keterangan
harga
Type_barang
kota
satuan Kode_spph
wilayah
mobilisasi Jumlah_harga
tahun
1
1
M
Customer
Nama_barang
Sub_total
approve
Waktu pelaksanaan
Alamat
melakukan
M
Pemesanan
Terdiri
Hotmix / Coating
1 Nama_contact
Mempunyai
status
Kode_spph Jabatan_contact
Telepon_contact
Tanggal_penjadwalan
1
Id_penjadwalan
Penjadwalan
Mengelola M
Admin
1
Gambar 12. Entity Realtionship Diagram Database 5. Software Architecture
Gambar 15. Tampilan Web untuk login b.
Tampilan Web Admin input SPPH
Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen perangkat lunak, termasuk ketergantungan diantaranya. Komponen juga dapat berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain, berikut gambar diagramnya. Database Server {documentation = SQL response}
* *
-End1 -End2
Web Server {documentation = HTML and PHP Response}
* *
-End3 -End4
Browser {documentation = HTML request}
Gambar 13. Component Diagram 6. User Interface a. Tampilan Login Admin dan User Gambar 16. Tampilan Web Admin input SPPH
IV. KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diulas ssebelumnya mengenai Sistem Informasi Penjadwalan Proyek Jasa Konstruksi Jalan Hotmix Berbasis Web Pada PT MULTI STRUCTURE SARANA, Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 48
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
1.
2.
3.
4.
Sistem Penjadwalan Proyek Jasa Konstruksi Jalan Hotmix berbasis web pada PT MSS merupakan aplikasi sistem komputerisasi yang dibuat berbasis web dan memuat database pengolahan data penjadwalan proyek secara terpusat sehingga menjadi alternatif pemecahan masalah yakni : a. Dalam hal pengolahan data menjadi laporan dan informasi yang dibutuhkan Manager /Kepala AMP, Customer, Marketing, Ka.Keuangan, Ka Produksi akan menjadi lebih mudah. b. Dalam hal mengurangi human error. c. Dalam hal duplikasi data karena semua data terpusat pada satu database. d. Kehilangan atau kerusakan data akibat media penyimpanan yang masih menggunakan media kertas atau buku. e. Dalam hal lingkup penjadwalan yang bisa menjadi lebih luas. Penerapan Sistem Informasi Penjadwalan Proyek Jasa Konstruksi Jalan Hotmix Berbasis Web Pada PT MULTI SARANA STRUCTURE SARANA juga mempunyai beberapa keuntungan pula di sisi customer, marketing,manajer karena dapat meminimalisir waktu, biaya, dan juga efektifitas agar bisa melihat jadwal proyeknya. Dalam teknologi pemrograman aplikasi berbasis web yang telah dikembangkan, PHP dapat dijadikan salah satu pilihan utama dalam pembuatan aplikasi berbasis web karena keunggulannya dan pemakaian. MYSQL sebagai server Database untuk aplikasi PHP, kemudahannya dalam intergrasi ke berbagai aplikasi web (terutama PHP) cukup membantu dalam pengembangan sistem sistem informasi penjadwalan proyek secara internal perusahaan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis bermaksud memberikan saran sebagai alternatif pemikiran dengan harapan agar aspek ilmu pengetahuan tidak bersifat monoton dan terpaku pada disiplin ilmu pengetahuan itu sendiri. Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1.
Kedepannya kiranya perlu ditambahkan program website penjadwalan proyek (Marketing Schedule) sebagai sarana pendukung komunikasi penjadwalan proyek sebagai sarana pendukung komunikasi dengan para stakeholder. 2. Ditambahkan program chat sebagai sarana interaksi komunikasi antara admin web dengan pemakai web secara langsung. Ditambahkan program salinan data (backup) otomatis, sebagai program pendukung jikalau terjadi kerusakan data.
V. DAFTAR PUSTAKA Chonoles, M.J, James A.Schardt.2003. UML 2 for Dummies, New York : Willey Publishing,Inc. Dougles,Bruce P. 2004. Real Time UML :Advances in The UML for Real- Time System, Third Edition. Perason Education, Inc.Kanada. Ghozali, Artwodini, 2011. Pembuatan Portofolio Aplikasi Mendatang Pada Perusahaan Jasa Konstruksi. Jurnal Sistem Informasi Vol. 4,No 1 Sept 2011 hal 28-36. Karim Akram Jalal, 2011. Project Management Information System (PMIS) Factors: An Empricial Study Of Their Impact On Project Management Decision Making (PMDM) Perfomance ISSN: 20453345. UK: Research Journal of Economic Busines and ICT Vol. 2, Sept 2011. Nugroho,Adi.2005.Rational Rose Untuk Permodelaan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Pressman,2006. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA,Yogyakarta: Andi Offset Pilone,Dan,Neil Pitman.2005.UML 2.0 in a Nutshell. O’Reilly Media,Inc. USA. Pooley,Rob,Pauline Wilcox. 2003, ApplyIng UML. United Kingdom: Butter Worth Heinemann, Pender, Tom.2003.UML Bible. Indiana: John Wiley & Sons. Santoso, Budi.2003.Manajemen Poyek. Jakarta:Guna Widya. Wiranata, Dewi, Nuryawan.2009. Penggunaan Metode Berulang (Repetitive Scheduling Method) Pada Pengerjaan Proyek Perumahan. Denpasar: Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.13 No.2,Juli 2009.
49
PARADIGMA VOL. XVI. September 2014
Wampler, Bruce E. 2003. The Essence of Object Oriented Programming with Java and UML Adison Wesley.USA. Whitten,Jeffery L.,et all.2004. Metode Disain & Analysis Sistem (terjemahan).Yogyakarta: Andi Offset. Widodo,Prabowo Pudjo dan Herlawati 2011. Menggunakan UML.Bandung: Informatika.
50