PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN I KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA
SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Margi Purbasari 1401411062
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa isi skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Sesungguhnya kebaikan itu akan membuat wajah dan hati bercahaya, rizqi yang lapang, fisik yang kuat dan orang lain menjadi senang (Ibnu Abbas). Betindaklah! Rencana tidak akan berhasil tanpa adanya tindakan (Tri Bayunoto). You don’t have to be GREAT TO START, but you have to START TO BE GREAT (Zig Ziglar).
Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak Warjono, Uwa, Padhe, Mas Roso, Mba Ruroh, Petry dan Mas Bayu serta seluruh keluargaku tercinta yang selalu memberi doa yang tulus dan semangat. Teman – teman kos dan dosen – dosen yang selalu memberi semangat dan bimbingan.
v
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga”. Maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program S1 PGSD. Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini sehingga bisa terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi mahasiswa UNNES.
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3.
Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memfasilitasi penulis untuk melakukan penelitian.
5.
Drs. Utoyo, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah membimbing, pengarahan, dan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6.
Dosen jurusan PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
vi
7.
Makhtum Ismail, S.Pd., Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pengadegan yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Nurwiyati, S.Pd. serta seluruh Kepala Sekolah, guru dan karyawan SD Negeri Dabin I Kecamatan Pengadegan yang telah mengizinkan dan membimbing penulis melakukan penelitian.
9.
Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES angkatan 2011 yang saling memberikan semangat dan motivasi.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat serta pembaca pada umumnya.
Tegal,
Penulis
vii
Mei 2015
ABSTRAK Purbasari, Margi. 2015. Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Utoyo, M.Pd. Kata Kunci: Kinerja Mengajar Guru; Supervisi Akademik. Kualitas pendidikan di Indonesia masig rendah, sehingga diperlukan upaya peningkatan kinerja guru sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap efisisensi pengajaran. Pentingnya peranan guru dalam pembelajaran, maka dibutuhkan adanya upaya peningkatan kinerja guru melalui suatu pemberian bimbingan dan juga dorongan dari kepala sekolah. Bimbingan kepala sekolah terhadap guru berkenaan dengan kegiatan pembelajaran dikenal dengan istilah supervisi akademik. Adapun keinginan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga”. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Populasi penelitian adalah seluruh guru di SD Dabin I Kecamatan Pengadegan sebanyak 99 guru, sedangkan sampel penelitian sebanyak 79 guru. Pengolahan data dimulai dengan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian dengan menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Selanjutnya, dilakukan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui status linear tidaknya suatu distribusi sebuah penelitian. Langkah terakhir adalah analisis akhir (uji hipotesis) menggunakan statistik analisis regresi sederhana, sebagai alat prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungional antara variabel X dengan variabel Y. Berdasarkan uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel supervisi akademik berpengaruh terhadap variabel kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 23,2% dengan kriteria hubungan sedang. Artinya variabel kinerja guru mampu dijelaskan oleh variabel supervisi akademik sebesar 23,2% melalui hubungan linier Ý=75,977+0,4X. Oleh karena itu agar kinerja guru meningkat, maka supervisi akademik harus dilaksanakan secara optimal. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian diantaranya pada pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah harus lebih memperhatikan aspek pelaksanaan supervisi, sedangkan dalam hal kinerja mengajar guru, guru harus lebih meningkatkan kinerjanya terutama dalam aspek evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut hasil penilaian siswa.
viii
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ...............................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii PENGESAHAN ................................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................
v
PRAKATA ......................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 12 1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................... 12 1.4 Perumusan Masalah ...................................................................................... 13 1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13 1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 13 1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 13 1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 14 1.6.1 Manfaat Praktis ......................................................................................... 14 1.6.2 Manfaat Teoritis ........................................................................................ 14 2 KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................... 16 2.1 Kerangka Teori.............................................................................................. 16 2.1.1 Pengertian Kinerja ..................................................................................... 16 2.1.2 Kinerja Guru dalam Pembelajaran ............................................................ 17 ix
2.1.3
Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran ........................................ 20
2.1.4
Tugas dan Peran Guru dalam Pembelajaran ......................................... 22
2.1.5
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .............................. 29
2.1.6
Pengertian Supervisi Pendidikan .......................................................... 30
2.1.7
Pengertian Supervisi Akademik ............................................................ 32
2.1.8
Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik ............................................... 33
2.1.9
Pelaksanaan Supervisi Akademik ......................................................... 35
2.1.10
Prinsip – prinsip Supervisi Akademik .................................................. 38
2.1.11
Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor ........................................... 40
2.2
Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 42
2.3
Kerangka Berpikir ................................................................................. 44
2.4
Hipotesis ............................................................................................... 46
3
METODE PENELITIAN ..................................................................... 48
3.1
Jenis dan Metode Penelitian ................................................................. viii
3.2
Populasi dan Sampel ............................................................................. 49
3.2.1
Populasi ................................................................................................. 49
3.2.2
Sampel................................................................................................... 50
3.3
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........................ 52
3.3.1
Variabel Penelitian ................................................................................ 52
3.3.2
Definisi Operasional Variabel............................................................... 53
3.4
Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 54
3.4.1
Kuesioner/Angket ................................................................................. 54
3.4.2
Dokumentasi ......................................................................................... 56
3.4.3
Wawancara ........................................................................................... 57
3.5
Instrumen Penelitian ............................................................................. 57
3.5.1
Instrumen Kinerja Guru dalam pembelajaran ....................................... 57
3.5.2
Instruumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah ................................ 58
3.5.3
Uji Validitas .......................................................................................... 60
3.5.4
Uji Reliabilitas ...................................................................................... 62
3.6
Metode Analisis Data ............................................................................ 64
3.6.1
Uji Prasyarat Analisis ........................................................................... 64 x
3.6.2
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................ 66
3.6.3
Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ............................................................. 66
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 70
4.1
Hasil Penelitian .................................................................................... 70
4.1.1
Objek Penelitian dan Deskripsi Responden .......................................... 70
4.1.2
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ................................................ 72
4.1.3
Hasil Uji Prasyarat Analisis ................................................................. 82
4.1.4
Hasil Analisis Akhir ............................................................................. 84
4.2
Pembahasan .......................................................................................... 89
5
PENUTUP ............................................................................................ 99
5.1
Simpulan .............................................................................................. 99
5.2
Saran .................................................................................................... 100
5.2.1
Bagi Kepala Sekolah ............................................................................ 102
5.2.2
Bagi Guru .............................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104 LAMPIRAN ........................................................................................................ 107
xi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1
Jumlah Populasi (Guru SDN Dabin I Kecamatan Pengadegan) .......... 50
3.2
Jumlah Sampel Tiap SDN Dabin I Kecamatan Pengadegan ............... 52
3.3
Indikator dan Sub Indikator Supervisi Akademik ............................... 53
3.4
Indikator dan Sub Indikator Kinerja Guru dalam Pembelajaran ......... 54
3.5
Skala Likert .......................................................................................... 56
3.6
Kisi – kisi Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran .................... 57
3.7
Kisi – kisi Instrumen Supervisi Akademik .......................................... 58
3.8
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Guru) .................................... 62
3.9
Hasil Uji Validitas Variabel X (Supervisi Akademik) ........................ 62
4.1
Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 71
4.2
Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................. 71
4.3
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...................................... 73
4.4
Indikator dan Deskriptor Variabel Kinerja Guru ................................. 75
4.5
Indeks Kinerja Guru ............................................................................. 78
4.6
Indeks Supervisi Akademik ................................................................. 80
4.7
Nilai Indeks Variabel Peneliian ........................................................... 82
4.8
Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorof Smirnov) .............................. 83
4.9
Hasil Uji Linieritas Data (Test Of Linearity) ....................................... 84
4.10
Hasil Analisis Regresi Sederhana ......................................................... 85
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Berpikir ................................................................................... 43
3.1
Desain Penelitian .................................................................................... 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1 Daftar Nama Guru SDN Dabin I .................................................................... 106 2 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Guru ................................ 109 3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Supervisi Akademik ................... 110 4 Hasil Uji Validitas Kinerja Guru ..................................................................... 111 5 Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik ......................................................... 113 6 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru ................................................................. 115 7 Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik ..................................................... 116 8 Angket Penlitian .............................................................................................. 117 9 Rekapitulasi Angket Kinerja Guru .................................................................. 126 10 Rekapitulasi Angket Supervisi Akademik ..................................................... 129 11 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................................. 132 12 Hasil Uji Linieritas Data ............................................................................... 133 13 Hasil uji Regresi Linier Sederhana ............................................................... 135 14 Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Kinerja Guru .................................. 136 15 Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Supervisi Akademik ..................... 138 16 Catatan lapangan Hasil Wawancara .............................................................. 140 17 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 144 18 Surat Permohonan Ijin Penelitian Dari Koordinator PGSD Tegal................. 145 19 Surat Permohonan Ijin Penelitian KESBANGPOL ...................................... 146 20 Surat Permohonan Ijin Penelitian BAPPEDA ............................................... 147 21 Surat Ijin Penelitian Dinas Pendidikan .......................................................... 148 22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................................... 149
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan diuraikan tentang hal – hal yang mendasari pelaksanaan penelitian. Peneliti akan memaparkan hal – hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian. Uraian selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia selalu mendapatkan perhatian dari banyak pihak, dan banyak tanggapan yang serupa, bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Kualitas pendidikan Indonesia di kancah dunia masih sangat rendah, terbukti kualitas pendidikan Indonesia berada di rangking dua dari bawah versi Programme for International Assesment (PISA) yang dipublikasikan pada bulan Januari tahun 2014. Dengan kondisi tersebut, Indonesia terus mengupayakan pencapaian kualitas pendidikan terbaik dengan melakukan pembenahan dan perbaikan di berbagai aspek yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Pembenahan dan perbaikan diantaranya dilakukan dengan pengembangan kurikulum, pembenahan media pembelajaran dan sarana belajar lainnya, serta tak terkecuali
dilakukan
pembenahan
pada
kualitas
pendidik
dan
tenaga
kependidikan. Berbagai upaya pembenahan dan perbaikan pada aspek – aspek pendidikan, Indonesia masih harus bekerja keras dalam memperbaiki kualitas
1
2
pendidikan demi tercapainya tujuan negara seperti yang tertulis pada Pembukaan Undang - undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, “… mencerdaskan kehidupan bangsa…”. Dengan dilakukan pembenahan dan perbaikan pada aspek pendukung kualitas pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya seperti efektivitas pendidikan di Indonesia, efisiensi pengajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, serta prestasi siswa. Faktor pertama yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia berkaitan dengan efektivitas pendidikan. Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (yang selanjutnya dalam tulisan ini disebut guru) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, agar siswa mendapatkan pengetahuan dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut di kehidupannya. Faktor lain yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah efisiensi pengajaran. Hal ini berkaitan dengan biaya pendidikan, waktu yang digunakan untuk pendidikan, serta kualitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Ketersediaaan dan kondisi sarana prasarana sekolah, serta prestasi belajar siswa juga ikut berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sarana prasarana sekolah di Indonesia masih belum tersedia dengan baik, bahkan masih banyak bangunan sekolah yang tak layak pakai. Beberapa faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan tersebut, terdapat
3
satu hal yang menjadi sorotan dalam penelitian ini yaitu faktor yang berkaitan dengan mutu atau kualitas guru. Guru berperan langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan, karena guru memiliki tugas sebagai pengajar yang dalam kegiatan pembelajaran guru berinteraksi langsung dengan sasaran pendidikan, yaitu siswa. Guru merupakan salah satu akses bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Guru melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar siswa, guru juga bertugas untuk memastikan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dan siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar tesebut dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang guru tidak hanya bertugas menyampaikan suatu materi, apalagi saat ini pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran dengan mengaktifkan siswa, guru dituntut dapat memunculkan ide – ide kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran dan memotivasi siswa untuk memperluas wawasannya dengan belajar. Untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa, guru harus mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung kegiatan pembelajaran secara matang, dengan mempertimbangkan kondisi kelas, ketersediaan media yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, serta menerapkan metode belajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa yang dihadapi guru. Merencanakan kegiatan pembelajaran secara matang, dapat menciptakan proses
4
pembelajaran yang menyenangkan bukan lagi kegiatan yang selalu sama setiap harinya dan membosankan bagi siswa. Dengan kemampuan guru mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, serta hasil belajar dan prestasi siswa yang baik, membuktikan bahwa guru tersebut memiliki kemampuan yang baik. Kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik tentunya dituntut agar terus dilakukan perbaikan dan meningkatkan kualitasnya. Hal ini berkaitan dengan tugas guru yang amat berat, dimana guru tidak hanya bertugas untuk mengajarkan pengetahuan, namun juga bertanggungjawab untuk mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan turut serta untuk memajukan negara. Tugas sebagai guru bukan sekedar sebuah pekerjaan, namun merupakan sebuah profesi, yang mana sebuah profesi menghendaki tindak lanjut berupa profesionalisasi. Perlunya profesionalisasi dalam pendidikan, secara tidak langsung mewajibkan seluruh anggota profesi (guru) harus meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui dunia pendidikan. Melalui profesionalisasi inilah diharapkan nantinya dapat menghasilkan guru yang lebih berkualitas. Seorang guru yang profesional dan berkualitas dapat dilihat melalui kinerjanya. Asf dan Mustofa (2013: 156), memaparkan bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Guru yang profesional berarti guru yang memenuhi syarat profesi guru, yaitu guru yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi –
5
kompetensi tersebut berkenaan dengan pengetahuan yang luas, kepribadian yang patut diteladani, serta kemampuan interaksi dan hidup bermasyarakat dengan baik. Meningkatkan kinerja guru melalui program profesionalisasi sudah bukan hal asing lagi bagi guru, namun kenyataannya profesionalisasi masih belum maksimal dilaksanakan. Dibutuhkan adanya suatu dorongan atau bimbingan dan semacam “pancingan” bagi guru untuk melakukan perbaikan. Dorongan atau bimbingan bagi guru untuk melaksanakan evaluasi dan usaha profesionalisasi dapat dilakukan oleh seorang pemimpin di lembaga tempatnya bekerja, dalam hal ini seorang pemimpin yang dimaksud adalah kepala sekolah. Kepala sekolah hendaknya dapat menjadi sosok yang berkontribusi langsung dalam upaya profesionalisasi dan meningkatkan kinerja guru. Bimbingan atau dorongan yang diberikan kepala sekolah kepada guru lebih dikenal dengan istilah supervisi. Adanya bimbingan dari kepala sekolah diharapkan muncul motivasi dalam diri guru sehingga dapat mengatasi permasalahan yang mungkin selama ini dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan begitu kinerja mengajar guru meningkat, yang
pada
akhirnya
berdampak
pada
meningkatnya
kualitas
kegiatan
pembelajaran dan tercapainya hasil serta prestasi belajar siswa secara optimal. Jika kita telaah lebih jauh, manfaat dari bimbingan atau disebut dengan supervisi oleh kepala sekolah adalah meningkatnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan demikian upaya meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru, namun juga tanggung jawab kepala sekolah. Seperti yang dijelaskan oleh Asf dan Mustofa (2013: 5) bahwa, “… bobroknya penyelengaraan pendidikan telah menggurita ke dalam sistem. Tidak hanya disebabkan oleh para
6
guru yang kerap kali dituding tidak profesional, tetapi juga para pemangku jabatan lain termasuk supervisor”. Pada pernyataan tersebut, disebutkan istilah supervisor yang merupakan sebutan bagi orang yang melakukan supervisi. Pelaksana supervisi di suatu sekolah adalah kepala sekolah. Supervisi merupakan layanan berupa bimbingan yang diberikan oleh seorang supervisor kepada karyawan atau staf kerjanya, sehingga jelas bahwa kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk memberikan layanan berupa bimbingan atau bantuan kepada guru untuk dapat meningkatkan kinerjanya sebagai pengajar. Willes (1987) dalam Asf dan Mustofa (2013: 26), menyatakan “Supervision is assistance in the development of better teaching learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Situasi belajar yang dimaksud adalah situasi belajar yang memperhatikan tujuan, materi ajar, teknik pembelajaran, metode pembelajaran, guru, siswa dan lingkungan belajar. Hal – hal yang termasuk dalam situasi belajar tersebut yang harus mendapatkan perhatian dari seorang supervisor untuk dapat membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas sebagai seorang guru yang profesional, demi terciptanya kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Layaknya seorang guru, dengan melakukan evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar yang telah dilakukan, guru dapat menentukan tindakan selanjutnya dalam proses pembelajaran, baik berupa kegiatan pengayaan maupun kegiatan perbaikan. Guru dimungkinkan menjumpai kondisi bahwa siswa telah memahami materi pelajaran
7
dengan baik, namun dapat pula guru menghadapi situasi sebaliknya, yaitu masih dijumpai siswa yang kesulitan menguasai materi. Bagi siswa yang belum menguasai materi dengan baik, maka guru harus melaksanakan kegiatan perbaikan sedangkan bagi siswa yang telah menguasai materi dengan baik, maka dapat dilakukan kegiatan pengayaan, yaitu kegiatan yang mendukung siswa untuk memperluas pengetahuannya. Begitu pula dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sudah seharusnya dilakukan evaluasi dan guru diberikan bimbingan secara tepat agar dapat memperbaiki kekurangan – kekurangan yang dijumpai dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pemberian bimbingan ini dilakukan oleh seorang yang bertanggungjawab sebagai seorang pemimpin di sekolah tempat guru tersebut mengajar, yaitu kepala sekolah. Seperti penjelasan pada bagian sebelumnya, bahwa kegiatan supervisi bertujuan membimbing guru untuk mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Seorang kepala sekolah tidak cukup dengan hanya mengetahui hambatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, namun juga bertugas memberikan bimbingan dan dorongan bagi guru untuk melaksanakan perbaikan serta pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Sesuai peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah pasal 1 ayat (2), bahwa kepala sekolah harus memiliki kompetensi manajerial untuk dapat mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal. Dalam peraturan yang sama, dijelaskan pula kompetensi
8
supervisi kepala sekolah untuk merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Pelaksanaan supervisi yang merupakan upaya supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran disebut dengan supervisi akademik. Supervisi akademik oleh kepala sekolah merupakan upaya pemberian bimbingan di banyak aspek, seperti membimbing guru dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik, membimbing guru dalam mengelola media pembelajaran, membimbing guru dalam memilih strategi atau metode maupun teknik pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa, serta memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini terus berkembang. Beberapa contoh bimbingan kepala sekolah kepada guru sebagai bentuk pelaksanaan supervisi akademik tersebut jika dilihat secara garis besar merupakan bimbingan kepala sekolah yang berkaitan dengan rangkaian kegiatan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta hubungan antar pribadi yang ikut serta dalam pembelajaran. Bimbingan oleh kepala sekolah terhadap guru agar mampu mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapinya dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas kerja guru. Meskipun kepala sekolah dan guru memahami pentingnya pelaksanaan supervisi akademik, namun pada kenyataannya pelaksanaan supervisi menjadi hal yang sulit untuk dilaksanakan mengingat tugas kepala sekolah bukan hanya bertugas di dalam lingkup sekolah, namun juga bertugas di luar lingkup sekolah.
9
Faktor manajemen waktu menjadi hal yang paling mendasar penyebab tidak maksimalnya pelaksanaan supervisi akademik. Terlebih lagi pelaksanaan supervisi akademik memiliki prinsip dilaksanakan secara berkesinambungan atau kontinuitas, yang artinya supervisi akademik harus dilakukan dengan periode waktu tertentu. Pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan secara berkesinambungan hendaknya oleh kepala sekolah dijadikan sebagai cara untuk memantau peningkatan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara yang peneliti lakukan dengan narasumber Bapak Kusno, S.Pd.SD, kepala sekolah di SDN 2 Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan menyampaikan, “Kesulitan yang dihadapi kepala sekolah sehingga tidak dapat melaksanakan supervisi akademik di sekolahnya adalah karena banyaknya tugas yang dibebankan pada kepala sekolah, hal ini berakibat kepala sekolah kesulitan dalam manajemen waktu”. Pernyataan tersebut menunjukkan pada kita semua, bahwa kepala sekolah kesulitan menjalankan salah satu tugasnya yaitu sebagai supervisor. Hal ini bertentangan dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah, yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan supervisi akademik. Jika setiap kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dengan baik, maka harapan setiap orang untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia dapat tercapai melalui perbaikan dan peningkatan kinerja guru. Pemaparan di atas diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang berjudul Implementasi Supervisi Akademik terhadap Proses Pembelajaran di
10
Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang oleh Ali Sudin (2008). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi pada seluruh mata pelajaran belum berjalan optimal, hal ini terbukti dari persentase yang diperoleh sebesar 45,27%. Dilihat dari segi pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek pengelolaan pembelajaran berada pada kategori cukup, yaitu 56,37%, sedangkan pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek peningkatan kemampuan akademik guru dalam pembelajaran berada pada kategori cukup yaitu 41%. Lain halnya dengan pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek pengembangan profesi sebagai guru mata pelajaran oleh supervisor berada dalam kategori kurang yaitu 35,97%. Dengan hasil penelitian tersebut, Ali Sudin menyimpulkan bahwa dengan melaksanakan supervisi terhadap proses pembelajaran akan dapat meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah dasar. Hasil penelitian lain dengan judul Pengaruh Layanan Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani (Studi pada Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Majalengka) oleh Nursih (2007) menunjukkan bahwa, layanan supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang ditunjukkan dengan angka kontribusi sebesar 79,1% sedangkan sisanya 20,9% ditentukan oleh variabel lain seperti sarana dan prasarana, kompetensi guru, dan disiplin guru. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Nursih merekomendasikan layanan supervisi kepala sekolah terhadap guru dilaksanakan secara terus menerus. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yati Ruhayati (2009) dengan judul Kontribusi Layanan Supervisi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Fasilitas
11
Pembelajaran terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMPN Se-Kota Cimahi. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa layanan supervisi terhadap kinerja guru mempunyai kontribusi sebesar 73,45%, kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 31,36%, dan fasilitas pembelajaran terhadap kinerja guru sebesar 33,2%. Beberapa penelitian yang telah disebutkan merupakan penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap variabel penelitian yang sama, namun menyatakan hasil yang berbeda - beda. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi peneliti untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru. Selain berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, juga berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab IV tentang Standar Proses Pasal 19 dijelaskan pada ayat (3) setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sesuai peraturan pemerintah tersebut, peneliti berupaya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pelakasanan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kualitas kinerja guru dalam pembelajaran, sehingga diharapkan setelah diketahui hasil penelitian ini, dapat ditindak lanjuti dengan tindakan yang tepat demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian, maka peneliti ingin mengkaji secara ilmiah dengan melaksanakan sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam
12
Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah penelitian pada bagian sebelumnya, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1) Adanya kendala atau hambatan yang dihadapi kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik. 2) Kinerja guru sekolah dasar di Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan belum terukur. 3) Kepala sekolah belum menjalankan perannya sebagai supervisor dengan baik, sehingga bimbingan yang diberikan kepada guru belum optimal.
1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam suatu penelitian berfungsi untuk membatasi permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian. Jika masalah penelitian tidak dibatasi, maka dimungkinkan kajian dalam penelitian terlalu luas dan tidak dapat dibahas secara mendalam, sehingga diperlukan pembatasan masalah untuk menghindari kesalah pahaman maksud penelitian. Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Peningkatan kinerja guru dapat diketahui jika dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti dengan pemberian bimbingan. Evaluasi dan pemberian bimbingan terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu tugas kepala sekolah sebagai supervisor. Supervisor bertanggungjawab atas pelaksanaan pengawasan terhadap komponen – komponen di sekolah, salah
13
satunya adalah bertanggungjawab mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yang selanjutnya membutuhkan adanya bimbingan dari kepala sekolah. Bimbingan ini dikenal dengan supervisi akademik. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan masalah penelitian berupa pengaruh pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah (X) terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (Y) di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diketahui rumusan masalah penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki dua macam tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut: 1.5.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran umum pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. 1.5.2 Tujuan Khusus Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pengaruh pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
14
1.6 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis artinya, hasil penelitian bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Berbeda dengan manfaat teoritis, manfaat praktis yaitu manfaat yang diperoleh berbagai pihak untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi peneliti, guru, siswa, dan kepala sekolah. Penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat teoritis dan praktis akan dijelaskan sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat Teoritis Secara teori, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap referensi ilmiah dalam bidang manajemen pendidikan, khususnya berkaitan dengan pelaksanaan supervisi akademik dan kinerja guru dalam pembelajaran. 1.6.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1.6.2.1 Bagi Guru Meningkatnya kinerjanya untuk menjadi guru yang profesional, yaitu guru yang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. 1.6.2.2 Bagi Siswa Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah dengan adanya upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pada diri guru. 1.6.2.3 Bagi Kepala Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah sebagai rujukan kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik dan meningkatkan kinerja guru.
15
1.6.2.4 Bagi Peneliti Memberikan informasi awal dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penelitian lebih lanjut.
16
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Kerangka teori merupakan pemaparan teori – teori yang digunakan dalam penelitian. Teori - teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini, meliputi pengertian kinerja, kinerja guru dalam pembelajaran, penilaian kinerja guru dalam pembelajaran, tugas dan peran guru dalam pembelajaran, faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja guru, pengertian supervisi pendidikan, pengertian supervisi akademik, tujuan dan fungsi supervisi akademik, pelaksanaan supervisi akademik, prinsip – prinsip supervisi akademik, dan tugas kepala sekolah sebagai supervisor. 2.1.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja sering digunakan di lembaga/instansi atau perusahaan – perusahaan, yang di dalamnya terdapat pemimpin dan karyawan. Kinerja banyak digambarkan sebagai apa yang dikerjakan dan bagaimana hasil suatu pekerjaan itu dilakukan. Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang bagus atau baik jika dalam melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai aturan dan mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan. Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, job performace atau work performance yang juga bermakna prestasi kerja. Dalam Kamus Inggris Indonesia (Echols dan Shadily: 425), performance dapat diartikan sebagai pertunjukkan, perbuatan, prestasi atau hasil, serta pelaksanaan. Pengertian kinerja menurut Departemen Pendidikan Nasional kinerja diartikan sebagai gambaran
17
18
kondisi sejauh mana pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program, atau tujuan organisasi. Kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja, hasil kerja, prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu sebagai bentuk tanggungjawab atas pekerjaan atau profesi yang diembannya. Supardi (2013: 47) menjelaskan pengertian kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi dalam rangka bekerja untuk mencapai tujuan berdasarkan atas standarisasi atau ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya dan sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan. Demikian pula dengan Susanto (2014: 29) mengatakan kinerja (performance) dapat dipahami sebagai prestasi, hasil atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan dalam pelaksanaan kerja, kewajiban, atau tugas. Hal tersebut menjelaskan bahwa kinerja memiliki banyak dimensi, meliputi apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa ahli mengenai kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil, prestasi dan juga pelaksanaan tugas – tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Kinerja dikatakan baik, bukan hanya dilihat dari hasil pekerjaannya, namun dilihat mulai dari proses pengerjaan dan juga kemampuan pekerjanya. 2.1.2 Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Kinerja erat hubungannya dengan sumber daya manusia, dimana kinerja menunjukkan pelaksanaan suatu kegiatan atau program dan juga hasil yang
19
dimunculkan dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program oleh seseorang yang memiliki sumber daya manusia yang baik. Merujuk pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya, maka agar mampu bersaing di era global upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Banyak pihak yang berperan dengan pelaksanaan pendidikan di Indonesia, seperti Kementerian Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional, pengawas, kepala sekolah, guru serta tenaga kependidikan lainnya. Banyaknya pihak yang bergerak dalam pelaksanaan pendidikan sudah seharusnya untuk saling bahu – membahu meningkatkan kinerja untuk dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam pelaksanaan pendidikan, guru sebagai pihak terdepan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Guru sebagai pihak yang berperan dalam kegiatan mendidik, mengajar dan melatih siswa. Siswa merupakan cikal bakal sumber daya manusia yang masih harus diolah, maka seorang guru hendaknya mampu mengolah pribadi dan kemampuan siswa untuk menjadikan siswa menjadi manusia yang kreatif dan inovatif, sehingga di masa yang akan datang, siswa menjadi generasi penerus dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti pemaparan di atas, bahwa guru berperan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka sebagai seorang guru hendaknya memiliki kinerja yang baik. Kinerja guru tidak hanya dilihat saat atau selama pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Guru memiliki tanggung jawab lain seperti bimbingan konseling
bagi
siswa,
membantu
perlengkapan
administrasi
sekolah,
pengembangan bakat dan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler, dan
20
tanggung jawab lainnya. Banyaknya tanggung jawab yang harus dilaksanakan seorang guru, menjelaskan kembali bahwa profesi menjadi seorang guru bukanlah hal mudah, terlebih lagi guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih merupakan tanggung jawab yang besar. Guru bertanggung jawab untuk mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai – nilai hidup, seperti pengembangan budi pekerti, semangat, rasa kesusilaaan, dan lain – lainnya. Guru bertanggung jawab untuk mengajar yang berarti guru hendaknya mampu memberi pelajaran tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat meningkatkan kemampuan intelektualnya, dengan kata lain guru bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, guru juga bertanggungjawab untuk melatih siswa, maksud dari melatih siswa adalah guru mampu memberikan keterampilan tertentu pada siswa dan berusaha mengembangkan keterampilan tersebut menjadi pembiasaan dalam bertindak (Sutomo, 2011: 5). Guru sebagai pendidik, pengajar dan pelatih merupakan tanggungjawab dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Kemampuan guru dalam rangkaian kegiatan pembelajaran meliputi kemampuan mengelola kelas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kedua hal tersebut merupakan hal yang dijadikan sebagai tolak ukur kinerja seorang guru dalam pembelajaran. Beberapa ahli mengemukakan pengertian dari kinerja guru, diantaranya Asf dan Mustofa (2013: 156) yang menyatakan bahwa kinerja guru adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan.
21
Susanto (2014: 29) menjelaskan kinerja guru dapat diartikan sebagai prestasi, hasil, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan pengertian kinerja guru di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan hasil, prestasi dan pelaksanaan tugas seorang guru dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih bagi siswanya. 2.1.3 Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kinerja seorang guru, maka dibutuhkan adanya suatu sistem penilaian dan juga pengawasan. Penilaian dan pengawasan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan tugas guru, dengan demikian dapat meminimalisir kekurangan atau permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga kependidikan. Penilaian kinerja guru juga sebagai cerminan sejauh mana kontribusi seorang guru dalam menyelesaikan tugas – tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai cambuk bagi para guru untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya, dan implikasinya pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Asf dan Mustofa (2013: 158) memaparkan penilaian terhadap kinerja guru merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaannya. Pada pernyataan tersebut dijelaskan bahwa inti pelaksanaan penilaian kinerja guru adalah “untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru” dalam
22
melaksanakan pekerjaannya. Pemahaman terhadap kecakapan maksimal yang dimiliki seorang guru dapat dijadikan sebagai alasan agar guru menyadari kelemahan atau kekurangan kinerjanya sebagai guru, khususunya kinerja dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan demikian, jika guru mengetahui dan memahami kekurangan atau kelemahan yang ada pada dirinya melalui penilaian kinerja, maka diharapkan guru dapat memperbaiki kekurangan atau kelemahan tersebut. Selain itu, jika guru mengetahui kualitas mengajar masing - masing dapat memotivasi baik bagi diri sendiri maupun guru lain untuk mencapai tujuan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Departemen pendidikan nasional (Depdiknas) (2000) menyebutkan beberapa manfaat adanya penilaian kinerja guru antara lain: a) pengembangan staf melalui in-service training; b) pengembangan karier melalui in-service training; c) hubungan yang semakin baik antara staf dan pemimpin; d) pengetahuan lebih mendalam tentang sekolah dan pribadi; e) hubungan produktif antara penilaian dengan perencanaan dan pengembangan sekolah; f) kesempatan belajar yang lebih baik bagi siswa; serta g) peningkatan moral dan efisiensi sekolah. Pemaparan mengenai penilaian kinerja guru di atas, dapat dipahami bahwa guru hendaknya senantiasa memenuhi tanggungjawabnya dan terus meningkatkan kualitas kinerjanya. Peningkatan kinerja guru, khususnya kinerja pada pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal serta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien mampu
23
meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa, sehingga kualitas sumber daya manusia (siswa) sebagai generasi penerus bangsa dapat terasah dengan maksimal. 2.1.4 Tugas dan Peran Guru dalam Pembelajaran Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) No. 26/Menpan/1989, pasal 1 ayat (1) (1989: 9), guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas pendidikan di sekolah. Begitu pula yang tertera pada Undang – undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Program Pembangunan Nasional yang berisi Perintisan Pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Mengajar di daerah. Maksud undang – undang tersebut adalah sebagai upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan secara nasional memalui standarisasi kompetensi guru. Menurut Asf dan Mustofa (2013: 175) “… tugas guru yang paling utama dalam proses pelaksanaan belajar mengajar meliputi (1) tugas guru sebagai demonstrator; (2) sebagai pengelola kelas; (3) sebagai moderator dan fasilitator; (4) sebagai evaluator”. Lain halnya dengan Slameto (2013: 97) menyebutkan tugas guru adalah (1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai; (3) membantu perkembangan aspek – aspek pribadi seperti sikap, nilai – nilai, dan penyesuaian diri. Berikut ini peran guru dalam pembelajaran mengacu pada kajian peran guru menurut Satori (2010: 3.1):
24
1) Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran, peran ini berkaitan dengan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa. Pemahaman guru terhadap karakteristik siswa menjadi hal penting berkaitan dengan pengembangan isi ilmu pengetahuan atau materi pelajaran dan strategi pembelajaran. Dalam mengembangkan materi pelajaran dan strategi pembelajaran harus memperhatikan aspek – aspek perkembangan siswa yang meliputi perkembangan fisik dan motorik, kognitif, pribadi dan sosial. 2) Peran guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran. Dalam menyusun sebuah rancangan pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan siswa. Tujuan pembelajaran menjadi tolak ukur untuk memilih bahan ajar, merancang isi pembelajaran, mengembangkan prosedur pembelajaran, dan mempersiapkan tes dan ujian. Adapun kegiatan dalam menyusun rancangan pembelajaran mencakup analisis kurikulum, penyiapan tujuan instruksional, kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan, serta perencanaan evaluasi. 3) Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas. Seperti yang kita ketahui bahwa harapan bagi setiap guru untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif dapat ditunjukkan dengan kondisi belajar yang kondusif. Pembelajaran kondusif sendiri dapat terlaksana jika guru memperhatikan lingkungan belajar yang tertata dan terkelola dengan baik, penataan dan pengelolaan lingkungan fisik kelas lebih dikenal dengan istilah manajemen
kelas.
Manajemen
kelas
merupakan
salah
satu
prasyarat
berlangsungnya proses pembelajaran efektif dan manajemen kelas juga
25
berpengaruh pada perilaku guru dan siswa, karena penataan ruang kelas dapat dikondisikan untuk menciptakan kedekatan hubungan pribadi siswa dengan guru atau sebaliknya, penataan ruang kelas yang menciptakan adanya jarak antara siswa dengan guru. Penataan kelas akan mempengaruhi keterlibatan dan partisipasi siswa, dan penataan secara fisik harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,
sehingga
diperlukan
perencanaan
yang
matang
sebelum
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 4) Peran guru dalam evaluasi pembelajaran berkaitan dengan kemampuan guru untuk memberikan keputusan atau tindak lanjut berdasarkan pertimbangan nilai yang diperoleh siswa. Jika evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang pencapaian belajar siswa, maka tugas guru selanjutnya adalah memberikan keputusan atau tindak lanjut sesuai dengan nilai pencapaian belajar siswa tersebut. Jelas bahwa tugas guru dalam kegiatan pembelajaran tidak berhenti pada proses penilaian, namun harus dilanjutkan dengan memberikan tindak lanjut yang tepat bagi masing – masing siswa. Pemberian tindak lanjut harus memperhatikan karakteristik siswa dan juga kemampuan siswa. Demikian pula dengan Susanto (2014: 34) yang menjelaskan bahwa sebagai pengajar, tugas guru meliputi merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Berikut penjelasan selengkapnya: 1. Merencanakan pembelajaran Penyusunan perencanaan pembelajaran dapat membantu guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang dikehendaki. Perencanaan pembelajaran dapat memperkirakan tindakan yang akan dilakukan guru saat pembelajaran.
26
Susanto (2014: 40) menyebutkan bahwa unsur – unsur yang sangat penting dalam rencana pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) apa yang akan diajarkan; (b) bagaimana mengajarkannya; dan (c) bagaimana mengevaluasi belajar siswa. Berikut ini pemaparan unsur – unsur dalam rencana pembelajaran. (a) Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan dan indikator pembelajaran. Dalam menyusun rencana pembelajaran salah satu unsur pentingnya adalah menentukan penggunaan bahan pembelajaran yang harus menyesuaikan dengan Standar Isi dan Kompetensi. Standar Isi dan kompetensi dapat dilihat dari dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Depdiknas atau silabus yang dikembangkan oleh sekolah masing – masing. Hal ini juga dijelaskan dalam Sagala (2012: 23): Guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai pengajar, pemimpin, model, dan manajer kelas, mampu menyusun silabus mengacu pada standar isi, dan menyusun rencana pembelajaran mengacu pada silabus, serta mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar dan mengajar. Perumusan indikator dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda. Indikator disusun secara logis, dari yang mudah ke yang sukar, atau dari yang sederhana ke yang kompleks. (b) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media (alat bantu pembelajaran),
dan
sumber
belajar.
Dalam
mengembangkan
dan
mengorganisasikan materi harus disesuaikan dengan Standar Isi dan Kompetensi
Dasar.
Selain
itu,
dalam
mengembangkan
dan
mengorganisasikan materi juga harus memperhatikan urutan materi yang
27
sistematik, materi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa, serta mengikuti informasi yang aktual (sesuai dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya). Penentuan media (alat bantu) pembelajaran didasarkan pada segala sesuatu yang digunakan untuk menyajikan bahan pembelajaran sehingga memudahkan siswa belajar, dengan adanya media sebagai wujud konkrit untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Selain itu, media (alat bantu) pembelajaran perlu direncanakan karena harus memperhatikan ketersediaan media (alat bantu), kondisi media (alat bantu) serta pemahaman cara penggunaan media (alat bantu) pembelajaran. (c) Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran. Penyusunan skenario merupakan langkah – langkah pembelajaran meliputi pendahuluan, kegiatan inti atau meyampaikan materi pelajaran, dan penutup. Setiap langkah yang dilakukan harus memperhatikan alokasi waktu agar tujuan pembelajaran tersampaikan dengan batas waktu yang tersedia, namun tetap mengutamakan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Adapun alokasi waktu yang disarankan dalam melaksanakan pembelajaran adalah 10% untuk kegiatan pendahuluan, 75% kegiatan inti pembelajaran, dan 15% untuk kegiatan penutup. Dengan pengalokasian waktu setiap langkah pembelajaran ini dapat membantu pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien, langkah – langkah yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran menjadi lebih tertata. Selain itu, pembelajaran efektif ditandai partisipasi aktif siswa, sehingga untuk memotivasi siswa belajar aktif diperlukan rencana pembelajaran, karena disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa.
28
(d) Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian. Prosedur penilaian direncanakan agar penilaian oleh guru dapat dilaksan2akan secara sistematis, baik penilaian proses maupun penilaian akhir. Alat penilaian juga membantu guru untuk mengetahui sejauh mana pencapaian indikator pembelajaran yang dilaksanakan. 2. Melaksanakan Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran berarti melaksanakan tahapan – tahapan sesuai dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan membuka pembelajaran, memulai kegiatan pembelajaran, dan mengakhiri kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pendahuluan
pembelajaran
biasanya
dilakukan
dengan
memeriksa kehadiran siswa, memeriksa ketersediaan alat tulis, dan memastikan siswa siap untuk mengikuti pembelajaran. Memulai kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan muncul pada diri siswa setelah pembelajaran. Adapun cara guru membuka pembelajaran dengan melakukan upaya penjembatanan antara apa yang telah dipahami siswa dengan yang akan dipelajarinya (dengan cara bernyanyi, pertanyaan, cerita kasus, permainan, dan lain sebagainya). Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang meliputi penyampaian materi pelajaran, pengelolaan siswa dalam kelas, penggunaan alokasi waktu setiap tahapan pembelajaran, penggunaan media/alat bantu pembelajaran, serta penggunaan sumber belajar. Hal ini menekankan kembali bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan hal yang penting demi
29
pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Selama pelaksanaan pmbelajaran guru selalu melakukan interaksi dengan siswa, dengan cara interaksi yang tepat, yaitu sesuai dengan karakter dan kemampuan siswa. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan merangkum, meninjau ulang, memberikan penegasan untuk hal – hal yang dianggap sebagai inti pelajaran atau dapat dilakukan dengan memberikan tindak lanjut atas pembelajaran yang dilakukan. 3. Mengevaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran, dapat dilakukan dengan prosedur penilaian proses dan penilaian hasil akhir pembelajaran. Penilaian dalam proses pembelajaran bertujuan mendapatkan balikan mengenai tahap pencapaian tujuan selama proses pembelajaran. Penilaian pada akhir proses pembelajaran bertujuan mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Jenis penilaian yang diterapkan juga bervariasi dapat dengan tes lisan, tes tetulis, maupun tes perbuatan. Demikian pula dengan hubungan antar pribadi dalam kelas guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung sehingga segala hal yang akan dikomunikasikan dapat dimengerti dan dipahami siswa. Selain itu, hubungan antar pribadi merupakan hal yang sangat penting mengingat komunikasi yang lancar, suasana yang baik, dan keadaan yang kondusif akan memperlancar siswa dalam menangkap dan menyerap materi pelajaran. Dalam pembelajaran, hubungan antar pribadi dapat dilihat dari kemampuan guru mengembangkan sikap positif siswa, bersikap terbuka, menampilkan kegairahan dalam mengajar, serta mengelola interaksi perilaku kelas, selain itu dapat pula ditunjukkan dengan
30
keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, sehingga memungkinkan dicapainya tujuan pengajaran. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan tugas guru sebagai wujud tanggung jawab dan juga sebagai gambaran kinerja seorang guru bukan hanya dilihat dari kemampuan melaksanakan pembelajaran, karena hubungan guru dengan siswa juga merupakan aspek yang tak kalah penting. Pola interaksi guru dengan siswa dapat dilihat pada kemampuan guru dalam bersikap dan berperilaku dengan siswa. Menurut Satori (2010: 3.16-7) pola interaksi guru dengan siswa dapat terjadi seperti guru secara cepat merespon kebutuhan, keinginan, dan pesan yang disampaikan siswa; guru mengembangkan berbagai kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi, karena siswa memperoleh keterampilan berkomunikasi melalui mendengar dan penggunaan bahasa, serta wawasan; guru memberikan kemudahan bagi pencapaian tugas perkembangan melalui pemberian dukungan, pemberian perhatian, sentuhan fisik, dan dorongan – dorongan verbal berupa pujian dan sanjungan. 2.1.5 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Asf dan Mustofa (2013: 160) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dapat berasal dari dalam individu itu sendiri seperti motivasi, keterampilan, dan juga pendidikan, juga faktor dari luar individu seperti iklim kerja, tingkat gaji, dan lain sebagainya. Malthis dan Jackson dalam Asf dan Mustofa (2013: 159) menyatakan ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu kemampuan, usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi. Ketiga hal tersebut memiliki hubungan
31
yang saling berkesinambungan. Kinerja akan meningkat apabila ketiga komponen tersebut ada dalam diri guru. Akan tetapi, kinerja akan berkurang apabila salah satu komponen ini dikurangi atau tidak ada. Kinerja (Performance/P) = Kemampuan (Ability/A) x Usaha (Effort/E) x Dukungan (Support/S) Berdasarkan faktor – faktor tersebut, dapat dikatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru meliputi aspek yang berasal dalam diri guru, dan juga aspek yang berasal dari luar. Faktor yang berasal dari dalam diri guru dapat dilihat dengan adanya motivasi, pengetahuan atau pendidikan minimal yang ditempuh, juga keterampilan dalam mengerjakan tugasnya sebagai seorang guru. Faktor dari luar yang mempengaruhi kinerja guru adalah adanya dukungan dari organisasai atau lembaga tempatnya bekerja. Guru bertugas di sekolah, sehingga salah satu faktor luar yang ikut memberi pengaruh terhadap kineja guru adalah adanya pemimpin yang tepat. Pemimpin di sekolah adalah kepala sekolah, yang tanggung jawabnya begitu besar, dan juga banyak tugas yang harus dilakukan sebagai seorang kepala sekolah. Kepala sekolah mampu mempengaruhi kinerja guru karena salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik, sebagai salah satu upaya membimbing guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran. 2.1.6 Pengertian Supervisi Pendidikan Kompetensi yang hendaknya dimiliki kepala sekolah/madrasah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi
32
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Merujuk pada aturan tersebut, dalam penulisan kajian penelitian ini membahas lebih dalam mengenai kompetensi supervisi oleh kepala sekolah. Berikut ini pengertian supervisi yang dipaparkan oleh beberapa ahli: Fathurrohman dan Suryana (2011) mengatakan supervisi pendidikan adalah layanan profesional dari atasan atau pimpinan untuk membantu guru agar semakin meningkatkan kualitas diri dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi yang merupakan bantuan dari para pemimpin sekolah kepada guru – guru dan personel sekolah lainnya untuk mencapai tujuan pendidikan. (Purwanto, 2012: 76)
Begitu pula dijelaskan oleh Pidarta (2009: 2) supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran, termasuk segala unsur penunjangnya. Serupa dengan pendapat Pidarta, Sagala (2012: 89) juga menegaskan bahwa supervisi pendidikan adalah pemberian bantuan bagi guru guna memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar. Berdasarkan uraian pengertian supervisi di atas dapat disimpulkan bahwa maksud utama dari pelaksanaan supervisi adalah untuk memberikan pelayanan yang tepat bagi guru yang mana layanan ini merupakan bantuan, dorongan atau bimbingan sebagai salah satu cara kepala sekolah untuk membantu guru agar dapat melaksanakan tugasnya dalam mengajar untuk menciptakan pembelajaran
33
yang efektif dan efisien. Supervisi sebagai upaya untuk membantu guru memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. 2.1.7 Pengertian Supervisi Akademik Seperti yang telah dipaparkan di atas, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, kepala sekolah hendaknya berkompeten dalam melaksanakan supervisi yang pelaksanaannnya meliputi beberapa tahapan sebagai berikut: (1) merencanakan
program
supervisi
akademik
dalam
rangka
peningkatan
profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik yang tepat; (3) menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Berikut penjelasan pengertian supervisi akademik menurut beberapa ahli: menurut Fathurrohman dan Suryana (2011) supervisi akademik atau disebut juga dengan supervisi pengajaran adalah kegiatan supervisi terhadap guru – guru dan kepala sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pengajaran. Sagala (2012: 106) menyatakan supervisi akademik adalah bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada guru agar mau terus belajar, meningkatkan kualitas pembelajarannya, menumbuhkan kreativitas guru memperbaiki bersama - sama dengan cara melakukan seleksi dan revisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran, model dan metode pengajaran, dan evaluasi pengajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pendidikan, dan kurikulum dalam perkembangan dari belajar mengajar dengan baik agar memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut
Daresch
(1889)
dalam
bahan
pembelajaran
Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia (2011: 4),
34
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya pembelajaran.
mengelola
proses
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru
dalam mengelola pembelajaran. Pemaparan pengertian supervisi akademik menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik merupakan layanan bantuan terhadap guru oleh
supervisor
(kepala
sekolah)
dalam
melaksanakan
dan
mengelola
pembelajaran, membantu guru mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan kualitas mengajar, sehingga guru dapat mencapai kinerja mengajar yang lebih baik lagi. 2.1.8 Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik Supervisi akademik merupakan layanan bantuan yang dilakukan kepala sekolah terhadap guru. Layanan yang dilakukan berupa bantuan kepala sekolah mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Merujuk pada pengertian supervisi akademik tersebut, dapat kita ketahui bahwa tujuan supervisi akademik ditekankan pada perbaikan proses belajar mengajar dengan meningkatkan kualitas guru sebagai pengajar. Seperti pendapat Sagala (2012: 105) tujuan supervisi adalah untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik dan profesional dalam melaksanakan pengajaran. Berdasarkan pada tujuan supervisi akademik yang disebutkan Sagala dapat kita pahami pelaksanaan supervisi akademik meliputi tiga tugas utama guru dalam melaksanakan
35
pembelajaran, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Menurut Purwanto (2012: 77) tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total; ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru – guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat – alat pelajaran, prosedur dan teknik evalusi pengajaran, dan sebagainya.
Dalam bahan pembelajaran Supervisi Akademik yang ditulis Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (2011: 4) menyebutkan tujuan supervisi akademik adalah: (1) membantu guru mengembangkan kompetensinya; (2) mengembangkan kurikulum; (3) mengembangkan kelompok kerja guru, dan membimbing penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan tujuan pelaksanaan supervisi akademik untuk membantu guru memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan membimbing guru untuk meningkatkan kinerja mengajarnya. Dengan layanan bantuan serta bimbingan dari supervisor kepada guru diharapkan muncul perbaikan kinerja guru sehingga terjadi peningkatan pada proses pembelajaran. Adapun fungsi supervisi akademik yang dipaparkan beberapa ahli, Sagala (2012: 106) fungsi supervisi akademik atau supervisi pengajaran adalah memberikan pelayanan supervisi pengajaran kepada guru untuk menumbuhkan
36
proses belajar mengajar yang berkualitas baik, menyenangkan, inovatif dan dapat menjaga keseimbangan pelaksanaan tugas staf mengajar. Imron (2011: 12) menyatakan fungsi supervisi akademik adalah layanan bantuan atau bimbingan profesioal untuk menumbuhkan iklim bagi perbaikan proses dan hasil belajar melalui serangkaian upaya supervisi terhadap guru – guru. Fahthurrohman dan Suryana (2011) menjelaskan fungsi supervisi akademik sebagai salah satu upaya yang paling berpengaruh langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan, selain itu supervisi akademik juga merupakan strategi supervisi kinerja guru dalam peningkatan mutu profesional guru yang langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan. Beberapa pendapat ahli berkenaan dengan fungsi supervisi akademik dapat disimpulkan bahwa fungsi supervisi akademik merupakan layanan untuk membantu
atau membimbing agar guru dapat meningkatkan kualitas mutu
pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas. 2.1.9 Pelaksanaan Supervisi Akademik Pelaksanaan supervisi oleh supervisor bertujuan untuk membantu guru dalam mengatasi permasalahannya dalam kegiatan pembelajaran seperti penggunaan model, strategi serta metode mengajar, penyampaian materi, penggunaan
media/alat
bantu
belajar,
komunikasi
dengan
siswa,
dan
permasalahan dalam kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Supervisi akademik dapat dilaksanakan dengan beberapa teknik. Teknik – teknik supervisi akademik terdiri dari beberapa jenis, dengan tujuan agar
37
supervisor dapat menggunakan teknik supervisi yang tepat menyesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh guru. Berikut ini beberapa teknik yang dapat diterapkan pada pelaksanaan supervisi akademik. Dalam bahan pembelajaran supervisi akademik yang disusun oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) (2011: 10), teknik supervisi terdiri atas teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi perseorangan terhadap guru, adapun macamnya seperti (1) kunjungan kelas, (2) observasi kelas, (3) pertemuan individual, (4) kunjungan antarkelas, dan (5) menilai diri sendiri. Pelaksanaan supervisi individual dilakukan dengan maksud agar guru dan kepala sekolah dapat saling bertukar pikiran atas permasalahan yang dihadapi guru, sehingga tindak lanjut yang diberikan kepala sekolah sesuai dengan permasalahan serta kemampuan guru yang disupervisi. Teknik supervisi berkelompok menurut Sagala (2012: 175) antara lain: (1) pertemuan orientasi; (2) rapat guru latih; (3) studi kelompok antara guru latih; (4) diskusi sebagai proses kelompok; (5) tukar – menukar pengalaman; (6) lokakarya; (7) diskusi panel; (8) seminar; (9) simposium; (10) demonstrasi mengajar; (11) perpuatakaan jabatan; (12) buletin supervisi; (13) membaca langsung; (14) mengikuti kursus; (15) organisasi jabatan; (16) laboratorium kurikulum; dan (17) perjalanan sekolah (field trips). Melihat dari banyaknya jenis teknik supervisi, pelaksanaan supervisi hendaknya menggunakan teknik yang tepat, yaitu yang sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan karakteristik supervisor dan sasaran yang
38
disupervisi, yang terpenting adalah pemilihan teknik demi mencapai tujuan dari supervisi akademik. Langkah – langkah pelaksanaan supervisi akademik sekolah meliputi persiapan atau tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut (Asf dan Mustofa, 2013: 55-6). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Tahap persiapan atau perencanaan merupakan tahap di mana supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara yang akan diterapkan selama melakukan supervisi. Pada tahap persiapan juga tercermin kegiatan supervisi secara keseluruhan, sehingga supervisor hendaknya melibatkan atau berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait dalam pelaksanaan supervisi. (2) Tahap pelaksanaan yang disebut juga tahap pengamatan adalah cara kepala sekolah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan, misalnya dilihat dari segi waktu pelaksanaan, supervisi dilaksanakan di awal dan di akhir semester, hal tersebut dimaksudkan sebagai perbandingan. Dalam melaksanakan supervisi, kepala sekolah juga harus memperhatikan aspek yang harus disupervisi, memahami instrumen yang digunakan dalam supervisi, serta memiliki wawasan yang luas karena supervisi dimaksudkan untuk memberi bantuan, membimbing atau membina guru dalam mengajar. (3) Tahap evaluasi/penilaian dan tindak lanjut adalah tahapan terakhir pada rangkaian kegiatan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Penilaian pada kegiatan supervisi adalah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan supervisi, dapat dilihat berdasarkan ketepatan instrumen yang digunakan, keterlaksanaan program
39
supervisi, hasil supervisi, dan kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan supervisi. Sementara tahap tindak lanjut merupakan langkah pembinaan program supervisi. Pada tahap tindak lanjut, kepala sekolah bersama guru mengadakan pertemuan untuk membicarakan hasil pengamatan yang dilakukan kepala sekolah, apakah terdapat kekurangan saat guru melaksanakan pembelajaran, dapat pula guru mengungkapkan permasalahan yang mungkin selama ini dihadapi dalam pembelajaran, sehingga guru dan kepala sekolah dapat bertukar pikiran mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga kepala sekolah dapat memberikan solusi yang tepat bagi guru. Dapat pula tindak lanjut yang diberikan kepada guru yaitu diikutkan dalam pelatihan, workshop, seminar, studi lebih lanjut dan lain – lain. Uraian mengenai teknik dan langkah –langkah dalam melaksanakan supervisi di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi akademik hendaknya menyesuaikan teknik dengan permasalahan yang dihadapi guru. Teknik supervisi akademik baik berkelompok maupun individual tak lepas dari tujuan utama pelaksanaan supervisi, yaitu membantu guru meningkatkan kualitas mengajar. Pelaksanaan supervisi akan berjalan dengan baik, jika pelaksanaan supervisi mendapat dukungan dari seluruh pihak terkait, serta penguasaan kepala sekolah terhadap substansi materi supervisi akademik. 2.1.10 Prinsip – prinsip Supervisi Akademik Agar supervisi akademik dilaksanakan secara efektif dan efisien harus berpedoman pada prinsip – prinsip yang mendasarinya. Sutomo (2011: 113)
40
menyebutkan prinsip supervisi akademik terdiri dari: (1) praktis yang artinya supervisi akademik dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi; (2) fungsional maksudnya berfungsi sebagai sumber informasi; (3) relevansi, artinya supervisi akademik dilaksanakan sesuai dan menunjang pelaksanaan yang berlaku; (4) ilmiah yang berarti supervisi akademik harus terprogram dan berkesinambungan, obyektif, menggunakan prosedur atau instrumen yang valid; (5) supervisi akademik harus memiliki prinsip demokrasi maksudnya adalah mengutamakan musyawarah untuk menemukan mufakat; (6) kooperatif atau bekerjasama; (7) konstruktif dan kreatif. Melengkapi pendapat tersebut, Rifai dalam Purwanto (2012: 117-8) berpendapat bahwa supervisi akademik memiliki prinsip – prinsip sebagai berikut: (1) supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja; (2) supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya, realistis, dan mudah dilaksanakan; (3) supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya; (4) supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru – guru; (5) supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar hubungan pribadi; (6) harus memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan kondisi guru – guru; (7) supervisi tidak bersifat memaksa (otoriter); (8) tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat. kedudukan atau kekuasaan pribadi; (9) tidak boleh mencari – cari kesalahan dan kekurangan; (10) supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, sehingga membutuhkan kesabaran (11) supervisi hendaknya bersifat preventif (mencegah munculnya hal – hal negatif),
41
korektif (memperbaiki kesalahan yang telah terjadi), dan kooperatif (kesalahan dan kekurangan diperbaiki secara bersama – sama oleh supervisor dan guru). Berdasarkan penjelasan prinsip – prinsip supervisi akademik di atas, maka dapat disimpulkan dalam melaksanakan supervisi akademik harus direncanakan secara matang, meluruskan tujuan dari supervisi akademik yaitu untuk memperbaiki kualitas kinerja guru dan bukan mencari kesalahan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta tak kalah pentingnya hasil supervisi akademik dikomunikasikan oleh supervisor kepada guru untuk dibahas secara bersama – sama sehingga guru mendapat bimbingan yang tepat dan jelas. 2.1.11 Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor Pelaksana kegiatan supervisi disebut supervisor, yang dapat diperankan oleh pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah, administrator atau evaluator. Dalam kajian penelitian ini, supervisor yang dimaksud adalah kepala sekolah, sesuai dengan Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Sagala (2012: 103) memaparkan bahwa tugas supervisor adalah meningkatkan kualitas aktivitas pembelajaran, mengembangkan kurikulum, dan mengevaluasi pembelajaran agar terus menerus menjadi semakin baik dan berkualitas. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Purwanto (2012: 75): Tugas kewajiban kepala sekolah, di samping mengatur jalannya sekolah, juga harus dapat bekerjasama dan berhubungan erat dengan masyarakat. Ia berkewajiban membangkitkan semangat staf guru – guru dan pegawai sekolah untuk bekerja lebih baik; membangun dan memelihara kekeluargaan, kekompakan dan persatuan antara guru – guru, pegawai dan murid – muridnya; mengembangkan kurikulum sekolah, mengetahui rencana sekolah dan tahu bagaimana menjalankannya; memperhatikan dan mengusahakan kesejahtearaan guru – guru dan pegawai – pegawainya.
42
Tugas utama kepala sekolah sebagai supervisor menurut Gwyn dalam (Sutomo, 2011: 111) meliputi tugas untuk: (1) membantu guru mengerti dan memahami para siswa, (2) membantu mengembangkan dan meperbaiki segala hal yang berkaitan dengan profesionalisasi guru, (3) membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar, (4) membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif, (5) membantu guru secara individual, (6) membantu guru agar dapat menilai siswa lebih baik, (7) menstimulir guru agar dapat menilai diri dan pekerjaannya, (8) membantu guru agar merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh rasa aman, (9) membantu guru dalam melaksanakan kurikulum di sekolah, (10) membantu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas – luasnya kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya. Pidarta (2009: 19) menyebutkan bahwa posisi kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk membina para guru menjadi professional, yang diperhatikan dan dikembangkan. Pembinaan terhadap guru meliputi aspek pribadi guru, peningkatan profesi yang kontinu, proses pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, keragaman kemampuan guru, keragaman daerah, serta kemampuan guru kerja sama dengan masyarakat.
Supervisor hendaknya mampu melakukan pembinaan dan pengembangan yang meliputi pemberian bantuan atau bimbingan kepada guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berkualitas agar menghasilkan prestasi belajar siswa yang memuaskan. Supervisor juga memberikan nasehat kepada guru untuk menjalankan pembelajaran yang efektif. Selain itu, kepala sekolah juga hendaknya melakukan tindak lanjut dengan melaporkan perkembangan dan hasil supervisi.
43
Tugas supervisor yang telah disebutkan di atas merupakan bagian dari fungsi – fungsi supervisi akademik yang menjadi kewajiban kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah. Untuk itu agar dapat melaksanakan tugas supervisi, kepala sekolah harus memiliki bekal kemampuan secara personal maupun secara profesional, sifat – sifat dan pengetahuan yang sesuai dengan profesinya sebagai supervisor.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa temuan penelitian relevan yang meneliti keterkaitan antara pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru telah banyak dipublikasikan. Penelitian berkaitan dengan pelaksanaan supervisi akademik antara lain sebagai berikut. Penelitian dengan judul “Implementasi Supervisi Akademik terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang oleh Ali Sudin” tahun 2008. Hasil penelitian ini menyimpulan bahwa pelaksanaan supervisi dalam seluruh mata pelajaran belum berjalan optimal, hal ini terbukti dari persentase yang diperoleh sebesar 45,27%. Secara pelaksanaan supervisi yang meyangkut aspek pengelolaan pembelajaran berada dalam kategori cukup yaitu 56,37%. Pelaksanaan supervisi yang menyangkut aspek peningkatan kemampuan akademik guru dalam pembelajaran berada dalam kategori cukup yaitu 41%. Hasil penelitian lainnya merupakan penelitian yang dilakukan oleh Janar Teta (2011) dengan judul, “The Influence of Influence Supervise Headmaster and Facility Teach to Performance Learn in SMA Negeri 2 Sukoharjo School in Academic Year 2010/2011”. Dari penelitian ini diketahui the relative contribution
44
of the principal supervision (X1) toward the teacher’s works (Y) is 70,2 % and the contribution relative teaching facilities toward the teacher’s works is 29,8%. For effectiveness supervision of the principal (X1) toward studying performance in administration lesson (Y) is 50,9 % and the teaching facilities (X2) toward the teacher’s works (Y) is 21,6 %. (Pengaruh supervisi kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) adalah 70,2 % dan besar pengaruh fasilitas mengajar terhadap kinerja guru adalah sebesar 29,8 %. Efektivitas supervisi kepala sekolah (X1) terhadap pelaksanaan pembelajaran (Y) adalah 50,9 % dan fasilitas mengajar (X2) terhadap kinerja guru (Y) adalah 21,6 %). Dalam penelitian tersebut, Janar Teta menjelaskan bahwa dengan supervisi kepala sekolah yang tepat dan fasilitas pembelajaran yang memadai sesuai dengan kebutuhan guru, maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan kinerja dari guru dapat optimal dalam peranannya sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Hertien Kurniawaty Suheri (2013) dengan judul Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar Guru SMA Negeri di Kabupaten Suba. Hasil penelitian ini adalah: (1) Supervisi Akademik Kepala sekolah yang telah terlaksana di SMAN Kabupaten Subang termasuk pada kategori tinggi, (2) Kondisi Iklim Organisasi yang terdapat
di SMAN se-Kabupaten Subang
termasuk pada kategori tinggi, (3) Kinerja Mengajar Guru PNS yang berada di SMAN se-Kabupaten Subang termasuk pada kategori tinggi, (4) Supervisi Akademik Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
45
mengajar guru, (5) Iklim Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mengajar Guru, (6) Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan iklim Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mengajar Guru. Dari pemaparan hasil penelitian terdahulu, relevan dengan judul penelitian ini yang memiliki variabel penelitian yang serupa, yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah sebagai variabel bebas dan kinerja mengajar guru sebagai variabel terikat. Adanya penelitian sebelumnya yang relevan menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian tentang supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, khususnya di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
2.3 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel – variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan teori – teori yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Kepala sekolah sebagai seorang supervisor di sekolah, hendaknya dapat meningkatkan kinerja para guru sebagai tenaga pendidik demi mencapai tujuan pendidikan dan juga untuk memperbaiki kualitas pendidikan melalui perbaikan kualitas profesional seorang guru. Dengan supervisi yang tepat dari seorang kepala sekolah, maka diharapkan berkurangnya permasalan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehngga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien, serta meningkatnya kualitas kinerja guru. Supervisi atau layanan bimbingan merupakan salah satu tugas seorang kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Supervisi adalah aktivitas
46
menentukan kondisi/syarat – syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan – tujuan pendidikan (Purwanto, 2012: 115). Tugas kepala sekolah sebagai supervisor hendaknya mampu meneliti, mencari, dan menentukan hal – hal apa saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan – tujuan pendidikan di sekolah itu dapat tercapai semaksimal mungkin. Kepala sekolah harus memahami aspek yang sudah dimiliki atau dipenuhi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan dan hal yang belum dimiliki atau belum terpenuhi sehingga perlu diusahakan untuk memenuhi kekurangan tersebut. Supervisi yang dilakukan tentu saja berupa pengamatan dan secara luas merupakan layanan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan segala hal yang menunjang kelancaran pembelajaran dalam kelas. Kelancaran pembelajaran tentunya akan berimbas pula pada prestasi belajar siswa. Kualitas pendidikan yang baik ditandai dengan berkualitasnya kinerja guru dan meningkatnya prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat terwujud dengan dukungan berbagai pihak termasuk adanya seorang supervisor yang berkualitas. Secara garis besar, supervisi akademik yang ditugaskan kepada kepala sekolah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007, yang menyatakan bahwa pelaksanaan suervisi akademik terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Lain halnya dengan kinerja guru dalam pembelajaran yang terdiri dari empat aspek utama, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, pengaruh antara kedua variabel dapat dilihat dari indikator pada masing – masing variabel.
47
Berikut ini adalah kerangka berpikir pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga yang disajikan dalam bentuk bagan.
Perencanaan Pembelajaran Perencanaan
Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Pelaksanaan
Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Tindak Lanjut
Pelaksanaan Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran Hubungan Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2011: 96). Berikut hipotesis yang dimunculkan dalam penelitian ini. Ho
: Tidak ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga.
48
Ha
: Ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Pubalingga.
49
BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam merencanakan suatu penelitian perlu pula menentukan metode penelitian yang akan diterapkan. Ketepatan dalam menentukan metode dengan jenis data, akan menjadikan penelitian terarah mencapai tujuan penelitian dan juga kebenaran data yang diperoleh. Sugiyono (2011: 3) menyatakan, secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berikut penelitian ini dengan judul Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga merupakan penelitian ex post facto. 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Ex post facto dapat ditafsirkan sebagai “sesudah fakta”. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian yang telah terjadi, sehingga dapat diketahui gambaran sebab – akibat yang terjadi antar variabel. Menurut Sugiyono (1999) dalam Riduwan (2013: 15), penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket atau kuesioner, karena penelitian ini tidak dapat
50
51
dilakukan dengan cara pengamatan langsung, mengingat sasaran penelitian merupakan suatu keadaan yang telah terjadi pada waktu lampau. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan perhitungan statistik dan juga akan diinterpretasikan. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, maka desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut: (X)
(Y)
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: (X)
: Supervisi Akademik
(Y)
: Kinerja Guru
3.2 Populasi dan Sampel Dalam
suatu
penelitian
membutuhkan
adanya
subjek
penelitian.
Keseluruhan dari subjek penelitian disebut dengan populasi, sedangkan bagian dari populasi disebut dengan sampel. Populasi merupakan sumber pengumpulan data secara keseluruhan, namun dalam penelitian umumnya pengumpulan data dilakukan terhadap anggota sampel. Hasil penelitian dapat digeneralisasikan jika dilakukan terhadap sampel yang representatif. 3.2.1 Populasi Sugiyono
(2011:
117)
mengemukakan
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
52
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru yang ada di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Populasi ini tersebar di sebelas Sekolah Dasar Negeri. Adapun daftar nama guru sebagai responden dalam penelitian ini dilampirkan pada lampiran 1. Jumlah populasi pada masing – masing sekolah adalah sebagai berikut. Tabel 3.1: Jumlah populasi guru Sekolah Dasar Dabin I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga No Nama Sekolah Dasar Populasi 1 SD Negeri 1Pengadegan 9 2 SD Negeri 2 Pengadegan 8 3 SD Negeri 3 Pengadega 7 4 SD Negeri 4 Pengadegan 7 5 SD Negeri 5 Pengadegan 8 6 SD Negeri 1 Tetel 9 7 SD Negeri 1 Tegalpingen 10 8 SD Negeri 2 Tegalpingen 8 9 SD Negeri 1 Tumanggal 14 10 SD Negeri 2 Tumanggal 7 11 SD Negeri 1 Bedagas 12 Jumlah 99 Sumber: UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pengadegan 2015 3.2.2 Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Begitu pula Ali dan Asrori (2014: 227) menjelaskan bahwa bagian dari kelompok yang mewakili kelompok besar disebut dengan sampel subjek atau sampel riset. Berdasarkan pengertian sampel tersebut, maka dapat diketahui dalam penelitian ini sampel merupakan bagian dari guru – guru di sekolah dasar negeri daerah binaan I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
53
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simple Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen atau relatif homogen. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi penelitian. (Sugiyono, 2011: 120). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan perhitungan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5%.
Keterangan: N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel e = Margin of error, yaitu persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5%. Dengan populasi sebanyak 99 guru, maka sampel yang representatif sesuai dengan jumlah populasi menggunakan rumus tersebut sebagai berikut:
Berdasarkan
perhitungan
tersebut,
proporsi
jumlah
sampel
yang
representatif dalam penelitian ini adalah 79 guru. Berikut jumlah sampel pada masing – masing sekolah:
54
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Masing - masing SD Dabin I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga No Nama Sekolah Dasar Sampel 1 SD Negeri 1Pengadegan 9/99 x 79 = 7 2 SD Negeri 2 Pengadegan 8/99 x 79 = 6 3 SD Neheri 3 Pengadegan 7/99 x 79 = 6 4 SD Negeri 4 Pengadegan 7/99 x 79 = 6 5 SD Negeri 5 Pengadegan 8/99 x 79 = 6 6 SD Negeri 1 Tetel 9/99 x 79 = 7 7 SD Negeri 1 Tegalpingen 10/99 x 79 = 8 8 SD Negeri 2 Tegalpingen 8/99 x 79 = 6 9 SD Negeri 1 Tumanggal 14/99 x 79 = 11 10 SD Negeri 2 Tumanggal 7/99 x 79 = 6 11 SD Negeri 1 Bedagas 12/99 x 79 = 10 Jumlah 79 Sumber: Data Penelitian, 2015
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam sebuah penelitian, agar pengujian variabel dapat menghasilkan kesimpulan yang valid, maka keberadaan variabel tersebut perlu dianalisis. Sebelum
dilakukan
analisis
variabel,
terlebih
dahulu
dibuat
definisi
operasionalnya. 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 61). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). 3.3.1.1 Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable).
55
Dengan kata lain, adanya variabel bebas dapat menjadi sebab munculnya suatu keadaan yang terjadi pada variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah. 3.3.1.2 Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja guru dalam pembelajaran. 3.3.2 Definisi Operasional Variabel 3.3.2.1 Supervisi Akademik Kepala Sekolah Supervisi akademik merupakan layanan bimbingan yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) kepada guru dalam melaksanakan dan mengelola pembelajaran sebagai upaya supervisor dalam meningkatkan kinerja guru dan tercapainya tujuan pembelajaran. Tabel 3.3 Indikator dan sub indikator supervisi akademik kepala sekolah: Indikator Sub Indikator Tujuan Sasaran Perencanaan Teknik Waktu Pengawasan Pelaksanaan Menasehati Memantau Mengoordinasi Tindak lanjut Melaporkan Sumber: Matrik tanggung jawab supervisor pendidikan dalam pelaksanaan supervisi (Asf dan Mustofa, 2013: 113 – 14) 3.3.2.2 Kinerja Guru dalam Pembelajaran Kinerja guru adalah serangkaian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru dalam mencapai tujuan pendidikan, yang dalam pelaksanaan
56
tugasnya sebagai seorang guru harus memiliki bekal pengetahuan, sikap, keterampilan, dan motivasi. Tabel 3.4 Indikator dan deskriptor variabel kinerja guru dalam pembelajaran Indikator Deskriptor Perumusan tujuan pembelajaran Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran Perencanaan Pembelajaran Merumuskan kegiatan belajar mengajar Merencanakan penilaian Membuka pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Menyampaikan materi pelajaran Menutup pembelajaran Evaluasi proses dan atau hasil Evaluasi Pembelajaran pembelajaran siswa Hubungan Antar Pribadi Pengembangan sikap positif pada diri dalam Kegiatan siswa dan keterampilan guru Pembelajaran berinteraksi dalam kelas Sumber: Gambaran kinerja guru dalam pembelajaran (Susanto, 2014: 37 – 53) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan dan penghimpunan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner, teknik dokumentasi, dan teknik wawancara, uraian lebih lanjut mengenai teknik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.4.1 Kuesioner/Angket Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan kuantitatif metode studi survei, yang pada umumnya pelaksanaan survei dilakukan dengan menanyai subjek baik lisan maupun tertulis. (Ali dan Asrori, 2014: 45). Pada kesempatan kali ini, dalam pengumpulan data peneliti mengejukan pertanyaan secara tertulis berupa kuesioner/angket yang dibagikan kepada sampel penelitian yang telah ditentukan.
57
Anggoro (2007: 5.6) Kuesioner sebagai alat pengumpul data yang umumnya terdiri dari serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi penelitian yang dikehendaki. Dalam kuesioner ini nantinya akan menggunakan bentuk pertanyaan tertutup. Bentuk pertanyaan tertutup digunakan untuk menjaring jawaban yang telah disediakan pilihannya, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban. Bentuk pertanyaan tertutup yang digunakan dalam kuesioner penelitian ini adalah bentuk pertanyaan berskala, yaitu pertanyaan dengan pilihan jawaban (tersedia) yang disusun menurut gradasi atau tingkatan. Responden diminta untuk menyatakan persetujuannya atau penolakannya tehadap pertanyaan atau pernyataan dengan pilihan yang disediakan. Penggunaan kuesioner untuk mengumpulkan data pada penelitian ini, karena penggunaan kuesioner (1) dapat mengumpulkan data dari sejumlah besar subjek penelitian; (2) responden dapat menjawab dengan lebih leluasa, tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dan responden, dan juga lebih leluasa dalam memikirkan jawaban, karena tidak terpaku batasan waktu; (3) data yang dikumpulkan lebih mudah dianalisis karena pertanyaan/pernyataan yang diajukan bersifat tetap dan sama antara masing – masing responden. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini disusun dengan skala Likert. Teknik skala Likert pada penelitian ini menerapkan alternatif dari 1 – 4. Arikunto (2013: 284) menjelaskan bahwa terdapat kelemahan dengan lima alternatif jawaban karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hamper tidak berpikir). Skala 4
58
berarti “sangat setuju atau sangat sering”, skala 3 berarti “setuju atau sering”, skala 2 berarti “tidak setuju atau jarang”, dan skala 1 berarti “sangat tidak setuju atau sangat jarang”. Berlaku sebaliknya untuk pertanyaan atau pernyataan negatif, pedoman penskorannya yaitu jawaban “sangat setuju atau sangat sering” diberi skor 1, jawaban “sering atau setuju” diberi skor 2, jawaban “tidak setuju atau jarang” diberi skor 3, dan jawaban “sangat tidak setuju atau sangat jarang” diberi skor 4. Bentuk skala Likert menggunakan cek list, yang memiliki keuntungan singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah dalam menstabulasikan data, dan secara visual lebih menarik (Sugiyono, 2014: 172). Tabel 3.5 Skala Likert Item
Bobot Skor Sangat Setuju /
Setuju /
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Sangat Sering
Sering
/ Jarang
/ Sangat Jarang
Positif
4
3
2
1
Negatif
1
2
3
4
Pertanyaan
3.4.2 Dokumentasi Selain pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, pada penelitian ini juga mengumpulkan data dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku – buku yang relevan, peraturan – peraturan, laporan kegiatan, foto – foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian (Riduwan, 2013: 77). Teknik pengumpulan data dokumentasi
dalam penelitian ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data berupa daftar nama guru dari seluruh Sekolah Dasar di Dabin I Kecamatan Pengadegan, juga data berupa foto kegiatan penelitian.
59
3.4.3 Wawancara Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2013: 197). Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik dari sudut pandang kepala sekolah. Dalam penelitian ini narasumber yang diwawancarai adalah Bapak Imam Sugondo,S.Pd, selaku kepala SD Negeri 1 Tegalpingen, Bapak Kusno,S.Pd.SD, selaku kepala SD Negeri 2 Tegalpingen.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti,
sehingga
dapat
diketahui
gambaran
variabel
tersebut.
Untuk
mempermudah peneliti dalam menyusun instrumen, maka peneliti terlebih dahulu menyusun kisi – kisi instrumen dari masing – masing variabel yang akan diteliti. Tujuan penyusunan kisi – kisi instrumen agar pertanyaan – pertanyaan yang akan dicantumkan pada instrumen berupa angket/kuesioner lebih menyeluruh dan sesuai dengan variabel. Berikut kisi – kisi instrumen pada masing – masing variabel penelitian: 3.5.1 Kinerja Guru dalam Pembelajaran Tabel 3.6 Kisi – kisi Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran Variabel
Indikator
Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Deskriptor Merumuskan tujuan pembelajaran Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran
Nomor Butir 1, 2 3, 4, 10, 11
60
Variabel
Indikator
Deskriptor
(Y)
Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan Merencanakan langkah – langkah kegiatan pembelajaran Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat pembelajaran
7, 8, 9, 12, 13, 14, 15
Merencanakan sumber belajar
19, 20
Merencanakan media belajar
21, 22, 23
Merencanakan penilaian
24, 25, 26
Membuka pembelajaran Pemberian penguatan selama pembelajaran bagi siswa yang aktif Pelaksanaan pembelajaran (Membuka pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, dan menutup pembelajaran)
Nomor Butir
Penyampaian materi berbantu sumber belajar dan media yang tepat Pemberian materi yang logis dan teratur Melakukan pengecekan pemahaman siswa
5, 6
16, 17, 18
27, 28, 29, 30 31, 32, 33, 34 37, 38 35 39
Pengelolaan kelas
36, 40
Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir
41, 42, 43, 44, 45
Melakukan tindak lanjut atas hasil penilaian
46, 47
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran siswa
48, 49
Hubungan Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran
Pengembangan sikap positif pada diri siswa dan keterampilan guru berinteraksi dalam kelas
50, 51, 52, 53, 54, 55
Sumber: dikembangkan dari dimensi kinerja guru dalam pembelajaran (Susanto, 2014: 37 – 53) 3.5.2 Supervisi Akademik Kepala Sekolah Tabel 3.7 Kisi – kisi Instrumen Supervisi Akademik Kepala Sekolah Variabel
Indikator
Persepsi
Perencanaan
Sub Indikator Tujuan
Deskriptor Menentukan tujuan
Nomor Butir 1, 2
61
Variabel
Indikator
guru tentang supervisi akademik kepala sekolah (X)
Sub Indikator Sasaran Waktu Langkah langkah
Deskriptor Menentukan sasaran Mengorganisasikann kegiatan Menentukan waktu pelaksanaan Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran Proses pembelajaran
Mengawasi
Pelaksanaan Menasehati
Memantau
Tindak lanjut
Mengoordi nasi
Melaporkan
Kegiatan ekstrakurikuler Penggunaan media, alat bantu dan sumber belajar Kemajuan belajar siswa Lingkungan belajar Menasehati guru dalam pembelajaran (bimbingan yang efektif) Guru dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru dalam melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar Guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas Guru dalam meingkatkan kompetensi pribadi, sosial, dan pedagogik Pelaksanaan ujian mata pelajaran Standar mutu hasil belajar siswa Pengembangan profesi guru Pengadaan dan pemanfaatan sumber – sumber belajar Pelaksanaan inovasi pembelajaran Pengadaan sumber – sumber belajar Kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru Kinerja guru dalam
Nomor Butir 3, 4, 5 6, 7, 8 9 10, 11 12, 13, 14, 24, 25 14, 15 16, 17, 18, 19 20, 21 22, 23 26, 27, 28 29 30, 31 32 33, 34, 35 36 37, 38 39, 40, 41 42, 43, 44 45, 46, 47, 48 49 50, 51 52, 53
62
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Deskriptor melaksanakan pembelajaran Kemampuan belajar siswa Pelaksanaan tugas kepengawasan akademik
Nomor Butir 54 55, 56
Sumber: Matrik tanggung jawab supervisor pendidikan dalam pelaksanaan supervisi (Asf dan Mustofa, 2013: 113 – 14) Setelah kisi – kisi instrumen disusun, maka langkah berikutnya adalah penyusunan angket/kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden penelitian. Agar hasil penelitian dinyatakan valid, hendaknya instrumen penelitian berupa angket/kuesioner diuji terlebih dahulu kevalidan dan reliabilitasnya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas suatu instrumen, harus melalui uji coba instrumen. Uji coba dilakukan terhadap kelompok orang (sampel) dari populasi target, tetapi tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian sesungguhnya (Sukmadinata, 2010: 89 – 90). Populasi dalam penelitian ini sejumlah 99 guru, sedangkan yang termasuk dalam sampel penelitian adalah 79 guru, sehingga untuk melakukan uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 guru yang termasuk dalam populasi, tetapi tidak termasuk sebagai sampel. 3.5.3 Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara setiap butir instrumen dengan data yang seharusnya dikumpulkan. Dengan uji validitas, menjadi jaminan bahwa istrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah instrumen yang sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Menurut Ali dan Asrori (2014: 273) kevalidan instrumen
63
menunjukkan kepada derajat kesesuaian antara jenis data yang dikumpulan dengan maksud dilakukannya pengumpulan data. Kevalidan instrumen penelitian berupa angket kinerja guru dalam pembelajaran dan angket supervisi akademik oleh kepala sekolah diperoleh dengan menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha, hasil uji validitas dapat dilihat pada bagian corrected item-total correlation menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 dengan langkah pengerjaannya klik Analyze Scale Reliability Analysis masukan semua item ke kolom Items kemudian klik Statistics pilih Scale if item deleted continue pastikan model yang digunakan adalah Alpha, lalu Ok . Jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dalam kuesioner adalah valid. Kriteria r hitung > r tabel maka butir pertanyaan dalam kuesioner adalah valid, maka harus diketahui nilai r
tabel,
coba), diketahui nilai r
dengan taraf kesalahan 0.05 adalah 0.444. Dengan
tabel
yaitu dengan n = 20 (banyaknya responden uji
demikian hasil perhitungan SPSS pada kolom corrected item-total correlation dapat dibandingkan dengan nilai r
tabel
untuk mengetahui validitas setiap item
pernyataan pada angket. Adapun informasi yang dihasilkan perhitungan SPSS versi 20 bahwa dari 55 item uji coba variabel kinerja guru, terdapat 40 item dengan nilai corrected item-total correlation > r
tabel
dengan demikian maka 40 item tersebut dapat
dinyatakan valid, sedangkan 15 item memunculkan nilai corrected item-total correlation < r
tabel,
sehingga 15 item tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk uji
coba variabel supervisi akademik, diperoleh hasil perhitungan dengan
64
menggunakan SPSS versi 20 sebagai berikut, total item pernyataan berjumlah 56 item. Dua belas item menghasilkan nilai corrected item-total correlation < r
tabel,
sehingga item tersebut merupakan item yang tidak valid. Item yang tersisa sejumlah 44 item yang memiliki nilai corrected item-total correlation > r
tabel,
maka item tersebut dinyatakan sebagai item yang valid. Rekapitulasi skor tiap item pada angket uji coba terlampir pada lampiran 2 dan 3. Hasil perhitungan validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5, sedangkan untuk rekap data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9 di bawah ini. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel (Y) (Kinerja Guru) Butir Soal
No
Jml
Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 52 40
Tidak Valid 5, 8, 9, 10, 11, 18, 31, 32, 41, 49, 50, 51, 53, 54, 55
Jumlah
55
15
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X) (Supervisi Akademik) Butir Valid Tidak Valid Jumlah Soal 2, 3,4, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 1, 5, 11, 12, 21, 22, No 36, 37, 39, 41, 42, 45, 46, 47, 27, 30, 38, 40, 43, 44 56 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56 44 12 Jml
3.5.4 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kestabilan atau kekonsistenan jawaban dari suatu instrumen penelitian meskipun digunakan berulang kali
65
terhadap subjek yang sama. Pada kenyataannya, suatu instrumen penelitian jarang sekali digunakan secara berulang – ulang terhadap subjek yang sama, sehingga untuk mengetahui apakah suatu instrumen reliabel atau tidak, dapat diperoleh dari hasil pengujian, yaitu uji reliabilitas. Untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen penelitian, dapat diketahui dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Suatu instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitasnya minimal 0,6 (Sugiyono 2014: 220). Untuk memudahkan menghitung reliabilitas instrumen dibantu Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 dengan langkah yang sama untuk uji validitas, yaitu Analyze Scale Reliability Analysis masukan item yang valid ke kolom Items kemudian klik Statistics pilih Scale if item deleted continue pastikan model yang digunakan adalah Alpha, lalu Ok. Uji reliabilitas variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics kolom Cronbach’s Alpha yang pada uji reliabilitas instrumen penelitian ini menunjukkan hasil sebesar 0.712. Untuk uji reliabilitas variabel supervisi akademik diperoleh hasil perhtungan dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0.726. Dengan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian berupa angket, masing – masing instrumen menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.712 dan 0.726, dapat dinyatakan instrumen yang digunakan adalah reliabel karena melebihi koefisien reliabilitas minimal, yaitu 0.6. Data selengkapnya pada lampiran 6 dan 7. Setelah instrumen penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka item yang valid dan reliabel yang dijadikan sebagai item pernyataan dalam angket/kuesioner yang dibagikan kepada responden sampel penelitian (lampiran 8).
66
3.6 Metode Analisis Data Untuk analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan analisis akhir. Berikut ini penjelasan uji prasyarat analisis dan analisis akhir pada penelitian ini. 3.6.1 Uji Prasyarat Analisis Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametrik, maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi – asumsinya, seperti normalitas dan linearitas untuk uji korelasi dan regresi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, korelasi product moment, dan koefisien determinasi dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. 3.6.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk membantu ketepatan dalam melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis hanya dapat dilakukan jika variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal, maka dari itu diperlukan uji normalitas. Uji normalitas terdapat beberapa teknik antara lain (1) kertas peluang (probabilitas normal); (2) Chi Kuadrat; dan (3) uji Liliefors, (4) uji Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Uji normalitas menggunakan SPSS uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan klik menu Analyze → Non-paramertic test → Legacy Dialogs → 1-sample K-S, maka menghasilkan keluaran, yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada bagian Asimp. Sig. (2-tailed). Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai hasil uji Kolmogorov-Smirnov dengan
67
nilai signifikansi di atas 0,05. Berikut ini kriteria yang berlaku untuk menetapkan kenormalan: - Memenuhi taraf signifikansi uji (α) = 0,05. - Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variabel berdistribusi normal. - Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variabel tidak berdistribusi normal. Berdasarkan informasi tersebut, dengan melakukan rekapitulasi atas jawaban responden dan hasil perhitungan SPSS yang diperoleh untuk uji normalitas pada kedua variabel penelitian ini adalah 0.186 pada uji normalitas variabel supervisi akademik dan 0.503 pada variabel kinerja guru. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10 berupa rekapitulasi data hasil penelitian dan lampiran 11 berupa hasil output uji normalitas dengan menggunakan perhitungan SPSS. 3.6.1.2 Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan langkah untuk mengetahui status linear tidaknya suatu distribusi sebuah penelitian. Hasil yang diperoleh dari uji linear menentukan persamaan garis regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji linearitas menggunakan SPSS versi 20 yaitu Test for Liniearity dengan melihat Anova Table pada bagian kolom Sig baris Liniearity. Apabila nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan hubungannya linear. Langkah pengerjaan untuk uji linieritas dengan pilih menu Analyze Compare Means Means memasukkan variabel Y ke Dependen List dan X ke Independen List klik Options pilih Test for Linearity klik Continue lalu OK. Pengolahan data dengan SPSS versi 20 menghasilkan uji linieritas terhadap kedua variabel penelitian ini, yaitu kinerja guru dan supervisi akademik sebesar 0.00, jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel (X) supervisi
68
akademik terhadap variabel (Y) kinerja guru. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada lampiran 12. 3.6.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis
deskriptif
terhadap
variabel
penelitian
dilakukan
untuk
mengetahui dominasi pilihan jawaban responden dari setiap item pernyaatan yang terdapat pada angket. Dengan demikian dapat dilakukan analisis data berdasarkan frekuensi setiap skor item, sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna dan lebih mudah dipahami. Analisis deskriptif variabel dengan rumus perhitungan nilai indeks variabel sebagai berikut (Ferdinand, 2006).
3.6.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) Uji hipotesis pada penelitian ini menerapkan analisis regresi sederhana (Simple Regression). Analisis regresi sederhana untuk melihat hubungan satu arah antar variabel yang lebih khusus, dimana variabel bebas (X) berfungsi sebagai variabel yang mempengaruhi, dan variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi. 3.6.2.1 Analisis Regresi Linear Sederhana Suliyono (2010: 146) menjelaskan bahwa kegunaan regresi adalah sebagai alat prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungsional antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis regresi selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Penggunaan
69
analisis regresi untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan oleh variabel independen (X), sehingga dapat dikatakan bahwa analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen. Berdasarkan penjelasan ini dapat dirumuskan persamaan umum regresi linier sederhana, yaitu:
Keterangan: Ý = variabel depende (variabel yang diprediksikan) a = nilai/konstanta (nilai Ý apabila X = 0) X = Variabel independen B = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Dengan kata lain, model regresi digunakan untuk mengetahui apakah munculnya suatu variabel ada hubungannya dengan variabel lain, dan sampai beberapa besar derajat hubungan itu (Ali dan Asrori, 2014: 60). Penelitian ini menggunakan regresi linear sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila th lebih besar dari tt, maka Ho ditolak dan Ha diterima (Riduwan dan Sunarto 2013:102). Dalam penelitian ini analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Sukestiyarno (2011: 76 – 9), penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian linieritas regresi sederhana variabel X terhadap variabel Y akan diperolehkan hasil
70
pengolahan berupa tabel Variables Entered/Removeda, Model Summary, Anovaa, Coefficientsa. (1) Tabel Variables Entered/Removeda menunjukkan variabel apa saja yang sedang diproses dan menunjukkan mana yang berperan sebagai variabel bebas dan variabel terikat. (2) Tabel Model Summary meenghasilkan output berupa nilai koefisien korelasi yang disimbolkan dengan R. Nilai koefisien korelasi ini nantinya diinterpretasikan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dapat dikategorikan menjadi 5 (lima) kategori. Menurut Sugiyono (2011: 242) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yaitu sebagai berikut: 0,00 – 0, 199 = sangat rendah 0,20 – 0, 399 = rendah 0,40 – 0, 599 = sedang 0,60 – 0, 799 = kuat 0,80 – 1, 000 = sangat kuat Korelasi yang dilambangkan (R) memiliki ketentuan nilai R tidak lebih dari nilai (-1 ≤ R ≤ + 1). Apabila nilai R = -1 artinya korelasinya negatif sempurna, R = 0 artinya tidak ada korelasi, dan R = +1 berarti korelasinya sangat kuat. Melalui tabel ini juga dapat diketahui koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R Square. Nilai koefisien determinasi (R2) akan menunjukkan seberapa besar variabel (Y) dapat diterangkan atau dijelaskan oleh variabel (X), dengan kata lain variabel (X) memengaruhi variabel (Y) sebesar
71
nilai yang tertera pada kolom R Square. Koefisien determinasi (R2) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui pengaruh antara variabel (X) terhadap variabel (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0 – 1. Jika koefisien determinasi (R2) sama dengan 0, berarti bahwa variabel terikat (Y) sangat kecil kemungkinan dapat ditafsirkan oleh variabel bebas (X). Nilai (R2) yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai (R2) yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (3) Tabel Anova digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi yang disimbolkan dengan Sig. Cara paling mudah dengan melihat output ini adalah melihat nilai Sig., jika nilai Sig. < 0.05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya, jika nilai Sig. > 0.05, maka model regresi tidak linier. Untuk kriteria selanjutnya berlaku jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. (4) Tabel Coefficients digunakan untuk menentukan model persamaan regresi. Dari tabel ini akan diperoleh koefisien konstanta (a) yang ditunjukkan oleh (Constant) dan koefisien variabel (b) yang ditunjukkan variabel (X) pada di kolom Unstandardized Coefficients B. Hasil uji analisis regresi sederhana dapat dilihat pada lampiran 13.
72
73
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan atas penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran, dan dilaksanakan di 11 (sebelas) Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Data yang diperoleh selama penelitian ini dihitung, diolah dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. Berikut ini pemaparan hasil dan pembahasan dari penelitian tersebut.
4.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan hal – hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan deskripsi responden, analisis deskriptif variabel penelitian, hasil uji prasyarat analisis, dan analisis akhir (pengujian hipotesis). 4.1.1 Objek Penelitian dan Deskripsi Responden Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Adapun jumlah sekolah dasar yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah sebanyak 11 (sebelas) sekolah dasar, yaitu SDN 1, 2, 3, 4, dan 5 Pengadegan, SDN 1 Tetel, SDN 1 dan 2 Tegalpingen, SDN 1 dan 2 Tumanggal, serta SDN 1 Bedagas. Dari kesebelas SD tersebut terdapat 99 guru, guru sebanyak 99 tersebut merupakan responden dalam penelitian ini, 20 guru sebagai responden uji coba angket/kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data, dan 79 guru lainnya merupakan sampel
74
dalam penelitian ini. Responden penelitian ini terdiri dari 43 guru laki – laki dan 56 guru perempuan. Berikut ini jumlah guru menurut jenis kelamin yang terdapat pada masing – masing sekolah dasar. Tabel 4.1 Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin No Nama Sekolah L P 1 SDN 1 Pengadegan 3 6 2 SDN 2 Pengadegan 4 4 3 SDN 3 Pengadegan 5 2 4 SDN 4 Pengadegan 3 4 5 SDN 5 Pengadegan 4 4 6 SDN 1 Tetel 4 5 7 SDN 1 Tegalpingen 5 5 8 SDN 2 Tegalpingen 4 4 9 SDN 1 Tumanggal 5 9 10 SDN 2 Tumanggal 0 7 11 SDN 1 Bedagas 6 6 Jumlah 43 56 Sumber: Data Penelitian, 2015
Jumlah 9 8 7 7 8 9 10 8 14 7 12 99
Selain jumlah responden dikategorikan berdasarkan jenis kelaminnya, responden juga dikategorikan berdasarkan jenjang pendidikan responden, yang hasilnya terdapat 80 guru dengan pendidikan terakhir S1, 14 guru dengan pendidikan terakhir D2, 3 guru berpendidikan terakhir SMA, dan 2 orang lulusan D4. Data ini disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 4.2 Data Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir No 1 2 3 4
Jenjang Pendidikan S1 D2 D4 SMA Jumlah
Sumber: Data Penelitian, 2015
Jumlah 80 14 3 2 99
75
4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Pengambilan data pada penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di SD Daerah Binaan I Kecamatan
Pengadegan
Kabupaten
Purbalingga”
ini
menggunakan
angket/kuesioner. Angket/kuesioner yang digunakan terdiri dari 2 (dua) angket, yaitu angket untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran sebagai variabel terikat dan angket untuk mengetahui gambaran pelaksanaan supervisi akademik, yang dalam penelitian ini berperan sebagai variabel bebas. Angket/kuesioner ini dibagikan dan diisi oleh 99 responden penelitian, yang merupakan guru – guru di 11 SDN di Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Adapun angket/kuesioner ini diujicobakan terhadap 20 responden, sedangkan 79 responden lainnya dijadikan sampel dalam penelitian ini. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian menerapkan skala Likert dengan 4 pilihan jawaban. Responden diminta untuk memilih satu dari keempat pilihan jawaban yang disediakan sesuai dengan pernyataan responden. Angket yang digunakan untuk mengetahui gambaran kinerja guru dalam pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari 55 butir/item pernyataan, dan angket untuk mengetahui gambaran pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah pada penelitian ini terdiri dari 56 butir/item pernyataan. Setiap butir/item pernyataan diujicobakan kepada 20 responden untuk mengetahui validitas dan reliabilitas setiap butir/item pernyataan. Dari hasil uji coba tersebut, kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 20 dan diperoleh hasil 40
76
butir/item pernyataan yang valid dan reliabel pada angket variabel kinerja guru, sedangkan pada angket supervisi akademik diperoleh 44 pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel. Dari masing – masing item pernyataan yang dinyatakan valid dan reliabel inilah yang dijadikan sebagai item penyataan dalam angket yang diajukan kepada responden sampel penelitian sejumlah 79 guru. Hasil dari pengumpulan data terhadap responden sampel tersebut kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel dengan menggunakan Microsoft excel untuk mempermudah pengolahan data, selanjutnya data diolah dengan memanfatkan aplikasi SPSS versi 20 dengan pilih menu Analyze Descriptive Statistics Descriptives, kemudian masukkan kedua variabel pada kolom variable (s) Options, pastikan Mean, Sum, Std. Deviation, Variance, Range, Minimum, Maximum telah terpilih Continue lalu Ok. Berikut ini hasil dari pengolahan data berbantu SPSS versi 20. Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Kinerja guru Supervisi Akademik Valid N (Listwise)
N
Range
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Std. Deviation
Variance
79
43
113
156
10732
135.85
11.335
128.489
79
53
123
176
11837
149.84
13.678
187.088
79
Sumber: Data Penelitian, 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data yang tertera pada tabel 4.3 dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini adalah kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui gambaran variabel penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket
77
dibagikan kepada 79 guru yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, dan diperoleh hasil range atau rentang nilai sebesar 43; memunculkan nilai terendah atau minimum sebesar 113; sedangkan untuk nilai tertinggi atau maximum adalah 156. Jumlah keseluruhan atau sum sebesar 10732; rata – rata nilai atau mean sebesar 135.85; standar deviasi sebesar 11.335; dan varian data sebesar 128.489. (2) Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah supervisi akademik oleh kepala sekolah. Sama halnya dengan pengumpulan data pada variabel terikat, yaitu dengan menggunakan angket yang dibagikan kepada 79 guru sebagai responden sampel dan diperoleh hasil pengolahan data dengan range atau rentang nilai sebesar 53; nilai terendah atau minimum 123, nilai tertingi atau maximum 176; sum atau jumlah seluruh skor data sampel adalah sebesar 11837; rata – rata atau mean 149.84; standar deviasi dan varian data sebesar 13.678 dan 187.088. Langkah berikutnya adalah dengan menghitung nilai indeks variabel. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan responden dalam memilih jawaban setiap butir/item pernyataan yang terdapat pada angket, dengan demikian dapat dideskripsikan karakteristik responden dalam penelitian. Menghitung nilai indeks variabel dapat menggunakan rumus berikut ini: Berdasarkan rumus tersebut, bahwa nilai indeks variabel dapat diperoleh dengan menjumlahkan indeks dari seluruh indikator yang datanya bersumber pada jawaban responden dari angket yang telah dibagikan. Masing – masing pilihan jawaban pada angket memiliki skala nilai 1 – 4, dengan ketentuan pernyataan positif mendapat nilai 1 jika memilih jawaban “sangat tidak setuju atau sangat
78
jarang”, dan mendapat nilai 4 jika memilih jawaban “sangat setuju atau sangat sering”, dan berlaku sebaliknya pada pernyataan negatif. Nilai indeks indikator dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Nilai Indeks Indikator =
4.1.2.1 Deskripsi Variabel Kinerja Guru dalam Pembelajaran Data yang diperoleh dengan angket variabel kinerja guru terdiri dari 40 butir/item pernyataan yang disesuaikan dengan indikator variabel kinerja guru, yaitu (1) perencanaan pembelajaran; (2) pelaksanaan pembelajaran; (3) evaluasi pembelajaran; dan (4) hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini aspek pada masing – masing indikator pada variabel kinerja guru. Tabel 4.4 Indikator dan Deskriptor Variabel Kinerja Guru Indikator Deskriptor Merumuskan tujuan pembelajaran Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan Merencanakan langkah – langkah Perencanaan Pembelajaran kegiatan pembelajaran Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat pembelajaran Merencanakan sumber belajar Merencanakan media belajar Merencanakan penilaian Membuka pembelajaran Menyampaikan materi pelajaran Pelaksanaan Pembelajaran berbantu sumber dan media belajar yang tepat
79
Indikator
Evaluasi Pembelajaran Hubungan Antar Pribadi dalam Kegiatan Pembelajaran
Deskriptor Pemberian materi yang logis dan teratur Melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa Pengelolaan kelas Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir Melakukan tindak lanjut atas hasil penilaian Evaluasi hasil pembelajaran siswa Pengembangan sikap positif pada diri siswa dan keterampilan guru berinteraksi dalam kelas
Rekapitulasi perhitungan nilai indeks dapat dilihat secara lengkap pada lampiran 14 dan 15. Berdasarkan langkah penghitungan data yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu untuk menghitung nilai indeks variabel diperlukan data berupa jawaban dari responden atas masing – masing item pernyataan. Deskripsi frekuensi jawaban pada indikator perencanaan pembelajaran, dengan deskriptor “merumusan tujuan pembelajaran” dapat dilihat pada butir/item pernyataan nomor 1 dan 2. Jawaban responden terhadap butir/item pernyataan nomor 1 menunjukkan responden memilih jawaban dengan skor 4 sebanyak 56 responden (70.89%), responden memilih jawaban dengan skor 3 sebanyak 23 responden (29.11%), sedangkan untuk alternatif jawaban dengan skor 1 dan 2 berjumlah 0, karena alternatif jawaban tersebut tidak dipilih oleh responden. Item pernyataan nomor 2 menunjukkan responden memilih jawaban dengan skor 4 sebanyak 57 responden (72.15%), jawaban dengan skor 3 dipilih sebanyak 21 responden (26.58%), untuk jawaban dengan skor 2 dipilih oleh seorang responden (1.27%), sedangkan skor 1 tidak dipilih responden sehingga frekuensi jawabannya adalah 0.
80
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diperoleh nilai pada deskriptor “merumuskan tujuan pembelajaran” dengan menghitung nilai indeks tiap item pernyataan. Telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa deskriptor “merumuskan tujuan pembelajaran” terdapat pada item nomor 1 dan 2. Berikut ini langkah perhitungan nilai indeks tiap item: Nilai indeks item 1
=
= = 0.927225 92.7% Nilai indeks item 2
= = = 0.9272 92.7%
Penghitungan nilai indeks tiap atem dilanjutkan dengan menghitung total nilai indeks item pada deskriptor dengan rumus sebagai berikut:
sehingga diperoleh hasil
= 92.7%. Langkah yang sama dilakukan pada
semua indikator dan deskriptor yang terdapat dalam variabel kinerja guru.
Tabel 4.5 Indeks Kinerja Guru No
1
2
3
4
Indikator
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Deskriptor Merumuskan tujuan pembelajaran Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan Merencanakan langkah – langkah kegiatan pembelajaran Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat pembelajaran Merencanakan sumber belajar Merencanakan media belajar Merencanakan penilaian Membuka pembelajaran Pemberian penguatan selama pembelajaran bagi siswa yang aktif Pemberian materi yang logis dan teratur Penyampaian materi berbantu sumber dan media belajar yang tepat Melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa Pengelolaan kelas Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir Melakukan tindak lanjut
Evaluasi Pembelajaran Hubungan antar pribadi dalam pembelajaran
Indeks
Rata – rata indeks indikator
92.7213 86.5488 86.3925 85.506 86.445578
0
13.30
65.825
20.885
76.904
0 0 0 0 2.53 0
6.33 4.64 3.80 1.27 1.27 2.53
50.63 61.18 59.91 62.02 43.04 67.09
46.205 34.176 36.29 37.66 55.065 30.38
87.3425 82.382 83.123333 84.335625 88.6125 81.9625
0
0
61.39
38.61
84.6525
0 0 0 0
1.27 0 1.9 1.27
60.76 64.56 54.43 55.70
37.97 35.45 44.622 43.67
84.175 83.87 86.395 86.08
Evaluasi proses dan hasil pembelajaran siswa
1.27
2.53
55.70
40.50
83.8575
83.8575
Pengembangan sikap positif pada diri siswa
0
0
39.24
60.76
90.1900
90.19
84.93863
85.03
78
Rata – rata indeks
Sumber: lampiran 14
1 0 0 0 2.53
% Frekuensi Jawaban Responden 2 3 4 1.27 27.845 71.520 1.27 51.265 47.465 1.27 51.89 46.84 2.28 53.922 43.292
82
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks tiap item di atas, diperoleh rata – rata nilai indeks dari variabel kinerja guru adalah sebesar 84,94. Nilai indeks ini dapat diinterpretasikan dengan menggunakan cara Three Box Method, dengan interpretasi nilai mulai dari 10 hingga 100. Interpretasi nilai dimulai dari 10 karena skor jawaban responden tidak dimulai dengan bobot 0 (nol), namun dimulai dengan bobot skor 1. Dengan demikian nilai indeks variabel dapat diinterpretasikan dengan kriteria berikut. 10,00 – 40,00
= Rendah
41,00 – 70,00
= Sedang
71,00 – 100,00 = Tinggi Nilai indeks variabel kinerja guru termasuk pada kriteria tinggi, karena besar nilai indeks variabel kinerja guru adalah 84,94. Dengan perhitungan nilai indeks item juga dapat diperoleh nilai indeks indikator, dapat dilihat pada tabel 4.5 bahwa nilai indeks indikator tertinggi pada variabel kinerja guru adalah pada indikator “hubungan antar pribadi dalam pembelajaran” dengan besar nilai indeks 90,19; sedangkan nilai indeks indikator terendah terdapat pada indikator “evaluasi pembelajaran siswa”, dengan nilai indeks sebesar 83.86. 4.1.2.2 Deskripsi Variabel Supervisi Akademik Perhitungan nilai indeks variabel juga dilakukan terhadap variabel bebas, yaitu variabel supervisi akademik. Dengan rumus yang sama diperoleh hasil nilai indeks variabel supervisi akademik sebesar 85,13; dengan nilai indeks dominan terdapat pada indikator “perencanaan” sebesar 86,88, sedangkan nilai indeks terendah
terdapat
pada
indikator
“pelaksanaan”
dengan
nilai
83,98.
Tabel 4.6 Indeks Supervisi Akademik % Frekuensi Jawaban Responden No
Indikator
Perencanaan
2
Pelaksanaan
3\
Tindak Lanjut
Indeks
1
2
3
4
Menentukan tujuan Menentukan sasaran Mengorganisasikan teknik pelaksanaan Menentukan jadwal/waktu pelaksanaan Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran Pengamatan proses pembelajaran Orientasi pelaksanaan supervisi Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Pengawasan penggunaan media Pengawasan penggunaan sumber belajar Pengamatan terhadap peningkatan belajar siswa Pengamatan kondisi lingkungan belajar Membimbing guru menciptakan pembelajaran yang efektif
0 0 0 0 0 2.53 0 0 0 0 0 0 0
0 2.535 1.69 1.27 0 1.27 1.27 2.53 0 1.27 1.27 2.53 1.9
44.30 50.63 51.05 45.57 63.29 62.02 60.13 60.13 53.80 57.59 46.83 77.22 55.70
55.70 46.835 47.257 53.16 36.71 34.18 39.24 38.61 46.2 41.14 51.90 20.25 42.41
88.925 86.075 86.392 87.9725 84.1775 81.9625 84.7075 84.3925 86.5463 84.9675 87.6575 79.43 85.1263
Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi profesional Membimbing guru dalam melaksanakan penilaian Membimbing guru dalam melaksanakan PTK Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi sosial Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik Memantau pelaksanaan ujian Memantau standar mutu hasil belajar siswa Memantau pengembangan profesi guru Memantau pemanfaatan sumber belajar Koordinasi supervisor dengan sasaran supervisi Mengoordinasikan pelaksanaan inovasi pembelajaran Koordinasi pengadaan sumber belajar
0 0 0 0 0 0 0 0 2.53 0 2.53 0 0
0 5.06 17.72 0 0 1.27 2.53 1.27 2.54 1.27 0 1.9 0
49.37 60.76 56.96 65.82 64.56 62.02 48.10 69.62 63.29 60.76 42.41 59.49 36.71
50.63 34.18 25.32 34.18 35.44 36.71 49.37 29.11 32.92 37.97 56.33 38.61 63.29
87.6575 82.28 76.9 83.545 83.86 83.86 86.71 81.96 81.9625 84.175 88.45 84.1725 90.8225
86.888926
83.9832
86.497292
83
1
Deskriptor
Rata – rata indeks indikator
% Frekuensi Jawaban Responden No
Indikator
Deskriptor Koordinasi kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru Menginformasikan kepada guru tentang kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Menginformasikan kepada guru upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa Evaluasi pelaksanaan supervisi akdemik Rata – rata Nilai Indeks Variabel
Indeks
1
2
3
4
0
1.27
37.98
60.76
89.8713
0
5.06
62.66
34.82
83.0713
0
1.27
55.69
43.04
85.4425
0
0
58.86
41.15
85.2863 85.13114
Rata – rata indeks indikator
Sumber: Lampiran 15
84
85
Berdasarkan hasil perhitungan nilai indeks variabel, yang menunjukkan frekuensi pendapat responden terhadap masing – masing variabel pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa nilai indeks variabel supervisi akademik lebih tinggi dari nilai indeks variabel kinerja guru, meskipun hanya dengan selisih angka yang kecil. Berikut hasil nilai indeks kedua variabel. Tabel 4.7 Nilai Indeks Variabel Penelitian Variabel N Nilai Indeks Supervisi Akademik (X) 79 85,13 Kinerja Guru (Y)
79
84,94
Sumber: Lampiran 14 dan 15 4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini terdiri atas dua pengujian yaitu uji normalitas dan uji linearitas data. Berikut ini akan diuraikan selengkapnya mengenai uji prasyarat analisis. 4.1.3.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk membantu ketepatan dalam melakukan uji hipotesis. Pada penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Uji normalitas menggunakan SPSS uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan dengan klik menu Analyze → Non-paramertic test → Legacy Dialogs → 1-sample K-S, maka menghasilkan keluaran, yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada bagian Asimp. Sig. (2-tailed). Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika mempunyai hasil uji
86
Kolmogorov-Smirnov dengan nilai signifikansi di atas 0,05. Berikut ini kriteria yang berlaku untuk menetapkan kenormalan: - Memenuhi taraf signifikansi uji (α) = 0,05. - Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variabel berdistribusi normal. - Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variabel tidak berdistribusi normal. Berdasarkan informasi tersebut, hasil perhitungan SPSS yang diperoleh untuk uji normalitas pada kedua variabel penelitian ini adalah 0.186 pada uji normalitas variabel supervisi akademik dan 0.503 pada variabel kinerja guru. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga semua data berdistribusi normal. Berikut ini hasil output aplikasi SPSS versi 20 yang digunakan untuk mengetahui normalitas data penelitian. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Supervisi Kinerja Akademik Guru N 79 79 Mean 149.84 135.85 Normal Parameters Std. Deviation 13.678 11.335 Absolute .123 .093 Positive .123 .093 Most Extreme Differences Negative -.079 -.080 Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 .825 .186 .503 Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Lampiran 11. 4.1.3.2 Uji Linieritas Data Uji linearitas merupakan langkah untuk mengetahui status linear tidaknya suatu distribusi sebuah penelitian. Hasil yang diperoleh dari uji linear menentukan persamaan garis regresi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji linearitas menggunakan SPSS versi 20 yaitu Test for Liniearity dengan melihat Anova Table pada bagian kolom Sig baris Liniearity. Apabila signifikansi < 0,05
87
dapat disimpulkan hubungannya linear. Langkah pengerjaan untuk uji linieritas dengan pilih menu Analyze Compare Means Means memasukkan variabel Y ke Dependen List dan X ke Independen List klik Options pilih Test for Linearity klik Continue lalu OK. Pengolahan data dengan SPSS versi 20 menghasilkan uji linieritas terhadap kedua variabel penelitian ini, yaitu kinerja guru dan supervisi akademik sebesar 0.000, jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel (X) supervisi akademik terhadap variabel (Y) kinerja guru karena besar Sig. < 0.05. Berikut hasil output pengolahan data untuk uji linieritas dengan SPSS versi 20. Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas Data (Test for Liniearity) Sum of Mean df F Sig. Squares Square (Combined) 7610.144 38 200.267 3.321 .000 Linearity 2329.965 1 2329.965 38.639 .000 Between Deviation Groups Kinerja from 5280.179 37 142.708 2.367 .004 guru*supak Linearity Within Groups 2412.033 40 60.301 Total 10022.177 78 Sumber: Lampiran 12. 4.1.4
Hasil Analisis Akhir Uji hipotesis pada penelitian ini menerapkan analisis regresi sederhana
(Simple Regression). Analisis regresi sederhana untuk melihat hubungan satu arah antar variabel yang lebih khusus, dimana variabel bebas (X) berfungsi sebagai variabel yang memengaruhi, dan variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi. 4.1.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana Suliyono (2010: 146) menjelaskan bahwa kegunaan regresi adalah sebagai alat prediksi dalam menentukan besarnya hubungan fungsional antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Analisis regresi selain digunakan untuk
88
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Penggunaan analisis regresi untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan oleh variabel independen (X), sehingga dapat dikatakan bahwa analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen. Berdasarkan penjelasan ini dapat dirumuskan persamaan umum regresi linier sederhana, yaitu:
Keterangan: Ý = variabel dependen (variabel yang diprediksikan) a = nilai/konstanta (nilai Ý apabila X = 0) X = Variabel independen b
= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) Dalam penelitian ini analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan
bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Berikut ini output hasil pengolahan data untuk analisis regresi variabel penelitian. Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Sederhana Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
1
Supak
Variables Removed
Method Enter
Model Summary Model 1
R .482
R Square .232
Adjusted R Square .223
Std. Error of the Estimate 9.995
89
Anova Model
1
Sum of Squares 2329.965 7692.212 10022.177
Regression Residual Total
Df 1 77 78
Mean Square 2329.965 99.899
F
Sig.
23.323
.000
Coefficients Model
1
Unstandardized Coefficients
(Constant) Supervisi akademik
B 75.977
Std. Error 12.448
.400
.083
Standardized Coefficients Beta .482
t
Sig.
6.103
.000
4.829
.000
Sumber: lampiran 13. Tabel Model Summary menghasilkan output berupa nilai koefisien korelasi yang disimbolkan dengan R. Nilai koefisien korelasi pada tabel di atas menunjukkan hasil penghitungan sebesar 0.482. Dengan demikian hubungan antar variabel dapat diinterpretasikan memiliki hubungan
yang sedang, jika
dibandingkan dengan kategori koefisien korelasi menurut Sugiyono (2011: 242) sebagai berikut: 0,00 – 0, 199 = sangat rendah 0,20 – 0, 399 = rendah 0,40 – 0, 599 = sedang 0,60 – 0, 799 = kuat 0,80 – 1, 000 = sangat kuat Melalui tabel di atas juga dapat diketahui koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R Square. Nilai koefisien determinasi (R2) akan menunjukkan seberapa besar variabel (Y) dapat diterangkan atau dijelaskan oleh variabel (X), dengan kata lain variabel (X) memengaruhi variabel (Y) sebesar nilai yang tertera pada kolom R Square. Koefisien determinasi (R2) yang
90
menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui pengaruh antara variabel (X) terhadap variabel (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) antara 0 – 1. Jika koefisien determinasi (R2) sama dengan 0, berarti bahwa variabel terikat (Y) sangat kecil kemungkinan dapat ditafsirkan oleh variabel bebas (X). Nilai (R2) yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai (R2) yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Berdasarkan angka yang dihasilkan dari penghitungan analisis regresi sederhana di atas, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.232 atau dituliskan dalam persen menjadi 23.2%, yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas (X) yaitu “supervisi akademik oleh kepala sekolah” memiliki pengaruh kontribusi sebesar 23.2% terhadap variabel (Y) “kinerja guru dalam pembelajaran” dan 76.8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel (X). Untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi kedua variabel penelitian ditunjukkan berdasarkan hasil olah data menggunakan SPSS vesi 20 pada kolom Sig. Dengan melihat output ini, jika nilai Sig. < 0.05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya, jika nilai Sig. > 0.05, maka model regresi tidak linier. Adapun hasil penghitungan data penelitian ini menunjukkan nilai Sig. sebesar 0.000, ini dapat diartikan bahwa model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.
91
Untuk kriteria selanjutnya berlaku jika nilai Sig. < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil olah data yang diperoleh, maka Ha dalam penelitian ini, yaitu “ada pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Pubalingga” terbukti atau diterima. Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan membandingkan besar thitung pada tabel Coefficients dengan besar ttabel, pada hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20 di atas, diperoleh besar thitung adalah 4,829. Besar ttabel dari 79 responden adalah 1,990. Dengan kriteria Ho diterima jika –ttabel < thitung < ttabel. Ho ditolak jika -thitung < ttabel atau thitung > ttabel. Dengan ketentuan tersebut, maka berdasarkan uji hipotesis pada penelitian ini Ho ditolak, karena besar thitung > ttabel, yaitu 4,829 > 1,990. Tabel Coefficients juga digunakan untuk menentukan model persamaan regresi. Dari tabel ini akan diperoleh koefisien konstanta (a) yang ditunjukkan oleh (Constant) dan koefisien variabel (b) yang ditunjukkan variabel (X) pada di kolom Unstandardized Coefficients B. Hasil output analisis regresi sederhana pada tabel Coefficients di atas dapat dijelaskan melalui rumus persamaan regresi sebagai berikut.
Keterangan: Ý = nilai prediksi variabel dependen a = konstan yaitu nilai Ý jika X = 0 b = koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Ý yang didasarkan variabel X X = variabel independen
92
Berdasarkan hasil data penghitungan di atas, maka persamaan regresi yang muncul adalah sebagai berikut:
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar 75.977, jika supervisi akademik oleh kepala sekolah (variabel X) nilainya adalah = 0, maka kinerja guru dalam pembelajaran (variabel Y) nilainya positif, yaitu sebesar 75.977. Selanjutnya koefisien regresi variabel supervisi akademik (X) sebesar 0,4; artinya jika supervisi akademik mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka kinerja guru (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,4 satuan. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan kinerja guru dalam pembelajaran, semakin meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah maka semakin meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran.
4.2 Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan angket (kuesioner) sebagai alat pengumpul data. Angket disebarkan kepada sampel penelitian sebanyak 79 responden, yang sebelumnya angket telah diujicobakan kepada 20 responden yang juga termasuk dalam populasi penelitian. Responden penelitian ini adalah seluruh guru di sekolah dasar negeri daerah
93
binaan (dabin) I Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga yang berjumlah 99 guru. Olah data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelaksanan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya angka bernilai positif pada kolom Constant yang menunjukkan koefisien konstanta (a) jika diinterpretasikan dalam persamaan regresi linier sederhana. Koefisien konstanta bernilai positif dapat diartikan bahwa terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan kinerja guru, semakin meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik, maka semakin meningkat pula kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan variabel kinerja guru jika variabel supervisi akademik 0 (nol) adalah sebesar 75,977, dengan kata lain, setiap variabel supervisi akademik bertambah satu satuan, maka nilai pada variabel kinerja guru akan semakin bertambah 0,4. Selain pengolahan data dengan analisis regresi linier, data penelitian juga diolah untuk mengetahui nilai indeks variabel. Dengan menghitung nilai indeks variabel dapat diketahui persepsi responden terhadap kedua variabel penelitian, yaitu variabel kinerja guru dan pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Nilai indeks variabel sebagai salah satu keuntungan dari penggunaan angket sebagai pengumpul data penelitian. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dai dua jenis angket, yaitu angket persepsi guru terhadap kinerja guru dan angket persepsi guru terhadap supervisi akademik. Kinerja guru sebagai variabel Y dalam penelitian ini lebih dikhususkan pada kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang terdiri dari
94
empat indikator meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran. Dari keempat indikator tersebut, dapat dijabarkan menjadi delapan belas deskriptor. Masing – masing deskriptor minimal terdapat satu item pernyataan dalam angket, sehingga dapat dianalisis hasil dari frekuensi jawaban yang diberikan oleh responden. Berdasarkan perhitungan nilai indeks variabel kinerja guru, memunculkan nilai rata – rata indeks sebesar 84,94. Nilai tersebut termasuk pada kategori tinggi, yang artinya persepsi guru terhadap penilaian kinerja sebagai seorang guru sudah baik. Jika dilihat per indikator pada variabel kinerja guru, nilai indeks dominan terletak pada indikator “hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran”, dengan nilai indeks sebesar 90,19. Indikator tersebut dapat mencapai nilai yang tinggi karena di dalamnya terdiri dari upaya guru dalam mengaktifkan siswa melalui interaksi dan komunikasi yang baik. Satori (2010: 3.16-7) menjelaskan pola interaksi guru dengan siswa dapat berwujud dalam bentuk tindakan guru yang secara cepat merespon kebutuhan dan keinginan siswa, respon diberikan dalam suasana yang hangat dan menumbuhkan kesan bahwa guru mampu memahami siswanya. Pola interaksi guru dengan siswa juga terlihat pada upaya guru
dalam
mengembangkan
berbagai
kesempatan
bagi
anak
untuk
berkomunikasi, sehingga anak memperoleh keterampilan berkomunikasi melalui mendengar dan penggunaan bahasa, serta wawasan. Pada setiap kesempatan guru juga memberikan dukungan, memberikan perhatian, sentuhan fisik dan dorongan verbal pujian dan sanjungan sebagai bentuk motivasi atas pencapaian tugas siswa.
95
Lain halnya dengan indikator “evaluasi pembelajaran”, yang merupakan indikator dengan hasil perhitungan indeks terendah, yaitu 83,86. Evaluasi pembelajaran berkaitan dengan kemampuan guru untuk memberikan keputusan berdasarkan hasil nilai yang diperoleh siswa, sebagai bentuk evaluasi terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang diperoleh. Guru memberikan kegiatan pengayaan ataupun kegiatan perbaikan sesuai dengan hasil penilaian siswa. Sesuai dengan penjelasan peran guru dalam evaluasi pembelajaran oleh Satori (2010: 3.56-8), bahwa evaluasi hanya berguna jika membantu guru, siswa, dan pengelola pendidikan untuk membuat judgment dan keputusan yang bermakna. Evaluasi juga terdiri dari beberapa langkah yang seringkali tidak diperhatikan oleh guru. Dalam evaluasi pembelajaran, guru hendaknya menentukan jenis informasi yang diperlukan, bagaimana dan kapan informasi itu diperoleh; guru mengumpulkan informasi seakurat mungkin dalam bentuk angka sebagai pengukur pemahaman siswa; selanjutnya guru membentuk judgment, yaitu membandingkan informasi/nilai hasil belajar siswa dengan kriteria yang diterapkan; langkah terakhir guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran adalah mengambil keputusan dan pelaporan, mencatat temuan penting dan menentukan rencana sebagai bahan rujukan untuk maa yang akan datang. Namun pada kenyataanya, data hasil penelitian menunjukkan bahwa guru masih belum menerapkan tahapan evaluasi pembelajaran, guru belum memberikan keputusan tindak lanjut atas nilai hasil belajar siswa. Perhitungan nilai indeks juga dapat dilakukan untuk mengetahui frekuensi jawaban responden dari setiap deskriptor yang ada. Deskriptor “merencanakan
96
penataan/pengelolaan ruang kelas”, dengan nilai indeks sebesar 76,90 merupakan deskriptor dengan nilai indeks terendah. Rendahnya nilai indeks pada deskriptor “perencanaan penataan/pengelolaan ruang kelas” terjadi karena pada item pernyataan yang menyatakan bahwa guru merencanakan penataan ruang kelas yang sesuai dengan metode pembelajaran, masih banyak guru yang menjawab dengan pilihan jawaban “jarang” atau “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa guru masih belum menyesuaikan antara metode pembelajaran dengan penataan ruang yang sesuai dengan penerapan metode tersebut. Hal ini berlainan dengan pendapat Satori (2010: 3.51) bahwa penataan kelas akan mempengaruhi keterlibatan dan partisispasi siswa, dan penataan secara fisik harus menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga akan lebih baik jika penataan/pengelolaan ruang kelas dapat terencana secara jelas dan sistematis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jika guru dapat merencanakan secara tepat pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan berbagai aspek di dalamnya, maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan akan lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh jika guru akan menerapkan metode pembelajaran berbasis kelompok, maka guru hendaknya dapat menata ruang kelas sedemikian rupa agar siswa siap untuk belajar secara berkelompok, kegiatan pembelajaran dengan berkelompok akan lebih tepat jika posisi duduk berlingkar daripada posisi berbanjar. Deskriptor pada variabel kinerja guru yang memiliki nilai indeks tertinggi terdapat pada deskriptor “merumuskan tujuan pembelajaran”, yaitu sebesar 92,72. Deskriptor tersebut terdapat pada item pernyataan nomor 1 dan 2, yang berisi pernyataan bahwa dalam rencana pembelajaran yang guru susun, guru
97
merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Deskriptor ini mendapat nilai indeks yang tinggi, sebagai cerminan guru mampu memahami bahwa tujuan pembelajaran menjadi tolak ukur untuk memilih bahan ajar, merancang isi pembelajaran, mengembangkan prosedur pembelajaran, serta mempersipakan tes dan ujian (Satori, 2010: 3.25). Guru dalam menyusun rencana pembelajaran dilakukan secara bersama – sama baik itu dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) atau dengan adanya bimbingan dari pengawas. Hal ini juga dijelaskan oleh narasumber penelitian, Bapak Imam Sugondo, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah di SDN 1 Tegalpingen, Dengan
tingginya
nilai
indeks
pada
deskriptor
“menentukan
tujuan
pembelajaran”, menunjukkan bahwa guru memiliki konsep yang jelas tentang tujuan pembelajaran serta penerapan kompetensi dasar dan juga indikator pembelajaran pada penyusunan rencana pembelajaran. Angket kedua yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket untuk mengetahui persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Terdapat tiga indikator dengan 25 deskriptor yang diterapkan dalam angket ini, dengan nilai indeks rata – rata keseluruhan memperoleh persepsi tinggi oleh guru, yaitu dengan nilai 85,13. Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik termasuk sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran. Indikator “perencanaan” menunjukkan persepsi yang paling tinggi atau paling dominan dibandingkan dengan kedua indikator lainnya. Persepsi guru terhadap indikator “perencanaan” sebesar 86,89; pada indikator “pelaksanaan” sebesar 83,98; dan “tindak lanjut”
98
memunculkan nilai 86,50. Indikator “perencanaan” menunjukkan nilai tertinggi karena berdasarkan data penelitian, persepsi guru menyatakan kepala sekolah telah memenuhi setiap deskriptor yang dimunculkan dan memperoleh skor nilai yang tinggi. Kepala sekolah mampu merencanakan supervisi akademik dengan memperhatikan aspek – aspek yang mendukung perencanaan supervisi akademik. Seperti pendapat Asf dan Mustofa (2013: 55) bahwa pada tahap persiapan supervisi hendaknya mencerminkan tentang tujuan dan sasaran pelaksanaan supervisi, penyusunan jadwal/waktu pelaksanaan supervisi, perencanaan teknik dan langkah pelaksanaan supervisi akademik. Pada indikator kedua, yaitu “pelaksanaan” menunjukkan nilai persepsi guru yang paling rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa guru menilai kepala sekolah pada tahap pelaksanaan supervisi akademik masih kurang maksimal jika dibandingkan dengan dua indikator lainnya. Selaras dengan rendahnya nilai pada indikator pelaksanaan, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber kepala sekolah SDN 2 Tegalpingen, Bapak Kusno, S.Pd.SD menyatakan bahwa kesulitan kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik adalah keterbatasan waktu dan tenaga, karena kepala sekolah tidak hanya bertugas di dalam sekolah, namun juga bertugas di luar sekolah. Tahap pelaksanaan pada serangkaian supervisi akademik yang disebut juga tahap pengamatan adalah cara kepala sekolah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan supervisi hendaknya dilakukan secara berkesinambungan, agar kepala sekolah dapat memonitoring dengan baik atas kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan
99
pembelajaran. Hal ini berkaitan pula dengan upaya meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran. Asf dan Mustofa (2013: 160) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang dapat berasal dari dalam individu itu sendiri seperti motivasi, keterampilan, dan juga pendidikan, juga faktor dari luar individu seperti iklim kerja, tingkat gaji, dan lain sebagainya. Termasuk sebagai faktor dari luar yang memengaruhi kinerja guru adalah keberadaan kepala sekolah. Khususnya kepala sekolah sebagai supervisor, menurut Pidarta (2009:19) posisi kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk membina para guru menjadi profesional, yang diperhatikan dan dikembangkan. Pembinaan terhadap guru meliputi aspek pribadi guru, peningkatan profesi yang kontinu, pembinaan untuk memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, pembinaan berkenaan dengan keragaman kemampuan guru, keragaman daerah, serta kemampuan guru kerja sama dengan masyarakat. Serupa halnya dengan Pidarta, narasumber penelitian, Bapak Kusno,S.Pd.SD juga mengutarakan bahwa pelaksanaan supervisi akademik hendaknya dilaksanakan dengan fleksibel dan mengutamakan “bimbingan serta bombongan”. Bimbingan merupakan tujuan utama dari pelaksanaan supervisi akademik yaitu untuk memberikan bimbingan terhadap guru, khususnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sedangkan “bombongan” merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa, yang artinya bahagia, nyaman, demokratis, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik bukan hanya berupa pemberian bimbingan, namun harus didahului dengan menciptakan iklim kerja yang nyaman, serta demokratis.
100
Persepsi dominan dilihat dari deskriptor, terdapat pada deskriptor pengadaan sumber belajar sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan supervisi akademik, hal ini menunjukkan kepala sekolah telah memberikan tindak lanjut yang tepat demi meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan nilai persepsi terendah terdapat pada deskriptor pembimbingan kepala sekolah kepada guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK), hal ini menunjukkan masih rendahnya upaya kepala sekolah untuk membimbing guru dalam meningkatkan kinerjanya dan upaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Adapun untuk mengolah hasil data penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Pada penelitian ini, angka yang dihasilkan dari penghitungan analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,232 atau dituliskan dalam persen menjadi 23,2%, yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas (X) yaitu “supervisi akademik oleh kepala sekolah” memiliki pengaruh kontribusi sebesar 23,2% terhadap variabel (Y) “kinerja guru dalam pembelajaran” dan 76,8% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel (X). Dengan dihasilkannya angka 23,2% sebagai bukti adanya kontribusi pengaruh dari pelaksanaan supervisi akademik terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, yang hendaknya dapat menjadi perhatian bagi kepala sekolah, guru, dan juga pihak lain yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, agar dapat
101
mewujudkan kinerja guru yang berkualitas yang salah satu caranya melalui pelaksanaan supervisi akademik. Dengan demikian, berbagai dampak positif yang diharapkan muncul sebagai akibat dari kinerja guru yang berkualitas, seperti meningkatnya hasil belajar siswa, guru yang profesional, serta meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Jika kinerja guru meningkat, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia juga meningkat. Mengetahui manfaat dari pelaksanaan supervisi akademik yang merupakan salah satu tugas kepala sekolah sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, diharapkan di waktu yang akan datang pelaksanaan supervisi akademik lebih baik lagi.
102
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang merupakan penelitian dengan jenis ex post facto yang telah dilaksanakan dan juga pembahasan mengenai pengaruh pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Simpulan ini diperoleh berdasarkan hasil perhitungan statistik hubungan antara supervisi akademik sebagai variabel X dengan kinerja guru sebagai variabel Y dengan menerapkan analisis regresi linier sederhana. Olah data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam pembelajaran menunjukkan angka bernilai positif, yang mana jika angka tersebut diterapkan dalam persamaan regresi, maka menghasilkan persamaan sebagai berikut:
Nilai 75,977 adalah koefisien konstanta (a), yang dapat diartikan bahwa terjadi hubungan positif antara supervisi akademik dengan kinerja guru, semakin meningkat kualitas pelaksanaan supervisi akademik, maka semakin meningkat pula kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala 103
104
sekolah berpengaruh meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 23,2%. Berdasarkan uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel supervisi akademik berpengaruh terhadap variabel kinerja guru dalam pembelajaran sebesar 23,2% dengan kriteria sedang. Artinya variabel kinerja guru mampu dijelaskan oleh variabel supervisi akademik sebesar 23,2% melalui hubungan linear Ý=75,977+0,4X. Oleh karena itu agar kinerja guru dapat meningkat, maka supervisi akademik harus dilaksanakan dengan optimal. Semakin baik kualitas pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah, maka berdampak baik pula pada kinerja mengajar guru. Jika kinerja guru meningkat, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia juga meningkat.
5.2 Saran Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Namun, masih terdapat aspek pada variabel supervisi akademik dengan nilai yang belum maksimal. Aspek tersebut termasuk sebagai indikator “pelaksanaan” supervisi akademik. Hal ini terjadi, karena indikator “pelaksanaan” merupakan rangkaian kegiatan supervisi akademik yang sering kali dihadapkan dengan adanya hambatan keterbatasan waktu dan juga tenaga kepala sekolah sebagai seorang supervisor. Selain itu, ditemukan pula bahwa evaluasi pembelajaran oleh guru mendapatkan nilai indeks indikator terendah, hal ini menjelaskan pada kita semua, agar guru dapat lebih memperhatikan tahapan evaluasi pembelajaran, demi mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan temuan tersebut, maka peneliti menyarankan:
105
5.2.1 Bagi Guru (1) Hendaknya guru memahami manfaat pelaksanaan supervisi akademik, sehingga saat kepala sekolah melaksanakan supervisi, bukan perasaan tertekan yang dialami guru, karena guru merasa akan diawasi dan mendapat teguran saat ditemukan kekurangan atau kesalahan dalam pembelajaran yang dilakukan guru. Namun alangkah lebih baiknya, jika perasaan yang muncul adalah perasaan beruntung, karena dengan supervisi akademik, guru dapat mengetahui kelemahan atau kekurangannya dalam pembelajaran, sehingga guru mendapat bimbingan yang tepat dan jelas dari kepala sekolah untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih baik lagi. (2) Guru dan kepala sekolah hendaknya dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik, yaitu bekerjasama untuk menentukan apa yang akan dikerjakan, memikirkan bersama prosedur dan cara – cara pelaksanaannya, dan bekerjasama mewujudkan rencana – rencana yang telah ditetapkan bersama, serta menilai bersama hasil – hasil yang dicapai. 5.2.2 Bagi Siswa (1) Hendaknya siswa mampu meningkatkan prestasi belajarnya, sehingga upaya peningkatan kinerja guru menunjukkan hasil yang nyata. Peningkatan kinerja guru tanpa disertai usaha siswa untuk meningkatkan pretasi belajarnya, akan memunculkan hambatan lain dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan. 5.2.1 Bagi Kepala Sekolah (1) Kepala sekolah hendaknya dapat memantau secara berkala terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas, sehingga kepala sekolah
106
mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran. Dengan mengetahui permasalahan yang dihadapi guru, kepala sekolah diharapkan mampu memberikan bimbingan atau solusi dari permasalahan tersebut dengan tepat dan jelas. (2) Kepala sekolah memberikan bimbingan, dorongan serta membantu guru menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, sebagai wujud tindak lanjut terhadap pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Sebagai contoh adalah tindak lanjut kepala sekolah untuk menyediakan fasilitas untuk mendukung terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien. (3) Kepala sekolah hendaknya menjalankan supervisi akademik sesuai prinsip supervisi yang dapat berwujud dalam bentuk memberikan perasaan aman pada guru – guru, karena supervisi tidak bersifat memaksa (otoriter). Kepala sekolah membimbing guru untuk memperbaiki hal – hal yang dianggap salah dan kurang dalam pembelajaran yang dilakukan guru, karena supervisi bukan terbatas pada mencari kesalahan dan kekurangan. Kepala sekolah menciptakan suasana untuk bermusyawarah dan mendapatkan kesepakatan dengan guru untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi guru, karena supervisi bersifat kooperatif dan demokratis.
107
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. 2014. Metodologi dan aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Anggoro, Toha. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Asf, Jasmani dan Syaiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: ArRuzz Media. Echols, John M dan Hassan Shadily. 2007. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fathurrohman, Pupuh. 2011. Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses Pengajaran. Bandung: Refika Aditama. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro. Imron, Ali. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Kartadinata, Sunaryo.(2010). Modul 3. Profesi Keguruan (10thed): Berbagai Peran Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. 2011. Supervisi Akademik. LPPKS Indonesia Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia. MenPAN. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 26/MENPAN/1989 Tentang Angka Kredit bagi Jabatan Guru Dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia. Nursih. 2007. Pengaruh Layanan Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani (Studi pada Sekolah Dasar negeri di Kabupaten Majalengka. Diunduh dari http://jurnal.upi.edu/106/view/1435/pengaruh--layanan-supervisi-kepalasekolah-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-kinerja-guru-pendidikan-
108
jasmani-(studi-pada-sekolah-dasar-negeri-di-kabupaten-majalengka).html. Pada 13 Januari 2015. Peraturan Menteri Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab IV tentang Standar Proses Pasal 19. 2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia. Peraturan Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah No 19 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 2009. Bandung: Diperbanyak oleh Nuansa Aulia. Pidarta, Made. 2009. Supervisi Penidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto, Ari. 2014. Kualitas Pendidikan Indonesia, Rangking Dua dari Bawah Versi PISA. Diunduh dari: http://www.aktual.co/sosial/163007kualitaspendidikan-indonesia-rangking-dua-dari-bawah-versi-pisa. Pada tanggal 3 Maret 2015. Purwanto, Ngalim. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan (21thed). Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Ruhayati, Yati, dkk. 2009. Kontribusi Layanan Supervisi, kepemimpinan Kepala Sekolah dan Fasilitas Pembelajaran terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMPN se-Kota Cimahi. Diunduh dari: http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/562/kontribusi-layanansupervisi,-kepemimpinan-kepala-sekolah,-dan-fasilitas-pembelajaranterhadap-kinerja-guru-pendidikan-jasmani-smpn-se-kota-cimahi.html. Pada tanggal 5 Maret 2015. Sagala, Syaiful. 2012. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudin.
Ali. 2008. Implementasi Supervisi Akademik terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se-Kabupaten Sumedang. Diunduh dari: http://jurnal.upi.edu/pendidikan-dasar/view/103/implementasi-supervisiakademik-terhadapproses-pembelajaran-di-sekolah-dasarse-kabupatensumedang.html. Pada 15 Januari 2015.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitain Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. ________.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
109
Suheri, Hertien Kurniawaty. 2013. Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Mengajar Guru SMS Negeri di kabupaten Suba. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Sukestiyarno. 2011. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Universitas Negeri Semarang. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suliyono, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit Cakrawala. Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Sutomo. 2011.Manajemen Sekolah.Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Teta, Jenar. 2011. “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Fasilitas Mengajar terhadap Kinerja Guru Di SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011”. Skripsi. Prodi Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Sebelas Maret.
110
Lampiran 1 Daftar Nama Guru Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga (Responden Penelitian) No
Nama Sekolah
1
SDN 1 Pengadegan
2
SDN 2 Pengadegan
3
SDN 3 Pengadegan
4
SDN 4 Pengadegan
5
SDN 5 Pengadegan
Nama Guru Suwandi, S.Pd Sutijah, S.Pd Suryantini, S.Pd.SD Eri Sunarsih, S.Pd Siti Lestari, S.Pd.SD Hesti Rohmawati, S.Pd.SD Laela Dwiyanti, S.Pd.SD Win Yoga Prihartanto, S.Pd Triono, S.Pd.I Takhyat, S.Pd.I Nur Hidayat, S.Pd Suwad, S.Pd Mardiman, A.Ma.Pd Ika Handayani, S.Pd Nur Alifah, S.Pd.SD Yuli Windarti, S.Pd Pujianti, S.Pd Suparman, A.Ma.Pd Budi Prasetyo Wibowo Sukirno, S.Pd Atikah Eka Faozi, S.Pd.SD Dalail, S.Pd.SD Endriyani, S.Pd.SD Muji Handoyo, S.Pd Jamil, S.Pd Evi Siswanti, S.Pd Dewi Wahyu S., S.Pd.SD Siti Nur Abidah, S.Pd.SD Solehuddin, S.Pd.SD Elin Kurniasih, S.Pd.SD Rokhmat Makhtum, S.Pd.I Kusen, S.Pd.SD Busoro, S.Pd Wasis Puji Utami, S.Pd.SD
Jumlah
9
8
7
7
8
111
No
Nama Sekolah
6
SDN 1 Tetel
7
SDN 1 Tegalpingen
8
SDN 2 Tegalpingen
9
SDN 1 Tumanggal
Nama Guru Ima Risnawati, S.Pd.SD Mukhlisah, S.Pd.SD Winda Dwi aryani, S.Pd.SD Salbani, A.Ma.Pd Sumitro, S.Pd.SD Lotmukti, S.Pd Restuti Handayani, S.Pd Dwi Setyowati, S.Pd.SD Sri Yulistiani, S.Pd.SD Ponimah, S.Pd.SD Tutik Endiarti, S.Pd Agus Wahyono, S.Pd.I Amad Mahmudi, S.Pd.SD Jumarti, S.Pd.SD Noto, S.Ag Nurtiti, S.Pd.SD Nuraningsih, S.Pd.SD Supriyani, S.Pd.SD Anas Budiman, S.Pd Ika Wahyu H., S.Pd Fatchurohman, A.Ma Giras Tri Juwondo Edi Sugiyono, A.Ma.Pd Robiyah, S.Pd.SD Sarwanti, S.Pd.SD Eni Purwatiningsih, S.Pd.SD Andik Handoko, S.Pd Susanti, S.Pd.SD Alim Budianto, A.Ma Aziz Faldino, S.Pd.I Kuniwati, S.Pd.SD Sugiyanto,S.Pd Bukhori, A.Ma Haryati, S.Pd.I Edi Priyono, S.Pd.SD Endah Sri Sudarni, S.Pd.SD Sumarmi, S.Pd.SD Nur Khasanah, S.Pd Abdurokhman, S.Pd Sutriyani, S.Pd Titik Luhap P., S.Pd.SD Hari Junianto, S.Pd Agus Faridayanti S., A.Ma
Jumlah
9
10
8
14
112
No
Nama Sekolah
10
SDN 2 Tumanggal
11
SDN 1 Bedagas
Nama Guru Meli Purianti S., S.Pd Farida Nurfajartanti, S.Pd.SD Fitrah Nur Utami, S.Pd. SD Triwati, S.Pd Nomi Sasepti, S.Pd Restu Purwaningsih, S.Pd.SD Kuswanti Nita Amelia, S.Pd Sri Dalyati, S.Pd Sri Yatmi, S.Pd Ngilman, S.Pd.SD Suparman, S.Pd.SD Sujarwi, S.Pd.SD Haryanto, A.Ma Sokhidi, S.Pd Lestari Budiasih, S.Pd.SD Sardiman, S.Pd.SD Yuni Liswantikah, S.Pd Yuni Ismawati, S.Pd.SD Panggah Hendro Kuncoro Jumlah
Jumlah
7
12
99
Lampiran 2 : Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Kinerja Guru NO MO R ITEM NAMA GURU 1
SKO R TO TAL 2
3
4
5
6
7
8
9
WIN YOGA2 PRIHART 2 3 3 ANT 3 3O 3 T RIONO 2
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 50
51 52
53
54
55
2
3
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3 150
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3 154
YULI WINDART 3 3 I3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3 165
PUJIANT I 3
2
3
2
3
3
3
3
4
4
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
4
2
3
4
2
4
4
3
3
4
3 159
MUJI HANDOYO 4 4 3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3 181
ELIN KURNIASIH 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3 161
PUJI UT AMI 3 3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3 166
IMA RISNAWAT 3 3 I3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3 171
T UT IK ENDIART 3 4 3I 3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
4
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4 174
AGUS WAHYONO 4 4 4
3
3
4
4
3
4
4
2
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2 203
FAT HCHUROHMAN 3 3 3 3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 166
GIRAS T RI3JUWONDO 3 3 3 3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3 172
ALIM BUDIANT 4 4 O 4 4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3 174
AZIZ FALDINO 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 165
BUKHORI 4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3 180
AGUS FARIDAYANT 4 4 3 3I SAPUT 3 3 RI 3 3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 170
HARI JUNIANT 3 3 O3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 169
KUSWANT3I 3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3 180
SARDIMAN 4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
2
3
3
4
4
4
4 204
YUNI LISWANT 3 3 IKAH 4 3 4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
3
3
3
2
4
4
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3 182
4
3
113
Lampiran 3 : Rekapitulasi Uji Coba Instrumen Variabel Supervisi Akademik NO MO R ITEM
Nama Guru 1
2
TO TAL 3
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
WIN3YOGA 3 3 PRIHART 2 3 2 ANT 3 O 3 2
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
4
4
3
4
4
3
3
T RIONO 3 3
3
4
3
5
6
7
8
9
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
4 1 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 50
51 52
53
54
55 56
3
3
3
2
2 162
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4 202
YULI 3 WINDART 4 3 3 I3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3 191
PUJIANT 3 3 I3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
2
2
3
3
3 171
MUJI3 HANDOYO 3 3 3 4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 170
ELIN3 KURNIASIH 3 3 3 2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 166
PUJI3UT3AMI 3 3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3 180
IMA3RISNAWAT 3 3 3 I3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 169
T UT3IK 4ENDIART 4 4 3I 4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3 204
AGUS 4 WAHYONO 4 4 4 2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4 205
FAT 3HCHUROHMAN 3 3 3 3 3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 176
GIRAS 3 T4RI 3JUWONDO 3 3 3 3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 178
ALIM 3 BUDIANT 3 3 3 O 3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3 160
AZIZ3 FALDINO 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 168
BUKHORI 3 3 3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3 184
AGUS 3 FARIDAYANT 3 3 3 3 3I SAPUT 3 3 RI 3 3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 172
HARI 3 JUNIANT 3 4 4 O4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4 190
KUSWANT 4 4 4I 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2 162
SARDIMAN 4 4 4
2
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 192
YUNI 4 LISWANT 4 4 4 IKAH 1 4 4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 191
4
3
114
115
Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Kinerja Guru Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42
341.40 341.35 341.40 341.50 341.55 341.35 341.40 341.45 341.30 341.15 341.45 341.55 341.55 341.55 341.65 341.75 341.75 341.90 341.20 341.15 341.30 341.55 341.55 341.55 341.50 341.70 341.35 341.25 341.35 341.45 341.55 341.55 341.25 341.35 341.50 341.50 341.50 341.55 341.50 341.35 341.60 341.80
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
729.516 729.187 736.358 742.895 745.629 736.450 738.779 749.839 745.484 750.766 750.682 738.366 739.313 742.366 739.818 739.355 738.724 739.253 737.432 738.134 729.589 729.524 735.734 738.366 736.579 734.326 737.397 740.092 739.292 740.787 743.734 741.734 739.250 736.976 742.895 745.737 741.105 742.576 741.105 742.661 741.621 741.432
.729 .712 .617 .453 .296 .583 .681 .123 .329 .112 .097 .730 .525 .541 .507 .452 .472 .405 .603 .568 .785 .742 .656 .730 .715 .652 .686 .519 .607 .663 .365 .366 .551 .704 .453 .495 .773 .532 .773 .466 .399 .561
Cronbach's Alpha if Item Deleted .737 .737 .740 .742 .743 .740 .741 .745 .743 .745 .745 .740 .741 .742 .741 .741 .741 .741 .740 .740 .737 .737 .740 .740 .740 .739 .740 .741 .741 .741 .743 .742 .741 .740 .742 .743 .741 .742 .741 .742 .742 .742
116
Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 Item 50 Item 51 Item 52 Item 53 Item 54 Item 55 SKOR TOTAL
341.40 341.35 341.30 341.55 341.40 341.40 341.95 341.45 341.20 341.35 341.45 341.45 341.55
744.042 741.818 738.537 734.155 732.989 742.358 749.524 752.471 745.432 738.029 743.208 750.050 753.734
.444 .501 .602 .599 .737 .520 .164 .054 .308 .660 .401 .198 .012
.743 .742 .741 .739 .739 .742 .745 .746 .743 .740 .742 .745 .746
172.30
188.537
1.000
.947
117
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Supervisi Akademik Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42
356.10 355.95 356.00 356.00 356.45 356.15 356.05 356.05 356.10 356.15 356.20 356.00 355.95 356.15 356.00 356.00 356.10 356.05 356.00 355.90 356.05 355.80 356.25 356.00 355.90 356.00 356.20 355.95 355.90 356.05 356.05 356.15 356.20 356.25 356.15 356.15 356.10 356.30 356.25 356.35 356.25 356.30
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
826.937 819.839 819.684 813.263 843.524 810.555 817.629 819.945 816.516 816.555 819.432 818.947 817.103 819.503 813.789 817.158 816.200 820.576 816.947 816.621 822.366 823.221 822.303 818.211 812.200 811.789 830.379 819.839 818.937 822.050 819.524 820.345 821.011 812.934 812.555 819.292 820.621 827.168 820.829 829.713 815.250 820.537
.266 .475 .500 .607 -.272 .672 .612 .520 .555 .593 .431 .431 .573 .487 .722 .595 .725 .495 .603 .575 .339 .336 .483 .556 .730 .653 .164 .475 .493 .437 .537 .456 .475 .693 .738 .494 .535 .327 .549 .281 .613 .481
Cronbach's Alpha if Item Deleted .745 .743 .743 .741 .751 .740 .742 .743 .742 .742 .743 .743 .742 .743 .741 .742 .742 .743 .742 .742 .744 .744 .744 .742 .740 .740 .746 .743 .743 .744 .743 .743 .743 .741 .740 .743 .743 .745 .743 .746 .741 .743
118
Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 Item 50 Item 51 Item 52 Item 53 Item 54 Item 55 Item 56 SKOR TOTAL
356.35 356.30 355.70 356.05 356.10 355.85 355.95 356.00 355.85 356.15 356.10 356.20 356.35 356.25
825.818 833.379 817.168 816.261 815.253 813.924 812.997 813.474 806.134 817.503 800.726 820.168 820.766 813.987
.327 .000 .555 .535 .598 .553 .598 .601 .783 .463 .817 .508 .552 .657
.745 .747 .742 .742 .741 .741 .741 .741 .738 .742 .737 .743 .743 .741
179.65
208.345
1.000
.952
119
Lampiran 6:Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Guru Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .712 41
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 6 Item 7 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 42 Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 52 SKOR TOTAL
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected ItemItem Deleted if Item Deleted Total Correlation 294.95 624.997 .722 294.90 624.832 .701 294.95 631.103 .618 295.05 637.103 .456 294.90 631.463 .573 294.95 633.524 .674 295.10 632.621 .748 295.10 633.358 .545 295.10 636.200 .566 295.20 633.958 .521 295.30 634.326 .437 295.30 632.642 .495 294.75 632.408 .591 294.70 632.853 .564 294.85 625.082 .777 295.10 624.621 .748 295.10 630.411 .661 295.10 632.621 .748 295.05 630.892 .735 295.25 628.934 .663 294.90 632.200 .681 294.80 634.800 .510 294.90 633.674 .614 295.00 635.158 .667 294.80 633.747 .553 294.90 631.779 .700 295.05 636.892 .466 295.05 639.734 .500 295.05 635.313 .786 295.10 637.253 .513 295.05 635.313 .786 294.90 636.832 .472 295.35 635.924 .556 294.95 637.839 .463 294.90 636.200 .500 294.85 633.082 .605 295.10 628.937 .603 294.95 628.155 .731 294.95 636.471 .530 294.90 632.621 .662 125.85
138.555
.992
Cronbach's Alpha if Item Deleted .702 .702 .705 .708 .705 .706 .705 .706 .707 .706 .707 .706 .705 .706 .702 .702 .704 .705 .705 .704 .705 .707 .706 .707 .706 .705 .708 .709 .707 .708 .707 .708 .707 .708 .707 .706 .704 .703 .707 .705 .958
120
Lampiran 7: Hasil Uji Reliabilitas Supervisi Akademik Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .726 45
Item 2 Item 3 Item 4 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 28 Item 29 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 39 Item 41 Item 42 Item 45 Item 46 Item 47 Item 48 Item 49 Item 50 Item 51 Item 52 Item 53 Item 54 Item 55 Item 56 SKOR TOTAL
Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha Item Deleted Item Deleted Correlation if Item Deleted 318.50 744.368 .467 .722 318.55 744.471 .483 .722 318.55 738.261 .596 .720 318.70 735.589 .664 .718 318.60 742.253 .604 .721 318.60 744.253 .521 .722 318.65 741.397 .541 .721 318.70 741.274 .584 .721 318.50 741.421 .579 .721 318.70 743.484 .501 .722 318.55 738.366 .724 .719 318.55 741.524 .599 .721 318.65 740.766 .723 .720 318.60 744.779 .499 .722 318.55 741.208 .611 .721 318.45 740.787 .586 .720 318.80 746.695 .475 .723 318.55 742.787 .549 .721 318.45 736.997 .727 .719 318.55 736.892 .640 .719 318.50 744.053 .479 .722 318.45 743.629 .482 .722 318.60 743.832 .539 .722 318.70 744.642 .457 .722 318.75 745.039 .485 .722 318.80 737.432 .699 .719 318.70 737.379 .732 .719 318.70 743.379 .505 .722 318.65 744.976 .533 .722 318.80 745.011 .554 .722 318.80 739.747 .615 .720 318.85 744.766 .483 .722 318.25 741.776 .550 .721 318.60 740.253 .552 .720 318.65 739.608 .604 .720 318.40 738.147 .565 .720 318.50 737.105 .616 .719 318.55 737.734 .613 .719 318.40 730.884 .790 .717 318.70 741.484 .477 .721 318.65 725.818 .821 .715 318.75 744.092 .524 .722 318.90 744.937 .557 .722 318.80 738.589 .657 .720 142.20 172.063 .995 .957
121
Lampiran8: Angket Penelitian PENGANTAR
Kepada: Yth. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Di Tempat
Dengan Hormat, Dalam rangka penelitian untuk penyusunan tugas akhir (skripsi), maka saya Margi Purbasari mahasiswa PGSD UNNES mohon bantuan Bapak dan Ibu guru bersedia menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga”, dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri, khususnya di Daerah Binaan I Kecamatan Pengadegan. Angket ini diisi oleh Bapak dan Ibu dengan menjawab seluruh pertanyaan/pernyataan yang telah disediakan. Saya mengharapkan jawaban yang Bapak dan Ibu berikan nantinya adalah jawaban objektif agar diperoleh hasil maksimal. Semua item pertanyaan/pernyataan dalam angket ini adalah murni untuk kepentingan penelitian, dan bukan sebagai upaya investigasi dari pihak manapun yang dapat merugikan Bapak dan Ibu, sehingga seluruh jawaban atas angket ini dijamin kerahasaiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian. Atas bantuan dan perkenan Bapak dan Ibu guru mengisi angket ini, saya ucapkan terimakasih. Tegal, Hormat saya,
(Margi Purbasari)
122
PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA
1.
Identitas Responden Mohon Bapak dan Ibu guru bersedia mengisi daftar isian berikut dengan cara menjawab atau menyilang salah satu pilihan yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya. 1.
Nama
: .....................................................
2. Umur
: …………………………………….
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan
4. Pendidikan Terakhir
: ( ) SMA : ( ) Diploma 2 : ( ) Diploma 4 : ( ) Strata 1 : ( ) Strata 2 : ( ) Strata 3
5. Lama Bekerja
: …………………………………….
6. Nama Sekolah
: …………………………………….
7. Lama Mengajar di Sekolah ini
: …………………………………….
2. Petunjuk Pengisian Angket Supaya dapat menjawab kuesioner ini dengan ini lengkap, Bapak dan ibu dimohon memerhatikan hal – hal berikut: 1. Bacalah petunjuk umum dan instruksi yang terdapat pada awal setiap bagian dengan seksama, sebelum Bapak/Ibu memulai menjawab pertanyaan. 2. Jawablah semua pertanyaan dari setiap bagian dengan satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu, sehingga tidak ada pertanyaan yang tidak terjawab.
123
Angket Kinerja Mengajar Guru dalam Pembelajaran a. Berilah tanda Cek (√) pada salah satu kolom yang Bapak/Ibu pilih sesuai keadaan yang sebenarnya. b. Ada 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu: 4 = Sangat Setuju atau Sangat Sering 3 = Setuju atau Sering 2 = Tidak Setuju atau Jarang 1 = Sangat Tidak Setuju atau Sangat Jarang Alternatif Jawaban No Item Pertanyaan 4 1
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya merumuskan tujuan pembelajaran sesuai kompetensi dasar.
2
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya merumuskan tujuan sesuai dengan indikator pembelajaran.
3
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya memilih bahan pelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan instruksional.
4
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mengembangkan bahan pelajaran agar terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
5
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan metode pembelajaran sesuai dengan bahan pelajaran.
6
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan langkah – langkah pembelajaran.
7
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mempersiapkan skenario pembelajaran yang memungkinkan siswa terlibat secara optimal dalam pembelajaran.
8
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mempersiapkan skenario pembelajaran yang sesuai
3
2
1
124
No
Alternatif Jawaban
Item Pertanyaan 4 dengan tujuan.
9
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mempersiapkan skenario pembelajaran sesuai dengan bahan pelajaran.
10
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mepersiapkan skenario pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan.
11
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya merencanakan penataan ruang kelas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
12
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya merencanakan penataan ruang kelas yang sesuai denganmetode pembelajaran.
13
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya mempersiapkan materi pembelajaran dari buku sumber yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan.
14
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menggunakan beberapa buku maupun sumber lain untuk menambah wawasan berkaitan dengan materi pelajaran.
15
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
16
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan media pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
17
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan media pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan.
3
2
1
125
No
Alternatif Jawaban
Item Pertanyaan 4
18
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan bentuk – bentuk prosedur penilaian.
19
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menentukan teknik penilaian.
20
Dalam rencana pembelajaran yang saya buat, saya menyusun alat penilaian.
21
Sebelum memulai pembelajaran, saya melakukan pengecekan kesiapan kelas, seperti ketersediaan alat atau media pembelajaran dan sarana pembelajaran lainnya.
22
Sebelum memulai pembelajaran, saya memgecek kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
23
Dalam membuka kegiatan pembelajaran, menyampaikan materi pengait/apersepsi.
24
Dalam melaksanakan pembelajaran, saya memulai pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa berupa pertanyaan maupun menceritakan peristiwa yang berkaitan dengan materi pelajaran.
25
Dalam melaksanakan pembelajaran, saya mengarahkan siswa untuk aktif berpartisipasi.
26
Saya memberikan penguatan terhadap siswa yang aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.
27
Saya melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan urutan yang logis/teratur.
28
Dalam melaksanakan pembelajaran, saya melaksanakan pengorganisasian siswa, seperti bekerja secara individu, maupun berkelompok.
29
Sumber pembelajaran yang sudah saya persiapkan sebelumnya, saya gunakan dalam kegiatan pembelajaran
saya
3
2
1
126
No
Alternatif Jawaban
Item Pertanyaan 4 agar siswa lebih memahami materi pelajaran.
30
Media pembelajaran yang sudah saya persiapkan sebelumnya, saya gunakan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
31
Setelah menyampaikan materi pelajaran, saya melakukan pengecekan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
32
Selama pelaksanaan pembelajaran, saya juga memperhatikan hal – hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, sehingga tercipta suasana pembelajaran yang tenang, nyaman, dan menyenangkan.
33
Saya melakukan penilaian berupa penilaian proses, yaitu dengan pengamatan partisipasi siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
34
Selain penilaian proses, saya juga melakukan penilaian terhadap kemampuan penguasaan materi pelajaran dengan evaluasi.
35
Soal – soal evaluasi berkaitan dengan materi pelajaran saya kembangkan sesuai dengan indikator pada rencana pembelajaran.
36
Saya mengoreksi hasil evaluasi pembelajaran untuk mengetahui tindak lanjut terhadap siswa secara tepat.
37
Saya memberikan kegiatan pengayaan kepada siswa yang hasil evaluasinya telah mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
38
Saya memberikan kegiatan perbaikan (remedial teaching) bagi siswa yang hasil evaluasinya belum mencapai nilai Kriteris Ketuntasan Minimal (KKM).
39
Untuk mendeteksi siswa yang masih kesulitan dalam
3
2
1
127
No
Alternatif Jawaban
Item Pertanyaan 4
3
2
1
memahami pelajaran, saya melakukan ulangan harian. 40
Dalam membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri, saya mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapatnya sendiri.
Persepsi Guru terhadap Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah a. Berilah tanda Cek (√) pada salah satu kolom yang Bapak/Ibu pilih sesuai keadaan yang sebenarnya. b. Ada 4 (empat) alternatif jawaban, yaitu: 4 = Sangat Setuju atau Sangat Sering 3 = Setuju atau Sering 2 = Tidak Setuju atau Jarang 1 = Sangat Tidak Setuju atau Sangat Jarang
128
No
Pertanyaan
Alternatif Jawaban 4 3 2 1
Menurut Bapak/Ibu guru, dalam merencanakan Supervisi Akademik 1
Penetapan tujuan berorientasi pada peningkatan kinerja guru. 2 Kepala sekolah menetapkan sasaran (guru yang akan di supervisi). 3 Kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik terhadap seluruh guru di sekolahnya. 4 Kepala sekolah menyusun prosedur supervisi akademik. 5 Kepala sekolah menetapkan sumberdaya (manusia, informasi, peralatan, dana) yang dibutuhkan. 6 Kepala sekolah mengkomunikasikan rancangan supervisi akademik kepada guru. 7 Kepala sekolah menyusun jadwal supervisi akademik. Menurut Bapak/Ibu guru, dalam melaksanakan Supervisi Akademik 8 Kepala sekolah melakukan pengecekan/pemeriksaan terhadap kurikulum pembelajaran yang digunakan di sekolah. 9 Kepala sekolah mengawasi guru dalam mematuhi jadwal yang ditentukan sekolah. 10 Kepala sekolah melakukan pengawasan keterlaksanaan ekstrakurikuler di sekolah. 11 Kepala sekolah mengetahui kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah. 12 Kepala sekolah mengetahui ketersediaan mediapembelajaran di sekolah. 13 Kepala sekolah mengetahui keadaan/kondisi media pembelajaran yang tersedia di sekolah. 14 Kepala sekolah mengetahui ketersediaan sumber belajar di sekolah. 15 Kepala sekolah mengetahu keadaan/kondisi sumber belajar yang tersedia di sekolah. 16 Kepala sekolah mengetahui prestasi yang dicapai siswa pada kegiatan pembelajaran. 17 Kepala sekolah mengetahui tingkat kemampuan belajar siswa.
129
No 18
Pertanyaan
Alternatif Jawaban 4 3 2 1
Kepala sekolah melaksanakan supervisi berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran. 19 Kepala sekolah melaksanakan supervisi berorientasi pada peningkatan hasil belajar siswa. 20 Kepala sekolah mengamati pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 22 Kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru agar dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif. 22 Kepala sekolah membimbing guru untuk meningkatkan kompetensi profesional. 23 Kepala sekolah membimbing guru dalam melaksanakan penilaian hasil belajar. 24 Kepala sekolah membimbing guru untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 25 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan kompetensi pribadi. 26 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan kompetensi sosial. 27 Kepala sekolah membimbing guru meningkatkan kompetensi pedagogik. 28 Kepala sekolah memantau pelaksnaan ujian mata pelajaran. 29 Kepala sekolah memantau penacapaian hasil belajar siswa. 30 Kepala sekolah memantau keterampilan mengajar guru. 31 Kepala sekolah memantau pengembangan profesi guru. 32 Kepala sekolah memantau pengadaan media dalam pelaksanaan pembelajaran. Menurut Bapak/Ibu guru, dalam menindak lanjut Supervisi Akademik 33 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari dinas terkait. 34 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari guru. 35 Kepala sekolah memanfaatkan informasi dari orang tua siswa. 36 Kepala sekolah berkoordinasi dengan guru untuk
130
No 37 38
39 40 41 42 43
44
Pertanyaan melaksanakan inovasi pembelajaran. Kepala sekolah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melengkapi sumber belajar di sekolah. Kepala sekolah bertukar pikiran dengan guru untuk menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Kepala sekolah memberikan dorongan kepada guru untuk terus meningkatkan kemampuan profesinya. Kepala sekolah menginformasikan kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru penilaian terhadap kinerja guru. Kepala sekolah menginformasikan kepada guru upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Kepala sekolah melaksanakan tugasnya dalam pelaksanaan supervisi akademik secara berkelanjutan. Kepala sekolah melaksanakan tugas supervisi akademik dengan menerapkan prinsip objektif (pengawasan dilakukan berdasarkan data nyata di lapangan tanpa menggunakan penilaian dan tafsiran subjektif kepala sekolah).
Alternatif Jawaban 4 3 2 1
Lampiran 9 : Rekapitulasi Angket Kinerja Guru NO MO R ITEM
Nama Guru 1
2
3
4
6
7
12
13
14
15
16
17
19 2 0
TO TAL
2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 2 4 3 4 4 4 5 4 6 4 7 4 8 52
SUWANDI
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
124
SUT IJAH
3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4
124
SURYANT INI
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
126
ERI SUNARSIH
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
126
SIT I LEST ARI
4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
118
HEST I ROHMAWAT I
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
126
LAELA DWIYANT I
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
124
T AKHYAT
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3
136
NUR HIDAYAT
4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
134
SUWAD
4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
136
MARDIMAN
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
120
IKA HANDAYANI
4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3
129
NUR ALIFAH
4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3
136
SUPARMAN
4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
132
BUDI PRASET YO WIBOWO4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
145
SUKIRNO
4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
124
AT IKAH EKA FAOZI
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
120
DALAIL
4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
141
ENDRIYANI
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
113
JAMIL
3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3
128
EVI SISWANT I
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
126
131
DEWI WAHYU SET YORINI 4 4 4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 148
SIT I NUR ABIDAH
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4 136
SOLEHUDDIN
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4 127
ROKHMAT
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4 137
MAKHT UM
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3 142
KUSEN
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 124
BUSORO
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3 132
WASIS
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3 135
MUKHLISAH
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3 131
WINDA DWI ARYANI3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3 132
SALBANI
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 150
SUMIT RO
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 120
LOT MUKT I
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 120
REST UT I HANDAYANI 3 3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 125
DWI SET YOWAT I
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 120
SRI YULIST IANI
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3 130
PONIMAH
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 154
AMAD MAHMUDI
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4 149
JUMART I
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4 149
NOT O
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4 150
NURT IT I
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4 146
NURANINGSIH
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4 146
SUPRIYANI
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4 145
ANAS BUDIMAN
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 156
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3 138
EDI SUGIYONO
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 119
ROBIYAH
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
4 144
132
4
IKA WAHYU HENDRIYANT 4 4 4O 3
SARWANT I 4 4 4 3 ENI PURWAT ININGSIH 4 4 3 3 ANDIK HANDOKO 4 4 2 4 SUSANT I 3 3 3 3 KUNIWAT I 4 4 4 3 SUGIYANT O 3 3 3 3 HARYAT I 4 4 4 3 EDI PRIYONO 4 4 4 3 ENDAH SRI SUDARNI4 4 4 4 SUMARMI 4 4 4 4 NUR KHASANAH 4 4 4 3 ABDUROKHMAN 4 4 4 4 SUT RIYANI 4 4 4 3 T IT IK LUHAP PANT UPOLE 4 4 4 3 MELI PURIANT I SET 3IANINGRUM 3 4 3 T RIWAT I 4 4 4 4 FARIDA NURFAJART 4ANT 3I 3 3 NIT A AMELIA 3 3 3 3 FIT RAH NUR UT AMI4 4 4 4 REST U PURWANINGSIH 4 4 4 4 NOMI SASEPT I 4 4 4 4 SRI DALYAT I 4 4 4 4 SRI YAT MI 4 4 4 3 NGILMAN 4 4 4 4 SUPARMAN 4 4 4 4 SUJARWI 4 4 4 4 HARYANT O 4 4 4 4 SOKHIDI 4 4 4 4 LEST ARI BUDIASIH 4 4 4 4 YUNI ISMAWAT I 3 3 4 3 PANGGAH HENDRO KUNCORO 4 4 4 4
4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4
4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 2 4
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4
3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4
4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3
4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4
4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4
4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4
3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
150 142 142 124 133 120 133 131 144 151 133 153 131 133 129 144 128 123 151 141 152 153 143 151 151 145 156 138 131 127 156
133
Lampiran 10 : Rekapitulasi Angket Persepsi Guru terhadap Supervisi Akademik NO MO R ITEM
Nama Guru 2
3
4
6
7
8
9
SUWANDI
3
3
3
3
3
3
SUT IJAH
3
4
4
3
4
SURYANT INI 3
3
3
3
ERI SUNARSIH3
3
3
3
SIT I LEST ARI 3
3
20 23 24 25 26 28 29
TO TAL
10
13
14
15
16
17
18
19
31 32 33 34 35 36 37 39
4 1 4 2 4 5 4 6 4 7 4 8 4 9 50
51 52
53
54
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
55 56
3
4
3
3
3 136
4
3
3
4
3
4 156
3
4
3
4
3
3
3 136
3
4
3
4
3
3
3 136
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 131
HEST I ROHMAWAT 3 3 I3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3 131
LAELA DWIYANT 3 3I 3 T AKHYAT
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3 136
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4 155
NUR HIDAYAT 3
2
3
3
3
2
3
3
1
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
2
3
1
3
3
3
3
3
4
2
3
4
4
3 126
SUWAD
3
2
3
3
3
2
3
3
1
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
2
3
1
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3 127
MARDIMAN 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 132
IKA HANDAYANI 3 3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4 146
NUR ALIFAH 3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4 152
SUPARMAN
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3 143
BUDI PRASET 3YO3WIBOWO 3 3 3 SUKIRNO
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3 148
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3 123
AT IKAH EKA 3FAOZI 3 3 DALAIL
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 132
3
3
3
3
4
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3 133
ENDRIYANI 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 136
JAMIL
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3 141
EVI SISWANT I3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3 149
DEWI WAHYU4 SET 4 YORINI 3 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4 171
134
SIT I NUR ABIDAH 4 4 3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4 160
SOLEHUDDIN4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3 142
ROKHMAT
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4 164
MAKHT UM 4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3 146
KUSEN
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 132
BUSORO
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3 145
WASIS
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3 143
MUKHLISAH 3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 154
WINDA DWI 3ARYANI 3 3 3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 152
SALBANI
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3 165
SUMIT RO
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 134
LOT MUKT I 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 176
REST UT I HANDAYANI 4 3 3 3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3 141
DWI SET YOWAT 4 3I 3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4 158
SRI YULIST IANI 4 3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3 144
PONIMAH
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
2
3
2
3
3 152
AMAD MAHMUDI 4 4 4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 168
JUMART I
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 168
NOT O
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4 168
NURT IT I
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4 162
NURANINGSIH 4 4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4 163
SUPRIYANI 4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4 163
ANAS BUDIMAN 4 4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
2
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3 160
IKA WAHYU 3HENDRIYANT 3 3 3 3 O3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
2
3
3
4
3 135
EDI SUGIYONO 3 3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 131
ROBIYAH
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 175
4
4
4
4
135
NUR KHASANAH 4 4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4 167
ABDUROKHMAN 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4 162
SUT RIYANI
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4 161
T IT IK LUHAP4PANT 4 3UPOLE 4 4 4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4 163
MELI PURIANT 3 I 3SET3IANINGRUM 3 3 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 132
T RIWAT I
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3 155
FARIDA NURFAJART 4 4 3ANT 3 I3 NIT A AMELIA4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3 136
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 135
FIT RAH NUR UT 4 AMI 4 3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3 140
REST U PURWANINGSIH 4 4 3 3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 135
NOMI SASEPT4I
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 135
SRI DALYAT I 4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 156
SRI YAT MI
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 152
NGILMAN
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4 170
SUPARMAN
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 152
SUJARWI
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 152
HARYANT O 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4 166
SOKHIDI
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4 164
LEST ARI BUDIASIH 4 4 4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 154
YUNI ISMAWAT 4 I4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3 153
4
136
137
Lampiran 11: Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test supak N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
kinerja guru
79
79
Mean
149.84
135.85
Std. Deviation
13.678
11.335
Absolute
.123
.093
Positive
.123
.093
Negative
-.079
-.080
1.090
.825
.186
.503
138
Lampiran 12: Hasil Uji Linieritas Data Case Processing Summary Cases Included N kinerja guru * supak
Excluded
Percent 79
N
100.0%
Report kinerja guru supak Mean 123 124.00 126 134.00 127 136.00 131 121.00 132 123.25 133 141.00 134 120.00 135 138.50 136 123.50 140 151.00 141 126.50 142 127.00 143 130.33 144 130.00 145 132.00 146 139.25 148 145.00 149 126.00 151 141.00 152 143.50 153 130.00 154 131.00 155 140.00 156 138.50 157 142.00 158 120.00 160 146.00 161 131.00 162 149.50 163 141.40 164 137.50 165 150.00 166 156.00 167 133.00 168 149.33 170 151.00 171 152.00 175 144.00 176 120.00 Total 135.85
N
Std. Deviation 1 1 1 3 4 1 1 4 6 1 2 1 3 1 1 4 1 1 2 6 2 2 2 2 1 1 2 1 2 5 2 1 1 1 3 1 2 1 2 79
. . . 4.359 4.272 . . 11.958 5.357 . 2.121 . 5.686 . . 6.898 . . 14.142 8.456 4.243 .000 5.657 20.506 . . 14.142 . 4.950 7.893 .707 . . . .577 . 5.657 . .000 11.335
Total
Percent 0
0.0%
N
Percent 79
100.0%
139
kinerja guru * supak
Between Groups
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
ANOVA Table Sum of Squares 7610.144 2329.965
Within Groups Total
df 38 1
Mean Square 200.267 2329.965
F 3.321 38.639
.000 .000
5280.179
37
142.708
2.367
.004
2412.033 10022.177
40 78
60.301
Measures of Association R kinerja guru * supak
R Squared .482
.232
Eta .871
Eta Squared .759
Sig.
140
Lampiran 13: Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Regression Variables Entered/Removeda Model
Variables
Variables
Entered
Removed
1
supak
b
Method
.
Enter
a. Dependent Variable: kinerja guru b. All requested variables entered. Model Summary Model
1
R
R Square
.482
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.223
9.995
.232
a. Predictors: (Constant), supak
ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
2329.965
1
2329.965
23.323
.000b
Residual
7692.212
77
99.899
Total
10022.177
78
a. Dependent Variable: kinerja guru b. Predictors: (Constant), supak
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
6.103
.000
4.829
.000
Coefficients B
Std. Error
(Constant)
75.977
12.448
supak
.400
.083
Beta
1 .482
a. Dependent Variable: kinerja guru
Lampiran 14: Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Kinerja Guru No
Indikator
Deskriptor
Merumuskan tujuan pembelajaran Memilih dan mengembangkan bahan pelajaran Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan
Merencanakan langkah – langkah kegiatan pembelajaran, 1
Perencanaan Pembelajaran
Merencanakan penataan/pengelolaan ruang kelas pada saat pembelajaran Merencanakan sumber belajar Merencanakan media belajar
Merencanakan penilaian
Membuka pembelajaran 2
Pelaksanaan Pembelajaran Pemberian penguatan selama pembelajaran bagi siswa yang aktif
1 2 3 4 6 7 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 33 34 35
% Frekuensi Jawaban Responden
Indeks
1
2
3
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.53 0
0 1.27 1.27 1.27 1.27 0 1.27 1.27 2.53 6.33 16.46 10.13 6.33 0 2.53 10.13 1.27 2.53 3.80 5.06 0 0 0 1.27 0 1.27 2.53
29.11 26.58 43.04 59.49 51.89 41.77 55.69 53.16 54.43 64.56 60.76 70.89 50.63 50.63 53.16 64.56 65.82 56.96 63. 29 59.49 68.35 63.29 56.96 59.49 39.24 46.83 67.09
70.89 72.15 55.69 39.24 46.84 58.23 43.04 45.57 43.04 26.58 22.78 18.99 43.04 49.37 44.31 25.31 32.91 40.51 32.91 35.45 31.65 36.71 43.04 39.24 60.76 49.37 30.38
92.7225 92.7200 88.6050 84.4925 86.3925 89.5575 85.4425 86.0750 85.2025 78.7975 76.5800 77.2225 84.1775 87.3425 85.4450 78.7950 82.9100 84.4950 82.2775 82.5975 82.9125 84.1775 85.7600 84.4925 90.1900 85.7600 81.9625
Rata – rata indeks deskriptor
Rata – rata indeks indikator
92.72125 86.54875
83.379977
86.445578
83.123333
84.335625 85.03 84.889375
141
Pemberian materi yang logis dan teratur
No Item
No
Indikator
Deskriptor
Rata – rata indeks indikator
3
4
37 38 39 40 36 42 43 44 45 46 47
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1.27 0 0 2.53 0 1.27 0 1.27 0
56.96 65.82 60.76 68.35 60.76 68.35 54.43 46.83 48.10 58.23 53.16
43.04 34.18 37.97 31.65 39.24 29.12 45.57 51.90 51.90 40.50 46.84
85.7600 83.5450 84.1750 82.9125 84.8100 81.6475 86.3925 87.6575 87.9750 84.8075 86.7100
Evaluasi proses dan hasil pembelajaran siswa
48
1.27
2.53
55.70
40.50
83.8575
83.8575
83.8575
Pengembangan sikap positif pada diri siswa
52
0
0
39.24
60.76
90.1900
90.1900
90.19
Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penilaian akhir
Melakukan tindak lanjut
4
Indeks
Rata – rata indeks deskriptor
2
Pengelolaan kelas
Evaluasi Pembelajaran Hubungan antar pribadi dalam kegiatan pembelajaran
% Frekuensi Jawaban Responden 1
Penyampaian materi berbantu sumber dan media belajar yang tepat Melakukan pengecekan terhadap pemahaman siswa
3
No Item
Rata – rata indeks
85.8650
84.93863
142
Lampiran 15: Hasil Perhitungan Indeks Item Variabel Supervisi Akademik No
Indikator
Deskriptor Menentukan tujuan Menentukan sasaran
1
Perencanaan Mengorganisasikan teknik pelaksanaan Menentukan jadwal/waktu pelaksanaan Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran Pengamatan proses pembelajaran Orientasi pelaksanaan supervisi Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler Pengawasan penggunaan media Pengawasan penggunaan sumber belajar Pengamatan terhadap peningkatan belajar siswa Pengamatan kondisi lingkungan belajar
2
Pelaksanaan
Membimbing guru menciptakan pembelajaran yang efektif Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi profesional Membimbing guru dalam melaksanakan penilaian Membimbing guru dalam melaksanakan PTK Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pribadi Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi sosial Membimbing guru dalam meningkatkan kompetensi pedagogik Memantau pelaksanaan ujian Memantau standar mutu hasil belajar siswa Memantau pengembangan profesi guru
Tindak Lanjut
1
2
3
4
2 3 4 6 7 8 9 10 13 24 25 14 15 16 17 18 19 20 23 26 28
0 0 0 0 0 0 0 0 2.53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 3.80 1.27 0 1.27 3.80 1.27 0 1.27 1.27 0 2.53 0 0 0 1.27 1.27 1.27 2.53 2.53 1.27
44.30 43.04 58.22 54.43 54.43 44.30 45.57 63.29 62.02 51.90 68.35 68.35 51.90 53.16 54.43 55.69 59.49 46.83 77.22 56.96 54.43
55.70 53.16 40.51 45.57 44.30 51.90 53.16 36.71 34.18 46.83 31.65 29.12 48.10 46.83 45.57 43.04 39.24 51.90 20.25 40.51 44.30
88.925 87.34 84.81 86.3925 85.7575 87.025 87.9725 84.1775 81.9625 86.39 83.025 81.76 87.025 86.7 86.3925 85.4425 84.4925 87.6575 79.43 84.495 85.7575
29
0
0
49.37
50.63
87.6575
31 32 33 34
0 0 0 0
5.06 17.72 0 0
60.76 56.96 65.82 64.56
34.18 25.32 34.18 35.44
82.28 76.9 83.545 83.86
35
0
1.27
62.02
36.71
83.86
36 37 39 41 42 45
0 0 2.53 0 0 2.53
2.53 1.27 1.27 3.80 1.27 0
48.10 69.62 68.35 58.22 60.76 30.38
49.37 29.11 27.85 37.98 37.97 67.09
86.71 81.96 80.38 83.545 84.175 90.5075
Indeks
Rata – rata indeks indikator
86.8889286
83.9832
86.4972917
143
3
Memantau pemanfaatan sumber belajar Koordinasi supervisor dengan sasaran supervisi
% Frekuensi Jawaban Responden
No Item
No
Indikator
Deskriptor
Mengoordinasikan pelaksanaan inovasi pembelajaran Koordinasi pengadaan sumber belajar Koordinasi kegiatan peningkatan kemampuan profesi guru Menginformasikan kepada guru tentang kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Menginformasikan kepada guru upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa Evaluasi pelaksanaan supervisi akdemik Rata – rata nilai indeks
% Frekuensi Jawaban Responden
No Item
1
2
3
4
46 47 48 49 50 51 52 53
0 0 0 0 0 0 0 0
0 1.27 2.53 0 1.27 1.27 5.06 0
54.43 72.15 46.83 36.71 40.51 35.44 62.02 63.29
45.57 26.58 50.63 63.29 58.22 63.29 32.92 36.71
86.3925 81.3275 87.0175 90.8225 89.2375 90.505 81.965 84.1775
54
0
1.27
55.69
43.04
85.4425
55 56
0 0
0 0
58.22 59.49
41.78 40.51
85.445 85.1275 85.13114
Indeks
Rata – rata indeks indikator
144
145
Lampiran 16: Catatan Lapangan Wawancara Narasumber: Kusno, S,Pd.SD (Kepala SDN 2 Tegalpingen)
Peneliti
: Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah dan supervisi akademik oleh pengawas ?
Narasumber : Pengawas melakukan supervisi akademik dua kali dalam satu semester, yang dilakukan untuk penilaian kinerja guru, dan biasanya dilakukan oleh pengawas dengan mengawasi kegiatan belajar mengajar. Pengawas memeriksa buku absen, mengamati guru mulai dari tahap awal sampai penutup. Pengawas memotret pelaksanaan pembelajaran, kemudian disampaikan kepada kepala sekolah, yang nantinya oleh kepala sekolah akan disampaikan kepada guru yang disupervisi dalam kegiatan rapat, selain menyampaikan hasil supervisi, kepala sekolah juga memberikan bimbingan kepada guru sebagai bentuk tindak lanjut kegiatan supervisi akademik. Peneliti
: Kemudian bagaimana pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah?
Narasumber : Kepala sekolah melakukan supervisi akademik dengan terlebih dahulu menginformasikan rencana pelaksanaan supervisi akademik kepada guru. Kepala sekolah masuk saat mulai pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran mulai dari membuka pembelajaran hingga menutup pembelajaran. Namun karena keterbatasan waktu, mengingat tugas kepala sekolah yang begitu banyak, sehingga proses pengamatan tidak dapat dilakukan secara full. Peneliti
: Apakah supervisi akademik dilakukan hanya pada saat guru akan kenaikan pangkat?
146
Narasumber :
Saat
kenaikan
melaksanakan
pangkat
supervisi
sudah
menjadi
akademik,
karena
keharusan
untuk
dalam
rangka
memberikan jawaban pada tim penilai yang mau naik pangkat atau naik tingkat itu siap secara administrasi dan jawaban berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Peneliti
: Sesuai peraturan, berapa banyak intensitas pelaksanaan supervisi akademik selama program pendidikan?
Narasumber : Tiap semester kepala sekolah harusnya melaksanakan supervisi akademik sebanyak 2 kali, namun pada kenyataannya banyak tugas yang dihadapi kepala sekolah, maka kepala sekolah harus pandai mengatur waktu dan juga menjalin kerjasama dengan mitra kerjanya, yaitu guru. Maksudnya, walaupun kepala sekolah tidak mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru secara langsung, namun karena kerjasama kepala sekolah dengan guru yang terjalin baik, maka guru tetap mengajar dengan baik. Peneliti
: Jika kepala sekolah merasa kesulitan untuk melaksanakan supervisi akademik, kemudian bagaimana bentuk laporan yang kepala sekolah siapkan sebagai bukti bahwa kepala sekolah telah melaksanakan supervisi akademik?
Narasumber : Laporan pelaksanaan supervisi akademik berupa APKG. Peneliti
: Menurut Bapak, apakah pelaksanaan supervisi akademim akan berpengaruh terhadap kinerja guru?
Narasumber : Ya, karena dengan supervisi akademik, kepala sekolah mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, kemudian kepala sekolah dapat memberikan bimbingan yang tepat. Dengan
begitu,
pelaksanaan
supervisi
akademik
akan
memunculkan rasa tanggung jawab pada diri guru, dan juga membantu kepala sekolah menciptakan iklim kerja yang sejuk,
147
dengan saling menghargai dan menciptakan pembelajaran yang adi wiyata (menyenangkan). Peneliti
: Bagaimana harapan Bapak berkaitan dengan pelaksanaan supervisi akademik dan juga peningkatan kinerja guru untuk ke depannya?
Narasumber : Untuk meningkatkan kinerja guru, alangkah lebih baiknya, jika pemerintah
menekankan
peraturan
guru
untuk
melakukan
pembelajaran yang efektif. Untuk pelaksanaan supervisi akademik sendiri, hendaknya supervisi akademik dilaksanakan secara fleksibel, mengutamakan bimbingan dan bombongan (tidak melukai perasaan guru yang disupervisi), karena supervisi dilaksanakan dengan prinsip demokratis.
148
Catatan Lapangan Wawancara Narasumber: Imam Sugondo, S.Pd. (Kepala SDN 1 Tegalpingen) Peneliti
: Bagaimana kinerja guru di SDN 1 Tegalpingen?
Narasumber : Secara garis besar, kinerja guru di SDN 1 Tegalpingen sudah baik, dengan tingkat pendidikan terakhir tim pengajar minimal S1, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak dijumpai masalah yang fatal. Hanya saja permasalahan yang selama ini dijumpai
adalah
berkenaan
dengan
keterbatasan
media
pembelajaran. Peneliti
: Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah?
Narasumber : supervisi akademik dilakukan dengan menyusun program supervisi akademik,
pelaksanaan,
menganalisis,
kemudian
merekap.
Supervisi akademik dilakukan terhadap guru sebanyak 3 kali dalam satu semester. Kepala sekolah masuk dalam kelas saat guru yang menjadi sasaran supervisi, melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah mengamati dengan ikut masuk dalam kelas dengan tujuan ingin tahu persis pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Peneliti
: bagaimana dengan pemberian tindak lanjut atas pengamatan yang dilakukan oleh kepala sekolah?
Narasumber : tindak lanjut supervisi akademik dilakukan kepala sekolah dengan mengadakan rapat, sehingga permasalahan dan tindak lanjut yang mungkin dijumpai beberapa guru dapat didiskusikan untuk secara bersama – sama mendapatkan solusi yang tepat dan jelas berkaitan dengan masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran. Peneliti
:
Menurut Bapak, apakah supervisi akademik berpengaruh
terhadap upaya peningkatan kinerja guru dalam melaksaankan pembelajaran? Narasumber : Ya, supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru, karena sangat
berpengaruh
mengajar.
terhadap
peningkatan
kegiatan
belajar
149
Lampiran 17: Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
150
Lampiran 18: Surat Permohonan Ijin Penelitian Dari Koordinator PGSD Tegal
151
Lampiran 20: Surat Permohonan Ijin Penelitian KESBANGPOL
152
Lampiran 21: Surat Permohonan Ijin Penelitian BAPPEDA
153
Lampiran 22: Surat Permohonan Ijin Penelitian Dinas Pendidikan
154
Lampiran 23: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165