EVALUASI KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh: Diah Mustika Wardani, Herpratiwi, Sasmiati FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail :
[email protected] 081369149991
Abstract: Primary School Teacher Performance Evaluation In Learning In Natar District South Lampung Regency. This study aims to evaluate the performance of teachers in the elementary schools in Learning in Natar South Lampung regency , specifically to analyze : (1) the school environment, the vision and the mission of the school, the support of the leadership in implementing learning and development of curriculum conducted at school, (2) the availability of facilities and infrastructure of learning , human resource competencies, educational qualifications and knowledge of teachers in learning , (3) the ability of teachers in designing of learning , implementing of learning and evaluation of learning,(4) the performance of the teacher in the learning outcomes of student learning. The population of the research were all teachers of high Indonesian Language subject of elementary school in Natar sub-district of South Lampung regency totaling 104 people . The samples taken were 25 people conducted by using purposive sampling technique . The data collection was taken by using observation guidance, test, questionnaire and documentation . Data analysis was performed by using quantitative descriptive analysis technique. The evaluation result showed that the performance of Primary School Teachers Learning in Natar District, South Lampung regency achieved good category with the acquisition 60.69 %. This was supported by the findings from : 1) Context Components of 68 % with good category. 2 ) Component Inputs of 62.6 % with good category 3 ) Process Components of 52.5 % with enough category, 4 ) Product Components of 59.68 with enough categories. Keywords : evaluation, teacher performance, learning. Abstrak : Evaluasi Kinerja Guru Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, yang secara khusus untuk menganalisis: (1) lingkungan sekolah, visi dan misi sekolah, dukungan pimpinan dalam melaksanakan pembelajaran, dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di sekolah, (2) ketersediaan sarana dan prasaran pembelajaran, kompetensi SDM, kualifikasi pendidikan dan pengetahuan guru dalam pembelajaran, (3) kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, (4) kinerja guru dalam pembelajaran yaitu hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru bahasa Indonesia kelas tinggi Sekolah Dasar di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang
berjumlah 104 orang. Sampel yang diambil berjumlah 25 orang dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi, tes, angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis diskriptif kuantitatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Kinerja Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan mencapai kategori baik dengan perolehan nilai 60,69%. Hal ini didukung dengan temuan dari: 1) Komponen context sebesar 68% dengan katagori baik. 2) Komponen input sebesar 62,6% dengan kategori baik 3) Komponen process sebesar 52,5% dengan kategori cukup, 4) Komponen product; sebesar 59,68 kategori cukup. Kata Kunci : evaluasi, kinerja guru, pembelajaran.
PENDAHULUAN
standar
Berdasarkan laporan hasil Evaluasi
sebanyak 23 sekolah atau 38,33%.
Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) dan
Data tersebut membuktikan bahwa
Monitoring Sekolah oleh Pemerintah
sekolah belum sepenuhnya dapat
Daerah (MSPD) terhadap 8 Standar
menyusun kurikulum yang sesuai
Nasional
Kabupaten
dan relevan dengan panduan yang
Lampung Selatan yang dilakukan
disusun BSNP dan sekolah belum
Lembaga
menyediakan
Pendidikan
Penjaminan
Mutu
Pendidikan (LPMP) Tahun 2011
nasional
pendidikan)
kebutuhan
pengembangan pribadi peserta didik.
yang berkaitan dengan standar isi dan standar proses diperoleh data
Selanjutnya, pada standar proses
sebagai berikut:
dari 60 sekolah
yaitu standar nasional pendidikan
yang dijadikan sampel penelitian
yang berkaitan dengan pelaksanaan
belum ada yang mencapai tahap 4
pembelajaran
(melampaui
nasional
pendidikan untuk mencapai standar
pendidikan), sekolah yang sudah
kompetensi lulusan, dari 60 sekolah
mencapai tahap 3 (memenuhi standar
yang dijadikan sampel penelitian
nasional
belum ada yang mencapai tahap 4
standar
pendidikan)
hanya
1
pada
satu
sekolah atau 1,67%, yang mencapai
(melampaui
tahap
pendidikan) dan tahap 3 (memenuhi
2
(memenuhi
standar
standar
satuan
nasional
nasional
pelayanan minimal) sebanyak 36
standar
sekolah atau 60,00%, dan yang
sekolah yang mencapai tahap 2
mencapai tahap 1 (belum memenuhi
(memenuhi
standar
pendidikan),
pelayanan
minimal) sebanyak 32 sekolah atau
Untuk
53,33%, dan yang mencapai tahap 1
Sekolah Dasar dalam pembelajaran
(belum memenuhi standar nasional
di
pendidikan) sebanyak 28 sekolah
Lampung Selatan perlu dilakukan
atau 46,67%. Hal ini menunjukkan
suatu penelitian evaluasi. Model
bahwa sebagian besar sekolah dalam
evaluasi
menyusun silabus dan RPP belum
penelitian ini adalah context, input,
sepenuhya
process,
standar
mempertimbangkan
isi,
standar
kompetensi
lulusan, dan panduan KTSP.
mengetahui
Kecamatan
kinerja
Natar
yang
Kabupaten
digunakan
product
guru
dalam
(CIPP)
dari
Stufflebeam (1986:169). Penjelasan mengenai
aspek-aspek
yang
dievaluasi dalam model CIPP ini Berdasarkan data di atas, terlihat
adalah sebagai berikut :
untuk Kabupaten Lampung Selatan baik pada standar isi yang berkaitan
1. Evaluasi Konteks
dengan
Evaluasi
kurikulum
sekolah
dan
konteks
standar proses yang berkaitan dengan
penggambaran
perencanaan
tentang
dan
pelaksanaan
merupakan
dan
spesifikasi
lingkungan
program,
pembelajaran masih dapat dikatakan
kebutuhan yang belum terpenuhi,
kurang baik.
karakteristik populasi dan sampel dari individu yang dilayani dan
Dengan demikian nampak bahwa
tujuan program. Menurut Arikunto
kinerja
(2008:46) evaluasi konteks dilakukan
guru
belum
sepenuhnya
berjalan dengan baik dan belum
untuk
terlihat seperti yang diharapkan oleh
kebutuhan apa yang belum dipenuhi
ketentuan
oleh kegiatan program, b) tujuan
yang
diinginkan
oleh
menjawab
BSNP. Atas dasar hal tersebut, maka
pengembangan
perlu adanya
berhubungan
evaluasi
terhadap
pertanyaan:
manakah dengan
a)
yang
pemenuhan
komponen dari kompetensi atau
kebutuhan, c) tujuan manakah yang
kemampuan
paling
pembelajaran.
guru
dalam
mudah
dicapai.
Dengan
demikian, evaluasi konteks dalam penelitian lingkungan
ini
akan
pembelajaran
melihat yakni
lingkungan sekolah, visi dan misi
mengidentifikasi kerusakan prosedur
sekolah, dukungan pimpinan, dan
implementasi
kurikulum.
kejadian dan aktivitas.
2. Evaluasi Input
Evaluasi proses dalam penelitian ini
Menurut
Stufflebeam
pada
tata
laksana
(1986:169)
meliputi observasi dan dokumentasi
Tujuan evaluasi input adalah untuk
terhadap kemampuan guru dalam
mengidentifikasi dan
merancang
mengukur
pembelajaran,
kapabilitas sistem, alternatif strategi
melaksanakan
pembelajaran,
program, desain prosedural untuk
evaluasi pembelajaran.
dan
pelaksanaan strategi, anggaran, dan penjadwalan.
Evaluasi
input
4. Evaluasi Produk
menyediakan data untuk menentukan
Menurut
bagaimana
sumber-
evaluasi produk diarahkan pada hal-
sumber yang dapat digunakan untuk
hal yang menunjukkan perubahan
mencapai tujuan program. Dengan
yang
demikian,
merupakan
penggunaan
evaluasi
input
dalam
penelitian ini adalah sarana dan
Arikunto
terjadi,
(2007:30)
evaluasi
tahapan
produk
akhir
dari
serangkaian evaluasi program.
prasarana, kompetensi, sumber daya guru, kualifikasi pendidikan guru dan
Evaluasi pada tahap ini dilakukan
pengetahuan
untuk menolong pembuat keputusan
guru
tentang
pembelajaran.
selanjutnya, apa hasil yang telah dicapai dan apa yang mesti dilakukan
3. Evaluasi Proses
setelah
Evaluasi proses digunakan dalam
(Tayibnafis, 2008:14).
program
sebagai
data
mengimplementasi
keputusan,
Evaluasi produk ini
dan
pembelajaran
(pelaksanaan) dalam
dalam
atau
implementasi
berjalan.
untuk
merupakan evaluasi yang dirancang diaplikasi
program
proses
yaitu
dalam penelitian
kinerja
guru
dalam
yaitu
hasil
belajar
membimbing
siswa Sekolah Dasar mata pelajaran
kegiatan,
bahasa Indonesia kelas tinggi di
evaluasi proses juga digunakan untuk
Kecamatan
Natar
Kabupaten
Lampung Selatan.
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara memilih
calon
responden
METODE PENELITIAN
berdasarkan kriteria yang diperlukan
Penelitian
ini
penulis. Pada penelitian ini penulis
rancangan
penelitian
menggunakan evaluasi
memilih
responden
atau
sampel
kualitatif yang bersifat deskriptif,
berdasarkan kriteria yaitu guru yang
karena penelitian ini menggunakan
sudah bersertifikat pendidik dan
pendekatan
golongan ruang IV/a.
penelitian untuk
fenomenologik yang
memungkinkan
mengungkap
mendeskripsikan
yaitu
realita
situasi
dan secara
Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan
instrumen
(1)
komprehensif dalam konteks yang
pedoman observasi (2) tes (3) angket
sesungguhnya
dan (4) dokumentasi.
berkaitan
dengan
kinerja guru sekolah dasar kelas tinggi
dalam pembelajaran
mata
HASIL
PENELITIAN
DAN
pelajaran bahasa Indonesia jenjang
PEMBAHASAN
SD di Kecamatan Natar Kabupaten
Evaluasi Context
Lampung Selatan. Model evaluasi
Berdasarkan analisis hasil penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
perolehan skor dari masing-masing
adalah
process,
indikator lingkungan pembelajaran
product (CIPP) dari Stufflebeam
(context) dengan membandingkan
(1986:169).
antara temuan penelitian dengan
context,
input,
kriteria standar evaluasi yang harus Penelitian ini dilakukan pada guru
dicapai. Hasil rekapitulasi untuk
Sekolah
komponen konteks dapat dilihat pada
bahasa
Dasar
mata
pelajaran
Indonesia kelas tinggi
Kecamatan
Natar
di
Kabupaten
Lampung Selatan dengan jumlah 25 orang
guru. Teknik pengambilan
sampel penelitian
yang ini
digunakan
dalam
adalah
teknik
tabel 1:
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Komponen Context Komponen Persentase Kriteria Perolehan Nilai
No 1. 1.1 1.2 1.3 1.4
Context Lingkungan Sekolah Visi dan misi sekolah Dukungan pimpinan Kurikulum
64 72 64 72 68
Rata-Rata
Baik Baik Cukup Baik Baik
pembelajaran. Evaluasi proses dalam penelitian ini meliputi observasi dan dokumentasi terhadap kemampuan guru
dalam
merancang
pembelajaran,
dan
pembelajaran.
Kemampuan
dalam
perencanaan
melaksanakan guru
pembelajaran
dapat dilihat pada tabel 3, sedangkan Evaluasi Input
komponen
Evaluasi input adalah kondisi yang
dapat dilihat pada tabel 4.
proses
pembelajaran
dapat menunjang dalam pelaksanaan
Tabel 3. Komponen Proses
aktivitas
meliputi:
Kemampuan Guru Dalam
ketersediaan sarana dan prasarana
Perencanaan Pembelajaran
pembelajaran
pembelajaran di sekolah, kompetensi No.
guru dalam pembelajaran, sumber daya guru di sekolah, kualifikasi pendidikan guru, pengetahuan guru tentang pembelajaran. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Komponen Input Komponen Persentase Kriteria Perolehan Nilai
No 2. 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
Indikator
1. Perumusan tujuan pembelajaran 2. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 3. Pemilihan sumber media/media pembelajaran 4. Metode pembelajaran 5. Penilaian hasil belajar Jumlah
Skor 2 3 76 90 94 123
4 0 0
13 78 78 17 102 108 21 64 75 77 414 474
0 0 0 0
1 10 16
Input Ketersediaan sarana dan prasarana Kompetensi guru dalam pembelajaran Sumber daya guru di sekolah Kualifikasi pendidikan guru Pengetahuan guru tentang pembelajaran,
Rata-Rata
79 62 96 76 38,66
Baik Baik Sangat Baik Baik Kurang
62,6
Baik
Evaluasi Proses Evaluasi proses digunakan dalam program
sebagai
data
mengimplementasi
Tabel 4. Komponen Proses Pelaksanakan Pembelajaran No.
Indikator
1. 2. 3. 4.
Pra pembelajaran Membuka pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran Penutup Jumlah
untuk
Skor 1 2 3 4 6 42 75 0 10 40 66 0 55 558 774 24 5 36 84 4 76 676 999 28
keputusan,
merupakan evaluasi yang dirancang
Evaluasi Product
dan
laporan hasil belajar peserta didik
diaplikasi
(pelaksanaan) dalam
atau
dalam
proses
membimbing
implementasi
kegiatan
untuk
mata
Indonesia
pelajaran
untuk
setiap
bahasa kelas
berbeda-beda antara satu sekolah
Berdasarkan analisis hasil penelitian
dengan sekolah yang lain. Jika
context perolehan skor dari masing-
melihat nilai KKM yang ditentukan
masing
dari setiap sekolah untuk mata
pembelajaran
pelajaran
membandingkan
bahasa
membandingkannya
Indonesia
dan
dengan
nilai
indikator
lingkungan dengan
antara
temuan
penelitian dengan kriteria standar
rata-rata kelas untuk setiap kelas
evaluasi
mengalami kenaikan.
Berdasarkan hasil analisis maka
Tabel 5. Ketuntasan Kriteria Minimal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia RATA-RATA KELAS KKM NAMA (KODE) KELAS 1 A VI 6,70 7,90 2 B V 6,70 7,25 3 C IV 6,70 7,30 4 D V 7,00 7,82 5 E V 7,00 8,19 6 F IV 7,00 8,00 7 G VI 7,00 8,60 8 H V 6,00 7,30 9 I IV 6,00 7,00 10 J VI 6,00 7,50 11 K V 7,00 8,50 12 L IV 7,00 8,26 13 M VI 7,00 8,50 14 N V 6,50 7,80 15 O IV 6,00 7,30 16 P VI 6,50 7,50 17 Q V 6,00 7,70 18 R IV 7,00 7,80 19 S VI 7,00 7,30 20 T V 7,00 8,50 21 U IV 6,00 7,00 22 V VI 6,00 7,85 23 W V 6,00 7,60 24 X V 6,20 7,80 25 Y IV 6,50 7,50 Sumber : Hasil analisis dokumentasi sekolah
NO
yang
harus
dicapai.
untuk lingkungan pembelajaran ratarata nilainya adalah 3,1 ini berarti untuk
lingkungan
pembelajaran
dalam kategori baik.
Evaluasi Input a.
Ketersediaan
Sarana
dan
Prasarana Evaluasi
terhadap
ketersediaan
sarana dan prasarana dalam evaluasi kinerja
guru
membandingkan
ini
adalah
dengan
standar
Pembahasan Hasil Penelitian
sarana dan prasarana yang diatur
Evaluasi Context
dalam Peraturan Pemerintah No. 19
Dalam
konsep
lingkungan
pendidikan,
memegang
peranan
Tahun
2005
tentang
Standar
Nasional Pendidikan. Hasil analisis
penting dalam upaya pembentukan
untuk
perilaku
prasarana dapat dijelaskan bahwa
warga
sekolah,
konsep
ketersediaan
untuk
pendidikan itu pada dasarnya sebagai
prasarana pembelajaran di Sekolah
upaya
arah
Dasar yang berada di Kecamatan
lingkungan
Natar Kabupaten Lampung Selatan
tentang
memberikan
efesiensi
pembelajaran.
sarana
dan
kultur sekolah masuk ke dalam
untuk
ketersediaan
sarana
dan
ini sudah dalam kategori baik (64%), Artinya sudah memenuhi standar
sarana dan prasarana diantaranya
Untuk
kompetensi
yaitu: ruang
sosial
dan
kelas
memiliki
kepribadian,
profesional
secara
pencahayaan yang cukup, ruang
keseluruhan ketiga kompetensi ini
kelas
dalam kategori baik.
memiliki
ventilasi
atau
sirkulasi udara yang cukup, akan tetapi
hanya
beberapa
sekolah
c. Sumberdaya Guru Di Sekolah
terdapat ruang perpustakaan yang
Hasil analisis untuk sumberdaya
dilengkapi sarana komputer untuk
guru di sekolah dapat dijelaskan
mempermudah mengaksesnya, dan
bahwa untuk sumberdaya guru di
hanya beberapa sekolah ruang kelas
Sekolah
dilengkapi
Kecamatan Natar ini sudah dalam
sarana
pembelajaran
Dasar
yang
berada
di
berbasis TIK.
kategori baik, artinya sebagian besar
b. Kompetensi Guru dalam
guru (92%) sudah pernah mengikuti
Pembelajaran
pelatihan tentang penyusunan KTSP,
a. Kompetensi Pedagogik
selain
Berdasarkan hasil analisis untuk
memiliki pengalaman mengajar yang
kompetensi
rata-rata
sudah cukup lama dalam artian
nilainya adalah 3,2 ini berarti untuk
bahwa guru-guru telah memiliki
kompetensi
pengalaman
pedagogik
pedagogik
dalam
kategori baik, hal ini berarti bahwa kompetensi Sekolah
pedagogik
Dasar
Kecamatan
yang
Natar
Lampung
Selatan
membuat
skenario
guru
di
berada
di
Kabupaten mulai
itu
guru
yang
mengajar
mengajar
dan
berhadapan dengan siswa.
d. Kualifikasi Pendidikan Guru Hasil analisis untuk sumberdaya
dari
guru di sekolah dapat dijelaskan
pembelajaran
bahwa untuk kualifikasi guru di
memilih metode, media, juga alat
Sekolah
evaluasi bagi anak didiknya sudah
Kecamatan Natar ini sudah dalam
baik sehingga tujuan pembelajaran
kategori baik, artinya sebagian besar
yang diharapkan dapat tercapai. Hal
guru
ini
kualifikasi
berarti
kinerja
guru
pada
kompetensi pedagogik sudah baik.
Dasar
(72%)
yang
berada
sudah pendidikan
di
memiliki yang
dipersyaratkan dalam PP 19 Tahun 2005
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan
khususnya
standar
pendidik dan tenaga kependidikan.
Selanjutnya hasil pengolahan data mengenai pengetahuan guru tentang teori
e. Pengetahuan
Guru
Tentang
belajar
dan
pembelajaran, memperoleh kategori cukup.
Pembelajaran Pengetahuan
guru
tentang
pembelajaran khususnya pembuatan
Evaluasi Proses
silabus di Sekolah Dasar yang berada
a. Kemampuan
di
Pembelajaran
Kecamatan
Lampung
prinsip-prinsip
Natar
Selatan
Kabupaten
sudah
baik.
Kemampuan
Merencanakan
guru
dalam
Artinya dalam membuat silabus guru
merencanakan pembelajaran dengan
sudah memperhatikan atau mengacu
menganalisa rencana pembelajaran
pada ketentuan yang diatur oleh
pada satu dan/ atau kelompok mata
BSNP dan pasal 20 PP 19 Tahun
pelajaran/tema
2005.
mencakup:
tertentu
yang
perumusan
tujuan
pembelajaran materi ajar, pemilihan Kemudian mengenai pengetahuan
sumber belajar/media pembelajaran,
guru dalam membuat RPP, 44%
metode pembelajaran dan penilaian
kategori baik artinya pengetahuan
hasil belajar.
guru dalam membuat RPP baik
dan
memenuhi
sudah kriteria
Dilihat dari rata-rata perolehan nilai,
penyusunan RPP dari BNSP akan
maka
kompetensi
tetapi masih mengadopsi sekolah
Indonesia SD kelas tinggi
lain, dan 24% kategori sangat baik
Kecamatan
artinya pengetahuan guru dalam
Lampung Selatan memperoleh nilai
membuat RPP
sudah baik RPP
rata-rata total 2.18 yang berarti
dibuat sendiri dengan menyesuaikan
hampir baik sebab kategori baik
kondisi sekolah dan peserta didik dan
apabila skor rata-rata dapat mencapai
memenuhi kriteria penyusunan RPP
3.0.
dari BNSP.
b. Kemampuan Pembelajaran
guru
Natar,
bahasa di
Kabupaten
Melaksanakan
Secara umum, setelah dilakukan
KESIMPULAN DAN
pengamatan di kelas pada saat para
REKOMENDASI
guru ini mengajar, maka diperoleh
Hasil temuan dari penelitian dan
deskripsi
kemampuan
pembahasan evaluasi kinerja guru
pembelajaran
sekolah dasar dalam pembelajaran di
data
melaksanakan
berdasarkan hasil pengumpulan data
Kecamatan
Natar,
terhadap guru bahasa Indonesia SD
Lampung
Selatan
kelas tinggi di Kecamatan Natar,
menggunakan model evaluasi CIPP
Kabupaten Lampung Selatan adalah
(context, input, process, dan product)
sebagai berikut:
secara
Bila dilihat prosentase, memang 56%
Sedangkan
dari guru bahasa Indonesia SD kelas
disimpulkan sebagai berikut:
tinggi
Natar,
1. Evaluasi pada komponen context
Kabupaten Lampung Selatan dalam
pada evaluasi kinerja guru sekolah
melaksanakan proses pembelajaran
dasar
adalah baik, 38 % kategori cukup,
Kecamatan
4% kategori kurang dan 2 % sangat
Lampung Selatan menghasilkan nilai
baik.
rata-rata 68% dengan kategori baik.
di
Kecamatan
keseluruhan secara
dalam
Artinya
Kabupaten dengan
adalah
baik.
khusus
dapat
pembelajaran Natar,
kondisi
di
Kabupaten
lingkungan
Evaluasi Product
pembelajaran dari sekolah guru yang
Dalam penelitian ini hasil belajar
menjadi responden penelitian ini ikut
diambil dari hasil belajar siswa
mendukung terwujudnya etos kerja
dengan melihat nilai prestasi belajar
yang baik bagi guru dan warga
siswa pada buku raport, ketercapaian
sekolah
target yang ditetapkan pada KKM
lingkungan sekolah 64%, visi dan
dan nilai rata-rata untuk setiap mata
misi sekolah 72%, kemudian adanya
pelajaran
dukungan
untuk
setiap
kelas
dengan
didukung
pimpinan
oleh
yang
menunjukan adanya kenaikan. Hal
memberikan kekuatan kepada guru
ini terjadi karena adanya kinerja guru
untuk mengembangkan potensinya
yang baik dalam pembelajaran.
dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran sebesar 64%, dan didukung dengan sudah
dikembangkannya
kurikulum
4. Evaluasi pada komponen product
sekolah mengacu pada standar isi,
evaluasi kinerja guru sekolah dasar
SKL, dan berpedoman pada panduan
dalam pembelajaran di Kecamatan
penyusunan kurikulum yang disusun
Natar, Kabupaten Lampung Selatan
oleh BSNP.
menghasilkan nilai rata-rata 59,68%
2. Evaluasi pada komponen input
dengan
evaluasi kinerja guru Sekolah Dasar
dengan latar belakang pembelajaran,
dalam pembelajaran di Kecamatan
yaitu lingkungan pembelajaran yang
Natar, Kabupaten Lampung Selatan
mendukung
menghasilkan nilai rata-rata 62,6%
ketersediaan sarana dan prasarana
dengan kategori baik. Artinya adanya
yang
upaya-upaya yang sudah dilakukan
memberikan hasil pembelajaran yang
untuk
baik pada siswa.
menyediakan
ketersediaan
kategori
cukup.
yaitu
tersedia
Artinya
68%
yaitu
dan
62,6%,
sarana dan prasarana pembelajaran di Sekolah
Dasar
yang
Kecamatan
Natar
memenuhi
standar
berada
sudah sarana
di
Berdasarkan hasil evaluasi yang
mulai
telah dilakukan terhadap kinerja guru
dan
dalam pembelajaran mata pelajaran
prasarana dengan sudah terpenuhinya
bahasa
perlengkapan sarana dan prasarana
Natar Kabupaten Lampung Selatan,
sekolah
dalam hal ini penulis mengajukan
3. Evaluasi pada komponen proses
beberapa
evaluasi kinerja guru Sekolah Dasar
kepada:
dalam pembelajaran di Kecamatan
1. Guru bahasa Indonesia Sekolah
Natar, Kabupaten Lampung Selatan
Dasar untuk:
menghasilkan nilai rata-rata 52,5%
a. Membuat
dengan kategori cukup. Artinya guru
pembelajaran
masih
dilaksanakan lebih baik lagi dengan
harus
kemampuannya merancang
meningkatkan lagi
dalam
perencanaan
pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia karena hanya memperoleh nilai 49%.
Indonesia
saran
di
Kecamatan
yang
ditujukan
perencanaan yang
dapat
mengacu pada standar isi, SKL dan mengacu
pada
ketentuan
ditetapkan oleh BSNP.
yang
b. Perencanaan pembelajaran yang
Grafika
sudah
Aksara. Jakarta.
dibuat
hendaknya
dapat
Offset.
PT.
Bumi
dilaksanakan di kelas 2. Kepala
sekolah
menciptakan
untuk
lingkungan
dapat sekolah
atau lingkungan pembelajaran yang
--------, 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Bumi
Aksara.
Jakarta.
lebih baik dan kondusif 3. Dinas
Pendidikan
tingkat
Stufflebeam, Daniel L & Anthony J.
Kabupaten Lampung Selatan agar
Shinkfield. 1986. Systematic
melakukan supervisi kepada sekolah-
Evaluation
sekolah
dengan
Instructional Guide to Theory
komponen context, seperti sarana dan
and Practice, Kluwer Nijhoff
prasarana pembelajaran, juga upaya-
Publishing.
yang
berkaitan
;
A
Self
–
upaya sekolah dalam menciptakan lingkungan
sekolah
yang
lebih
--------. 2003. The CIPP Model for
kondusif agar mampu menghasilkan
Evaluation:
lulusan
Presented at the 2003 Annual
yang
berkualitas
dan
profesional. 4. Peran
the
Article
Conference of the Oregon pengawas
dalam
Program Evaluators Network
pembinaan di satuan pendidikan
(OPEN)
serta kelompok kerja guru sangatlah
2003(online).(http://www.wmi
penting sebagai patner kerja kepala
ch.edu, diakses 23 Oktober
sekolah, agar terjalin kerjasama yang
2009).
baik
untuk
dapat
3
October
meningkatkan
kinerja guru.
Farida
Yusuf
Tayibnafis.
2008.
Evaluasi
Program
dan
DAFTAR PUSTAKA
Instrumen
Evaluasi
untuk
Arikunto, S dan Jabar CSA. 2007.
Program
Pendidikan
dan
Rineka
Cipta.
Evaluasi Program Pendidikan,
Penelitian
Pedoman Teoritis Praktis bagi
Jakarta.
praktisi
Pendidikan.
Sinar
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, Tentang Standar
Nasional Pendidikan, Jakarta
Tentang
CV. Eko Jaya, 2005
Prasarana Pendidikan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Peraturan
Standar Sarana dan
Menteri
Pendidikan
Nasional No. 16 Tahun 2007
Nasional No. 22 Tahun 2006
Tentang
Tentang Standar isi
Akademik
Standar Kualifikasi dan
Kompetensi
Guru
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional No. 41 Tahun 2007 Peraturan
Menteri
Pendidikan
Tentang Standar Proses
Nasional No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Usman, Uzer, 2002. Menjadi Guru
Pendidikan Oleh Satuan Dasar
Profesional,
dan Menengah
Rosdakarya
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional No. 24 Tahun 2007
Bandung:
PT