PENGARUH VARIASI LAMA PENGGERUSAN DALAM SINTESIS HIDROKSIAPATIT TERSUBSTITUSI Si DENGAN METODE SOLID STATE REACTION TERHADAP KEKERASAN, BIORESORBABILITAS, DAN BIOAKTIVITAS Ririn Yuli Windari[1], Dra. Hartatiek, M.Si[2], Drs. Yudyanto, M.Si[3] Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRACT: Hydroxyapatite is one of the calcium phosphate group with low mechanical properties and bioresorbability. This properties can be increased by doing substitution or composite. Until now, hydroxyapatite chosen as a priority biomaterial in implant and ortophedic because it has similar chemical composition with natural bone and good bioactivity. In this research, silicon substituted hydroxyapatite prepared by solid state reaction method. Variation of milling time (20, 30, and 40 hours) with Si concentration 1,4 wt% chosen to increase mechanical properties of Si substituted hydroxyapatite and hereinafter called Si 0,5HA. Some reactant used in the synthesis, including CaCO3, Ca2P2O7, and SiO2. Characterization of this sample was performed by XRD, FTIR, SEM, SEM-EDAX, and micro vickers hardness. Also, evaluation in vitro bioresorbability and bioactivity. The result showed that Si0,5HA was succesfully synthesized with SiO44- ion substituted PO43- and OH ions. Match analysis shows that increasing milling time can increase crystal lattice parameters and unit cel volume. Scherer formula also lead crystal grain size of Si 0,5HA increases. At micro vickers hardness test, with increasing milling time, mechanical properties (hardness) of Si 0,5HA also increases. Furthermore, evaluation in vitro bioresorbability and bioactivity of Si 0,5HA was doing by soaked sample in SBF for 6 day, with measurement of calcium release from the sample on 2 nd, 4th, and 6th days. As the result of in vitro bioresorbability and bioactivity, Si0,5HA with 20 hours milling time more reborbable and bioactive than Si0,5HA with 40 hours. Keywords: hydroxyapatite, silicon substituted hydroxyapatite, bioresorbability, bioactivity, SBF
PENDAHULUAN Biokeramik, khususnya kelompok
fase mineral tulang manusia (Herliansyah
kalsium fosfat, sudah banyak digunakan
dkk, 2011). Menurut Widyastuti dkk
pada bidang ortopedi dan kedokteran gigi
(2009) kandungan hidroksiapatit pada
sebagai material pengganti tulang (bone
tulang manusia adalah sebesar 70%.
substitute) (Herdianto, 2011). Salah satu
Hidroksiapatit merupakan
senyawa kelompok kalsium fosfat yang
keramik bioaktif yang memiliki sifat
sering digunakan adalah hidroksiapatit
biokompabilitas dan bioaktifitas yang
(HA) (Cunniffe et all, 2010) dengan
baik sehingga sangat baik digunakan
rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2. Alasan
untuk pertumbuhan tulang baru dan
penggunaan hidroksiapatit sebagai bahan
mampu mempercepat proses regenerasi
pengganti tulang adalah karena
tulang yang rusak. Namun, jika
komposisi kimianya yang mirip dengan
digunakan sendiri, hidroksiapatit tidak 1
memiliki kekuatan mekanik (mechanical
(Damen JJM, 1992) dan untuk
strength) dan tidak tahan terhadap
meningkatkan kepadatan mineral tulang
tekanan. Untuk itu, perlu dibuat suatu
(Jugdaohsingh, 2007). Hal ini membuat
material yang mengandung hidroksiapatit
hidroksiapatit tersubstitusi silikon (SiHA)
dengan kekuatan mekanik setara dengan
menjadi topik besar yang menarik dalam
kekuatan mekanik tulang serta tahan
perbaikan tulang dan gigi. Secara umum,
terhadap tekanan (Hutchen, 2004).
dalam sintesis SiHA, silikon (Si)
Pada hidroksiapatit dimungkinkan
dimasukkan ke dalam kisi HA dalam
terjadi berbagai substitusi, namun
bentuk kelompok silikat yang
struktur kristalografinya tidak mengalami
menggantikan gugus fosfat. Jumlah Si
perubahan. Di dalam struktur
dapat dimasukkan ke dalam kisi-kisi
hidroksiapatit, ion OH- dan PO43- dapat
sebagai substitusi tunggal, tetapi tetap
disubstitusi, yaitu oleh ion CO32-
mempertahankan kemurnian fase yang
-
(karbonat). Substitusi OH oleh CO3
2-
menghasilkan hidroksiapatit karbonasi
kelihatannya terbatas hingga tingkat 3wt% (Arcos dkk.2004a).
tipe A, sedangkan substitusi ion PO43menghasilkan hidroksiapatit karbonasi
METODE PENELITIAN
tipe B (de Campos DDP, Bertran CA,
Sintesis biomaterial SiHA
2009). Kedua tipe substitusi dapat juga
dilakukan dengan menggunakan metode
terjadi bersamaan, menghasilkan
solid state reaction. Teknik ini
hidroksiapatit karbonasi tipe A/B (Lafon
merupakan teknik sederhana yang biasa
P, Champione E, Bernache Assolant,
disebut teknik kimia kering. Material
2008).
awal yang digunakan dicampur dengan Substitusi silikon terhadap
metode penggerusan, selanjutnya
hidroksiapatit juga sangat memungkinkan
dilakukan sintering suhu tinggi dengan
untuk dilakukan, mengingat bahwa
penahanan yang cukup lama. Tujuan dari
silikon memainkan peran penting dalam
perlakuan sintering ini adalah untuk
tahap awal tulang rawan dan
memungkinkan terjadinya difusi ionik,
pertumbuhan tulang (Nielsen, 2004).
sehingga senyawa yang diinginkan dapat
Larutan silikon telah terbukti untuk
terbentuk. Beberapa reaktan yang
merangsang presipitasi kalsium fosfat
digunakan dalam sintesis hidroksiapatit
spontan (yaitu fase tulang mineral)
tersubstitusi Si, diantaranya Ca2P2O7,
2
CaCO3, dan SiO2. Senyawa Ca2P2O7 diperoleh dengan memanaskan senyawa CaHPO4 pada suhu 7000C selama 10 jam. Pada sintesis SiHA, rumus akhir yang diharapkan adalah Ca10(PO4)5,5(SiO4)0,5(OH)1,5 dengan variasi lama penggerusan 20, 30, dan 40 jam. Variasi lama penggerusan ini diharapkan dapat meningkatkan sifat mekanik SiHA yang dihasilkan. Masing-masing sampel yang
Gambar 1. Pola Difraksi Sampel Si0,5HA Hasil Sintesis dengan Metode Solid State Reaction
Berdasarkan pola pada gambar 1 terlihat bahwa pola difraksi masing-masing
dihasilkan selanjutnya dikarakterisasi
sampel mengalami penyempitan lebar
menggunakan XRD, SEM, SEM-EDX,
peak dengan semakin lama waktu
dan vickers hardness. Sifat mekanik yang
penggerusan. Hal ini mengindikasikan
akan diuji dalam penelitian ini hanya
bahwa dengan semakin lama waktu
terfokus pada uji kekerasan
penggerusan, ukuran butir kristal Si0,5HA
menggunakan micro vickers hardness.
semakin meningkat.
Dari setiap uji, dilakukan perbandingan
Ukuran butir kristal ditentukan
nilai dari variasi lama penggerusan
melalui persamaan Scherrer yang
SiHA.
menghubungkan ukuran butir kristal dengan lebar setengah puncak, posisi 2θ,
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan panjang gelombang sumber XRD
Karakteristik Si0,5HA
yang digunakan. Berdasarkan hasil
Grafik perbandingan pola difraksi
analisis menggunakan aplikasi Originpro
Si0,5HA hasil sintesis dengan metode
8, diperoleh ukuran butir kristal yang
solid state reaction antara berbagai
meningkat dengan semakin lama waktu
variasi lama penggerusan ditunjukkan
penggerusan sampel. Hal ini dapat terjadi
dalam gambar 1.
karena semakin lama waktu penggerusan, maka ukuran awal materi sebelum disinter semakin kecil. Semakin kecilnya ukuran partikel menandakan tingkat homogenitas yang tinggi, dan energi
3
permukaan yang tinggi saat terjadi proses
Selanjutnya, semakin lama waktu
sintering. Hal ini menyebabkan sintering
penggerusan Si0,5HA, juga menyebabkan
terjadi lebih cepat. sehingga diperoleh
parameter kisi Si0,5HA semakin panjang.
ukuran butir kristal yang lebih besar.
Parameter kisi yang lebih panjang ini
Ukuran butir kristal paling kecil
mengakibatkan volume sel satuan
diperoleh sebesar 37,99 nm, yaitu untuk
Si0,5HA semakin besar. Gambar 2
sampel dengan lama penggerusan 20 jam,
mendiskripsikan perbandingan volume
dan paling besar 47,73 nm untuk lama
sel satuan dengan ukuran butir senyawa
penggerusan 40 jam.
Si0,5HA pada berbagai variasi lama
Adanya substitusi Si pada
penggerusan.
hidroksiapatit tidak merubah srtuktur
Aizawa dkk, (2006), menjelaskan
kristal dari hidroksiapatit. Analisis yang
bahwa rasio Ca/P juga berkaitan dengan
dilakukan dengan aplikasi Match! 2.0
parameter kisi. Rasio Ca/P dari serbuk
menghasilkan struktur kristal Si0,5HA
SiHA bernilai lebih besar daripada
adalah hexagonal, sama dengan senyawa
serbuk HA. Hal ini mengindikasikan
hidroksiapatit.
bahwa ion silikon dalam senyawa SiHA
Umumnya, substitusi pada suatu
mensubstitusikan ion fosfat (Dong Han,
senyawa tidak akan merubah struktur
et al, 2009). Selebihnya, dengan rasio
kristal, melainkan hanya merubah
Ca/P yang meningkat, membuat
parameter kisi saja. Yakoubi, A El et al,
parameter kisi pada sumbu a turun dan
(2014) melaporkan bahwa hidroksiapatit
naik pada sumbu c, sehingga rasio a/c
tersubstitusi Si memiliki parameter kisi
menurun (Aizawa, et al, 2006). Dalam
yang lebih besar dibandingkan
penelitian ini, variasi lama penggerusan
hidroksiapatit. Hal ini disebabkan rata-
tidak merubah rasio Ca/P, tetapi rasio
rata panjang ikatan Si-O lebih panjang
Ca/P meningkat dengan adanya substitusi
daripada ikatan P-O. Secara berturut-
Si. Nilai rasio Ca/P untuk nilai Si 1,4%wt
turut panjang ikatan Si-O dan P-O adalah
adalah 1,80, sedang rasio ideal HA
1,62 Ǻ dan 1,51 Ǻ, sehingga substitusi
adalah 1,67.
SiO44- terhadap PO43- diasumsikan dapat meningkatkan parameter kisi senyawa SiHA.
4
Kekerasan merupakan salah satu sifat mekanik yang penting dari biokeramik. Kekerasan mikro dari biokeramik terutama dipengaruhi oleh mikrostruktur. Mikrostruktur biokeramik terdiri dari grain, batas grain, pori (porositas), dan fase impuritas. Bodies Gambar 2. Grafik Hubungan Ukuran Butir Kristal dengan Variasi lama penggerusan Si0,5HA
Pengaruh Lama Penggerusan terhadap Kekerasan Si0,5HA Hasil uji micro vickers hardness Si0,5HA dengan berbagai variasi lama penggerusan menunjukkan, peningkatan lama penggerusan, mengakibatkan nilai kekerasan meningkat. Hubungan antara ukuran butir kristal dan kekerasan ditunjukkan dalam gambar 3. Dalam grafik tersebut terlihat hubungan linier antara kekerasan dengan ukuran butir
yang dipadatkan dengan cara disinterring dengan grain yang baik bersifat lebih keras dan kuat daripada sebuah pori dengan grain yang besar (Kokubo et al. 2008: 38). Dengan demikian, meskipun ukuran butir kristal meningkat dengan semakin lama penggerusan, sampel dengan lama penggerusan 40 jam mempunyai bodies yang lebih baik daripada 2 sampel lain. Hal inilah yang menyebabkan sampel dengan lama penggerusan 40 jam memiliki nilai kekerasan paling tinggi.
kristal.
(a)
(b)
(c)
Gambar 4. Hasil Uji SEM Sampel Si0,5HA dengan Berbagai Variasai Lama Penggerusan, (a) 20 jam, (b) 30 jam, (c) 40 jam dengan Perbesaran 50K.
Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Kekerasan dan Ukuran Butir Pada Berbagai Variasi Lama Penggerusan.
Pengaruh Lama Penggerusan terhadap Bioresorbabilitas Si0,5HA Pengujian bioresorbabilitas Si0,5HA dilakukan secara in vitro dengan
5
merendam sampel Si0,5HA pelet dengan
Laju disolusi kalsium dapat
lama penggerusan 20 dan 40 jam dalam
dihitung dengan membagi selisih %At
larutan SBF. Chen Liu dan Ducheyne,
sampel pada setiap pengukuran dengan
(2008) melaporkan pengukuran sifat
jumlah hari, yaitu 2. Penghitungan
bioresorbable dengan menghitung kadar
terhadap masing-masing sampel
kalsium yang terlepas dari spesimen ke
didapatkan 3 nilai laju disolusi, yang
larutan SBF.
selanjutnya dihitung rerata laju disolusi.
Berikut grafik disolusi kalsium
Berdasarkan proses penghitungan,
sampel Si0,5HA untuk variasi lama
didapatkan sampel Si0,5HA dengan lama
penggerusan 20 dan 40 jam yang telah
penggerusan 20 jam memiliki laju
direndam dalam larutan SBF selama 6
disolusi lebih besar dibandingkan sampel
hari.
Si0,5HA dengan lama penggerusan 40 jam. Dengan demikian, sampel Si0,5HA dengan lama penggerusan 20 jam bersifat lebih resorbable dibanding sampel dengan lama penggerusan 40 jam. Namun, nilai ini tidak berbeda secara signifikan. Tabel 1. laju disolusi Si0,5HA Laju resorbsi
Gambar 5. Grafik Disolusi Kalsium Sampel Si0,5HA yang Terlarut dalam Larutan SBF
(%At/ hari)
Berdasarkan grafik 5 di atas, terlihat kedua sampel Si0,5HA dengan lama penggerusan 20 dan 40 jam
Lama penggerusan Si0,5HA (jam) 20
40
0-2 hari
3,65
2,94
2-4 hari
3,61
3,47
4-6 hari
1,37
1,97
Rerata
2,88
2,79
membentuk grafik yang sama-sama Hal ini sesuai dengan perhitungan
linier. Pada hari ke-2 sampai hari ke-6, sampel Si0,5HA dengan lama penggerusan 20 jam melepaskan lebih banyak atom kalsium dalam larutan SBF.
derajat kristalinitas masing-masing sampel. Derajat kristalinitas sampel dengan lama penggerusan 40 jam lebih tinggi dari sampel yang digerus dengan lama 20 jam. Menurut Heiman, (2006), 6
HA coating dengan derajat kristalinitas
selama 2 hari perendaman dalam larutan
yang lebih tinggi memiliki laju kelarutan
SBF ditunjukkan dalam Gambar berikut.
atau disolusi lebih rendah dan memiliki kestabilan yang lebih terjaga dalam in vivo.
Pengaruh Lama Penggerusan terhadap Bioaktifitas Si0,5HA Park (2008: 192) menyebutkan bahwa sebagai bahan implan, hidroksiapatit (HA) harus memiliki sifat
(a)
bioaktif yang menunjukkan bahwa HA mengalami ionisasi saat diimplankan dalam tubuh. Berdasarkan literatur, hidroksiapatit merupakan salah satu senyawa biokeramik yang diketahui memiliki sifat bioaktif yang baik. Sifat ini dapat ditingkatkan dengan melakukan substitusi Si pada hidroksiapatit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Botelho et al, (2011), dimana penambahan Si dengan konsentrasi 0,8%wt mampu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membentuk lapisan apatit sebesar 30% (dari 10 hari menjadi 7 hari). Sedangkan semakin tinggi konsentrasi Si, lapisan apatit makin cepat tebentuk, yaitu untuk 1,5%wt, lapisan apatit yang pada SiHA terbentuk 75% lebih cepat daripada HA (dari 28 hari menjadi 7 hari). Hasil SEM Si0,5HA dengan variasi lama penggerusan 20 dan 40 jam
(b)
Gambar 6. Hasil SEM Si0,5HA selama 2 hari perendaman dalam larutan SBF . (a) Si0,5HA dengan waktu penggerusan 20 jam (b) Si0,5HA dengan waktu penggerusan 40 jam.
Pada pengambilan SEM hari kedua dari kedua sampel sudah menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan SEM sebelum perendaman dalam larutan SBF (Gambar 4). Sampel dengan lama penggerusan 20 jam menunjukkan lapisan apatit yang sudah mulai terbentuk. Sedangkan pada sampel dengan lama penggerusan 40 jam, lapisan apatit masih belum terlihat. Hanya saja, kalsium sudah mulai berubah bentuk. Selanjutnya, serabut yang muncul pada sampel dengan lama penggerusan 20 jam merupakan dampak dari penambahan silika. Lapisan apatit yang sudah terlihat di sampel dengan lama penggerusan 20 jam dibanding sampel dengan lama pengerusan 40 jam ini terutama dipengaruhi oleh laju disolusi kedua
7
sampel. Berdasarkan analisis, diperoleh
KESIMPULAN
selama 2 hari perendaman dalam larutan
Berdasarkan penelitian tentang
SBF, sampel dengan lama penggerusan
sintesis biokeramik hidroksiapatit
20 jam mempunyai laju disolusi lebih
tersubstitusi Si dengan membandingkan
besar dibanding sampel dengan lama
dengan berbagai literatur, maka penulis
penggerusan 40 jam. Laju disolusi yang
menyimpulkan hal berikut.
lebih cepat cenderung mempercepat
1) Pada sintesis biokeramik
pembentukan lapisan apatit
hidroksiapatit tersubstitusi Si dengan
Setelah 6 hari perendaman sampel
konsentrasi Si 1,4%wt, variasi lama
dalam larutan SBF, lapisan apatit sama-
penggerusan, berdampak pada nilai
sama terlihat pada kedua sampel. Hasil
kekerasan bahan. Semakin lama waktu
SEM untuk kedua sampel ditunjukkan
penggerusan, didapat kekerasan
pada Gambar 4.9. Hasil yang tidak
Si0,5HA yang semakin meningkat.
berbeda signifikan ini disebabkan oleh
2) Uji in vitro pada senyawa Si0,5HA
nilai laju disolusi rata-rata kedua sampel
yang disintesis dengan metode solid
setelah direndam selama 6 hari dalam
state, dihasilkan Si0,5HA dengan lama
SBF yang hampir sama (Tabel 4.6).
penggerusan 20 jam bersifat lebih
namun, jika dilihat dari kecepatan
resorbable dibanding Si0,5HA dengan
terbentuknya lapisan apatit, maka sampel
lama penggerusan 40 jam.
dengan lama penggerusan 20 jam
3) Lapisan apatit lebih cepat terbentuk
mempuunyai bioaktivitas yang lebih baik
pada sampel Si0,5HA dengan lama
dibanding sampel dengan lama
penggerusan 20 jam. Hal ini
penggerusan 40 jam.
menandakan sampel dengan lama penggerusan 20 jam memiliki bioaktivitas lebih baik daripada sampel dengan lama penggerusan 40 jam.
(a)
(b)
Gambar 7. Hasil SEM Si0,5HA selama 6 hari perendaman dalam larutan SBF. (a) lama penggerusan 20 jam dan (b) lama penggerusan 40 jam.
SARAN Hidroksiapatit tersubstitusi Si merupakan topik penelitian yang menarik, mengingat Si mampu menambah sifat kekerasan dan
8
Structured β-TCP Powder. Material Science ang Engineering: C, Vol 27, 377-381.
bioaktifitas hidroksiapatit. Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian serupa, dengan substitusi yang yang berbeda, misal Mg, Zn, dan lain-lain yang dapat memperbaiki sifat HA, terutama sifat mekanik. Metode solid state, baik
Cunnife, G.M., O'Brien F.J., Partap S., Levingstone T.J., Stanton K.T., Dickson GR.2010. The Synthesis and Characterization of Nanophase Hydroxyapatite Using A Novel DispersantAided Precipitation Method. Journal of Biomedical Materials Researc, 95(4):11429.
digunakan untuk mendapatkan senyawa dengan kristalinitas yang baik. Namun, sebaiknya, dalam proses pencampuran dan penghalusan starting material, menggunakan ball milling, agar diperoleh
Damen JJM, M. TCJ. Silica-induced Precipitation of Calcium Phosphate in the Presence of Inhibitors of Hydroxyapatite Formation. Journal of Dental Research 1992;71:453-7. Dewi, Setia Utami. 2009. Pembuatan Komposit Kalsium Fosfat-Kitosan Dengan Metode Sonikasi. Bogor: IPB.
hasil yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR RUJUKAN Aizawa, M. et al. 2006. Synthesis of Calcium Deficient Apatite Fibers by Homogeneous Precipitation Method and Their Characterizations. Journal of The European Ceramic Society, Vol. 26, 501-507. Arcos D, Rodriguez-Carvajal J and Vallet-Regi M. 2004a. Silicon incorporation in hydroxylapatite obtained by controlled crystallization. Chem Mater, 16, 2300–308. Arifianto. 2006. Pengaruh Atmosfer dan Suhu Sintering Terhadap Komposisi Pelet Hidroksiapatit yang Dibuat dari Sintesa Kimia Dengan Media Air dan Sbf. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Botelho, Claudia Manuela, et al. 2011. Effect of Protein Abdsorption onto the Dissolution of Silicon-Substituted Hydroxyapatite. Journal of Encapsulation and Adsorption Sciences, 1, 72-79.
Carlisle E M. 1980. Biochemical and Morphological Changes Associated with Long Bone Abnormalities in Silicon Deficiency. J Nutr, 110, 1046–55. Choi, D. et al. 2007. Mechano-Chemical Synthesis and Characterization of Nano
Dong Hahn, Byung, Jeong-Min Lee a, et al. 2009. Aerosol Deposition Of Silikon-Substituted Hydroxyapatite Coatings For Biomedical Applications. Elsevier B.V. All rights reserved, Thin Solid Films 518 (2010) 2194–2199. Gibson I R, Best S M and Bonfi eld W. 2002. Effect of Silicon Substitution on the Sintering and Microstructure of Hydroxyapatite. J Am Ceram Soc, 85, 2771–7. Gough J E, Jones J R and Hench L L. 2004. Nodule Formation and Mineralisation of Human Primary Osteoblasts Cultured on a Porous Bioactive Glass Scaffold. Biomaterials, 25, 2039–46. Heimann R.B. 2006. Thermal Spraying of Biomaterials, Surface, and Technology. Herdianto, Nendar. 2011. Studi Bioresorbabilitas Biokeramik Bhiphasic Calcium Phosphate (BCP) sebagai Material Pengganti Tulang. Thesis. Jakarta: UI. Ichsan, Miranda Zawazi. _ . Sintesis Komposit Kolagen-Hidroksiapatit Sebagai Kandidat Bone Graft. P. Indra, S. 2008. Studi Pembuatan, Karakterisasi XRD dan ESR pada Sampel Manganat LaMgxMn1-xO3 dengan variasi Waktu Penggerusan dan Konsentrasi Pendopingan Mg (x=0; 0,35; 0,5). Thesis. Jakarta: UI.
9
Jayaswal, Gaurav P, et al. 2010. Bioceramic in Dental Implants: A Review. Journal of Indian Prosthondontic Society. DOI: 10.1007/s13191-010-0002-4. Jugdaohsingh R. 2007. Silicon and Bone Health. The Journal of Nutrition Health and Aging. 11:99-110. Kim D J, Lee D Y and Han J S. 2003. Low temperature stability of zirconia/alumina hip joint heads. in Ben-Nissan B, Sher D and Walsh W, Bioceramics 15, Switzerland, Trans. Tech. Publications, 831–834. Kokubo, Tadashi. 2008. Bioceramics and Their Clinical Applications. Jepang: Japan Medical Material. Liu,, C., C.W. Chen and P. Ducheyne. 2008. In vitro Surface Reaction Layer Formation and Dissolution of Calcium Phosphate Cement-Bioactive Glass Composite. Biomedical Materials 3, Volume 3, Article 034111.
Phospate. Current Applied Physics 9, S29-S31. Yakoubi.A. El, et al. 2014. Characterization of Silicon-Substituted Hydroxyapatite Powders Synthesized by a Wet Precipitation Method. IOSR Journal of Applied Chemistry. E-ISSN: 2278-5736. Volume 7,issue 11 ver II. Ylinen, P. 2006. Application of Coraline Hydroxyapatite with Bioresorbable Containment and Reinforcement as Bonegraft Substitute. Academic dissertation, medical Faculty of the University of Helsinki. Yudyanto, dkk. 2013. Sintesis NanoHidroksiapatit Berbahan Dasar Batuan Alam Calcite Druju Kabupaten Malang sebagai Biomaterial Fungsional Pengganti Tulang. Jurnal Foton
Marchat, David et al. 2013. Accurate characterization of pure silikonsubstituted hydroxyapatite powders synthesized by a new precipitation route. Acta Materialia 9, 6 (2013) 6992-7004. Mulyaningsih, Neng Nenden. 2007. Karakterisasi Hidroksiapatit Sintetik Dan Alami Pada Suhu 1400oC. Skripsi. Bogor: Institute Pertanian Bogor. Nielsen FH, Poellot R. Dietary silicon affect bone turnover differently in ovariectomized and sham-operated growing rats. The journal of the trace elements in experimental medecine 2004;17:137-49. Palard M, Combes J, Champion E, Foucaud S, Rattner A, Bernache-Assollant D. Effect of silicon content on the sintering and biological behaviour of Ca10(PO4)6x(SiO4)x(OH)2-x ceramics. Acta Biomaterialia 2009;5:1223-32. Park, Joon B. 2008. Bioceramics: Properties, Characterization, and Aplication. Springer, New York. Rameshbabu, N, K. Prasad Rao. 2009. Microwave Synthesis, Characterization and In-Vitro evaluation of Nanostructured Biphasic Calcium
10