PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh: Fajar Hadi Suryana NIM: 108082000109
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013
i
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Fajar Hadi Suryana NIM: 108082000109
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA
Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM.
NIP: -
NIP: 19720516 200901 1 006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 18 April 2012 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1. Nama
: Nur Dian Fitriana
2. NIM
: 108082000078
3. Jurusan
: Akuntansi
4. Judul Skripsi
: Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 April 2012
1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
(______________________)
NIP. 19690203 2001121 1 003
Ketua
2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak
(______________________)
NIP. 19800416 200901 2 006
Sekretaris
3. Reskino, Se., M.Si., Ak
(______________________)
NIP. 19740928 200801 2 006
Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. Nama
: Fajar Hadi Suryana
2. NIM
: 108082000109
3. Jurusan
: Akuntansi
4. Judul Skripsi
: Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 27 Agustus 2013 1. Drs. Herni Ali HT. SE., MM NIDN. 0422 1259 02
( _____________________ ) Ketua
2. Dr. Rini, SE., M.Si NIP. 19760315 200501 2 002
( _____________________ ) Sekretaris
3. Prof. Dr. Azzam Jasin. MBA NIP. -
( ______________________) Pembimbing I
4. Hepi Prayudiawan, SE, Ak, MM NIP. 19720516 200901 1 006
( ______________________) Pembimbing II
5. Fitri Damayanti, SE., M.Si NIP. 19810731 20064 2 003
( ______________________ ) Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Fajar Hadi Suryana
No. Induk Mahasiswa
: 108082000109
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. 2. 3. 4. 5.
Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjwabkan Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Ciputat, 3 April 2013 Yang Menyatakan
(Fajar Hadi Suryana)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama
: Fajar Hadi Suryana
2.
Tempat tanggal lahir
: Jakarta, 22 September 1990
3.
Alamat
: Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang Barat – Tangerang Selatan 15417
II.
4.
Telepon
: 085718501535
5.
E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1.
TK Cahaya Agung
Tahun 1995-1996
2.
SD Muhammadiyah 12 Pamulang
Tahun 1996-2002
3.
SLTP Negeri 01 Pamulang
Tahun 2002-2005
4.
SMA Muhammadiyah 25 Pamulang
Tahun 2005-2008
5.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III.
Tahun 2008-2012
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Eddy Djunaedy
2. Ibu
: Badriyah
3. Kakak
: Arya Ardhian Sukmanto
4. Alamat
: Komplek Perumahan Reni Jaya, Jl. Pinus Raya Blok AH1/14 RT 001/018 Pamulang Barat – Tangerang Selatan 15417
5. No. Telp
IV.
: (021) 7415609
PENGALAMAN ORGANISASI 1. 2009-2010 : Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA), BEMJ Akuntansi divisi publikasi dan dokumentasi vi
2. 2009-2010 : Progam Think Act, BEMJ Akuntansi divisi Konsumsi 3. 2010-2011 : Progam Pengenalan Studi dan Almamater (PROPESA), BEMJ Akuntansi divisi keamanan 4. 2011
: Progam Sportakuler Akuntansi BEMJ Akuntansi cabang olah raga badminton
V.
PELATIHAN DAN SEMINAR YANG DIIKUTI 1. 2008
: ESQ Basic Training Mahasiswa UIN Jakarta
2. 2008
: General “Prospek dan Tantangan Profesi Akuntansi Menghadapi Era Globalisasi”
3. 2009
: Seminar Dinar Dirham dengan Tema: “Meretas Sistem Keuangan Anti Krisis”
4. 2010
: Seminar Nasional dengan Tema: “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi”
5. 2010
: Seminar Anti Corruption Training Road to Campus 2010
6. 2010
: Seminar Sehari Di Bank Indonesia dengan Tema:“Inflation Targeting dan Pengelolaan Devisa”
vii
THE INFLUENCE OF AUDIT STRUCTURE, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, ROLE CONFLICT, AND EFFECTIVENESS OF USING ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS TECHNOLOGY TO AUDITOR PERFORMANCE
Fajar Hadi Suryana
ABSTRACT This study analyzed the influence of audit structure, organizational commitment, role conflict, and effectiveness of using accounting information systems technology to auditor performance. Respondents in this study consisted of auditors working in CPA firms. It’s about 94 questionnaires were distributed to the respondents, meanwhile 79 questionnaires that returned and can be processed. It used simple random sampling method to determining the sample. It was examined by multiple regression analysis using SPSS 17.0 program. The results of this study indicate that organizational commitment, role conflict, and effectiveness of using accounting information systems technology affect to auditor performance, where as audit structure does not affect. Keywords: Audit structure, organizational commitment, role conflict, effectiveness of using accounting information systems technology, auditor performance.
viii
PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, KONFLIK PERAN, DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR Fajar Hadi Suryana ABSTRAK Penelitian ini menganalisis pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor. Responden dalam penelitian ini terdiri dari para auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 94 buah, sedangkan kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 79 buah. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah simple random sampling. Penelitian ini diuji dengan analisis regresi berganda menggunakan program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja audior, sedangkan struktur audit tidak berpengaruh. Kata kunci: Struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi, kinerja auditor.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada maha guru, Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah ke zaman penuh ilmu pengetahuan ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1.
Kedua orang tua, ayahanda Eddy Djunaedy dan ibunda Badriyah yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada hentihentinya kepada penulis.
2.
Kakakku Arya Ardhian Sukmanto dan segenap keluarga yang telah menyemangati dan membantu penyelesaian skripsi ini.
3.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Ibu Rini, SE, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Bapak Hepi Prayudiawan SE, AK, MM .Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6.
Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah berkenan memberikan banyak waktu, ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini, serta bimbingan dan arahan untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
7.
Bapak Hepi Prayudiawan SE, AK, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia memberikan banyak waktu, ilmu dan solusi pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. x
8.
Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
9.
Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
10. Semua sahabat-sahabat terbaikku Ardiansyah (Jemba), Dian, Fian, Emoth, Ipul, Kamal, Muth, Raden, Adul, Anggi, Icha, Lala, 11. Teman-teman Akuntansi C 2008 dan teman-teman pengajian Akuntansi C 2008, terima kasih atas informasi, bantuan, semangat, dan doa yang telah diberikan. 12. Terima kasih seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas doa dan dukungan yang telah diberikan. 13. Terima kasih kepada seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis sukses mulia untuk kita semua Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi dan manajemen.
Jakarta, April 2013 Penulis
(Fajar Hadi Suryana)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................ iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi ABSTRACT .........................................................................................................viii ABSTRAK............................................................................................................ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ . x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ..xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................... .9 C. Tujuan Penelitian ………………………………………. ...... 10 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 13 A. Tinjauan Literatur ................................................................... 13 1. Struktur Audit ................................................................... 13 2. Komitmen Organisasi ........................................................ 15 3. Konflik Peran .................................................................... 17 4. Efektivitas..... ..................................................................... 20 5. Teknologi Informasi ......................................................... 21 6. Sistem Informasi Akuntansi ............................................. 22 7. Kinerja Auditor ................................................................. 25 B. Penelitian Terdahulu .............................................................. 28 C. Kerangka Pemikiran ............................................................... 33 xii
D. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 34 1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor ............................ 34 2. Komitmen Organisasi dengan Kinerja Auditor ................. 35 3. Konflik Peran dengan Kinerja Auditor ............................. 36 4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor ................................... 37 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 39 A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 39 B. Metode Pemilihan Sampel ..................................................... 39 C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 39 D. Metode Analisis Data ............................................................. 40 1. Statistik Deskriptif ............................................................ 41 2. Uji Kualitas Data .............................................................. 41 3. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 42 4. Uji Hipotesis ..................................................................... 43 E. Operasionalisasi Variabel ....................................................... 45 1. Struktur Audit .................................................................... 45 2. Komitmen Organisasi ....................................................... 46 3. Konflik Peran .................................................................... 46 4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi..... ...................................................................... 47 5. Kinerja Auditor ....................................................................... 47
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 52 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan .................................... 52 1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 52 2. Karakteristik Profil Responden ................................................ 54 B. Hasil Uji Instrumen penelitian ........................................................ 57 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 57 2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................ 59 3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 63 4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 67
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................... 72 xiii
A. Kesimpulan ............................................................................ 72 B. Implikasi ................................................................................ 73 C. Saran ...................................................................................... 76 Daftar Pustaka
............................................................................................. 78
Lampiran-Lampiran ............................................................................................. 81
xiv
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Keterangan
Halaman
2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................... .... 29
3.1
Operasional Variabel Penelitian ..................................... .... 48
4.1
Data Sampel Penelitian ................................................... ..... 52
4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian .................................. ......52
4.3
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin ............. ..... 53
4.4
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Posisi Terakhir ........... ..... 54
4.5
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Terkahir ........ 55
4.6
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Usia ............................ ..... 58
4.7
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja ...... ..... 56
4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................... ..... 57
4.9
Hasil Uji Validitas Struktur Audit .................................. ..... 58
4.10
Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi ...................... ..... 59
4.11
Hasil Uji Validitas Konflik Peran ................................... ..... 59
4.12
Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem informasi Akuntansi............................................. ......60
4.13
Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor ................................ ..... 61
4.14
Hasil Uji Reliabilitas ...................................................... ..... 61
4.15
Hasil Uji Multikolonieritas ............................................. ..... 62
4.16
Hasil Uji Normalitas ........................................................ ..... 64
4.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................... ..... 65
4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. ..... 66
4.19
Hasil Uji Statistik F ........................................................ ..... 67
4.20
Hasil Uji Statistik t ......................................................... ..... 68
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar 2.1
Keterangan
Halaman
Kerangka Pemikiran ........................................................ ..... 33
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lamp.
Keterangan
Halaman
1
Surat Penelitian Skripsi .................................................. ... 81
2
Surat Penelitian ........ ...................................................... ... 85
3
Surar Keterangan Dari KAP ............................................ ... 89
4
Kuesioner Penelitian ....................................................... ... 99
5
Daftar Jawaban Responden ............................................. ... 109
6
Output Hasil Pengujian Data .......................................... ... 121
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis mengalami perkembangan pesat. Hal ini tidak lepas
dari
tingginya
konsumsi
dalam
kegiatan
sehari-hari
dan
perkembangan teknologi yang semakin memudahkan bagi perusahaan dan konsumen untuk memperoleh informasi atau mempermudah pekerjaan yang tadinya manual sekarang dapat dilakukan dengan berbantuan komputer. Perusahaan/entitas sebagai pelaku bisnis akan membuat laporan keuangan
untuk
mengetahui
hasil
usaha
dan
posisi
keuangan
perusahaan/entitas, sebagai acuan dalam pengambil keputusan, selain itu laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahan kepada pemilik perusahaan. Dengan berkembangnya dunia bisnis membuka peluang bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk menyediakan jasa. Dimana setiap laporan keuangan perusahaan perlu diaudit oleh pihak ketiga untuk mengetahui apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar dan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sekaligus mendapatkan opini yang menyatakan wajar tidaknya laporan keuangan tersebut, sehingga perusahaan mempunyai keyakinan atas laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1
Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak hal yang dimiliki ataupun yang dihadapinya baik dari dalam maupun dari luar. Hal ini
dikarenakan auditor adalah manusia yang
memiliki perasaan, emosi, harga diri, hak asasi dan kepribadian yang dijadikan kekuatan untuk menjalankan setiap pekerjaan. Pengaruh dari dalam diri seperti profesionalisme dan komitmen
menjadi cerminan
karakter auditor yang baik. Sedangkan pengaruh dari luar, tentu kinerja seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja dan perkembangan teknologi. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, bagi klien ataupun publik dalam menilai hasil audit yang dilakukan (Zainal Fanani et al., 2007:2) Seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas khususnya dibidang auditing. Salah satu sumber peningkatan kinerja seorang auditor dapat berasal dari pengalaman-penggalaman dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses
2
yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, intensitas pelatihan ataupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan kinerja auditor. Beberapa proses yang dialami tersebut dalam memberikan manfaat pengembangan pengalaman seorang auditor yang dimiliki agar lebih memiliki kecakapan yang matang. Pertambahan pengalaman akan meningkatkan pelanggaran.
perhatian Dan
auditor
dalam
menemukan
pengalaman-pengalaman
yang
pelanggaran-
didapat
auditor,
memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki auditor melalui proses-proses yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga potensi terjadinya kekeliruan di masa mendatang akan semakin berkurang. Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih. Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam tugasnya (Christ, dalam Yudhi Herliansyah, 2006:2). Auditor dalam melaksanakan tugasnya, memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat mempunyai kepentimgam yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan dengan pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan pemakai laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai laporan keuangan lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus bersikap
3
independen terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan, maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri (Sri Trisnaningsih, 2007:20). Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh auditor. Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Dalam menjaga mutu pekerjaan profesionalnya, Akuntan Publik harus berpedoman pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Seorang akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dalam menjalankan tugasnya, auditor sering dihadapkan oleh potensi konflik peran (role conflict) sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Role conflict adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika, dan kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Efek potensial dari konflik peran maupun ketidakjelasan peran sangatlah rawan, baik bagi individual maupun organisasi dalam pengertian konsekuensi emosional, seperti tekanan tinggi
4
yang berhubungan dengan pekerjaan, kepuasan kerja, dan kinerja yang lebih rendah (Zaenal Fanani et al., 2007:141). Tsai dan Shis (2005) dalam Zainal Fanani et al., (2007:3) menyatakan bahwa konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian antara pengharapan yang disampaikan pada individual didalam organisasi dengan orang lain didalam dan diluar organisasi. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi mengacu kepada komitmen karyawan terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen organisasi menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belong) bagi karyawan terhadap organisasi Dengan kemajuan teknologi didunia usaha yang terus menerus juga, akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan berbantuan komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis komputer tidak jauh berbeda, yang membedakan dalam berbasis komputer dilakukan dengan sekali entry (Input) data atau transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat merubah financial report juga. Penggunaan internet oleh perusahaan sudah semakin memasyarakat. Menurut Kristianto (2008:56) bahwa ada beberapa fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan audior dalam rangka mengembangkan kompetensinya, yaitu: sebagai salah satu perlengkapan internet, e-mail dapat dimanfaatkan
5
untuk mengirim pesan tertentu kepada pihak lain, berbagai informasi, memecahkan masalah yang dihadapinya, atau sekedar bercakap-cakap. Menurut Noviari (2007:7) bahwa perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dapat menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Keberhasilan suatu teknologi tergantung pada si pengguna itu sendiri apabila dia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan teknologi
tersebut
maka
akan
mempermudah
pekerjaan
yang
dilakukannya, sedangkan jika si pengguna tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan maka teknologi tersebut justru akan mempersulitnya. Trisnaningsih (2007:9) menjelaskan bahwa, kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.
6
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor yang dilakukan Stuart dan Prawitt (2004) hasilnya menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung interaksi antara kompleksitas tugas dengan struktur audit yang digunakan dalam penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak terlalu kompleks, auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur audit dan tidak menggunakan
struktur
audit
menunjukan
kinerja
yang
sepadan.
Sebaliknya, pada tugas yang relatif kompleks, auditor dari perusahaan yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada di bawah perusahaan yang menggunakan struktur audit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Fanani (2007) mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor, hasilnya struktur
audit mempunyai pengaruh positif atau signifikan
terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan struktur audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor yang dilakukan Trisnaningsih (2007) hasilnya komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa seorang auditor yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dimana dia bekerja maka akan menimbulkan rasa memiliki terhadap perusahaan (sense of belonging) (Trisnaningsih, 2007).
7
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh konflik peran terhadap kinerja auditor yang dilakukan Fanani (2007) hasilnya konflik peran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa konflik peran yang merupakan gejala psikologis yang dialami oleh auditor yang timbul karena adanya dua rangkaian tuntutan yang bertentangan sehingga menyebabkam rasa tidak nyaman dalam bekerja secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bisa menurunkan kineja secara keseluruhan. Hasil
Penelitian
sebelumnya
mengenai
pengaruh
efektifitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor yang dilakukan Sari (2008) hasilnya efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi mempunyai pengaruh positi atau signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dengan kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi, maka semakin tinggi kinerja individual Penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini dimotivasi oleh beberapa alasan. Pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan Fanani (2007) yang meneliti tentang pengaruh struktur audit dan konflik peran terhadap kinerja auditor dimana struktur audit dan konflik peran memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Dalam penggunaannya struktur audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik,
8
sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. Sedangkan adanya konflik peran dapat menyebabkan auditor merasa tidak nyaman dalam bekerja secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bias menurunkan kineja secara keseluruhan. Sehinga pada penelitian ini penulis ingin meneliti struktur audit dan konflik peran berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan menambahkan dua variable yaitu komitmen organisasi dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi. Kedua berbagai penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang tidak konsisten Stuart dan Prawitt (2004) dalam penelitiannya menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor, berbeda dengan Fanani (2007) yang menunjukan bahwa struktur audit berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor”.
A. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
9
1. Apakah struktur audit memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor? 2. Apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor? 3. Apakah konflik peran memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor? 4. Apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor? 5. Apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara simultan memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?
B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah struktur audit memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi. 2. Untuk mengenalisis apakah komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi. 3. Untuk menganalisis apakah konflik peran memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi. 4. Untuk menganalisis apakah efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi.
10
5. Untuk menganalisis apakah struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor?
C. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Peneliti / Akademisi Bagi peneliti guna memperluas wawasan dan menambah referensi mengenai komitmen organisasi agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti di masa yang akan datang dan juga ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh yang terjadi antara struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor.. 2. Kantor Akuntan Publik (KAP) Bagi Kantor Akuntan Publik penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan, dalam hal ini KAP, mengenai struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran dan efektivitas penggunaan teknologi Informasi akuntasi terhadap kinerja auditor. 3. Auditor Bagi auditor penelitian ini dapat memberikan masukan pada auditor untuk menambah wawasan bagi diri mereka mengenai struktur
11
audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi terhadap kinerja auditor
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Struktur Audit Muslim A. Djalil (2002:34) menjelaskan bahwa struktur audit meliputi apa yang harus dilakukan, intruksi bagaimana pekerjaan harus diselesaikan, alat untuk melakukan koordinasi, alat untuk pengawasan dan pengendalian audit dan alat penilai kualitas kerja yang dilaksanakkan. Pemahaman terhadap struktur audit yang baik dapat meningkatkan kinerja auditor. Hal ini disebabkan karena teknik dan prosedur audit yang digunakan KAP akan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik. Bowrin (1998:41)
menjelaskan
bahwa
proses
audit
yang
terstruktur
dikarakteristikan dengan memperkenalkan perubahan dari pendekatan tradisional ke penggunaan kerangka konseptual yang lebih efisien dan efektif untuk menyusun program audit dalam setiap perikatan dengan klien.
Sedangkan
pendekatan
audit
yang
tidak
terstruktur
dikarakteristikan dengan kurangnya pendokumentasian dal hal kerangka kerja, panduan sistematis dalam proses audit. Salah satu fokus terhadap struktur audit adalah pengembangan dalam proedur, aturan, dan komunikasi dalam audit (Bowrin 1998:42). Penggunaan struktur audit merupakan salah satu strategi keputusan dalam hal
13
pengumpulan bukti, struktur audit yang semakin baik akan membantu auditor dalam pengumpulan bukti sehingga akan berpengaruh terhadap penilaian atas sebuah pendapat audit, sehingga bukti yang kompeten dan relevan dapat terpenuhi guna memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Peningkatan struktur audit pada KAP akan memberikan dampak baik secara eksternal maupun internal (Bowrin, 1998:52). Secara internal dapat meningkatkan kompleksitas lingkungan bisnis yang dihadapi KAP dan Klien, meningkatkan jumlah peraturan di mana KAP dan klien harus mematuhinya, meningkatkan persaingan di antara KAP, dan meningkatkan perhatian KAP terhadap ancaman litigasi. Secara eksternal KAP dapat meningkatkan kekuatan pasar dengan diversivikasi dan diferensiasi dalam pelayanannya dan turnover staf yang tinggi. Penggunaan struktur audit juga memiliki manfaat dan kerugian (Bowrin 1998:58). Manfaatnya antara lain, meningkatkan efektivitas dan efisiensi audit, mengurangi litigasi yang dihadapi KAP, memberikan pengaruf positif pada sumber daya manusia untuk KAP, memfasilitasi kualitas diferensiasi layanan. Jika penggunaa struktur audit ini tidak dijalankan secara maksimal maka dapat mengurangi efektivitas dan efisiensi audit, meningkatkan litigasi yang dihadapi KAP, memberikan pengaruh negatif bagi sumber daya manusia di KAP, dan dapat menurunkan auditor dalam penggunaan judgment.
14
2. Komitmen Organisasi Sopiah (2008:157) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilainilai
organisasi,
kepentingan
kemauan
organisasi
dan
untuk
mengusahakan
keinginan
yang
tercapainya kuat
untuk
mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Menurut Karsono (2008:157), Komitmen organisasi adalah komitmen pada organisasi secara global. Komitmen ini menggambarkan perasaan untuk tetap bersama organisasi yang diwarnai dengan kesetujuannya dengan tujuan, dan nilai yang dimiliki organisasi. Selanjutnya menurut Menurut Sardjito dan Muthaher (2008:41), komitmen organisasi adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen anggota organisasi menjadi hal penting bagi sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen menunjukkan hasrat karyawan sebuah perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi organisasi (Amilin dan Dewi, 2008:15). Berkaitan dengan komitmen organisasi Trisnaningsih (2007:10) mengatakan komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang
15
mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain. Karyawan yang komitmen terhadap organisasi akan menujukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komtmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi karyawan terhadap organisasinya. Menurut Setiawan dan Ghozalli (2006:193), konsep komitmen organisasional didasarkan pada premis bahwa individual membentuk suatu keterikatan (attachment) terhadap organisasi. Secara historis komitmen
organisasional
merupakan
perspektif
yang
bersifat
keperlilakuan dimana komitmen diartikan sebagai perilaku konsisten dengan aktivitan (consistent lines of activity). Berdasarkan definisi diatas, maka komitmen organisasi merupakan tingkat intensitas seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya serta tingkat keterlibatannya dalam organisasi terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi dan untuk mempertahankan kedudukannya sebagai anggota organisasi.
16
3. Konflik Peran Konflik peran atau role conflict adalah suatu konflik yang timbul dari mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika dan kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Konflik peran dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan bisa menurunkan motivasi kerja karena mempunyai dampak negatif terhadap perilaku individu, seperti timbulnya ketegangan kerja, banyaknya terjadi perpindahan, penurunan kepuasan kerja sehingga bisa menurunkan kinerja auditor secara keseluruhan (Zaenal Fanani et al., 2007:7). Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan pada seorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang ia jalankan dalam organisasi. Role conflict menciptakan harapan-harapan yang mungkin sulit untuk dipenuhi (Robbins dan Judge, 2009:674). Menurut Ramawati Hanny Yustrianthe (2008:130), role conflict terjadi ketika seorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan. Role conflict yang terjadi pada seseorang akan menyebabkan
17
timbulnya stress yang dapat merusak dan merugikan dalam pencapaian tujuan seseorang. Apabila stres terjadi secara terus-menerus dan berkepanjangan, maka akan menyebabkan timbulnya reduced personal accomplishment, pada akhirnya akan menyebabkan tingkat kepuasan kerja dan keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan atau institusi yang rendah. Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi menurut Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (2006:256) yaitu konflik peran pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran (itrarole-conflict), konflik antar peran (interrole conflict), adapun penegasannya adalah sebagai berikut 1. Konflik Peran Pribadi (Person-Role Conflict) Konflik peran pribadi terjadi ketika persyaratan peran melanggar peran dasar, sikap, dan kebutuhan individu yang memegang posisi 2. Konflik Intra Peran (Intrarole Conflict) Konflik antar peran terjadi ketika individu berbeda mendefinisikan peran menurut set harapan yang berbeda, sehingga tidak mungkin bagi seseorang yang memainkan peran dapat memenuhi semuanya. Hal ini mungkin akan terjadi ketika peran yang ada mempunyai set peran yang kompleks (banyak kaitan peran yang berbeda) 3. Konflik Antar Peran (Interrole conflict) Terjadi karena individu secara simultan melakukan banyak peran, beberapa dengan harrapan yangf saling bertentangan.
18
Mo Koo dan Sim (1997:207) menyatakan bahwa role conflict terjadi ketika peran yang bertentangan harus dilakukan oleh masingmasing anggota dalam sebuah organisasi. Dihadapkan dengan harapan yang terpisah satu sama lainnya, anggota yang mengalami role conflict dan tidak dapat membuat penilaian yang tepat tentang yang mana yang harus dipenuhi. Role conflict dan role ambiguity
adalah dua
ketegangan psikoloigis yang telah diteliti secara luas dan berhubungan dengan baik kesehatan mental maupun fisik. Kondisi role confict terjadi karena kadangkala klien juga meminta layanan lain yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dalam hal ini, dapat menimbulkan konflik antara tugas yang diemban oleh KAP dan permintaan yang disampaikan klien sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Penelitian pada auditor Korea menunjukan bahwa tekanan ekonomi membuat auditor tidak terlalu memperhatikan role conflict agardapat memperoleh klien dan kadangkadang mereka mengorbankan etika profesionalnya sehingga dalam bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi (Mo Koo dan Sim, 1997:215) Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa konflik peran atau role conflict
merupakan suatu situasi dimana
individu mengalami ketidaksesuaian antara perintah atau permintaan yang diberikan dengan komitmen dari satu peran. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang
19
diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Seseorang yang mengalami role conflict cenderung menimbulkan ketegangan kerja, ketidaknyamanan
dalam
bekerja,
menurunkan
motivasi
kerja,
penurunan kepuasan kerja, menyebabkan terjadinya perpindahan kerja, menimbulkan ketegangan psikologis, mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik, serta dapat menurunkan kinerja secara keseluruhan. Beberapa bentuk konflik yang dapat terjadi di organisasi yaitu konflik peran pribadi (person-role cionflict), konflik intra peran (itraroleconflict), konflik antar peran (interrole conflict)
4. Efektifitas Menurut Anthony (2004:14) mendefinisikan efektifitas sebagai berikut: “Efektivitas adalah hubungan antara output yang dihasilkan oleh pusat pertanggung jawaban dengan tujuan jangka pendek (objektifitas), semakin besar ouput yang dikontribusikan terhadap jangka pendek perusahaan,maka semakin efektif unit tersebut”. Menurut pendapat Mahmudi (2005:92) dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan dengan yang dikehendaki. Artinya, pencapaian hal yang dimaksud merupakan 20
pencapaian tujuan dilakukannya tindak-tindakan untuk mencapai hal tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.
5. Teknologi Informasi Teknologi informasi (TI) terdiri atas teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Computer adalah alat elektronik multiguna yang dapat menerima input data, mengolah data, menyimpan program, dan hasil pengolahan data (informasi), menyajikan informasi, yang kerjanya dikendalikan oleh program yang tersimpan penyimpanannya dan bekerja secara otomatis. Teknologi komunikasi atau teknologi telekomunikasi terdiri dari system dan peralatan elektromagnetis untuk berkomunikasi jarak jauh. Dengan adanya gabungan antara teknologi computer dan teknologi telekomunikasi maka orang dapat go online di Internet (Suyanto, 2005:11). Teknologi informasi merupakan salah satu alat manajer untuk mengatasi perubahan (Laudon dan Laudon, 2006:14). Definisi TI secara lengkap dinyatakan oleh Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan
21
Perkins (2002:1), yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk megirim informasi. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
6. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji, 2002:4) Menurut Jogiyanto (2003:225) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.” Menurut Wahyono (2004:17) sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut
22
“Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”. Bodnar,
George
H,
and S.
Hopwood William
(2005:1)
mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”. Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
7. Kinerja Auditor a. Definisi Kinerja Auditor Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana dikemukakan oleh Wibowo (2007:2) pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau pretasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
23
adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja
merupakan
istilah
yangberasal
dari
kata
job
performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah pencapaian atastujuan organisasi yang dapat berbentuk
output
kuantitatif maupun kualitatif,
kreatifitas,
fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi (Brahmasari dan Siregar, 2008:242). Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi (1998:11) dalam Trisaningsih (2007:8) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan
pemeriksaan (examination) secara
objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.
24
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas dan ketepatan waktu. Kinerja (prestasi kerja) dapat diukur melalui
pengukuran tertentu (standar) dimana kualitas adalah
berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu byang telah direncanakan. b. Tingkatan Kinerja Menurut Mangkunegara (2005:15) dalam trisaningsih (2007:8), kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Adapun penjelasan dari kinerja individu dan kinerja organisasi adalah sebagai berikut: 1) Kineja Individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan 2) Kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok
25
c. Sumber Penilaian Kinerja Penialaian
prestasi
kerja
dilakukan
dalam
rangka
memperoleh masukan yang tepat dan objektif untuk menunjang keberhasilan dalam mengambil keputusan berkenaan dengan karyawan bersangkutan. Beberapa prinsip dasar penilaian kinerja (Umbara, Hidayat, dan Suharli, 2008:29) sebagai berikut: 1) Penilaian prestasi kerja merupakan proses dinamis serta memerlukan bimbingan atau pengarahan yang aktif, analitis, dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan 2) Sistem penilaian prestasi kerja harus menjamin bahwa sasaran set5iap hasil kerja dan standar kerja setiap individu mengacu pada sasaran unit kerja, sedangkan sasaran setiap unit kerja harus menyatu atau terintegrasi secara langsung dengan sasaran perusahaan 3) Pimpinan dan karyawan harus mengetahui sasaran-sasaran dan standar dari unit yang bersangkutan agar dapat menjadi pedoman bagi mereka dalam melaksanakan tugas. 4) Memonitor secara periodik perkembangan-perkembangan yang telah dicapai dan membandingkannya dengan sasaran-sasaran dan hasil-hasil akhir taun. 5) Penilaian prestasi kerja harus diselenggarakan secara jujur, konsisten objektif, dan bersikap membantu, serta harus dilihat atau diletakan sebagai tanggung jawab langsung dari pimpinan.
26
6) Pimpinan harus secara teratur mendorong mereka yang mempunyai prestasi kerja baik dan sebaliknya, harus secara tegas memperbaiki mereka yang mempunyai prestasi kerja kurang baik. Berbagai pendeketan dilakukan untuk mengukur kinerja. Tujuan dari digunakannya pendekatan-pendekatan adalah suatu untuk mencapai suatu pandangan yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari sudut pandang yang berbeda dan sering kali atas sebuah dasar multi dimensional. Kegiatan pengukuran dalam proses manajemen adalah sangat penting. Pengukuran
kinerja adalah suatu proses
mengkuantifikasikan secara akurat dan valid tingkat efisiensi dan efektifitas
suatu
kegiatan
yang
telah
terealisasi
dan
membandingkannya dengan tingkat prestasi yang direncanakan. Untuk itu seorang atasan perlu mempunyai ukuran kinerja para karyawan supaya tidak timbul suatu masalah. Informasi tentang kinerja karyawan juga diperlukan pula bila suatu saat atasan ingin mengubah sistem yang ada. Kita sering terjebak untuk menilai seseorang berkinerja buruk, padahal sistem atau peralatan yang digunakan yang tidak memenuhi syarat. Seperti telah dijelaskan di muka bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan,
27
maka dala diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang yang dibebankan pada dirinya akan lebih cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi yang baik.
B. Penelitian Terdahulu Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
28
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No 1.
2.
Peneliti (Tahun) Ramadhan Syahril (2011)
Khan and Din (2010)
Judul Penelitian
Metodologi Penelitian Persamaan Perbedaan
Hasil Penelitian
Analisa Pengaruh Variabel gaya struktur Struktur audit, konflik peran dan Audit, Konflik kinerja auditor Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Di Jakarta
Metode pemilihan sampel
Variabel struktur audit
menggunakan purposive
memiliki pengaruh positif dan
sampling
signifikan terhadap kinerja
The Impact of Organizational Commitment on Employees Job Performance (A study of oil and Gas Sektor of Pakistan)
Obyek penelitian.
Bersambung pada halaman selanjutnya
Variabel Independen yaitu Organisational Commitment, variabel dependen employees job performance
29
auditor. Variabel konflik peran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
Komitmen memilki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja
No 3.
Peneliti (Tahun) Agustina Lidya (2008)
Judul Penelitian Pengaruh konflik peran, ketidakjelasan peran, dan kelebihan peran terhadap kepuasan kerja dan kinerja auditor
Metodologi Penelitian Persamaan Perbedaan Variabel independen konflik peran dan variabel dependen kinerja auditor
Hasil Penelitian
Sampel auditor junior di
Pada ketiga variabel bebas
KAP Jakarta
secara simultan berpengaruh
Alat analisis yang
signifikan terhadap kedua
digunakanadalah analisis
variabel terikat namun
jalur (path analysis).
berpengaruh negative secara
Dengan pengumpulan data
parsial
menggunakan Tanya jawab 4.
Maria M Ratna Sari (2008)
Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar
Bersambung pada halaman selanjutnya
Variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor
Metode pemilihan sampel
Variabel efektivitas
menggunakan purposive
penggunaan teknologi sistem
sampling
informasi akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
30
No 5.
6
Peneliti (Tahun) Fanani et al. (2007)
Trisnaning sih (2007)
Judul Penelitian Pengaruh struktur audit, konflik peran, dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja auditor
Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor
Metodologi Penelitian Persamaan Perbedaan Variabel Struktur Audit, konflik peran, kinerja auditor. Alat pengujian yang digunakan analisis regresi berganda.
Variabel independen gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan variabel dependen kinerja auditor, objek penelitian
31
Hasil Penelitian
Populasi yang digunakan
Struktur audit dan konflik
adalah akuntan public di
peran berpengaruh signifikan
jawa timur dengan
terhadap kinerja auditor,
penarikan sampel
sedangkan ketidakjelasan
proportionate stratified
peran tidak berpengaruh
random sampling
signifikan.
Metode penelitian
Terdapat pengaruh positif dan
menggunakan SEM
signifikan indepenensi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi
7
Stuart, Iris, and Doughlas F Prawitt (2004)
The Influence of Audit Structure on Auditors’ Performance In High and Low Complexity Task Setings.
Variabel struktur auditor dan kinerja auditor
Objek penelitian, Metode
Tidak terdapat pengaruh yang
penelitian
signifikan terhadap perusahaan dengan metodologi yang terstruktur dengan yang tidak terstruktur
Sumber: Diolah dari berbagai referensi 32
C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor
Variabel Independen
Variabel Dependen
Struktur Audit (X1 )
Komitmen Organsasi (X2) Kinerja Auditor (Y) Konflik Peran (X3) Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi (X4 )
Metode Analisis : Model Analisis Regresi Berganda
Model Regresi Linear Berganda (MRA) Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Katerbatasan dan Saran
33
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis 1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor Penggunaan struktur audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kinerja auditor. Staf audit yang memiliki pengetahuan tentang struktur audit yang baku cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berkaitan dengan dengan koordinsi arus kerja, wewenang yang dimiliki, komunikasi dan kemampuan beradaptasi. Penggunaan struktur audit memiliki keuntungan, yaitu: dapat mendorong efektifitas, dapat mendorong efisiensi, dapat mengurangi litigasi yang dihadapi KAP, mempunyai dampak positif terhadap konsekluensi sumber daya manusia, dan dapat memfasilitasi differensiasi
pelayanan
atau
kualitas
sehingga
diduga
dapat
meningkatkan kinerja auditor dalam (Zainal Fanani et al., 2007) H1: Struktur Audit Berpengaruh Terhadap Kinerja Auditor.
2. Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor Komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi (Mowday, et al. dalam Vandenberg, 1992). Komitmen organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu,
34
komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat meningkat. Meyer et al. (1989) menguji hubungan antara kinerja manajer tingkat atas dengan komitmen affective dan komitmen continuance pada perusahaan jasa makanan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen affective berkorelasi secara positif dengan kinerja, sedangkan komitmen continuance berkorelasi secara negatif dengan kinerja. Somers dan Birnbaum (1998) mengemukakan bahwa komitmen
organisasional
(affective
dan
continuance)
tidak
berpengaruh terhadap kinerja. Siders et al. (2001) menyatakan bahwa komitmen internal foci berhubungan dengan kinerja untuk reward secara organisasional, sedangkan komitmen eksternal foci berpengaruh terhadap kinerja relevan dengan reward oleh para konsumen. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang dengan komitmen serta independensi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan seseorang terhadap suatu hal, seperti: karir, keluarga, lingkungan pergaulan sosial dan sebagainya. Adanya suatu komitmen dapat
35
menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, dirumuskan hipotesis : H : Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja 2
auditor
3. Konflik peran terhadap kinerja auditor Khoo dan Sim, 1997 dalam Fanani et al, 2008 meneliti tentang konfik auditor dengan membahas latar belakang konflik peran auditor dan me-review secara empiris masalah lingkungan audit di Korea. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penyebab utama dari konflik auditor di Korea adalah inkonsistensi peranan struktural, konflik peran, dan jarak pengharapan. Hasil survei menunjukkan bahwa auditor di Korea mengalami konflik peran yang signifikan, sehingga dalam bekerja mereka cenderung berkompromi dengan motif ekonomi dan kurang memperhatikan etika profesional. Akibatnya, kinerja
tidak
menjadi perhatian utama. Fried, 1998 dalam Fanani et al, 2008 menguji pengaruh konflik peran dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja pegawai perusahaan 36
industrial Israel. Hasilnya pengujiannya menyatakan bahwa konflik peran berpengaruh pada level kinerja yang lebih rendah. Fisher, 2001 dalam Fanani et al, 2008 menyampaikan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor dan kepuasan kerja H3: Konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi dengan Kinerja Auditor. Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi memberikan pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Irwansyah (2003) dalam Jumaili (2005) menggunakan model TPC (Technology to Performance Chain) yang dikembangkan oleh Goodhue yang mencoba keberhasilan teknologi sistem informasi yang diimplementasikan
dalam
organisasi
atau
perusahaan
dengan
menggunakan evaluasi pemakai dari kecocokan tugas dan teknologi terhadap kinerja. Jika teknologi informasi tersedia cocok dengan tugas yang harus diselesaikan dan kemampuan individu pemakai, maka pemakai akan memanfaatkan teknologi sistem informasi dalam menjalankan tugas yang dibebankannya. Hal ini kan berpengaruh pada
37
pencapaian kinerja individual yang diharapkan, semakin baik teknologi yang diterapkan maka pencapaian kinerja individual akan semakin tinggi. H4: Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi sebagai variabel independen dan kinerja audit sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal. Penelitian ini dibatasi dengan auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta.
B. Metode Pemilihan Sampel Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Jakarta. Metode pemilihan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Simple random sampling merupakan salah satu metode penarikan sampel probabilitas yang dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai responden (Hamid dan Rodoni, 2010:19).
C. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
39
1. Penelitian Pustaka (Library Research) Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor yang bekerja di KAP. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP secara langsung maupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai responden.
D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
40
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan kemencengan distribusi (Ghozali, 2011:19). 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaanpertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali, 2011). b. Uji Reliabilitas Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha untuk membuktikan reliabilitas.
41
3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama
dengan
nol.
Deteksi
ada
atau
tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinearitas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Imam Ghozali, 2011:105). b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksai apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisi grafik dan analisis data. Dalam Uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji
42
statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamaan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:160).
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Persamaan regresi ganda dirumuskan: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: Y
= Kinerja Audit
a
= Konstanta
43
b
= Koefisien Regresi
X1
= Struktur Audit
X2
= Komitmen Organisasi
X3
= Konflik Peran
X4
= Efektifitas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi
e
= Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai
yang mendekati
satu
berarti
variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97). b. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). .
44
c. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas
atau
independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). . E. Operasional Variabel Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Struktur Audit (X1) Struktur Audit merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi, prosedur dan alat-alat yang digunakan, yang dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan sehingga dapat mempengaruhi bukti penilaian dalam sebuah pendapat audit (Hyatt dan Prawitt, 2001). Struktur audit dapat membantu auditor senior dalam memberikan perintah kepada staf auditnya mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan (Fanani et al, 2007). Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang diadopsi dari Yunilma (2000). Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale) , 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: nilai (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, dan (1) sangat tidak setuju.
45
2. Komitmen Organisasi (X2) Komitmen organisasi adalah komitmen yang menunjukan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi (Sardjito dan Muthaher, 2007). Komitmen anggota organisasi
menjadi
hal
penting bagi
sebuah organisasi
dalam
menciptakan kelangsungan hidup sebuah organisasi apapun bentuk organisasinya.
Komitmen menunjukkan hasrat
karyawan
sebuah
perusahaan untuk tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi organisasi (Amilin dan Dewi, 2008). Variabel komitmen organisasi dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang diadopsi dari Mowday et al. (1979). Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju. 3. Konflik Peran (X3) Konflik peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bisa menurunkan kinerja secara keseluruhan (Tsai dan Shis, 2005 dalam Fanani et al, 2008). Konflik peran bisa terjadi ketika seseorang berada pada situasi tekanan untuk melakukan tugas yang berbeda dan tidak konsisten dalam waktu yang bersamaan. Variabel konflik peran dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari
46
Rizzo et al (1970) yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan menggunakan teknik pengukuran skala interval (interval scale). Adapun ukuran untuk menilai jawaban responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju. 4. Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Teknologi informasi merupakan sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, basis data, sumber daya manusia dan fasilitasfasilitas untuk memproses informasi pada suatu organisasi, yang mampu meningkatkann akurasi dan kecepatan dalam pemrosesan informasi serta mengarahkan perusahaan uuntuk meraih keunggalan bersaing (Amir, 1996 dalam Sudarsono 2004). Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan (Jogiyanto, 2003). Variabel teknologi sistem informasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Maria (2008) yang terdiri dari 9 pertanyaan dengan menggunakan teknik pengukuran skala interval (interval scale). Adapun ukuran untuk menilai jawaban responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju. 5. Kinerja Auditor (Y) Kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk
47
menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau sebaliknya (Kalbers dan Fogarty, 1995 dalam Fanani et al, 2008). Variabel
kinerja
auditor
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan instrumen yang diadopsi dari Kalbers dan Fogarty (1995) yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan menggunakan teknik pengukuran skala interval (interval scale). Adapun ukuran untuk menilai jawaban responden, yaitu: 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= netral, 4= setuju, 5= sangat setuju.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
Skala Indikator
Struktur Audit (X1) (Yunilma, 2000 )
1. 2.
3.
4.
5.
Seberapa rinci prosedur atau aturan pelaksanaan audit Seberapa rinci petunjuk atau intruksi mengenai apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas audit. Dalam melaksanakan tugas audit, seberapa sering anda harus mengikuti koordinasi kerja yang telah ditetapkan Dalam melaksanakan tugas audit, seberapa sering anda harus mengikuti keputusan yang telah ditetapkan kantor akuntan publik tempat anda bekerja. Dalam melaksanakan tugas audit, seberapa sering menggunakan sekumpulan alatalat (media transformasi seperti komputer) dan kebijakan audit yang komprehensif dan
No. Butir Pertanyaan 1
Pengukura n Interval
2
3
4
5
48
terintegrasi. Komitmen Organisasi (X2) (Mowday et al., 1979)
1. Membantu kesuksesan organisasi 2. Kebanggaan terhadap organisasi 3. Kesediaan menerima semua tipe tugas 4. Merasa nilai yang ingin dicapai serup dengan nilai-nilai organisasi 5. Merasa bangga menjadi bagian dari organisasi 6. Merasa organisasi menjadi inspirasi untuk melaksanakan tugas dengan baik 7. Merasa senang bergabung dalam organisasi 8. Merasa bahwa organisasi ini merupakan organisasi terbaik 9. Memperhatikan nasib organisasi Konflik 1. Saya bekerja dengan dua Peran kelompok atau lebih yang cara (X3) melakukan pekerjaannya tidak (Fiedle Rizzo sama. et al, 1970) 2. Saya pernah melanggar peraturan atau kebijakan untuk menyelesaikan suatu penugasan. 3. Saya menerima beberapa permintaan untuk melakukan suatu pekerjaan yang saling bertentangan satu sama lain. 4. Saya melakukan hal-hal yang tidak dapat diterima oleh seseorang ataupun oleh orang lain. 5. Saya melaksanakan hal-hal yang tidak harus dilakukan seperti biasanya 6. Saya menerima penugasan didukung material dan sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakannya. 7. Saya menerima penugasan didukung dengan tenagakerja (sumber daya manusia) yang tidak cukup untuk melakukannya.
6 7
Interval
8 9 10 11 12 13 Interval 14
15
16
17
18
19
20
49
Efektifitas Teknologi Sistem Informasi (X4) (Sari, 2008)
Kinerja Auditor (Y) (Kalbers dan Fogarty,1995 )
1. Belajar mengoperasikan teknologi informasi mudah bagi anda
21 Interval
2. Anda menemukan kemudahan untuk melakukan apa yang ingin anda lakukan melalui teknologi sistem informasi 3. Dengan teknologi sistem informasi akuntansi membuat keputusan anda menjadi efektif 4. Teknologi sistem informasi akuntansi memudahkan anda dalam memberikan penilaian 5. Adalah mudah bagi anda untuk menjadi mahir bila menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi 6. Dengan menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi, saya harus berusaha dengan pintar (smart business) dan bukan bekerja dengan kekuatan 7. Pengetahuan bahasa asing yang kurang memadai menjadi kendala anda dalam menggunakan teknologi sistem informasi 8. Kemudahan dalam penggunaan teknologi sistem informasi 9. Saya dapat menggunakan teknologi sistem informasi dengan baik 1. Saya mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam suatu priode waktu tertentu dibandingkan dengan rekan saya yang lain. 2. Saya selalu memberikan usulan konstruktif kepada supervisor mengenai bagaimana seharusnya pekerjaan audit dilakukan 3. Hasil pekerjaan saya selalu dinilai sangat bagus 4. Saya menemukan cara untuk
22
23 24
25
26
27
28 29
30
Interval
31
32 33 50
meningkatkan prosedur audit 5. Saya menilai kinerja saya paling tinggi dibandingkan dengan auditor yang lain yang setingkat dengan saya 6. Hasil pekerjaan saya menyebabkan saya dihargai oleh teman-teman saya 7. Mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan klien merupakan bagian penting dari pekerjaan saya.
34
35
36
51
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, manajer, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing. Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
penyebaran
kuesioner
penelitian secara langsung dengan cara mendatangi responden, serta secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta, serta terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 15 Desember 2012 hingga 27 Januari 2013. Peneliti mengambil sampel sebanyak 11 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 94 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 84 buah kuesioner atau 89,4%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 10 buah atau 10,6%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 79 buah atau 84%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh responden 52
sebanyak 5 buah atau 5,3%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No. Keterangan 1. Jumlah kuesioner yang disebar 2. Jumlah kuesioner yang kembali 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 5. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah Sumber: Data primer yang diolah
Jumlah 94 84 10 79 5
Persentase 100% 89,4% 10,6% 84% 5,3%
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian Kuesioner No. Nama Kantor Akuntan Publik dikirim 1 Basyiruddin & Wildan 10 2 Ishak, Soleh, Soewondo & Rekan 15 3 Darmawan, Hendang & Yogi 4 4 Riza Adit Syahril & Rekan 15 5 Herman Dody Tanumihardja & Rekan 10 6 Hertanto, Sidik & Rekan 5 7 Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan 5 8 Bismar, Muntalib & Yunus 10 9 Eddy Kaslim 5 10 Abdul Ghonie Abubakar 10 11 Amir Hadyi 5 94 Total
Kuesioner dikembalikan 6 14 4 11 9 5 5 10 5 5 5 79
Sumber: Data primer yang diolah
53
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di DKI Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), baik yang mempunyai Nomor Register Ak maupun tidak, serta pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditing dan telah memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir, pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Absolut Persentase Pria 44 55,7% Wanita 29 36,7% Tidak Mengisi 6 7,6 Total 79 100% Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sekitar 44 orang atau 55,7% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebanyak 29 orang atau 36,7% responden berjenis kelamin perempuan, serta sebanyak 6 orang atau 7,6% tidak mengisi.
54
b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada tabel berkut ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir Posisi Terakhir Frekuensi Absolut Persentase Auditor Junior 41 51,9% Auditor Senior 26 32,9% Supervisor 4 5,1% Manajer 0 0% Partner 0 0% Tidak Mengisi 8 10,1% Total 79 100% Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 41 orang atau sebesar 51,9% menduduki posisi sebagai auditor junior, 26 orang atau 32,9% sebagai auditor senior, 4 orang atau 5,1% sebagai supervisor, sedangkan sisanya sebanyak 8 orang atau 10,1% tidak mengisi. c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir. Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi Persentase Terakhir Absolut D3 4 5,1% S1 63 79,7% S2 5 6,3% S3 0 0% Tidak Mengisi 7 8,9% Total 79 100% Sumber: Data primer yang diolah 55
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 63 responden atau 79,7%. Sebanyak 4 orang atau 5,1% berpendidikan terakhir Diploma Tiga (D3) dan sebanyak 5 orang atau 6,3% berpendidikan terakhir Strata Dua (S2). Hal ini menggambarkan bahwa pendidikan strata 1 (satu) atau S1 menjadi jenjang pendidikan yang umumnya ditempuh untuk memasuki dunia kerja sebagai auditor. Pendidikan S1 bisa dikatakan sebagai standar pendidikan yang cukup kompeten bagi seorang auditor untuk menjadi pekerja profesional mengingat penguasaan aspek teoritis dan praktis yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. d. Deskripsi responden berdasarkan usia Tabel 4.6 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Frekuensi Usia Auditor Persentase Absolut Kurang Dari 25 Tahun 25 31,6% 25-30 Tahun 29 36,7% Lebih Dari 30 Tahun 12 15,2% Tidak Mengisi 13 16,5% Total 79 100% Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sekitar 29 orang atau 36,7% responden didominasi oleh auditor yang berumur 25-30 tahun, sebanyak 25 orang atau 31,6% responden berumur kurang dari 25
56
tahun, sebanyak 12 orang atau 15,2% berumur lebih dari 30 tahun, dan sisanya sebanyak 13 orang atau 16,5% tidak mengisi. e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja Berikut ini adalah hasil uji responden berdasarkan pengalaman kerja: Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja Frekuensi Absolut Persentase Kurang Dari 1 Tahun 17 21,5% 1-3 Tahun 35 44,3% Lebih Dari 3 Tahun 18 22,8% Tidak Mengisi 9 11,4% Total 79 100% Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 35 orang atau sekitar 44,3% memiliki pengalaman bekerja selama 1-3 tahun, sebanyak 18 orang atau sekitar 22,8% responden memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun, sebanyak 17 orang atau sekitar 21,5% responden memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun, dan sisanya sebanyak 9 orang atau sekitar 11,4% responden tidak mengisi.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, efektivitas penggunaan teknologi informasi, dan kinerja auditor akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8.
57
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif
N
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
TSA
79
15
25
20.63
2.553
TKO
79
27
45
35.77
3.902
TKP
79
10
31
19.56
4.945
TETI
79
26
45
36.89
3.968
TKA
79
20
35
25.19
3.215
Valid N (listwise)
79
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel struktur audit (TSA) jawaban minimum responden sebesar 15 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban 20,63 dan standar deviasi sebesar 2.553. Selanjutnya pada variabel komitmen organisasi (TKO) jawaban minimum responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban 35,77 dan standar deviasi sebesar 3,902. Sedangkan untuk variabel konflik peran (TKP) jawaban minimum responden sebesar 10 dan maksimum sebesar 31, dengan rata-rata total jawaban 19,56 dan standar deviasi sebesar 4,945. Variabel efektivitas penggunaan teknologi informasi (TETI) memiliki jawaban minimum sebesar 26 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban 36,89 dan standar deviasi sebesar 3,986. Kemudian, pada variabel kinerja auditor (TKA) jawaban minimum responden sebesar 20 dan maksimum sebesar 35, dengan ratarata total jawaban 25,19 dan standar deviasi sebesar 3,215. 58
Nilai standar deviasi untuk tiap variabel lebih kecil dari nilai mean mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut.
2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid (Imam Ghozali, 2011:52). Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu struktur audit (SA), komitmen organisasi (KO), konflik peran (KP), efektivitas penggunaan teknologi informasi (ETI), dan kinerja auditor (KA). 1) Uji Validitas Struktur Audit Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Struktur Audit Nomor Butir Pertanyaan 1 (SA1) 2 (SA2) 3 (SA3) 4 (SA4) 5 (SA5)
Pearson Corelation 0,789** 0,785** 0,799** 0,615** 0,484**
Sig (2-Tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah
59
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas variabel struktur audit memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai kriteria valid. 2) Uji Validitas Komitmen Organisasi Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi Nomor Butir Pertanyaan 6 (KO1) 7 (KO2) 8 (KO3) 9 (KO4) 10 (KO5) 11 (KO6) 12 (KO7)
Pearson Corelation 0,432** 0,666** 0,680** 0,678** 0,737** 0,641** 0,668**
Sig (2-Tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
13 (KO8)
0,683**
0,000
Valid
14 (KO9)
0,776**
0,000
Valid
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji validitas variabel komitmen organisasi memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai kriteria valid. 3) Uji Validitas Konflik Peran Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Konflik Peran Nomor Butir Pertanyaan 15 (KP1) 16 (KP2) 17 (KP3) 18 (KP4)
Pearson Corelation 0,401** 0,825** 0,759** 0,796**
Sig (2-Tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid 60
Tabel 4.11 (Lanjutan) Nomor Pearson Butir Pertanyaan Corelation 19 (KP5) 0,751** 20 (KP6) 0,600** Sumber: Data primer yang diolah Tabel
4.11
menunjukkan
bahwa
Sig (2-Tailed) 0,000 0,000
variabel
Keterangan
konflik
Valid Valid
peran
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. 4) Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Nomor Pearson Sig Keterangan Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed) 21 (ETI1) 0,812** 0,000 Valid 22 (ETI2) 0,771** 0,000 Valid 23 (ETI3) 0,728** 0,000 Valid 24 (ETI4) 0,744** 0,000 Valid 25 (ETI5) 0,806** 0,000 Valid 26 (ETI6) 0,683** 0,000 Valid 27 (ETI7) 0,000 Valid 0,506** 28 (ETI8)
0,675**
0,000
Valid
29 (ETI9)
0,674**
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.12 menunjukkan hasil uji validitas variabel efektivitas penggunaan teknologi informasi memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai kriteria valid.
61
5) Uji Validitas Kinerja Auditor Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kinerja Auditor Nomor Pearson Butir Pertanyaan Corelation 30 (KA1) 0,744** 31 (KA2) 0,710** 32 (KA3) 0,727** 33 (KA4) 0,470** 34 (KA5) 0,629** 35 (KA6) 0,638** 36 (KA7) 0,528** Sumber: Data primer yang diolah
Sig (2-Tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji validitas variabel kinerja auditor memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel ini mempunyai kriteria valid. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,60 (Imam Ghozali, 2011:47). Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Variabel Alpha Struktur Audit 0,738 Komitmen Organisasi 0,841 Konflik Peran 0,812 Efektivitas Penggunaan 0,881 Teknologi Informasi Kinerja Audit 0,755 Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel 62
Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel struktur audit sebesar 0,738, komitmen organisasi sebesar 0,841, konflik peran sebesar 0,812, efektivitas penggunaan teknologi informasi sebesar 0,881, dan kinerja auditor sebesar 0,755. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Untuk mendeteksi adanya problem multiko, dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients Model 1
B (Constan t)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Toleranc e
VIF
-4.015
3.099
-1.295
.199
TSA
.147
.102
.117 1.446
.152
.851
1.176
TKO
.393
.068
.477 5.756
.000
.806
1.241
63
TKP
.191
.054
.294 3.530
.001
.798
1.253
TETI
.227
.066
.281 3.427
.001
.825
1.212
a. Dependent Variable: TKA Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat bahwa nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) di sekitar angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk struktur audit 0,851, komitmen organisasi 0,806, konflik peran 0,798, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi 0,825. Selain itu nilai VIF untuk struktur audit 1,176, komitmen organisasi 1,241, konflik peran 1,253, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi 1,212. Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas untuk variabel pada penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan 64
tidak terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05. Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TSA TKO TKP TETI TKA N
79
79
79
79
79
Normal Parametersa,,b
Mean
20.63 35.77 19.56 36.89 25.19
Std. Deviation
2.553 3.902 4.945 3.968 3.215
Most Extreme Differences
Absolute
.098
.118
.108
.133
.125
Positive
.092
.090
.085
.133
.125
Negative
-.098 -.118 -.108 -.107 -.071
Kolmogorov-Smirnov Z
.874 1.051
.964 1.179 1.114
Asymp. Sig. (2-tailed)
.430
.311
.220
.124
.167
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa hasil uji normalitas untuk semua variabel memiliki nilai signifikansi di atas 0,05, yaitu struktur audit sebesar 0,430, komitmen organisasi sebesar 0,220, konflik peran sebesar 0,311, efektivitas penggunaan teknologi informasi sebesar 0,124, dan kinerja auditor sebesar 0,167. Ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
65
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan uji statistik Glejser.
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
Std. Error
B
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
(Constan t)
1.899
1.689
1.124
.265
TSA
-.106
.055
-.235 -1.923
.058
TKO
.041
.037
.137
1.094
.277
TKP
.022
.029
.096
.759
.451
TETI
.003
.036
.009
.070
.944
a. Dependent Variable: abs_res Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas memiliki nilai signifikan di atas 0,05 untuk setiap variabel independen. Nilai signifikan untuk variabel struktur audit 0,058, komitmen organisasi 0,277, konflik peran 0,451, dan efektivitas penggunaan teknologi
informasi
0,944.
Hal
ini
berarti
tidak
terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor berdasarkan 66
variabel yang mempengaruhinya, yaitu struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi. 4. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4 Model Summary Model 1
R
R Square a
.769
Adjusted R Square
.591
Std. Error of the Estimate
.569
2.112
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.18 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi (R 2) dengan nilai adjusted R2 sebesar 0,569 atau 56,9%. Hal ini menandakan bahwa variabel struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas penggunaan teknologi informasi hanya bisa menjelaskan 56,9% variabel kinerja auditor. Sedangkan sisanya, yaitu 43,1% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model seperti ketidak jelasan peran dan kelebihan peran (Fanani, 2007),. b. Hasil Uji Statistik F Berikut ini disajikan hasil uji statistik F terhadap variabel Y, X 1, X2, X3 dan X4.
67
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4 ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
Regressio n
476.205
Residual
329.947
74
Total
806.152
78
F
Sig. .000a
4 119.051 26.701 4.459
a. Predictors: (Constant), TETI, TSA, TKO, TKP b. Dependent Variable: TKA Tabel 4.19 memperlihatkan nilai signifikansi hasil uji F sebesar 0,000, hal ini berarti seluruh variabel independen, yaitu struktur audit, komitmen organisasi, konflik peran, dan efektivitas pengunaan teknologi informasi secara simultan memiliki perngaruh terhadap kinerja auditor. Dengan terciptanya struktur audit yang terperinci dan jelas, komitmen organisasi yang tinggi, konflik peran yang rendah, dan efektivitas
penggunaan
teknologi
informasi
yang
baik
akan
meningkatkan kinerja auditor. c. Hasil Uji Statistik t Berikut ini disajikan hasil uji statistik t terhadap variabel Y, X 1, X2, X3 dan X4.
68
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constan t)
Std. Error
-4.015
3.099
TSA
.147
.102
TKO
.393
TKP TETI
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-1.295
.199
.117
1.446
.152
.068
.477
5.756
.000
.191
.054
.294
3.530
.001
.227
.066
.281
3.427
.001
a. Dependent Variable: TKA Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.20 menunjukkan hasil bahwa variabel konflik peran memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,152. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa struktur audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung interaksi antara kompleksitas tugas dengan struktur audit yang digunakan dalam penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak terlalu kompleks, auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur audit dan tidak menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relative kompleks, auditor dari perusahaan yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada dibawah perusahaan yang menggunakan struktur audit. Penelitian ini 69
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Stuart (2004) yang menyatakan bahwa struktur audit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor. Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel komitmen organisasi sebesar 0,000 yang berarti komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Komitmen organisasi merupakan salah satu elemen yang penting dalam diri seorang auditor. Dimana perasaan memilki (sense of belonging) untuk turut serta berpartisipasi dalam kemajuan organisasi dapat diwujudkan dengan menjaga sikap dari hal-hal yang dapat menurunkan kepercayaan, atau menimbulkan pencitraan buruk dari publik. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja auditor. Selain itu, konflik peran memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 yang menunjukkan bahwa konflik peran memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Dalam menjalankan tugasnya seorang auditor rentan menghadapi tekanan dalam menjalankan pekerjaannya dimana efek potensial yang timbul adalah konflik peran dalam diri auditor itu sendiri. Dimana nantinya akan menurunkan kinerja auditor itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H3 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
70
Fanani et.,al (2008) yang menyatakan bahwa konflik peran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor. Tabel 4.20 juga memperlihatkan nilai variabel efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi sebesar 0,001 yang berarti efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Dengan kemudahan teknologi sistem informasi akuntansi dapat memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas dan mempercepat kerja auditor sehingga dapat menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan meningkat. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Maria M Ratna Sari (2008), yang menyatakan bahwa efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja auditor. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa H1, H2, H3 dan H4 diterima. Berdasarkan table 4.20 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= -4.015 +0,147 X1+0,393 X2+0,191 X3+0,227 X4
Dimana: Y = Kinerja Auditor X1 = Struktur Audit
71
X2 = Komitmen Organisasi X3 = Konflik Peran X4 = Efektivitas penggunaan teknologi system informasi akuntansi
72
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur audit, Komitmen Organisasi, Konflik peran dan efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap Kinerja auditor. Responden penelitian ini berjumlah 79 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan analisis regresi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur audit tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Stuart (2004) yang menyatakan bahwa struktur audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor. 2. Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Trisnaningsih. (2007) yang menyatakan bahwa keadilan prosedural memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. 3. Konflik peran memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanani et.al (2007), yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor.
73
4. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria M Ratna Sari (2008), yang menyatakan bahwa efektifitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor B. Implikasi Model teoritis yang diuji dan dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang struktur audit, konflik peran, komitmen organisasi, dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting bagi profesi akuntan publik. Akuntan publik mempunyai tugas dan tanggung jawab dari manajemen untuk melakukan pemeriksaan (audit) pada perusahaan yang dikelolanya. Di satu sisi, manajemen menginginkan agar kinerja perusahaannya terlihat bagus di mata pihak eksternal. Namun di sisi lain, pihak eksternal perusahaan menginginkan agar auditor melaporkan sejujurnya mengenai kondisi perusahaan. Dalam hal ini, adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Dimana efek potensial yang timbul adalah konflik peran dalam diri internal auditor itu sendiri maupun bagi organisasi dalam pengaruh yang luas seperti kinerja yang rendah. Konflik yang ada tidak boleh dibiarkan begitu saja harus ada penanganan
74
yang serius agar konflik peran yang terjadi dapat memberikan kontribusi yang diharapkan. Di sinilah tingkat profesionalisme seseorang auditor dibutuhkan agar mampu menghadapi konflik peran tersebut dan mengubahnya kepada hal-hal positif yang bersifat konstruktif bagi pribadi dan perusahaan seperti: meningkatnya produktivitas kerja, memanajemen kinerja yang lebih baik. Karena itu pengelolan konflik yang ditunjang dengan profesionalisme dalam perusahaan sangatlah penting guna meningkatkan kinerja karyawan. Dalam meningkatkan kinerjanya, auditor diharapkan menggunakan pendekatan struktur audit yang dapat membantu auditor dalam melaksanakan penugasan audit. Dengan demikian, seorang auditor harus memliki pemahaman yang baik mengenai struktur audit agar tujuan dari terstrukturnya audit benar-benar tercapai. Setiap kantor akuntan publik akan merasakan manfaat atas maksimalnya pemahaman dan penggunaan mengenai struktur audit, diantaranya: dapat mendorong efektifitas dan efisiensi, mengurangi litigasi yang dihadapi kantor akuntan publik, memberikan dampak positif terhadap konsekuensi sumber daya manusia Selain itu, meningkatnya kinerja seseorang auditor dapat dilihat dari komitmen/loyalitasnya seorang auditor terhadap perusahaaan/organisasi dimana ia bekerja. Komitmen organisasi perlu juga ditanamkan pada diri seseorang auditor, dimana perasaan memiliki (sense of belonging) untuk turut serta berpartisipasi dalam kemajuan organisasi bisa diwujudkan dengan salah satu cara sederhananya yakni menjaga sikap dari hal-hal yang bisa berakibat menurunnya kepercayaan, atau menimbulkan pencitraan yang buruk dari
75
publik. Ketika seorang auditor itu merasa ikut bertanggung jawab atas perkembangan organisasinya, maka penghayatan diri untuk tetap menjaga sikap penuh moral menjadikannya seolah memiliki pengendalian internal diri yang baik. Penelitian ini juga memberikan implikasi teoritis dan praktis bahwa sebuah permasalahan peran dalam sebuah pekerjaan bagi siapapun terlebih auditor adalah hal yang penting dan cukup krusial karena banyak permasalahan yang timbul awalnya terletak pada lemahnya pengendalian diri dalam situasi dan kondisi kerja, tuntutan untuk memenuhi berbagai macam kepentingan oleh pihak-pihak terkait namun harus tetap berpedoman pada aturan profesi yang berlaku dan norma sosial yang memang diakui secara informal menjadi semacam permasalahan tersendiri bagi auditor. Karena itu yang dibutuhkan adalah bagaimana kita
dapat mengelola
konflik,
mengembangkan profesionalisme dan menumbuhkan komitmen terhadap organisasi sehingga dapat menimbulkan situasi yang kondusif dalam kinerja organisasi. Efektivitas penggunaan atas teknologi sistem informasi akuntansi memberikan dampak yang positif bagi organisasi dan auditor dalam melakukan tugasnya. Auditor memperoleh manfaat yang besar dari penggunaan teknologi sitem informasi akuntansi, diantaranya adalah perolehan data yang jauh lebih cepat bahkan real time, pemerikasaan data yang juga lebih cepat, analisis yang mudah dan akurat karena integritas datanya yang terjamin dan mudah diakses dari workstation sehingga
76
mengurangi ketergantungan terhadap personel auditee. Dari manfaat yang diperoleh tersebut, auditor mampu meningkatkan kinerjanya C. Saran Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya: 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap kinerja auditor. 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung atau untuk memperoleh data yang lebih berkualitas. 3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, atau menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian ini, sehingga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum. 4. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar lebih memperhatikan waktu penelitian. Waktu penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk kantor. Sehingga tingkat pengembalian (respon rate) kuesoner dapat lebih tinggi, dan mendapat hasil yang lebih akurat 5. Untuk Organisasi/KAP, disarankan untuk bisa menanamkan rasa sense of belonging kepada auditor sehingga auditor memiliki rasa bahwa ia dibutuhkan dalam organisasi, diharapkan juga organisasi/KAP mampu mengelola konflik peran yang timbul perlunya penetapan standar profesionalisme yang diberikan kepada auditor dan juga diharapkan
77
organisasi/KAP melakukan pelatihan mengenai teknologi informasi yang ada hal ini penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan bagi auditor
yang
bekerja
di
organisasi/KAP
tersebut
agar
mampu
meningkatkan kualitas dan kinerjanya
78
DAFTAR PUSTAKA Amilin dan Rosita Dewi. “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Akuntan Publik Dengan Role Stress Sebagai Variabel Moderating”, Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol. 12 No. 1 Juni Hal 13-24, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Anthony R. Bowrin. “Review and Synthesis of Auditing Structure Litterature”, Journal of Accounting Litrature, Volume 17, 1998. Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. “Sistem Pengendalian Manajemen”. Salemba Empat, Jakarta, 2005 Bodnar, George H, and S.Hopwood William. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi Kedelapan. Jilid 1. PT. Indeks, Jakarta, 2005. Brahmasari, Ida Ayu dan Peniel Siregar. “Pengaruh Budaya Organisasi Kepemimpinan Situasional Dan Pola Komunikasi Terhadap disiplin Kerja Dan Kinerja Karyawan Pada PT Central Proteiraprima Tbk”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009. Hyatt, Troy A. Dan Douglas F. Prawit, “Does Congruence between Audit Structure and Auditor’s Locus of Control Affect Job Performance?”, The Accounting Review, Vol.76 No.2, pp.263-274, April 2001 Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010 Gibson, James L., John M. Ivanchevic, James H. Donnelly, Jr., Robert Konopaske. “Organizations, Behavior Structure Proses”, Twelfth Edition Mc Graw Hill, Singapore 2006. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta, 2011. Jogiyanto. “Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit andi, Yogyakarta 2003 Jumaili, Salman. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual” Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2005.
79
Karsono. “Pengaruh Komitmn Organisasi Terhada Kinerja dengan Motivasi dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemediasi”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 8, No. 2, Agustus 2008. Khan and Din. The Impact of Organizational Commitment on Employees Job Performance (A study of oil and Gas sector of Pakistan). Working Paper Series. International Islamic University, Islamabad. 2010. Diakses 4 Oktober 2010 dari http://www.SSRN.com Koesmono, H. Teman. “Pengaruh Kepemimpinan dan Tuntutan Tugas Terhadap Komitmen Organisasi dengan Variabel Moderasi Motivasi Perawat Rumah Sakit Swasta Surabaya”, Jurnal manajemen dan kewirausahaan Universitas Kristen Petra Surabaya Vol.9 No.1 Hal.30-40, 2007. Krismiaji. “Sistem Informasi Akuntansi”. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta, 2002. Kristianto, Djoko. “Revolusi Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan SIM dan manfaatnya Bagi Auditor”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi. Surakarta. 2008. Laudon, K. C, dan Jane P. Laudon. “Management Information System” Edition 9. Pearson Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 2006. Maharsi, Sri. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Hal:127-137 November 2000. Mahmudi. “Manajemen Kinerja Sektor Publik”. Unit Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta. 2005. Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, Cetakan Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung, 2005. Mo Koo, Chi and Ho Seog Sim. “On the Role Conflict of Auditors in Korea”, Accounting, auditing & Accountability Journal, Vol 12 No.2 pp. 206-219, MCB University Press, 1997. Muslim A. Djalil, “Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Struktur Audit dan Prinsip Organisasiolnal Terhadap Konflik dan Ambiguitas Peran”, Lembaga Penelitian Universitas Syah Kuala, 2002. 80
Noviari, Naniek. “Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Akuntansi.” Fakultas Ekonomi-Universitas Udayana. 2007 Rahmawaty dan Hanny Yustrianthe. “Pengaruh Flexible Work Arrangement Terhadap Role Conflict, Role Overload, Reduce Personal Accomplishment, Job Satisfaction dan Intention to Stay”, Jurnal Bisnis Akuntansi, Vol 10 no. 3 Desember Hal 127-138, 2008 Sardjito, Bambang dan Osmad Muthaher. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005. Sari, Maria M.Ratna. ”Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar”. Buletin Studi Ekonomi, Universitas Udayana, 2008. Setiawan, Ivan Aries dan Imam Ghazali. “Akuntansi Keperlilakuan dan kajian Empiris Akuntan”, Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang, 2006. Sopiah. “Perilaku Organisasi”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2008. Stuart, Irish dan Doughlas F.Prawitt, “The Influence of Audit Structure on Auditors Performance in High and Low Complexity Task Setting”, Journal of Behavior Research In Accounting, Volume 11, 2004. Suyanto M. “Pengantar Teknologi Informasi Dalam Audit Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi”. Majalah ilmiah Unikom. Bandung. 2006. Trisnaningsih, Sri. “Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, 2007. Wahyono, Teguh. “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi”. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakata, 2004. Wibowo. “Manajemen Kinerja”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. Yudhi Herliansyah dan Mefida Ilyas. “Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Audit Judgment”, Simposium Nasional Akuntansi X, Padang, 2006.
81
Zaenal Fanani, Rheny Afriana Hanif, dan Bambang Subroto. “Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Terhadap Kinerja Auditor”, The 1st Accounting Conference, Faculty of Economics Universitas Indonesia, Depok, 2007.
82