PENGARUH TAX PLANNING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MODERASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2013) Oleh: Mila Fadilatus Tsuroya *)
[email protected] Jeni Susyanti **) Ronny Malavia Mardani ***) ABSTRACT The purpose of this research is to examine of the effect of tax planning on the firm value with good corporate governance as moderating variable at manufacture company which registered in the Indonesian stock exchange your 2012 – 2013. The tax planning are measured by effective tax rate (ETR), the firm value are measured by tobin’q, good corporate Governance (GCG) that have been moderated two variable of commissioner proportion independent and audit committee. The result of this research indicated that variable tax planning is have not significant effect to firm value and mechanism of good corporate governance proportion commitee of audit in simultaneous significant effect, in partial that support of the effect tax planning to firm value. Commissioner proportion independent which simultaneous not significant effect . And which partial Commissioner proportion independent debilitation the effect of tax planning to firm value. Key words : Tax planning, Firm value, Good corporate governance PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perusahaan seharusnya mempunyai tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Tujuan ini tidak hanya untuk kepentingan para pemegang saham, namun juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat di lingkungan perusahaan (Suandy, 2003). Dalam kesejahteraan pemegang saham perusahaan diharuskan untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dan mengoprasikan pada produktivitas yang optimal. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2014) yang berjudul pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan, perusahaan yang difokuskan non perbankan. Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh Tax Planning terhadap nilai perusahaan manufaktur dengan menggunakan Good Corporate Governance sebagai variabel pemoderasi yang diharapkan mampu memperkuat hubungan pengungkapan Tax Planning dengan Nilai Perusahaan. Mengingat kepatuhan PKP (perusahaan kena pajak) ini juga muncul sebagai akibat dari adanya keharusan untuk menerapkan sistem Good Corporate Governance dalam mengelola perusahaan, maka dalam penelitian ini pun juga diharapkan dapat memperkuat hubungan Tax Planning dengan nilai perusahaan.
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
145
RUMUSAN MASALAH Bersadarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh perencanaan pajak (tax planning) terhadap nilai perusahaan manufaktur. 2. Bagaimana pengaruh perencanaan pajak (tax planning) terhadap nilai perusahaan manufaktur dengan moderasi (good corporate governance). TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perencanaan pajak (tax planning) terhadap nilai perusahaan manufaktur. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perencanaan pajak (tax planning) terhadap nilai perusahaan manufaktur dengan moderasi (good corporate governance). KONTRIBUSI PENELITIAN Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang perencanaan pajak, nilai perusahaan, dan good corporate governance. Dan Dapat menjadikan masukan bagi perusahaan bahwa pentingnya menerapkan good corporate governance dalam perusahaan. Tepat waktu dalam membayar pajak perusahaan dan sesuai dengan jumlah yang harus dibayar oleh pihak perusahaan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pembelajaran dan informasi pembaca tentang pengaruh tax planning terhadap nilai perusahaan dengan moderasi good corporate governance. Atau untuk hasil penelitian dapat digunakan untuk bahan informasi penelitian yang sejenis. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan oleh Lestari (2014), berjudul Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Moderasi (Corporate Governance). Tujuan dari penelitian untuk menguji pengaruh aktivitas perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan dengan moderasi corporate governance, penelitian yang menggunakan sampel non perbankan dan keuangan yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian tersebut adalah menemukan pengaruh positif aktivitas perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. Dengan semakin baiknya perusahaan dalam melakukan aktivitas perusahaan pajak akan semakin meningkat nilai perusahaan. Dan membuktikan adanya pengaruh negatif mekanisme corporate governance (CG) terhadap hubungan positif perencanaan pajak dengan nilai perusahaan. Penelitian tentang corporate governance juga dilakukan oleh Fadhilah (2014) yang menunjukkan pengaruh good corporate governace terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah proporsi kepemilikan institusional, Dewan Komisaris Independen, komite audit dan kualitas audit. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai 2011. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposif sampling sehingga diperoleh 55 perusahaan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5% maka hasil penelitian ini menyimpulkan: Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap tax avoidance yang
146
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
diproksikan dengan book tax gap dengan koefesien β bernilai negatif 0,520 dan nilai dengan signifikansi 0,626> 0,05. Proporsi Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap dengan koefesien bernilai positif β 0,017 dan nilai dengan signifikansi 0,977> 0,05. Komite audit berpengaruh positif terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap dengan koefesien β bernilai positif 0,390 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, (4) Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan book tax gap dengan kooefesien β bernilai negatif 0,008 dan nilai signifikansi 0,939> 0,05. TINJAUAN TEORI “Perencanaan Pajak (Tax Planning) adalah tindakan penstrukturan yang terkait dengan konskuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengendalian setiap transaksi yang ada konskuensi pajaknya” (Zain, 2005). “Tujuan perencanaan pajak adalah untuk meminimalisir beban pajak yang terutang dan memaksimumkan laba setelah pajak, meminimalkan terjadinya kejutaan pajak (tax surprise) jika terjadi pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh fiskus” (Pohan, 2011).Nilai Perusahaan adalah sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya kepada para professional. Professional diposisikan sebagai manajer ataupun komisaris (Utami, 2011). Cadbury (dalam Sutedi, 2011) mengatakan Good Corporate Governance adalah mengarahkan dan mengendaliakan perusahaan agar tercapai keseimbangan antara kekuatan dan kewenangan perusahaan.Menurut Zarkasyi (2008:36) GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien tranparan dan konsisten dengan peraturan perundangundangan. Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan yaitu: Negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha. Dewan komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG (Zarkasyi, 2008). Komite Audit merupakan suatu kelompok yang sifatnya independen atau tidak memiliki kepentingan terhadap manajemen dan diangkat secara khusus serta memiliki pandangan antara lain bidang akuntansi dan hal-hal lain yang terkait dengan sistem pengawasan internal perusahaan (Zarkasyi, 2008). HIPOTESIS H1 : Tax Planning berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H2 : Tax Planning berpengaruh terhadap nilai perusahaan akan diperkuat (diperlemah) dengan semakin baiknya mekanisme good corporate governance. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi ini diperoleh beberapa perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2013. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu pemilihan sampel sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah:1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
147
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2013. 2.Perusahaan manufaktur yang melaporkan data keuangan untuk tahun 2012-2013. 3. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Hal ini karena akan menyebabkan nilai ETR menjadi negatif sehingga akan menyulitkan penghitungan.4. Perusahaan manufaktur dari sektor-sektor yang terdaftar di BEI. 5.Perusahaan manufaktur yang memiliki kelengkapan data keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.6. Perusahaan manufaktur yang menggunakan nilai rupiah dalam laporan keuangan. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Tax Planning Variabel TP dihitung dengan cara : TP = (25% - ETR) * PTBI → ETR = CTE/PTBI TP : Perencanaan Pajak (Tax Planning) ETR : Effective Tax Rate (Tarif Pajak Efektif) CTE : Current Tax Expance (Exclude Deferrend Tax) (beban pajak) PTBI : Pre Tax Book Income (laba sebelum pajak) 25 % : Tarif pajak yang ditetapkan pemerintah Nilai Perusahaan Tobin’s Q (dalam Utami, 2011) dihitung dengan rumus:
Dimana:
Q : nilai perusahaan EMV : nilai pasar ekuitas (EMV = closing price x jumlah saham) D : total hutang EBV : total aktiva EMV diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun. Good Corporate Governance Proporsi Dewan Komisaris Independen PDKI Dalam penelitian ini, proksi keberadaan komite audit diukur dengan menggunakan dummy yang bernilai 1 jika ada komite audit, dan bernilai 0 jika tidak ada komite audit. METODE ANALISIS Dengan persamaan sebagai berikut : FV = α0 + β1 ETR+ β2 GCG + β3ETR * GCG + ε Dimana : FV = Firm Value (Nilai perusahaan) ETR = Effective Tax Rate GCG = Good Corporate Governance α = Konstanta Persamaan Regresi β 1,2,3 = Koefisien Regresi ε = Error Term
148
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
MODEL PENELITIAN Tax Planning
Nilai Perusahaan
Good Corporate Governance ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PROSES Pemilihan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2012-2013. Berdasarkan kriteria sampel yang digunakan dapat diketahui bahwa dari 124 perusahaan tersebut yang memenuhi kreteria sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 perusahaan manufaktur. Dari 124 perusahaan yang tidak melaporkan data keuangannya untuk tahun 2012-2013 sebanyak 1 perusahaan. Dan perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data yang digunakan dalam penelitian tersebut sebanyak 68 perusahaan jadi jumlah yang memiliki kelengkapan data sebanyak 56 perusahaan. Dikurangi dengan perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun penelitian sebanyak 19. Jadi jumlah sampel yang didapat untuk penelitian sebesar 36 perusahaan manufaktur. STATISTIK DESKRIPTIF Berdasarkan hasil statistiK deskriptif dapat diketahui gambaran umum statistic atau statistik deskriptif pada masing-masing variabel menunjukkan bahwa Firm Value (FV) memiliki nilai rata-rata sebesar 6,1566 dengan nilai minimum 0,61 dan nilai maximum 26,22 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 6,06704. Variabel Effective Tax Rate (ETR) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,2751 dengan nilai minimum 0.03 dan nilai maximum 0.86 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,14389. Variabel Good Corporate Governance (GCG) yang terdiri dari Komisaris Independen (KI) memiliki rata-rata 1,9444 dengan nilai minimum 1,00 dan memiliki nilai maximum 4,00 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,70987 dan Komite Audit (KA) memiliki nilai rata-rata 0,7500 dengan nilai minimum 0,00 dan nilai maximum 1,00 serta memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,43605. ETR*KI memiliki rata-rata 0,5347 dengan nilai minimum 0,06 dan nilai maximum 2,58 serta memiliki nilai standar deviasi 0,40467. ETR*KA memiliki nilai rata-rata 0,2173 dengan nilai minimum 0,00 dan nilai maximum 0.86 serta memiliki nilai standar deviasi 0,18503. PEMBAHASAN Analisis Regresi Linier Sederhana (Persamaan 1) Variabel Variabel Koefisien Dependen Independen Konstanta 2,063 FV ETR -0,676 Alpha R Koefisien Determinasi (R2) F-hitung Signifikansi
thitung 0,775 = 0,050 = 0,092 = 0,009 = 0,601 = 0,441
Signifikansi
Keterangan
0,441
Tidak Signifikan
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
149
Pada variabel X1 diperoleh koefisien yang diperoleh bernilai positif. Sehingga apabila terjadi peningkatan pada X, maka Y cenderung akan meningkat, dan sebaliknya apabila X menurun, maka cenderung akan terjadi penurunan pada Y. Nilai koefisien regresi sebesar 0,676 menunjukkan bahwa setiap peningkatan X (ETR) sebanyak 1 satuan cenderung akan meningkatkan Y (FV) sebanyak 0,676. Atau diartikan setiap peningkatan tax planning sebanyak 1 cenderung akan meningkatkan nilai perusahaan sebanyak 0.676. Variabel Variabel Dependen Koefisien thitung Signifikansi Keterangan Independen Konstanta 3,984 ETR -4,061 -1,567 0,122 Tidak Signifikan FV KA -2,523 -3,657 0,000 Tidak Signifikan ETR*KA
5,867
2,162
0,034
Tidak Signifikan
Alpha = 0,050 R = 0,522 2 Koefisien Determinasi (R ) = 0,272 F-hitung = 8,487 Signifikansi = 0,000 Pada variabel X*M1 diperoleh koefisien yang diperoleh bernilai positif. Sehingga apabila terjadi peningkatan pada X*M1, maka Y cenderung akan meningkat, dan sebaliknya apabila X*M1 menurun, maka cenderung akan terjadi penurunan pada Y. Nilai koefisien regresi sebesar 5,867 menunjukkan bahwa setiap peningkatan XM1 (ETR*KA) sebanyak 1 satuan cenderung akan meningkatkan Y (FV) sebanyak 5,86 Variabel Signifikan Variabel Dependen Koefisien thitung Keterangan Independen si Konstanta 1,543 ETR 3,574 1,397 0,167 Tidak Signifikan FV KI 0,208 0,585 0,561 Signifikan ETR*KI -1,276 -1,205 0,232 Signifikan Alpha = 0,050 R = 0,203 Koefisien Determinasi (R2) = 0,041 F-hitung = 0,977 Signifikansi = 0,409 Pada variabel X*M2 diperoleh koefisien yang diperoleh bernilai positif. Sehingga apabila terjadi peningkatan pada X*M2, maka Y cenderung akan meningkat, dan sebaliknya apabila X*M2 menurun, maka cenderung akan terjadi penurunan pada Y. Nilai koefisien regresi sebesar -1,276 menunjukkan bahwa setiap peningkatan XM1 (ETR*KI) sebanyak 1 satuan cenderung akan menurunkan Y (FV) sebanyak 1,276. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Koefisien Determinasi model 1 Berdasarkan tabel diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,009. Hasil tersebut menjelaskan sumbangan atau kontribusi dari variabel Tax Planning yang disertakan dalam persamaan regresi dalam menjelaskan keragaman variabel Nilai Perusahaan, adalah sebesar 0,9 %, sedangkan 99,1 % disumbangkan oleh variabel selainnya yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan regresi. Uji F model 1 Berdasarkan tabel
150
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
4.7. diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,601 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,441. Dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,050 (0,441 > 0,050) Sehingga diambil keputusan H0 diterima pada taraf α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Tax Planning terhadap Nilai Perusahaan. Koefisien Determinasi model 2 Berdasarkan tabel diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,272. Hasil tersebut menjelaskan sumbangan atau kontribusi dari variabel Tax Planning yang disertakan dalam persamaan regresi dalam menjelaskan keragaman variabel Nilai Perusahaan, adalah sebesar 27,2 %, sedangkan 72,8 % disumbangkan oleh variabel selainnya yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan regresi. Uji F model 2 Berdasarkan tabel diperoleh nilai Fhitung sebesar 8,487 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dapat dilihat bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,050 (0,000 < 0,050) Sehingga diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X, M1, dan X*M1 terhadap Y secara simultan. Uji t Variabel X (Tax Planning) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -1,567 dan signifikansi sebesar 0,122. Nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa X (Tax Planning) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y (Nilai Perusahaan). Artinya bahwa tax planning (perencanaan pajak) tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan investor cenderung lebih menyukai perusahaan yang melakukan pengungkapan pajak lebih luas (Hanlon dan Slemrod, 2009). Pohan, (2011) mengungkapkan perencanaan pajak bisa dipersamakan dengan tax avoidance (upaya penghindaran pajak secara legal). Hal ini mencerminkan bahwa tax planning dengan melakukan manipulasi laba yang akan menyesatkan investor dengan demikian investor akan memberikan penilaian yang rendah terhadap perusahaan. Tanda koefisien negatif ini menunjukkan bahwa aktifitas tax planning untuk meningkatkan nilai perusahaan yang dilakukan oleh manajemen tidak sejalan dengan prespektif teori tradisional. Prespektif tradisional, bahwa aktifitas perencanaan pajak untuk mentransfer kesejahteraan dari Negara kepada pemegang saham (Desai dan Dharmapala, 2006). Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lestari (2014). Dalam hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif. Dalam salah satu penelitian menyebutkan tanda koefisien positif menunjukkan bahwa aktifitas perencanaan pajak melalui tax saving dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Variabel M1 (KA) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -3,657 dan signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa M1 (KA) berpengaruh signifikan terhadap Y (FV). Artinya bahwa adanya komite audit dalam perusahaan manufaktur berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan perusahaan yang memiliki komite audit menghasilkan nilai perusahaan yang baik dengan penerapan GCG dan menunjukkan bahwa komite audit berjalan secara efektif sesuai dengan tujuan yang dilakukan good corporate governance. Variabel X*M1 (ETR*KA) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2,162 dan signifikansi sebesar 0,034. Nilai tersebut lebih kecil daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga disimpulkan bahwa M1 (KA) signifikan dalam memperkuat pengaruh X (ETR) terhadap Y (FV). Artinya bahwa semakin baik good corporate governance dengan proporsi komite audit dalam perusahaan akan memperkuat pengaruh tax planning terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini bahwa keberadaan komite audit dalam perusahaan akan
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
151
meningkatkan kualitas good corporate governance didalam perusahaan, sehingga akan memperkecil kemungkinan praktik penghindaran pajak didalam tax planning yang dilakukan. Hal ini perusahaan yang memiliki komite audit akan lebih bertanggung jawab dan terbuka dalam menyajikan laporan keuangan, karena komite audit akan memonitor segala kegiatan didalam perusahaan dilakukan sesuai fungsi dan tugas komite audit. Koefisien Determinasi model 3 Berdasarkan table diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,041. Hasil tersebut menjelaskan sumbangan atau kontribusi dari variabel tax planning yang disertakan dalam persamaan regresi dalam menjelaskan keragaman variabel nilai perusahaan, adalah sebesar 4,1 %, sedangkan 95,9 % disumbangkan oleh variabel selainnya yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan regresi. Uji F Model 3 Berdasarkan tabel 4.15. diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,977 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,561. Dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,050 (0,561 > 0,050) Sehingga diambil keputusan H0 diterima pada taraf α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X, M2, dan X*M2 terhadap Y secara simultan. Artinya secara simultan bahwa variabel tax planning dengan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan. Dan variabel komite audit, tax planning tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Uji t Variabel X (ETR) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 1,397 dan signifikansi sebesar 0,167. Nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa X (ETR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y (FV). Artinya bahwa tax planning berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Variabel M2 (KI) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0,585 dan signifikansi sebesar 0,561. Nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa M2 (KI) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y (FV). Artinya dengan prosentase yang tinggi dalam proporsi komisaris independen dalam perusahaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Variabel X*M2 (ETR*KI) Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -1,205 dan signifikansi sebesar 0,232. Nilai tersebut lebih besar daripada 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa M2 (KI) tidak signifikan dalam memperkuat pengaruh X (ETR) terhadap Y (FV). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainiyah (2012), meneliti tentang shariah compliance terhadap nilai perusahaan. Dengan mekanisme corporate governance yang difokuskan pada kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, jumlah komite audit dan Lestari (2014), berjudul Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Moderasi (Corporate Governance). Hasil dari penelitian nya bahwa corporate governance dengan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh signifikan dalam memperkuat pengaruh perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan peneliti tentang Pengaruh Tax Planning Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Moderasi Good Corpotarate Governance dapat kesimpulan sebagai berikut : H1 Uji t pada pengaruh antara variabel tax planning terhadap nilai perusahaan secara simultan atau parsial tidak berpengaruh signifikan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini terhadap H2 yaitu Tax Planning berpengaruh terhadap nilai perusahaan akan diperkuat (diperlemah) dengan semakin baiknya mekanisme good corporate governance.Dengan good corporate governance secara simultan dengan proporsi Komite audit
152
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
berpengaruh signifikan terhadap tax planning dan tax planning yang di moderasi oleh Komite audit berpengaruh signifiakan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial ditemukan pengaruh yang positif atau semakin baiknya GCG dalam keberadaan komite audit akan memperkuat pengaruh tax planning terhadap nilai perusahaan. Secara simultan dengan semakin baiknya GCG yang di proporsikan Komisaris independen dalam perusahaan tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Sedangkan secara parsial komisaris independen tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan proporsi komisaris independen tidak signifikan dalam memperkuat pengaruh tax planning terhadap nilai perusahaan.
KETERBATASAN PENELITIAN Dalam penelitian ini pengukuran tax planning menggunakan (25% - ETR) * PTBI → ETR = CTE/PTBI, jadi didalam penelitian ini pelum menangkap pembayaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Periode penelitian ini dilakukan hanya dua tahun 2012-2014, jadi hasilnya belum dapat digeneralisasi untuk tahun-tahun sebelum maupun sesudahnya. Good Corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel yaitu proporsi dewan komisaris independen dan komite audit.sehingga tidak dapat menangkap pengaruh komponen Good Corporate Governance. Sampel dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur sehingga tidak bisa dijadikan generalisasi untuk seluruh perusahaan. SARAN Bagi pihak otoritas pajak, harus lebih diperhatikan dalam aspek Good Corporate Governance, kebijakan hutang, dan ukuran perusahaan dalam menyusun dan menetapkan kebijakan perpajakannya.Bagi penelitian selanjutnya : Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan proksi lain seperti return saham atau ROA (Return on Asset). Dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan cash ETR, agar dapat mengcapture pembayaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mendapat hasil yang baik penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian. Memperbanyak sampel dengan menggunakan semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak terbatas pada perusahaan manufaktur saja. Sehingga hasilnya dapat mewakili perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Menggunakan proksi pengukuran Good Corporate Governance secara komprehensif (bersama-sama) misalnya menggunakan CGPI (Corporate Governance Perception Index), sehingga dapat dilihat pengaruh Good Corporate Governance yang utuh. DAFTAR PUSTAKA Aditama, Ferry & Purwaningsih, Anna.2013. “Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Non Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Yogyakarta. Artikel. Ainiyah, Haurotul. 2012. “ Pengaruh Shariah Compiance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderating. Asnawi, Said & Wijaya, Chandra. 2006. “Metodologi Penelitian Keuangan : Prosedur, Ide, Dan Kontrol”. Yogyakarta : Graha Ilmu Darussalam, 2009. Tax Planning, Tax Avoidance, dan Tax Evasion. http:// www. Ortax.org. Desai, Mihir A. dan Dhammika Dharmapala.(2006). Corporate Tax Avoidance and HighPowered Incentives. Jurnal Financial Economics 79:145-179 Efferin, Darmadji, & Tan .2008. “Metode Penelitian Akuntansi”. Yogyakarta : Graham Ilmu.
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani
153
Fadhilah, Rahmi. 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance”. Padang : Jurnal Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”. Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2007. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”. Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro. Hanlon, M., & Slemrod, J.B (2009). “What Does Tax Aggressiveness Signal? Evidence From Stock Price Reaction To News About Tax Shelter Involvement. Jurnal of Public Ekonomic, 93(1-2), 126-141. Pohan, Chairil. 2011. “Optomizing Corporate Tax Manajemen”. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suandy, Erly. 2003. “Perencanaan Pajak”. Jakarta : Salemba empat. Sutedi, Andrian .2012. “Good Corporate Governance”. Jakarta : Sinar Grafika. Sutujo, Siswanto & Aldridge, E john. 2005. Jakarta : PT Dammar Pustaka. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland.1995. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Edisi Kesembilan. Jlid1. Bina Aksara. www.idx.co.id www.iicg.org Zain, Mohammad. 2005,2003. “ Manajemen Perpajakan”. Jakarta : Salemba Empat. Zarkasyi, Wahyudin. 2008. “Good Corporate Governance”. Bandung : Alfabeta.
*) Mila Fadilatus Tsuroya adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Jeni Susyanti adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
154
Mila Fadilatus Tsuroya, Jeni Susyanti dan Ronny Malavia Mardani