PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA MATAKULIAH KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI DIAN CIPTA CENDIKIA LAMPUNG Oleh : Muhammad Ma'mur, Warsono, Eko Suyanto. FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Email :
[email protected] 081279427981 Abstract : Developing blended learning model in konsep teklologi informasi learning at dian cipta cendikia lampung higher educations.The purpose of this research is to a.)
Generate a Blended learning model That learning approach that integrates teacher center approach and distance learning using online learning resources that will be applicable to subjects Concept College of Information Technology at DCC LAMPUNG. b.) An increase in the achievement of students on the use of e-Learning in DCC LAMPUNG Universities c.) to be atractive for students on the use of eLearning in DCC Lampung Higher Educations.Methods of research and development is done by following the steps Borg and Gall research to move to seven step because the study is still small. Data obtained using a questionnaire and a test instrument then the data were analyzed by descriptive and t test. Results from this study we can conclude that a) Blended learning model suitable to apply to DCC LAMPUNG Higher Educations, b) use of e-learning as learning resources that improve achievement for students, the results of the t test found that the real level α = 5% = 0,005 with value = 0.004, the t-test showed that H0 is rejected (significantly different p-value < α), c) Interesting for students in blended learning indicated the ease of downloading the course, following the forums and chat with a more flexible and longer (not restricted ) so that students can learn independently any where and anytime through e-learning but not eliminate face-to-face meetings. Keywords: ATutor, instructional media, Blended Learning, Online, Model. Abstrak : Pengembangan model pembelajaran blended learning pada matakuliah konsep teknologi informasi Di perguruan tinggi Dian Cipta Cendikia Lampung Tujuan penelitian ini adalah untuk a.) Menghasilkan model pembelajaran Blended learning yaitu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online yang akan di terapkan pada matakuliah Konsep Teknologi Informasi pada Perguruan Tinggi DCC LAMPUNG. b.) Adanya peningkatan prestasi belajar mahasiswa atas digunakannya e-Learning di Perguruan Tinggi DCC LAMPUNG. c.) Adanya kemenarikan bagi mahasiswa atas digunakannya e-Learning di Perguruan Tinggi DCC LAMPUNG. Metode penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan mengikuti langkah penelitian Borg and Gall
sampai langkah ke tujuh karena penelitian ini masih berskala kecil. Data diperoleh dengan menggunakan instrument angket dan test kemudian data dianalisis secara deskriptif dan uji t. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa. a) model pembelajaran Blended Learning yang cocok untuk diterapkan pada perguruan Tinggi DCC Lampung, b) Pemanfaatan e-learning sebagai sumber belajar yang meningkatkan prestasi bagi siswa, dari hasil uji t didapat bahwa taraf nyata = 5% = 0,005 dengan value = 0,004, maka uji t menunjukan bahwa Ho ditolak (berbeda nyata p-value < ), c) Adanya kemenarikan bagi mahasiswa dalam pembelajaran blended learning terindikasi dari adanya kemudahan dalam mendownload matakuliah, mengikuti forum dan chatting dengan waktu yang lebih fleksibel dan lebih lama (tidak dibatasi) sehingga mahasiswa dapat belajar mandiri dimanasaja dan kapan saja melalui media pembelajaran e-learning tanpa harus meniadakan pertemuan tatap muka. Kata kunci : Atutor, media pembelajaran, Blended Learning, Online, Model.
PENDAHULUAN
merasa kesulitan untuk melakukan
1. Latar Belakang Masalah
konsultasi tatap muka dengan dosen
Perguruan tinggi DCC LAMPUNG
mereka.
merupakan salah satu perguruan tinggi yang mencetak Sumber Daya Manusia
Pembelajaran yang masih digunakan
berbasis Teknologi Komputer dan
pada
Bahasa
LAMPUNG
saat
bertambahnya jumlah mahasiswa pada
menggunakan
Perguruan Tinggi DCC LAMPUNG
center atau masih berorientasi pada
ini maka bertambah pula jumlah jam
guru.
mengajar pada tiap-tiap dosen baik itu
digunakan
dosen tetap maupun dosen luar biasa.
dosen hanya menggunakan media apa
Namun yang menjadi persoalan adalah
adanya.
semakin banyak jumlah jam mengajar
disediakan oleh pihak lembaga belum
dosen maka semakin sedikit pula
digunakan
secara
waktu yang disisakan oleh dosen
mahasiswa,
mereka
untuk memberikan konsultasi dengan
memaanfaat-kan media tersebut untuk
mahasiswa
membuka facebook serta media lain
Inggris.
Seiring
dikarenakan
dengan
kesibukan
Perguruan
Tinggi
DCC
ini
masih
pendekatan
teacher
Media
pembelajaran
juga
belum
Media
sifatnya
bervariasi,
internet
optimal lebih
kurang
yang
yang
oleh sering
dosen mengajar di berbagai tempat,
yang
menunjang
sehingga banyak sekali mahasiswa
kegiatan pembelajaran. Strategi yang
digunakan dosen dalam melakukan proses
pembelajaran
dalam
kesehariannya saat ini adalah dengan menjelaskan kem-bali secara langsung materi
perkuliahan
yang
sudah
tertuang di dalam modul kemudian
kelulusan. Era digital menawarkan peluang-peluang baru (misalnya, online learning) serta ancaman (misalnya, persaingan dari penyedia layanan lain). Teknologi Informasi adalah alat yang dapat membantu mengatasi tantangan ini, tetapi juga dapat mengubah cara kita membingkai masa depan.”
diadakan sedikit tanya jawab sisanya adalah dengan memberi tugas kepada mahasiswa untuk mengerjakan latihan
Definisi di atas
yang ada dimodul sehingga pola
bahwa untuk dapat bertahan dalam
pembelajaran terasa kurang efektif.
menghadapi tantangan dalam dunia
Perlu
strategi
pendidikan saat ini maka kita mesti
pembelajaran yang dapat menjawab
mengikuti perkembangan Teknologi
kebutuhan tersebut diatas misalnya
Informasi agar kita mendapat peluang
dengan dibuatnya e-learning sebagai
yang sama dalam berkompetisi di
salah satu media pembelajaran agar
dunia pendidikan.
adanya
perubahan
dapat dijelaskan
mahasiswa dan dosen tidak hanya dapat berko-munikasi langsung hanya
Hadirnya e-learning di kampus maka
pada saat perkuliahan tatap muka,
sebaiknya
tetapi dapat mengguna-kan media
meninggalkan pendekatan tatap muka
elearning
media
yang sudah berjalan, akan tetapi e-
pembelajaran. Kita ketahui bahwa saat
learning lebih diperhitung-kan sebagai
ini sudah banyak software e-learning
pelengkap dari pendekatan yang sudah
siap pakai dan gratis yang dapat
ada, sehingga terbentuklah strategi
didownload setiap saat di inter-net
pembelajaran
seperti moodle, efront, atutor dan lain-
learning strategy). Perpaduan antara
lain.
kedua metode ini pada kalangan
Menurut Oblinger, D.GPresident and CEO EDUCAUSE (2009) “Dimasa men-datang, banyak tantangan yang dihadapi untuk bertahan , seperti biaya, akses, retensi, dan tingkat
pendidik telah mampu mempercepat
sebagai
tidak
serta-merta
campuran
peningkatan
kemaju-an
menerapkan
teori
(blended
dalam
pembelajaran
khususnya untuk kalangan remaja dan
menggunakan e-learning sebagai alat
dewasa, di mana pendidik hanya
bantu untuk bisa mengurangi masalah
membutuhkan waktu yang singkat
yang dihadapi saat ini, sehingga
untuk mengajar, bahkan lebih banyak
perkuliahan
berfungsi sebagai fasilitator dalam
berlangsung dengan efektif. maka
proses pembelajaran.
diperlukan
tatap
need
muka
dapat
assesment
untuk
mengetahui apakah e-learning dapat Menurut (Soekartawi, 2007:69). Di Indonesia pemanfaatan e-learning memang diperlukan dalam membangun sektor pendidikan. Khususnya dalam kaitannya dengan masalah pemerataan dan akses pendidikan. Pengalaman di negaranegara lain, baik di Asia, Australia, Eropa dan Amerika membuktikan bahwa e-learning memang sangat membantu menyelesaikan pendidikan di negara-negara tersebut .
menunjang pola pembelajaran tatap muka yang dilakukan di perguruan tinggi DCC LAMPUNG.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas
maka
peneliti
berupaya
mengembangkan model pembelajaran blended learning, yang diharapkan mampu menjawab tuntutan kebutuhan
Uraian di atas dapat jelaskan bahwa
bagi dosen dan mahasiswa, berupa
dengan e-learning, rutinitas dosen
terbangunnya
suatu
sistem
mengajar
sehari-hari
dapat
pembelajaran
berbasis
teknologi
terbantukan
dan
juga
dapat
informasi di Perguruan tinggi DCC
menghemat
waktu
serta
biaya,
LAMPUNG.
sehingga dosen dapat berinteraksi dengan mahasiswa melalui media
2. Tujuan Penelitian
tersebut tanpa batasan jarak dan
Tujuan dari penelitian ini adalah
waktu.
Selain
itu
pembelajaran
a. Menghasilkan
model
mengunakan e-Learning juga dapat
pembelajaran Blended learning
diguna-kan untuk mengatasi jarak dan
Model
waktu komunikasi antara dosen dan
Learning
mahasiswa. Salah satu alternatif yang
penggabungan
mungkin dilakukan adalah dengan
pembelajaran
Pembelajaran
Blended
adalah
model antara
tradisional
tatap
muka
dan
pembelajaran
kebutuhan. Terdapat berbagai literatur
menggunakan media e-learning
yang tersedia Soekartawi (2002:56)
yang diharapkan mahasiswa akan
dan terdapat beberapa kelebihan e-
lebih aktif mengikuti perkuliahan
learning, antara lain :
secara
1) Tersedianya fasilitas moderating di
mandiri
memahami
isi
dan materi
sudah saat
mana
guru
dan
siswa
dapat
melaksanakan perkuliahan tatap
berkomunikasi
muka.
melalui fasilitas internet secara
b. Peningkatan
prestasi
mahasiswa
secara
mudah
belajar
reguler atau kapan saja kegiatan
dengan
berkomunikasi
itu
dilakukan
dimanfaatkannya
dengan tanpa dibatasi jarak, tempat
e-Learning pada Perguruan Tinggi
dan waktu.
DCC LAMPUNG
2) Guru
c. Kemenarikan bagi mahasiswa atas
dan
menggunakan
siswa bahan
dapat ajar
atau
dimanfaatkannya E-Learning di
petunjuk belajar yang terstruktur
Perguruan
dan
Tinggi
DCC
terjadual
melalui
keduanya
bisa
internet,
LAMPUNG
sehingga
saling
Mahasiswa yang sudah terdaftar
menilai sampai seberapa jauh bahan
dapat login ke website e-learning
ajar yang telah dipelajari.
setiap saat dan dapat mengikuti
3) Siswa dapat belajar atau me-review
forum diskusi kuliah sehingga
bahan ajar setiap saat dan di mana
diharapkan menjadi ketertarikan
saja kalau diperlukan mengingat
tersendiri terhadap perkuliahan.
bahan ajar tersebut telah tersimpan di komputer.
I.
KAJIAN PUSTAKA
4) Bila siswa memerlukan tambahan
Menyadari bahwa di internet dapat
informasi yang berkaitan dengan
ditemukan berbagai informasi yang
bahan ajar yang dipelajarinya ia
dapat diakses secara lebih mudah
dapat melakukan akses di internet
kapan saja dan di mana saja, maka
secara mudah.
pemanfaatan internet menjadi suatu
5) Baik guru maupun siswa dapat
kemudahan,
kelebihan,
dan
melakukan diskusi melalui internet
kekurangannya untuk itu sebelum kita
yang dapat diikuti dengan jumlah
memilih software LMS penulis perlu
peserta
membandingkan
yang
banyak
sehingga
LMS
wawasan yang lebih luas.
selanjutnya tepat guna sesuai harapan. yang
bisanya pasif menjadi aktif.
digunakan
agar
menambah ilmu pengetahuan dan
6) Berubahnya peran siswa
yang
diantaranya
untuk
Penggunaan Atutor untuk e-Learning Braintutor
terbukti
handal
dalam
7) Relatif lebih efisien. Misalnya bagi
mengelola puluhan ribu user dengan
yang tinggal jauh dari perguruan
tingkat akses yang sangat tinggi. A-
tinggi atau sekolah konvensional,
tutor
bagi yang sibuk bekerja atau bagi
mengadopsi
yang berada di luar daerah dan
Learning.
termasuk
pioneer
berbagai
dalam
standard
e-
sebagainya. II. METODE PENELITIAN Beberapa software yang dipakai untuk
1. Desain Penelitian
sistem e-learning di antaranya Atutor,
Penelitan
Efront, Moodle dan lain-lain. Begitu
Pembelajaran Blended Learning pada
banyak kemudahan yang ditawarkan
Matakuliah
oleh software ini sehingga mereka
Informasi yang akan diterapkan pada
mendapatkan
dengan
Perguruan Tinggi DCC Lampung ini
melakukan sharing informasi dan
dimaksudkan agar terjadi perubahan
kemudahan
pendekatan
manfaat
melakukan
kolaborasi.
pengembangan
Konsep
Model
Teknologi
pembelajaran
dari
Selain kemudahan dalam penggunaan,
pendekatan Teacher Center menjadi
ketiga-tiganya
bersifat
open
student center dimana mahasiswa
source/freeware,
sehingga
wajar
lebih leluasa mendapatkan bahan ajar
apabila penggunaanya dari waktu ke
melalui
waktu semakin meningkat. Namun
diharapkan mahasiswa akan lebih aktif
demikian
dan
tersebut
banyak
sofware-software
memiliki
beberapa
proses
berbagai
kreatif
media
dalam
sehingga
melaksanakan pembelajaran.
Dikembangkannya
model
pembelajaran Blended Learning ini tidak
menghilangkan
pembelajaran
tatap
memadukan
antara
berbasis
b. Pengembangan ini dilakukan di
tetapi
Perguruan Tinggi DCC lampung
pembelajaran
dari awal hingga akhir semester
muka
Langkah – langkah utama dalam penelitian
dan
pengembangan pendidikan yaitu 1)
informasi,
dan 2)
pengumpulan Perencanaan,
3)
Pengembangan bentuk awal produk (model teoritis/hipotesis ), 4) Uji lapangan produk Awal 5) Revisi produk
awal
untuk
menghasilkan
produk utama, 6) Uji lapangan produk utama 7) Revisi produk operasional untuk menghasilkan produk akhir, 8) Uji lapangan operasional, 9) Revisi Produk akhir, 10) Diseminasi dan implementasi produk akhir (Gall and Borg, 1979: 626). Dalam hal ini peneliti hanya menggukan sampai pada langkah ke tujuh karena hanya pada penelitian berskala kecil. 2. Tempat dan Waktu Penelitian a.
Ganjil 2010/2011 3. Langkah –langkah Penelitian
pembelajaran tatap muka.
Penelitian
Ganjil 2009/2010
proses
e-learning dengan
melaksanakan
dari awal hingga akhir semester
Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi DCC lampung
Penelitian
pengembangan
model
pembelajaran Blended Learning ini memiliki beberapa langkah sebagai berikut: a. Penelitian
Pendahuluan
dan
pengumpulan Informasi Penelitian pendahuluan dilakukan untuk
menghetahui
kebutuhan
belajar terkait dengan rencana pembuatan
model
Learning
DCC
Sedangkan
blended lampung.
pengumpulan
informasi
adalah
menggali
informasi –informasi mengenai potensi baik dari segi mahasiswa, dosen dan sarana dan prasarana yang
memungkinkan
untuk
menerapkan model pembelajaran hasil
pengembangan
dijabarkan
pada
dan
latarbelakang
penelitian ini. b. Perencanaan Model
Pengembangan
Berdasarkan analisis penelitian
Uji Empirik Produk utama adalah
pendahuluan dan kajian teoritik,
merupakan evaluasi skala terbatas
mulai merancang desain Blended
untuk mengetahui efektifitas dan
Learning
daya tarik produk Pembelajaran
yang
mencakup:
1)
Merumuskan tujuan pembelajaran dan
garis
besar
program
2)
Blended Learning. g. Revisi
produk
utama
untuk
Mendesain Model Pembelajaran
menghasilkan produk operasional.
Blended Learning DCC
Mengingat penelitian ini terbatas
c. Mengembangkan
Produk
awal
hanya pada skala kecil maka
yaitu menginstall atutor, sewa
langkah penelitian ini dilakukan
hosting
hanya sampai
membuat
user,
menginput materi kuliah
langkah ke 7,
langkah 8, 9 dan 10 hanya
d. Uji Empirik Produk Awal.
dilakukan untuk penelitian skala
Uji Empirik pada produk awal
besar.
yaitu melakukan evaluasi dan validasi terhadap produk awal pembelajaran Blended Learning
III. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
oleh Ahli Materi dan Ahli Media dan mahasiswa. e. Revisi
produk
1. Hasil Penelitian awal
untuk
A. Analisis Instruksional
menghasilkan produk utama
Sesuai
Berdasarkan hasil pada langkah
penelitian,
ke empat, dilakukan revisi produk
diperoleh hasil Analisis Instruksional.
awal
Blended
Menurut Dick and Carey(2001:61),
Learning sesuai dengan saran dan
analisis instrukusional adalah suatu
masukan baik melalui evaluator
prosedur yang apabila diterapkan pada
ahli maupun mahasiswa (calon
suatu
pengguna)
menghasilkan
Pembelajaran
f. Uji Empirik Produk utama
dengan
langkah–langkah
pada
tujuan
tahap
instruksional
tugas-tugas
akan
identifikasi
kemampuan-kemampuan berupa
pertama
bawahan
pokok
untuk
mencapai
tujuan
sendiri.
Analisis
merupakan
peta
instruksional
itu
Perkembangan Komputer dan Strategi
Instruksional
Pendukungnya serta Sistem Bilangan.
kompetensi
serta
Sedangkan
strategi
program
jabaran indikator–indikatornya. Peta
merupakan strategi yang digunakan
Kompetensi
untuk menyampaikan pesan berupa
dibuat
berdasarkan
analisis kebutuhan materi Konsep
Teks, Gambar dll.
Sistem Informasi. C. Pengembangan Model B. Pengembangan Besar
Garis–Garis
Model
Pembelajaran
Blended Learning
Pada
tahap
ini
dijelaskan
pengembangan model Pembelajaran Blended
Learning
adalah
sebagai
Pada tahap ini dihasilkan Garis-garis
berikut:
Besar Model Pembelajaran Blended
melakukan registrasi untuk menjadi
Learning untuk matakuliah Konsep
member/anggota
Teknologi
Adapun
setelah mendapatkan login user dan
komponen – komponen yang ada pada
password maka dosen melakukan
Garis
–
Informasi
Garis
.
pada
e-learning,
Model
login dan membuat permohonan untuk
Pembelajaran Blended Learning yaitu:
menjadi instruktur kepada admin,
1) Nama Matakuliah, 2) Topik, 3)
setelah mendapat persetujuan dari
Deskripsi Singkat Program, 4) Standar
admin maka dosen akan membuat
Kompetensi dan Kompetensi Dasar, 5)
matakuliah, forum, chatting dan lain-
Materi, 6) Strategi Program, dan
lain sesuai fasilitas yang ada pada e-
7).Estimasi Waktu. Pada Deskripsi
learning Atutor. Mahasiswa juga akan
singkat
dengan
melakukan hal yang sama untuk
pokok bahasan dan sub pokok bahasan
registrasi member/anggota dan setelah
disesuaikan
dengan
kurikulum
mendapatkan
Matakuliah
Konsep
Teknologi
mahasiswa dapat login untuk masuk
Informasi yang berlaku dan analisis
ke materi kuliah Konsep Sistem
Instruksional
dan
Informasi yang dibuat oleh dosen
Sejarah
sebelumnya. Mahasiswa yang berhasil
program
Besar
pada tahap awal dosen
samapai
yaitu
Permasalahannya,
:
Data
user
dan
password
login dan masuk ke matakuliah yang
Validasi merupakan evaluasi terhadap
bersangkutan maka dapat melakukan
produk
download, chatting, konsultasi pada
dikembangkan untuk melihat aspek
forum
kebenaran
dan
lain-lain.
Mahasiswa
awal
yang
isi,
berhasil
tampilan
dan
friendly)
yang
kemudian mempersiapkan materi yang
keterlaksanaan(user
didapat dari download melalui
melibatkan satu orang ahli materi, tiga
e-
learning dan bisa mengambil dari
orang ahli media dan mahasiswa.
berbagai sumber sebagai tambahan lalu
mempersiapkannya
melakukan
untuk
presentasi
melalui
F. Hasil Efektifitas Produk Dari uji
efektifitas
produk
yang
pembelajaran tatap muka di kelas
dikembangkan berupa tes formatif
bersama
presentasi
menggunakan instrument tes yang
mahasiswa melakukan quis, mid dan
sama pada kedua kelas yaitu kelas
Uas pada pembelajaran tatap muka di
experimen dan kelas kontrol
kelas.
Hasil Uji
dosen,
selain
t untuk 2 Sample
dapat
dilihat pada tampilan seperti dibawah D. Instalasi Atutor
ini
Dari persiapan yang telah dilakukan
yaitu sebagai berikut:
seperti yang telah dipaparkan maka didapat
domain
dengan
nama
http://www.mc-learning.co.cc dengan alasan domain ini masih dalam tahap uji coba belum digunakan secara resmi
Two-Sample T-Test and CI: X1;X2 Two-sample T for X1 vs X2
untuk keperluan kampus sedangkan untuk
membuat
domain
N
resmi
StDev
memerlukan beberapa prosedur serta persiapan dokumen resmi.
Blended Learning.
SE
Mean X1
30 4,63
E. Validasi Produk Pembelajaran
Mean
X2
0,85 30
6,28
77,17 72,89 1,1
Diffrence = mu (X1) = mu (X2) Estimate from diffrence: 4,28 98% CI for diffrence: (1,43; 7,14) T-Test of diffrence = 0 (vs not =); T-value = 3,01 P-Value =
B.
Karakteristik
Media
Dengan Ketentuan sebagai berikut:
Pembelajaran yang dikembangkan
Ho : µElearning = µTatap muka(konvensional) H1 : µElearning ≠ µTatap muka(konvensional)
Model
Karena P-Value = 0,004 maka pada taraf nyata α = 5% = 0,05, maka Uji t menunjukkan
bahwa
H0
ditolak(berbeda nyata P-Value < α ), sehingga
dapat
pembelajaran
dikatakan
bahwa
menggunakan
E-
Learning lebih baik dari pembelajaran dengan pola tatap muka(konvensional)
Pembelajaran
Learning
memiliki
karakteristik
yaitu
menggunakan
:
Blended beberapa Model
e-learning
ini
sebagai
media pembelajaran yang berisi materi pembelajaran
Konsep
Teknologi
Informasi yang dapat didownload dimana dan kapan saja, tersedia modul forum diskusi, chatting dll yang dapat memudahkan
dosen
maupun
mahasiswa dalam berinteraksi dengan
pada taraf nyata 5%.
materi kuliah maupun antara dosen 2. Pembahasan
dengan mahasiswa . dan setelah
A. Pengembangan Media
diujicobakan maka diketahui bahwa
Pembelajaran Blended Learning
Pembelajaran
Pengembangan Media Pembelajaran
Blended Learning yang dikembangkan
Blended Learning diawali dengan
memiliki kemenarikan yang baik.
kegiatan
Analisis
Pengembangan Pembelajaran
menggunakan
model
Instruksional,
Garis-garis Blended
Besar
Learning,
C. Keunggulan Produk Hasil Pengembangan.
Pengembangan Model Pembelajaran
Keunggulan
Blended
Instalasi
penelitian pengembangan yaitu: 1) Isi
software e-learning Atutor versi 1.6.1.
Materi sesuai dengan Kurikulum, 2)
Dari Hasil evaluasi produk awal maka
Materi yang diberikan sudah dalam
diperoleh produk utama stelah direvisi
bentuk
berdasarkan saratan dsam masukan
memudahkan
dari ahli Materi, Ahli Media dan Uji
mendownload dan mengedit sesuai
kelompok kecil
kebutuhan
Learning
dan
dari
Produk
softcopy mahasiswa
Presentasi
hasil
sehingga untuk
saat
Pembelajaran Tatap Muka.3). Dosen
Efisiensi Produk sehingga belum dapat
dengan
melakukan
diperkirakan berapa lama waktu yang
update materi sehingga materi kuliah
diperlukan untuk men-downlod materi
tidak
4).
hingga menghasilkan presentasi materi
Mahasiswa cendrung lebih mandiri
kuliah serta biaya yang dibutuhkan
saat melaksanakan pembelajaran.
untuk melakukan download materi,
mudah
dapat
ketinggalan
jaman.
forum dan chatting menggunakan eD.
Keterbatasan
Produk
Hasil
learning.
Pengembangan Selain memiliki keunggulan produk hasil penelitian dan pengembangan ini juga memiliki keterbatasan yang dapat diuraikan antara lain: 1). Harus ada Komputer
dan
Internet
untuk
mendownload materi 2). Beberapa materi hasil download seperti materi pengkodean pada matakuliah Konsep Teknologi Informasi akan menjadi kesulitan
bagi
mahasiswa
untuk
mencernanya bagi mahasiswa yang butuh penjelasan lebih lanjut. 3). Pembelajaran menggunakan Blended Learning hanya dapat dilaksanakan pada Perguruan Tinggi yang memiliki Sarana
dan
Prasarana
yang
mendukung. E.
DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Dari hasil penelitian ini maka didapat
sebuah
model
pembelajaran Blended Learning yang cocok untuk diterapkan pada perguruan Tinggi DCC Lampung. Penelitan pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning ini
telah merubah pendekatan
pembelajaran
dari
pendekatan
yang berpusat pada guru (Teacher Center) menjadi pendekatan pada siswa (student center) dimana mahasiswa
lebih
leluasa
mendapatkan bahan ajar melalui
Keterbatasan
Penelitian
berbagai
media,
mengikuti
perkuliahan online melalui forum
Pengembangan Keterbatasan
V. KESIMPULAN, IMPLIKASI
dari
Penelitian
Pengembangan ini adalah belum diuji
diskusi
dan
mahasiswa
dan
chatting
antar
juga
dosen
menggunakan
e-learning,
a. Diperlukan
adanya
sehingga mahasiswa lebih aktif
bagi
dan kreatif dalam melaksanakan
Lampung
proses pembelajaran. Dikembang-
model
kannya
model
Learning ini agar hasil yang
Blended
Learning
pembelajaran ini
menghilangkan
tidak proses
pihak
keseriusan
Kampus
dalam
DCC
menerapkan
Pembelajaran
Blended
didapat optimal. b. Dosen
sebaiknya
pembelajaran yang ada tetapi
revisi
memadukan antara pembelajaran
matakuliah yang diampunya.
berbasis
e-learning
pembelajaran
dengan
tradisional
tatap
muka. b. Dengan
secara
melakukan
c. Mahasiswa
berkala
pada
diharapakan
memanfaatkan
dapat
Teknologi
e-
learning secara optimal sebagai dimanfaatkannya
e-
media pembelajaran.
learning sebagai sumber belajar
d. Diperlukan
maka terjadi peningkatan prestasi
cukup
belajar bagi mahasiswa
kebutuhan perkuliahan e-Learning
c. Adanya
kemenarikan
bagi
untuk
melakukan
blended learning terindikasi dari
download.
kemudahan
mendownload
dalam
matakuliah,
yang
memenuhi
mahaiswa agar mudah dalam
mahasiswa dalam pembelajaran
adanya
Bandwidth
e. Perlu
browsing
adanya
bertanggung
petugas jawab
dan
yang secara
mengikuti forum dan chatting
menyeluruh dalam penggunaan
dengan waktu yang lebih fleksibel
media e-Learning agar teknologi
dan lebih lama (tidak dibatasi)
informasi yang disediakan baik
sehingga mahasiswa dapat belajar
hardware maupun software dapat
mandiri dimanasaja dan kapan
digunakan secara optimal
saja melalui media pembelajaran e-learning ini. 2. Saran
f. Perlu disiapkannya petugas ahli materi
yang
pemanfaatan
modul
mengawasi elektronik
sehingga modul yang ada dapat diupdate setiap saat.
Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta Jakarta, 2002
g. Perlu dilakukan sosialisasi dan training khusus kepada seluruh dosen dan mahasiswa agar dapat turut serta dalam menggunakan teknologi
internet
dan
menggunakan media e-Learning
Emzir, 2010, Metodologi Penelitian Pedidikan, PT. Raja Grafindo Persada, 2010, Jakarta European jurnal blended learning, http://www.eurodl.org/?tag=34,i ssue 7, volume 2004, march 2004
dalam melaksanakan perkuliahan yang
dikemas
dalam
model
pembelajaran Blended Learning.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anonimous, http://en.wikipedia.org/wiki/Ano nymous_(group), 2000 Bullen, M,. 2001 E-learning and the Internalization Education, Malaysian Journal of Educational Technology, 1(1) 3 Coughlan, D & Brannick, T. (2001) Doing Action Research in Your Own Organization, Biddles Ltd. Guildford, Surrey, Great Britain Depdiknas, 2005 Rencana Strategis (RENSTRA) Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, Depdiknas. Jakarta.
Furchan, Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Usaha Nasional Surabaya , 1982 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006 Harun, Jamaluddin dan Baharuddin Aris, Mendesain pembelajaran Berbasis Web: Perspektif anak didik dalam Jurnal Teknodik Komunikasi dan Informasi Pendidikan, Jakarta , 2002 Hardjito, Internet untuk Pembelajran dalam Jurnal Teknodik : No.10/VI/Teknodik/Oktober/200 2. Depdiknas Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan, Jakarta , 2002 Kadir, A., Pengenalan Informasi, Offset.Yogyakarta. 2007
Sistim Andi
Nasution, S, Metode Research (Penelitian Ilmiah), PT. Bum Aksara,2006 Nugraha, WA. 2008 E-Learning vs iLearning IlmuKomputer.com download tanggal 20 Feb 2008
http://ilmukomputer.com/2007/1 1/27/e-learning-vs-ilearning/ Riduwan. 2004 Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta Bandung Sanjaya, Wina, 2006 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencan Media Predana Grup Soekartawi, 2003, Prinsip dasar eLearning: Teori dan Aplikasinya di Indonesia dalam www.pustekkom.com. Jurnal Teknodik, Edisi 12 Oktober 2003 Sunarwan, 1991, Pendekatan Sistem dalam Pendidikan , Sebelas maret University Press, Surakarta. Uno, Hamzah B., 2007, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara Unesco, http://e-learning.connectasia.org/,2002 Wahono, RS. 2006 Pengantar ELearning dan Pengembangannya, IlmuKomputer.com download tanggal 20 Feb 2008