PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)
Oleh SUCI MADANI 123403224
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat bagi hasil pembiayaan
mudharabah dan pendapatan margin murabahah berpengaruh
terhadap return on assets baik secara parsial maupun simultan. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan alat analisis regresi berganda, analisis koefisien korelasi, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) secara simultan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dan pendapatan margin murabahah berpengaruh signifikan terhadap return on assets. 2) secara parsial tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets. 3) secara parsial pendapatan margin murabahah berpengaruh tidak signifikan terhadap return on assets.
Kata kunci: tingkat bagi hasil pembiayaan murabahah, return on assets.
mudharabah, pendapatan margin
ABSTRACT The purpose of this study is to know whether the level of Mudharabah and revenue margin Murabahah affect to the return on assets either partially or simultaneously. In this research, the writer conducted a Case Study at Bank Muamalat Indonesia. The data collection is done by observation, interviews, documentation study and literature study. In testing hypothesis, the writer usesanalysis of multiple regressions, analysis of the correlation coefficient, and the coefficient of determination. The results show that: 1) simultaneously, a level of revenue sharingMudharabahfinancing and revenues margin Murabahahhas asignificant effect on return in assets. 2) Partially, the result of the level revenue of financing, Mudharabahhasnot significant effect on return on assets. 3) Partially, revenuemargin Murabahahhas not significant effect on return on assets.
Key words: level of revenue sharing Mudharabah financing, revenue margin Murabahah, return on assets.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman, umat islam dalam kehidupan modern ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Di satu sisi harus mampu mengikuti perkembangan global di bidang ekonomi dan teknologi, sementara disisi lain juga harus berpegang teguh pada ketentuan yang ada dalam syariah. Dengan kata lain umat islam harus mampu bertahan menyesuaikan di era globalisasi dengan tetap berpedoman dengan nilai-nilai syariah. Jasa perbankan Islam yang terkait dengan jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Syariah salah satunya adalah pembiayaan Murabahah. Pembiayan Murabahah merupakan jasa pembiayaan dengan mengambil bentuk transaksi jual beli dengan cicilan. Selain itu juga jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah adalah pembiayaan Mudharabah. Secara teknis mudharabah adalah bentuk kerjasama antara pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba
dibagi atas dasar nisbah bagi hasil antara kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana kecuali disebabkan oleh misconauct, negligence atau violation oleh pengelola dana. Istilah lain mengatakan pembiayaan mudharabah merupakan suatu transksi pendanaan atau investasi yang berdasarkan kepercayaan. Bank Muamalat merupakan bank pembiayaan rakyat yang didirikan berdasarkan ajaran agama Islam yang berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadist Salah satu tujuan di dirikannya Bank Muamalat yaitu menyediakan jasa pembiayaan yang mencakup musyarakah, mudharabah, dan murabahah, yang semua itu tercermin dari produk-produk pembiayaan yang dimiliki oleh Bank Muamalat . Dengan semakin luas pola pikir masyarakat, maka pihak bank dalam hal ini harus bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat yang semakin kompleks. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun produktif. Maka dari itu, Bank Muamalat memberikan alternatif pembiayaan kepada masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhannya tersebut dengan pembiayaan murabahah dan mudharabah. Dengan adanya pembiayaan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat yang semakin kompleks. Fenomena yang terjadi, sampai saat ini skema pembiayaan Murabahah atau jual beli masih menjadi primadona dalam transaksi perbankan syariah. Padahal jika balik kepada dasar perkembangan ekonomi syariah, akad pembiayaan Mudharabah atau bagi hasil dirasa yang paling tepat. Namun menurut Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, Hendriarrto, ada beberapa hal yang menyebabkan nasabah dan bank syariah jarang menggunakan skim bagi hasil (Emerald,2014). Fenomena yang terjadi, Akad murabahah atau jual beli masih mendominasi produk perbankan syariah di Indonesia. Dibanding mudharabah dan musyarakah (bagi hasil), akad murabahah atau jual beli mendominasi hingga 60%. Ketua tim penelitian dan pengembangan direktorat perbankan syariah Bank Indonesia (BI), Dani Gunawan Idat, menyatakan bagi hasil memang lebih memiliki aspek besar jika dilihat dari kemanfaatannya terhadap ekonomi. Namun sayangnya, produk akad bagi hasil ini perlu kepercayaan pasar dari resiko yang lebih tinggi (Purwadi, 2011)
Fenomena yang lain terjadi pada bank syariah, khususnya Bank Muamalat. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Bank Muamalat, tingkat bagi hasil dan pendapatan margin murabahah mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan masyarakat akan pembiayaan yang berubah setiap tahunnya serta di pengaruhi pula oleh kebijakan yang ditetapkan Bank Muamalat. Fluktuasi dalam penyaluran pembiayaan mudharabah yang menggunakan sistim bagi hasil dan pembiayaan murabahah pada akhirnya akan mempengaruhi laba karena pembiayaan yang disalurkan akan menghasilkan pendapatan bank syariah. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi profitabilitas yang tercermin dari return on assets. Semakin tinggi tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah maka akan memberikan dampak baik pada Return On Assets, begitu juga dengan pendapatan margin murabahah jika pendapatan margin murabahah baik maka akan memberikan dampak baik pada Return On Assets. Dengan ROA, kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk diteliti dan dianalisis sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah , pendapatan margin murabahah dan return on assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 2. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah , pendapatan margin murabahah secara parsial dan simultan terhadap return on assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, pendapatan margin murabahah dan return on assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 2. Mengetahui pengaruh tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, pendapatan margin murabahah secara parsial dan simultan terhadap return on assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif Analisis yaitu dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk melukiskan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi pada suatu objek penelitian. Menggunakan pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang di teliti (Muhammad Nazir, 2003 : 63). Sesuai dengan judulnya yaitu Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah terhadap Return On Assets, penulis menggunakan tiga variabel yang dikelompokan menjadi : 1. Variabel Independen (X) Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2012:59) Dalam Penelitian ini terdapat dua variabel X, yakni tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah sebagai X1 dan penadapatan margin murabahah sebagai X2. 2. Variabel Dependen (Y) Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). (Sugiyono, 2012:59) Dalam Penelitian ini yang menjadi variabel Y adalah Return On Assets.
PEMBAHASAN Untuk penelitian ini penulis akan mengambil data selama 10 tahun mulai 2006 sampai 2015 dengan pengambilan data dan laporan yang dibutuhkan.
Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat jumlah tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah serta perubahannya yang memperbandingkan jumlah tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dari tahun sebelumnya. Perubahan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk setiap periodenya mengalami perubahan. Besarnya perubahan tersebut sebagai berikut : 1. Pada tahun 2007, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 4,00% 2. Pada tahun 2008, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (14,27)% 3. Pada tahun 2009, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (28,72)% 4. Pada tahun 2010, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (20,19)% 5. Pada tahun 2011, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3,11% 6. Pada tahun 2012, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0,90% 7. Pada tahun 2013, tingkat tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan seesar 45,65% 8. Pada tahun 2014, tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (15,47)% 9. Pada tahun 2015, tingkat tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (21,83)% Perubahan tingkat bagi hasil tertinggi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada tahun 2013 dengan jumlah tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah sebesar Rp 305.725.000.000,- dan perubahannya 45,65%. Hal ini disebabkan karena permintaan nasabah atas pembiayaan mudharabah yang meningkat. Peningkatan ini terutama didorong
oleh pemulihan perekonomian nasional sehingga membuka lebih banyak peluang dalam kegiatan pembiayaan mudharabah. Salah satunya menyalurkan pembiayaan mudharabah kepada sektor usaha kecil dan menengah (UMKM). Perubahan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah terendah adalah pada tahun 2009 dengan jumlah pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah sebesar Rp 252.784.000.000,- hal ini disebabkan karena permintaan nasabah akan pembiayaan mudharabah menurun dan pengembalian pembiayaan mudharabah yang macet, sehingga menyebabkan pendapatan pembiayaan mudharabah mengalami penurunan sebesar (28,72%) dari tahun sebelumnya. Perubahan tingkat bagi hasil tertinggi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada tahun 2013 dengan jumlah tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah sebesar Rp 305.725.000.000,- dan perubahannya 45,65%. Hal ini disebabkan karena permintaan nasabah atas pembiayaan mudharabah yang meningkat. Peningkatan ini terutama didorong oleh pemulihan perekonomian nasional sehingga membuka lebih banyak peluang dalam kegiatan pembiayaan mudharabah. Salah satunya menyalurkan pembiayaan mudharabah kepada sektor usaha kecil dan menengah (UMKM). Perubahan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah terendah adalah pada tahun 2009 dengan jumlah pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah sebesar Rp 252.784.000.000,- hal ini disebabkan karena permintaan nasabah akan pembiayaan mudharabah menurun dan pengembalian pembiayaan mudharabah yang macet, sehingga menyebabkan pendapatan pembiayaan mudharabah mengalami penurunan sebesar (28,72%) dari tahun sebelumnya. Pendapatan Margin Murabahah pada Bank Muamalat Indonesia Adapun perubahan pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk setiap periodenya mengalami perubahan. Besarnya perubahan tersebut sebagai berikut : 1. Pada tahun 2007, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 8,17% 2. Pada tahun 2008, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 12,33%
3. Pada tahun 2009, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 9,71% 4. Pada tahun 2010, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 6,19% 5. Pada tahun 2011, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 56,52% 6. Pada tahun 2012, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 33,17% 7. Pada tahun 2013, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 39,76% 8. Pada tahun 2014, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 16,00% 9. Pada tahun 2015, jumlah pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami penurunan sebesar (8,32)% Perubahan pendapatan margin murabahah tertinggi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Selama periode 2006-2015 yaitu terjadi pada tahun 2011
dengan
jumlah
pendapatan
margin
murabahah
sebesar
Rp
1.078.893.000.000,- dan perubahannya 56,52%. Hal ini disebabkan karena permintaan nasabah atas pembiayaan murabahah yang meningkat. Perbankan syariah semakin diminati dan diterima oleh masyarakat, seiring perluasan jaringan kantor pelayanan PT. Bank Muamalat, Tbk. Yang memudahkan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah. Perubahan pendapatan margin murabahah terendah adalah pada tahun 2015
dengan
jumlah
pendapatan
margin
murabahah
sebesar
Rp
2.135.463.000.000,- hal ini disebabkan karena permintaan nasabah akan pembiayaan murabahah menurun sehingga menyebabkan pendapatan margin murabahah mengalami penurunan sebesar (8,32)% dari tahun sebelumnya.
Return On Assets pada Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa tingkat return on assets pada bank Muamalat Indonesia selama periode 2006 – 2015 mengalami perubahan. Besarnya
perubahan tersebut sebagai berikut : 1. Pada tahun 2006, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 1,93%. 2. Pada tahun 2007, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 2,01% mengalami peningkatan sebesar 0,08% dari tahun 2006. 3. Pada tahun 2008, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 2,39% mengalami peningkatan sebesar 0,38% dari tahun 2007. 4. Pada tahun 2009, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 0,40% mengalami penurunan sebesar (1,99)% dari tahun 2008. 5. Pada tahun 2010, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 1,08% mengalami peningkatan sebesar 0,68% dari tahun 2009. 6. Pada tahun 2011, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 1,14% mengalami peningkatan sebesar 0,06% dari tahun 2010. 7. Pada tahun 2012, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 1,16% mengalami peningkatan sebesar 0,02% dari tahun 2011. 8. Pada tahun 2013, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 1,20% mengalami peningkatan sebesar 0,03% dari tahun 2012. 9. Pada tahun 2014, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 0,17% mengalami penurunan sebesar (1,02)% dari tahun 2013. 10. Pada tahun 2015, tingkat Return On Assets yang diperoleh Bank Muamalat adalah sebesar 0,17% tidak mengalami perubahan dari tahun 2014. Perubahan Return On Assets tertinggi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Selama periode 2006-2015 terjadi pada tahun 2010, adalah sebesar 1,08%
dengan perubahan sebesar 0,68%. Perubahan Return On Assets terendah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Selama periode 2006-2015 terjadi pada tahun 2009,adalah sebesar 0,40% dengan perubahan sebesar (1,99)%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam menghasilkan laba selama periode 2006 s.d 2015 mengalami perubahan. Keadaan ini salah satunya adalah oleh kondisi ekonomi masyarakat yang berbeda-beda, yang disebabkan kondisi perekonomian yang tidak menentu, kegagalan usaha nasabah, kondisi manajemen nasabah dengan karakternya dalam hal ketidakjujuran dari nasabah dalam memberi informasi dan laporannya tentang kegiatan usahanya, posisi keuangan, hutang, piutang, persediaan dan lain-lain, sehingga beban yang harus ditanggung oleh bank bertambah, dimana bank harus mengadakan cadangan penghapusan yang lebih besar. Hal ini yang berpengaruh terhadap kelangsungan usaha bank dalam menghasilkan laba.
Pengaruh Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah secara parsial terhadap Return On Asset pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lampiran 1) diperoleh koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefisients) untuk variabel X1 (tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah) terhadap variabel Y (return on assets) sebesar 0,653 dan koefisien determinasi sebesar 0,426, berarti bahwa 42,6% variabilitas dari variabel Y ( return on assets) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X1 (tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah). Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh terhadap return on assets sebesar 42,6%, artinya bahwa semakin besar tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang disalurkan, maka akan semakin baik return on assets pada bank tersebut. Dari hasil koefisien regresi tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah (X1) sebesar (5,066) dalam hal ini berarti setiap perubahan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah (X1) sebesar Rp.1,- dan pendapatan margin murabahah (X2) tetap, mengakibatkan perubahan return on assets 5,066%.
Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil SPSS versi 16.00 yang tersaji pada lampiran untuk variabel tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah diperoleh nilai thitung = 2,279 dengan nilai signifikansi sebesar 0,057 dan df = (n-k-1) = 7 maka nilai ttabel = ± 2,365 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung < ttabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0,057 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,057 > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak atau Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets. Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah tidak terlalu mempengaruhi terhadap besarnya Return On Assets, kondisi tersebut disebabkan karena adanya variabel lain yang mempengaruhi Return On Assets. Hasil penelitian ini pun mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Novita Febriyanti (2014), mengenai tingkat bagi hasil hubungannya
terhadap profitabilitas dengan indikator Return on asset pada BPR Al-Wadiah Tasikmalaya dengan hasil penelitian bahwa tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Pengaruh Pendapatan margin mudharabah secara parsial terhadap Return On Assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (lampiran 1) diperoleh koefisien beta (β) atau koefisien standar (standardized coefisients) untuk variabel X2 (pendapatan margin murabahah) terhadap variabel Y (return on assets) sebesar -0,561 dan koefisien determinasi sebesar 0,315 , berarti bahwa 31,5% variabilitas dari variabel Y ( return on assets) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X2 (pendapatan margin murabahah). pendapatan margin murabahah memberikan pengaruh terhadap return on assets sebesar 31,5%, artinya bahwa semakin besar pendapatan margin murabahah yang disalurkan, maka akan semakin baik return on assets pada bank tersebut.
Dari hasil koefisien regresi pendapatan margin murabahah (X2) sebesar (4,526) dalam hal ini berarti setiap perubahan tingkat pendapatan margin murabahah (X2) sebesar Rp.1,- dan tingkat bagi hasil pembiaan mudharabah (X1) tetap, mengakibatkan perubahan return on assets -4,526%. Berdasarkan hipotesis dengan menggunakan uji t pada perhitungan hasil SPSS versi 16.00 yang tersaji pada lampiran untuk variabel Pendapatan Margin Murabahah diperoleh nilai thitung = -1.793 dengan nilai signifikansi sebesar 0,116 dan df = (n-k-1) = 7 maka nilai ttabel = ± 2,365 dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai thitung < ttabel dan berdasarkan probabilitas nilai signifikan sebesar 0,116 sedangkan tingkat kesalahan sebesar 5% (α 0,05) sehingga sig > α atau 0,116 > 0,05 artinya Ho diterima dan Ha ditolak atau Pendapatan Margin Murabahah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini menunjukan hasil yang tidak signifikan, hal ini dapat disebabkan dari berbagai hal diantaranya adalah penelitian ini menunjukkan bahwa Pendapatan Margin Murabahah bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi Return On Assets. Hasil penelitian ini pun mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muzayyan Nugroho (2010), mengenai pendapatan margin murabahah hubungannya terhadap profitabilitas Study kasus pada Bank Muamalah Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Indonesia. dengan hasil penelitian bahwa pendapatan margin murabahah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap bonus wadiah.
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah Secara Simultan terhadap Return On Assets pada PT. Bank Muamalat, Tbk Untuk menghitung pengaruh Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah terhadap Return On Assets menggunakan analisis data yang meliputi analisis regresi berganda, analisis korelasi ganda, dan koefisien determinasi.
a.
Analisis Regresi berganda Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients dapat menghasilkan
bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 = 0,284+ 5,066X1+ -4,526X2 1.
Konstanta () sebesar 0,284 menyatakan bahwa jika variabel Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, Pendapatan margin murabahah = 0 maka Return On Asset adalah 0,284
2.
Koefisien regresi Tingkat Bagi hasil pembiayaan mudharabah (X1) = 5,066. Hal ini berarti setiap penambahan 1 satuan Tingkat Bagi hasil pembiayaan mudharabah, akan menaikan Return On Assets sebesar 5,066 dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Dengan kata lain semakin tinggi Tingkat Bagi hasil pembiayaan mudharabah menujukan Return On Assets yang semakin baik.
3.
Koefisien regresi Pendapatan margin murabahah (X2) = -4,526. Hal ini berarti setiap penambahan 1 satuan Pendapatan margin murabahah, akan menaikan Return On Assets
sebesar -4,526 dengan asumsi variabel-
variabel yang lain konstan. Dan semakin tinggi Pendapatan margin murabahah menujukan Return On Assets yang semakin baik.
b.
Analisis Korelasi Ganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat asosiasi atau derajat
keeratan antara variabel independen dengan variabel dependen yang diteliti. Berdasarkan perhitungan SPSS 16.0 diperoleh nilai r sebesar 0,829. Nilai tersebut dapat di interpretasikan bahwa pengaruh tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah,pendapatan margin murabahah, secara simultan terhadap return on assets mempunyai hubungan yang sangat kuat karena berada diantara 0,80 – 1,000.
c.
Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka R2 (R Square) sebesar
0,688 atau 68,8 %. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 68,8% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 68,8% variasi variabel dependen, sedangkan sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah, Pendapatan margin murabahah memiliki pengaruh terhadap Return On Assets sebesar 68,8% sedangakan 31,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari uji ANOVA atau F-test, diperoleh nilai signifikansi 0,017 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independennya terhadap variabel dependennya sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu dibandingkan dengan dengan Fhitung dengan Ftabel dengan taraf kesalahan 5% dan degree of freedom (df1) = 2 dan (df2) = 7 maka diperoleh Fhitung 7,708 > Ftabel 4,737 yang artinya terdapat pengaruh. Hal ini berarti variable Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah, Pendapatan Margin Murabahah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets. Berdasarkan hasil perhitungan diatas ini berarti bahwa Tingkat Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Margin Murabahah secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Hal ini sesuai dengan teori Syafi’I Antonio (2001) yang menyatakan bahwa tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dan margin murabahah merupakan kegiatan usaha perbankan syariah yang mempengaruhi laba tersebut. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dari sumber data-data Bank Muamalat Indonesia periode 2006 – 2015, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pergerakan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, pendapatan margin murabahah dan return on assets : a. Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami fluktuasi di setiap tahunnya, dan tinggkat bagi hasil pembiayaan mudharabah sering mengalami penurunan di setiap tahunnya. b. Pendapatan margin murabahah pada Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan dari pada tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dikarenakan jumlah pembiayaan murabahah menempati porsi yang lebih besar dari pada mudharabah. Sedangkan fluktuasinya tidak terlalu besar. c. Return On Assets pada Bank Muamalat Indonesia cukup baik, dilihat dari fluktuasi per periodenya yang cenderung selalu ada perubahan baik meningkat maupun menurun. Dan perubahan tingkat Return On Assets paling kecil terjadi pada periode 2009.
2.
Pengaruh Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dan Pendapatan margin murabahah a. Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets. Setiap peningkatan Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang terjadi dapat mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh sehingga akan mempengaruhi Return On Assets namun tidak terlalu signifikan. b. Pendapatan margin murabahah berpengaruh tidak signifikan terhadap Return On Assets. Setiap peningkatan pendapatan margin murabahah yang terjadi dapat mempengaruhi jumlah laba yang akan diperoleh sehingga akan mempengaruhi Return On Assets namun tidak terlalu signifikan. c. Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, Pendapatan margin murabahah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Hal ini menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah dan Pendapatan margin murabahah secara
langsung akan mempengaruhi Return On Assets dan berdampak signifikan.
Saran Berdasarkan
simpulan
yang
telah
dikemukakan
diatas,
penulis
memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Bank Muamalat Indonesia yang diteliti dan bagi penelitian selanjutnya tentang masalah yang diteliti. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Bagi Bank Muamalat Indonesia a. Bank
Muamalat
Indonesia
hendaknya
selalu
berupaya
untuk
meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah dalam aktivitas perbankan, khusunya dalam aktivitas produk pembiayaan murabahah dan mudharabah yang diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat dimasa yang akan datang. b. Dari hasil penelitian tersebut tingkat bagi hasil dan pendapatan margin pembiayaan setiap tahunnya mengalami perubahan baik menurun maupun meningkat. Akan tetapi pembiayaan mudharabah sering mengalami penurunan hal itu dikarenakan permintaan atau minat masyarakat pada pembiayaan mudharabah rendah, sehingga pihak Bank harus lebih mempromosikan pembiayaan syirkah terutama pembiayaan mudharabah kepada masyarakat dengan segala kelebihannya ataupun kepada nasabah atau mitra murabahah yang sudah terbukti memberikan kontribusi yang besar bagi pihak bank untuk bisa di perkenalkan dengan pembiayaan mudharabah sehingga pembiayaan mudharabah bisa lebih berkembang dan tingkat bagi hasil pun akan berkembang. c. Return On Assets yang dimiliki Bank Muamalat Indonesia menunjukan nilai yang cukup baik, namun di periode 2014 dan 2015 mengalami penurunan, diharapkan bank selalu berupaya untuk meningkatkan return on assets dengan terus meningkatkan perolehan laba setiap tahunnya dan menyalurkannya secara efektif dan efisien sehingga laba yang dihasilkan dapat optimal.
2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya dijadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya khususnya
mengenai tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah, pendapatan margin murabahah, dan Return On Assets dalam dunia perbankan. Selain itu juga, disarankan untuk menggunakan objek yang memiliki lingkup usaha produkproduk syariah yang lebih luas.