PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA Retno Anggraini, Herlien Indrawahyuni, Prastumi, Agoes SMD, Lilya Susanti, Saifuddin Akhmad Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email :
[email protected] ABSTRAK Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperoleh F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01 Kata kunci: spesi, intrusi air laut, kuat tekan mortar.
PENDAHULUAN Spesi adalah campuran dari semen dan pasir dengan perbandingan tertentu kemudian dicampur dengan air sehingga berbentuk pasta. Spesi ini digunakan sebagai penutup elemen struktural (misalnya pada pelat) ataupun sebagai penyusun elemen dinding bersama dengan batu bata. Perbandingan campuran antara semen dan pasir pada spesi berhubungan dengan mutu (kekuatan) spesi. Peningkatan mutu bisa disebabkan karena semakin tingginya kepadatan spesi. Karena semakin besar mutu spesi, maka pori-pori dalam spesi tersebut akan semakin kecil (semakin padat) yang berakibat pada berat spesi yang semakin besar. Selanjutnya, tingkat kepadatan pori dalam spesi dapat dihubungkan dengan permeabilitas spesi tersebut. Permeabilitas adalah tingkat kemudahan suatu cairan
(misalnya air) untuk mengalir melalui suatu medium yang porus. Jadi, semakin besar dan banyak pori-pori dalam spesi, maka semakin mudah air mengalir sehingga tingkat permeabilitas spesi semakin besar. Air laut adalah salah satu penyebab kegagalan pada struktur bangunan. Hal ini disebabkan kandungan sulfat dan ion klorida pada air laut yang bereaksi dengan unsur kimia pada baja tulangan sehingga mengakibatkan terjadinya korosi pada tulangan. Padahal tulangan adalah komponen yang penting untuk menahan beban-beban truktur. Dengan terjadinya korosi, kekuatan tulangan akan menurun dan bahkan hilang, sehingga mengakibatkan kegagalan struktur. Spesi sebagai salah satu komponen penutup pada elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan laju intrusi air laut. Sehubungan dengan uraian 1
diatas, maka peneliti ingin mengetahui pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan dan kedalaman intrusinya. METODE Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian kuat tekan mortar dan kedalaman intrusi akibat perendaman dengan air laut dengan variasi waktu perendaman masing-masing selama 7, 14, 21, 28 hari. Pemodelan dilakukan dengan membuat model mortar dengan dimensi 5 x 5 x 5 cm dan silinder diameter 8 cm dan tinggi 16 cm dengan perbandingan campuran semen dan pasir yang berbedabeda. Benda uji kemudian didiamkan selama 28 hari lalu direndam dengan air laut sesuai waktu yang direncanakan, lalu dilakukan pengujian kuat tekan. Untuk sampel kubus 5 x 5 x 5 cm dilakukan uji tekan dan dicatat beban maksimumnya sedangkan untuk benda uji silinder diameter 8 cm dan tinggi 16 cm di tarik belah dan diamati kedalaman intrusinya dengan cracking detector. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian benda uji kemudian diolah dan dianalisis menurut prosedur analisis statistik. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi perbandingan campuran spesi terhadap kuat tekan mortar, digunakan analisis varian dua arah. Untuk mendapatkan grafik yang menggambarkan hubungan antar variasi komposisi campuran mortar terhadap kuat tekannya berdasarkan hasil penelitian ini, maka dilakukan dengan permodelan sederhana menggunakan analisis regresi. Analisis regresi menjelaskan hubungan antara satu variabel terikat yang tergantung pada satu variabel bebas. Pada penelitian ini untuk analisis regresi kuat tekan mortar setiap komposisinya akan digunakan program Microsof Office Excel 2007. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1. Hubungan Variasi dengan Waktu Perendaman Kubus 5 x 5 x 5 cm Perbandingan (semen :
Campuran Benda Uji
Waktu Perendaman (hari) 7
14
21
28
1:4
3
3
3
3
1:5
3
3
3
3
1:6
3
3
3
3
pasir)
Tabel 2. Hubungan Variasi Campuran dengan Waktu Perendaman Benda Uji Silinder Diameter 8 cm dan Tinggi 16 cm Perbandingan Waktu (semen : Perendaman pasir) (hari)
1:4
1:5
1:6
Total Benda Uji
Sampel
7
3
14
3
21
3
28
3
7
3
14
3
21
3
28
3
7
3
14
3
21
3
28
3 36
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian mortar Kuat tekan mortar Dalam penelitian ini, setelah benda uji direndam sesuai waktu yang ditentukan kemudian benda uji dites dengan alat uji tekan menggunakan proofing ring. Hasil pengujian kuat tekan mortar dapat dilihat pada Tabel 3.
2
Tabel 3. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 7 Hari Perbandingan No
Panjang
spesi 1:4
1:5
1:6
Lebar
Tinggi
cm
Berat
Luas
P
Kuat Tekan
(gram)
(cm2)
(kg)
(kg/cm2)
1
5.11
5.1
5.11
269.4
26.061
3701.305
142.025
2
5.12
5.1
5.13
271.8
26.112
3400.455
130.226
3
5.1
5.11
5
264.8
26.061
2853.455
109.491
1
5.11
5.255
5.125
280.4
26.853
4166.255
155.150
2
5.12
5.24
5.12
279
26.829
3455.155
128.785
3
5.135
5.305
5.125
277
27.241
3400.455
124.828
1
5.08
5.125
5.095
255
26.035
2251.755
86.490
2 3
5.1 5.05
5.16 5.1
5.01 5.03
265.4 262.2
26.316 25.755
2908.155 3072.255
110.509 119.288
Ratarata
127.247
136.254
105.429
Tabel 4. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 14 Hari Perbandingan No
Panjang
spesi
1:4
1:5
1:6
Lebar
Tinggi
cm
Berat
Luas
P
Kuat Tekan
(gram)
(cm2)
(kg)
(kg/cm2)
1
5.135
5.015
5.11
271.4
25.752
3564.555
138.418
2
5.095
5.155
5.1
275.6
26.265
3564.555
135.716
3
5.05
5.105
5.06
266.8
25.780
3236.355
125.536
1
5.07
5.185
5
270.4
26.288
4002.155
152.243
2
5.105
5.18
5.055
273.6
26.444
4220.955
159.619
3
5.06
5.135
5.05
272.4
25.983
4713.255
181.397
1
5.115
5.105
5.2
276.6
26.112
3072.255
117.656
2
5.1
5.125
5.245
283.8
26.138
2908.155
111.264
3
5.1
5.115
5.23
279
26.087
3072.255
117.772
Ratarata
133.224
164.420
115.564
3
Tabel 5. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 21 Hari Perbandingan No
Panjang
spesi 1:4
1:5
1:6
Lebar
Tinggi
cm
Berat
Luas 2
P
Kuat Tekan
(gram)
(cm )
(kg)
(kg/cm2)
1
5.075
5.05
5.1
280
25.629
3205.367
125.069
2
5.025
5.08
5.145
283.6
25.527
4469.817
175.102
3
5.025
5.075
5.1
278.4
25.502
3870.867
151.788
1
5.08
5.06
5.2
282.6
25.705
2539.867
98.809
2
5.055
5.015
5.125
278.6
25.351
3205.367
126.440
3
5.055
5
5.08
277
25.275
3870.867
153.150
1
5.12
5.1
5.22
279.8
26.112
2406.767
92.171
2
5.1
5.05
5.02
275.2
25.755
3471.567
134.792
3
5.06
5.04
5.155
269
25.502
2672.967
104.812
Berat
Luas
P
Kuat Tekan
(gram)
(cm2)
(kg)
(kg/cm2)
Ratarata
150.653
126.133
110.592
Tabel 6. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 28 Hari Perbandingan No
Panjang
spesi 1:4
1:5
1:6
Lebar
Tinggi
cm 1
5.03
5.065
5.13
282
25.477
2672.967
104.917
2
5
5.06
5.1
284.8
25.300
3205.367
126.694
3
5.07
5.04
5.2
287.8
25.553
3671.217
143.672
1
5.085
5.04
5.15
283.8
25.628
3604.667
140.651
2
5.065
5.05
5.145
280
25.578
3205.367
125.316
3
5.055
5.025
5.025
283.8
25.401
4270.167
168.108
1
5.045
5.01
5.125
265.8
25.275
1208.867
47.828
2
5.045
5.025
5.185
276.2
25.351
1475.067
58.185
3
5.1
5.03
5.185
283.6
25.653
2007.467
78.255
Analisa Statistik dengan Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui seberapa besar air laut terabsorbsi pada mortar maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan metode pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis statistik anova dua arah. Hipotesis yang diambil untuk pengaruh
Rata-rata
125.094
144.692
61.423
durasi waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar sebagai berikut: HoA : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar. HoB : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perbandingan spesi terhadap kuat tekan mortar.
4
HoAB : Tidak ada interaksi yang signifikan antara waktu perendaman dan perbandingan spesi.
Hasil perhitungan dari analisis statistik anova dua arah untuk pengaruh durasi waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil analisis anova dua arah untuk kuat tekan mortar dengan durasi waktu perendaman Derajat bebas (db) 3
Kuadrat Rerata
F hitung
F Tabel
Antar Group (A)
Jumlah Kuadrat (JK) 3567.4015
1189.1338
3.5216
3.01
Antar Group (B)
13403.3663
2
6701.6831
19.8468
3.40
Antar Group (AB)
5595.4887
6
932.5814
2.7618
2.51
Dalam group (D) Residu
8104.0915
24
337.6705
Total
30670.3479
35
Berdasarkan Tabel 7 didapatkan bahwa : 1. Untuk kuat tekan mortar dengan variasi durasi perendaman air laut, F hitung antar group (A) > F Tabel antar group (A), ini menunjukkan bahwa HoA ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara durasi perendaman terhadap kuat tekan mortar. 2. F hitung antar group (B) > F Tabel antar group (B), ini menunjukkan bahwa HoB ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara perbandingan spesi terhadap kuat tekan mortar. 3. F hitung antar group (AB) > F Tabel antar group (AB), ini menunjukkan bahwa HoAB ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara waktu perendaman dan perbandingan spesi. Analisa Regresi Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi sesuai dengan trend data pengamatan dan pendekatan tertentu. Selanjutnya persamaan regresi diuji dengan koefisien determinasi R2.
Kuat Tekan Mortar 200 Kuat Tekan (kg/cm2)
Sumber Varian
150 1:4
100
1:5 1:6
50
Poly. ( 1 : 4)
0 0
7
14
21
28
Waktu Perendaman (hari)
35
Poly. ( 1 : 5) Poly. ( 1 : 6)
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan Mortar Dengan Waktu Perendaman Air Laut Berdasarkan Gambar 1 dapat terlihat bahwa hasil pengujian kuat tekan mortar perendaman di air laut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuat tekan mortar. Pada waktu perendaman 7, 14, 21 dan 28 hari terlihat semakin besar perbandingan semen-pasir maka semakin kecil kuat tekannya. Sedangkan pada perbandingan 1 : 4 berbeda dengan perbandingan semen-pasir lainnya dimana semakin kecil perbandingan semen-pasir maka semakin kecil kuat tekannya. Hal ini disebabkan pada perbandingan 1: 4 mortar mengalami pemadatan yang kurang sempurna sehingga kuat tekannya berada di bawah perbandingan spesi 1: 5. 5
2. Pengamatan Nilai Kedalaman Intrusi Air Laut pada Mortar Untuk mengetahui nilai kedalaman intrusi air laut pada mortar digunakan crack detector, pengamatan dilakukan setelah mortar terbelah dua akibat pembebanan tarik belah. Pengamatan kedalaman dilakukan pada arah radial dan transversal pada mortar dengan mengambil titik-titik pengamatan secara random. Pengamatan radial merupakan pengamatan dengan arah horizontal atau sejajar penampang mortar sedangkan pengamatan transversal merupakan pengamatan dengan arah vertikal atau tegak lurus penampang mortar. Tiap pengamatan baik arah radial maupun transversal diambil 6 titik pengamatan dengan varasi spesi dan lama perendaman untuk tiap pengamatan diperoleh data sebagai berikut. Tabel 8. Nilai Kedalaman Intrusi Air Laut pada Mortar dengan Variasi Spesi dan Lama Perendaman Kedalaman Intrusi (mm)
Lama Perendaman (hari)
Spesi 1:3
Spesi 1:4
Spesi 1:5
Spesi 1:6
7
0,217
0,450
0,517
2,044
14
0,344
0,622
0,689
2,106
21
0,550
0,794
0,756
2,317
28
0,650
0,856
0,861
2,389
Analisa Statistik dengan Pengujian Hipotesis Data pengujian mortar diolah dengan menggunakan uji statistik dengan analisis regresi sesuai dengan trend data pengamatan dan pendekatan tertentu. Selanjutnya persamaan regresi diuji dengan koefisien determinasi R2. Serta analisis statistik dengan metode analisis Varian dua arah yang digunakan untuk menguji hipotesis. Kedalaman intrusi merupakan suatu tolak ukur yang menyatakan segi keawetan suatu mortar. Intrusi terjadi karena terdapat perbadaan konsentrasi atau kerapatan massa pada suatu lingkungan sehingga terjadi pergerakan massa ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah dalam hal ini mortar yang terendam air laut. Kedalaman intrusi yang diteliti pada penelitian ini yaitu kedalaman intrusi arah transversal dan radial. Grafik kedalaman intrusi dengan variasi lama perendaman dan spesi sebagai berikut:
3 2.5 2 Kedalaman Intrusi (mm)
Dari hasil ini dapat terlihat bahwa pada perbandingan 1 : 6 faktor perendaman di air laut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kuat tekan mortar. Hal ini disebabkan penambahan jumlah pasir pada campuran mortar memungkinkan untuk menurunkan kuat tekan mortar. Semakin banyak jumlah pasir yang digunakan, kekuatan mortar akan menurun. Penurunan kuat tekan mortar tersebut terjadi karena pasta semen akan lebih sedikit mengikat agregat sehingga ikatan butir antar pasir semakin lemah.
1.5 1 0.5 0 0
7 14 21 Lama Perendaman (Hari)
28
Spesi 1:3 Spesi 1:4 Spesi 1:5
Gambar 2. Hubungan Kedalaman Intrusi Arah Transversal dengan Variasi Spesi dan Lama Perendaman
6
4 3.5 3 Kedalaman Intrusi (mm)
2.5 2 1.5 1 0.5 0 0
7 14 21 28 Lama Perendaman (hari)
Spesi 1:3 Spesi 1:4 Spesi 1:5
Gambar 3. Hubungan Kedalaman Intrusi Arah Radial dengan Variasi Spesi dan Lama Perendaman Untuk mengetahui pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap kedalaman intrusi air laut pada mortar digunakan metode ANOVA 2 arah. Tabel 9. Ringkasan ANOVA 2 Arah untuk nilai kedalaman intrusi arah transversal Sumber Keragaman (SK)
Jumlah Kuadra t (JK)
Derajat Bebas (DB)
Kuadrat Tengah (KT)
3,613
4
0,02032
6,789
3.2592
6,321
3
0,00120
15,842
3.4903
Galat
1,592
12
0,28296
Total
11,525
19
Rata-rata Baris Rata-Rata Kolom
FHitung
FTabel
Pada Tabel 9 terlihat FHitung > FTabel maka tolak H0 dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah transversal pada mortar. Sama halnya dengan uji ANOVA 2 arah untuk nilai kedalaman intrusi arah transversal dimana pada hasil perhitungan FHitung > FTabel maka tolak H0 dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah radial pada mortar.
Sedangkan untuk mengetahui hubungan perbandingan campuran spesi dan lama perendaman terhadap nilai kedalaman intrusi pada mortar dilakukan dengan permodelan sederhana menggunakan analisis regresi. Dengan bantuan software microsoft excel didapatkan grafik trend regeresi polilinear. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis statistik dapat disimpulkan variasi campuran spesi menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekan mortar dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian mortar yang direndam air laut 28 hari untuk variasi campuran spesi 1 : 4 sebesar 125,094 kg/cm2, untuk variasi campuran spesi 1 : 5 sebesar 144,692 kg/cm2, dan untuk variasi campuran spesi 1 : 6 sebesar 61,423 kg/cm2. 2. Variasi waktu perendaman di air laut menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekan mortar dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01. Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian mortar yang direndam air laut untuk variasi campuran spesi 1 : 4 dengan variasi waktu perendaman 7 hari sebesar 127,247 kg/cm2, untuk variasi waktu perendaman 14 hari sebesar 133,224 kg/cm2, untuk variasi waktu perendaman 21 hari sebesar 150,653 kg/cm2, dan untuk variasi waktu perendaman 28 hari sebesar 125,094 kg/cm2.
7
Saran Untuk mendapatkan data-data yang benar-benar akurat, maka diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi persiapan alat dan bahan. Pasir yang telah diayak sebaiknya dimasukkan ke dalam karung agar kadar airnya tidak berubah.
Nugraha, Paul, 2007, Yogyakarta:Andi.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyohadi, Indra; Dyah Ayu Putri Ani, Koes. 2009. Pengaruh Air Laut Sebagai Bahan Perawatan (Curing) Balok Beton Tanpa Tulangan Terhadap Karakteristik Balok dengan Variasi Tinggi dan Lebar Balok. Skripsi Jurusan Teknik Sipil UB. Tidak Dipublikasikan.
Anonim, 1990. Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Teknik Sipil (SNI M-111-1990-03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional. Anonim, 1994. Spesifikai Agregat Halus untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen (SNI S – 02 – 1994 – 03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional Armaja, Wayan. Prediksi Pengaruh Nisbah Air Semen Dan Abu Terbang Suralaya Sebagai Substitusi Semen Pada Difusitas Efektif Dalam Specimen Mortar Dengan Metode Yang Dipercepat. Tugas Akhir Fakultas Ilmu Bumi Dan Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 2001. Harianto, Singgih. Analisis Kecepatan Penetrasi Ion Klorida Dalam Beton Silika Fume Untuk Memprediksi Durabilitas Dengan Metode Dipercepat. Tesis Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2004. Hendrayana, Heru. Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan. Paper. Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, 2002.
Syarif
Teknologi
Beton.
Hidayat, 2009, Semen; Jenis Dan Aplikasinya, Cetakan Satu, Penerbit PT.Kawan Pustaka : Jakarta.
Wang, Chu Kia & Charles R Salmon. 1994. Desain Beton Bertulang Jilid 1 Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga.
Wicaksono, Agung.2009. Pengaruh Air Laut Pada Perawatan (Curring) Beton Terhadap Kuat Tekan Dan Absorpsi Beton Dengan Variasi Faktor Air Semen Dan Durasi Perawatan.Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Sipil, Universitas Brawijaya Malang. Wisnumurti. 2004. Pengaruh Komposisi Mortar Terhadap Kuat Geser dan Hancur Tekan Searah Bidang pada Dinding Pasangan Bata Merah. Jurnal Rekayasa Volume 1 No. 2 Desember 2004. http://sasonov.wordpress.com/2008/05/16/curingperawatan-beton/ diakses 1 Juli 2011 www.vienastra.wordpress.com diakses tanggal 9 agustus 2011
Jensen, Alfred dan Chenoweth. 1991. Harry H., Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat. Erlangga: Jakarta. Kardiyono Tjokrodimoeljo. 1992. Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Kusuma, Gideon,1996, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang 1 , Edisi Kesatu, Erlangga :Jakarta, 1996.
Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Bandung : PT. Refika Aditama.
8