PENGEMBANGAN APLIKASI INSTANT MESSAGING BERBASISKAN WEB DAN ANDROID PADA INSTITUSI PENDIDIKAN STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Willson Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Indonesia, 021-53696969,
[email protected]
Willy Lazuardi Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Indonesia, 021-53696969,
[email protected]
Richard Sutomo Kesuma Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia, 021-53696969,
[email protected]
Budi Yulianto Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia, 021-53696969,
[email protected]
ABSTRACT The development of communication technology especially on Android smartphone technology can be utilized to fulfill the needs of a real time, short, and efficient mass communication on education institution, particularly between the students and the lecturers. This research aims to deliver a web and Android based instant messaging application solution that will be implemented on education institution as an instant, low cost, and effective communication media. This research conducted by doing an analysis to similar application and collecting a user requirement trough questionnaire among the students and the lecturers in Bina Nusantara University. The application developed according to Rational Unified Process (RUP) software development methods that consist of inception, elaboration, construction, and transition phase. The result of this research is an XMPP based instant messaging application named BeeMessenger on web and Android platform with personal chat, group chat, broadcast message, and scheduled message feature. As conclusion, this instant messaging application can be used to ease communication in education institution, particularly between the students and lecturers. Keywords: Instant Messaging, Web, Android, Education Institution, Communication.
1
ABSTRAK Perkembangan teknolgi komunikasi khususnya teknologi smartphone Android dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi massal yang aktual (real-time), singkat, dan efisien pada institusi pendidikan, terutama pada kalangan mahasiswa dan dosen. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan solusi aplikasi instant messaging berbasis web dan Android yang akan diterapkan pada institusi pendidikan sebagai sarana komunikasi yang cepat, hemat, dan efektif. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisa terhadap aplikasi sejenis dan mengumpulkan data kebutuhan pengguna melalui kuisioner yang disebar di kalangan mahasiswa dan dosen di Universitas Bina Nusantara, sedangkan aplikasi dikembangkan berdasarkan metode pengembangan perangkat lunak Rational Unified Process (RUP) yang terdiri dari fase inception, elaboration, construction, dan transition. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi instant messaging bernama BeeMessenger berbasis protokol XMPP pada platform web dan Android yang memiliki fitur personal chat, group chat, broadcast message, dan scheduled message. Simpulan yang diperoleh adalah aplikasi dapat mempermudah komunikasi di institusi pendidikan terutama di kalangan mahasiswa dan dosen. Kata Kunci: Instant Messaging, Web, Android, Institusi Pendidikan, Komunikasi.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi membuat pola komunikasi semakin berkembang dan muncul kebutuhan baru untuk bertukar informasi jarak jauh. Salah satu cara untuk berkomunikasi adalah menggunakan layanan internet, seperti layanan e-mail dan pesan instan (instant messaging) melalui smartphone. Internet menyediakan pertukaran informasi secara cepat dan aktual (real time) tanpa dibatasi oleh batasan geografis. Pertumbuhan teknologi ponsel pintar (smartphone) yang signifikan juga membuat masyarakat semakin mudah menggunakan layanan internet. Menurut Nielsen (2013) dalam artikelnya pada Asia Media Journal, jumlah pengguna smartphone di negara Asia, telah berhasil mengalahkan jumlah pengguna feature phone. Data lebih lanjut menyebutkan 22% dari pengguna smartphone di Indonesia menggunakan akses internet dalam sebulan terakhir. Kepopuleran komunikasi melalui instant messaging mengungguli media komunikasi sejenis lainnya. Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (2013) mengklaim pada situs Okezone.com bahwa 70% pengguna smartphone yang menggunakan jaringan mereka adalah pengguna aplikasi instant messaging. Instant messaging menjadi preferensi bagi kaum muda karena mendukung kepraktisan dan kecepatan dalam percakapan aktual (real time chat) yang tidak dimiliki oleh media e-mail. Kolaborasi online melalui instant messaging juga lebih mudah karena interaksi berlangsung dalam satu jendela kerja. Kebutuhan akan aktualisasi dan file sharing akan semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya pengguna teknologi instant messaging yang jumlah penggunanya sudah menyaingi pengguna e-mail (Osterman, 2007). Rata-rata percakapan melalui instant messaging berlangsung selama 20 detik, sehingga membuat teknologi komunikasi ini menjadi sarana yang efisien untuk mendapatkan jawaban yang cepat dari sebuah pertanyaan (Ritter & Rechtsteiner, 2005). Dengan adanya teknologi presence-awareness— teknologi yang dapat memantau apakah seorang pengguna sedang online atau tidak—instant messaging dapat meningkatkan kemampuan merespon yang lebih cepat dibandingkan dengan e-mail. Menurut riset yang dilakukan di Korea, penggunaan instant messaging juga dapat meningkatkan hubungan kerja pada sebuah perusahaan (Cho, et al, 2005). Selain itu, jika dibandingkan dengan panggilan telepon, penggunaan instant messaging secara umum lebih murah dan dianggap tidak terlalu mengganggu (Bronstein & Newman, 2006). Pola komunikasi massal yang singkat dan efisien seperti instant messaging dibutuhkan juga pada institusi pendidikan (Jetty, S., & John, A. K, 2013). Ada pun peran komunikasi tersebut adalah ketika institusi pendidikan memerlukan pemberitahuan informasi penting kepada peserta didik (mahasiswa), pengajar (dosen), dan karyawan pada institusi terkait. Sebagai tambahan, institusi juga terkadang memerlukan pemberitahuan informasi kepada orang tua mahasiswa maupun komunitas di luar institusi. Pemberitahuan informasi seperti masalah registrasi, pembayaran, perkuliahan, bencana alam, jadwal ujian, perubahan jadwal, dan sebagainya seringkali terhambat ketika dikirimkan melalui e-mail karena
2
tidak terbaca dengan segera dan terbatasnya kuota e-mail yang di kirimkan, sedangkan informasi yang disampaikan sangat mendesak. Selain itu, pemberitahuan iformasi melalui SMS juga mengalami masalah karena mahasiswa, dosen, dan karyawan sering mengganti nomor telepon sehingga sulit untuk dihubungi (Research on Asia Holdings, 2012). Aplikasi instant messaging diharapkan dapat membantu menjaga kontak dengan adanya single account (hanya ada satu akun yang dimiliki) walaupun pengguna mengubah nomor telepon dan e-mail. Komunikasi antar mahasiswa dan dosen juga dapat terjaga dengan adanya komunikasi melalui pesan singkat seperti instant messaging. Komunikasi melalui pesan singkat telah digunakan sebagai alat interaksi antara mahasiswa dan dosen di luar kelas di Universitas Yordania (Gasaymeh & Qalban, 2013). Komunikasi seperti ini dapat menjalin hubungan erat antara mahasiswa dan dosen, menciptakan rasa saling terhubung antar mahasiswa dengan kelas maupun universitas, mengurangi kegelisahaan mahasiswa di kelas, menghemat waktu dan upaya mahasiswa, serta menambah suasana menyenangkan di dalam kelas. Oleh karena itu, aplikasi instant messaging dapat dijadikan solusi untuk menjalin komunikasi kolaboratif di dalam maupun di luar kelas serta mampu membantu aktivitas perkuliahan. Berdasarkan fenomena perkembangan teknologi dan permasalahan yang telah disebutkan, penulis mengusulkan sebuah solusi penerapan aplikasi instant messaging pada institusi pendidikan. Aplikasi instant messaging diharapkan dapat menyampaikan pesan yang penting yang dapat segera terbaca oleh penerima. Aplikasi instant messaging dikembangkan dengan teknologi push notification yang berjalan pada platform web dan smartphone berbasis Android. Adapun alasan penulis memilih sistem operasi Android dikarenakan prospek perkembangan teknologi Android ke depan akan semakin tinggi. Data penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pangsa pasar sistem operasi smartphone di kuartal kedua tahun 2013 didominasi oleh Android sebesar 69,1% (IDC, 2013). Aplikasi juga dikembangkan pada platform web untuk memenuhi keterjangkauan aplikasi bagi pengguna yang tidak menggunkan perangkat smartphone. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi instant messaging dengan fitur personal chat, group chat, broadcast message, dan scheduled message. Adapun manfaat yang diharapkan dari aplikasi ini adalah menjadi sarana untuk mempermudah komunikasi di institusi pendidikan (antara institusi, mahasiswa, dan dosen) secara cepat, murah, dan efektif. Fitur personal chat diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi personal dua arah antar mahasiswa dan dosen. Fitur group chat diharapkan dapat memfasilitasi komunikasi kolaboratif antar mahasiswa dan dosen seperti dalam diskusi kelas. Fitur broadcast message diharapkan dapat memfasilitasi institusi untuk mengirimkan informasi penting secara cepat, hemat, dan massal. Selain itu, untuk membantu aktivitas perkuliahan, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur scheduled message yang diharapkan dapat membantu mengririmkan pesan yang memerlukan jadwal tertentu, misalnya saat dosen ingin membuat reminder untuk jadwal pengumpulan tugas.
1. 2. 3.
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dihadapi dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara institusi mengirimkan informasi penting kepada mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, atau komunitas secara cepat (real time), hemat, dan efektif? Bagaimana cara institusi menjaga kontak dengan mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, atau komunitas walaupun ada perubahan nomor telepon atau alamat e-mail? Bagaimana menjaga komunikasi personal (personal chat) ataupun kolaboratif (group chat) antar mahasiswa dan dosen secara real-time untuk mendukung aktivitas perkuliahan baik di dalam maupun di luar kelas?
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelesaikan masalah pada latar belakang dengan rincian sebagai berikut: 1. Mengembangkan aplikasi instant messaging untuk memudahkan penyampaian informasi dari institusi kepada mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, dan komunitas secara cepat, hemat, dan efektif. 2. Mengembangkan aplikasi instant messaging pada platform web dan Android yang dapat mengumpulkan informasi kontak pengguna. 3. Mengembangkan aplikasi instant messaging dengan fitur person-to-person chat, group chat, broadcast message, dan scheduled message yang dapat mendukung kegiatan perkuliahan.
1.
Manfaat yang ingin diperoleh dari pengembangan sistem aplikasi instant messaging ini yaitu: Menyediakan sarana bagi dosen untuk dapat membuat group chat sesuai dengan kelas yang diajarkan dan mengirimkan pesan kepada group tersebut.
3
2. 3. 4.
Pengguna dapat membuat group chat untuk kelompok di luar aktivitas perkuliahan seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan lainnya. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan sesama mahasiswa atau dosen di luar sesi perkuliahan. Institusi dapat melakukan penghematan biaya operasional (biaya SMS blast).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibagi ke dalam Metode Analisis dan Metode Perancangan 1. Metode Analisis a. Studi Literatur Membaca literatur seperti buku, jurnal, e-book, ataupun artikel yang berkaitan dengan sistem operasi Android, Extensible Messaging and Presence Protocol (XMPP), Rational Unified Process (RUP), Unified Modeling Language (UML), Strophe.Js, PHP dan Javascript. b. Kuesioner Menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kebutuhan pengguna dalam pengembangan aplikasi ini, dan mengevaluasi aplikasi. c. Wawancara Melakukan wawancara terhadap 5 departemen terkait (AOC, SRSC, LRC, Binus Career, Admission) dalam institusi Universitas Bina Nusantara untuk menngetahui kebutuhan institusi. 2.
Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah Rational Unified Process (RUP). RUP terdiri dari 4 fase yaitu: Inception, Elaboration, Construction, dan Transition Phase. a. Inception Phase Business case dan cakupan proyek yang akan dibuat menjadi prioritas utama dalam fase ini. Business case terdiri atas kriteria keberhasilan proyek, analisis resiko, dan estimasi sumber daya yang dibutuhkan. Diperlukan adanya komunikasi dan interaksi langsung dengan user untuk menentukan business case. b. Elaboration Phase Tujuan dari fase elaboration adalah untuk menganalisis masalah utama, menentukan rencana proyek, dan melakukan eliminasi resiko yang tinggi dalam proyek. c. Construction Phase Semua komponen aplikasi dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam produk dan semua fitur diuji coba selama fase construction. Dilakukan kontrol operasi untuk melakukan optimasi biaya, waktu, dan kualitas. d. Transition Phase Produk didokumentasikan dan dikenalkan ke komunitas pengguna aplikasi/end user selama fase transition. Biasanya ketika aplikasi telah sampai kepada pengguna, banyak isu yang akan bermunculan, diantaranya perbaikan bug, permintaan fitur baru, dan lainnya.
METODE PENELITIAN Dalam metode analisis, penulis melakukan penyebaran kuesioner yang untuk menganalisis kebutuhan pengguna smartphone di kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, dan umum terhadap aplikasi instant messaging di institusi pendidikan. Kuesioner disebar secara online melalui jejaring sosial Facebook dan didapatkan 122 responden. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara terhadap beberapa perwakilan divisi Universitas Bina Nusantara, antara lain Academic Operation Center (AOC) yang mewakili divisi operasional perkuliahan mahasiswa, Student Registrasion and Service Center (SRSC) yang mewakili divisi pelayanan dan registrasi perkuliahan, Lecturer Resource Center (LRC) yang mewakili divisi sumber daya pengajar, BINUS Career yang mewakili divisi persiapan karir mahasiswa tingkat akhir dan alumni, dan Admission yang mewakili divisi marketing, public relation dan corporate communication. Setelah melakukan peneyebaran kuesioner dan wawancara, dapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam berkomunikasi di institusi pendidikan, antara lain: 1. Dibutuhkan media penyampaian informasi kepada komunitas institusi secara cepat, efektif, dan efisien.
4
2.
3. 4.
Aplikasi-aplikasi instant messaging yang umumnya dipakai saat ini, seperti WhatsApp, BBM, Line, Yahoo Messenger, dsb. tidak dapat dimodifikasi sehingga sulit untuk meneyesuaikan kebutuhan pengguna dan institusi. Sulit mengumpulkan data kontak mahasiswa atau dosen oleh institusi, khususnya nomor handphone dan alamat e-mail karena data kontak tersebut seringkali berubah. Informasi terkadang tidak langsung tersampaikan saat dikirimkan melalui e-mail karena tidak terbaca atau dibuka dengan segera.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba mengajukan usulan pengembangan aplikasi instant messaging yang diberi nama BeeMessenger, antara lain: a. Pembuatan aplikasi instant messaging pada sistem operasi Android 4.0 karena mayoritas responden (55%) menggunakan sistem operasi Android 4.0 – 4.2. b. Pembuatan fitur broadcast message untuk mendukung institusi dalam menyebarkan informasi secara aktual, cepat, murah, dan efektif. Fitur broadcast message pada aplikasi instant messaging dapat digunakan untuk menyebarkan informasi secara massal kepada pengguna dengan masing-masing role (mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, dan community) melalui jaringan internet tanpa biaya SMS. c. Pembuatan sistem registrasi akun instant messaging dengan verifikasi nomor telepon handphone dan alamat e-mail. Sistem verifikasi tersebut ditujukan agar akun pengguna terdaftar dengan nomor handphone dan alamat e-mail yang valid/aktif dan terbaru sehingga dapat mengatasi masalah institusi dalam mengumpulkan data kontak mahasiswa atau dosen yang kadang berubah-ubah. d. Pembuatan fitur personal chat untuk mendukung komunikasi personal antar anggota institusi khususnya mahasiswa dan dosen. Fitur personal chat diharapkan dapat mendukung komunikasi yang singkat, praktis, dan menyenangkan sehingga mendukung interaksi antara mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar. e. Pembuatan fitur group chat untuk mendukung aktivitas mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar. Fitur group chat diharapkan dapat menghemat waktu dan upaya mahasiswa atau dosen untuk berkomunikasi secara kolaboratif baik di dalam maupun di luar kelas. f. Pembuatan fitur scheduled message untuk mendukung pengiriman pesan dengan jadwal yang telah ditentukan. Fitur scheduled message diharapkan dapat mengatasi masalah pengiriman informasi yang membutuhkan jadwal tertentu, seperti perubahan jadwal kuliah atau ujian, informasi pengumpulan tugas kuliah, dsb. g. Pembuatan fitur file attachment & sync attachment sebagai solusi dukungan pengiriman pesan berbasis multimedia (tidak hanya teks). Fitur sync attachment merupakan fitur tambahan dari file attachment di mana user dapat mengirim file yang tersinkronisasi dengan cloud storage (seperti Google Drive) sehingga dapat mempermudah user ketika ingin melihat atau mengambil file yang diterima atau dikirim. h. Pembuatan fitur chat via web untuk menyediakan keterjangkauan aplikasi bagi pengguna yang tidak memiliki perangkat smartphone atau ketika smartphone pengguna kehabisan baterai. 1. Pembuatan fitur tambahan seperti status pengiriman pesan dan emoticon. Fitur status pengiriman pesan dapat mendukung kecepatan kinerja pengguna saat melakukan pengiriman pesan dengan mengetahui apakah pesan yang dikirmkan sudah sampai atau belum. Fitur emoticon dapat memperkaya media komunikasi berbasis teks bergambar dan pengalaman penggunaan aplikasi yang menyenangkan. Perancangan aplikasi dikembangkan menurut metode pengembangan perangkat lunak RUP seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. 1. Inception Phase Pada inception phase, dilakukan pendefinisian ruang lingkup serta pengumpulan requirement dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara. Selanjutnya dilakukan business modeling, yakni mendefinisikan batasan pembuatan aplikasi dan business case dalam institusi pendidikan yang dituangkan dalam Software Requirement Specification (SRS). 2. Elaboration Phase Sisa requirement pada tahap inception phase dikumpulkan kembali serta pembuatan design document menggunakan Unified Modelling Language (UML). Beberapa sistem critical mulai dikembangkan seperti fitur registrasi dan personal chat. Tahap ini menghasilkan design document, user manual, dan testing plan. 3. Construction Phase
5
Transition Phase
Construction Phase
Elaboration Phase
Inception Phase
4.
Pada construction phase, dilakukan pengembangan fitur non-critical seperti group chat, scheduled message, dan broadcast message. Dalam tahap ini juga dilakukan pembuatan implementation plan, testing, dan bug fixing serta memperbaharui dokumen user manual. Transition Phase Pada transition phase, dilakukan implementasi sistem secara langsung, setelah itu memperbaiki sistem untuk siap diproduksi, kemudian melakukan release aplikasi kepada user sebagai awal beta testing sebagai evaluasi penelitian yang dituangkan dalam kuesioner evaluasi.
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Berpikir Metode Perancangan RUP Aplikasi instant messaging BeeMessenger terdiri dari dua bagian, yaitu bagian front-end dan back-end seperti yang digambarkan pada Gambar 2. Bagian front-end digunakan oleh user (terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, dan komunitas yang berkaitan dengan institusi) dan dikembangkan pada platform Android dan web. Bagian back-end digunakan oleh admin dan super admin yang mewakili institusi pendidikan untuk keperluan pengiriman broadcast message kepada user dan keperluan administrasi komunitas.
6
Gambar 2. Use Case Diagram BeeMessenger
7
Objek-objek statis yang terlibat dalam aplikasi Bee Messenger dapat digambarkan secara sederhana dalam class diagram pada Gambar 3 (tidak seluruh objek ditampilkan / hanya objek-objek inti yang mewakili sistem pengiriman pesan saja).
1
1
*
1 RosterActivity
-jid : string -password : string -resource : string -alias : string -status_mode : string -avatar : string -group : string +addRosterItem() +removeRosterItem() +isAuthenticated() +renameRosterItem() +moveRosterItem() +renameRosterGroup()
XMPPService -RECONNECT_ALARM : string -mIsConnected : bool +connect() +isAuthenticated() +addRosterItem() +removeRosterItem() +renameRosterItem() +moveRosterItem() +renameRosterGroup() +setAvatar() +setStatus() +sendMessage() +sendMucMessage() +addRoom() +removeRoom() +getRoom() +inviteToRoom() +getUserList() +login() +getAvatar() +getRosterContacts() +getStatus() +registerXMPPService() +getPresence() +getMessageReceipt() +joinRoom() +logout() +stopXMPPService() +requestGroupInvitation() +requestContactInvitation() +incomingChatMessage() +incomingChatRoomMessage() +incomingBroadcastMessage() 1
1
Roster
ContactCategory
1
1 *
-jid : string -group_name : string -group_count : int +addCategory() +removeCategory() +changeCategory() *
1 MainActivity
1
RosterDatabaseHelper -DATABASE_NAME : string -DATABASE_VERSION : int -roster : string -rostercategory : string -avatar : byte
1
1 LoginActivity -username : string -password : string -status_login : bool -spref : Object +login() +doValidation() +connect()
1
1
BeeMessengerApplication -mConfig : Object -mSession : Object -mAuthClient : Object -mConnectClient : Object +getConfig() +connect()
+getRoster() +onRosterChanged() +onPresenceChanged() +addContact() +deleteContact() +modifyContact() +subscribe() +unsubscribe()
+onRoster() +onMessage() +onGroupMessage() +onGroupInvitation() +onUserPresenceChanged() +attach() +disconnect() +send() +connected()
1
1 1 1 Notification -count : int
1
+getLastNotif() +appendNotif() +updateBadge() +removeBadge() +removeNotif() +alertSound()
1
-roomname : string -roomjid : string -nickname : string +addRoom() +joinRoom() +removeRoom() +getRoom() +inviteToRoom() +getUserList() +sendMUCMessage() +addEmoticon() +addAttachment() +saveChatHistory() +removeChatHistory() +getChatHistory() +refreshGroup() +rejectInvitation()
Contact MultiUserChat
-jid : string -name : string -resources : string [ ] -ask : string -groups : string [ ] -ptype : string -image : string -show : string +getPresence() : string +getStatus() : string
-rooms : string [ ] -occupant : string [ ] +join() +leave() +groupchat() +invite() +configure() +saveConfiguration()
1 1 HomeContainer -contactList : DOMElement -groupList : DOMElement -conversationList : DOMElement -invitationList : DOMElement -scheduledMsgList : DOMElement +load() +setUserStatus() +appendContact() +appendUserGroup() +appendConversation() +appendScheduledMsg() +removeContact() +onRosterItemClick() +logout()
1
1 1
1 ChatTab -jid : string -chatList : DOMElement -message : string -photo : string -status : string -presence : string +onTabSelected() +appendMessage() +sendMessage() +loadPreviousMessage()
1
1 ChatActivity -jid : string -date : string -direction : string -message : string -resource : string -deliverystatus : string +sendMessage() +addEmoticon() +addAttachment() +getMessageReceipt() +saveChatHistory() +removeChatHistory() +getChatHistory()
-connection : Object
MUCActivity
1 *
1
1 *
11 1 1 1
1
-username : string -userstatus : string -listview : string -presence : string +isAuthenticated() +startChatActivity() +getAvatar() +getRosterContacts() +saveRosterContacts() +updateRosterContacts() +refreshRoster() +setPresence() +registerXMPPService() +getStatus() +setStatus() +getPresence() +scheduleMessageActivity() +mucAction() +rejectInvitation() +changePassword() +logout() +subscribeRoster() +stopXMPPService() +startBroadcastMessage()
BeeMessenger 1
-contacts : Contact [ ]
1
ChatPage *
1
-title : string -tabs : ChatTab [ ] -tabsQueue : string [ ] -messageQueue : string [ ] +initChatTabs() +appendChatTab() +closeChatTab()
1
1 1
1
1 SubView -name : string -title : string -isLoaded : bool -onLoadCallback +load() +onLoaded()
1
1
Gambar 3. Class Diagram Aplikasi Bee Messenger Android dan Web
8
1
LoginPage
ChatDatabaseHelper -DATABASE_NAME : string -DATABASE_VERSION : int -roster : string -chathistory : string -datetime : string
XMPPPrebind -BOSHURI : string -jaberHost : string -resource : string -jid : string -password : string +connect() +auth() +getSessionInfo()
-username : string -password : string -errorMessage : string +login() : bool
1
HASIL DAN BAHASAN Aplikasi instant messaging BeeMessenger akan dikembangkan pada platform Android dan web yang terhubung pada sebuah chat server menggunakan protokol XMPP (eXtensible Messaging and Presence Protocol) seperti yang digambarkan pada Gambar 4. Chat dan web server diimplementasikan pada sebuah komputer server dengan spesifikasi sebagai berikut: • Processor Intel Core i7 3770 3.4 GHz • Kapasitas hardisk 2 TB • RAM 8 GB • Terhubung dengan jaringan internet • Sistem operasi Windows Server 2012 R2 • Web server IIS versi 6.2 • XMPP server Openfire versi 3.8.2 dengan Broadcast, Search, OpenArchive Plugin Aplikasi client diimplementasikan pada sebuah perangkat smartphone dan komputer personal. Perangkat smartphone yang digunakan adalah Samsung Galaxy Young S6310 dengan spesifikasi sebagai berikut: • Sistem operasi Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) • Processor Qualcomm MSM7227A Snapdragon 1 GHz • Layar touch-screen dengan resolusi 320 x 480 piksel • RAM 512 MB • Wi-Fi 802.11 b/g/n atau jaringan mobile (EDGE, dengan kecepatan sekitar 384 Kb/s) Sedangkan komputer client yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut: • Processor Intel Pentium P600 1.9 GHz • RAM 2GB • Memiliki browser modern (Google Chrome versi 30/ Firefox versi 20/ Internet Explorer 11) • Memiliki browser plugin Adobe Flash versi 11
Gambar 4. Rancangan Implementasi Aplikasi BeeMessenger
9
Gambar 5. Tampilan Antarmuka Aplikasi BeeMessenger Android
Gambar 6. Tampilan Antarmuka Aplikasi BeeMessenger Web
Evaluasi dilakukan terhadap fitur-fitur yang diperlukan pada aplikasi instant messaging sejenis yang banyak digunakan oleh respopaden (didapat saat pengumpulan requirement) seperti yang dirangkum pada Tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Aplikasi IM dengan BeeMessenger Fitur Gratis Chat User profiling Broadcast message Scheduled message Chat via web Sync attachment
WhatsApp Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
BBM Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
LINE Ya Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak
BeeMessenger Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Uji coba aplikasi dilakukan dengan melakukan demonstrasi yang melibatkan 37 responden (22 orang mahasiswa, 5 orang dosen, dan 10 orang karyawan) pada Universitas Bina Nusantara. Setelah melakukan uji coba responden diminta untuk mengevaluasi kepuasan responden terhadap aplikasi BeeMessenger seperti yang digambarkan pada Gambar 7.
10
Gambar 7. Histogram Hasil Evaluasi Kepuasan Responden Terhadap Aplikasi BeeMessenger
SIMPULAN DAN SARAN Kebutuhan user yang ingin menyampaikan informasi secara real-time, efektif, dan efisien dapat terpenuhi dengan pembuatan aplikasi BeeMessenger. Berdasarkan hasil pengembangan aplikasi yang telah dilakukan, penulis dapat memberikan simpulan sebagai berikut: 1. Pengembangan aplikasi menghasilkan aplikasi instant messaging yang dapat memudahkan penyampaian informasi dari institusi pendidikan kepada mahasiswa, dosen, karyawan, orang tua, dan komunitas. Institusi dapat memanfaatkan fitur broadcast message pada aplikasi untuk mengirimkan pesan secara real-time. 2. Aplikasi instant messaging dapat dikembangkan pada platform web dan Android. Aplikasi instant messaging pada platform Android dapat mengumpulkan informasi kontak pengguna dengan adanya sistem registrasi pada perangkat smartphone menggunakan nomor telepon dan atau alamat e-mail. Nomor telepon dan alamat e-mail tersebut dapat digunakan oleh institusi untuk menghubungi pengguna secara langsung jika ada keperluan mendesak. Aplikasi web juga mendukung keterjangkauan aplikasi bagi pengguna yang tidak memiliki perangkat smartphone. 3. Pengembangan aplikasi menghasilkan aplikasi instant messaging dengan fitur personal chat, group chat, broadcast message, dan scheduled message untuk mendukung kegiatan perkuliahan. Hal ini terbukti dengan kepuasan responden terhadap fungsionalitas aplikasi secara keseluruhan. Berdasarkan evaluasi penelitian yang telah diperoleh, terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan aplikasi selanjutnya, antara lain: 1. Melengkapi fitur chatting dengan konten berbasis multimedia seperti suara (VoIP) dan video. 2. Mengembangkan aplikasi ke dalam basis sistem operasi mobile lainnya, seperti iOS, BlackBerry, dan Windows Phone. 3. Mengintegrasikan pembentukan group sesuai kelas mahasiswa dan dosen secara otomatis berdasarkan sistem perkuliahan pada institusi terkait dibandingkan melakukan pembentukan group secara manual. 4. Mengklasifikasikan kategori user menjadi lebih spesifik (misalnya: kategori mahasiswa dispesifikasikan lagi menjadi mahasiswa jurusan Teknik Informatika) agar institusi dapat melakukan broadcast message secara spesifik pula. 5. Melengkapi aplikasi dengan sistem pembaharuan informasi kontak pengguna seperti nomor telepon dan e-mail secara berkala.
REFERENSI BlackBerry®. (2013, November 4). BBM Feature. Retrieved from BBM: http://www.bbm.com/bbm/en/bbm-features.html Allen, R., Lo, N., & Brown, S. (2008). Zend Framework in Action. United States of America: Manning Publication Co.
11
Beighley, L., & Morrison, M. (2009). Head First PHP & MySQL. United State of America: O'Reilly Media, Inc. Bronstein, J. &. (2006). IM 4 learning. T+D Magazine, 47-51. Chan, I., Ly, P., & Meulemans, Y. (2012). Extending IM beyond the Reference. A Case Study on the Integration of Chat Reference and Library-Wide Instant Messaging Network, 20. Cho, H., Trier, M., & Kim, E. (2005). The use of instant messaging in working relationship development: A case study. Journal of Computer-Mediated Communication, 10. Connolly, T., & Begg, C. (2005). Database System. England: Pearson Education Limited. Davies, D. (2005). Instant Messaging: A New Form of Business Communication. Pulp and Paper Canada, 61. Fling, B. (2009). Mobile Design and Development. United State of America: O'Reilly Media, Inc. Gasaymeh, A.-M. M., & Qalban, B. (2013). SMS as Out-of-Class, Student Instructor Interaction Tool : A Case Study of Jordanian Graduate Students Perceptions and Usage. International Education Studies, 147-160. General Information. (2013, Desember 9). Retrieved from PHP.net: http://id1.php.net/manual/en/faq.general.php#faq.general.what Henderson, H. (2009). Encyclopedia of Computer Science and Technology, Revised Edition. New York: Facts On File, Inc. Hoyos, B. D. (2013, Desember 12). Emergency Officials Save Lives with IM. Diambil kembali dari About.com: http://im.about.com/od/imforbusiness/a/imemergency.htm IDC. (2013, September 20). Apple Cedes Market Share in Smartphone Operating System Market as Android Surges and Windows Phone Gains, According to IDC. Diambil kembali dari IDC Official Site: http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS24257413 Ignite Realtime. (2013, Desember 16). Smack Dev Documentation. Diambil kembali dari Ignite Realtime: http://community.igniterealtime.org/docs/DOC-2678 Jetty, S., & Anbu K., J. (2013). SMS-based content alert system: a case with Bundelkhand University Library. Jhansi: Emerald Group Publishing Limited. Kroll, P., Kruchten, P., & Booch, G. (2003). The Rational Unified Process Made Easy: A Practitioner's Guide to the RUP: A Practitioner's Guide to the RUP. Boston: Addison-Wesley Professional. Li, D., Chau, P., & Lou, H. (2005). Understanding Individual Adoption of Instant Messaging : An Empirical Investigation, 29. Librianty, A. (2013, September 23). 70% Pengguna Smartphone XL Pakai AplikasiChatting. Diambil kembali dari Okezone.com: http://techno.okezone.com/read/2013/07/11/54/835188/70pengguna-smartphone-xl-pakai-aplikasi-chatting LINE Corporation. (2013, November 4). LINE. Retrieved from LINE: http://line.me/en/ Lou, H., Li, D., & Patrick, Y. (2005). Understanding Individual Adoption of Instant Messaging: An Empirical Investigation. Journal of the Association for Information Systems, 5. Markoff, J. (2013, Desember 15). Technology. Retrieved from New York Times: http://www.nytimes.com/2007/11/04/technology/04google.html?_r=4&hp=&pagewanted=all& Moffitt, J. (2010). Professional XMPP Programming with JavaScript and jQuery. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc. Mohanty, R., Ravi, V., & Patra, M. (2012). Journal of Software Engineering and Application. Classification of Web Service Using Bayesian Network, 296. Newman, A., & Brownell, J. (2008). Applying Communication Technology: Introduction E-mail and Instant Messaging in The Hospitality Curriculum. Journal of Hospitality, Leisure, Sports, and Tourism Education, 71-76. Nielsen. (2012, September 23). Nielsen Charts Asia's Mobile Advertising Ecosystem. Diambil kembali dari http://www.asiamediajournal.com/pressrelease.php?id=37562013 Osterman. (2013, September 23). Presence, IM and Real-Time Communication Trends, 2007-2010. Diambil kembali dari Osterman Research Executive Summary: http://www.theinfoshop.com/study/or49530-im-communi.html Owens, M. (2006). The Definitive Guide to SQLite. New York: Apress. Pagani, M. (2005). Encyclopedia of Multimedia Technology. London: Idea Group Reference. Ritter, P., & Rechtsteiner, C. (2013, December 23). The business case for enterprise instant messaging. Retrieved from Wainhouse Research: http://www.parlano.com Sabraoui, A., Ettalbi, A., Koutbi, M., & En-Nouaary, A. (2011). Journal of Software Engineering and Application. Towards and UML Profile for Web Service Composition Based on Behavioral Description, 721.
12
Saint-Andre, P., Smith, K., & Troncon, R. (2009). XMPP: The Definitive Guide Building Real-Time Applications with Jabber Technologies. California: O’Reilly Media, Inc. SAMSUNG. (2013, Desember 6). Samsung Galaxy Young SmartPhones. Diambil kembali dari Samsung Official Site: http://www.samsung.com/levant/consumer/mobile-phones/mobile-phones/smartphones/GT-S6310ZWAMID Shneiderman, B., Plaisant, C., Cohen, M., & Jacobs, S. (2010). Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction (5th Edition). United States of America: Pearson Education. SQLite. (2013, November 27). About SQLite. Diambil kembali dari SQLite: http://www.sqlite.org/about.html The PHP Group. (2013, November 11). FAQ General Information. Diambil kembali dari PHP: http://id1.php.net/manual/en/faq.general.php#faq.general.what W3C . (2013, Desember 12). JAVASCRIPT WEB APIS. Retrieved from W3C: http://www.w3.org/standards/webdesign/script Welling, L., & Thomson, L. (2005). PHP and MySQL Web Development (3rd Edition). United States of America: Sams Publishing. West, R., & H. Turner, L. (2010). Introducing Communication (4th Ed). New York: McGraw-Hill. WhatsApp Inc. (2013, November 4). Blog WhatsApp. Retrieved from WhatsApp: http://www.whatsapp.com/ Whitten, J., & Bentley, L. (2007). Systems Analysis and Design Methods. New York: McGraw-Hill. Williams, B., & Sawyer, S. (2011). Using Information Technology 9e Complete Edition. New York: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Nama Penulis Tempat/Tanggal Lahir Riwayat Pendidikan Riwayat Pekerjaan
: : : :
Pengalaman Organisasi
:
Nama Penulis Tempat/Tanggal Lahir Riwayat Pendidikan Riwayat Pekerjaan
: : : :
Pengalaman Organisasi
:
Nama Penulis Tempat/Tanggal Lahir Riwayat Pendidikan Riwayat Pekerjaan
: : : :
Pengalaman Organisasi
:
Nama Penulis Tempat/Tanggal Lahir Riwayat Pendidikan
: : :
Riwayat Pekerjaan
:
Willson Jakarta, 16 Mei 1993 S1-Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara (2014) • IT Support Staff, IT Division of Bina Nusantara (2013 – sekarang) • Associate Member IT Division of Bina Nusantara (2011 – 2013) • Jurnalis, Keluarga Besar Siswa Kristen SMA 3 (2008 – 2009) • Divisi Teknologi Informasi, Ancilla Domini Choir (2005 – 2007) • Humas, Muda Mudi Katolik (2005 – 2007) Willy Lazuardi Tangerang, 30 Oktober 1991 S1-Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara (2014) • CPP Web Programming Instructor, Binus Center (2012 – sekarang) • Associate Member IT Division of Bina Nusantara (2011 – 2013) • Mentor, Binus Student Learning Community (2011 – 2012) • Ketua Umum, Dhamma Sutta SMA 1 (2008 – 2010) Richard Sutomo Kesuma Padang, 1 Oktober 1992 S1-Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara (2014) • Junior Programmer, IT Division of Bina Nusantara (2013 – 2014) • Associate Member IT Division of Bina Nusantara (2011 – 2012) • Microsoft Student Partner, Microsoft (2013 – sekarang) Budi Yulianto Jakarta, 31 Mei 1985 • S2-Manajemen, Binus Business School (2007 – 2009) • S1-Teknik Informatika, IT Division of Bina Nusantara (2003 – 2004) • Technology Development Manager, IT Division of Bina Nusantara (2012 – sekarang) • Software Laboratory Center (2004 – 2012)
13
14