Pengembangan Industri Kreatif S.B.Hari Lubis Institut Teknologi Bandung
[email protected]
Rapat Kerja Departemen Perindustrian 2008 Jakarta 26-29 Pebruari 2008
Pendahuluan Industri Kreatif : mulai menarik dan berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia Istilah “Industri Kreatif” muncul pertama kali awal tahun 1990an oleh Partai Buruh Australia (bentuk baru penciptaan lapangan kerja) dikembangkan lebih lanjut di Inggris Î 1997, Perdana Menteri Tony Blair membentuk Tim Industri Kreatif Inggris
Apa sesungguhnya Industri Kreatif ? belum sepakat Î definisi berbeda satu sama lain
Creative industry refers to a set of interlocking industry sectors, and are often cited as being a growing part of the global economy. The creative industries are often defined as those that focus on creating and exploiting intellectual property products; such as music, film, and games, or providing business-to-business creative services such as Advertising, Public Relations and Direct Marketing. Aesthetic live performance experiences are also generally included, contributing to an overlap with definitions of Art and Culture, and sometimes extending to include aspects of Tourism and Sport. Economic activities focused on designing, making and selling objects such as jewellery, haute couture or fine art also often feature in definitions of the sector because the value of such objects derives from a high degree of aesthetic originality. (Wikipedia)
Creative industries produce and distribute goods and services centred around texts, symbols and images. They are a distinct cluster of knowledge-based activities operating under prescribed intellectual property regulations, combining artistic talents and experimental endeavor with advanced technology and techniques. The core activities include music, audio-visual (including film and TV), software, videogames, and publishing. (UNCTAD)
definisi masih berkembang Î cenderung mengaitan Industri Kreatif dengan aspek seni, budaya, dan keindahan, walaupun juga dipadukan dengan aspek teknologi. Î bisa dilihat dari cakupan kegiatan di berbagai negara, termasuk
Indonesia
Inggris
Malaysia
Hongkong
• Periklanan • Kesenian dan Barang Antik • Kerajinan Tangan • Desain • Tata Busana • Film dan Video • Perangkat lunak hiburan interaktif • Musik • Seni Pertunjukan • Penerbitan • Jasa Komputer • Televisi • Radio
• Mengandung konten kreatif (mis. desain grafis,multimedia,bran ding, arsitektur,seni) • Animasi • mengandung konten bergerak • Rumah Produksi dan Film • Lembaga Kreatif (mis. perg. tinggi) • Solusi Teknologi Informasi • Pembelajaran Elektronik (e-learning) • Permainan (Games) • Simulasi Dunia Maya
• Periklanan • Arsitektur • Kesenian dan Barang Antik • Komik • Desain • Tata Busana • Film • Permainan Komputer • Musik • Seni Pertunjukan • Penerbitan • Perangkat Lunak dan Jasa Teknologi Informasi • Televisi
Indonesia (Departemen Perdagangan)
• Jasa Periklanan • Arsitektur • Seni Rupa • Kerajinan • Desain • Mode (fashion) • Film • Musik • Seni Pertunjukan • Penerbitan • Riset dan Pengembangan • Software • TV dan Radio • Mainan • Videogame
• Peran Industri Kreatif dalam perkembangan ekonomi dunia mulai signifikan : UNCTAD : sumbangan Industri Kreatif 7% total PDB dunia negara-negara pendapatan rendah/menengah 5% PDB. • Kontribusi Industri Kreatif terhadap PDB dan penyerapan TK : Sumbangan Industri Kreatif dalam PDB
Tenaga Kerja diserap Industri Kreatif
2%
3,7%
Selandia Baru
3,1%
3,6%
Australia
3,3%
3,7%
Inggris
7,9%
4,2%
Negara
Hong Kong
Pengembangan Industri Kreatif di Indonesia • perhatian terhadap perkembangan Industri Kreatif mulai muncul • dalam jumlah terbatas, kegiatan beberapa perusahaan yang termasuk Industri Kreatif sudah berlangsung lama • beberapa daerah/lembaga pendidikan tinggi/lembaga pemerintah mulai menaruh perhatian Î tahapan pertumbuhan awal Î peluang, memikirkan dan merencanakan pengembangan Industri Kreatif secara lengkap dan menyeluruh Î dapat berjalan dengan baik, bisa memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan ekonomi • Pola pengembangan perlu mempertimbangkan perbedaan kondisi Indonesia dengan negara dimana Industri Kreatif telah berkembang • Perumusan perlu diawali penelaahan lengkap untuk memahami fenomena munculnya Industri Kreatif dan komponen-komponen dalam pertumbuhannya
Perbedaan Kondisi Indonesia dengan Negara Industri Kreatif yang Telah Berkembang • Berbagai definisi cenderung mengkaitkan Industri Kreatif dengan aspek-aspek seni, budaya, dan keindahan ,juga melibatkan industri yang berkaitan dengan teknologi komputer/informasi dan entertainment Î jenis kegiatan industri tanpa kaitan dengan aspek-aspek itu tidak
tercakup definisi Industri Kreatif Î pengembangannya terabaikan • Pengamatan lapangan di Indonesia : kegiatan industri bisa tumbuh di sektor industri manapun, tanpa kaitan aspek seni, budaya, keindahan. • definisi kemungkinan muncul karena penyediaan kebutuhan masyarakat telah lengkap Î tidak tersedia “ruang” untuk mengembangkan gagasan kreatif di sektor industri yang relatif sudah berkembang lama Î pertumbuhan Industri Kreatif hanya memiliki saluran ke arah seni, budaya, dan estetika, atau yang berkaitan dengan sesuatu yang relatif baru seperti teknologi komputer dan teknologi informasi
Kondisi Luar Negeri
kebutuhan masyarakat tersedia lengkap
Kondisi Dalam Negeri
Industri Kreatif Industri Kreatif penyediaan kebutuhan masyarakat Lengkap
Industri Kreatif tumbuh ke arah seni, budaya, estetitka
penyediaan kebutuhan masyarakat Belum Lengkap
Industri Kreatif tumbuh ke arah seni, budaya, estetitka dan juga bisa tumbuh ke arah yang lain
Industri Kreatif tumbuh ke arah seni, budaya, estetitka Industri Kreatif juga tumbuh ke arah yang lain
Komponen atau Elemen-elemen Persyaratan Tumbuhnya Industri Kreatif • Pengamatan lapangan : Industri Kreatif tumbuh jika komponen atau elemen-elemennya tersedia lengkap dengan volume yang memadai untuk memperoleh keuntungan • Elemen-elemen itu a.l. : • ketersediaan tenaga kerja dengan keterampilan yang memadai • ketersediaan bahan baku • ketersediaan pasar (jumlah konsumen dan kekuatan daya belinya) • Diduga masih ada elemen-elemen lain yang menunjang muncul dan tumbuhnya Industri Kreatif, contoh : kepadatan daerah (memungkinkan para pelaku Industri Kreatif bertemu Î melahirkan gagasan mengembangkan suatu kegiatan)
• kelengkapan dan persyaratan berbagai komponen atau elemen penunjang muncul/tumbuhnya Industri Kreatif bisa dipelajari dari Industri Kreatif yang sudah ada contoh : • pelaku industri clothing di Bandung merasakan lonjakan konsumen setelah jalan tol Cipularang dioperasikan • seorang developer besar Jakarta ternyata gagal menumbuhkan sentra jeans seperti Cihampelas • Contoh-contoh ini menunjukkan : • ada komponen atau elemen-elemen persyaratan yang merupakan persyaratan sekaligus penunjang muncul dan tumbuhnya Industri Kreatif tertentu Î pemahaman akan kelengkapan dan persyaratan ini dapat membuat program pembinaan dan bantuan akan menjadi lebih tepat pada sasaran
Penutup • Pengembangan Industri Kreatif : • perlu diawali dengan penetapan definisi Industri Kreatif secara bijaksana - tidak mengabaikan kegiatan industri yang tidak berkaitan dengan aspek seni, budaya, dan estetika • mulai dengan mencoba mendapatkan gambaran lengkap dan jelas tentang berbagai komponen/elemen yang mendorong muncul dan tumbuhnya Industri Kreatif sehingga program pengembangan Industri Kreatif dapat dilaksanakan secara efektif ooo
Bandung, 25/02/08 SBL