Jurnal Skripsi Da’i Hudaya
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI
PENGARUH TRUST IN BRAND TERHADAP BRAND LOYALITY DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN LOYALITAS KONSUMEN AIR MINUM MINERAL AQUA ( PT. Tirta Investama Tbk ) Disusun Oleh :
Nama
: Da’i Hudaya
NPM
: 11206131
Jurusan
: Manajemen
Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE,M.SI
1
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya PENGARUH TRUST IN BRAND TERHADAP BRAND LOYALITY DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN LOYALITAS KONSUMEN AIR MINUM MINERAL AQUA (Studi kasus: Pubo Gadung, Jakarta Timur) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara empirik pengaruh dari variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic , dan consumer – brand characteristic terhadap brand loyalty. Merek yang diteliti adalah merek air minum Aqua, yang respondennya diambil dari para pengguna air minum Aqua yang ada di Pulogadung. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data, metode metode analisis data, dan model analisis deskritif yang mana di gunakan kesemuanya untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas obyek pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Pengaruh variabel trust in a brand terhadap brand loyalty adalah sebesar 0,602 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Sebaliknya, secara parsial pengaruh variabel trust in a brand adalah sebagai berikut. Pertama brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,47 1 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000, di mana brand characteristic berpengaruh dominan terhadap brand loyalty. Kata kunci: trust in a brand, brand loyailty TRUST IN A BRAND EFFECT TO BRAND LOYALITY IN ORDER TO KEEP THE LOYALITY OF AQUA DRINK WATER CUSTOMERS (Study case: Pubo Gadung, East Jakarta) ABSTRACT This research is aimed to study empirically the effect of trust in a brand variable which includes brand characteristic, company characteristic and consumer – brand characteristic to brand loyalty. The mark being researched is drink water of Aqua of which respondents are take from the use of Aqua drink water in Pulogadung. This research are focus on collecting data’s. Analytical process and also using descriptive analytical models in order to get the clear vision about the research it self. The result of this research shows that simultaneous and partial variable of trust in a brand have significant effect to brand royalty. The effect of trust in a brand to brand royalty is 0,602 with significance level of 0.000. While partially, the effect of trust in a brand variable is as follows: first, the brand characteristic has significant effect to brand loyalty with beta coefficient of 0,471 with significance level of 0.000, where brand characteristic has dominant effect to brand loyalty. Key words: trust in a brand, brand loyalty
2
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya memiliki karisma, merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu, selain tentunya juga harus mempunyai kredibilitas. Agar tampil menjadi yang terbaik, tentu suatu merek harus terlihat seksi di pasar hingga mampu membuat konsumen tertarik membelinya. Agar terlihat seksi, merek tersebut harus memiliki costumer value jauh di atas merek-merek yang lain. Selain itu, harus mampu meningkatkan keterlibatan emosi pelanggan sehingga pelanggan mempunyai ikatan dan keyakinan terhadap merek tersebut. Sebagai salah satu produsen air minum terbesar dan pertama di Indonesia, tentu Aqua tidak menghendaki para pelanggannya beralih ke produk lain. Oleh sebab itu, tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna air minum masih tetap setia untuk selalu mengkonsumsi air minum Aqua. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan bahwa Aqua merupakan air minum terbaik. Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh perusahaan air mineral Aqua sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang telah dilakukan oleh PT Tirta Investama untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen. Inovasi t er s e b u t b e r u p a s e l al u m e l ak u k a n pengembangan dan diversifikasi terhadap produk Aqua serta membangun aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone untuk memperkuat pasar. Melihat kenyataan dan permasalahan yang ada peneliti tertarik untuk mengambil judul: P EN G A R U H T R U S T I N B R A ND TERHADAP BRAND LOYALITY D A L A M U P A Y A MEMPERTAHANKAN LOYALITAS KONSUMEN AIR MINUM MINERAL AQUA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada, terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan harus m am p u me mp er t ah an k an l o y al it as pelanggan. Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek – merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai tinggi karena ada brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek tersebut. Dari komunikasi, merek bisa menjanjikan sesuatu bahkan lebih dari janji, merek juga mensinyalkan sesuatu (brand signaling). Merek akan mempunyai reputasi jika ia memiliki kualitas dan karisma. Agar 3
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya dan secara sukarela merekomendasikan produk perusahaan pada para kerabatnya." Pengertian Konsumen (consumer) Black’s Law Dictionary: “One who consumers, individuals who purchase, use, maintain and dispose of product and services” artinya: “seseorang yang mengkonsumsi, individu yang membeli, menggunakan, memelihara dan menggunakan/ menghabis dari produk dan jasa” Pengertian Merek (Brand) Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal ter s ebu t, y ang dimak su dk an untu k mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Loyalitas konsumen Menurut Griffin (2002:31) Pelanggan yang loyal adalah orang yang: 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Membeli antar lini produk dan jasa 3. Mereferensikan kepada orang lain Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Aaker (1996 : 8) mendefinisikan brand lo y a l t y s e b a g ai “ A m e a su re o f t h e attachment that a costumer has a brand “. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan. Kepercayaan terhadap Merek (Trust In a Brand) Menurut Lau dan Lee (1999 : 44 ), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga factor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen Tahap-tahap Loyalitas
(Studi kasus: Pulo Gadung, Jakarta Timur) 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. (1) A p a k a h variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer - brand characteristic secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua ? (2) A p a k a h variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua serta variabel mana yang berpengaruh dominan ? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut. (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara bersama-sama variabel brand characteristic, co mp a n y ch a ra cte r isti c , da n consumer – brand characteristic ter h a d ap b r a n d l o y a l ty p ad a konsumen air minum Aqua. (2) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic terhadap brand loyalty pada konsumen air minum Aqua serta variabel yang dominan berpengaruh. 1.5 Kerangka Pemikiran Pengertian loyalitas Menurut Lovelock, "Loyalitas sebagai kemauan pelanggan untuk terus mendukung sebuah perusahaan dalam jangka panjang, membeli dan menggunakan produk dan jasanya atas dasar rasa suka yang ekslusif 4
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya 1. 2. 3. 4.
Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek Konoktif Aspek Tindakan
seorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. 2.4 Loyalitas konsumen Loyalitas konsumen pada suatu toko didasari oleh motif langganan (patronage motive). Dalam hal ini konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penjual tertentu. Menurut Griffin (2002:31) Pelanggan yang loyal adalah orang yang: 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Membeli antar lini produk dan jasa 3. Mereferensikan kepada orang lain 2.5 Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Mowen (2002 : 109) mengemukakan bahwa loyalitas dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan dengan proporsi pembelian.
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Pengertian loyalitas Menurut Aaker, ”Loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek.” Aaker menambahkan, suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas, terutama untuk perilaku kebiasaan (habitual behavior), adalah memperhitungkan pola-pola pembelian aktual. Diantara ukuran-ukuran yang digunakan adalah : laju pembelian ulang, persentase pembelian dan jumlah merek yang dibeli. 2.2 Pengertian Konsumen (consumer) Banyak negara secara tegas menetapkan siapa yang disebut sebagai konsumen dalam perundang-undangannya, konsumen dibatasi sebagai "setiap orang yang membeli barang yang disepakati, baik menyangkut harga dan cara-cara pembayarannya, tetapi tidak termasuk mereka yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau lain-lain keperluan komersial (Consumer protection Act No. 68 of 1986 Pasal 7 huruf C). 2.3 Pengertian Merek (Brand) Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal ter sebu t, yang dimak su dkan untu k mengidentifikasi barang atau jasa dari
Dharmmesta (1999) Lo yalitas merek harus dikembangkan mencakup semua aspek psikologis secara total agar tidak mudah berubah, yaitu aspek kognitif, afektif, konatif dan tind a ka n 2.6 Kepercayaan terhadap Merek (Trust In a Brand) Menurut Lau dan Lee (1999 : 44 ), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga factor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data (1) Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan pertanyaan langsung kepada para responden dan pihak yang berkompeten 5
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya dalam penelitian. Wawancara dilakukan dengan metode angket yang berisi berbagai pertanyaan tentang variable penelitian.. Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuisioner kepada para calon responden khususnya pengguna air minum Aqua pada tempat-tempat penjualan air minum Aqua. (2) Observasi Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dalam mengumpulkan informasi penelitian. Observasi dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen, arsip-arsip, baik yang berupa laporan maupun catatan yang tersedia pada perusahaan. 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Metode Suksesif Interval Sebelum melakukan analisis regresi berganda, tahap awal yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan metode suksesif interval. Metode suksesif interval berfungsi untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Suatu daftar pertanyaan biasanya menghasilkan data ordinal misalnya dengan skala likert di mana tidak menunjukkan perbandingan antarjawaban secara nyata. Dengan data interval perbandingan antara jawaban yang sebanarnya akan terlihat tajam sehingga selanjutnya dapat diolah untuk memperoleh suatu nilai jawaban responden. 3.2.2 Uji Asumsi Regresi Berganda a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan dan ke kiri.
b.Uji Multikolinieritas Adanya multikolinieritas merupakan p el a n g g a r an d a l am as u ms i k l asi k . multikolinieritas maksudnya tidak boleh terjadi hubungan antarvariabel bebas (independent). Untuk mendeteksi gej ala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan besaran VIF (Variance Influence Faktor ) dan angka toleran. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol apabila mempunyai nilai VIF lebih kecil daripada 10 dan angka tolerance mendekati 1 (Santosa, 2000 : 206). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001 : 69). d.Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antarvariabel bebas dalam penelitian. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai Durbin – Watson test. Apabila nilai Durbin – Watson test mendekati nilai 2, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada variabel bebas. 3.2.3 Analisis Regresi Berganda Model regresi digunakan untuk mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linier antara variabel brand loyalty dengan variabel brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic.
6
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya Adapun model persamaan regresi yang dapat diperoleh dalam analisis ini adalah : Y = f30+ f31 X1 + f32 X2 + f33 X3 + e Keterangan: Y = Brand Loyalty f30 = Constanta f31f32f33 = Koefisien Regresi X1 = Brand characteristic X2 = Company characteristic X3 = Consumer-brand characteristic BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel keputusan brand loyalty, brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic berdistribusi normal. 4.3.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas diperlukan untuk men geta h ui ad a t id ak n y a v ari ab el independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi apabil a pada Variabel terdapat pasangan Variabel bebas yang saling berhubungan satu sama lain. Suatu regresi terdeteksi terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF menjauhi 1 atau tolerance menjauhi 1 pada output coefficient.
4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam pengujian ini pernyataan dapat dikatakan v alid apabila nilai cronbach ’s alpha if item deleted ≤ cronbach ’s alpha. Nilai cronbach ’s alpha if item deleted dan corrected item-total correlation harus positif. Apabila nilai negatif maka pernyataan atau variabel tersebut harus dihilangkan dan dilakukan perhitungan ulang sampai seluruhnya menghasilkan nilai positif. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau hand al jika memberikan nilai cronbach alpha di atas 0,6 4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk m en g et ah u i a p ak a h p o p u l a si d at a berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov -Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.
Terlihat pada coefficient, Brand Characteristic memiliki nilai VIF sebesar 1,106 dan Company Characteristic sebesar 1,100, variabel Consumer-Brand Characteristic memiliki nilai VIF sebesar 1,013. Ke tiga variabel tersebut mempunyai nilai VIF dan tolerance mendekati 1 sehingga model regresi tidak terdapat multikolinearitas. 4.3.3 Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya kesamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gej ala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan. Grafik Scatterplot di atas menunjukkan kelayakan model regresi, terlihat titik-titik sebaran data residual tidak membentuk pola tertentu. Model regresi yang dihasilkan memiliki kelayakan untuk digunakan dan tidak terdeteksi adanya heteroskedastisitas
Dari hasil diatas, pada kolom Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk brand loyalty sebesar 0,266 untuk brand characteristic sebesar 0,136 untuk company characteristic sebesar 0,5 16 dan untuk consumer – brand characteristic sebesar 0,063 Karena 7
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya sehingga memenuhi persyaratan asumsi klasik. 4.3.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya auto korelasi dalam model regresi. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Durbin – Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin – Watson mendekati 2, maka dapat dinyatakan bah wa d ata pengamatan di antara variabel bebas tersebut tidak memiliki autokorelasi. Berdasarkan tabel 4.3.4. dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 2,040. Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati nilai 2. Jadi, disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi di antara variabel bebas dalam penelitian. 4.4 Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model matematis analisis regresi linear berganda. Sesuai dengan hasil analisis pada Tabel 4.4 secara matematis model tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut : Y = 1,607 + 0,527X1 + 0.23 8X2 + 0.202X3 Keterangan : Y = Brand Loyalty X1= Brand characteristic. X2= Company characteristic X3= Consumer-brand characteristic. Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : - Konstanta sebesar 1,607 artinya jika Brand characteristic (X1), Company characteristic (X 2), dan Consumerbrand characteristic (X 3 ), nilainya adalah 0, maka Brand Loyalty (Y) nilainya adalah 1,607.
- Koefisien r egr esi variabel B ran d characteristic (X1) sebesar 0,527 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan variabel Brand characteristic me n g a l a m i k e n a i k an 1 % , m a k a keputusan konversi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 5,27%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel Brand characteristic dengan Brand Loyalty, semakin naik variabel Brand characteristic maka semakin meningkat Brand Loyalty. - Koefisien regresi variabel Company characteristic (X2) sebesar 0,238 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan variabel Company characteristic mengalami kenaikan 1%, maka Brand Loyalty (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 2,38%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel Company characteristic dengan Brand Loyalty, semakin naik variabel Company characteristic maka semakin meningkat Brand Loyalty. - Koefisien regresi variabel Consumerbrand characteristic (X3) sebesar -0,202 artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan variabel Consumerbrand c haracteristic mengalami kenaikan 1%, maka keputusan konversi (Y) akan mengalami penurunan sebesar 2,02%. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara variabel Consumer-brand characteristic dengan keputusan konversi, semakin naik variabel Consumer-brand characteristic maka semakin menurun Brand Loyalty. 4.4.1 Analisis Korelasi Gand a (R) Analisis ini digunakan untu k mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Menurut Sugiyono (2007) dalam (Duwi Priyatno, 8
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya 2008:78), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 – 0,199 = sangat rendah 0,20 – 0,3 99 = rendah 0,40 – 0,599 = sedang 0,60 – 0,799 = kuat 0,80 – 1,000 = sangat kuat Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R sebesar 0,644. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan kuat antara (brand characteristik, company characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic) terhadap brand loyalty. 4.4.2 Analisis Determinasi Uji koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Menurut Santoso (2001) dalam (Duwi Priyatno, 2008:81), bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Berdasarkan tabel 4.4.2 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,350 atau 35%. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu (brand characteristik, company characteristic, dan ConsumerBrand Characteristic) mampu menjelaskan variabel dependen yaitu brand loyalty sebesar 35% sedangkan sisanya (100%-35% = 65%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 4.5 Uji Hipotesis Uji hipotesis ini dimaksudkan untuk mengetahui jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berikut hasil pengujian uji hipotesis yang terdiri dari Uji F dan Uji t yang dibantu program SPSS: 4.5.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2, X3,
X4.. . .Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah variabel independen (brand characteristik, company characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic) dapat secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (brand loyalty). Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan nilai F hitung sebesar 18.797 dengan signifikansi adalah 0,000. Dengan tingkat signifikansi α = 5%, df 1 (jumlah variabel 1) atau 4-1 = 3, dan df 2 (n-k-1) atau 1004- 1 = 95 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen), hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 2,699 (dicari di Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik =finv (0.05,4,125)). Nilai F hitung > F tabel (18,797 > 2,699) dan nilai sig < alpha (0,05), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah Ho ditolak yang berarti ada pengaruh secara signifikan antara brand characteristik, company characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic secara bersama-sama terhadap Brand Loyalty. 4. 5. 2 U j i K oef is i en R egr es i Secara Parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen (X1, X2, X3, X4 Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel independen (Y). Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah variabel brand characteristik, company characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic dapat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Brand Loyalty. Berikut ini adalah analisis dari uji t masing-masing variabel : 1 .Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta sebesar 1,607 dengan t hitung sebesar 2,994 dan nilai sig sebesar 0,004 Brand Characteristic adalah sebesar 0,527 dengan nilai t hitung 5,526 dan nilai sig sebesar 0,000. Nilai t tabel 9
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya dalam uji ini dapat dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 1004-1 = 95 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar ± 1,984 (dicari di Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,125)). Jika dibandingkan antara nilai t hitung variabel Brand Characteristic dengan t tabel terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel (5.526>1,984) dan nilai sig sebesar 0,000 < alpha (0,05) maka kesimpulannya adalah Ho ditolak yang berarti variabel Brand Characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty. 2.Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta sebesar 1,607 dengan t hitung sebesar 2,994 dan nilai sig sebesar 0,004. Variabel Company Characteristic adalah sebesar 0,238 dengan nilai t hitung 2.453 dan nilai sig sebesar 0,016. Nilai t tabel dalam uji ini dapat dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100-4-1 = 95 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel ind epend en ). Deng an pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar ± 1,984 (dicari di Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,125)). Jika dibandingkan antara nilai t hitung variabel Company Characteristic dengan t tabel terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel (2.453>1,984) dan nilai sig sebesar 0,016< alpha (0,05) maka kesimpulannya adalah Ho ditolak yang berarti variabel Company Characteristic secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty. Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta sebesar 1,607 dengan t hitung sebesar 2,994 dan nilai sig sebesar 0,004. Variabel Consumer-Brand Characteristic adalah sebesar -0,202 dengan nilai t hitung -2,274 dan nilai sig sebesar .025025. Nilai t tabel dalam uji ini dapat dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 100-4-1 = 95 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah var iab el i nd ep end en) . De ng an pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar ±1,984 (dicari di Ms.Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,125)). Jika kita bandingkan nilai t hitung variabel Consumer-Brand Characteristic dengan t tabel terlihat bahwa nilai -t hitung > -t tabel (-2,274 < 1,984) dan nilai sig sebesar 0,025 < alpha (0,05), maka kesimpulannya adalah Ho ditolak yang berarti variabel Consumer-Brand Characteristic secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Brand Loyalty. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian setelah diolah dengan menggunakan alat analisis yang digunakan dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Secara bersama-sama variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic (X1), company characteristic (X2), dan consumerbrand characteristic (X3) mempengaruhi brand loyalty. Besarnya pengaruh variabel trust in a brand tersebut adalah 18.797 dengan tingkat signifikan 0.000. (2) Secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, 10
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya company characteristic, dan consumer – brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Brand characteristic (X1) secara signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,471 dengan tingkat signifikan 0.000, company characteristic (X2) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar 0,208 dan tingkat signifikan 0,016, dan consumer – brand characteristic (X3) cukup signifikan berpengaruh terhadap brand loyalty dengan koefisien beta sebesar -0,186 dan tingkat signifikan 0.025. Dari ketiga variabel trust in a brand tersebut brand characteristic yang berpengaruh dominan terhadap brand loyalty.
5.2 Implikasi PT Tirta Investama khususnya divisi distribusi sebaiknya senantiasa mempertahankan dan meningkatkan brand characteristic. Hal ini disebabkan oleh variabel brand characteristic merupakan variabel yang paling kuat dan dominan berpengaruh terhadap brand loyalty dan variabel tersebut dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan. Upaya peningkatan kepercayaan konsumen terhadap brand characteristic tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan intensitas kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat sehingga citra dan kredibilitas perusahaan dapat terus terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999. “Consumers Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty”. Journal of Market Focused Management.
Aaker A David. 1997. Ekuaitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama. Blackstone, Elena Delgado and Jose Lius Manuera – Aleman. 2001. “Brand Trust In Context of Consumer Loyalty”. European Journal of Marketing . Vol 35 (11/12).
Mowen. John C / Michael Minor. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rangkuti, Fredddy. 2002 The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek . Jakarta: Gramedia Pustaka.
Darmmesta, Basu Swasta. 1999. “Loyalitas Pelanggan. Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan bagi Peneliti”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14/3: 73-88.
Sakaran Uma. 1992. Research Methods for Business, A Skill Building Approach. Second Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.
Gu j ar ati, Damo dar N . 19 9 5. B a si c Econometric. Third Edition. New York: McGr aw – Hill B o ok C o mp any.
Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.
Irawan, Handi. 2003. Indonesian Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Alex Media Computindo.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Kotler Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo.
Tjiptono, Fandi. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. 11
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya Lampiran 2 Tabel : 4.3.1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Brand Loyalty 100
N
ConsumerBrand Brand Company Characteristic Characteristic Characteristic 100
100
13.60
13.53
14.80
11.38
2.958
2.921
2.708
2.112
.100 .100
.112 .112
.082 .081
.131 .131
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
-.074 1.004
-.073 1.120
-.082 .817
-.108 1.314
Asymp. Sig. (2-tailed)
.266
.163
.516
.063
a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation Absolute Positive
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 3
Tabel: 4.3.2 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Brand Characteristic Company Characteristic Consumer-Brand Characteristic
Tolerance
VIF
.905 .909
1.106 1.100
.987
1.013
a. Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Output SPSS
12
100
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya Lampiran 4 Tabel: 4.3.4 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R .602a
Adjusted R Square R Square .363 .343
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
2.397
2.040
a. Predictors: (Constant), Consumer-Brand Characteristic, Company Characteristic , Brand Characteristic b. Dependent Variable: Brand Loyalty Lampiran 5 Tabel: 4.4 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
1
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model (Constant) Brand Characteristic Company Characteristic Consumer-Brand Characteristic
t 2.994
Sig. .004
1.607
.537
.527
.095
.471
5.526
.000
.238
.097
.208
2.453
.016
-.202
.089
-.186
-2.274
.025
a. Dependent Variable: Brand Loyalty Lampiran 6 Tabel 4.4.1 Analisis Korelasi Ganda (R) Model Summaryb Model 1
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square a .370 .350 .66220 .608
a. Predictors: (Constant), Consumer-Brand Characteristic , Company Characteristic, Brand Characteristic b.Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Output SPSS
13
Jurnal Skripsi Da’i Hudaya Lampiran 7
Tabel 4.4.2 Analisis Determinasi Model Summaryb Model 1
R .608a
Adjusted R Square R Square .370 .350
Std. Error of the Estimate .66220
a. Predictors: (Constant), Consumer-Brand Characteristic , Company Characteristic, Brand Characteristic b.Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Output SPSS Lampiran 8 Tabel 4.5.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 24.728
df 3
42.097
96
66.826
99
Mean Square F 8.243 18.797
Sig. .000a
.439
a. Predictors: (Constant), Consumer-Brand Characteristic , Company Characteristic, Brand Characteristic b. Dependent Variable: Brand Loyalty Sumber: Output SPSS Lampiran 9 Tabel 4.5.2 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1 (Constant) Brand Characteristic Company Characteristic Consumer-Brand Characteristic
B
Std. Error
Beta
1.607 .527
.537 .095
.238 -.202
.471
t 2.994 5.526
Sig. .004 .000
.097
.208
2.453
.016
.089
-.186
-2.274
.025
a. Dependent Variable: Brand Loyalty
14