PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh Agustinus Datu Linggi’ 101224069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh Agustinus Datu Linggi’ 101224069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'sKwsl'
,
9rdEffi,?016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini peneliti persembahkan kepada: 1. Tri-Tunggal Maha Kudus yang selalu setia mendampingi, membimbing, dan memberi berkat yang tidak terhingga kepada peneliti. 2. Bunda Maria dan Santo Yosep yang menjadi teladan dalam hidup peneliti. 3. Mereka yang mempunyai makna istimewa dalam hidup peneliti. Orang tua peneliti, Paulus Mulang Pongtamba dan Maria Lande’. Saudara-saudari peneliti, Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Serly Noma Lande’, Kalvianus Lande’, dan Hilda Datu Lande’. Keponakan tercinta peneliti, Patrecia Fenori Patungo dan Rafael Lande’ Dudung. 4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tempat peneliti menuntut ilmu. 5. Sahabat dan teman-teman tercinta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Sikap jujur memberi energi positif bagi hati nurani, Ketidakjujuran akan menjadi racun yang menggerogoti hidup. (Renungan Harian) Apa yang terlalu sukar bagimu jangan kau cari, dan apa yang melampaui kemampuanmu jangan kau selidiki. Apa yang diperuntukkan bagimu hendaklah kau pikirkan, tak perlu engkau bersusah tetang apa yang tersembunyi. (Sirakh 3:22-23) Tentang arti kesabaran: “Diam dalam kegaduan, hening dalam tagis. Biarkan doa menguatkan jiwamu.” (Pahlawanku, Maria Lande’) Sebaik-baiknya kamu akan ada yang membenci kamu. Seburukburuknya kamu akan ada yang mencintai kamu. Lakukan yang terbaik dalam hidupmu demi kemulian nama Tuhan. (Agustinus Datu Linggi’)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Februari 2016 Penulis
Agustinus Datu Linggi’
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Agustinus Datu Linggi’
Nomor Mahasiswa
: 101224069
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKS OBSERVASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
untuk
menyimpan,
mengalihkan
dalam
bentuk
media
lain,
mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 29 Februari 2016
Yang menyatakan
Agustinus Datu Linggi’ vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru untuk menyampaikan materi secara menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Ketersediaan media pembelajaran pada saat ini sudah sangat bervariatif, namun untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP masih jarang ditemukan. Berangkat dari kenyatan tersebut, peneliti mencoba untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran, khususnya untuk materi teks observasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Metode ini digunakan untuk mengetaui prosedur pengembangan dan kualitas pengembangan komik sebagai media pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Langkah-langkah penelitian, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) penyempurnaan produk akhir. Ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memberikan skor 4, 26 terhadap materi dalam komik. Berdasarkan penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, media komik tergolong dalam kategori sangat baik dan dinyatakan layak digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi. Selanjutnya, penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik memperoleh skor 4,16 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak digunakan untuk pembelajaran teks observasi. Kata kunci: Media Pembelajaran, Teks Observasi. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Linggi’, Agustinus Datu. 2016. Comic Developing as the Learning Media of Text Observation for the First Grade Students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
Learning media has an important role in the learning process. Learning media can help teachers to convey the material interestingly and easily understood by students. The availability of learning media at this time has been very varied, but the observation text material of the subject Indonesia language for first grade students in senior high school is still rare. Based on this fact, researcher tries to develop a learning method particularly for the material of observation text on the subject Indonesia language for first grade students of senior high school. The objective of this research is to produce a comic as the learning media of observation text for the first grade student in Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. This research applied research and development (R & D) method. These methods are applied to determine the procedure and quality development of comic as a media of learning in first grade students of Pangudi Luhur 1 Junior High School Yogyakarta. There are sixt steps of the research they are (1) the analysis of needs, (2) the product planning and data collection, (3) temporary product design, (4) expert validation, (5) field validation, and (6) improvement of the final product. The lecturer who has the specialist in analyzing media gives the score 4.83, the specialist of content gives 4.50 and Pangudi Luhur I’s Indonesia language teacher gives the score 4.26 for the content in the comic that is made. Based on the assessment which is done by the specialist and Pangudi Luhur I’s teacher, the comic that is made can be categorized as a very good media which is proper to be used without revision. Next, Pangudi Luhur I’s first grade students give 4.16 as the score and it makes the comic can be classified as a “good” media. It makes the comic as a proper media which can be used as a media which can help to study the observation texts. Key words: Learning Media, Observation Text, Development of Comics as a Medium of Learning.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tri Tunggal Maha Kudus yang senantiasa membimbing dan melindungi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Teks Observasi Untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta”. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penelti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan dukungan, pendapingan, saran, dan nasihat kepdada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak dukungan, pendampingan, saran, pengarahan, dan nasihat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., sebagai dosen pembimbing II yang telah sabar dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan dan memberikan berbagai masukan yang sangat berharga bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah. 7. Apri Damai Sagita, M.Pd., sebagai ahli media dan validator yang telah memberikan penilaian dan saran untuk media yang dibuat oleh peneliti.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. P. Hariyanto, S.Pd., M.Pd, sebagai ahli materi dan validator yang telah banyak memberikan penilain dan saran untuk materi yang dikemas peneliti dalam media komik. 9. E. Dalgi Rahayu, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan banyak partisipasi dan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah. 10. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan membangun semangat dalam diri penulis untuk selalu belajar, khususnya mendalami ilmu bahasa dan sastra Indonesia, sebagai bekal dalam menghidupi dunia pendidikan. 11. R. Marsidiq, selaku karyawan Sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai layanan administrasi. 12. Seluruh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan penilaian terhadap produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP. 13. Kedua orang tua peneliti, Paulus Mulang Pongtambah dan Maria Lande’, yang selalu memberikan motivasi dan doa dalam proses studi peneliti. Kepada saudara-saudari peneliti Imelda Lande’, Angrianto Lande’, Kalvianus Lande’, Syerli Noma Lande’, Hilda Datu Lande’yang baik hati. 14. Sahabat seperjuangan peneliti, Matheus Ananda Merfi Aditya dan Vanio Praba yang luar biasa “gila”. Sungguh, kita adalah “Trimasketir”. 15. Sahabat peneliti, Rinaldus Beatus Jo, S.Pd. dan Nikolaus Subandi yang memberi ide-ide cemerlang dalam penelitian ini. Fernando Juliawan, S.E. yang selalu memberikan santapan rohani dalam penelitian ini. 16. Sahabat peneliti, Eko Prasetyo, Devita Hendriyati Lombogia, Elisabet Oktaviani Hanggu, S.Pd., Giska Arindra Yuliani, S.Pd., Maria Ratna Dewanti, Frendiayu Ragil Saputri, Maria Praptiasi Bardata, S.Pd., Veronika Devi Nugraeni, Devy Lio Erlinda, S.Pd., Caecilia Asri Damayanti, S.Pd., Gusti Dinda Damarsasi, S.Pd., Yuni Lundiarti, S.Pd., Septi Sulistyorini, S.Pd., Natalia Sulistyanti Harsanti, S.Pd., Handrianus Dwianot Momang, S.Pd.,
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yusuf Ronny Dianto, Matheus Ananda Merfi Aditya, Vanio Praba, Devi Pusawati, S.Pd., Fransiska Puji Isti Ningsih, S.Pd., Etik Safila, Beti Meliani Fitri, Wahyu Mintarsi, Vicky Cahya Prastya, S.Pd., Leonardus Yudi Kristianto dan seluruh teman-teman kelas B angkatan 2010 PBSI, USD Yogyakarta. 17. Teman-teman peneliti, Deny Pradita Tri Handaru, S.Pd., Yolesa Rosando, I Putu Ariyana, S. Pd., Agustinus Adven Yudanto, Yosep Trino Wismanto, Andreas Dwi Yunanto, Dwi Kristanto Saputro, S.Pd., Krissantus Roparman, S.Pd., Sebastianus Seno Kurniawan, S.Pd., Maria Tri Wijayanti, S.Pd., Agustina Marshella, Caecilia Dhani, S.Pd., Silvanus Eeng, S.E. dan temanteman yang lainnya yang selalu menghibur. Terima kasih untuk canda-tawa dan kebersamaan kita selama ini. Semoga suatu saat nanti kita menggapai mimpi-mimpi yang telah kita bangun selama ini. 18. Teman kost Kolobendono, Rudika Wisnu, S.S., Driya Krismadi, Teles Ploros Simon, Fachrin, Wiliam Bala Kadang, S.E. 19. Teman band peneliti, Leo, Leno, Marcel, dan Andre untuk kegilaan kalian selama ini. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Yogyakarta, 29 Februari 2016
Agustinus Datu Linggi’
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
iv
MOTO
..............................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .........................................................
vii
ABSTRAK ..........................................................................................................
viii
ABSTRACT .........................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................
x
DAFTAR ISI .......................................................................................................
xii
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang ................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................
4
D. Deskripsi Produk yang Diharapkan .................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................................
5
F. Batasan Istilah ..................................................................................................
6
G. Sistematika Penulisan ......................................................................................
7
BAB II
LANDASAN TEORI ..........................................................................
8
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................................
8
B. Kajian Teori ....................................................................................................
12
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Media Pembelajaran ....................................................................................
12
a. Manfaat Media Pembelajaran ......................................................................
13
b. Pemilihan Media Pembelajaran ...................................................................
14
2. Teks Observasi ............................................................................................
16
a. Struktur Teks Observasi ...............................................................................
17
b. Ciri-ciri Teks Observasi ...............................................................................
17
c. Kaidah-kaidah Teks Observasi .....................................................................
18
3. Komik ..........................................................................................................
21
a. Hakikat Komik .............................................................................................
21
b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran ..................................
22
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................
25
A. Jenis Penelitian ................................................................................................
26
B. Model Pengembangan .....................................................................................
26
C. Prosedur Pengembangan .................................................................................
28
D. Uji Coba Produk ...............................................................................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
38
A. Data Analisis Kebutuhan .................................................................................
38
1. Analisis Kebutuhan Siswa ...........................................................................
38
2. Analisis Kebutuhan Guru ............................................................................
43
B. Deskripsi Produk Awal ....................................................................................
44
C.Data Validasi dan Revisi Produk ......................................................................
55
1. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Media ........
58
2. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Materi ........
60
3. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Bahasa Indonesia ..........................................................................................................
62
4. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Lapangan ............
64
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Analisis Data ...................................................................................................
67
1. Analisis Data Validasi oleh Ahli Media .......................................................
67
2. Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi.......................................................
68
3. Analisis Data Validasi oleh Guru Bahasa Indonesia ...................................
70
4. Analisis Data Validasi Lapangan ................................................................
71
E. Penyempurnaan Produk Akhir .........................................................................
87
BAB V
PENUTUP ..........................................................................................
92
A. Simpulan .........................................................................................................
92
B. Implikasi ..........................................................................................................
93
C. Saran ................................................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
95
LAMPIRAN ........................................................................................................
97
BIODATA PENULIS ..........................................................................................
174
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan .............................................
xvi
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Siswa ..................................................
30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Koesioner Guru ...................................................
30
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Materi ...................................................................
35
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penilaian Media ....................................................................
35
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Media oleh Siswa .................................................
36
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ...................
37
Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima ...................................................................
56
Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima .....................................................................
58
Tabel 4.3 Analisis Data Validasi oleh Ahli Media ..............................................
68
Tabel 4.4 Analisis Data Validasi Pertama oleh Ahli Materi ................................
69
Tabel 4.5 Analisis Data Validasi Kedua oleh Ahli Materi ...................................
69
Tabel 4.6 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia .............
70
Tabel 4.7 Analisis Data Validasi Pertama oleh Guru Bahasa Indonesia .............
71
Tabel 4.8 Analisis Data Indikator 1 .....................................................................
72
Tabel 4.9 Analisis Data Indikator 2 .....................................................................
73
Tabel 4.10 Analisis Data Indikator 3 ...................................................................
74
Tabel 4.11 Analisis Data Indikator 4 ...................................................................
75
Tabel 4.12 Analisis Data Indikator 5 ...................................................................
77
Tabel 4.13 Analisis Data Indikator 6 ...................................................................
78
Tabel 4.14 Analisis Data Indikator 7 ...................................................................
79
Tabel 4.15 Analisis Data Indikator 8 ...................................................................
80
Tabel 4.16 Analisis Data Indikator 9 ...................................................................
81
Tabel 4.17 Analisis Data Indikator 10 .................................................................
82
Tabel 4.18 Rekapitulasi Validasi Lapangan ........................................................
83
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Penilaian Media Komik oleh Ahli Media .......................................
68
Diagram 4.2 Penilaian Media Komik oleh Ahli Materi ........................................
70
Diagram 4.3 Penilaian Media Komik oleh Guru Bahasa Indonesia ....................
71
Diagram 4.4 Hasil Validasi Lapangan Indikator 1 ...............................................
73
Diagram 4.5 Hasil Validasi Lapangan Indikator 2 ...............................................
74
Diagram 4.6 Hasil Validasi Lapangan Indikator 3 ...............................................
75
Diagram 4.7 Hasil Validasi Lapangan Indikator 4 ...............................................
76
Diagram 4.8 Hasil Validasi Lapangan Indikator 5 ...............................................
77
Diagram 4.9 Hasil Validasi Lapangan Indikator 6 ...............................................
78
Diagram 4.10 Hasil Validasi Lapangan Indikator 7 .............................................
79
Diagram 4.11 Hasil Validasi Lapangan Indikator 8 .............................................
80
Diagram.4.12 Hasil Validasi Lapangan Indikator 9 .............................................
82
Diagram 4.13 Hasil Validasi Lapangan Indikator 10 ...........................................
83
Diagram 4.14 Rekapitulasi Validasi Lapangan ....................................................
84
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh komik ...................................................................................
22
Gambar 4.1 Peralatan untuk Membuat Komik ....................................................
46
Gambar 4.2 Proses Penebalan Gambar ................................................................
47
Gambar 4.3 Hasil Scan dalam Format JPEG .......................................................
47
Gambar 4.4 Proses Editing Menggunakan adobe photoshop cs6 ........................
48
Gambar 4.5 Proses Penyusunan Komik dalam Bentuk Booklet Menggunakan corelDRAW X5 ..................................................................................
48
Gambar 4.6 Sampul ..............................................................................................
50
Gambar 4.7 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator .........................
51
Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh ............................................................................
52
Gambar 4.9 Peta Konsep ......................................................................................
52
Gambar 4.10 Isi Media Komik ............................................................................
53
Gambar 4.11 Instrumen penilaian ........................................................................
54
Gambar 4.12 Daftar Pustaka ................................................................................
55
Gambar 4.13a Tema Komik Sebelum Direvisi ....................................................
59
Gambar 4.13b Tema Komik Setelah Direvisi ......................................................
60
Gambar 4.14a Tampilan Komik Sebelum Direvisi ..............................................
61
Gambar 4.14b Tampilan Komik setelah direvisi .................................................
62
Gambar 4.15a Teks Sebelum Direvisi ..................................................................
64
Gambar 4.15b Teks Setelah Direvisi ...................................................................
64
Gambar 4.16a Teks Sebelum Direvisi .................................................................
67
Gambar 4.16b Teks Setelah Direvisi ...................................................................
67
Gambar 4.17 Sampul ............................................................................................
86
Gambar 4.18 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator .......................
87
Gambar 4.19 Pengenalan Tokoh ..........................................................................
87
Gambar 4.20 Peta Konsep ....................................................................................
88
Gambar 4.21 Isi Media Komik ............................................................................
89
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.22 Instrumen Penilaian ........................................................................
91
Gambar 4.23 Daftar Pustaka ................................................................................
91
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk yang diharapkan, (5) manfaat penelitian, (6) batasan istilah, dan (7) sistematika penulisan. Berikut ini adalah penjabaran dari ketujuh hal tersebut. A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dimaknai sebagai satuan bahasa, baik verbal maupun nonverbal, yang mengungkapkan makna secara kontekstual. Pendekatan berbasis teks dimaksudkan supaya peserta didik memiliki keterampilanketerampilan praktis berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pendekatan berbasis teks dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menuntut kreativitas seorang guru. Guru diharapkan mampu mengondisikan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Oleh karena itu, peserta didik dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka. Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan tersebut adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan ilmu pengetahuan. Pemanfaatan teknologi komunikasi dan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
bahasa Indonesia memberi peluang pada guru untuk mengembangkan kreativitasnya. Dengan kata lain, guru mendapat kemudahan dalam proses pembelajaran di kelas. Kemudahan itu dapat dicapai dengan merancang sebuah media pembelajaran. Media mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks. Media dapat membantu guru dalam menyajikan materi/data dengan menarik dan mudah menafsirkan data. Selain itu, media dapat digunakan sebagai perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Hamalik (dalam Kustandi, 2013:19) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi serta rangsangan kegiatan belajar bagi peserta didik. Berbicara tentang media pembelajaran, sebenarnya sudah banyak media yang telah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran pada tingkat SMP. Namun, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, masih sedikit atau jarang media yang digunakan. Jika dikaji secara mendalam, pengajaran materi berbasis teks pada mata pelajaran bahasa Indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Penggunaan teks terlalu banyak dinilai akan mengurangi minat dan motivasi peserta didik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan media yang dapat menunjang keberhasilan materi berbasis teks untuk pelajaran bahasa Indonesia di SMP. Berangkat dari kenyataan tersebut, peneliti mencoba mengembangkan sebuah media pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
siswa kelas VII SMP. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media pembelajaran. Peneliti memilih komik untuk dikembangkan sebagai media pembelajaran karena pencampuran gambar dan teks dalam komik dinilai dapat membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar bagi peserta didik. Selain itu, komik memiliki unsur cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas sehingga mudah dipahami. Sebelum membuat media, peneliti melakukan analisis materi dan analisis kebutuhan siswa dan guru untuk mempermudah dalam merancang media. Pertama, analisis materi dilakukan dengan cara membaca dan memahami materi bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas VII SMP sesuai dengan Kurikulum 2013. Materi yang diajarkan pada kelas VII SMP mencakup teks observasi, teks deksriptif, teks eksposisi, teks eksplanansi, dan teks cerita pendek. Peneliti memilih materi teks observasi dalam pengembangan komik sebagai media pembelajaran. Materi teks observasi dipilih karena materi ini baru diterapkan dalam kurikulum 2013 dan media yang dikembangkan untuk materi ini masih jarang. Pengemasan materi teks observasi dalam bentuk komik dirasa dapat membangkitkan minat siswa untuk membaca dan memahami materi teks observasi. Kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa dan guru. Analisis kebutuhan dilakukan pada 60 siswa kelas VII dan guru bahasa Indonesia di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, sebanyak 38 siswa memilih sangat setuju, 16 siswa memilih setuju, 4 siswa kurang setuju, dan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
siswa tidak setuju jika komik dikembangkan sebagai media pembelajaran teks observasi. Selain itu, analisis yang dilakukan pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia, media dan alokasi waktu merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pembelajaran teks observasi. Guru juga memilih tampilan media dilengkapi dengan teks dan gambar.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta? 2. Bagaimana kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menjelaskan prosedur pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 2. Menjelaskan kelayakan penggunaan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul komik bahasa Indonesia untuk kelas VII SMP Pengudi Luhur 1 Yogyakarta. Adapun komponenkomponen yang terdapat dalam media komik, yaitu (1) sampul komik, (2) kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, (3) peta konsep, (4) pengenalan tokoh, (5) materi teks observasi, (6) instrumen penilaian, dan (7) daftar pustaka. Materi teks observasi diisajikan lewat dialog antar tokoh dalam komik. Dialog antar tokoh dalam komik disusun sedemikian rupa untuk membangun alur cerita, sehingga memudahkan siswa memahami materi teks observasi. Penyusunan gambar dalam komik menggunakan program Adobe Photoshop CS6 dan CorelDRAW X5.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapakan dari terealisasinya penelitian ini dijabarkan sebagai berikut. 1. Manfaat Praktis a.
Merangsang minat siswa untuk mempelajari teks observasi.
b.
Memudahkan siswa dalam memahami teks observasi.
c.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khusunya yang berkaitan dengan teks observasi.
F. Batasan Istilah Peneliti memberikan sedikit penjelasan dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini guna menyamakan persepsi. Peneliti berharap pemikiran dasar terhadap penelitian dan pengembangan ini semakin jelas dengan adanya penjelasan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilahistilah tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Media Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 1993:6). 2. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa untuk belajar (Sadiman, 2009:7). 3. Teks Observasi Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap objek yang diamati. (Wahono, 2013:7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
4. Penelitian dan pengembangan Penelitian dan pengembangan adalah strategi yang kuat untuk meningkatkan praktek. Penelitian dan pengembangan adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Brog dan Gall, 1989). 5. Komik Komik adalah cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku yang mudah dipahami dan lucu (KBBI, 1995:85).
G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang mencakup penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori. Bab III berisi metode pengembangan yang mencakup model
pengembangan,
prosedur
pengembangan,
uji
produk,
desain
pengembangan, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi pembahasan yang mencakup paparan dan analisis data, hasil analisis kebutuhan, paparan uji coba produk pengembangan, dan revisi produk. Sementara itu, bab V berisi penutup yang mencakup kesimpulan, implikasi, dan saran-saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, disajikan beberapa acuan yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan penelitian. Acuan tersebut mencakup (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut ini diuraikan kedua hal tersebut. A. Penelitian Terdahulu yang Relevan Ada empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh F. Lusia Veranita Hermavati (2004) yang berjudul Pengembangan Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Pembelajar Asia Tingkat Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengembangan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi pembelajar tingkat dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui sejauh mana media gambar dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi pelajar Asia tingkat dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa media gambar sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia bagi pelajar Asia tingkat dasar (beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan. Selain itu, kedua penelitian ini sama-sama menghasilkan media yang digunakan dalam pembelajaran. Perbedaannya, meskipun sama-sama mengembangkan media pembelajaran, penelitian yang dilakukan F. Lusia Veranita Hermavati bertujuan menghasilkan produk berupa media gambar untuk pembelajar bahasa Indoesia tingkat dasar (beginner), sedangkan penelitian ini bertujuan menghasilkan produk berupa modul komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Andreas Anggi Kurniawan (2011) yang berjudul Pengembangan Media Audiovisual sebagai Media Pembelajaran Menyimak untuk Siswa Kelas III SDN Soka 1 Srumbung, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011.
Rumusan
masalah
dari
penelitian
ini
adalah
bagaimana
mengembangkan media audiovisual untuk pembelajaran menyimak siswa kelas III SDN Srumbung Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan menghasilkan media audiovisual. Adapun langkah-langkah dari penelitian ini, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perumusan tujuan, (3) rumusan butir-butir materi, (4) perumusan alat pengukuran keberhasilan, (5) penulisan naskah media, (6) pembuatan media audiovisual, (7) penilaian media pembelajaran, (8) uji coba, dan (9) revisi. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian pengembangan komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian pengembangan. Perbedaannya, penelitian yang dilakukan Andreas Anggi Kurniawan difokuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
pada kompetensi menyimak, sehingga produk yang dihasilkan berupa media audiovisual dalam bentuk film dokumentar. Sementara itu, penelitian ini difokuskan pada kompetensi membaca dan menulis, sehingga produk yang dihasilkan berupa modul komik. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Reinaldus Aldo Agasi yang berjudul Pengembangan Modul dan CD Interaktif Keterampian Menulis Laporan dengan Mindjet Mindmanager X5 untuk Kelas VIII Siswa SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan modul dan CD interaktif keterampilan menulis laporan dengan mindjet mindmanager X5 untuk kelas VIII siswa SMP Kanisius Gayam Yogyakarta. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian ini bertujuan menghasilkan produk modul dan CD interaktif. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D). Perbedaannya, produk yang dihasilkan dari penelitian Reinaldus Aldo Agasi berupa modul dan CD interaktif, sedangkan produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa modul komik. Keempat, penelitian yang dilakukan oleh N.H. Zain (2013) yang berjudul Pengembangan Komik Bahan Ajar IPA Terpadu Kelas VIII SMP pada Tema Sistem Pencernaan Manusia dan Hubungannya dengan Kesehatan. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (a) apakah komik bahan ajar IPA terpadu kelas VIII SMP pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan layak digunakan sebagai bahan ajar IPA terpadu berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
penilaian para pakar; (b) apakah komik bahan ajar IPA terpadu kelas VIII SMP pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan efektif digunakan sebagai bahan ajar IPA terpadu. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah bahan ajar IPA terpadu yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran berupa komik. Hasil analisis Berdasarkan hasil penelitian, komik bahan ajar IPA terpadu pada tema sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran kelas VIII di SMP Negeri 1 Tempuran. Relevansi penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu dalam jenis penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan (R&D) dan produk yang dihasilkan berupa komik. Perbedaannya, produk komik yang disusun oleh N.H. Zain digunakan pada mata pelajaran IPA, sedangkan produk komik dalam penelitian ini digunakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta masih relevan untuk diteliti. Artinya bahwa produk media yang dihasilkan peneliti terdahulu berpeluang dan terbukti dapat dipakai sebagai media pembelajaran, begitu pula komik berpeluang untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Peneliti berharap media yang dihasilkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
B. Kajian Teori 1. Media Pembelajaran Kata media bersal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat. Sadiman (1993:6) berpendapat bahwa, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan. Lebih lanjut, AECT (dalam Kustandi, 2013:8) menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Berdasarkan urain tersebut dapat disimpulkan bahwa, media adalah wadah yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari pegirim pesan ke penerima pesan. Kata “media” sudah tidak asing lagi kita dengar dalam dunia pendidikan. Media dalam dunia pendidikan disebut sebagai media pembelajaran. Sanjaya (2014:61) menyatakan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya. Selanjutnya, Anitah (2010:5) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sementara itu, Sadiman (2009:7) menyatakan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang mengandung unsur pengetahuan yang dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar. Jadi media pembelajaran tidak terbatas pada alat-alat saja, tetapi segala sesuatu yang berisi pengetahaun yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. a. Manfaat Media Pembelajaran Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sudjana dan Rifai (1992:2) mengemukakan kegunaan atau manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, sebagai berikut. 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
b. Pemilihan Media untuk Pembelajaran Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, supaya pembelajaran menjadi lebih terarah. Penggunaan media dalam pembelajaran tidak serta-merta menjamin bahwa pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Oleh karena itu dibutuhkan kepekaan dan kejelian dalam pemilihan media pembelajaran. Yudhi (2013:187-193) mengatakan bahwa pemilihan media pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai berikut. 1) Karakteristik Siswa Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya, sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan karakteristik siswa, yaitu sebagai berikut. a) Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal atau prerequisite skills, yakni kemampuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman masing-masing siswa. b) Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, lingkungan hidup, dan status sosial. c) Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian. 2) Tujuan Belajar Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya, bila tujuan peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
media audio yang tepat untuk digunakan. Bila tujuan yang dicapai bersifat memahami isi bacaan, media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), media yang digunakan berupa film dan video.
3) Sifat Bahan Ajar Bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa. Tugas-tugas tersebut menuntut adanya aktivitas dari para siswa. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut aktivitas atau perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan mempengaruhi pemilihan media beserta teknik pemanfaatannya. Aktivitas yang bisa dilakukan siswa di sekolah ada banyak. Isi bahan ajar tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa seperti mendengarkan, membaca, dan mencatat. Menurut Dierich (Sadiman, 1994:100) aktivitas siswa belajar di sekolah terdapat 177 jenis. Dierich kemudian mengelompokkan menjadi delapan, yaitu visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Klasifikasi aktivitas sebagai wujud bahan ajar tersebut menuntut kreativitas guru untuk merencanakan dan menciptakan media dan lingkungan belajar yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktivitas yang bervariasi. 4) Pengadaan Media Media dapat dibagi menjadi dua macam dilihat dari segi pengadaannya, menurut Sadiman (1994). Pertama, media jadi (by utilization), yakni media yang sudah menjadi komoditi perdagangan. Walaupun hemat waktu, hemat tenaga, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
hemat biaya bila dilihat dari kestabilan materi dan penggunaannya, kecil kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan media jadi agar dapat membantu mengefisiensi dan mengaktifkan proses pembelajaran, yakni terlebih dahulu guru mempelajari media bersangkutan untuk mengetahui bagian yang sesuai dengan tujuan dan materi. Selanjutnya, guru mengintekrasikan bahan media jadi tersebut dengan rencana pembelajaran, meliputi tujuan, materi, metode, waktu, dan hirarki belajar. Kedua, Media rancangan (by design), yaitu media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, media ini besar kemungkinan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Teks Observasi Teks observasi merupakan teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan yang bertujuan memberikan informasi kepada orang lain terhadap objek yang diamati (Wahono, 2013:7). Teks observasi berisi pemaparan tentang objek yang diamati. Teks observasi disusun berdasarkan hasil pengamatan secara sistematis, sehingga isinya bersifat faktual. Pada umumnya teks observasi memiliki bentuk yang hampir sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut berbeda. Teks observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta apa adanya tanpa ada opini atau pendapat penulis. Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus (unik dan individual) dan menggambarkan sesuai dengan sudut pandang penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
a. Struktur Teks Observasi Secara umum, struktur teks observasi terdiri dari tiga bagian, yaitu kalsifikasi umum, klasifikasi bagian, dan klasifikasi manfaat atau kesimpulan. 1) Klasifikasi umum merupakan penjelasan secara umum terhadap objek yang diamati. Berisi tentang pengertian atau konsep dasar dari apa yang diobservasi atau topik yang diangkat. Misalnya teks Observasi Kebersihan Lingkungan, berarti kita harus menjabarkan terlebih dahulu tentang definisi atau konsep kebersihan lingkungan secara umum. Kita bisa memberikan pernyataan atau apa yang kita percayai sebagai prinsip kita dalam kebersihan lingkungan. 2) Klasifikasi bagian merupakan penjelasan secara rinci terhadap objek yang kita amati. Bagian ini berisi penjelasan tentang objek yang diamati berdasarkan data pengamatan. 3) Klasifikasi manfaat atau kesimpulan merupakan bagian teks observasi yang berisi penjelasan manfaat atau kegunaan dari objek yang diamati. Bagian ini juga dapat berisi kesimpulan tentang objek yang diamati.
b. Ciri-ciri Teks Observasi Teks observasi memiliki ciri-ciri tersendiri yang menbedakannya dengan teks lain. Ciri-ciri teks observasi dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) Menggunakan kata benda umum. 2) Menggunakan kata teknis atau ilmiah yang berhubungan dengan sesuatu yang diinformasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
3) Memiliki struktur teks yaitu pernyataan umum yang menerangkan subjek laporan, keterangan, dan klasifikasinya serta penjabaran dari klasifikasi yang dijabarkan secara ilmiah. 4) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis, sehingga isi umumnya menyajikan fakta atau fenomena yang ada (bersifat faktual). 5) Isinya berupa penjelasan, pemerian, atau pemaparan tentang sesuatu yang diinformasikan. Kelima ciri-ciri teks observasi di atas, dapat dijadikan sebagai pedoman untuk membedakan teks observasi dengan teks yang lain. Selain itu, ciri-ciri teks observasi dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun teks observasi.
c. Kaidah-kaidah Teks Observasi Penulisan teks observasi tidak serta merta dibuat begitu saja. Penulisan teks observasi perlu memperhatikan kaidah-kaidah teks observasi. Kaidah-kaidah teks observasi diurakan sebagai berikut. 1) Isinya merupakan pemerian, penjelasan, dan pemaparan tentang informasi. 2) Merupakan hasil pengamatan dan analisis sistematis. 3) Struktur teksnya terdiri dari klasifikasi umum dan penjabaran. 4) Objek pengamatan dalam teks hasil observasi dipaparkan secara umum, dapat berupa alam, hewan, tumbuh-tumbuhan, budaya atau fenomena sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Contoh teks observasi 1 Cinta Lingkungan Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakup benda hidup dan benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin. Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung cendrawasih, orang utan, dan komodo. Ekosistem di Indonesia yang masih terjaga, salah satunya, adalah kawasan Gunung Kidul. Di daerah itu sungai di bawah tanah airnya melimpah. Di gua dan sekitar sungai
masih dihuni segerombolan kelelawar dan fitoplankton.
Fitoplankton itu menjadi makanan ikan sehingga ikan berkembang biak dengan baik. Hewan-hewan melata atau reptil, seperti ular, kadal, dan tokek masih berkeliaran. Burung-burung kecil berkicau, musang berlari-larian, ayam berkokok, dan berbagai serangga hidup saling pengaruh. Alam yang indah ini harus dicintai, dijaga, dan dilestarikan. Kecintaan pada alam itu harus selalu kita tumbuhkan kepada seluruh warga Indonesia. Selain itu, rasa cinta itu juga harus terus ditanamkan agar alam Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk yang hidup dari masa ke masa. (Sumber: Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Wahana pengetahuan, hlm. 5-6. Jakarta.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Contoh teks observasi 2 Lalat Buah Penyerang Tanaman
Pada musim hujan, sering kali kita menemui buah-buahan yang rontok sebelum matang. Kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Hal tersebut merupakan gejala serangan lalat buah (Bactrocera sp, dulunya Dacus dorsalisi). Lalat buah bisa menyerang banyak sekali tanaman sehingga sulit sekali dikendalikan. Contoh tanaman yang biasa diserang lalat buah adalah nangka, belimbing, mangga, tomat, cabai, lengkeng, melon, papaya, dan mentimun. Lalat buah memiliki banyak sekali spesies, yakni sekitar 60 jenis. Lalat buah biasanya berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil. Warnanya bervariasi mulai kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau kombinasinya. Disebut tephritidae (berarti bor) karena terdapat ovipositor pada lalat betina yang berfungsi untuk memasukkan telur ke buah. Buah yang terserang ditandai oleh lubang titik hitam pada bagian pangkalnya, tempat serangga memasukkan telur. Umunya telur diletakkan pada buah yang agak dan tidak terkena sinar matahari langsung, pada buah yang agak lunak dengan permukaan agak kasar. Larva membuat saluran di dalam buah dengan memakan daging buah serta mengisap cairan buah. Hal ini dapat menyebabkan infeksi, buah menjadi busuk, dan biasanya jatuh ke tanah sebelum larva berubah menjadi pupa.
Sumber: Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk Kelas VII SMP/MTS, hlm. 8-9. Erlangga: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
3. Komik a. Hakikat Komik Komik berasal dari bahasa Perancis “comique” yang merupakan kata sifat lucu atau menggelikan. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu komikos. Pada awalnya, komik bersifat humor, lucu, dan menghibur. Namun dalam perkembangannya, tema yang diangkat semakin meluas sehingga muncul tema-tema yang bersifat petualangan maupun fantasi. Popularitas komik yang semakin meluas ini menarik perhatian banyak ahli
sehingga muncul
kecenderungan untuk menyetujui komik sebagai media komunikasi. Sudjaja dan Rivai (1989:64) mengatakan bahwa komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan, yang erat dihubungkan dengan gambar yang dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Eisner (dalam Maharsi, 2011:3) mendefinisikan komik sebagai susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide kepada pembaca. Selain itu, McCloud (dalam Marhasi, 2011:3) mendefinisikan komik sebagai gambar-gambar dan lambang-lambang yang berdekatan, bersebelahan dalam urutan tertentu yang bertujuan memberikan informasi. Dalam KBBI edisi keempat, komik merupakan cerita bergambar baik yang terdapat dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku yang mudah dicerna dan lucu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komik adalah susunan gambar dan kata-kata yang memaparkan suatu cerita guna memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
informasi dan hiburan kepada pembaca. Tampilan komik yang sederhana dapat menarik minat seseorang untuk membacanya.
Gambar 2.1 Contoh Komik
b. Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, penggunaan media juga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menjadi lebih praktis dan mudah dipahami oleh siswa. Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, memungkinkan guru untuk memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran, baik yang bersifat audio, visual, maupun audio-visual. Salah satu contohnya adalah komik. Komik dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang memuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
pesan yang besar, tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi komik dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. Pernyataan ini didukung oleh Sudjaja dan Rivai (1990:69) yang mengatakan bahwa buku komik dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat, pengembangan pembendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca, serta untuk memperluas minat baca. Sones (1994) dalam jurnalnya yang berjudul “The Comics as an Educational Medium” melakukan penelitian menggunakan media komik dalam pembelajaran. Sones membagi 400 siswa kelas IV sampai kelas IX ke dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok seimbang dalam pembagian kelas dan kecakapannya. Kelompok pertama disuguhi pembelajaran cerita dengan menggunakan komik dan yang kedua hanya menggunakan teks saja. Setelah itu, mereka dites untuk mengetahui isi dari pembelajaran cerita itu. Setelah seminggu, prosesnya diubah, kelompok pertama disuguhi teks saja sedang yang kedua diberikan komik. Kemudian kedua grup dites lagi. Dari tes tersebut diperoleh hasil yang sangat mengejutkan. Tes pertama menunujukkan bahwa kelompok pertama mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Pada saat tes kedua, kelompok kedua mendapatkan nilai jauh lebih tinggi daripada kelompok pertama. Dari penjabaran dan hasil penelitian tentang penggunaan komik dalam pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa komik sangat efektif untuk dijadikan media pembelajaran. Perpaduan antara gambar dan teks sangat membantu siswa memahami materi pembelajaran secara cepat dan tepat. Komik juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
digunakan oleh guru untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk mengembangkan media komik sebagai media pembelajaran untuk materi teks laporan observasi pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. C. Kerangka Berpikir Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai kerangka berpikir yang digunakan dalam mengembangkan produk pembelajaran dalam bentuk komik. Berikut ini penjabaran kerangka berpikir. 1. Subjek peneliti adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 2. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (a) pengertian, manfaat, dan pemilihan media pembelajaran, (b) definisi, struktur, ciri-ciri, dan langkahlangkah membuat teks observasi, (c) metode penelitian dan pengembangan, dan (d) defenisi dan pengembangan komik sebagai media pembelajaran. 3. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Research and Development (RnD). 4. Pengembangan media berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru. 5. Uji coba produk dilakukan dengan tiga tahap, yaitu (a) validasi I dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, (b) validasi II dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru Bahasa Indonesia, dan (c) validasi lapangan dilakukan oleh siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. 6. Produk akhir disusun berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan (1) jenis penelitian (2) model pengembangan, (3) prosedur pengembangan, (4) uji coba produk yang meliputi (a) setting penelitian, (b) jenis data, (c) instrumen penelitian, dan (e) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan. Peneliti mengembangkan media pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks observasi untuk siswa kelas VII SMP. Media yang dikembangkan berupa penggabungan antara teks dan gambar atau yang lebih dikenal dengan komik.
B. Model Pengembangan Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan produk dan menguji keefektifan produk tersebut. Brog dan Gall (dalam Arifin, 2011:127) mengatakan penelitian dan pengembangan adalah strategi yang kuat untuk meningkatkan praktek. Penelitian dan pengembangan adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Pengembangan produk pendidikan menggunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
pengembangan produk pendidikan dilakukanan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan supaya produk yang dihasilkan dapat berfungsi secara umum di masyarakat. Brog dan Gall (1989) menyarankan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Kesepuluh langkah tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1) Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting) merupakan studi pendahuluan atau studi eksploratif untuk mengkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan informasi. Langkah ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti analisis kebutuhan, kajian pustaka, observasi awal di kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan juga menghimpun faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pebelajaran. 2) Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan penyusunan rencana penelitian. Aspek penting dalam perencanaan ini meliputi definisi produk, tujuan dan manfaat, siapa pengguna produknya, pentingnya produk, lokasi pengembangan produk dan bagaimana proses pengembangannya. 3) Pengembangan Draf Produk Pengembangan draf produk (develop preliminary from of product) merupakan pengembangan bentuk produk awal yang bersifat sementara dan bukan bersifat asalasalan. Produk tetap dibuat sebagus mungkin sebelum dilaksanakan uji-coba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
4) Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan awal (preliminary field testing) merupakan uji lapangan permulaan untuk mendapatkan data melalui wawancara, observasi, kuesioner kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai pedoman merevisi produk awal. 5) Merevisi Hasil Uji Coba Merevisi hasil uji coba (main product revision) melakukan revisi tahap pertama dengan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk
awal. Revisi dilakukan
berdasarkan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan. Produk awal yang telah direvisi kemudian di uji coba lapangan. 6) Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan (main field testing), yaitu melakukan uji-coba produk dalam skala yang lebih luas. Uji coba lapangan dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner dan analisis. Hasil uji coba lapangan digunakan sebagai pedoman untuk merevisi produk pada tahap selanjutnya. 7) Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operational product revision), yaitu melakukan revisi tahap kedua dengan memperbaiki dan menyempurnakan produk sesuai saran maupun kritik yang didapat saat uji coba. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan dimaksudkan untuk memperoleh produk tetap sebelum uji pelaksanaan lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
8) Uji Pelaksanaan Lapangan Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), yaitu melakukan uji lapangan dengan jumlah penguji yang lebih besar. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, kuesioner dan analisis. Hasil uji pelaksanaan lapangan digunakan sebagai pedoman untuk membuat produk akhir. 9) Penyempurnaan Produk Akhir Penyempurnaan produk akhir (final product revision), yaitu melakukan revisi terhadap produk akhir sesuai dengan data uji-coba lapangan sebelumnya. Penyempurnaan produk akhir dilakukan untuk mendapatkan produk yang lebih baik dari produk awal supaya layak digunakan dalam proses pembelajaran. 10) Diseminasi dan Implementasi Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation), yaitu langkah terakhir dari metode penelitian dan pengembangan. Setelah melakukan revisi terhadap produk akhir, peneliti menyebarluaskan produk kepada subjek peneliti.
C. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan untuk menghasilkan produk akhir berupa komik yang digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi kelas VII SMP. Dalam penelitian ini, peneliti mengadaptasi prosedur penelitian menurut Brog dan Gall yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Prosedur penelitian pengembangan ini melalui tujuh langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk sementara, (4) validasi ahli, (5) validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
lapangan, dan (6) penyempurnaan produk akhir. Produk akhir berupa media komik yang dikhususkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam pembelajaran teks observasi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
1. Analisis Kebutuhan Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan analisis kebutuhan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berkaitan dengan media yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara memberikan lembar kuesioner yang terdiri dari sepuluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
pertanyaan kepada siswa. Data yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan media pembelajaran. Berikut kisi-kisi instrumen pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Siswa No Butir-butir pertanyaan 1 Metode dan teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran observasi. 2 Gaya belajar yang disenangi dalam pembelajaran teks observasi. 3 Media yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi. 4 Media yang digunakan guru membantu siswa dalam memahami pembelajaran teks obeservasi. 5 Isi tampilan media supaya menarik. 6 Anda senang membaca komik. 7 Pembelajaran teks observasi dikemas dalam bentuk komik. 8 Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi. Jumlah
jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Guru No Butir-butir pertanyaan 1 Metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran observasi. 2 Media dan sumber ajar yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. 3 Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran teks observasi. 4 Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran teks observasi. 5 Siswa belajar mandiri melalui buku. 6 Minat baca siswa terhadap buku teks dalam mempelajari materi observasi. 7 Komik perlu dikembangkan untuk pembelajaran teks observasi. 8 Komik dikembangkan menjadi media untuk pembelajaran teks observasi pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogykarta. 9 Penyusunan komik untuk meningkatkan minat baca dan pemahaman siswa. 10 Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi. Jumlah
jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Pengumpulan Data Langkah kedua yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu melakukan pengumpulan data dari hasil analisis kebutuhan dan kajian pustaka. Data yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan berupa informasi guru, keadaan siswa, dan bahan ajar dipadu dengan informasi pustaka dari buku dan internet guna menambah kelengkapan dan memenuhi kebutuhan pembuatan media modul komik untuk pembelajaran teks observasi kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
3. Desain Produk Langkah ketiga dalam penelitian ini, yaitu melakukan desain produk atau kerangka desain produk media komik yang akan dikembangkan. Kerangka tersebut dikembangkan menjadi produk sementara melalui beberapa faktor sebagai pendukung kerangka produk. KI-KD merupakan perangkat yang perlu dijadikan sebagai dasar pengembangan media komik. Tema digunakan untuk mengembangkan kemasan komik menjadi satu kepaduan cerita setiap fragmen. Kualitas produk dikembangkan dengan memperhatikan kemasan materi, evaluasi pembelajaran, komponen-komponen komik dan tampilan komik. Kemasan materi, yaitu mengemas materi lebih sistematis sehingga dapat disesuaikan dengan kemasan komik. Evaluasi pembelajaran adalah kelengkapan unsur komik yang berfungsi untuk membantu siswa belajar secara mandiri maupun kelompok. Komponen-komponen komik mencakup (1) sampul komik, (2) kompetensi inti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
kompetensi dasar, indikator, (3) pengenalan tokoh, (4) peta konsep, (5) isi komik, (6) instrumen penilaian, (7) daftar pustaka.
4. Validasi Ahli Produk media sementara divalidasi oleh tiga pakar yang terdiri dari pakar media pembelajaran, pakar pembelajaran bahasa Indonesia dan guru kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Validasi ahli terhadap produk bertujuan memperoleh penilaian berupa kritik dan saran guna mengetahui kelayakan produk sebelum diujicobakan. Data dari validasi ahli diolah untuk memperbaiki produk sementara dengan melakukan revisi. Setelah validasi I produk selesai, dilakukan kembali validasi II oleh tiga pakar yang sama untuk mengetahui kesesuaian perubahan dan perbaikan produk. Revisi II dilakukan kembali bila terdapat kekurangan dan ketidaksesuaian pada revisi I, sehingga produk layak untuk validasi lapangan.
5. Validasi Lapangan Validasi lapangan dilakukan setelah revisi produk dan siap diujicobakan di lapangan. Uji coba dilakukan pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Validasi lapangan ini dilakukan untuk mengumpulkan data keefektifan media komik dalam pembelajaran teks observasi. Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Data tersebut dapat dijadikan tolak ukur keefektifan media komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
6. Penyempurnaan Produk Akhir Penyempurnaan produk akhir dilakukan setelah validasi lapangan. Data yang diperoleh melalui validasi lapangan digunakan untuk memperbaiki produk, sehingga sesuai dan efektif untuk pembelajaran. Hasil dari revisi akhir akan menjadi produk akhir komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.
D. Uji Coba Produk Uji coba produk bertujuan memperoleh tanggapan, masukan dan penilaian dari validator sehingga produk benar-benar layak dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Validasi dilakukan oleh beberapa ahli dalam bidangnya masing-masing, yaitu ahli pembelajaran bahasa Indonesia, ahli media pembelajaran, dan guru bahasa Indonesia. Selain itu, terdapat uji validasi yang dilakukan dilapangan. Uji validasi lapangan dilakukan oleh siswa dan guru pembelajar kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Dalam uji coba produk ini dijabarkan setting penelitian, jenis data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. 1. Setting Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 42 siswa kelas VII dan tiga guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Peneliti mengambil satu kelas sebagai kelas sampel untuk menvalidasi media komik. Peneliti hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
mengambil satu kelas sampel karena keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian di sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. b. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Timoho 2 no.29 Yogyakarta sebagai tempat penelitian. Peneliti memilih SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena media yang digunakan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogykarta untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya teks observasi belum ada.
2. Jenis Data Jenis data pada pengembangan media pembelajaran modul komik ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner kebutuhan pengembangan media dan penilaian dari tim validasi dan subjek validasi lapangan. Data kuantitatif diolah untuk dipaparkan secara deskriptif.
3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen wawancara dan kuesioner analisis kebutuhan. Wawancara guru kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dimaksudkan untuk mengetahui kendala dan keterbatasan guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran teks observasi. Kuesioner dibutuhkan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Materi No. Aspek yang Dinilai 1. Kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator dalam media pembelajaran sesuai dengan sasaran pembelajaran di dalam kurikulum. 2. Materi pembelajaran dalam media sesuai dengan Kurikulum 2013. 3. Materi menarik dan sesuai dengan taraf perkembangan siswa. 4. Materi pelajaran mampu menunjang aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. 5. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran cukup memadai. 6. Prosedur penyajian materi dalam media cukup sistematis. 7. Sumber belajar yang terdapat dalam media sangat sesuai. 8. Rangkaian aktivitas pembelajaran tergambar jelas dalam media pembelajaran. 9. Evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran sesuai dengan indikator. 10. Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. 11. Media pembelajaran yang dikembangkan mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. 12. Penggunaan bahasa dalam media mudah dipahami dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 14. Komik memiliki keunikan sebagai media pembelajaran. 15. Keefektifan dan efisien media terhadap pembelajaran materi teks observasi Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Media No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Aspek yang Dinilai Tema media komik sesuai dan menarik minat siswa. Komponen pembelajaran dalam media sangat lengkap. Komponen media pembelajaran disajikan secara sistematis. Komponen media pembelajaran mudah dipahami dan mudah dipergunakan dalam pembelajaran. Petunjuk dalam media pembelajaran sangat mudah dipahami dan diikuti. Pemilihan warna dan huruf sangat sesuai dengan perkembangan siswa. Pemilihan gambar/foto sangat tepat dan sesuai untuk setiap komponen dalam media. Teks dalam media komik mudah dibaca. Ruang jawab dalam media komik sesuai dengan tuntutan jawaban soal. Relasi setiap komponen media pembelajaran sangat sesuai. Kebermanfaatan media komik dengan materi teks observasi. Keefektifan media komik dalam proses pembelajaran teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Tabel 3.5 Kisi-kisi Penilaian Media oleh Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang Dinilai Media komik membantu siswa dalam memahami teks observasi. Warna dan huruf pada media komik pembelajaran dapat dibaca dengan jelas. Tampilan warna media komik menarik. Rangkaian cerita dalam komik mempermudah siswa memahami materi teks observasi. Teks dan gambar dalam komik saling berkesinambungan. Petunjuk dalam media komik mudah dimengerti. Bahasa dalam media komik mudah dipahami. Media komik dapat dipergunakan secara mandiri. Pengemasan materi teks observasi mudah dipahami. Anda merasa terbantu mempelajari teks observasi baik secara mandiri maupun kelompok menggunakan media komik.
4. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh peneliti diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Kedua data berupa komentar atau skor yang diperoleh dari tim validasi ahli dan validasi lapangan. Data digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan produk, menguji kelayakan produk dan keefektifan produk. Skor yang diperoleh dari uji validasi kemudian dikonversikan menjadi data kuantitatif skala lima dari Sukardjo (2008:101), yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Sukardjo (2008:101) Interval Skor X > Xi + 1,80 Sbi ̅ i + 0,60 SBi < X
Kategori Sangat baik
̅ i + 1,80SBi
Baik
̅ i - 0,60 SBi < X
̅ i + 0,60SBi
Cukup
̅ i - 1,80 SBi < X
̅ i – 0,60SBi
Kurang
X
̅ i – 1,80SBi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Skala penilaian terdiri dari lima pilihan untuk menilai multimedia dan modul pembelajaran yang dikembangkan, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Misalnya, jika siswa memberi skor “5” pada suatu pernyataan, berarti siswa tersebut menilai produk “sangat baik” sesuai dengan pernyataan yang dinilai, demikian seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan (1) data analisis kebutuhan, (2) deskripsi produk awal, (3) data uji coba dan revisi produk, dan (4) kajian produk akhir. Berikut ini dipaparkan mengenai keempat hal tersebut. A. Data Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengukur kebutuhan terhadap media pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, khususnya materi teks observasi. Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Data diperoleh dari analisis kebutuhan melalui pengisian kuesioner oleh 60 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sebagai kelas sampel. Analisis kebutuhan dilaksanakan pada tanggal 6-17 November 2014. Selanjutnya, hasil analisis kebutuhan tersebut digunakan peneliti sebagai pedoman untuk membuat produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi. 1. Data Analisis Kebutuhan Siswa Kuesioner analisis kebutuhan siswa terdiri dari delapan pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban di setiap pertanyaan. Kuesioner analisis kebutuhan siswa bertujuan membantu peneliti menyusun media pembelajaran yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa terkait materi teks observasi. Analisis data kebutuhan dilakukan setiap indikator pertanyaan yang telah diisi oleh 60 siswa
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Hasil analisis data kebutahan siswa dapat dilihat dari uraian sebagai berikut. a. Metode dan Teknik No Butir Pertanyaan 1. Metode dan teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi?
a. b. c. d.
Jawaban ceramah diskusi bermain peran Tanya-jawab
Siswa 39 17 4
Persentase 65% 0% 28,33% 6,67%
Pada aspek metode dan teknik yang sering digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi, diperoleh data bahwa metode yang dominan digunakan oleh guru yaitu metode ceramah. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebanyak 39 (65%) siswa memilih ceramah, 17 (28,33%) siswa memilih bermain peran, 4 (6,67%) siswa memilih tanya jawab.
b. Gaya Belajar No Butir Pertanyaan Jawaban 2. Gaya belajar seperti apa yang a. mandiri Anda sukai dalam pembelajaran b. terbimbing teks observasi? c. kelompok d. lain-lain
Siswa 2 5 52 1
Persentase 3,33% 8,33% 86,67% 1,67%
Pada aspek gaya belajar yang disukai siswa dalam pembelajaran teks observasi, diperoleh data bahwa siswa lebih menyukai gaya belajar kelompok. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 52 (86,67%) siswa memilih belajar kelompok, 5 (8,33%) siswa memilih belajar terbimbing, 2 (3,33%) siswa memilih belajar mandiri, dan 1 (1,67%) siswa memilih gaya belajar yang lain. Siswa memilih berkelompok untuk mempelajari teks observasi supaya siswa dapat bertukar pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
c. Media Pembelajaran No Butir Pertanyaan 3. Media apa yang digunakan guru Anda dalam pembelajaran teks observasi?
a. b. c. d.
Jawaban buku gambar papan tulis laboratorium alam
Siswa 35 1 22 2
Persentase 58,33% 1,67% 36,67% 3,33%
Pada aspek media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi, diperoleh data bahwa media yang dominan digunakan guru adalah buku. Hasil kuesioner analisis kebutuhan menunjukkan bahwa 35 (58,33%) siswa memilih buku, 22 (36,67%) siswa memilih papan tulis, 2 (3,33%) siswa memilih laboratorium alam, dan 1 (1,67%) siswa memilih gambar.
d. Media yang Digunakan Guru Dapat Membantu Memahami Materi No Butir Pertanyaan 4. Apakah media yang digunakan guru Anda membantu Anda dalam memahami pembelajaran teks obeservasi?
a. b. c. d.
Jawaban sangat membantu membantu kurang membantu tidak membantu
Siswa 7 24 26
Persentase 11,67% 40% 43,33%
3
5%
Siswa menyatakan bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi kurang membantu. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 26 (43,33%) siswa memilih kurang membantu, 24 (40%) siswa memilih membantu, 7 (11,67%) siswa memilih sangat terbantu, dan 3 (5%) siswa memilih tidak terbantu. Siswa merasa penggunaan buku sebagai media pembelajaran terkadang membuat guru lebih banyak berceramah dalam menjelaskan materi. Hal ini menyebabkan siswa menjadi bosan dan kurang memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
e. Tampilan Media yang Menarik No Butir Pertanyaan 5. Menurut Anda, supaya tampilan media menarik sebaiknya media pembelajaran mencakup . . . .
a. b. c. d.
Jawaban teks gambar gambar dan teks teks dan contohcontoh
Siswa 3 40
Persentase 0% 11,67% 66,67%
17
28,33%
Pada aspek tampilan media pembelajaran, siswa memilih tampilan media yang mencakup gambar dan teks. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 40 (66,67%) siswa memilih gambar dan teks, 17 (28,33%) siswa memilih teks dan contoh-contoh, 3 (11,67% ) siswa memilih gambar, dan 0% siswa memilih teks. Siswa berpendapat bahwa cakupan teks dan gambar dalam media membuat siswa lebih tertarik mempelajari materi yang diajarkan dan dapat membantu siswa dalam memahami materi.
f. Ketertarikan Membaca Komik No Butir Pertanyaan 6. Apakah Anda senang membaca komik?
a. b. c. d.
Jawaban sangat senang senang kurang senang tidak senang
Siswa 22 27 9 2
Persentase 36,67% 45% 15% 3,33%
Pada aspek ketertarikan siswa membaca komik, diperoleh data bahwa banyak siswa yang senang membaca komik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 27 (45%) siswa senang membaca komik, 22 (36,67%) siswa sangat senang membaca komik, 9 (15%) siswa kurang senang membaca komik, dan 2 (3,33%) siswa tidak senang membaca komik. Siswa senang membaca komik karena teks dan gambar pada cerita yang saling berkesinambungan dapat membantu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
memahami alur ceritanya. Selain itu, tampilan komik memberikan daya tarik tersendiri untuk membacanya.
g. Komik Sebagai Media Pembelajaran No Butir Pertanyaan Jawaban 7. Bagaimana tanggapan Anda a. sangat setuju bila materi teks observasi b. setuju dikemas dalam bentuk komik? c. kurang setuju d. tidak setuju
Siswa 38 16 4 2
Persentase 63,33% 26,67% 6,67% 3,33%
Pada aspek penggunaan komik sebagai media pembelajaran, siswa sangat setuju jika teks observasi dikemas dalam bentuk komik. Data kuesioner menunjukkan bahwa 38 (63,33%) siswa sangat setuju, 16 (26, 67%) siswa setuju, 4 (6,67%) siswa kurang setuju, dan 2 (3,33%) siswa tidak setuju. Siswa berpendapat bahwa pengemasan materi teks observasi dalam bentuk komik cukup menarik. Selain itu, teks dan gambar dalam komik dapat membantu kita memahami materi teks observasi.
h. Tampilan Komik Sebagai Media Pembelajaran No Butir Pertanyaan 8. Tampilan komik yang Anda inginkan jika digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi?
Jawaban a. hitam putih b. penuh warna c. pemakaian warna dasar d. seadanya
Siswa 2 50 -
Persentase 3,33% 83,33% 0%
8
13,33%
Pada aspek tampilan komik sebagai media pembelajaran, siswa memilih tampilan komik yang penuh warna bila digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa 50 (83,33%) siswa memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
penuh warna, 8 (13,33%) siswa memilih seadanya, 2 (3,33%) siswa memilih hitam putih, dan 0% memilih pemakaian warna dasar. Sehubungan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh 60 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar yang disenangi siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia adalah belajar kelompok. Kedua, dari empat pilihan isi tampilan materi, siswa memilih materi teks observasi yang dilengkapi dengan teks dan gambar. Ketiga, siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta rata-rata mengatakan senang membaca komik. Keempat, kebanyakan siswa sangat setuju seandainya materi observasi dikemas dalam bentuk komik. Siswa menghendaki teks dan gambar sebagai isi tampilan media pembelajaran. Selanjutnya, siswa senang membaca komik dan sangat setuju jika materi teks observasi dikemas dalam bentuk komik.
2. Data Analisis Kebutuhan Guru Kuesioner analisis kebutuhan guru terdiri dari sepuluh pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban di setiap pertanyaan dan guru boleh memilih jawaban lebih dari satu. Hasil analisis kebutuhan guru menunjukkan bahwa sampai saat ini guru masih menggunakan metode dan teknik ceramah dalam proses pembelajaran. Kesulitan yang dihadapi guru dalam pembelajaran teks observasi, yaitu terkait dengan alokasi waktu dan media pembelajaran. Selanjutnya, guru kurang setuju jika komik digunakan sebagai media pembelajaran karena dirasa kurang sesuai dengan materi. Selain itu, guru memilih gambar dan teks sebagai tampilan komik bila digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
B. Deskripsi Produk Awal Penelitian
pengembangan
ini
diawali
dengan
pemilihan
materi
pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII SMP semester I. Materi yang dipilih oleh peneliti yaitu teks observasi. Peneliti memilih materi teks observasi karena peneliti merasa bahwa materi teks observasi baru diterapkan dalam Kurikulum 2013 dan media yang sesuai dengan materi ini sangat kurang. Selanjutnya, materi tersebut diimplementasikan dalam sebuah silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan Kurikulum 2013. Setelah itu, peneliti membaca dan menganalisis materi teks observasi supaya memudahkan peneliti mengemas materi teks observasi dalam bentuk komik. 1. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran beserta penilaiannya. Silabus digunakan sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran yang diaplikasikan ke dalam produk yang akan dikembangkan. Silabus ini disusun berlandaskan pada Kurikulum 2013. Komponen yang terdapat dalam silabus adalah (1) identitas yang berisi nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester dan kompetensi inti, (2) kompetensi dasar, (3) materi pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran, (5) penilaian, (6) alokasi waktu, dan (7) sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah singkatan dari rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam pedoman umum pembelajaran untuk penerapan Kurikulum 2013, disebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; (6) metode pembelajaran; (7) media, alat dan sumber belajar; (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (9) penilaian.
3. Media Komik Setelah melakukan analisis kebutuhan di sekolah, peneliti mengolah data hasil analisis kebutuhan siswa dan guru terkait dengan media yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Data analisis kebutuhan siswa dan guru menunjukkan bahwa cakupan media pembelajaran berupa teks dan gambar. Selanjutnya, siswa sangat setuju bila materi teks observasi dikemas dalam bentuk komik. Berdasarkan data hasil analisis kebutuhan siswa dan guru, peneliti kemudian memilih komik untuk dikembangkan sebagai media pembelajaran teks observasi. a. Proses Pembuatan Media Komik Proses pembuatan komik sebagai media pembelajaran teks observasi dilakukan secara bertahap oleh peneliti. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
1) Sebelum membuat komik, peneliti terlebih dahulu menganalisis materi teks observasi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti mengemas materi teks observasi ke dalam media komik. 2) Setelah menganalisis materi, peneliti kemudian membuat storyboard. Storyboard berupa rancangan tampilan media komik yang akan dikembangkan. Storyboard ini dijadikan sebagai pedoman dalam merancang komik sebagai media pembelajaran teks observasi. 3) Langkah selanjutnya adalah membuat komik sesuai dengan storyboard. Proses pembuatan gambar dalam komik dilakukan secara manual menggunakan pensil KENKO MP-07 0.5 dan kertas hvs Natural F4 70 gram.
Gambar 4.1 Peralatan untuk Membuat Komik
4) Gambar yang sudah jadi, kemudian ditebalkan menggunakan drawing pen Snowman waterproof 0.2. Tujuan penebalan gambar yaitu untuk memperjelas tampilan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Gambar 4.2 Proses Penebalan Gambar
5) Gambar yang telah ditebalkan kemudian discan dalam format JPEG.
Gambar 4.3 Gambar Hasil Scan dalam Format JPEG
6) Gambar yang telah discan dalam format JPEG diedit menggunakan Adobe Photoshop cs6. Proses editing meliputi pewarnaan, pemberian bingkai, pengisian teks,dan pemotongan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Gambar 4.4 Proses Editing Menggunakan Adobe Photoshop cs6
7) Gambar yang telah diedit menggunakan program Adobe Photoshop cs6 kemudian disusun dalam bentuk booklet menggunakan CorelDRAW X5.
Gambar 4.5 Proses Penyusunan Komik dalam Bentuk Booklet Menggunakan CorelDRAW X5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
8) Langkah terakhir, yaitu proses pencetakan komik dalam bentuk buku. Komik dicetak menggunakan kertas hvs 100 gram dan ukuran kertas A5. Setelah selesai dicetak, komik diserahkan kepada ahli media, ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk divalidasi (dinilai).
b. Komponen-Komponen dalam Komik Media komik terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen itu berupa (1) sampul media komik; (2) kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator; (3) pengenalan tokoh; (4) peta konsep; (5) isi komik; (6) instrument penilaian; dan (7) daftar pustaka. Berikut ini uraian penjelasan komponenkomponen yang terdapat dalam media komik. 1) Sampul Komik Komponen pertama yang terdapat pada media komik, yaitu sampul media komik. Sampul media komik berwarna biru muda. Tulisan “Komob” merupakan nama media komik (singkatan dari komik observasi). Tulisan “Komik Observasi” menunjukkan materi yang terdapat dalam komik. Selain itu, terdapat tulisan “Bahasa Indonesia” sebagai mata pelajaran. Tulisan “Semester 1, Kelas VII SMP” menunjukkan bahwa materi komik diterapkan di semester satu untuk siswa kelas VII SMP. Gambar tiga anak pada sampul depan merupakan tokoh utama yang terdapat dalam media komik. Selanjutnya, tulisan “Cinta Lingkungan” merupakan tema utama yang terdapat dalam media komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Gambar 4.6 Sampul Media Komik
2) Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Komponen kedua yang terdapat dalam media komik, yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dalam komik ini ditujukan pada siswa kelas VII sekolah menegah pertama (SMP). Selanjutnya, kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Kompetensi dasar dalam komik ini dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan materi teks observasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Indikator merupakan penanda perubahan perilaku yang diharapkan dari siswa setelah mempelajari materi teks observasi yang terdapat dalam komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Gambar 4.7 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
3) Pengenalan Tokoh Komponen ketiga yang terdapat dalam media komik, yaitu pengenalan tokoh. Pengenalan tokoh dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembelajar tentang tokoh yang ada di dalam komik. Tokoh-tokoh yang terdapat dalamkomik yaitu Didi, Vina, dan Tomy. Setiap tokoh mempunyai karakter tersendiri, baik dari segi tingkah laku maupun cara berpikir. Hal ini bertujuan menghidupkan cerita yang ada di dalam komik, sehingga pembelajar tertarik untuk mempelajari materi teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Gambar 4.8 Pengenalan Tokoh
4) Peta Konsep Komponen keempat yang terdapat dalam media komik, yaitu peta konsep. Peta konsep berisi gambaran singkat tentang materi yang akan di pelajari dalam media komik. Ketika membaca peta konsep, siswa diharapkan memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari. Selain itu, peta konsep juga berisi tujuan pembelajaran dan nilai karakter bangsa yang dikembangkan dalam media komik.
Gambar 4.9 Peta Konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
5) Isi Media Komik Komponen kelima yang terdapat dalam media komik, yaitu isi media komik.Tema utama dalam media komik, yaitu “Cinta Lingkungan”. Tema “Cinta Lingkungan” berisi ilustrasi cerita tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Tema “Cinta Lingkungan” dipilih untuk mendekatkan siswa pada lingkungan dan cara menjaga kebersihan lingkungan. Pada tema “Cinta Lingkungan” disisipkan materi, berupa langkah-langkah membuat teks observasi, definisi teks observasi, dan struktur teks observasi.
Gambar 4.10 Isi Media Komik
6) Instrumen Penilaian Komponen keenam yang terdapat dalam media komik, yaitu Instrumen penilaain. Instrumen penilaain mencakup latihan mandiri, tugas kelompok, dan uji pemahaman. Latihan mandiri berisi tugas yang harus dikerjakan siswa secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
mandiri atau perorangan. Latihan mandiri dimaksudkan untuk melihat perkembangan siswa secara individu dalam memahami materi teks observasi. Tugas kelompok berisi soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok. Tugas kelompok dimaksudkan untuk melati siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan suatu persoalan. Selain itu, siswa juga dapat berdiskusi serta saling bertukar pikiran sehubungan dengan materi yang dipelajari. Uji pemahaman siswa terdiri dari soal pilihan ganda, essai, dan menyusun kalimat. Uji pemahaman dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa sehubungan dengan materi yang telah dipelajari.
Gambar 4.11 Uji Pemahaman Siswa
7) Daftar Pustaka Komponen terakhir yang ada dalam media komik, yaitu daftar pustaka. Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan untuk menyusun materi dalam komik. Referensi bisa dalam bentuk materi dan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Gambar 4.12 Daftar Pustaka
C. Data Validasi dan Revisi Produk Produk awal yang telah dikemas kemudian diserahkan kepada ahli pembelajaran bahasa dan ahli media untuk divalidasi. Validasi dimaksudkan untuk menilai kelayakan media yang dikembangkan sebelum diuji-coba lapangan. Ahli materi pembelajaran Bahasasa Indonesia memberi penilaian terkait dengan materi yang dikemas dalam media komik, sedangkan ahli media memberi penilaian terkait cara mengemas materi ke dalam media dan tampilan media. Validasi ini menggunakan pedoman penyekoran skala lima menurut Sukardjo (2008:101). Berikut ini pembajaran penyekoran skala lima menurut Sukardjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor X > Xi + 1,80 Sbi
Kategori Sangat baik
̅ i + 0,60 SBi < X
̅ i + 1,80SBi
Baik
̅ i - 0,60 SBi < X
̅ i + 0,60SBi
Cukup
̅ i - 1,80 SBi < X
̅ i – 0,60SBi
Kurang
X
̅ i – 1,80Sbi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini ditetapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( ̅ i)
: (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Jawaban: Kategori sangat baik
= X > ̅ i+ 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21
Kategori baik
= ̅ i+ 0,60SBi< X
̅ i+ 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X = 3 + (0,40) < X = 3,40 < X Kategori cukup baik
3 + (1,21)
4,21
= ̅ i– 0,60SBi< X
̅ i+ 0,60SBi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X = 3 – (0,40) < X = 2,60 < X Kategori kurang baik
3,40 ̅ i– 0,60SBi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X = 3 – (1,21) < X
Kategori sangat kurang baik
3 + (0,60 . 0,67)
3 + (0,40)
= ̅ i– 1,80SBi< X
= 1,79 < X
3 + (1,80 . 0,67)
3 – (0,60 . 0,67)
3 – (0,40)
2,60
=X
̅ i – 1,80SBi
=X
3 – (1,80 . 0,67)
=X
3 – (1,80 . 0,67)
=X
3 – (1,21)
=X
1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima. Kriteria skor skala lima dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor X > 4,21
Kriteria Sangat Baik
3,40 < X
4,21
Baik
2,60 < X
3,40
Cukup
1,79 < X
2,60
Kurang
X
1,79
Sangat Kurang
1. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Media Ahli media yang menjadi validator media komik dalam penelitian ini adalah Apri Damai Sagita, S. Pd., M. Pd. Aspek yang dinilai dari media komik adalah (1) tema media komik sesuai dan menari minat siswa, (2) komponen media pembelajaran disajikan secara sistematis, (3) komponen media mudah dipahami dan mudah dipergunakan dalam pembelajaran, (4) petunjuk dalam media pembelajaran sangat mudah dipahami dan diikuti, (5) pemilihan warna dan huruf sangat sesuai dengan taraf perkembangan siswa, (6) tampilan gambar sangat tepat dan sesuai untuk setiap kompenen dalam media, (7) teks dalam media komik mudah dibaca, (8) ruang jawab dalam media komik sesuai dengan tuntutan jawaban, (9) relasi setiap komponen media komik sangat sesuai, (10) kebermanfaatan media komik sesuai dengan materi teks observasi, (11) keefektifan media komik dalam proses pembelajaran teks observasi, dan (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
media komik dapat menunjang pembelajaran, baik secara mandiri maupun kelompok. Media komik divalidasi oleh ahli media pada tanggal 27 Mei 2015. Ahli media memberikan skor 4,83 dengan kategori “sangat baik” untuk produk media komik. Ahli media berpendapat komik yang dikembangkan sangat baik dan kreatif. Penggunaan komik sebagai media dapat menarik minat siswa untuk mempelajari materi yang terdapat dalam komik. Saran dari ahli media, yaitu tema dalam komik dibuat lebih variatif. Ahli media menyimpulkan bahwa media komik layak untuk digunakan/uji coba tanpa revisi. Pada awalnya, tema yang terdapat dalam komik hanya satu, yaitu “Cinta Lingkungan”. Berdasarkan saran dari ahli media, peneliti menambahkan satu tema lagi. Tema yang dipilih peneliti, yaitu “Mengenal Fauna”. Tema ini dipilih oleh peneliti untuk mengenalkan siswa terhadap fauna yang ada disekitar siswa. Berikut ini gambar tema yang terdapat dalam komik sebelum dan sesudah direvisi berdasarkan saran dari ahli media pembelajaran.
Gambar 4.13a Tema Komik Sebelum Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Gambar 4.13b Tema Komik Setelah Revisi
2. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Ahli Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Ahli materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah Drs. P. Hariyanto, M. Pd. Aspek yang dinilai dari media
komik adalah (1) kesesuaian KI, KD dan indikator dalam media
pembelajaran, (2) kesesuaian materi dengan kurikulum, (3) kemenarikan dan kesesuaian materi dengan taraf perkembangan siswa, (4) materi mampu menunjang aspek keterampilan berbahasa, (5) kedalaman dan keluasan materi, (6) prosedur penyajian materi, (7) kesesuaian sumber belajar, (8) rangkaian aktivitas pembelajaran dalam media pembelajaran, (9) kesesuaian antara evaluasi dan indikator dalam media pembelajaran, (10) media pembelajaran mempermudah pelakasanaan kegiatan pembelajaran di kelas, (11) ketercapaian media dengan tujuan pembelajaran, (12) penggunaan bahasa dalam media mudah dipahami dan sesuai dengan taraf perkembangan siswa, (13) komik memiliki keunikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
media pembelajaran, dan (14) media efektif dan efisien terhadap materi pembelajaran teks observasi. Media komik divalidasi sebanyak dua kali oleh ahli materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Validasi pertama dilakukan pada tanggal 27 Mei 2015. Berdasarkan hasil validasi pertama, kualitas media komik memperoleh skor 3,28 dengan kategori “baik”. Komentar dan saran dari ahli materi pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu perlu adanya sistem penomoran. Ahli materi pembelajaran Bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa media layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada awalnya, peneliti belum mencantumkan halaman pada komik. Berdasarkan saran dari ahli materi Bahasa Indonesia, peneliti mengedit dan menambahkan halaman pada komik. Berikut ini tampilan gambar sebelum dan sesudah dicantumkan halaman.
Gambar 4.14a Tampilan Komik Sebelum Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Gambar 4.14b Tampilan Komik setelah Revisi
Media komik yang telah direvisi diserahkan kembali kepada ahli materi pembelajaran Bahasa Indonesia untuk divalidasi. Validasi kedua dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015.Hasil validasi media komik memperoleh skor 4,50 dengan kategori “sangat baik”. Kesimpulan dari ahli materi Bahasa Indonesia, yaitu media komik layak untuk digunakan/diuji coba lapangan tanpa revisi.
3. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia yang menjadi validator materi media dalam produk penelitian ini adalah Elisabeth Dalgirahayu, S.Pd. Beliau mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Aspek yang dinilai dari media komik yaitu (1) kesesuaian kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator dengan sasaran pembelajaran di dalam kurikulum, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
kesesuaian materi dengan kurikulum, (3) kemenarikan dan kesesuaian materi dengan taraf perkembangan siswa, (4) materi mampu menunjang aspek keterampilan berbahasa, (5) kedalaman dan keluasan materi, (6) prosedur penyajian materi, (7) kesesuaian sumber belajar, (8) rangkaian aktivitas pembelajaran dalam media pembelajaran, (9) kesesuaian antara evaluasi dalam media dengan indikator, (10) kemudahan media dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas, (11) ketercapaian media dengan tujuan pembelajaran, (12) penggunaan bahasa dalam media mudah dipahami, (13) keunikan komik sebagai media, dan (14) keefektifan dan keefisienan media terhadap pembelajaran materi teks observasi. Media komik divalidasi sebanyak dua kali oleh Guru Bahasa Indonesia. Validasi pertama dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2015. Berdasarkan hasil validasi pertama, kualitas media komik memperoleh skor 3,85 dengan kategori “baik”. Guru Bahasa Indonesia berpendapat bahwa media komik sudah cukup baik. Akan tetapi banyak penulisan kata yang salah, sehingga perlu diperbaiki. Guru Bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa media layak untuk digunakan/diuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Hasil validasi pertama dijadikan sebagai pedoman untuk merevisi media komik. Terdapat banyak penulisan kata yang salah sebelum dilakukan revisi. Berdasarkan saran dari ahli materi, peneliti memperbaiki penulisan kata yang salah. Kata „mebersihkan‟ diperbaiki menjadi „membersihkan‟;kata „desa asri‟ diperbaiki menjadi „Desa Asri‟; kata „jumat‟ diperbaiki menjadi „Jumat‟; kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
„dilanjutahkan‟ diperbaiki menjadi „dilanjutkan'. Berikut ini tampilan teks sebelum dan sesudah direvisi.
Gambar 4.15a Teks Sebelum Revisi
Gambar 4.15b Teks Setelah Revisi
Media komik yang telah direvisi diserahkan kembali kepada guru Bahasa Indonesia untuk divalidasi. Validasi kedua dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2015. Guru Bahasa Indonesia memberikan skor 4,26 dengan kategori “sangat baik” terhadap produk media komik. Komentar guru Bahasa Indonesia terhadap media komik sangat positif. Guru Bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa media komik layak untuk digunakan/diujicobakan tanpa revisi.
4. Deskripsi Data dan Revisi Produk Berdasarkan Validasi Lapangan Media komik yang telah selesai direvisi dan dinilai oleh ahli materi, guru Bahasa Indonesia, dan ahli media selanjutnya diserahkan kepada siswa kelas VII SMP Panggudi Luhur 1 Yogyakarta untuk diuji coba dan dinilai. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
melaksanakan uji coba produk pada hari Rabu, tanggal 13 Agustus 2015 pukul 11.35-15.15 WIB selama dua jam pembelajaran (2 X 45 menit). Peneliti mengambil satu kelas sebagai sampel uji coba dengan jumlah 42 siswa. Proses validasi lapangan dilakukan di kelas secara langsung oleh peneliti. Respon yang diberikan siswa pada saat validasi lapangan cukup baik. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang aktif bertanya dan memberikan banyak tanggapan atau saran terhadap media komik. Selain itu, pada saat mereka diminta untuk mempelajari materi yang terdapat di dalam komik, siswa sangat serius membaca komik itu. Kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi di kelas. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti yaitu memberikan informasi kepada siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari dan hal-hal yang perlu dikuasai. Selanjutnya, peneliti membagikan “Komik Observasi” kepada setiap siswa untuk dipelajari. Setelah siswa mendapatkan “Komik Observasi”, peneliti meminta siswa untuk membaca dan memahami setiap materi yang ada di dalam “Komik Observasi”. Pada saat siswa membaca materi yang terdapat dalam komik observasi, banyak siswa aktif bertanya bila ada materi yang tidak dipahami. Setelah selesai membaca seluruh materi di dalam komik, peneliti melakukan konfirmasi terkait pemahaman dan kendala yang dihadapi siswa saat mempelajari materi teks observasi. Secara keseluruhan, siswa memahami materi teks observasi yang ada di dalam komik. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang ada di dalam komik untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
pemahaman siswa terhadap materi teks observasi. Pada akhir pembelajaran, peneliti dan siswa bersama-sama mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ditemui pada saat mempelajari teks observasi serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah pembelajaran selesai, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk mengetahui penilaian siswa terhadap media komik yang telah digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Beberapa aspek yang dinilai, yaitu (1)media komik membantu siswa dalam memahami teks observasi, (2) warna dan huruf pada media komik pembelajaran dapat dibaca dengan jelas, (3) kemenarikan tampilan warna dalam komik, (4) rangkaian cerita dalam komik mempermudah siswa memahami materi teks observasi, (5) kesinambungan teks dan gambar dalam komik, (6) petunjuk dalam media komik mudah dimengerti, (7) bahasa dalam media komik mudah dipahami, (8) media komik dapat dipergunakan secara mandiri, (9) pengemasan materi teks observasi mudah dipahami, dan (10) Anda merasa terbantu mempelajari teks observasi, baik secara mandiri maupun kelompok menggunakan media komik. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh para siswa, media komik mendapat skor 4,16 dengan kategori “baik”. Siswa berpendapat bahwa materi teks observasi yang dikemas dalam bentuk komik mudah dipahami. Selain itu, siswa memberikan tambahan komentar terkait kesalahan penulisan kata dalam teks komik. Hal ini disebabkan karena peneliti kurang teliti pada saat mengedit teks dalam komik. Peneliti memperbaiki penulisan kata yang salah berdasarkan komentar dari para siswa. Kata „perbedan‟ diperbaiki menjadi „perbedaan‟, kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
„ia‟ diperbaiki menjadi „iya‟, dan kata „observas‟ diperbaiki menjadi „observasi‟. Berikut ini tampilan komik sebelum dan sesudah direvisi.
Gambar 4.16a Tampilan Teks Sebelum Revisi
Gambar 4.16b Tampilan Teks Setelah Revisi
D. Analisis Data Analisis data dilakukan setelah mengetahui hasil validasi media komik secara keseluruhan. Validasi media komik tersebut mencakup validasi ahli media, validasi ahli materi, validasi guru bahasa Indonesia, dan validasi lapangan (42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta). Analisis data validasi dijabarkan sebagai berikut. 1. Analisis Data Validasi oleh Ahli Media Peneliti menganalisis hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media terkait dengan media komik. Ahli media memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria untuk setiap aspek yang terdapat pada lembar kuesioner. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 4.3 Analisis Data Validasi oleh Ahli Media Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 10 2 0 0 0 12
Persentase 83,33% 16,67% 0% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah sepuluh dengan persentase 83,33%. Kriteria baik berjumlah dua dengan persentase 16,67%. Kriteria cukup, kurang baik, dan tidak baik berjumlah nol. Berikut diagram penilaian kualitas media komik oleh ahli media. Diagram Batang Hasil Validasi Ahli Media 100%
83,33%
80% 60% 40% 20%
16.67% 0%
0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Ahli media Diagram 4.1 Diagram Penilaian Media Komik oleh Ahli Media
2. Analisis Data Validasi oleh Ahli Materi Peneliti menganalisis hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi terkait dengan media komik. Media komik divalidasi sebanyak dua kali oleh Ahli media. Ahli materi memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
setiap aspek yang terdapat pada lembar kuesioner. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi oleh ahli materi. Tabel 4.4 Analisis Data Validasi Pertama oleh Ahli Materi Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 0 4 10 0 0 14
Persentase 0% 28,53% 71,47% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah nol. Kriteria baik berjumlah empat dengan persentase 28,53%. Kriteria cukup berjumlah sepuluh dengan persentase 71,47%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Selanjutnya, analisis data validasi kedua dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.5 Analisis Data Validasi Kedua oleh Ahli Materi Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 7 7 0 0 0 14
Persentase 50% 50% 0% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dianalisis bahwa hasil validasi kedua oleh ahli materi, skor yang diperoleh mengalami peningkatan yang signifikan. Kriteria sangat baik berjumlah tujuh dengan persentase 50%. Kriteria baik berjumlah tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
dengan persentase 50%. Kriteria cukup, kurang baik, dan tidak baik berjumlah nol. Berikut diagram penilaian kualitas oleh ahli materi. Diagram Batang Hasil Validasi Ahli Materi
100%
71,47%
80%
50% 50%
60% 40% 20%
28.53% 0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Validasi pertama
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi kedua Diagram 4.2
Diagram Penilaian Media Komik oleh Ahli Materi
3. Analisis Data Validasi oleh Guru Bahasa Indonesia Peneliti menganalisis hasil validasi yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia terkait dengan media komik. Media komik divalidasi sebanyak dua kali oleh guru Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria untuk setiap aspek yang terdapat pada lembar kuesioner. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi pertama oleh guru Bahasa Indonesia. Tabel 4.6 Analisis Data Validasi pertama oleh Guru Bahasa Indonesia Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 0 12 2 0 0 14
Persentase 0% 85,79% 14,21% 0% 0% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah nol. Kriteria baik berjumlah duabelas dengan persentase 85,79%. Kriteria cukup berjumlah dua dengan persentase 14,21%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Selanjutnya, analisis data validasi kedua dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.7 Analisis Data Validasi Kedua oleh Guru Bahasa Indonesia Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 8 6 0 0 0 14
Persentase 57,16% 42,84% 0% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat ketahui bahwa hasil validasi kedua oleh guru Bahasa Indonesia mengalami peningkatan. Kriteria sangat baik berjumlah delapan dengan persentase 57,16%. Kriteria baik berjumlah enam dengan persentase 42,84%. Kriteria cukup, kurang baik, dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram penilaian kualitas media komik oleh guru bahasa Indonesia. Diagram Batang Hasil Validasi Oleh Guru Bahasa Indonesia 100%
85.79%
80%
57,16%
60%
42, 84%
40% 20%
0%
14,21% 0%
0%
0%
0%
0%
Validasi pertama
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi kedua Diagram 4.3
Diagram Penilaian Media Komik oleh Guru Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
4. Analisis Data Validasi Lapangan Peneliti menganalisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Analisis data dilakukan pada setiap indikator pertanyaan. Hasil analisis data validasi lapangan dijabarkan sebagai berikut. a. Analisis Data Indikator 1 Indikator pertama yakni “media komik membantu dalam memahami materi teks observasi”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator pertama. Tabel 4.8 Analisis Data Indikator 1 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 20 12 10 0 0 42
Persentase 47,65% 28,53% 23,82% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah dua puluh dengan persentase 47,65. Kriteria baik berjumlah dua belas dengan persentase 28, 53%, kriteria cukup berjumlah sepuluh dengan persentase 23,82%, kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 1 100% 80% 60%
47,65%
40%
28.53%
23,82%
20%
0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 1 Diagram 4.4 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
b. Analisis Data Indikator 2 Indikator kedua yakni “kejelasan warna dan huruf dalam media komik”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator pertama. Tabel 4.9 Analisis Data Indikator 2 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 17 15 10 0 0 42
Persentase 40,49% 35,79% 23,82% 0% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.9,dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah tujuh belas dengan persentase 40,49%. Kriteria baik berjumlah lima belas dengan persentase 35,79. Kriteria cukup berjumlah sepuluh dengan persentase 23,82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data indikator kedua. 100%
Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 2
80% 60%
40,49%
40%
35.79% 23,82%
20%
0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 2 Diagram 4.5 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
c. Analisis Data Indikator 3 Indikator ketiga yakni “kemenarikan tampilan media komik”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator ketiga. Tabel 4.10 Analisis Data Indikator 3 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor Frekuensi Persentase 5 14 33,33% 4 15 35,79% 3 13 30,98% 2 0 0% 1 0 0% Jumlah 42 100% Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah
empat belas dengan persentase 33,33%. Kriteria baik berjumlah lima belas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
persentase 35,79%. Kriteria cukup berjumlah tiga belas dengan persentase 30,98%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator ketiga. 100%
Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 3
80% 60% 40%
33,33%
35.79%
30,98%
20%
0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Validasi Indikator 3 Diagram 4.6 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
d. Analisis Data Indikator 4 Indikator keempat yakni “rangkaian cerita memudahkan siswa memahami materi teks observasi”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisi data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator keempat. Tabel 4.11 Analisis Data Indikator 4 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 14 17 11 0 0 42
Persentase 33.33% 40,49% 26,18% 0% 0% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah empat belas dengan persentase 33,33%. Kriteria baik berjumlah tujuh belas dengan persentase 40,49. Kriteria cukup berjumlah sebelas dengan persentase 26,18%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis datavalidasi lapangan indikator keempat. Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 4 100% 80% 60% 40%
33,33%
40.49% 26,18%
20% 0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 4
Diagram 4.7 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
e. Analisis Data Indikator 5 Indikator kelima yakni “kesinambungan teks dan gambar dalam komik”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator kelima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 4.12 Analisis Data Indikator 5 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 12 22 7 0 1 42
Persentase 28,53% 52,35% 16,67% 0% 2,35% 100%
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah dua belas dengan persentase 28,53%. Kriteria baik berjumlah 22 dengan persentase 52,35%. Kriteria cukup berjumlah tujuh dengan persentase 16,67%. Kriteria kurang baik berjumlah nol. Kriteria tidak baik berjumlah satu dengan persentase 2,35%. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan. Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 5 100% 80% 52.53%
60% 40%
28,53% 16,67%
20%
0%
2,35
0%
Sangat baik Baik Cukup kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 5 Diagram 4.8 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
f. Analisis Data Indikator 6 Indikator keenam yakni “petunujuk dalam media komik mudah dimengerti”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator keenam. Tabel 4.13 Analisis Data Indikator 6 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor Frekuensi Persentase 5 17 40,49% 4 18 42,84% 3 7 16,67% 2 0 0% 1 0 0% Jumlah 42 100% Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah
tujuh belas dengan persentase 40,49%. Kriteria baik berjumlah delapan belas dengan persentase 42,84%. Kriteria cukup berjumlah tujuh dengan persentase 16,67%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator keenam. Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 6 100% 80% 60%
40,49%
42.84%
40% 16, 67%
20%
0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 6 Diagram 4.9 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
g. Analisis Data Indikator 7 Indikator ketujuh yakni “bahasa dalam media komik mudah dipahami”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik.Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Tabel 4.14 Analisis Data Indikator 7 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor Frekuensi Persentase 5 23 54,79% 4 11 26,18% 3 8 19,02% 2 0 0% 1 0 0% Jumlah 42 100% Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah
23 dengan persentase 54,79%. Kriteria baik berjumlah delapan sebelas dengan persentase 26,18%. Kriteria cukup berjumlah delapan dengan persentase 19,02%. Kriteria kurang baik dan tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator ketujuh. 100%
Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 7
80% 60% 40%
54,79% 26.18%
20%
19, 02% 0%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 7 Diagram 4.10 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
h. Analisis Data Indikator 8 Indikator kedelapan yakni “media komik dapat digunakan secara mandiri”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel analisis data validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator kedelapan . Tabel 4.15 Analisis Data Indikator 8 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 18 16 6 2 0 42
Persentase 42,84% 38,04% 14,21% 4,79% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah delapan belas dengan persentase 42,84%. Kriteria baik berjumlah enam belas dengan persentase 38,04%. Kriteria cukup berjumlah enam dengan persentase 14,21%. Kriteria kurang baik berjumlah dua dengan persentase 4,79%. Kriteria tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator ke delapan. Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 8 100% 80% 60% 40% 20%
42,84%
38.04% 14,21%
4,79%
0%
0%
Validasi Indikator 8 Diagram 4.11 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
i. Analisis Data Indikator 9 Indikator kesembilan yakni “pengemasan materi teks observasi mudah dipahami”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator kesembilan. Tabel 4.16 Analisis Data Indikator 9 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 15 21 5 1 0 42
Persentase 35,79% 50% 11,96% 2,35% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah lima belas dengan persentase 35,79%. Kriteria baik berjumlah 21 dengan persentase 50%. Kriteria cukup berjumlah lima dengan persentase 11,96%. Kriteria kurang baik berjumlah satu dengan persentase 2,35%. Kriteria tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator kesembilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 9
100% 80% 60% 40%
50.00% 35,79% 11,96%
20%
2,35%
0%
0%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Validasi Indikator 9 Diagram.12 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
j. Analisis Data Indikator 10 Indikator kesepuluh yakni “media komik membantu dalam mempelajari teks observasi baik secara mandiri maupun kelompok”. Siswa memberikan penilaian dengan cara memilih salah satu kriteria yang terdapat dalam lembar kuesioner penilaian. Kriteria tersebut antaralain sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. Berikut ini tabel validasi lapangan yang dilakukan oleh 42 siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk indikator kesepuluh. Tabel 4.17 Analisis Data Indikator 10 Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
Skor 5 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi 20 17 3 2 0 42
Persentase 47,65% 40,49% 7,16% 4,79% 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dilihat bahwa kriteria sangat baik berjumlah dua puluh dengan persentase 47,65%. Kriteria baik berjumlah tujuh belas dengan persentase 40,49%. Kriteria cukup berjumlah tiga dengan persentase 7,16%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Kriteria kurang baik berjumlah dua dengan persentase 4,79%. Kriteria tidak baik berjumlah nol. Berikut ini diagram analisis data validasi lapangan indikator kesepuluh. Diagram Batang Hasil Validasi Lapangan Indikator 10 100%
Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
80% 60%
47,65%
40.49%
40% 20%
7,16%
4,79%
0%
0%
Validasi Indikator 10 Diagram 4.13 Diagram Penilaian Media Komik oleh Siswa
Hasil analisis data validasi lapangan per-indikator selanjutnya direkap untuk dianalisis secara keseluruhan sehingga dapat diketahui penilain akhir dari siswa terhadap media komik. Berikut rekapitulasi hasil validasi lapangan terhadap media komik. Tabel 4.18 Rekapitulasi Validasi Lapangan Indikator Penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Rata-rata skor
Rerata Skala 4,21 4,17 3,84 4,03 4,02 4,21 4,34 4,16 4,18 4,32 41,46 4,16
Kriteria Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Berdasarkan Tabel 4.18, dapat dilihat bahwa rerata skala indikator 1 adalah 4,21 dan tergolong kriteria sangat baik. Rerata skala indikator 2 adalah 4,17 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala indikator 3 adalah 3,84 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala indikator 4 adalah 4,03 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala indikator 5 adalah 4,02 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala untuk indikator 6 adalah 4,21 dan tergolong kriteria sangat baik. Rerata skala indikator 7 adalah 4,34 dan tergolong kriteria sangat baik. Rerata skala indikator 8 adalah 4,16 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala indiaktor 9 adalah 4,18 dan tergolong kriteria baik. Rerata skala indikator 10 adalah 4,32 dan tergolong kriteria sangat baik. Total rerata skala adala 41,46. Untuk mendapat rata-rata skor seluruh indikator caranya adalah jumlah total skor: jumlah indikator (41,46:10 = 4,16). Jadi, rata-rata skor seluruh indikator adalah 4,16 dan tergolong kriteria baik. Dengan demikian, komik layak digunakan sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Berikut ini diagram rekapitulasi validasi lapangan.
Diagram Batang Rekapitulasi Validasi Lapangan 5
4.21
4.17
4
3.84
4.03
4.02 4.21
4.34
4.16
4.18 4.32
3
Sangat Baik
2
Baik
1 0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Indikator Diagram 4.14 Diagram Rekapitulasi Lapangan
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
D. Penyempurnaan Produk Akhir Produk akhir disusun berdasarkan penilaian, saran, dan komentar dari para validator. Validator tersebut, yaitu ahli media, ahli materi, Guru Bahasa Indonesia, dan 44 siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Validasi ahli media, ahli materi, dan Guru Bahasa Indonesia dijadikan sebagai pedoman atau patokan kelayakan uji coba media komik di sekolah, sedangkan validasi lapangan dijadikan sebagai patokan kelayakan penggunaan media komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP. Ada beberapa bagian dari produk awal yang direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari produk awal supaya layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Proses pengeditan media komik menggunakan program adobephotoshop cs2 dan corelDRAW X5. Program adobe photosoop cs2 digunakan untuk mengedit gambar, teks, warna, tampilan, dan pemotongan gambar. Program corelDraw X5digunakan untuk pemerian halaman dan penyusunam bentuk booklet. Gambar yang telah disusun dalam bentuk booklet, diconvert ke dalam bentuk PDF untuk memudahkan pada saat proses mencetak. Produk akhir media komik dicetak menggunakan kertas ivory 150 gr (sampul komik) dan kertas hvs 100 gr (isi komik) dengan ukuran kertas A5 kemudian dijilid steples. Media komik terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut antara lain (1) sampul komik; (2) Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator; (3) pengenalan tokoh; (4) peta konsep; (5) isi komik; (6) instrumen penilaian; dan (7) daftar pustaka. Berikut ini tampilan produk akhir modul komik perkomponen pada produk akhir media komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
1. Sampul Komik Tampilan sampul produk akhir media komik tidak banyak berbeda dengan tampilan sampul produk awal media komik. Terdapat penambahan gambar “Kurikulum 2013” di pojok kanan atas pada sampul produk akhir media komik. Tujuan pemberian gambar “Kurikulum 2013” adalah memberitahukan kepada pembaca bahwa materi dalam komik ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Selanjutnya, pada sampul produk awal media komik temanya hanya ada satu, yaitu “Cinta lingkungan”. Pada sampul produk akhir media komik temanya ada dua yaitu “Cinta Lingkungan” dan “Mengenal Fauna”. Penambahan tema pada sampul komik disesuaikan dengan tema utama yang terdapat dalam media komik.
Gambar 4.17 Sampul Media Komik
2. Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti, dan Indikator Isi kompetensi dasar, kompetensi inti, dan indikator pada produk akhir media komik masih sama dengan produk awal. Hanya saja, pada produk akhir terdapat penambahan tulisan “Komob Bahasa Indonesia” di pojok kanan atas dan pencantuman halaman di bagian tengah bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Gambar 4.18 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
3. Pengenalan Tokoh Tampilan pengenalan tokoh pada produk akhir tidak banyak berbeda dengan tampilan pengenalan tokoh pada produk awal media komik. Terdapat penambahan, tulisan “Komob Bahasa Indonesia” di pojok kanan atas dan pencantuman halaman pada bagian tengah bawah, pada produk akhir media komik.
Gambar 4.19 Pengenalan Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
4. Peta Konsep Isi peta konsep pada produk akhir tidak berbeda dengan isi peta konsep pada produk awal media komik. Hanya saja, peta konsep pada produk akhir media komik terdapat tulisan “Komob Bahasa Indonesia” di pojok kanan atas dan pencantuman halaman pada bagian tengah bawah.
Gambar 4.20 Peta Konsep
5. Isi Komik Tema isi komik pada produk akhir ada dua, yaitu “Cinta Lingkungan” dan “Mengenal Fauna”. Pembagian isi komik kedalam dua tema utama dimaksudkan untuk memudahkan siswa memahami materi teks observasi yang terdapat dalam komik. Tema “Cinta Lingkungan” berisi ilustrasi cerita tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Tema “Cinta Lingkungan” dipilih untuk mendekatkan siswa pada lingkungan dan cara menjaga kebersihan lingkungan. Pada tema “Cinta Lingkungan” disisipkan materi, berupa langkah-langkah membuat teks observasi, definisi teks observasi, dan struktur teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Tema “Mengenal Fauna” berisi ilustrasi tentang kejadian yang timbul di sekitar lingkungan siswa. Pemilihan tema “Mengenal Fauna” bertujuan mengajak siswa berpikir kritis terhadap masalah yang timbul di sekitar siswa. Salah satu contoh, yaitu serangan lalat buah pada buah mangga yang menyebabkan mangga menjadi busuk dan jatuh sebelum waktunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Gambar 4.21 Isi Media Komik
6. Instrument Penilaian Komponen keenam yang terdapat dalam media komik, yaitu latihan mandiri, tugas kelompok, dan uji pemahaman. Latihan mandiri berisi tugas yang harus di kerjakan siswa secara mandiri atau perorangan. Latihan mandiri dimaksudkan untuk melihat perkembangan siswa secara individu dalam memahami materi teks observasi. Tugas kelompok berisi soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok. Tugas kelompok dimaksudkan untuk melatih siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan suatu persoalan. Selain itu, siswa juga dapat berdiskusi serta saling bertukar pikiran sehubungan dengan materi yang dipelajari. Uji pemahaman siswa terdiri dari soal pilihan ganda, essai, dan menyusun kalimat. Uji pemahaman dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa sehubungan dengan materi yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Gambar 4.22 Instrumen Penilaian
7. Daftar Pustaka Komponen terakhir yang ada dalam media komik, yaitu daftar pustaka. Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan untuk menyusun materi dalam komik. Referensi bisa dalam bentuk materi dan gambar.
Gambar 4.23 Daftar Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini hal-hal yang diuraikan, yaitu (1) kesimpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. Berikut ini dipaparkan ketiga hal tersebut. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi
Luhur
1
Yogyakarta
dikembangkan
dengan
prosedur
penelitian
pengembangan yang meliputi enam tahap, yakni (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan produk dan pengumpulan data, (3) desain produk dan produk awal, (4) validasi ahli, (5) validasi lapangan, (6) Penyempurnaan produk akhir sehingga menghasilkan prototipe produk komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Komik sebagai media pembelajaran teks observasi untuk siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dikembangkan dengan kualitas yang sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Hal itu ditunjukkan dengan masing-masing skor dari masingmasing validator yang menilai aspek kelengkapan komponen, pemilihan materi, ketepatan bahasa, desain, dan kemudahan dalam penggunaan. Berdasarkan hasil validasi, ahli media memberikan skor 4,83 terhadap media komik. Ahli materi
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
memberikan skor 4,50 dan guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta memberikan skor 4,26 terhadap materi dalam komik. Selanjutnya, penilaian dari siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta terhadap komik adalah sebesar 4,16 dengan kriteria “baik”.
B. Implikasi Pengembangan komik sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk materi teks observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP Pangudi luhur 1 Yogyakarta. Hal itu karena pengembangan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Jika komik ini digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah lain, pengguna komik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Pengguna media komik harus memperhatikan kesesuaian komik dengan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 2. Pengguna media komik harus memperhatikan kesesuaian komik dengan taraf perkembangan siswa. 3. Pengguna media komik harus memperhatikan kesesuaian media dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan di kelas. 4. Pengguna media komik harus memperhatikan kesesuai komik dengan lingkungan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
C. Saran Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan komik sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Materi teks yang lain dalam komik hendaknya lebih bervariasi dan meliputi beberapa Kompetensi Dasar (KD), sehingga komik dapat digunakan secara berkelanjutan. 2. Penyajian materi dalam komik dibuat lebih runtut, sehingga memudahkan pembelajar memahami materi yang hendak disampaikan. 3. Penyusunan materi dalam komik hendaknya disesuaikan dengan lingkungan dan budaya sekitar pembelajar, sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas terhadapat materi yang dipelajari. 4. Tampilan/layout komik dibuat lebih baik lagi sehingga pembelajar tertarik untuk menggunakan komik sebagai media pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tampilan komik yaitu (1) pewarnaan, (2) penyusunan gambar, dan (3) dialog antar tokoh. 5. Peneliti hendaknya menggunakan program khusus dalam proses pembuatan komik untuk memudahkan dan mempercepat pembuatan komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Atyanto, D. Hermawan, dkk.2012. Buku Kerja Siswa Bahasa Indonesia. Semarang: Yayasan Pangudi Luhur. Depdiknas.1955. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dwiwibawa, F. Rudi, dkk. 2012. Modul Bahasa Indonesia. Semarang: Yayasan Pangudi Luhur. Isnatun, Siti. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP. Bogor: Yudistira. Kosasih, E. 2009. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghallia Indonesia. Maharsi, Indiria. 2011. Komik: Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku. Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi. Nugroho, E. 1990. Ensiklopedi Nasional Jilid 9. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. Nurjama, Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Sones, W. W. D. 1994. Journal of Educational Sociology: The Comics as an Educational Medium. American Sociological Association. Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruktional. Jakarta: Rineka Cipta. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wahono. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Wijaya, Cece,.dkk. 1988. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remadja Karya. Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
NO 1. 2.
KISI-KISI PERTANYAAN Metode dan teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi. Gaya belajar yang disenangi dalam pembelajaran teks observasi. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran teks observasi. Media yang digunakan guru membantu siswa dalam memahami pembelajaran teks obeservasi.
ALTERNATIF JAWABAN A B C D
JAWABAN TERBANYAK
39
-
17
4
A: Ceramah
60%
2
5
52
1
C: Kelompok
86,66%
35
1
22
2
7
24
26
3
58,33% 36,66% 43,33% 40%
-
3
40
17
83,33%
5.
Isi tampilan media supaya menarik.
6.
Anda senang membaca komik.
22
27
9
2
7.
Pembelajaran teks observasi dikemas dalam bentuk komik. Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi.
38
16
4
2
A: Buku C: Papan tulis C: Kurang membantu B: Membantu C: Teks dan gambar B: Senang A: Sangat senang A: Sangat setuju
2
50
-
8
B: Penuh warna
3. 4.
8.
Persenan %
66,66% 45% 36,66% 63,33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Keterangan: -
Peneliti menentukan sampel menggunakan teknik sampling berimbang (Arikunto, 2009:98).
-
Jumlah siswa: 242 siswa.
-
Besar sampel: 25% = 25/100 x 242 = 60 siswa.
-
Pengampilan anggota sampel: 1/7 x 60 = 8,5 (pengambilan jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah siswa dalam tiap-tiap kelas).
Kesimpulan: 1. Gaya belajar yang disenangi siswa saat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah belajar kelompok. 2. Dari empat pilihan isi tampilan materi, siswa memilih materi teks observasi yang dilengkapi dengan teks dan gambar. 3. Siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta rata-rata mengatakan senang membaca komik. 4. Kebanyakan siswa sangat setuju seandainya materi observasi dikemas dalam bentuk komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Hasil analisis kebutuhan guru bahasa Indonesia di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
3.
Kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran teks observasi.
-
2
-
3
-
4.
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran teks observasi.
3
2
3
3
1
5 6.
Siswa belajar mandiri melalui buku. Minat baca siswa terhadap buku teks dalam mempelajari materi observasi. Komik perlu dikembangkan untuk pembelajaran teks observasi. Komik dikembangkan menjadi media untuk pembelajaran teks observasi pada siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Penyusunan komik untuk meningkatkan minat baca dan pemahaman siswa.
3 -
-
3
-
-
JUMLAH JAWABAN TERBANYAK A: Ceramah A:Artikel B: Buku cetak C: Perpustakaan B: ketersediaan media D: Alokasi waktu A: Menjelaskan materi dengan cerah B:memanfaatkan buku teks D:Menggunakan teks observasi A: Ya C: Senang
-
-
3 3
-
-
C: kurang dibutuhkan C: Kurang setuju
-
3
2
-
-
Tampilan komik sebagai media pembelajaran teks observasi.
-
-
2
1
-
B: Bahasa Indonesia seharihari C: Gambar berwarna C: Gambar dan teks
NO 1. 2.
7. 8. 9
10
KISI-KISI PERTANYAAN Metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi. Media dan sumber ajar yang digunakan dalam pembelajaran teks observasi.
ALTERNATIF JAWABAN A B C D E 3 2 2 2 3
3
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Rekapitulasi Hasil Validasi Media Komik Oleh Ahli Materi Bahasa Indonesia No. Aspek yang nilai 1. Kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indicator dalam media pembelajaran sesuai dengan sasaran pembelajaran di dalam kurikulum. 2. Materi pembelajaran dalam media sesuai dengan kurikulum.
Skor I 4
Skor II 5
3
5
3. Materi menarik dan sesuai dengan taraf perkembangan siswa. 4. Materi pelajaran mampu menunjang aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. 5. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran cukup memadai. 6. Prosedur penyajian materi dalam media cukup sistematis. 7. Sumber belajar yang terdapat dalam media sangat sesuai. 8. Rangkaian aktivitas pembelajaran tergambar jelas dalam media pembelajaran. 9. Evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran sesuai dengan indikator. 10. Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. 11. Media pembelajaran yang dikembangkan mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. 12. Penggunaan bahasa dalam media mudah dipahami dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 13. Komik memiliki keunikan sebagai media pembelajaran. 14. Keefektifan dan efisien media terhadap pembelajaran materi teks observasi Jumlah Rata-rata Keterangan
3 3
5 4
3 3 3 3
5 4 4 4
3
4
4
5
4
5
3
4
4 3
5 4
46 3,28 Baik
63 4,50 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Rekapitulasi Hasil Validasi Media Komik Oleh Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta No. Aspek yang nilai 1. Kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indicator dalam media pembelajaran sesuai dengan sasaran pembelajaran di dalam kurikulum. 2. Materi pembelajaran dalam media sesuai dengan kurikulum.
Skor I 4
Skor II 5
4
5
3. Materi menarik dan sesuai dengan taraf perkembangan siswa. 4. Materi pelajaran mampu menunjang aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. 5. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran cukup memadai. 6. Prosedur penyajian materi dalam media cukup sistematis. 7. Sumber belajar yang terdapat dalam media sangat sesuai. 8. Rangkaian aktivitas pembelajaran tergambar jelas dalam media pembelajaran. 9. Evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran sesuai dengan indikator. 10. Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. 11. Media pembelajaran yang dikembangkan mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. 12. Penggunaan bahasa dalam media mudah dipahami dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 13. Komik memiliki keunikan sebagai media pembelajaran. 14. Keefektifan dan efisien media terhadap pembelajaran materi teks observasi Jumlah Rata-rata Keterangan
4 4
4 4
3 4 4 3
4 5 5 4
4
5
4
4
4
5
4
5
4 4
4 5
54 3,85 Baik
64 4,26 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Rekapitulasi Hasil Validasi Media Komik Oleh Ahlih Media No.
Aspek yang dinilai
1. Tema media komik sesuai dan menarik minat siswa. 2. Komponen media pembelajaran disajikan secara sistematis. 3. Komponen media pembelajaran mudah dipahami dan mudah dipergunakan dalam pembelajaran. 4. Petunjuk dalam media pembelajaran sangat mudah dipahami dan diikuti. 5. Pemilihan warna dan huruf sangat sesuai dengan perkembangan siswa. 6. Tampilan gambar sangat tepat dan sesuai untuk setiap komponen dalam media. 7. Teks dalam media komik mudah dibaca. 8. Ruang jawab dalam media komik sesuai dengan tuntutan jawaban soal. 9. Relasi setiap komponen media pembelajaran sangat sesuai. 10. Kebermanfaatan media komik dengan materi teks observasi. 11. Keefektifan media komik dalam proses pembelajaran teks observasi. 12. Media komik dapat menunjang pembelajaran secara mandiri maupun kelompok. Jumlah Rata-Rata Keterangan
Skor 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 58 4,83 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Rekapitulasi Hasil Validasi Media Komik Oleh Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta No.
Aspek yang dinilai
1. Media komik membantu siswa dalam memahami teks observasi. 2. Warna dan huruf pada media komik pembelajaran dapat dibaca dengan jelas. 3. Tampilan warna media komik menarik. 4. Rangkaian cerita dalam komik mempermudah siswa memahami materi teks observasi. 5. Teks dan gambar dalam komik saling berkesinambungan. 6. Petunjuk dalam media komik mudah dimengerti. 7. Bahasa dalam media komik mudah dipahami. 8. Media komik dapat dipergunakan secara mandiri. 9. Pengemasan materi teks observasi mudah dipahami. 10. Anda merasa terbantu mempelajari teks observasi baik secara mandiri maupun kelompok menggunanakan media komik. Jumlah Jumlah X Skala Penilaian Jumlah Total Rata-Rata Keterangan
1 -
2 1
Item 3 10
1
5
4
15
17
3 -
2 1
13 10
13 17
11 14
7
22
12
1
-
4 13
5 19
1 1
1 2
5 8 5
18 11 16
17 23 18
-
1
5
21
14
-
2
3
17
20
7 7
15 30
75 225 1754 4,16 baik
163 625
168 840
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
STORYBOARD MEDIA KOMIK A. Persiapan awal 1. Menganalisis materi yang telah dipilih dan menentukan tema yang akan dibahas dalam media komik. Materi yang dipilih untuk dikemas dalam media komik adalah teks observasi. Tema yang diangkat dalam media komik adalah , yaitu “Cinta Lingkungan” dan “Mengenal Fauna”. 2. Menentukan tokoh-tokoh yang akan ditampilkan dalam media komik.
3. Menyusun dialog percakapan yang disesuaikan dengan materi teks observasi. Ada empat sub tema materi teks observasi yang akan dikemas dalam media komik. Tema tersebut adalah sebagai berikut. a. Memahami teks observasi. b. Menyusun teks observasi. c. Membedakan teks observasi dengan jenis teks yang lain. d. Mengidentifikasi kekurangan teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
4. Menentukan latar tempat yang akan digunakan ketika menyusun media komik. Pemilihan latar tempat disesuaikan dengan sub tema. a. Latar tempat sub tema “Memahami Teks Observasi” adalah Desa Asri, rumah Kepala Desa Asri, dan rumah Tomi. b. Latar tempat sub tema “Menyusun Teks Observasi” adalah kebun dan rumah Vina. c. Latar tempat sub tema “Membedakan Teks Observasi dengan Jenis Teks Lain” adalah jalan dan rumah Didi. d. Latar tempat sub tema “Mengidentifikasi Kekurangan Teks Observasi” adalah rumah Tomy.
B. Susunan Halaman Media Komik Kategori layout
Desain
Keterangan 1. Logo Komik 2. Logo kurikulum 2013 3. Nama komik
Halaman Cover Depan
4. Mata pelajaran 5. Kelas dan semester 6. Tokoh utama dalam komik 7. Tema materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
1. Kompetensi inti 2. Kompetensi dasar 3. Indikator pencapain kompetensi
1. Tulisan pengenalan tokoh 2. Tokoh A 3. Tokoh B Halaman
4. Tokoh C
Pengantar
5. Catatan
1. Tulisan peta konsep 2. Bagan peta konsep 3. Tujuan pembelajaran Nilai karakter bangsa yang dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
1. Tema pembelajaran 2. Teks dialog 3. Gambar
Halaman inti pembelajaran
1. Tulisan nama soal latihan 2. Soal latihan Halaman soal latihan
1. Tulisan daftar pustaka 2. Nama pengaran, tahun, judul, tempat terbit dan nama Daftar Pustaka
penerbit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
1. Logo komik
Halaman sampul belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Satuan Pendidikan
: SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VII/I
Materi Pokok
: Teks Hasil Observasi
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong ), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena, dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan, menguarai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
Kompetensi Dasar 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis. 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi. 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan
Materi Pokok 1. Defensi teks observasi. 2. Struktur teks observasi. 3. Langkah-langkah membuat teks observasi. 4. Membedakan teks observasi dengan teks deskripsi, eksposisi, eksplanansi. 5. Merevisi teks observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks.
Pendekatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Mengamati 1. Peserta didik mencermati peta konsep tentang teks observasi untuk mendapatkan gambaran awal tentang hal-hal yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. 2. Peserta didik membaca teks observasi dalam Komik Observasi maupun teks yang dibagikan oleh guru.
Instrumen Penilaian Tugas : Menjawab pertanyaan untuk membangun konteks. Menjelaskan defenisi, struktur, dan langkah-langkah menyusun teks observasi. Membedakan teks observasi dengan teks yang lainnya. Merevisi teks observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks.
Alokasi Waktu 4 x 40 menit ( 2 x Tatap Muka )
Sumber Belajar 1. Media komik 2. Teks Observasi 3. Buku pegangan siswa 4. Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
4.1 Mengolah teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan
Portofolio Menanya 1. Peserta didik bertanya tentang Membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur defenisi, struktur, dan langkahteks. langkah membuat teks observasi melalui kegiatan membaca teks dalam Komik Observasi. Mengeksplorasi 1. Peserta didik secara mandiri atau berpasangan dengan teman sebangku dan menjawab pertanyaan yang tercantum dalam Komik Observasi. 2. Secara bergantian peserta didik menyampaikan hasil kerjanya. 3. Peserta didik diarahkan membentuk kelompok dan diberi tugas utuk melakukan pengamatan dan membuat teks observasi yang akan dibahas pada pertemuan selajutnya. Mengasosiasi 1. Peserta didik yang lain menanggapi laporan hasil kerja dengan sikap responsif dan santun. 2. Peserta didik bersama siswa mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika memahami isi teks observasi. Mengomunikasikan Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami isi teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Pertemuan Kedua Mengamati 1. Peserta didik membaca laporan teks observasi yang telah disusun bersama dengan teman kelompok. 2. Peserta didik membaca perbedaan teks observasi dalam komik observasi. 3. Peserta didik membaca kaidah-kaidah penulisan teks dalam komik observasi. Menanya 1. Peserta didik bertanya jawab sehubungan dengan teks observasi yang telah disusun bersama teman kelompok. Mengeksplorasi 1. Secara berpasangan, siswa membedakan antara teks observasi dan bukan teks observasi berdasarkan beberapa kutipan teks yang ada dalam Komik Observasi dengan memberikan alasan yang mendukung. 2. Secara bergantian siswa melaporkan hasil kerjanya. 3. Peserta didik belajar mengidentifikasi kekurangan teks observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks dengan mengerjakan tugas mandiri 2 dalam komik observasi. Mengasosiasi 1. Peserta didik yang lain menanggapi laporan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
kerja temannya dengan sikap responsif dan santun. Mengomunikasikan 1. Peserta didik bersama guru mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika meyusun teks observasi. 2. Peserta didik bersama guru mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika membedakan teks observasi dengan teks lainnya. 3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur teks observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VII/I
Materi Pokok
: Teks Hasil Observasi
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit ( 2 x Tatap Muka )
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong ), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena, dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan, menguarai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.2.1 Siswa terbiasa menggunakan bahasa Indonesia di kelas dan di luar kelas dengan baik dan benar. 1.2.2 Siswa mampu menggunkan bahasa Indonesia untuk sarana kegiatan belajar di lingkungan sekolah dan di luar maupun di luar sekolah dalam bentuk tulis maupun lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Kompetensi Dasar 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi 2.1.1 Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur kreatif dalam memahami, membedahkan, dan menyusun teks observasi. 2.1.2 Siswa mampu menunjukkan perilaku jujur dalam menyusn teks observasi. 2.1.3 Siswa mampu menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam mengidentifikasi kekurangan teks observasi berdasarkan kaidahkaidah teks. 3.1 Memahami teks hasil observasi, 3.1.1 Siswa mampu menjelaskan definisi, tanggapan deskriptif, eksposisi, struktur, dan langkah-langkah eksplanasi, dan cerita pendek menyusun teks observasi. berdasarkan kaidah-kaidah teks 3.1.2 Siswa mampu mengurutkan teks baik melalalui lisan atau tulisan hasil observasi. 3.1.3 Siswa mampu membedakan teks hasil observasi dengan teks-teks lain. 4.1 Mengolah teks hasil observasi, 4.1.1 Siswa mampu membuat teks tanggapan deskriptif, eksposisi, observasi berdasarkan langkaheksplanasi, dan cerita pendek langkah menyusun teks observasi . secara lisan maupun tulisan. 4.1.2 Siswa mampu menulis teks laporan hasil observasi melalui pengamatan sendiri. 4.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi berdasarkan kaidah-kaidah tes C. Materi Pembelajaran 1) Defensi teks observasi. 2) Struktur teks observasi. 3) Langkah-langkah membuat teks observasi. 4) Membedakan teks observasi dengan teks deskripsi, eksposisi, eksplanansi. 5) Merevisi teks observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks. D. Pendekatan/ Model Pendekatan Scientific , Model Discovery learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
E. Metode dan Teknik Pembelajaran Metode diskusi, tanya jawab, penugasan, dan teknik presentasi. F. Media Komik observasi dan teks hasil observasi G. Sumber Belajar 1) Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga 2) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan H. Langkah-langkah Pembelajaran Catatan: Sebelum memulai pembelajaran, Guru hendaknya menyediakan beberapa teks berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 1. Pertemuan Pertama No. Kegiatan Waktu 1. a. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru membangun konteks terhadap materi yang akan dipelajari. 2. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, 15 manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan menit dilaksanakan. 3. Peserta didik diberi pemahaman tentang teks observasi yang dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa. 4. Guru menggugah kesadaran siswa agar menjaga lingkungan demi kelangsungan semua makluk hidup. 2 b. Kegiatan Inti Mengamati 1. Peserta didik mencermati peta konsep tentang teks observasi untuk mendapatkan gambaran awal tentang halhal yang terkait dengan materi yang akan dipelajari. 2. Peserta didik membaca teks observasi dalam Komik Observasi maupun teks yang dibagikan oleh guru. Menanya 1. Peserta didik bertanya tentang defenisi, struktur, dan langkah-langkah membuat teks observasi melalui kegiatan membaca teks dalam Komik Observasi. Mengeksplorasi 1. Peserta didik secara mandiri atau berpasangan dengan 55 teman sebangku dan menjawab pertanyaan yang menit tercantum dalam Komik Observasi. 2. Secara bergantian peserta didik menyampaikan hasil kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
3
3. Peserta didik diarahkan membentuk kelompok dan diberi tugas utuk melakukan pengamatan dan membuat teks observasi yang akan dibahas pada pertemuan selajutnya. Mengasosiasi 1. Peserta didik yang lain menanggapi laporan hasil kerja dengan sikap responsif dan santun. 2. Peserta didik bersama siswa mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika memahami isi teks observasi. Mengomunikasikan 1. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami isi teks observasi. a. Kegiatan Penutup 10 1. Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun, siswa menit bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 2. Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami saat memahami struktur teks hasil observasi. 3. Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami defenisi, struktur, dan langkah-langkah menulis teks observasi 4. Siswa menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran
2. Pertemuan Kedua No. Kegiatan 1. a. Kegiatan Pendahuluan 1) Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2) Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3) Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2 b. Kegiatan Inti Mengamati 1. Peserta didik membaca laporan teks observasi yang telah disusun bersama dengan teman kelompok. 2. Peserta didik membaca perbedaan teks observasi dalam komik observasi.
waktu
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
3
3. Peserta didik membaca kaidah-kaidah penulisan teks dalam komik observasi. Menanya 1. Peserta didik bertanya jawab sehubungan dengan teks observasi yang telah disusun bersama teman kelompok. Mengeksplorasi 1. Secara berpasangan, siswa membedakan antara teks observasi dan bukan teks observasi berdasarkan beberapa kutipan teks yang ada dalam Komik Observasi dengan memberikan alasan yang mendukung. 2. Secara bergantian siswa melaporkan hasil kerjanya. 3. Peserta didik belajar mengidentifikasi kekurangan teks observasi berdasarkan kaidah-kaidah teks dengan mengerjakan tugas mandiri 2 dalam komik observasi. Mengasosiasi 1. Peserta didik yang lain menanggapi laporan hasil kerja temannya dengan sikap responsif dan santun. Mengomunikasikan 1. Peserta didik bersama guru mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika meyusun teks observasi. 2. Peserta didik bersama guru mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami ketika membedakan teks observasi dengan teks lainnya. 3. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur teks observasi. c. Kegiatan Penutup 1) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran 2) Bersama guru, siswa mengidentifikasi hambatanhambatan yang dialami saat memahami materi teks hasil observasi. 3) Dengan sikap tanggung jawab dan jujur siswa mengerjakan uji pemahaman secara mandiri dalam komik observasi. 4) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru atas pernyataan mereka tentang hambatan dalam memahami struktur teks hasil observasi. 5) Dengan sikap tanggung jawab, jujur, dan santun siswa menyimak informasi mengenai rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
55 menit
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
I. Penilaian 1) Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Bentuk Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap Tes Tertulis Tes Uraian, Tes Pilihan Ganda
2) Instrumen Penilaian a. Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap Religius Jujur Nama No. Siswa S B C K SB B C B 1. 2. 3. ….
Tanggung jawab K SB
B C K
Santun S B
B C K
Kunci Jawaban Latihan mandiri 1 A. Bagian-Bagian dalam Teks “Kebersihan DesaAsri” Berdasarkan Struktur Teks Observasi. Klasifikasi umum : Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kebersihan lingkungan harus dijaga, supaya kita terhindar dari penyakit. Kebersihan lingkungan juga membuat kita merasa nyaman dalam beraktivitas. Klasifikasi Bagian : Kondisi kebersihan lingkunga di Desa Asri sangat baik. Warga Desa Asri sangat peduli dengan kebersihan lingkungan. Selain itu, mereka selalu membuang sampah pada tempatnya. Hal ini ditanamkan oleh orang tua kepada anak-anaknya sejak dini. Klasifikasi Bagian : Tempat pembuangan sampah pun terorganisir dengan baik. Setiap rumah memiliki tempat pembuangan sampah yang diletakkan di depan rumah. Tempat pembuangan sampah berupah bak besar. Kondisi tempat pembuangan sampah juga terawatt, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Klasifikasi Bagian : Warga Desa Asri memiliki agenda tetap untuk menjaga kebersihan lingkungan. Agenda-Agenda tersebut meliputi pagi bersih dan jumat sehat. Pagi bersih dilakukan setiap pagi dengan membersihkan lingkungan sekitar rumah. Jumat sehat dilakukan setiap hari jumat dari pagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
sampai siang hari. Kegiatan diawali dengan senam sehat, kemudian dilanjutkan dengan membersihkan jalan dan selokan di sekitar Desa Asri. Klasifikasi Manfaat/ Kesimpulan : Kebersihan lingkungan tidak sulit untuk diterapkan, apabila kita membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Budaya hidup bersih dan sehat akan mendatangkan banyak manfaat bagi kita. Kita dapat menjalakan aktivitas hidup yang produktif dan dapat membuat kita merasa nyaman. Pedoman penyekoran soal A No. Kelengkapan 1. Sangat lengkap 2. Lengkap 3. Cukup lengkap 4. Kurang lengkap 5. Tidak lengkap
Skor 5 4 3 2 1
B. Soal Uraian 1. Topik yang diamati dalam teks “Kebersihan Desa Asri” adalah kebersihan lingkungan. (skor 2) 2. Keadaan lingkungan Desa asri tampak begitu bersih dan terawat. Masyarakat di Desa Asri sangat pedulih dengan kebersihan lingkungan. (Skor 2) 3. Fakta-fakta penting yang terdapat dalam teks “ Kebersihan Desa Asri” adalah (skor 4) a. Warga Desa Asri selalu membuang sampah pada tempatnya. b. Setiap rumah mempunyai tempat sampah yang diletakkan di depan rumah. c. Warga Desa Asri mempunyai agenda tepat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Agenda-agenda tersebut meliputi pagi bersih dan jumah sehat. 4. Hal-hal yang dilakukan warga Desa Asri untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah a. Warga bekerja sama membersihkan lingkungan. (skor 1) b. Warga desa Asri selalu membuang sampah pada tempatnya. Hal ini ditanamkan oleh orang tua kepada anaknya sejak dini. (skor 1) c. Warga Desa Asri membuat tempat sampah dan meletakkan di depan rumah mereka. (skor 1) d. Tempat pembuangan sampah diolah dengan baik, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. (skor 1) e. Warga Desa Asri mempunyai agenda tepat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Agenda-agenda tersebut meliputi pagi bersih dan jumah sehat. (skor 1) 5. Manfaat yang diperoleh dari teks ini. (skor 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
-
Pentingganya menjaga kebersihan lingkungan, karena kebersihan lingkungan dapat membuat hidup kita menjadi nyaman dan sehat. - Kebersihan lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri. - Membiasakn diri membuang sampah pada tempatnya, sehingga kebersihan lingkungan terjaga dengan baik. 6. pernyataan sangat bersih/tidak bersih; nyaman/tidak nyaman. (skor 1) Penjelasan yang sesuai dengan pernyataan siswa. (skor 2)
Pedoman penyekoran nilai akhir
Contoh:
Catatan: kunci jawaban dan penilaain lebih lebih lanjut dapat dilihat di lembar kunci jawaban komik observasi. Mengetahui Kepala Sekolah,
Yogyakarta, Guru Mata Pelajaran
(………………………)
(…………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Lampiran 1: Pedoman Observasi Sikap
Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh : Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik
: apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik
: apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup
: apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang
: apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
a. Religius No
Skor
Aspek Pengamatan
1
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3
Memberi
salam
sebelum
dan
2
3
4
sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi 4
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor
b. Jujur No 1
Aspek Pengamatan Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2
Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas
3
Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4
Melaporkan data atau informasi apa adanya
5
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki Jumlah Skor
Skor 1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
c. Tanggung Jawab No
Skor
Aspek Pengamatan
1
1
Melaksanakan tugas individu dengan baik
2
Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3
Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4
Mengembalikan barang yang dipinjam
5
Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
2
3
Jumlah Skor
d. Santun No
Aspek Pengamatan
1
Menghormati orang yang lebih tua
2
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
3
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
4
Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
5
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain Jumlah Skor
Skor 1
2
3
4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Dokumentasi Validasi Lapangan Oleh Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
BIOGRAFI PENULIS
Agustinus Datu Linggi lahir di Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada tanggal 14 Agustus 1992. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Inpres 203 Langda, Toraja Utara pada tahun 1998. Pada tahun 2004, ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP Katolik Pato Nonongan, Alang-Alang, Toraja Utara dan dinyatakan lulus pada tahun 2007. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMA Katolik Rantepao, Toraja Utara dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, ia tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Teks Observasi untuk Siswa Kelas VII SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.