PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH NASIONAL
Oleh : Direktur Jenderal Hortukultura
KEMENTERIAN PERTANIAN, 2017
Peta Jalan Pengembangan Bawang Putih 2016-2045 (Rencana Awal) Swasembada Pengembangan Kawasan Produksi Kebutuhan Impor
Produksi Kebutuhan Impor
Produksi Kebutuhan
1.264,3 ribu ton 1.212,9 ribu ton 0
375,6 ribu ton 593,3 ribu ton 255,1 ribu ton
Pengembangan Sentra dan Pengaturan Impor
2024 - 2029
2016-2019
2030 - 2045 • Penurunan Impor
Pemantapan Kawasan Produksi Kebutuhan Impor
(Baseline)
• Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi dalam Negeri
2020 - 2024
134,7 ribu ton 539,3 ribu ton Impor 432,1 ribu ton
2015
SASARAN
PRODUKSI 16,2 rb ton Kebutuhan 479,8 rb on Impor 479,9 rb ton
Nilai Produksi dalam bentuk Rogol kering
• Mandiri Bawang Putih
551,6 ribu ton 625,9 ribu ton 113,2 ribu ton
Proyeksi Awal Swasembada
Tahun 2033 2
Peta Jalan Swasembada Bawang Putih 2016-2019 (Percepatan) Perbenihan, Ekpansi Pengembangan Kawasan Pengembangan Sentra, Perbenihan dan Pengaturan Impor
SASARAN
Luas Tanam : 23.900 Ha Produksi : 199.565 ton Impor : 392rb ton
Luas Tanam : 5.000 Ha Produksi : 41.750 ton Impor : 434rb ton
2018
2017 2016 Existing (Baseline) Luas Tanam : 2.177 Ha Produksi : 18.200 ton Impor : 448rb ton
• Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi dalam Negeri
2019
SWASEMBADA Luas Tanam : 72.249 Ha Produksi : 603rb ton Impor : 0 (Nol)
• Penurunan Impor • Swasembada/ Mandiri Bawang Putih
3
Perkembangan Impor Bawang Putih 1996 – 2016
Sumber : BPS RI
4
Volume Impor Bulanan, Nilai dan Negara Asal Impor BAWANG (Tahun 2014 s/d 2016)
Negara Asal Impor Bawang Putih
Total : 494.631 ton -
200.000
400.000
Total : 482.665 ton
PUTIH
Total : 448.881 ton
600.000
China United States Morocco Germany, Fed. Rep. Of India Australia Switzerland
Nilai : 354.900.216 US$
Nilai : 347.534.708 US$
Nilai : 448.615.605 US$
5
6
PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH DI DALAM NEGERI
7
7
25.000
21.896 20.551
20.000 15.000 10.000 5.000
18.567
LUAS PANEN
18.238
12.936 9.981 7.923 4.930 3.107 1.922
1.816
2.632
1.913
2.407
-
Luas panen (ha) bawang putih 1995-2016 8
ROADMAP SWASEMBADA BAWANG PUTIH BERKELANUTAN 2019
KEGIATAN APBN P 2017 UNTUK SWASEMBADA BAWANG PUTIH
•
•
• •
Pengadaan Benih : 3.100 ton Pengembangan kawasan : 2.600 ha (1.500 ha di NTB dan 1.100 ha di Jateng) Provitas 8,35 t/ha (Rerata BPS thn 2016 & 2015) Produksi calon benih: 21.667 ton, dan menjadi benih: 13.000 ton (dengan asumsi dari calon benih ke benih berkurang 40%) Kebutuhan benih per ha = 1 ton Luas areal yang berpotensi ditanam bawang putih tahun 2018: 13.000 ha
2019
TOTAL KEBUTUHAN LAHAN UNTUK SWASEMBADA BAWANG PUTIH BERKELANJUTAN
2017
• •
2018
Dari kegiatan produksi benih 2017 : 13.000 ha; APBNP luncuran 2017 : 4.000 ha; Kewajiban Importir (5%) : 4.000 ha; APBN 2018 pengembangan kawasan: 2.900 ha
•
TOTAL areal Bawang Putih 2018
•
TOTAL pengadaan benih tahun 2018 : 10.900 ton (23.900 ton – 13.000 ton) Asumsi menjadi benih: 5 t/ha (60% x 8,35 t/ha) Kebutuhan bawang putih 2018: 476.667 ton/tahun Skenario Impor: 460.627 ton Perkiraan produksi 2018 : 199.565 ton (23.900 ha x 8,35 t/ha) Produksi calon benih untuk Swasembada Berkelanjutan: 113.653 ton (60% menjadi benih = 68.982 ton) yang dihasilkan dari produksi 2018 Sisa untuk konsumsi : 84.595 ton (199.565 ton – 113.653 ton) Pengurangan impor bawang putih sebesar 18,37% (84.595 ton/454.311 ton x 100%)
• • • • • •
•
: 23.900 ha
SWASEMBADA BAWANG PUTIH • Kebutuhan 2019: 482.864 ton • Ketersediaan Benih (ton) • 68.982 (dari 2018) • 3. 267 (importir) • Total: 72.249 ton • Perkiraan produksi bawang putih : 603.281 ton (72.249 ha x 8.35 t/ha)
• Kebutuhan untuk calon benih selanjutnya : 120.415 ton (72.249 ton benih) • Bawang putih untuk konsumsi nasional : 482.866 ton (603.281 ton – 120.415 ton)
• Impor : 0% 9
ANALISA KEBUTUHAN BENIH, LUAS TANAM DAN PRODUKSI BAWANG PUTIH
SKENARIO MENUJU SWASEMBADA BAWANG PUTIH 2019 2017
URAIAN KEBUTUHAN NASIONAL PERKIRAAN IMPOR LUAS PENGEMBANGAN -
Swadaya APBN-P APBN Reguler APBN Usulan Pengembangan Oleh Importir
2018
2019 482.864 ton
470.550
ton
476.667 ton
454.716
ton
460.627 ton
- ton
23.900 ha
72.249 ha
5.000 ha 2.200 2.600 200
ha ha ha
-
ha
4.000 2.900 13.000 4.000
ha ha ha ha
68.982 3.267
ha ha ha ha
PERUNTUKAN PENGEM BANGAN Luas Tanam untuk Konsumsi
5.000 ha 2.400 ha
23.900 ha 10.104 ha
72.249 ha 57.799 ha
Luas Tanam untuk Benih
2.600 ha
13.796 ha
14.450 ha
PRODUKSI BAWANG PUTIH Produksi Konsumsi Produksi Benih
TARGET REALISASI IMPOR PENGURANGAN IMPOR Asumsi: Produktivitas Produktivitas Benih Kebutuhan benih Calon benih menjadi benih Kenaikan jumlah penduduk
8,35 ton/ha 5 ton/ha 1 ton/ha x 60% 1,3%/tahun
41.750 20.083 13.000
ton ton ton
434.633 ton 4,42 %
199.565 84.595 68.982
ton ton ton
392.072 ton 18,37 %
603.281 482.866 72.249
ton ton ton
(2) ton 100,00 %
(data BPS 2015 dan 2016) (susut 40% dari produksi calon benih atau konsumsi)
10
BAGAN ALIR PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH OLEH PELAKU USAHA/IMPORTIR Persiapan Pengajuan
RIPH
Penerbitan
(+Kesanggupan Tanam 5% x Volume Pengajuan)
1
SPI
(Kemendag)
Koordinasi dengan Ditjen Horti dan Dinas Pertanian Kab/Kota (CP/CL)
2
3
4
Evaluasi dan
Pelaksanaan Tanam
- MoU Kemitraan dengan Kelompok tani -Usaha Sendiri
Pelaporan (Ditjen Horti, Daglu, Dinas Kab/Kota)
(Luas,
Jangka Waktu, Pendampingan Teknologi Budidaya, Pendampingan Pemasaran)
5
6
7
8
9
10
11
12
BULAN
11
SIMULASI PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH OLEH 1 (SATU) PELAKU USAHA IMPORTIR BAWANG PUTIH (5% DARI TOTAL VOLUME PENGAJUAN IMPOR) No
Luas Tanam yang akan dikembangkan
(Ha/tahun) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
50 100 150 200 300 400 500 600 700 800 900 1.000
Setara Produksi* (Ton)
300 600 900 1.200 1.800 2.400 3.000 3.600 4.200 4.800 5.400 6.000
Maksimal Vol. Pengajuan Impor** (Ton) 6.000 12.000 18.000 24.000 36.000 48.000 60.000 72.000 84.000 96.000 108.000 120.000
Catatan : * Asumsi provitas rata-rata 6 ton/ha ** disesuaikan juga dengan kapasitas gudang yang dimiliki
12
KOORDINASI DENGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAN DINAS PERTANIAN
1. Setelah RIPH dikeluarkan, importir dapat berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian c.q Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mendapatkan informasi awal calon lokasi pengembangan bawang putih.
2. Setelah Surat Persetujuan Impor (SPI) dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, importir/pelaku usaha berkoordinasi dengan dinas pertanian atau dinas yang menyelenggarakan urusan pertanian di kabupaten/kota calon lokasi penanaman bawang putih.
13
PERAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA Dinas Pertanian atau dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanian Kabupaten/Kota berperan : 1. Mendata importir atau pelaku usaha yang akan mengembangkan bawang putih di daerahnya. 2. Menyediakan informasi lokasi yang potensial untuk pengembangan bawang putih hingga satuan wilayah terkecil yang memungkinkan. 3. Menyediakan informasi kontak kelompoktani bawang putih yang akan bermitra dengan importir. 4. Pihak yang “mengetahui” kerjasama kemitraan (Memorandum of Understanding/MoU) antara pelaku usaha dengan Kelompoktani / petani. 5. Memantau atau memonitor realisasi pelaksanaan penanaman oleh pelaku usaha.
14
NOTA KESEPAHAMAN (MoU) DENGAN KELOMPOKTANI 1. Diketahui oleh Dinas Pertanian setempat. 2. Memuat informasi sekurang-kurangnya luas rencana tanam dan jangka waktu yang dimitrakan, serta hak dan kewajiban para pihak. 3. Ketentuan terkait Nota Kesepahaman (MoU) : Importir boleh melakukan MoU dengan satu atau lebih kelompoktani hingga terpenuhi kewajiban minimal luas tanam yang dipersyaratkan. Satu kelompoktani boleh melakukan dua atau lebih MoU dengan importir selama lahan yang dikuasai kelompoktani tersebut mencukupi kebutuhan importir. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban sekaligus mekanisme pemasaran hasil panen dilakukan sesuai kesepakatan bersama para pihak dalam MoU.
15
KEWAJIBAN DAN HAK PARA PIHAK (Kerjasama B to B) IMPORTIR
KELOMPOKTANI
Menyediakan Sarana Produksi Utama yang dibutuhkan : Benih, Pupuk, Pengendali OPT Ramah Lingkungan, Mulsa , dll
Menyediakan Lahan (kondisional)
Pendampingan teknologi budidaya
Melaksanakan budidaya bawang putih sesuai anjuran dan menerapkan prinsipprinsip konservasi lahan dan Good Agricultural Practices (GAP)
Pendampingan pemasaran bagi kelompoktani mitra
Mekanisme pembagian hasil dan hal-hal teknis lainnya dapat disesuaikan dengan kondisi dan sesuai kesepakatan bersama parapihak dengan skema Business to Business (B to B) 16
PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI 1. Sarana produksi bawang putih meliputi : Benih; Pupuk Organik; Pupuk Anorganik; Sarana Pengendali OPT Ramah Lingkungan; Mulsa; Dan/Atau sarana lain yang diperlukan sesuai kondisi lokasi spesifik setempat.
2. Importir dapat membantu penyediaan sarana alat mesin pertanian untuk mendukung kegiatan budidaya bawang putih antara lain mesin pengolah tanah, pompa air, sprayer dan alat lain yang diperlukan. 3. Benih bawang putih dapat disediakan oleh kelompoktani, badan usaha swasta maupun BUMN (contoh : PT. Pertani) dengan diketahui oleh instansi yang membidangi perbenihan di lokasi tanam. 4. Benih bawang putih yang akan ditanam harus sesuai dengan kondisi agroklimat lokasi setempat. 17
PELAKSANAAN TANAM Selama pelaksanaan tanam, importir berwenang menentukan mekanisme pengawasan untuk menjamin keberhasilan penanaman. Waktu tanam bawang putih dapat menyesuaikan musim tanam di masing-
masing lokasi spesifik. Importir atau pihak yang dikuasakan oleh importir melakukan pendampingan
dan bimbingan teknologi budidaya.
Importir atau pihak yang dikuasakan oleh importir melakukan pendampingan pemasaran hasil panen bawang putih. Kementerian Pertanian bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota serta instansi terkait lainnya berhak melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksaan realisasi tanam baik diminta maupun tidak diminta.
18
EVALUASI DAN PELAPORAN A. LAPORAN PERSIAPAN TANAM 1. Pelaku Usaha melaporkan persiapan penanaman bawang putih kepada Direktur Jenderal Hortikultura dengan diketahui Dinas Pertanian atau dinas yang menyelenggarakan urusan hortikultura di lokasi setempat, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak RIPH dikeluarkan. 2. Laporan persiapan tanam bawang putih sekurang-kurangnya meliputi : informasi calon lokasi dan/atau calon petani mitra, rencana luas tanam, jadwal tanam dan skema pengembangan (sendiri atau kemitraan).
B. LAPORAN REALISASI TANAM 1. Pelaku usaha melaporkan realisasi penanaman bawang putih kepada Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan yang diketahui oleh Dinas Pertanian atau Dinas yang menyelenggarakan urusan hortikultura di lokasi, sebagai dasar penerbitan RIPH tahun berikutnya. 2. Laporan realisasi pelaksanaan penanaman bawang putih sekurang-kurangnya melampirkan salinan MoU (jika melakukan kemitraan), Surat Keterangan Pengembangan yang diketahui Dinas Pertanian setempat (jika dilakukan secara sendiri), Lokasi, Realisasi Luas Tanam (Hektar), Realisasi Luas Panen (Hektar) dan Realisasi Hasil Produksi dalam satu tahun (Ton). 19
Pola Tanam Bawang Putih di Beberapa Sentra LOMBOK TIMUR BIMA
Jan
Feb
MAGETAN
Mar
Apr
KARANGANYAR
Mei
Juni
Agu
Jul
LOMBOK TIMUR TEMANGGUNG
Des
Nov
KOTA BATU
Okt
Sep
20
VARIETAS BENIH BAWANG PUTIH YANG DIKEMBANGKAN
NO
VARIETAS
NO. KEPMENTAN
ASAL LOKASI / MATERI
PROVITAS
1
Lumbu Hijau
894/Kpts/TP.240/11/1984
Malang
11 – 12 ton/ha
2
Lumbu Kuning
895/Kpts/TP.240/11/1984
Malang
9 - 10 ton/ha
3
Tawangmangu Baru
771/Kpts/TP.240/11/1989
Karanganyar
10 – 12 ton/ha
4
Sangga Sembalun 79/Kpts/TP.240/2/1995
Lombok Timur
9- 10 ton/ha
21
JENIS BAWANG PUTIH DALAM NEGERI
22
22
BAWANG PUTIH TEMANGGUNG
23
23
BAWANG PUTIH SEMBALUN
24
24
SYARAT TUMBUH BAWANG PUTIH • • • •
Jenis tanah bertekstur sedang pH antara 5,6 – 6,8 Drainase baik. Tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki suhu yang dingin (<25` c pada bulan-bulan tertentu), pada ketinggian lahan >900 m dpl. Suhu dingin tersebut diperlukan terutama pada saat pembentukan dan pembesaran umbi tanaman.
25
> Benih dan Varietas • •
Benih bermutu Kebutuhan benih 600 s/d 1000 kg/ha
> Penyiapan lahan • • •
SOP Budidaya
Kocor lahan dengan TRICHODERMA dan tambahkan DOLOMIT Bedengan dengan lebar 1-1.5 m dan tinggi 20-25 cm. Masukan pupuk kandang min. 4 ton/ha
> Cara tanam • • • • •
Tanam dengan sistem tugal, satu biji 1 lobang Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 30 cm x 30 cm Pada musim kemarau digunakan Jarak tanam 30 cm x 20 cm Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih dari 7 hari. Pemupukan dengan pupuk organik dan anorganik sesuai anjuran
> Pengendalian hama/penyakit • •
Hama utama bawang merah / putih adalah : ulat, jamur busuk umbi dan ujung pangkal. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan pestisida hayati setiap seminggu sekali mulai hari ke 5 setelah tanam.
Penggunaan di Lahan Miring harus memperhatikan prinsip konservasi lahan
26
PETA LUAS EKSISTING DAN POTENSI PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH NASIONAL Hasil Pemetaan Sementara Ditjen Hortikultura
Karo 201 Tapanuli Utara 353
690 6 19 2
122 -
479 63 8 35 11 581 169 679 1.841 1.291 2.844 702 89 674
Solok Muara Enim OKU Selatan Pagar Alam Lampung Barat 121 25 Bandung 100 Banjarnegara 31 600 Tegal, Pklngn 47 200 Wonosobo 236 3.096 Temanggung 31 250 Magelang 189 465 Karanganyar 75 Wonogiri 100 Sragen 91 150 1.723 1.098
53 30 12 -
10 -
Sigi Parigi Moutong Poso Banggai Bantaeng Enrekang
10 12
Majelangka Garut Batang
48 150
25 25 100
5
-
Raja Ampat
3
-
8
Lanny Jaya
30
30
1.050
15 11 62
85 88 499
Belu TTU TTS
Bima
500 250 300 700
Magetan Kota Batu Malang Mojokerto
792
350 300 500 250 1.225 300
285 357 200
605 1.340
Lotim 1.809 527 4.000 Tabanan 635 425 Buleleng 341 35 Probolinggo 603 15 Lumajang 297 200
* Angka Sementara **Identifikasi Sementara Daerah s/d 26 Mei 2017
Luas Maksimum Pernah Dicapai (Nasional) (1993-2015)
Luas Eksisting 2016* (Ha)
Potensi Tersedia untuk Pengembangan**
28.197 Ha
2.027 Ha
26.999 Ha
27
NASIONAL
Diversifikasi (Ha)
INTENSIFIKASI (Ha)
115.371
POTENSI LAHAN PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH Hasil Identifikasi Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Badan Litbang Pertanian
No
1
Pengembangan baru pada lokasi yang saat ini berupa lahan terlantar (semak belukar, lahan terbuka, hutan belukar).
Diversifikasi: Pengembangan pada lahan tegalan atau lahan kering yang kemungkinan besar sudah dimanfaatkan untuk berbagai komoditas sayuran dataran tinggi.
Kabupaten / Kecamatan
3
Kabupaten / Kecamatan
5
BANDUNG 1 ARJASARI 2 BANJARAN 3 CANGKUANG 4 CICALENGKA 5 CIKANCUNG 6 CILENGKRANG 7 CILEUNYI 8 CIMAUNG 9 CIMENYAN 10 CIPARAY 11 CIWIDEY 12 IBUN 13 KERTASARI 14 MAJALAYA 15 MARGAASIH 16 NAGREG 17 PACET 18 PANGALENGAN 19 PASEH 20 PASIRJAMBU 21 RANCABALI 22 SOREANG TOTAL GARUT 1 BANJARWANGI 2 BANYURESMI 3 BAYONGBONG 4 BLUBUR LIMBANGAN 5 BUNGBULANG 6 CARINGIN 7 CIBALONG 8 CIBATU 9 CIBIUK 10 CIGEDUG 11 CIKAJANG 12 CILAWU 13 CISEWU 14 CISOMPET 15 CISURUPAN 16 GARUT KOTA 17 KADUNGORA 18 KARANGPAWITAN 19 KARANGTENGAH 20 KERSAMANAH 21 LELES 22 LEUWIGOONG 23 MALANGBONG 24 PAKENJENG 25 PAMULIHAN 26 PANGATIKAN 27 PASIRWANGI 28 SAMARANG 29 SELAAWI 30 SUCINARAJA 31 SUKARESMI 32 SUKAWENING 33 TAROGONG KALER 34 TAROGONG KIDUL 35 WANARAJA TOTAL
Data dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP) Ekstensi Diversifikasi fikasi Total (Ha) (Ha) (Ha)
JATIYOSO JENAWI KARANGPANDAN MATESIH NGARGOYOSO TAWANGMANGU TOTAL
256 1.691 550 1 3 447 2.947
51
128 179
307 1.691 550 1 3 575 3.126
MAJALENGKA ARGAPURA BANJARAN BANTARUJEG CIKIJING LEMAHSUGIH LEUWIMUNDING MAJA MAJALENGKA MALAUSMA RAJAGALUH SINDANGWANGI TALAGA TOTAL
173 707 142 555 187 32 128 125 699 3 25 375 3.151
389
173 906 158 555 187 34 200 135 699 3 113 376 3.540
46 118 552 5 33 753
46 118 949 17 33 1.162
199 17
2 72 10
88
LOMBOK TIMUR 1 2 3 4 5
4
394.878
No
KARANGANYAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Definisi :
Ekstensifikasi:
279.506
1 2 3 4 5 6 2
Total (Ha)
AIKMEL PRINGGASELA SEMBALUN SUELA WANASABA
TOTAL TEMANGGUNG 1 BANSARI 2 BEJEN 3 BULU 4 CANDIROTO 5 GEMAWANG 6 JUMO 7 KALORAN 8 KANDANGAN 9 KLEDUNG 10 KRANGGAN 11 NGADIREJO 12 PARAKAN 13 SELOPAMPANG 14 TEMBARAK 15 TLOGOMULYO 16 WONOBOYO TOTAL
397 13 409 16 431 910 829 57 147 783 187 171 6 66 133 539 634 272 46 5.228
574 7 1
4
587
16 1.006 910 836 57 149 783 187 176 6 66 133 539 634 272 46 5.815
6
Data dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP) Ekstensi Diversifikasi fikasi Total (Ha) (Ha) (Ha) 2.606 43 315 575 1.817 384 65 824 1.564 381 156 145 1.506 1 100 673 1.263 500 27 556 15 796 14.312 37 691 159 995 80 19 163 917 169 1.306 813 12 83 1.539 179 400 811 682 204 1.612 672 2.476 113 118 849 1.155 328 530 433 165 513 1.118 17 826 20.183
482 397 189 164 108 182 432 48 145 965 14 31 15 495 1.041 1.527 1.005 170 153 7.563
66 340 219 1.348 353 2 361 66 292 10 393 707 191 7 58 230 230 331 166 163 1.021 1.084 242 1.043 806 2 105 787 227 403 45 37 11.333
3.088 441 504 739 1.925 567 65 1.256 1.564 429 301 1.110 1.520 32 115 673 1.758 1.542 1.554 1.561 185 948 21.875 37 757 499 1.214 1.429 372 2 524 983 460 1.316 1.205 12 790 1.730 186 458 1.041 912 535 1.778 835 3.497 1.196 360 849 2.198 1.134 532 538 953 740 1.521 62 863 31.516
28
No
7
Kabupaten / Kecamatan
BIMA 1 2 3 4 5 6 7
AMBALAWI SANGGAR SAPE SOROMANDI TAMBORA WAWO WERA
57
TOTAL 8
Data dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP) Ekstensi Diversifikasi fikasi Total (Ha) (Ha) (Ha)
57
1
BATURITI
2
PUPUAN
4.386
4.443
11
TIMOR TENGAH UTARA 1 BIBOKI ANLEU 2 BIBOKI FEOTLEU 3 BIBOKI MONLEU 4 BIBOKI SELATAN 5 BIBOKI TANPAH 6 BIBOKI UTARA 7 BIKOMI NILULAT 8 BIKOMI SELATAN 9 BIKOMI TENGAH 10 BIKOMI UTARA 11 INSANA 12 INSANA BARAT 13 INSANA FAFINESU 14 INSANA TENGAH 15 INSANA UTARA 16 KOTA KEFAMENANU 17 MIOMAFFO BARAT 18 MIOMAFFO TENGAH 19 MIOMAFFO TIMUR 20 MUSI 21 MUTIS 22 NAIBENU 23 NOEMUTI 24 NOEMUTI TIMUR TOTAL
2 875 878
2 875 878
1.445 236 684 42 14 440 2.860
1.445 236 684 42 14 440 2.860
1.749
1.749
6.869 6.431
6.869 6.431
14.597
16.454
BELU 1 2 3 4 5 6
10
131 183 527 134 3.232 88 148
Kabupaten / Kecamatan
TABANAN
TOTAL 9
131 183 527 134 3.175 88 148
No
KAKULUK MESAK LAMAKNEN RAIHAT RAIMANUK TASIFETO BARAT TASIFETO TIMUR TOTAL TIMOR TENGAH SELATAN AMANATUN 1 SELATAN 2 AMANATUN UTARA 3 AMANUBAN BARAT AMANUBAN 4 SELATAN 5 AMANUBAN TENGAH 6 AMANUBAN TIMUR 7 BATU PUTIH 8 BOKING 9 FATUKOPA 10 FATUMNASI 11 FAUTMOLO 12 KIE 13 KOKBAUN 14 KOLBANO 15 KOTA SOE 16 KOTOLIN 17 KUALIN 18 KUANFATU 19 KUATNANA 20 MOLLO BARAT 21 MOLLO SELATAN 22 MOLLO TENGAH 23 MOLLO UTARA 24 NOEBANA 25 NOEBEBA 26 NUNBENA 27 NUNKOLO 28 OENINO 29 POLEN 30 SANTIAN 31 TOBU 32 TOIANAS TOTAL
1.857 3.227
252
35 4.300
69 1.467 956 486
137 265 271
13.320
2.847 4.803 8.348 5.217 3.129 2.153 813 1.250 1.010 3.186 1.025 457 5.920 5.167 5.503 5.005 7.203 2.103 5.665 3.913 13.930 6.325 1.615 5.879 9.461 342 3.333 7.604 152.852
2.847 8.030 8.348 5.217 3.380 2.153 813 1.250 1.010 3.186 1.059 457 10.220 5.167 5.503 5.074 8.670 3.058 6.151 3.913 13.930 6.462 1.615 6.144 9.732 342 3.333 7.604 166.172
12
521
8.210 20 1.051 577 464 1.332 732 2.512 1.178 529 8.284 1.548 723 856 701 1.231 4.045 3.401 69 297 626 859 6.843 3.145 49.233
8.731 20 1.810 594 464 1.332 732 2.657 1.178 529 9.965 1.693 756 1.296 781 1.470 4.099 3.402 69 297 626 859 7.305 3.145 53.809
742
27 3.010 0 3.037
27 3.752 0 3.779
1.959 1.612 1.709 923 1.578 754 336 521 75
3.388 1.805 8.468 4.482 5.982 1.106 795 244 369
5.346 3.417 10.176 5.405 7.560 1.859 1.131 765 443
414 898 11.483 679
1.018 1.748 5.288
1.432 2.645 16.771 679
760 17
145
1.681 144 33 440 80 238 54 2 1
461 4.576
No
14
LUWUK TIMUR PAGIMANA SIMPANG RAYA TOTAL
742
15
16
17
POSO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LAGE LORE BARAT LORE PEORE LORE SELATAN LORE TENGAH LORE TIMUR LORE UTARA PAMONA BARAT PAMONA SELATAN
10
PAMONA TENGGARA
11 12 13
PAMONA TIMUR PAMONA UTARA POSO KOTA POSO KOTA SELATAN POSO KOTA UTARA POSO PESISIR POSO PESISIR SELATAN POSO PESISIR UTARA TOTAL
14 15 16 17 18
899 97 1.724
71 88
970 97 1.812
3.996
2.558
6.554
1.711 31.366
400 37.808
2.111 69.175
Kabupaten / Kecamatan
KULAWI KULAWI SELATAN LINDU PALOLO PIPIKORO TOTAL PROBOLINGGO 1 KURIPAN 2 LUMBANG 3 SUKAPURA 4 SUMBER TOTAL SOLOK 1 BUKIT SUNDI 2 DANAU DIATAS 3 DANAU KEMBAR 4 GUNUNG TALANG 5 HILIRAN GUMANTI 6 JUNJUNG SIRIH 7 KUBUNG 8 LEMBAH GUMANTI 9 LEMBANG JAYA 10 PANTAI CERMIN 11 PAYUNG SEKAKI 12 X KOTO DIATAS 13 X KOTO SINGKARAK TOTAL
971 124 1.046 83 1.155 3.379
971 246 4.185 1.039 2.477 8.918
42
222 20 204 1.376 1.822
222 62 204 1.376 1.864
915
192
1.107
122 3.139 956 1.322 5.539
42
297 4.133 248 83 734 1.307 1.027 622 225 39 61 9.690
BATU BRAK BELALAU GEDUNG SURIAN SEKINCAU SUKAU SUMBER JAYA WAY TENONG TOTAL
7 402
323 445 6 348 81 104 2.268
66 286 1
297 4.760 391 83 1.056 1.751 1.033 622 572 120 165 11.958
2 50 404
73 688 1 141 955 2 50 1.908
603 5 34 643
603 5 34 643
10
1.732 552
141 955
1.504
KARO 1 LAUBALENG 2 NAMAN TERAN 3 TIGANDERKET TOTAL
19
627 143
LAMPUNG BARAT 1 2 3 4 5 6 7
18
Data dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP) Ekstensi Diversifikasi fikasi Total (Ha) (Ha) (Ha)
SIGI 1 2 3 4 5
BANGGAI 1 2 3
13
Data dari Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian (BB-SDLP) Ekstensi Diversifikasi fikasi Total (Ha) (Ha) (Ha)
KOTA PAGAR ALAM 1 2 3 4
DEMPO SELATAN DEMPO TENGAH DEMPO UTARA PAGAR ALAM SELATAN TOTAL
1.723 552
30 2.304
10
30 2.314
29
Konsultasi Pengembangan Bawang Putih (Petugas Pusat)
Kontak Dinas Daerah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kabupaten /Kota KARANGANYAR MAJALENGKA LOMBOK TIMUR TEMANGGUNG BANDUNG GARUT BIMA TABANAN BELU TIMOR TENGAH SELATAN TIMOR TENGAH UTARA BANGGAI POSO SIGI PROBOLINGGO SOLOK LAMPUNG BARAT KARO KOTA PAGAR ALAM
Petugas Dinas Budi Sutrisno Wawan Neni Yuliawati Ruri Feli Yani Syahrial I Made Agus P Vincent Jitro Yoana Yuyun Herman Luki Fajar Yenny Budiarti Berti Diki
No HP 081393138792 085324892751 08179936604 085641847991 082216721228 081222867077 085239834323 081338337101 081246829192 081353757057 08128102508 0811458303 085394223678 0823463311231 082338500040 081363109278 085269445281 081316427854 081278108555 30
PEMASUKAN BENIH DAN STOK BENIH BAWANG PUTIH DIREKTORAT PERBENIHAN HORTIKULTURA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN RI
PERSYARATAN PEMASUKAN BENIH (1) Pemasukan benih untuk tujuan menghasilkan produk segar dan/atau bahan baku industri yang akan dipasarkan ke luar negeri dan/atau dalam negeri, melampirkan tanda daftar pelaku usaha hortikultura yang diterbitkan oleh Bupati/walikota dan memenuhi persyaratan teknis: a. tersedia rencana pengembangan pertanaman; b. jumlah benih yang dimohonkan sesuai dengan ketersediaan lahan untuk perbanyakan pertanaman; c. rekomendasi dari dinas provinsi setempat yang yang melaksanakan urusan di bidang hortikultura; dan d. rekomendasi dari asosiasi nasional yang membawahi komoditas tersebut.
(2) Pemasukan benih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk kentang dan bawang merah harus dilengkapi Tanda Daftar Produsen Benih. (3) Persyaratan teknis pada huruf c untuk komoditas florikultura diberikan rekomendasi dari asosiasi nasional yang membawahi komoditas
32
STOK BENIH BAWANG PUTIH No Provinsi Kabupaten 1 NTB
Lotim
No HP 087763031741 081239967072 081918165839 085239728722 087763031741
Bima
Ruspaini Angga Nurdin Aziz Minardi Ruspaini dan seluruh penangkar di Sembalun M Tahir
Bandung
Muhtar Effendi
081321125480
Lotim
2 Jabar
Penangkar
TOTAL
085239704444
Ton Varietas Sertifikat Jabal 50 Sangga Sembalun 50 Sangga Sembalun 50 Sangga Sembalun 50 Sangga Sembalun 3,500 Sangga Sembalun
200
3,900
Keterangan Sudah disetor ke Pertani dan dibayar oleh Pertani
Tersedia/Siap Tanam Januari Februari 2018
Sangga Sembalun
Tersedia/Siap Tanam Januari 2018 0.50 Tawangmangu Baru Tersedia/Siap tanam Oktober, untuk stok sendiri 0.5
33
Terima kasih