SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR
PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI PULAU MADURA BERDASARKAN SEKTOR PERTANIAN SEBELUM DAN SETELAH BERDIRI JEMBATAN SURAMADU Oleh : Aizeh Mauludina
(1310 105 021)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Setiawan, MS
1
SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Analisis Dan Pembahasan Kesimpulan Dan Saran Daftar Pustaka
2
PENDAHULUAN Permasalahan pengelompokkan sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu
Potensi Madura pada Sektor Pertanian dan perolehan PDRB (40%)
Sektor Pertanian dan Industri sebagai sektor unggulan yang cocok untuk dikembangkan di Madura (pengembangan pembangunan)
Cluster Analysis & hasil visual
Mengkaji produk pertanian yang potensial setiap kecamatan di Madura Memadukan Sektor industri&pertanian (perekonomian lebih baik) Sesuatu Hal yang mungkin dilakukan dengan keberadaan Jembatan Suramadu adalah terus mencari inovasi 3
PENDAHULUAN
Penelitian Sebelumnya
Mariyani (2012): penerapan hybrid hierarchical clustering melalui mutual cluster dalam pengelompokan kabupaten di Jawa Timur berdasarkan variabel sektor pertanian. Metode ini tidak lebih baik dari metode Cluster biasa dengan alasan ketepatan klasifikasi kurang bagus.
Affandi (2010) : Penentuan Sektor Unggulan Dalam Pengembangan Wilayah Madura Dengan Pendekatan Analisa Input-Output
4
Rumusan Masalah • Bagaimana karakteristik kecamatan di Pulau Madura berdasarkan sektor pertanian sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu? • Bagaimana menentukan metode pengelompokkan yang sesuai untuk mengelompokkan kecamatan di Pulau Madura menurut sektor pertanian sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu? • Bagaimana pengelompokan kecamatan secara visual di Pulau Madura berdasarkan sektor pertanian dengan metode yang sesuai sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu?
Batasan Masalah
• Menggunakan data produksi komoditas sektor pertanian tahun 2008 yang mewakili sebelum berdiri Jembatan Suramadu dan tahun 2010 setelah berdiri Jembatan Suramadu yang meliputi empat kabupaten di Madura (Bangkalan,Sampang, Pamekasan, dan Sumenep).
5
Tujuan Penelitian • Mengetahui karakteristik kecamatan di Pulau Madura berdasarkan sektor pertanian sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu. • Mengkaji metode pengelompokkan yang sesuai untuk mengelompokkan kecamatan di Pulau Madura berdasarkan sektor pertanian sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu. • Mengetahui pengelompokkan kecamatan secara visual di Pulau Madura berdasarkan sektor pertanian dengan metode yang sesuai sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu?
Manfaat penelitian
• memberikan tambahan informasi dan masukan kepada pemerintah daerah dan pusat, Badan Pengelola Wilayah Suramadu (BPWS) serta investor mengenai potensi komoditas sektor pertanian di wilayah Madura
6
Tinjauan Pustaka Analisis Faktor Variabel-variabel yang berkorelasi
Faktor
Johnson & Wichern (2002)
Misalkan variabel random X dengan variabel sebanyak p rata-rata μ dan matrik varians-kovarians ∑ Model Faktor X 1 − µ1 = l11 F1 + l12 F2 + ... + l1m Fm + ε 1 X 2 − µ 2 = l21 F1 + l22 F2 + ... + l2 m Fm + ε 2 X p − µ p = l p1 F1 + l p 2 F2 + ... + l pm Fm + ε p
i = 1, 2, … , n banyaknya observasi k= 1, 2, … , m banyaknya common factor h = 1, 2, … , p banyaknya variabel X 7
Tinjauan Pustaka Analisis Faktor 2p + 5 Bartlett = ln R n − 1 − 6
Uji Kelayakan
Adanya korelasi antar variabel Uji Kecukupan Sampel p
KMO =
Barlett’s Test of Sphericity Keizer-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy p
p
∑∑ r i =1 j =1
p
p
∑∑ r i =1 j =1
ij 2
ij 2
p
MSA =
p
+ ∑∑ aij 2 i =1 j =1
∑r j =1
p
∑r j =1
Hair,dkk. (2010)
ij 2
ij 2 p
+ ∑ aij 2 j =1
8
Tinjauan Pustaka Metode Pengelompokan Hirarkhi Single Linkage
dk(i,j) = min (dki, dkj)
Complete Linkage
dk(i,j) = maks (dki, dkj)
Average Linkage
nj ni d ki + d kj dk(i,j) = ni + n j ni + n j
Centroid
nj ni .n j ni d ki + dk(i,j )= d kj − d 2 ij ni + n j ni + n j ( ni + n j )
Ward
Min ESS N
ESS = ∑ ( x j − x ) ' ( x j − x ) j =1
9
Penentuan Jumlah Kelompok Optimum Calinski-Harabasz Pseudo F-Statistic R 2 dimana R 2 = (SST − SSW ) SST 1 − c PseudoF (C − H ) = n p c 1− R2 SST = ∑∑∑ xijk − x k i =1 j =1 k =1 n−c c
(Orpin & Kostylev, 2006)
nc
c
(
)
(
)
p
SSW = ∑∑∑ xijk − x kj i =1 j =1 k =1
2
2
SST = total jumlah dari kuadrat jarak terhadap rata-rata keseluruhan SSW = total jumlah dari kuadrat jarak sampel terhadap rata-rata kelompoknya n = banyaknya sampel c = banyaknya kelompok = banyaknya data pada kelompok ke-i nc pk = banyaknya variabel xij = sampel ke-i pada kelompok ke-j dan variabel ke-k xk = rata-rata seluruh sampel pada variabel-k k xi = rata-rata sampel pada kelompok ke-j dan variabel ke-k 10
Tinjauan Pustaka Pemilihan Metode Terbaik
Pemilihan Metode terbaik menggunakan kriteria Pseudo-F terbesar. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi jumlah kelompok pada setiap metode hirarkhi sebanyak 2 hingga 15 kelompok, lalu mambandingkan nilai Pseudo-F tiap kelompok dan metode sehingga akan diperoleh metode pengelompokkan terbaik.
11
TINJAUAN PUSTAKA
SEKTOR PERTANIAN Pertanian adalah kegiatan usaha yang meliputi budidaya tanaman pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan peternakan. 1. Subsektor tanaman pangan meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Subsektor tanaman holtikultura kelompok sayuran: cabe rawit, ketimun, tomat, bawang merah. Kelompok buah-buahan: mangga, pepaya, pisang, sawo, jambu biji, jambu air, nangka, semangka, nanas, rambutan, sirsak, sukun, salak, alpukat, belimbing. 2. Subsektor perkebunan meliputi bentul, kelapa, melinjo, tembakau, jambu mente, kapuk randu, siwalan, kopi, wijen, asem jawa, cengkeh, cabe jamu, pinang. 3. Subsektor kehutanan meliputi akasia, bangkal, bintaos, mahoni, mimba dan jati. 4. Subsektor perikanan meliputi perikanan laut, perikanan tawar. 5. Subsektor peternakan meliputi sapi, kuda, kerbau, kambing, ayam, domba dan itik. 12
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber Data • Data Sekunder Yang Diperoleh dari Buku Publikasi BPS Yang Berjudul ”Kabupaten Dalam Angka 2009 dan 2011”
Variabel Penelitian Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13
Keterangan produksi padi produksi jagung produksi kedelai produksi kacang tanah produksi kacang hijau produksi ubi kayu produksi ubi jalar produksi cabe rawit produksi bawang merah produksi tomat produksi ketimun produksi pisang produksi mangga
Satuan Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Kwintal Kwintal
Variabel X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29
Keterangan produksi nangka produksi pepaya produksi jambu air produksi jambu biji produksi alpukat produksi nanas produksi rambutan produksi salak produksi sirsak produksi sawo produksi sukun produksi semangka produksi belimbing produksi bentul produksi kelapa Produksi melinjo
Satuan Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Kwintal Ton Ton Ton
13
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel
Keterangan
Satuan
X30 X31 X32 X33
produksi tembakau produksi kapuk randu produksi cabe jamu produksi pinang
Ton Ton Ton Ton
X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40 X41 X42
produksi jambu mente produksi siwalan produksi asem jawa produksi cengkeh produksi wijen produksi kopi populasi ayam populasi sapi populasi kerbau
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ekor Ekor Ekor
Variabel
Keterangan
Satuan
X43 X44 X45 X46 X47 X48
populasi domba populasi kuda populasi kambing populasi itik perikanan laut perikanan tawar
Ekor Ekor Ekor Ekor Ton Ton
X49
produksi akasia
M3
X50
produksi bangkal
M3
X51
produksi bintaos
M3
X52 X53 X54
produksi mahoni produksi mimba produksi jati
M3 M3 M3
14
METODOLOGI PENELITIAN
Terdapat 72 Kecamatan Di Pulau Madura 1. Kabupaten bangkalan kamal, labang, kwanyar, modung, blega, konang, galis, tanah merah, tragah, socah, bangkalan, burneh, arosbaya, geger, kokop, tanjung bumi, sepulu, klampis. 2. Kabupaten sampang sreseh, torjun, pangarengan, sampang, camplong, omben, kedungdung, jrengik, tambelangan, banyuates, robatal, karang penang, ketapang, sokobanah. 3. Kabupaten pamekasan tlanakan, pademawu, galis, larangan, pamekasan, proppo, palengaan, pegantenan, kadur, pakong, waru, batumarmar, pasean. 4. Kabupaten sumenep pragaan, bluto, saronggi, giligenting, talango, kalianget, kota sumenep, batuan, lenteng, ganding, guluk-guluk, pasongsongan, ambunten, rubaru, dasuk, manding, batuputih, gapura, batang-batang, dungkek, nonggunong, gayam, raas, sapeken, arjasa, kangayan, masalembu. 15
Metodologi Penelitian Langkah Analisis Mendeskripsikan secara statistik tentang komoditas sektor pertanian kecamatan Madura
apakah terdapat korelasi antar variabel melalui tes Barlett?
Membandingkan semua metode dengan Pseudo F
Mendapatkan banyak kelompok optimum
Mendapatkan kelompok kecamatan dengan metode terbaik
Pseudo F
Melakukan uji kecukupan KMO
Analisis Faktor
Mendeskripsikan kelompok kecamatan berdasarkan hasil pengelompokan terbaik 16
Analisis dan Pembahasan Deskripsi Statistik
17
Analisis dan Pembahasan Deskripsi Statistik
18
Uji Kelayakan Analisis Faktor Sebelum Berdiri Jembatan Suramadu
Analisis dan Pembahasan Analisis Faktor (2008) H0 : ρ = I H1 : ρ ≠ I Keputusan tolak H0 bilamana p-value < α ( α=5%). Banyaknya Faktor 2008 Nilai Eigen
Persentase kumulatif
Keterangan
Nilai
KMO measure of Sampling Adequacy
0,624
1
6.74
22.468
2
4.032
35.908
3
2.933
45.686
4
2.706
54.705
5
2.383
62.647
6
2.082
69.587
7
1.212
73.628
8
1.071
77.198
9
0.919
80.261
10
0.877
83.183
11
0.758
85.71
12
0.618
87.77
13
0.585
89.719
14
0.451
91.221
15
0.381
92.491
Barlett's Test of Sphericity
Chi-Square
18,17x102
p-value
0,000
19
Analisis dan Pembahasan Analisis Faktor (2010) H0 : ρ = I H1 : ρ ≠ I Keputusan tolak H0 bilamana p-value < α ( α=5%). Banyaknya Faktor 2010
Nilai Eigen
Persentase kumulatif
1
6.666
20.199
2
4.596
34.127
3
3.387
44.39
4
1.978
50.383
5
1.735
55.64
6
1.551
60.34
7
1.376
64.508
8
1.22
68.206
9
1.127
71.622
10
1.089
74.921
11
0.924
77.722
12
0.841
80.272
13
0.823
82.767
14
0.697
84.88
15
0.649
86.847
Keterangan
Nilai
KMO measure of Sampling Adequacy
0,695
Barlett's Test of
Chi-Square
16,94x102
Sphericity
p-value
0,000
20
Analisis dan Pembahasan Analisis Faktor Faktor 2008 (Hasil loading factor) Faktor 1 : Pisang, Mangga, Rambutan, Sirsak, Cengkeh Faktor 2 : Nangka, Pepaya, Jambu Air, Alpukat, Nanas, Kelapa Faktor 3 : Padi, Ubi Kayu, Kerbau, Kuda Faktor 4 : Mahoni, Jati Faktor 5 : Bentul, Asem Jawa, Jambu Mente Faktor 6 : Jagung, Kacang Hijau, Tembakau Faktor 7 : Sapi, Domba, Kambing Faktor 8 : Ayam, Itik Faktor 9 : Kapuk Randu Faktor 10 : Wijen
Faktor 2010 (Hasil loading factor) Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5 Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor Faktor
6 7 8 9 10 11 12 13
: Mangga, Belimbing, Jambu Biji, Nanas, Sawo, Kapuk Randu : Cabe rawit, Bentul, Tomat, Semangka : Kelapa, Pinang, Siwalan, Asem Jawa, Kopi : Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau : Alpukat, Rambutan, Sirsak, Jambu Mente : Nangka, Pepaya : Akasia, Jati : Padi, Ubi Kayu : Ayam, Mimba : Perikanan Laut : Domba : Tembakau : Jambu Biji 21
Analisis dan Pembahasan Metode Hirarki Nilai Pseudo F Single Linkage, Complete Linkage, Average Linkage, Centroid dan Ward pada Simulasi 2-15 Kelompok
7,9627
8
Variable Single Complete Av erage Centroid Ward
7
Variable Single Complete Average Centroid Ward
7 6 5
5
Pseudo F
Pseudo F
6
6,9879
4 3
4 3 2
2
1
1
0
0 2
3
4
5
6
7 8 9 10 11 Banyaknya Cluster
12
13
14
15
Metode Pengelompokkkan Sebelum Berdiri Jembatan Suramadu
2
3
4
5
6
7 8 9 10 11 Banyaknya Cluster
12
13
14
15
Metode Pengelompokkkan Setelah Berdiri Jembatan Suramadu 22
Analisis dan Pembahasan Metode Pengelompokkan Terbaik Dendrogram
Dendrogram
Ward Linkage, Euclidean Distance
Ward Linkage, Euclidean Distance 27.22
14.51
18.15 Jarak
Jarak
21.76
7.25
0.00
9.07
1 5 2171532 41316 6182151725269537149685860616364202630242925 3 8 710111427702831 9232219341236543537414243443338403945665065624647486755595756
Kecamatan
0.00
112 5 6 92235394420262124523037464755536149516850252927 41966335467 311132318656972163132174858646357596260 2 71040 836287071384214153456414543
Kecamatan
Metode Ward adalah Metode Pengelompokkkan Terbaik Sebelum dan Setelah Berdiri Jembatan Suramadu
23
Analisis dan Pembahasan Pengelompokkan Secara Visual Sebelum Suramadu
24
Analisis dan Pembahasan Kelompok 2008
Produk Pertanian
Kelompok 1 Kamal,
Labang,
Konang, Bumi,
Wijen, Padi, Ubi Kayu, Kerbau, Kuda, Modung,
Arosbaya, Sepulu,
Jrengik,
Kokop,Tanjung Jagung, Kacang Hijau, Tembakau
Klampis,
Omben,
Pangarengan,
Robatal,
Sokobanah,
Blega, Bentul, Asem Jawa, Jambu Mente, Torjun,
Kedungdung,
Karang
Giligenting,
Penang, Kalianget,
Kota Sumenep, Batuan, Ambunten, Dasuk,
Manding,
Gapura,
Batang-
Batang, Raas, Sapeken, Kangayan, Masalembu. Kelompok 2 Kwanyar,
Nangka, Pepaya, Jambu Air, alpukat,
Galis
(Kab
Bangkalan), Nanas, Kelapa, Kapuk Randu
Tanah Merah Kelompok 3
Ayam, Itik, Mahoni, Jati
Tragah, Burneh, Sreseh, Sampang, Camplong,
Pademawu,
Galis
(Kab
Pamekasan), Larangan, Pamekasan, Kadur, Pakong, Waru, Batumarmar, Lenteng.
25
Analisis dan Pembahasan Kelompok 4
Nangka, Pepaya, Jambu Air, alpukat,
Socah, Bangkalan.
Nanas, Kelapa, Kapuk Randu
Kelompok 5
Pisang, Mangga, Rambutan, Sirsak,
Geger, Tambelangan.
Cengkeh, Wijen
Kelompok 6
Bentul, Asem Jawa, Jambu Mente,
Banyuates, Ketapang.
Ayam, Itik
Kelompok 7
Mahoni, Jati
Tlanakan,
Proppo,
Palengaan,
Pegantenan. Kelompok 8 Pasean,
Jagung, Kacang Hijau, Tembakau, Pragaan,
Saronggi,Talango, guluk,
Bluto, Sapi, Domba, Kambing
Ganding,
Pasongsongan,
Batuputih,
Dungkek,
GulukRubaru,
Nonggunung,
Gayam. Kelompok 9
Padi, Ubi Kayu, Kerbau, Kuda
Arjasa
26
Analisis dan Pembahasan Pengelompokkan Secara Visual Setelah Suramadu
27
Analisis dan Pembahasan Jumlah Kelompok 2010
Produk Pertanian
Kelompok 1
Cabe Rawit, Bentul, Tomat, Semangka,
Kamal, Blega, Konang, Tragah, Burneh, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau Torjun, Pangarengan, Sampang, Omben, Kedungdung, Robatal,
Jrengik,
Karang
Pamekasan),
Tambelangan,
Penang,
Pamekasan,
Galis
(Kab.
Palengaan,
Batumarmar, Pragaan, Bluto, Giligenting, Talango,
Kalianget,
Kota
Sumenep,
Batuan, Ganding, Manding, Raas. Kelompok 2
Nangka, Pepaya, Jambu Biji, Kelapa,
Labang, Galis (Kab Bangkalan), Socah, Pinang, siwalan, Asem Jawa, Kopi Pegantenan. Kelompok 3 Kwanyar, Bangkalan, Arosbaya, Tanjung Perikanan Laut, Padi, Ubi Kayu Bumi,
Sepulu,
Klampis,
Camplong,
Ketapang, Sokobanah, Dungkek, Sapeken, Masalembu.
28
Analisis dan Pembahasan Kelompok 4 Modung,
Domba, Akasia, Jati, Padi, Ubi Kayu
Sreseh,
Tlanakan,
Lenteng,
Nonggunung, Gayam. Kelompok 5
Ayam, mimba, Mangga, Belimbing, Jambu
Tanah Merah, Larangan.
Biji, Nanas, Sawo, Kapuk randu, Nangka, Pepaya
Kelompok 6
Alpukat, Rambutan, Sirsak, jambu Mente,
Geger, Kokop.
Jambu Biji
Kelompok 7
Cabe Rawit, Bentul, Tomat, Semangka
Banyuates. Kelompok 8
Tembakau, Padi, Ubi Kayu
Pademawu, Kadur, Waru, Pasean, Gulukguluk. Kelompok 9
Akasia, Jati, Ayam, mimba, Tembakau
Proppo, Pakong Kelompok 10 Saronggi, Rubaru,
Pasongsongan, Dasuk,
Batuputih,
Ambunten, Jagung, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Gapura, Padi, Ubi Kayu, Perikanan Laut
Batang-Batang. Kelompok 11
Padi, Ubi Kayu, Jagung, Kacang Tanah,
Arjasa, Kangayan
Kacang Hijau
29
Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Secara deskripsi kontribusi PDRB sektor pertanian Madura tiga tahun terakhir (tahun 2008, 2009, dan 2010) mengalami penurunan, mulanya sebesar 45,32% di tahun 2008 menurun di tahun 2009 menjadi 44,72% hingga pada tahun 2010 nilai PDRB sektor pertanian Madura menjadi 43,66%. Hal ini ditunjukkan dengan proporsi lima subsektornya yang berkisar 25% untuk subsektor tanaman pangan (termasuk tanaman holtikultura, jenis sayur dan buahan), subsektor perikanan sebesar 9%, perkebunan 5-6%, peternakan sekitar 4% sedangkan subsektor kehutanan tidak lebih dari 1%. Hasil pengelompokkan kecamatan terbaik berdasarkan sektor pertanian Madura dilakukan oleh metode Ward’s baik sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu dengan kelompok optimum sebanyak 9 kelompok untuk pengelompokkan sebelum berdiri Jembatan Suramadu dan 11 kelompok setelah berdiri Jembatan Suramadu Secara visual hasil pengelompokkan kecamatan di Madura sebelum dan setelah berdiri Jembatan Suramadu terdapat pergeseran pengelompokkan 30
Kesimpulan Dan Saran
Saran Pemerintah daerah sebaiknya perlu melakukan pendataan jumlah produksi atau semua komoditas sektor pertanian secara rutin dan update untuk mengetahui potensi sesungguhnya yang ada di wilayah Madura. Selain itu penamaan kelompok sebaiknya perlu dibicarakan dengan pihak yang berkompeten atau dinas terkait supaya lebih tepat.
31
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, hendrik. (2010). Penentuan sektor unggulan dalam pengembangan wilayah madura dengan pendekatan analisa input-output. Laporan tugas akhir S1 perencanaan wilayah dan kota, fakultas teknik sipil dan perencanaan. Surabaya: institut teknologi sepuluh nopember. Hair, joseph F., Et al. (2010). Multivariate data analysis seventh edition. Johnson, richard A, & dean W wichern. (2002). Applied multivariate statistical analysis.Fifth edition. USA: prentice-hall, inc. Mariani. (2012). Hybrid Hierarchical Clustering Melalui Mutual Cluster Dalam Pengelompokan Kabupaten di Jawa Timur Berdasarkan Variabel Sektor Pertanian. Laporan Tugas Akhir S1 Fakultas MIPA. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Milligan, G. W. & Cooper, M. C. (1985). An examination of procedures for determining the number of cluster in a data set. Psychometrika 50, 2: 159-179. Orpin, A.R. & Kostylev, V.E. (2006). Towards a statistically valid method of textural sea floor characterization of benthic habitats. Marine geology 225 : 209-222
TERIMA KASIH
33