Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN TEKNIK SERVIS BAWAH, SERVIS ATAS DAN CEKIS DALAM BOLAVOLI Irfandi1, Sugiyanto2, dan Agus Kristiyanto3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyusun berbagai macam draft desain model latihan teknik, serta menyusun dalam pembuatan produk awal, melaksanakan uji kelompok kecil, uji kelompok besar, dan melaksanakan uji efektivitas produk, sehingga memperoleh hasil berupa peningkatan kualitas latihan serta penguasaan teknik atlet, terutama servis atas, servis bawah dan cekis dalam permainan bolavoli pada atlet putri tingkat menengah (Intermediate) klub Bolavolli di Kota Sigli. Penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan research and development dilaksanakan di klub Bolavolli di Kota Sigli. Subyek penelitian yang digunakan adalah atlet putra tingkat menengah yang berjumlah 22 atlet dari Klub Bolavoli PLN Pidie, dan 22 atlet dari Klub Bolavoli Metro-Sigli dan Klub Bolavoli Corolla (Sigli Volleyball Club). Tahap uji kelompok kecil dilaksanakan di Klub Bolavoli PLN Pidie, kemudian dilanjutkan dengan uji kelompok besar yang dilaksanakan di Klub Bolavoli Metro-Sigli. Sedangkan pelaksanaan tahap uji efektivitas produk dilaksanakan di Klub Bolavoli Metro-Sigli dan Klub Bolavoli Corolla (Sigli Volleyball Club). Hasil penguasaan model latihan keterampilan teknik servis atas, servis bawah dan cekis yang diperoleh berdasarkan dari: 1) Rekapitulasi data hasil persentase quesioner dan validasi oleh sejumlah ahli yang diperoleh dengan rata-rata skor sebesar 67% dan 73%, dan itu termasuk pada kategori yang cukup valid, artinya produk model latihan keterampilan teknik servis atas, servis bawah dan cekis sehingga dapat digunakan dan diterapkan sebagai pedoman model latihan pada Klub Bolavolli atlet putri tingkat menengah (Intermediate). Data persentase hasil model yang diuji cobakan pada kelompok kecil diperoleh dari penguasaan model latihan keterampilan teknik atlet yakni sebesar 81,10%, yang berarti valid digunakan, dan kelompok besar diperoleh penguasaan model latihan teknik servis atas dan servis bawah dalam bolavolli adalah sebesar 85,34% artinya produk valid digunakan, sehingga dapat dimaknai jika model yang dikembangkan secara real mampu memberikan hasil, dan konstribusi yang sangat luar biasa akurat terutama dalam penguasaan model latihan teknik servis atas, servis bawah dan cekis dalam bolavoli. Dengan demikian, memaknai hasil pengembangan sosok model terhadap kelompok yang diberikan treatment, dalam hal ini terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara kelompok sebelum diberikan treatment jika di bandingkan dengan kelompok setelah diberikan treatment. Berdasarkan data hasil pretest-postest atlet menunjukkan sejumlah hasil penguasaan terhadap model latihan keterampilan teknik adalah sebesar 62,27%, kemudian setelah dilaksanakan produk model (proses pemberian treatment) maka terjadinya efek peningkatan yang sangat signifikan terhadap penguasaan produk model latihan keterampilan teknik dengan memperoleh hasil sebesar 67,27%. Kata Kunci: Desain Model Latihan, Bolavolli, Servis Atas, Servis Bawah, Cekis, Treatment, Dan Penelitian Pengembangan Atau R And D.
1
Irfandi, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena, email:
[email protected] Sugiyanto, Dosen Universitas Sebelas Maret 3 Agus Kristiyanto, Dosen Universitas Sebelas Maret 2
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |22
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… PENDAHULUAN Olahraga bolavoli merupakan sebuah
diluar aktifitas sekolah yang tentunya lebih
bentuk permainan yang sangat menyenangkan,
banyak
memberikan
sumbangan
dimainkan oleh enam orang setiap tim,
proporsi maupun kemampuan.
secara
dimainkan pada lapangan persegi panjang
Melakukan aktivitas olahraga serta
dengan panjang 18 meter dan lebar 9 meter
mengembangkan bakat dalam olahraga dapat
yang pada tengahnya diberi net sebagai
dilakukan
pembatas. Tujuan permainan bolavoli bukan
dibermacam-macam tempat. Salah satu contoh
hanya untuk rekreasi dan mengisi waktu luang
peningkatan
tetapi juga berkembang kearah kompetisi dan
bolavoli dapat dilakukan dengan mengikuti
prestasi.
klub atau sekolah bolavoli yang ada, mulai Olahraga bolavoli juga cukup populer
dikalangan masyarakat Indonesia. Olahraga ini
dengan
berbagai
kemampuan
cara
dalam
serta
olahraga
pada tingkatan yang paling sederhana hingga menuju pada tingkatan professional.
juga menjadi salah satu olahraga yang sering
Klub atau sekolah bolavoli adalah
dilakukan oleh masyarakat pada saat waktu
salah satu contoh wadah pembinaan prestasi
luang setelah melakukan aktifitas kerja dan
usia dini. Klub bolavoli akan memberikan suatu
sebagai sarana penyambung persaudaraan antar
latihan-latihan untuk penguasaan ketrampilan
sesama, baik dilingkungan masyarakat maupun
bermain bolavoli dengan program-program
dalam dunia kerja. Hal ini terbukti dengan
latihan
adanya waktu yang disediakan oleh suatu
memungkinkan
instansi tertentu untuk melakukan olahraga,
ketrampilan bermain bolavoli dengan baik.
khususnya olahraga bolavoli.
Dalam
Pembinaan prestasi bolavoli pada usia
bolavoli
yang
sudah bagi
latihan perlu
tersusun seseorang
untuk
sehingga menguasai
pembinaan
adanya
prestasi
penguasaan
serta
dini sangat penting pada suatu cabang olahraga
penerapan teknik-teknik dasar bolavoli yang
karena pada anak usia dini perkembangan gerak
baik.
sangat
pesat
dalam
mengembangkan
Teknik dasar merupakan unsur yang
keterampilan dan bakat yang dimilikinya.
sangat penting agar dapat bermain bolavoli
Menurut Hadisasmita dan Syarifuddin (1996:
seseorang perlu untuk berlatih teknik-teknik
52) saat ini untuk mendapatkan bibit-bibit atlet
dasar dengan baik dalam permainan bolavoli.
yang berbakat akan lebih mudah ditemukan di
Menurut Roesdiyanto, (1991: 12) bolavoli
sekolah-sekolah. Oleh karena itu usaha sekolah
mempunyai teknik dasar yaitu, servis, pasing
dalam pembinaan bakat pada cabang olahraga
bawah, pasingatas, dan smes.
bolavoli sangat diperlukan. Disamping sekolah sebagai
suatu
dasar
seperti
pasing,
pengembangan
servis,blok dan smes sangat berpengaruh dalam
kemampuan individu siswa melalui berbagai
suatu pertandingan bolavoli karena merupakan
kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler,
teknik dasar permainan bolavoli. Menurut
kegiatan olahraga bolavoli juga dapat dilakukan
Roesdiyanto
ISSN 2355 – 0058
wadah
Teknik
(1992:
24)
”Teknik
dasar
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |23
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… permainan bolavoli adalah suatu proses dasar
Pidie Latihan penguasaan teknik servis dalam
tubuh untuk melakukan keaktifan jasmani dan
satu periode latihan hanya disisipkan pada saat
penguasaan
pemain
keterampilan
praktik
sebaik-
melakukan
latihan
game
atau
baiknya dalam permainan bolavoli dan dapat
permainan sehingga penguasaan teknik servis
menyelesaikan permainan dengan baik”.
dari para pemain tersebut belum begitu
Teknik dasar bolavoli merupakan
maksimal dan sering terjadi kesalahan dalam
unsur yang sangat penting dalam permainan
melakukan servis, kesalahan tersebut misalnya
bolavoli, tanpa penguasaan teknik dasar yang
bola tidak sampai pada lapangan lawan dan
baik, maka permainan tidak dapat dimainkan
servis yang dilakukan keluar lapangan. Peneliti
dengan sempurna. Teknik dasar bolavoli
juga melakukan wawancara bebas terpimpin
mempunyai fungsi masing-masing, misalnya
dengan pelatih bolavoli di klub bolavoli yang
servis,
servis
membina atlet-atlet pada level pemula hingga
digunakan untuk memulai suatu pertandingan,
intermediet yang ada di Kota Sigli-Aceh, rata-
pada awalnya servis digunakan untuk melayani
rata menjelaskan bahwa belum menerapkan
lawan
dalam
model-model latihan teknik servis dalam satu
dengan
program latihan. Kesalahan dan kegagalan
perkembangan olahraga bolavoli, servisberubah
dalam melakukan teknik servis menjadi tolak
fungsi, servis sekarang digunakan sebagai alat
ukur rendahnya penguasaan teknik servis di
untuk
dasar
klub bolavoli Kota Sigli-Aceh. Permasalah
agar
yang telah dipaparkan diharapkan ada suatu
servisyang dilakukan dapat menyeberang net
pemecahan masalah sehingga kesenjangan
dan masuk lapangan lawan. Servisyang baik
antara
dapat berpengaruh terhadap pertahanan lawan.
diminimalkan.
dalam
untuk
permainan
memulai
pertandingan
tetapi
menyerang
servisharus
bolavoli
suatu seiring
lawan.
dilakukan
set
Teknik
dengan
baik
harapan
dan
Untuk
kenyataan itu
peneliti
dapat akan
Servis merupakan salah satu teknik
mengangkat judul: “ Pengembangan Model
dasar olahraga bolavoli yang sangat penting
Latihan Teknik Servis Bawah, Servis Atas dan
untuk
karena
Cekis dalam Bolavoli.” (Studi Pengembangan
servismerupakan serangan yang pertama untuk
pada Atlet Bolavoli Putri Tingkat Intermediet
menyerang lawan, servisyang baik dapat
di Kota Sigli-Aceh).
mengacaukan
KAJIAN PUSTAKA
dikuasai
dengan
baik
pertahanan
lawan
dan
menyulitkan lawan untuk melakukan serangan.
Permainan Bolavoli
Tetapi penguasaan teknik yang kurang baik
Permainan bolavoli pada dasarnya
dapat menjadikan serviskurang efektif untuk
merupakan permainan yang menye-nangkan
memulai
dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh
pertandingan
atau
menyerang
sehingga menguntungkan tim lawan. Berdasarkan
hasil
pengamatan
setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli
sangat
cepat
seiring
dengan
peneliti selama menempuh kuliah kepelatihan
perkembangan olahraga se-hingga bolavoli
yang ditempatkan di Sekolah Bolavoli PLN-
tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |24
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu
hasil tebaik dalam pertandingan. Bentuk-bentuk
profesi dan menuntut prestasi tinggi.
teknik dasar dalam bolavoli akan dijabarkan
Menurut
Sugiono,
(1996:
42)
Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang
secara singkat sebagai berikut. a. Teknik Dasar bolavoli 1) Servis
setiaptim. Permainan ini akan berjalan dengan
Teknik dasar yang digunakan untuk
baik apabila setiap pemain minimal telah
memulai suatu set atau pertandingan, pada
menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
awalnya digunakan untuk melayani lawan
Dalam peraturan permainan bolavoli,
untuk melakukan penyerangan tetapi seiring
(2005: 1) bolavoli adalah olahraga yang
dengan berkembangnya olahraga bolavoli,
dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan
servis digunakan untuk menyerang lawan,
yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat
servis
versi yang berbeda tentang jumlah pemain,
pertahanan lawan dan menyulitkan lawan untuk
jenis atau ukuran lapangan, angka kemenangan
melakukan serangan. Servis merupakan teknik
yang digunakan, untuk keperluan tertentu.
dasar yang paling penting dalam bolavoli
Namun pada hakikatnya permainan bolavoli
(1995: 67).
bermaksud bermain
menyebarluaskan kepada
setiap
kemahiran orang
yang
meminatinya. Dengan
yang
baik
dapat
mengacaukan
Kemampuan servisyang baik dapat digunakan
untuk
memperoleh
poin
dan
mengacaukan posisi bertahan lawan, hal ini demikian
ditarik
sesuai dengan pendapat Beutelstahl (2005: 65)
kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah
bahwa servis dapat bertujuan untuk: 1)
permainan yang dimainkan oleh enam orang
langsung
tiap tim dan dilakukan di lapangan yang
menghalang-halangi
bentuknya
lawan.
persegi
dapat
panjang,
ditengahnya
meraih
angka
kemenangan.
formasi
2)
penyerangan
dibatasi net yang fungsi-nya untuk memisahkan
Pemain bolavoli harus menguasai
pemain antar tim. Teknik dasar sangat besar
teknik dasar servis dengan baik sehingga dalam
pengaruh-nya terhadap permainan ini, baik dan
melakukan
jeleknya permainan tergantung penguasaan
tinggi. Menurut Viera dan Ferguson (1996: 27)
teknik dasar pemain dan penegakan peraturan
“bahwa suatu pertandingan, sangat penting bagi
permainan oleh wasit.
pemain
Gerakan dalam permainan bolavoli
servistingkat
untuk
konsisten,
yaitu
keberhasilannya
melakukan paling
servis
tidak
dengan
90%
dari
cukup kompleks yang terbentuk menjadi
servispemain dapat melewati net ke daerah
keterampilan dasar bolavoli atau yang biasa
lawan”. Keefektifan dan keberhasilan servis
dikenal
memberikan
teknik
dasar.
Suharno
(1992:21)
keuntungan
bagi
tim
dan
menyatakan “Pengertian teknik ialah suatu
sebaliknya kegagalan servis merugikan tim
proses pelaksanaan kegiatan fisik secara efektif
dalam
dan rasional yang memungkinkan tercapainya
peraturan permainan bolavoli berkembang ke
ISSN 2355 – 0058
pertandingan,
hal
ini
dikarenakan
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |25
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… arah kompetisi yang lebih ketat dan lebih
Pelaksanaan servis menurut Beutelstahl, (2005:
menarik, khususnya sistem penialaian sekarang
9) “setiap jenis servis dibagi dalam tiga tahap:
menggunakan
setiap
a) tahap pertama melempar bola keatas (throw
kesalahan atau kegagalan melakukan servis
up), b) tahap kedua memukul bola (hitting the
dapat langsung memberikan nilai kepada tim
ball), c) tahap ketiga gerakan akhir (follow
lawan.
throught). Pelaksanaan servis menurut Yunus,
sistem
rally
point,
Teknik dasar servis dalam bolavoli
(1992: 111) teknik dasar servisterdiri dari tiga
ada beberapa diantaranya servistangan bawah
tahap
(underhand serrvice), servis tangan samping
pelaksanaan
(side hand servis), servis atas kepala (overhead
trhought)”.
servis), servis mengambang (floating servis), servis top spin, dan servis loncat (jump servis). Menurut Suharno (1986: 12) apabila dilihat dari segi pelaksanaan memukul bola
yaitu:
“sikap dan
permulaan,
gerak
lanjutan
(follow
gerak
Beutelstahl, (2005: 10) menguraikan tahap-tahap pelaksanaan servis bawah sebagai berikut:
Tahap pertama: fase throw up (melempar
servis dibagi menjadi 2 macam yaitu: a) servis
bola keatas). Berat badan ditempatkan pada
tangan bawah, b) servis tangan atas, servis
kaki sebelah belakang, lengan digerakkan
tangan atas ada tiga yaitu: tennis servis, floating
ke belakang dan ke atas (lengan pemain).
dan cekis. Servis apabila dilihat dari segi
Tahap kedua: fase hitting the ball. Lengan
pelaksanaan dapat digolongkan servis tangan
bermain (lengan yang digunakan untuk
bawah dan servistangan atas.
memukul bola, dengan istilah asing disebut
a) Teknik Dasar Servis Bawah
striking arm. Lengan kanan untuk pemain
Servis tangan bawah adalah usaha memasukkan
memulai
dan
kiri
untuk pemain
kidal
dan
diayunkan kebawah, dari belakang ke
mengarahkan bola ke arah lapangan lawan yang
depan dan memukul bola yang telah
dilakukan oleh pemain yang berada didaerah
dilemparkan
servis, pemain memukul bola dengan satu
berat badan dipindahkan ke kaki sebelah
tangan
depan.
dibawah
pertandingan
kanan
pinggang
atau
kira-kira
Bola
setinggi pinggang. Teknik dasar servis bawah
terbuka,
sering digunakan oleh pemain pemula dan
mungkin.
pemain wanita. Menurut Robison (1997: 36)
rendah-rendah.
dipukul
pergelangan
Kemudian
telapak
tangan
tangan
sekaku
Tahap Ketiga: fase follow throught.
“untuk pemain baru, servis tangan bawah
Lengan bermain terus mengikuti arah bola.
merupakan cara yang paling mudah”.
Pemain cepat-cepat pindah ke posisi yang
Secara garis besar pelaksanaan servis
baru dilapangan.
bawah sama dengan servis atas, perbedaanya
Gerakan servis harus ritmis, mulai
pada saat perkenaan bola pada tangan. Servis
dari persiapan, pukulan dan gerakan lanjutan
bawah perkenaanya dibawah bahu sedangkan
yang dilakukan dengan baik dengan tidak
servis
terpotong-potong
atas
ISSN 2355 – 0058
perkenaannya
diatas
bahu.
dan
kaku.
Durrwachter
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |26
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… (1990: 45) mengemukakan bahwa “pemain
kepala. Servis atas memiliki tingkat kesulitan
harus memiliki koordinasi gerak yang tepat
yan cukup tinggi, tujuan utama servis atas
antara menagayun dan melambungkan bola,
adalah mempercepat laju bola menukik dari
serta memukul dan gerakan maju ke depan”.
atas ke bawah. Menurut Viera dan Fergusson
Kesalahan melambungkan dan mencermati bola
(1996: 27) “servis atas paling efektif, karena
dan
menyebabkan
sulit menangkisnya, jalannya bola berbeda
kegagalan dalam melakukan servis tangan
tergantung bagian mana dari bola yang kena
bawah. Agar servis yang dilakukan dapat
pukul.
ayunan
tangan
akan
dilakukan secara optimal maka gerakan servis
Teknik
dasar
Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi
macam, menurut Yunus, (1992: 111) terdiri
dalam melakukan servis menurut Beutelstahl,
dari: 1) tenis servis, 2) floating, dan 3) cekis.
(2005: 11) adalah sebagai berikut:
Servis
Pergerakan yang tidak ritmis, hal ini terjadi
diklasifikasikan berdasarkan hasil putaran bola.
apabila pemain ragu-ragu.
Putaran bola yang dihasilkan dipengaruhi
Stance
yang
salah,
istilah
dari
dalam
permainan
dalam
terdiri
atas
harus dilakukan dengan baik dan ritmis.
atas
bolavoli
servis
bolavoli
beberapa
juga
dapat
stance
adanya gerakan pukulan dan posisi pukulan
dimaksudkan sikap pemain pada waktu
pada bola. Berdasarkan arah putaran bola yang
hendak memukul bola, baik sikap tubuh,
dihasilkan servis atas dibedakan menjadi 5
kaki ataupun lengan.
yaitu: 1) top spin, arah putaran bola ke depan,2)
Lengan kurang terayun, sehingga daya
back spin, arah putaran bola ke belakang,3) in
kekuatannyapun berkurang.
side spin, arah putaran bola ke arah samping
Lemparan bola kurang baik, sehingga bola
dalam 4) out side spin, arah putaran bola ke
kurang terkontrol.
arah samping luar, 5) float, bola mengapung
Kurang memperhatikan bola.
(tanpa putaran). Macam-macam teknik dasar
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain dapat menyebabkan kegagalan dalam
servisatasdalam bolavoli dalam FIVB, (2011: 85).
melakukan servis, misalnya tidak sampai menyeberang ke lapangan lawan atau bola keluar lapangan. Hal ini harus diminalkan dengan cara pemain melakukan latihan teknik servis secara baik dan pelatih mempunyai catatan tentang proses pemain melakukan servis pada saat latihan dan pada saat maen, hal ini sebagai bahan evaluasi pemain oleh pelatih. b) Teknik Dasar Servis Atas Servisatas adalah teknik dasar servis yang dilakukan dengan perkenaan bola di atas ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |27
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Servis mengapung
Gambar II.2 Servis mengapung Servis Cekis
Gambar II.3 Servis cekis Servis Melompat
Gambar II.5 Servis melompat ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |28
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Teknik dasar servis atas memiliki kecepatan dan tingkat kesulitan yang lebih
lapangan permainan dan mengambil sikap normal.
tinggi daripada servis bawah. Agar dapat
Setiap pemain harus melakukan tiga
melakukan servisatas dengan baik, pemain
tahapan tersebut dengan koordinasi yang baik
harus menguasai teknik dasar dengan baik.
dan gerakan permulaan, pelaksanaan dan
Menurut Beutelstahl, (2005: 10) bahwa “setiap
lanjutan harus ritmis agar teknik servisyang
jenis servis itu dibagi dalam tiga tahap yaitu: 1)
dilakukan dapat berjalan dengan baik.
tahap pertama: melempar bola ke atas throw up,
c) Strategi Pelaksanaan servis
2) tahap kedua: memukul bola hitting the ball,
Kecermatan
melakukan
servisikut
3) tahap ketiga akhir follow throught. Adapun
menentukan terhadap jalannya pertandingan.
menurut Yunus, (1992:111) teknik dasar servis
Saat melakukan servis harus benar-benar siap
terdiri dari tiga tahap yaitu: 1) sikap pemulaan,
dan cermat, sehingga konsentrasi pada saat
2) gerak pelaksanaan dan, 3) gerak lanjutan
melakukan servisharus diperhatikan. Menurut
follow trought. Tahap-tahap pelaksanaan teknik
Beutelshahl, (2005: 66) Pendekatan taktik
dasar servis atas adalah sebagai berikut:
secara individual dalam servis sendiri terdiri
dari elemen-elemen sebagai berikut:
Sikap Permulaan Sikap berdiri dengan kaki kiri berada
lebih lebih ke depan dari pada kaki kanan dan kedua lutut sedikit ditekuk. Tangan kiri
area tempat melakukan servis.
menyangga bola, tangan kanan di depan dada. Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas
Pemain berjalan dengan tenang menuju
Pemain
berkonsentrasi
dulu
sebelum
melakukan servis.
Pemain
memerhatikan
posisi
lawan:
sampai ketinggian kurang lebih setengah meter
pemain manakah yang akan diberi bola
di
servis.
atas
kepala,
dengan
telapak
tangan
menghadap ke depan.
Gerak Pelaksanaan
Konsentrasi
pemain
sebelum
melakukan servis dan kontrol arah bola sangat
Setelah tangan berada di atas kepala
penting, agar servis dapat digunakan sebagai
dan bola sejangkauan tangan, maka bola segara
taktik individual menyerang lawan. Agar servis
dipukul dengan cara memukul seperti pada
dapat digunakan sebagai serangan pertama dan
smes. Saat perkenaan telapak tangan dengan
dapat mengacaukan pertahanan lawan, maka
bola, posisi telapak tangan terbuka membentuk
menurut Suharno (1986: 54) server harus
lengkung bola dan berada di dibelakang atas
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
bola. Arah bola top spin selama menjalani
lintasan.
Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik passing.
Gerak lanjut (follow throught) Setelah bola berhasil dipukul maka
Servis ke tempat yang kosong.
Pergunakan teknik servis float, kemudian
dilanjutkan dengan melangkah masuk ke dalam
ganti teknik servis cekis yang keras.
ISSN 2355 – 0058
Arahkan servis ke pemain yang bergerak Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |29
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan…
Arahkan ke sasaran sudut datang bola
yang sukar, agar penerima sulit untuk
Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan setelah ada tanda
jongkok,
lutut
agak
Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
peluit dari wasit. Berkaitan
badan
ditekuk.
memberikan bola ke pengumpan.
Sikap
Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
strategi
pelaksanaan
2) Passing Keatas (Pukulan/ pengambilan
pelaksanaan servisdalam bolavoli, Beutelstahl,
tangan keatas)
(2005: 66) mengemukakan “sedapat mungkin
server harus menlacarkan servis kepada pemain lawan yang paling lemah. Selain itu pemain
Sikap
badan
jongkok,
lutut
agak
ditekuk.
Badan sedikit condong kemuka, siku
harus cermat mencari tempat-tempat di pihak
ditekuk jari-jari terbuka membentuk
lawan yang kurang terja terjaga dengan baik: a)
lengkungan setengah bola.
di daerah net, b) di daerah sisi, c) di daerah
belakang.
Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
Kecepatan, ketepatan dan keakuratan
penempatan bola pada pelaksanaan servis merupakan hal yang pokok untuk memperoleh hasil yang optimal. Arah bola hasil servisyang diarahkan ke pemain yang lemah penguasaan
Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
Menggunakan
menyulitkan
pemain lawan
lawan, untuk
hal
ini
bertahan
kaki
untuk
menambah power 3) Smesh
passing dan diarahkan ke daerah yang sulit dijangkau
gerakan
Serangan pukulan yang perkenaan
akan
bola atau impact berada di atas pita net dan
dan
tujuannya menyerang lawan.Teknik dasar smes
melakukan serangan.
terdiri dari awalan, tolakan, pukulan, dan
Mengingat pentingnya teknik dasar
pendaratan. Teknik smes Menurut Muhajir
servis dalam bolavoli, maka penguasaan teknik
(2006: 23) “Teknik dalam permainan bolavoli
servisharus dikuasai setiap pemain bolavoli,
dapat diartikan sebagai cara memainkan bola
penguasaan teknik dan strategi pelaksanan
dengan efisien dan efektif sesuai dengan
servis individual dapat digunakan sebagai
peraturan
serangan pertama terhadap lawan. Servis keras
mencapai suatu hasil yang optimal. Menurut
dan arah bola sulit dijangkau pemain lawan
pendapat M. Mariyanto (2006 : 128) “Smes
akan mngacaukan pertahanan lawan, sehingga
adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan
lawan sulit untuk melakukan serangan.
kontak dengan bola secara penuh pada bagian
2) Passing
atas , sehingga jalannya bola terjal dengan
1) Passing Bawah (Pukulan/ pengambilan
kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola
tangan kebawah)
permainan
yang berlaku untuk
lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah.”
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |30
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Dari beberapa pendapat diatas dapat
b. Kondisi Fisik Bolavoli
disimpulkan bahwa Teknik Smes atau spike
Permainan
bolavoli
tidak
hanya
adalah cara memainkan bola dengan efisien dan
menguasai teknik dasar saja tetapi juga
efektif sesuai dengan peraturan permainan
diperlukan kondisi fisik yang baik dalam
untuk mencapai pukulan keras yang biasanya
melakukannya.Harsono (1988 : 153) “Jadi,
mematikan ke daerah lawan. Tes smes Menurut
sebelum diterjunkan ke dalam gelanggang
Sandika mengemukakan bahwa tes smes adalah
pertandingan, seorang atlet harus sudah berada
tolok ukur untuk mengukur kemampuan smes.
dalam suatu kondisi fisik dan tingkatan fitnes
4) Blok
yang baik untuk menghadapi intesitas kerja dan Daya dan upaya di dekat jaring untuk
segala macam stress yang bakal dihadapinya
mencoba menahan/menghalangi bola yang
dalam petandingan.” Komponen kondisi fisik
datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang
dalam
benar adalah:
kekuatan, kecepatan, fleksibilitas kelincahan,
bolavoli
terdiri
dari
daya
tahan,
Jongkok, bersiap untuk melompat.
daya
Lompat dengan kedua tangan rapat dan
1982:177).Komponen
lurus ke atas.
olahraga bolavoli akan dijabarkan sebagai
Saat mendarat hendaknya langsung
berikut.
menyingkir dan memberi kesempatan
1) Daya tahan (endurance)
ledak,
pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan blok.
dan
stamina kondisi
(Bertucci fisik
dalam
Daya tahan ini diperlukan untuk memberikan kemampuan dalam melakukan
Blok ada dua macam yaitu: a) servis
aktivitas yang relatif lama tanpa merasa lelah
adalah
yang
yang berlebihan baik itu dalam kinerja otot
dilakukan oleh satu orang pemain, b)blok
(daya tahan lokal) maupun kinerja jantung
ganda
yang
(daya tahan umum). Seperti yang diungkapkan
dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih.
Harsono (1988 : 155) mengenai pengertian
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
daya tahan adalah Kemampuan untuk bekerja
blok ganda antara lain adalah memadukan
(atau berlatih) dalam waktu yang lama.
langkah kaki dan kerjasama antar bloker dalam
2) Kekuatan (Strength)
tunggal
adalah
menentukan
membendung
membendung
waktu
bola
bola
lompatan
dan
arah
pergerakan bola.
sangat
Tiap-tiap teknik-teknik dasar tersebut merupakan
satu
Kekuatan ini komponen fisik yang kita
bekerja
(beraktivitas) ataupun berolahraga baik itu dalam waktu yang lama atau dalam waktu yang
memerlukan sebuah keterampilan gerak yang
singkat, dan juga dengan kekutan otot ini kita
baik.
penguasaannya
dapat melakukan serangkaian gerakan dalam
memerlukan latihan yang sistematis, yang
menghadapi beban yang sedikit maupun yang
terencana sehingga penguasaan tekniknya akan
berat, dengan kata lain kekuatan otot menurut
lebih baik.
Imam Hidayat (1996: 62) adalah kemampuan
ISSN 2355 – 0058
dalam
gerakan
untuk
yang
Sehingga
rangkaian
diperlukan
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |31
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… otot untuk melawan beban (load) atau tahanan
adalah kekuatan, maka sebelum melatih kondisi
(resistance).
fisik power haruslah terlebih dahulu dilatih
3) Fleksibilitas
kekuatan. Harsono (1988: 200) menjelaskan
Fleksibiltas sendiri dapat diartikan sebagai
kemampuan
untuk
untuk menentukan power. Oleh karena itu,
melakukan gerakan yang seluas-luasnya dalam
sebelum latihan untuk power, orang harus
ruang gerak sendi, dia juga memiliki otot-otot
sudah memiliki suatu tingkatan kekuatan otot
yang
163)
yang baik”. Pengertian power itu sendiri
mengemukakan batasan dari fleksibilitas bahwa
Harsono (1988: 200) menjelaskan: “Power
orang yang fleksibel adalah orang yang
adalah kemampuan otot untuk mengerahkan
mempunyai ruang gerak yamg luas dalam
kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat
sendi-sendinya dan mempunyai otot-otot yang
cepat.
elastis. Pentingnya kelentukan itu sendiri untuk
6) Kelincahan (agility)
elastis.
seseorang
bahwa: “Strenght tetap merupakan dasar (basis)
Harsono
(1988:
mencegah dari cederanya otot-otot dan pada
Kelincahan itu sendiri dapat diartikan
bagian persendian.
kemampuan
4) Kecepatan (Speed)
perubahan arah dengan cepat dan tanpa
Seorang spiker yang diberi umpan oleh
tosser
harus
sesegera
mungkin
seseorang
untuk
melakukan
kehilangan keseimbangan. Harsono (1988: 172) mengungkapkan
bahwa
“Orang
yang
menyambut bola yang diumpan kearahnya
mempunyai kemampuan untuk mengubah arah
untuk menghasilkan pukulan yang baik dan
dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada
keras sehingga menembus pertahanan lawan,
waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan
seperti yang diungkapkan Harsono (1988: 216)
keseimbangan dan kesadaran akan posisi
bahwa: “Kecepatan anggota tubuh seperti
tubuhnya”. Pada olahraga bolavoli kelincahan
lengan atau tungkai adalah penting pula guna
diperlukan untuk melakukan gerakan-gerakan
memberikan akselarasi kepada obyek-obyek
yang memungkin untuk merubah arah gerakan,
eksternal seperti bola sepak, bola softball, raket
misalnya dalam bertahan mencoba untuk
tenis, cakram, bolavoli, dan sebagainya”.
mengantisipasi serangan dari lawan, sehingga
5) Daya ledak (Power)
atlet perlu mengejar bola tersebut dengan
Kemampuan daya ledak otot atau
melakukan perubahan arah.Ataupun dalam
yang sering kita sebut power, ini sangat
variasi serangan individu seperti serangan
dipengaruhi oleh dua unsur komponen fisik
dengan langkah bentuk L atau serangan dengan
lainnya yaitu kekutan otot dan kecepatan.
langkah melingkar yang menuntut pemain
Kedua
untuk
komponen
fisik
ini
tidak
dapat
dapat
melakukan
dipisahkan karena pada prinsip kerjanya kedua
merubah arah gerakan.
komponen fisik ini bekerja bersamaan untuk
7) Stamina
gerakan
dengan
menghasilkan kemampuan daya ledak otot
Stamina adalah derajat yang lebih
(power), dan dasar dari pembentukan power ini
tinggi dari daya tahan (endurance).Otomatis
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |32
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… kemampuan aerobiknya lebih tinggi dari pada
untuk memenuhi tuntutan tugas Bompa, (dalam
kemampuan anaerobik pada daya tahan bahkan
Budiwanto 2004: 12). Kemudian definisi yang
dirubah
anaerobik.
lain menyebutkan bahwa latihan adalah suatu
Melihat pernyataan di atas bahwa kemampuan
program latihan fisik untuk mengembangkan
daya tahan itu dapat ditingkatakan menjadi
seorang atlit dalam menghadapi pertandingan
lebih tinggi. Kemampuan daya tahan yang lebih
penting (Fox, Bowers & Foss, 1993: 693)
menjadi
kemampuan
tinggi ini dapat dilatih dengan meningkatkan
Teknik adalah proses gerakan dan
dari kemampuan kerja aerobik menjadi kerja
pembuktian dalam praktek dengan sebaik
anaerobik dengan cara misalnya dari mulai
mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti
intensitasnya dipertinggi, waktu tempuhnya
dalam cabang olahraga (Suharno, 1975).
dipercepat, jarak tempuhnya di perpanjang, dan
Keterampilan teknik merupakan bagian penting
intervalnya dipersingkat serta tidak lupa juga
dalam
meningkatkan
keterampilan teknik yang baik maka seorang
kekuatan
otot-otot
yang
mendukung kerja tersebut.
pencapaian
prestasi.
Dengan
atlet memungkinkan mampu menampilkan
Dengan demikian seluruh aspek fisik
permainan atau gaya yang baik dalam suatu
dalam olahraga sangat dibutuhkan dalam
cabang olahraga. Teknik dalam setiap cabang
olahraga bolavoli. Namun pemanfaatan dari
olahraga selalu berkembang sesuai dengan
berbagai aspek fisik tersebut akan berbeda
tujuan dan peraturan permainan yang semakin
dengan cabang olahraga yang lain. Pemakaian
tinggi tuntutannya, yaitu prestasi maksimal.
kondisi
maupun
Oleh karena itu latihan keterampilan teknik
pada
harus secara proporsional mendapat prioritas
fisik
frekuensinya
baik akan
intensitas bergantung
karakteristik kecabangan olahraga yang terkait.
utama dalam susunan program latihan.
Sehingga pemberian latihan kondisi fisik
b. Prinsip Latihan
berbagai cabang olahraga dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya.
Proses
latihan
merupakan
yang
menganut hukum dan prinsip-prinsip tertentu
Landasan dasar pembinaan prestasi
yang diungkapkan Argasasmita, dkk (2007: 44)
akan selalu mengarah pada pembinaan kedua
latihan tidak selalu positif dan optimal bila
aspek tersebut, yaitu aspek teknik maupun
pembenanan tidak diberikan dengan kaidah
aspek fisik. Kedua aspek tersebut merupakan
hukum
bagian fundamental dalam pembinaan prestasi.
benar.Menurut Fox, Bowers & Foss (1988:
1. Latihan
288), prinsip dasar dalam program latihan
a. Definisi Latihan
adalah mengetahui sistem energi utama yang
Latihan merupakan
dan
prinsip-prinsip
latihan
yang
suatu kegiatan
dipakai untuk melakukan suatu aktivitas dan
olahraga yang sistematis dalam waktu yang
melalui prinsip beban berlebih (overload)
panjang, ditingkatkan secara bertahap dan
untuk menyusun satu program latihan yang
perorangan, bertujuan
akan mengembangkan sistem energi yang
membentuk manusia
yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |33
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… bersifat
khusus
pada
cabang
olahraga.
kebutuhan tubuh secara optimal.
secara berkelanjutan dan progresif. Menurut Soekarman (1987: 60) bahwa,
Beberapa hukum dan prinsip latihan
setiap
hasil
latihan
dipelihara
ini.
semula.
1) Hukum Latihan
reversibilitas, latihan fisik harus secara teratur
dan
reversibilitas
latihan
pada
pelatih
pembebanan latihan yang lebih berat
teratur
daripada yang mampu dilakukan oleh
menghasilkan
atlet
progresif.
(Yusuf
Hadisasmita
Syarifuddin, manusia
menekankan
1996:
memiliki
&
131). sifat
Aip
Tubuh adaptasi
keadaan
Berdasarkan
Prinsip beban lebih adalah prinsip yang
kembali
tidak
yang biasa digunakan akan disajikan berikut
a) Hukum Overload
akan
kalau
hukum
kontinyu. harus
maupun dan
Hukum
dipegang
oleh
atlet.Latihan
yang
kontinyu
sehingga
kebugaran
yang
c) Hukum Kekhususan Hukum
kekhususan
terhadap perlakuan yang dikenakan,
Argasasmita,
bila tubuh dikenakan latihan beban
memberikan tuntunan bahwa beban
dengan
tingkat
ditetapkan
maka
dkk
menurut (2007:
46)
intesitas
yang
latihan yang diberikan kepada atlet
tubuh
akan
harus
sesuai
dengan
kebutuhan
beradaptasi, Argasasmita, dkk (2007:
terhadap kemampuan dan keterampilan
44).
fisik
Proses
adapatasi
menyebabkan
tersebut
kelelahan
(biomotor
abilities)
cabang
dan
olahraga dan kondisi objektif dari atlet
memerlukan istirahat, setelah istirahat
tersebut seperti umur kronologis, umur
tubuh
peningkatan
perkembangan.kemampuan fisik dan
kebugaran
mentalnya saat itu. Soekarman (1987:
melalui adaptasi dari hukum overload
60) mengemukakan bahwa latihan itu
disebut overkompensasi. Argasasmita,
harus khusus untuk meningkatkan
dkk (2007:45) hukum overload juga
kekuatan atau sistem energi yang
menunjukkan bahwa pemberian beban
digunakan dalam cabang olahraga
latihan
yang bersangkutan.
mengalami
kebugaran,
peningkatan
harus
mendapatkan
sesuai
overkompensasi
untuk yang
Hukum
kekhususan
memberikan
optimal sesuai dengan bentuk dan jenis
tuntutan pada pelatih untuk memahami
beban latihan yang diberikan.
sepenuhnya kondisi atlet terhadap
b) Hukum Reversibilitas
cabang
olahraga serta
yang
ditekuni,
Kemampuan fisik atlet naik turun
kekuatanya
peluang
dan
sesuai dengan latihan dan proses
tantangan bagi atlet yang diasuhnya
adaptasi tubuh atlet, Argasasmita, dkk
untuk dapat mencapai prestasi.
(2007: 45) sehingga menuntut atlet ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |34
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan…
2) Prinsip latihan a) Prinsip Pedagogik
Suasana latihan, yaitu dengan memberikan
berbagai
situasi
Latihan pada dasarnya adalah proses
lapangan yang berbeda dengan
belajar
proses
mendatangkan klub lain untuk
untuk
berlatih bersama, atau berlatih
dan
pendidikan
mencerminkan yang
bertujuan
meningkatkan kemampuan kognitif, fisik, pskimotor dan afektif. Prinsip
dalam kondisi baru. c) Prinsip Individual
pedagogik dalam Argasasmita dkk,
Prinsipnya
(2007: 46) mengarahkan latihan untuk
berbeda satu dengan yang lain. Dalam
mengikuti
yaitu
latihan setiap individu juga berbeda
multilateral, pengembangan kesehatan,
kemampuannya, manfaat latihan akan
kebermanfaatan, kesadaran, sistematik
lebih berarti jika program latihan
dan gradual.
tersebut
berbagai
kaidah
b) Prinsip Variasi Latihan
masing-masing
individu
direncanakan
dan
dilaksanakan berdasarkan karakteristik
merupakan
panjang,
sehingga
pengaturan
suasana
proses
jangka
dan kondisi individu atlet. Oleh karena
diperlukan
itu faktor-faktor karakteristik individu
latihan
yang
atlet harus dipertimbangkan untuk
kondusif dan menyenangkan agar atlet
menyusun
tidak bosan dan tidak meninggalkan
Argasasmita, dkk (2007: 47)prinsip
latihan. Argasasmita, dkk (2007: 48)
individual berkaitan dengan hukum
variasi yang dapat diberikan oleh
kekhususan
pelatih dalam latihan dapat berupa:
pada latihan yang khusus bagi setiap
Tempat latihan yang berganti-
atlet. Hukum dan prinsip inilah yang
ganti, misalnya di stadion, dig or,
memunculkan adanya beban luar dan
di tempat fitness/ gym, di alam
beban dalam.
bebas, di pantai, bukit, tempat rekreasi
dan
sebagainya
program
yang
latihan.
berimplementasi
d) Prinsip Keterlibatan Aktif
yang
Salah satu tugas pelatih dalam proses
dapat memberikan suasana baru
latihan adalah memperlakukan atlet
bagi atlet.
dengan kesempatan yang sama, oleh
Metode latihan yang bervariasi,
karena itu pelatih perlu merancang
untuk tujuan latihan yang sama
manajemen latihannya agar setiap atlet
pelatih
dapat melaksanakan kegiatan latihan
dapat
menggunakan
metode berbeda, misalnya latihan
secara
kecepatan dapat diberikan dengan
(2007: 48) keterlibatan yang aktif pada
metode repetisi, namun dapat juga
atlet dapat akan menghasilkan hasil
metode permainan.
latihan yang optimal. Keterlibatan ini
ISSN 2355 – 0058
optimal.
Argasasmita,
dkk
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |35
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… berkaitan
dengan
hal-hal
sebagai
Tanpa keterampilan teknik yang baik maka
berikut:
seorang atlet tidak mungkin akan mampu
Kegiatan fisik (motor density),
menampilkan permainan atau gaya yang baik
yaitu
bagaimana
atlet
dapat
dalam suatu cabang olahraga". Budiwanto
aktifitas
fisik
(2004: 46) menyimpulkan teknik dasar ada tiga
dengan kesempatan yang sama
kategori, yaitu teknik dasar, teknik menengah
pada setiap sesi latihan.
dan teknik tinggi". Teknik dasar adalah suatu
Kegiatan mental dan intelektual,
teknik dimana proses melakukan gerakan
yaitu bagaimana atlet dilibatkan
merupakan fondamen dasar, gerakan dilakukan
dalam
pengambilan
dalam kondisi sederhana dan mudah. Teknik
keputusan yang berkaitan dengan
menengah adalah suatu teknik dimana dalam
penyusunan
melakukan
melaksanakan
setiap
program
latihan,
gerakan
menuntut
penggunaan
pelaksanaan latihan dan kompetisi
kecepatan, kekuatan, kelincahan dan koordinasi
dan berbagai hal yang berkaitan
yang lebih tinggi daripada teknik dasar. Teknik
dengan
tinggi adalah suatu teknik dimana dalam
dengan
pengembangan
kepribadian dan kedewasan atlet.
melakukan gerakan menuntut tempo yang tinggi, koordinasi, keseimbangan, ketepatan
c. Faktor Latihan Bompa (dalam Budiwanto, 2004: 30) menyatakan, "faktor dasar latihan meliputi
yang tinggi serta gerakan tersebut sulit, simultan dalam kondisi yang berat.
latihan fisik, teknik, taktik, dan mental". Jadi
Dalam kegiatan kepelatihan, pelatih
latihan itu harus dilakukan secara menyeluruh
diharapkan mampu memberikan tahap-tahap
agar proporsinya tepat dan menimbulkan efek
latihan, dari yang mudah ke yang sukar, dari
yang baik bagi tubuh.
beban yang ringan ke yang berat, dari teknik
Bompa (dalam Budiwanto, 2004: 6)
yang rendah, menengah, lalu ke teknik yang
menyatakan bahwa" Untuk memoles dan
lebih tinggi, agar peserta mampu beradaptasi
menyempurnakan teknik olahraga yang dipilih
secara perlahan-lahan.
melalui suatu upaya teknis, seseorang harus
Suharno
(1975:
60)
menyatakan
mengembangkan kapasitas penampilan lebih
langkah-langkah melatih teknik:(a) Melatih
lanjut
gerak teknik secara keseluruhan dan kasar, (b)
dengan
teknik
yang
tepat
secara
keseluruhan."
melatih gerak-gerak badan dengan teliti dan
Menurut Suharno (1992: 46) "teknik
benar, (c) melatih gerak keseluruan secara
adalah suatu proses gerakandan pembuktian
cermat dengan jalan menitik beratkan kunci-
dalam praktik dengan sebaik mungkin untuk
kunci gerak yang dapat menjamin kebenaran
menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang
gerak keseluruhan, (d) mengotomatisasikan
olahraga". Budiwanto (2004: 46) menyatakan
gerak yang benar secara keseluruhan dengan
bahwa" keterampilan teknik merupakan bagian
jalan
terpenting dalam pencapaian prestasi olahraga.
frekuensinya,
ISSN 2355 – 0058
melakukan (e)
sebanyak dicobakan/
mungkin dipraktekkan
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |36
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… dalam permainan dengan pengontrolan secara
dengan yang diajar pada saat menyusun
cermat
rencana
gerakan
penyempurnaan
teknik
tersebut,
pelaksanaan
pembelajaran.
Oleh
yang
karena itu sangat penting menjadikan teori
terdapat saat bermain/ bertanding, kemudian
belajar gerak sebagai landasan utama dalam
dilatih secara intensif untuk pemantapan
penerapan kegiatan yang berhubungan dengan
otomatisme gerak, (g) dinilai/dievaluasi hasil
aktifitas fisik.
gerak
kesalahan-kesalahan
(f)
keterampilan
yang menjadi
tujuan
latihan.
Pembinaan prestasi bolavoli akan juga dipengaruhi oleh teori belajar gerak.
Latihan penguasaan teknik juga harus
Dalam olahraga bolavoli memerlukan aktifitas
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
fisik yang cukup kompleks sehingga teori
prinsip-prinsip latihan. Hal ini bertujuan untuk
penguasaan gerak membutuhkan perhatian
lebih
penguasaan
yang cukup serius.Belajar gerak merupakan
tekniknya sehingga dapat memperoleh hasil
langkah awal dalam pengusaan keterampilan
yang maksimal. latihan dari tahap yang paling
yang
sederhana menuju kepada tingkatan yang lebih
“Belajar gerak merupakan proses adaptasi
kompleks akan sangat efektif dilakukan karena
dalam bentuk gerak dan respon muscular yang
penguasaan
dikembangkan, (Drowatzky 1981: 16).” Jadi
memudahkan
dalam
ketrampilan
geraknya
dapat
berhubungan
dengan
gerak
tubuh.
tersusun dengan sistematis.
dapat disimpulkan bahwa adaptasi bentuk gerak
2. Tinjauan Aspek Belajar Gerak (Motor
dan respon muscular terhadap karakteristik
Learning) a. Definisi Belajar Gerak (Motor Learning) Teori tentang belajar gerak akan sangat dibutuhkan dalam pembinaan prestasi
olahraga bolavoli akan sangat mendukung dalam
pencapaian
penguasaan
berbagai
keterampilan dalam olahraga bolavoli. b. Konsep Kemampuan Gerak (Motor Ability)
cabang olahraga. “Konsep belajar gerak adalah
Kajian tentang konsep kemampuan
bagaimana individu belajar tentang ketrampilan
gerak yang relevan dengan aspek gerak
gerak dan factor-faktor yang mempengaruhi
permainan bolavoli yaitu: respon gerak (motor
penampilan fisik, yang dapat memberikan
response), pola gerak (motor pattern), dan
informasi penting terhadap guru pendidikan
keterampilan gerak (motor skill). Implementasi
jasmani, pelatih, dan perancang kurikulum,
dalam permainan bolavoli adalah sebagai
(Drowatzky 1981: 1).”Seperti yang telah
berikut:
disebutkan bahwa diharapkan kepada para
1) Respon gerak (Motor of Response)
pelaku olahraga hendaknya memahami tentang
Drowatzky
(1981:16)
konsep belajar gerak. Dalam pelaksanaan
menyimpulkantanggapan/respon
latihan seorang pelatih harus menyesuaikan
dapat ditempatkan ke dalam tiga kategori:
dengan subyek yang dilatih, seorang guru
(a) pergerakan postural, untuk mengatur
pendidikan jasmani juga harus menyesuaikan
posisi badan berkenaan dengan gravitasi;
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |37
gerak
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… (b) lokomotor atau gerak perpindahan
dalam hal
memungkinkan
bolavoli.
seseorang
untuk
memindah/ menggerakkan tubuh/ badan
ini
keterampilan
bermain
3) Keterampilan gerak (Motor of Skill)
atau bagian-bagiannya melalui ruang dan
Keterampilan gerak dapat diklasifikasi dari
(c) manipulasi, memungkinkan seseorang
berbagai sudut pandang yaitu berdasarkan
untuk belajar dan mengendalikan object.
kecermatan gerakan, berdasarkan titik dan
Pola kontak (manipulasi dari objek yang
awal
diam) telah dibedakan dari penerimaan
lingkungan dan berdasarkan kompleksitas
dan dorongan (manipulasi dari objek yang
gerakan.
bergerak).
berdasarkan
a) Klasifikasi
Dalam permainan bolavoli tentu akan memanfaatkan 3 jenis respon gerak yang masing-masing
gerakan,
memiliki
gerak
stabilitas
berdasarkan
kecermatan gerakan
karakteristik
Ketrampilan gerak kasar (Gross Motor Skills)
tersendiri seperti tersebut di atas. Keterampilan
”Gerak yang memerlukan interaksi
gerak
dari banyak otot dengan aktivitas
dalam
bolavoli
tentu
akan
mengakomodasi dari tiga bentuk respon gerak
badan/tubuh
tersebut. Aktifitas fisik yang terdapat dalam
seperti
bolavoli sudah menuntut ke arah respon gerak
melemparkan
yang lebih kompleks.
menggunakan raket, (Drowatzky 1981:
2) Pola gerak (Motor of Pattern)
pada lari,
umumnya, menangkap,
dan
16).”
ketrampilan Unsur-unsur
Pola gerak adalah tanggapan umum
keterampilan gerak kasar yang juga
dengan jenis dan penerapan pada bidang
terdapat dalam olahraga bolavoli
aktivitas berbeda, yang digunakan untuk
yang terdapat dalam teknik-teknik
tujuan yang luas di dalam gerak tubuh.
dasar permainan bolavoli seperti
”Ketrampilan gerak adalah tanggapan
passing, serve, smes, dan servis.
gerak
spesifik,
yang
terbatas
dalam
Keterampilan gerak halus (Fine
variabilitas dan applicabilitas, yang mana
Motor Skills)
dikembangkan
menghasilkan
”Ketrampilan gerak yang baik
pergerakan spesifik di dalam aktivitas
melibatkan otot yang kecil baik
tertentu, (Drowatzky 1981: 16).” Jadi
lengan maupun kaki dan digunakan
dapat disimpulkan bahwa pola gerak dari
di
masing-masing
individu
(Drowatzky
mempengaruhi
dalam
untuk
akan
sangat
penguasaan
dalam
latihan
terbatas, 1981:16).”
Keterampilan gerak halus ini lebih
keterampilan bolavoli karena penerapan
cenderung
pola tersendiri harus dapat diterapkan pada
ekstremitas
aktifitas yang berbeda yang nantinya akan
tubuh.Dalam
menghasilkan keterampilan gerak yang
peranan ekstremitas anggota gerak
ISSN 2355 – 0058
melibatkan
anggota
gerak
pada
olahraga
bolavoli,
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |38
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… tubuh sangat dominan sehingga
yang
membutuhkan keterampilan gerak
lingkungan
halus
dilakukan selain karena dari dalam
dalam
penunjang
keterampilan geraknya.
dilakukan yang
kondisi
berubah-ubah,
juga dipengaruhi oleh stimulus dari
b) Klasifikasi gerak berdasarkan titik dan awal gerakan
luar. Permainan
Drowatzky
dalam
(1981:
16)
bolavoli
ditinjau
dari
klasifikasi gerak berdasarkan stabilitas
menyimpulkangerak
diskrit
adalah
peristiwa
dengan
suatu
gerak terbuka (open skill) karena
permulaan dan akhir yang digambarkan
gerakan yang ada bolavoli ditimbulkan
secara jelas. Gerak serial mempunyai
adanya stimulus dari dalam dan juga
suatu
dipengaruhi
stimulus
terbatas tetapi berkombinasi dengan
misalnya
pemain
beberapa
servisdipengaruhi stimulus dari luar
tunggal
permulaan
dan
gerakan
akhir
individu
yang
yang
mengikuti satu sama lain dalam urutan yg cepat. Gerak dengan peristiwa
lingkungan
termasuk
d) Klasifikasi
bola)
mendekati
respon serupa yang berlanjut. Permainan
luar,
melakukan
gerak
kompleksitas gerakan
perulangan,
dari
yaitu peluit wasit dan posisi lawan.
stimulus berlanjut (seperti menggiring dan
keterampilan
Keterampilan
berdasarkan
gerak
sederhana,
adalah keterampilan gerak yang
bolavoli
ditinjau
hanya terdiri atas 1 atau 2 elemen
dari klasifikasi gerak berdasarkan titik
gerak saja. Misanya menangkap
dan awal gerak termasuk gerak diskrit
bola,
karena teknik dasar dalam permainan
menendang bola.
bolavoli gerakan awal dan akhir dapat digambarkan secara jelas.
melempar
Keterampilan
bola
gerak
kompleks,
adalah keterampilan gerak
c) Klasifikasi gerak berdasarkan stabilitas
dan
yang
terdiri atas elemen gerak yang
lingkungan
dikoordinasikan
Keterampilan gerak tertutup (close
rangkaian
skill)
gerak
menyemes bolavoli, mendribel dan
yang dilakukan pada lingkungan
menembak ke ring basket dan
yang stabil dan dapat diprediksi,
rangkaian gerak senam lantai
adalahketerampilan
dilakukan karena stimulus dari diri
Permainan
menjadi
gerakan.
bolavoli
satu
Misalnya
ditinjau
dari
perilaku tanpa dipengaruhi stimulus
klasifikasi gerak berdasarkan kompleksitas
dari
rangkaian gerakan termasuk keterampilan gerak
luar.
Misalnya
berjalan,
melempar, melompat
kompleks karena gerakan dalam bolavoli terdiri
Keterampilan gerak terbuka (open
dari beberapa elemen gerakan.Misalnya pemain
skill) adalah keterampilan gerak
saat melakukan smes, teknik dasar smesterdiri
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |39
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… dari elemen gerak awalan, tolakan, pukulan,
Berdasarkan beberapa teori dasar
dan pendaratan.
belajar
4)
disimpulkan bahwa pembinaan serta pemberian
Respon fisik
gerak
yang
dikemukakan,
dapat
”Suatu respon fisik mempunyai dua
latihan untuk pengusaan keterampilan bermain
tahap, yaitu tahap persiapan/awalan
bolavoli harus berlandaskan pada teori tersebut.
dan tahap penyelesaian, (Drowatzky
Hal ini dikarenakan bahwa setiap individu akan
1981: 16).” Tahap-tahap dalam respon
melalui tahapan-tahapan belajar gerak dalam
fisik dapat dijelaskan sebagai berikut:
jenjang kehidupannya.
a) Tahap persiapan/ awalan
dilewati untuk menuju pada pembentukan
Tahapan ini
akan
Seorang atlet akan mempersiapkan
gerakan yang akan semakin lebih baik pada
dirinya (posisi tubuhnya) apabila
masing-masing individu disetiap urutan jenjang
akan melaksanakan suatu gerakan.
hidup. Oleh karena itu penerapannya sangat
Dalam hal ini adalah tahapan
dibutuhkan
awalan dari suatu pelaksanaan
pembinaan khususnya pada usia dini.
untuk
pembelajaran
maupun
keterampilan. Dapat dicontohkan
Selanjutnya aplikasi dari teori untuk
secara nyata dalam bolavoli yaitu
mengetahui penguasaan beberapa komponen
pada saat pemain bolavoli akan
belajar gerak tersebut dalam pembinaan, baik
melakukan smes. Sikap ataupun
pembinaan
gerakan
keterampilan, pada tahap awal dapat dilakukan
awalan
tersebut
dari
gerakan
merupakan
tahap
persiapan dari respon fisik.
dengan
prestasi
identifikasi
maupun
penguasaan
keberbakatan
(talent
scouting). Hal ini sangat penting dilakukan
b) Tahap penyelesaian
karena dapat digunakan untuk pengelompokan
Dapat dikategorikan masuk ke
individu
dalam tahap ini apabila seluruh
dimiliki dalam dunia olahraga. Demikian pula
rangkaian
suatu
manfaatnya
telah
olahraga bolavoli. Apabila seorang individu
gerakan
keterampilan dilakukan.
dari
olahraga Dalam
olahraga
telah
berdasarkan
terhadap
diketahui
keberbakatan
pembinaan
bahwa
memiliki
yang
prestasi
tingkat
bolavoli dapat dicontohkan, yaitu
dominansi keberbakatan dalam bolavoli maka
pada
akan
saat
melakukan
pemain awalan
setelah loncatan
melakukan pukulan terhadap bola ke daerah lawan dan setelah itu melakukan
gerakan
sangat
memudahkan
dalam
upaya
pembinaan prestasi. Penelitian yang Relevan Secara umum pengembangan model
pendaratan.
latihan teknik dasar servis belum banyak
Sikap ataupun gerakan pelaksanaan
dilakukan sehingga peneliti belum menemukan
dan akhir dari gerakan tersebut
penelitian yang relevan dengan penelitian yang
merupakan tahap penyelesaian dari
dilakukan sekarang.
respon fisik. ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |40
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Spesifikasi Produk yang Diharapkan dan
Kegiatan-kegiatan latihannya mengarah pada
Hipotesis Peneitian
pengkondisian
Peneliti akan mengembangkan model
terhadap
penguasaan
keterampilan. Gerakan-gerakan yang diberikan
latihan servis bolavoli dengan memperhatikan
sudah
lebih
halus
dibandingkan
dengan
tahapan pelaksanaan latihan, yang dilakukan
tingkatan pemula. Penguatan tingkat koordinasi
dari yang mudah ke yang sukar, dari yang
lebih diutamakan terkait dengan gerakan-
sederhana ke yang kompleks, dari jarak dekat
gerakan yang diberikan. Pemberian materi
ke yang jauh, dan dari tingkat kesulitan yang
latihan masih mengarah pada teknik dan fisik.
rendah ke yang tinggi (Depdiknas, 2005: 9).
Namun taktik juga dapat diberikan tetapi hanya
Kemudian akan menjelaskan yaitu pertama
pada pengkondisian pengembangan komponen
tentang macam-macam teknik servis dalam
kognitif.Gambaran spesifikasi pengembangan
bolavoli. Produk yang dihasilkan berisi tentang
model latihan servisbawah dan servisatas dalam
model-model latihan teknik servis dalam
bolavoli pada atlet tingkat intermedietadalah
bolavoli.
sebagai berikut: Penyusunan model latihan teknik
servis ini subyek penelitian adalah atlet bolavoli yang berada pada tahapan intermediet, dimana penekanan utamanya diarakan pada pengembangan yang diarahkan pada tujuan. Tabel 2.1 Spesifikasi produk yang diharapkan Konsep Variabel Indikator Model latihan servisdalam Latihan Latihan untuk fleksibelitas bolavoli pendahuluanserv Latihan untuk kekuatan isbolavoli Latihan untuk power
ISSN 2355 – 0058
Model latihan servisbawah bolavoli
Latihan individu Latihanberpasangan Latihan target
Model latihan servisatas bolavoli
Latihanindividu Latihanberpasangan Latihan target
Model latihanservismel ompat bolavoli
Latihanindividu Latihanberpasangan Latihan target
Program latihan servis bolavoli
Program latihan bulanan Program latihan mingguan Program latihan harian
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |41
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Berdasarkan rumusan masalah yang
i.
Operational field testing
diajukan, maka hipotesis penelitian ini adalah
j.
Dissemination and implementation
sebagai berikut: 1. Adanya
Dari sepuluh langkah pengembangan permasalahan
penguasaan
yang dikemukakan oleh Borg dan Gall ada
keterampilan servis bolavoli pada atlet
beberapa tahap yang sebagian dimodifikasi
bolavoli putri tingkat intermediet di Kota
oleh peneliti sendiri, dengan pertimbangan
Sigli-Aceh.
untuk efisiensi waktu, tenaga, menyesuaikan
2. Produk pengembangan model latihan servis
dengan tempat dan biaya yang dikeluarkan
bawah, servis atas dan cekis dalam bolavoli
yang terbatas untuk menghasilkan suatu produk
dapat
pengembangan model latihan keterampilan
diterima
berdasarkan
ujicoba
kelompok kecil dan kelompok besar.
teknik
untuk
meningkatkan
kemampuan
3. Terdapat perbedaan pengaruh antara model
keterampilan teknik servis atas dan servis
latihan servis yang dikembangkan dengan
bawah dalam bolavolli pada atlet putri tingkat
latihan servis secara konvesional.
menengah Klub Bolavolli yang terdapat di Kota Sigli-Aceh.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
terhadap
Sekaligus
untuk
peningkatan
mengetahui
pemahaman
serta
pengembangan atau yang lebih dikenal dengan
penguasaan teknik tersebut terhadap hasil
research and development adalah suatu proses
penerapan
yang digunakan untuk mengembangkan dan
peneliti
memvalidasi
produk
produk berupa model latihan keterampilan
penelitian, serta mamvalidasi dan evaluasi
teknik untuk meningkatkan kemampuan serta
model oleh sejumlah ahli (ekspert judgement)
pemahaman servis atas, servis bawah dan cekis
di bidang pendidikan.
pada atlet putri tingkat menengah Klub
sejumlah
desain
pengembangan melakukan
eksperimen
Model pengembangan yang digunakan
Bolavolli di Kota Sigli-Aceh.
peneliti adalah model pengembangan latihan
HASIL PENELITIAN DAN
keterampilan teknik (research and development
PEMBAHASAN
of tehcnical and exercise) versi Borg and Gall
produk,
maka
terhadap
Berikut sejumlah data hasil penelitian
(1983: 775). Adapun langkah-langkah model
pengembangan adalah:
research and development yaitu:
1.
Analisis Kebutuhan
a. Research and information collecting
Berdasarkan
data
hasil observasi
b. Planning
analisis kebutuhan (outlier) yang dilakukan
c. Develop preliminary form of the product
peneliti di 2 Klub Bolavolli, yakni Klub
d. Preliminary field testing
Bolavolli
e. Main product revision
Berdasarkan data dan fakta temuan awal
f.
dilapangan bahwa: 1) Beberapa latihan teknik
Main field testing
PLN-Pidie,
dan
Metro-Sigli.
g. Operational product revision
terutama model latihan yang dilakukan atlet
h. Operational field testing
selama ini masih menggunakan cara-cara
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |42
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… konvensional. 2) Model latihan teknik servis
servis atas, servis bawah dan cekis dalam
atas,
bolavolli,
servis
bawah
dan
cekis
masih
serta
mengembangkan
program
menggunakan teknik sendiri-sendiri artinya
latihan, mulai dari program latihan bulanan,
teknik yang dilakukan oleh atlet dan tanpa
mingguan, dan harian. Untuk meningkatkan
menghiraukan anjuran, pedoman, panduan
kemampuan teknik servis atas, servis bawah
latihan dari para pelatih, begitu juga dengan
dan cekis ini dimulai dari membuat ruang
program latihan.
lingkup. Adapun isi dalam pengembangan
Kemudian
secara
lebih
spesifik
diperoleh gambaran bahwa model latihan yang dilakukan
oleh
sepenuhnya
atlet
dapat
selama
ini
belum
merangsang
dan
meningkatkan kekuatan irama latihan terutama
produk terdiri dari: 1.
Kajian
teoritis
sebagai
pijakan,
dan
landasan awal dalam pembuatan model latihan pendahuluan. 2.
Mengembangkan model
latihan teknik
dalam penguasaan keterampilan teknik servis
servis atas, servis bawah dan cekis dalam
atas, servis bawah dan cekis dalam bolavolli.
bolavolli.
Berdasarkan temuan hasil observasi
3.
Mengembangkan program latihan bulanan,
analisis kebutuhan dilapangan, maka langkah
mingguan, dan harian mengenai teknik
selanjutnya
servis atas, servis bawah dan cekis dalam
yang
diambil
peneliti
adalah
mengembangkan (pototype) desain produk model latihan teknik servis atas, servis bawah
bolavolli. 3.
Validasi Ahli
dan cekis dalam bolavolli pada atlet putri
Pengembangan produk awal sebelum
tingkat menengah Klub Bolavolli di Kota Sigli-
dilakukan uji kelompok kecil dan kelompok
Aceh.
besar maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji
2.
dan validasi model oleh sejumlah ahli yang
Pembuatan Draft Produk Awal Berdasarkan observasi dan analisis
berkompeten di bidang bolavolli, dalam hal ini
kebutuhan (outlier) sampai pada tahap kajian
dengan melibatkan empat orang ahli. Adapun
teoritis, maka langkah selanjutnya adalah
data hasil validasi tersebut adalah sebagai
pembuatan
berikut:
produk
awal
(prototype)
pengembangan model latihan pendahuluan, mengembangkan model keterampilan teknik No
Sumber Data
Hasil uji ahli
1
Ahli akademisi Bolavoli
80%
2
Ahli praktisi Bolavolli
85%
(Sumber: data hasil penelitian 2014)
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |43
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… 4.
Berdasarkan data hasil uji kelompok
Hasil Uji Coba Model Produk Proses uji coba model dilaksanakan
besar
maka
diperoleh
persentase
sebesar
sebanyak 2 kali yakni uji kelompok kecil dan
85,34% artinya model produk pengembangan
uji
valid digunakan sehingga dapat dilanjutkan ke
kelompok
besar.
Pada
prinsipnya
pengujicobaan yang dilakukan pada tahap uji
tahap diseminasi atau uji efektivitas produk.
coba dalam kelompok kecil sama dengan uji
5.
Hasil Uji Efektivitas Produk
coba yang dilkakan kelompok besar, adapun
Hasil implementasi uji efektivitas
materi model pelaksanaanya adalah sebagai
produk model latihan keterampilan teknik
berikut:
servis atas dan servis bawah dalam bolavolli,
a.
dan mengoper dalam bolavolli pada atlet PLN-
Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba kelompok kecil dilaksanakan
pada tanggal 5 Oktober 2014, Minggu pukul
Pidie tingkat menengah adalah sebagai berikut: a.
8.00 s/d 10.30 wib, bertempat di Stadion
Uji Eksperimen Produk 1) Kelompok Coba
Lapangan Bola volli PLN-Pidie dengan subyek
Pelaksanaan tes awal dilakukan pada
penelitian 22 atlet dari Klub Metro-Sigli,
kelompok coba yakni pada hari Jum’at tanggal
pelaksanaan
dilaksanakan
12 Desember 2014 di Stadion PLN-Pidie, yang
selama 4 kali pertemuan. Selama proses uji
di ikuti oleh 22 atlet dengan menggunakan
coba lapangan berlangsung terdapat beberapa
instrument tes keterampilan teknik servis atas,
cacatan penting bagi peneliti diantaranya
servis bawah dan cekis dalam bolavolli.
adalah.
Pelaksanaan tes akhir yang dilakukan di
penelitian
yang
Berdasarkan data hasil uji kelompok kecil
maka
diperoleh
persentase
sebesar
kelompok coba servis atas dan servis bawah dalam bolavolli, tes akhir diikuti oleh 22 atlet
81,10% artinya model produk pengembangan
pada
valid
menggunakan tes keterampilan teknik servis
digunakan
sehingga
dapat
di
interpretasikan produk model bisa dilanjutkan ke tahap uji coba kelompok besar. b.
tanggal
coba
2015,
dengan
2)
Kelompok Kontrol Pelaksanaan tes awal dilakukan pada
besar
yang
kelompok kontrol yakni bertepatan pada hari
Bolavolli
dan
Jum’at tanggal 15 Desember 2013 di Stadion
berkolaborasi dengan Klub Metro-Sigli dengan
Gajayana Malang City, yang diikuti oleh 22
subyek
atlet,
atlet dengan menggunakan instrument tes
pelaksanaannya yang dimulai dari tanggal 16
keterampilan teknik servis atas dan servis
November 2014 s.d 14 Desember 2014,
bawah dalam bolavolli. Pelaksanaan tes akhir
bertepatan pada hari Minggu pukul 8.00 s/d
yang dilakukan di kelompok kontrol Metro-
10.30 wib, berlangsung di stadion Bolavolli
Sigli,
Kota Sigli-Aceh.
dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2015,
dilaksanakan
di
penelitian
ISSN 2355 – 0058
kelompok
Februari
atas dan servis bawah dalam bolavolli.
Uji Coba Kelompok Besar Uji
8
Klub
berjumlah
22
tes
akhir
diikuti
oleh
22
atlet
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |44
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… dengan menggunakan tes teknik servis atas,
berupa (sejumlah program latihan) model
servis bawah dan cekis dalam bolavolli.
latihan keterampilan teknik servis atas, servis
Dari hasil penghitungan persentase terdapat sejumlah perbedaan yang sangat
bawah dan cekis dalam bolavolli datanya adalah sebagai berikut:
signifikan terjadi antara setiap kelompok sebelum dan sesudah diberikan treatment Klub Bolavolli PLN-Pidie Pre-test Post-test
Persen
Kategori
63,18% 64,54%
Baik Baik
Sedangkan klub Metro Sigli, memperoleh data hasil adalah sebagai berikut:
Persen Metro-Sigli Pre-test 62,27% Post-test 67,27% (Sumber: data hasil penelitian 2014)
Kategori Baik Baik
Dengan mencermati hasil tersebut
Oleh karena itu, maka model latihan
maka terdapat sejumlah perbedaan yang sangat
keterampilan teknik servis atas, servis bawah
signifikan yang terjadi antara setiap kelompok
dan cekis dalam bolavolli dapat menjadi suatu
sebelum diberikan treatment dengan sesudah
acuan, pedoman latihan yang bisa digunakan
diberikan treatment.
pelatih
Perbedaan
tersebut
menunjukkan
bahwa efek dari proses penerapan model produk, dan memberikan dampak yang sangat positif terhadap penerapan model produk yakni
terutama
dalam
meningkatkan
peguasaan keterampilan teknik servis atas, servis bawah dan cekis dalam bolavolli. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan
keterampilan teknik servis atas, servis bawah
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
dan cekis dalam bolavolli. Dengan demikian
pembahasan data hasil penelitian yang telah
maka dapat disimpulkan bahwa model latihan
diuraikan, maka dapat diberikan beberapa
keterampilan teknik tersebut dapat membantu
kesimpulan penting diantaranya adalah sebagai
atlet dan pelatih sebagai pedoman latihan
berikut:
dalam meningkatkan
penguasaan terhadap
Pertama sosok model latihan yang
teknik terutama servis atas, servis bawah dan
telah berhasil dikembangkan adalah “Model
cekis dalam bolavolli, sehingga sangat efektif
Latihan Keterampilan Teknik Servis Atas,
untuk diterapkan.
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |45
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… Servis Bawah dan Cekis dalam Bolavolli.”.
pada
Ciri-ciri model latihan adalah:
menengah.
1.
2.
3.
Penggunaan model latihan servis atas,
2.
atlet
putri
Metro-Sigli
tingkat
Implementasi, berdasarkan data hasil uji
servis bawah dan cekis dalam bolavolli
eksperimen
produk
model
latihan
yang dianggap efektif dan efisien.
keterampilan teknik servis atas, servis
Model servis atas diantaranya:
bawah dan cekis dalam bolavolli. Dalam
a. Servis atas
pelaksanaan dan penilaian yang dilakukan
b. Servis bawah
pada uji coba kelompok kecil dan uji coba
c. Servis cekis
kelompok besar, secara nyata mampu
Model latihan ini cocok, efektif dilakukan
memberikan konstribusi yang posistif
oleh sejumlah atlet putra tingkat menengah
dalam
Klub Bolavolli di Kota Sigli-Aceh dan
penguasaan keterampilan teknik atlet.
sekitarnya artinya termasuk Bireuen, Aceh
Bentuk konstribusi tersebut telah sesuai
Besar,
dengan keinginan, harapan dan kebutuhan
Banda
Aceh,
Meulaboh,
meningkatkan
kemampuan
Lhokseumawe, Tamiang.
atlet dalam rangka memperbaiki dan
Penggunaan program latihan yang sangat
meningkatkan keinginan mereka, dalam
cocok dan sesuai dengan kapasitas atlet.
hal ini seperti: dari sisi pengetahuan,
Kedua berdasarkan data keberhasilan
penguasaan keterampilan teknik servis
atlet dalam melaksanakan latihan keterampilan
atas, servis bawah dan cekis dalam
teknik servis atas, servis bawah dan cekis
bolavolli bentuk partisipasi atlet telah
dalam bolavolli pada atlet putri tingkat
sesuai dengan yang diharapkan.
menengah
Klub
Bolavolli,
diperoleh
Ketiga keefektifan model latihan
berdasarkan temuan hasil validasi ahli, hasil uji
dikaji
efektivitas/
penguasaan
implementasi
produk
adalah
sebagai berikut: 1.
Validasi,
sejauhmana
tingkat
terhadap
pemahaman,
model
latihan
keterampilan teknik, sebelum dan setelah model
keterampilan
mengikuti proses pemberian treatment. Dari
servis atas, servis bawah dan cekis dalam
data hasil tersebut kemudian dianalisis secara
bolavolli
memperoleh
kualitatif, dan kuantitatif. Dengan mencermati
keyakinan dan kesesuaian dari rancangan
data hasil tersebut dari setiap kelompok
model
dengan
sebelum diberikan treatment, maka terdapat
kebutuhan subyek penelitian, maka dalam
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
hal ini dengan melibatkan sejumlah ahli,
sesudah diberikan tindakan. Perbedaan tersebut
dan memperoleh kesimpulan bahwa model
menunjukkan bahwa efek dari penerapan model
latihan keterampilan teknik servis atas dan
produk, dimana efek model pengembangan
servis
dapat
tersebut memberikan suatu dampak yang sangat
digunakan sebagai acuan model latihan
positif pada tingkat penguasaan teknik servis
dimana
yang
bawah
latihan
untuk
disusun
dalam
sesuai
bolavolli
atas, servis bawah dan cekis dalam bolavolli. ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |46
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… pedoman, panduan, acuan latihan dalam rangka
2. Implikasi Implikasi
dalam
penelitian
ini
mencakup dua hal utama diantaranya yakni: implikasi
teoretis
dan
implikasi
meningkatkan
pemahaman
penguasaan
kemampuan atlet.
praktis.
Kedua,
berkenaan
dengan
Implikasi teoretis yakni berhubungan erat
pengelolaan
dengan konstribusi bagi perkembangan teori,
berhasil merekonstruksi dan mengelaborasi
materi, teknik teknik servis atas, servis bawah
suatu model latihan teknik servis atas, servis
dan cekis dalam bolavolli sedangkan teori
bawah dan cekis dalam bolavolli.
praktis menyangkut dengan hal konstribusi
program penelitian
ini
telah
b. Implikasi Praktis
temuan penelitian terhadap penguatan terhadap
Implikasi praktis dalam penelitian ini
pelaksanaan kegiatan latihan teknik servis atas
juga berlaku bagi para stakeholder, seperti para
dan servis bawah dalam bolavolli. Dari
pelatih,
berbagai jenis implikasi tersebut maka dapat
akademisi,
dijelaskan sebagai berikut:
bolavolli khususnya.
guru dan
olahraga, para
instruktur,
pemerhati
ahli
olahraga
Pertama, pengelolaan progam latihan
a. Implikasi Teoritis Dari sejumlah hasil temuan penelitian
secara
umum
terdiri
dari:
perencanaan,
yang dilakukan secara konsisten menunjukkan
pelaksanaan, evaluasi, terhadap sejumlah model
bahwa
latihan keterampilan teknik teknik servis atas,
pengembangan
model
latihan
keterampilan teknik teknik servis atas, servis
servis bawah dan cekis dalam bolavolli.
bawah dan cekis dalam bolavolli dapat
Kedua, temuan dalam penelitian ini
meningkatkan kemampuan penguasaan teknik
adalah
atlet
Bolavolli.
pengembangan model, terlebih dahulu perlu
Konstruksi model yang dibangun sesuai dengan
dilakukan dan diperhatikan pengkajian terhadap
model latihan keterampilan teknik servis dalam
potensi subyek tempat atau daerah yang akan
bolavolli. Proses konstruksi model didasarkan
dijadikan sebagai obyek penelitian. Dengan
atas sejumlah pengamatan yang dilakukan
ditemukanya berbagai potensi terhadap obyek
secara
eksplorasi,
maka akan membantu dan mempermudah
kemudian divalidasi, evaluasi model, serta uji
proses pelaksanaan penelitian, dan juga dapat
cobakan
kecil,
mengurangi ketidak validan produk model,
kelompok besar, dan uji efektivitas produk
sehingga produk yang dihasilkan benar-benar
dengan
and
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sumua
dalam
kalangan terutama para pelatih, akademisi,
putra
tingkat
cermat
dalam
menengah
melalui
bentuk
menggunakan
development.
Implikasi
studi
kelompok
reserach teoritis
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, penelitian ini telah berhasil mengelaborasi
mengenai
model
latihan
bahwasanya
instruktur
dan
para
dalam
pemerhati
melakukan
olahraga
bolavolli. 3.
Saran
keterampilan teknik teknik servis atas, servis
Agar implementasi produk model
bawah dan cekis dalam bolavolli, sebagai
latihan keterampilan teknik teknik servis atas,
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |47
Irfandi, Sugiyanto, dan Agus Krisyanto, Pengembangan Model Latihan… servis bawah dan cekis dalam bolavolli dapat
prestasi atlet. Dan juga atlet disarankan
diterapkan secara optimal, maka disini yang
agar jangan hanya terpaku pada satu atau
menjadi
dua teknik sajan, akan tetapi seorang atlet
saran
terpenting
adalah
sebagai
berikut: 1.
yang ingin berprestasi harus mampu
Pelatih,
pemilihan,
penerapan
model
sejumlah
teknik
yang
latihan yang tepat dan sesuai dengan
digunakan dalam bolavolli. Disamping itu
prinsip latihan dan karakteristik atlet maka
atlet juga harus melakukan pemanasan dan
dalam hal ini dapat memudahkan atlet
pendinginan
untuk
dan
karakteristik gerakan teknik servis atas,
melakukan model latihan yang diberikan
servis bawah, dan cekis, hal ini untuk
sehingga
menanggulangi resiko terjadinya cidera
menerima,
teknik
permainan
mengingat,
penguasaan
bolavolli
dapat
dalam
dilakukan
secara lebih mudah dipahami, mudah
2.
menguasai
yang
sesuai
dengan
atlet. 3.
Peneliti selanjutnya, bagi peneliti yang
dilakukan, mudah diingat, dan juga mudah
ingin
dikuasai serta mampu untuk meningkatkan
keterempilan teknik teknik servis atas dan
dengan efektif dan efisisen. Sehingga
servis bawah dalam bolavolli pada atlet
kedepan peneliti mengharapkan kesemua
putra tingkat menengah, professional,
pelatih bolavolli sebelum menerapkan
maka dalam hal ini diharapkan untuk
model
terutama
ekstra hati-hati dalam memperhatikan
mengiring teknik servis atas dan servis
terhadap pendekatan metode latihan yang
bawah dalam bolavolli harus disesuaikan
menarik, mudah dipahami, serta mudah
dengan kakarakteristik atlet, kebutuhan
dilakukan, tentunya disukai dan untuk
atlet, kondisi dilapangan, dan juga harus di
menghindari kebosanan atlet. Peneliti
cocokkan dengan klub masing-masing
selanjutnya
atlet.
berkompetensi tinggi untuk melakukan
Atlet, sebelum melakukan model latihan
desiminasi produk untuk menyebarkan
terhadap teknik menggiring, dan mengoper
luaskan dan pemanfaatn produk dalam
maka dalam hal ini diharapkan kepada
skala yang lebih luas.
latihan
menggiring,
mengembangkan
model
diharapkan
latihan
juga
atlet agar lebih mampu untuk mengenal, menguasai,
memahami
karakteristik
macam-macam jenis servis, membendung, smesh dan dapat lebih mudah dilakukan terhadap model latihan tersebut, sehingga pelaksanaan proses latihan dapat berjalan dengan baik, benar, dan lancar, sehingga dapat
meningkatkan
ISSN 2355 – 0058
kemampuan
dan
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 |48
[Type text] DAFTAR PUSTAKA Ardana. Wayan. 2002. Konsep Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang Bompa, Tudor O. 1999. Periodization training for sport. Auckland New Zealand: Champaign Human Illinois Borg, Walter & M.D Gall. 1983. Educational Research An Introduction. New York: Longman. Budiwanto. S. Human Kinetics. 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Jurusan Ilmu Keolahragaan FIP UM Universitas Negeri Malang Drowatzky, John N. 1981. Motor Learning Principles and Practices. Minnesota: Burgess Publishing Company. FIVB. 2011. Coaches Manual. , (Online), (http//www.fivb.org diakses 20 Desember 2011). Fox, Edward. 1983. Sports Physiology. Ohio: The Ohio State University. Fox, Edward L, Bowers, Richard W, Foss, Merle L. 1993. The Physiological Basis For Exercises and Sport Iowa:Madison Winconsin Dubuque. Hadi, S. 2000. Statistik Jilid I. Yogyakarta: BPFE. Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek dalam Coaching. Jakarta: P2LPTK. Ibrahim. 1982. Media Instruksional. Malang: Sub Proyek Penulisan Buku Pelajaran Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Isaac, Stephen., Michael, William B. 1981. Handbook in Research and Evaluation. San diego: Edits Publishers. Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra CH. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta. Penerbit ANDI. Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Moleong, J. L. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. .2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. PBVSI. 2005. Peraturan Permainan Bolavoli. Jakarta: Pengurus PBVSI pusat. Raharjo, Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi.Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Roesdiyanto, 1989. Pengajaran Teknik dan Taktik Bermain Bolavoli. Malang. IKIP Malang. Sadirman, Arief S. Dkk. 2002. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Resdakarya. Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 49
[Type text] Suharno. 1992. Pedoman Pelatihan Bolavoli. Gresik: PBVSI. Suryabrata, Sumadi. 1997. Metodologi Penelitian. Yogyakarta. PT Raja Grapindo Persada. Wehmeier, Sally. 2005. Oxford Anvanced Learner’s Dictionary. New York. Oxford University. Winarno, M E. 2007. Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. .2006. Tes Keterampilan Olahraga. Malang: Laboratorium Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Wiyono, B. B. 2007. Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Action Research). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Verducci, Frank M. 1980. Measurements Concepts in Physical Education. St. Louis: The C.V. Mosby Company.
ISSN 2355 – 0058
Volume II. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 50