PENGARUHCITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSANPEMBELIAN NOTEBOOK ACER DI SURABAYA Dhandy Syaputra Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT This studyaims to determine if the image of the brand Acer influence purchasing decisions laptop brand in HiTech Mall Surabaya. The focus of this studyis quantitative, and the type ofsurvey researchis to analyze the causal variables. Because in this study population is infinite, then on the basis of the theories mentioned above,this study used a sample with a total of 100 samples, of which divides the total sample of 100 samples in two groups, namely in the official sale Acer laptop shop and service centerin thehigh-tech business center Surabaya, calculated in proportion to the distribution of samples in each group, respectively 50 samples per group. Based on the result sof research and analysis and hypothesis testing of the findings of this study showed that brand image significantly influences the purchase decision. This means that if a brand image that is attached to a product (laptop Acerbrand) is good, then the decision to buy the product (brand notebookAcer) also increased or positive. Keyword :BrandImageand Purchase Decision ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah Citra Merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian notebook merek Acer di Hi Tech Mall Surabaya.Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dan jenis penelitian ini adalah survei dengan meneliti kausalitas variabel. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini bersifat infinite, maka berdasarkan teori-teori tersebut di atas, dalam penelitian ini menggunakan sampel dengan jumlah total sebanyak 100 sampel, yang mana total sampel sebanyak 100 tersebut dibagi dalam 2 grup sampel yaitu, di toko resmi penjualan notebook Acer dan service center di dalam Hi Tech MallSurabaya, dengan perhitungan pembagian sampel secara proporsional tiap grupnya, yaitu masing-masing 50 sampel per grup. Berdasarkan dari penelitian dan hasil analisis dan uji hipotesis maka hasil penelitian ini bahwa Citra Merek terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Artinya apabila citra merek yang melekat pada suatu produk (notebook merek Acer) baik, maka keputusan pembelian terhadap produk tersebut (notebook merek Acer) juga meningkat atau positif. Kata kunci : citra merek dan keputusan pembelian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
yang
singkat,
mudah,
dan
biaya
yang
teknologi semakin pesat, terutama dalam
dikeluarkan relatif rendah, oleh sebab itu arus
bidang teknologi komunikasi dan informasi
teknologi dan informasi seolah lari dengan
yang pada zaman ini sudah menjadi kebutuhan
begitu cepatnya, berganti hari telah berganti
penting dan strategis bagi kehidupan manusia
pula teknologi baru yang berkembang, begitu
sehari-hari.
dengan
kemajuan
juga informasi dengan sangat mudahnya
dan
informasi
diterima dan tersebarluaskan tanpa harus
melahirkan berbagai terobosan dan inovasi
mengeluarkan waktu, biaya, dan tenaga yang
baru pada bidang informasi teknologi (IT),
banyak.
teknologi
Seiring komunikasi
akses komunikasi dan ruang informasi secara
Kemajuan teknologi tersebut yang
luas kini dapat dengan mudah dapat diakses
seolah semakin hari semakin menjadi suatu
oleh siapa saja dan dimana saja dengan waktu
kebutuhan sosial dan intelektual tersebut
adalah internet (international networking),
ternama seperti; Axioo, Zyrex, Byon, A-Note,
dengan internet setiap orang dapat mengakses
Ion, Wearness, Forsa, Relion, dan Advance.
segala kubutuhannya akan informasi, dengan
Sedangkan bersamaan dengan itu banyak
internet pula setiap orang dapat berhubungan
merek impor branded seperti Toshiba, Acer,
dan
lain
HP/Compaq, lenovo, Apple, Asus, Sony Vaio,
dibelahan bumi manapun dengan biaya yang
Dell, Fujitsu, LG elektronics, Panasonic, serta
murah, mudah dan cepat, bahkan semua
Samsung saat ini juga memproduksi notebook
handphone keluaran terbaru belakangan ini
yang berkualitasdengan spesifikasi yang tinggi
hampir semua dilengkapi dengan fitur yang
disertai dengan harga yang sangat terjangkau
memberikan
bagi
berkomunikasi
dengan
layanan
orang
internet
guna
pelanggannya.Penelitian
ini
memuat
mengetahuipengaruhcitra
merek
mempermudah penggunanya untuk mengakses
tujuan
informasi serta berkomunikasi dengan orang
terhadap keputusanpembelian notebook Acer
lain. Penyedia jasa jaringan internet pun tidak
di Surabaya.
mau kalah bersaing, mereka berlomba-lomba
Merek (brand)
menyediakan kemudahan, biaya yang murah
Menurut
American
Marketing
serta kecepatan mengakses. Bahkan hampir
Association (dalam Rangkuti, 2004:1), “Merek
semua penyedia jasa layanan komunikasi
adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan
(provider) menyediakan jaringan internet juga.
atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan
Jaringan internet ternyata dipandang positif
pemberian
bagi para pemasar untuk mendorong tingkat
mengindentifikasi produk atau jasa yang
penjualan, sebagai contoh kini telah banyak
dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau
area pendidikan, fasilitas publik, dan area
jasa
bisnis, telah dilengkapi dengan akses internet
merupakan
yang dengan mudah dapat diakses atau biasa
dipertahankan
disebut dengan WI-FI. Hal ini di lakukan
pembeli atau calon pembeli yang melukiskan
semata sebagai pendorong dari kegiatan inti
pengalaman
disetiap area tersebut.
persoalan menjalankan bisnis-bisnis bersama
Beberapa
produsen
notebook
yang
merek
adalah
dihasilkan
pesaing.”Merek
persepsi
atau
dan
dipelihara
yang
untuk
emosi
yang
oleh
berhubungan
para
dengan
sebuah organisasi atau memakai produk atau
membanting harga produknya guna dapat
jasa-jasanya (McNally dan Speak, 2004 : 6).
bersaing seiring dengan tingginya permintaan
Ujang Sumarwan, (2004 : 303), menjelaskan
akan notebook dengan harga yang terjangkau
bahwa Merek adalah nama penting bagi
bagi kelas pelajar dan mahasiswa. Termasuk
sebuah produk atau jasa. Merek adalah simbol
juga para produsen internasional dengan
dan indikator kualitas dari sebuah produk.
produk
mendorong
Merek-merek produk yang sudah lama dikenal
pengusaha computer lokal untuk memproduksi
oleh konsumen telah menjadi sebuah citra
notebook
bahkan simbol status bagi produk tersebut.
branded-nya merek
lokal
yang dengan
sebagian
komponen tetap menggunakan produk import
Dari
beberapa
definisi
diatas
dapat
disimpulkan bahwa Merek (brand) adalah
akan tercermin bersamaan dengan merek yang
nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau
ia
kombinasi dari hal-hal tersebut yang menjadi
menunjukkan jenis konsumen pemakai merek
persepsi atau emosi yang dipertahankan dan
tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu
dipelihara oleh para pembeli atau calon
menggunakan analogi orang-orang terkenal
pembeli yang melukiskan pengalaman yang
untuk penggunaan mereknya.
berhubungan dengan persoalan menjalankan
Persepsi
gunakan.
bisnis-bisnis bersama sebuah organisasi atau
(f)
Persepsi
Merek
konsumen
menurut
Schiffman
menjadi sebuah citra bahkan simbol status
Sumarwan, 2004 : 70) : ”Perception is defined
bagi produk tersebut.
as the process by which an individual select,
bahwa
Rangkuti merek
(2004:2)
terbaik
akan
Kanuk
juga
pemakaian produk konsumen yang telah
Menurut
dan
Pemakai,
(dalam
Ujang
menjelaskan
organizes, and intreprest stimuli into a
memberikan
meaningful and coherent picture of the
jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau
world.”
merek pada suatu produk hendaknya tidak
Secara sederhana dapat diartikan bahwa
hanya merupakan suatu simbol, karena merek
persepsi adalah suatu cara yang dilakukan
memiliki enam tingkat pengertian, yaitu:
konsumen dalam memilih, mengorganisasikan,
(a) Atribut, Setiap merek memiliki atribut.
dan menterjemahkan stimulus menjadi suatu
Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar
gambaran yang bermakna dan melekat pada
pelanggan dapat mengetahui dengan pasti
benak konsumen. Konsumen akan menentukan
atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam
pilihan berdasarkan pada apa yang mereka
suatu merek.(b) ManfaatSelain atribut, merek
persepsikan daripada berdasarkan kenyataan
juga
manfaat.
yang objektif. Menurut Simamora (2002:12-
Konsumen tidak membeli atribut, mereka
13), Tiga proses persepsi yang menyebabkan
membeli manfaat. Produsen harus dapat
orang
menerjemahkan
manfaat
berbeda terhadap rangsangan yang sama,
fungsional maupun manfaat emosional. (c)
antara lain: (a) Perhatian yang selektif
Nilai, Merek juga menyatakan sesuatu tentang
(Eksposur Selektif).Perhatian yang selektif
nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai
berarti
tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai
konsumen, di mana pesan yang disampaikan
merek
dapat
akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak
mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
berada dalam pasar untuk produk tersebut,
(d) Budaya, Merek juga mewakili budaya
kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau
tertentu. (e) Kepribadian, Merek juga memiliki
dominan yang mengelilingi konsumen pasar
kepribadian, yaitu kepribadian bagi para
tersebut. (b) Gangguan yang selektif (Distorsi
penggunanya.
dengan
Selektif). Distorsi selektif menggambarkan
menggunakan merek, kepribadian si pengguna
kecenderungan orang untuk meramu informasi
memiliki
yang
serangkaian
atribut
berkelas,
Jadi
menjadi
sehingga
diharapkan
dapat
harus
memberikan
dapat
persepsi
menarik
yang
perhatian
ke dalam pengertian pribadi. Orang cenderung
Ada dua elemen penting dari perilaku
menafsirkan informasi dengan cara yang lebih
konsumen,
mendukung daripada menentang konsepsi-
keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini
konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan
melibatkan
demikian, pemasar harus berupaya memahami
mendapatkan, dan mempergunakan barang-
susunan pikiran konsumen dan dampak serta
barang dan jasa-jasa ekonomis.
interpretasi iklan dan produk mereka. (c)
yaitu
proses
individu
Definisi
ini
pengambilan
dalam
menilai,
menjelaskan
bahwa
Mengingat kembali yang selektif (Retensi
perilaku konsumen adalah tindakan individu
Selektif). Mengingat yang selektif berarti
yang
mereka akan mengingat apa yang dikatakan
mendapatkan dan menggunakan barang dan
sebagai
jasa
keunggulan
melupakan apa yang
suatu
produk
dan
dikatakan pesaing.
secara serta
langsung tindakan
terlibat yang
dalam
dilakukan
sebelumnya, tetapi tidak menjelaskan tindakan
Konsumen akan mengingatnya pada saat ia
sesudah proses pengambilan keputusan.
mengingat tentang pemilihan sebuah produk.
Menurut Nugroho J. Setiadi (2003: 3),
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang
Anwar Prabu Mangkunegara. (2002:
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan,
3-4), mengutip dari pendapatnya David L.
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
Loudon
atau jasa, termasuk proses keputusan yang
dan
Albert
J.
Della
Bitta
mengemukakan bahwa :“ Consumer behavior
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
may be defined as decision process and
Sedangkan Bilson Simamora (2004:
physical activity individuals engage in when
2), menjelaskan bahwa ”Perilaku konsumen
evaluating, acquairing, using or disposing of
menyoroti
goods and services” (Perilaku konsumen dapat
tangga”. Perilaku konsumen juga menyangkut
didefinisikan sebagai proses pengambilan
suatu proses keputusan sebelum pembelian,
keputusan dan aktivitas individu secara fisik
serta tindakan dalam memperoleh, memakai,
yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk.
memperoleh,
Mengetahui
menggunakan,
atau
dapat
perilaku
perilaku
individu
dan
konsumen
rumah
meliputi
mempergunakan barang-barang dan jasa).
perilaku yang dapat diamati seperti jumlah
Menurut Swastha dan Handoko (2000:10),
yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
siapa, dan bagaimana barang yang sudah dibeli
kegiatan-kegiatan
dikonsumsi.
individu
yang
secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan
Berdasarkan pendapat para ahli diatas
mempergunakan barang dan jasa, termasuk
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
didalamnya proses pengambilan keputusan
adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
pada
individu, kelompok, atau organisasi yang
persiapan
tersebut.
dan
penentuan
kegiatan
secara langsung terlibat atau berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang
meliputi tindakan mengevaluasi, mendapatkan
perhatian konsumen. Tujuan strategi produk
dan mengkonsumsi produk, baik barang atau
adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar
jasa
yang
ekonomis
yang
dapat
dipengaruhi
dituju
dengan
meningkatkan
lingkungan.
kemampauan bersaing atau mengatasi pasar.
Keputusan Pembelian Konsumen
b). Promosi, strategi periklanan suatu produk
Ada
dari
harus direncanakan dengan melihat siklus
yaitu
kehidupan produk dan posisi produk di pasar
masukan, proses dan keluaran, yang semua ini
persaingan dan keadaan produk pesaing.
melibatkan individu, strategi pemasaran dan
Kebijakan
pengaruh lingkungan eksternal.
kebijakan terpadu, kegiatan promosi yang
keputusan
tiga
elemen
pembelian
penting
konsumen,
Proses keputusan pembelian dimulai sebelum
melakukan
sesungguhnya pembelian.
pembelian
sampai
Menurut
yang
sesudah
suatu
terlepas
perusahaan
dari
merupakan
penggunaan promosi yang terdapat dari unsurunsur
atau
perlatan
promosi,
yang
mencerminkan pelaksanaan kebijakan promosi
Blackwell (1993: 141), tahap keputusan
dari perusahaan tersebut. c). Harga, dalam
pembelian yang peneliti sesuaikan dengan
penetapan harga perlu diperhatikan faktor-
fakta dilapangan, bagaimana proses pembelian
faktor yang mempengaruhi, baik langsung
notebook merek Acer Model pengambilan
maupun
keputusan konsumen menurut Engel, dkk
mempengaruhi secara langsung adalah harga
(2008:141),
sampai
bahan baku, biaya produksi, adanya peraturan
konsumen melakukan keputusan pembelian,
pemerintah dan biaya pemasaran. Tujuan dari
tahapan
adalah tahap masukan,
penetapan harga yaitu memperoleh laba
proses, dan keluaran: (a) Masukan, Pada
maksimum, mendapat share penjualan, meraih
tahapan ini konsumen akan mendapatkan
pasar, mencapai tingkat hasil penerimaan
rangsangan atau stimulus dari lingkungan
penjualan maksimum, mencapai keuntungan
eksternal dan lingkungan internalnya. (1)
yang ditargetkan, mempromosikan produk. d).
Lingkungan
lingkungan
Saluran distribusi, penyaluran merupakan
mendapatkan
kegiatan penyampaian produk sampai ke
tersebut
eksternal masukan
3
tahapan
Eksternal, konsumen
pada akan
Faktor
yang
yang
karena itu, kebijakan penyaluran merupakan
dilakukan perusahaan, rangsangan tersebut
salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang
yaitu: a) Produk, dalam strategi marketing
mencakup
mix, strategi produk merupakan unsur yang
(marketing channels) dan distribusi fisik
paling penting, karena dapat mempengaruhi
(physical distribution). Kedua faktor ini
strategi pemasaran lainnya. Dalam hal ini
mempunyai
dengan membuat produk tersebut sedemikian
keberhasilan
rupa sehingga produk tersebut dapat menarik
keberhasilan manajemen produk perusahaan.
usaha
dampak
langsung.
tangan konsumen pada waktu yang tepat. Oleh
dari
merupakan
tidak
dari
rangsangan
yang
Kollat,
dilakukan
tidak
dan
dibagi
Engel,
proses
promosi
pemasaran
penentuan
hubungan
saluran
yang
penyaluran
dan
pemasaran
erat
dalam
sekaligus
(2) Lingkungan Internal, pada ingkungan
Brand In The Industrial Purchase Decision: A
internalnya
Case Study Of The Uk Tractor Market”.hasil
konsumen
rangsangan
dari
mendapatkan dan
penelitian ini menemukan lima atribut muncul
budayanya, pengaruh lingkungan sosial dan
dari tinjauan literatur dan wawancara, nama
budaya tersebut yaitu: (a) Keluarga, keluarga
merek, harga, kedekatan dealer, kualitas
merupakan organisasi pembelian konsumen
pelayanan dealer, dan pengalaman pembeli
yang paling penting dalam masyarakat dan ia
dealer.
telah menjadi obyek penelitian yang luas.
mengungkapkan bahwa account merek untuk
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan
38,95 persen dari keputusan pembelian, harga
yang
Sumber
(25,98 persen) dan jasa (14,90 persen).
Informasi, sumber informasi adalah data yang
Pentingnya merek bervariasi sesuai dengan
merupakan kenyataan yang menggambarkan
merek traktor.Dan prakteknya Produsen dan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
distributor perlu untuk mempertahankan citra
Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang
yang kuat.
terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata (fact
Kerangka Berpikir
paling
lingkungan
berpengaruh.
sosial
(b)
Analisis
yang
berkumpul
and entity) berupa objek nyata seperti tempat,
MenurutKeller (2009:76), keputusan
benda, dan orang yang betul-betul ada dan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen
terjadi, seperti tenaga penjualan, brosur, media
dipengaruhi oleh adanya citra merek. Sehingga
cetak, web,dan dealer, dll.
kualitas sebuah merek memberikan alasan
Kajian Penelitian Terdahulu
yang
penting
untuk
membeli.
Hal
ini
Hasil penelitian Dwi Fajar Indah
mempertimbangkan merek-merek mana yang
(2009) “Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas
harus dipertimbangkan dan selanjutnya dipilih,
Dan
Keputusan
apabila image yang tertanam dalam suatu
Pembelian Konsumen Pada Pelanggan Service
produk baik maka konsumen akan membeli
Center Sanken Cabang Pluit”.Hasil penelitian
produk tersebut untuk dikonsumsi, namun
ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
sebaliknya apabila image yang tertanam dalam
penilaian
persepsi
benak konsumen terhadap merek tersebut
produk
negatif maka harapan setelah pembelian
adalah
konsumen akan merasa tidak puas karena tidak
baik.Persepsi kualitas dan citra merek produk
sesuai dengan informasi yang diketahui dan
Sanken
yang
tidak sesuai dengan harapannya. Image yang
signifikan terhadap keputusan pembelian serta
positif akan menjadi kekuatan bagi brand yang
dapat diketahui juga bahwa citra merek
digunakan
memberikan
pemasaran jasa
Citra
kualitas
Merek
Terhadap
konsumen dan
elektronik
citra
mengenai mereka
Sanken juga
pelayanan
memiliki
pengaruh
dari
pengaruh
yang
lebih
besar
terhadap keputusan pembelian.
produk
tersebut.1).
Bauran
Dalam bauran pemasaran pada produk
Sedangkan menurut hasil penelitian
barang mencakup 4P yaitu, product, price,
Keith Wally, dkk (2007) “The Importance Of
place, dan promotion. Berbeda dengan bauran
pemasaran pada produk jasa keempat hal
pendiferensiasi jasa kunci seperti, kemudahan
tersebut dirasa masih kurang mencukupi,
pemesanan,
sehingga para pakar pemasaran menambahkan
pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan,
3 hal lagi yaitu, people, process, dan customer
serta perawatan dan reparasi. Perusahaan yang
service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa,
memberikan jasa atau layanan bermutu tinggi
dimana dalam tahapan operasinya terjadi
mengungguli
interaksi langsung antara konsumen dengan
berorientasi pada jasa atau layanan. Untuk
produsen jasa tersebut (meski tidak untuk
menyediakan dukungan terbaik, perusahaan
semua jenis produk jasa).
manufaktur
pengiriman,
para
harus
pesaing
pemasangan,
yang
kurang
mengidentifikasikan
Pengertian produk menurut Rambat
layanan-layanan yang paling dihargai oleh
Lupiyoadi (2008:70), keseluruhan konsep
pelanggan dan peran penting relatifnya (Kotler
objek atau proses yang memberikan sejumlah
dan Keller, 2007:84).3). Strategi jasa purna
nilai
perlu
jual. Dalam menyediakan layanan, sebagian
diperhatikan dalam produk adalah konsumen
besar perusahaan bergerak melalui beberapa
tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja
tahap.
kepada
konsumen.
Yang
tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut.
Kebayakan produsen memulai dengan menjalankan departemen suku cadang dan
Rambat (2008:76), juga menjelaskan
perbaikan sendiri, produsen ingin tetap dekat
bahwa dalam bauran pemasaran jasa customer
dengan peralatan tersebut dan mengetahui
service (layanan konsumen) menjadi penting
masalah-masalahnya, kebanyakan perusahaan
peranannya
diberikan
merasa mahal dan menghabiskan waktu untuk
kepada konsumen untuk mencapai kepuasan.
melatih orang lain dan produsen dapat
Layanan konsumen meliputi aktifitas untuk
menghasilkan laba tinggi dari bisnis suku
memberikan kegunaan waktu dan tempat
cadang dan perbaikan tersebut. Dan selama
termasuk
pelayanan
saat
sejauh mereka merupakan pemasok tunggal
transaksi,
dan
Kegiatan
suku cadang yang dibutuhkan, mereka dapat
sebelum transaksi (pra-transaksi), akan turut
bermain dengan harga yang tinggi, hal ini
mempengaruhi
yang
dimana
pascatransaksi,
pelayanan
pra-transaksi,
pascatransaksi. kegiatan
transaksi
sehingga
dan
kegiatan
pendahuluannya harus tertata sebaik mungkin
menjelaskan
mengapa
pesaing
memproduksi barang yang sama (mirip) tetapi dengan harga yang lebih murah.
agar konsumen memberikan respons yang
Lama kelamaan banyak produsen
positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi.
yang
2). Mengelola jasa didukung produk
pemeliharaan dan perbaikan kepada distributor
Bagi perusahaan manufaktur yang tidak
mengalihkan
lebih
banyak
jasa
dan penjual resmi. Kedua perantara tersebut
kalah penting ialah industri berbasis produk
dapat
yang harus memberikan paket jasa. Produk
menjalankan usaha di lokasi yang lebih
yang
banyak, dan dapat menawarkan jasa dengan
bertambah nilainya
karena adanya
lebih
dekat
dengan
pelanggan,
layanan lebih cepat. Tetapi produsen tetap
tersebut
menghasilkan laba dari produksi suku cadang
menggunakan sampel dengan jumlah total
(Kotler dan Keller, 2007:88).
sebanyak 100 sampel, yang mana total sampel
Sehingga
berdasarkan
landasan
di
atas,
dalam
penelitian
ini
sebanyak 100 tersebut dibagi dalam 2 grup
hubungan teori citra merek dengan keputusan
sampel
pembelian
notebook Acer dan service center di dalam Hi
tersebut
penelitian
ini
akan
yaitu,
di
toko
Tech
mempengaruhi keputusan pembelian notebook
pembagian sampel secara proporsional tiap
Acer.
grupnya, yaitu masing-masing 50 sampel per
METODE PENELITIAN
grup (di toko resmi penjualan notebook Acer
penelitian
deskriptif
danmenggunakan
pendekatan
kuantitatif kuantitatif,
menjelaskan hubungan antara citra merek terhadap keputusanpembelian notebook acer. Populasi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah para mahasiswa serta eksekutif
muda
atau
kaummuda
pekerjakantoran (para ahli atau pekerja IT) penyuka notebook merek Acer yang sedang
dengan
penjualan
mengukur sejauhmana citra merek tersebut
Penelitian yang digunakan adalah
MallSurabaya,
resmi
perhitungan
50 sampel, dan service center sebanyak 50 sampel, di dalam Hi Tech MallSurabaya), hal ini
karena
peneliti
telah
menentukan
sebelumnya karakteristik responden populasi yang akan menjadi sasaran penelitian dan tertuju pada dua tempat ini. Peneliti akan menggunakan
kuesioner
(Angket)
untuk
mendapatkan data sampel dari responden dimana kuesioner tersebut akan disebar di dua tempat di dalam Hi Tech MallSurabaya.
membeli notebook merek Acer di toko resmi penjualan
notebook
Acer
diHi
Tech
Karakteristik Responden Dalam penelitian ini telah disebarkan
MallSurabaya dan mahasiswa serta eksekutif muda atau kaummuda pekerjakantoran (para ahli atau pekerja IT) pengguna notebook merek Acer yang sedang melakukan perbaikan (men-service kan) notebook merek Acer-nya sedang rusak atau bermasalah di service center Acer
diHi
Tech
MallSurabaya.
Untuk
pengambilan sampel dikarenakan populasi dalam penelitian ini bersifat infinite, maka jumlah semua konsumen atau pelanggan yang memiliki dan menggunakan notebook Acer termasuk mahasiswa serta para eksekutif muda (business man) di Surabaya tidak diketahui secara pasti, maka berdasarkan teori-teori
daftar
pertanyaan
responden
yaitu
(questionare) semua
kepada
konsumen
atau
pelanggan yang memiliki dan menggunakan notebook
Acer
.
Yang
menjadi
fokus
penelitian adalah responden mahasiswa serta eksekutif
muda
atau
kaummuda
pekerjakantoran (para ahli atau pekerja IT) penyuka notebook merek Acer yang sedang membeli
dan
yang
sedang
melakukan
perbaikan (men-service kan) notebook merek Acer-nya di toko resmi penjualan notebook Acer diHi Tech MallSurabaya yang seluruhnya berjumlah 100 orang. Setelah hasil angket
direkap, selanjutnya hasil jawaban responden
37% (37 responden), sedangkan yang berusia
diolah oleh alat analisis dengan bantuan
15 tahun – 20 tahun sebanyak
komputer
responden), dan yang berusia 26 tahun – 30
paket program SPSS 16 MS
Windows.
tahun
Sebagai
pelengkap
mendeskripsikan
peneliti
mengenai
sebanyak
23%
30% (30
(23
responden),
juga
sedangkan responden yang berusia 31 tahun
karakteristik
keatas dalam penelitian ini sebanyak 10% (10
responden (100 orang atau mahasiswa) di diHi
responden).
Tech MallSurabaya yaitu pada 50 sampel per
Selain itu kita juga dapat melihat karakteristik
grup (di toko resmi penjualan notebook Acer
responden
50 sampel, dan service center sebanyak 50
responden, seperti yang tercantum pada tabel
sampel, di dalam Hi Tech MallSurabaya),
berikut dibawah ini:
karena
pada
dasarnya
setiap
responden
berdasarkan
kelamin
Tabel Karakteristik Responden
memiliki karakteristik yang berbeda antara responden satu dengan lainnya. Karakteristik
jenis
Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Acer.Berdasarkan kuesioner yang disebarkan
Jumlah Prosentase kelamin Laki –laki 53 53 % Perempuan 47 47 % Jumlah 100 100 % Sumber : Data diolah dari data primer
ke
(angket), 2012
responden yang diambil berdasarkan umur, jenis kelamin, dan rentang waktu atau lama membeli
atau
responden,
memiliki berikut
notebook
ini
deskripsi
Apabila kita perhatikan tabel 4.2
karakteristik responden: diatas,
Tabel Karakteristik Responden
20 tahun 21 tahun – 25 tahun 26 tahun – 30 tahun 31 tahun
Jumlah
Prosentase
30
30 %
37
37 %
23
23 %
10
10 %
(angket), 2012 Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas, terlihat jelas sebagian
besar
diketahui
bahwa
obyek penelitian ini sebanyak 53% (53 responden) adalah laki-laki, sedangkan sisanya sebanyak
47%
responden
pada
penelitian ini didominasi oleh mahasiswa yang berusia 21 tahun – 25 tahun, yaitu sebanyak
(47 responden) adalah
perempuan. Sedangkan
keatas Jumlah 100 100 % Sumber : Data diolah dari data primer
bahwa
dapat
karakteristik responden yang dijadikan sebagai
Berdasarkan Umur Umur 15 tahun –
maka
jika
kita
lihat
karakteristik
responden berdasarkan rentang waktu atau lamanya responden membeli atau memiliki Notebook Acer seperti yang tercantum pada tabel berikut dibawah ini: Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Rentang Waktu atau Lama Membeli atau Memiliki Notebook Acer Rentang Waktu
Jumlah
Prosentase
< 1 tahun 1 tahun - 2
35
35 %
angka kritik nilai r pada lampiran). Dalam
41 41 % tahun > 2 tahun 24 24 % Jumlah 100 100 % Sumber : Data diolah dari data primer
penelitian ini jumlah responden yaitu 30
(angket), 2012
dengan nilai angka kritik sebesar 0,3740.
orang, maka jalur yang dilihat pada tabel angka kritik nilai r pada baris ke-28 (10-2) sehingga untuk taraf signifikasinya adalah 5%
Berdasarkan pada tabel 4.3 diatas, terlihat jelas bahwa sebagian besar responden memiliki
HASIL UJI VALIDITAS DAN
notebook Acer dalam rentang waktu antara 1
RELIABILITAS KUESIONER
tahun sampai 2 tahun, yaitu sebanyak 41% (41 responden),
sedangkan
responden
yang
No
memiliki notebook Acer dalam rentang waktu
.
kurang dari 1 tahun sebanyak 35% (35
1
responden),
dan
untuk
responden
yang
memiliki notebook Acer dalam rentang waktu lebih dari 2 tahun sebanyak 24% (24 responden). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
2 3 4
Penelitian Uji validitas adalah tahapan yang paling
penting
dalam
proses
kegiatan
pengukuran penelitian, karena dengan uji validitas ini akan diketahui seberapa jauh
5 6 7
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuran. Uji
8
validitas juga akan menunjukkan sejauh mana suatu
alat
ukur
dapat
mengukur.
Pada
penelitian ini, sebelum angket disebar pada obyek
sesungguhnya
yang
akan
9 10
diteliti,
terlebih dahulu di uji tingkat validitasnya
11
dengan menggunakan 30 orang responden sebagai
wakil
yang
memiliki
ciri-ciri
(karakteristik) sama dengan responden obyek yang akan diteliti. Dengan syarat menggunakan taraf signifikansi angka kritik nilai r, yaitu N-2 (melihat tabel
12 13
Validitas Kritik CITC r 0,623 0,374
Ket.
8 0,685
0 0,374
d Vali
6 0,743
0 0,374
d Vali
9 0,589
0 0,374
d Vali
4 0,633
0 0,374
d Vali
6 0,549
0 0,374
d Vali
4 0,807
0 0,374
d Vali
0 0,582
0 0,374
d Vali
5 0,771
0 0,374
d Vali
0 0,595
0 0,374
d Vali
9 0,787
0 0,374
d Vali
0 0,863
0 0,374
d Vali
3 0,742
0 0,374
d Vali
0
0
d
Reliabilitas Keteranga n Alpha
Vali
0,7771 (Reliabel)
0,7232 (Reliabel)
Sumber: Data diolah dari data primer
menyebar di sekitar garis diagonal dan
yang dihitung dengan bantuan SPSS 16.0
mengikuti arah garis diagonal, maka dapat
for Windows.
dikatakan bahwa model regresi yang akan
Uji Normalitas
dibuat selanjutnya sudah memenuhi uji asumsi
Uji
Normalitas
dengan
normalitas data hasil penelitian. Tetapi jika
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov Z
data menyebar jauh dari garis diagonal dan
dengan
ini
atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
dimaksudkan untuk membuktikan apakah
dapat dikatakan bahwa data hasil penelitian
model ini sudah memenuhi asumsi normalitas
untuk model regresi tidak memenuhi asumsi
bahwa nilai (K-SZ > 0,05).
normalitas. Adapun grafik histogram maupun
alat
ukur
dilakukan
SPSS.
Pengujian
Dari proses pengujian yang dilakukan peneliti dengan alat bantu ukur SPSS versi 16
normal probability plot dapat disajikan dalam gambar berikut ini:
ternyata variabel bebas Citra merek (X) notebook Acer dan variabel terikat yaitu Keputusan pembelian (Y) telah memenuhi uji asumsi normalitas dimana nilai signifikansinya telah memenuhi syarat yaitu (Sig > 0,05)
Histogram
sehingga uji normalitas dapat dimasukkan sebagai uji persyaratan analisis pada bagian
Grafik Histogram Normalitas Dependent Variable:Uji Keputusan Pembelian (Y)
ini.
30
Adapun cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya normalitas data yang diperoleh
dalam
penelitian
20
dilapangan
terhadap variabel bebas yaitu Citra Merek (X) variabel
terikat
yaitu
Keputusan
pembelian (Y) yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
10
Frequency
dan
Std. Dev = .99 Mean = 0.00 N = 100.00
0 -2.00
-1.00
0.00
-1.50
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terjadinya pola distribusi
-.50
1.00 .50
2.00 1.50
2.50
Regression Standardized Residual
normal akan ditunjukkan dengan indikasi
Dengan melihat tampilan grafik histogram
model
maupun normal probability plot diatas maka
grafik
histogram
yang
berbentuk
lonceng (atau bentuk seperti mengunung).
dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
Selain itu uji asumsi persyaratan analisis atau
memberikan
uji asumsi klasik untuk normalitas data dapat
Sedangkan pada normal probability plot
diketahui pula dengan cara melihat hasil
(grafik
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
menyebar di sekitar garis diagonal, serta
dari grafik Normal Probability Plot. Jika data
pola
normal
plot)
distribusi terlihat
normal. titik-titik
mengikuti arah garis diagonal maka kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi yang dihitung telah memenuhi uji
”Jika hasilnya signifikan maka H 0 ditolak dan H 1 direrima, sedangkan jika hasilnya tidak signifikan maka H 0 diterima dan H 1 ditolak”.
asumsi normalitas.
Menentukan Hipotesis Analisis Perhitungan Regresi Sederhana Model
yang
digunakan
dalam
Pada pembahasan pengujian hipotesis ini, peneliti
akan
membuat
suatu
hipotesis
ada
pengaruh
penelitian ini adalah analisis regresi sedehana
penelitian yang berbunyi :
yang menggunakan alat bantu komputer
H0=
dengan program SPSS 16.0 Windows.
(hubungan linier) antara Citra Merek (X)
Model dikembangkan
regresi untuk
linier
sederhana
mengestimasi
nilai
Tidak
terhadap Keputusan pembelian (Y) notebook merek Acer di Hi Tech Mall Surabaya.
variabel dependen (Y) dengan menggunakan
.H1 =
lebih dari satu variabel independen (X)
antara Citra Merek (X) terhadap Keputusan
sehingga persamaan regresi sederhana dapat
pembelian (Y) notebook merek Acer di Hi
ditulis sebagai berikut :
Tech Mall Surabaya.
Y = a + bX
Ada pengaruh (hubungan linier)
Menentukan besarnya Alpha
Y = 12,682 + 0,535 X
Karena dalam penelitian ini merupakan bentuk penelitian sosial, maka besarnya (Alpha) =
Berdasarkan tabel diatas persamaan garis linear bergada tersebut dijelaskan sebagai berikut: Konstanta sebesar 12,682 menyatakan jika tidak ada variabel citra merk (X1) maka dapat diperoleh keputusan pembelian
sebesar
0,05 a.
Kreteria penolakan H0, yaitu tolak H0
jikat hitung > t tabel ( ∠ ; ) 1 ∠ 2
α ; N - 1) jikat hitung > t table ( 2 jikat hitung >
12,682. adalah sebesar 0,535 artinya pertambahan 1
0,05 ; 100 - 1) t table ( 2
satuan pada X1 akan mempunyai pengaruh
jikat hitung > t table (0,025; 99)
menaikkan variabel keputusan pembelian (Y)
Selanjutnya menghitung besarnya angka t
sebesar 0,535.
tabel
Uji t
berikut:Level signifikansi/Taraf signifikansi
Nilai koefisien regresi variabel citra merk (X1)
Uji t digunakan untuk mengetahui
uji
dengan dua
skor
dasar adalah
ketentuan pada
sebagai
level
0,05
apakah variabel bebas mempunyai pengaruh
menghasilkan Derajat Kebebasan (df) angka t
yang signifikan terhadap variabel terikat
tabel sebesar 1,660.
secara parsial. Menurut Sudjana (2001: 111),
Berdasarkan tabel 4.9 hasil perhitungan tabel Coefficients diperoleh angka t (t-hitung) dari
variabel Citra merek(X) penelitian sebesar
dihasilkan agar konsumen tetap melakukan
4,208 lebih besar dari (t-tabel) sebesar 1,660
keputusan pembelian terhadap produk tersebut
maka H0 ditolak dan H1diterima. Artinya,
(notebook merek Acer). Sehingga dengan
Ada pengaruh (hubungan linier) antara Citra
kualitas atau kelebihan-kelebihan dari sebuah
merekdengan
merek memberikan alasan yang penting bagi
Keputusan
pembelian
(Y).
Besarnya pengaruh variabel Citra merek (X)
konsumen
terhadap Keputusan pembelian (Y) sebesar
pembelian.
0,535 atau sebesar 53,5% atau dianggap
Kondisi ini tentu akan menjadi sebuah
signifikan. Hal ini tercemin dalam angka
pertimbangan penting bagi konsumen ataupun
signifikansi variabel (X) sebesar 0,001 yang
calon konsumen, tentunya hal ini akan
lebih kecil dari 0,05.
dipertimbangkan
Citra
Merek
untuk
melakukan
oleh
keputusan
produsen
merek
Terhadap
notebook Acer agar memberikan keunikan-
KeputusanPembelian Notebook Acer Di
keunikan yang dimiliki, berbeda dengan
Surabaya
merek-merek notebook yang lain. Sehingga
Dalam penelitian ini, bahwa uji t bertujuan
perbedaan-perbedaan ini akan dapat menarik
untuk mengetahui peranan antara variabel
konsumen untuk melakukan pembelian dengan
bebas (Citra merek) dengan variabel terikat
produk
(Keputusan pembelian) menyatakan bahwa
sekaligus memiliki spesifikasi yang memiliki
besarnya nilai thitungsebesar 4,208 lebih besar
perbedaan dari merek yang lain. Produk
dari t tabel 1,660 dengan tingkat taraf
notebook Acer saat ini memiliki image yang
signifikansi sebesar 0,001 (lebih kecil dari
sangat bagus karena pada fakta notebook Acer
0,05). Dengan nilai koefisien regresi (B)
sudah sangat dikenal masyarakat dengan
variabel Citra merek (X) adalah sebesar 0,535.
image yang baik, karena bagi sebuah produk
Hal ini bermakna bahwa Citra merek (X)
posisi imagesangatlah penting. Karena terkait
berpengaruh
terhadap
dengan loyalitas konsumen terhadap produk
variabel Keputusan pembelian (Y) dengan
tersebut,jika image yang tertanam pada benak
pengaruh sebesar 53,5%.
konsumen tersebut baik maka secara otomatis
Hasil ini tentunya sesuai dengan hipotesis
produk tersebut cepat atau lambat akan dibeli
yang telah ditetapkan sebalumnya, maka hal
oleh konsumen atau calon konsumen, namun
ini
terbukti
sebaliknya apabila image yang tertanam dalam
berpengaruh terhadap Keputusan pembelian
benak konsumen jelek atau buruk terhadap
notebook merek Acer di Hi Tech Mall
merek tersebut atau bermakna negatif maka
Surabaya. Dalam mempertahankan citra atau
harapan setelah pembelian konsumen akan
persepsi konsumen terhadap suatu merek
merasa puas akan berbuah sebaliknya yaitu
(dalam
berarti
hal
hendaknya
secara
bahwa
ini
signifikan
Citra
merek
notebook
produsen
harus
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
merek
Acer)
konsumen akan kecewa atau tidak puas karena
bisa
lebih
tidak sesuai dengan informasi yang diketahui
maksimal dalam menjaga kualitas produk yang
dan tidak sesuai dengan harapannya.
Bahkan hubungan antara variabel citra merek
merek) dengan variabel terikat (keputusan
dengan keputusan pembelian searah karena
pembelian)
hasilnya positif. Hal ini bermakna apabila citra
menunjukkan hubungan yang searah antara
merek yang melekat pada suatu produk baik di
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
mata customer maka keputusan pembelian
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
terhadap suatu produk juga akan meningkat.
citra merek pada produk notebook merek Acer
Korelasi kedua variabel bersifat signifikan
adalah memiliki kelebihan dari sisi perbedaan
karena angka signifikansinya sebesar 0,001.
spesifikasi produk yang lebih tinggi speknya
Apabila image yang tertanam dalam suatu
dan harga yang ditawarkan juga relatif
produk baik, maka konsumen akan membeli
terjangkau. Selain itu Acer juga memiliki
produk tersebut untuk dikonsumsi, namun
banyak
sebaliknya apabila image yang tertanam dalam
Sehingga konsumen dalam memilih untuk
benak konsumen terhadap merek tersebut
melakukan keputusan pembelian didasarkan
negatif maka harapan setelah pembelian
pada
konsumen akan merasa tidak puas karena tidak
spesifikasi produk notebook yang tinggi.
sesuai dengan informasi yang diketahui dan
Notebook merek Acer juga sudah memenuhi
tidak sesuai dengan harapannya. Image yang
aspek 3S (Sales, Service,Spare part) sebagai
positif akan menjadi kekuatan bagi brand yang
salah satu jaminan kepada konsumen bahwa
digunakan produk tersebut.
produk yang dibelinya dapat dengan mudah
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori
didapatkan dan mendapatkan pelayanan purna
yang dikemukakan oleh Keller (2009), yaitu
jualnya. 3S ini juga menunjukkan kekuatan
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh
manajemen dari perusahaan merek notebook
konsumen dipengaruhi oleh adanya citra
Acer, bahwa perusahaan tersebut tidak hanya
merek.
Sehingga
positif,
varian produk
kebaikanya
yaitu
yang
pada
hal
ini
ditawarkan.
pemilihan
sebuah
merek
memiliki kemapuan dalam memproduksi saja,
penting
untuk
tetapi kesiapan dalam memasarkan (menjual)
membeli. Dengan perkataan lain bila citra
dan memberikan jaminan pelayanan purna
merek
jual.
memberikan
kualitas
adalah
alasan
yang
pada
suatu
produk
kemungkinan
besar
keputusan
baik
maka
pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2007), jaminan
konsumen terhadap suatu produk juga baik.
merupakan pernyataan formal dari kinerja
Dan
dengan
produk yang diharapkan oleh pengusaha
sederhana,
pabrik. Produk bergaransi dapat dikembalikan
diperoleh bentuk persamaan linear sederhana
kepada pabrik atau pusat servis yang ditunjuk
sebagai berikut :
untuk melakukan perbaikan, penggantian atau
Y = a + bX
pengembalian uang. Dan konsumen dilindungi
dari
hasil
menggunakan
perhitungan
analisis
regresi
Y = 12,682 + 0,535 X
haknya dengan hukum untuk mendapatkan
Berdasarkan fungsi diatas dapat diketahui
jaminan atas produk yang dikonsumsinya.
bahwa hubungan antara variabel bebas (citra
Sehingga pembangunan sistem 3S yang baik
akan
memberikan
persepsi
yang
positif
Merek (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
terhadap merek yang sedang dibagun.
pada notebook merek Acer di Hi Tech Mall
Hasil penelitian ini mendukung pernyataan
Surabaya terbukti benar. Sedangkan tingkat
yang dikemukakan oleh Dwi Fajar Indah pada
hubungan (korelasi), antara variabel Citra
penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh
Merek (X) dengan Keputusan Pembelian (Y)
Persepsi Kualitas Dan Citra Merek Terhadap
yang berarti bahwa hubungan antara variabel
Keputusan
Pada
Citra Merek dengan Keputusan Pembelian
Pelanggan ServiceCenter Sanken Cabang Pluit
searah karena hasilnya positif. Artinya apabila
yang mengatakan bahwa persepsi kualitas dan
citra merek yang melekat pada suatu produk
citra merek mempunyai pengaruh positif dan
(notebook merek Acer) baik, maka keputusan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
pembelian terhadap produk tersebut (notebook
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik hubungan
merek Acer) juga meningkat atau positif.
Pembelian
Konsumen
kausal bahwa ada hubungan yang erat
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
sekaligus pengaruh, antara citra merek dengan
dikemukakan beberapa saran yang dapat
keputusan pembelian. Dengan adanya citra
dijadikan
merek yang sudah melekat pada produk
Perusahaan produsen produk notebook merek
notebook merek Acer baik, diharapkan dapat
Acer, disarankan untuk menambah Product
meningkatkan keputusan pembelian konsumen
Attributes
pada notebook merek Acer, yang nantinya
Attributes (atribut tak berwujud), atau desain
dapat menimbulkan dampak positif baik bagi
agar merek notebook Acer tersebut dapat
konsumen maupun bagi perusahaan (Acer
bertahan ditengah-tengah persaingan merek
Group Indonesia). Karena semakin tinggi citra
notebook yang lainnya.
merek pada produk notebook merek Acer,
Peneliti
sebagai
bahan
(atribut
produk),
selanjutnya
pertimbangan.
Intangibles
disarankan
maka semakin baik atau semakin meningkat
menggunakan obyek penelitian yang berbeda
pula tingkat keputusan pembelian konsumen
dengan menambah wilayah yang diteliti atau
terhadap produk notebook merek Acer.
segmen yang diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk
SIMPULAN dan SARAN Berdasarkan
memperluas
dan
memperdalam
penelitian ini, sehingga didapatkan hasil
hasil
penelitian
dan
analisis yang lebih rinci dan lebih jelas lagi.
pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
Untuk melakukan penelitian sejenis di
sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan
masa yang akan datang, diharapkan dapat
sebagai berikut; Berdasarkan dari hasil analisis
mengganti vatiabel bebas atau variabel terikat
dan uji hipotesis ternyata Citra Merek (X)
agar hasil penelitian yang diperoleh menjadi
terbukti
lebih baik lagi, misalnya saja untuk variabel
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
terikat bisa diganti dengan loyalitas konsumen,
Sehingga hipotesis menyatakan bahwa
sikap dan keinginan konsumen, atau persepsi
terdapat pengaruh yang signifikan antara Citra
konsumen. Dan diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat memberi inspirasi atau masukan
bagi
peneliti
selanjutnya
agar
menggunakan penelitian ini sebagai rujukan dalam penelitian selanjutnya.
Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku
Konsumen.
Jakarta
PT.
Gramedia Pustaka Utama. Sudjana.
2001.
Metodologi
Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Rineka DAFTAR PUSTAKA
Cipta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis.
Engel, F James. Blackwell, Roger D. Miniard, Paul W. Tanpa Tahun. Perilaku Konsumen. Terjemahan oleh F.X. Budianto. 1994. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Persepsi Kualitas Dan Citra Merek Keputusan
Pembelian
Konsumen Pada Pelanggan Service Center
Sanken
Cabang
Peluit.
(http//www.emeraldinsight.com, diakses 16 Oktober 2009). Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi Kesebelas. Terjemahan. Jakarta : Indeks. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi 2. Jakarta : Indeks Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 1. Jakarta : Indeks Keller, Kevin Lane. 1998. Strategy Brand International : Building, Measuring, and Managing Brand Equity. New Jersey : Pearson Education Inc. Upper Sadle River.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Sumawarman,
Fajar Indah, Dewi. 2008.Analisis Pengaruh Terhadap
Bandung : Alfabeta
Ujang.
2004.
Perilaku
konsumen teori dan penerapannya dalam pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia