AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
PENGARUH VARIABEL PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PT. BABYLONISH GARMENT MALANG Heni Prasetyo Wati STIE Indonesia Malang
[email protected] Amirullah STIE Indonesia Malang
[email protected] In this study the object to be studied is the Company PT. Babylonish Garment Malang engaged in the production of baby clothes and children. Research that has been carried out aimed at: 1) to identify and analyze the effect of product quality, price, and promotion partially on product purchasing decisions; 2) to investigate and analyze the effect of product quality, price, and promotion simultaneously on product purchasing decisions; 3) to identify and analyze variable the dominant influence on product purchasing decisions. The approach used in this study is the quantitative approach. The population of this research is that consumers PT. Babylonish Garment during the event bazar. While the sample studied in this research were 132 respondents. There are three (3) main variables are the focus of attention of this research. The variable quality of product, price and promotion are hereinafter referred to as the independent variable independent variable. While the purchase decision variable is the dependent variable or the dependent variable. Based on the statistical test by using multiple regression analysis proved that the variable quality of the product, price and promotional significant effect partially or simultaneously on product purchasing decisions. In this study also found that the promotion variables dominant influence on product purchasing decisions. Keywords; product, price, promotion, purchasing decisions
Pendahuluan Pemasaran sebagai salah satu kegiatan atau proses interaksi tentang pemenuhan keinginan serta kebutuhan konsumen yang berusaha dilakukan pihak produsen dengan sistem yang telah disesuaikan merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan bagi perusahaanperusahaan yang ada saat ini jika ingin tetap bertahan di era persaingan ekonomi yang ketat. Karena pasar memiliki trend yang berubah-ubah setiap saat, maka produsen atau pihak perusahaan haruslah cepat tanggap akan keadaan yang ada dengan memperhatikan perkembangan yang dibutuhkan juga diinginkan oleh
pasar itu sendiri. Sehingga perlu sekali perusahaan melakukan antisipasi untuk menyikapi dan selalu siap dengan keinginan dan kebutuhan pasar. Antisipasi yang dapat dilakukan antara lain dengan riset pemasaran, perencanaan yang lebih baik, memiliki etos kerja yang tinggi, strategi pemasaran yang akurat serta promosi yang baik dan sebagainya, dengan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan pemasaran untuk tujuan dari setiap perusahaan. Melalui kegiatan pemasaran, perusahaan berusaha mempertahankan atau meningkatkan penjualan produknya. Peningkatan penjualan akan tercapai
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
13
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
apabila perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas, menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh pasar sasarannya, pemilihan saluran distribusi yang tepat dan di tunjang oleh kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran atau strategi pemasaran. Sebagaimana O.P. Simorangkir mengatakan bahwa promosi merupakan suatu bagian yang penting, bukan hanya bagi bank saja, akan tetapi juga bagi perusahaan jenis lainnya (1985: 98). Menurut E. Jerome McCarthy dan William D. Perreault, Jr dalam buku "Dasar-dasar Pemasaran”, Promosi adalah keinginan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku (1996:294). Betapapun bagusnya suatu produk jika konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu berguna bagi mereka maka mereka tidak akan membelinya. Promosi pada hakikatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah keberadaannya, untuk mengubah sikap maupun untuk mendorong orang untuk bertindak atau membeli produk tersebut. Sementara itu karena di dalam pemasaran terdapat item yang penting yakni faktor promosi, maka tidak dapat dihindari jika promosi merupakan salah satu upaya yang penting di dalam perusahaan (selain factor-faktor pemasaran yang lainnya) untuk mengenalkan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Jika dilihat dari tujuan promosi yaitu menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran dan bauran pemasaran (Fandy tjiptono, 1995:200). Dapat dikatakan jika perusahaan harus melakukan pendekatan dengan konsumen dengan cara selalu: 1. Memberikan informasi kepada konsumen, antara lain mengenai produk baru, memperkenalkan cara
pemakaian produk yang baru dan lain-lain. 2. Membujuk pelanggan sasaran, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan lain-lain. 3. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu yang dekat. 4. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan dan lain-lain. Dengan kata lain dapat dikatakan jika suatu perusahaan perlu melakukan pendekatan kepada konsumen secara kontinu dan promosi merupakan salah satu faktor yang berperan besar di dalamnya. Sebelum mencetak suatu produk perlu dianalisa apakah produk yang akan dibuat memang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah produk yang telah mendapatkan pasar yang sesuai untuk difokuskan lebih mendalam? Dan apakah perusahaan telah melakukan strategi promosi yang cukup untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang akan terjadi serta mempengaruhi kondisi perusahaan menjadi lebih tidak menguntungkan. Hal-hal di atas merupakan sedikit gambaran yang ada mengenai pentingnya perencanaan yang baik sebelum pembuatan produk maupun setelahnya yang berhubungan dengan pemasaran. Dan lebih spesifik lagi ke tahap promosi. Dengan kata lain perusahaan harus memperhatikan juga mengenai pentingnya melakukan perencanaan yang matang tentang pemakaian alat-alat promosi yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan pasar sehingga pasar yang dituju (konsumen) tertarik akan produk perusahaan yang telah menggunakan alatalat promosi untuk mendukung penjualan serta strategi perusahaan agar dapat tercapai. Apabila dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya, peranan kualitas produk akan semakin besar dalam perkembangan perusahaan. Selain itu, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik (Lupiyoadi dan Hamdani,2006:131) Hal ini
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
14
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
senada dengan pendapat dari Kotler dan Amstrong (2008) bahwa semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Kotler dan Armstrong (2008:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya”. Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Menurut Kotler (2008:330), kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. Beberapa dari atribut di atas dapat diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut. Assauri (2004) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan. Kualitas produk adalah bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun secara psikologis yang menunjuk pada atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil. Menurut Kottler dan Amstrong ( 2008 ) kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain – lain. Zeithalm (1988) dalam (Nugroho Setiadi 2003).
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M. Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode sebelumnya. (Feigenbaum,2000) : a) Market; b) Money; c) Management; d) Men; e) Motivation; f) Material; g) Machine and Mecanization; h) Modern Information Metode; i) Mounting Product Requirement. Harga merupakan salah satu atribut penting yang dievaluasi oleh konsumen sehingga manajer perusahaan perlu benar-benar memahami peran tersebut dalam mempengaruhi sikap konsumen. Harga sebagai atribut dapat diartikan bahwa harga merupakan konsep keanekaragaman yang memiliki arti berbeda bagi tiap konsumen, tergantung karakteristik konsumen, situasi dan produk (Mowen dan Minor, 2002). Dengan kata lain, pada tingkat harga tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya. Dan konsumen akan merasa puas apabila manfaat yang mereka dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka keluarkan. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya. Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, karena ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal. Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan untuk memberi nilai atas produk yang telah diciptakan. Harga ditentukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbangan yang matang atas dasar besarnya biaya produksi dan berbagai faktor dengan tujuan agar perusahaan memperoleh laba. Ada empat tujuan penetapan harga menurut Swastha
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
15
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
(2000:148) yaitu: 1) Mencegah atau mengurangi persaingan; 2) Mempertahankan atau memperbaiki market share; 3) Mencapai target pengembalian investasi, dan 4) Mencapai laba maksimal. Kotler dan Amstrong yang dikutip oleh Tjiptono (2000:146), menjelaskan ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yaitu faktor internal dan eksternal.
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Menurut Martin L. Bell dalam Swastha dan Irawan (2005:349) promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Dalam promosi terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi. Adapun bauran promosi menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut : 1) Advertising; 2) Sales Promotion; 3) Public Relation and Publicity; 4) Personal Selling; dan 5) Direct Marketing. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Sofjan Assauri,2004:141). Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah pembelian (Basu Swastha dan T Hani Handoko, 2000:15). Sedangkan menurut Philip Kotler (2000:251-252), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Rianawati (2005) pada penelitiannya dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri”, hasil analisis didapatkan hasil uji hipotesis pertama bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi produk air minum merek Aqua dapat diterima atau teruji. Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa faktor psikologis secara parsial berpengaruh signifikan dan dominan terhadap keputusan mengkonsumsi produk air minum merek Aqua. Penelitian yang dilakukan oleh Rizwar (2010) mengenai “Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Membeli di Warnet (Warung Internet) XYZ Jl.Singosari Semarang)” hasil penelitiannya adalah bahwa secara keseluruhan baik variabel lokasi, promosi, dan kualitas layanan hasilnya adalah terdapat pengaruh positif dan cukup signifikan terhadap keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan oleh Arya (2009), dengan variabel yang diteliti antara lain : Citra merek, Harga, dan Kualitas Layanan yang diberikan kepada konsumen. Dari hasil analisis diketahui bahwa secara keseluruhan baik variabel Citra merek, Harga, dan Kualitas Layanan mempunyai pengaruhpositif terhadap keputusan pembelian pada Y internet. Penelitian yang dilakukan oleh Heri (2006) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk mie instan merek sedaap (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmer Malang) hasilnya adalah bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan merk Sedap. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
16
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
konsumen PT. Babylonish Garment pada saat event bazar. Sedangkan sampel yang
diteliti dalam penelitian ini berjumlah 132 responden. Ada 3 (tiga) variabel utama yang menjadi fokus perhatian penelitian ini. Variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan promosi (X3) merupakan variabel bebas selanjutnya disebut variabel independen. Sedangkan variabel keputusan pembelian merupakan variabel terikat atau variabel dependen. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independent). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga menggunakan analisis regresi linear berganda. Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
tambahan satu satuan X1 (Produk). Jadi apabila Produkmengalami peningkatan 1 satuan, maka Keputusan Pembelianakan meningkat sebesar 0,343satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Keputusan Pembelianakan meningkat sebesar 0.240 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X2 (Harga), Jadi apabila Hargamengalami peningkatan 1 satuan, maka Keputusan Pembelianakan meningkatsebesar 0.240satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Keputusan Pembelianakan meningkat sebesar 0,430 satuan untuk setiap tambahan satu satuan X3 (Promosi), Jadi apabila Harga mengalami peningkatan 1 satuan, maka Keputusan Pembelianakan meningkat sebesar 0,430satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Persamaan : Y = 0 + lXl + 2X2 + 3X3 + e
Hasil dan Pembahasan Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan menggunakan bantuan SPSS for Windowsver 13.00 didapat model regresi seperti pada Tabel 1: Tabel 1 : Persamaan Regresi Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2.852 1.642 1.737 .085 X1 .343 .071 .335 4.838 .000 X2 .240 .080 .194 2.995 .003 X3 .430 .074 .409 5.819 .000
Berdasarkan pada Tabel 1 didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2,852+ 0,343 X1 + 0,240X2+ 0,430X3 Dari persamaan di atas diinterpretasikan sebagai berikut:
dapat
Keputusan Pembelianakan meningkat sebesar 0,343 satuan untuk setiap
Berdasarkan interpretasi di atas, dapat diketahui bahwaProduk, Harga, dan Promosiberpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Dengan kata lain, apabila bahwa Produk, Harga, dan Promosimeningkat maka akan diikuti peningkatan Keputusan Pembelian. Untuk mengetahui besar kontribusi variabel bebas (Produk(X1), Harga(X2), dan Promosi (X3)) terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian) digunakan nilai R2, nilai R2 seperti dalam Tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 2. Koefisien Korelasi dan Determinasi Model 1
R .721
R Square .520
Adjusted R Square .509
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis pada Tabel 4.14 diperoleh hasil R 2 (koefisien determinasi) sebesar 0,520. Artinya bahwa 52,0% variabel Keputusan Pembelianakan dipengaruhi oleh
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
17
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
variabel bebasnya, yaitu Produk(X1), Harga(X2), dan Promosi(X3).Sedangkan sisanya 48% variabel Keputusan Pembelianakan dipengaruhi oleh variabelvariabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Selain koefisien determinasi juga didapat koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan antara variabel bebas yaituProduk, Harga, dan Promosi dengan variabel Keputusan Pembelian,nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0.721, nilai korelasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu Produk (X1), Harga (X2), dan Promosi(X3)dengan Keputusan Pembelian termasuk dalam kategori kuat karena berada pada selang 0,6 – 0,8. Hubungan antara variabel bebas yaitu Produk (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) dengan Keputusan Pembelian bersifat positif, artinya jika variabel bebas semakin ditingkatkan maka Keputusan Pembelianjuga akan mengalami peningkatan. t test digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dapat juga dikatakan jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka hasilnya signifikan dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkanjika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel maka hasilnya tidak signifikan dan berarti H0 diteima dan H1 ditolak. Hasil dari uji t dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji t / Parsial Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 2.852 1.642 1.737 X1 .343 .071 .335 4.838 X2 .240 .080 .194 2.995 X3 .430 .074 .409 5.819
Sig. .085 .000 .003 .000
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil sebagai berikut :
t test antara X1 (Produk) dengan Y (Keputusan Pembelian) menunjukkan t hitung = 4,838. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 128) adalah sebesar 1,979. Karena t hitung > t tabel yaitu4,838>1,979atau nilai sig t
(0,000) <α = 0.05 maka pengaruh X1 (Produk) terhadap Keputusan Pembelianadalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Produkatau dengan meningkatkan Produkmaka Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata.
t test antara X2 (Harga) dengan Y (Keputusan Pembelian) menunjukkan t hitung = 2,995. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 128) adalah sebesar 1,979. Karena t hitung > t tabel yaitu2,995 >1,979atau nilai sig t (0,003) <α = 0.05 maka pengaruh X2 (Harga) terhadap Keputusan Pembelian adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Harga atau dengan meningkatkan Harga maka Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan secara nyata.
t test antara X3 (Promosi) dengan Y (Keputusan Pembelian) menunjukkan t hitung = 5,819. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 128) adalah sebesar 1,979. Karena t hitung > t tabel yaitu4,838 >1,979atau nilai sig t (0,000) <α = 0.05 maka pengaruh X3 (Promosi) terhadap Keputusan Pembelianadalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi secarasignifikan oleh Promosi atau dengan meningkatkan Promosi maka
Keputusan mengalami nyata.
Pembelianakan peningkatan secara
Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana sajakah yang mempunyai pengaruh pada Keputusan
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
18
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
Pembelian. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah variabel Produk (X1)Harga (X2),dan Promosi (X3) sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah Keputusan Pembelian(Y). Berdasarkan pada penghitungan analisis regresi linier berganda, dapat diketahui : 1.
2.
3.
Pengaruh secara simultan (bersamasama) tiap variabel bebas terhadap Keputusan Pembelian dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Keputusan Pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel Keputusan Pembeliandapat diterima. Untuk mengetahui pengaruh secara individu (parsial) variabel bebas (Produk (X1)Harga (X2), dan Promosi (X3)) terhadap Keputusan Pembeliandilakukan dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa terdapat tigavariabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Keputusan PembelianyaituProduk, Harga, dan Promosi. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabel Promosi mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga variabel Promosi mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel Promosi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Keputusan Pembelian.
REFERENSI A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta
Agusty. Ferdinand, 2006, Metode Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Assuri Sofyan, 2004, Manajemen Pemasaran, PT. Grafindo Persada, Jakarta Basu Swastha, 2000, Manajemen Penjualan, BPFI, Yogyakarta Basu Swastha dan Irawan 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta Basu Swastha dan Irawan, 2005, Asas-Asas Marketing, Liberty, Yogyakarta Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran “Analisa dan Perilaku Konsumen”, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, BPFE Yogyakarta, Yogyakart Buchori Alma, 2006, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabet, Bandung E.
Jerome, Mccarty dan William D Perreault, Dasar-Dasar Pemasaran, Erlngga, Jakarta
Engel, Blackwell, dan Muniard, Perilaku Konsumen, Binapura, Jakarta
1994,
Fandy Tjiptono, 1995, Strategi Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta Fandy
Tjiptono, 2008, Strategi Bisnis Pemasaran, Andi Offset, Yogyakarta Feigenbaum. A.V., 2000, Kendali Mutu Terpadu, CV. Linda Karya, Bandung Indiantoro dan Supomo, 1999, Metode Penelitian Bisnis : Untuk akutansi dan manajemen, edisi 1, BPFE, Yogyakarta Kotler, 2000, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta Kotler dan Amstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jilid I, Edisi 8, Erlangga, Jakarta Kotler dan Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi II, PT. Index, Jakarta Lupiyoadi dan Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba, Jakarta
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
19
AKADEMIKA; Vol. 13. No.1 Februari 2015
Mowen dan Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta
Rangkuti Freddy, 1997, Riset Pemasaran, PT. Gramedia, Jakarta
Nazir, Mohammad, 1999, Metode Penelitian, Edisi Ketiga, Ghalia Indonesia, Jakarta
Saladin, Djaslim, 1996, Unsur-Unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, Mandar Maju, Bandung
Pengaruh Variabel Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
20