PENGEMBANGAN DATABASE PERIKANAN KAPAL PURSE SEINE DI SELAT MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
DATABASE DEVELOPMENT OF PURSE SEINE VESSEL FISHERIES IN MAKASSAR STRAIT, SOUTH SULAWESI
Lastri Pratiwi, Aisjah Farhum, Mukti Zainuddin
Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Lastri Pratiwi, S.Pi Jl. Perintis Kemerdekaan 12 Km 11 No. 3 Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 Hp : 085397231139 Email :
[email protected]
ABSTRAK Data dan informasi mengenai perikanan purse seine yang tersedia saat ini hanya berupa jumlah unit kapal purse seine, kapasitas penangkapan. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan unit perikanan tangkap purse seine di Selat Makassar, Sulawesi Selatan (2) untuk mengembangkan sistem database perikanan tangkap purse seine di Selat Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanah beru, Tanah lemo, Tanjung bira Kabupaten Bulukumba dan Desa Lawallu dan Desa Siddo. Analisis ukuran utama kapal menggunakan rumus rasio dimensi utama L/B, L/D, B/D, analisis kapasitas kapal menggunakan rumus gross tonage, analisis produktivitas penangkapan menggunakan rumus CPUE, sedangkan untuk analisis pengembangan database menggunakan program Microsoft Access. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rasio dimensi utama L/B, L/D, B/D dari kedua Kabupaten ini sesuai dengan nilai yang distandarkan (Tabel 6-9). Nilai gross tonage menunjukkan bahwa nilainya tidak sesuai dengan standar untuk kapal purse seine (Tabel 1011). Nilai produktifitas kapal purse seine mengalami fluktuasi dari tahun 2005-2010. Data yang sudah diidentifikasi dan dianalisis dengan Microsoft Access ini menghasilkan data dan informasi yang banyak tentang kapal purse seine sehingga dapat memberikan informasi kepada stakeloders yang berkepentingan. Kata Kunci : Database, Purse Seine, Sulawesi Selatan
ABSTRACT Data and information on the purse seine fishery is currently only available in the form of number of purse seine vessels, fishing capacity. The research aimed at (1) identifying and clarifying the units of the purse seine fisheries, (2) developing the database system of the purse seine fisheries in Makassar Strait, South Sulawesi. The research was conducted at Villages of Tanah Beru, Tanah Lemo, Tanjung Bira, Bulukumba Regency and Lawallu and Siddo Villages. Analysis on the size of the main vessel used the main dimension ratio formulation of L/B, L/D, B/D. Analysis on the vessel capacity used gross tonage formula, analysis on catching productivity used CPUE formula, whereas analysis of the database development used Microsoft Access program. The research result indicates that the value of the major dimension ratio of L/B, L/D, B/D of both regencies is in accordance with the standardized value (Table 6-9). The gross tonage value indicates that the value is not suitable with the standard for the purse seine vessel (Table 10-11). The productivity value of the purse seine vessel undergoes the fluctuation fron the year 2005 – 2010. The data have been indentified and analysed by the Microsoft Access. This produces the abundant data and information concerning the purse seine vessel, so that they can give the informasion to the stakeholders concerned. Keywords: Database, Purse Seine, South Sulawesi
PENDAHULUAN Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang memberikan informasi untuk kebutuhan pengelolaan organisasi yang efektif. Namun kenyataannya sistem informasi merupakan
salah satu permasalahan dalam pembangunan perikanan Indonesia karena
keterbatasan data dan informasi. Ketersediaan data dan informasi perikanan yang akurat saat ini masih kurang. Selain itu, belum ada lembaga yang menangani penyediaan data dan informasi secara menyeluruh dan lengkap, melainkan masih dilakukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan kebutuhan. Kurangnya data dan informasi tersebut menyebabkan seringnya terjadi perbedaan data dan informasi perikanan. Sebagai contoh dalam perhitungan potensi lestari perikanan nasional hingga saat ini masih terdapat perbedaan. Padahal ketersediaan data dan informasi perikanan yang akurat merupakan faktor penting dalam penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya dalam merencanakan pembangunan perikanan yang optimal dan berkelanjutan, serta menghindari terjadinya over eksploitasi sumberdaya perikanan. Data dan informasi yang penting untuk dikembangkan sebagai acuan dalam pembangunan perikanan selain database sumberdaya adalah data sarana dan prasarana dalam memanfaatkan sumberdaya tersebut. Salah satu sarana yang penting untuk pemanfaatan sumberdaya perikanan adalah kapal perikanan.Ada beberapa macam jenis kapal perikanan yang dioperasikan oleh nelayan diperairan Sulawesi Selatan. Purse seine merupakan salah satu jenis alat tangkap cukup banyak digunakan nelayan untuk melakukan penangkapan di wilayah Sulawesi Selatan. Purse seine adalah alat tangkap digunakan untuk menangkap ikan pelagis. Selain itu disebut juga dengan pukat cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin untuk meletakkan “tali cincin” (purse line) atau tali “kerut” yang dilakukan di dalamnya. Informasi mengenai perikanan purse seine yang tersedia saat ini hanya berupa jumlah unit kapal purse seine, kapasitas penangkapan. Informasi mengenai kapal perikanan di Indonesia saat ini, hanya sebatas data mengenai jumlah kapal berdasarkan klassifikasi kapasitas (nilai gross tonnage atau GT kapal. Disisi lain, informasi mengenai karakteristik teknis (dimensi utama, desain) kapal perikanan dan spesifikasi pengoperasiannya merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui, baik bagi pelaku usaha penangkapan (nelayan, pemilik usaha unit penangkapan/industri) maupun bagi penentu kebijakan. Berdasarkan hasil penelitian Listiyono dan Khristanto (2008), bahwa sistem informasi budidaya udang windu pada tambak menghasilkan informasi yang lebih cepat tentang
pembudidayaan. Pendapat (Stewart et al., 2012) bahwa pembuatan databaseperkiraan yang akurat dari tekanan penangkapan ikan di wilayah pesisir memberikan manfaat terhadap usaha penangkapan. Menurut Ramires dan Rodriguez (2011), bahwa sistem informasi perkiraan zona operasi armada berguna dalam analisis armada secara spasial dinamika dan untuk strategi manajemen. Selain itu, Witt (2007), berpendapat bahwa sistem informasi tentang pemantauan aktivitas kapal penangkap ikan memberikan kemudahan dalam pengelolaan ekosistem dalam mencapai perikanan berkelanjutan. Menurut (Senjanovic et al., 2000) bahwa untuk memprediksi kemampuan kapal didasarkan pada kondisi gelombang dan arah rambat gelombang yang dapat mempengaruhi kecepatan kapal. Fakhrudin (2004), berpendapat bahwa pengembangan sistem informasi sebagai perangkat bantu dalam pembuatan kebijakan (decision support system) yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perairan darat. Sistm informasi tersebut diharapkan dapat membantu dalam perencanaan, pemanfaatan, konservasi, dan monitoring sumber daya perairan darat. Menurut (Sjamsuridzal dkk., 2006) bahwa hasil dari pengembangan sistem database mikroorganisme indigenos Indonesia telah dibangun dapat mempermudah pencarian katalog koleksi biakan UICC (University of Indonesia Culture Collection) secara online. dan pelayanan pencarian homologi sekuen terhadap data koleksi melalui program BLAST (Basic Local Alignment Search Tool).(Adhitya dkk., 2012) menyatakan bahwa sistem informasi terkomputerisasi dapat membantu dan mempermudah layanan data dan informasi usaha perikanan tuna di PPS Cilacap bagi stakeholders.Informasi-informasi tersebut dibutuhkan bagi perencanaan pembangunan kapal perikanan sehingga pembangunan kapal yang dilakukan memiliki kesesuaian dengan alat tangkap yang dioperasikan dan kondisi daerah pengoperasian kapal tersebut. Dengan demikian, keberhasilan operasi penangkapan yang dilakukan dapat terjamin keberhasilannya. Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka diperlukan adanya database kapal dan alat penangkapan ikan yang memuat data dan informasi tentang karakteristik teknis kapal perikanan dan alat penangkapan ikan, ukuran alat tangkap, jenis dan produksi hasil tangkapan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia, terutama yang beroperasi di Perairan Selat Makassar. Ketersediaan sistem database tersebut nantinya dapat digunakan sebagai sarana penyebarluasan informasi dan teknologi dalam perencanaan pembangunan kapal dan alat penangkapan ikan serta sebagai acuan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan mengambil keputusan khususnya pada program pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan. Tujuan penelitian adalah untukmengembangkan sistem database perikanan tangkap purse seine di Selat Makassar, Sulawesi Selatan.
BAHAN DAN METODE Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 di Perairan Selat Makassar Sulawesi Selatan yang meliputi perairan Kabupaten Bulukumba (Desa Tanah beru, Tanah lemo, Tanjung bira) dan Kabupaten Barru (Desa Lawallu dan Siddo). Pemilihan lokasi penelitian secara purposive. Karena, lokasi tersebut merupakan daerah yang nelayannya banyak menggunakan alat tangkap purse seine sebagai alat penangkap ikan.Selain itu, pemilihan wilayah sebagai perbandingan antara bagian barat dan selatan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah kapal purse seine. Jumlah populasi kapal purse seine di Kabupaten Bulukumba adalah 27 unit dan Kabupaten Barru sebanyak 15 unit. Jadi, total keseluruhan sampel adalah 42 unit sampel kapal purse seine. Maka sesuai dengan pendapat Arikunto (2008), bahwa apabila sampel kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika sampel lebih dari 100 maka diambil 10-15%. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah untuk mengukur ukuran utama kapal, menggunakan roll meter, untuk mendapatkan data ukuran alat tangkap, ukuran mata jaring, GT, HP, mesin kapal, trip, hasil tangkapan, fishing ground dan jumlah ABK menggunakan kuisioner. Sedangkan untuk membuat database kapal perikanan purse seine menggunakan komputer. Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk pengembangan atau pembuatan database kapal perikanan purse seine menggunakan programExcel dan Microsoft Access. HASIL Hasil dari analisis data penelitian (Tabel 1) menunjukkan bahwa database yang dikembangkan atau dibuat adalah data ukuran utama kapal seperti panjang, lebar, dalam , draft. Data panjang kapal berkisar 16 – 24 meter, lebar kapal berkisar 3 – 5 meter, dalam kapal berkisar 1,3 – 1,5 meter, draft kapal berkisar 0,8 – 1,2 meter. Data-data tersebut ada yang sudah memenuhi standar dan ada yang belum. Nilai rasio ukuran utama kapal L/B, L/D dan B/D sudah memenuhi standar (Tabel 1). Data yang dianalisis menggunakan program Excel memperlihatkan bahwa untuk nilai rasio ukuran utama kapal L/B, L/D dan B/D sudah sesuai dengan standar namun masih ada kekurangan yang menyebabkan kondisi kapal pada
saat beroperasi kurang baik . untuk nilai L/D sudah memenuhi standar tetapi berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal sehingga olah gerak kapal juga berkurang. Data ukuran utama kapal, ukuran mata jaring, GT adalah data yang belum memenuhi standar. Data ukuran alat tangkap (Tabel 2) menunjukkan bahwa panjangnya 400 meter, tinggi alat tangkap berkisar 35 – 50 meter, ukuran mata jaring 1 inchi. Data GT dan HP kapal (Tabel 1) menunjukkan nilai GT kapal berkisar 5,14 – 22,30 ton dan nilai HP kapal 120 dan 300 pk. Data hasil tangkapan (Tabel 3) menunjukkan bahwa jenis ikan yang tertangkap adalah ikan tongkol sebanyak 0,5 – 2 ton dan ikan layang sebanyak 10 – 50 kg.Output dari pembuatan database ini berupa tabel dan tampilan form (Gambar 1) dan reportdatabase (Gambar 2) yang memuat hasil pengukuran dilapangan (ukuran kapal, ukuran alat tangkap, hasil tangkapan dan lain – lain ) PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa data-data yang didapat dari pengukuran langsung dan di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bulukumba dan Barru diidentifikasi dan diklasifikasikan berdasarkan ukuran utama kapal, alat tangkap dan hasil tangkapan menggunakan program Excel. Selanjutnya, data tersebut dianalisis menggunakan program Microsoft Access untuk pembuatan database. Data yang sudah diidentifikasi dan dianalisis dengan Microsoft Access ini menghasilkan data dan informasi yang banyak tentang kapal purse seine sehingga dapat memberikan informasi kepada stakeloders yang berkepentingan. Data yang dianalisis menggunakan Excel yang belum memenuhi standar perlu perbaikan nilai panjang (L) kecepatan kapal akan bertambah dan perbaikan nilai D (dalam) sehingga kekuatan memnjang kapal membaik dan gerakan lengkung lebih kuat. Nilai B/D sudah memenuhi standar tetapi berpengaruh pada kecepatan kapal. Oleh karena itu, perlu perbaikan nilai panjang (L) agar kecepatan kapal menjadi membaik. Menurut Ayodhyoa (1972) nilai rasio ukuran utama kapal purse seine L/B (4,60 – 5,04), L/D (10,00 – 11,00), B/D (2,10 – 2,15). Untuk nilai standar GT (5 – 50 ton) jika panjang (L) < 20 meter, GT (50 – 90 ton) jika panjang (L) > 20 meter.Penelitian sebelumnya Nurdin (2010), ukuran panjang (L) > 20 meter didapat nilai GT (20,16 – 66,46 ton) ini memenuhi standar. Menurut Paroka dan Umeda (2007), bahwa kapal purse seine di laut pemasangan balok yang tidak teratur dapat menyebabkan pengaruh pada tinggi lambung dan tinggi metasentrik dibagian dek yang dapat berdampak pada stabilitas kapal. Menurut (Alkan et al., 2004) bahwa masalah stabilitas adalah masalah penting sebagai total ukuran keselamatan. Pembuat
kapal perlu menggunakan alat desain yang dapat diandalkan untuk mengetahui stabilitas selama tahap desain awal kapal. Kim dan Park (2009), juga menyatakan bahwa untuk mendapatkan model yang tepat dari tiga dimensi geometri selama operasi purse seine adalah dengan mempertimbangkan gerak kapal dan kondisi perairan. Dalam pembuatan database ini ada empat tahap yang dilakukan yaitu Pembuatan tabel ,yaitu berisi data meliputi data ukuran utama kapal, ukuran utama alat tangkap, mesh size, HP, GT, material kapal, mesin, trip dan produksi hasil tangkapan, Pembuatan query; digunakan untuk mencari dan menampilkan data dari suatu tabel. Selain itu, query juga dapat digunakan untuk meng- update atau menghapus beberapa record data pada saat yang sama dan dapat menjalankan perhitungan terhadap sekelompok data, Pembuatan formdigunakan untuk menampilkan data, mengisi data dan mengubah data yang ada dalam tabel, Pembuatan reportdigunakan untuk menampilkan laporan hasil analisa data. Reportdapat dicetak setelah dikelompokkan, dihitung subtotal dan total datanya berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Listiyono dan Khristanto (2008), menyatakan bahwa dalam pembuatan sistem informasi budidaya udang windu ada beberapa langkah yang dilakukan antara lain pembuatan Tabel ( tabel konsumen, tabel udang windu, tabel pesanan), pembuatan Form ( form pendataan konsumen, form pemesanan udang, form pembayaran, form pengiriman, serta pembuatan Report ( report daftar udang, report daftar konsumen, report daftar pemesanan, report pembayaran, report pengiriman). Berdasarkan hasil penelitian Jogiyanto (2005), bahwa sistem informasi memiliki beberapa tahapan yaitu blok masukkan berguna untuk menginput data kedalam sistem informasi, blok model berguna untuk memanipulasi data yang sudah diinput dan menyimpan data, blok keluaran berguna untuk produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berupa informasi yang baik serta bermanfaat untuk semua pengguna data. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa data yang sudah diidentifikasi dan dianalisis dapat dijadikan input dalam pengembangan atau pembuatan database sehingga dapat menjadi informasi yang dapat diakses dan digunakan oleh stakeholders yang berkepentingan. Disarankan agar ada perbaikan ukuran utama kapal, ukuran mata jaring dan GT sehingga kapal dan alat tangkap yang digunakan layak dioperasikan.
DAFTAR PUSTAKA Adhitya K. E. Abdul K. &Herry B.S.(2012). Rancangan Sistem Informasi Pada Usaha Penangkapan Ikan Komoditas Unggulan (Study Kasus Ikan Tuna (Thunnus Sp) ) di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Jurnal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. Vol. 1. Hlm 108-107. Alkan A. D.Gulez K.&Yilmaz H. (2004). Design Of A Robust Neural Network Structure For Determining Initial Stability Particulars Of Fishing Vessels. Journal Ocean Engineering Volume: 31 Issue: 5-6 Pages: 761-777. Arikunto S. (2008). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ayodhyoa A.U.(1972). Suatu Pengenalan Kapal Ikan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fakhrudin M. (2004). Pengembangan Sistem Informasi Limnologi untuk Pengelolaan Sumberdaya Perairan Darat. Jurnal Universitas Indonesia. Vol. XI. Hal 45-57. Jogiyanto H. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kim Y.H. & Park M.C. (2009). The Simulation Of The Geometry Of A Tuna Purse Seine Under Current And Drift Of Purse Seiner. Journal Ocean Engineering. Volume: 36 Issue: 14 Pages: 1080-1088. Listiyono H. & Khristanto T.(2008). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Budidaya Udang Windu berbasis Web di Kec. Juana. Pati. Nurdin H.S. (2010). Studi Kesesuaian Desain dan Kontruksi Kapal Purse Seine di Kelurahan Tana Lemo Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Program Studi PSP. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. 79 hal. Paroka D. & Umeda N. (2007). Effect of Freeboard And Metacentric Height on Capsizing Probability of Purse Seiners In Irregular Beam Seas. Journal of marine science and technology Volume: 12 Issue: 3 Pages: 150-159 Ramı´rez M.&Rodrı´guez. (2011). Data Collection on The Small-Scale fisheries. ICES Journal of Marine Science, 68: 1611–1614. Me´xico. Senjanovic I. Cipric G.& Parunov J. (2000). Survival Analysis of Fishing Vessels Rolling In Rough Seas. Journal Philosophical Transactions of The Royal Society of London Series A-Mathematical Physical And Engineering Sciences. Volume: 358 Issue: 1771 Pages: 1943-1965. Sjamsuridzal W. Ariyanti O. Gatot F. Hertono &Sitaresmi.(2006). Pengembangan Database Mikroorganisme Indigenos Indonesia. Jurnal Universitas Indonesia. Vol : 10. Hal 1-5. Stewart K R et al. (2010). Characterizing Fishing Effort And Spatial Extent of Coastal Fisheries. Journal PLoS One, Vol 5(12). Witt M.J. & Godley B. J. (2007). A Step Toward Seascape Scale Conservation: Using Vessel Monitoring Systems (VMS) To Map Fishing Activity. Journal Plos One, Vol 2 (10).
Lampiran Tabel 1.DatabaseKapal Purse Seinedi Kabupaten Bulukumba ID
LOA (m)
BOA (m)
Depth (m)
draft (m)
LOA/BOA (m)
BOA/D (m)
LOA/D (m)
GT (ton)
HP (PK)
Mesin utama
Mesin bantu
1
18,55
3,70
1,44
1,10
5,01
2,57
12,88
13,26
300
Mitsubishi
Jiandong
2
17,26
3,40
1,41
1,10
5,08
2,41
12,24
11,96
300
Yanmar
Jiandong
3
17,25
3,50
1,40
1,10
4,93
2,50
12,32
11,24
300
Mitsubishi
Jiandong
4
17,09
3,50
1,40
0,95
4,88
2,50
12,21
12,11
300
Mitsubishi
Kubota
5
17,00
3,50
1,40
0,95
4,86
2,50
12,14
12,11
300
Mitsubishi
Yanmar
6
16,10
3,00
1,32
0,80
5,37
2,27
12,20
10,50
300
Mitsubishi
Jiandong
7
16,00
3,00
1,30
0,80
5,33
2,31
12,31
10,22
120
Mitsubishi
Jiandong
8
17,27
3,40
1,41
1,10
5,08
2,41
12,25
10,70
120
Mitsubishi
Jiandong
9
24,10
5,52
1,55
1,24
4,37
3,56
15,55
21,56
300
Mitsubishi
Jiandong
10
21,08
5,35
1,53
1,20
3,94
3,50
13,78
17,17
300
Mitsubishi
Mitsubishi
11
21,10
5,38
1,53
1,20
3,92
3,52
13,79
17,17
120
Mitsubishi
Mitsubishi
12
23,09
5,35
1,54
1,23
4,32
3,47
14,99
22,24
300
Mitsubishi
Mitsubishi
13
23,12
5,52
1,55
1,23
4,19
3,56
14,92
20,56
120
Mitsubishi
Mitsubishi
14
24,10
5,50
1,55
1,24
4,38
3,55
15,55
21,53
120
Mitsubishi
Mitsubishi
15
24,12
5,52
1,55
1,24
4,37
3,56
15,56
21,63
120
Mitsubishi
Mitsubishi
16
23,12
5,40
1,53
1,23
4,28
3,53
15,11
22,30
120
Mitsubishi
Mitsubishi
Material kapal Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin
17
16,15
3,20
1,40
0,85
5,05
2,29
11,54
5,23
300
Mitsubishi
Mitsubishi
18
18,45
3,50
1,44
1,16
5,27
2,43
12,81
7,47
300
Yanmar
Jiandong
19
20,55
4,30
1,52
1,20
4,78
2,83
13,52
16,89
300
Jiandong
Jiandong
20
19,20
4,23
1,40
1,20
4,54
3,02
13,71
16,36
300
Jiandong
Jiandong
21
17,36
3,50
1,41
1,10
4,96
2,48
12,31
6,59
300
Jiandong
Jiandong
22
16,10
3,00
1,40
0,84
5,37
2,14
11,50
5,23
300
Jiandong
Jiandong
23
16,00
3,00
1,40
0,80
5,33
2,14
11,43
5,67
300
Yanmar
Mitsubishi
24
16,15
3,20
1,40
0,85
5,05
2,29
11,54
5,23
300
Yanmar
Mitsibishi
25
16,14
3,20
1,40
0,85
5,04
2,29
11,53
5,23
300
Yanmar
Yanmar
26
16,00
3,00
1,40
0,84
5,37
2,14
11,50
5,14
300
Jiandong
Jiandong
27
16,14
3,20
1,40
0,85
5,04
2,29
11,53
5,23
300
Jiandong
Jiandong
Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin Kayu besi dan ulin
Tabel 2. Database Alat Tangkap Purse Seinedi Kabupaten Bulukumba ID
Panjang (m)
Lebar (m)
Tinggi (m)
Jumlah pelampung (buah)
Jumlah pemberat (buah)
Mesh size (inchi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 350 350 350 400 400 350 400 400 400 350 350
400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 350 350 350 400 400 350 400 400 400 350 350
40 40 40 40 40 40 40 40 50 50 50 50 50 50 50 50 35 35 35 40 40 35 40 40 40 35 35
2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2100 2100 2100 2400 2400 2100 2400 2400 2400 2100 2100
2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2400 2100 2100 2100 2400 2400 2100 2400 2400 2400 2100 2100
1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi 1 inchi
Tabel 3. Database Hasil Tangkapan Purse Seine di Kabupaten Bulukumba ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Trip (Hari) 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip 1 trip
Jenis ikan musim puncak Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol Tongkol
Produksi ikan musim puncak (ton) 2 ton 2 ton 1 ton 2 ton 1 ton 0,5 ton 1 ton 2 ton 1 ton 0,5 ton 0,5 ton 1 ton 1 ton 1 ton 2 ton 2 ton 0,5 ton 0,5 ton 1 ton 0,5 ton 1 ton 1 ton 2 ton 2 ton 2 ton 1 ton 2 ton
Jenis ikan musim barat Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang
Produksi ikan musim barat (kg) 10 kg 10 kg 15 kg 15 kg 15 kg 12 kg 14 kg 12 kg 15 kg 15 kg 12 kg 14 kg 12 kg 10 kg 15 kg 10 kg 15 kg 12 kg 12 kg 14 kg 14 kg 15 kg 15 kg 12 kg 14 kg 10 kg 14 kg
Jenis ikan musim paceklik Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang Layang
Produksi ikan musim paceklik (kg) 50 kg 50 kg 45 kg 40 kg 40 kg 50 kg 50 kg 45 kg 35 kg 35 kg 35 kg 40 kg 45 kg 45 kg 50 kg 50 kg 50 kg 35 kg 35 kg 45 kg 45 kg 40 kg 40 kg 45 kg 45 kg 35 kg 35 kg
Gambar 1. Tampilan Bentuk Form Database
Gambar 2. Tampilan Bentuk Report Database