Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
Pengasuhan dan Peran Orang Tua (Parenting) serta Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak di PAUD Banda Aceh, Indonesia Fitriah Hayati1, Nordin Mamat2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan parenting dengan perkembangan sosial emosional anak usia dini. Parenting ditinjau dari aspek (1) interaksi sosial dan (2) komunikasi dengan anak. Perkembangan sosial emosional diukur dari aspek (1) konsep diri dan (2) mengendalikan emosi. Penelitian ini melibatkan sebanyak 150 sampel yang terdiri dari orang tua dan anak berumur 4-5 tahun dari 3 PAUD (Early Childhood Education) di Banda Aceh, Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk orang tua dan lembaran observasi (cheklist) terhadap anak yang telah dimodifikasi sesuai dengan Mississippi Department of Education (2006). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan simpel regresi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengasuhan (parenting) berdasarkan lokasi tempat tinggal dan tingkat sosial ekonomi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara parenting dengan perkembangan sosial emosional anak-anak. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa semakin besar peran orang tua maka semakin baik perkembangan sosial emosional anak. Kata kunci: Parenting, Pendidikan Anak Usia Dini, Sosial Emosional
Fitriah Hayati, Alumni dari Fakulti Pendidikan dan Pembangunan di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia dan Dosen Prodi PG-PAUD STKIP Bina Bangsa Getsempena 2 Nordin Mamat, Dosen dari Fakulti Pendidikan dan Pembangunan di Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia 1
ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 16
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
PENDAHULUAN
gambaran
dan
ia
boleh
Latar Belakang Masalah
menerima setiap ukiran dan
Pendidikan merupakan salah satu
cenderung kepada apa yang
aset dan landasan kehidupan ke arah
dicenderungkan kepadanya".
kejayaan.
Rohaty Mohd. Majzub, 1989
Lebih
lagi
dalam
proses
kehidupan dewasa ini yang serba modern,
(Zolkifli
arus
2002)
pembangunan
yang
pesat
bin
Jamaluddin,
berorientasikan sains dan teknologi sejajar
Rousseau, seorang ahli falsafah Perancis
dengan tuntutan dunia kehidupan yang
juga menjelaskan:
global. Oleh karena itu, untuk mengimbangi
"Pentingnya
dan merealisasikan tuntutan tersebut, maka
kanak
adalah wajar bagi semua lapisan masyarakat
kanak-kanak terbentuk dan
untuk
pengaruhnya
mengambil
inisiatif
ke
arah
masa
dimana
besar
kanakperibadi
sekali
pendidikan yang berkualitas, bermutu dan
pada kehidupan selanjutnya,
berdaya saing.
iaitu masa dewasa dan masa
Pendidikan
adalah
tua hal-hal yang pertamalah
pendidikan asas yang penting. Ia merupakan
patut dipelihara, sebab kanak-
pendidikan awal dalam perkembangan hidup
kanak
seseorang individu setelah pendidikan di
diciptakan
rumah.
yang dapat
menerima baik atau buruknya
menanamkan rasa cinta terhadap ilmu
hanya orang tualah yang
pengetahuan dan sekolah.
mencenderungkan
Ia menjadi
prasekolah
dasar
salah
pada siap
asalnya untuk
kepada
satu
di
Dari perspektif Islam, Imam Al-Ghazali
antaranya".Rohaty
Mohd.
berpendapat:
Majzub 1989. (Zolkifli bin
"Kanak-kanak
merupakan
Jamaluddin. 2002)
amanah dan tanggung jawab orang tuanya, jiwanya suci
Jelaslah disini bahwa pendidikan
murni merupakan permata
usia dini sangat didukung dan dianjurkan
yang mahal yang bersahaja
oleh filosofi Islam dan Barat. Mereka
dan bebas dari ukiran dan
sependapat bahwa pendidikan usia dini
ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 17
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
harus
mendapat
sepenuhnya
menulis. Dengan bahan yang ada orang tua
karena anak-anak mempunyai waktu yang
perlu menyumbang tenaga dan meluangkan
sangat singkat dan perlu mendapat perhatian
waktu untuk mengajar mereka dengan cara
serius
yang berbeda dari guru di sekolah.
dari
perhatian
orang
tua,
sekolah
dan
masyarakat.
Namun kenyataan yang terjadi di
Kebanyakan orang tua menganggap
Indonesia,
khususnya
Aceh,
partisipasi
keterlibatan mereka dalam pendidikan anak
masyarakat (orang tua) terhadap Paud
terutama pendidikan usia dini hanya sebatas
masih kurang. Persentase masyarakat Banda
menanggung
menyediakan
Aceh yang menyekolahkan anaknya di paud
infrastruktur dan berbagai keperluan materi
baru mencapai 40.31%. Jumlah ini masih
lainnya. Namun yang menjadi tanda tanya
jauh dari target pencapaian 100% yang
apakah hal tersebut mencukupi. Dalam
ditetapkan oleh Millenium Development
konteks pendidikan, keterlibatan orang tua
Goals (MDGs). Kenyataan ini disampaikan
harus merangkumi satu lingkup yang lebih
oleh
luas
Keluarga
biaya,
daripada
pembiayaan
semata.
ketua
Pembinaan
Kesejahteraan
(PKK) Banda Aceh, Nurshanty
Keterlibatan orang tua meliputi segala
Adnan
tindakan dan dukungan kearah memudahkan
Sebelumnya, Dirjen pendidikan anak usia
dan membimbing pembelajaran serta mutu
dini nonformal dan informal Kementerian
pendidikan bagi anak. Antara lain, istilah
Pendidikan dan Kebudayaan Lidya Freyani
parenting merujuk kepada interaksi dan
Hawadi mengatakan jumlah anak umur 0-6
komunikasi orang tua dengan anak-anak
tahun di Aceh mencapai 653.600 anak,
mereka.
namun yang baru mendapatkan pendidikan
Rumusan Masalah
usia
Dalam
dini
Kamis
baru
16
164.052
Mei
anak
2013.
atau
anak-anak
25.10%.(http://banda-acehv2.atjehpost.com)
seringkali guru mengharapkan agar orang
Menurut Direktorat Pendidikan Anak
tua
mendidik
pada
memberi
kesinambungan
antara
Usia Dini, Jabatan Pendidikan Nasional,
pendidikan di sekolah dengan di rumah.
2007,
Peran orang tua dalam pendidikan anak usia
jumlah prasekolah yang sangat signifikan
dini juga perlu menyediakan alat bantu
pada tahun 2006, namun masih banyak
pengajaran
orang
dan
menyediakan ISSN 2355-102X
buku
pembelajaran gambar
seperti
serta
alat
walaupun
tua
yang
terdapat
belum
peningkatan
menyadari
kepentingan pendidikan prasekolah. Volume I Nomor 1. September 2014 | 18
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
Faktor-faktor
lain
yang
yang dimaksudkan disini akan dirumuskan
mempengaruhi parenting ini adalah latar
melalui beberapa rumusan masalah berikut
belakang guru dan orang tua itu sendiri,
ini:
seperti pendidikan dan status sosiol ekonomi
1. Apakah terdapat perbedaan pengasuhan
orang tua, persepsi guru terhadap parenting
orang
tua
(parenting)
dan persepsi orang tua terhadap pendidikan
demografi responden?
berdasarkan
prasekolah. Antara alasan yang sering
2. Apakah pengasuhan dan peran orang tua
diberikan orang tua adalah kesibukan kerja,
di rumah (parenting) mempengaruhi
tidak ada waktu dan tidak berpengalaman.
perkembangan sosial emosional anak?
Mereka beranggapan bahwa pendidikan anak mereka sudah cukup dan memadai dengan apa yang sudah diperoleh dari guru di sekolah. Ini menyebabkan potensi dan minat
anak
berkembang
secara
pasif.
Seharusnya untuk mengembangkan minat dan potensi anak perlu diberikan tumpuan dan dukungan dari orang tua di rumah. Ini karena
dari
segi
pendidikan,
tidak
seharusnya melibatkan bidang akademik
Landasan Teori Orang tua merupakan pendidik utama dan terpenting bagi sebagian besar anggota masyarakat. Orang tua merupakan satu jabatan tanpa perlu dilantik secara resmi oleh siapapun. Semuanya
berawal dari
amanah, tugas, peran dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap orang tua (Rusnani Abdul Kadir, 2000)
saja. Tetapi sebaliknya, perlu dihubungkan dengan peluang untuk melahirkan perasan dan
ide,
mengembangkan
kemampuan
1. Pengasuhan dan Peran Orang Tua (Parenting)
bahasa, sosial emosional dan psikomotor
Peran orang tua secara meluas
melalui berbagai kesempatan seperti latihan
diyakini
di rumah, berkomunikasi secara lisan,
perkembangan
interaksi secara langsung, penanaman nilai
Sebagai contoh, pembinaan peran orang
budaya dan membina moral yang baik.
tua adalah tujuan utama dari Jabatan
Dalam hal ini tidak semua peluang diatas
Pendidikan Amerika Serikat (Fantuzzo
disediakan atau dilaksanakan disekolah, oleh
et al., 1999 dalam Arnold et al., 2008)
karena itu perlulah peran efektif dijalankan
dan
di rumah. Bentuk parenting dan hubungan
daripada Head Start (Administration for
ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 19
menjadi
penting
akademik
merupakan
landasan
bagi
anak-anak.
filosofis
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
Children and Families, 2006 dalam Arnold et.al 2008). Teori menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam
3. Jenis – Jenis Parenting Epstein
(2008)
dalam
pembinaan kemahiran akademik sejak
School,
awal (Christenson, 2004).
Partnership: Your Handbook for Action,
Conway (2003) menyatakan bahwa
Family
and
bukunya
Community
telah menggariskan 6 jenis parenting
peran orang tua perlu digalakkan karena
yang
ia memberi kesan yang mendalam
sekolah dalam usaha untuk membantu
terhadap perkembangan
meningkatkan pembelajaran anak didik:
sosial dan
dapat
dianjurkan
keberhasilan akademik anak-anak. Hasil
a. Parenting
penelitian Arnold (2008) dan Izzo et.al
b. Communicating
(1990) menunjukkan bahwa peran orang
c. Volunteering
tua yang lebih tinggi juga menentukan
d. Learning at Home
prestasi akedemik yang tinggi.
e. Decision Making
oleh
pihak
f. Collaborating with the Community
2. Tanggungjawab Orang Tua Tanggunggjawab orang tua terhadap anak dapat diringkaskan seperti berikut: a)
Mengasuh,
yaitu
menyediakan
Setiap
jenis
mempunyai
peran
banyak
ini
akan
manfaat
yang
keperluan dasar, termasuk memberikan
berbeda yang dapat dilakukan oleh pihak
makanan, pakain, tempat tinggal dan
sekolah
menjaga kesehatan fisik dan mental anak
pendidikan
dengan baik. b) Berinteraksi, yaitu
Dalam penelitian ini, peneliti tidak
berinteraksi secara baik dan berkesan
mengkaji
dengan anak-anak. c) Mensosialisasikan,
komuniti
yaitu memberikan anak kemahiran sosial
(Collaborating with the Community),
untuk
anggota
tetapi lebih tertumpu kepada peran orang
masyarakat yang terdiri dari berbagai
tua di rumah dan pengaruhnya dalam
suku, keturunan, agama, dan sebagainya.
pendidikan anak usia dini.
berinteraksi
dengan
untuk
mencapai
yang
aspek
sudah
ditetapkan.
kolaborasi
atau
tujuan
dengan
masyarakat
d) Memberi pendidikan, bermula dengan pendidikan tidak formal di rumah diikuti dengan pendidikan formal. ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 20
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
terkontrol, terutama apabila mereka
4. Perkembangan Sosial Perkembangan
sosial
anak-anak
merupakan satu proses perkembangan yang
dapat
membantu
anak-anak
tidak dapat apa yang mereka kehendaki. Menurut
Rohani
(2001)
perkembangan emosi anak-anak juga
berinteraksi dengan orang lain mengikut
merangkumi
cara yang dapat diterima oleh suatu
dengan kesadaran diri seperti perasaan
masyarakat serta budaya. Singkatnya
malu, bangga, dengki dan bersalah.
perkembangan sosial melibatkan proses
Emosi kesadaran diri mula wujud pada
sosialisasi yang membantu anak-anak
usia dua tahun ketika konsep diri mulai
mempelajari tingkah laku sosial atau
wujud. Anak-anak peringkat prasekolah
melakukan penyesuaian sosial dalam
sering mengalami emosi kesadaran diri
suatu lingkungan sosial. Perkembangan
dan menjadi semakin sensitive pada
sosial anak-anak dapat dilihat melalui
pujian dan kritikan orang lain. Sekiranya
beberapa aspek sosialisasi yang penting
anak-anak selalu dipuji, mereka akan
seperti proses peniruan dan identifikasi,
merasa bangga dan yakin diri terhadap
aktivitas
kemampuan mereka. Namun sebaliknya,
kognisi,
bermain, sosial,
perkembangan
persahabatan
dan
hubungan dengan teman sebaya.
yang
berkaitan
jika mereka dimarahi karena tingkahlaku salah, mereka akan merasa bersalah walaupun
5. Perkembangan Emosi
emosi
hal
itu
tidak
sengaja
dilakukan.
Pada peringkat awal anak-anak yaitu dua tahun hingga tujuh tahun, emosi
6. Perkembangan
mereka cepat berubah dan sulit untuk
Anak-anak
difahami oleh orang dewasa. Mereka
Sosial
Perkembangan
emosional
dikatakan terlalu beremosi dan ketika ini
ialah
anak-anak mudah terbawa-bawa dengan
berinteraksi serta memberikan respon
emosi hingga terlalu sulit untuk kita
terhadap sesuatu dan bertingkahlaku
mengontrolnya. Ketika berumur kira-
mengikuti
kira dua tahun, keriangan mulai timbul
Perkembangan ini dapat dilihat melalui
dari emosi gembira. Pada umur tersebut,
tingkah laku positif seperti berbagi,
mereka menyatakan emosi secara tidak
mandiri, dan mengikuti peraturan atau
ISSN 2355-102X
kemampuan
sosial
Emosional
anak-anak
norma
untuk
masyarakat.
Volume I Nomor 1. September 2014 | 21
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
tingkahlaku negative seperti bertengkar,
kesan
menyendiri dan kurang percaya diri.
perkembangan anak-anak, diantaranya
Perkembangan
sosial
emosional
sikap
yang
positif
terhadap
bersungguh-sungguh
adalah salah satu domain perkembangan
aktivitas
yang sangat penting bagi anak-anak
menunjukkan tingkah laku yang lebih
tanpa
ketidakmampuannya.
baik dan seimbang. Menurut Jeffrey
Menurut Mohd Azhar Abd Hamid
Glanz (2006) parenting secara langsung
(2005)
unsur-unsur
dan tidak langsung akan memberi kesan
yang berkaitan dengan kecerdasan emosi
yang positif terhadap perkembangan
dengan kemahiran sosial anak-anak.
anak
Emosi yang stabil menjadikan anak lebih
merupakan pendidik di rumah.
melihat
menghubungkan
percaya diri dalam interaksi sosial. Hasil
pembelajaran
dalam
prasekolah
karena
tua adalah sebagai berikut :
potensi anak-anak akan lebih terarah
a. Menyumbangkan
jiwa
kepemimpinan.
mereka
Antara peran yang dimainkan oleh orang
daripada interaksi sosial yang stabil,
dalam berprestasi, hubungan sosial, dan
disamping
keahlian
atau
sebagai rujukan
Anak-anak
Anak-anak mempunyai minat
memerlukan perkembangan emosi yang
ingin tahu (curiosity) yang tinggi,
sehat sebagai kesiapan untuk belajar
suka
(Barbarin, 2002 & Klein, 2002) karena
bereksperimen dan menyelesaikan
perkembangan emosi dan sosial sejalan
masalah
dengan perkembangan kognitif anak-
memfokuskan
anak (Boyd, Barnett, Bondrova, Leong,
menerka
& Gomby 2005) serta menjadi alat ukur
pembelajaran (Aminah Ayob et al.
kepada keberhasilan individu anak-anak
2008). Situasi ini memerlukan peran
(Mohd Azhar Abd Hamid, 2005).
orang tua untuk menerangkan dan
menerka
dan
serta
mencoba,
kemampuan
perhatian
sesuatu
dalam
pengalaman
menjawab setiap persoalan yang 7. Peran
Orang
Perkembangan
Tua
Terhadap
ditanya oleh anak mereka. Orang tua
Sosial
Emosional
merupakan tempat rujukan selain
Anak Usia Dini Peran orang tua dalam pendidikan anak secara tidak langsung memberi ISSN 2355-102X
guru
(Eugenia
Berger.1991).
Contoh
Hepworth kepakaran
yang dapat dilakukan oleh orang tua Volume I Nomor 1. September 2014 | 22
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
membantu
dalam
pembelajaran
seperti
menyanyi
serta
komputer.
Orang
aktivitas
prasekolah. Masalah yang pertama ialah
bercerita,
berkaitan dengan persepsi orang tua
menggunakan
tentang pendidikan prasekolah. Orang
tua
perlu
tua dari keluarga yang kurang mampu
menerangkan dengan lancar secara
cenderung kurang menganggap penting
terus menerus dari objek seperti
pendidikan prasekolah. Apalagi bagi
komputer (dougles P. Newton.2002).
mereka yang tinggal di pedalaman yang
b. Memberi sumbangan tenaga dan bahan
tidak
mempunyai
akses
kepada
pendidikan prasekolah. Keadaan ini Keterlibatan orang tua dalam
semakin
memburuk
apabila
latar
pendidikan anak usia dini juga perlu
belakang pendidikan mereka juga sangat
menyediakan alat bantu pengajaran
rendah sehingga kurang menganggap
dan
seperti
pentingnya peran mereka di prasekolah.
menyediakan buku bergambar serta
Sedangkan orang tua dari golongan
alat menulis. Dengan bahan yang ada
sosial ekonomi tinggi menganggap tidak
orang tua perlu menyumbang tenaga
perlu terlibat banyak di prasekolah
untuk mengajar mereka dengan cara
karena sudah membayar mahal kepada
yang berbeda dari guru di sekolah.
pihak sekolah. Kesibukkan orang tua
Orang tua mempunyai cara tersendiri
juga menjadi faktor kurangnya peran
untuk mengajar anak mereka jika
mereka terhadap pendidikan anak usia
mereka nyaman dengan pendekatan
dini.
pembelajaran
yang hendak diajar (Douglas P. Newton. 2002).
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
8. Isu-Isu (masalah) parenting Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rohaty (2003) di Malaysia, orang tua dari golongan berada biasanya sibuk bekerja dan kurang meluangkan waktu bersama anak-anak mereka. Sebenarnya terdapat
beberapa
berkaitan ISSN 2355-102X
dengan
masalah parenting
yang
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif untuk mengumpulkan data
berkaitan
pendekatan
dengan
kualitatif
parenting
untuk
dan
mengukur
perkembangan sosial emosional anak-anak. Instrumen yang digunakan adalah angket dan lembaran observasi (cheklist).
di Volume I Nomor 1. September 2014 | 23
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
Populasi dalam kajian ini adalah
dimaksudkan yaitu lokasi tempat tinggal,
orang tua dan anak-anak dari keseluruhan
dan tingkat sosial ekonomi keluarga maka
Paud yang ada di Kota Banda Aceh yaitu
didapatkan hasil seperti dibawah ini.
sebanyak 105 sekolah yang tersebar dalam 9 wilayah (sumber: Dinas Pendidikan Pemuda
1. Pengasuhan orang tua (parenting)
dan Olahraga Kota Banda Aceh, 2012).
berdasarkan lokasi tempat tinggal
dalam
Peneliti menggunakan ujian – F
penelitian ini adalah orang tua seramai 75
(Anova) untuk mengukur perbedaan
orang dan anak-anak dari orang tua tersebut
pengasuhan orang tua berdasarkan lokasi
juga berjumlah 75 orang, secara keseluruhan
tempat
sampel dalam penelitian ini berjumlah 150
menunjukkan hasil ujian – F (Anova)
orang.
mendapati nilai p = .001, aras signifikan
Adapun
yang
menjadi
sampel
yang HASIL PENELITIAN
ditetapkan
daripada
Dalam penelitian ini mengkaji tentang perbedaan peran orang tua berdasarkan terpilih.
Tabel
yaitu
1
dibawah
p<0.05,
Demografi
yang
terdapat antara
aras
signifikan
perbedaan parenting
yang
sehingga signifikan
berdasarkan
tempat
lokasi tinggal.
Jadual 1. Ujian ANOVA parenting berdasarkan lokasi tempat tinggal
Parenting
Antar kumpulan Dalam kumpulan Total
ISSN 2355-102X
ini
menunjukkan bahwa nilai p lebih kecil
Angket
demografi
tinggal.
Jumlah kuasa dua 1223.872 4731.275 5955.147
Darjah kebebasan (df) 3 71 74
Min kuasa dua
F
Sig.
407.957 66.638
6.122
.001
Volume I Nomor 1. September 2014 | 24
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
2. Pengasuhan orang tua (parenting) berdasarkan tingkat sosial ekonomi keluarga Hasil ujian – F menunjukan nilai p adalah = .017. Sedangkan aras signifikan
yang
ditetapkan
yaitu
p<0.05,
ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara parenting dengan tingkat sosial ekonomi keluarga.
Tabel 2. Ujian ANOVA parenting berdasarkan tingkat sosial ekonomi keluarga Parenting Antar kumpulan Dalam kumpulan Total
Jumlah kuasa dua 788.481 5166.665 5955.147
Darjah kebebasan(df) 3 71 74
Min kuasa dua 262.827 72.770
F
Sig.
3.612
.017
3. Hubungan Parenting Terhadap Perkembangan Sosial emosional Anak
anak dengan nilai r = .709 dan p=0.000
Berdasarkan tabel 3 dibawah,
orang tua di rumah maka semakin besar
menunjukan bahwa terdapat hubungan
pula pengaruh yang diberikan terhadap
yang positif antara peran orang tua
perkembangan sosial emosional anak.
(p<0.05). Berarti, semakin besar peran
dengan perkembangan sosial emosional
Tabel 3. Hubungan parenting terhadap perkembangan sosial emosional anak
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
ISSN 2355-102X
Perkembangan sosial emosional Parenting Perkembangan sosial emosional Parenting Perkembangan sosial emosional Parenting
Perkembangan sosial emosional 1.000
Parenting .709
.709 .
1.000 .000
.000 75
75
.
75
75
Volume I Nomor 1. September 2014 | 25
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
4. Model Summaryb Pada
Standar Error of the Estimate adalah
tabel
4
dibawah
1.57217.
Dapat
diartikan
menunjukkan nilai R Square adalah
parenting
0.502 yaitu hasil kuadrat dari koefisien
sebanyak 50.2% terhadap perkembangan
korelasi (0.709 x 0.709 = 0.502).
sosial emosional anak.
mempunyai
bahwa
sumbangan
Tabel 4. Model Summaryb
Model 1
R .709a
R Square .502
Adjusted R Square .496
Std. Error of the Estimate 1.57217
Observasi (Cheklist)
yang sangat baik mendapat nilai rata-rata
1. Konsep diri
2.68
Berdasarkan hasil observasi terhadap
dan
yang
perkembangan
terakhir
yang
kurang
yaitu baik
anak-anak didapatkan bahwa nilai rata-
mendapat nilai rata-rata 1.7. Ini berarti
rata yang paling tinggi ialah pada tahap
bahwa responden dalam penelitian ini
perkembangan yang baik yaitu 5.31,
mampu
sedangkan untuk tahap perkembangan
perilaku dalam berbagai suasana secara
yang sangat baik mendapat nilai rata-rata
baik.
3.52
dan
perkembangan
yang
terakhir
yang
kurang
emosi
dan
yaitu baik
mendapat nilai rata-rata 1.09. Ini berarti bahwa responden dalam penelitian ini memiliki konsep diri yang baik.
Pembahasan 1. Perbedaan
dalam berbagai suasana Pada bagian ini didapat bahwa nilai rata-rata yang paling tinggi ialah pada tahap perkembangan yang baik iaitu 5.57, sedangkan tahap perkembangan
parenting
berdasarkan
demografi responden Hasil
2. Mengendalikan emosi dan perilaku
ISSN 2355-102X
mengendalikan
penelitian ini mununjukkan
adanya perbedaan pengasuhan orang tua (parenting) berdasarkan lokasi tempat tinggal. Dalam penelitian ini, responden dipilih dalam tiga lokasi yang berbeda yaitu tengah kota, pinggir kota dan pedalaman. Responden yang tinggal Volume I Nomor 1. September 2014 | 26
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
dipedalaman menunjukkan kurangnya
ekonomi sebenarnya tidak menghalang
keterlibatan dalam perkembangan anak.
keterlibatan orang tua dalam pendidikan
Salah satu faktor yang menyebabkan
anak anak mereka, tetapi ia lebih
kurangnya keterlibatan tersebut ialah
bergantung kepada sikap orang tua itu
tingkat
sendiri.
persepsi
yang
salah
dan
pemahaman yang kurang tentang arti
2. Pengaruh
pengasuhan
orang
tua
penting keterlibatan mereka terhadap
(parenting)
perkembangan anak. Hasil penelitian
Perkembangan Sosial emosional Anak
berdasarkan tingkat ekonomi keluarga juga menunjukkan terdapat perbedaan antara keluarga yang mempunya tingkat sosial ekonomi tinggi dengan ekonomi rendah. Hasil ini adalah sejalan dengan pendapat McLoyd, 1990; Dodge, Petit & Bates,1994 dalam Sailor,D.H, 2004, yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi
orang
tua
(pendapatan,
kekayaan atau harta benda, pekerjaan dan pendidikan) memberi kesan dalam bentuk perkembangan anak. Hasil
penelitian
ini
juga
turut
didukung oleh hasil penelitian Keyes (2002) yang menyatakan bahwa orang tua yang datangnya dari kelas sosial ekonomi yang lebih rendah kurang melibatkan diri dalam pendidikan anak anak karena terlalu menghormati guru dan tidak punya pengetahuan, kemahiran dan keyakinan untuk membantu. Namun Meyer
dan
berpandangan ISSN 2355-102X
rakan
(2004)
yang
bahwa
faktor
sosial
di
Rumah
Terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pengasuhan
orang
tua
(parenting)
terhadap perkembangan sosial emosional anak-anak prasekolah. Semakin besar keterlibatan dan peran orang tua, maka semakin
baik
perkembangan
sosial
emosional anak. Hasil dari penelitian yang
diperoleh
menunjukkan
melalui bahwa
angket parenting
memberikan pengaruh sebanyak 50.2% terhadap
perkembangan
sosiol
emosional anak, hasil yang diperoleh dari angket ini juga turut didukung oleh hasil yang diperoleh melalui observasi. Hasil penelitian ini adalah sejalan dengan pendapat Ireson (2008)
yang
menyatakan bahwa orang tua harus terlibat
dengan
sebaiknya
dalam
perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosi
anak-anak.
Ini
karena
pada
peringkat usia dini adalah peringkat pertama anak dalam alam sekolah, Volume I Nomor 1. September 2014 | 27
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
mereka seharusnya sudah dilengkapi
keberhasilan didikan orang tua adalah
dengan kemampuan-kemampuan yang
bergantung kepada sejauh mana keterlibatan
relevan dan mengagumkan.
dan peran mereka dalam kehidupan anakanaknya. Setiap orang tua mempunyai cara
KESIMPULAN Perkembangan
kecerdasan
sosial
tersendiri untuk membantu perkembangan
emosional anak-anak sangat penting untuk
anak-anak. Disamping itu mereka juga
perkembangan pribadi anak-anak secara
menghadapi
menyeluruh. Kecerdasan sosial emosional
kekurangan dalam hal keuangan, kurang
menentukan kemampuan anak-anak untuk
pengetahuan dan pengalaman dalam ilmu
membina konsep diri dan mengendalikan
pendidikan, kemampuan akademik yang
emosi supaya dapat menyesuaikan diri
rendah, kurang percaya diri dan pengaruh
dalam lingkungan agar dapat diterima dan
kesibukan kerja sehingga tidak ada waktu
dihargai. Perkembangan kecerdasan sosial
untuk melibatkan diri dalam pendidikan
emosional sangat dipengaruhi oleh didikan
anak-anak.
masalah
tersendiri
seperti
dan dorongan orang tua, sejauh mana
ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 28
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
DAFTAR PUSTAKA Arnold, D. H., Zeljo, A. & Doctoroff, G. L. 2008. Parent involvement in preschool: Predictors and the relation of involvement to pre-literacy development. School Psychology Review 37(1): 74-89. Barbarin, O. A. (2002). The View from Research: culture and ethnicity in social, emotional, and academic development. The Kaufmann Early Education Exchange 1: 45-61. Boyd, J., Barnett, W. S., Bondrova, E., Leong, D. J. & Gomby, D. (2005). Promoting Children’s Social and Emotional Development Through Preschool Education. Dlm National Institute for Early Education Research. http://nieer.org/resources/policyreports/. Christenson, S. L. 2004. The family-school partnership: An opportunity to promote the learning competence of all students. School Psychology Review 33: 83-104 Conway (2003). Arnold Izzo et. al (1990). Meidel dan Reynolds (1999).Parents Involment in School Can Work Wonders for Children. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh, 2012 Dodge, K. A., Pettit, G. S., & Bates, J. E. (1994). Socialization Mediators of the Relation Between Socioeconomic Status and Child Conduct Problems. Child Development, 65: 649-665. Epstein, J. L. (2008). Improving family and community involvement in secondary schools. The Education Digest, 73(6), 9-12. http://banda-acehv2.atjehpost.com/read/2013/05/16/52010/340/63/Baru-4031-persen-wargaBanda-Aceh-sekolahkan-anaknya-ke-PAUD (diakses 1 june 2013) Ireson, J (2008). Exploring connections between individual and culture at home and school. In Ireson, J. (ed). Learners, Learning, and Educational Activity. New York: Routledge Keyes, C.R (2002). A way of thinking about parent/ teacher partnerships for teachers, international journal of early year education, vol.10 (3), 177-191. McLoyd, V. C. (1990). The impact of economic hardship on black families and children:Psychological distress, parenting, and socioemotional development. Child Development, 61: 190-198. Meyer, D., Princiotta, D., & Lanahan, L. (2004). The summer after kindergarten: Children’sactivities and library use by household socioeconomic status (National Center for Education Statistics Issue Brief). Diperoleh daripada http://nces.ed.gov/pubs2004. Mississippi Department of Education. (2006). Mississippi Early Learning Guidelines for fouryear-olds. Jackson, MS: Author. Retrieved Oct. 9, 2007, from http://www.mde.k12.ms.us/ACAD/ID/Curriculum/LAER/earlylearning.html. ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 29
Fitriah Hayati, Nordin Mamat, Pengasuhan dan Peran...
Mohd Azhar Abd Hamid. 2005. Panduan meningkatkan kecerdasan emosi. Cetakan kedua. Kuala Lumpur: PTS Profesional sdn bhd. Newton, D.P. (2002). Talking Sense in Science. London: RoutledgeFalmer. Rohaty Mohd. Majzub. (2003). Pendidikan Prasekolah: Cabaran kualiti. Bangi: Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia. Zolkifli Bin Jamaluddin. (2002). Pengetahuan pihak penyedia makanan tentang pemakanan yang menyihatkan dan nilai kalori sarapan pagi dibawah skim rancangan makanan tambahan dilima buah sekolah rendah di bandar bagan serai, perak.upsi: Ijazah sarjana muda pendidkan sains sukan. Universiti Pendidikan Sultan Idris
ISSN 2355-102X
Volume I Nomor 1. September 2014 | 30