PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2014)
(Skripsi)
Oleh
Sherly Dwi Saptari
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
ABSTRACT THE EFFECT OF COMPANY AGE, COMPANY SIZE AND OPERATING LEVERAGE TOWARD CAPITAL STRUCTURE (STUDIED AT FOOD AND BEVERAGE COMPANY WERE LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE 2010-2014)
By
SHERLY DWI SAPTARI
The purpose of this research was to test the effect of Company Age, Company Size and Operating Leverage Toward Capital Structure at the Food and Beverage Company in Indonesian Stock Exchange from 2010 to 2014. Variable that used in this study were company age, company size and operating leverage as independent variable and capital structure as dependent variable. The companies being taken as sample was 12 companies and the number of observations made during 2010-2014 was 48 observation items. Methods of data analysis in this research using multiple linear regression. Based on the calculation by multiple linear regression form all existing independent variables, only Company Age and Operating Leverage which had significant effect on Capital Structure. Whereas the Company Size did not have a significant effect on the Capital Structure.
Keywords: Company Age, Company Size, Operating Leverage and Capital Structure
ABSTRAK PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL(STUDI PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2010-2014)
Oleh
SHERLY DWI SAPTARI
Tujuan penelitian ini adalah hanya untuk menguji pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu umur perusahaan, ukuran perusahaan dan operating leverage sebagai variabel independen dan struktur modal sebagai variabel dependen. Perusahaan yang diambil sebagai sampel 12 perusahaan dan jumlah observasi yang dilakukan selama tahun 2010-2014 adalah 48 item observasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji regresi linier berganda dari keseluruhan variabel bebas yang ada hanya variabel umur perusahaan dan operating leverage yang berpengaruh secara singnifikan terhadap Struktur Modal. Sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.
Kata kunci: Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Operating Leverage dan Struktur Modal
PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2014)
Oleh SHERLY DWI SAPTARI
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 07 Januari 1993 sebagai putri kedua dari empat saudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Bakti Ibu, Bandar Lampung tahun 1999.
Dilanjutkan dengan pendidikan dasar di SD Negeri1 Kampung Baru, Bandar Lampung dan lulus tahun 2005. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 22 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung hingga lulus pada tahun 2011.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2011 melalui jalur Ujian Mandiri.
viii
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang akan mengubahnya (QS: Al-Ra’du:12)
Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR.Muslim)
Mereka berkata bahwa setiap orang mebutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka bahagia di dunia ini, yaitu: seseorang yang dicintai, sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan (Tom Bodett)
ix
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, Karya ini kupersembahkan kepada:
Orangtuaku papa Riswan dan mama Herlina selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungan yang tak ada henti-hentinya selama ini.
Kakak dan Adikku Mirna Yuliana, Aprilia Tri Irwana dan M.Azka Wiratama selalu memberikan semangat, doa dan motivasi untukku. . Almamater tercinta jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.
x
SANWACANA
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan semua ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal(Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 2. Ibu Dr. Farichah S.E., M.Si., Akt. Sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 3. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si.,Akt. Sebagai dosen Pembimbing Utama, atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.
x
4. Bapak Lego Waspodo, S.E., M.Sc., Akt. Sebagai dosen Pembimbing Kedua, yang telah memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan saran-sarannya selama proses penyelesaian skripsi. 5. Ibu Dr. Lindrianasari, S.E., M.Si., Akt. Selaku dosen penguji, atas saran dan masukan yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini. 6. Ibu YuztityaAsmaranti, S.E., M.Si. sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan nasihat sehingga penulis dapat menyelesaikan proses belajar. 7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Akuntansi. Khususnya untuk staff karyawan di Jurusan Akuntansi Pak Sobari, Mba Tina, Mpok, Mas Yana, Mas Leman, Mas Yogi yang telah banyak membantu selama proses pengerjaan skripsi. 8. Orang tuaku tercinta Papa Riswan, Mama Herlina dan Atu Mastura yang senantiasa memberikan nasihat, doa, dan dukungan kepada penulis. Terima kasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini. 9. Kakak dan Adikku Mirna Yuliana, Aprilia Tri Irwana dan M.Azka Wiratama yang selalu memberikan semangat dan dukungan. Terimakasih selalu mendengarkan keluh kesah penulis. 10. Keluarga besarku, Papi Irson, Mami Yulia, Ais, Paksu Parizon, Maksu Novi, Rapit, Hafis, dek Caca, Abah serta keluarga besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa, harapan dan inovasinya. 11. Erlian Fitrah Bramatalla yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini. Terimakasih telah menjadi tempat untuk berbagi cerita, keluh kesah dan candatawa selama ini.
x
12. Terimakasih kepada Laras, Nissa, Trisa, Mirta, Lae, Anun atas kebersamaan yang telah terjalin selama perkuliahan ini. Semoga persahabatan ini akan terus terjalin. 13. Sahabat-sahabatku Mutia, Yanny, Dian, Dise, Ari, Ria, Hesti, Amel, Tala, Heru, Rejani, Algi terimakasih atas semangat dan dukungan yang kalian berikan. 14. Pengurus BEM 2014-2015 Dani, Iduy, Putri, Aulia, RH, Pandu, Ginan, Ketut, Sulton, Reza, Mersa, Findo, Mia, Amiza, Kuang, Anggi, Dapit, terimakasih telah memberikan semangat dan dukungan. 15. Teman-teman AKT 2011 Oneng, Bily, Boga, Ipeh, Lian, Wawan, Rahmat, Enyeng, Rido, Tito, Yoga, Yogi, Bunda, Riris, Hanny, Aya, Puput, Mitha dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas bantuannya selama ini. 16. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis berdoa semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin. Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya.
Bandar Lampung, 10 Agustus 2016 Penulis,
Sherly Dwi Saptari
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ABSTRACT ..................................................................................................... ABSTRAK .................................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... MOTTO ......................................................................................................... PERSEMBAHAN .......................................................................................... SANWACANA .............................................................................................. DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL ......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... .. 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................................
1 8 8 8
BAB II TI NJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Teori Struktur ......................................................................... 2.1.1 Model Modigliani-Miller (MM) tanpa pajak............................ 2.1.2 Model Modigliani-Miller (MM) dengan pajak ......................... 2.1.3 Trade Off Theory....................................................................... 2.2 Pengertian Struktur Modal ................................................................. 2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal.......................... 2.3.1 Umur Perusahaan ..................................................................... 2.3.2 Ukuran Perusahaan .......................................................... ........ 2.3.3 Operating Leverage .......................................................... ....... 2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ..............................................................
10 10 11 12 14 16 16 17 19 21 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data................................................................ 3.1.1 Jenis dan Sumber Data..............................................................
26 26
xi
3.1.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 3.2 Definisi Operasional Variabel............................................................ 3.2.1 Variabel Independen ................................................................. 3.2.2 Variabel Dependen.................................................................... 3.3 Metode Penelitian .............................................................................. 3.3.1 Statistik Deskriptif .................................................................... 3.3.2 Uji Asumsi Klasik..................................................................... 3.3.2.1 Uji Normalitas.................................................................. 3.3.2.2 Uji Multikolinearitas........................................................ 3.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas..................................................... 3.3.2.4 Uji Autokorelasi............................................................... 3.4 Uji Hipotesis ...................................................................................... 3.4.1 Uji F ......................................................................................... 3.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 3.4.3 Koefisien Determinasi .............................................................
26 27 27 28 29 29 30 30 30 31 31 32 32 33 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif ............................................................................. 4.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ......................................................... 4.2.1 Uji Normalitas ......................................................................... 4.2.2 Uji Multikolinieritas ................................................................ 4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 4.2.4 Uji Autokorelasi....................................................................... 4.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 4.3.1 Uji F ......................................................................................... 4.3.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda........................................... 4.3.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi..............................................
35 38 38 39 40 42 43 43 43 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 5.2 Keterbatasan....................................................................................... 5.3 Saran ..................................................................................................
50 51 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 uji Durbin-Watson......................................................................................
32
4.1 Statistik Deskriptif .....................................................................................
35
4.2 Hasil Uji Normalitas ..................................................................................
39
4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .........................................................................
40
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ...............................................................................
42
4.4 Hasil Uji F ..................................................................................................
43
4.5 Hasil Uji Regresi Lineir Berganda .............................................................
44
4.6 Hasil Uji Determinasi.................................................................................
49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.5 Kerangka Pemikiran...................................................................................
24
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
: Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014
LAMPIRAN 2
: Hasil Perhitungan Umur Perusahaan
LAMPIRAN 3
: Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan
LAMPIRAN 4
: Hasil Perhitungan Operating Leverage
LAMPIRAN 5
: Hasil Perhitungan Struktur Modal
LAMPIRAN 6
: Hasil Perhitungan Descriptive Statistics
LAMPIRAN 7
: Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
LAMPIRAN 8
: Hasil Uji Multikolinieritas
LAMPIRAN 9
: Hasil Uji Autokorelasi
LAMPIRAN 10
: Hasil Uji Heteroskedastisitas
LAMPIRAN 11
: Hasil Uji F
LAMPIRAN 12
: Hasil Uji Regresi Linier Berganda
LAMPIRAN 13
: Hasil Uji Determinasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Suatu perusahaan dituntut untuk dapat bertahan dan bersaing tidak hanya dengan perusahaan di wilayah domestik atau dengan perusahaan yang ada di dalam negara tersebut tetapi juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing yang masuk dari luar, ataupun produk-produk asing yang berasal dari luar negeri. Karena dengan adanya globalisasi seperti saat ini maka pihak asing dapat mendirikan perusahaan yang mereka inginkan di negara tertentu, terutama dengan adanya perjanjian zona perdagangan bebas maka perusahaan dari luar bebas menjual hasil produk mereka tanpa dikenakan pajak bea cukai sehingga harga barang menjadi sama atau bahkan lebih murah dibanding harga biasanya (Margaretha dan Ramadhan, 2010:119). Dalam keadaan seperti ini membuat perusahaan berusaha dapat mengatur strategi untuk dapat bersaing dan mengembangkan perusahaan mereka tidak hanya pada tingkat regional tetapi juga internasional.
Keputusan pembelanjaan atau keputusan pemenuhan pembelanjaan dana berhubungan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk
2
penentuan perimbangan pembelanjaan yang baik atau penentuan struktur modal yang optimal. Keputusan pemenuhan dana ini mencakup berbagai pertimbangan perusahaan mengenai penggunaan sumber internal maupun sumber eksternal yang akan dipakai. Sumber pemenuhan dana dapat berasal dari hutang, emisi obligasi atau dengan emisi saham baru (Riyanto, 2001:15). Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan maka akan sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Kebutuhan dana yang meningkat karena pertumbuhan perusahaan yang pesat sehingga dana dari sumber internal digunakan semua maka perusahaan menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari hutang (debt financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (external equity financing) dalam memenuhi kebutuhan dananya (Riyanto, 2001:293).
Brigham and Houston (1996: 5) menyebutkan kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat pengembalian. Penambahan hutang dapat memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang semakin tinggi akibat membesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Struktur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit neraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutang-hutang jangka panjang, modal saham dan laba yang ditanam kembali.
3
Modigliani-Miller (1963 dalam Atmaja, 2003: 254) yang mengatakan bahwa dengan menggunakan hutang, perusahaan bisa meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan maka perusahaan perlu menggunakan hutang. Hal ini disebabkan oleh sifat tax deductibility of interest payment, artinya pembayaran bunga merupakan pengurang pajak. Meskipun demikian perusahaan tidak seharusnya menggunakan hutang dengan sebanyak-banyaknya karena akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, struktur modal yang baik atau buruk akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama bagi perusahaan yang terlalu besar menggunakan hutang dalam usahanya. Beban tetap yang harus ditanggung perusahaan menjadi semakin besar dan akan meningkatkan risiko finansial yaitu risiko saat perusahaan tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran-angsuran hutangnya (Atmaja, 2003: 254).
Menurut Rodoni dan Indoyama (2007: 45), struktur modal adalah sesuatu yang berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal sendiri. Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perusahaan dengan cepat memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya dengan mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya modal perusahaan dan dapat memaksimalkan harga saham. Hal ini yang menjadi tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber pembiayaan yang optimal (Rodoni dan Ali, 2010: 138).
4
Sedangkan menurut Riyanto (2008: 22) adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal menjadi masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kemampuan dalam mengatur keuangan perusahaan sebagai salah satu indikasi keberlangsungan perusahaan atau memperpanjang umur perusahaan.
Umur perusahaan yaitu seberapa lama suatu perusahaan mampu untuk bertahan, bersaing, dan mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian (Syari’i, 2013). Perusahaan yang sudah lama berdiri, kemungkinan sudah banyak pengalaman yang diperoleh. Semakin lama umur perusahaan, semakin banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Dan hal ini akan menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap perushaan-perusahaan tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Hall et.al (2000) menemukan bukti umur perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, penelitian yang sama dilakukan oleh Nugroho (2014) yang mengatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Namun tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardana dan Sudiarta (2015) dan Ramlall (2009) yang mengatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
5
Umur perusahaan sama dengan ukuran perusahaan dimana umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal dimana perusahaan yang berumur akan lebih memilih menggunakan hutang karena para kreditor sudah percaya terhadap perusahaan tersebut.
Menurut Machfoedz (1994), Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aset, total penjualan, market capitalized, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yang didasarkan kepada total asset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan kecil (small firm). Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aset atau besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012) menemukan bukti ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, hal yang sama diungkapkan oleh Saputri dan Margaretha (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini tidak sependapat oleh penelitian yang dilakukan Nugroho (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan Joni dan Lina (2010) berpendapat bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal karena perusahaan yang besar dianggap mudah mencari pinjaman dibandingkan
6
perusahaan yang lebih kecil. Oleh karena itu, tingkat leverage nya akan semakin besar dibandingkan perusahaan kecil.
Operating Leverage menurut Horne dan Wachowicz (1998) adalah persentase perubahan dalam laba operasional perusahaan (EBIT) akibat dari 1% perubahan dalam output (penjualan). Sedangkan menurut Riyanto (2001) adalah penggunaan aktiva atau operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Operating Leverage yang menguntungkan kalau pendapatan setelah dikurangi biaya variabel (Contribution to Fixed cost) lebih besar dari biaya tetapnya. Oleh sebab itu operating leverage adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasi bersih.
Penelitian yang menyatakan operating leverage berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal adalah Winahyuningsih, Sumekar, dan Prasetyo (2011) sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sumani (2012) . Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Mediastuty (2003) menunjukkan bahwa Operating Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Operating leverage berpengaruh positif terhadap struktur modal yang berarti semakin besar EBIT maka akan berpengaruh terhadap struktur modal. Apabila operating leverage tinggi maka perusahaan mebutuhkan dana ekstrenal yang lebih banyak.
Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, khususnya sektor makanan dan minuman di Indonesia sangat menarik
7
untuk dicermati. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang diminati oleh para investor, alasannya adalah sektor ini merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia, karena pendirian perusahaan makanan dan minuman yang semakin banyak diharapkan dapat memberikan prospek yang menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (Yovin, Devi dan Suryatini, 2012:2). Selain itu prospek yang dimiliki oleh perusahaan sektor ini sangat baik karena pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan makanan dan minuman dalam hidup. Selain itu tingkat konsumsi juga dipengaruhi oleh jumlah penduduknya, sehingga konsumsi masyarakat akan bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia tiap tahunnya. Ini merupakan hal yang baik karena melihat fenomena jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah pada tiap tahunnya.
Berdasarkan teori di atas dan hasil penelitian terdahulu mengenai variabelvariabel yang mempengaruhi struktur modal menunjukkan hasil yang berbeda antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya. Hal ini yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, dan Operating Leverage Terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)”.
8
1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian yaitu, 1. Adakah pengaruh umur perusahaan terhadap struktur modal? 2. Adakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal? 3. Adakah pengaruh operating leverage terhadap struktur modal?
1.3.Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Menganalisis pengaruh umur perusahaan terhadap struktur modal. b. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal. c. Menganalisis pengaruh operating leverage terhadap struktur modal.
1.4.
Manfaat Penelitian
Sedangkan penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi: a. Bagi manajemen, yaitu hasil penelitian dapat digunakan manajemen perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan modal sendiri atau modal pinjaman serta mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, setelah itu manajer keuangan dapat mengambil kebijakan yang dianggap perlu guna menyeimbangkan penggunaan modal.
9
b. Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran dan bahan pertimbangan unuk mengambil keputusan dalam berinvestasi pada sebuah perusahaan. c. Bagi akademik, dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat penelitian yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Modal Teori Struktur
2.1.1. Model Modigliani-Miller (MM) tanpa pajak Pada tahun 1958 mereka mengajukan suatu teori yang ilmiah tentang struktur modal perusahaan. Studi MM ini didasarkan pada sejumlah asumsi yang tidak realistis, antara lain: 1.
Tidak ada biaya broker (perantara)
2.
Tidak ada pajak perorangan.
3.
Tidak ada biaya kebangkrutan.
4.
Para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perusahaan.
5.
Semua investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai peluang investasi perusahaan di masa mendatang.
6.
Semua hutang perusahaan tidak mengandung resiko, berapa pun jumlah hutang yang digunakan.
11
7.
Ebit tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang.
Teori ini menyatakan bahwa pasar di dunia ini adalah pasar yang sempurna sehingga tidak adanya biaya transaksi dan biaya kebangkrutan, informasi dianggap mudah di dapat, perusahaan dan individu dapat meminjam dengan bunga yang sama, tak adanya pajak, dan keputusan investasi tidak terpengaruh dengan keputusan keuangan perusahaan. Dengan teori ini keputusan mengenai struktur modal dianggap tidak relevan dengan nilai perusahaan.
2.1.2. Model Modigliani-Miller (MM) dengan pajak Pada tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM tahun 1958. Asumsi yang diubah adalah adanya pajak terhadap penghasilan perusahaan. Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Modigliani-Miller (1963 dalam Atmaja, 2003: 254) yang mengatakan bahwa dengan menggunakan hutang, perusahaan bisa meningkatkan nilainya kalau ada pajak. Dengan kata lain, kalau tujuan pembelanjaan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan maka perusahaan perlu menggunakan hutang. Hal ini disebabkan oleh sifat tax deductibility of interest payment, artinya pembayaran bunga merupakan pengurang pajak. Meskipun demikian perusahaan tidak seharusnya menggunakan hutang dengan sebanyak-banyaknya karena akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan. Struktur modal yang baik atau buruk akan mempunyai efek langsung terhadap
12
posisi finansial perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama bagi perusahaan yang terlalu besar menggunakan hutang dalam usahanya. Beban tetap yang harus ditanggung perusahaan menjadi semakin besar dan akan meningkatkan risiko finansial yaitu risiko saat perusahaan tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran-angsuran hutangnya (Atmaja, 2003: 254).
2.1.3. Trade-off Theory Megginson (1997), menjelaskan model trade off theory yang menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal dapat ditentukan dengan menyeimbangkan keuntungan atas penggunaan utang dengan biaya keuntungan dan masalah agensi. Hasan (2006) mengemukakan trade off theory memang tidak dapat digunakan untuk menentukan struktur modal yang optimal secara akurat dari suatu perusahaan. Tetapi melalui model ini dapat memberikan tiga masukan penting: 1.
Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi variabilitas keuntungannya akan memiliki profitabilitas financial distress yang besar. Perusahaan semacam ini harus menggunakan sedikit hutang.
2.
Aktiva tetap yang tidak umum, aktiva tetap yang tidak nampak dan kesempatan berkembang akan kehilangan banyak nilai jika terjadi financial distress. Perusahaan yang menggunakan aktiva semacam ini seharusnya menggunakan sedikit hutang.
13
3.
Perusahaan yang membayar pajak yang tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak rendah.
Trade of theory memberikan argumentasi yang berbeda melalui adanya information asymmetry. Information asymmetry antara pihak internal dan pihak eksternal pada perusahaan yang besar cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dengan kata lain, informasi pada perusahan besar bersifat lebih transparan atau lebih mudah diakses oleh pihak luar, sehingga perusahaan cenderung mendanai keuangannya dari sumber yang informasi internal, yaitu dengan ekuitas melalui pasar modal (Saputri dan Margaretha, 2014).
Joni dan Lina (2010) menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat menentukan target rasio hutang (leverage) yang optimal. Rasio hutang yang optimal ditentukan berdasarkan perimbangan antara manfaat dan biaya kebangkrutan karena perusahaan memiliki hutang. Secara prinsip, perusahaan membutuhkan pendanaan ekuitas baru apabila rasio hutang tersebut diatas target dan menambah hutang apa bila rasio hutang perusahaan dibawah target. Perusahaan tidak akan mencapai nilai optimal apabila semua pendanaan adalah hutang maupun tidak ada hutang sama sekali.
14
2.2. Pengertian Struktur Modal Menurut Ambarwati (2010: 1), struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara hutang dan modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan untuk merencanakan mendapatkan modal. Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko dan return: a. Penggunaan lebih banyak hutang akan meningkatkan risiko yang ditanggung oleh para pemegang saham, misal risiko insolvabilitas, kenaikan suku bunga dan kesulitan keuangan. b. Penggunaan hutang yang lebih besar biasanya akan menyebabkan terjadinya ekspektasi return atas ekuitas menjadi lebih tinggi. Misalnya adanya penghematan pajak karena bunga yang akhirnya dapat meningkatkan laba bersih per saham.
Menurut Riyanto (2001) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan adanya pengaruh perubahan stuktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan kebijakan dividen yang dipegang konstan. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambilan bagian dalam perusahaan.
Menurut Rodoni dan Indoyama (2007: 45), struktur modal adalah sesuatu yang berkaitan dengan struktur pembelanjaan permanen perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal sendiri. Yang menjadi permasalahan adalah
15
bagaimana perusahaan dengan cepat memadukan komposisi dana permanen yang digunakannya dengan mencari paduan dana yang dapat meminimumkan biaya modal perusahaan dapat memaksimalkan harga saham. Hal ini yang menjadi tujuan akhir dari struktur modal, yakni membuat komposisi sumber pembiayaan yang optimal (Rodoni dan Ali, 2010:138). Sedangkan menurut Riyanto (2008:22) adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal menjadi masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Menurut Brealey dan Myers 1995 dalam Sukardi dan Herdinata (2009: 19), struktur modal perusahaan terpusat pada kombinasi antara hutang dan modal. Pilihan struktur modal secara fundamental merupakan masalah marketting. Lebih lanjut dijelaskan, perusahaan dapat menerbitkan beberapa saham yang berbeda dengan berbagai kombinasi. Namun perusahaan berusaha pula untuk menemukan kombinasi yang mampu mengoptimalkan nilai pasar. Struktur modal yang optimal adalah salah satu hal yang dapat memaksimalkan nilai pasar saham perusahaan yang beredar. Jika kombinasi ideal ini dapat diciptakan, maka saham perusahaan akan mencapai harga maksimal dan struktur modal yang digunakan merupakan struktur modal yang optimal. Dengan demikian struktur modal memiliki beberapa unsur penting yang dapat diambil berdasarkan pendapat di atas, yaitu (1) bahwa modal yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari perimbangan antara modal sendiri dengan modal asing, (2) sehingga dapat
16
dikatakan merupakan cerminan keseluruhan pasiva dalam neraca dan (3) masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan, karena secara langsung berakibat terhadap keuangan perusahaan.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
2.3.1. Umur Perusahaan Umur perusahaan yaitu seberapa lama suatu perusahaan mampu untuk bertahan, bersaing, dan mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian (Syari’i, 2013). Perusahaan yang sudah lama berdiri, kemungkinan sudah banyak pengalaman yang diperoleh. Semakin lama umur perusahaan, semakin banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Dan hal ini akan menimbulkan kepercayaan konsumen terhadap perushaan-perusahaan tersebut.
Umur perusahaan sangat bergantung pada lama tidaknya perusahaan yang juga berpengaruh terhadap struktur modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan yang lebih tua lebih mudah memperoleh pinjaman karena lamanya perusahaan itu berdiri atau beroperasi yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank juga lebih tinggi. Aktiva yang dijaminkan dapat berupa aktiva tetap berwujud serta aktiva lainnya seperti piutang dagang dan persediaan.
17
Perusahaan yang telah lama berdiri dimungkinkan memiliki reputasi yang lebih baik dari perusahaan yang baru saja berdiri, karena seiringnya dengan perjalanan waktu yang lebih lama berarti perusahaan telah menghadapi berbagai kondisi yang selalu berkembang dab berbeda. Perusahaan yang dapat melalui kondisi tersebut menunjukkan adanya stabilitas dalam manajemen perusahaan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan kreditor dalam memberikan pinjaman.
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hall et.al (2000) umur perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, penelitian yang sama dilakukan oleh Nugroho (2014) yang mengatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Namun tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardana dan Sudiarta (2015) dan Ramlall (2009) mengatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
2.3.2. Ukuran Perusahaan Menurut Machfoedz (1994), Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aset, total penjualan, market capitalized, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yang didasarkan kepada total asset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan kecil (small firm). Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total asset atau besar harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan
18
nilai logaritma total. Elton dan Gruber (1995) dalam Hartono (2000: 254), menyatakan bahwa perbedaan ukuran perusahaan menimbulkan risiko usaha yang berbeda secara signifikan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil, mereka juga merumuskan perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil, karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal sehingga lebih mudah untuk mendapatkan tambahan dana yang kemudian dapat meningkatkan profitabilitas.
Menurut Sudarmadji dan Sularto (2007) total aset dipilih sebagai proksi dari variabel ukuran perusahaan, ini dikarenakan total aset lebih stabil dan menunjukkan ukuran perusahaan dibandingkan kapitalisasi pasar dan penjualan yang sangat di pengaruhi oleh demand dan supply . Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dari besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktifitas perusahaan operasional. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasi operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, kemungkinan pihak kreditor tertarik menanamkan dananya keperusahaan.
(Napa dan Mulyady 1996 dalam Mardiana, 2005) mengemukakan bahwa perusahaan besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu dapat memungkinkan untuk perusahaan besar, tingkat leverage nya akan semakin besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan akan berpengaruh pada struktur modal dengan didasarkan pernyataan bahwa semakin besar suatu
19
perusahaan, ada kecendrungan menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar. Oleh karena itu, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012) menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, hal yang sama diungkapkan oleh Saputri dan Margaretha (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini tidak sependapat oleh penelitian yang dilakukan Nugroho (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan Joni dan Lina (2010) berpendapat bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
2.3.3. Operating Leverage Operating Leverage menurut Horne dan Wachowicz (1998) adalah persentase perubahan dalam laba operasional perusahaan (EBIT) akibat dari 1% perubahan dalam output (penjualan). Sedangkan menurut Riyanto (2001) adalah penggunaan aktiva atau operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Operating Leverage yang menguntungkan kalau pendapatan setelah dikurangi biaya variabel (Contribution to Fixed cost) lebih besar dari biaya tetapnya. Oleh sebab itu operating leverage adalah seberapa jauh perubahan tertentu dari volume penjualan berpengaruh terhadap laba operasi bersih. Dalam suatu perusahaan tingkat operating leverage pada suatu tingkat hasil akan ditunjukan oleh
20
perubahan dalam volume penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proporsional dalam laba atau rugi operasi.
Operating leverage memiliki arah hubungan yang positif berarti semakin besar EBIT maka akan berpengaruh terhadap struktur modal yang semakin besar. Pada dasarnya operating leverage terjadi pada saat perusahaan dalam usahanya menggunakan aktiva tetap yang menimbulkan biaya tetap, sehingga perusahaan perlu memperhatikan faktor operating leverage dalam membuat keputusan keuangan yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa operating laverage berpengaruh secara nyata terhadap struktur modal. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2006) bahwa jika hal-hal yang lain dianggap sama, perusahaan dengan operating leverage yang lebih sedikit memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerapkan leverage keuangan karena perusahaan tersebut akan memiliki risiko bisnis yang lebih kecil. Tingkat pengungkit operasi memiliki pengaruh terhadap risiko bisnis keseluruhan perusahaan. Untuk menurunkan risiko perusahaan yaitu dengan mengurangi penggunaan hutang.
Operating leverage timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya operasi tetap. Operating leverage mencerminkan pengaruh besarnya biaya tetap terhadap laba perusahan. Dalam suatu perusahaan tingkat operating leverage pada suatu tingkat hasil akan ditunjukkan oleh perubahan dalam volume penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak
21
proporsional dalam laba atau rugi operasi (Riyanto, 2001). Operating leverage dinyatakan signifikan terhadap struktur modal (Riyanto, 2001).
Penelitian terdahulu yang menyatakan operating leverage berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal adalah Winahyuningsih, Sumekar, dan Prasetyo (2011) sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sumani (2012). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Mediastuty (2003) menunjukkan bahwa Operating Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.
2.4. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Peneliti
Joni dan Lina (2014)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Variabel Independen Pertumbuhan aktiva Ukuran perusahaan Profitabilitas Risiko bisnis Deviden Struktur aktiva
Maidera Elsa Dwi Putri (2012)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada
Profitabilitas Struktur aktiva Ukuran
Hasil Penelitian Positif Signifikan Tidak berpengaruh Negatif signifikan Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Positif signifikan
Positif tidak signifikan Positif signifikan Positif
22
Perushaan Manufaktur Sektor Industri
perusahaan
signifikan
Negatif signifikan Positif signifikan Positif signifikan Tidak berpengaruh
Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI
Mei Ryanni Lutfi Bella Saputri dan Farah Margaretha (2014)
Faktor-faktor yang Memepengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Profitabilitas
Winahyuningsih, sumekar dan Prasetyo (2011)
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI
Pertumbuhan penjualan Profitabilitas
Analisis Struktur Modal dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indnesia
Kebijakan deviden Profitabilitas
Industry Effect on the Determinants of Unquoted SME’s Capital Structure
Profitabilita
Sumani (2012)
Hall et.al (2002)
Ukuran perusahaan Aset berwujud Pertumbuhan perusahaan
Operating leverage Struktur aktiva
Operating leverage Ukuran perusahaan Pertumbuhan perusahaan
Ukuran perusahaan Pertumbuhan penjualan Umur perusahaan
Positif signifikan Positif signifikan Positif signifikan Negatif signifikan
Positif signifikan Positif Signifikan Positif signifikan Negatif signifikan Negatif signifikan
Positif signifikan Positif Signifikan Positif signifikan Positif signifikan
23
Nurcahyo Nugroho (2014)
I Putu Arya Ditha Wardana dan Gede Mertha Sudiarta (2015)
Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, umur perusahaan terhadap struktur modal usaha mikro kecil dan menengah
Profitabilitas
Pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, resiko bisnis dan usia perusahaan terhadap struktur modal pada industri pariwisata di BEI 2011-2013
Likuiditas
Pertumbuhan penjualan Ukuran perusahaan Umur perusahaan
Ukuran perusahaan Resiko bisnis Usia perusahaan
Positif signifikan Positif signifikan Negatif signifikan Positif signifikan
Negatif signifikan Negatif signifikan Positif signifikan Negatif signifikan
2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
UMUR PERUSAHAAN
UKURAN
STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN OPERATING 2.5. Hipotesis LAVERAGE
Berdasarkan tujuan, landasan teori serta kerangka pemikiran teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
24
1.
Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hall et.al (2000) umur perusahaan berpengaruh positf signifikan terhadap struktur modal, penelitian yang sama dilakukan oleh Nugroho (2014). Namun tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardana dan Sudiarta (2015) dan Ramlall (2009) yang mengatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. H1: Umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
2.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012) menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, hal yang sama diungkapkan oleh Saputri dan Margaretha (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini tidak sependapat oleh penelitian yang dilakukan Nugroho (2014) yang mengatakan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan Joni dan Lina (2010) berpendapat bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal. H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
25
3.
Pengaruh Operating Leverage Terhadap Struktur Modal
Penelitian terdahulu yang menyatakan operating leverage berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal adalah Winahyuningsih, Sumekar, dan Prasetyo (2011) sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sumani (2012). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suranta dan Mediastuty (2003) menunjukkan bahwa operating leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. H3: Operating Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan data
3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diproleh dari data laporan tahunan (annual report) dari perusahaan makanan dan minuman dalam periode 2010-2014. Data bersumber pada Bursa Efek Indonesia (IDX) atau dapat dilihat pada situs resminya yaitu www.idx.co.id, buku, jurnal, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian sebagai upaya memproleh data yang valid.
3.1.2. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman. Dalam penelitian ini metode penentuan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:60). Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
27
1. Merupakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2014, jika perusahaan baru terdaftar padatahun tersebut atau delisting pada tahun tersebut maka perusahaan tidak dapat dijadikan sampel. 2. Mengeluarkan laporan keuangan tahunan lengkap dan telah diaudit oleh akuntan publik selama periode 2010-2014. 3. Tidak mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-turut selama periode tersebut. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dengan periode yang diteliti dari tahun 2010-2014 yang diambil dari Indonesia Capital Market Directory.
3.2. Definisi Operasional Variabel
3.2.1. Variabel Independen (X) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.2.1.1. Umur Perusahaan Umur perusahaan dalam penelitian ini menggunakan dari tahun perusahaan itu terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Owusa dan Ansah, 2000).
UMUR
= (Tahun Penelitian – Tahun Pendirian Perusahaan)
28
3.2.1.2 Ukuran Perusahaan (X2) Ukuran perusahaan adalah perusahaan yang mempunyai saham yang besar, dan setiap penambahan lembar sahamnya hanya berpengaruh kecil terhadap kemungkinan hilang kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan (Riyanto, 2001: 299). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan dihitung dengan rumus: SIZE Keterangan: SIZE Ln Total Aset
= Ln (TOTAL ASET)
= Ukuran perusahaan = Natural logaritma = Total aset perusahaan
3.2.1.3. Operating Leverage (X3) Operating leverage dalam hal ini merupakan rasio antara volume penjualan terhadap perubahan EBIT. Diukur dengan menggunakan Degree of Operating Leverage (DOL) (Weston & Copeland, 1996). % Δ EBIT DOL = % Δ Penjualan Keterangan : DOL EBIT %Δ
= Degree of Operating Leverage = % Laba Sebelum Pajak = % Perubahan Penjualan
3.2.2. Variabel Dependen (Y) Struktur modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2001: 22). Rasio stuktur modal dapat dihitung dengan rumus:
29
Hutang Jangka Panjang Struktur Modal
= Modal Sendiri
Keterangan: Struktur Modal Hutang Jangka Panjang Modal Sendiri
= Struktur modal perusahaan = Total hutang jangka panjang perusahaan = Total modal sendiri perusahaan
3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh antara umur perusahaan, ukuran perusahaan dan operating leverage terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer (software) SPSS versi 17.0 dan Microsoft Excel 2007. Berikut adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:
3.3.1. Statistik Deskriptif Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan untuk memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi bak secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum (Ghozali, 2011: 19).
30
3.3.2. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik untuk memenuhi sifat estimasi regresi. Maka uji yang dilakukan meliputi:
3.3.2.1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal (tidak menceng ke kiri atau ke kanan). Hal ini juga dinyatakan Imam (2005: 110) bahwa data harus memilikidistribusi normal. Salah satu uji yang bisadigunakan untuk menguji normalitas data adalahKolmogorof-Smirnov test. Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. >alpha (Suliyanto, 2011: 75).
3.3.2.2. Uji Multikolinearitas Tujuan uji multikolinieritas adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar-variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinearitas (Multiko). Ghozali (2011:106) mengukur multikolinieritas dapat dilihat dari nilai TOL (Tolerance) dab VIF (Varian Inflation Factor). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian multikolinieritas adalah:
31
a) Ho: VIF > 10, terdapat multikolinieritas b) H1: VIF < 10, tidak terdapat multikolinieritas
3.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas, yang bertujuan untuk mengetahui terjadinya varian tidak sama untuk variabel bebas yang berbeda. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat sebaran titik pada grafik scatterplot dari grafik scatterplot jika terlihat titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
3.3.2.4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson, dasar pengambilan keputusan ada tidaknya gejala autokorelasi adalah (Ghozali, 2011:111)
32
Tabel 3.1 Tabel DW Hipotesis nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi , positif atau negatif
Keputusan Tolak No desicison Tolak No desicison Tidak ditolak
Jika 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4 - dl < d < 4 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl du < d < 4 - du
3.4. Uji Hipotesis Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 akan diperoleh keterangan atau hasil Uji F untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut:
3.4.1. Uji-F Menurut Nachrowi & Usman (2006: 17) Uji-F digunakan untuk menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi tersebut dapat diketahui secara bersama. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk mempengaruhi variabel dependen secara simultan atau tidak, dengan kriteria pengujian tingkat signifikan α = 0,10. Kriteria penilaiannya sebagai berikut: Jika nilai signifikan < 0,10 berarti terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, jika nilai signifikan > 0,10 berarti tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Kemudian membandingkan F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung >F tabel maka hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat secara bersamasama.
33
Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) melalui bantuan program SPSS versi 17.0. Dari hasil output SPSS, uji-F dapat dilihat nilai F pada tabel ANOVA. Pengujian ini dilakukan dengan uji-F pada confident level 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) 10% dengan ketentuan degree of freedom (df1) = k–1, degree of freedom (df2) = n-k.
3.4.2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dengan variabel independen. Tujuan regresi linier berganda adalah memprediksi besar variabel tergantung (dependent variabel) menggunakan data dari dua atau lebih variabel bebas (independent variabel) yang sudah diketahui besarnya. Bila hanya ada satu variabel dependen dan satu independen, disebut analisis regresi sederhana. Sedangkan apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena menggunakan tiga variabel bebas yaitu umur perusahaan (X1), ukuran perusahaan (X2), operating leverage (X3) serta satu variabel terikat yaitu struktur modal yaitu DER (Y), maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
34
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + e
Keterangan : Y = Struktur Modal α = Intercept βX1 = Umur Perusahaan βX2 = Ukuran Perusahaan βX3 = Operating Leverage e = Tingkat kesalahan atau gangguan (Error) 3.4.3. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R Square berada diantara 0 – 1, semakin dekat nilai R2 dengan 1 maka garis regresi yang digambarkanmenjelaskan 100% variasi dalam Y. Sebaliknya, jika nilai R2 sama dengan 0 atau mendekatinya maka garis regresi tidak menjelaskan variasi dalam Y (Ghazali, 2011: 97).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil uraian pengaruh umur perusahaan, ukuran perusahaan, operating leverage terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian secara persial menunjukkan bahwa: a) Hipotesis pertama (H1) didukung yang berarti bahwa perusahaan yang lebih lama berdiri lebih mudah memperoleh pinjaman dari pada perusahaan yang baru berdiri karena bank memiliki data keteptan membayar hutang perusahaan. b) Hipotesis kedua (H2) tidak didukung yang berarti bahwa perushaan besar belum tentu mempunyai akses yang lebih mudah untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. c) Hipotesis ketiga (H3) didukung yang berarti bahwa perusahaan mempunyai DOL yang tinggi, tingkat penjualan yang tinggi akan menghasilkan pendapatan yang tinggi.
51
2. Hasil dari determinasi R2 diperoleh hasil 0.225. Hal ini berarti bahwa struktur modal dapat dijelaskan oleh umur perusahaan, ukuran perusahaan, operating leverage sebesar 22.5%, sedangkan sisanya 77.5% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model misalnya, struktur aktiva, profitabilitas, tingkat pertumbuhan penjualan, sikap manajemen, kondisi internal perusahaan dan pajak.
5.2.
Keterbatasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:
Populasi pada penelitian ini hanya menggunakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2010-2014.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya umur perusahaan, ukuran perusahaan, operating leverage sehingga tidak dapat memprediksi indikator lainnya.
5.3.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
52
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, perusahaan harus memperhatikan atau memperhitungkan struktur modal perusahaan. Apakah perusahaan tersebut dibiayai dengan hutang atau laba sendiri berupa laba ditahan.Apabila perusahaan menggunakan modal sendiri berarti perusahaan memperoleh laba yang baik maka perusahaan bisa mengunakan modal internal untuk memenuhi struktur modalnya. Apabila struktur modal menurun, dengan ini perusahaan bisa meningkatkan jumlah aktiva perusahaan melalui penggunaan hutang jangka panjang, Maka hal ini dapat meningkatkan struktur modal.
2. Bagi peniliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal seperti stabilitas penjualan, tingkat pertumbuhan, pajak, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia. 1999. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Andi Offset. Bridgham, Eugene F. Dan Houston, Joel F., 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi kesepuluh. Salemba Empat: Jakarta. 1998. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Penerjemah Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat. Jakarta. 2001. Manajemen Keuangan,Edisi 8,Edisi Indonesia. Jakarta : Erlangga. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. Eugene F and Louis C. Gapenski. 1999. Financial Management Theoru and Practice, Edisi Kesembilan. New York : The Dryden Press. Agustiawan, 2009. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Skripsi SI. Universitas Riau. Ambarwati, Sri. 2010. Manajemen Keuangan lanjutan. Cetakan Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Fazzari, S. M., Hubbard, R. G. & Petersen, B. C. (1988). Financing constraints and corporate investment. Brookings Papers on Economic Activity 1, 141–206. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS 19. Semarang : Univ. Diponegoro. Hall, Graham Patrick Hutchinson, and Nicos Michaelas. 2000. Industry Effect on the Determinants of Unquoted SME’s capital structure. International Journal of the Economic of Business Vol,7 No.3. Hartono, Jogianto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua, Yogyakarta: BPFE UGM.
Hasan, Mudrika Alamsyah. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mepengaruhi Struktur Modal (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Tepak Manajerial Magister Manajemen Unri. Vol. 6 No.6 November. Horne, Jmes C Van dan Wachowicz, John M. 1998. Perinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Alih Bahasa : Heru Sutojo, Buku dua, Edisi Kesembilan, Erlangga, Jakarta. Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan Buku 1, Edisi keempat. BPFE, Yogyakarta. Indrajaya, Glen; Herlina, dan Rini Setiadi. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Jurnal Ilmiah Akuntansi No.6 Tahun ke-2 Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. No. 2 Agustus 2010 : 81-96. Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana. Machfoedz, M. 1994. Financial Rations Analysis and the Earnings Changes in Indonesia. Gadjah Mada University Business Review 7. Mardiana. 2005. Manajemen Produksi. Jakarta: Penerbit badan penerbit IPWI. Margaretha, Farah & Ramadhan, Aditya Rizky. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 No. 2 Agustus : 119-130. Megginson, W.L. (1997). Corporate Finance Theory. Reading, MA : AddisonWesley Educational Publishers, Inc. Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan, Edisi 10. Yogyakarta : Liberti. Nachrowi dan Usman. 2006. Pendekatan Populerdan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomidan Keuangan. Jakarta : LP-FEUI Nugroho, Asih Suko. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode Tahun 1994-2004. Thesis, Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Nugroho, Nur Cahyo. 2014. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan terhadap Struktur Modal Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kerajinan Kuningan Di Kabupaten Pati. Manajemen Analysis Journal 3(2)(2014).
Owusu, Stephen dan Ansah. 2000.timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence Fram the Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Business. Vol 30, Pp.241. Prabansari, Yuke dan Kusuma, Hadri. 2005. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi struktur Modal Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Manajemen, h:1-15. Putri, Meidera Elsa Dwi. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen, Volume 01, No.01, September 2012. Rahmat, Eli Handayani. (2010). Pengaruh Struktur Aset, Profitabilitas, Operating Leverage, dan tingkat pertumbuhan terhadap sruktur modal pada perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI. Skripsi S1. Universitas Airlangga. Ramlall, Indranarain. 2009. Determinant of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms Under Specificity of Leverage: Looking for a Modified Pecking Order Theory. International Research Journal of Finance and Economics,31 (31), pp: 83-92. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat. BPFE, Yogyakarta. 2008. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Rodoni, Ahmad dan Ali, Herni. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Mitra Wacana Media, Jakarta. dan Indoyama, Nasaruddin. 2007. Modul Manajemen Keuangan. Jakarta. dan Maratush, Sholihah. 2006. Pengujian Empiris Balance. Saputri, Mei Ryanni Lutfi Bella dan Margaretha, Farah. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Vol. 1. No.1.Febuari 2014: Hal 1-21. Seftianne, 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13. No.1 April 2011: 39-56. Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Sularto, Lana. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceding PESAT, vol 2 Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sukardi, David dan Herdinata, Christian. 2009. Manajemen Keuangan Bases On Empiritical Research. Surabaya. Sumani dan Rachmawati, Lia. 2012. Analisis Struktur Modal dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Emas, Vol 06, No.01, November 2012. Supeno, Bambang. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Tepak Manajemen Bisnis. Vol. 1. No. 1 Januari. Syafi’I, Imam.2013. Karakteristik Perusahaan Dan Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Makanan-Minuman. Media Mahardika, 11(3), h:1-30 Wardana, I Putu Arya Ditha dan Sudiarta, Gede Mertha 2015. Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Resiko Bisnis dan Usia Perusahaan terhadap Struktur Modal Industri Pariwisata di BEI 2011-2013. E-jurnal Manajemen Unud, Vol.4 No.6.2015:1701-1721. Wardani, Hesti Kusuma. 2011. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. Skripsi S1. Universitas Gunadarma. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta : Binarupa Aksara. Winahyuningsih, Panca dan Kertati Sumekar, Hanar Prasetyo. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di BEI. Skripsi. Universitas Muria Kudus. Yovin, Devi dan Ni Putu Santi Suryatini. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Vol: 1 no 2.