PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR SUZUKI PADA PT. SINAR GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO
ARTIKEL
Oleh HAYATI OLII NIM : 931 410 015
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN 2014
PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR SUZUKI PADA PT. SINAR GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO Hayati Olii1, Dr. H. Walidun Husain, M.Si2, Idris Yanto Niode, S.Pd., M.M3 Jurusan Manajemen
ABSTRAK HAYATI OLII, NIM 931 410 159. “Pengaruh Strategi Marketing Mix Terhadap keputusan Membeli Sepeda Motor Suzuki Pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo”. Skripsi Program Studi S1 Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Bapak Dr. H. Walidun Husain, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Idris Yanto Niode, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi marketing mix terhadap keputusan membeli motor Suzuki pada PT sinar galesong Pratama cabang Gorontalo. Secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas (independen) adalah Strategi Marketing mix (X) dan Variabel terikat (dependen) adalah keputusan pembelian (Y). Data dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana. Dimana bauran Pemasaran / Marketing Mix secara efektif dan efisien mempunyai hubungan yang nyata terhadap Keputusan pembelian konsumen. Hal ini dinyatakan dengan persamaan regresi. Selanjutnya dalam perhitungan keofisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 26,9 % variabilitas mengenai keputusan konsumen terhadap PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dapat diterangkan oleh strategi Bauran Pemasaran / Marketing Mix yang diterapkan, sedangkan sisanya sebesar 73,1 % dipengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci: Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian .
1 2
Hayati Olii. Mahasiswa. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
Dr.H.Walidun Husain, M.Si. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Idris Yanto Niode, S.Pd., M.M. Dosen Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini pada umumnya marketing manajemen merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki arti sangat penting dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi dalam berbagai bidang menuntut setiap orang atau lembaga (perusahaan) untuk selalu berkompetisi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal. Banyaknya prasarana dan sarana penunjang usaha maka fokus utama lebih ditekankan kepada upaya untuk meningkatkan pemasaran yang ditujukan untuk memuaskan konsumen. Demikian tingginya tingkat persaingan pada periode sekarang, dituntut perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelola usahanya. Dari pemikiran tersebut merupakan suatu hal yang lazim pada zaman sekarang dimana perubahan lingkungan senantiasa berkembang, yang secara tidak langsung mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Dengan begitu maka persaingan di antara perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memperoleh kepercayaan yang besar dari konsumen. Munculnya berbagai macam industri yang menciptakan berbagai macam barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mengakibatkan timbulnya persaingan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Hal ini akan berdampak pada volume penjualan dan pengembangan usaha dimasa yang akan datang. Masing-masing perusahaan akan berlomba dalam menerapkan satu strategi pemasaran secara efektif guna menjaring konsumen sebanyak mungkin. Dengan jaringan konsumen tersebut, maka tingkat pembelianpun meningkat. Salah satu perusahaan industri yang berkembang pada saat ini adalah industri transportasi. Kebutuhan manusia akan muda transportasi semakin meningkat dari waktu kewaktu. Setiap orang menginginkan suatu muda transportasi yang sesuai dengan kebutuhannya setiap hari khususnya kendaraan beroda dua merek suzuki. PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri transportasi. PT Sinar Galesong Pratama mempergunakan peluang bisnis ini untuk mendirikan suatu perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dengan system penjualan kredit dan tunai. Berdasarkan pengamatan peneliti, dapat dikemukakan bahwa penerapan strategi pemasaran secara umum sudah diterapkan oleh PT. Sinar Galesong Pratama, baik dari menawarkan produk motor yang berkualitas, menerapkan harga produk sesuai dengan kualitanya, melakukan promosi penjualan, hingga mendistribusikan produk keberbagai daerah. Oleh karena itu produk motor Suzuki agak banyak diminati oleh pengguna kendaraan motor. Dari Strategi Marketing Mix adalah mengemukakan bauran pemasaran merupakan sejumlah variable pemasaran yang terkendali dan digunakan oleh perusahaan sebagai alat untuk memcapai keinginan tertentu harus melakukan 4P tentang pemasaran yaitu, Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pada pasar, sedangkan Harga sejumlah uang yang harus yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang digunakan, Distribusi adalah jaringan organisasi yang melakukan fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen dengan pengguna akhir, dan Promosi merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dengan kegiatan pemasaran lainnya.
Sedangkan keputusan pembelian merupakan keputusan kosumen untuk membeli suatu produk, dalam keputusan pembelian terdiri dari berbagai macam yaitu pengenalan kebutuhan pembeli mengenali masalah atau kebutuhan pembeli, sedangkan pencarian informasi seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasinya, dan penilaian alternatif dari penelitian alternatif yang ada dan menentukan langka selanjutnya. Jika melihat strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT. Sinar Galesong Pratama sebagai perusahaan distributor dan pemasaran produk motor Suzuki yang ada di Kota Gorontalo maka strateginya adalah bauran pemasaran (marketing mix) dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Strategi pemasaran ini yakni akan meningkatkan volume penjualan produk motor PT. Sinar GAlesaong Prartama tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti pada studi fenomena pendahuluan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul: “Pengaruh Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Membeli Sepeda Motor Suzuki Pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo.” Sebagai upaya meningkatkan pemasaran dengan upaya memuaskan konsumen tersebut maka perusahaan PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo harus menganalisa perilaku konsumen. Dan didalam menganalisa perilaku konsumen akan lebih berhasil apabila perusahaan dapat memahami aspek-aspek psikologis manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor budaya, prinsip-prinsip ekonomi, strategi pemasaran. Karena seringkali perilaku dari konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, dan psikologis yang keduanya secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam hal pengambilan keputusan pembelian. Kemapuan di dalam menganalisa perilaku konsumen berarti keberhasilan di dalam menyelami jiwa kosumen dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan fenomena tersebut, memotivasi penyusun untuk meneliti masalah ini sacara ilmiah melalui suatu penelitian untuk mengetahui apakah Strategi Marketing Mix mampu meningkatkan keputusan konsumen dalam memberli sepeda motor Suzuki. Dan untuk kepentingan penelitian maka peneliti merumuskan judul penelitian “Pengaruh Strategi Marketing Mix Terhadap Keputusan Membeli Sepeda Motor SUZUKI Pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo”. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan suatu masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh strategi marketing mix terhadap keputusan pembelian motor Suzuki ? Tujuan Penelitian Dengan adanya perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi marketing mix terhadap keputusan pembeli sepeda motor Suzuki. Kajian Teoritis Konsep Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Pada kehidupan seharian arti
pemasaran sering dikacaukan dengan pengertian-pengertian penjualan, perdagangan, dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Menurut William J. Stanton (dalam Basu Swasta dan Handoko, 2000, 4) pemasaran adalah “suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memposisikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Dari definisi tersebut sangat jelas bahwa pemasaran sangat jauh dari penjualan, perdagangan, dan distribusi. Menurut American Marketing Association (alma, 2011:3) Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan pendistribusi barang, jasa dan ide yang dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan. Dari sudut pandang manajerial di kutip dari pengertian marketing menurut The American Marketing Association (alma, 2011:5) Marketing (management) is the process of planning and executing the conception, pricing , promotion and distribution of ideas, goods, services to create exchanges that satisfy individual and organization goals. Artinya marketing adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi, dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi. Menurut Marketing Association of Australia and New Zealand (MAANZ) (alma, 2011:3) pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga dari barang, jasa, dan ide. Tinjauan Tentang Marketing Mix Kotler dan Keller (2009:22) mendefinisikan pemasaran terpadu dalam bauran pemasaran adalah tugas pemasaran yang merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi konsumen. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai untuk digunakan. Kegiatan-kegiatan pemasaran tampil dalam semua bentuk. Satu lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran, yang telah didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasaran dalam pasar yang ditargetkan.
Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah segala kegiatan atau tingkah laku yang diperbuat oleh konsumen yang ditunjukkan melalui pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman & Kanuk, 2008:6). Mempelajari dan memahami perilaku konsumen merupakan dasar dari manajemen pemasaran. Ada dua komponen kunci yang harus dilakukan oleh
pemasaran. Pertama, pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kedua, pemasaran mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak saling mentransfer sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini berarti bahwa titik pusat kegiatan pemasaran didasarkan pada suatu aplikasi disiplin keunggulan konsumen. Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran (Anoraga, 2007:187). Karakteristik Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Pembelian konsumen secara kuat dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi dan psikologi (Kotler & Amstrong, 2001). 1. Budaya Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya dan pengaruh budaya pada perilaku pembelian sangat beraneka ragam. Orang pemasaran selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar dapat menemukan produk baru yang mungkin akan diinginkan. Pemasar harus pula menggunakan bahasa dan simbol-simbol yang sesuai untuk mengungkapkan citra atau ciri-ciri produk seperti yang diinginkannya. Jadi, untuk memperkenalkan produk yang sama sekali baru, pemasar harus berusaha sedemikian rupa sehingga produk itu bisa diterima bukan hanya oleh satu atau dua orang dari pasar sasaran, tetapi konsep penggunaan produk itu harus menjadi milik bersama dalam budaya terkait. Semua aspek dari budaya bisa dan telah banyak dimanfaatkan pemasar untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan belinya. 2. Sosial Perilau konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga serta status sosial konsumen Kelompok kecil sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Orang-oran pemasaran mencoba menemukan kelompok-kelompok acuan dari pasar sasaran mereka. Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif. Orang pemasaran tertarik pada peran dan pengaruh seorang suami, istri, maupun anak-anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda. Status dan posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasi tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 3. Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri. 4. Psikologis Pilihan-pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi lagi oleh motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.
Keputusan Pembelian Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu dipengaruhi kekuatan kehendak konsumen untuk membeli sebagai alternative Zeithalm (Nugroho Setiadi, 2002). Hipotesis Penelitian Sebelum peneliti mengemukakan hipotesa, terlebih dahulu akan penyusun kutip pendapat dari para ahli mengenai batasan hipotesa. Menurut pendapat Sugiyono (2007:159): Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi penelitian yakni di PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo dengan obyek penelitian adalah Bauran Pemasaran terkait dengan keputusan membeli Motor Suzuki.. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlangsung selama 4 bulan, yakni bulan Maret sampai dengan Juni 2014, yang mencakup semua langkah-langkah penelitian mulai dari persiapan sampai pelaksanaan penelitian. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hal ini disebabkan pada sasaran penelitian yang melihat seberapa besar pengaruh antara strategi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen. Melalui metode ini, maka dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X (Independent Variable) sebagai variabel bebas maupun variabel Y (Dependent Variable) sebagai variabel terikat dengan desain sebagai berikut Strategi Bauran
Keputusan Pembelian
Pemsaran
Konsumen
(X)
(Y)
Populasi dan Sampel Populasi Menurut Arikunto (2010; 173) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah Gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seseorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah melakukan pembelian motor Suzuki di PT. Sinar Galesong Pratama Gorontalo. selam tiga tahun terakhir (2011-2013) berjumlah kurang lebih 212 orang. Sampel
Sampel adalah bagian dan jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan bersifat representatif. (Sugiyono, 2007:81). Metode pengambilan sampel penelitian adalah Probability Sampling yaitu metode pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,2007:82). Dengan memperhatikan keterbatasan waktu yang ada, maka metode pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dan Convenience sampling. ( ) Dimana : n = jumlah Sampel N = Jumlah populasi e = Tingkat Kesalahan Populasi (N) sebanyak ± 212 orang konsemen yang telah membeli sepeda motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Dengan Asumsi taraf kesalahan (e) sebesar 15%, maka jumlah sampel (n) adalah : ( (
) )
Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka peneliti menggunakan beberapa cara sebagai berikut : 1. Observasi Dengan cara pengamatan ini, peneliti meyakini dapat melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan juga kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. 2. Angket Teknik ini digunakan oleh peneliti sebagai alat utama dalam hal pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang telah ditetapkan. 3. Dokumentasi Suatu cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data tentang manajemen hubungan pelanggan dan hasil-hasil yang telah dicapainya melalui data-data tertulis dan pengambilan gambar. Sebelum pengambilan kuesioner ditindak lanjuti maka terlebih dahulu sebagian item pertanyaan harus diuji dengan pengujian instrumen validitas. Pada penelitian ini diuji validitas pada 24 butir pertanyaan terhadap 20 responden. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Variabel
Marketing Mix
Hasil Pengujian Validitas Pertanyaan Nilai-r r-kritis .254 1 .124 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
.425 .449 .561 .395 .389 .403 .154 .510 .327 .380
0.3
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2014
Pada Tabel. ditunjukan bahwa dari 12 (Dua Belas) indikator/ pertanyaan yang ada pada variabel marketing mix terdapat Sembilan pertanyaan yang valid yakni pertanyaan Nomor 3,4,5,6.7.8.10,11, dan 12 dimana indikator/ pertanyaan mempunyai koefesien korelasi yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,3, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu P value < α atau rhitung > rtabel, terbukti, artinya semua indikator tersebut adalah valid sementara tiga indikator/ pertanyaan dari hasil pengujian variabel marketing mix dinyatakan tidak valid yakni item pertanaan nomor 1, 2 dan 9. dimana koefesien korelasi yang ditunjukkan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,3, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu Pvalue < α atau rhitung > rtabel tidak terbukti. Dan untuk Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 45 responden dan di analisis dalam model regresi linear sederhana dengan hanya menggunakan 9 indikator/ pertanyaan.. Variabel
Keputusan Pembelian
Hasil Pengujian Validitas Pertanyaan Nilai-r r-kritis 1 .252 2 .455 3 .194 4 .412 5 0,3 -.032 6 .219 7 .796 8 .796 9 .543
Kesimpulan Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2014
Pada Tabel. ditunjukan bahwa dari 9 (Sembilan) indikator/ pertanyaan yang ada pada variabel Keputusan Pembelian terdapat Lima pertanyaan yang valid yakni pertanyaan Nomor 2, 4, 7, 8 dan 9 dimana indikator/ pertanyaan mempunyai koefesien korelasi yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,3, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu P value < α atau rhitung > rtabel, terbukti,
artinya semua indikator tersebut adalah valid sementara empat indikator/ pertanyaan dari hasil pengujian variabel keputusan pembelian dinyatakan tidak valid yakni item pertanyaan nomor 1, 3, 5 dan 6. dimana koefesien korelasi yang ditunjukkan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,3, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu Pvalue < α atau rhitung > rtabel tidak terbukti. Dan untuk Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 45 responden dan di analisis dalam model regresi linear sederhana dengan hanya menggunakan 5 indikator/ pertanyaan.. Hasil Penelitian Analisis Data Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal. Adapun pengujian normalitas data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal atau tidak normal dapat dilihat pada tabel berikut: Uji Normalitas Distribusi Variabel Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian (Y)
K-S Z*
2 tailed p.**
0,879
0.423
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai Kolomogorov Smirnov untuk variabel Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,879 dengan nilai signifikansi sebesar 0,423. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0.05 (α = 5%),. sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel Keputusan Pembelian telah berdistribusi normal, sehingga bisa dilakukan regresi dengan Model Linear Sederhana untuk memprediksi pengaruh marketing mix terhadap Keputusan Pembelian Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel marketing mix secara parsial terhadap Keputusan Pembelian. Dalam pengujian regresi linear Sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala Ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke Interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier Sederhana dapat dilihat pada Tabel berikut: Hasil Analisa Regresi Linear Sederhana Model (Constant) Marketing Mix
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1.802 .337 .411 .103 .519
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah.2014
Dari Tabel 4.8 Diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y = α + βX + ε = 1,802 + 0,411X Keterangan: Y = Keputusan Pembelian X = Marketing Mix Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan pada variabel Marketing Mix (X). Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah: Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Konstanta 1,802 Konstanta sebesar 1,831 menyatakan bahwa jika tidak ada Marketing MIx yang bai maka Keputusan pembelian Konsumen tetap sebesar 1,802. 2. β = 0.411 Nilai parameter atau koefisien regresi β ini menunjukkan bahwa setiap variabel Merketing Mix meningkat, maka Keputusan membeli Konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0.411 atau dengan kata lain setiap peningkatan keputusan membeli (Y) dibutuhkan peningkatan variabel marketing mix sebesar 0.411, dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. Pengujian Hipotesis Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” variabel independen (marketing mix) terhadap variabel dependen (keputusan membeli). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Hasil Pengujian t-test Model
Unstandardized Coefficients B
Std.Error
Standardized Coefficients Beta
T
(Constant) 1.802 .337 5.346 Marketing .411 .103 .519 3.981 Mix Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah . 2014
Sig .000 .000
Ho : β ≤ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. H1
Hasil pengujian t untuk variabel X “Marketing Mix” diperoleh nilai thitung = 3,981 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 45 - 1) sebesar 1,680. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue > α yang artinya H o ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Marketing Mix berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli konsumen. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator Marketing Mix yang semakin baik akan mempercepat atau menambah kepercayaan konsumen untuk berminat dan melakukan pembelian Pengujian F-Test Pengujian F- test pada regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah model yang ditawarkan adalah benat-benar fit atau tidak. Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan P value dan α = 0,05 atau nilai Ftabel dan Fhitung. Berikut ini perhitungan statistik anova uji F dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Hasil Pengujian F-Test Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 1.770 4.802 6.572
Df 1 43 44
Mean Square 1.770 .112
F 15.850
Sig. .000a
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah . 2014
Ho : β = 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen. H1 : β = 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis diatas didapat nilai F-hitung sebesar 15.850. Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k = 1 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 45 - 1 - 1 = 43 adalah sebesar 4,07 Jika dibandingkan kedua nilai F ini, maka nilai F-hitung yang diperoleh sebelumnya masih jauh lebih besar dari nilai F-tabel. Tingkat signifikan sebesar 0.000 < dari 0.05. Hal ini berarti secara simultan indikator marketing mix (X), berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu F hitung > Ftabel atau Pvalue < α yang artinya bahwa model ini adalah cocok dan benar-benar Fit. Pengujian Koefesien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefesien korelasi (R), besarnya koefesien korelasi adalah: 0 sampai dengan 1. Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozli, 2001), berikut ini akan dijelaskan hasil pengujian Determinasi R 2 pada Model Summary Tabel berikut ini:
Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi Model 1
R .519a
R Square .269
Adjusted R Square .252
Std. Error of the Estimate .33419
DurbinWatson .519a
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah.2014
Tabel 4.11 Menunjukan Hasil Regresi linier sederhana Model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,519 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R square atau koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya kontribusi 0,269 atau 26,9% dari marketing mix terhadap keputusan pembelian sementara sisanya 0,731 atau 73,1% berupa kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti Citra Merek, Kualitas Pelayanan, Lokasi Usaha dan lain-lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi marketing mix. PEMBAHASAN Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Upaya yang dilakukan oleh PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dalam meningkatkan penjualan dan keputusan pembelian Konsumen yang ada di lingkungan tersebut salah satunya adalah melalui strategi bauran pemasaran / marketing mix bagi konsumen yakni dengan memperhatikan produk, menyeimbangankan harga jual, advertising atau periklanan sebagai ujung tombak penarik minat konsumen lebih diperhatikan, serta tidak kalah pentingnya adalah tempat pemasaran strategis buat konsumen, yang keseluruhan ini adalah sebagai upaya untuk meningkatkan ketertarikan konsumen untuk melakukan pembelian produk Motor Suzuki di PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo sehingga pada akhirnya visi dan misi PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dapat tercapai dengan maksimal. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi bauran pemasaran / marketing mix di lingkungan PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dilaksanakan dengan baik dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Strategi bauran pemasaran / marketing mix ini memiliki pengaruh signifikan sebesar 3,981 > 1,680, dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis, maka penelitian mengenai Pengaruh Bauran Pemasaran/ marketing mix Terhadap keputusan pembelian Konsumen pada produk motor Suzuki PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut. Peningkatan keputusan pembelian konsumen melalui strategi bauran pemasaran / marketing pada PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumennya. Bauran pemasaran / marketing mix secara efektif dan efisien mempunyai hubungan yang nyata terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dinyatakan dengan persamaan regresi. Selanjutnya dalam perhitungan keofisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 26,9 % variabilitas mengenai keputusan konsumen terhadap PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo dapat
diterangkan oleh strategi bauran pemasaran / marketing mix yang diterapkan, sedangkan sisanya sebesar 73,1 % dipengaruhi oleh variabel lain SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan dan simpulan pada akhirnya peneliti merekomendasikan beberapa hal yang perlu dicermati pihak yang terkait dengan penelitian ini antara lain: Bagi PT. Sinar Galesong Kota Gorontalo yang melaksanakan strategi dalam rangka meningkatkan minat konsumen melalui strategi bauran pemasaran / marketing mix diharapkan terus melaksanakan strategi tersebut dengan memperbaiki beberapa kekurangan antara lain: pelayanan terhadap konsumen yang lebih efisien dan teratur. Bagi perusahaan yang sejenis dapat mengadopsi strategi ini dalam rangka peningkatan volume penjualan yang dimulai dari minat beli konsumen sendiri demi kemajuan bersama dan mendukung kemajuan daerah. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel yang lain. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, cv. Basu Swasta, D.H. dan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Darmaningrum, Khaerunnisa, Tri 2010. Penerapan Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Produk Kripik Buah Pada Industri Rumah Tangga Rona Kota Batu – Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan IPS (Prodi Pendidikan Ekonomi), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Haryani (2006). Pengaruh Harga, Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Deterjen “Daia” Konsumen Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang: Semarang. Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta Indrayana, Wahyu Prima. 2009. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Promosi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Danliris Di Sukoharjo. Skripsi tidak dipublikasikan. FE. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Indriyono Gitosudarmo. (2003), Pengantar Bisnis, Edisi Dua, Yogyakarta : BPFE. James F. Angel et. Al. 1994. Perilaku Konsumen, Fourth Edition, McGraw Hill, Toronto, alih bahasa FX. Budiyanto. Binarupa Aksara,. Kotler, Philip., Keller K.L. (2009). Manajemen Pemasaran, edisi 12 jilid 1. Indonesia: PT. Indeks. Kotler, Philip, 1997, Management Marketing. Teguh Hendra, Ronny Antonius Rusli (Penerjemah). Penyunting Agus Hasan Pura Anggara Wijaya. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 & 2. Edisi Revisi, Prenha Windu, Jakarta Kotler, P., Amstorong G. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Laksana, Fajar (2008). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Made, Novandri SN (2010). “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Diponegori: Semarang. Nugroho J. Setiadi, (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Indonesia. PT Indeks Tjiptono, Fandi. Gregorius Chandra dan Dadi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andy Offset. Yuninda Yusnaningpuri. 2007. Analisis Strategi Bauran pemasaran Eceran (Ritail MarketingMix) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen Super swalayan Semarang. Skripsi. Jurusan Manajemen, Program Studi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Zaharuddin, Harmaizar (2006). Menggali Potensi Wirausaha. Bekasi: Dian Anugerah Prakasa. From: books.google.co.id/books.id. Diunduh 12 Maret 2014