PENGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GUBUKRUBUH PLAYEN GUNUNGKIDUL
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
MUH NAILUL FURQON NIM : 08410163
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012
ST]RAT PER}IYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama NIM Jurusan
:
MuhNailulFurqon
:08410163
-
Fakultas
:Pendidikan Agamalslam : Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kahjaga
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya
ini
adalah asli hasil
karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain.
Yogyakart4 04 Juli 2012 Yang menyatdiiarq
Muh Nailul Furoon NIM:08410163
FM-UTNSK-BM-06-01/R0
Universitas lslam Negeri Sunan Kaliiaga
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Hal Lamp
: Skripsi saudara Muh Nailul Furqon :03 eksemplar
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta DiYogyakarta
,/\
/'r)
Assalamu'/..,i::.'
ittm Wr. Wb.
Setelah membaca, meneliti, rnomberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, rnaka kami selaku pembimbing betpendapat bahwa skripsi Saudara:
:
Nama
NIM Judul
Skripsi
MUH NAILUL FURQON :08410163 : PEGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DALAM HIDDEN CURNCULUM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GUBUKRUBUH PLAYEN GLINUNGKIDUL
sudah dapat diajukan kepada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Islarn. Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atas dapat segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum W. Wb.
Yogyakarta, l1 luli 2012 Pembimbing
Drs. Radino. M.Ag NIP. 19660904 199403 I 001
l1l
ffi Qio
Unlversllos lslom Negeri Sunqn Kolifogo
FM-UINSK-BM-Os-07/RO
I
"
PENGESAHAN SKRIPSYTUGAS AKTIITI. Nomor : UIN.2 /DT/PP.OI .ll2l4l20l2
Skripsi/Tugas Akhir dengan judul
:
PENGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH TSANAWTYAH NEGERI GUBUKRUBUH PTAYEN GLINUNGKIDUL Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama NIM
: Muh. Nailul Furqon
: 08410163
Telah dimunaqasyahkan pada: Hari Senin tanggal 13 Agustus 2012
Nilai
Munaqasyah : A-
Darr dinyatakan telah diterirna oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguman
UiN
Suuan
Kalijaga.
TIM MUNAQASYAH
:
Ketua Sidang
Drs, Radino, M.Ag NIP. t9660904 199403 t
Penguji I
Penguji II
I
.r'<,4
%
/
Dr. Sukim{n, M.Pd. NIP. 1972031s 199703
l
Drs. Rotjk,lvL.Ag NIP. 19650405 199303 I 002
009
Yogyakarta,
l2
SEP2012
Dekan [yah dan Keguruan
Kalijaga
w d.Y,\J8
. H. Hamruni, M.Si.
NIP. 19s90s25 198503 I 005
HALAMAN MOTTO
ِ َ ول,اَلطَِّري َقةُ اَه ُّم ِمن الْما َّد ِة ,س اَ َه ُّم ِم َن الطَِّريْ َق ِة ر د م ل ا ن ك ْ َّ ِّ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َو ُرْو ُح الْ ُم َد ِّر ِس اَ َه ُّم ِم َن الْ ُم َد ِّر ِس نَ ْف ِس ِه Metode itu lebih penting dari pada materi, akan tetapi guru lebih penting dari metode, dan jiwa guru lebih penting dari guru itu sendiri.1
1
Idiom pondok pesantren Gontor dan alumni dalam setiap pembekalan amaliyatu tadris santri ahirussanah
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Almamaterku tercinta Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
ABSTRAK MUH NAILUL FURQON. Pegembangan Karakter Keagamaan Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktifitas pendidikan, upaya madrasah, juga mengetahui faktor pendukung dan penghambat pengembangkan karakter keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul. Diharapkan tulisan ini dapat menambah khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan, terutama tentang wacana pengembangan karakter keagamaan peserta didik di madrasah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus (case study), pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara analisis yang cenderung menggunakan katakata untuk menjelaskan fenomena atau data yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Aktifitas pendidikan yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul terbagi atas aktifitas rutin (5 S & 1CT [senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan jabat tangan], upacara hari senin dan hari besar nasional, pembacaan asma’ul khusna, berdo’a setiap mengawali dan mengakhiri pelajaran, sholat dzuhur berjamaah, pengumpulan infak setiap hari Jum’at, simaan Al Qur’an dan mujahadah, BTA, keputrian, Ramadhan di masjid, dan Ramadhan di kampus) dan aktifitas terprogram (pramuka, kewirausahaan, ketrampilan komputer, seni islami [kaligrafi dan hadroh], olah raga [Bola Volly, Sepakbola, Bulu Tangkis], drumband, dan paskibra/tonti). (2) Upaya MTs N Gubukrubuh dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa skala mikro terdapat dalam penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran, penyajian contoh sesuai contents materi, pemberian teguran dan hukuman, motivasi, dan aktivitas rutin di dalam kelas. Sedangkan skala makro terdapat dalam aktifitas teragendakan (sederhana, diam, hemat, sikap tengah dan rendah hati [temperate], tertib, tegas, dan adil [law abiding], kerja [productive], bersih, kehormatan diri dan ikhlas [purity] ), dan pola hubungan di dalam madrasah (dinamika sosial dan sistem infrastruktur). (3) Pendukung pengembangkan karakter keagamaan siswa dalam skala mikro (suasana dan iklim komunikasi yang akrab bersahabat, pengalaman mengajar dan antusiasme juga minat siswa) dan makro (kinerja maksimal guru dan karyawan, kepedulian guru, respon positive siswa, dan partisipasi masyarakat). Sedangkan penghambat pengembangan karakter keagamaan dalam hidden curriculum skala mikro (keterbatasan sumber informasi, banyaknya beban materi dan, kurangnya kepekaan dan kreatifitas sebagian guru), dan makro (latar belakang keluarga, misskomunikasi sekolah dengan pihak orang tua/wali, dan keterbatasan anggaran).
vii
KATA PENGANTAR
ِ بِس ِم الرِحْي ِم َّ الر ْْح ِن َّ اهلل ْ
ِ ْأ ِ َّ أَ ْش َهد اَ ْن لَ الهَ اِل.ي َو بِِه نَ ْستَعِ ْي َعلَى ام ْوِرالد نْياَ َو الديْ ِن َ ْ َْلَ ْمد هلل َرب اْ َلعالَم صل َو َسل ْم َعلَى ُمَ ّمد َو َعلَى الِِه َو َ اَللَّه َّم. اهلل و أَ ْش َهد اَ َّن ُمَ َّمدا َّرس ْول ا هلل اَّماَ بَ ْعد. ص ْحبِ ِه اَ ْْجَعِ ْي َ Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan taufik-Nya kepada kita semua terutama kepada penulis yang telah diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini tanpa ada suatu halangan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menuntun umatnya menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Penyusunan skripsi ini merupakan kajian tentang “PEGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DALAM HIDDEN CURRICULUM DI MADRASAH
TSANAWIYAH
NEGERI
GUBUKRUBUH
PLAYEN
GUNUNGKIDUL ". Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Radino, M.Ag selaku pembimbing yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan yang tidak henti-hentinya disela-sela kesibukannya. 4. Bapak Drs. Sarjono, M.Si selaku Pembimbing Akademik. viii
IMG_0002.jpg
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
HALAMAN JUDUL .......................................................................
i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN...........................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................
iv
HALAMAN MOTTO......................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................
vi
HALAMAN ABSTRAK .................................................................
vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ...............................................
viii
HALAMAN DAFTAR ISI ..............................................................
x
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................
xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................
xiii
: PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang Masalah .......................................................... Rumusan Masalah ................................................................... Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ Kajian Pustaka ......................................................................... Landasan Teori ........................................................................ Metode Penelitian.................................................................... Sistematika Pembahasan .........................................................
1 6 6 7 10 23 30
: GAMBARAN UMUM MTs N GUBUKRUBUH ....................
31
A. Letak Geografisdan Keadaan Madrasah ................................... B. Profil Madrasah……………………………………………….. C. Sejarah Perkembangan Madrasah............................................. D. Visi dan Misi Madrasah............................................................ E. Struktur Organisasi ................................................................... F. Keadaan Guru dan Karyawan ................................................... G. Keadaan Siswa…………………………………………………
31 32 32 40 42 45 49
x
BAB III
H. Sarana Dan Prasarana ...............................................................
52
: HASIL DAN ANALISA PEGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ..................................
55
A. Aktiftas Pendidikan di MTs Negeri Gubukrubuh………….. 1. Aktifitas Rutin (melalui layanan bmbingan)……………. 2. Aktifitas terprogram (melalui ekstrakurikuler)…………. B. Upaya Madrasah dalam Mengembangkan Karakter Keagamaan Siswa ................................................................... 1. Pengembangan Karakter Keagamaan dalam Skala Mikro 2. Pengembangan Karakter Keagamaan dalam Skala Makro C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangkan Karakter Keagamaan Siswa di Madrasah ............................... 1. Pendukung dan penghambat pengembangkan karakter keagamaan siswa dalam skala mikro ............................... 2. Pendukung dan penghambat pengembangkan karakter keagamaan siswa dalam skala makro ................................
55 55 62
: PENUTUP ...................................................................................
102
A. Simpulan ................................................................................ B. Saran-Saran ............................................................................. C. Kata Penutup ...........................................................................
102 104 104
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
105
BAB IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................
xi
68 68 74 87 88 93
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Kepala MTs N Gubukrubuh Sejak Pertama Kali Berdiri.......... ..
45
Tabel 2
: Kepala Tata Usaha MTs N Gubukrubuh Sejak Berdiri Sampai Sekarang………………………………………………………..
45
Tabel 3
: Perincian Tugas Guru MTs N Gubukrubuh Tahun 2011/2012...
46
Tabel 4
: Perincian Tugas Lain Bagi Guru MTs N Gubukrubuh Tahun 2011/2012 ............................................... ....................................
Tabel 5
: Perincian Tugas Pegawai Tata Usaha MTs N Gubukrubuh Tahun 2011/2012……………………………………………….
Tabel 6
47
49
: Jumlah Calon Siswa Yang Mendaftar Dengan Jumlah Siswa yang Diterima .............................................................................
50
Tabel 7
: Jumlah Siswa...............................................................................
50
Tabel 8
: Kondisi Orang Tua Siswa ...........................................................
50
Tabel 9
: Angka Mengulang Siswa 3 Tahun Terakhir ...............................
51
Tabel 10 : Jumlah Rombel 4 Tahun Terakhir...............................................
51
Tabel 11 : Prosentase Kelulusan Dan Melanjutkan Siswa 4 Tahun Terakhir .......................................................................................
51
Tabel 12 : Prosentase Kehadiran Siswa 4 Tahun Terakhir ..........................
52
Tabel 13 : Nilai Rata-rata Mata Pelajaran Ujian Nasional 4 Tahun Terakhir .......................................................................................
52
Tabel 14 : Jumlah Sarana Prasarana di MTs N Gubukrubuh .......................
52
Tabel 15 : Koleksi Buku Perpustakaan ........................................................
53
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
: Struktur organisasi MTs N Gubukrubuh ..................
xiii
42
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masih segar di benak sebagian besar warga Negara Indonesia, bulan Juni 2011 lalu, masyarat heboh dengan kasus yang terjadi di Surabaya. Saat seorang guru, F, yang seharusnya menghidupkan kepercayaan diri siswa justru menguburnya dalam-dalam dengan merencanakan dan mengkoordinir contek masal yang dilakukan ketika Ujian Nasional sedang berlangsung.1 Kasus tersebut terungkap setelah orang tua siswa SD Gadel II ini, Ny S, melapor ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya terkait anaknya, AL, yang dipaksa gurunya untuk memasok bahan contekan tersebut untuk temantemannya di tiga kelas. Ny S dan banyak pihak menyayangkan tindakan sekolah yang mengajarkan anak didiknya untuk tidak jujur. Tidak hanya itu, bahkan usaha ini pun juga di matangkan dengan gladi resik yang diadakan beberapa hari sebelumnya. Kondisi yang terjadi di Surabaya ini justru
sangat bertentangan
dengan hakikat pendidikan. Terlebih lagi menilik gigihnya usaha pemerintah beserta para praktisi dunia pendidikan yang kini sedang sibuk dengan agenda penerapan pendidikan
berkarakter. Sebagaimana disampaikan Menteri
Pendidikan Nasional, (sekarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) 1
Http://Edukasi.Kompas.Com/Read/2011/06/05/19391278/Izinkan.Contek.Masal.Kepsek.Ter ancam, Diakses Hari Kamis 17 November 2011, Jam 13.52 WIB.
1
Muhammad Nuh, pada pidatonya menyambut hari Pendidikan Nasional di stadion Mandalakrida Yogyakarta 20 Mei 2011, dengan mencanangkan Pendidikan Karakter sebagai tema pembangunan pendidikan tahun ajaran 2011-2012. Stetement tersebut pun sebenarnya telah tertuang dalam UndangUndang RI No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berusaha membentuk manusia yang beriman, bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertangung jawab. 2 Menyikapi hal itu kemudian banyak pihak berbondong-bondong merumuskan macam-macam karakter yang perlu diinternalisasikan dalam proses pendidikan. Jamal Ma‟mur Asmani misalnya, menuliskan rumusan karakter berikut :3 1.
Karakter dalam berhubungan dengan Tuhan, yaitu bagaimana pikiran, perkataan dan perbuatan seseorang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agama.
2.
Karakter dalam berhubungan dengan diri sendiri, seperti jujur, bertanggung jawab, gaya hidup sehat, disiplin, kerja keras, percaya diri,
2
Depdiknas, UU RI No20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas (Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2003). Hal. 6. 3 Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Jamal Ma‟mur Asmani. (Yogyakarta: DIVA press, 2011). Hal. 36-41.
2
berjiwa wirausaha, logis, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, ingin tahu dan cinta ilmu. 3.
Karakter dalam berhubungan dengan sesama, yakni sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain, patuh pada aturan sosial, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun dan demokratis.
4.
Karakter dalam berhubungan dengan lingkungan, berupaya menjaga kelestarian dan menjegah kerusakan alam.
5.
Karakter kebangsaan, yang mencakup nasionalis dan menghargai keberagaman. Mengutip kata Plato “Jika anda bertanya apa manfaat pendidikan,
maka jawabannya sederhana: Pendidikan membuat orang menjadi lebih baik dan orang baik tentu berperilaku mulia”.4 Maka pendidikan seharusnya berarti memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangan, sampai mencapai kedewasaan dalam arti rohani dan jasmani.5 Dengan demikian pendidikan tidak hanya bertanggung jawab dalam mengembangkan kognisi saja, namun juga penting
mengasah ranah
spiritualnya. Spiritualitas merupakan kesadaran akan tujuan hidup dan hakikat kehidupan
yang
hanya
sementara.
Ini
sedikit
berbeda
dengan
religiusitas/keagamaan, yang memberikan jawaban apa yang seharusnya Fatchul Mu‟in, Pendidikan Karakter: Kontribusi Teoritik dan Praktik, (Yogakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 21. 5 Uyoh Sadullah, Pengantar Filsafat Pendidikan (bandung: Alfabeta, 2004), hal. 54 4
3
dikerjakan seseorang untuk mencapai kesadaran diri memaknai kehidupan melalui pelaksanaan ajaran-ajaran agama. Bisa juga dikatakan dengan kata lain jika beberapa orang mungkin menganut agama/kepercayaan yang sama, namun masing-masing tentu memiliki tingkat spiritualitas yang berbeda.6 Pendidikan sebagai wahana membentuk nilai-nilai, terutama nilai yang telah diatur dan disyari‟atkan agama, harus dapat memberikan treatment dalam rangka menghidupkan kepekaan terhadap nilai-nilai tersebut, bukan malah sebaliknya. Penyelenggara pendidikan tidak boleh menafikkan peserta didiknya dari nilai-nilai dan budaya masyarakat tempat mereka hidup. Sehingga mereka dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.7 Kehidupan persekolahan yang menanamkan nilai-nilai dan norma kearifan tidak akan lepas dari peran serta lingkungannya. Dalam suatu sistem masyarakar religious misalnya, sekolah akan menyelenggarakan sistem pendidikan yang berupaya mengembangkan nilai-nilai religious sebagaimana yang dianut oleh masyarakat. Fenomena seperti ini terjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunugkidul. Diungkapkan bapak Kepala Madrasah: “Anak-anak di sini rata-rata mudah diatur dan amat antusias dengan semua kegiatan yang diadakan oleh sekolah…. demikian itu
6
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 288-297 7 Wina Sanjaya. Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik Pengembangan KTSP. (Jakarta, Prenada Mendia Group, 2008), hal. 10.
4
tidak lain karena pembentukan lingkungan santrinya yang amat kental”8, lanjut beliau. Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bermukim di kecamatan Playen kabupaten Gunugkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak geografisnya yang terdapat dalam lingkungan santri memberikan sumbangsih amat besar dalam penciptaan iklim kehidupan yang senantiasa ditanamkan setiap harinya. Komunikasi yang baik antar guru, antar siswa dan juga antar keluarga madrasah seluruhnya membawa pesan religious, sosial dan kekeluargaan. Inilah diantaranya yang kemudian karakter keagamaan dan sosial siswasiswinya terbentuk dan berkembang dengan baik.9 Oleh karenanya dengan mengangkat judul penelitian: “Pegembangan Karakter Keagamaan Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul”, serta dengan menggunakan model penelitian studi kasus (Case Study) ini, diharapkan peneliti dapat menggali informasi tersebut jauh lebih mendalam.
8
Warjono S.Ag.,M.A, dalam sambutan upacara penyerahan mahasiswa PPL II UIN Sunan Kalijaga di MTs N Gubukrubuh, (Gubukrubuh, Sabtu 16 july 2011) 9 Observasi selama program PPL II (16 Juli – 02 Oktober 2011)
5
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah aktifitas pendidikan yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul? 2. Bagaimanakah upaya Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunugkidul mengembangkan karakter keagamaan siswa? 3. Apa faktor pendukung dan penghambat
pengembangkan karakter
keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk mendeskripsikan aktifitas pendidikan yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul b. Untuk mengetahui upaya Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunugkidul dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa c. Untuk
mengetahui
faktor
pendukung
dan
penghambat
pengembangkan karakter keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul
6
2. Kegunaan penelitian a. Kegunaan secara teoritik. 1) Diharapkan tulisan ini dapat menambah khazanah keilmuan dalam
dunia
pendidikan,
terutama
tentang
wacana
pengembangan karakter keagamaan peserta didik di madrasah. 2) Sebagai landasan untuk pengembangkan penelitian yang lebih luas lagi tentang pengembangan karakter keagamaan peserta didik. b. Kegunaan secara praktis 1) Diharapkan Madrasah
dapat
memberikan
Tsanawiyah
Negeri
kontribusi
positif
Gubukrubuh
bagi Playen
Gunungkidul khususnya dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa-siswinya. 2) Sebagai masukan berupa koleksi pustaka di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul dan juga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. D. Kajian Pustaka Dari judul di atas, penulis dapat kaitkan beberapa karya ilmiah yang berhubungan dengan tema yang sama, berikut karya-karya tersebut: 1. Skripsi karya Umi Muflihatun, jurusan Pendidikan Agama Islam 2007, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul 7
“Pendekatan-Pendekatan
dalam
Pembelajaran
Akidah
Akhlak
di
Madrasah Tsanawiyah Ditinjau dari Karakteristik Perilaku Keagamaan Remaja pada Siswa Kelas VII MTs N Karanganyar Purbalingga”. Karya tulis ini bermuara pada pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak pada Siswa Kelas VII MTs N Karanganyar Purbalingga dilihat dari karakteristik perilaku keagamaan remaja dan perkembangannya. Dari hasil penelitian ini ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa: (1) Pendekatan yang digunakan oleh guru akidah akhlak di MTs N Karanganyar yaitu: pendekatan pengalaman, pendekatan kebiasaan, pendekatan keteladanan. (2) karakteristik perilaku keagamaan siswa Kelas VII MTs N Karanganyar dapat dilihat dari empat [4] dimensi keberagaman yaitu: dimensi keyakinan, dimensi praktik, dimensi pengalaman,
dan
dimensi
pengetahuan
agama.(3)
Pendekatan
pembelajaran akidah akhlak yang bisa digunakan untuk siswa yang sudah memasuki masa remaja, yaitu pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan rasional, pendekatan fungsional, dan pendekatan keteladanan.10 2. “Pendidikan Karakter dalam Sistem Boarding School di MAN Wonosari Gunungkidul Yogyakarta”, karya Umi Kholidah jurusan Pendidikan Agama Islam 2007, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 10
Umi Muflihatun, Pendekatan-Pendekatan dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Ditinjau dari Karakteristik PerilakuKeagamaan Remaja pada Siswa Kelas VII MtsN Karanganyar Purbalingga, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007.
8
Penelitian dengan menggunakan pendekatan Etnografi (Sosial Budaya) ini berhasil mengemukakan bahwa, (1) Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan dalam sistem Boarding School di MAN Wonosari ini meliputi
(a)Cinta
Tuhan
dan
kebenaran,
(b)Tanggung
jawab,
(c)Kedisiplinan, (d)Kemandirian, (e)Jujur dan terpercaya amanah, (f)Hormat
dan
(h)Kepedulian
santun-tata dan
krama,
kerjasama,
(g)Kasih
(i)keadilan
sayang-kekeluargaan, dan
kepemimpinan,
(j)Kebersihan, (k)kesehatan, (l)kerapian-berhias. (2)Implementasi strategis pendidikan karakter dalam sistem Boarding School di MAN Wonosari adalah penanaman nilai karakter secara mendalam, menciptakan keadaan lingkungan nyaman dan menyenangkan. Sedangkan implementasi praktisnya berupa keadaan yang terjadi di Boarding School MAN Wonosari, diantaranya adalah dengan adanya sikap keteladanan yang dicontohkan oleh para pembimbing Boarding School kepada peserta didiknya dengan jalan melakukan shalat berjamaah, berdoa bersama, diajarkan tentang kejujuran di setiap kesempatan dan lainnya.11 Setelah melakukan study pustaka di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dapat peneliti ungkapkan bahwa belum ada tulisan-tulisan serupa dengan fokus yang ada dalam tulisan ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian pada tulisan-tulisan sebelumnya terletak pada subjek dan fokus 11
Umi Kholidah, Pendidikan Karakter Dalam Sistem Boarding School Di Man Wonosari Gunungkidul Yogyakarta, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011.
9
penelitian. Subjek penelitian dalam tulisan ini adalah siswa-siswi, guru dan karyawan MTs N Gubukrubuh Playen Gunungkidul. Sedangkan fokus penelitian menekankan pada pengembangan karakter keagamaan dalam di madrasah tersebut. E. Landasan Teori 1. Pengertian Karakter Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter diartikan dengan tabiat, dan sifat-sifat khas seseorang. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat khas yang dan hakiki seseorang yang membedakan seseorang dari orang lain. karakter dalam hal ini dapat bermakna individu dan juga kolektif. Seperti karakter suatu komunitas, kelompok masyarakat maupun karakter suatu Bangsa. Itu berarti karakter secara kolektif pun mengisyaratkan pada sifat khas dan hakiki yang melekat pada kamunitas suatu masyarakat, maupun Bangsa tertentu. 12 Maka tepatlah apabila dikatakan bahwa karakter bukanlah sesuatu yang perlu untuk diajarkan, melainkan sesuatu yang harus ditangkap “ character is not taught but caught”.13 Hal ini di buktikan oleh
Ary
Ginanjar Agustian, yang menyebutkan bahwa pada dasarnya setiap
12
Bagus Mustakim, Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas Menuju Indonesia Bermartabat,(Yogyakarta, Samudra Biru, 2011), hal. 29 13 Seminar Nasional “Pendidikan Karakter” di MAN Popongan oleh Dr. Muqowim, M.Ag, Klaten, 20 Oktober 2011
10
individu mempunyai kecenderungan suara hati yang sama ketika menghadapi sebuah krisis nilai yang terjadi dihadapan mereka. Beliau menguji pendapatnya dengan beberapa pertanyaan. Berikut adalah dua dari sepuluh pertanyaan yang diajukan; 1) Suatu ketika anda sedang berada di sebuah kebun yang sangat hijau, di tengah kebun tersebut anda melihat sekuntum bunga berwarna merah, jingga dan ungu. Apa yang anda rasakan? 2) Tiba-tiba seorang pemuda tanpa rasa bersalah, memetik bunga itu dengan kasar. Apa yang anda rasakan? Dari sekian banyak jawaban, ternyata terdapat kesamaan jawaban yang dirasakan oleh manusia di seluruh dunia, tanpa memandang apakah ia seorang kaya, orang miskin, penganut agama apapun juga, suku apapun namanya. Jawaban tersebut adalah; 1) Hati anda akan sepakat dengan merasakan “keindahan” ketika anda melihat bunga yang berwarna-warni. 2) Suara hati anda akan menyuruh anda untuk “memelihara” serta “melindungi” bunga yang indah tersebut. 14 Dari pengujian di atas beliau menyimpulkan bahwa pada hakikatnya seseorang akan merasakan perasaan yang sama saat berada dalam kondisi fitrah. Dan jawaban demikian sangat sesuai dengan ke-99 sifat Allah yang terdapat dalam al-qur‟an (Asmaul Husna) seperti Maha
14
Ary Ginanjar Agustian, ESQ (Emotional Spiritual Question), (Jakarta , Arga, 2005) hal.
71
11
Pengasih dan Maha Pemelihara. Hal ini yang kemudian disebut dengan istilah God Spot atau kecerdasan spiritual. Tahun
1990-an,
Michael
Parsinger
dan
V.S.Ramachandran
menemukan titik ketuhanan ini (God-Spot) dalam otak manusia. Daerah ini berlokasi pada penghubung saraf pada lobus temporal otak. Selama dilakukan scan dengan topografi emisi positron, daerah neural ini bercahaya ketika subyek penelitian melakukan diskusi tentang topic spiritual.15 2. Karakter Keagamaan Karakter keagamaan merupakan watak atau sifat seseorang yang ideal berdasarkan pada wahyu. Dalam hal ini wahyu adalah sumber kebenaran yang mutlak berupa Al Qur‟an dan As Sunnah. Kepekaan ini mengantarkan manusia pada realitas bahwa manusia hanyalah makhluk dan diposisikan sungguh tidak berdaya di hadapan Tuhannya. Kehidupan yang manusia jalani sepenuhnya dikuasai dan diatur oleh Sang Pencipta. Ketaatan dan kepatuhan pada Zat Penguasa
melalui nilai-nilai yang
dirumuskan berdasarkan wahyu tersebut merupakan harga mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar.16
15
Aliah B. Purwakania Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 312 16 Bagus Mustakim, Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas Menuju Indonesia Bermartabat,(Yogyakarta, Samudra Biru, 2011), hal. 32.
12
Sejalan dengan misi kenabian Rasullah SAW sejak 1433 tahun lalu, islam menjamin keselamatan atas kehidupan seseorang baik dunia dan akhirat dengan rambu-rambu akhlak. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. Dalam bahasa arab berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa berarti menciptakan dan mengisyaratkan bahwa dalam akhlak terdapat keterpaduan antara kehendak Tuhan dan perilaku manusia.17 Akhlak yang termanifes dalam aturan nilai dan norma agama juga berimplikasi bahwa jika seseorang berpegang teguh dengan hal ini maka cukuplah baginya kebebasan dari jerat hukum negara maupun adat. Dalam hal ini Benjamin Franklin,
sebagaimana
dikutip
oleh
Nurcholish
Madjid
juga
mengungapkan beberapa karakter nilai yang sukses merubah kebiasaan masyarakat pada masanya.18 Ke 13 nilai yang pernah menjadi etika kaum WASP Amerika19 tersebut adalah temperate (sederhana), silent (diam), order (tertib), resolute (ketegasan), flugal (hemat), industry (kerja), sincere (ikhlas), justice (adil), moderation (sikap tengah), clean (bersih), tranquility (tenang), chastity (kehormatan diri), humility (rendah hati). Kendati
17
Saimansai , Hubungan Sebab Akibat Antara Akhlak Dengan Penyakit,(Purwokerto, Kodokijo Advertising Purwokerto, 2010), hal 9. 18 Nurcholish Madjid, Kaki Langit Peradaban Islam,(Jakarta: Paramadina, 2009), hal. 188 19 WASP (White Anglo Saxon Protestant) yaitu kelompok mayoritas Amerika yang berkulit putih keturunan Inggris atau berbahasa Inggris dan penganut protestan.
13
dipublikasikan Benjamin Franklin di USA, namun sejatinya Islam tidak pernah luput mengajarkan umatnya akan nilai-nilai tersebut: 1) Sederhana (Temperate) Dalam kamus bahasa Indonesia, kata sederhana diberi makna serupa dengan “tidak mewah, atau tidak luar biasa”. Yakni sebuah sikap tidak berlebih dalam menghadapi segala sesuatu. Islam mengajarkan tentang kesederhanaan dengan pendekatan nilai-nilai kebaikannya. Misalnya Allah memerintahkan umatNya dalam Al Qur‟an surat Al A‟raf ayat 31 untuk berpakaian, makan dan minum dengan sesuatu yang baik, artinya berasal dari sumber yang baik dan didapat juga dengan cara yang baik pula, namun Allah melarang untuk mengerjakannya dengan berlebihan. Seperti diungkapkan dalam penelitian kedokteran yang menyimpulkan
bahwa,
minum
air
terlalu
banyak
bisa
menyebabkan keracunan air, dimana air terlalu banyak di dalam tubuh, sehingga nutrisi lain di dalam tubuh menjadi terlarut dan tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik, kondisi yang disebut hyponatremia. Kondisi ini yang membuat kadar garam dalam tubuh menurun dan dapat menyebabkan pembengkakan otak. Semua kerusakan ini bisa menyebabkan stroke karena tekanan darah yang tinggi, koma, kebutaan dan bahkan kematian. Semua karena tekanan air yang sangat besar dalam tubuh. 14
2) Diam (Silent) Diam yang diajarkan oleh “orang bijak” seseorang bukannya diam yang tidak berbuat apa-apa, melainkan diam untuk menghindari pembicaraan yang omong kosong dan tidak ada manfaatnya. Dan sekiranya pembicaraan tersebut dinilai penting disampaikan baik untuk kepentingan pribadi dan umat, justru seorang muslim wajib mengangkat suaranya. Bukankah sebaikbaiknya Islam seseorang itu senantisa meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya. (HR Malik, Ahmad, Ath-Thabrani).20 3) Tertib (Order) Islam mengajarkan umatnya untuk hidup damai sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Terlebih di negeri demokrasi ini, taat kepada hukum (ulil amri) patut di junjung tinggi setelah melaksanakan perintah Allah dan rasulNYA.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu 20
Arief B. Iskandar, MATERI DASAR ISLAM, Islam Mulai Akar Daunnya, (Bogor: Al-Zahra Press, 2010), hal. 166.
15
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya, (Q.S An Nisaa‟ [4]: 59). Perbedaan sebagai identitas Bangsa, bukanlah satu hal yang patut menjadikannya terpecah belah. Dengan catatan, keberagaman tersebut tidak boleh menjadi satu-satunya alasan terciptanya dikotomi masyarakat, namun sebagai kekayaan Sumber Daya Manusia yang mempunya potensi dan karakter masing-masing. Aturan tersebut telah diatur dan disusun sedemikian rupa dalam bentuk Pancasila sebagai asas Negara Indonesia. 4) Ketegasan (Resolute) “Orang
yang
ragu
melakukan
yang
baik
untuk
dilakukannya, adalah orang yang tegas membiarkan dirinya menerima yang tidak disukainya”. Demikian dituliskan bapak Mario Teguh, bahwa seorang pimpinan perusahaan yang ragu dan tidak tegas dalam menganbil keputusan, justru akan dihantui perasaan bimbang dan tidak yakin terhadap yang ia lakukan. Ia akan jatuh pada kemungkinan yang serba tidak jelas, karena
16
mengerjakannya tanpa keyakinan. Sikap tersebut digambarkan Al Qur‟an dengan seseorang yang terombang-ambing dan tersesat:
Mereka dalam Keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya (Q.S An Nisaa' [4]: 143) Islam menekankan tentang ketegasan dengan menyebutkan larangan bersifat sebaliknya tidak kurang dari 29 kali dalam Al Qur‟an, yakni ragu-ragu. Sikap seharusnya bagi seorang muslim ialah dengan tegas melaksanakan apa yang mereka putuskan dan melaksanakan keputusan dengan penuh kesungguhan. 5) Hemat (Flugal) Dalam pointer pertama Islam menghendaki umatnya untuk berperilaku sederhana atau tidak berlebihan dalam segala hal. Karena setiap yang berlebih, walaupun itu suatu kebaikan akan berakhir buruk dan diwarnai dengan madharat. Satu hal yang mendukung sikap tersebut ialah dengan membiasakan hidup hemat. Dalam hal financial misalnya, pola hidup hemat bukan
17
berarti enggan mengeluarkan uang untuk suatu kepentingan. Namun lebih tepat dan bijaksana jika pengeluaran uang dan harta lainnya atas dasar kebutuahan yang benar-benar diperlukan, bukan atas dasar keinginan dan nafsu konsumtif belaka. Penghematan juga dapat diterapkan dalam konsumsi waktu..
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan
dan
janganlah
kamu
menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S Al Isra‟ [17]: 26-27) 6) Kerja (Industri) Ibnu Umar r.a pernah berkata; “ Jika engkau di waktu sore, maka janganlah engkau menunggu pagi dan jika engkau di waktu pagi, maka janganlah menunggu sore…”(Bukhari no. 6416). Melihat bahwa roda waktu tidak akan pernah berputar sebaliknya, Ibnu Umar berwasiat pada umat Islam untuk teliti dalam penggunaannya, jangan sampai waktu yang berlalu terbuang 18
dengan sia-sia. Pemanfaatan waktu ini baik diisi dengan pola hidup produktif bukan konsumtif, seperti yang dicontohkan siswa SMK di Solo, dengan memproduksi mobil dan barang-barang industri lain cukup diacungi jempol. 7) Ikhlas (Sincere) Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya‟ dalam beramal (Al-An‟am [6]: 162). Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukanNya dengan yang lain. Seseorang
yang
ikhlas
ibarat
orang
yang
sedang
membersihkan beras (menampi beras) dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Oleh karenanya, seorang yang di hatinya tertanam keikhlasan, menampi batu-batu
19
kecil hidupnya sehingga mampu berpikir dengan jernih dan adil lillahita’ala. 8) Adil (Justice) Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna
suatu
sikap
yang
bebas
dari
diskriminasi,
ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Keadilan adalah milik seluruh umat manusia tanpa memandang suku, agama, status jabatan ataupun strata sosial. Dalam Al Quran, kata „adl disebut juga dengan qisth (QS Al Hujurat [49]: 9) 9) Sikap Tengah (Moderation) Moderat adalah lawan dari kata ekstrim, radikal, yang berarti konsep “jalan tengah”. Semangat jalan tengah ini tercermin pada semboyan umat Islam yang memandang bahwa sebaikbaiknya suatu perkara ialah pada pertengahannya. Sikap ini patut direnungkan bagi masyarakat demokrasi yang keputusan tertinggi penyelenggaraan
Negara
berada
di
tangan
rakyatnya.
Sebagaimana dijelaskan pada pointer sebelumnya, manusia hendaknya bersikap adil, tidak memihak dan sesuai dengan hukum 20
yang berlaku (Al Baqarah [2]: 143). Sehingga pengertian moderat adalah jalan damai yang penuh keselamatan. 10) Bersih (Clean) “Kebersihan sebagian dari iman”(Muslim no. 223), adalah jargon yang biasa terlihat di dinding-dinding kamar mandi. Tidak lain maksudnya adalah untuk mengingatkan seluruh pengguna ruang privacy tersebut untuk senantiasa menjaga kebersihan, walaupun kenyataan yang terlihat justru sebaliknya. Bersih artinya terbebas dari sesuatu yang kotor, baik badan pakaian juga tempat, dan pada akhirnya menghasilkan pola pikir yang sehat pula. Akal dan pola pikir yang sehat sebagai awal mula terciptanya ide-ide cemerlang. 11) Tenang (Tranquility) Tenang adalah kondisi dimana seseorang mampu fokus pada satu objek tanpa terganggu oleh hal lain. Seseorang yang masuk dalam fase rileks atau tenang akan lebih lembut dan mudah menganalisa permasalahan yang rumit dan kompleks sekalipun, dan menghasilkan kebijakan yang tepat guna dengan kondisi saat itu, dalam menghasilkan solusi terbaik. Islam membawa angin keselamatan bagi umat manusia seluruhnya.
Mengajarkan
kedamaian
dengan
menyerahkan
semuanya kepada Zat Yang Memiliknya (tawakkal). Di hadapan 21
Allah, bumi serta isinya, langit dan jagat raya hanyalah makhluq yang taat dalam sunnahNya. Ikhlas mengingat namaNya menjadikan masalah yang pelik menjadi tidak seberapa (Ar Ra‟d [13]: 28). 12) Kehormatan Diri (Chastity) Imam Bukhari menuturkan; “…selama engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu” (Bukhari no. 3483). Ungkapan diatas terasa sebagai sebuah sindiran bagi umat Islam untuk menjaga rasa malunya. Bukan malu menegur dan mengingatkan suatu kemungkaran, melainkan malu pada diri sendiri untuk berbuat sesuatu yang diluar syari‟at. Nurcholish Madjid menekankan untuk menjaga diri dari fitnah perzinahan. Seseorang yang senantiasa menjaga malu dan kemaluannya maka terjaga pula kehormatan diri dan keluarganya. Islam mengajarkan untuk menjaga diri dan keluarga dari sesuatu yang mengarahkan pada siksa api neraka (Q.s). "Salah satu upaya menjaga kehormatan diri adalah dengan tidak membiasakan mata melihat pada kesalahan orang lain dan tidak membiarkan lisan berbicara tentang kesalahan orang lain”. 13) Rendah Hati (Humility) Rendahan hati (tawadhu’) adalah suatu sikap seseorang yang tidak berpikir bahwa dirinya lebih penting dari orang lain. 22
Sedangkan sombong justru sebaliknya, menganggap bahwa dirinya lebih baik dari orang lain. Dikisahkan pula bahwa iblis diusir dari tempatnya di surga oleh karena sifatnya yang takabbur (sombong). Abu
Hatim
Muhammad
Ibn
Hibban
Al-Busti
Rahimahullah berkata: "Tiadalah yang lebih mendatangkan kebencian seperti sifat sombong dan tiadalah yang lebih menghasilkan cinta seperti sifat tawadhu' (rendah hati)”. Sikap rendah hati ini telah dicontohkan Rasulullah SAW dalam dakwah Islam terhadap kaum Quraish yang justu melempari beliau dengan kotoran unta. Namun perlakuan tersebut beliau balas dengan berbuat baik pada mereka, yang kemudian dengan ikhlas dan keteguhan hati mengantarkan mereka masuk Islam (Al Furqon [17] : 32).
F. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang yang dikukan oleh seorang peneliti untuk mengumpulkan, mengklasifikasi dan menganalisa data yang berada pada lokasi penelitian, untuk mengungkap suatu kebenaran.21 Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
21
Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT.Gramedia, 1991), hal. 13
23
1. Jenis Penelitian Penelitian berikut merupakan jenis penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus (case study), yaitu suatu penelitian eksploratif yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari objek. Data yang dikumpulkan dari kasus tertentu diteliti sebagai suatu keseluruhan yang
terintegrasi,
tujuannya
adalah
untuk
memperkembangkan
pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang bersangkutan.22 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan sosiologis religious atau sosiologi agama. Yaitu peneliti mengkaji bagaimana agama tersebut dihayati dan diamalkan oleh pemeluknya. Secara luas pendekatan ini menggambarkan tentang interelasi agama dengan masyarakat, serta bentuk-bentuk yang terjadi di antara keduanya. Interelasi ini dapat berupa dorongan, gagasan dan kelembagaan
agama
yang
mempengaruhi
dan
sebaliknya
juga
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial, organisasi dan stratifiaksi sosial.23 Maka dengan pendekatan tersebut,
fokus penelitian ini dapat
dilihat pada tata cara masyarakat, kebudayaan dan pribadi-pribadi dalam
22
Sarjono, dkk, Panduan Penulisan Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008, hal. 23 23 Adeng Mukhtar Ghozali, Ilmu Studi Agama, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2005). Hal.
24
mempengaruhi
agama
sebagaimana
agama
itu
mempengaruhi
masyarakat. 3. Subjek Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data dapat diperoleh. Adapun yang dijadikan subjek dalam penelitian ini meliputi: a.
Siswa-siswi MTs N Gubugrubuh
b.
Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh bidang kurikulum,bapak Alistyono Pramuhadi S.Ag
c.
Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh bidang kesiswaan, bapak Handoyo S.Pd
d.
Guru-guru PAI Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh
e.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh, bapak Warjono S.Ag.,M.A
4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan untuk mendapatkan informasi. Metode ini merupakan tehnik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban responden. Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara bebas terpimpin. Yang artinya dalam melaksanakan wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan 25
sehingga dalam pelaksanaannya, suasana ketika wawancara terasa lebih akrab dan bersahabat. Pihak narasumber dan data yang diambil dalam wawancara tersebut adalah: 1) Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh bidang kurikulum, bapak Alistyono Pramuhadi S.Ag, tertanggal 26 Januari 2012. Menggali data terkait kurikulum, aktifitas siswa sehari-hari dan pandangan beliau tentang aktifitas pendidikan di madrasah. 2) Wakil Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh bidang kesiswaan, bapak Handoyo S.Pd, tertanggal 28 Januari 2012. Menguak data tentang kegiatan siswa, nilai-nilai yang dibiasakan dan pola hubungan yang tercipta di madrasah. 3) Guru-guru PAI Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh. Tercatat lima orang responden sesuai dengan kwalifikasi mata pelajaran yang diampu masing-masing guru.24 Data yang diperlukan ialah tentang kelengkapan perangkat mengajar, suasana belajar yang diciptakan, serta faktor pendukung dan penghambatnya. 4) Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh, bapak Warjono S.Ag.,M.A. Bersama beliau membicarakan gambaran umum, visi misi, karakter yang di biasakan, pola komunikasi dan keunggulan Catatan observasi dan intervew terhadap guru mata pelajaran Qira‟atul Kutub (24 Januari 2012), Akidah Ahlaq (24 Januari 2012), Qur‟an Hadist (25 Januari 2012), Sejarah Kebudayaan islam (26 Januari 2012) dan, fiqih (27 Januari 2012) 24
26
Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh, pada tanggal 24 Januari 2012. b. Metode Observasi Metode obsevasi adalah tehnik mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap gejala-gejala, subyek atau obyek penelitian. Observasi yang akan dilakukan terkait dalam penelitian ini adalah dengan cara pengamatan langsung saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu juga pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan siswa di MTs N Gubukrubuh. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.25 Dengan ini dapat diketahui berbagai keterangan misalnya mengenai gambaran umum
Madrasah
Tsanawiyah
Negeri
Gubukrubuh
Playen
Gunungkidul, sejarah berdiri, struktur organisasi, kegiatan yang diadakan, sarana maupun fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 149
27
d. Uji Keabsahan Data Agar data yang disajikan dalam penelitian ini dapat dikatakan valid,
maka
untuk
menguji
validasi
data
tersebut
peneliti
menggunakan tehnik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data untuk keperluan pengecekan kredibilitas data, atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
26
Triangulasi
ini dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut: 1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi 3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian denag apan yang dikatakannya sepanjang waktu 4) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang
5. Metode Analisis Data Tehnik analisis data dipakai setelah data selesai dikumpulkan, dikerjakan
dan
dimanfaatkan
sedemikian
rupa
sampai
berhasil
menyimpulkan kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan dalam penelitian.
26
Lexy Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2001), hal. 178
28
Tehnik analisis ini dimulai dengan me-reduksi data. Yaitu kegiatan pemilihan, penyederhanaan dan transformasi data kasar yang berasal dari data lapangan. Reduksi data berlangsung selama proses penelitian hingga tersusunnya laporan akhir penelitian. Yang kedua yaitu penyajian data yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dalam teks naratif. Penyusunan informasi tersebut dilakukan secara sistematis dalam bentuk tema-tema pembahasan, sehingga mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya. Dan terakhir adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Dari kumpulan makna setiap kategori, peneliti berusaha mencari makna yang paling esensial dari setiap tema yang disajikan dalam teks naratif yang berupa fokus penelitian, kemudian ditarik sebuah kesimpuan.27 Sehingga dapat diambil kesipulan secara proporsional dan logis.
27
Mathew B Miles Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press. 1992),
Hal. 15
29
G. Sistematika Pembahasan Agar
laporan
penelitian
ini
lebih
sistematis,
sistematika
penulisannyapun dibuat sedemikian rupa, sehingga saling berkaitan satu dengan lainnya. Skripsi ini tersusun dari empat bab. Selain itu juga dilengkapi dengan halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi. BAB I berisi tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II adalah gambaran umum Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul, yang berisi tentang: letak geografis dan keadaan madrasah, sejarah perkembangan madrasah, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana. BAB III mendeskripsikan aktifitas pendidikan yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul, upaya madrasah dalam mengembangkan karakter keagamaan bagi siswa-siswinya, serta faktor pendukung dan penghambat usaha tersebut. BAB IV adalah bagian penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran, daftar pustaka lampiran-lampiran dan kata penutup.
30
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Menurut UUSPN No.20 tahun 2003 bab 2 pasal 3 Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis sampaikan pada bab terdahulu, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aktifitas pendidikan yang diselenggarakan Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul terdiri dari aktifitas rutin (layanan bimbingan) seperti; 5 S & 1CT (senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan jabat tangan), upacara hari senin dan hari besar nasional, pembacaan asma’ul husna, Berdo’a setiap mengawali dan mengakhiri pelajaran, sholat dzuhur berjamaah, pengumpulan infak setiap hari Jum’at, simaan Al Qur’an dan mujahadah, BTA, keputrian, Ramadhan di masjid, dan ramadhan di kampus. Dan aktifitas terprogram (ekstrakurikuler) yang di antaranya adalah;
102
pramuka, kewirausahaan, ketrampilan komputer, seni islami (kaligrafi dan hadroh), olah raga (Bola Volly, Sepakbola, Bulu Tangkis), drumband, dan paskibra/tonti. 2. Upaya Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunugkidul dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa terbagi dalam fokus mikro dan makro. Dalam dimensi mikro upaya tersebut dapat dilihat melalui penggunaan metode, strategi dan media pembelajaran, penyajian contoh sesuai contents materi, pemberian teguran dan hukuman, motivasi, dan aktivitas rutin di dalam kelas. Sedangkan melalui sudut yang lebih luas (makro) terdapat dalam aktifitas teragendakan (sederhana, diam, hemat, sikap tengah dan rendah hati [temperate], tertib, tegas, dan adil [law abiding], kerja [productive], bersih, kehormatan diri dan ikhlas [purity] ), dan pola hubungan di dalam madrasah (dinamika sosial dan sistem infrastruktur) 3. Faktor pendukung pengembangkan karakter keagamaan siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul dalam skala mikro (suasana dan iklim komunikasi yang akrab bersahabat, pengalaman mengajar dan antusiasme juga minat siswa) dan makro (kinerja maksimal guru dan karyawan, kepedulian guru, respon positive siswa, dan partisipasi masyarakat). Sedangkan terdapat pula penghambat pengembangan karakter keagamaan dalam skala mikro (keterbatasan sumber informasi, banyaknya beban materi dan, kurangnya kepekaan dan kreatifitas sebagian guru), dan 103
makro (latar belakang keluarga, misskomunikasi sekolah dengan pihak orang tua/wali, dan keterbatasan anggaran) dalam upaya tersebut.
B. Saran-saran 1. Sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat hendaknya madrasah terus melestarikan kebudayaannya, menjaga hubungan baik dan komunikasi yang sehat antar anggota keluarga madrasah. Walaupun sebatas subculture, kebudayaan madrasah merupakan wadah interaksi yang sangat baik dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut terhadap generasi muda. 2. Madrasah hendaknya membangun komunikasi lebih intens dengan pihak orang tua dan masyarakat. Dukungan dan pelibatan keduanya dalam musyawarah sangat dibutuhkan lembaga agar leluasa untuk berimprofisasi mengembangkan pelayanan pendidikan. C. Kata Penutup Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT seraya berucap Alhamdulillahirobbil’aaalamiin, atas tersusunnya kajian pustaka ini. Sangat memungkinkan terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan tersebut. Oleh karenanya besar harapan penulis akan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat dikembangkan menjadi sebuah karya yang lebih baik.
104
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar, ESQ (Emotional Spiritual Question), (Jakarta , Arga, 2005). Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya 1989. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998). Arief B. Iskandar, MATERI DASAR ISLAM, Islam Mulai Akar Daunnya, (Bogor: Al-Zahra Press, 2010), Chatib, Munif , “Sekolahnya Manusia”(Bandung, PT Mizan Pustaka, 2009), Depdiknas, UU RI No20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas (Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2003).
Ghozali, Adeng Mukhtar, Ilmu Studi Agama, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2005). Harian Kompas, tanggal 16 dan 19 April 2012 Hasan, Aliah B. Purwakania, Psikologi Perkembangan Islami, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2008). Huberman, Mathew B Miles Michael, Analisa Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press. 1992). Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT.Gramedia, 1991). Madjid, Nurcholish, Kaki Langit Peradaban Islam,(Jakarta: Paramadina, 2009). Moloeng, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2001). Mu’in, Fatchul, Pendidikan Karakter: Kontribusi Teoritik dan Praktik, (Yogakarta: Ar-Ruzz Media, 2011). 105
Mustakim, Bagus, Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas Menuju Indonesia Bermartabat,(Yogyakarta, Samudra Biru, 2011). Nasution, S, “Sosiologi Pendidikan”, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995). Sadullah, Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2004). Saimansai, Hubungan Sebab Akibat Antara Penyakit,(Purwokerto, Kodokijo Advertising Purwokerto, 2010)
Akhlak
Dengan
Sanjaya, Wina Kurikulum Dan Pembelajarannya: Teori Dan Praktik Pengembangan KTSP. (Jakarta, Prenada Mendia Group, 2008). Sarjono, dkk, Panduan Penulisan Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008. Umi Kholidah, Pendidikan Karakter Dalam Sistem Boarding School Di Man Wonosari Gunungkidul Yogyakarta, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011. Umi Muflihatun, Pendekatan-Pendekatan dalam Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Ditinjau dari Karakteristik Perilaku Keagamaan Remaja pada Siswa Kelas VII MtsN Karanganyar Purbalingga, skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2007.
Http://Edukasi.Kompas.Com/Read/2011/06/05/19391278/Izinkan.Contek.Mas al.Kepsek.Terancam
106
Catatan Lapangan I Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Selasa, 24 Januari 2012 Jam
: 08.00-09.00 WIB
Lokasi
: Kantor kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh
Sumber Data : Bapak Warjono S.Ag.,M.A Deskripsi data : Beliau adalah kepala MTs N Gubukrubuh yang ke-9 terhitung sejak awal pengabdiannya di madrsah tersebut tahun 2008 lalu. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan seputar visi & misi madrasah terkait pengembangan karakter siswa, nilai yang dibiasakan khususnya oleh kepala madrasah, pola komunikasi yang dibangun terhadap keluarga madrasah, hidden curriculum di madrasah juga faktor pendukung dan penghambatnya. Dari hasil interview tersebut terungkap bahwa MTs N Gubukrubuh mempunyai visi sebagai madrasah unggulan baik dalam bidang ilmiah maupun amaliyah, yang juga berarti unggul dalam pelajaran, keterampilan, seni, olahraga namun tetap berakhlaq karimah sesuai Al Qur’an dan Assunnah. Diantara cara mewujudkannya ialah dengan menciptakan iklim dan suasana belajar yang kondusif di madrasah dengan didukung perilaku disiplin dalam segala bidang. Adapun nilai khusus yang secara sengaja dibiasakan oleh beliau adalah dalam hal memberikan suri tauladan. Termasuk dalam hal kedisiplinan, beliau selalu mengingatkan dan memperhatikan guru dan karyawan untuk juga disiplin terhadap peraturan-peraturan madrasah. Selain itu, dalam menjalankan fungsinya sebagai pimpinan organisasi, beliau mengadakan rapat evaluasi berkala setiap bulan untuk menampung problem dan usulan dari guru dan karyawan. Setiap kali jam intensif pembacaan asma’ul husna pun beliau sempatkan untuk berkeliling memastikan semua siswa khusuk melafazkannya.
Pola hubungan di madrasah beliau jelaskan dengan
adanya kesepakatan
bersama antarguru dan karyawan, barang siapa bangun di malam hari, untuk mengirim SMS (Short Massage Service) membangunkan tahajud dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. Beliau tekankan pula untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pihak wali murid, madrasah mengagendakan kunjungan ke rumah-rumah setiap satu tahun satu kali. Hidden curriculum dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa yang antara lain telah diaplikasikan di madrasah adalah pembiasaan jargon 5S & 1JT (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun dan Jabat Tangan) setiap menyambut kedatangan siswa di pagi hari. Terdapat pula dalam rutinitas pembacaan asma’ul husna sebelum memulai pembelajaran, sima’an Al Qur’an setiap tanggal 24 dan jama’ah sholat dzuhur. Problematika yang mengiringi program tersebut dapat timbul dari berbagai pihak. Selain dari diri siswa pribadi, dapat pula datang dari sebagian keluarga siswa yang mengalami broken home dan kendala keterbatasan ekonomi. Minimnya lembaga pendidiakan pendukung (bimbel) di luar jam sekolah diakui menjadi tantangan berat madrasah terlebih menjelang Ujian Nasional. Walaupun demikian, dengan kinerja guru yang selalu kompak dan penuh perhatian terhadap kebutuhan pendidikan siswanya, cukup membantu madrasah meraih beberapa prestasi tingkat lokal dan nasional. Interpretasi : MTs N Gubukrubuh merupakan lembaga pendidikan yang berusaha menciptakan sebuah pendidikan yang unggul dalam bidang ilmiah dan amaliyah. Dengan membiasakan aktifitas seperti 5S & 1JT dan asma’ul husna setiap pagi diharapkan siswa dapat menjadi manusia yang cerdas dan berbudipekerti yang tinggi.
Catatan Lapangan II Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Kamis, 26 Januari 2012 Jam
: 10.00-10.45 WIB
Lokasi
: Ruang guru
Sumber Data : Bapak Alistyono Pramuhadi S.Ag Deskripsi data : Interview kali kedua berikut ini adalah bersama Bapak Alistyono Pramuhadi S.Ag yang notabene sebagai wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Pertanyaanpertanyaan yang diajukan seputar kurikulum di madrasah, kegiatan siswa sehari-hari dan ekstrakurikuler, hidden curriculum di madrasah juga faktor pendukung dan penghambatnya. Hasilnya mengungkapkan bahwa MTs N Gubukrubuh menggunakan kurikulum KTSP seperti sekolah pada umumnya. Namun sebagai lembaga pendidikan berbasis agama tentunya menyediakan pendidikan keagamaan yang tertuang dalam mata pelalajaran seperti qur’an hadist, sejarah kebudayaan islam, akidah akhlaq, fiqih dan bahasa Arab. Lain dari itu pun madrasah mengangkat kiro’atul kutub sebagai muatan lokal untuk mendukung dan mengakomodir potensi bentukan lembaga-lembaga pesantren di luar madrasah. Rutinitas siswa di madrasah dimulai dengan berjabat tangan di halaman depan bersama guru dan karyawan. Dilanjutkan membaca asma’ul husna di masing-masing kelas yang dipandu microfone dari beranda kantor guru. Kemudian barulah siswa dan guru bersama menjalankan kewajibannya dalam KBM hingga menjelang waktu dzuhur yang hanya diselingi istirahat pertama. Jama’ah sholat dzuhur dilaksanakan di masjid desa dan dipimpin imam dari pihak guru juga menambahkan kultum setelah dzikir selesai. KBM pun berlanjut hingga selesai pukul 13.15 WIB.
Kegiatan ekstrakurikuler siswa di luar KBM antara lain pramuka, kewirausahaan, ketrampilan komputer, seni islami (kaligrafi dan hadroh), olah raga (Bola Volly, Sepakbola, Bulu Tangkis), drumband dan paskibra/tonti. Selain itu ada juga kegiatan yang sifatnya musiman, seperti tadarus dan mujahadah setiap tanggal 24 untuk memperingati hari ulang tahun masrasah, kegiatan bulan Ramadhan yang diisi bakti masjid, bakti kampus, Ramadhan di masjid dan Ramadhan di kampus. Hidden curriculum dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa di madrasah meliputi bimbingan untuk hormat kepada guru dan yang lebih tua, menghargai antar sesama, bertanggung jawab pada diri sendiri serta orang lain, dan disiplin. Bimbingan tersebut senantiasa terjaga bersamaan dengan aktifitas-aktifitas seperti jabat tangan (ternyata mengatasi problem kedisiplinan hingga mengurangi tingkat siswa membolos mencapai 0% sejak tahun 2010) dan kantin kejujuran. Upaya tersebut tidak lepas dari dukungan semua pihak, baik dari keluarga madrasah yang tak pernah bosan memberikan motivasi dan bimbingan, kekompakan dan kebersamaan guru dalam menjalankan tugasnya, dari orang tua yang mendukung sepenuhnya kegiatan di madrasah selama ini. Dari diri pribadi sang anak pun beliau yakini banyak membantu keberhasilan program madrasah. Interpretasi : Madrasaha Tsanawiyah Negeri Gubukrubuh secara umum sama dengan madrasah sejenis dalam penyelenggaraan program pendidikannya. Hanya saja yang membedakan adalah usaha meningkatkan mutu amaliyah yang dimanifastasikan dalam kegiatan dan aktifitas sosial madrasah setiap harinya.
Catatan Lapangan III Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Sabtu, 28 Januari 2012 Jam
: 09.00-10.30 WIB
Lokasi
: Mushola MTs Negeri Gubukrubuh
Sumber Data : Bapak Handoyo S.Pd Deskripsi data : Narasumber ketiga dalam interview berikutnya ialah seorang guru pengampu mata pelajaran matematika yang sekaligus menjabat sebagai wakil kepala madrasah bidang kesiswaan. Lain dari pada itu sosok guru berperawakan tinggi besar ini juga aktif sebagai wiraswasta pembudidaya ikan air tawar yang prestasinya mencapai tingkat nasional. Pertanyaan yang diajukan seputar program, kegiatan dan hubungan komunikasi yang di biasakan khususnya dalam bimbingan waka kesisiwaan, hidden curriculum di madrasah juga faktor pendukung dan penghambatnya. Secara umum seluruh kegiatan siswa di luar KBM, baik di dalam maupun di luar madrasah adalah dalam bimbingan dan pengawasan waka kesiswaan. Namun dalam kegiatan khusus beliau mendampingi langsung beberapa seperti marcing band, paskibra/tonti, kewirausahaan dan OSIS. Selain itu juga beliau menaruh perhatian khusus dalam sikap disiplin, keimanan dan mandiri. Menurutnya, satu hal pertama yang harus diutamakan oleh seseorang maupun institusi untuk mewujudkan sebuah visi, ialah disiplin. Madrasah bagi beliau adalah keluarga, komunikasi yang terjadi di dalamnya adalah bersifat kekeluargaan. Maka tidak heran jika bagi anggota keluarga MTS N Gubukrubuh sering kali mengisi hari libur dengan bersilaturahmi ke kediaman salah seorang dari mereka. Atau bahkan menyempatkan waktu memancing bersama di kolam madrasah, sesekali di pemancingan dan bahkan di laut. Sedangkan tugas
professional di meja madrasah dijalankan masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas dan kewenangannya. Hidden curriculum dalam mengembangkan karakter keagamaan siswa di madrasah menurutnya adalah kemampuan memanfaatkan secara maksimal seluruh sumber daya yang ada. Misalnya beberapa tahun lalu pihak MTs memanipulasi sisa matrial bangunan dengan memanfaatkannya sebagai kolam ikan air tawar. Siklus pengairannya pun menggunakan sisa bekas siswa wudlu di midho’ah madrasah. Dalam bebrapa kesempatan siswa dihimbau untuk memisahkan dan mengumpulkan sisa-sisa kegiatan yang masih bisa dipakai. Dalam waktu tertentu barang yang terkumpul akan di bawa ke tukang loak, dan uangnya masuk dalam kas OSIS. Demikian juga kantin madrasah yang amat sederhana di buat sebagai lokasi pembelajaran sikap jujur dan tanggungjawab dengan membiasakan pembeli melayani diri sendiri, membayar dan mengambil kembalian pun dilakukan sendiri. Ritual unik setiap kali waktu istirahat tiba adalah membuat sambal, ditambah gorengan dan segelas es menjadikannya jajanan khas ala siswa MTs N Gubugrubuh. Kisah pemakaian masjid desa sebagai tempat melaksanakan jamaah dzuhur pun adalah dampak dari keterbatasan. Mushola madrasah yang tidak cukup menampung seluruh siswa akhirnya mendorong guru untuk mengajukan permohonan pemakaian masjid sebagai lokasi. Takmir masjid Al Hikmah pun menyambut dengan baik maksud tersebut hingga kini. Interpretasi : Hidden curriculum di MTs N Gubugrubuh merupakan kemampuan memanfaatkan secara maksimal seluruh sumber daya yang ada. Sesuatu yang tadinya tampak tak bermanfaat, dengan sedikit kerja keras dan kreasi, menjadi sesuat yang amat berharga. Nilai yang dibiasakan adalah disiplin, keimanan dan mandiri.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah MTs N Gubukrubuh Mata Pelajaran Fiqih Kelas/Semester Alokasi Waktu 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi 4. Melaksanakan tatacara perawatan jenazah dan ziarah kubur B. Kompetensi Dasar 4.1 Menjelaskan ketentuan tentang pengurusan jenazah, ta'ziyah dan ziarah kubur C. Tujuan Pembelajaran . Siswa dapatmenjelaskan tata carcmemandikan janazah . Siswa dapat menjelaskan tatacaramengkafani janazah . Siswa dapat tatacara menjelaskan menyalatkan janazah ' Siswa dapat tatacara murjelaskan menguburk an janazah
txl2
D. E.
3 .
Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Jujur, Mandiri, Demokratis, Komunikatif , Tanggung jawab
3 r
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.
Materi Pembelajaran
r
Perawatan jenazah Metode Pembelajaran ' Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama unfuk kegiatan awal. ' Kerjak kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang perawatan j enazah danziarahkubur ' Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkemaan dengan materi kegiatan pembelaj aran ' Pameran dan Shopping : pajangan hasil diskusi/kerja kelompok dan saling mengomentari pajangan
F.
h Pembelajaran No
Uraian Kegiatan
I
Kegiatan awal : Apersepsi: Memberikan pertanyaan seputar pelajaran yang lalu dan materi perawatan ienazah dan ziarah
.
Nilai yang ditanamkan
\ilaktu 10
rnenit
IMG_0001.jpg
H.
Penilaian Nilai Budaya Dan Karakter
Indikator Pencapaian
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Tes tulis
Uraian
Jelaskan
Uraian
tatacara memandik
Bangsa
Religius, Jujur, Mandiri, Demokratis, Komunikatif , Tanggung jawab
Siswa dapat
menjelaskan tata cara memandikan janazah
Tes lisan
Siswa dapat
Tes
menjelaskan tatacara mengkafani janazah Siswa dapat menjelaskan tatacata menyalatkan janazah Siswa dapat meqielaskan tatacara menguburkan janazah
an
unjuk
Uraian
janazahl
k erja Uraian Performan
Jelaskan
tatacara mengkafa
ni janazaht Jelaskan tatacara
menyalatk an
janazahl Jelaskan
tatacara mengubur kan ianazah!
Gubuk Rubuh,28 Janaary 2012 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Wariono. S.As.. M.A NIP : 19600901 198403
I
002
Achmad Sarbini S.Ae NIP : 19690617 199003 1 001
-l
'Hr
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Mata Pelajaran Kelas I Semester Alokasi Waktu
MTsN Gubukrubuh
Al-Qur'an Hadist
utr2 4x 40 menit
A.
STANDAR KOMPETENSI 5. Membaca Al-Qur'an surat pendek pilihan
B.
KOMPETENSI DASAR 5.1 Menerapkan hukum bacaan mim sukun dalam QS Al Bayyinah dan Al Kafirun
PEMBELAJARAN -.D.' TUJUAN r Siswa mampu menerapkan
hukum bacaan mim sukun dalam Surat AtBayyinah
dan A/ Kafirun Karakter siswa yang diharapkan : Cinta ilmu, gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin ta[u, kerja sama Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif : Berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, percaya diri, keorisinilan, berorientasi ke masa depan
.
r D.
MATERI PEMBELAJARAN Penjelasan tentang hukum bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan At Kafirun
' E.
F.
METODE PEMBELAJARAN Ceramah Diskusi Tanya jawab
. . .
LANGKAH.LANGKAHKEGIATANPEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan Apersepsi : Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum membuka pelajaran Guru menunjuk beberapa siswa yang'telah baik dan lancar membaca AlQur'an untuk menjadi tutor sebaya. Untuk menarik perhatian siswa, guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran yang hendak dibahas.
3
' '
'
79
.
Guru menjelaskan secara singkat keutamaan orang yang pandai membaca AlQur'an.
Motivasi :
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SI(KD
' . 3
Kegiatan lnti Eksplorasi (peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa) Guru menjelaskan hukum bacaan mim sukun (ada tiga macam), yaitu idgom --:'rni, ikhfa'syafawi, dan izhar syafawi serta contoh-contohnya. .,,swd memperhatikan penjelasan guru dengan saksama dan mencatat halhal yang akan ditanyakan. Guru memberi kesempatan tutor sebaya sebelum memberi tugas membaca kepada masing-masing siswa. Guru menugasi siswa untuk membaca Surah al-Bayyinah dan al-Kafirun dengan menerapkan hukum bacaan mim sukun yang benar.
. |
. .
Elahorasi (peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatankegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas dan dalam.)
Konfirmasi (peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa)
3
Kegiatan Penutup Guru menyampaikan kesempatan tanya jawab kepada siswa yang belum paham terhadap materi pembelajaran. Guru memberi motivasi kepada siswa agar gemar membaca Al-Qur'an secara rutin setiap hari. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (nilai yang ditanamkan: jujur, mengetah ui kelebihan dan kekurangan); Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
.
.
. .
80
. r G. H.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau mernberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuaidengan hasil belajar peserta didik; dan Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
MEDIA/ SUMBER BELAJAR Buku paket Al-Qur'an Hadist kelas 7
. .
Jttz'Amma
PENILAIAN {
Nilai Budaya & Karakter Bangsa Cinta ilmu Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberi-kan kebajikan bagi dirinya. Mandiri Mampu menca-ri sumber belajar sendiri
.
.
lndikator Fencapaian Kompetensi Menjelaskan macam-macam hukum bacaan mim sukun Mengidentifikasi bacaan mim sukun dalam QS Al bayyinah dan Al Kafirun
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Tes Unjuk Kerja
Penugas an
Contoh lnstrumen Bacalah Surah al-Bayyinah dan al-Kafirun dengan menerapkan hukum bacaan mim sukun secara benarl
Mengaplikasikan bacaan mim sukun dalam Surat Al Bayyinah dan Al Kafirun
Kreatif Mendiskripsikan konsep dengan katakata sendiri
'
81
t.
PENILAIAN 2 Nama Kelompok
Keindahan Peta Konsep
I
2
3
Kerapihan Peta Konsep
Kelengkapan Peta Konsep 1
2
3
1
2
Skor
Nilai
3
I
t^
Nilai
J.
=
skor vano dicapai x 100 skor maksimal (9)
RUBRIK PENILAIAN DISKUSI
Nama
:
Kelompok
:
No
Aspek Penilaian
lndikator Komunikasi lesan
Penalaran
Komunikasi tulis
. . t
I
Komunikatif Ketepatan Jawaban
1
Mudah dipahami Ketepatan Jawaban
,l
Total Nilai Skor
1
2
Playen, 2 Januari 2012
Mengetahui
S.Ag., MA 1984031002
82
Skor Tema Guru
Deskriptor
s.Ag 9680221200003100{
IMG.jpg
F.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan
Waktu
Pendahuluan:
10
Apersepsi dan Motivasi : Menanyakan kepada siswa tentang Bukti/dalil kebenaran akan adanya Qadla'dan
'
.
Qadar.
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnYa dalam kehidupan
Kegiahn inti
i
.
' . '
Siswa beradu cepat
50
memasangkan kalimat acak tentang Bukti/dalil kebenaran akan adanya Qadla'dan Qadar. (EksPlorasi) Siswa Membaca dan menelaah berbagai literatur untuk menemukan bukti/dalil kebenaran akan adanYa Qadla' dan Qadar. (FksPlonast) Siswa saling menilaihasil pemasangan berdasarkan apa yang telah dibaca tentang akhlak tercela kepada diri sendiri. (Elaborasi) Siwva bertanya jawab dengan guru tentang hal-hal Yang masih belum jelas (e/aborcsr) Guru memberikan penguatan tentang kesimpulan Bukti/dalil kebenaran akan adanya Qadla' dan Qadar (Konfirmasil
Wegiahn penutup.
' . G.
5
Guru melaksanakan penilaian lisan
10
Memberikan tugas pengayaan
5
SUMBERPEMBELAJARAN . Buku paket Aqidah Akhlaq kls lX, , Al-Qufan dan terjemahnya
Aspek Life Skill Yang Dikembangkan Pemahaman Konsep
Nilaiyang ditanamkan
'Cinta
ilmu,
gemar membaca, kreatif, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja sama
H.
ASSESSMENT/PENILAIAN
Nilai Budaya Dan Karakter Banqsa
,
Cinta ilmu,
gemal rnembaca, kreatff, disiplin, mandiri; ingin tahu, kerja sama
lndikator Pencapaian
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Menjelaskan pengertian beriman kepada Qadla' dan Qadar. Menunjukkan
Tes tulis Tes Tulis
Uraian Uraian
Tes Tulis Tes Lisan
Uraian Penugasan
dalilnaqli tentang beriman kepada Qadla' dan Qadar. Menjelaskan perbedaan antara qadha
danqadar Allah. Menjelaskan hubungan antara qadha dan qadar
Allah. Menyebutkan contoh-contoh qadha dan qadarAllah seperti disebutkan dalam alQuran.
Madrasah
Tes Lisan
Penugasan
Contoh lnstrumen Jelaskan pengertian beriman kepada
Qadla'dan Qadar! Jelaskan dalil
naqlitentang beriman kepada Qadla'dan Qadar! Jelaskan perbedaan antara qadha dan qadarAllah! Jelaskan hubungan antara qadha dan qadarAllahl Sebutkan contoh-contoh qadha dan
qadarAllah seperti disebutkan dalam al-Quran!
Gubukrubuh, 11 Juli 2011 Aqidah Akhlak
iS.Ag,.M.A. 101006
RENCANA
n"ro*roo,AAN
nit urr-ARAN
(RPP)
MTsN Gubukrubuh
Madrasah Mata Pelajaran
Sej arah KebudaYaan
vfi /2
Kelas
Islam
Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa
Standar KomPetensi
4.
Kompetensi Dasar
4.1
Alokasi Wakhl
2 x 40 menit
KhulafaurrasYidin
Menceritakan berbagai prestasi
yang
dicapai
oleh
KhulafaurasYidin
A.
TujuanPembelajaran prestasi Khulafaunasyidin '. Siswa dapat Mengklasifikasi Khulafaurrasyidin yang menonjol prestasi Siswa aeput la*iaaskan
3 .
Karakter siswa Yang diharaPkan : Tangguog jawab Religius, fuiur, iutaiOiri $,ercayadiri ' Komunikatif '
B.
Materi Penbelajaran r Prestasi KhulafaurrasYidin
C.
Metode Pembelajaran Ceramah
'
TanYa Jawab
' D.
PeRugasan
Diskusi
LanekahJangkahKegiatanPembelajamn
3
Kegiatan awal Siswa berdo'a bersama dengnbimbingan guru dipelajari Ggru memotiv65i ekan pe,lrtingnya kompetensi yang akan
3
Kegiatanlnti
. r
t). EksPlorasi Dalam kegiatan eksPlorasi, : oleh Khulafaurrasyidin. Siswa dapat irdeqielaskan berbagai prestasi yan-g drcapar
.
fnAoiifri n&nnan,
Religius,
Jujw, Mandiri, percaya diri, , Kornunikntif
,
Tanggungiawab)
2). Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi,: 5 / 6 kelompok Siswa membentuk kelompok dengan bimbingan guru menjadi Siswa Mencermati cerita presta-si Khulafaurrasyidin Meirrbuat peta konsep tentang prestasi Khulafau'r'rasyidin yung Berdiskusi tentang pres-asi Khulafaunasyidin yang menoqlol. Niltti Tanggung Komunikntif percsya diri, , , Reli{us, Juiur, Mandiri,
' ' " .
ditonsnknn: iawab)
3)
Konfrmasi
Datam kegiatan Konfirmasi, gPru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa pemahaman, Gtrnr benama siswabertanya jawab meluruskan kesalahan Religtw, memberikan penguatan dan penlmpul an- Nilai yang ditanomlcai:
. '
9
Juiur, Mandii, iercaya diri, ' Komnikatif ' Tanggungjawab)
Kegiaan Alfiir
r
kebudayaan Siswa dan guru merangkum dan menyirnpulkan hentuk dan wujud diri, percaya , Mandiri, Juiur, Religius, lslam. Niti yong ditanamk,n:
Komunikatif , Tanggwng
i w sb)
' , E.
F.
Siswa dan guru melakukan refleksi pengalaman Sisw-a dan guru memncang pembelajaran berikutnya berdasarkan pembelajaran saat itu
Sumber Belajar
r . o
Buku Ayo mengenal Sejarah Kebudayaan Islam (Erlangga)
LKS SKI Intensif Ensiklopedi Islam
Penilaian
Indikator Pencapaian
Contoh Instrumen
Kompetensi
Religius, Jujur,
Mandiri,per caya diri
,
Komrmilcatif , Tanggung
jawab
.
Identifikasilah minimal tiga contoh bentuk / wqiud kebudayaan Islam
Pedoman Penskoran
:
Skor
Aspek
2
Siswa menrrliskan 3 wujud kebudayaan Islam Siswa menuliskan
I - 2 wujud kebudayaan Islam
Siswatidak dapat menyebutkan contoh wujud kebudayaan Islam
r
!
I 0
Tentukan perbedaan bentuk/wujud kebudayaan Islam dan non Islam! (Minimal duaperbedaan)
Pedoman Penskoran :
Skor
Aspek Siswa menuliskan 2 perbedaanwujud kebudayaan Islam dan kebudayaan non Islam Siswa me,nuliskan 1 - 2 perbedaanwujud kebudayaan Islam kebudayaan
2
I
non Islam Sisq'a tidak dapat menyebutkan perbedaan wujud kebudayaan Islam
kebudayaan non lslam
Nilai = skor yang diperoleh / skor maksimal X 100 Mengetahui,
S.Ag,M.A l 1984031002
Gubukrubuh, Gurumapel SKI
NrP. 1984 1 1 252005012001
0
No : U|N.02/R.Ak/PP.00.91 222 12012
PUSAT KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS ISTAM NEGERI
SUNAN KALI|AGA YOGYAKARTA
SERTIFIKAT Diberikan kepadu
Nama
: MUH NAILUL
NIM
:08410163
![ENGETAH[II
##
,.. KETUA UPT PKSI
Fakultas : Tarbiyah dan
'
S.8l.,M.Kon, 20050r I 00F
telah berhasil menyelesaikan
UJIAN SERTIFIKASI TEKNOLOGI II{FORMASI DAN KOMUI{IKASI dengan predikat
MEMUASKAN Diselenggarakan oleh PKSI UIN Sunan Kalijaga Yogyakafta pada tanggal:
27 Februari 2OL2
Fatwanto, S.S P.797701,03 200501 1 003
DAFTAR NITAI
: MUFi N'AI[-UL FURQONT : 0841-0163 : Tarbiyah d'an KeEuruan : Pendidikan Agama Islam
Narna -
NIM
Fakultas Jurusan/Prodi
Anoka
Huruf
1
Microsoft Word
85
B
2
Microsoft
65
c
3
Microsoft Power Point
100
A
4
Ihternet
70
C
80
B
,i.'*..
t'"---
Nilai
Materl
No
Excel
'
Total Nilai
^d.'
..i"$ " j"_,.:,
:;'*:"-t
atwanto, s.Si., M.Kom
"'d--#f,iip. igtioto3 2ooso1 1 oo3 Standar Nilai: Nilai Huruf Anqka A 86 - 100
71-85 56 -70
c
- 55
D
41.
0-40
B
E
Predikat Sanqat Memuaskan Memuaskan Cukuo Kurang Sanoat Kuranq
riJ$$JH {*"err$
o**ltl
**o-xrffi,'drt,ffi.
&ti$ll'9 r*llt
As^
LIIIJ
irLed UlN..
b't*
f[,ofpp_.
. *4f .
f , dFt . I
ff
g**Jtj ai< &*llt
Fr
f ;f;$
&;rrf
.rf*l
nA*Ai
Furqon' f*It , "-lftlli J*J-t t r : r[lt SJU
rY
. t Y;tF
.}t$*t 4f 3
+*tlSJt
.:rb,xItJ
AUcn;Il
4ep
r$tjt
*:F rd
TtYl .o?41*
.. *t1-.1;
.fu1e3$.
pi-, h
*.
.a
,''
'?
1
$rt*
dre
*s
J42J
RiM. KEMENTERIANAGAMA '#ffi{ urNsuNANKALrJAeAyocy'AKAnTA ruSAT BA}IASA' BUDAYA &AAIFH l{8 1 -Llll J,n..*ur"*,{drrc{paolbtp. vqE(*fo* {erg
*8t
ssff.'w
TEST OF ENGLISH COMPEIENCE CERTIFICATE t& : Utr fitft..SFP.*.9€t?"sEtt
that: Heresdth fte u*d+rs{*nd cer$fies I r_::_, ,:t.t, ., :.;.:....:::.
,
.._ti !41
,.
a
: i
Name
: ffiuh. Naitsl Furqon
Date of tsir$t
: April l0, lffit
Sex
:
l
Hale
tfiarch 2, ?II.12 by Center State Islamic Universi$
took TOFG fFest of for Language, Cutfure and Yogyakarta and got the feltCIm{n$
CONIVERTED SCORE
!s true to the
orlginal
lt.', , liir . .-* ,f
'
lr '"f/:
,;
\\n'*
fi
i:,rfJ i,b' v
Pl t I i'j i'P. t *
[.lpx,
Mz., $.A9,
s 2{'}0CI03
!M"
I 0$1
$i tt3-! tB,
s ijs lr*t r-AR xs>s
g
-t { {9,:,'a*:s, s€-dtss&F
C!
tr cg
b0
cd
(t)
J4
t\)
cl li cl
6)
14 Ut
t'< 3 ? € e
.-r-
Ei*isf,
?r
+J
\s_t <.-l
'fI
.el
rU
CI
:
\b{39s:E:
I
at
;t*F S-3*s lsi 5s
JI _Dt Yr E
GI
v, FA
a\
=q
&l dt
sr T* € E ^' E E Eia= rl p e< ad Fi€
cl M l< k tu o JI
.
: g5's: .x,i 3 e i 9r (a$E-S ;i6s 9^€F* ;'-[*E't ;l
3 !-8-bE
(n
"\ S o ts' 'q 4let-o 6i d_s;q
$i s^
+l
\
EI
8t
P
sag$ili{f t3v rJ."{rgs55d
€\ 3i3€€gFFgs€
$*€
o
-fru
€
tO :(D
G
c 'o d
A
"d et
v: ts{: v):
FIJ:
S
tr
id
ds ris : is RXE o=9 {1
()
<xh
(D
€ €
$ tl :t V: "t { {: I
F
d bI lt)
V
^9.
o\: r\9. \:
l:
*l N
gs -:si.j,:ti. o rh d
tl{
'rd
c
o
o in
f
& €!' 63 lcGt it)
H
z
dli t{$1 s
l$ ti**t:{
S:
s€
s3{s €jsE$$s st#g$3L EE ACor
g
(I)5rr
E€
Eg
gii
{*t ; j,{s:q $ ;{J s +r't :3q 3€ :i islil**.{; }*€ps BSs ::i >$ {: =.s-^* :a KgY-i-f" s *3€*$ "J sB*: txgs{q *L€ *& ,C
ti
o
*t ts{}:+t$i b *{ €yc ]E i
sgr ,dT gS $e
).:
6:
3*'ffil
j
E: E:
tt)
"\ \J
?\
$e€'H
u,
'f
'.
z
{r?
J
o b 3
iU
r')
ri( ')
lra
ffi o":
.J r\
-es>
og E> Fl
€gefu
it)
'ct (D
&" <E
1
E
:J ''5 a\
\i '{.
^o
>1 t, r.{ .; rrLi /l
*ili''
.\
,iT .\t
..
1r
r)-;{\ '
s-\ (\ Yb
tr '-l
') /-
$ -'(
?t rl
)l
v *,
is
a
-$
n
t'
<6 \)6
-
y
,i* ='tsQ uls
.v
e
{t3
.<
€n5*-1 . E =r E3 t",€ g L\)
(s(A
s.\S6 ;'{ d
E
Q "&
c.l
o ol
)
O'O
-k>
iFe*E'.s
€q€-{E s
$
.s
D C2\
no:
d
E
3' F
lb
\
,.-
\/
i€t$:\ gg€
i*)
s
d: ?:
\_--4 \=
3o 3 tr o0
-o
o
haL9!*tt
ou,
33:
nfiu*
3
s ,t
ss: :u sss
d :E6st = & *liartB :\€{*FE$ F\sS€eE :"}"
& d$
ese$ 3t1 -\< v
di-
-o9:rdA s(' c bil
-(
€
.
il"h't
=.€w pi i; Lj i* $$.
: s*3 $*
H€
! teieS *s;:3 ii€{ i *lig* :fui+$ €s s €*$ai s* ;:1$:F$ ;ss : il{r13 ;g
€*t
-=€
6 P{
=
€
i€sg E'
esei3thg $i_EB #E)Eg i,o*-"("
9
ci
Ee
-\
ci,
\5
.d
d
€$ $rB3i: i.\ '\
- crl
IVE
t
a
$
.
rO
x"$ i$" tt.-
l$5, $t
a !)
le d0)
$_ei
-z
*3
',
d
i*
Pq <*r
-Q
(\ tR:
tds
'38..
.iS* qii S; i: \i
$,
I
P3 '"S-$
$+* $rJ $* sds
)o = Q
i(D
'g t
s -{ ct
t $.
d $
,S
s
ll-sg {'
t
yq L.rb't I
J\
3
3 ^q'
* ( (v
J -s { o :E
ah
d
d
d, 6 c
s
-s
-\F {\. 8)
$ -Sl$
3.. ( N <-
/v. t
t.i
4$,: i
3+t
+
tr
(.) &€
cl
ct
CIl
.\4
GI
zF
5
) dt 9'd'd -<\-( .dio b-\ q
g EE Or cg i-
o
a
\
a
$efiE€s
P \Ytr
I'sss J.*\Y
b-\
s' t\
It t {l'lt
S':,)Q\t
d
g i.\ s -1* €--€.'(l j
{
8r ! a
U
*t)
a
t,
q€
{$
s \{$ \R,
i
r(
s Fi \s
s \+
-(6
s sd ds Y d,:. a as -d,: d ':p ...'( vAl ,R. €l- d R. S.\ d € s $$-q -$Sb$ $B s $ *1 ri. t-$
E
Y
\
q f,
s s{,$Y
\{(-/ -x hs \{ sg $ 3> ;\, lfn G. t {, *- r(v FE
Ss$s ig
EI
d.3
PI K o tf
o
{\ \ €3
{
.l _d
T
a ql
Ir
l
t
.!A {, ,3 ,5 $6
s
5
d -\5 rt *t" d\-\ d/d v t=:, 5tu d t rvS It t'5( ,t_,
vt
sdIs -{ € 'ig :{ {i $g
$s ss ut )I sts.() U
I
t\
^d $$) J( '{-k' t*s
\;5
,\t li€ R, t\. td
J
Sg ${'
)
s
d
c
* st" {$ .\\
1{
-
Si- $ili
q$
b{'
A$-j t$q rS
*.ld.?--t A --i"<\ Er ir gl'
o rd
f \d'r t;{s $
tg $* $E$; $'$iPs gt _:$ i,.es ;s t5 r 'lts*-S$*-t$3
cg
?€
1.r
.E
-d'rB
lr flr €
J
JI ,ll
It
b ^3 .giil"r $ gi
d \3 b,
rd -\g IJ
?
ttsi;l . t .v
'cl#
g)
d
& g
(
)
5
\Js
Sr-E
.Rs €LR
d
I
ld.
ls It-
l-I. l\ I
:r.
\rt
( .3' \ \.v
5. r)
v
\Y
*e s Y
\,4- (.s
s
f,s;3ittt i$+Stlltl
jtYildlri*" $E;iFg:{A
:;{ ;isJ $3 *r * {*$ii l. trj sliitr * ii ii i::39 $ugsil*u* iis$i?ii$$ +
A ti
$ s.-
.\..s\
t' {,*3git-
i ;ii
s3 g"-
$ijt*lfi aaitijg$t -8
e'J SF ss
\\
. *Tt b.t
tt ;
.\ s*
t'"
q
)its
s {{e;&
r $J$." s:x$tj "ot\
t${ S*E;
ea -E\ { ?
rf
=B-t\'.
gi$i$: g\ \ , .1--* s.
$.,
S S,
i:st$ $:.g* i
c.
s
s{ si
Fg" 6{-
..1.
.i
u\\
GI
cl
\ t ,)j s|q$,-i, F:H o! ,o
-Lt
r :* i-! :9t s rtr.:r. P
80.g
EE v.H r. '!' G)H
*.E HF M.F
\ltt Is ^tri ;
r i\i1 t*rft
t{b
1*
'.r
i$
rii
-S-F"
ilt$t
--foo
.}*{*
Tr€s
(^iu r^ tl
cl
tr
sE$
3t{* sr= \r
$**$*$--d$i3
{n
: =\
r€o d
cl
A.l
o € €
n.Y€ -iloo o
-E>> lrl
\r3$
**3 $
tt
z::
$l:lw
-s
F$di fi 5,:\: E* si O-t:c$
ssl d-
r) 5- 'n
{t s,
(.)
!j
c) € 'o at c)
V
d
{d
9.,
t€
**$
j{s iE$q d'r
{'t*S s
$,
sN(+_
; F- s'
91 .F:
$ e'.;\).s
j :-{j
-8
iE:
Si$
t
nd
ht
J
b
d
€i.= g F
{i$i
-.(
'$
lxu {":
S
{ti {
.i$ s$ ieq i+i$i*i$
d$*;o
s *Gt *
S{SAE -: .i -:
^\-
(l) U)
ql
€0)
fJi
o g IA E o €
Ee
s
d c E€ d ,5C
E 6l
ix
G(
\s
gss Og Fl
t{fr
$1 s\
tr = 5
{\
$t ;i ;X B! iN
\$r$-
trr
\jC .$'b
z F Eg
$e€E€s
tt1
c.I
R
(>
c\l
s{.
*. b: :: 3:
tY{, .j I'l i
3i {s
,ttr
-s.
\:s(.rd0..I
oDb
RO
$$$1 Esig: a,
igq
bI)
.o = (9
{.uS .r't $
I
li$s
I $ta G-* t
i$e 'r{$\
3
*{
$$
3$$$ E13$ * .S'
{.
$t
$3i i
dtR t+ i$ $ . A 't * .{
s =3
E
$ti sjg
)
s T b\
€,
J
t
I
-9s
F -J-
\s
{
1 ,_1
T\
\q!
d
$
i$ $i*i \r1
S. .3
c: -:
3 q) x
5!
Es
*:i
\ ae
r
s $ er$;iY
(s t(l
d \
tr
b0
B
1. *\]-: *x{ l.s. t
+:t x: r: ,t.
tr:q
c) F&
.s -v cl H al
M a
rA
q)
o
6l
,t:b.:
{.E JJ€
jF€ f,$.tr,t lq$iigS$l
g$'Br$
e
Hil3$
ss - :\ u) \\u.
L
5
igi
s d S ( a-{$,
lt
t
Fli
J
ts
:* .€
c) d (D
€
cl
-t:Y
bt c)
M
*X
\4.'s.
bo
(I t qA
f, g,
--
vq e .52 _4 ($ ci .fs.\; ' d4 -'qJ
3
t?
\Yl :lr
0 e=L
:'\i c\t-) s,s
{?:s $ €i< { 3
(l)
a
GI
tr{
tsi
E{ P: ss-
EE A(gP
g
js E€ 6l t!
E€ HS Nta ZF
-d +Ca
o q
\(b
.P
s3 EE A-
I6
d, \{
:oc i9$
-qs
o-I a- l.
|l
d+
d:g 't*
tlsl
F) )\.
=-S {Ls
GI
il$\
g
't
ge $s
d' -.g
C)
Hgs .ct Fra
rrl
sr
pgiiis
r.S
< 6'F
_4,r
{ii li f*i; ;+iit nil?r
3F a :9:
8fie d ..*:
€ t ;s
e€*(5i ;!
€
E-'€,
od€f \t JD
ffi$rui$$
() rt €
o0)
19
:\5Y g-{ 58 t-5=-
GI
.a
S
iil* $ |lt \{/,(
t_a*(!
6l ld 0) M (g ti t
Ft
il*fi iET;
*sI 6-s >
$e€E{n
{sliiri i€ {i { a
g €{- }
lFl i3 3
y ** ; a t i t ls3 i ':sl
*3i €rs. $.,-)tB r r fsi ^
L .
*\t? s3;sttrTF-€ s-r$ g {" 9.3'' 5r,
5$es €:tirdr{i-,s'\rs( a
s;gs
ga E5 s.( !R \ i sF i{-F t' \J
{
-9il
c{
t; gE i5i;r, rJ €g
f
*+--
i{,
r( oqA \!e
biH
b t
p (),
$r 33
s d .Cl 4l) -..S
E. '/3
J
e 4 ! b
D
-€
*td
r
ir
5
di.
{
lJ
€i €t
c
J
a
*: \s|
€E
€-t d
{g
?s s
a
9: :
(l t3: 8.
3o 3
{ \
;8A:
o
,c{
rt
J
.oo
-itg^J
5 *A
Ess
"s. lcE
gi€ €, &
€
-"r.
-o(
Ee'
_<
.s{d:
ll_!
::
.8.
ft€, .h
\S'): \f: t,
4,.
-v
e-,
€it s.4d l
s
'Yljr
a-q
i..
l
E : 3.d --r
j
i.,
5
6 RI crl
'-,J
H
F,.s 6rt 'if
_i
o= Mkr -h
d
\
e€+ s +t -siJ ld
>: -\:5: *.8 HF
6
l. .d .
M'= \ j:$ *:+ A :ao
i{{n|
9
3i<<
U)(l)
:
{iq:
r
:1 .
e:Y
fi
.3:<:
l:$r +Er,g
'11
i
. i._ hll))
Z
€ €
:o\:
g*:j: H5...
aj,4 rd-l :-!: d"" < 6'F
$ ct
ts
U
qd
E (ll (\t
*<:3
!
--d. lot: d :F:
hI rt)
M
>J:3: Sls' ':-:tsi
S* € ,o0 .a !o
& GI
H
z
ct
$
GI
tl
*tt 5
--\ cI s S s$
_tj
EL
J4
5
d
GA
I
*i ()9 (
F* ul -5 tct
E€
&tA
rx-
\/q\
B
-.: "i
vr
{i -o g' :<*
Ec s I Ec F.es Hia
,:
j $€:il i3i* { ; .EA-€ 6{tj€ J \2.
(
3et
(D (A
€cl
Y€-
qa ,{
9-\
3
cI !s)ql\ F <
-r)
* +3 **p E-' '
--g 5 a.=
s.l ;
ra
3'i'3[':i t
J
.4d
.L
<\q
€:61:
o
s.q
' s(
5 S$- r 3 s"H't $., iR
ct
)t ge
.*
iN$
=9 t3h
'l.A
*) IT) h5
.ct
q
d
d
J6
d It)
Hss + €
3
t
C)
R3
is jii
^s
€:q,: tr
6€:{:
r. B
B3
e I -l
?qt;i u)
.1.i
t3{{ < s , uE< $B $ Fsi Es i*3r 'i d $se; gc
H (l)
lr{
tiI
.
t$l i+ {t \ \
:
.o 9.8 .(.-< .Y'O 4 iDo
t 9=Ft z-o,ql cS.ig s€ I .gi
arl
{ . e.
-a
-->
t6 cs?
(
dr&
d
*b ts
I
3,
Eos
-r
q *s -i t-: -t ';-
c{
o cj
|r
; {$93
$i
--{i
t iLSl SAsi l\).,{t g i'*i: a,
YR g{i.
3i it3
Sr
$3 ri+
tli*
ii-i't* t *' t*
3*€B
rA -.9 \S
6
)
fr ct ,J
itp
TF f'=
'$t
* .s
cT
N; €{ ={
L)
s-.r
€5 *'*
-\s (t
i3 .(5 |-
p$ *,$
g
q 't
{.({ *Ab
)
c,t
d
J
-s
tq o,i g x'$ t d 3-g { i
€B
i
;is e3 $rr $
5c
q:
rd t&: A
-):
3o
.+).
\'r b0b li
b0
.o 5
o
\5:
ft \+),
H
IMG.jpg
tlifl UniversitaslslamNegeriSunanKalijaga FM-UINSK-BM-05-02/RO KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
j
Nu-a
Mahasiswa
:
NIM Pembimbing Judul
MuhNailul Furqon
:08410163 : Drs. Radino, M.Ag
: PEGEMBANGAN KARAKTER KEAGAMAAN SISWA DALAM HIDDEN CURNCULUM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GUBUKRUBUH PLAYEN GUNUNGKIDUL
Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan : Pendidikan Agama Islam :
Jurusan/Program
Studi
Konsultasi
No
Tanggal
I
23- t2-tuff
i
Tanda tangan
Materi Bimbingan
Pembimbing
ke:
\>-4
Qwrkan J",9't
2.
rry*o(
tl
?
fronst,{losr
_(
t3 -o2-t:w2
D
8t^Oto6qan f4^rpn
,{
y:-
o3.htz
k
6MNqq"^
5
>l'"v-bu.
v
Lro^btw4on BlnrPr
6
P. -
o} -$otl.
w
&w6+o,rt
)
t('o]
-Ao
-AotL
tt
A&nu
ttoonn&r
^^ Aoc 84")&
v
\,;/,,
9*nrp*'
tAn)
\v, lyn
IA4
v
g"'.
Yogyakarta, 04 Juli 2012 Pembimbing
v
Drs. Radino. M.Ae
NIP. 19660904199403 r 001
CURRICULUMVITAE
A. PRIBADI
-
Nama
MuhNailul Furqon
Tempatfanggal Lahir
Prirworcjo, 10 April 1990
Jenis Kelamin
laki-laki
Agama
Islarn
Alanat
Pogung Juru Tengah 01/04 Bayan Purworejo 54152
Telp.
;085729802083
B. ORANGTUA
l.
Namaayah
2. Nama ibu 3. Pekerjam ayah 4: Pekerjaan ibu
Istamar
Hirowati Pensirm
C. RIWAYAT
a. SDNegeri Pogmg Jrmr Tengah 0l b. MTs'Pondok Pabelan c. MA Pondok Pabelan d. UtrrI Sumo Kalijaga Yogyakarta
Lulus Tahun 2002 Lutus fun*ZOOS Lulus Tahurr 2008 Lulus Tahun2012
1
KEMENTEfTIA"V AGAMA
UNNIEB-SITAS ISLAM NEGERI ST]NAN KALIJAGA
FAKUilTAS TARBIYAH PAN KEGU*.UAN YOGYAKARTA
JIl
LaksdaAdizucipto, Telp 513056, yogyakarta;
_urN.2/
KJ.pAI/pp. A0.9/ y
t8
/2011
E-;ail:
[email protected]
Ydgllakarta 1 Desember 2011
Penunjukan Pembimbing Skripsi Kepada Yth.
: -*--!%l-r-
Bapalc{bu Drs. Radino, M.Ag Dosen Fakultss Tarbiyah UIN Suaan Kalijaga Yogyakarta
Assalamu'alaikum Wn Wb. Berdasarkan hasll rapat pimpinan Fakultas Tarbiyah IJIN Sunan Kaliiaga yogyakarta
pada tanggal
3! Novernber
2011 perihal pengajuan Proposal Skripsi Mahasis,wa Program SKS TAhrm Akademik 2010/2oll setelah proposal tersebut dapat disetujui
Fakultas, maka Bapak/Ibu telah ditetapkan sebagai pe.mbimbing skripsi saudara
:
Nuryo : Muh. Nailul Furqon NIM : 08410163 Jurusan : PAI JUdUI : IERAN MADRAS.A.H DIM1AH AI-QO}4AR{YAH DALAM N,.ffNGEMBANGzu\N KARAKTER KEAGj.IVIAAAT BAGI sISwA MADRASAH TSANAWIYAH NEGFRI GTIBLKRUBUH PLAYEN GUMJNGKIDUL .1'
Demikian agar merfadi maklum dan dapat oi raksanakan
sebaik-baiknya. ,
Was s alamu, alai k um Wn Wb.
Tembusan dikirim kepada yth':
l. KetuaJurusaqPAI
,i
:,{
2. Bina Riset/Skripsi Itl
jl
:i"ir!
\5-ai
KEMENTERIAN AGAMA UNTYERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
:*: :i t-st, l^:., li: -r ,"*f f .i: & fi.J_ .s fk. ,il\. rts? J*d.t eddl :L.;;";x.t.,R;;J
FAKULTAS TARBTYAH DAN KEGURUAN
[ffi#3 -
YOGYAKARTA
Jln. Laksda Adisucipto Telp. 513056, Yogyakarta; E-mail :
[email protected]
No. Lampiran
urN.2/KJ.pAr/pp.00.9/ L{8
Perihal
Persetujuan Tentang Perubahan Judul Skripsi
3
Yogyakarta, 23 Desember 2011
/2011
Kepada Yth. Sdr. Muh Nailul Furqon
NIM.08410163 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dengan
ini Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta setelah memperhatikan permohonan Saudara perihal seperti pada pokok surat
ini dan juga
memperhatikan alasan
saudala, dapat menyetujui permohonan Saudara untuk merubah judul skripsi seperti
berikut JUdUI
:
semUla:
PERAN MADRASAH DINIYAH AL-QOMARIYAH
DALAM
MENGEMBANGKAN MRAKTER KEAGAMAAN BAGI SISWA
MADMSAH TSANAWIYAH NEGERI GUBUKRUBUH PLAYEN GUNUNGKIDUL
Dirubah menjadi: PENGEMBANGAN KAMKTER KEAGAMAAN SISWA HIDDEN CURRICULUM
DI MADMSAH TSANAWIYAH
GUBUKRUBUH PLAYEN GUNUNGKIDUL
Demikian semoga dapat menjadikan maklum bagi semua pihak yang terkait.
Wassalamutalaikum Wr.Wb.
ffi
#g &-T *%VHii#Tembusan dikirim kepada yth 1. Dosen Pembimbing 2. Pembantu Dekan I
3.
Arsip
:
DALAM NEGERI
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS TARBIYAH DAFI KEGIJRUAN Jl, Lakstlu Adisucipn. Yog.ytlVqta Telp. (0274)
Nomor Larnpiran Perihal
-
513056 Fax. 519734 E-mail:
[email protected]
:
UIN.02/DT. I /TL.00AygY20t
:
I
l
Yogyakarta, 28 Dese.mber 2011
Benclel Proposal : Permohonan lzin Penelitian I(epacla
Yth. I(epala MTs N Gubulaubuh Di Gnrurgl
t
t' tt I a ilrum
wr- wb.
I)urglin horrnat, kami beritahukan bahwa untuk kelengkapan penyusunan "PEGIIMBANGAN KARAI
Skripsi tlurgln juelul :
nralra.sislu lcami
Narrta
:
Semester
: Muh Nailul Furclon : 08410163 : VII
Alarnnt
: Pendidikan Agama Islam : "ll rimoho, Gendeng cK 4 RT 85
No.
Induk
.lurusan
Rw 20 No 980 yogyakarta rriengaclakarr penelitian di : Madrasah rsanawiyah Negeri Gubukrubuh Playen Gunungkidul, DIy Mctoclc pcngumpulan data : Observasi, angket, wawancara, catatan lapangan dan dokurnentasi Adirptrn v'rl
untuk
I'V u :; :; a t u n
t
u' n I a i kum wr.u,b,
1972031$
Tembusan: 1. Dekan (Sebagai laporan) 2. Ketua Jurusan Penclidikan Agarna Islarn 3. Mahasrswa Yang bersangkutan (untuk dilaksanakan) 4. Arsip
PEMERINTAH KABUPATEN GUNTJNGKIDUL
KANTOR PELAYANAN TERPADU Alamat : Jalan Brigien Katarnso No.
I Tlp (0274) 391942
Wonosari 55812
SURAT KETERANGAN / IJIN Nomor : 001/KPTS/I/2012 Membaca
Mengingat
Surat dari Setda Propinsi DIY, Nomor :07018575N/12/2011 tanggat 29 Desember 2017, hal : Izin Penelitian
l. 2.
Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1983 tentang Pedoman Pendataan Sumber dan Potensi Daerah;
Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 61 Tahun 1983 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelaksanaan Penelitian
3.
dan
Pengernbangan di lingkungan Departemen Dalam Negeri;
Surat Keputusan Gubernur Daeratr lstimewa Yogyakarta Nomor 38/IU2AQ4 tentang Pemberian Izin Penelitian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
Diijinkan kepada
Lokasi Penelitian
MUH NAILUL FURQON 08410r63 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto Yogyakarta Gendeng GK Mo.980 Baciro Yogyakarta Ijin Penelitian dengan judul "PENGEMBANGAN KARAKTER KEAGAN4TAu{N SISWA DALAIU HIDDEN CURRICULUM Di MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI G{.iBUKRUBUH PLAYEN GI.JNTINGKIDUL'' MTs N Gubukrubuh Playen
Dosen Pembimbing
Drs. Radino, M.Ag
Waktunya Dengan ketentuan
04 Januari s.d. 04
Nama
NIM FakultasAnstansi
Alamat Instansi Alamat Rumah Keperluan
Apnl20l2
Terlebih dahulu memenuhi/melaporkan diri kepada Pejabat setempat (Camat, Lurah/Kepala Desa" Kepala Instansi) uutuk mendapat petunjuk seperlunya. l. Wajib menjnga tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat 2. Wajib memberi laporan hasil penelitiannya kepada Bupati Gunungkidul (cq. Kepala BAppEDA Kab. Gunungkidul ). 3. Ijin ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan Pemerintah dan hanya diperlukan untuk keperluan ilmiah. 4. Surat ijin ini dapat diajukan lagi untuk mendapat perpanjangan bila diperlukan sesuai aturan yang berlaku. Surat ijin ini dibatalkan sewaktu-waktu apabila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan tersebut diatas. Kemudian kepada para Pejabat Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan seperlunya.
5.
di : Wonosari : 3 Januari 20 I 2
Ter-nbusan disampaikan keoada Yth.
l. Bapak Bupati Gunungkidul (sebagai laporan); 2. Kepala BAPPEDA Kab. Gunungkidul; 3. Kepala Dinas Pcndidikan Pemuda dan Olah raga Kab. Cnrnungkidul; 4. Kepala Badan Kesbangpolinmas dan PB, Kab. Gunungkidul; 5. Kepala Sekolah MTs N Gubukrubuh Playen; 6.
Anip.
PE M ERI Kom
NTAH
P
ROVIN$I DAERAH ISTIM EWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH
pr
eks Kepatih
a
n,
t"" ri"jT+lfliRT^,ff
lif
628
1
1
-
s6281 4
(
H
untins )
$URAT KEIERANFAN / IJIN 070t8575Nt12t2011 Membaca surat : Tanggal :
Dekan Fak. Tarbiyah & Keguruan UIN yogyakarta Nomor perihal Desember?}ll
29
: :
UlN.02/DT.1/TL.00./9483/2011 Permohonan ljin Penelitian
Mengingat ; 1' Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi perguruan Tinggi Asing, Lembaga Pene.litian dan Pengembangan Asing, Bada-n Usaha Asinj dan'orang nsin! oaraii melakukan Kegitan Penelitian dan pengembangan di lndonesia;
ai tanun 2007, tentang pedoman penyelenggaraan Penelitian {an Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Nege-ri oan pemerintarrDaerl-h; 3. Peraturan Gubernur Daerah lstimewi Yogyakarib Nomor 37 ranun iooa, tentang nincian Tugas dan Fungsi Satuan organisasi di Lingkungali Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan perwakilan Ralryat Daerah. 4' Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 200g tentang pedoman pelayanan Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, pengembangan, pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa yogyakarta. 2. Peraturan lilenteri Datam Negeri Nomor
DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan kepada: Nama Alamat Judul
MUH NAILUL FUROON NIP/NIM : 08410163 Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta PENGEMBANGAN IGRAKTER KEAGAMAAN SISWA DALAM HIDDEN CURRICULUM DI MADRASAH TSANAWIYAH NEG ERI GUBUKRUB UH PLAYEN GUN UNGKIDUL - Kota/Kab. GUNUNG KTDUL 29 Desember 2011 sld 29 Maret2012
Lokasi Waktu
Dengan Ketentuan
1'
2' 3'
4'
t'
Menyerahkan surat keteranganfrjin survei/pe_neli!:1f:F:9an/pengembangan/pengkajian/studi tapangan *) dari Pemerintah Provinsi DIY kepada BupatiMalikota.melaiui i""tituiiia"doerwenang mengeluarkan ijin dimaksud; Menyerahkan soft copy hasil penelitiannya, baik kepada cuodrnui Daerah rltirun-" %Jfatarta melalui Biro Administrasi Pembangunan setda Provinsi DIY dalam (cD) maupun mengunggah (upload) melalui website adbangjogjaprw.go.id dan-menunjuk$n cgtal€n"nrp""ici.r. asii yang suobn isantin dan oiSuoilricap instlusi; ljin ini hanya dipergunakan untuk keperluin ilmiah, dan p"ni"g";'rgli" wajib mentaati-reieniuan yang bertaku di lokasi kegiatan;
ljin. penelitian dapat diperpanjang maksimal 2 (dua.) kali dengan menunjukkan surat ini kembali sebelum berakhir waktunya seterah mengajukan perpanjangan metaufweusite ufo"ngjoci"prov,go.id;
g'S,Jffu diberikan dapat dibatalkan- se-waktu-waktu apabiti
"t;;;ir;g
ijin
ini tidak memenuhi ketentuan yang
Dikeluarkan di Yogyakarta Pada tanggal 29 Desember 20.1 1 A.n Sekretaris Daerah
Tembusan,: 1' Yth. Gubemur Daerah lstimewa yogyakarta (sebagai laporan); 2. Bupati Gunung KidulCq. KppTSp 3. Ka. Kanwil Agama prov. Dly 4. Dekan Fak. Tarbiyah & Keguruan UIN yogyakarta 5. Yang Bersankutan
KEMENTRIAIY AGAMA MADRASAH TSANAWTYAII NEGERI GUBT]KRT]BUH Alamat: Gubulerubuh, Cetas, Playen, Gununhidal, D.f Yogwkarta 55861 Telp, 02748535410
suRAS PSRNY+TAAN n0l2
No. Mts.l? 3.841 PP.O0.slrdg
Yang bertandataaggal di hawah ini:
SAg.M.A
Nama
: WARIONO,
NIP
: 19600901 198403
Pangkat/ Gol
: Pembina/
Jabatan
: Kepala
I AA2
IV a
MTsN Gubukrubuh Playen Grmungkidul
Menyatakan bahwa: Na:rra
MUH. NAILUL FURQON
NIM
08410163
Jurusan
Pendidikan Agama Islam
Semester
VIII
Tempal Taaggallahir
Purworejo,
l0 April 1990
Telah benar-benar melakukan penelitian di MTsN Gubukrubuh sejak tanggal AZ larnllrari- A2 April 2012 untuk keperluan pen)nr$man skripsi yang berjudul "Pengembangan Karal*er Keagamaan Siswa Dalam Hidden Currieulum Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Gubulvubuh Playen Gunungkidul"
Demikianlah surat pernyataan
ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
I hfiz012
{
, S.Ag.,M.A )01 198403 I 002