Pengembangan Buku Ajar Matematika dengan Pendekatan Konstruktivisme untuk Siswa Kelas V SDIT Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta Kelas Bilingual JURNAL
Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Oni Pluntur Artiono 08301241035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) 1
PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA KELAS V SDIT INTERNASIONAL LUQMAN AL-HAKIM YOGYAKARTA KELAS BILINGUAL THE DEVELOPMENT OF TEACHING BOOKS USING CONSTRUCTIVIST APPROACH FOR 5TH GRADE STUDENT IN BILINGUAL CLASS OF YOGYAKARTA INTERNATIONAL INTEGRATED ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOL LUQMAN AL-HAKIM Oleh : 1) Oni Pluntur Artiono; Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta;
[email protected] 2) Heri Retnawati; Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta;
[email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan buku ajar dengan pendekatan konstruktivisme untuk kelas V SDIT Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta dan mengetahui kualitas buku ajar dilihat berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). (1) Tahap analysis meliputi (a) analisis kurikulum; (b) analisis bahan ajar; dan (c) analisis karakter siswa. (2) Tahap design meliputi (a) perancangan garis besar isi buku; (b) menyusun peta kebutuhan buku ajar; dan (c) penyusunan instrumen penelitian. (3) Tahap development meliputi (a) penulisan buku ajar; (b) validasi buku ajar; dan (c) revisi buku ajar. (4) Tahap implementation meliputi uji coba buku ajar. (5) Tahap evalution meliputi (a) evaluasi buku ajar oleh guru; (b) evaluasi kepraktisan buku ajar oleh siswa; dan (c) evaluasi keefektivan penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Produk penelitian ini berupa buku ajar untuk kelas V SDIT Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas buku ajar berdasarkan aspek kevalidan termasuk kategori baik dengan skor rata-rata menurut penilaian dua dosen ahli materi dan ahli media; (2) kualitas buku ajar berdasarkan penilaian guru termasuk kategori baik dengan skor rata-rata ; (3) kualitas buku ajar berdasarkan dari aspek kepraktisan termasuk kategori baik dengan skor rata-rata ; dan (4) kualitas buku ajar berdasarkan aspek keefektivan termasuk kategori baik berdasarkan postes siswa dengan persentase ketuntasan hasil belajar sebesar . Kata kunci : buku ajar, pendekatan konstruktivisme Abstract The purpose of this research is to develop teaching books with constructivist approach for 5th grade student bilingual class Yogyakarta Internasional Integrated Islamic Elementary School of Luqman Al-Hakim and to know the quality of the books based on validly, practicability, and effectiveness aspect. This research is a development research with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). (1) Analysis step consist of (a) curriculum analysis; (b) teaching material analysis; and (c) students’ character analysis. (2) Design step consist of (a) sketch of books content; (b) pattern of the necessity of teaching books; and (c) arranging research instrument. (3) Development step consist of (a) writing the teaching books; (b) validity of the teaching books; and (c) revision of the teaching books. (4) Implementation step consist of testing the teaching books. (5) Evaluation step consist of (a) the teaching books evaluation by teacher; (b) the teaching books practicability evaluation by student; and (c) the teaching books effectiveness use evaluation in teaching and learning activity. The product of this research is a teaching books for 5th grade IT International Luqman Al-Hakim Yogyakarta Elementary School. The result of this research showed that (1) teaching books quality based on validity aspect is included in a good category with mean score 4,13 from two lecturers of material and media expert; (2) teaching books quality based on teacher assessment is included in a good category with mean score 3,78; (3) teaching books quality based on practicability aspect is included in good category with mean score 3,98; and (4) teaching books quality based on effectiveness aspect is included in good category showed in student posttest result with percentage of learning outcome completeness is 71,43%. Key words: teaching books, constructivist approach
2
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) Luqman Al-Hakim Yogyakarta sebagai salah
PENDAHULUAN Matematika pembelajaran
merupakan
salah
yang ada di
satu
satu
sekolah
dasar
swasta,
menentukan
setiap jenjang
kurikulum operasionalnya berdasarkan British
pendidikan, tidak terkecuali pada jenjang sekolah
National Curriculum yang disesuaikan dengan
dasar. Siswa sekolah dasar menurut Standar
karakter lokal sekolah dan selaras dengan target
Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)
KTSP. Penentuan kurikulum tersebut dipadu
Matematika untuk SD/MI pada Kurikulum
dengan pandangan pembelajaran dari perspektif
Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) mendapatkan
konstruktivisme.
pembelajaran matematika sebagai sarana untuk melatih
dan
membekali
menurut
Ernst
Von
dengan
Glasersfeld (Daniel Muijs dan David Reynolds
kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis,
2008: 96) adalah konstruktivisme berakar pada
kritis, kreatif, dan kemampuan berkerjama.
asumsi
Seperti pendapat Rachmadi Widdiharto (2004:1),
bagaimana
bahwa pembelajaran matematika bertujuan untuk
terbentuk di dalam otak manusia, dan subjek
membentuk kemampuan bernalar pada diri siswa
yang berfikir tidak memiliki alternatif selain
yang tercermin melalui kemampuan berpikir
mengkonstruksikan
kritis, logis, sistematis, dan memiliki sikap
berdasarkan pengalamannya sendiri. Kemudian
obyektif, jujur, disiplin dalam memecahkan
pengertian
suatu
Kukla (Sigit Mangun Wardoyo 2013: 22) adalah
permasalahan
matematika, bidang
siswa
Konstruktivisme
baik
dalam
bidang
lain, maupun dalam
semua
bahwa
pengetahuan,
pengetahuan
itu
apa
yang
peduli
didefinisikan,
yang
konstruktivisme
konsep
tidak
diketahui
menurut
didapat
Andre
oleh
setiap
kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Lily
organisme merupakan suatu hasil dari proses
Djokosetio
S.
konstruksi. Sedangkan menurut Robert E. Slavin
matematika
perlu
(2007:101), bagi
pembelajaran
siswa
agar
siswa
(1994: 224), kontruktivisme merupakan teori
selanjutnya tidak menemui kesulitan untuk
yang
memahami cabang ilmu lain terkait seperti
menemukan sendiri dan mengubah informasi
fisika, mekanika, biologi, astronomi dsb yang
komplek, memeriksa informasi baru terhadap
semakin canggih.
peraturan
Sekolah
swasta
menyelengarakan
di
Indonesia
pembelajaran
yang
matematika
mengkodisikan
keduannya
lama
dan
pembelajar
harus
memperbaikinya
bertentangan.
Menurut
jika
Martinis
Yamin dan Bansu I. Ansari (2009: 94),
berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran
konstruktivisme
matematika seperti
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja
kurikulum
yang diamanatkan namun
dari pikiran guru ke pikiran siswa, ini berarti
keluasaan
untuk
siswa itu sendiri yang harus aktif secara mental
Sekolah
membangun struktur pengetahuan berdasarkan
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Internasional
perkembangan tahap berfikirnya. Berdasarkan
swasta
menentukan
yaitu
bahwa
KTSP,
sekolah
Indonesia,
apa
menegaskan
memiliki
kurikulumnya
sendiri.
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) 3 pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan
termasuk mampu belajar dari bahan ajar tanpa
bahwa konstruktivisme merupakan teori yang
bantuan
mengkondisikan individu (siswa) untuk belajar
mekanisme
aktif
dan
mekanisme yang umum dipakai di Indonesia.
menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang
Salah satu komponen mekanisme tersebut adalah
didapatnya secara mandiri.
tersedianya bahan ajar yang sesuai dengan tujuan
secara
mental
membangun
Pemilihan pendekatan konstruktivisme dalam
guru.
Hal
khusus
tersebut yang
memerlukan
berbeda
dengan
dan teori belajar yang digunakan.
pembelajaran akan mepermudah dan membantu
Kelas V SDIT Internasional Luqman Al-
para pendidik untuk lebih dapat mengembangkan
Hakim Yogyakarta merupakan kelas Bilingual
proses
dengan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
pembelajaran
menyeluruh
yang
meliputi
bersifat
aspek
lebih
melakukan,
Kelas
tersebut
membutuhkan
salah
satu
mengalami, merasakan, melihat, mendengar,
perangkat pembelajaran, yaitu bahan ajar. Bahan
memikirkan,
ajar
menyimpulkan.
Pembelajaran
menurut
Andi
Prastowo
(2011:
17)
seperti ini memfasilitasi siswa aktif belajar, guru
merupakan segala bahan (baik informasi, alat,
bukan
yang
maupun teks) yang disusun secara sistematis,
dimilikinya kepada siswa, tetapi siswa sendirilah
yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang aktif membentuk pemikiran atau gagasan
yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan
tersebut dalam dirinya. Hal ini selaras dengan
dalam proses
pendapat Rr. Tri Sumi Hapsari (2011: 35-36),
perencanaan
bahwa
proses
pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud dalam
pembelajaran yang menerangkan bagaimana
bentuk buku ajar. Buku ajar adalah bahan yang
pengetahuan
manusia,
didesain untuk disajikan sebagai bahan cetak
sehingga guru tidak serta merta memindahkan
yang disusun secara sistematis sedemikian
pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk
sehingga dapat digunakan siswa untuk belajar.
yang serba sempurna, akan tetapi peserta didik
Buku ajar yang diperlukan memiliki spesifikasi
harus
pengetahuan
khusus yang berbeda dari buku ajar yang
berdasarkan pengalaman masing-masing dan
digunakan pada sekolah dasar secara umum.
pembelajaran merupakan hasil dari usaha peserta
Buku ajar yang diperlukan adalah buku ajar
didik itu sendiri.
matematika dengan bahasa pengantar Bahasa
memindahkan
pengetahuan
konstruktivisme
disusun
membangun
merupakan
dalam
suatu
diri
Pembelajaran matematika dengan kurikulum
Indonesia
pembelajaran dan
untuk
dengan
penelaahan
siswa
siswa
implementasi
kelas
untuk
tujuan
V.
Guna
yang dipakai oleh SDIT Internasional Luqman
memfasilitasi
meningkatkan
Al-Hakim Yogyakarta memfasilitasi siswa untuk
kemampuan belajar bahasa Inggris maka buku
aktif belajar tidak hanya di ruang kelas atau
ajar juga harus menggunakan Bahasa Inggris
bertatap muka dengan guru, namun siswa juga
secara proposional. Selain itu Buku ajar harus
diarahkan untuk aktif belajar secara mandiri,
sesuai materi berdasarkan British National
4
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono)
Curriculum dan disesuaikan dengan tujuan KTSP.
1. Analisis Analisis yang digunakan adalah analisis
METODE PENELITIAN
kurikulum, analisis bahan ajar, dan analisis
Jenis Penelitian
karakteristik
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan,
yaitu
penelitian
yang
siswa.
Analisis
kurikulum
dilakukan dengan menelaah British National Curriculum
dan
standar
kompetensi
dan
mengembangkan suatu produk. Produk yang
kompetensi dasar SD kelas V pada Standar Isi
dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku ajar
2006. Analisis bahan ajar dilaksanakan dengan
mata
menganalisis bahan ajar yang telah digunakan
pelajaran
matematika
dengan
materi
“bilangan, statistika, bangun datar, bangun
sebelumnya.
ruang, dan pengukuran” untuk siswa kelas V
dilakukan dengan mencari informasi mengenai
SDIT
siswa secara umum dengan memperhatikan
Internasional
Luqman
Al-Hakim
Analisis
karakteristik
siswa
Yogyakarta.
pendapat ahli serta mencari informasi mengenai
Waktu dan Tempat Penelitian
siswa secara khusus dengan wawancara dengan
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 – 29 Oktober 2014 di SDIT Internasional Luqman AlHakim Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Karanglo,
Jogoragan,
Banguntapan,
Kec
Dk.
Modalan,
Banguntapan,
guru. 2. Desain Tahap desain dilakukan untuk memperoleh
Desa
rancangan buku ajar yang sesuai dengan hasil
Bantul,
tahapan analisis. Perihal yang dilakukan pada
Yogyakarta.
tahap desain adalah perancangan garis besar isi
Subjek Penelitian
buku ajar, menyusun peta kebutuhan buku ajar
Subyek penilaian dalam penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas V-A SDIT Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta
dan menyusun instrumen penelitian. 3. Pengembangan Tahap pengembangan dilaksanakan dengan
kelas Bilingual.
penulisan draf buku ajar yang sesuai dengan
Prosedur
desain yang telah ditetapkan pada tahapan
Prosedur pengembangan buku ajar dilakukan
desain. Perihal yang dilakukan pada tahap
dengan model pengembangan ADDIE, yaitu
pengembangan adalah penulisan buku ajar dan
model pengembangan yang terdiri dari lima
validasi buku ajar oleh ahli materi dan media.
tahapan, yaitu Analysis, Design, Development,
4. Implementasi
Implementation, dan Evaluation (Benny A. Pribadi,
2009:
126).
Penjelasan
mengenai
Tahap implementasi merupakan tahap untuk mengujicobakan
buku
tahapan-tahapan pengembangan buku ajar adalah
dikembangkan.
Tahapan
sebagai berikut.
dilakukan
dalam
ajar
yang
telah
uji
coba
yang
penelitian
ini
berupa
pembelajaran matematika denan pendekatan
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) 5 konstruktivisme menggunakan buku ajar dan melaksanakan
postes
untuk
Instrumen ini berfungsi untuk mengetahui
mengetahui
respon siswa setelah menggunakan buku ajar
efektivitas buku ajar dalam belajar matematika
dan untuk memperoleh masukan dan saran
siswa.
langsung dari siswa yang dapat digunakan untuk
5. Evaluasi
perbaikan buku ajar.
Evaluasi dilaksanakan sepanjang tahapan dalam pengembangan
4. Lembar soal postes untuk siswa
buku ajar, evaluasi
Instrumen ini terdiri dari soal matematika
dilakukan oleh peneliti, dosen pembimbing,
yang terdiri dari soal uraian singkat sebanyak
guru matematika, serta validator. Evaluasi akhir
lima butir soal dengan tiga butir soal masing-
dilaksanakan berdasarkan pengamatan serta
masing terdiri dari empat butir pertanyaan dan
hasil postes siswa.
dua butir soal masing-masing terdiri dari satu
Instrumen Penelitian
pertanyaan yang disajikan dalam bentuk cerita.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Teknik Analisis Data Penjelasan teknik analisis data untuk lembar
1. Lembar validasi oleh ahli materi dan ahli
validasi oleh ahli, lembar penilaian oleh guru,
media
dan lembar angket respon siswa adalah sebagai
Lembar instrumen ini berfungsi untuk
berikut.
mengetahui
kualitas
buku
ajar
yang
1. Mengubah data kualitatif menjadi data
dikembangkan dilihat dari aspek kelayakan isi,
kuantitatif dengan ketentuan sebagai berikut.
kelayakan kebahasaan, kelayakan sajian, dan
Tabel 1. Aturan Pembobotan Hasil Penilaian
kelayakan kegrafikan. Instrumen ini ditujukan
oleh Ahli Materi dan Ahli Media, dan Hasil
kepada dosen ahli materi dan media. Format
Penilaian oleh Guru
penilaian
yang
digunakan
adalah
format Jawaban
Skor pernyataan positif
Sangat baik/sangat sesuai (SB)
5
Baik/sesuai ( B)
4
Cukup (C)
3
Kurang baik/kurang sesuai (KB)
2
Sangat tidak baik/sangat tidak sesuai (SKB)
1
penilaian menggunakan bentuk skala Likert dengan lima alternatif jawaban (Djaali dan Pudji Muljono, 2008: 28). 2. Lembar penilaian oleh guru Lembar instrumen ini berfungsi untuk mengetahui
kualitas
buku
ajar
yang
dikembangkan dilihat dari aspek kelayakan kebahasaan, kelayakan sajian, dan kelayakan kegrafikan. Instrumen ini ditujukan kepada guru. Format penilaian yang digunakan adalah format penilaian lima poin dari skala Likert. 3. Lembar angket respon oleh siswa
6
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) Skor empiris
Tabel 2. Aturan Pembobotan Hasil Angket ̅
Respon oleh Siswa Skor Skor pernyataan pernyataan positif negatif
Jawaban Sangat senang/sangat setuju
5
Senang /setuju
4
2
Biasa saja
3
3
Tidak senang/tidak setuju
2
4
Sangat tidak senang/sangat tidak setuju
1
5
Rata-rata ideal (
sb
)
Simpangan baku ideal
1 (
)
Skor maksimum ideal
dan Skor minimum ideal
Sedangkan penjelasan teknik analisis data untuk postes siswa adalah sebagai berikut. 1. Pemberian skor dan mengubah menjadi nilai Lembar jawaban postes siswa akan diberi
2. Menghitung rata-rata skor dari setiap kriteria penilaian dengan rumus ̅
skor sesuai aturan, kemudian diubah menjadi nilai dengan rentang antara
∑
dan
.
2. Penentuan ketuntasan belajar siswa Siswa dikategorikan tuntas dalam belajar
Keterangan ̅ ∑
apabila mendapatkan nilai minimal
Skor rata-rata seluruh aspek.
3. Persentase
Jumlah skor butir seluruh aspek.
ketuntasan
.
belajar
siswa
kemudian dihitung dengan
Banyaknya butir pernyataan. 3. Mengubah skor rata-rata seluruh aspek menjadi nilai kualitatif sebagai berikut (Eko,
Keterangan :
2009: 238).
belajar siswa
Tabel 3. Kriteria Penilaian No
Interval Skor
Rumus
4. Besar
sb )
Sangat Baik
2
(̅ (̅
sb ) sb )
Baik
3
(̅ (̅
sb ) sb )
Cukup
4
(̅ (̅
sb ) sb )
Kurang
Keterangan
sb )
ketuntasan
siswa
berdasarkan acuan pada tabel berikut (Eko
(̅
(̅
persentase
selanjutnya diubah menjadi data kualitatif
Kategori
1
5
persentase ketuntasan
P. Widoyoko, 2009:247). Tabel 4. Kriteria Ketuntasan Belajar No
Sangat Kurang
1 2 3 4 5
Persentase Ketuntasan
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) 7 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Tabel 7. Hasil Evaluasi Buku Ajar oleh Siswa Aspek
1. Kevalidan buku ajar Kriteria kualiatas buku ajar dilihat dari aspek kevalidan berdasarkan pada hasil validasi buku ajar oleh dosen ahli materi dan media serta hasil
Rata-rata keseluruhan
Rata-rata
Kelayakan Kebahasaan Kelayakan Sajian Kelayakan Kegrafikan
3,95 4,04
3,98
3,96
penilaian oleh guru matematik. Tabel 5 berikut ini menunjukkan hasil validasi buku ajar oleh dia dosen ahli.
3. Keefektivan buku ajar Kriteria kualitas buku ajar dilihat dari aspek
Tabel 5. Tabel Validasi Buku Ajar oleh Ahli
keefektivan berdasarkan pada hasil postes siswa.
Materi dan Ahli Media
Berdasarkan hasil postes siswa diketahui siswa
Aspek
Rata-rata
Kelayakan Isi Kelayakan Kebahasaan Kelayakan Sajian Kelayakan Kegrafikan
Rata-rata Keseluruhan
4,18
yang tuntas sebanyak 15 siswa dari 21 siswa yang mengikuti postes. Sehingga diperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar
4,22 4,13
3,92
Dengan
demikian
didapatkan
.
kesimpulan
keefektivan buku ajar berada pada kategori baik
4,21
menurut Tabel 4 halaman 6. Pembahasan
Sedangkan hasil penilaian buku ajar oleh guru disajikan dalam Tabel 6 berikut ini.
Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, diperoleh produk penelitian berupa buku ajar
Tabel 6. Hasil Evaluasi Buku Ajar oleh Guru
berdasarkan teori belajar konstruktivisme untuk
Matematika
kelas V sekolah dasar semester 1 dan semester
Aspek Kelayakan Kebahasaan Kelayakan Sajian Kelayakan Kegrafikan
Rata-rata
Rata-rata
2. Penelitian ini selain menghasilkan produk
Keseluruhan
tersebut sebelumnya, juga bertujuan untuk mengetahui kepraktisan produk dan keefektivan
3,75
produk 3,88
3,78
dalam
dikembangkan
analisis (analysis); (2) tahap desain (design); (3)
kepraktisan berdasarkan pada hasil respon siswa buku
ajar
dalam
pembelajaran matematika tersaji pada Tabel 7 berikut ini.
penelitian
siswa
yang terdiri dari 5 tahapan yaitu (1) tahap
Kriteria kualitas buku ajar dilihat dari aspek
menggunakan
Produk
memfasilitasi
berdasarkan model pengembangkan ADDIE
3,72
2. Kepraktisan buku ajar
setelah
belajar.
dalam
tahap pengembangan (development); (4) tahap implementasi (implementation); dan (5) tahap evaluasi
(evaluation).
Untuk
mengetahui
kepraktisan dan keefektivan buku ajar, terlebih dahulu
buku
ajar
diimplementasikan
8
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono)
(diujicobakan). Sebelum diujicobakan, buku ajar
data penilaian buku ajar oleh guru matematika
divalidasi oleh dua orang dosen ahli materi dan
diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa buku
ahli media.
ajar yang dikembangkan mendapat kategori baik
Validasi buku ajar ini dilakukan untuk
dengan skor rata-rata
. Hal ini menunjukkan
mengetahui kualitas buku ajar dilihat dari
bahwa buku ajar yang dikembangkan membantu
komponen kelayakan isi, kelayakan kebahasaan,
guru dalam pembelajaran. Sementara itu, dari
kelayakan sajian, dan kelayakan kegrafikan.
hasil
Hasil validasi buku ajar berupa pernyataan ahli
menunjukkan buku ajar yang dikembangkan
materi dan ahli media bahwa buku ajar layak
mendapat kategori baik dengan skor rata-rata
untuk diujicobakan dengan beberapa revisi.
. Hasil pengisian angket respon siswa
Selain itu, dari validasi buku ajar ini diperoleh
menunjukkan buku ajar memudahkan siswa
data kuantitatif yang menunjukkan bahwa buku
dalam belajar. Selain itu, juga didapat hasil
ajar yang dikembangkan mendapat kategori baik
postes
dengan skor rata-rata
menjadi
. Pada tahap analisis
pengisian
siswa
angket
respon
yang selanjutnya
persentase
siswa
dikonversi
ketuntasan
belajar.
(analysis) penelitian ini, analisis kurikulum
Keefektivan buku ajar
mencakup analisis key stage 2 pada British
baik dengan persentase ketuntasan belajar
National Curriculum dan SK dan KD pada
sebesar
KTSP untuk kelas V sekolah dasar. Hasil
SIMPULAN DAN SARAN
analisis
Simpulan
kurikulum
ini
digunakan
untuk
menyusun peta kebutuhan buku ajar pada tahap
berada pada kategori
.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
desain (design). Selanjutnya, peta kebutuhan
yang
buku ajar ini diperlukan dalam pemgembangan
beberapa hal sebagai berikut.
draf buku ajar. Setelah draf buku ajar selesai,
1. Pengembangan buku ajar dengan teori
selanjutnya
divalidasi
dengan
pedoman
telah
diuraikan,
belajar
dapat
konstruktivisme
disimpulkan
pada
kelas
V
penulisan buku ajar yang baik menurut Badan
sekolah dasar dilakukan dengan mengadopsi
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dilihat
model pegembangan ADDIE yang terdiri
dari
dari tahap analisis (analysis), tahap desain
komponen
kelayakan
isi,
kelayakan
kebahasaan, kelayakan sajian, dan kelayakan
(design),
kegrafikan.
(development),
tahap
(implementation),
dan
Setelah divalidasi, buku ajar diujicobakan
tahap
pengembangan implementasi tahap
evaluasi
pada pembelajaran matematika di sekolah. Pada
(evaluation).
penelitian ini, buku ajar diujicobakan di SDIT
disesuaikan degan pedoman pengembangan
Internasional Luqman Al-Hakim Yogyakarta
buku ajar sehingga pada setiap tahapan
dengan melibatkan 21 siswa kelas V-A dan satu
terdiri atas beberapa proses. Proses pada
orang guru matematika. Berdasarkan analisis
tahap
Model
analisis
pengembangan
meliputi
(a)
ini
analisis
Pengembangan Buku Ajar .... (Oni Pluntur Artiono) 9 kurikulum, (b) analisis bahan ajar, dan (c)
Saran
analisis karakter siswa. Proses dalam desain
Hal yang dapat dijadikan sebagai saran dari
meliputi (a) perancangan garis besar isi
penelitian yang telah dilakukan adalah buku ajar
buku, (b) menyusun peta kebutuhan bahan
yang dikembangkan dalam penelitian ini telah
ajar,
memenuhi
dan
(c)
penyusunan
instrumen
kategori
baik
sehingga
dapat
penelitian. Proses pada tahap pengembangan
dijadikan salah satu alternatif sumber belajar
meliputi (a) penulisan buku ajar, (b) validasi
oleh siswa dan guru sebagai penunjang kegiatan
buku ajar, dan (c) revisi buku ajar. Proses
pembelajaran matematika kelas V sekolah dasar
pada tahap implementasi meliputi (a) uji
dengan
coba buku ajar, (b) pengisian angket respon
kurikulum SDIT Internasional Luqman Al-
siswa, dan (c) pelaksanaan postes siswa.
Hakim Yogyakarta.
Proses evaluasi meliputi (a) evaluasi buku
DAFTAR PUSTAKA
ajar oleh guru, (b) evaluasi kepraktisan buku
Andi Prastowo. (2011). Panduan Kreaktif Membuat Bahan Ajar Inovatif: Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyengkan. Yogyakarta: Diva Press.
ajar oleh siswa, dan (c) evaluasi keefektivan buku ajar dalam pembelajaran. 2. Kualitas buku ajar yang dikembangkan
kurikulum
yang
identik
dengan
sebagai berikut. a. Kevalidan buku ajar menunjukkan pada
Benny A. Pribadi. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.
kategori “baik” dengan skor rata-rata ditentukan berdasarkan penilaian buku ajar oleh 2 dosen ahli materi dan ahli media. Sedangkan kualitas buku ajar menunjukkan kategori “baik” dengan skor rata-rata
Daniel Muijs dan David Reynolds. (2008). Effecctive Teaching: Teoori dan Aplikasi edisi ke-2, terj. Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
berdasarkan hasil
penilaian oleh guru matematika. b. Kepraktisan buku ajar menunjukkan kategori “baik” dengan rata-rata ditentukan berdasarkan hasil respon
Djaali dan Pudji Muljono. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.Eko P. Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
siswa terhadap buku ajar. c. Keefektivan buku ajar menunjukkan kategori
“baik”
dengan
persentase
ketuntasan belajar sebesar ditentukan siswa.
berdasarkan
Lily Djokosetio S. (2007). Perkembangan Otak dan Kesulitan Belajar Anak. Jakarta: UIPress.
yang hasil
postes
Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari. (2009). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individu Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.