Pengeluaran setelah Perolehan Aktiva Tetap (Subsequent Expenditure)
• Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaranpengeluaran yang berhubungan dengan perolehan dan penggunaan aktiva tetap yaitu a. Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh sesuatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rek aktiva(dikapitalisasi) b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi ybs. Oleh krn itu pengeluaran-pengeluaran spt ini dicatat dlm rek biaya
Reparasi dan Pemeliharaan
• Reparasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan terhadap suatu aktiva tetap dengan maksud untuk mengeliminir hambatan kerja di masa yang akan datang. Dilihat dari skala biaya yang dikeluarkan, reparasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu a. reparasi kecil yaitu reparasi yang tidak dapat mengakibatkan bertambahnya masa manfaat atau bertambahnya manfaat keenomian aktiva yang direparasi b. reparasi besar (upgrading dan betterment) yaitu reparasi yang dapat mengakibatkan bertambahnya manfaat keekonomian atau mengakibatkan bertambahnya masa manfaat dari aktiva yang direparasi.
• Pemeliharaan merupakan tindakan yang bertujuan tuntuk memelihara atau menjaga agar aktiva yang bersangkutan tetap dalam performance yang baik. Reparasi (kecil) dan pemeliharaan ini lebih bertujuan agar aktiva tetap bersangkutan mampu menjalankan fungsinya secara optimal selama masa manfaatnya. • Karena suatu alasan tertentu, biaya reparasi (kecil) dan biaya pemeliharaan aktiva tetap dicatat dalam satu perkiraan yaitu perkiraan “Beban Reparasi dan Pemeliharaan”. Biaya ini tidak dapat dikapitalisasikan pada nilai tercatat aktiva tetap yang bersangkutan, melainkan harus diperhitungkan dalam perhitungan labarugi periode dilakukannya pengeluaran biaya. Melalui jurnal: • Beban reparasi dan pemeliharaan Rp. XXX,Kas Rp. XXX,-
Upgrading / Improvement • Upgrading/improvement merupakan sejenis raparasi (besar) yang dilakukan tgerhadap suatu aktiva tetap dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar diperoleh peningkatan manfaat keekonomian aktiva tetap yang bersangkutan di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, peningkatan mutu produksi, atau peningkatan standar kerja. Pengeluaran biaya untuk reparasi semacam ini harus ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan. Karena terjadi perubahan nilai tercatat aktiva maka perlu dilakukan perhitungan beban depresiasi yang baru untuk periode-periode berikutnyha. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat peneluaran biaya reparasi demikian (upgrading) adalah: aktiva tetap xx Kas xx
• Ilustrasi. Pada tanggal 1 Oktober 2008 telah diselesaikan reparasi terhadap suatu mesin dengan total pengeluaran Rp. 5.000.000,00 reparasi tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningatkan mutu produk yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Mesin diperoleh pada akhir September 2006 dengan harga perolehan Rp. 87.500.000,00 dan nilai residu Rp.7.500.000. Berdasarkan keterangan tersebut maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pengeluaran tersebut dan perhitungan untuk menentukan beban depresiasi yang baru jika umur ekonomisnya 8 tahun
•
•
•
Jurnal tanggal 1 Oktober 2008 Mesin Rp.5.000.000 Kas
Rp.5.000.000
Perhitungan beban depresiasi yang baru. Beban depresiasi mesin = Rp. 80.000.000,00 : 8 =Rp. 10.000.000,00 Harga perolehan mesin Pengeluaran upgrading Harga perolehan setelah upgrading Nilai residu Nilai reproduksi Akumulasi depresiasi mesin: Th. 2006 = 3/12 x Rp. 10.000.000,00 Th. 2007 Th. 2008 = 9/12 x Rp 10.000.000,00 Jumlah akumulasi penyusutan mesin Sisa nilai reproduksi setelah upgrading
Rp.87.500.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp.92.500.000,00 Rp. 7.500.000,00 Rp.85.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00 = Rp.10.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 + = Rp.20.000.000,00 _ Rp.65.000.000,00
+ -
• Sisa nilai reproduksi setelah upgrading sebesar Rp. 65.000.000,00 tersebut harus didepresiasikan selama sisa masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan 6 tahun, sehingga beban depresiasi mesin yang baru (setelah upgrading) adalah: Rp. 65.000.000,00 : 6 = Rp. 10.833,333,33 • Sedangkan besarnya beban depresiasi mesin untuk periode 2008 adalah: 1 Januari – 1 Oktober = 9/12 x Rp. 10.000.000,00 1 Oktober – 31 Desember = 3/12 x Rp. 10.833.333,33 Jumlah depresiasi mesin periode 2008
= Rp. 7.500.000,00 = Rp. 2.708.333,33 + = Rp.10.208.333,33
• Jurnal besarnya beban depresiasi mesin untuk periode 2008 adalah: Beban depresiasi mesin Rp. 10.208.333,33 Akumulasi depresiasi mesin Rp. 10.208.333,33
Betterment • Betterment merupakan sejenis reparasi (besar) yang dilakukan terhadap suatu aktiva tetap agar diperoleh peningkatan masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Pengeluaran biaya untuk reparasi semacam ini (Betterment) harus ditambahkan pada nilai tercatat aktiva tetap dengan cara dikurangkan pada akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Karena terjadi perubahan nilai tercatat aktiva maka perlu dilakukan perhitungan beban depresiasi yang baru untuk periodeperiode berikutnya. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pengeluaran biaya reparasi demikian (Betterment) adalah: Akumulasi depresiai (aktiva ybs) Rp. XXX,Kas
Rp. XXX,-
• Ilustrasi. Pada tanggal 1 Oktober 2008 telah diselesaikan reparasi terhadap suatu mesin dengan total pengeluaran Rp. 5.000.000,00. Reparasi tersebut diperkirakan dapat menambah masa manfaat mesin hingga menjadi 10 tahun. Mesin diperoleh pada akhir September 2006 dengan harga perolehan Rp. 87.500.000,00, taksiran masa manfaatnya 8 tahun dengan taksiran residu Rp. 7.500.000,00. Berdasarkan keterangan tersebut maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pengeluaran tersebut dan perhitungan untuk menentukan beban depresiasi yang baru adalah:
•
Jurnal tanggal 1 Oktober 2008 Akumulasi depresiasi mesin Kas
Rp. 5.000.000,00
Rp. 5.000.000,00
•
Perhitungan beban depresiasi yang baru. Beban depresiasi mesin = Rp. 80.000.000,00 : 8 = Rp. 10.000.000,00
•
Harga perolehan mesin Nilai Residu Nilai Reproduksi Akumulasi depresiasi mesin: Th. 2006 = 3/12 x Rp. 10.000.000,00 Th. 2007 Th. 2008 = 9/12 x Rp 10.000.000,00 Akum. Depresiasi sblm betterment Pengeluaran betterment Akum. Depresiasi setelah betterment Sisa nilai reproduksi setelah betterment
Rp.87.500.000,00 Rp. 7.500.000,00 _ Rp.80.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00 = Rp.10.000.000,00 = Rp. 7.500.000,00 + = Rp.20.000.000,00 = Rp.5.000.000,00 = Rp.15.000.000,00 Rp.65.000.000,00
•
Sisa nilai reproduksi setelah betterment sebesar Rp. 65.000.000,00 tersebut harus didepresiasikan selama sisa masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan 8 tahun, sehingga beban depresiasi mesin yang baru (setelah betterment) adalah: Rp. 65.000.000,00 : 8 = Rp. 8.125.000,00
•
Sedangkan besarnya beban depresiasi mesin untuk periode 2008 adalah: 1 Januari – 1 Oktober = 9/12x Rp. 10.000.000,00 = Rp.7.500.000,00 1 Oktober – 31 Desember = 3/12 x Rp 8.125.000,00 = Rp.2.031.250,00+ Jumlah depresiasi mesin periode 2008 = Rp.9.531.250,00
•
Jurnal penyesuaian untuk mencatat beban depresiasi mesin periode 2008 adalah Beban depresiasi mesin Rp. 9.531.250,00 Akumulasi depresiasi mesin Rp. 9.531.250,00
Penggantian (Replacement) • Yang dimaksud dengan penggantian atau replacement adalah meliputi keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk mengganti bagian dari aktiva tetap berwujud secara keseluruhan atau sebagian dengan unit baru yang mempunyai fungsi yang sama. Penggantian semacam ini bisa disebabkan karena bagian aktiva yang bersangkutan sudah tidak bisa berfungsi secara normal, perkembangan teknologi atau sebab lain
• Ilustrasi. Pada tanggal 1 April 2008 telah dilakukan penggantian motor (dynamo) genset. Genset tersebut semula diperoleh pada awal April 2005 dengan harga perolehan sebesar Rp. 25.000.000,00 dengan taksiran masa manfaat 5 tahun dan taksiran nilai residu Rp. 5.000.000,00. harga perolehan motor (dynamo) yang lama diperkirakan 40% dari harga genset, sedang harga perolehan motor yang baru sebesar Rp. 12.000.000,00 maka berdasarkan data-data tersebut di atas perhitungan dan jurnal untuk mencatat penggantian motor genset tersebut adalah:
• Harga perolehan genset Nilai Residu Nilai Reproduksi genset
Rp.25.000.000,00 Rp. 5.000.000,00+ Rp.20.000.000,00
• Depresiasi genset/th= Rp. 20.000.000,00 : 5 = Rp. 4.000.000,00 • Harga genset Akumulasi depresiasi mesin: Th. 2005 = 9/12 x Rp. 4.000.000,00 Th. 2006 Th. 2007 Th. 2008 = 3/12 x Rp 4.000.000,00 Jumlah Akum. Depresiasi genset Nilai buku genset pd saat penggantian •
Rp. 25.000.000,00 = Rp. = Rp. = Rp. = Rp.
3.000.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00 1.000.000,00 + Rp.12.000.000,00 Rp.13.000.000,00
Harga perolehan motor (lama) = 40% x Rp.25.000.000,00 = Rp. 10.000.000,00 Akumulasi depresiasi = 40% x Rp.12.000.000,00 = Rp. 4.800.000,00 Rugi penggantian motor genset = Rp. 5.200.000,00
• Jurnal-jurnal yang harus dibuat untuk mencatat penggantian motor genset tersebut adalah : • Jurnal untuk mencatat depresiasi motor mulai 1 Januari-1April 2008 Beban depresiasi genset Rp. 400.000 Akumulasi depresiasi genset Rp. 400.000 40% x 3/12 x Rp. 4.000.000,00 = Rp. 400.000,00 • Jurnal untuk mencatat bagian genset yang diganti Akumulasi depresiasi genset Rp.4.800.000 Rugi penggantian aktiva tetap Rp.5.200.000 Genset
Rp.10.000.000
• Jurnal untuk mencatat harga perolehan motor genset yang baru Genset Rp.12.000.000 Kas Rp.12.000.000
• Dengan adanya penambahan motor genset tsb maka perlu dilakukan pergitungan ulang beban depresiasi genset dengan cara sbb: • Harga perolehan = 60%×Rp.25 jt =Rp.15.000.000 Nilai residu = 5.000.000 _ Nilai reproduksi = 10.000.000 Akumulasi depresiasi = 60%×Rp.12 jt = 7.200.000 _ Nilai buku genset = 2.800.000 Harga perolehan genset yang baru =Rp.12.000.000+ Nilai buku genset setelah pergantian =Rp.14.800.000
• Nilai buku genset setelah penggantian sebesar Rp.14,800.000, tsb didepresiasikan selama sisa masa manfaat genset kalo dimisalkan tidak ada perubahan masa manfaat maka sisa masa manfaat genset tsb tinggal 2 tahun maka besarnya beban depresiasi genset setelah dilakukan penggantian adalah Rp.14.800.000:2 = Rp.7.400.000/tahun • Sedang beban depresiasi genset untuk tahun 2008 dihitung sbb: 1 Jan – 1 April = 3/12 × Rp.4.000.000 = Rp.1.000.000 1 April – 31 Des = 9/12 × Rp.7.400.000 = Rp.5.550.000 Beban depresiasi periode 2008 = Rp.6.550.000
Penambahan (Addition) • Adalah menambahkan sesuatu pada suatu aktiva yang mana sesuatu yang ditambahkan tsb menyatu baik secara fisik maupun fungsi dengan aktiva yang menerima penambahan. Misalnya terhadap suatu mesin ditambahkan sistem peredam suara. Pengeluaran untuk penambahan ini harus dikapitalisasikan pada nilai tercatat aktiva tetap ybs dengan cara ditambahkan pada harga perolehannya. Dengan begitu cara perlakuan akuntansinya sama dengan bila terjadi Betterment