PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN Oleh Rahmatiah
Melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tetapi tuntas dan tidak setengah-setengah, Disamping itu tidak kalah pentingnya adalah memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang Pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan pilar strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan pendidikan kita dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa. Undang–undang Dasar 45 pasal 31 menyatakan „‟setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan‟‟. Pendidikan merupakan hak hidup setiap warga Negara. Dalam permendiknas 70 tahun 2009 ayat 1 juga menyatakan bahwa pendidikan untuk semua, istilah long life education juga menitikberatkan bahwa pendidikan merupakan hak hidup umat manusia. Guru sebagai bagian yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan memang dituntut menjadi seorang yang profesional, dengan demikian keberadaan guru dalam proses pendidikan dapat bermakna bagi masyarakat dan bangsa. Kebermaknaan guru bagi masyarakat akan mendorong penghargaan yang lebih baik. Guru diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang beriman dan bertaqwa, cerdas, kompetitif, mampu berinovasi dan dan memiliki jiwa pekerti yang luhur serta berkepribadian. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa masa depan bangsa ditentukan oleh guru. Berbagai regulasi untuk mewujudkan guru yang profesional
memang sangat diperhatikan oleh
pemerintah, dalam Peraturan Pemerintah 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
mewajibkan bahwa Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Guru sebagai agen pembelajaran sebagaimana dikutip dari UU guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Mengingat pentingnya peran guru sebagai bagian yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan pendidikan maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi untuk mewujudkan guru menjadi profesional. Dan kebijakan terbaru tentang regulasi baru adalah PERMENPAN & RB Nomor 16 Tahun 2009 mengenai jabatan fungsional guru dan angka kreditnya yang efektif diberlakukan pada
1 Januari 2013. Salah satu indikator untuk mewujudkan guru yang
profesional adalah melalui „Penilaian Kinerja Guru‟. Dalam Penilaian Kinerja Guru, keprofesionalan guru menjadi tolak ukur, yakni dengan adanya angka kredit yang diwajibkan bagi guru mulai dari guru pertama hingga guru utama. Dengan adanya regulasi ini guru diwajibkan memiliki kredit point untuk naik ke jenjang berikutnya. Angka kredit bagi guru selain melalui penilaian kinerja juga melalui kegiatan PKB.
Sesuai dengan pengertiannya bahwa
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan
profesionalitasnya. PKB merupakan kegiatan yang terus menerus wajib dilakukan oleh guru sepanjang karirnya sebagai guru. Sesuai dengan tujuan dari kegiatan PKB yaitu
untuk
meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Program PKB ini diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai standar tersebut; sementara itu bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi, kegiatan PKB-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan pembelajaran/ pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk pengembangan karir guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru. Harapannya melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak kalah pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah serta kepemilikan kepribadian yang prima, maka diharapkan guru terampil membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penyajian layanan pendidikan yang bermutu. Mereka mampu membantu dan membimbing peserta didik
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
untuk berkembang dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara cepat berubah sebagai ciri dari masyarakat abad 21. A. Ragam Jenis Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Dapat Dinilai Untuk setiap kenaikan jenjang pangkat/golongan diatur ragam jenis publikasi ilmiah/karya inovatif yang dapat dinilai. Hal ini diperlukan agar macam publikasi ilmiah/karya inovatif yang diajukan, tidak didominasi oleh jenis tertentu. Misalnya, semua publikasi berupa diktat atau tulisan ilmiah popular.
Ragam jenis publikasi ilmiah/karya inovatif untuk setiap jenjang jabatan minimal sebagai berikut: Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah Angka Kredit dari Sub Unsur Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif -
Macam Publikasi Ilmiah/Karya Inovatif yang Wajib Ada
Guru Pertama golongan III/a Guru Pertama golongan III/b Guru Muda golongan III/c Guru Muda golongan III/d Guru Madya golongan IV/a
Guru Pertama golongan III/b Guru Muda golongan III/c Guru Muda golongan III/d Guru Madya golongan IV/a Guru Madya golongan IV/b
4 (empat)
Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah & karya inovatif Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah& karya inovatif Minimal terdapat 1(satu) laporan hasil penelitian Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN Minimal terdapat 1(satu) lapor-an hasil penelitian dan 1 (satu) Artikel yang dimuat di jurnal yang ber- ISSN dan 1 (satu) buku pelajaran atau buku pendidikan yang ber-ISBN
Guru Madya golongan IV/b
Guru Madya golongan IV/c
12 (duabelas)
Guru Madya golongan IV/c
Guru Utama golongan IV/d
14 (empatbelas)
6 (enam) 8 (delapan) 12 (duabelas)
-
Keterangan: Untuk kenaikan pangkat/golongan mulai III/d ke atas: 1. Jumlah publikasi yang berbentuk diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah populer paling banyak 3 (tiga) buah. Buku pedoman guru paling banyak 1 (satu) buah. 2. Untuk penulisan laporan penelitian maksimal 2 laporan per tahun. 3. Untuk karya inovatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
B. Persyaratan Kegiatan PKB Laporan kegiatan PKB untuk memperoleh penetapan angka kredit disajikan dalam bentuk tertulis, yang berupa Karya Tulis Ilmiah (KTI). Untuk setiap macam laporan kegiatan PKB (baik kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, maupun karya inovatif) disajikan dalam bentuk karya tulis dengan kerangka isi dan disertai bukti fisik yang berbeda antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Penilaian karya tulis mengggunakan kriteria yang umum dalam penulisan karya publikasi ilmiah. Di samping itu, dalam laporan kegiatan PKB, harus memenuhi persyaratan “APIK ,” yang yaitu Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten. A sli, laporan yang dibuat benar-benar merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. P erlu, hal yang dilaporkan atau gagasan yang dituliskan, harus sesuatu yang diperlukan dan mempunyai manfaat dalam menunjang pengembangan keprofesian dari guru yang bersangkutan. I lmiah, laporan disajikan dengan memakai kerangka isi dan mempunyai kebenaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah dan mengkuti kerangka isi yang telah ditetapkan. K onsisten, isi laporan harus sesuai dengan tugas pokok penyusunnya. Bila penulisnya seorang guru, maka isi laporan haruslah berada pada bidang tugas guru yang bersangkutan, dan memasalahkan
tentang
tugas
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
tugasnya
sekolah/madrasahnya.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
di
C. JENIS PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1. Kegiatan pengembangan diri yang pertama berupa diklat fungsional adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan dan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Macam kegiatan berupa kursus, pelatihan, penataran maupun bentuk diklat lainnya. Minimal 30 JP yang dihitung sebagai 1 kredit point. Dengan persayaratan adanya surat tugas dan sertifikat dari penyelenggara. Sedangkan kegiatan kollektif guru adalah: • Mengikuti lokakarya atau kegiatan kelompok/musyawarah kerja guru atau in house training untuk penyusunan perangkat kurikulum dan/atau kegiatan pembelajaran berbasis TIK, penilaian, pengembangan media pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya untuk kegiatan pengembangan keprofesian guru • Mengikuti, baik sebagai pembahas maupun sebagai peserta, pada seminar, koloqium, diskusi panel, atau bentuk pertemuan ilmiah lainnya • Mengikuti kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru terkait dengan pengembangan keprofesiannya Kegiatan Pengembangan diri wajib dilakukan oleh guru mulai dari guru pertama hingga guru utama. Dan ini merupakan persyaratan untuk kenaikan pangkat guru. Guru harus membuat kegiatan pengembangan diri dibuat dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan syarat harus bersifat „‟APIK‟‟
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Besaran angka kredit untuk kegiatan mengikuti kegiatan kolektif guru adalah sebagai berikut: No. 1
2
3
Macam Kegiatan Kolektif yang Diikuti Guru Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, diskusi panel atau bentuk pertemuan ilmiah yang lain: • Sebagai pembahas atau pemakalah • Sebagai peserta
Angka Kredit 0,15
Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru
0,1
0,2
0,1
2. Publikasi Ilmiah dalam Kegiatan PKB Selanjutnya untuk kegiatan publikasi ilmiah yang terdiri dari 3 jenis kegiatan yaitu : presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau gagasan ilmiah dan publikasi buku pelajaran , buku pengayaan dan buku pedoman guru.
Untuk kegiatan presentasi pada forum ilmiah dipersyaratkan bagi guru madya yang akan naik pangkat menjadi guru utama dengan membuat prasaran ilmiah dan presentasi harus dilakukan oleh guru pada forum ilmiah,diskusi ilmiah atau seminar ilmiah.
Prasaran ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah berbentuk makalah yang berisi ringkasan laporan hasil penelitian, gagasan, ulasan, atau tinjauan ilmiah. Untuk memperoleh angka kredit dalam kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, maka isi makalah haruslah mengenai permasalahan pada bidang pendidikan formal pada satuan pendidikannya sesuai tugas guru yang bersangkutan. Isi makalah di luar hal tersebut di atas, misalnya membahas hal-hal di luar bidang tugas guru, bahasan terlalu umum, tidak berkaitan dengan tugas guru yang bersangkutan, tidak atau kurang jelas kaitannya dengan permasalahan pendidikan/pembelajaran pada satuan http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
pendidikan, serta kurang menunjukkan kesesuaian dengan tugas pokok dan fungsi guru, tidak dapat diberikan angka kredit.
Publikasi Ilmiah Berupa Hasil Penelitian atau Gagasan Ilmu Bidang Pendidikan Formal Karya tulis ilmiah guru dapat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Kelas) atau berupa tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi guru. Karya tulis ilmiah guru di atas, terdiri dari empat kelompok, yakni: a) Laporan hasil penelitian. b) Tinjauan ilmiah. c) Tulisan ilmiah popular. d) Artikel ilmiah. Uraian dari masing-masing kegiatan di atas, adalah sebagai berikut. a) Laporan Hasil Penelitian Definisi Laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan guru pada bidang pendidikan yang telah dilaksanakan guru di sekolah/madrasahnya dan sesuai dengan tupoksinya, antara lain dapat berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas. Laporan hasil penelitian tersebut, dibedakan berdasarkan pada jenis publikasinya sebagai berikut. 1) Laporan hasil penelitian yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN dan telah mendapat pengakuan BSNP. 2) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara nasional dan terakreditasi.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
3) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi 4) Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota. 5) Laporan hasil penelitian yang diseminarkan di sekolah/madrasahnya dan disimpan di perpusta-kaan. Besaran perolehan angka kredit untuk laporan hasil penelitian adalah : No. 1
2 3 4 5
Jenis Publikasi Ilmiah Hasil Penelitian di Bidang Pendidikan Formal Berupa buku yang diterbitkan ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP. Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat provinsi Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat di jurnal ilmiah tingkat kabupaten/kota Berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah/madrasah penulis.
Angka Kredit 4 3 2 1 4
b) Makalah Berupa Tinjauan Ilmiah di Bidang Pendidikan Formal dan Pembelajaran Makalah tinjuan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya) Besaran angka kredit makalah tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran sebagai berikut No. Jenis Publikasi Ilmiah pada Bidang Pendidikan 1 Tinjauan Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan
Angka Kredit 2
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
c) Tulisan Ilmiah Populer Karya ilmiah populer adalah tulisan yang dipublikasikan di media massa (koran, majalah, atau sejenisnya). Karya ilmiah populer dalam kaitan dengan upaya pengembangan profesi ini merupakan kelompok tulisan yang lebih banyak mengandung isi pengetahuan, berupa ide, atau gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan penulis bersangkutan. Besaran angka kredit tulisan ilmiah populer sebagai berikut No 1
2
Jenis Tulisan Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan dan Pembelajaran Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat nasional Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat provinsi
Angka Kredit 2
1,5
d) Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah Besaran angka kredit artikel ilmiah dalam bidang pendidikan sebagai berikut No . 1
Jenis Artikel Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Pengajaran Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional terakreditasi
Angka Kredit 2
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
2
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan 1,5 formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan di muat di jurnal tingkat nasional tidak terakreditasi atau tingkat provinsi terakreditasi
3
Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan 1 formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tidak terakreditasi atau tingkat lokal (kabupaten/kota/sekolah/madrasah)
Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan/atau Pedoman Guru
Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: a) Buku Pelajaran b) Modul/Diktat Pembelajaran c) Buku dalam Bidang Pendidikan d) Karya Terjemahan e) Buku Pedoman Guru a) Buku Pelajaran Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok. Besaran angka kredit untuk buku pelajaran sebagai berikut No 1 2
Jenis Buku Pelajaran Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN
Angka Kredit 6 3
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
3
Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber -ISBN
1
b) Modul/Diktat Pembelajaran per Semester (1) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar siswa mampu menggunakan modul dalam membelajarkan diri mereka sendiri (2) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/ memperkaya materi mata pelajaran/ bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran yang 'masih' mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi seringkali ditiadakan
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Besaran angka kredit modul dan diktat sebagai berikut. No.
Jenis
Modul/Diktat Angka
Pembelajaran per Semester 1
Kredit
Modul dan diktat yang digunakan 1,5 di tingkat provinsi.
2
Modul dan diktat yang digunakan 1 di tingkat kota/kabupaten.
3
Modul dan diktat yang digunakan 0,5 di sekolah/madrasah.
c) Buku dalam Bidang Pendidikan Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam bidang pendidikan adalah sebagai berikut: Aspek
Buku Pelajaran
Isi
Berisi penge-tahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu Siswa pada jenjang pendidikan tertentu
Sasaran Pembaca Tujuan
Membantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap
Buku dalam Bidang Pendidikan Berisi pengetahuan yang terkait dengan bidang kependidikan Tidak hanya pada siswa pada jenjang pendidikan tertentu Tidak hanya membantu siswa dalam memahami mata pelajaran tertentu, atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik pegangan utama maupun pelengkap namun dimaksudkan juga untuk memberikan informasi pengetahuan dalam bidang kependidikan
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Penulis
Guru atau kelompok guru yang bertugas dan atau berkemampuan terhadap isi buku
Guru atau kelompok guru yang berkemampuan terhadap isi buku
Besaran angka kreditnya sebagai berikut: No 1
2
Jenis Buku dalam Bidang Pendidikan Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN Buku dalam bidang pendidikan yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN
Angka Kredit 3
1,5
d) Karya Terjemahan Untuk kepentingan pembelajaran, guru tidak jarang memerlukan kerja terjemahan. Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia, atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah. Buku yang diterjemahkan tersebut diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan guru bersangkutan. Untuk itu, perlu adanya surat pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses pembelajaran guru bersangkutan. Yang diterjemahkan adalah keseluruhan isi buku secara lengkap dan bukan merupakan bagian dari buku, atau suatu tulisan pendek, artikel, atau jenis tulisan lain di luar guru. Untuk setiap karya terjemahan bernilai kredit satu.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
e) Buku Pedoman Guru Buku Pedoman Guru adalah buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru. Isi rencana kerja tersebut paling tidak meliputi upaya dalam meningkatkan/ memperbaiki kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses pembelajaran. Pada rancangan itu harus pula disajikan rencana kegiatan PKB yang akan dilakukan. Melalui rencana kerja tersebut, guru mempunyai pedoman untuk mengembangakan profesinya. Buku ini juga dapat dipakai kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas sekolah untuk mengevaluasi kinerja guru bersangkutan. Adapaun kredit poin dari buku pedoman guru bernilai : 1,5
Karya Inovatif Kegiatan PKB
Kegiatan PKB yang berupa karya inovatif, terdiri dari 4 (empat) kelompok, yakni: 1. menemukan teknologi tepatguna; kategori kompleks bernilai 4 sedangkan kategori sederhana bernilai 2 2. menemukan/menciptakan karya seni; kategori kompleks bernilai 4 sedangkan kategori sederhana bernilai 2 3. membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/ praktikum; untuk alat pelajaran dan alat peraga kategori kompleks bernilai 2 sedangkan kategori sederhana bernilai 1 sedangkan untuk alat praktikum kategori kompleks bernilai 4 sedangkan kategori sederhana bernilai 2 4. mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya tingkat nasional dan provinsi masing masing bernilai 1
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Dalam tulisan ini telah dipaparkan beberapa hal yang perlu diketahui agar guru memahami program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, mulai dari jenis kegiatan PKB, ragam publikasi ilmiah yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat hingga uraian singkat tentang kegiatan PKB yang menitikberatkan pada jenis kegiatan Publikasi Ilmiah karena disinilah dilema bagi guru untuk memulai budaya menulis karena selama ini belum dapat diukur kemampuan guru sejak awal. Dengan adanya PKB diharapkan guru dapat mengupgrade kemampuannya sejak awal, dengan menulis dan mempublikasikasikannya. Untuk mewujudkan guru yang profesional perlu dilakukan pembinaan melalui PKB. PKB memberikan gambaran ke depan agar guru dapat terus mengupgrade kemampuannya. Selain untuk mendapatkan angka kredit sebagai pesyaratan penilaian kinerja, juga dapat menunjukkan keprofesionalannya sehingga diharapakan dengan PKB bukan lagi merupakan dilema bagi guru tetapi justru merupakan tantangan untuk mencapai kata‟‟ profesional‟‟, pertanyaanya. Semoga guru dapat berpacu dengan waktu untuk mengubah imege dari hanya menerima ilmu menjadi pemikir dengan budaya menulis melalui kegiatan PKB guru dapat menciptakan pemikir yang dapat meghasilkan karya buat anak bangsa, masa depan bangsa di tangan guru.
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203
Daftar Bacaan Kemendiknas.2011. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemendiknas.2011. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik.
Kemendiknas. 2011. Permendiknas no 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. BPSDMP dan PMP. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=155:pkb&catid=42:widyaiswara&Itemid=203