PENGARUH TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA KELURAHAN DINOYO KOTA MALANG Oleh: N. Rachma*) dan Adan Firmansah**) Abstract This study aimed to determine the effect of trust in a brand to brand loyality In Drinking Water Consumer Aqua Dinoyo Malang. The variables are characteristics of the brand (X1), kerakteristik company (X2) and the characteristics of the consumer brand (X3) and brand loyalty (Y). The population is 2592 households. Moderate sample collection technique using purposive sampling and using the formula Arikunto number was 158 respondents. The method of data analysis performed using multiple linear regression, with results showing that the F table in this study is equal to 2.300 and F obtained for 138.587 counted so from the above calculations can be seen that Fhitung> F table and the value of the brand characteristics thitung (7.885), kerakteristik companies (2.057) and the characteristics of the consumer brand (7.628) while TTable 1.9845 Based on the results of t-test it can be seen that the partial characteristic variables brands, kerakteristik companies, consumer brand characteristics significantly influence brand loyalty. Keywords: Brand Characteristics, Kerakteristik Company, Brand Characteristics and Brand Loyalty
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu, upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru (Sheth & Mittal dalam Tjiptono, 2005:387). Loyalitas merek dapat dipandang sebagai komitmen internal dalam diri konsumen untuk membeli dan membeli ulang suatu merek tertentu meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, loyalitas merek dapat menjadi asset strategis bagi perusahaan. Pelanggan yang loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek yang lain, apapun yang terjadi dengan merek tersebut. Bila loyalitas pelanggan terhadap suatu merek meningkat, kerentanan kelompok dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi. Total penjualan AMDK di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari Rp 3 triliun per tahun. Dari angka tersebut, ternyata merek Aqua dan VIT menguasai pangsa pasar 45%, lalu sebesar 30% oleh merek-merek lain, yaitu AdeS, Total, Club 2-Tang, dan Oasis. Sementara itu, 25% lainnya diperebutkan oleh ratusan merek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
1
Aqua merupakan produsen air minum terbesar pertama di Indonesia. Tentu Aqua tidak menghendaki para pelanggannya beralih ke produk lain. Oleh sebab itu, tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna air minum masih tetap setia untuk selalu mengkonsumsi air minum Aqua. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan bahwa Aqua merupakan air minum terbaik. Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh perusahaan air mineral Aqua sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang telah dilakukan oleh PT Tirta Investama untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen. Inovasi tersebut berupa selalu melakukan pengembangan dan diversifikasi terhadap produk Aqua serta membangun aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone untuk memperkuat pasar (www.wartaekonomi.com). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah variabel Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara simultan terhadap brand loyalty? 2. Apakah variabel Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap brand loyalty? 1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara simultan terhadap brand loyalty 2. Untuk mengetahui pengaruh Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap brand loyalty. 1.4 Kontribusi Penelitian 1. Hasil peneilitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan manajemen dalam melakukan ekspansi pemasaran produk AMDK Aqua. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Merk (Brand) Brand atau merek adalah janji penjual untuk menyampaikan kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli (Kotler dan Armstrong,1997:56). Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara atau bunyi yang mensimbolisasikan produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut . menyatakan bahwa produk adalah sesuatu yang dibuat di dalam pabrik, merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen. Produk dapat ditiru pesaing, merek adalah unik lau dan Lee dalam riana (2002:234).
2
|
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
American Marketing Association mendefinisikan brand sebagai nama, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2002 : 221). 2.2 Kepercayaan Terhadap Merek (Trust In a Brand) Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas mendefenisikan kepercayaan terhadap merek atau brand trust sebagai kemauan dari rata-rata konsumen untuk bergantung kepada kemampuan sebuah merek dalam melaksanakan segala kegunaan atau fungsinya. Lebih lanjut dikatakan bahwa, secara spesifik, kepercayaan dapat mengurangi ketidakpastian di mana konsumen merasa tidak aman didalamnya. Karena mereka mengetahui bahwa mereka dapat mengandalkan merek tersebut Chauduri dan Holbrook dalam Riana (2000:55). Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga identitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Kepercayaan merek (brand trust) adalah adanya harapan atau kemungkinan yang tinggi bahwa merek tersebut akan mengakibatkan hasil yang positif terhadap konsumen Delgado (2005:2). kepercayaan merek dari sudut pandang konsumen adalah kepercayaan merek merupakan variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah akumulasi asumsi awal yang melibatkan kredibilitas, integritas dan keunggulan yang dilekatkan pada merek tertentu Gurvez & Korchin dalam riana (2003:4-5). 2.3 Karakteristik Merek (Brand Characteristics) Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu tersebut (Lau dan Lee, 1999:54). Dalam konteks hubungan pelanggan-merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan sebagai berikut: 1. Brand Reputation Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan (Lau dan Lee, 1999 : 56). 2. Brand Predictability Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997). Predictable brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
3
predictability dapat meningkatkan keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi positif (Kasperson et al., 1992, dalam Lau dan Lee, 1999 : 57). 3. Brand Competence Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler dan Cantrell, 1984, dalam Lau dan Lee, 1999 : 57). Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut. 4. Trust with brand Trust with brand adalah pelanggan sudah mempercayai sepenuhnya terhadap merek, merek dari perusahaan sudah dianggap paling tepat untuk kebutuhan, memiliki pengaruh positif dan diyakini sebabai pengambilan keputusan yang tepat (Lau dan Lee, 1999 : 56) 2.4 Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics) Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan konsumen terhadap perusahaan kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek perusahaan. Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif-motif dari perusahaan yang dipersepsikan, dan integritas perusahaan yang dipersepsikan (Lau dan Lee, 1999 : 66). 2.5 Karakteristik Pelanggan-Merek (Consumer-Brand Characteristics) Suatu hubungan tidak satu arah, setiap kelompok saling mempengaruhi dalam hubungannya dengan kelompok lain. Sehingga, karakteristik pelanggan-merek dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap merek. Karakteristik dalam hubungan pelanggan dengan merek mencakup kesamaan (similarity) antara self-concept pelanggan dengan citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelanggan, kepuasaan pelanggan, serta dukungan dari rekan peer support (Lau dan Lee, 1999 : 89). 2.6 Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas merek merupakan ukuran inti dari brandequity. loyalitas merek merupakan satu ukuran keterkaitan seseorang pelanggan pada sebuah merek.. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan. Aaker dalam riana (1996:8) mendefinisikan brand loyalty sebagai “A measure of the attachment that a costumer has a brand“. Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian ulang dari pelanggan Aaker (1997 : 66). 2.7 Hipotesis 4
|
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
Berdasarkan Perumusan masalah yang dikemukakan maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Brand Loyalty H2 : Terdapat pengaruh Karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap brand loyalty 3. METODOLOGIPENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan dua tekhnik, yang kedua purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu dalam hal ini adalah konsumen yaitu konsumen yang terangkum dalam kartu keluarga (KK) setelah disebarkan kuisoner diperoleh data sebanyak 2.592 yang mengkonsumsi aqua sebanyak 1578 dari kriteria tersebut maka kami menemukan sampel 1578 orang dan menurut Arikunto diambil 10% dan hasilnya 157,8 dibulatkan menjadi 158 responden 3.2 Definisi Operasional Variabel Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti adalah trust in a brand yang terdiri dari karaktristik merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik konsumen merek maka gambaranya sebagai berikut: a. Karakteristik merek (X1) berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu merek dan merek memainkan peran vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya atau tidak,indikatornya adalah reputesi merek, kualitas merek, kopetensi merek dan kepercayaan terhadap merek b. kerakteristik perusahaan (X2) merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap suatu produk. Karakteristik ini indikatornya adalah kepercayaan terhadap perusahaan, produk perusahaan, reputasi suatu perusahaan serta integritas perusahaan dibalik merek tersebut. c. karakteristik konsumen merek (X3) merupakan totalitas pemikiran dan perasaan individu dengan acuan dirinya sebagai objekindikatornya adalah tentang kesamaan karakter perusahaan dengan konsumen, pengalaman dengan merek, kepuasan terhadap merek serta perhatian perusahaan terhadap konsumen. d. Brand loyalty (Y) adalah komitmen internal dalam diri konsumen indikatornya adalah membeli ulang, puas dengan pembelian, menyukai semua produk perusahaan serta merekomendasikan terhadap orang lain.
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
5
3.3 Model Penelitian Karakteristik merek KArakteristik Perusahaan
Brand Loyalty
Karakteristik Konsumen-Merek 3.4 Metode Analisis Data Analisis Regresi linier Berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen ( Nugroho, 2005;43). Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan program SPSS 14.00. Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a+b1X1 + b2 X2 + b3X3 + e Dimana: Y1 = brand loyalty a = Konstanta b = Koefisien Regresi Linier Sederhana X1 = Karakteristik Merek X2 = Karakteristik Perusahaan X 3= Karakteristik Konsumen-Merek e = Standart Error 4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Instrumen Dalam penelitian ini data merupakan penggambaran variabel yang akan diteliti sehingga benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian yang dilakukan. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Adapun hasil pengujian tersebut yaitu sebagai berikut: b. Uji Validitas Nilai kritik dari pengujian ini adalah 0,159 dengan DF= N-1 taraf signifikan 0,05 (5%). Instrumen dikatakan valid jika angka koefisien korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritik (r). Adapun secara lengkap hasil uji validitas pada pengujian ini untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Uji Validitas Karakteristik Merek Item Validitas Nilai rtabel (Angka korelasi) Hasil Uji N=158; =5% 1. 0,612 0,159 Valid 2. 0,603 0,159 Valid 3. 0,582 0,159 Valid 4. 0,581 0,159 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2012
6
|
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa semua instrumen variabel kerakteristik merek adalah valid, karena terbukti bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai kritik pada tingkat signifikan 5%. Tabel 7 Hasil Uji Validitas Kerakteristik Perusahaan Item Validitas Nilai rtabel (Angka korelasi) Hasil Uji N=158; =5% 1. 0,611 0,159 Valid 2. 0,568 0,159 Valid 3. 0,524 0,159 Valid 4. 0,594 0,159 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2012 Dari tabel 4.11, dapat disimpulkan bahwa semua instrumen variabel kerakteristik perusahaan adalah valid, karena terbukti bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai kritik pada tingkat signifikan 5%. Tabel 8 Hasil Uji Validitas Kerakteristik Konsumen Item Validitas Nilai rtabel (Angka korelasi) Hasil Uji N=158; =5% 1. 0,686 0,159 Valid 2. 0,543 0,159 Valid 3. 0,558 0,159 Valid 4. 0,635 0,159 Valid Sumber: Data primer diolah tahun 2012 Dari tabel, dapat disimpulkan bahwa semua instrumen variabel karakteristik konsumen merek adalah valid, karena terbukti bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai kritik pada tingkat signifikan 5%. Tabel 9 Hasil Uji Validitas Brand Loyalty Item Validitas Nilai rtabel (Angka korelasi) N=158; =5% 1. 0,668 0,159 2. 0,652 0,159 3. 0,585 0,159 4. 0,378 0,159 Sumber: Data primer diolah tahun 2012
Hasil Uji Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 4.13, dapat disimpulkan bahwa semua instrumen variabel brand loyalty adalah valid, karena terbukti bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai kritik pada tingkat signifikan 5%. c. Uji Reliabilitas Nilai koefisien tersebut berkisar antara 0 hingga 1. Semakin mendekati 1 menunjukkan makin reliabel. Ukuran yang dipakai untuk semakin reliabel bilamana
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
7
Cronbach’s Alpha diatas 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas Item Koefisien Reliabilitas Karakteristik merek 0,633 Kerakteristik perusahaan 0,628 Karakteristik konsumen merek 0,633 Brand loyalty 0,644 Sumber: Data primer diolah tahun 2012
Hasil Uji Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, hal tersebut dikarenakan koefisien Cronbach’s Alpha di atas 0,6. 4.2 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode uji sampel Kolmogorov-Smirnov dengan test distribution normal dimana kriteria yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf signifikansi (α= 0,05) maka data penelitian berasal dari populasi yang bersidistribusi normal. Hasil uji normalitas data dapat disajikan pada tabel 11. Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Variabel Sig. Standar Karakteristik merek 0,386 > 0,05 Kerakteristik perusahaan 0,343 > 0,05 Karakteristik konsumen merek 0,165 > 0,05 Brand loyalty 0,162 > 0,05 Sumber: Data primer diolah tahun 2012
Hasil Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdistribusi normal
Berdasarkan hasil uji normalitas data dapat diperoleh nilai sig. lebih besar dari 0,05, berdasarkan hasil tersebut maka data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Berikut ini akan disajikan hasil pengujian multikolinearitas yang dilakukan dengan bantuan SPSS for windows, secara lengkap hasil tersebut dapat dilihat pada tabel. Tabel 12 Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Nilai VIF Karakteristik merek 1,060 Kerakteristik perusahaan 1,035 Karakteristik konsumen merek 1,047 Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012
8
|
Tolerance 0,963 0,974 0,968
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas di sekitar angka satu dan nilai tolerance mendekati angka 1. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bebas multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastis. Gambar 1 Scatter Plot Residu Scatterplot
Dependent Variable: brand loyalty 14
12
Brand loyalty 10
8
6 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Dengan demikian membuktikan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini efisien dan kesimpulan yang dihasilkan tepat dan juga menggunakan uji gletjer yang hasilnya sebagai berikut :
Model
x1 x2 x3
Tabel 13 Hasil Uji Heteriskedastisitas Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta -,155 ,166 -,089 ,041 ,168 ,024 -1,061 2,388 -,046
t
-,938 ,245 -,444
Sig.
,350 ,807 ,657
Berdasarkan tabel nampak bahwa semua variebel bebas menunjukan hasil yang tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan. 4.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Dalam bagian ini disajikan hasil statistik mengenai pengaruh karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek terhadap brand
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
9
loyalty, dengan hasil penelitian yang telah diolah komputer melalui program SPSS dengan analisis regresi linier berganda (multiple regression) secara parsial dan simultan. Tabel 14 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien Standar Regresi Error Karakteristik merek 0,462 0,059 Kerakteristik perusahaan 0,112 0,054 Karakteristik konsumen merek 0,408 0,053 Constanta : 0,440 Koefisien Determinasi (R2) : 0,730 Multiple Corelation (R) :0,854 Fhitung = 138,587 = 5% Sumber: Data Diolah tahun 2012
t hitung
Sig.
7,885 2,057 7,628
0,000 0,041 0,000
Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat dirumuskan suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,440 + 0,462X1 +0,112X2 + 0,408X3 + E Hasil Uji F Uji hipotesis I digunakan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen-merek terhadap brand loyalty. F tabel dalam penelitian ini yaitu sebesar 2,300 dan F hitungnya diperoleh sebesar 138,587 dengan Berdasarkan angka tersebut dapat dikatakan bahwa secara simultan variabel karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen-merek berpengaruh secara simultan terhadap dan brand loyalty. Hasil Uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu variabel karakteristik merek, kerakteristik perusahaan, karakteristik konsumen merek secara parsial berpengaruh terhadap dan brand loyalty, maka digunakan uji t (t- test) yaitu dengan cara membandingkan dengan ttabel, Nilai t tabel pada alpha sebesar 5% diperoleh angka sebesar 1,9845. Di bawah disajikan hasil perbandingan antara nilai t hitung dengan t tabel. Tabel 15 Hasil Uji t Statistik t hitung
Variabel Karakteristik merek Kerakteristik perusahaan Karakteristik konsumen merek
7,885 2,057 7,628
ttabel
Keterangan
1,9845 1,9845 1,9845
Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber: Data Diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil uji t maka dapat diketahui bahwa secara parsial variabel karakteristik merek, kerakteristik perusahaan, karakteristik konsumen merek
10
|
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty, hal tersebut dibuktikan dengan nilai thitung seluruh variabel penelitian mempunyai nilai > ttabel. 5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan sederhana yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik merek, kerakteristik perusahaan dan karakteristik konsumen merek berpengaruh positif dan signifikn secara bersama-sama terhadap brand loyalty. 2. Hasil analisis regresi linier sederhana menujukkan bahwa variabel dependen terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty 5.2 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Diharapkan perusahaan selalu memberikan jaminan atas kualitas produk yang ditawarkan sehingga merek produk memberikan image yang positif terhadap produk yang ditawarkan. 2. Perusahaan diharapkan selalu memberikan pelayanan secara maksimal kepada konsumen yaitu dengan memberikan tanggapan secara baik atas kritik atau saran yang disampaikan konsumen sehingga produk yang ditawarkan merupakan produk terbaik sesuai dengan harapan konsumen. 3. Diharapkan perusahaan selalu menjaga citra baik yang telah terbentuk seperti selama ini, upaya tersebut dilakukan sebagai langkah nyata perusahaan memberikan jaminan kepercayaan kepada konsumen. 4. Bagi peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap brand loyalty dan diharapkan untuk menambah jumlah sampel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Aaker A David. 1997. Ekuaitas Merek. Edisi Indonesia. Jakarta : Mitra Utama. Blackstone, Elena Delgado and Jose Lius Manuera - Aleman. 2001. "Brand Trust In Context of Consumer Loyalty". European Journal of Marketing. Vol 35 (11/12). Darmmesta, Basu Swasta. 1999. "Loyalitas Pelanggan.Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan bagi Peneliti". Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14/3: 73-88. Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometric. Third Edition. New York: McGraw – Hill Book Company. Irawan, Handi. 2003. Indonesian Customer Satisfaction. Jakarta: PT. Alex Media Computindo. Kotler Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta: Prenhallindo. Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999. "Consumers Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty". Journal of Market Focused Management. Mowen. John C / Michael Minor. 2001. Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Erlangga. Rangkuti, Fredddy. 2002 The Power of Brands, Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka. JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012
|
11
Sakaran Uma. 1992. Research Methods for Business, A Skill Building Approach. Second Edition. New York: John Willey & Sons, Inc. Sudjana. 1996. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta. Tjiptono, Fandi. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
*) N. Rachma adalah dosen tetap Prodi Manajemen FE Unisma **) Adan Firmansah adalah alumni prodi Manajemen FE Unisma
12
|
JEMA Vol. 10 No. 1 Oktober 2012