[ I.9 I.98 ] [Pengembangan Material Superkonduktor Jenis HTS Berbasis Bahan Baku Lokal untuk Aplikasi Transportasi di Jawa ] [Dr. Agung Imaduddin, M.Eng ]
[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ] 2012
LATAR BELAKANG
[ Latar Belakang ] • Indonesia merupakan negara yang berpotensi memiliki cadangan bahan baku untuk superkonduktor. • Semakin besarnya gap teknologi dengan negara maju dalam hal penguasaan teknologi superkonduktor. • Kebutuhan bahan superkonduktor dunia dalam 15 tahun kedepan diprediksi akan meningkat secara signifikan. • Kebutuhan bahan superkonduktor semakain luas pada bidang alat kedokteran (MRI), alat transportasi (kereta maglev), dan energi (motor, generator, transformer, kabel listrik, penyimpan energi listrik) • Perlunya Indonesia menguasai teknologi dalam bidang superkonduktor. • Perlunya peningkatan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia. • Perlunya sinergi dari teknologi bahan baku hingga aplikasi superkonduktor. • Pengadaan alat magnet dan cryogenic di Pusat Penelitian Metalurgi tahun 2012, merupakan sarana yang sangat mendukung penelitian di bidang superkonduktor. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
[ Permasalahan ] • Nilai tambah sumber daya mineral Indonesia masih rendah sehingga tingkat eksplorasi bahan mineral Indonesia juga rendah. • Teknologi ekstraksi yang dimiliki Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI belum termanfaatkan dalam pengembangan superkonduktor. • Penelitian dalam teknologi pembuatan bahan superkonduktor masih bersifat sendiri-sendiri, untuk itu perlu sinergi kegiatan dalam penguasaan teknologi superkonduktor mulai dari bahan baku hingga aplikasinya. • Penelitian di bidang superkonduktor masih rendah, sehingga perlu usaha tambahan dalam pengadaan bahan dan persiapan peralatan. • Kurangnya kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian luar negeri dalam hal pengembangan bahan superkonduktor.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI [ Metodologi Pelaksanaan ] •
Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pirometalurgi Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI untuk melakukan penelitian pembuatan bahan superkonduktor (tipe Hg-Ba-Ca-CuO), dimulai dari pengadaan bahan , persiapan peralatan, percobaan, dan analisa dan kemudian dilanjutkan dengan survei lapangan ke Dinas Pertambangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Pertambangan Nusa Tenggara Timur..
•
Fokus Kegiatan : Transportasi
•
Desain Penelitian dan Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan a) Pengadaan bahan. b) Persiapan peralatan (dies, inkubator, tools). c) Percobaan. d) Analisa e) Survei lapangan
•
Perkembangan dan Hasil Kegiatan a) Telah dilakukan pengadaan bahan dan perrsiapan peralatan. b) Telah dilakukan percobaan pembuatan bahan superkonduktor. c) Telah dilakukan analisa hasil percobaan. d) Telah dilaksanakan survei lapangan ke Dinas Pertambangan Prov Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur..
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI [ Sinergi Koordinasi ] • Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan serta Nama lembaga yang diajak koordinasi a. Koordinasi antara Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI dengan Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi -LIPI terkait dengan proposal, pelaporan kegiatan dan pengelolaan dana. b. Koordinasi antara Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI dengan Kementrian Negara Riset dan Teknologi terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan koordinasinya dengan Pemerintah Daerah dan Industri terkait. c. Koordinasi antara Pusat Penelitian Metalurgi - LIPI dengan Dinas Pertambangan Prov Sulsel dan NTT, serta koordinasi dengan lembaga penelitian dalam negeri (Telimek- LIPI) dan luar negeri (Iwate University - Jepang). • Strategi pelaksanaan koordinasi a. Selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Sekretariat PKPP LIPI (BKPI – LIPI) terkait pengisian form, pengelolaan dana & laporan substansi. b. Selalu mengupdate informasi dan pengisian form di website http://pkpp.ristek.go.id. c. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan Prov Sulsel dan NTT, serta Telimek dan Iwate University terkait dengan pelaksanaan kegiatan penelitian. • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan a. Telah dibuat dan dikumpulkan Laporan Kemajuan dan Laporan Akhir Tahap Awal ke BKPI – LIPI. b. Telah dilakukan pengisian form A, B.1-2, B.2-4, B.3-6, C, D, Aset, Presentasi Evaluasi & upload foto – foto pelaksanaan kegiatan. c. Telah dilaksanakan percobaan pembuatan bahan superkonduktor dan survei lapangan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
[ Pemanfaatan Hasil ] •
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Kerangka pemanfaatan hasil kegiatan adalah pemanfaatan teknologi pembuatan superkonduktor, dan pengembangan selanjutnya untuk aplikasi superkonduktor.
•
Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Pemanfaatan teknologi pembuatan bahan superkonduktor sebagai dasar teknologi pembuatan kawat superkonduktor dan aplikasinya. Pemanfaatan teknologi ekstraksi pada Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI untuk mendapatkan unsur pembentuk superkonduktor dari mineral Indonesia.
•
Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan 2 Dinas Pertambangan Provinsi (Sulawesi Selatan dan NTT). Pada usulan kerjasama penelitan JSPS, pihak Jepang terdiri dari 3 peneliti dari Iwate University dan Hirosaki University. 2 unit kerja Lembaga penelitian (Pusat penelitian Metalurgi- LIPI, dan Telimek - LIPI) .
Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Terjalinnya kerjasama peningkatan nilai tambah sumber daya mineral. Kerjasama penelitian dengan lembaga2012 penelitian dalam negeri dan luar negeri. 5 Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa •
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN [ Potensi Pengembangan Kedepan ] • Rancangan Pengembangan ke depan a. Kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian dalam negeri (Pusat penelitian Metalurgi – LIPI, Telimek - LIPI) untuk aplikasi teknologi ekstraksi mineral, pengembangan pembuatan bahan dan kawat superkonduktor, serta aplikasinya. b. Kerjasama penyediaan bahan dengan Dinas Pertambangan. c. Kersama penelitian dengan lembaga penelitian luar negeri (Iwate University - Jepang) untuk pengembangan pembuatan bahan dan kawat superkonduktor, serta aplikasinya. d. Pemanfaatan alat magnet dan cryogenic di Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI (pengadaannya tahun 2012 ini) sebagai alat yang sangat mendukung penelitian bahan superkonduktor ini. e. Penulisan jurnal ilmiah. •
Strategi Pengembangan ke depan Melakukan koordinasi dengan Pusat Penelitian Metalurgi – LIPI, Telimek – LIPI, Dinas Pertambangan, dan Iwate University untuk pengadaan bahan mineral, penguasaan teknologi ekstraksi, pengembangan pembuatan bahan/ kawat superkonduktor dan aplikasinya. Survei lapangan lanjutan untuk mendata unsur – unsur lainnya yang ada di daerah selain Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.
•
Tahapan Pengembangan ke depan a. Mencari dukungan dana untuk kegiatan pengembangan dan kerjasama penelitian selanjutnya. b. Melakukan koordinasi dengan lembaga penelitian dan instansi terkait. c. Pengembangan alat magnet dan cryogenic untuk mendukung penelitian superkonduktor. d. Meneruskan percobaan penelitian superkonduktor. e. Penulisan jurnal ilmiah.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN • Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan – Bahan baku , peralatan, dan survei lapangan
• Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – bahan baku, prototipe, dan usulan kerjasama penelitian JSPS dgn Iwate University (Jepang)
Hasil percobaan bahan superkonduktor
Sampel Bahan baku
Yoshizawa Lab. , Iwate Univ - Jepang Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH [Dr. Agung Imaduddin, M.Eng Dr. Ir. F. Firdiyono Pudji Irasari, M.Sc.rer.nat Dr. Eng. Budi Prawara Pius Sebleku, ST]]