kode kegiatan : I.03 Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang
Doddy A. Darmajana
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
LATAR BELAKANG gumpalan protein kedelai, dicetak TAHU
makanan tradisional dan digemari masyarakat mengandung gizi yang baik (sumber protein) pembuatan tahu mudah, murah dan sederhana
Industri Kecil/Rumah Tangga
Industri Tahu Modal kecil
PERMASALAHAN
Pembuangan limbah cair ke saluran umum yang memicu timbulnya polusi Efisiensi penggunaan air , kurang Tungku berbahan bakar kayu, mengancam kelestarian lingkungan (hutan), polusi udara, panas terbuang dan efisiensi tungku rendah.
Ekstraksi, boros air
Limbah cair (whey) belum dimanfaatkan PRODUK
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI Pendekatan penerapan Cleaner Production (CP) dan Pemanfaatan TTG dapat memberikan solusi untuk permasalahan-permasalahan tersebut Produksi bersih adalah suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (BAPEDAL, 1996). Segala upaya yang dapat mengurangi bahan berbahaya, polutan atau kontaminan yang terbuang melalui saluran pembuangan limbah atau terlepas ke lingkungan sebelum didaur ulang, diolah atau dibuang. (ICIP)
3
METODOLOGI
Lokus Kegiatan Kegiatan penerapan Cleaner Production dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna dilakukan di industri tahu skala kecil, di Sentra Industri Kecil Tahu komplek Kopti, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.
Bentuk Kegiatan 1. Koordinasi dan persiapan kegiatan 2. Pengambilan data dan analisa 3. Studi banding 4. Perancangan perbaikan sistem proses 5. Konstruksi fisik hasil rancangan 6. Pengujian hasil rancangan 7. Pelaksanaan proses produksi 8. Evaluasi hasil penerapan Produksi Bersih. 4
Perkembangan Pencapaian Target Kinerja
Perkembangan pelaksanaan kegiatan penerapan produksi bersih di industri kecil tahu sampai tahap 1 telah mencapai 90% berupa : Tersedianya data sentra-sentra industri kecil tahu di Subang yang potensial sebagai sasaran. Tersedianya Daftar Pertanyaan untuk Penetapan IK sasaran, yang meliputi: Aliran proses produksi tahu Penggunaan energi dan peralatan yang digunakan untuk pemasakan (proses) Penganganan (pembuangan) limbah proses: padat, cair dan bahan bakar
Telah dilakukan survei ke 5 lokasi (6 pabrik) tahu yang berada di Kabupaten Subang, Telah diperoleh kriteria pemilihan IK tahu sebagai sasaran aplikasi konsep. Telah terpilih satu (1) IK tahu sebagai Industri Pasangan (partner) yang akan menjadi tempat aplikasi konsep dan satu (1) IK tahu sebagai cadangan industri partner (IK Tahu Bapak Hapid - Kopti sebagai Industri pasangan prioritas Utama dan IK Tahu Bapak Sunardi - Pamanukan sebagai cadangan) Telah dilakukan pengukuran dan pengambilan data proses produksi tahu di IK Tahu Hapid-Kopti meliputi neraca masa, kondisi operasi (waktu dan suhu proses), pemipaan air, dan penanganan limbah. Hasil pengukuran dan pengambilan data disajikan sebagai berikut.
Telah dilakukan perancangan dan konstruksi perbaikan sistem proses (aliran proses pembuatan tahu) dan penanganan limbah meliputi : 1. Rancangan & konstruksi tata letak produksi 2. Rancangan & konstruksi aliran proses produksi 3. Rancangan & kontruksi fisik tungku pemasak 4. Rancangan & kontruksi fisik rak pencetakan tahu 5. Rancangan dan konstruksi sistem pengolahan limbah proses (cair). Sistem biogas whey tahu
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: • Informasi , perijinan, kerjasama • Nama lembaga yang diajak koordinasi : • BAPPEDA dan Disperindag, UKM tahu • Strategi pelaksanaan koordinasi: • Tidak ada strategi khusus dengan Pemda setempat. • “win-win solution” dengan UKM tahu terpilih • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : • UKM tahu menyerahkan sepenuhnya aset produksi untuk diperbaiki atau diganti dengan hasil litbangyasa BBPTTG
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN [ pointers ] • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: • Pengambilan data UKM dan data produksi • Perencanaan dan perancangan fasilitas produksi berbasis Produksi Bersih • Konstruksi fasilitas produksi dengan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna • Uji coba hasil perencanaan dan perancangan • Penyerahan hasil kegiatan • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: • Racangan dan fisik: • Proses produksi tahu • Layout dan aliran produksi • Peralatan dan sarana produksi • Pemanfaatan limbah produksi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
9
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Identitas Usaha: Nama Perusahaan Mulai usaha Perijinan Letak produksi Luas ruang prod. Konstruksi
: SARI RASA : 1987 : PIRT : Bangunan khusus di belakang rumah : 12 m x 6 m : - atap: asbes, kuda2: kerucut - lantai cor semen - dinding: tembok, kawat ram
Kapasitas produksi : 150 kg kedelai per hari Tenaga kerja : 3 orang laki-laki Waktu produksi : 5:00-16:00, 30 hari per bulan Jenis produk: Tahu goreng dan tahu kuning (mentah) Pemasaran : dipasarkan sendiri oleh pemilik di pasar Subang Permintaan pasar produk tahu cukup tinggi (sering kekurangan) Kemudahan medapatkan bahan baku (kedelai)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
10
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: • Pemanfaatan whey untuk bahan bakar • Polusi pembakaran banyak tereduksi • Kenyamanan bekerja karena suhu udara sekitar normal, kebersihan rumah produksi, reduksi kebutuhan air, hegiene tahu yang dihasilkan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
11
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
Strategi pengembagan ke depan, akan dicapai, antara lain melalui:
Proses produksi (berkelanjutan) berbasis hasil litbang dan hasil aplikasi rancangan produksi tahu dengan konsep produksi bersih dan penerapan Teknologi Tepat Guna. Evaluasi hasil implementasi kegiatan. Monitoring berkesinambungan terhadap UKM mitra yaitu pengrajin tahu “Sari Rasa” milik Pak Hafid. Keberhasilan implementasi konsep Produksi Bersih ini, perlu disosialisasikan ke UKM Tahu lainnya dan Pemerintah Daerah setempat.
Mengadakan pelatihan Penerapan Produksi Bersih untuk UKM Tahu di Kabupaten Subang, dengan nara sumber dari Tim Implementor dan pengrajin tahu (Pak Hafid). 12
FOTO KEGIATAN
13
TERIMA KASIH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tim Peneliti : Ir. Doddy A. Darmajana, M.Si. Nok Afifah, ST Cahya Edi Wahyu Anggara, SP Umi Hanifah, STP Yose Rizal Kurniawan, S.TP Novrinaldi, ST Andi Taufan, ST