PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA (Studi Kasus SMA Negeri 59 Klender, Jakarta Timur)
Muarief Awab Yusuf Ismail, Sari Narulita Program Studi Ilmu Pendidikan Islam (IPI) Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh Guru PAI serta untuk mengetahui bagaimana usaha pengembangan kompetensi pedagogik Guru PAI di SMA N 59 Jakarta Timur yang selama ini telah dijalankan dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik Guru PAI di SMA N 59 Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan format penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik field research yakni dengan melakukan wawancara terstruktur, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung dilapangan. Dimana data-data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis kemudian di kelompokkan berdasarkan panduan yang telah disusun. Berdasarkan analisa dan penilaian yang telah dilakukan diketahui bahwa, SMA N 59 Jakarta Timur telah melakukan usaha-usaha pengembangan guna meningkatkan kompetensi pedagogik yang dimiliki Guru PAI, yaitu melalui MGMP, PTK dan pengembangan secara mandiri oleh Guru PAI. Usaha pengembangan telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi pedagogik Guru PAI, hal ini ditunjukkan dengan nilai kompetensi pedagogik dari Guru PAI yang sangat baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa SDM (Guru) yang berkualitas menjadi pendukung utama keberhasilan pengembangan di SMA 59 Jakarta, sedangkan keberagaman karakter peserta didik menjadi faktor penghambat didalam pengembangan kompetensi pedagogik di SMA 59 Jakarta Timur. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan khasanah keilmuan. Kata kunci: Kompetensi pedagogik, pengembangan, kualitatif-deskriptif, MGMP, PTK.
1
ABSTRACT This study aims to determine the pedagogical owned by Islamic Education Teacher and to investigate how is the teacher pedagogical development efforts in SMA N 59 East Jakarta which has been implemented in order to improve pedagogical Islamic Education Teacher in SMA N 59 East Jakarta. This study used qualitative research methods using descriptive format. Data were collected through field research techniques prepared by conducting structured interviews and direct observation in the field. Where the data has been obtained is processed and analyzed and then regrouped based guidelines which have been prepared. Based on the analysis and assessment has been made known that, SMA N 59 East Jakarta has made efforts to improve the development of pedagogical Islamic Education Teacher competence through MGMP,PTK and independently Development by Islamic Education Teacher. Development efforts have a positive impact on the improvement of pedagogical Islamic Education Teacher, as shown by the pedagogical value of Islamic Education Teacher is excellent. Based on the research conducted is known that Human Resource (Teacher ) qualified into the main supporter of the successful development in the SMA N 59 East Jakarta, while the diversity of SMA N 59 East Jakarta learners' character is the limiting factor in the development of pedagogical high school. It is expected that the results of this study can be used as an addition to the repertoire of scientific insight. Keywords: pedagogical competence, development, qualitative-descriptive, MGMP, PTK A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tidak akan bisa berjalan tanpa ada keikutsertaannya dalam pembelajaran. Guru bertanggung jawab dalam mempersiapkan peserta didik agar memiliki daya saing yang tinggi di masa depan. Untuk mencetak peserta didik yang memiliki daya saing yang tinggi, maka seorang guru harus memiliki kemampuan yang mumpuni didalam kegiatan belajar mengajar (kompetensi pedagogik). Dimana kompetensi pedagogik seorang guru harus senantiasa dikembangkan, guna mendukung keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Terutama untuk meningkatkan daya saing siswa, kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien dan berkualitas. Oleh karena itu penulisn melakukan suatu penelitian mengenai “Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI” Guna mengetahui bagaimana kompetensi pedagogik guru serta usaha didalam pengembangannya. 2
2. Tujuan Penelitian Berdasarkan penjelasan
diatas, tujuan dari penelitian “Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru PAI” adalah sebagai berikut: a. Bagaimana kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh Guru PAI di SMA N 59 Jakarta Timur b. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh Sekolah dan Guru PAI di SMA N 59 dalam rangka mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimiliki Guru PAI
3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penelitian “Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI” adalah: a. Bagaimana kompetensi pedagogik guru PAI di SMA Negeri 59 Jakarta Timur? b. Bagaimana pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI di SMA Negeri 59 Jakarta Timur?
B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi guru yaitu merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Guru sebagai orang yang perilakunya menjadi panutan siswa dan masyarakat pada umumnya harus dapat mengimplementasikan tujuan-tujuan pendidikan yang akan dicapai baik dari tataran tujuan nasional maupun sekolah. Guru harus memiliki kecakapan dan kemampuan yang menyangkut landasan pendidikan dan psikologi perkembangan siswa, sehingga strategi pembelajaran akan diterapkan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya. Kompetensi
diperlukan
mendemonstrasikan
perilaku
dalam
rangka
pendidikan
bukan
mengembangkan sekedar
dan
mempelajari
keterampilan-keterampilan mengajar tertentu, tetapi merupakan penggabungan dan aplikasi suatu keterampilan dan pengetahuan yang saling bertautan dalam
3
bentuk perilaku nyata.1 Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan guru dalam menjalankan tugas kewajibannya sebagai pendidik untuk mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya kepada peserta didik. Dalam pasal 28, disebutkan bahwa pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
2. Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Sedangkan pengertian kompetensi pedagogik menurut standar
nasional pendidikan pasal 28 ayat 3 adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Indikator Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: a. Pemahaman Terhadap Karakteristik Peserta Didik Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Untuk mengetahui karakteristik peseta didik, seorang guru harus mampu mengetahui masalah atau problem yang dihadapi siswa di sekolah.
1
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, 2008, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset), h. 26 dan 31
4
b. Menguasasi Teori Belajar dan Prinsip‐Prinsip Pembelajaran yang Mendidik. Siswa adalah manusia yang memiliki potensi untuk berkembang dan terus berubah. Oleh karena itu guru diharuskan menguasai teori-teori yang berkaitan dengan bidang keguruan seperti pemahaman yang berkaitan dengan falsafah dan ilmu kependidikan, penguasaan prinsip dan prosedur keguruan yang berkaitan dengan materi yang dibina.2 c. Perancangan Pembelajaran (Kurikulum, Silabus & RPP) Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogis yang harus dimiliki guru, yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. 3 Perencanaan pembelajaran dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu guru untuk menjadi berdaya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. d. Kegiatan Pembelajaran yang mendidik dan Dialogis Seorang
guru
harus
memiliki
kompetensi
untuk
melaksanakan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Hal ini berarti, bahwa pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subyek pembelajaran,
sehingga melahirkan
pemikiran kritis
dan
komunikasi. Tanpa komunikasi tidak akan ada pendidikan sejati.4 e. Pengembangan Potensi Peserta Didik Guru mampu menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik serta mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran.
Hal
ini
dapat
yang
mendukung
siswa
untuk
mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik
2
3
4
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era Otonomi, 2012 (Tangerang: Pustaka Mandiri), h. 35 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, 2008, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset), h.100 Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta. bermutuprofesi.org
5
f. Komunikasi dengan Peserta Didik Guru di dalam menyampaikan materi harus menggunakan bahasa yang komunikatif secara efektif dan sopan santun dengan peserta didik agar lebih mudah dipahami dan dicerna oleh peserta didik. Selain itu, guru harus mampu berinteraksi dengan peserta didik secara komunikatif terhadap proses pembelajaran di kelas. g. Penilaian dan Evaluasi Evaluasi hasil belajar merupakan bagian terakhir didalam indikator kompetensi pedagogik. Evaluasi hasil belajar berkaitan dengan penyusunan perangkat penilaian yang tertulis di dalam RPP maupun silabus. Tugas guru harus mampu menyusun perangkat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah tertulis dalam RPP
C. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan format penelitian deskriptif dan pendekatan studi kasus. Pendekatan ini dilakukan untuk mengklasifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah untuk diteliti. Untuk keperluan pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik studi pustaka dan studi lapangan (melalui observasi dan wawancara terstruktur) sebagai bahan untuk mempertajam hasil penelitian.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kompetensi Pedagogik Guru PAI Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dilapangan mengenai kompetensi pedagogik guru PAI terhadap masing-masing guru pelajaran PAI diketahui bahwa masing-masing guru memiliki kompetensi pedagogik yang berbedabeda hal ini terlihat seperti pada gambar hasil rekapitulasi penilaian ke 27 indikator kompetensi pedagogik Guru PAI di SMA N 59 Jakarta sebagai berikut:
6
Indikator Kompetensi Pedagogik Prosentasi Nilai Indikator Kompetensi
90.00
81.48
85.19 70.37
80.00
Guru PAI 1
Guru PAI 2
Guru PAI 3
70.00 60.00 50.00 40.00
18.52 14.81
30.00
22.22
20.00 3.7 10.00
0
0
3.7 0
0
0
0
0
0.00 (SB)
(B)
(C)
(K)
(SK)
Nilai Indikator
Gambar 1. Prosentase 27 Indikator Kompetensi Pedagogik Guru PAI
Dari gambar 1 diatas diketahui bahwa dari ke-27 indikator penilaian kompetensi pedagogik Guru PAI 1, terdapat 22 indikator yang memiliki nilai sangat baik (SB) yakni (81.48%)
serta 5 indikator memiliki nilai baik (B) yakni (18,52%).
Sedangkan untuk Guru PAI 2, dari ke-27 indikator penilaian kompetensi pedagogik terdapat 23 indikator yang memiliki nilai sangat baik (SB) yakni (85,19%) serta 4 indikator memiliki nilai baik (B) yakni (14,81%), dan terakhir untuk Guaru PAI 3, dari ke-27 indikator penilaian kompetensi pedagogik terdapat 19 indikator yang memiliki nilai sangat baik (SB) yaitu (70,37%) serta 6 indikator memiliki nilai baik (B) yakni (22,22%), 1 indikator mendapatkan nilai cukup (C) dan 1 indikator mendapatkan nilai kurang (K) masing-masing (3,7%). Berdasarkan gambar diatas maka dapat dikatakan bahwa Guru di SMA N 59 Jakarta memiliki kompetensi pedagogik yang baik.
2. Usaha Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI Pelaksanaan program pengembangan kompetensi Guru PAI di SMA N 59 Jakarta khususnya kompetensi pedagogik telah dilaksanakan dengan. Dimana
7
terdapat beberapa cara pengembangan yang telah dilakukan oleh SMA N 59 Jakarta yaitu:
Gambar 2. Bagan Pengembangan Kompetensi Pedagogik PAI
Pengembangan kompetensi yang dimiliki oleg seorang Guru adalah mutlak untuk dilakukan. Hal ini harus dilakukan seiring dengan perkembangan dunia pendidikan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK. Adanya pergantian kurikulum dan semakin pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi setiap guru. Dimana guru harus bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan memanfaatkan perkembangan teknologi agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik mampu mencetak peserta didik yang berdaya saing tinggi.
Baik sekolah maupun Guru PAI di SMA 59 Jakarta Timur melakukan beberapa usaha pengembangan terhadap kompetensi pedagogik guru sebagai berikut: a. Peningkatan Melalui Pendidikan dan Pelatihan (off the job training). Di SMA N 59 Jakarta guru selalu diikutsertakan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh institusi lain maupun yang
8
diselenggarakan oleh pihak sekolah. Dimana bentuk pendidikan dan pelatihannya adalah dalam bentuk MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) baik tingkat sekolah, sanggar dan rayon, pelatihan IT dan diskusi antara guru dan pimpinan sekolah).
b. Workshop Kegiatan workshop yang ada di SMAN 59 Jakarta merupakan agenda rutin dalam mengembangan kompetensi guru di sekolah. Kegiatan workshop ini berkaitan dengan pelatihan IT yaitu E-Learning dan E-Library. Pelatihan ini dilakukan disekolah dengan mendatangkan narasumber yang dipilih dari sekolah untuk membantu guru dalam pengembangan IT. Selain itu, terdapat pula pengembangan kurikulum 2013. Dimana guru PAI masih perlu pembinaan terkait dengan kurikulum 2013 yang baru ditetapkan oleh pemerintah, dan ini merupakan salah satu bentuk mengembangkan dari kompetensi guru.
c. Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan PTK di SMAN 59 lebih sering dilakukan oleh masing-masing guru terutama untuk persyaratan kenaikan pangkat. Dan PTK inilah yang dianggap paling menyulitkan bagi guru dalam kenaikan pangkat. Karena dalam PTK ini harus ada rekomendasi dan pemetaan dari Dinas terkait dan diakui oleh dosen yang ditunjuk.
Pengembangan kompetensi pedagogik di SMA N 59 selain dilakukan oleh sekolah guru di SMA N 59 juga melakukan pengembangan kompetensi secara mandiri dengan melakukan kegiatan seperti (a) Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi, (b) menganalisis hasil pembelajaran (nilai ujian, keterampilan siswa), (c) menganalisis tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan (d) membaca artikel dan buku yang berkaitan dengan bidang dan profesi.
9
Dengan adanya Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh SMA N 59 Jakarta adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik Guru. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa usaha-usaha yang telah dilakukan telah berhasil membawa guru PAI di SMA 59 Jakarta memiliki kompetensi pedagogik yang baik. Dimana ke-7 aspek kompetensi pedagogik telah dikembangkan dengan baik terlihat dari hasil penilaian tiap-tiap aspek kompetensi pedagogik dengan nilai yang tinggi yakni:
Tabel. 1 Nilai Rekapitulsai Aspek Kompetensi Pedagogik Guru PAI I NO
ASPEK KOMPETENSI PEDAGOGIK
1
A
B
C
100
100
100
93.33
86.7
86.7
Penguasaan karakteristik dari peserta didik.
2
PROSENTASE (%)
Penguasaan teori belajar dan prinsip‐ prinsip pembelajaran yang mendidik
3
Pengembangan kurikulum/silabus
100
100
86.7
4
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
95.6
100
86.7
5
Pengembangan potensi peserta didik
86.7
86.7
86.7
6
Komunikasi dengan peserta didik
100
100
100
7
Evaluasi hasil belajar
100
100
100
TOTAL
675.63
673.4
646.8
RATA-RATA
96.51
96.2
92.4
Hasil dari pengembangan yang berdampak positif terhadap aspek kompetensi pedagogik yang dilakukan sekolah antara lain: a. Melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan Workshop. Hasil yang dicapai adalah aspek :
Perancangan pembelajaran (Pengembangan Kurikulum, Silabus)
Penilaian dan evaluasi 10
b. Melalui PTK (Penilaian Tindakan Kelas). Hasil yang dicapai adalah aspek:
Pemahaman karakter peserta didik
Komunikasi dengan peserta didik
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari ke tujuh aspek kompetensi pedagogik guru PAI di SMA N 59 Jakarta dengan nilai sempurna adalah indikator 1, 6 dan 7. Sedangkan aspek kompetensi yang paling menonjol secara keseluruhan berdasarkan pengembangan yang sudah dilakukan adalah aspek perancangan pembelajaran yaitu berkaoitan dengan RPP, Silabus, Media Pembelajaran, dan Kurikulum.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Kompetensi Guru PAI Didalam rangka pengembangan kompetensi pedagogik di SMA N 59 Jakarta tentunya terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat didalam kegiatan pengembangan, yaitu: a. Faktor Pendukung 1. SMA N 59 Jakarta memiliki program pengembangan kompetensi yang terencana. Dengan adanya kegiatan pengembangan yang terjadwal dan terencana maka kegiatan pengembangan kompetensi ini akan berjalan secara kontinu dan berkelanjutan. 2. SMA N 59 Jakarta memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai. Fasilitas yang memadai akan memudahkan guru didalam memberikan pengajaran kepada peserta didik. 3. SMA N 59 Jakarta memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Dengan adanya kualitas pengajar baik maka akan menghasilkan input siswa yang baik sehingga mampu memberikan prestasi yang membanggakan untuk sekolah
11
b. Faktor Penghambat Faktor penghambat didalam pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI di SMA N 59 Jakarta cenderung terletak pada aspek siswa atau peserta didik. Dimana input siswa yang beragam, dengan berbagai karakteristik serta tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga ketika dalam proses pembelajaran dalam satu kelas tingkat kecerdasan siswa berbeda-beda, sehingga hal ini menjadi salah satu kendala guru dalam memberikan materi pelajaran pada siswa. Oleh karena itu, untuk masalah ini, diawal perlu dilakukan suatu proses penyaringan dan seleksi masuk secara ketat.
Oleh karena itu dari aspek kompetensi pedagogik yang kurang dimiliki oleh guru, maka dengan adanya pengembangan yang dilakukan oleh pihak sekolah dan oleh inisiatif guru itu sendiri hal ini bisa membantu guru dalam memperbaiki kompetensi yang kurang dan bisa tertutupi. Sedangkan aspek kompetensi yang sudah baik perlu ditingkatkan lagi agar guru PAI di SMA N 59 Jakarta lebih kompeten dibidangnya.
E. KESIMPULAN Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul dan melalui analisis secara sistematis, skripsi yang berjudul “Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SMA Negeri 59 Klender, Jakarta Timur tahun pelajaran 2013/2014”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SMA Negeri 59 Klender, Jakarta Timur berdasarkan penilaian terhadap 7 aspek kompetensi pedagogik yang terdiri dari 27 indikator didapatkan bahwa kompetensi pedagogik Guru PAI di SMA N 59 Jakarta adalah Baik. Dengan nilai prosentase dari ke-7 aspek kompetensi pedagogik dengan nilai minimal sebesar 0.924 dan nilai maksimum yakni 0.9651 dari skala maksimum yakni 1.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh Guru PAI di SMA 59 Jakarta, baik sekolah maupun Guru PAI di SMA 59 Jakarta bersama-sama melakukan upaya-upaya pengembangan,
12
diantara sebagai berikut:
MGMP, workshop, dan PTK. Dimana kegiatan
tersebut dalam rangka mengembangkan ke-7 aspek kompetensi pedagogik guru di SMA 59 Jakarta. Komptensi pedagogik guru sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar, dimana dengan adanya kompetensi pedagogik yang baik maka kegiatan belajar mengajarpun akan menjadi lebih optimal.
SARAN Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, terdapat beberapa saran terutama mengenai pengembangan kompetensi di SMA 59 Jakarta yakni: diharapkan Guru PAI khususnya di SMA Negeri Jakarta harus lebih meningkatkan kompetensi pedagogik yang dimiliki terutama kemampuan dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Guru dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, karena Guru merupakan orang yang menterjemahkan tujuan pendidikan sekaligus perancang dan pelaksana proses belajar mengajar. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI harus dilakukan secara kontinu baik pengembangan dari internal sekolah maupun pengembangan secara mandiri. Pemanfaatan media pembelajaran (peralatan, sumber belajar) yang up to date sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu pemahaman mengenai TIK bagi Guru PAI sangat diperlukan guna menunjang keberhasilan pembelajaran yang lebih baik dan berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
F. REFERENSI Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 2012, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya). E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, 2008, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset). Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010).
13
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2001). Moh. Nasir, 1999, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, hl.63, dalam Skripsi Jarot Purnomo, Pembinaan Profesionalisme Guru PAI melalui kelompok kerja guru, 2010, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Syarif Hidayat, Manajemen Pendidikan, 2013, (Tangerang: PT. Pustaka Mandiri).
WEBSITE DPR RI “ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen”, http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2005/14 TAHUN 2005UU htm. Dr. M. Shabri Abd. Majid, M.Ec, “Human Development Index & Education Development Index” http://aceh.tribunnews.com/2013/01/03/potretburam-pendidikan-kita, diunduh pada tanggal 24 Februari 2014 http://edukasi.kompas.com/read/2009/04/07/19384484/Nasib.Guru.Agama.Di knas.Terkatung-katung diakses Jam 21.09 , Selasa 15 April 2014 http://kr.co.id/read/188282/30-guru-ikuti-pelatihan-it-di-smk-yappi.kr Selasa, 24 September 2013 18:14 WIB, dilihat kembali Jum’at 14 Maret 2014 10:2545. http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/07/kompetensi-sosialguru.html. Diakses pada jam 22.49, hari senin 14 april 2014 Kementerian Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Jakarta. Bermutu profesi.org
14