PENGARUH VARIASI GRADASI DAN TINGKAT KEPADATAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAINASE DAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF DARI LAPIS AGREGAT
T 625.734 HUS
Ada dua parameter penting dalam disain tebal perkerasan metode AASHTO, yaitu koefisien drainase (m) dan koefisien kekuatan relatif (a), dimana keduanya dipengaruhi oleh gradasi dan kepadatan relatif agregat. Untuk itu penelitian difokuskan pada evaluasi pengaruh variasi gradasi dan tingkat kepadatan terhadap nilai m dan a. Jenis lapis perkerasan yang menjadi obyek studi adalah campuran lapis pondasi atas (LPA) dari material batu pecah dan lapis pondasi bawah (LPB) dari material sirtu, dimana tipe gradasi yang digunakan adalah gradasi A untuk LPA dan gradasi C untuk LPB, menurut spesifikasi AASHTO. Terhadap variasi gradasi digunakan gradasi batas atas (BA), gradasi batas tengah (BT) dan gradasi batas bawah (BB). Untuk variasi tingkat kepadatan digunakan tingkat kepadatan 100% dan 98% dari gradasi BT. Penentuan kepadatan kering maksimum (γdmaks) dan kadar air optimum (ωopt) dari setiap gradasi dilakukan pengujian pemadatan dimodifikasi (modified proctor). Untuk penentuan nilai kekuatan struktural, dilakukan pengujian CBR, sedangkan penentuan nilai kualitas drainase dilakukan pengujian permeabilitas metode Falling Head. Untuk mengevaluasi pengaruh variasi gradasi dan tingkat kepadatan, dilakukan analisis nilai m dan a. Hasil-hasil pengujian pemadatan memperlihatkan bahwa nilai tertinggi terjadi pada gradasi BT dengan nilai γdmaks = 2,108 gr/cc untuk LPA dan 2, 038 gr/cc untuk LPB. Demikian juga pada pengujian CBR, dengan nilai CBR = 93,7% untuk LPA dan 76,5% untuk LPB. Pada pengujian permeabilitas, nilai koefisien permeabilitas (k) tertinggi dicapai pada gradasi BB dengan nilai k = 1,2641 ft/hr dan 0,1375 ft/hr untuk LPA dan LPB. Dari analisis terlihat bahwa baik pada LPA maupun LPB, nilai-nilai a mengikuti pola perubahan nilai-nilai CBR, demikian juga untuk nilainilai m terhadap nilai-nilai k secara umum. Akibat penurunan tingkat kepadatan dari 100% ke 98%, nilai CBR dan a cenderung turun, sedangkan nilai k naik Adapun nilai-nilai m, mengalami peningkatan pada LPA dan konstan untuk LPB.
The Influence of Gradation and Density Grade Variety to Drainage and Layer Coefficient of Aggregate Pavement, Muralia Hustim, 2002, Transportation Engineering, Magister Program of Civil Engineering, Institute of Technology Bandung. There are two significant parameters in pavement design in AASHTO method; (both are) drainage coefficient (m) and layer coefficient (a), where both are influenced by gradation and relative density aggregate. Therefore, the research is focused on evaluating the influence of gradation and density grade variety to m and a values. Types of pavement layer of which is investigated are base course with crushed stone and sub base course with sand stone. The type of gradation of which is used are gradation A for base course and gradation C for sub base course based on AASHTO specification. For gradation variety are used up limit gradation (BA), middle limit gradation (BT), and low limit gradation (BB). And for density grade variety are used 100% and 98% (just for middle limit gradation). Determination of maximum dry density (γdmaks) and optimum water content (ωopt) of each mixtures type is obtained by modified proctor test. Determination of structural strength value is obtained by CBR test and determination of drainage quality is obtained by permeability test of Falling Head method. Evaluation of the influence of gradation and density grade variety is based on analyzing m and a values. Results of modified proctor test showed that the highest value of γdmaks obtained in middle limit gradation with 7 = 2,108 gr/cc for base course and 2,038 gr/cc for sub base course. So is CBR test, with CBR value = 93,7% for base course and 76,5 for sub base course. In the permeability test, the highest value of permeability coefficient (k) obtained in low limit gradation (BB) with k = 1,2641 ft/hr and 0,1375 ft/hr for base course and sub base course. The analysis showed that in base course and sub base course, a value followed the change of CBR values, so is m value to k value generally. Because of the decrease of density from 100% to 98%, CBR and a values also decreased, beside that the k value was increasing. And the m value was having increase in base course and constant in sub base course.