FORMULASI PAKAN BUATAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK PENDEDERAN UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man)
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
ARKANI NIM: 20605315 Program Studi PSDH & LH Tropika
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
FORMULASI PAKAN BUATAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL UNTUK PENDEDERAN UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man)
Oleh
ARKANI NIM : 20605315
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati & Lingkungan Hidup Tropika Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Pembimbing, Tanggal, 14 Februari 2007
Dr. Gede Suantika
ABSTRAK
FORMULASI PAKAN BUATAN BERBASIS BAHAN LOKAL UNTUK PENDEDERAN UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man)
Oleh Arkani NIM: 20605315
Udang galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man), merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, namun di Indonesia perkembangannya masih belum optimal. Salah satu permasalahannya antara lain biaya produksinya tinggi yang diakibatkan oleh biaya pakan yang menghabiskan sekitar 60 – 70 % dari total biaya produksi. Kondisi tersebut disebabkan tingginya harga bahan baku sumber protein, sehingga diperlukan adanya upaya alternatif pembuatan pakan dengan menggunakan formulasi yang memanfaatkan bahan-bahan lokal sebagai alternatif bahan baku. Peneletian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi pakan buatan yang efisien untuk pendederan udang galah dengan menggunakan bahan baku lokal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap empat formulasi pakan yang dikembangkan dengan kadar protein yang berbeda yaitu pakan A = 20,43%, pakan B = 25,89%, pakan C = 30,03% dan D = 33,14% yang komposisnya menggunakan bahan-bahan baku sebagai berikut; tepung ikan rucah, dedak halus, tepung rebon, tepung kanji dan minyak ikan. Sebelum diujikan pada kultur udang galah (M. rosenbergii), pakan yang dihasilkan terlebih dahulu diuji kandungan nutrisinya dengan menggunakan uji proksimat. Pengujian pakan dilakukan pada kultur yang menggunaklan wadah akuarium berukuran 30 cm x 20 cm x 30 cm yang masing-masing diisi sembilan liter air tawar dan udang galah stadia juvenil dengan berat awal rata-rata yaitu 0,0221 ± 0,0017 gram, dan panjang rata-rata yaitu 1,2 ± 0,05 cm sebanyak 36 individu/akuarium. Penelitian dilakukan selama 60 hari periode kultur dengan menggunakan tiga replikat per perlakuan. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari sebanyak 10% dari bobot biomassa udang. Kualitas air dijaga dengan mengganti 30% dari total volume air setiap hari. Parameter udang galah yang diukur adalah laju pertumbuhan (GR), kesintasan (SR) dan konversi pakan (FCR), sedangkan parameter kualitas air yang diukur meliputi; suhu air, oksigen terlarut (DO), pH dan kadar amonium (NH4+). Hasil pengujian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi dijumpai pada pemberian pakan D (protein 33,14%) yaitu 0,003 ± 0,0027 g/hari, diikuti pakan C (protein 30,03%) yaitu 0,002 ± 0.002 g/hari, pakan B (protein 25,98%) yaitu 0.0014 ± 0.0013 g/hari dan paling rendah adalah pakan A (protein 20,43%) yaitu 0.0008 ± 0.007 g/hari. Sintasan tertinggi diperoleh pada pemberian pakan C
(protein 30,03%) yaitu 91,47 ± 1,96 %, diikuti pakan D (protein 33,14%) yaitu 89,97 ± 4,97%, pakan B (protein 25,98%) yaitu 86,17 ± 4,58% dan yang paling rendah adalah pakan A (protein 20,43%) yaitu 81,79 ± 3,45%. Nilai rasio konversi pakan terbaik diperoleh pada pemberian pakan D (protein 33,14%) yaitu 2,17 ± 0,25, diikuti pakan C (protein 30,03%) yaitu 2,71 ± 0,75, pakan B (protein 25,98%) yaitu 3,25 ± 1,02, dan pakan A (protein 20,43%) yaitu 4,28 ± 1,00. Berdasarkan hasil pengujian statistik terlihat bahwa laju pertumbuhan pada pakan D (protein 33,14%) berbeda nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) dan B (protein 25,98%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pakan C (protein 30,03%) (P>0,05). Nilai SR pada perlakuan C (protein 30,03%) berbeda secara nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pakan B (protein 25,98%) dan D (protein 33,14%) (P>0,05). Nilai FCR pada pemberian pakan D menunjukkan perbedaan secara nyata dengan pemberian pakan A (protein 20,43%) dan B (protein 25,98%) (P<0,05), namun tidak berbeda nyata dengan pemberian pakan C (protein 30,03%) (P>0,05). Sedangkan berdasarkan hasil pengujian kualitas air terlihat bahwa semua parameter kualitas air yang terukur relatif sama antar perlakuan dan nilainya masih dalam kisaran optimum untuk budidaya udang galah. Berdasarkan hasil analisis biaya pakan (feed cost) terlihat bahwa biaya pakan terendah pada pemberian pakan D (protein 33,14%) adalah Rp. 5.746/kg udang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pakan D (protein 33,14%) merupakan formulasi pakan yang paling efisien untuk budidaya udang galah tahap pendederan.
Kata kunci: Udang galah, formulasi pakan buatan, pendederan
ABSTRACT
ARTIFICIAL FEED FORMULATION BASED ON THE LOCAL RAW MATERIAL FOR FRESH WATER PRAWN, Macrobrachium rosenbergii (de Man) NURSERY
By Arkani NIM: 20605315 The fresh water prawn, Macrobrachium rosenbergii (de Man), representing one of the fishery commodities which has high economic value. However, in Indonesia its standard culture was not developed yet. Several problems still atrribute to its culture such its high production cost that mainly contributed by the high feed cost that count around 60%-70% of the total production cost. This condition mainly caused by high price of imported feed raw material used as protein source. Based on this situation. An efficient feed formulation developed using local raw material-based. The study was aimed to formulate an efficient feed during nursery phase of freshwater prawn. For this, four different feed formulations containing four different protein level, feed A=20,14%; B=25,89%, C=30,03% and feed D=33,14%, have been developed The raw materials of feed were mainly consisted of trashfish meal, rice bran, shrimpmeal, starch flour and fish oil. The feed performance have been documented in the laboratory scale by culturing the prawn in a 30 x 20 x 30 cm3 aquarium filled with 9 l of freswater. The juvenile initial mean body weight of 0,0221 ± 0,0017 g and initial body length of 1,21 ± 0,005 cm length were used and the prawn was stocked at 36 juvenils/culture tank. The experiment was conducted during 60 days culture period by using three replicates per treatment and repeated by time. Feed was delivered twice a day with amount of 10% of total prawn biomass. Water quality was maintained by renewing 30% of the total culture water daily. Several parameters including growth rate (GR), suvival rate (SR), feed conversion rasio (FCR), and water quality (temperature, dissolved oxigent (DO), pH and ammonium) were measured. Based on the results showed that the highest growth rate was obtained in the culture fed on feed D (0,003 ± 0,0027) g/d, followed by feed C (0,002 ± 0,0002) g/d, feed B (0,0014 ± 0,0013) g/d and feed A (0,0008 ± 0,007) g/d. The highest survival rate was obtained at the culture fed on feed C (91,47 ± 1,96)%, followed by feed D (89,97 ± 4,97%) %, feed B (86,17 ± 4,58%) %, and feed A (81,79 ± 3,45%) %. The most efficient feed conversion ratio was found at the culture fed on feed D (2,17 ± 0,25), followed by feed C (2,71 ± 0,75), feed B (3,25 ± 1,02), and feed A (4,28 ± 1,00). From feed cost analysis, the lowest feed cost, Rp. 5746/kg fish, was calculated from the culture fed on feed D. Statistically, all parameters measured (growth rate, SR, biomass and FCR) in the culture fed on
feed D was significantly defferent compared with other treatments using feed A and feed B (P < 0,05) and it were not significantly different compared with the culture fed on feed C ( P>0,05). The water quality parameters were not significantly different among the treatments and the value were still in optimum range for prawn nursery. It could be concluded that feed D potentially can be used as an alternative feed during freshwater prawn nursery.
Keyword: Fresh water prawn, artificial feed, nursery
DAFTAR ISI ABSTRAK………….……………………………………………………
i
ABSTRACT...…………………………………………………….………
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS.……………………………………
v
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………
vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
viii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
xi
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI……………………………………
xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
xiii 1
Bab I Pendahuluan ………………………………………………………… I.1 Latar Belakang dan Permasalahan.………………………………...
1
I.2 Tujuan Penelitian .....................................................................…...
3
I.3 Hipotesis .........................................................................................
3 4
Bab II Tinjauan Pustaka……………………………………….………. …
II.1 Biologi Udang Galah……………………………………………...
4
II.1.1 Taksonomi Udang Galah……………..…………………...
4
II.1.2 Morfologi Udang Galah……………………………………
7
II.1.3 Siklus Hidup Udang Galah………….................................... 9 II.1.4 Sifat dan Perilaku Makan ..................................................... II.1.5 Pakan Buatan untuk Udang Galah ........................................
11
13
II.1.6 Zat-zat gizi dalam makanan udang.........................................
25
II.2 Sistem dan Manajemen Kultur .....................…..…………………
25
II.2.1 Sistem Kultur ….......………….....................……………...
27
II.2.2 Manajemen Kultur Udang Galah …......…………………..
30
II.2.3 Kualitas Air Kultur ......................................………………. Bab III Bahan dan Metode Penelitian ..……………………………..………
33
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………….………
33
III.2 Hewan Uji..........………………………………………………….
33
III.3 Alat dan Bahan..............................................................................
33
III.4 Metode Penelitian ..........................................................................
33
III.4.1 Tahap Persiapan....……………………............................
35
III.5.2 Tahap Pelaksanaan ...…......………………………...........
38 42
Bab IV Hasil dan Pembahasan...............……………………………….…… IV.1 Komposisi Kandungan Nutrisi Pakan.…...............……………….
42
IV.2 Pertumbuhan Udang …….....……………………………..………
45
IV.3 Sintasan (Survival Rate/ SR)...............……....................................
50
IV.4 Konversi Pakan (Feed Conversion Ratio) .…………….................
53
IV.5 Konsumsi Pakan (Feed Intake) …………………………………..
55
IV.6 Kualitas Air Kultur ........................................................................
57
IV.6.1 Suhu Air ..............................................................................
58
IV.6.2 Oksigen Terlarut (Disolved Oxygen) .................................
59
IV.6.3 Derajat Keasaman (pH) ......................................................
60
IV.6.4 Kadar Amonium .................................................................
61
IV.7 Rencana Strategi Pengembangan Bisnis Udang Galah...................
64
IV.7.1 Analisis Matriks SWOT dalam Bisnis Produksi Pakan ......
64
IV.7.2 Analisis Matriks SWOT dalam Bisnis Pendederan Udang Galah .......................................................................
66
IV.7.3 Perencanaan Produk ............................................................
67
IV.7.4 Perencanaan Lokasi ............................................................
67
IV.7.5 Perencanaan Standar dan Target Produksi ..........................
68
IV.7.6 Pengadaan Tenaga Kerja ....................................................
69
IV.7.7 Pola Kemitraan Plasma Inti ................................................
69
IV.7.8 Analisis Usaha Pembuatan dan Pendederan Udang ...........
71
Bab V Kesimpulan dan Saran................……………………………………
72
V.1 Kesimpulan...…………………………………………………..
73
V.2 Saran……...…………………………………………………….
73
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
74
Bab V Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah diperoleh selama penelitian dapat dibuat kesimpulkan sebagai berikut; 1. Pemberian
pakan
25,43%,30,03%,
dan
buatan 33,14%
yang
mengandung
berpengaruh
protein
positip
33.14%,
terhadap
laju
pertumbuhan (GR) dan konversi pakan (FCR), tetapi tidak berpengaruh terhadap sintasan 2. Formulasi pakan buatan yang terbaik untuk pendederan udang galah dalam penelitian ini adalah perlakuan D dengan kadar protein 33,14%, lemak 5,28%, dan kadar karbohidrat 28,21%.
Formulasi pakan D memiliki
komposisi bahan sebagai berikut; tepung ikan rucah 46%, dedak halus 19%, tepung rebon 10%, dan tepung kanji 25%, serta ditambah minyak ikan sebagai pemberi aroma sebanyak 2%. 3. Udang galah (M. Rosenbergii) stadia juvenil membutuhkan pakan yang mengandung protein 33,14% untuk dapat hidup dengan baik 4. Kualitas air kultur yang meliputi suhu, oksigen terlarut (DO), pH dan kadar ammonium pada masing-masing perlakuan cenderung stabil selama penelitian, serta masih dalam kisaran optimum untuk pendederan udang galah 5. Berdasarkan matriks analisis SWOT
terhadap aspek internal dan
eksternal, bisnis pembuatan pakan dan pendederan udang galah dengan pola pendekatan kemiteraan dapat memberikan keuntungan
V.2 Saran 1. Perlu analisis nutirisi terhadap bahan baku (row material) yang akan dipergunakan dalam pembuatan pakan, sehingga dapat diperoleh hasil formulasi yang akurat 2. Masih perlu penelitian lebih lanjut pada penggunaan formulasi pakan yang mengandung kadar protein lebih tinggi
3. Masih perlu dilakukan formulasi pakan buatan untuk udang galah pada berbagai stadia 4. Masih perlu pengembangan pakan buatan yang berbasis pada penggunaan bahan-bahan lokal
DAFTAR PUSTAKA
1. Afrianto, dan Liviawaty, E., (2005), Pakan Ikan, Kanisius, Yogyakarta 2. Anggorodi, R., (1985), Press, Jakarta. 13 - 47 2. Gandara, E.,
(2003),
Ilmu Makanan Ternak Unggas,
Penerbit UI
Pengaruh Penambahan Probiotik Bacillus sp. pada
Pakan Komersil Terhadap Konversi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Patin, Skripsi Budidaya Perairan IPB, Bogor
3. Gunawan, (1997), Pembenihan Udang Galah sebagai Usaha Industri Rumah Tangga. Kanisius, Yogyakarta
4. Gunawati, R.M., 2002, Keberadaan Bakteri Probiotik dan Hubungannya dengan Karakteristik Kimia Air Dalam Kondisi Laboratorium,
Skripsi
Budidaya Perairan IPB, Bogor.
5. Hadie, W., dan Emmawati L., (2004), Budidaya Udang Galah, Penebar Swadaya. Jakarta
6. Khairuman, dan Amri K., (2004), Budidaya Udang Galah secara Intensif, Agromedia Pustaka. Jakarta
7. Muawanah, dan Sari, N., 2003, Teknik Litkayasa Akuakultur, Journal, vol. 2, BBL. Lampung.
8. Mudjiman, A., (2004), Makanan Ikan,
9.
Penebar Swadaya,
Jakarta
Murni, (2004), Pengaruh Penambahan Bakteri Probiotik Bacillus sp.dalam Pakan
Buatan
Terhadap
Enzim
Pencernaan,
Effisiensi
Pakan,
dan
Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphoronemus Gouramy Lac.) Thesis Sekolah Pasca Sarjanan IPB, Bogor
10. Suantika, G., (2005), Aplikasi Bakteri Nitrifikasi Dalam Budidaya Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii (De Man)), LPPM ITB, Bandung
11. Sasmita, P.G., (2006), Pengembangan Teknologi ”Zero Water Discharge” dan Aplikasi Bakteri Nitrifikasi dalam Tahap Pendederan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii (de Man), Biologi. Institut Teknologi Bandung.
.
Thesis Magister Program Studi