ISSN: 2088-687X
161
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTHORING TOOLS LECTORA PADA MATA KULIAH KAJIAN MATEMATIKA SMA 2 UNTUK MENINGKATKAN DISPOSISI MATEMATIKA Laela Sagita Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta
[email protected] ABSTRACT This research aims to develop interactive media studies at the high school mathematics course 2 in develop a mathematical disposition effectively and significantly. In this study in the discussion of any matter to be presented in an interactive medium is confined to the concepts, applications, and problem solving (exercises), in future studies researchers aim to equip with a history of a theory, so that students can know the story behind a mathematical theory , as well as the deepening of the material. This research includes research development (development research). According to Van den Akker and Plomp (Sutrisno Hadi, 2001), that the development of research objectives are: 1) to obtain a prototype product and for the formulation of methodological suggestions, 2) for designing and evaluating a prototype of the product. In this study, researchers divided in several stages, including the stages of preparation, and execution phases of the data analysis stage. The data collection instrument used was a sheet of media validation, observation sheets, and questionnaires. The data collected in the form of data about the quality of the products developed, namely validity, practicality, and effectiveness. The results of the development of the Interactive Media in Studies High School Mathematics 2 with ADL cycle is (1) Media is developed by the validity criteria, 78.53% ideals according to experts, 78.50% ideals according to media expert. Effectiveness shown by average score of 71.07 with a percentage disposition ideality 76.88% (high). More than 50% of disposition of student math scores on very high category. Practicality is shown by the response to the students' interactive media in studies high school mathematics 2 with 75.49% positive response (good). The average score practicality of interactive media is 69,38. (2) Interactive Media in Studies High School Mathematics 2 with ADL cycle have developed mathematical dispositions students effectively and significant. Keywords: interactive media, mathematical disposition ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media interaktif pada mata kuliah Kajian Matematika SMA 2 yang di dapat menumbuhkembangkan disposisi matematika secara efektif dan signifikan. Pada penelitian ini dalam pembahasan setiap materi yang akan disajikan dalam media interaktif hanya terbatas pada konsep, aplikasi, serta pemecahan masalah (latihan soal), pada penelitian selanjutnya peneliti bertujuan akan melengkapi dengan history dari sebuah teori, sehingga mahasiswa dapat mengetahui kisah dibalik sebuah teori matematika, serta pendalaman materi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (development research). Menurut Van den Akker dan Plomp (Sutrisno Hadi, 2001), bahwa tujuan penelitian pengembangan adalah : 1) untuk mendapatkan prototipe produk dan untuk perumusan saran-saran metodologis, 2) untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut. Pada penelitian ini peneliti membagi dalam beberapa tahapan, yaitu meliputi tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan analisis data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi media, lembar observasi, dan
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
Pengembangan … (Laela Sagita)
162
ISSN: 2088-687X
angket. Data yang dikumpulkan berupa data tentang kualitas produk yang dikembangkan yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Hasil dari pengembangan Media Interaktif Kajian Matematika SMA 2 dengan siklus ADL (1) Media dikembangkan dengan memenuhi kriteria kevalidan, persentase keidealan 78,53% menurut ahli materi, 78.50% presentase keidealan menurut ahli media. Kefektifan ditunjukkan melalalui rata-rata skor disposisi 71,07 dengan presentase keidealan 76,88% (tinggi). Lebih dari 50% skor disposisi matematika mahasiswa dengan kategori sangat tinggi. Kepraktisan ditunjukkan dengan respon mahasiswa terhadap terhadap media interaktif pada mata kuliah Kajian Matematika SMA 75,49% respon positif (baik). Rata-rata skor kepraktisan media interaktif 69,38. (2) Media interaktif dengan siklus ADL pada mata kuliah Kajian Matematika SMA 2 yang dikembangkan telah menumbuhkembangkan disposisi matematika mahasiswa secara efektif dan signifikan Kata Kunci: media interaktif, disposisi matematika
Pendahuluan
mudah dapat melakukan penyesuaian
Latar Belakang Masalah
dengan segala perubahan yang terjadi.
Perubahan kurikulum di tingkat
Salah satu mata kuliah di Program
sekolah yang sebelumnya mengunakan
Studi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
mengkaji
(KTSP) menjadi Kurikulum 2013 dimana
sekolah menengah terdiri dari 12 SKS
menekankan pada kemampuan sikap,
dan
pengetahuan, dan keterampilan pada
diantaranya Kajian Matematika SMP 1,
siswa harus disikapi dengan serius oleh
Kajian Matematika SMP 2, Kajian
Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan
Matematika
SMA1,
(LPTK) yang akan mencetak calon guru.
Matematika
SMA
Karena
harus
memperhatikan kurikulum 2013 ditingkat
disiapkan dengan segala perubahan yang
sekolah yang seyogyanya akan digunakan
mungkin terjadi, dimana salah satunya
sampai dengan beberapa kedepan dan
adalah perubahan kurikulum, hal ini
memperhatikan
menuntut seorang guru untuk dapat
kuliah
dengan cepat melakukan penyesuaian.
mahasiswa dapat menguasai materi pada
Implikasinya adalah mahasiswa calon
tingkat sekolah menengah. Hal ini terlihat
guru selayaknya memiliki sikap percaya
bahwa materi yang harus dikuasai oleh
diri, tanggung jawab, tekun, pantang
mahasiswa pada mata kuliah Kajian
putus asa, merasa tertantang, memiliki
Matematika sangat banyak yaitu pada
kemauan untuk mencari cara lain, dan
Kajian Matematika SMP terdiri dari 20
melakukan refleksi terhadap cara berfikir
bab, sedangkan pada Kajian Matematika
yang telah dilakukan. Diharapkan jika
SMA
sikap tersebut dimiliki oleh mahasiswa
menyesuaikan dengan setiap perubahan
sebagai calon guru, maka akan dengan
kurikulum di tingkat sekolah menengah.
seorang
calon
guru
Pengembangan … (Laela Sagita)
Pendidikan
Matematika
mengenai
tersaji
dalam
4
2.
bab,
kuliah,
dan
Kajian Dengan
dari
matematika,
21
tingkat
mata
deskripsi
kajian
terdiri
materi
yang
dari
mata yaitu
harus
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
ISSN: 2088-687X
163
Banyaknya materi pada mata
akan lebih memiliki rasa percaya diri saat
kuliah kajian matematika dirasakan baik
sudah menguasai materi yang akan
oleh dosen dan mahasiswa. Hal ini tidak
digunakan dalam praktek di kelas. Hal ini
sebanding dengan waktu tatap muka yang
didukung
tersedia selama satu semester yaitu 14
dosen pengampu mata kuliah Pengajaran
tatap muka, karena pada mata kuliah ini
Mikro,
mengkaji materi-materi SMP dan SMA
pendukung
secara lebih mendalam. Pada tahun
mahasiswa pada praktek mikro adalah
2012/2013,
penguasaan terhadap materi.
sebanyak
35%
tingkat
oleh bahwa
pernyataan salah
beberapa
satu
dalam
faktor
keberhasilan
kelulusan mahasiswa pada matakuliah
Kompetensi yang harus dikuasai
Kajian Matematika kurang dari C. Pada
oleh mahasiswa pada mata kuliah Kajian
umumnya, kesalahan yang dilakukan oleh
Matematika SMA 2 adalah mahasiswa
mahasiswa adalah mahasiswa kurang bisa
memiliki kemampuan berfikir tingkat
mengimplementasi konsep-konsep untuk
tinggi,
menyelesaikan masalah. Lebih lanjut dari
matematika, objektif dan terbuka, serta
hasil
bahwa
rasa ingin tahu dan senang belajar
mahasiswa kurang memiliki sikap gigih
matematika. Konsistensi sikap seperti ini
dalam mencari solusi dari permasalahan
akan menumbuhkan disposisi matematika
yang
yaitu sikap produktif akibat belajar
wawancara
tersaji
terungkap
hal
ini
terlihat
saat
punya
penghargaan
mahasiswa diberikan permasalahan atau
matematika
soal
tingkat
sikap positif dan kebiasaan untuk melihat
penyelesaian yang sedikit tinggi mereka
matematika sebagai sesuatu yang logis,
mengalami
berguna dan bermanfaat.
yang
berbeda
dengan
kesulitan,
serta
rasa
keingintahuan mahasiswa masih kurang.
sehingga
terhadap
menumbuhkan
Berdasarkan
beberapa
Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa
permasalahan dan data yang tersebut
konsep dan materi yang mereka peroleh
sebelumnya dosen mata kuliah kajian
tidak
matematika sebagai peneliti membuat
maksimal
seperti
tersebut
sebelumnya.
sebuah solusi yaitu pembelajaran mata
Mata kuliah Kajian Matematika
kuliah
kajian
matematika
SMA
2
SMP dan SMA merupakan salah satu
menggunakan media interaktif. Dengan
prasyarat dalam pengambilan mata kuliah
menggunakan
selanjutnya,
Mikro
diharapkan dapat menjadi jalan keluar
dimana mahasiswa belajar mengajar.
untuk ketersediaaan tatap muka yang
Berdasarkan
terbatas. Penggunaan media dalam proses
yaitu hasil
Pengajaran wawancara
pada
media
mahasiswa yang telah mengambil mata
pembelajaran
kuliah pengajaran mikro, mahasiawa
kegunaan, diantaranya dapat mengatasi
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
memiliki
interaktif
berbagai
Pengembangan … (Laela Sagita)
164
ISSN: 2088-687X
perbedaan gaya belajar, minat, dan sikap
sebagai sesuatu yang logis, berguna dan
mahasiswa. Selain itu, media
bermanfaat.
yang
digunakan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dengan media interaktif ini, diharapkan
Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis Disposisi Matematika
dapat meningkatkan sikap percaya diri,
Dalam proses belajar mahasiswa
tanggung jawab, ketekunan, pantang
cenderung membutuhkan rasa percaya
putus
serta
diri dan kegigihan dalam menghadapi
mahasiswa memiliki kemauan untuk
setiap masalah yang diberikan. Sikap
asa,
merasa
tertantang,
mencari cara lain dalam menyelesaikan
yang
demikian
harus
senantiasa
masalah, dan melakukan refleksi terhadap
dikembangkan
cara berfikir yang telah dilakukan.
melalui penciptaan suasana belajar yang
Rumusan Masalah
menarik minat siswa dan cenderung
Berdasarkan
latar
belakang
dan
dipertahankan
menantang untuk dieksplorasi. Dengan
masalah yang telah diuraikan di atas,
keadaan
maka masalah yang akan dibahas dalam
menciptakan sebuah keyakinan dalam
penelitian ini adalah :
diri siswa bahwa mereka mampu belajar
1. Apakah media interaktif mata kuliah
dengan rasa percaya diri dan senang
Kajian
Matematika
kevalidan,
dapat
terhadap matematika. Konsistensi sikap
memenuhi
kriteria
seperti ini akan menumbuhkan disposisi
keefektifan,
dan
matematika
kepraktisan? 2. Apakah
diharapkan
yang
dikembangkan
Sekolah
tersebut,
Polking dalam Utari Sumarmo
media
interaktif
dikembangkan menumbuhkembangkan
yang
(2010)
disposisi
dapat
menunjukkan bahwa
matematika (1) kepercayaan
disposisi
diri dalam menggunakan matematika, (2)
matematika mahasiswa secara efektif
fleksibilitas dalam menyelidiki gagasan
dan signifikan?
matematis, (3) tekun dalam mengerjakan
Dalam
media
tugas matematika, (4) mempunyai minat
interaktif yang dimaksud adalah Media
belajar dan rasa keingitahuan yang tinggi
pembelajaran yaitu sebuah alat yang
terhadap persoalan matematis.
berfungsi
penelitian
ini
menyampaikan
pembelajaran.
Sedangkan
pesan disposisi
Martadiputra (2012) mengartikan disposisi
matematika
sebagai
seseorang
mahasiswa
matematika yang dimaksud adalah sikap
kecenderungan
produktif
untuk berpikir dan berbuat dengan cara
akibat
belajar
matematika
sehingga menumbuhkan sikap positif dan
yang
kebiasaan untuk melihat matematika
berlangsung dalam kegiatan matematis.
Pengembangan … (Laela Sagita)
positif
dan
konstruktif
yang
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
ISSN: 2088-687X Selanjutnya
165
Martadiputra
(2012)
membagi disposisi statistis ke dalam
mencari
metode
alternatif
dalam
memecahkan masalah.
tujuh dimensi, yaitu: 1) gairah dan
c. Tekun mengerjakan tugas matematika.
perhatian serius dalam belajar; 2) rasa
d. Minat, rasa ingin tahu dan daya temu
percaya diri; 3) fleksibilitias dalam
dalam melakukan tugas matematika
mengeksplorasi
ide
dan
alternatif
Media Interaktif
pemecahan masalah; 4) kegigihan dalam
Media adalah sebuah alat ayang
menghadapi dan menyelesaikan masalah;
berfungsi menyampaikan pesan (Bovee,
5) memonitor dan refeksi pemikiran; 6)
1997).
Media
sebuah
alat
rasa ingin tahu yang tinggi; dan 7) berbagi pendapat dengan orang lain.
pembelajaran ayang
menyampaikan
Menurut Standar 10 NCTM (Utari
Salah
satu
pesan
adalah berfungsi
pembelajaran.
inovasi
dalam
media
Sumarmo, 2010) mengemukakan bahwa
pembelajaran adalah penggunaan media
disposisi matematika menunjuk pada rasa
interaktif
percaya diri, ekspektasi dan metakognisi,
Implementasi model-model pembelajaran
gairah dan perhatian serius dalam belajar
interaktif
matematika,
dengan
kegigihan
dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah, rasa ingin
tahu
yang tinggi,
serta
dalam berbasis
pembelajaran. komputer
pemanfaatan
dalam
adalah setting
pembelajaran didalam kelas maupun diluar kelas.
kemampuan berbeda pendapat dengan
Menurut Rusman dalam Nandi
orang lain. Disposisi matematika juga
(2006),
adapat dilihat sebagai sikap produktif
model-model media interaktif berbasis
akibat
komputer dapat berupa driil, tutorial,
belajar
menumbuhkan
matematika sikap
sehingga
positif
dan
bentuk-bentuk
simulasi
dan
games.
pemanfaatan
Model
media
kebiasaan untuk melihat matematika
interaktif dalam kegiatan ini adalah
sebagai sesuatu yang logis, berguna dan
model tutorial. Model tutorial adalah
bermanfaat.
model
Berdasarkan pendapat tersebut,
pembelajaran
digunakan
dalam
interaktif PBM
yang dengan
indikator disposisi matematika dalam
menggunakan perangkat lunak berupa
kegiatan ini adalah:
program komputer berisi materi kuliah.
a. Rasa percaya diri dalam menggunakan
Penekananya
terletak
matematika, memecahkan masalah,
berkesinambungan
memberi
memaksimalkan
alasan
dan
mengkomunikasikan gagasan. b. Fleksibilitas
dalam
menyelidiki
gagasan matematika dan berusaha
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
pada
upaya untuk
aktivitas
belajar
mengajar sebagai interaksi kognitif antara siswa, subjek materi dan komputer yang diprogram. Pengembangan … (Laela Sagita)
166
ISSN: 2088-687X Secara
sderhana
pengoperasian
pola-pola
komputer
sebagai
komputer
yang
menggunakan
SO
Windows XP dan Windows 7.
instruktur pada model tutorial ini yaitu:
Lectora
Inspire
memiliki
1. Komputer menyajikan materi
antarmuka yang familiar dengan kita
2. Siswa memberikan respon
yang telah mengenal maupun menguasai
3. Respon
siswa
oleh
Microsoft Office. Antarmuka Lectora
komputer dengan orientasi pada arah
Inspire terbagi dalam 3 hal utama, yakni
siswa
Menu dan Toolbar, Title Explorer, dan
dalam
dievaluasi menempuh
prestasi
selanjutnya
Work Area. Menu-menu yang ada di
4. Melanjutkan atau mengulangi tahapan selanjutnya
dalam Lectora, hampir sama dengan menu-menu yang berada dalam program-
Tutorial
program
program Microsoft Office. Menu-menu
pembelajaran interaktif ditujukan sebagai
itu antara lain File, Edit, Add, Layout,
pengganti manusia sebagai instruktur
Tools, Mode, Publish, View, dan Help.
secara
dalam
langsung
pada
kenyataannya
Title Explorer merupakan pohon
diberikan berupa teks atau grafik pada
direktori
layar yang telah menyediakan poin-poin
objek, chapter, section, dan page yang
pertanyaan atau permasalahan.
terdapat dalam work area Lectora. Work Area
Lectora Inspire
yang
sendiri
menampilkan
merupakan
area
semua
kerja
Lectora Inspire adalah sebuah
Lectora, dimana didalamnya kita dapat
program komputer yang merupakan tool
melakukan editing media pembelajaran.
(alat) pengembangan belajar elektronik
Yang patut dicatat dan diperhatikan,
(e-learning),
oleh
semua objek, level, chapter, section dan
Corporation.
page dalam work area ini memiliki level-
dikembangkan
Perusahaan
Trivantis
Pendirinya
adalah
D.
level tertentu, yang digambarkan dalam
Loudermilk di Cincinnati, Ohio, Amerika
pohon direktori title explorer. Level
tahun 1999.
tertinggi berada langsung di bawah
Authoring
Timothy
Tool
Lectora
judul/title
dari
konten
media
merupakan salah aplikasi komputer yang
pembelajaran kita, menyusul kemudian di
digunakan untuk membuat media ajar
bawahnya
interaktif. Aplikasi ini dapat bekerja pada
section/sub bab, dan yang terbawah
komputer under Windows, artinya hanya
adalah level page / halaman.
level
Lectora
dapat digunakan pada komputer dengan
chapter/bab,
Inspire,
dari
level
awal
Sistem Operasi (SO) Windows. Namun,
software ini diciptakan memang untuk
saat
kebutuhan e-learning. Lectora Inspire
ini
baru
dapat
berjalan
pada
dapat
Pengembangan … (Laela Sagita)
digunakan
untuk
kebutuhan
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
ISSN: 2088-687X
167
pembelajaran baik online maupun offline
Dalam tahapan persiapan kegiatan
yang dapat dibuat dengan mudah dan
yang dilakukan adalah :
cepat. Lectora Inspire dapat digunakan
a. Mempelajari
literatur
tentang
untuk menggabungkan flash, merekam
model pembelajaran yang dapat
video,
digunakan
menggabungkan
gambar,
dan
dalam
pembelajaran
screen capture.
Kajian Matematika SMA2 dengan
Metode Penelitian
menggunakan media interaktif. b. Menganalisis deskripsi mata kuliah
Metode Penelitian
ini
termasuk
jenis
penelitian pengembangan (development research). Menurut Van den Akker dan Plomp
,
bahwa
tujuan
penelitian
Kajian Matematika SMA 2 dan menganalisa
materi
yang
akan
flow
chart
dan
media
yang
akan
dikembangkan. c. Menyusun
untuk
storyboard
mendapatkan prototipe produk dan untuk
digunakan
perumusan saran-saran metodologis, 2)
pengembangan media interaktif.
pengembangan
adalah
:
1)
untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk
tersebut.
dikembangkan
Produk
adalah
yang
perangkat
pembelajaran berupa Media Interaktif
dalam
tahap
2. Tahapan Pengembangan Dalam tahapan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan
mengembangkan
adalah
media
interaktif.
yang digunakan pada saat perkuliahan
Pada tahap ini peneliti melakukan
Kajian Matematika SMA 2. Setelah
kegiatan:
pengembangan perangkat pembelajaran,
a. Menyusun media interaktif
berikutnya
dilaksanakan
penelitian
b. Mereview media interaktif yang
eksperimen
yang
melihat
dilakukan beberapa orang pakar
keefektifan
media
meningkatkan
bertujuan interaktif
disposisi
mahasiswa
dengan
perangkat
pembelajaran
dalam
matematika menggunakan yang
telah
(pengkajian dan expertjudment) c. Merevisi
berdasarkan
masukan oleh pakar d. Uji coba keterbacaan media dalam skala
dikembangkan.
media
kecil
dilakukan
dengan
melihat beberapa aspek kelayakan Prosedur
isi, pembelajaran, tampilan, dan
Pada
penelitian
ini
peneliti
membagi dalam beberapa tahapan, yaitu meliputi
tahapan
persiapan,
tahapan
pelaksanaan dan tahapan analisis data. 1. Tahapan Persiapan
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
pemrograman. akan
Perbaikan
dilakukan
media
berdasarkan
masukan-masukan dalam uji coba skala kecil. e. Revisi produk media interaktif
Pengembangan … (Laela Sagita)
168
ISSN: 2088-687X
f. Uji coba di kelas, pada kegiatan
a. Lembar
evaluasi
kepraktisan
ujicoba di kelas ada beberapa
digunakan
metode pengumpulan data yang
kepraktisan media interaktif mata
akan
dengan
kuliah Kajian Matematika SMA 2
menggunakan angket terkait respon
pada. Evaluasi ini dilakukan oleh
mahasiswa
dosen
media,
dilakukan dalam
termasuk
mengunakan pula
angket
dispoisisi matematika.
mengukur
Pendidikan
Matematika
diluar tim peneliti. b. Lembar
3. Tahapan Evaluasi
untuk
penilaian
digunakan
skala
untuk
kecil
mengukur
Kegiatan pengecekean efektivitas dan
kepraktisan dari keterbacaan media
kepraktisan
interaktif oleh mahasiswa dalam
media interaktif Kajian
Matematika Sekolah SMA 2 yaitu melakukan evaluasi dari beberapa instrument :
c. Lembar angket respon mahasiswa dan
a. Pengecekan dilakukan
skala kecil.
efektivitas dengan
pedoman
ini
digunakan
untuk
memberikan
tanggapan
mahasiswa
angket respon mahasiswa setelah
media
diberikan
perkuliahan.
perlakuan
media
interaktif, dan angket disposisi
yang
d. Lembar matematika
menggunakan
mengetahui
Kajian
Matematika
interaktif SMA
2,
mengetahui
matematika
dengan
digunakan angket
matematika sebelum dan sesudah media
wawancara
dalam disposisi
digunakan profil
untuk disposisi
mahasiswa
setelah
kemudian hasilnya dianalisis dan
menggunakan media yang telah
dideskripsikan secara kuantitatif.
dirancang.
b. Evaluasi
terhadap
kepraktisan
media interaktif dilakukan melalui
Hasil dan Pembahasan Evaluasi Kepraktisan Media
analisis lembar evaluasi kepraktisan penggunaan media interaktif yang
Evaluasi media
interaktif
dilakukan oleh dosen lain diluar tim
analisis
lembar
peneliti
penggunaan
yang
mengampu
mata
kuliah Kajian Matematika SMA 2.
terhadap
kepraktisan
dilakukan evaluasi
media
melalui
kepraktisan
interaktif
yang
dilakukan oleh dosen lain diluar tim
Alat pengumpul data pada tahap
peneliti yang mengampu mata kuliah
evaluasi ini
Kajian Matematika SMA 2.
berupa lembar evaluasi
kepraktisan, lembar penilaian skala
Data yang diperoleh kemudian
kecil, serta angket respon mahasiswa
dianalisis secara kuantitatif, berikut hasil
dan disposisi matematika.
Pengembangan … (Laela Sagita)
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
ISSN: 2088-687X
169
analisis data kepraktisan media interaktif Kajian Matematika SMA 2.
Berdasarkan hasil analisis dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.1. Hasil Analisis Penilaian
respon mahasiswa untuk seluruh aspek
Kepraktisan Media Interaktif Kajian
maupun peraspek menunjukkan respon
Matematika SMA 2
positif (baik).
N o
Aspek yang Dinilai
Rerata Skor Per Aspek
Keidea lan (%)
Kategori
1. 2.
Kelayakan Isi Pembelajaran
55,5 60
79,29 80
3.
Tampilan
83
83
4. Pemrograman JUMLAH
79 69,38
79 86,25
Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik
Evaluasi
Rerata skor dari semua aspek pada ujicoba kelompok kecil ini sebesar 69,38, hal
ini
menunjukkan
bahwa
media
interaktif Kajian Matematika SMA 2 dalam kategori baik.
media
mahasiswa
interaktif
media
interaktif
angket
keefektifan
dilakukan
melalui
analisis angket disposisi matematika mahasiswa setelah menggunakan media interaktif
kuliah Kajian Matematika
SMA 2. Dari 26 mahasiswa, kelompok mahasiswa
yang
mendapatkan
skor
disposisi dengan kategori sangat baik sejumlah 15 mahasiswa, sedanglkan 11 Tabel berikut menunjukkan skor disposisi
terhadap
diukur
dengan
matematika dari tiap karegori. Tabel 4.3 Skor Disposisi Matematika Per
menggunakan instrument angket. Untuk selanjutnya
terhadap
lainnya masuk dalam kategori tinggi.
Angket Respon Mahasiswa Respon
Pengecekan Keefektifan
dianalisis
Kategori
secara
kuantitatif. Tabel analisis data respon mahasiswa terhadap media interaktif disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Respon Mahasiswa terhadap Media Interaktif
Kategori Skor Banyak Mahasiswa Prosentase (%)
Skor Disposisi Matematika Mahasiswa Sangat Tingg Seda Rend Tinggi i ng ah 15 11 0 0 57.69
42.31
Kajian Matematika SMA 2 No
1. 2. 3. 4.
Aspek
Perhatian Keterkaitan Keyakinan Kepuasan Jumlah
Skor total per aspek 625 329 330 333 1617
Presen tase (%) 72.34 76.16 76.39 77.08 75.49
Katago ri
Sesuai
dengan
indikator
keefektifan dari media interaktif yang disebutkan pada bab III, bahwa jika skor
Baik Baik Baik Baik Baik
mahasiswa dengan kategori sangat tinggi lebih dari 50% , maka media ninteraktif yang digunakan pada mata Kuliah Kajian Matematika SMA 2 berhasi (efektif) menumbuhkemban
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
kan
disposisi
Pengembangan … (Laela Sagita)
170
ISSN: 2088-687X
matematika
mahasiswa.
tabel 5.7 persentase
Berdasarkan
dahulu dilakukan uji normalitas dengan
mahasiswa
bantuan Software SPSS 16.0. Hasil uji
skor
dengan kategori sangat tinggi yaitu
normalitas
dengan
57.69%,
normalitas
Kolmogorov-Smirnov
dapat
disimpulkan
bahwa
hasil
untuk
uji skor
pengembangan media interaktif dengan
disposisi matematika memiliki nilai p =
menggunakan siklus ADL pada mata
0.200, sedangkan untuk uji normalitas
kuliah
Shapiro-Wilk nilai p = 0.812.
Kajian
Matematika
SMA
2
Kedua
berhasil untuk menumbuh kembangkan
nilai p untuk uji normalitas lebih dari
disposisi matematika mahasiswa.
0.05 ,sehingga H0 diterima yaitu data
Signifikasi
efektivitas
penggunaan media interaktif pada mata kuliah
Kajian
Matematika
SMA
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2
Hasil
analisis
data
disposisi
dilakukan dengan uji statistik yaitu
matematika menggunakan uji-t adalah
dengan uji-t satu sampel, dengan terlebih
sebagai berikut.
Tabel 4.4 Hasil Uji-t Signifikansi Penggunaan Media Interaktif Kajian Matematika SMA 2 untuk Meningkatkan Disposisi Matematika
Uji-t pada tabel 5.9 digunakan
sangat tinggi > 0,5 diterima. Jadi dapat
untuk menguji H0 : proporsi mahasiswa
disimpulkan bahwa proporsi mahasiswa
dengan kategori disposisi matematika
dengan
sangat tinggi ≤ 0,5 terhadap Ha: proporsi
matematika sangat tinggi lebih dari 0,5.
mahasiswa dengan kategori disposisi
Berdasarkan keadaan ini, menunjukkan
matematika sangat tinggi > 0,5. Nilai uji t
bahwa penggunaan media interaktif pada
yang diperoleh adalah 13,113 dengan
mata kuliah kajian matematika SMA 2
derajat kebebasan t = n – 1 = 26 – 1 = 25.
yang dikembangkan dapat meningkatkan
Karena nilai p sama dengan 0,000 dengan
disposisi matematika secara efektif.
α=
0,05
sehingga
H0
:
proporsi
mahasiswa dengan kategori disposisi matematika sangat tinggi ≤ 0,5 ditolak. Dengan kata lain Ha: proporsi mahasiswa dengan kategori disposisi matematika
dengan
kategori
disposisi
Kesimpulan Kesimpulan
dari
kegiatan
pengembangan ini adalah : 1. Media Interaktif Kajian Matematika SMA 2 dengan siklus ADL yang
Pengembangan … (Laela Sagita)
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
ISSN: 2088-687X dikembangkan kevalidan,
171 memenuhi
kriteria
keefektifan,
dan
mata kuliah Kajian Matematika SMA
kepraktisan.
menunjukkan
mahasiswa
a. Kriteria
kevalidan
dapat
75,49%
memiliki
respon
positif (baik) terhadap media
ditunjukkan melalui penilaian ahli
interaktif dengan siklus ADL.
materi dan media, menurut ahli
2) Rata-rata skor kepraktisan media
materi
menunjukkan
dalam
interaktif
yang
kategori baik dengan persentase
dikembangkan
keidealan
dengan
78,53%,
sedangkan
menurut ahli media menunjukkan dalam
kategori
baik
dengan
persentase keidealan 78.50%. b. Kriteria
keefektifan
telah
adalah
persentase
69,38
keidealan
86,25%, 2. Media interaktif dengan siklus ADL pada mata kuliah Kajian Matematika
media
SMA 2 yang dikembangkan telah
interaktif yang telah dikembangkan
menumbuhkembangkan
dapat dilihat dari hasil angket
matematika mahasiswa secara efektif
disposisi
dan signifikan
matematika.
Rata-rata
skor disposisi matematika setelah mahasiswa menggunakan media
disposisi
Pustaka Abdul
Aziz
Saefudin.
2013.
interaktif pada mata kuliah Kajian
Pengembangan Bahan Ajar Mata
Matemtika SMA 2 71,07 dengan
Kulish Aljabar Linear Elementer
presentase
(ALE)
keidealan
76,88%
Berdasarkan
dengan kategori tinggi. Jumlah
Pembelajaran
mahasiswa yang memiliki skor
Menumbuhkembangkan
disposisi
dengan
Matematika
dan
kategori sangat tinggi lebih dari
Matematika.
Laporan
50%.
Pengajaran UPY.
c. Kriteria interaktif
matematika
kepraktisan mata
kuliah
media Kajian
Matematika SMA 2dilihat dari hasil
Bovee,
Courland.
APOS
1997.
Model untuk Daya Disposisi Hibah
Bussines
Communications Today, Prentice Hall. New York
analisis data respon mahasiswa dan
Nandi. (2006). Penggunaan Multimedia
lembar evaluasi kepraktisan media
Interaktif dalam Pembelajaran
interaktif.
geografi di Persekolahan.6:3-6
1) Respon
mahasiswa
terhadap
terhadap media interaktif pada AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014
Pengembangan … (Laela Sagita)
172
ISSN: 2088-687X
Bambang Avip Priatna Martadipura. 2012.
Disposisi
Plomp. Tj. 1997. Educational Design :
Statistis
Introduction From Tjeerd Plomp
Mahasiswa Dalam Pembelajaran
(eds). Educational & Training
Statistika Dasar. 1:169-170
System design : Introduction.
Utari Sumarmo. 2010. Berpikir dan
Design of education and Training
Disposisi
Matematik:
Mengapa
dan
Dikembangkan Didik
Apa,
Bagaimana pada
(Makalah).
(in
Dutch).
Utrecht
(the
Netherland): Lemma. Netherland.
Peserta
Faculty of Educational Science
Bandung:
and Technology, University of
FMIPA UPI.
Twente.
Enschede
the
Netherands.
Pengembangan … (Laela Sagita)
AdMathEdu | Vol.4 No.2 | Desember 2014