Wacana Didaktika
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia Oleh Sugianto
ABSTRAK Salah satu faktor yang penghambat proses belajar mengajar adalah adanya hambatan psikologis, berupa kurangnya minat belajar siswa yang menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa. Media pembelajaran dibutuhkan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat membantu mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menilai kepraktisan, mengevaluasi efektifitas media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretesposttes kontrol group design. Sampel
PENDAHULUAN Siswa SMA Negeri 6 Cirebon kelas XI IPA beranggapan bahwa belajar biologi itu sulit karena terlalu banyak materi hafalannya, dan banyak istilah nama ilmiah yang susah diingat serta dimengerti, sehingga minat belajar mereka menurun. Kurangnya minat siswa menyebabkan waktu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan bela-
2
diambil menggunakan teknik cluster random sample, yang terpilih yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 8 sebagai kelas kontrol. Hasil menunjukan bahwa media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis digunakan dalam kegiatan belajar dengan kriteria sangat tinggi. Media pembelajaran tersebut da pat dikatakan efektif, karena minat belajar siswa memiliki kriteria sangat baik, hasil belajar siswa meningkat dan siswa memiliki karakter yang sangat baik, serta keaktifan siswa mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi. Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran; Sistem Reproduksi Manusia; Multimedia.
jar mengajar biologi kurang efektif, seperti materi pelajaran yang seharusnya cukup dengan dua pertemuan tetapi harus lebih dari itu, terutama pada materi sistem reproduksi manusia. Materi ini harus dibahas secara menyeluruh dan jelas, karena kalau tidak demikian maka akan menimbulkan miskonsepsi seperti akan munculnya pemahaman yang tabu. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol. III No. 19 - Mei 2015 Berdasarkan data kementrian pendidikan dan kebudayaan (2012), bahwa daya serap Ujian Nasional tahun 2012 program studi IPA mata uji biologi di SMA Negeri 6 Cirebon dengan jumlah siswa 201 memiliki daya serap yang rendah pada materi sistem reproduksi manusiadengan nilai 60,7. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan (Sadiman et al., 2010: 14). Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007), dan Mayer (2002) pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingat an jangka panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi de ngan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian dengan me ngembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Dengan diterapkannya media pembelajaran ini diharapkan siswa lebih tertarik dalam mempelajari konsep sistem reproduksi manusia dan lebih semangat dalam belajar di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Universitas Wiralodra Indramayu
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran, menilai kepraktisan media pembelajaran, mengevaluasi efektifitas media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multi media dalam meningkatkan minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia pada siswa kelas XI IPA di SMA N 6Cirebon.. Prosedur penelitian yang diguna kan mengacu pada prosedur penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2010) dengan beberapa modifikasi kondisional. Prosedur penelitian tersebut terdiri dari tahap studi pendahuluan dan tahap studi pengembangan. Tahap studi pendahuluan terdiri dari studi literatul, studi lapangan, dan analisis temuan. Tahap studi pengembangan terdiri dari pengembangan draf desain media, penyusunan media, validasi, uji coba terbatas, evaluasi dan perbaikan, uji coba skala luas, evaluasi dan penyempurnaan. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretesposttes kontrol group design (Sugiyono, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Cirebon. Pelaksanaan penelitian dijadwalkan pada semester genap tahun pelajaran
3
Wacana Didaktika 2012/2013, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 (eksperimen) dan kelas XIIPA 8 (kontrol) sebagai kelas uji coba luas, sedangkan siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas uji coba terbatas. Teknik pengambilan sampel mengguna kan cluster random sample. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner, lembar observasi, lembar soal tes, dan lembar angket respon siswa.Hal tersebut dapat disimpulkan berupa jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data sebagaimana tercantum pada Tabel 1.
dia konvensional, padahal sarana prasarana multimedia di SMA Negeri 6 Cirebon sangat memadai. Solusi untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia, dengan tujuan meningkatkan minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa. Berdasarkan angket survey kebutuh an media yang diperoleh kemudian dite rap kan dalam penelitian. Hasil angket terungkap bahwa media yang paling dibutuhkan siswa dari enam peringkat teratas yang paling banyak untuk diterapkan ke dalam penelitian dan pengembangan media, di antaranya multimedia, animasi, vi
Tabel 1. Jenis, metode dan instrument Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data Jenis data
Metode pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data
Teknik analisis data
Kebutuhan pengembangan media
Kuesioner
Lembar kuesioner
Deskriptif persentase
Aktivitas belajar siswa
Observasi
Lembar observasi
Deskriptif persentase
Hasil belajar (kognitif)
Tes
Lembar soal tes
Uji banding dua sampel
Minat belajar siswa Angket chek list
Lembar angket respon siswa
Deskriptif persentasi
Kepraktisan media Angket chek list
Lembar angket respon siswa
Deskriptif persentasi
Karakter siswa (jujur, bertanggung jawab, peduli kesehatan)
Lembar angket
Deskriptif persentasi
Angket chek list respon siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil wawancara kondisi awal pembela jaran di SMAN 6 kota Cirebon, bahwa siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep sistem reproduksi manusia, hal ini disebabkan guru masih menggunakan me-
4
deo, background musik, audio narasi, dan gambar sebagaimana tercantum dalam Gambar 1. Produk hasil pengembangan yaitu multimedia yang dirancang untuk memfasilitasi media pembelajaran sistem reproduksi manusia dalam meningkatkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol. III No. 19 - Mei 2015
Gambar 1. Kebutuhan Media
minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Cirebon. Berdasarkan identifikasi masalah, maka disusun draf desain berupa skenario media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia yang dapat
memenuhi kebutuhan media tersebut. Penyusunan desain media pembelajar an tersebut dimulai dari penyesuaian warna tampil an background, teks, gambar, animasi, penyesuaian intro masuk menu utama, penyesuaian tombol aktif dan tidak aktif. Hasil desain media pem belajaran sistem re-
produksi manusia berbasis multimedia memiliki beberapa menu utama yaitu beranda, SKKD, materi, evaluasi, bantuan, kamus, dan tampilan pertama Frame diawali dengan intro masuk. Hasil desain dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Produk Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Universitas Wiralodra Indramayu
5
Wacana Didaktika Sebelum digunakan dalam pembelajaran nyata,media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia dilakukan validasi oleh pakar, yang terdiri dari validasi media pembelajaran berbasis multimedia, validasi materi bahan ajar sistem reproduksi manusia, dan validasi media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia berdasarkan aspek keagamaan. Hasil validasi media dapat dilihat pada Tabel 2. Uji coba skala terbatas juga bertujuan untuk memperoleh media pembelajaran yang lebih baik sebelum diaplikasikan pada
uji coba skala luas (kelas eksperimen). Hasil uji coba skala terbatas keterbacaan media pembelajaran dari 12 siswa menunjukkan rata-rata kriteria baik/sangat baik sebanyak 79,58%. Hasil uji coba skala luas dapat dilihat dari aspek kepraktisan media, minat belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa, dan keaktifan siswa. Berdasarkan Gambar 3 diperoleh bah wa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari
Tabel 2 HasilValidasi Media
No
Validator
1. Validator 1 2. Validator 2 3. Validator 3 4. Validator 4 5. Validator 5
6
Aspek yang divalidasi Hasil validasi Rata-rata Media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia Media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia Media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia Isi materi bahan ajar sistem reproduksi manusia pada multimedia Isi materi dan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berdasarkan norma keagamaan
Kriteria
48
4,00
Valid
41
3,42
Valid
52
4,33
Sangat valid
37
4,60
Sangat valid
27
3,37
Cukup valid
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol. III No. 19 - Mei 2015
Gambar. 3. Kepraktisan Media Pembelajaran
data jumlah siswa yang menyatakan sa ngat setuju pada tiap item sebesar 58,87%, setuju sebesar 38,10%, kurang setuju sebesar 2,60%, dan tidak setuju 0,43%. Menurut Trianto (2010), media pembelajaran dapat dikatakan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran, jika skor
responden mencapai lebih dari 700, sedangkan total skor tertinggi 821, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat tinggi, maka diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia praktis digunakan dalam pembelajaran.
Gambar. 4. Minat Belajar Siswa Universitas Wiralodra Indramayu
7
Wacana Didaktika Berdasarkan Gambar 4 diperoleh bah wa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari data jumlah siswa yang menyatakan sa ngat setuju pada tiap item sebesar 56,71%, setuju sebesar 40,26%, dan kurang setuju sebesar 3,03%,. Total skor dari seluruh item respon sebesar 924, sedangkan total skor tertinggi 817, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukan bahwa minat belajar siswa menjadi lebih baik setelah belajar menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia, sebagaimana diungkapkan oleh Yarden (2006) bahwa penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis.
Berdasarkan Gambar 5 diperoleh ba nyaknya siswa kelas eksperimen yang mencapai ketuntasan belajar minimal 77 (KKM) adalah 75,76%. Dengan demikian, berarti siswa mampu memahami materi sistem reproduksi manusia dengan menggunakan multimedia. Berdasarkan Gambar 6 diperoleh se mua siswa kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal 77 (KKM) adalah 100%.Pada kegiatan belajar kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia, melainkan menggunakan media konvensional. Dengan demikian, berarti siswa kelas kontrol kurang memahami materi sistem reproduksi manusia. Hasil uji banding dua sampel diketahui bahwa rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama dengan tingkat kesalahan kurang dari 5%, yaitu 0% dan
Gambar. 5. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
8
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol. III No. 19 - Mei 2015
Gambar 6. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Kontrol
diketahui rerata N-gain kelas eksperimen 0,65 lebih tinggi dari pada kelas kontrol 0,28. Dari analisis uji banding dua sampel menunjukan media pembelajaran hasil pengembangan lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dari media pembelajaran lama yang digunakan di SMAN
6 Cirebon. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Danton (2007) yang mendapatkan fakta, bahwa Pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang.
Gambar 7. Persentase Karakter Siswa
Universitas Wiralodra Indramayu
9
Wacana Didaktika Berdasarkan Gambar 7 diperoleh bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari data jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju pada tiap item sebesar 52,73%, setuju sebesar 28,79%, kurang setuju sebesar 11,82%, dan tidak setuju 6,67%. Total skor dari seluruh item respon sebesar 1320. Total skor tertinggi 1081, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat baik, maka diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar siswa memiliki karakter yang sangat baik setelah belajar dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia
sebesar 72,73%, sedangkan indikator keberhasilan minimum dalam penelitian ini adalah sebesar 70% mencapai kriteria tinggi atau sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai, sebagaimana hasil penelitian Mayer (2002), bahwa penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas selama proses pembelajaran. SIMPULAN Simpulan yang diperoleh menunjukka bahwa media pembelajaran sistem repro duksi manusia berbasis multimedia yang dikembangkan memiliki kriteria valid, dan pengembangan media tersebut sangat
Gambar 8. Persentase Keaktifan Siswa
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Gambar 8 menunjukkan bahwa skor total keaktifan siswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi
10
dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia memiliki kriteria nilai kepraktisan yang sangat tinggi. Media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Vol. III No. 19 - Mei 2015 media dapat dikatakan efektif, karena minat belajar siswa memiliki kriteria sangat baik, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan karakter siswa yang sangat baik, serta keaktifan siswa memiliki kriteria tinggi dan sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 5: 255–263. Danton, 2007.The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of LongTerm Memory Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal 217–223.
Universitas Wiralodra Indramayu
Kemendikbud. 2012. Serapan Hasil Ujian Nasional Tahun 2012. http://litbang. kemdikbud.go.id (di unduh 10 November 2012).
Mayer, Richard E. 2002. Animation as an Aid to Multimedia Learning (Versi Elektronik). Educational Psychology Re view. Vol. 14.
Sadiman et al. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pe manfaatan. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendi dikan. Bandung: Alfabeta.
Yarden, A., 2006. “Supporting Learning Biotechnological Methods using Interactive and Task Included Animations”. Department of Science Teaching, Weiz mann Institute of Science. Hal. 131134.
11