Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL TAHU PADA SENTRAL INDUSTRI TAHU DAN TEMPE DESA SEPANDE KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO Fajrur Rakhman Holle dan Retno Mustika Dewi Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected]
Abstract Small industries soybean stand out in the sepande village of 1999 and prospects for the development of small industries soybean quite well, this is evidenced by the industry still goes out until now. However, the development of small industries soybean in sepande village until now is not maximized, since the passage of small industries soybean not accompanied by the addition quantity of production so that production is not increased. With the use of high quality raw materials, fuel available and the technology development of small industry should know more signifikant. This study was conducted to determine the development of small industries soybean in depande village candi subdistrict didoarjo regency. In this research uses descriptive research with a qualitative approach, so that the results of the research will be described and analyzed in accordance with the conditions or circumstances that occur in the field. Data collection techniques used include: 1) Observation informant, 2) Interview, 3) Documentation. Based on the research result shows that: the small industries soybean stands out in the s epande village from 1999 to the present. Developing small industries soybean because of the experienced human resources, the use of high quality raw materials, availability of fuel, and the availability of boiler technology. With the availability of boiler technology entrepreneurs began to leave the traditional production process. It is very helpful to know the process of the production of small industries in the Sepande village due to the use of technology can increase the quantity of production small industries soybean. By utilizing experienced human resources and labor entrepreneurs small industries soybean to solve problems and make decisions for the current production of raw material price increases. With raw material of very, fuel available, and the use of technology in the production of steam out the need for improvement and repair of production equipment production environment so as to improve the development of the small industries soybean. With the development of small industries know can provide benefits to the entrepreneurs know that it can increase the quantity of production out of the increase in the quantity of income entrepreneurs small industries soybean will grow. Keywords: Development, soybean industry, production
Abstrak Industri kecil tahu di Desa Sepande berdiri dari tahun 1999 dan prospek berkembangnya industri tahu cukup baik, hal ini dibuktikan dengan masih berjalannya industri tahu hingga sekarang. Akan tetapi pengembangan industri kecil tahu di Desa Sepande sampai sekarang belum maksimal, karena berjalannya industri tahu tidak diiringi dengan penambahan kuantitas produksi sehingga hasil produksi tidak bertambah. Dengan adanya pemanfaatan bahan baku yang berkualitas, bahan bakar yang tersedia dan teknologi seharusnya pengembangan industri kecil tahu lebih signifikant. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan produksi industri kecil tahu di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, sehingga hasil penelitian akan diuraikan dan dianalisis sesuai dengan kondisi atau keadaan yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1) Observasi Informan, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : industri tahu di Desa Sepande berdiri dari tahun 1999 hingga sekarang. Industri kecil tahu berkembang karena adanya sumber daya manusia yang berpengalaman, penggunaan bahan baku yang berkualitas, ketersediaan bahan bakar, dan ketersediaan teknologi ketel uap. Dengan tersedianya tekhnologi ketel uap para pengusaha mulai meninggalkan proses produksi secara tradisional. Hal ini sangat membantu proses produksi indutri kecil tahu tahu di Desa Sepande karena penggunaan tekhnologi dapat menambah kuantitas produksi industri kecil tahu. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang berpengalaman pengusaha tahu dan tenaga kerja untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan untuk produksi saat kenaikan harga bahan baku. Dengan bahan baku yang berkulitas, bahan bakar yang tersedia, dan penggunaan tekhnologi ketel uap dalam produksi tahu perlu adanya perbaikan peralatan produksi serta perbaikan lingkungan produksi sehingga dapat meningkatkan pengembangan industri tahu. Dengan adanya pengembangan industri kecil
1
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo tahu dapat memberikan manfaat pada pengusaha tahu yaitu dapat menambah kuantitas produksi tahu dari bertambahnya kuantitas pendapatan pengusaha tahu akan bertambah. Kata kunci: Pengembangan, industri tahu, produksi.
dengan
PENDAHULUAN
industri
pengembangan
Industri kecil termasuk industri yang harus
kecil
industri
tempe
kecil
tahu
maka sangat
meningkatkan
diperlukan karena terlihat bahwa jumlah usaha
kesempatan yang lebih merata, penciptaan
dan penyerapan tenaga kerja masih kurang,
keseimbangan peran serta masyarakat dan
karena mengingat bahan baku yang digunakan
kepemilikan usahanya yang lebih sehat. Industri
sama. Pada dasarnya tahu terdiri dari protein
kecil tahu di Desa Sepande berdiri dari tahun
dan air sehingga tinggi kadar proteinnya. Tahu
1999 dan prospek berkembangnya industri tahu
terbukti mengandung 65% protein yang dapat
cukup baik, hal ini dibuktikan dengan masih
dimanfaatkan tubuh serta memiliki daya cerna
berjalannya industri tahu yang berdiri dari tahun
yang tinggi, yakni sebesar 85% - 98%. Tahu
1999 hingga sekarang. beberapa jenis industri
mengandung sekitar 80% asam lemak tak
pengolahan pangan terdapat di Desa Sepande.
jenuh, sehingga tidak mengandung kolestrol.
Industri kecil tempe merupakan industri kecil
Karena kandungan hidrat arang dan kalorinya
dengan jumlah unit usaha dan tenaga kerja
rendah, Tahu sangat baik menjadi salah satu
terbanyak, hal ini dikarenakan industri tempe
menu diet rendah kalori (Margono 2007).
dikelola oleh per orang dengan jumlah 270
Berdasarkan kandungan gizi pada tahu tersebut
pengusaha
serta tenaga kerja yang diserap
menunjukkan bahwa industri tahu mempunyai
sebanyak 540 berasal dari anggota keluarga
prospek yang baik untuk dikembangkan di Desa
sendiri sehingga dapat dikatakan hampir semua
Sepande
dikembangakan
untuk
masyarakat di Desa Sepande bekerja sebagai
Pengembangan industri tahu di Desa
pembuat tempe. Sedangkan industri kecil kripik
sepande tidak lain karena adanya bahan baku
tempe mempunyai jumlah usaha yang sedikit
yang berkualitas, bahan bakar yang tersedia dan
yaitu 3 dan jumlah tenaga kerja yang rendah
teknologi dalam proses produksi. Akan tetapi
yang diserap yaitu 21 tenaga kerja, hal ini
pengembangan industri kecil tahu di Desa
dikarenakan proses pengolahan kripik tempe
Sepande sampai sekarang belum maksimal,
sangat mudah sehingga tidak membutuhkan
karena berjalannya industri tahu tidak diiringi
banyak tenaga . Dan salah satu industri
dengan
pengolahan pangan yang masih berkembang di
sehingga hasil produksi tidak bertambah.
Desa adalah industri kecil tahu.
Dengan adanya pemanfaatan bahan baku yang
penambahan
kuantitas
produksi
berkualitas, bahan bakar yang tersedia dan
Industri tahu di Desa Sepande berjumlah 6 dengan 38 tenaga kerja, jika dibandingkan 2
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
teknologi seharusnya pengembangan industri
barang
dengan
menggunakan
sarana
dan
kecil lebih cepat.
peralatan, seperti mesin, untuk menghasilkan
Hal ini perlu adanya pengembangan
barang (jadi) atau jasa (Sigit Winarno dan
industri kecil tahu karena industri tahu terus
Sujana Ismaya, 2007: 252). Sedangkan dalam
bertambah akan tetapi kuantitas produksi dan
artian lain industri adalah suatu unit (kesatuan)
hasil
dalam
usaha yang melakukan kegiatan ekonomi,
pengembangan industri tahu masih kurang
bertujuan menghasilkan barang atau jasa, dan
signifikan. Karena konsumen banyak yang
terletak pada suatu bangunan atau suatu lokasi
menyukai produk tahu, hal ini dikarenakan rasa
tertentu serta mempunyai catatan administrasi
yang nikmat dari tahu dan dapat diolah menjadi
tersendiri mengenai produksi dan struktur
berbagai
Maka
biayanya (Badan Pusat Statistik 2000). Dalam
perlunya pengembangan industri tahu karena
menjalankan industri dibutuhkan suatu kegiatan
dengan adanya pengembangan industri kecil
produksi
tahu di Desa Sepande dapat memberikan
menciptakan barang yang akan ditawarkan atau
manfaat
didistribusikan kepada masyarakat luas.
produksi
atau
macam
untuk
olahan
kemajuan
makanan.
pengusaha
tahu
yaitu
peninggkatan hasil produksi tahu dan lebih berkembang.
Perumusan
kegiatan
yang
bertujuan
Kegiatan produksi tidak akan terwujud dan
(1)
terlaksana tanpa adanya alat atau benda yang
Bagaimana pengembangan industri kecil tahu di
digunakan untuk memproduksi suatu barang.
Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten
Jadi diperlukan adanya faktor-faktor produksi
Sidoarjo?
manfaat
untuk menciptakan atau menghasilkan benda
pengembangan industri kecil tahu pada industri
atau jasa (Purwo, 2000). Dari definisi yang
kecil tahu di Desa Sepande Kecamatan Candi
telah dikemukakan sebelumnya maka dapat
Kabupaten Sidoarjo? Fokus penelitian (1)
ditarik kesimpulan bahwa industri adalah
Untuk mendeskripsikan pengembangan industri
kegiatan
kecil tahu di Desa Sepande Kecamatan Candi
memproses serta menghasilkan barang dan atau
Kabupaten Sidoarjo (2) Untuk mendeskripsikan
jasa dengan menggunakan sarana tertentu
manfaat pengembangan industri kecil tahu pada
sehingga nilai guna (utility) dari barang tersebut
industri kecil tahu di Desa Sepande Kecamatan
meningkat
Candi Kabupaten Sidoarjo.
Industri Kecil
(2)
masalah
yaitu
Bagaimana
ekonomi
dalam
mengolah
atau
Industri kecil adalah kegiatan industri yang KAJIAN PUSTAKA
dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang
Pengertian Industri
pekerjanya merupakan anggota keluarga sendiri
Industri adalah kegiatan ekonomi dengan
yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Industri
memproses atau mengolah bahan-bahan atau
kecil dapat juga diartikan sebagai usaha 3
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
produktif diluar usaha pertanian, baik itu
industri kecil sangat cocok dikembangkan di
merupakan mata pencaharian utama maupun
pedesaan.
sampingan (Sigit Winarno dan Sujana Ismaya,
b) Industri digolongkan dalam beberapa macam
2007: 270). Dalam artian lain industri kecil
yaitu industri rumah, industri kecil, industri
adalah industri yang bergerak dengan sejumlah
sedang, dan industri besar.
tenaga kerja dan modal kecil, menggunakan
c) Industri kecil tahu termasuk kedalam industri
teknologi sederhana tetapi jumlah keseluruhan
kecil karena menurut kriteria tenaga kerja
tenaga kerja mungkin besar karena merupakan
termasuk ke dalam industri kecil yaitu
industri rumah tangga (Purwo, 2000).
dengan tenaga kerja 5 - 19 orang
Selanjutnya industri kecil tahu merupakan
Upaya Pengembangan Industri Kecil
perusahaan perorangan dengan bentuk usaha
Upaya-upaya pengembangan usaha kecil
paling murah, sederhana dalam pengolahannya,
berdasarkan pasal 14 UU No. 9/1995 (dalam
serta usaha tersebut dimiliki secara pribadi yang
Anoraga, 2002: 229) tentang usaha kecil,
untung ruginya ditanggung pribadi (Sugiyono
dirumuskan bahwa Pemerintah, dunia usaha dan
2008). Menurut Badan Pusat Statistik tahun
masyarakat
2002 Industri di Indonesia dapat digolongkan
pengembangan usaha kecil dalam bidang:
ke dalam beberapa macam kelompok. Industri
1) Produksi dan pengolahan
didasarkan
2) Pemasaran
pada
banyaknya
tenaga
kerja
melakukan
dibedakan menjadi 4 golongan yaitu :
3) Sumber Daya Manusia
1) Industri besar memiliki jumlah tenaga kerja
4) Teknologi.
100 orang atau lebih.
pembinaanbdan
Kelebihan dan Kelemahan Industri Kecil Industri kecil memiliki ciri-ciri skala usaha
2) 2Industri sedang memiliki jumlah tenaga
kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal
kerja antara 20–99 orang.
dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan
3) Industri kecil memiliki jumlah tenaga kerja
menyebar
antara 5–19 orang.
(Sumber:
www.shvoong.com).
Sehingga dari ciriciri tersebut dapat diuraikan
4) Industri rumah tangga memiliki jumlah
beberapa kekuatan dan kelemahan industri kecil
tenaga kerja antara 1–4 orang.
sebagai berikut:
Dari beberapa definisi diatas, secara umum
1) Skala usaha kecil
terdapat kesamaan sifat dan karakter tentang
Salah satu karakter penting dari industri
industri kecil antara lain : dimiliki
kecil adalah skala usahanya yang relatif
pribadi, menggunakan teknologi sederhana,
kecil. Meskipun batas atas kategori usaha
serta tenaga kerja relatif sedikit, karena itu
kecil adalah dengan omset maksimal 1
a) Memiliki
modal
kecil,
usaha
miliar, 4
namun
dalam
kenyataannya
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
sebagian besar usaha kecil justru memiliki
memproduksi sesuatu yang diminta oleh
omset dibawah 500 juta. Mengacu pada
pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha
argumentasi bahwa salah satu sumber
industri kecil lebih kepada production
keunggulan adalah melalui economies of
oriented, memproduksi sebaik mungkin apa
scale, maka akan sulit bagi usaha berskala
yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada
kecil secara individual untuk bersaing
ketersediaan
dengan usaha berskala besar dalam suatu
Karakter aktivitas bisnis industri kecil
aktivitas bisnis yang sama.
seperti ini menghasilkan produk-produk
sumberdaya
yang
ada.
unggulan yang komparatif pada masing-
2) Padat karya pada
masing wilayah. Kesinambungan usaha
umumnya sangat padat karya. Kegiatan
yang berbasis sumberdaya alam tentu
produksi yang melibatkan banyak tenaga
sangat rentan, manakala industri kecil
kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas
terlibat dalam aktivitas produksi yang
yang menghasilkan produk yang berciri
mengeksploitasi sumberdaya alam yang
hand made. Produk industri kecil yang
tidak terbaharui.
Produk
usaha
berskala
kecil
4) Pelaku banyak
bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada
Pada aktivitas bisnis industri kecil
kurangnya aspek presisi dan kesulitan
hampir tidak ada barrier to entry, baik dari
untuk distandarisasi. Disamping memiliki
aspek teknologi, investasi, manajemen,
kelemahan,
yang
perlindungan hak intelektual, maka sangat
mengandalkan keterampilan individu tentu
mudah bagi masyarakat untuk masuk ke
juga
dalam industri yang digeluti oleh industri
aktivitas
memiliki
bisnis
keunikan,
sehingga
mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan
kecil.
produk industri kecil dapat dikembangkan
sangat banyak pelaku bisnis industri kecil
sebagai sumber keungulan menghadapi
dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu.
produk-produk yang berbasis pabrikasi
Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat
(produk cetak).
baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di
konsekuensinya
relatif
lain pihak industri kecil sering dihadapkan
3) Berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya
pada kondisi dimana banyak industri kecil
alam
sebagai produsen menghadapi kekuatan
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di
monopsonis.
kalangan industri kecil pada umumnya
5) Menyebar
adalah lebih kepada upaya melakukan
Aktivitas bisnis industri kecil dapat
aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya
Sebagai
yang
ada,
dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah
ketimbang 5
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
Dengan
1) Industri kecil dan rumah tangga mampu
dapat
menyerap tenaga kerja. Kecenderungan
mengembangkan jaringan yang efektif,
menyerap banyak tenaga kerja umumnya
maka konsep global production dapat
membuat banyak industri kecils intensif
dipenuhi, karena industri kecil mampu
pula dalam menggunakan sumber daya alam
menghasilkan produk di mana saja dan
lokal, sehingga akan menimbulkan dampak
memasarkannya ke mana saja serta kapan
positif terhadap peningkatan jumlah tenaga
saja. Dengan kata lain produk industri kecil
kerja, pengurangan jumlah kemiskinan,
yang sejenis sangat mudah diperoleh
pemerataan dalam distribusi pendapatan,
masyarakat dimana saja dan kapan saja
dan pembangunan ekonomi di wilayah
air
serta
demikian,
diberbagai bila
sektor.
industri
kecil
tersebut.
Manfaat Pengembangan Industri Kecil Tahu
2) Pengembangan
Industri kecil tahu memberikan manfaat
cara
industri
skala
kecil
yang
dinilai
besar
terhadap
peningkatan
kesejahteraan
sosial
merupakan
ekonomi
masyarakat,
peningkatan
sosial
peranannya dalam pengembangan industri
ekonomi masyarakat diperoleh tidak hanya
manufaktur (Mudrajad Kuncoro, 2007 :
kepada pemilik industri kecil tahu, akan tetapi
363). Beberapa dampak positif industri yang
juga pada masyarakat sekitar. Manfaat yang
juga menjadi peranan industri kecil dalam
diberikan oleh industri kecil sebagai berikut :
kehidupan masyarakat, antara lain:
1) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik
a. Menambah
penghasilan
penduduk
sehingga meningkatkan kemakmuran.
itu sandang, pangan, dan papan.
b. Menghasilkan
2) Terciptanya lapangan kerja baru, semakin
aneka
barang
yang
banyak jumlah industri yang dibangun maka
diperlukan oleh masyarakat dan untuk
banyak pula tenaga kerja yang diserap
mengurangi
terutama pada industri padat karya.
pada luar negeri. c. Memperluas
3) Dapat meningkatkan pendapatan perkapita.
memberi
4) Dapat ikut serta mendukung pembangunan
ketergantungan
negara
lapangan
kerja
dan
sumbangan
devisa
bagi
negara.
nasional dibidang ekonomi terutama sektor
Merangsang
industri ( Irzan Arzhary 2002.
kegiatan
Peran Industri Kecil
masyarakat
ekonomi
dan
memperluas meningkatkan
pengetahuan industri dan kewirausahaan (Dwi
Peran industri kecil sangat penting bagi
Hanafi dan Sri Sutopo, 2006 : 19).
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Industri kecil dan rumah tangga perlu dikembangkan karena terdapat tiga alasan, yaitu:
6
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Rahasia khasiat tahu ternyata ada pada
Tahu
kandungan isoflavon yang mengandung hormon
Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan prosesnya masih
estrogen antara lain :
sederhana dan terbatas pada skala rumah
1) Mencegah kanker payudara.
tangga.
2) Memperlambat
Tahu adalah makanan padat yang
proses
pada
bukan
hanya
dicetak dari sari kedelai (Glycine spp) dengan
perempuan.
proses
titik
terkandung dalam tahu melainkan juga pada
isoelektriknya, tanpa atau dengan penambahan
semua makanan berbahan dasar kedelai
zat lain yang diizinkan (Suryanto 2002).
seperti tempe, susu kedelai, kecap, dan
Proses produksi tahu adalah sebagai berikut :
sejenisnya.
pengendapan
protein
pada
Isoflavon
penuaan
3) Menurunkan
1) Pilih kedelai yang bersih, kemudian dicuci
kolesterol
lebih
besar
2) Rendam dalam air bersih selama 8 jam
dibanding kelompok pengonsumsi makanan
(paling sedikit 3 liter air untuk 1 kg
lain. Penurunan ini dapat mencapai 10-20
kedelai). Kedelai akan mengembang jika
persen. 4) Tekanan
direndam 3) Cuci
berkali-kali
kedelai
yang
darah
kelompok
mengkonsumsi tahu juga lebih rendah
telah
direndam. Apabila kurang bersih maka tahu
ketimbang
yang dihasilkan akan cepat menjadi asam.
mengonsumsi tahu. (Anonim, 2009)
4) Tumbuk kedelai dan tambahkan air hangat
kelompok
yang
tidak
Teori Produksi Teori
sedikit demi sedikit hingga berbentuk
mengenai
bubur.
produksi
merupakan
analisa
bagaimana
seharusnya
seorang
pengusaha atau produsen, dalam teknologi
5) Masak bubur tersebut, jangan sampai mengental pada suhu 70 ~ 80 C (ditandai
tertentu
memilih
dengan
berbagai
macam
adanya
yang
gelembung-gelembung
menghasilkan
kecil)
dan
mengkombinasikan
faktor
sejumlah
produksi produksi
untuk tertentu,
6) Saring bubur kedelai dan endapkan airnya
seefisien mungkin (Suherman, 2000). Produksi
dengan menggunakan batu tahu (Kalsium
adalah suatu proses mengubah input menjadi
Sulfat = CaSO4) sebanyak 1 gram atau 3
output,
ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai,
bertambah. Penentuan kombinasi faktor-faktor
sedikit
produksi
demi
sedikit
sambil
diadauk
sehingga
yang
nilai
digunakan
barang
dalam
tersebut
proses
produksi sangatlah penting agar proses produksi
perlahan-lahan.
yang dilaksanakan dapat efisien dan hasil
7) Cetak dan pres endapan tersebut
produksi yang didapat menjadi optimal.
(Anonim, 2009).
7
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
Produksi
dalam
artian
yang
merupakan faktor penting dalam proses
umum
produksinya
didefinisikan sebagai segala kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah
2) Tenaga Kerja
guna atas suatu benda untuk memenuhi
Tenaga kerja merupakan segala kegiatan
kebutuhan kepuasan manusia. Setiap proses
jasmani maupun rohani atau pikiran manusia
untuk menghasilkan barang dan jasa dinamakan
yang ditujukan untuk kegiatan produksi.
“Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih
3) Sumber Daya Manusia
“operasional” adalah suatu proses dimana satu
Sumber
daya
manusia
mencerminkan
atau beberapa barang dan jasa yang disebut
kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang
“input” diubah menjadi barang dan jasa yang
dalam waktu tertentu untuk menghasilkan
disebut “output
barang dan jasa (Afiffuddin 2010).
Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang.
4) Teknologi
Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut
Teknologi
kepada pengusaha dan sebagai balas jasanya
mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian
mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga
dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
kerja
Teknologi berkaitan
mendapat
gaji
dan
upah,
tanah
memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan
keahlian
keuntungan.
keusahawanan Pendapatan
adalah
satu
ciri
yang
erat dengan sains
(science) dan perekayasaan (engineering).
memperoleh
yang
diperoleh
METODE PENELITIAN
masing-masing jenis faktor produksi tersebut
Jenis dan Pendekatan Penelitian
tergantung kepada harga dan jumlah masing-
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian
masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah
deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
pendapatan yang diperoleh berbagai faktor
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
produksi yang digunakan untuk menghasilkan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sesuatu barang adalah sama dengan harga dari
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
barang tersebut (Sukirno, 2002).
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
Faktor Pengembangan Industri Kecil
generalisasi. Pendekatan yang digunakan dalam
1) Bahan Baku
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif , yaitu
Bahan baku sangat mendukung dalam segala
pendekatan yang bertujuan untuk memahami
aspek. Dalam industri baik itu industri kimia,
makna yang mendasari tingkah laku manusia.
industri
tekstil,
industri
makanan
dan
minuman dan sebagainya, bahan baku
8
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
mengumpulkan dan mempelajari data atau
Objek dan Informan Penelitian
dokumen-dokumen
Objek penelitian merupakan sasaran untuk
yang
berhubungan
mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal
dengan masalah yang diteliti. Data yang
yang akan dibuktikan secara objektif untuk
dimaksud berupa kelompok industri, jumlah
mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan
unit usaha, dan jumlah tenaga kerja industri
tertentu. Adapun objek penelitian yang penulis
kecil tahu di Desa Sepande.
teliti
adalah
Sentral
Industri
Tahu
Desa
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
Sepande.
analisis data deskriptif dengan teknik interaktif.
Teknik Pengumpulan Data peneliti
Dalam teknik interaktif data, dilakukan dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian
berikut:
data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Dalam
mengumpulkan
data,
1. Observasi Informan Merupakan cara memperoleh data dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
cara
Gambaran Umum Industri Kecil Tahu Desa
dengan
melakukan
pengamatan
langsung terhadap obyek penelitian dengan
Sepande
indera.
Masyarakat Desa Sepande pada awalnya
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh
mempunyai usaha pembuatan tempe, namun
data berdasarkan kenyataan-kenyataan di
seiring dengan berkembangnya teknologi yang
lapangan dengan melakukan pencatatan hal-
semakin maju akhirnya berdirinya industri kecil
hal yang berkaitan dengan penelitian.
tahu di Desa Sepande pada tahun 1999. Indutri
menggunakan
seluruh
alat
kecil tahu di Desa Sepande pada awalnya
2. Wawancara Merupakan
suatu
memperoleh
proses
keterangan
mencari untuk
dikelola dengan menggunakan tenaga kerja dari
atau
kalangan
tujuan
keluarga
sendiri,
dengan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil
bertambahnya tahun industri yang dikelola para
bertatap muka antara pewawancara dan
pengusaha tahu juga semakin berkembang
informann,
akhirnya
dengan
maksud
agar
para
pengusaha
tahu
membuka
keterangan-
lowongan pekerjaan untuk kalangan umum.
keterangan, pandangan maupun pendapat
industri tahu di Desa Sepande sekarang telah
responden agar diperoleh kebenaran yang
menggunakan teknogi yang canggih sehingga
valid dan relevan.
industri tahu berjalan secara signifikan dan
mendapatkandata-data,
produksi tahu semakin bertambah.
3. Dokumentasi Metode
dokumentasi
memperoleh
data
digunakan sekunder,
untuk dengan 9
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
oleh pengusaha tahu yang sekarang masih aktif
Identitas Responden gambaran
dalam pengolahan dan pengembangan industri
secara umum tentang responden. Responden
tahu. Responden sudah mengetahui bagaimana
yang digunakan adalah pengusaha tahu pada
mereka akan mengambil keputusan pada saat
Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande
kondisi
Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
meningkatnya harga kedelai dan bahan-bahan
Identitas Responden Pengusaha Tahu di
lain dalam pembuatan tahu. Responden dalam
Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten
melakukan usaha tahu ini dibantu anggota
Sidoarjo
keluarga yaitu anak dan saudara lainnya selain
Identitas
responden
merupakan
sedang
tidak
mendukung
seperti
itu juga membutuhkan tenaga kerja luar karena
No
Nama Pengusaha
Jenis Kelamin
Umur (Tahun)
1
H. Hidayat
Laki-laki
59
Pendidi kan Terakir SMA
2
H. Memen
Laki-laki
59
SMA
3
H. Farid
Laki-laki
43
Sarjana
membutuhkan tenaga yang berbeda. Setiap
4
Suryono
Laki-laki
40
SMA
proses dalam pembuatan tahu dilakukan oleh
5
H. Sabar
Laki-laki
57
SMA
tenaga kerja yang sudah terbiasa
6
Iskandar
Laki-laki
53
Sarjana
semua proses produksi tidak sepenuhnya dapat ditangani oleh tenaga kerja keluarga, hal ini dikarenakan
setiap
proses
produksi
Kegiatan Industri Kecil Tahu Kegiatan
Sumber : Diolah Penulis
Industri
permulaannya dapat
kecil
tahu
pada
dilihat dari pemilihan
Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa
bahan baku berupa kedelai. Kedelai yang
rata-rata umur pengusaha tahu adalah 40 dan 50
digunakan untuk pembuatan tahu adalah kedelai
tahun keatas, hal ini berarti responden tergolong
yang berasal dari Amerika. Pengusaha tidak
dalam usia produktif dan sudah matang dalam
menggunakan kedelai dalam negeri atau lokal
hal
dapat
karena kedelai lokal sulit didapat, harganya
mendukung adanya peningkatan usaha tahu
juga lebih mahal sehingga dapat meningkatkan
agar lebih maju. Lama pendidikan formal rata-
pengeluaran dan kualitas kedelai kadang tidak
rata dari responden adalah Sekolah Menengah
sesuai harapan karena hasilnya tahunya kurang
Atas (SMA), kondisi pendidikan responden
bagus
yang
menyukainya.
pengolahan
sedemikian
industri,
rupa
sehingga
dapat
mendukung
sehingga
konsumen
Pengusaha
membeli
kurang kedelai
berkembangnya usaha tahu. Lama pengalaman
langsung dari para pedagang atau penjual
mengusahakan tahu rata-rata dari responden
kedelai yang ada di Desa Sepande sendiri dan
adalah 15 tahun. Responden sudah lama
sebagian di dapat dari Koperasi KOPTI yang
berkecimpung dalam usaha tahu karena usaha
ada di Desa Sepande yang mendapat kedelai
ini merupakan usaha yang dirintis mulai awal 10
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Dalam wawancara yang dilakukan penulis
dari Koperasi adalah pengusaha tahu yang telah
pada
menjadi anggota koperasi.
pengusaha
pengolahan
Tahapan-tahapan dalam pembuatan tahu
tahu
tahu
di
yang
Desa
Sepande
dilakukan
para
untuk 100 kilogram kedelai adalah sebagai
pengusaha tahu setiap harinya 250 kg sampai
berikut :
600 kg. Kegiatan industri tahu di desa sepande
1) Merendam kedelai sampai empuk (3-4 jam)
dalam sekali produksi berbeda-beda antara
Perendaman kedelai ini berfungsi untuk
pengusaha yang satu dengan lainnya Bapak
membuat kedelai menjadi empuk dan
Hidayat memproduksi tahu setiap harinya
terpisah dengan kulitnya.
dengan menggunakan 250 Kg kedelai dengan12
2) Memilih kedelai yang bersih, kemudian
Kg kedelai setiap kali proses produksi dan 20
dicuci.
kali pemasakan, hal karena modal dan tempat
Setelah perendaman, kedelai yang telah
produksi yang kurang besar sehingga produksi
terpisah dengan kulinya di cuci bersih.
tahunya sedikit. Bapak H. Memen dalam setiap
3) Menggiling kedelai dengan menggunakan
hari memproduksi 200 Kg kedelai dengan 12
mesin sambil tambahkan air sedikit demi
Kg kedelai setiap kali proses produksi dan 16
sedikit hingga berbentuk bubur.
kali pemasakan menjadi tahu
karena modal
4) Merebus kedelai yang telah menjadi bubur
yang dimiliki sedikit dan tempat produksi kecil.
dan tambahkan 40-50 liter air sampai
Bapak H. Farid setiap harinya mengolah 600 kg
mendidihyang mengalir dari ketel uap.
kedelai dengan16 Kg kedelai setiap kali proses
tambahkan
produksi dan 30 kali pemasakan menjadi
menambahkan cairan (cuka tahu) untuk
kedelai, Bpk H. Farid ini termasuk pengusaha
menggumpalkan bubur tahu yang telah
tahu yang memperoduksi paling banyak setiap
dicampur air.
harinya dikarenakan modal dan tempat produksi
5) Menyaring
bubur
dan
memadai.
6) Memisahkan air dengan bubur tahu yang
gumpalan
Suryono
setiap
hari
memproduksi 550 Kg kedelai dengan16 Kg
menggumpal. 7) Hasil
Bapak
yang
kedelai setiap kali proses produksi dan 29 kali
tertinggal
pemasakan,
dipindahkan ke cetakan.
Bapak
Suryono
termasuk
pengusaha tahu yang mengolah bahan baku
8) Menutup cetakan dengan kain (15 menit) sampai jadi tahu.
yang banyak setiap harinya karena modal dan
Proses pembuatan tahu ini memakan waktu
tempat usaha yang cukup besar. Bapak H. Sabar setiap harinya mengolah 350 Kg kedelai dengan
sampai 3-4 jam untuk 100 kilogram kedelai
13 Kg kedelai setiap kali proses produksi dan yang dibagi menjadi 5 kali masakan.
26 kali pemasakan hal ini dikarenakan modal yang dimiliki Bapak H. Sabar cukup besar 11
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
sehingga meskipun tempat usahanya kecil tetapi
bahan
baku
yang
kuantitasnya besar. Bapak H. Iskandar setiap
memproduksi tahu di gunakan bahan baku
harinya mengolah 550 Kg dengan 16 Kg
pokok yaitu kedelai. Kedelai yang digunakan
kedelai setiap kali proses produksi dan 32 kali
dalam produksi tahu adalah kedelai impor
pemasakan dikarenakan modal dan tempat
karena
produksi yang cukup luas
penggunaan
Pembahasan
berkualitas maka hasil produksi bagus. Dengan
Pengembangan industri kecil tahu.
tersedianya
kualitasnya bahan
berkualitas.
yang
baik.
baku
kedelai
tekhnologi
ketel
Untuk
Dengan
uap
yang
para
diketahui
pengusaha mulai meninggalkan proses produksi
pengembangan industri tahu pada desa sepande.
secara tradisional. Hal ini sangat membantu
Dalam pengembangan industri kecil tahu di
proses produksi indutri kecil tahu tahu di Desa
Desa Sepande berawal dari tahun 1999 hingga
Sepande karena penggunaan tekhnologi dapat
sekarang industri tahu bertambah dari yang
menambah kuantitas produksi tahu.
awalnya satu industri tahu menjadi enam
Manfaat pengembangan industri kecil tahu.
Berdasarkan
hasil
penelitian
industri karena berdiri industri tahu yang baru.
Dengan cara memanfaatkan pengalaman
Industri tahu di Desa Sepande terus berjalan
pengusaha tahu di Desa Sepande memiliki
karena bahan bakar kayu yang tersedia, bahan
pengalaman dalam pengembangan industri
bakar menjadi faktor dalam produksi tahu di
tahu, hal ini memberi dampak postif pada
desa Sepande. Bahan bakar kayu diperoleh dari
berjalannya industri tahu karena pengusaha
para pedagang kayu bakar di Desa Sepande dan
dapat mengambil keputusan yang sesuai di
sekitar Desa Sepande, bahan bakar yang
dasari oleh pengalaman yang telah dimiliki .
digunakan juga berasal dari limbah pabrik
Pengembangan industri tahu tidak terlepas dari
furniture, dan bekas kayu pembuatan rumah.
ketersediaan bahan bakar dalam pengolahan
Dengan tersedianya bahan bakar, hal ini
industri tahu. Bahan bakar diperoleh dari para
menunjang
tahu.
pedagang kayu bakar di Desa Sepande dan
Pembuatan tahu yang ada di Desa Sepande
sekitar Desa Sepande. Bahan bakar yang
menggunakan teknologi uap sehingga waktu
digunakan juga berasal dari limbah pabrik
untuk mendidihkan sari kedelai yang digiling
furniture, dan kayu bekas pembuatan rumah.
lebih cepat dibandingkan dengan perebusan
Dengan tersedianya bahan bakar, hal ini
dengan
itu,
menunjang perkembangan industri tahu. Dan
penggunaan teknologi uap itu sendiri lebih
juga dengan memanfaatkan tekhnologi yang
menghemat penggunaan bahan bakar kayu.
semakin maju yaitu menggunakan teknologi
perkembangan
kompor
api
industri
biasa.
Selain
uap sehingga proses produksi lebih efisien dan
Bahan baku yang digunakan pengusaha
memerikan
industri kecil tahu di Desa Sepande adalah 12
nilai
ekonomis.
Selain
itu,
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
penggunaan teknologi uap itu sendiri lebih
PENUTUP
menghemat penggunaan bahan bakar kayu.
Simpulan
Penggunaan bahan baku yang berkualitas
1. Dalam pengembangan industri kecil tahu di
yaitu kedelai impor hasil produksi tahu lebih
Desa Sepande berawal dari tahun 1999
putih dan lebih kenyal jika dimasak. Sehingga
hingga sekarang industri tahu bertambah dari
konsumen lebih percaya dengan produk tahu Di
yang awalnya hanya satu industri tahu
Desa Sepande.
menjadi enam industri karena
Perlu adanya Perbaikan
berdiri
peralatan produksi dan perbaikan infrastruktur
industri tahu yang baru. Industri tahu di Desa
tempat produksi. Dengan perbaikan peralatan
Sepande terus berjalan karena diolah oleh
yang telah digunakan pada produksi industri
sumber daya manusia yaitu pemilik industri
tahu maka akan meningkatkan hasil produksi
tahu dan tenaga kerja yang berpengalaman
tahu dan lebih optimal. Perbaikan peralatan
dalam
kayu yang sudah mulai rusak diganti dengan
ketersediaan
yang baru. Selama ini pengusaha tahu kurang
digunakan berkualitas yaitu kedelai import
sadar akan peenggunaan peralatan yang kurang
sehingga tahu yang dihasilkan berkualitas,
baik dapat juga memberi dampak ketidak
bahan
higenisan produk tahu yang diproduksi. selain
pendukung bagi produksi tahu, penggunaan
itu perbaikan atau renovasi tempat produksi
ketel uap menjadi keuntungan bagi pemilik
harus dilakukan oleh pengusaha tahu karena
usaha tahu karena mempercepat proses
dengan
,
produksi dan menghemat penggunaan bahan
membersihkan tempat produksi tahu akan
bakar kayu. Dengan tersedianya tekhnologi
memberikan
ketel
memperbaiki
tempat
keuntungan
produksi
pada
pengusaha
mengelola
bakar
uap
industri
tahu.
Serta
baku
kedelai
yang
bahan
yang
para
tersedia
menjadi
pengusaha
mulai
produksi
secara
maupun konsumen, karena produk tahu yang
meninggalkan
dihasilkan
bersih
tradisional. Hal ini sangat membantu proses
konsumen
semakin
dan
higenis
bertambah
sehingga dan
proses
produksi indutri kecil tahu tahu di Desa
tetap
mempercayai produk tahu yang dihasilkan
Sepande karena penggunaan
pengusaha tahu di Desa Sepande. Dengan
dapat menambah kuantitas produksi tahu.
adanya pengembangan industri kecil tahu dapat
2. Dengan cara memanfaatkan pengalaman
memberikan manfaat pada pengusaha tahu yaitu
pengusaha tahu di Desa Sepande memiliki
dapat menambah kuantitas produksi tahu dari
pengalaman dalam pengembangan industri
bertambahnya kuantitas pendapatan pengusaha
tahu
tahu akan bertambah
mengambil keputusan untuk produksi saat
untuk
mengatasi
tekhnologi
masalah
dan
kenaikan harga bahan baku. Dengan adanya bahan baku yang berkulitas, bahan bakar 13
Jurnal ilmiah. Tahun 2014
yang tersedia, dan penggunaan tekhnologi
Anonim. 2009. Proses Produksi Tahu dan
ketel uap dalam produksi tahu perlu adanya
Manfaat Tahu. (http://id.wikipedia.org.
perbaikan peralatan produksi serta perbaikan
Diakses diakses 15 Januari 2014)
lingkungan
produksi
meningkatkan
sehingga
proses
produksi
dapat
Damanik, S. 2008. Strategi Pengembangan
dan
Agribisnis Kelapa (Cocos nucifera) untuk
pengembangan industri tahu. Dengan adanya
Meningkatkan
Pendapatan
pengembangan industri kecil tahu dapat
Kabupaten
memberikan manfaat pada pengusaha tahu
(http://perkebunan.litbang.deptan.go.id,
yaitu dapat menambah kuantitas produksi
diakses 15 Januari 2014)
Indragiri
Petani
Hilir
di
Riau,
Hamid Suandi Edy dan Susilo Sri, Y. Strategi
tahu dari bertambahnya kuantitas pendapatan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan
pengusaha tahu akan bertambah.
Menengah di Provinsi Daerah Istimewa Saran
Yogyakarta.
Jurnal
Ekonomi
Untuk pengusaha tahu
Pembangunan Volume 12, Nomor 1, Juni
a. Untuk meningkatkan hasil produksi tahu
2011,
hlm.45-55,
pengusaha harus memperhatikan peralatan
(http://publikasiilmiah.ums.ac.id, diakses
dan kondisi lingkungan inernal dengan
15 Januari 2014) Kuncoro, M. 2009. Metode Riset untuk Bisnis &
memperbaiki perlatan dan infrastruktur dapat
Ekonomi: Bagaimana Meneliti & Menulis
meningkatkan hasil produksi.
Tesis, Edisi 3, Cetakan 1. Jakarta:
b. Menjalin kerja sama dengan Dinas UMKM untuk
mendapat
bantuan
dalam
Erlangga
hal
Margono, T, D. Suryati. dan S. Hartinah,. 2003.
permodalan usaha dan memberikan solusi dalam
berproduksi
saat
harga
Tahu, (http: //www.ristek.go.id, diakses
kedelai
15 Januari 2014)
meningkat.
M Asmaul Siti , Wijana Susinggih, dan Nastain DAFTAR PUSTAKA
Nasrul. Analisis AspekPemasaran dalam
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Pengembangan Usaha Tahu Takwa di
Suatu
Pendekatan
Praktik.
Kediri. Jurnal Teknologi Pertanian, Vol 7
Jakarta:
No.
Rineka Cipta. Afiffuddin.
2010.
Pembangunan.
Pengantar Konsep,
2
(Agustus
2006)
135
Administrasi
/40.(http://jtp.ub.ac.id, diakses tanggal 15
Teori,
Januari 2014).
dan
Nurhayati Nunung, Hubeis Musa, dan Raharja
Implikasinya di Era Reformasi. Bandung:
Sapta.
Alfabet
Kelayakan
dan
Strategi
Pengembangan Usaha Industri Kecil Tahu 14
Pengembangan Industri Kecil Tahu Pada Sentral Industri Tahu Dan Tempe Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Swastaha,
Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Basu.
2003.
Pengantar
Bisnis
Jurnal Manajemen 1KM, September 2012
Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan
(111-121) Vol. 7 No. 2 ISSN2085-8418.
Modern ). Yogyakarta : Libert.
(http://journal.ipb.ac.id,
diakses
Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1995. Metode
15
Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Januari 2014) Purwo,
M.
2000.
Ekonomika
Soleh,
Industri
M.
2003.
Perbaikan
Mutu
dan
Keamanan Pangan Produk Olahan Hasil
Indonesia. Yogyakarta : CV. Andi Offset Putro Pandi . 2007. Kontribusi Pengrajin
Industri Kecil Melalui Analisa Bahaya
Industri Kecil Tahu Dalam Peningkatan
dan Penentuan Titik Kendali. Dalam
Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga.
Buletin
(Diakses tanggal 05 Agustus 2014).
Pertanian Vol 6 Januari 2003.
Teknologi
Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta:
Ilmiah
BPFE-Yogyakarta
Bandung: CV Tarsito.
Kamus
Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Tinjauan dan Perbandingan . Jakarta : LP3ES Sarwono, B. dan Y.P. Saragih. 2001. Membuat Aneka Tahu. Jakarta: Niaga Swadaya. Penelitian dan
R&D.
Bandung: CV Alfabeta. Suryana.
2002.
Ekonomi
Pembangunan
(Problematika dan Pendekatan). Jakarta : Salemba Empat. Sukirno,
Sadono.
2002.
Mikroekonomi.
Pengantar
Jakarta:
PT.
Besar
Pustaka Grafika.
Saleh Azhary, I. 2002 . Industri Kecil Sebuah
Kualitatif,
dan
Teknik.
Winarno, Sigit dan Sujana Ismaya. 2007.
Bogor: Jurusan Teknologi Pangan dan
Kuantitatif,
Metode
Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Teknologi, Industri dan Perdagangan.
Metode
Dasar,
Todaro M.P. 2006. Pembangunan Ekonomi di
Seto, S. 2001. Pangan dan Gizi : Ilmu
(2008).
Informasi
Surakhmad, W. 2000. Pengantar Penelitian
Suherman, Budi. 2010. Kewirausahaan dan
Sugiyono.
dan
Teori Raja
Grafindo Persada
15
Ekonomi.
Bandung
: