PengaruhAplikasi Gel dengan Ekstrak Daun Sirih terhadap Kekasaran Permukaan Email Gigi Immatania Armansyah1, Ali Noerdin2, Andi Soufyan3 1
Mahasiswa F akultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi, F akultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia 3 Departemen Ilmu Material Kedokteran Gigi, F akultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia 2
A bstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi gel dengan ekstrak daun sirih dan perbedaan konsentrasi ekstrak daun sirih dalam gel terhadap kekasaran permukaan email gigi. Penelitian ini menggunakan 18 email gigi sapi diaplikasikan gel ekstrak daun sirih konsentrasi 15%, 25%, dan 25%, setiap 4 menit selama 20 menit, 40 menit dan 44 menit. Dari penelitian ini terdapat penurunan kekasaran permukaan pada kelompok konsentrasi 15% dan 35% setelah 20 dan 40 menit dan peningkatan setelah 44 menit. Pada kelompok konsentrasi 25%, terjadi peningkatan setelah 20 menit, lalu penurunan setelah 40 dan 44 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan gel dengan ekstrak daun sirih mempengaruhi kekasaran permukaan email gigi. Penggunaan yang paling efektif adalah aplikasi gel dengan konsentrasi 15% selama 3 bulan. Kata kunci: Daun sirih; Piper Betel; Topikal Gel; Kekasaran Permukaan Email Gigi
A bstract This research was conducted to determine the effect of betel leaves extracts gels application and different concentration of the extract on enamel surface roughness. This study used 18 bovine enamels which was applied by gels containing betel leaves extracts 15%, 25%, and 25%, every 4 minutes for 20 minutes, 40 minutes and 44 minutes. From this experiment, there was a decrease in surface roughness by the application of gels with 15% and 35% betel leaf extract for 20 and 40 minutes, and increased after 44 minutes. By the application of gel with 25% betel leaf extract, there was an increase after 20 minutes, but decreased after 40 and 44 minutes. The results of this study is gels containing betel leaf extract affects the surface roughness of tooth enamel. The most effective application was with gel containing 15% of betel leaf extract for 3 months Keywords: Piper Betel leaf; Topical gel; surface roughness of the tooth enamel
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
1. L atar Belakang Indonesia mempunyai beragam jenis daun yang berfungsi sebagai obat tradisional, salah satunya adalah daun sirih (Piper Betle I)1.Tradisi yang berlaku pada masyarakat Indonesia, daun sirih digunakan dengan mengunyah atau dimakan
pada upacara keagamaan, juga
digunakan sebagai bahan antiseptic atau obat sakitgigi. Ekstrak daun sirih sudah terbukti mengatasi berbagai penyakit seperti sakit gigi, antibakteri, perdarahan dan abses2. Dalam bidang kedokteran gigi, ekstrak daun sirih terbukti mengurangi aktivitas bakteri dan jamur pada lingkungan oral. Hidroksikavikol pada daun sirih terbukti menjadi antifungal yang baik untuk berbagai jenis fungi pada lingkungan oral3. Ekstrak daun sirih juga mengandung katekol, yang berasal dari polifenol dan flavonoid, yang mempunyai sifat antioksidan yang sangat tinggi 4 .Penelitian yang dilakukan Hasim (2003) menunjukan bahwa daya hambat bakteri daun sirih lebih tinggi dibandingkan NaF 5 . Berbagai penelitian juga menunjukan aktivitas antibakteri kandungan daun sirih cukup tinggi dibandingkan bahan-bahan herbal lainnya, sehingga banyak produk-produk pasta gigi dan obat kumur yang menggunakan kandungan daun sirih didalamnya sebagai pencegahan karies 6 .Sampai saat penulisan ini, penulis belum menemukan sediaan gel dengan kandungan daun sirih. Sediaan gel topical fluoride mempunyai waktu pemaparan yang lebih lama dibandingkan pasta gigi dan obat kumur, sehingga lebih berpengaruh terhadap permukaan email gigi.Kekasaran permukaan menjadi suatu studi yang penting, karena permukaan email yang kasar menjadi tempat perlekatan dan kolonisasi bakteri yang akhirnya akan meningkatkan demineralisasi dan infeksi gingiva7. Kekasaran permukaan adalah suatu bentuk iregularitas pada tekstur permukaan yang disebabkan karena friksi, penggunaan yang berlebihan, goresan mekanis dan kimiawi 8. Kekasaran permukaan dihitung berdasarkan penyimpangan vertical dari garis tengah. Semakin besar deviasinya berarti semakin kasar dan begitu juga sebaliknya9Dalam penelitian ini penulis ingin melihat efek aplikasi gel topical dengan ekstrak daun sirih terhadap kekasaran permukaan email dan pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun sirih pada gel topical terhadap kekasaran permukaan email gigi. Email adalah material kristal yang menjadi jaringan terkalsifikasi terkeras pada tubuh manusia. Email adalah jaringan yang avaskular dan tidak mempunyai saraf didalamnya. Formasi kristalin yang paling umum pada email adalah kalsium hidroksiapatit dengan formula kimia Ca10(PO4)6(OH)2 10 .Demineralisasi merupakan proses hilangnya ion-ion mineral dari email gigi. Komponen mineral dari email, dentin dan cementum adalah hidroksiapatit yng mengandung Ca10(PO4)6(OH)2. Pada lingkungan yang netral, HA berkeseimbangan dengan
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
lingkungan saliva yang bersaturasi dengan ion CA2+ dan PO43-. HA reaktif dengan ion hidrogen pada pH 5.5 atau kurang, atau disebut juga pH kritis untuk HA. H+ bereaksi secara istimewa dengan kelompok fosfat pada lingkungan aqueous yang dekat dengan permukaan kristal. Proses ini bisa dijelaskan sebagai konversi dari PO43- ke HPO42- dengan tambahan H+ dan pada saat yang bersamaan H+ terbuffer. HPO42- tidak dapat berkontribusi dalam keseimbangan HA karena mengandung PO43-, sehingga Kristal HA larut11. Proses demineralisasi dapat diputar jika pH kembali netral dan ada cukup ion Ca2+ dan PO43- pada lingkungan terdekat. Ion Ca2+ dan PO43- pada saliva dapat menghentikan proses larutnya kristal dari efek ion yang umum, sehingga dapat membangun kembali kristal apatit11. Hubungan antara demineralisasi dan remineralisasi dipengaruhi oleh kehadiran saliva, sebagai fasilitas transportasi ion, bakteri oral dan karbohidrat terfermentasi yang terpapar ke permukaan gigi.Remineralisasi adalah proses penggantian kalsium, fosfat dan ion flouride yang hilang dengan kristal flourapatite12. Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pohon di sekelilingnya1. Daun sirih mengandung minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah fenol dan senyawa turunan seperti kavikol, kavibetol, karvacol, eugenol, dan allilpyrocatechol13. Esktraksi daun sirih dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode. Kandungan utama dari daun sirih yang diekstraksi menggunakan air adalah tanin, flavonoid, dan sedikit fenol14. Kavikol, yaitu turunan dari fenol yang ada di daun sirih, mempunyai sifat antiseptik lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa15. Tanin merupakan polifenol yang larut dalam air. Tanin bekerja sebagai antibakteri dengan cara menghambat enzim ekstraseluler mikroba bersama dengan katekin yang efektif meningkatkan resistensi asam pada enamel gigi16.
Gambar 2.1 Daun sirih ( Piper Betle Linn) Sumber : Chandra Vikash, Tripathi Shalini, Verma N.K, et Al. Piper Betle: Phytochemistry, Traditional Use & Pharmacological Activity-A Review. IJPRD, 2011; Vol 4 (04): June-2012 (216-223)
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Gel merupakan sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif17. Gel dapat berupa tiksotropik yang berarti akan membentuk semipadat jika didiamkan namun akan berubah menjadi cair pada pengocokan 18 . Carboxymethyl cellulose (CMC) adalah derivat selulosa yang sifatnya mengikat air dan sering digunakan untuk pembentuk gel dengan tekstur halus19. CMC mempunyai rentang pH 6.5-8.0, dan juga bereaksi dengan garam logam yang akan membentuk film yang tidak larut dalam air20. CMC merupakan bahan penstabil yang memiliki daya ikat yang kuat dan berperan untuk meningkatkan kekentalan21. 2. Metoda Penelitian ini mengukur kekasaran permukaan labial email gigi sapi yang sudah dicuci bersih dan dipotong. Sampel berjumlah 18 gigi yang didapat dari rumus federer, sehingga setiap kelompok memiliki 6 sampel. Pengukuran kekasaran permukaan dilakukan menggunakan surface roughness tester Mitutoyo SJ301.
2.1 Pembuatan gel dengan ekstrak daun sirih Daun sirih kering di-blender lalu dipanaskan menggunakan aquadest di dalam water bath KLQJJDVXKXÛC selama 15 menit.Hasil pemanasan disaring dan air saringan yang didapatkan kemudian di atas water bath sampai terbentuk serbuk hasil ekstrak. Setelah diekstraksi, kemudian dilakukan pengukuran berat ekstrak daun sirih untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan. Bersamaan dengan itu, dibuat pula bahan dasar sediaan gel dengan mencampurkan carboxymethyl cellulose (CMC) dengan aquades.Gel dengan berat yang sudah diukur kemudian dicampurkan dengan serbuk ekstrak daun sirih untuk mendapatkan sediaan gel. 2.2 Persiapan Spesimen 18 Gigi sapi dipotong antara mahkota dan akarnya menggunakan grinding machine. Akar gigi yang tidak digunakan dibuang. Pengamplasan spesimen dengan menggunakan mesin grinda dan amplas nomor 2000. Sebelumnya spesimen dicuci hingga bersih lalu spesimen disentuh tanpa tekanan pada amplas yang berputar. Pengamplasan tidak boleh lebih dari 0.1 mm. Spesimen dicuci setelah selesai diamplas. Pengamplasan dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang datar untuk pengukuran kekasaran permukaan.
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
2.3 Pengukuran nilai rerata kekasaran permukaan sebelum aplikasi gel Nilai kekasaran permukaan sebelum aplikasi diuji menggunakan surface roughness tester . Pengujian dilakukan tiga kali untuk mencegah kesalahan penghitungan.
2.4 Aplikasi gel dengan ekstrak daun sirih 18 spesimen dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diaplikasikan gel ekstrak daun sirih yang berbeda (15%, 25%, 35%) Gel diaplikasikan dengan kuas etsa selama 4 menit. Spesimen dibilas dengan air mengalir lalu dioles kembali selama 4 menit. Aplikasi dilakukan setiap 4 menit selama 104 menit, dengan asumsi aplikasi dilakukan setiap seminggu sekali selama 6 bulan.
2.5 Pengukuran nilai rerata kekasaran permukaan setelah aplikasi gel 18 spesimen gigi dilakukan pengukuran nilai rerata kekasaran permukaan setelah aplikasi 20 menit, 40 menit dan 44 menit dengan asumsi pengukuran dilakukan setelah aplikasi setiap seminggu sekali selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan.
2.6 Analisis Data Analisis data menggunakan statistik One Way ANOVA dan repeated ANOVA 3. H asil Penelitian Kekasaran permukaan email gigi diukur dengan alat surface roughness tester Mitutoyo SJ 301 dan angka yang dihasilkan adalah Ra yaitu rerata kekasaran permukaan dalam satuan µm. Tabel 3.1 dan grafik 3.1 memperlihatkan adanya perbedaan kekasaran permukaan email sebelum dan Setelah aplikasi gel dengan kandungan ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 15%, 25% dan 35% setelah 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. Grafik 5.1 memperlihatkan pada kelompok konsentrasi 15%, terdapat penurunan kekasaran permukaan dari sebelum aplikasi gel ke setelah aplikasi satu bulan dan menurun kembali setelah aplikasi setelah 3 bulan. Setelah aplikasi 6 bulan, nilai reratanya naik namun tidak lebih tinggi dari nilai rerata sebelum aplikasi. Pada kelompok konsentrasi 25%, terjadi kenaikan rerata kekasaran permukaan setelah 1 bulan aplikasi, namun kekasaran turun setelah aplikasi 3 bulan dan kembali turun setelah aplikasi 6 bulan. Pada kelompok konsentrasi 35%, nilai rerata kekasaran setelah aplikasi 1 bulan dan 3 bulan turun dari nilai rerata kekasaran permukaan sebelum aplikasi.
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Setelah aplikasi 6 bulan, nilai rerata kekasaran kembali naik namun tidak lebih tinggi dibandingkan nilai rerata kekasaran sebelum aplikasi untuk kelompok ini. T abel 3.1 Nilai rerata kekasaran permukaan email sebelum dan sesudah aplikasi gel ekstrak Daun sirih. (Dalam satuan : µm) Konsentrasi
n
Sebelum
1 bulan
3 bulan
6 bulan
aplikasi 6
0,207 ± 0,03
0,139 ± 0,02
0,126 ± 0,03
0,194 ± 0,03
25%
6
0,195 ± 0,03
0,228 ± 0,06
0,148 ± 0,04
0,127 ± 0,03
35%
6
0,207 ± 0,02
0,141 ± 0,03
0,136 ± 0,04
0,169 ± 0,03
Nilai rerata kekasaran permukaan (Dalam Satuan µm)
15%
0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0
Konsentrasi 15% Konsentrasi 25% Konsentrasi 35% Sebelum 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan Jangka W aktu A plikasi
Grafik 3.1. Grafik nilai rerata kekasaran permukaan email gigi sebelum aplikasi gel dan setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 15%, 25% dan 35% selama 1 bulan aplikasi, 3 bulan aplikasi, dan 6 bulan aplikasi. X : Lama aplikasi, Y : Nilai rerata kekasaran permukaan email. Setelah dilakukan uji statistik dengan repeated ANOVA pada kelompok konsentrasi 15% memperlihatkan adanya penurunan bermakna (p<0.05) setelah 1 bulan dan 3 bulan dibandingkan dengan nilai rerata awal, namun nilai rerata dari 1 bulan ke 3 bulan berbeda tidak bermakna. Nilai rerata dari 3 bulan ke 6 bulan naik bermakna, namun nilai setelah aplikasi 6 bulan berbeda tidak bermakna dibandingkan nilai rerata awal. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2.
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Tabel 3.2. Hasil uji statistik Repeated ANOVA rerata kekasaran permukaan sebelum dan setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih konsentrasi 15% selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan.
(J) (I) waktu waktu 1 2
Mean Difference (I-J) .068*
Std. Error .015
Sig.a .005
Ket. Bermakna
2
3 4 1
.081* .012 -.068*
.012 .024 .015
.001 .634 .005
Bermakna Tdk Bermakna Bermakna
3
3 4 1
.013 -.056* -.081*
.012 .013 .012
.318 .008 .001
Tdk Bermakna Bermakna Bermakna
4
2 4 1
-.013 -.068* -.012
.012 .022 .024
.318 .027 .634
Tdk Bermakna Bermakna Tdk Bermakna
2 3
.056* .068*
.013 .022
.008 .027
Bermakna Bermakna
Ket : P(Sig.) < 0,05 artinya bermakna. 1) Sebelum aplikasi, 2) Setelah 1 bulan aplikasi, 3) Setelah 3 bulan aplikasi, 4) Setelah 6 bulan aplikasi
Pada kelompok konsentrasi 25% memperlihatkan adanya peningkatan tidak bermakna (p>0.05) setelah aplikasi gel selama 1 bulan, lalu menurun bermakna setelah aplikasi gel selama 3 bulan, namun nilai rerata kekasaran permukaan setelah aplikasi 1 bulan dan 3 bulan berbeda tidak bermakna dengan nilai rerata kekasaran permukaan sebelum aplikasi. Nilai rerata kekasaran permukaan setelah 6 bulan aplikasi terlihat turun bermakna dibandingkan dengan nilai rerata kekasaran permukaan sebelum aplikasi, namun nilainya berbeda tidak bermakna dibandingkan nilai rerata kekasaran setelah 3 bulan aplikasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.3.
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Tabel 3.3. Hasil uji statistik Repeated ANOVA rerata kekasaran permukaan sebelum dan setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih konsentrasi 25% selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. Ket.
(I) Mean Difference waktu (J) waktu (I-J) Std. Error 2 -.033 .036 1
Sig.a .401
Tdk Bermakna
2
3 4 1
.047 .068* .033
.022 .010 .036
.082 .001 .401
Bermakna Bermakna Tdk Bermakna
3
3 4 1
.080* .101* -.047
.022 .029 .022
.016 .019 .082
Bermakna Bermakna Bermakna
4
2 4 1
-.080* .021 -.068*
.022 .015 .010
.016 .223 .001
Bermakna Tdk Bermakna Bermakna
2 3
-.101* -.021
.029 .015
.019 .223
Bermakna Tdk Bermakna
Ket : P(Sig.) < 0,05 artinya bermakna. 1 ) Sebelum aplikasi, 2 ) Setelah 1 bulan aplikasi, 3) Setelah 3 bulan aplikasi, 4) Setelah 6 bulan aplikasi
Untuk kelompok konsentrasi 35% memperlihatkan penurunan bermakna setelah aplikasi gel 1 bulan dan 3 bulan, namun nilai rerata antara aplikasi selama 1 bulan dan 3 bulan berbeda tidak bermakna. Karena adanya kenaikan bermakna setelah aplikasi 6 bulan dibandingkan dengan setelah aplikasi 3 bulan, nilai rerata kekasaran permukaannya berbeda tidak bermakna dibandingkan dengan nilai rerata sebelum aplikasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.4
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Tabel 3.4. Hasil uji statistik Repeated ANOVA rerata kekasaran permukaan sebelum dan setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih konsentrasi 35% selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan Ket. (I) (J) Waktu Waktu 1
2
3
4
Mean Difference (I-J) .067* .071* .038 -.067* .004 -.028 -.071* -.004 -.033* -.038 .028 .033*
2 3 4 1 3 4 1 2 4 1 2 3
Std. Error .016 .020 .019 .016 .014 .016 .020 .014 .012 .019 .016 .012
Sig.a .010 .016 .094 .010 .761 .146 .016 .761 .040 .094 .146 .040
Bermakna Bermakna Tdk Bermakna Bermakna Tdk Bermakna Tdk Bermakna Bermakna Tdk Bermakna Bermakna Tdk Bermakna Tdk Bermakna Bermakna
Ket : P(Sig.) < 0,05 artinya bermakna. 1) Sebelum aplikasi, 2) Setelah 1 bulan aplikasi, 3) Setelah 3 bulan aplikasi, 4) Setelah 6 bulan aplikasi
Dari nilai rerata selisih kekasaraan permukaan email setelah aplikasi 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan dengan sebelum aplikasi tidak terlihat adanya nilai yang berbeda jauh. Data tersebut diuji menggunakan uji statistik One Way ANOVA, karena setelah dilakukan uji normalitas data, didapatkan data normal. Dari hasil perhitungan statistik, varians data sama dan hasilnya tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok manapun. 4. Pembahasan Penelitian ini mengamati pengaruh aplikasi gel ekstrak daun sirih konsentrasi 15%, 25% dan 35% terhadap perubahan kekasaran permukaan email gigi setelah aplikasi 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan dengan asumsi aplikasi gel dilakukan seminggu sekali selama 4 menit. Rerata kekasaran permukaan email (Ra) diukur dengan alat Surface Roughness Tester Mitutoyo SJ 301 dengan satuan µm. Kekasaran permukaan email menjadi suatu penelitian yang penting karena bakteri yang akan meningkatkan demineralisasi cenderung menempel pada permukaan email yang kasar dengan ambang batas 0.2 µm 22 .
Penelitian yang dilakukan oleh Fujii dkk (2011)
menunjukkan bahwa kekasaran permukaan email dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu pH dari
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
bahan perlakuan, lamanya waktu pemaparan, adanya asam didalam bahan perlakuan, juga kandungan kalsium dan fosfat didalamnya23. Cochrane dll (2009) menyatakan bahwa terduga pH dari suatu bahan perlakuan adalah determinan terbesar dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya24.
Penelitian oleh Fujii dkk
membuktikan bahwa 1 menit terpapar oleh minuman dengan pH rendah (pH 2.0-4.0) nilai rerata kekasaran permukaannya meningkat, sedangkan minuman dengan pH yang netral (pH 6,3) tidak menunjukan perubahan bermakna setelah bermacam-macam waktu pemaparan23. Pengujian pH dari gel ekstrak daun sirih digunakan untuk membuktikan bahwa gel ekstrak daun sirih mempunyai pH yang tidak rendah yaitu dengan konsentrasi 15% (pH = 6.16), 25% (pH= 6.16) dan 35% (pH= 6.24). Hal ini juga didukung dengan penelitian oleh Wang dkk (2012)
yang
membandingkan
berbagai
macam
pH
terhadap
permukaan
enamel
menyimpulkan bahwa pH yang netral bukan hanya meningkatkan kekerasan permukaan namun juga mencegah peningkatan kekasaran permukaan25. Berbeda dengan penelitian ini, kekasaran permukaan tidak selalu turun, namun ada beberapa kenaikan kekasaran permukaan. Pada kelompok konsentrasi 15% dan 35%, terlihat adanya penurunan nilai rerata kekasaran permukaan setelah aplikasi gel 1 bulan, 3 bulan dan meningkat setelah aplikasi 6 bulan. Penurunan sampai 3 bulan aplikasi diperkirakan karena adanya deposit tanin pada permukaan email gigi. Hal ini didukung oleh penelitian Yu dkk (1995) pada email gigi yang sudah dipapar tanin, ditemukkan peningkatan kalsium dan meningkatkan resistensi asam pada gigi dengan menahan larutnya kalsium terhadap solusi asam26,27. Namun, semakin lama aplikasi gel, semakin banyak tanin yang terdeposit, dan diperkirakan terjadinya disolusi dari apatit sehingga kekasaran permukaan meningkat28. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan kekasaran permukaan setelah 6 bulan aplikasi. Kandungan tanin pada gel ekstrak daun sirih dapat dilihat pada tabel 4.1 T abel 4.1 Kandungan Tanin pada Gel Ekstrak Daun Sirih 1. Konsentrasi Ekstrak Daun sirih 3. 15%
2. Kandungan Tanin
5. 25%
6. 4%
7. 35%
8. 5%
4. 2%
Berbeda dengan kelompok konsentrasi 15% dan 35%, pada kelompok konsentrasi 25% nilai rerata kekasaran permukaan mengalami peningkatan namun tidak bermakna setelah
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
aplikasi 1 bulan, namun setelah aplikasi 3 bulan dan 6 bulan terdapat penurunan bermakna. Peningkatan sesaat ini diperkirakan karena adanya penurunan pH permukaan email sesaat, namun kembali normal dalam beberapa waktu. Hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Simpson dkk (2001) yang menunjukkan penurunan pH permukaan email gigi setelah pemaparan minuman yang mengandung tanin. Penurunan pH permukaan bukan hanya kecil nilainya, namun juga singkat sehingga pH permukaan kembali normal dalam hitungan detik sampai menit29. Fujii dkk juga menegaskan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kekasaran permukaan dan pH permukaan email, hal ini mengindikasikan bahwa kekasaran permukaan direfleksikan dari pH permukaan setelah dipaparkan minuman, tanpa memperhatikan pH awal minuman atau waktu pemaparan23. Pada kelompok antar konsentrasi, uji statistik One Way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara nilai rerata selisih kekasaran permukaan email setelah aplikasi gel 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan dengan sebelum aplikasi gel, pada seluruh konsentrasi gel. Hal ini diperkirakan karena pH ekstrak daun sirih berbeda tidak bermakna antar konsentrasi, sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna dari nilai rerata selisih kekasaran permukaan email setelah aplikasi gel 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan dengan sebelum aplikasi gel. Dari penelitian ini diperkirakan bahwa konsentrasi yang paling efektif adalah 15%, karena menurunkan kekasaran permukaan. Namun berbeda dengan topikal flouride yang dilakukan selama 6 bulan, gel ekstrak daun sirih efektif sampai 3 bulan aplikasi saja. 5. K esimpulan dan Saran Telah dilakukan penelitian mengenai efek aplikasi gel ekstrak daun sirih dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kekasaran permukaan email. Bedasarkan hasil penelitian, Aplikasi gel ekstrak daun sirih selama 1,3 dan 6 bulan berpengaruh terhadap kekasaran permukaan email gigi sedangkan perbedaan konsentrasi gel ekstrak daun sirih menyebabkan perubahan kekasaran permukaan email gigi yang tidak bermakna Untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dianjurkan agar penelitian ini dilanjutkan sebagai penelitian pembanding. Beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya atau untuk pengetahuan masyarakat umum adalah dilakukan penelitian dengan konsentrasi ekstrak daun sirih yang lebih kecil dari 15% sehingga dapat dibandingkan konsentrasi yang paling efektif untuk kekasaran permukaan email gigi dan dilakukan penelitian menggunakan bentuk sediaan yang berbeda sehingga dapat dibandingkan efektifitasnya.
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
Daftar Referensi 1.
Mursito B, Heru P. Daun Hias Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya; 2002: 59-60
2.
Moeljanto RD, Mulyono. Khasiat dan manfaat daun sirih (obat mujarab dari masa ke masa). Jakarta: Agromedia Pustaka; 2003: 9
3.
Pauli A. Antimicrobial Properties of Catechol Derivatives. 3rd World Congress on Allelopathy, Tsukuba, Japan, Aug 2002: 26-30
4.
Gonçalo CJ, Catarina F, Correia C, Lurdes M, Rui M, Borges dos Santos et al.. Antioxidative activity of a Catechol derived from Abietic Acid. Journal of Agricultural Food Chemistry 2006; 14: 342Ǧ348
5.
Hasem D. Daun Sirih sebagai antibakteri pasta gigi. Kompas 2003.
6.
Rini Pratiwi. Perbedaan daya hambat terhadap Streptococcus mutans dari beberapa pasta gigi yang mengandung herbal. Majalah kedokteran gigi Dent. J Vol. 38 No.2. 2005 ; 6467
7.
Quirynen M. The clinical meaning of the surface roughness and the surface free energy of intra-oral hard substrata on the microbiology of the supra- and subgingival plaque: results of in vitro and in vivo experiments. J Dent. 1994;22 Suppl 1:S13-6
8.
http://chemicool.com/definition/surface_roughness [Diunduh : 6 Agustus 2012]
9.
http://en.wikipedia.org/wiki/Surface_roughness [Diunduh : 6 Agustus 2012]
10. Beth-Balogh Mary, Fahrenbach MJ. Dental Embryology, Histology and Anatomy. USA : Elsevier. 2006 11. Mount GJ and W.R Hume. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2nd ed. Australia : Knowledge Books and Software; 2005. 2-75 12. Margeas R. Remineralization with a unique delivery system. Inside Dentistry, May 2006; p.863 13. Anonim. Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kehatan Republik Indonesia; 1980. p.92-98 14. Chakraborty D. Shah B. Antimicrobial, Antioxidarive and Antihemolytic Activity of Piper Betel Lead Ekstracts. Int J Pharm Sci, Vol 3, Suppl 3, 2011, 192-199 15. Sari R, Isadiartuti D. Studi efektivitas sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.). Majalah Farmasi Indonesia; 2006. 163 ± 169. 16. Hidayaningtias, Prima. Perbandingan Efek Antibakteri Air Seduhan Daun Sirih (Piper Betle Linn) Terhadap Streptococcus Mutans Pada Waktu Kontak dan Konsentrasi Yang Berbeda. Artikel Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2008
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013
17. Ansel, Howard C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press. 1989. 18. Herdiana Y. Formulasi Gel Undesilenil Fenilalanin dalam Aktifitas sebagai Pecerah Kulit. Jatinangor. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. 2007 ; 5-7 19. D.R. Biswal, R.P. Singh.
Characterisation of carboxymethyl cellulose and
polyacrylamide graft copolymer. Carbohydrate Polymers, Vol. 57, Issue 4, 22 September 2004, Pages 379±387. 20. Sirergar J. Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu dengan Tepung Talas dan Karboksimetil Selulosa (CMC) terhadap Mutu Roti Tawar. Medan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2011 21. Belitz, H.D. dan Grosch, W. Food Chemistry. 2nd Ed. Springer; 1987. 22. Jones Mathias, S Kavitha, S Mahalaxmi. A comparison of surface roughness after micro abrasion of enamel with and without using CPP-ACP: An in vitro study. J Conserv Dent. 2009 Jan-Mar; 12(1): 22±25. 23. Fujii Mie, Kitasako Yuichi, Sadr Alireza and Tagami Junji. Roughness and pH changes of enamel surface induced by soft drinks in vitroapplications of stylus profilometry, focus variation 3D scanning microscopy and micro pH sensor. Dental Materials Journal 2011; 30(3): 404±410 24. Weitman RJ, Eames WB. Plaque accumulation on composite surfaces after various finishing procedure. J Am Dent Assoc. 1975;65:29±33 25. Wang C, Zhang Y, Wei J, Wei S. Effects of different pH conditions on enamel erosion repair by nano fluorapatite pastes. J Nanosci Nanotechnol. 2012 Sep;12(9):7346-53. 26. Yu H, Xu LX, Oho T, Morioka T. The effect of a tannin-fluoride mixture on human dental enamel. Caries Res. 1993;27(3):161-8. 27. Yu H, Oho T, Xu LX. Effects of several tea components on acid resistance of human tooth enamel. J Dent. 1995 Apr;23(2):101-5. 28. Sergey V Dorozhkin. Dissolution mechanism of calcium apatites in acids: A review of literature. World J Methodol 202 February 26; 2(): -7 29. A Simpson, L Shaw, A J Smith. tooth erosion: Tooth surface pH during drinking of black tea. British Dental Journal 190 2001, 374 ± 376
Pengaruh aplikasi...Immatania, FKG-UI, 2013