Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.20, No.2 Mei 2016, hlm. 166–175 Terakreditasi SK. No. 040/P/2014 http://jurkubank.wordpress.com
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
I Gusti Ayu Purnamawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Jl. Udayana (Kampus Tengah) Singaraja-Bali, 81116
Abstract Funding decisions for a particular company is a crucial decision will progress in the future. There are two important alternative in funding decisions. One of them through their own capital is by issuing stock. This study aims to determine: (1) the effect of capital structure and profitability of the stock price, (2) the impact of capital structure on stock prices, (3) the effect of profitability on stock prices, and (4) the impact of capital structure on profitability. (Study of the Manufacturing Sector Company Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013). This research uses a quantitative study of causal. The sample in this study is the company’s audited financial statements of the manufacturing sector in 2010-2013 amounted to 68. The sampling technique using purposive sampling. Analysis techniques using path analysis (path analysis). Using secondary data obtained through the website www.idx.com. The results showed that (1) the capital structure and profitability affect the share price by 4.4%, (2) capital structure has positive influence on the share price of 12.4%, (3) the profitability of positive influence on the share price of 16.5 %, and (4) the capital structure of the positive effect on the profitability of 11%. Keywords: capital structure, profitability, stock price
PENDAHULUAN Keputusan pendanaan bagi sebuah perusahaan yang khususnya bersifat profit merupakan suatu keputusan yang sangat menentukan akan perkembangannya di masa yang akan datang. Sumber pendanaan dapat berasal dari modal sendiri yaitu melalui penerbitan saham, sedangkan sumber pendanaan dari hutang dilakukan dengan menerbitkan obligasi, right issue atau
berhutang ke bank. Selain berinvestasi dalam bentuk saham, investor dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang bisa mengurangi risiko (Astuti, 2010:5). Sebagai salah satu instrumen pasar modal yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi maka berinvestasi dalam bentuk saham juga memiliki resiko. Dengan adanya pasar modal maka menjadikan perusahaan mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan perusa-
Korespondensi dengan Penulis: I Gusti Ayu Purnamawati: Telp. +62 8123867379 Email:
[email protected]
| 166 |
Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Purnamawati
haan. Apabila kondisi keuangan dan kinerja perusahaan baik maka pasar akan merespon dengan positif melalui peningkatan harga saham perusahaan (Apriada, 2013: 1). Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar (Jogiyanto, 2003:88). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset (Hermuningsih, 2013). Harga saham adalah harga pada pasar riil merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (Anoraga & Pakari, 2003: 59). Selain saham, resiko suatu perusahaan adalah salah satunya dapat dilihat pula dari struktur modal yang dimiliki perusahaan. Masalah financial adalah menyangkut masalah keseimbangan financial di suatu perusahaan (Dwiwinarno, 2010:56). Keseimbangan financial tercermin dari struktur modal. Stuktur modal perusahaan adalah kombinasi dari saham biasa dan saham preferen atau bauran seluruh sumber pendanaan jangka panjang (ekuitas dan hutang) yang digunakan (Setiana & Rahayu, 2012). Bagi sebuah perusahaan sangat dirasa penting untuk memperkuat kestabilan keuangan yang dimilikinya, karena perubahan dalam struktur modal diduga bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan. Keadaan struktur modal akan berakibat langsung pada posisi keuangan perusahaan sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan (Fahmi et al, 2009: 38). Struktur modal mengacu pada sumber pendanaan perusahaan. Pendanaan dapat diperoleh dari modal ekuitas yang relatif permanen hingga sumber pendanaan jangka pendek sementara yang lebih beresiko. Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sum-
ber pendanaan (Subramanyam & Wild, 2011: 262). DER merupakan rasio yang membandingkan total hutang dengan total ekuitas dari pemegang saham. Sedangkan menurut Siegel & Shim (1999: 128) mendefinisikan DER sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Salah satu yang menjadi tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan laba (profit). Profitabilitas merupakan kemampuan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentunya memiliki kesempatan untuk berekspansi atau mengembangkan usahanya untuk memperoleh laba yang lebih tinggi lagi (Putrawan et al, 2015). Di sisi lain, rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Nurcahyani, 2014). Rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang merupakan kombinasi dari likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi (Brigham & Houston, 2010: 146). Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan (Kartini & Arianto, 2008). ROA adalah salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari kekayaan atau aktiva yang digunakan. ROA menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya mengenai struktur modal, profitabilitas dan harga saham, diantaranya: penelitian Oktaviani dan Malelak (2014) mengenai Analisa Pengaruh Pro-
| 167 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN Vol. 20, No.2, Mei 2016: 166– 175
fitabilitas, Pertumbuhan, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Struktur Modal Perusahaan. Hasilnya menemukan bahwa profitabilitas dan pertumbuhan yang diukur dengan perubahan total aset tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Sedangkan pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan struktur modal perusahaan. Penelitian Nurcahyani (2014) mengenai Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010-2012). Hasilnya menyatakan bahwa variabel Debt to Equity Ratio, Debt to Assets Ratio memiliki hubungan negatif terhadap profitabilitas, sedangkan variabel Current Assets memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bura Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Penelitian Apriada (2013) mengenai Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal dan Profitabilitas pada Nilai Perusahaan. Hasilnya menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manejerial, Struktur modal, Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Ircham et al (2014) mengenai Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20092012). Hasilnya menunjukkan bahwa ROE, EPS, DAR, DER secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial DER, DAR dan EPS memiliki pengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan ROE berpengaruh negatif terhadap harga saham. EPS memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham. Denise & Robert (2009), menemukan bahwa strategi investasi yang berdasarkan kepemilikan modal dari dalam perusahaan (modal sendiri) memiliki hubungan positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Wijaya & Hadianto (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Teori pecking order pertama kali dikemukakan oleh seorang akademisi, Donald Donaldson yang melakukan pengamatan terhadap perilaku struktur modal perusahaan Amerika Serikat pada tahun 1961. Teori ini menjelaskan bahwa perusahaan memiliki urutan-urutan preferensi dalam memilih sumber pendanaan perusahaan (Nurcahyani, 2014: 9). Sehingga menurut teori ini mengapa perusahaan yang sangat menguntungkan pada umumnya memiliki hutang yang sedikit (Seftianne & Handayani, 2011). Teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal terkait dengan adanya asimetri informasi antara pihak manajemen perusahaan dengan pihak luar dimana pihak manajemen perusahaan memiliki lebih banyak informasi serta mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang. Teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi kepada publik (Wolk et al, 2001: 308). Teori trade-off memprediksi hubungan positif antara struktur modal dengan tingkat profitabilitas atau kinerja keuangan perusahaan (Kusumajaya, 2011).
HIPOTESIS Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: H1 : Struktur modal dan profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham. H2 : Struktur modal berpengaruh terhadap harga saham. H3 : Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham. H4 : Struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas.
| 168 |
Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Purnamawati
METODE
jelaskan sebagai berikut:
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui suatu pengujian hipotesis tertentu (Kesuma, 2009). Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013, yaitu melalui website www.idx.co.id. Teknik pengumpulan datanya didapat dari dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, sehingga sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 68. Definisi operasional variabel seperti dijelaskan berikut ini:
(1) Hipotesis 1 menggunakan uji F (Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y). Persamaan jalurnya yaitu:
Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2011: 249). Pengujian hipotesis di-
y = yx1.X1 + yx2.X2 + 2 x2 = x2x1.X1 + 1 Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut: Ho: Ryx1x2 = 0, tidak ada pengaruh simultan dari x1 dan x2 terhadap y Ha: Ryx1x2 0, ada pengaruh simultan dari x1 dan x2 terhadap y Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Menolak Ho jika p-value < = 0.05 berarti ada pengaruh simultan dari X1, dan X2 terhadap Y. Sebaliknya menerima Ho jika p-value > = 0.05 berarti tidak ada pengaruh simultan X1, X2 dan terhadap Y. (2) Hipotesis 2 menggunakan uji t (Pengaruh X1 terhadap Y) Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi operasional variabel Variabel Struktur Modal (X1)
Profitabilitas (X2)
Harga Saham (Y)
Konsep Variabel Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan (Subramanyam dan Wild, 2011: 262)
Indikator Debt to Equity Ratio (Riyanto, 2011: 333)
Skala Rasio
Rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang merupakan kombinasi dari likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi (Brigham dan Houston, 2010: 146)
Return On Aset (Horne & Wachowicz, 2013)
Rasio
Harga saham merupakan harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar (Jogiyanto, 2003:88)
Clossing Price (Anoraga & Pakari, 2003:59)
Interval
| 169 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN Vol. 20, No.2, Mei 2016: 166– 175
Tabel 2. Menghitung Sumbangan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung X1 dan X2 Terhadap Y No 1 2 3 4 5 6
Keterangan Pengaruh langsung X1 terhadap Y Pengaruh tidak langsung x1 terhadap y melalui x2 Total pengaruh x1 terhadap y Pengaruh langsung x2 terhadap y Total pengaruh x1 dan x2 terhadap y Pengaruh lain terhadap y
Besar Sumbangan (pyx1)2 (px2x1.pyx2) (pyx1)2 + (px2x1.pyx2) (pyx2)2 R2yx1x2 1 – R2yx1x2
Ho: pyx1= 0, tidak ada pengaruh parsial dari x1 terhadap y
Ha: Px 2 x1 0, ada pengaruh parsial dari x 1 terhadap x2.
H a: pyx 1 0, ada pengaruh parsial dari x 1 terhadap y
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Menolak Ho jika p-value < = 0.05 berarti ada pengaruh parsial dari x1 terhadap x2. Sebaliknya menerima Ho jika p-value > = 0.05 berarti tidak ada pengaruh parsial x1 terhadap x2.
Kretiria pengujian adalah sebagai berikut: Menolak Ho jika p-value < = 0.05 berarti ada pengaruh parsial dari x1 terhadap y. Sebaliknya menerima Ho jika p-value > = 0.05 berarti tidak ada pengaruh parsial x1 terhadap y (3) Hipotesis 3 menggunakan uji t (Pengaruh X2 terhadap Y). Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut: Ho: pyx2= 0, tidak ada pengaruh parsial dari x2 terhadap y H a: pyx 2 0, ada pengaruh parsial dari x 2 terhadap y Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Menolak Ho jika p-value < = 0.05 berarti ada pengaruh parsial dari x2 terhadap y. Sebaliknya menerima Ho jika p-value> = 0.05 berarti tidak ada pengaruh parsial x2 terhadap y.
HASIL Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis maka hasilnya ditunjukkan pada tabel 3. Berdasarkan hasil analisis bahwa secara bersama-sama struktur modal (X1) dan profitabilitas (X2) berpengaruh terhadap harga saham (Y) pada perusahaan sektor manufaktur. Struktur modal (X 1 ) berpengaruh terhadap harga saham (Y), profitabilitas (X2) berpengaruh terhadap harga saham (Y), dan struktur modal (X1) juga berpengaruh terhadap profitabilitas (X2) pada perusahaan sektor manufaktur. Pengaruh dari masing-masing variabel yaitu:
(4) Hipotesis 4 menggunakan uji t (Pengaruh X1 terhadap X2)
x1
1 1= 0,232
Px2x1= 0,145
Hipotesis statistiknya dirumuskan sebagai berikut: Ho: Px2x1= 0, tidak ada pengaruh parsial dari x1 terhadap x2.
Pyx1= 0,151
Y
2= 0,687 2
x2
Ryx1x2 = 0,209
Pyx2= 0,128
Gambar 5. Pengaruh Variabel X1 dan X2 Terhadap Y
| 170 |
Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Purnamawati
Tabel 3. Output SPSS Analisis Jalur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y No 1
Parameter Ryx1x2
Koefisien 0,209
p-value 0,000
Alpha (α) 0,05
Keputusan Menolak Ho
2
R2yx1x2
0,044
0,000
0,05
Menolak Ho
3
Pyx1
0,151
0,019
0,05
Menolak Ho
4
P2yx1
0,124
0,019
0,05
Menolak Ho
5
Pyx2
0,128
0,027
0,05
Menolak H0
6
P2yx2
0,165
0,018
0,05
Menolak Ho
7
Px2x1
0,145
0,017
0,05
Menolak Ho
8
P2x2x1
0,110
0,037
0,05
Menolak Ho
9
ε2
0,89
-
-
-
10
ε1
0,956
-
-
-
Kesimpulan Ada hubungan X1 dan X2 terhadap Y Besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah 4,4% Ada pengaruh X1 terhadap Y Besar pengaruh X1 terhadap Y adalah 12,4% Ada pengaruh X2 terhadap Y Besar pengaruh X2 terhadap Y adalah 16,5% Ada pengaruh X1 terhadap X2 Besar pengaruh X1 terhadap X2adalah 11% Besar pengaruh dari faktor lain terhadap X2adalah 89% Besar pengaruh dari faktor lain terhadap Y adalah 95,6%
Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah. Tabel 4. Sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari struktur modal (X1) dan profitabilitas (X2) terhadap harga saham (Y) Keterangan Besar pengaruh langsung X1 terhadap Y Besar pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y melalui X2 Besar pengaruh total X1 terhadap Y Besar pengaruh total X2 terhadap Y Besar pengaruh total X1 danX2 terhadap Y Besar pengaruh variabel lain terhadap Y Total Sumber: Hasil Output SPSS, data diolah
| 171 |
Besar Sumbangan
Persentase
0,124 0,145 0,151 0,165 0,044 0,956 1,000
12,4% 14,5% 15,1% 16,5% 4,4% 95,6% 100%
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN Vol. 20, No.2, Mei 2016: 166– 175
Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X1 dan X2 terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:
PEMBAHASAN Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas secara bersamasama berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur di BEI karena p-value R2yx1x2 = 0,000< alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari struktur modal dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur di BEI. Besar koefisien determinasi R2yx1x2 adalah sebesar 0,044, hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 4,4% harga saham pada perusahaan manufaktur dipengaruhi oleh struktur modal dan profitabilitas secara simultan sedangkan sisanya sebesar 0,956 atau 95,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia karena p-value Pyx1 = 0,019 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari struktur modal terhadap harga saham. Pengaruh dari struktur modal terhadap harga saham dengan koefisien Pyx 1 sebesar 0,151 dan bertanda positif, yang menunjukan bahwa bentuk hubungan struktur modal terhadap harga saham adalah berbanding lurus, artinya bahwa setiap ada pe-
ningkatan struktur modal memiliki peran dalam upaya meningkatkan harga saham pada perusahaan sektor manufaktur. Besarnya sumbangan pengaruh total dari struktur modal terhadap harga saham yaitu sebesar 0,124 atau 12,4%, artinya sebesar 12,4% harga saham dipengaruhi oleh struktur modal. Melalui Debt to equity ratio dapat dilihat penggunaan dana perusahaan yang berasal dari struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan yaitu dari utang jangka panjang dan modal yang bersumber dari ekuitas. Maka investor akan melihat seberapa besar modal yang dibiayai oleh mereka kepada perusahaan untuk menghasilkan laba bersih. Dengan semakin tingginya DER mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan lebih banyak memanfaatkan dana eksternal yang berasal dari kreditur untuk menghasilkan laba.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan sektor manufaktur karena p-value Pyx2 = 0,018 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari profitabilitas terhadap harga saham. Pengaruh dari profitabilitas terhadap harga saham dengan koefisien Pyx 2 sebesar 0,128 dan bertanda positif, artinya bentuk hubungan profitabilitas terhadap harga saham adalah berbanding lurus. Artinya bahwa peningkatan profitabilitas berperan dalam upaya meningkatkan harga saham pada perusahaan sektor manufaktur. Besarnya sumbangan pengaruh total dari profitabilitas terhadap harga saham yaitu sebesar 0,165 atau 16,5%, artinya sebesar 16,5% harga saham dipengaruhi oleh profitabilitas. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit). Profitabilitas merupakan
| 172 |
Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Purnamawati
hubungan antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan menggunakan aset perusahaan, baik itu aset lancar maupun aset tetap dalam aktivitas produksi. Melalui keuntungan (profit) yang diperoleh, maka perusahaan dapat menarik sumber modal ekternal untuk diinvestasikan pada perusahaan, sehingga tingkat profitabilitas perusahaan yang meningkat dari tahun ke tahun merupakan sinyal positif bagi investor dan mengindikasikan peningkatan pula terhadap nilai perusahaan, maka dengan peningkatan profitabilitas diharapkan akan meningkatkan pula harga saham perusahaan tersebut.
kinerja keuangan perusahaan baik. Hal tersebut dapat memberikan tingkat keuntungan bagi perusahaan karena dapat menarik dan meningkatkan kepercayaan para investor untuk terus menanamkan modalnya ke perusahaan.
1.
Struktur modal dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur di BEI adalah diterima.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
2.
Struktur modal berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur di BEI adalah diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor manufaktur karena p-value Px2x1 = 0,017 < alpha 0,05. Ini berarti menolak Ho atau ada pengaruh dari struktur modal terhadap profitabilitas. Hubungan dari struktur modal terhadap profitabilitas dengan koefisien Px2x1 sebesar 0,145, dan bertanda positif, yang menunjukan bahwa bentuk hubungan struktur modal terhadap profitabilitas adalah berbanding lurus, artinya bahwa setiap peningkatan struktur modal memiliki peran dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada perusahaan sektor manufaktur. Besarnya sumbangan pengaruh dari struktur modal terhadap profitabilitas yaitu sebesar 0,110 atau 11%, artinya sebesar 11% profitabilitas dipengaruhi oleh struktur modal. Melalui penggunaan hutang yang tinggi akan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Maka dapat dikatakan bahwa Struktur modal yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan menunjukkan
3.
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor manufaktur di BEI adalah diterima.
4.
Struktur modal berpengaruh positif terhadap Profitabilitas pada perusahaan sektor manufaktur di BEI adalah diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan maka beberapa saran yang diajukan yaitu: bagi pihak manajemen perusahaan khususnya perusahaan manufaktur sebaiknya memperhatikan rasio DER dan ROA serta analisis rasio lainnya karena rasio tersebut dijadikan pertimbangan oleh investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam bentuk saham. Saham yang banyak diminati oleh investor tentu saja yang akan meningkatkan nilai perusahaan yaitu sebagai sumber dana perusahaan dari sisi modal, sehingga perusahaan dapat memiliki dana yang cukup untuk melakukan aktivitas perusahaan untuk meningkatkan laba.
| 173 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | KEUANGAN Vol. 20, No.2, Mei 2016: 166– 175
DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji & Pakarti, P. 2003. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Apriada, K. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Struktur Modal Dan Profitabilitas Pada Nilai Perusahaan. Tesis. Program Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. Brigham, E., & Houston, J. F. 2012. Fundamentals of Financial Management (13th ed.). In Fundamentals of Financial Management (13th ed.). Michigan: Cengage Learning. Dickins, D & Houmes, R. 2009. Revisiting The Relationship Between Insider Ownership And Perfomance, Journal of Business and Economic Studies. Vol. 15, No. 2. East Carolina Universitas-Jaksonville University. Dwiwinarto,T. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stuktur Modal (Studi Kasus Pada PerusahaanPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Volume 1: No 1: Hal 54-66. Fahmi, I., Syahiruddin, & Hadi, Y. L. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBMSPSS19. Semarang: Universitas Diponegoro. Hartono, J. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE. Hermuningsih, S. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Sruktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober. Hal 128-148. Horne, J. C. V, & Machowicz, J. M. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. alih bahasa Dewi Fitriasari dan Deny A.Kwary. Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat. Ircham, M., Handayani, S. R., & Saifi, M. 2014. Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 11 No. 1 Juni.
Kartini & Arianto, T. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12 No. 1: 11-21. Kesuma, A. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.11, No. 1, Maret: Hal 38-45. Kusumajaya, D, K, O. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Tesis Universitas Udayana. Denpasar. Nurcahyani, R. 2014. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2012). Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Oktaviani, G. L., & Malelak, M. I. 2014. Analisa Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan, Struktur Aktiva, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Struktur Modal Perusahaan. Jurnal FINESTA Vol. 2, No. 2, hal 12-16. Putrawan, P. W., Sinarwati, N. K., & Purnamawati, I. G. A. 2015. Pengaruh Investasi Aktiva Tetap, Likuiditas, Solvabilitas, Dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No 1). Seftianne & Handayani, R. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 13 No 1, April, Hal 39-56. Setiana, E., & Rahayu, D. 2012. Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010. Jurnal Telaah Akuntansi (JUTA). ISSN 1693 – 6760 Volume: 13 No: 01 Juni. Hal 33-50. Siegel, J. G., & Shim, J. K. 1999. Kamus Istilah Akuntansi (Terjemahan). Jakarta: Elex Media Komputindo.
| 174 |
Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia I Gusti Ayu Purnamawati
Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. 2012. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis). Jakarta: Salemba Empat
Wolk, H. I., Tearney, M. G., & Dodd, J. L. 2001. Accounting Theory. A Conceptual and Institutional Approach. South-Western College Publishing, 5th Edition.
Wijaya, M., Veronica, S & Hadianto, B. 2008. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di Bursa Efek Indonesia: Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.7, No.1, Mei. Pp: 71-84.
| 175 |