Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Perancangan dan Kecerdasan Logik-Matematik Terhadap Kompetensi Merancang Web Chandra Anugrah Putra* Abstract: This study aims to determine the effect of learning strategies based design project for the competence of designing web, to determine the effect of intelligence logicalmathematical against the competence of designing web. The results showed that: (1) there are significant strategic project-based learning approach to the design of web designing competence; (2) there is the influence of logical-mathematical intelligence to web designing competence; (3) students who have the intelligence logical-mathematical high and use learning strategies based design projects programming language is higher than the group of students who have the intelligence logical-mathematical high and use learning strategies based design project content management system (CMS); (4) students which have logicalmathematical intelligence is low and using project-based learning strategies programming language design is lower than the group of students who have logical-mathematical intelligence is low and using project-based learning strategies designing content management system (CMS). Kata kunci: Instructional Strategy, Logical-Mathematical Intelligence, Designing, Web. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhstrategi pembelajaran berbasis proyek perancangan terhadap kompetensi merancang web, untuk mengetahui pengaruh kecerdasan logik-matematik terhadap kompetensi merancang web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapatpengaruhpendekatanstrategi pembelajaran berbasis proyek perancangan terhadap kompetensi merancang web; (2) terdapat pengaruh kecerdasan logik-matematik terhadap kompetensi merancang web; (3) kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa kecerdasan logik-matematik tinggi dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS);(4) kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language lebih rendah dibandingkan kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS). Keywords: Strategi Pembelajaran, Perancangan, Kecerdasan Logik-Matematik, Web.
PENDAHULUAN Teknologi informasi yang terus berkembang menjadi sesuatu yang juga harus dipelajari oleh para mahasiswa baik di masyarakat, terlebih kalangan mahasiswa dalam bidang komputer
* .
atau informatika.Pada kenyataan yang terjadi dalam praktek pembelajaran yang diterapkan oleh para pembelajar maupun lembaga pendidikan adalah dengan memberikan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan pemrograman web yang praktis dan otomatis dibandingkan strategi
Chandra Anugrah Putra, Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya HP: 085345463334 Email:
[email protected]
90
3_chandra.indd 90
14/11/2016 17:57:41
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
pembelajaran berbasis proyek perancangandasar dari pemrograman web tersebut. Sebenarnya hal tersebut tidak menjadi suatu masalah jika mereka yang mempelajari pemrograman web adalah dari kalangan yang bukan keahliannya dalam bidang komputer, tetapi ini menjadi sesuatu yang tidak tepat dan tidak diharapkan jika berasal dari kalangan bidang komputer atau informatika. Padahal di dalam satuan acara perkuliahan (SAP) pada lembaga pendidikan tersebut sudah sangat jelas bahwa lulusan mata kuliah pemrograman web, diharapkan memiliki kompetensi untuk merancang dan menjadi seorang programer web yang handal. Seharusnya, mahasiswa diberikan pemahaman dasar dan penguasaan secara koding, inilah yang disebut dengan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan berbasis bahasa pemrograman (programming language). Apabila mahasiswa diberikan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan tersebut, maka kompetensi yang diharapkan akan dapat tercapai. Pada saat dosen mempertanyakan alasan mereka mempergunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan praktis dan otomatis tersebut, para mahasiswa menjawab bahwa mereka sudah terbiasa menerapkan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan tersebut pada matakuliah pemrograman web sebelumnya. Selanjutnya, ketika dosen meminta mahasiswa merubah desain kerangka web yang telah mereka rancang tadi, hampir secara keseluruhan tidak ada yang dapat merubah sedikitpun kerangka web yang sudah mereka rancang dengan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan praktis dan otomatis tersebut. Hal inilah yang menjadikan kualitas lulusan sangat rendah dalam kompetensi merancang web, kualitas lulusan akan sangat berkaitan dengan lapangan pekerjaan atau web developer yang akan menggunakan kompetensi lulusan tersebut, bagaimana pun jugaperusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan web (web developer), akan sangat membutuhkan keahlian programmer web untuk melayani berbagai macam permintaan pelanggan yang sangat beraneka ragam. Mahasiswa dimudahkan dalam perancangan web yang memanfaatkan tools atau editor yang mendukung format WYSIWYG (What You See Is What You Get), Gayo (1995:53) yang artinya apa yang ditampilkan adalah apa yang diperoleh. WYSIWYG memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan format
dari menu format (font, bold, italics, shade dan sebagainya) sekaligus untuk beberapa sel atau range yang tidak saling berhubungan langsung dengan melakukannya hanya satu kali perintah sesuai format yang diinginkan. Lever dan McDonald (2011:174) mengatakan fitur ini mengizinkan pengguna (user) untuk memperlihatkan tampilan awal sebuah dokumen dan melihat fungsi yang akan digunakan persis dengan apa yang akan dilihat sebelum itu ditampilkan atau dicetak. Rothwell dan Kazanas (2004:221) memberikan pengertian yang paling umum, strategi pembelajaran mungkin paling dipahami sebagai rencana keseluruhan yang mengatur konten pembelajaran (apa yang akan diajarkan?) dan proses (bagaimana itu akan diajarkan). Strategi pembelajaran menyajikan konten dari suatu pembelajaran, ini sependapat dengan Driscol dan Carliner (2005:301) yang mengatakan strategi pembelajaran adalah rencana untuk menyajikan konten kepada peserta didik dengan cara yang dapat mereka gunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi instruksional membahas cara desainer yang berencana untuk menyajikan konten itu sendiri serta cara bahwa mereka berencana untuk memperkuat dan memberikan latihan serta penilaian bagi para pelajar. Pada pembelajaran secara online, Dabbagh dan Ritland (2005:203) mengatakan strategi pembelajaran adalah instruksional atau sistem pembelajaran apa yang dilakukan untuk memfasilitasi belajar siswa.Segala komponen yang dapat memfasilitasi pembelajaran juga diungkapkan oleh Gagne, Wager, Golas, dan Keller (2005:226). Mereka mengatakan strategi pembelajaran adalah alat atau teknik yang tersedia untuk pendidik dan desainer instruksional untuk merancang dan memfasilitasi pembelajaran. Berbeda dengan pendapat - pendapat sebelumnya, Moore (2005:140) mengatakan strategi pembelajaran terdiri dari dua komponen: metodologi dan prosedur pelajaran. Strategi pembelajaran adalah rencana global untuk mengajar pelajaran tertentu. Metodologi bertindak sebagai motivator siswa dan menetapkan nada untuk pelajaran. Prosedur pelajaran adalah urutan langkah-langkah yang telah dirancang untuk siswa agar mengarah kepada akuisisi tujuan pembelajaran. Pada suatu pembelajaran, pembelajar harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta
91
3_chandra.indd 91
14/11/2016 17:57:41
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
didik sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif, ini sama dengan yang diungkapkan oleh Richmond, Wrench, dan Gorham (2009:8). Mereka mengatakan strategi pembelajaran adalah cara di mana guru merancang komunikasi mereka untuk mengajar suatu tujuan untuk siswa. Selain itu, Spector (2012:95) memberikan pendapat tentang strategi pembelajaran, ia mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah deskripsi dari pendekatan untuk kegiatan pembelajaran dan pembelajaran tertentu. Branch (2009:85) mengatakan bahwa strategi pembelajaran didefinisikan sebagai organisasi dan urutan kegiatan pembelajaran. kutipan tersebut di atas menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan pengorganisasian suatu urutan kegiatan pembelajaran. Branch juga menambahkan bahwa strategi pembelajaran harus berusaha untuk mengakomodasi motivasi siswa untuk belajar, tingkat siswa belajar, dan gaya belajar masing-masing siswa. Peneliti menemukan pendapat tentang tujuan diskusi dari suatu strategi pembelajaran yang cukup detail dari Rogers (2002:101). Ia mengatakan bahwa sebagai strategi pembelajaran, tujuan diskusi memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya yang lebih mampu; mengartikulasikan dan dapat lebih kritis, memahami informasi tentang topik yang sedang dipertimbangkan, menguraikan dan menantang ide-ide, dan mendengar serta menggabungkan berbagai perspektif, hingga memotivasi siswa melalui lingkungan belajar yang aktif. Strategi pembelajaran harus dapat memberikan tugas secara menyeluruh, ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Czaja dan Sharit (2013:49). Mereka mengatakan bahwa strategi pembelajaran dapat menekankan perlunya menyajikan tugas secara holistik, namun pelajar masih harus menyaring informasi dari tugas terkait apapun melalui sistem pemrosesan informasi yang terbatas. Jonassen (2013:38) memberikan pendapat tentang strategi pembelajaran, ia mengatakan bahwa strategi pembelajaran yang direncanakan biasanya didasarkan pada model situasi dan apa yang terjadi di dalam situasi itu. Strategi pembelajaran yang dirancang biasanya berdasarkan gambaran situasi atau kondisi yang terjadi pada saat itu. Contohnya seperti dalam pendidikan jarak jauh (e-learning),
strategi pembelajaran yang dirancang harus dapat sesuai dengan situasi dari pendidikan jarak jauh, bagaimana dalam pembelajaran tersebut siswa dapat memanfaatkan teknologi internet untuk berbagai macam kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran, seperti mencari bahan untuk tugas, materi, dan berkomunikasi dengan guru atau dosen dalam dunia digital. Berbeda dengan pendapat – pendapat yang telah diungkapkan sebelumnya, Thousand, Villa, dan Nevin (2007:101) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah mengajar / teknik yang dapat membantu untuk membuat peserta didik menjadi memahami dengan baik, membantu sebuah keterampilan menjadi otomatis, atau membantu sepotong pengetahuan menjadi mudah ditransfer dari satu orang ke orang lain. Strategi pembelajaran merupakan teknik atau cara mengajar yang dapat membantu peserta didik memahami pengetahuan dengan baik, membantu keterampilan terjadi secara terus – menerus (otomatis), dan membantu suatu pengetahuan yang telah diberikan menjadi mudah disampaikan dari satu siswa ke siswa lainnya. Selanjutnya Dick, Carey dan Carey (2009:171) memberikan pendapat tentang strategi pembelajaran, bahwa strategi instruksional menjelaskan komponen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan prosedur yang akan digunakan dalam penguasaan siswa terhadap hasil belajar. Strategi instruktional berisi komponen – kompenen umum dari suatu set bahan pembelajaran dan langkah – langkah pembelajaran yang digunakan, sehingga memungkinkan penguasaan yang baik dari siswa untuk mendapat hasil belajar yang tinggi pula. Pendapat yang sama dengan di atas juga diungkapkan oleh Yaumi (2013:207)yang mengatakan bahwa strategi pembelajaran menggambarkan komponen umum materi pembelajaran dan prosedur yang digunakan dalam mencapai hasil belajar. Strategi pembelajaran merupakan komponen umum dari materi yang diberikan kepada siswa dan prosedur pembelajaran sistematis yang digunakan untuk mencapai hasil belajar. NYC Department of Education(2013:15) memberikan penjelasan umum tentang pembelajaran berbasis proyek, mereka mengatakan pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik untuk mengejar pengetahuan konten mereka sendiri dan menunjukkan
92
3_chandra.indd 92
14/11/2016 17:57:42
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
pemahaman baru melalui berbagai gaya presentasi. http://schools.nyc.gov/documents/teachandlearn/ project_basedFinal.pdf Peserta didik dapat memanfaatkan pembelajaran berbasis proyek untuk dapat mengoptimalkan pengetahuan mereka masing – masing serta menunjukkan hal – hal baru melalui berbagai macam gaya presentasi. Blumenfeld, Soloway, Marx, Krajcik, Guzdial, dan Palincsar (2013:24) mengemukakan bahwa proyek memiliki potensi untuk meningkatkan pemahaman yang mendalam karena siswa perlu untuk memperoleh dan menerapkan informasi, konsep, dan prinsip-prinsip, dan mereka memiliki potensi untuk meningkatkan kompetensi dalam berpikir (belajar dan metakognisi) karena siswa perlu merumuskan rencana, melacak kemajuan, dan solusi evaluasi. http://mathforum.org/wikis/uploads/Blumenfeld. motivating.project.based.pdf Pendapat lain yang juga relevan dengan penjelasan di atas dikemukakan oleh Patton dan Robin (2014:54) yang mengatakan bahwa pembelajaran berbasis proyek mengacu pada siswa dalam merancang, merencanakan, dan melaksanakan proyek diperpanjang yang menghasilkan output untuk dipamerkan kepada publik seperti produk, publikasi, atau presentasi. Pendapat di atas sama dengan yang dikemukakan oleh Brookshear (2013:254)mengemukakan bahasa pemrograman sebagai berikut: ...programming language similar to our pseudocode have been developed that allow algorithms to be expressed in a form that is both palatable to human and easily convertible into machine language instrctions. Ia mengatakan bahwa bahasa pemrograman serupa dengan pseudocode yang telah dikembangkan dan memungkinkan algoritma diekspresikan di suatu format yang keduanya dapat diterapkan oleh manusia dan dengan mudah dapat dirubah ke dalam bentuk perintah atau instruksi bahasa mesin. Peneliti menemukan pendapat tentang fungsi dari bahasa pemrograman, oleh Sutedjo dan AN (2004:21) yang menjelaskan fungsi bahasa pemrograman sebagai berikut: Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan komputer, meskipun dapat juga digunakan sebagai
alat komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain. Bahasa pemrograman juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi antara pemrogram dengan sistem komputer, selain itu dapat digunakan sebagai komunikasi kepada pemrogram – pemrogram lainnya. Perbedaan juga telah peneliti temukan pada pernyataan Tim Referensi (2012:135) tentang pemrograman sebagai berikut: Pemrograman merupakan cara yang cepat, spesifik dan sesuai buat para siswa untuk memperoleh pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah. Tujuannya adalah bukan untuk melatih “programer programer kecil”, namun membawa para siswa untuk berhubungan dengan bagaimana programer berpikir. Mereka menambahkan, dengan mengingat tujuan ini, ciri – ciri sintaksis dan ciri – ciri khusus lainnya dan bahasa pemrograman kurang begitu penting dan hanya mesti dipelajari berdasarkan “kebutuhan untuk mengetahui (untuk keingintahuan saja)”. Peneliti menemukan kelemahan dan kelebihan dari perancangan web secara pemrograman dari pendapat McLeod dan Schell (2009:403) sebagai berikut: Kelemahan membuat halaman web dengan editor teks seperti notepad adalah keharusan untuk mempelajari perintah – perintah HTML dan proses pembuatan kode. Meskipun sederhana, pengodean di notepad memakan banyak waktu. Tetapi, ada dua keuntungan membuat kode HTML di notepad: kode yang dibuat efisien dan manajer dapat lebih memahami bagaimana halaman web bekerja. Brooks (2007:1-2) mengatakan sebuah dokumen HTML dasar membutuhkan minimal empat set elemen: ... html> ... head>
... title> ... body> Unsur-unsur ini menentukan bagian-bagian penting dari dokumen HTML, yaitu: dokumen itu sendiri, bagian judul, dan bagian tubuh. Masingmasing unsur didefinisikan oleh dua tag awal dan tag akhir. Tags selalu tertutup dalam kurung sudut: <...>. Tag akhir dimulai dengan garis miring (/). Pada penerapan teknik perancangan Programming Language ini, peneliti menggunakan aplikasi Notepad. Menurut Wilson, Miller, Palmer,
93
3_chandra.indd 93
14/11/2016 17:57:42
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
Rennick, dan Torbert (2011:131) pengertian notepad adalah sebagai berikut: Notepad is a basic plain-text editor that you can use to write code without the fuss and worry of text formatting; it doesn’t support any special document formatting or characters at all, which is what makes it great for writing code and Web documents. Penjelasan di atas mengatakan bahwa notepad adalah editor teks dasar yang dapat anda gunakan untuk menulis kode tanpa kesulitan apapun, dan tanpa khawatir apabila format teks tidak mendukung format khusus dari suatu dokumen atau karakter, yang terpenting adalah untuk menuliskan kode dan membuat dokumen Web. Mereka juga menambahkan bahwa notepad merupakan editor teks yang termasuk dalam sebagian besar pengguna Windows karena produk Microsoft tersebut dikemas dalam setiap sistem operasi Windows. Notepad biasanya digunakan untuk melihat dan mengedit teks file dengan ekstensi .txt, tetapi banyak orang, menggunakannya untuk membuat dasar file CSS dan HTML. Valacich dan Schneider (2012:240) mengemukakan Content Management System (CMS) sebagai berikut: A content management system allows users to publish, edit, version track, and retrieve digital information (content, such a document, images, audio files, videos, or anything that can be digitized). Content management system memungkinkan pengguna untuk dapat menerbitkan informasi, mengedit, melihat aktifitas sebelumnya, dan memperbaharui informasi digital (seperti konten, dokumen yang berbentuk gambar, suara, video, atau apapun yang dapat didigitalkan. Pengguna dalam hal ini dapat mengelola konten seperti dokumen yang berbentuk gambar, suara, video, atau apapun yang memungkinkan menjadi file digital. Tim E-Media Solusindo (2011:115) juga mempunyai pendapat yang relevan dengan penjelasan sebelumnya, mereka mengatakan CMS ini merupakan software yang diimplementasikan sebagai aplikasi web. Gunanya untuk membuat dan manajemen konten HTML. Mereka juga menambahkan CMS memiliki fitur pembuatan dan manajemen halaman web dan file – file web lainnya, seperti gambar dan file multimedia. Penggunaan dengan CMS, seorang webmaster akan lebih mudah mencipta konten, mengontrol, editing,
dan maintenancewebsite secara lebih mudah.CMS dapat mendukung file multimedia, serta dapat menjadikan seorang ahli web mudah dalam mencipta konten, mengontrol, editing, dan maintenancewebsite. Gunadi (2008:1) mengatakan bahwa CMS itu singkatan dari “Content Management System”. CMS ini juga didefinisikan sebagai aplikasi pengelola isi atau konten sebuah situs web. S’to (2008:2) mengatakan bahwa Content Management System (CMS) sebagai berikut: CMS mengandung kata Content (isi) dan Management yang artinya pengelolaan terhadap isi, seperti menambah, merubah dan menghapus serta management lainnya seperti pengaturan siapa yang boleh melakukan ini itu dan siapa yang tidak (hak users). Selain itu Smith (2006:74) memberikan pendapatnya tentang CMS yaitu, CMS is a system designed to streamline the management of content on a Web site by permitting the separation of content from presentation. Ia mengatakan bahwa CMS adalah suatu sistem yang didesain untuk mengefektifkan manajemen konten dari sebuah web dengan memungkinkan pemisahan konten dari hasil yang ditampilkan. Konten web yang sudah dirancang sebelumnya, dapat mereka kelola melalui fitur manajemen konten yang sudah tersedia sebelumnya, melalui fitur ini pengguna dapat mengelola tampilan web walaupun fitur tersebut terpisah dari hasil web yang sudah dirancang sebelumnya. Selanjutnya Ferguson (2007:53-54) mengemukakan pendapat yang sama dengan pendapat lain tentang CMS sebagai berikut: We can look at a CMS as a publishing tool that allows users to create, edit, delete, and present content in various forms including text, imagery, video, sound, and animation. Ia mengatakan bahwa kita dapat melihat CMS sebagai alat yang dapat mempublis sehingga memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, menghapus, dan menampilkan konten dalam berbagai bentuk seperti teks, gambar, video, suara, dan animasi. Kemudian pada teknik perancangan content management system (CMS) ini, mahasiswa akan mempelajari beberapa komponen tentang fasilitas dan fitur dari joomla seperti konten, framework (kerangka), template, dan lain sebagainya. Webb (2009:2) mengatakan kerangka tersebut adalah sistem
94
3_chandra.indd 94
14/11/2016 17:57:42
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
canggih dari perpustakaan kode yang melakukan tugas-tugas umum dan mengikat semuanya secara bersama-sama di joomla. Bahkan, CMSjoomla adalah salah satu dari beberapa aplikasi yang dibangun di atas kerangka pemikiran joomla. Penjelasan tersebut mengatakan bahwa pustaka kode yang tersimpan pada joomla melakukan tugas dan berfungsi secara bersama – sama, joomla merupakan sistem manajemen konten yang dirancang berdasarkan kerangka pemikiran sesuai dengan kebutuhan. Kemudian Silver (2007:128) mengatakan setelah anda menginstal joomla dan dirancang template yang bagus untuk itu, siapa saja dengan tingkat kemampuan administratif yang tepat dapat login ke panel administrasi dan menambahkan, mengedit, dan menghapus konten dan menu item. Pada saat kita menginstal joomla, maka akan terdapat banyak template yang menarik, dan sesuai dengan pengaturan tingkat administratif yang tepat dapat melakukan login ke panel untuk melakukan pengaturan atau menghapus menu item yang tersedia. Pada penerapan teknik perancangan Content Management System (CMS) ini, peneliti menggunakan aplikasi Joomla. Menurut Sarkar (2009:7) pengertian Joomla adalah sebagai berikut: Joomla is an award-winning CMS that will help you build web sites and other powerful online applications. Best of all, Joomla! is an open source solution that is freely available to everybody. Penjelasan di atas mengatakan bahwa joomla adalah pemenang penghargaan CMS yang akan membantu anda membangun situs web dan aplikasi online lainnya. Terbaik dari semua, joomla merupakan solusi open source yang tersedia secara bebas untuk semua orang. Kecerdasan logik-matematik yang dikemukakan oleh Jasmine (2012:19)yaitu orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data: mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan. Selain itu, Connel (2005:67) memberikan pendapat dalam kelebihan orang yang memiliki kecerdasan logik-matematik sebagai berikut: Logical-mathematical people love number. They can easily interpret data and analyze abstract patterns. They have a well developed ability to reason and are good at chess and computer programming. They think in terms of cause and effects.
Peneliti menemukan pendapat yang relevan dengan penjelasan di atas, Woolfolk (2009:171) yang mengemukakan komponen inti dari kecerdasan logik-matematik, yaitu sensitivitas dan kapasitas untuk melihat pola – pola logis atau numerik serta kemampuan untuk menangani rantai – rantai penalaran yang panjang. Kemudian Yaumi dan Ibrahim (2013:14-15) mengemukakan pendapat tentang kecerdasan logikmatematik sebagai berikut: Kecerdasan matematika disebut juga kecerdasan logis dan penalaran karena merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami prinsip – prinsip yang mendasari sistem kausal atau dapat memanipulasi bilangan, kuantitas, dan operasi. Mereka juga menambahkan, penguatan dan pengembangan yang terarah terhadap kecerdasan matematika dapat mengarahkan karir seseorang menjadi guru matematika atau IPA yang memiliki kemampuan yang baik, ilmuwan, insinyur, arsitek, programmer komputer, pekerja konstruksi, analis anggaran, akuntan, perajut, dan lain – lain. Kecerdasan ini merupakan dasar dalam memecahkan masalah dengan memahami kondisi hubungan kausal (sebab-akibat). Penelitian ini membuktikan apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan terhadap kompetensi merancang web,apakah terdapat pengaruh kecerdasan logikmatematik terhadap kompetensi merancang web,apakah terdapat perbedaan kompetensi merancang web antara kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language dengan kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS), apakah terdapat perbedaan kompetensi merancang webantara kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language dengan kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah dan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS).
95
3_chandra.indd 95
14/11/2016 17:57:42
terdapat pengaruh kecerdasan logikmatematik terhadap kompetensi merancang web,apakah terdapat perbedaan kompetensi merancang web antara kelompok mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi 2016 dan Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language dengan kelompok mahasiswa METODOLOGI yang memiliki kecerdasan logikPenelitian ini menggunakan metode quasi matematik tinggi dan menggunakan eksperimen dengan ANAVA 2 jalan desain treatment strategi pembelajaran berbasis proyek by level 2x2. Variabel penelitian terdiri dari: (1) perancangan content management system variabel(CMS), terikat yaitu kompetensi merancang web; apakah terdapat perbedaan (2) variabel bebas yaitu variabel perlakuan yaitu kompetensi merancang webantara strategikelompok pembelajaran berbasis proyek perancangan mahasiswa yang memiliki yang kecerdasan terdiri dari logik-matematik A1: programming language rendah dan (PL),A2: content management system (CMS); dan (3) menggunakan strategi pembelajaran kecerdasan logik-matematik. berbasis proyek perancangan programming Populasi penelitian ini adalah seluruh languagetarget dengan kelompok mahasiswa mahasiswaSTMIK Indonesia Banjarmasin yang memiliki kecerdasan sebanyak logikmatematik rendah ditetapkan dan menggunakan 160 orang. Sampel penelitian pada kelas strategi mata pembelajaran berbasis web proyek yang mengikuti kuliah pemrogaman yang perancangan content management system terdiri dua kelas melalui teknik simple random (CMS). sampling. Jumlah siswa dalam kelas eksperimen (A1=22) dan kelas kontrol (A2=23). Sehingga jumlah METODOLOGI keseluruhan sampel penelitian adalah 45 orang. Penelitian ini menggunakan Uji hipotesis dilakukan dengan analisismetode varians quasi eksperimen dengan 2 jalan (ANAVA) dua jalan (Kadir, 2015:ANAVA 346-357). Uji desain treatment by level 2x2. Variabel lanjut dilakukan dengan menggunakan uji scheffe. penelitian terdiri dari: (1) variabel terikat Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji yaitu kompetensi merancang web; (2) persyaratan analisis terdiri dari: (1) uji normalitas; variabel bebas yaitu variabel perlakuan (2) uji homogenitas (Kadir, 2015: 146-147, 160-162).
yaitu strategi pembelajaran berbasis perancangan yang terdiri dari A1: HASILproyek DAN PEMBAHASAN programming language (PL),A2: content Hasil management system (CMS); dan (3) kecerdasan logik-matematik. Perbedaan hasil belajar kompetensi Populasi ini adalah merancang web target antarapenelitian mahasiswa yang seluruh strategi mahasiswaSTMIK menggunakan pembelajaran Indonesia berbasis 160 orang. Sampel proyekBanjarmasin perancangansebanyak programming language (PL) pada kelasstrategi yang denganpenelitian mahasiswaditetapkan yang menggunakan mengikutiberbasis mata kuliah pemrogaman web pembelajaran proyek perancangan content management system (CMS).
Perolehan nilai rata-rata hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) ȲA1= 80,55 dan kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS) ȲA3= 74,09; H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan
varians (ANAVA) dua jalan (Kadir, 2015: 346-357). Uji lanjut dilakukan dengan menggunakan uji scheffe. Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis terdiri dari: (1) uji normalitas; (2) uji homogenitas (Kadir, 2015: 146-147, 160-162). HASIL DANstrategi PEMBAHASAN menggunakan pembelajaran berbasis Hasil proyek perancangan CMS. 1. Kompetensi Tabel Tabel 1. Kompetensi MerancangMerancang Web Kecerdasan LogikMatematik (B) n
Tinggi (B1)
Rendah (B2)
∑
Web
Strategi Pembelajaran BPP. (A)
∑
PL (A1)
CMS (A2)
10
9
19
Ỳ
87.00
74.22
79.13
SD
9.25
4.94
8.86
Modus
92
74
74
Median
91
74
78
Min
68
66
66
Max
96
80
96
n
12
14
26
Ỳ
75.17
74.00
74.88
SD
9.78
6.61
7.60
Modus
80
72
74
Median
78
74
75
Min
58
58
58
Max
88
84
88
n
22
23
45
Ỳ
80.55
74.09
77
SD
11.10
5.89
8.46
Modus
80
74
74
Median
80
74
76
Min
58
58
58
Max
96
84
96
Strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan CMS memiliki konsep WYSIWYG (What You See Is What You Get), apa yang mereka lihat merupakan apa yang akan mereka peroleh. Dengan menggunakan aplikasi yang termasuk kategori CMS, mahasiswa akan dipermudah oleh fasilitas-fasilitas atau komponen pendukung untuk merancang sebuah web. Akan tetapi, tidak semua fasilitas dan komponen pendukung tersebut dapat menghasilkan sebuah web yang sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Akibatnya, ketika diberikan tes hasil belajar berupa web proyek, mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL lebih baik dibandingkan mahasiswa yang menggunakan strategi perancangan CMS, kembali pada penjelasan sebelumnya yaitu mahasiswa yang menggunakan strategi perancangan PL lebih baik karena mereka
96
3_chandra.indd 96
14/11/2016 17:57:42
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
memahami kode pemrograman web secara dasar, sehingga mereka dapat mengkonstruksi desain web sesuai dengan spesifikasi yang telah diberikan, dan mereka yang menggunakan strategi perancangan CMS lebih mengandalkan fasilitas sampai pada template yang telah tersedia, walaupun sebenarnya belum tentu template yang digunakan relevan dengan spesifikasi desain web yang diminta.
Perbedaan hasil belajar kompetensi merancang web antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) dan memiliki kecerdasan logikmatematik tinggidengan mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS) dan memiliki kecerdasan logikmatematik tinggi. Hasil uji lanjut dengan uji Scheffe pada tabel menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan CMS yang memiliki kecerdasan logikmatematik tinggi menunjukkan nilai Fhitung = 13,72 > Ftabel = 3,02(13:5) pada taraf signifikansi α = 0,05; H0 ditolak dan H1 diterima. Sama halnya dengan pembahasan hipotesis sebelumnya walaupun mahasiswa pada masingmasing kelompok perlakuan memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi, strategi perancangan PL masih menjadi rekomendasi yang baik dalam merancang sebuah web dibandingkan dengan strategi perancangan CMS. Mahasiswa yang menggunakan strategi perancangan ini tidak dapat mengeluarkan ide-ide kreatif dalam merancang sebuah web karena tidak mengerti tentang kode dasar pemrograman web, peneliti memberikan pernyataan yang sama karena memang dalam strategi perancangan ini mahasiswa dimudahkan dalam perancangan web tanpa harus mengenal kode dasar pemrograman web. Akibatnya, dengan memanfaatkan template serta komponen pendukung lainnya mahasiswa merasa telah bisa membuat sebuah web, namun tidak sesuai dengan spesifikasi web proyek yang diminta, hal inilah yang masih menjadikan strategi perancangan PL sebagai strategi perancangan yang tepat untuk
kompetensi seseorang dalam merancang sebuah web. Perbedaan hasil belajar kompetensi merancang web antara mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) dan memiliki kecerdasan logikmatematik rendahdengan mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS) dan memiliki kecerdasan logikmatematik rendah. Hasil uji lanjut dengan uji Scheffe pada tabel menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan CMS yang memiliki kecerdasan logikmatematik rendah menunjukkan nilai Fhitung = 0,16 < Ftabel = 2,71(20:5) pada taraf signifikansi α = 0,05; H0 ditolak dan H1 diterima. Bagi mahasiswa yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah, tentu strategi perancangan CMS lebih baik dibandingkan strategi perancangan PL. Strategi perancangan PL tidak lebih baik jika dibandingkan dengan strategi perancangan CMS, justru sangat terlihat jauh apabila dilihat dari produk web proyek yang dihasilkan keduanya. Dengan beberapa proses tahapan yang praktis dan otomatis, strategi perancangan CMS dapat membuat sebuah web dengan bentuk dan tampilan yang sangat menarik. Sekali lagi, kecerdasan logik-matematik rendah bagi mahasiswa yang menggunakan strategi perancangan CMS masih dapat membuat bentuk web yang menarik, walaupun belum tentu sesuai dengan spesifikasi web proyek yang diminta. Namun berbeda dengan mahasiswa yang menggunakan strategi perancangan PL, kecerdasan logik-matematik rendah yang mereka miliki akan berpengaruh pada proses perancangan web, karena pada strategi perancangan ini sangat berhubungan dengan logika pemrograman dan kewajiban memahami kode dasar pemrograman dalam merancang web.
97
3_chandra.indd 97
14/11/2016 17:57:42
menjadikan gai strategi kompetensi uah web.
belajar eb antara an strategi proyek language san logikmahasiswa strategi proyek anagement kecerdasan
uji Scheffe n bahwa kompetensi mahasiswa embelajaran L dan CMS n logikkkan nilai ) pada taraf lak dan H1
g memiliki ndah, tentu lebih baik angan PL. lebih baik n strategi gat terlihat roduk web ya. Dengan praktis dan CMS dapat bentuk dan
akan berpengaruh pada proses perancangan web, karena pada strategi perancangan ini sangat berhubungan dengan logika pemrograman dan kewajiban memahami kode dasar Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2web. Agustus 2016 pemrograman dalam merancang Tabel 2. Hasil Perhitungan ANAVA
Tabel 2. Hasil Perhitungan ANAVA Sumber
Ftabel
JK
Db
RJK
Fo
Antar A
478.09
2
239.04
4.24
𝜶𝜶 = 𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎𝟎
Antar B Interaksi AB
289
1
289.00
5.13
4.01
475.13
2
237.56
4.21
3.16
Dalam
3269.79
58
56.38
-
-
Total
4512
63
-
-
-
Varians
3.16
Berdasarkan hasil perhitungan Berdasarkan hasil pada perhitungan ANAVA ANAVA dapat dilihat sumber varians dapat dilihat pada sumber varians antar yang antar A yang menunjukkan bahwa A nilai =dibandingkan 4,24 lebih besar menunjukkan bahwalebih nilai F hitung Fhitung = 4,24 besar = 3,16(58:2) pada taraf signifikansi dibandingkan F tabel Ftabel = 3,16(58:2) pada taraf signifikansi ᾳ ᾳ == 0,05; maka hipotesis nol ditolak. Hasil tersebut 0,05; maka hipotesis nol ditolak. Hasil berlaku pada berlaku varians secara antar tersebut padakeseluruhan varians dari secara terdapat hasil A keseluruhan (A1 dan A2), sehingga dari antar A (Aperbedaan 1 dan A2), belajar kompetensi merancang web antara kelompok sehingga terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan base kompetensi merancang strategi web project antara learning perancangan programming language kelompok mahasiswa yang menggunakan(A1) dengan kelompok yangperancangan menggunakan strategi project mahasiswa base learning strategi project base learning perancangan content programming language (A1) dengan management (A2). yang menggunakan kelompoksystem mahasiswa hasil perhitungan hipotesis di atas telah strategi project baseujilearning perancangan menunjukkan bahwa padasystem sumber(Avarians interaksi content management 2). AxB, secara signifikan terdapat interaksi antara hasil perhitungan uji hipotesis di atas telah strategi pembelajaran berbasis perancangan menunjukkan bahwa pada proyek sumber varians kecerdasan logik-matematik (B), yang (A)interaksi dan kecerdasan logik-matematik (B), yang AxB, secara signifikan terdapat dibuktikan dengan nilai Fo = 4,21 lebih dibuktikan dengan Fo = 4,21 interaksi antaranilai strategi pembelajaran besar dibandingkan dengan nilai lebih Ftabel besar = = 3,16(58:2) pada dibandingkan dengan nilai F berbasis perancangan dan 3,16(58:2)proyek pada taraf signifikansi ᾳ(A) = 0,05; tabel ditolak pada tarafmaka signifikansi ᾳ = 0,05; H0 ditolak pada maka bagianH0pengujian bagian pengujian pengaruh interaksi.Dengan adanya pengaruh interaksi.Dengan adanya interaksi, sehingga perlu dilanjutkan dengan Uji interaksi, sehingga perlu dilanjutkan Scheffe dan hasil perhitungannya dapat dengan Uji Scheffe dan dilihat hasilpada perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. TabelTabel 3. Hasil3. Perhitungan Uji Scheffe Hasil Perhitungan
Kriteria Tolak H0 apabila Th> Tt Terima H0 apabila Th< Tt
Hipotesis
Uji Scheffe
Fh
Ft
Kesim pulan
H0 H1
: µA1B1 ≤ µA2B1 : µA1B1> µA2B1
13,72
3,02
H0 ditolak
H0 H1
: µA1B2 ≥ µA2B2 : µA1B2< µA2B2
0,16
2,71
H0 ditolak
Hasil Hasil uji lanjut dengandengan uji Scheffe pada tabel uji lanjut uji Scheffe pada tabel bahwa menunjukkan bahwa menunjukkan perbandingan hasil belajar
3_chandra.indd
perbandingan hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa 98 yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan CMS yang memiliki kecerdasan logikmatematik tinggi menunjukkan nilai Fhitung 98 = 13,72 > Ftabel = 3,02(13:5) pada taraf
kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan CMS yang memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi menunjukkan nilai Fhitung = 13,72 > Ftabel = 3,02(13:5) pada taraf signifikansi ᾳ = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan CMS dan memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi. Hasil uji lanjut dengan uji Scheffe pada tabel menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan CMS yang memiliki kecerdasan logik-matematik rendah menunjukkan nilai Fhitung = 0,16 < Ftabel = 2,71(20:5) pada taraf signifikansi ᾳ = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan PL dan memiliki kecerdasan logikmatematik rendah tidak terdapat perbedaan dengan kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan CMS dan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar memiliki kecerdasan logik-matematik kompetensi merancang web rendah. pada
kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek Terdapat PLperbedaan antara hasil belajar perancangan dan memiliki kecerdasan kompetensi merancang web pada kelompok logik-matematik rendah tidak terdapat mahasiswa menggunakan strategi pembelajaran perbedaanyang dengan kelompok mahasiswa dengan kelompok berbasis proyek perancangan PL yang menggunakan strategi pembelajaran mahasiswa yang menggunakan strategi berbasis proyek perancangan CMSpembelajaran dan memilikiproyek kecerdasan berbasis perancanganlogik-matematik CMS. rendah. Programming language memiliki keuntungan Pembahasan
bagi seseorang dalam merancang sebuah program. Pembahasan Peneliti menemukan pendapat yang relevan dengan Terdapat perbedaan antara hasil hal tersebut, Capron dan Johnson (2004:444) belajar kompetensi merancang web pada mengemukakan dengan memahami bahasa kelompok mahasiswa menggunakan pemrograman, seorang yang pemrogram (programmer) strategi pembelajaran proyek dapat menjadi solusi untukberbasis memecahkan masalah. perancangan PL dengan kelompok Mereka mengatakan: mahasiswa yang menggunakan strategi ...the programmer prepares the instructions pembelajaran berbasis proyek perancangan that make up a program, runs the instructions on the CMS. computer to see whether they produce the correct
Programming language memiliki keuntungan bagi seseorang dalam merancang sebuah program. Peneliti menemukan pendapat yang relevan dengan hal tersebut, Capron dan Johnson (2004:444) mengemukakan dengan memahami bahasa pemrograman, seorang
14/11/2016 17:57:42
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
result, makes any necessary corrections, and then writes a report on the program. Penjelasan di atas mengatakan bahwa programmer mempersiapkan instruksi pembuatan suatu program, menjalankan instruksi tersebut pada komputer untuk melihat apakah mereka menghasilkan hasil benar, perlu koreksi dalam pembuatan program, kemudian menuliskan suatu laporan pada program. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Sari (2014:127) dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa SMK, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dalam proses pembelajaran. penelitian ini juga membuktikan bahwa hasil belajar akuntansi siswa SMK yang memiliki kecerdasan logis-matematis tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek, dan sebaliknya bagi siswa yang memiliki kecerdasan logis-matematis rendah dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kontekstual. Oleh karena itu, agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan secara optimal maka hendaknya dipertimbangkan kecerdasan logis-matematis mereka. Rainer dan Cegielski (2011:462) memberikan pendapat yang sama tentang bahasa pemrograman atau programming language sebagai berikut: Programming language allow people to write instructions that tell computers what to do. They are the means by which all systems and application software are developed. Penjelasan di atas mengatakan bahwa bahasa pemrograman memungkinkan orang untuk menulis instruksi yang memberitahu komputer apa yang harus dilakukan. Mereka adalah sarana dari semua sistem dan aplikasi perangkat lunak yang telah dikembangkan. Mereka juga menambahkan, karena komputer melakukan apa yang mereka beritahukan, bahasa pemrograman memerlukan tingkat presisi yang tinggi dan kelengkapan. Selanjutnya Marakas (2011:191) memberikan pendapat tentang bahasa pemrograman sebagai berikut: ...programming language allows a programmer to develop the sets of instructions that constitute a computer program. Many different programming language have been developed, each with its own unique vocabulary, grammar, and uses. Ia mengatakan bahwa bahasa pemrograman memungkinkan programmer untuk mengembangkan
satu set instruksi yang membentuk sebuah program komputer. Banyak bahasa pemrograman yang berbeda telah dikembangkan, masing-masing dengan kosakata yang unik, tata bahasa, dan penggunaannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian tentang pengaruh strategi pembelajaranberbasis proyek perancangan terhadap kompetensi merancang web. dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut: Hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelompok mahasiswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS). Hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) dan memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS) dan memiliki kecerdasan logik-matematik tinggi. Hasil belajar kompetensi merancang web pada kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan programming language (PL) dan memiliki kecerdasan logik-matematik rendah lebih rendah dibandingkan kelompok mahasiswa yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek perancangan content management system (CMS) dan memiliki kecerdasan logik-matematik rendah. DAFTAR REFERENSI Blumenfeld, Phyllis C. Elliot Soloway, Ronald W. Marx, Joseph S. Krajcik, Mark Guzdial, and Annemarie Palicsar. Motivating Project-Based Learning: Sustaining the Doing, Supporting the Learning.http://mathforum.org/wikis/uploads/ Blumenfeld.motivating.project.based.pdf (diakses 6 April 2015). Branch, Robert Maribe. Instructional Design: The ADDIE Approach (New York: Springer, 2009). Brooks, David R. An Introduction to HTML and
99
3_chandra.indd 99
14/11/2016 17:57:42
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 18, No. 2 Agustus 2016
JavaScript: for Scientists and Engineers (Norristown: Springer, 2007).
(New York: McGraw-Hill, 2011).
Brookshear , J. Glenn. Computer Science An Overview, 11th Edition (London: Pearson, 2013).
McLeod, Raymond Jr., and George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen (Jakarta: Salemba, 2009).
Capron, H.L. and J.A. Johnson. Computers: Tools For An Information Age, 8th Edition (New Jersey: Pearson, 2004).
Moore, Kenneth D. Effective Instructional Strategies: From Theory to Practice (California: Sage Publications, 2005).
Connel, J. Diane. Brain-Based Strategies to Reach Every Learner (New York: Scholastic, 2005).
NYC Department of Education. Project-Based Learning: Inspiring Middle School Students to Engage in Deep and Active Learning.http:// schools.nyc.gov/documents/teachandlearn/ project_basedFinal.pdf (diakses 6 April 2015).
Czaja, Sara J., and Joseph Sharit. Designing Training and Instructional Programs for Older Adults (Boca Raton: CRC Press, 2013). Dabbagh, Nada and Brenda Bannan-Ritland. Online Learning: Concepts, Strategies, and Application (New Jersey: Pearson, 2005). Dick, Walter., Lou Carey, and James O. Carey. The Systematic Design of Instruction (New Jersey: Pearson, 2009). Driscoll , Margaret and Saul Carliner. Advanced Web-Based Training Strategies (San Francisco: Pfeiffer, 2005). Duffy, Judy Lever and Jean B. McDonald. Teaching and Learning with Technology (Boston: Pearson, 2011). Ferguson, Arron. Creating Content Management Systems in JAVA (Boston: Charles River Media, 2007). Gagne, Robert M., Walter W. Wager, Katharine C. Golas, John M. Keller. Principles of Instructional Design (Belmont: Wadsworth/ Thomson Learning, 2005).
Patton, Alec., and Jeff Robin. Work That Matters: The Teacher’s Guide to Project-Based Learning. http://www.innovationunit.org/sites/default/ files/Teacher%27s%20Guide%20to%20 Project-based%20Learning.pdf (diakses 6 April 2015). Rainer, R. Kelly and Casey G. Cegielski. Introduction to Information Systems: Enabling and Transforming Business, Third Edition (New Jersey: John Wiley, 2011). Richmond, Peck., Jason S. Wrench, and Joan Gorham. AFFECT: Communication, Affect, & Learning in the Classroom (California: Creative Commons, 2009). Rogers, Patricia L. Designing Instruction for Technology-Enhanced Learning (London: Idea Group Publishing, 2002). Rothwell , William J., and H. C. Kazanas. Mastering The Instructional Design Process: A Systematic Approach (San Francisco: Pfeiffer, 2004).
Gayo, Egan RD. Singkat Tepat Jelas WYSIWYG (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1995).
S’to. Joommla 1.5 Dunianya Maya, Untungnya Nyata (Jakarta: Jasakom, 2008).
Gunadi, I Made. Joomla! WEBSITE MAGIC 2 (Jakarta: Jasakom, 2008)
Sari, Nurul Chusni Novita. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan LogisMatematis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi, Tesis (Jakarta: PPs UNJ, 2014).
Jasmine, Julia. Metode Mengajar Multiple Intelligences (Bandung: Nuansa, 2012). Jonassen, David H. Learning, Problem Solving, and Mindtools (New York: Routledge, 2013). Kadir. Statistika Terapan(Jakarta: Rajawali Pers, 2015). Marakas, O’ Brien. Management Information Systems
Sarkar, Suhreed. Joomla! E-Commerce with VirtueMart (Birmingham: Packt Publishing, 2009). Silver, Tessa Blakeley. Joomla! Template Design (Birmingham: Packt Publishing, 2007).
100
3_chandra.indd 100
14/11/2016 17:57:42
Chandra Anugrah Putra, Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ...
Smith, Susan Sharpless. Web-Based Instruction: A Guide for Libraries (Chicago: American Library, 2006). Tim E-Media Solusindo. Menjadi Webmaster dengan New Joomla (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2011). Tim Referensi. ICT dan Pembelajaran (Jakarta: Referensi, 2012). Spector, J. Michael. Foundations Of Educational Technology: Integrative Approaches and Interdisciplinary Perspectives (New York: Walsworth Publishing, 2012). Sutedjo, Budi dan Michael AN. Algoritma & Teknik Pemrograman (Yogyakarta: Andi, 2004). Thousand, Jacqueline S., Richard A. Villa, Ann I. Nevin. Differentiating Instruction: Collaborative Planning and Teaching for Universally Designed Learning (California: Corwin Press, 2007). Valacich, Joe and Christoph Schneider. Information Systems Today: Managing In The Digital World (London: Pearson, 2012). Webb, Cory. Beginning Joomla! Web Site Development (Indianapolis: Wiley Publishing, 2009). Wilson, Lisa Sabin., Cory Miller, Kevin Palmer, Andrea Rennick, and Michael Torbert. Wordpress All In One for Dummies (New Jersey: Wiley Publishing, 2011). Woolfolk, Anita. Educational Psychology: Active Learning Edition (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). Yaumi, Muhammad. Prinsip – Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2013). Yaumi, Muhammad., dan Nurdin Ibrahim. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences): Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak (Jakarta: Kencana, 2013).
101
3_chandra.indd 101
14/11/2016 17:57:42