PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RASIO PROFITABILITAS PADA BANK SYARI’AH DI INDONESIA (Studi Kasus Tahun 2007-2009) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Syari’ah (Ekonomi Islam)
Oleh: NIZWAR IRAWAN 062411080
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 1
2
3
4
ABSTRAK
Rasio keuangan merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini untuk adalah mengetahui bagaimana pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas pada Bank Syari’ah di Indonesia (Studi kasus tahun 2007-2009). Populasi penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Teknik pengambilan data menggunakan metode dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dan sumber yang dipakai untuk mendapatkan data-data tersebut yaitu laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah pada periode 2007-2009. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana diperoleh persamaan regresi Y = 0,008-1,130X. Hasil penelitian menunjukkan rasio likuiditas mempunyai pengaruh terhadap rasio profitabilitas dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05). Penelitian ini mempunyai andil sebesar 50,9% dan sisanya 49,1% dipengaruhi faktor lain diluar penelitian yang tidak diungkap, yang ditunjukkan dengan nilai R Square 0,509. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi yang terbentuk dengan variabel independen yang terdiri dari rasio likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi rasio profitabilitas pada Bank Syari’ah di Indonesia. Kata Kunci : Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Bank Syari,ah
5
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 28 Juni 2012 Deklarator,
Nizwar Irawan NIM. 062411080
6
MOTTO
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”
7
PERSEMBAHAN
Dua belas semester kuhabiskan masa kuliahku di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang ini, sebenarnya tidak sedikit terima kasih dan persembahan yang bisa tertuang hanya dari selembar halaman persembahan ini. Yang paling utama Tuhanku Tuhan semesta alam Allah SWT beserta kekasih-Nya Rasulullah Muhammad SAW sebagai sang juru selamat di dunia dan akhirat. Bapakku sebagai penyandang dana dan sponsor sehingga tetap tegaknya penulis berdiri di Semarang, Ibuku dengan kata-kata supernya yang bisa menggebrak seketika dia berbicara, serta adik-adikku terutama si bungsu yang selalu membuat penulis teringat akan indahnya rumah. Teramat khusus kupersembahkan hanya kepada dirimu satu-satunya Medikasari, kehadiranmu membuatku selalu ingin cepat menyelesaikan segala tantangan level tiap level dari semua proses penulisan karya ilmiah ini. Teman diskusiku Rohman dan Wakhid yang telah lebih dulu mempraktekkan semua ilmunya di kehidupan nyata, teman-teman seperjuangan Khamid terima kasih semua donasinya, Mukhti, Farid, Benu, Khafid dan yang pasti teman seperjuangan dari zaman sekolah Wijayanto yang juga sedang berjuang meraih garis akhir. Terima kasih kepada semua kesempatan yang ada sehingga kita semua dipertemukan di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang.
8
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmannir Rahim Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, karena atas rahmat, hidayah dan inayahnya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Rasio Profitabilitas Pada Bank Syari’ah Di Indonesia (Studi Kasus Tahun 2007-2009)” ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana program strata 1 (S 1) pada jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Dr. H. Imam Yahya, S.Ag, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang sekaligus selaku pembimbing ynag telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Ketua dan Sekretaris jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah yang selalu membimbing penulis dalam proses penulisan skripsi sehingga dapat menyelesaikan program strata 1 (S 1). 4. Bapak Ratno Agriyanto, SE, M.Si, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
9
5. Para Dosen pengajar di lingkungan Fakultas Syariah Jurusan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi. 6. Seluruh Anggota Keluarga Besar Penulis: Bapak-Ibu dan adik-adik yang selalu mendorong penulis untuk tetap semangat mengerjakan skripsi ini. 7. Inspirasi penulis yaitu Medikasari, yang selalu memompa semangat dan selalu terus mengingatkan penulis untuk tidak menyerah dan selalu mengejar target selesainya penulisan skripsi ini. 8. Pihak-pihak yang ikut membantu terselesainya penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala amal baik Bapak dan Ibu serta semua pihak yang telah disebut di atas akan menjadi amal sholeh dan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis
menyadari
bahwa
penyusunan
skripsi
ini
masih
banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis dengan senang hati dan terbuka bersedia menerima kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan.
Semarang, 12 Juni 2012
Penulis
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................iii HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................iv HALAMAN DEKLARASI........................................................................................v HALAMAN MOTTO ................................................................................................vi HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................vii HALAMAN KATA PENGANTAR ..........................................................................viii HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................................x HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................................xiii HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1 1.1
Latar Belakang Masalah .....................................................................1
1.2
Rumusan masalah ...............................................................................4
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................................4
1.4
Manfaat Penelitian ..............................................................................5
1.5
Sistematika Penelitian ........................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................8 2.1
Bank Syari’ah .....................................................................................8 2.1.1 Pengertian Bank Syari’ah..........................................................8 2.1.2 Prinsip Bank Syari’ah ...............................................................11
2.2
Kinerja Keuangan ...............................................................................12
2.3
Penelitian Terdahulu ...........................................................................23
2.4
Kerangka Pemikiran Teoritik .............................................................25
11
2.5
Hipotesis .............................................................................................25
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................26 3.1
Jenis dan Sumber Data .......................................................................26
3.2
Populasi dan Sampel...........................................................................26
3.3
Metode Pengumpulan Data ................................................................27
3.4
Teknik Analisis Data ..........................................................................28
3.5
Definisi Operasional Variabel Penelitian ...........................................30
3.6
Metode Analisis Data .........................................................................34 3.6.1 Analisis Regresi ........................................................................34 3.6.2 Penguji Hipotesis ......................................................................34 3.6.3 Uji Asumsi Klasik .....................................................................35
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................39 4.1
Gambaran Umum Bank Syari’ah .......................................................39 4.1.1 Bank Muamalat Indonesia .........................................................39 4.1.2 Bank Syari’ah Mandiri ..............................................................43 4.1.3 Bank Mega Syari’ah .................................................................46
4.2
Deskripsi Variabel Penelitian .............................................................49 4.2.1 Rasio Likuiditas .........................................................................49 4.2.2 Rasio Profitabilitas ....................................................................50
4.3
Hasil Analisis Data .............................................................................51 4.3.1 Uji Asumsi Klasik .....................................................................51 4.3.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana ........................................54 4.3.3 Pengujian Hipotesis ...................................................................56 4.3.4 Koefisien Determinasi (R 2 ) ......................................................57
4.4
Pembahasan ........................................................................................58
4.5
Keterbatasan Penelitian ......................................................................59
BAB V PENUTUP .....................................................................................................60 5.1
Kesimpulan .........................................................................................60
12
5.2
Saran ...................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................62 DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Kerangka Pemikiran Teoritik
Gambar 4.1
: Struktur Organisasi Bank Mega Syari’ah
Gambar 4.3
: Grafik Normal Probability Plot
Gambar 4.4
: Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
14
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Variabel, Definisi, Indikator dan Skala Pengukuran Variabel
Penelitian Tabel 4.1
: Rasio Likuiditas
Tabel 4.2
: Rasio Profitabilitas
Tabel 4.5
: Hasil Uji Autokorelasi
Tabel 4.6
: Hasil Analisis Regresi Sederhana
Tabel 4.7
: Hasil Analisis Uji t
Tabel 4.8
:Hasil Uji Koefisien Determinasi
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lampiran Rasio Keuangan Bank Mega Syari’ah
Lampiran 2
: Lampiran Rasio Keuangan Bank Muamalat Indonesia
Lampiran 3
: Lampiran Rasio Keuangan Bank Syari’ah Mandiri
Lampiran 4
: Hasil Output SPSS
16
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia semakin maju dari waktu ke waktu. Upaya pengembangan bank syari’ah dilaksanakan dengan memperhatikan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beragama Islam yang sangat menantikan suatu sistem perbankan syari’ah yang sehat dan terpercaya untuk mengakomodir kebutuhan terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syari’ah.1 Pemerintah merespon perkembangan tersebut dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam meningkatkan perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia. Kebijakan-kebijakan
pemerintah
tersebut
antara
lain
dengan
dikeluarkannya Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, namun Undang-undang ini belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat karena hanya menguraikan seeara singkat mengenai bank dengan prinsip bagi hasil. Kemudian diberlakukannya Undang-Undang No.l0 Tahun 1998, yang menetapkan bahwa bank umum yang melakukan kegiatan usaha seoara konvensional dapat juga melakukan usahaberdasarkan prinsip syari’ah.
1
Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sistem Perekonomian di Indonesia Menurut Pandangan Islam, Yogyakarta: sekretariat MUI DIY, 1996, hlm 10
17
Pendirian bank syari’ah pada prinsipnya didasarkan atas alasan filosofis maupun alasan praktis. Secara filosofis, bank syari’ah didirikan karena adanya larangan pengambilan riba dalam transaksi keuangan dan non keuangan menurut ketentuan ajaran Islam. Sedangkan secara praktis, bank syari’ah didirikan karena system perbankan berbasis bunga (perbankan konvensional) mengandung beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah : 1. Transaksi berbasis bunga pada hakikatnya melanggar prinsip keadilan, 2. Transaksi berbasis bunga jelas tidak fleksibel dan karenanya sangat rentan menimbulkan kebangkrutan, 3. Komitmen bank konvensional untuk menjaga uang deposan beserta bunganya menbuat bank cemas untuk mengembalikan pokok-pokok bunganya, 4. Sistem transaksi berbasis bunga oenderung menghalangi inovasi oleh usaha kecil dan 5. Dalam aistem bunga, bank tidak akan tertarik dalam kemitraan usaha kecuali bila ada jaminan kepastian pengembalian modal dan pendapatan bunga mereka.2 Dengan demikian kehadiran perbankan syari’ah pada dasarnya dimaksudkan aebagai alternatif bagi perbankan konvensional, karena itu Secara filosofis perbankan syari’ah hadir sebagai bank yang aktivitasnya meninggalkan praktik riba atau bank yang menerapkan mekanisme bebas bunga. Maka dalam operasinya, bank syari’ah mengandalkan : 1. Terpeliharanya aspek keadilan bagi para pihak yang bertransaksi, 2. Lebih 2
Zaenal Arifin, Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Al-Vabet, 2002, hlm 45
18
menguntungkan dibandingkan perbankan konvensional, 3. Dapat memelihara kestabilan nilai tukar mata uang karena bank syari’ah selalu terkait dengan transaksi riil, 4. Transparansi menjadi sifatnya yang inhern (Melekat), 5. Memperluas aplikasi syari’ah dalam kehidupan masyarakat muslim.3 Beberapa tahun terakhir semakin banyak bank syari’ah yang terus bermunculan baik itu yang tennasuk kategori bank umum, unit usaha maupun office chanelling. Hal ini menjadikan suatu pertanyaan dibalik semakin pesatnya pertumbuhan tersebut yang secara dasar bahwa apakah tingkat profitabilitas perbankan syari’ah memang mengalami kenaikan·konsisten secara kontinuitas. Sejauh mana perbankan syari’ah mengolah sumber dayanya sehingga dapat menjadi sebuah keuntungan meerupakan suatu hal yang ingin penulis teliti, dalam hal ini penulis lebih mengedepankan dalam hal rasio likuditas suatu perbankan tersebut. James C. Van horne dan John M. Machowicz dalam bukunya prisipprinsip manajemen keuangan ada dua prinsip dasar keuangan yaitu:4 1. Kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas. Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan memperoleh laba yang menurun. 2. Kemampuan memperoleh laba (profitabilitas) bergerak searah dengan resiko. Untuk memperoleh tingkat profitabilitas yang tinggi maka 3
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002, hlm 19 James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2005, hlm.313 4
19
resiko harus searah dengan pengembalian, resiko yang dimaksud penulis biasa berupa bagaimana perusahaan tersebut berani mengambil keputusan kas dipakai berinvestasi. Dengan
menjadikan
Surat
Edaran
Bank
Indonesia
Nomor
9/24/DPbs/2007 perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum berdasarkan prinsip syari’ah, serta untuk memahami sifat hubungan likuditas dan profitabilitas yang sebenarnya, maka penulis mengambil judul "PENGARUH RASIO LIKUDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK SYARI’AH DI INDONESIA (Studi Kasus Tahun 20072009)".
1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini dirumuskan maslaah sebagai berikut : 1. Bagaimana
pengaruh
rasio
likuiditas
terhadap
rasio
profitabilitas pada bank syari’ah?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan melakukan penelitian perbandingan pengaruh rasio likuiditas terhadap profitabilitas adalah sebagai berikut:
20
1. Mengetahui tingkat keuntungan bank syari’ah yang ada di Indonesia 2. Mengetahui apakah ada pengaruh variabel likuiditas terhadap variabel profitabilitas. 3. Mengetahui
serta
memahami
analisis
likuiditas
dan
profitabilitas serta aplikasinya untuk mengukur tingkat pertumbuhan bank syari’ah.
1.4. Manfaat penelitian manfaat penelitian perbandingan pengaruh rasio likuiditas terhadap profitabilitas adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis akan memperluas wawasan berfikir yang ilmiah khususnya tentang analisis laporan keuangan sebagai salah satu metode mengetahui kondisi perusahaan. 2. Untuk memberikan tambahan informasi bagi pembaca dan bahan rujukan awal bagi penelitian yang akan mengembangkan penelitian sejenis.
21
1.5. Sistematika Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini mengemukakan alasan-alasan yang dijadikan sebagai latar balakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian-uraian teori yang melandasi penelitian, yaitu kerangka teori yang berisi tentang bank syariah, krisis global dan kinerja keuangan serta hipotesis penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode-metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian, yang meliputi jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukuran, serta tekhnik analisis data.
22
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, yaitu penyajian data dan analisis dan interpretasi data. Dalam penyajian data berisi gambaran umum objek penelitian dan deskripsi variabel penelitian. Sedangkan dalam analisis data dan intepretasi data berisi proses dan hasil analisis atau komputasi data yang berhubungan dengan uji hipotesis dan interpretasi hasil penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi penulis maupun pembaca dalam hal perbandingan kinerja keuangan bank syariah.
23
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Bank Syariah Pengertian Bank Syari’ah
2.1.1
Pengertian bank sebagaimana tercantum dalam undang-undang republik Indonesia no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syari’ah pasal 1 ayat kedua bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank syariah (pasal 1 ayat 7) adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya brdasaarkan prinsip syari’ah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syari’ah dan bank pembiayaan syariah.5 Menurt Muhammad Bank Syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba atau bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.6 Beliau juga mengatakan bahwa bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
5
Undang-Undang Perbankan Syari’ah , www.legalitas.org, di download pada 18 Maret
2012. 6
Drs. Muhammad, M. Ag., Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002, hlm 13.
8
24
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syari’at Islam.7 Bank Islam atau di Indonesia disebut Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro. Nilai-nilai makro yang dimaksud adalah keadilan, maslahah, sistem zakat, bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif dan yang non produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil) dan penggunaan uang sebagai alat tukar. Sementara itu, nilainilai mikro yang harus di miliki oleh pelaku perbankan syariah adalah sifat-sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu shidiq, amanah, tablig dan fatonah.8 Pertaatmaja dan Antonio menjelaskan bahwa, “Bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan
7
8
30
Ibid Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, 2007, hlm.
25
Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini dapat juga diartikan sebagai bank yang dalam operasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah islam khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara islam. Bank yang beroperasi pada prinsip-prinsip syariah islam adalah tata cara itu dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan. Sedangkan bank yang tatacara operasinya mengacu pada Al-Qur’an dan Hadits adalah bank yang tata cara operasinya mengikuti suruhan dan larangan yang tercantum dalam AlQur’an dan Hadits. Sesuai dengan suruhan itu maka yang dijauhi adalah praktek-praktek yang mengandung unsur riba sedang yang yang diikuti adalah praktek-praktek usaha yang di lakukan di zaman Rasulullah SAW atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada sebelumnya tetapi tidak di larang oleh beliau”. 9 Susilo, Triandaru dan Totok mendefinsikan Bank Syariah sebagai bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menggunakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.10 Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas maka dapat
9
Karnaen Pertaatmaja, MPA dan H. Muhammad Syafe'i Antonio,M.Ec, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1992, hlm. 1-2 10 Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat,2000, hlm. 110
26
di simpulkan bahwa Bank Islam adalah bank yang dalam menjalankan operasinya berdasarkan atas prinsip-prinsip syariah yang bebas dari riba dan menggunakan prinsip jual beli serta sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Prinsip Bank Syari’ah
2.1.2
Prinsip perbankan syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syari’ah. Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 11 1. Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan. 2. Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana. 3. Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". 4. Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik. 5. Unsur gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. 6. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
11
10 Juli 2011.
http://shariahbank.blogspot.com/2008_07_01_archive.htmw(UUBS), di download pada
27
7. Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam. 8. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.
2.2 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu.12 Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut di pahami agar dapat di
12
1994
Siegel Joel G. dan Joek Shim, Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta: PT. Elex Komputindo,
28
manfaatkan dan kelemahan pun harus di ketahui agar dapat di lakukan langkah-langkah perbaikan.
Kinerja perusahaan dapat di ukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali di gunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga dapat berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan dalam perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa yang berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang
29
baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya.13 Menurut Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Beradasarkan Prinsip Syariah, perhitungan kinerja keuangan bank adalah sebagai berikut: a. Rasio likuiditas (liquidity) Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu bank dinyatakan likuid apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang digunakan tanpa terjadi penagguhan. Untuk menghitung rasio likuiditas digunakan beberapa komponen sebagai berikut: 1.
Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek, sebagai rasio utama. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek. Aktiva jangka pendek STM = Kewajiban jangka pendek
2. 13
Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas
Yunanto Adi Kusumo, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 20022007 (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007), vol. II, No. 1,La Riba: Jurnal Ekonomi Islam, 2008, hlm. 111
30
jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek, kas dan secondary reserve (Short Term Mismatch / STMP), sebagai rasio penunjang. Rasio ini brtujuan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aktiva jangka pendek, kas dan secondary reserve. Aktiva jangka pendek + kas + secondary reserve STMP = Kewajiban jangka pendek 3.
Ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti ( Rasio Deposan Inti/ RDI), sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya ketergantungan bank syariah terhadap dana dari deposan inti. DPK inti RDI = DPK
4.
Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan total dana pihak ketiga ( Pertumbuhan Rasio Deposan Inti / PRDI), sebagai rasio penunjang. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti. DPK inti t+1/ DPK t+1 PRDI = DPK inti t /DPKt
31
Kemampuan bank dalam memperoleh dana dari pihak lain apabila
5.
terjadi mismatch (Ratio Contingency Plan / RCP), sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kecukupan sumber dana apabila terjadi short term mismatch dan penarikan dana deposan inti. Expected likuidity aid RCP = DPKinti + Net Kewajiban jangka Pendek Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva /
6.
RAPB), sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan bank terhadap dana antar bank. Antar Bank Pasiva RAPB = Total Kewajiban Kriteria penetapan peringkat faktor likuiditas:14 1. Peringkat
1,
mencerminkan
kemampuan
likuiditas
bank
untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas sangat kuat. 2. Peringkat
2,
mencerminkan
kemampuan
likuiditas
bank
untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas kuat. 3. Peringkat 14
Ibid
3,
mencerminkan
kemampuan
likuiditas
bank
untuk
32
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas memadai. 4. Peringkat
4,
mencerminkan
kemampuan
likuiditas
bank
untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas lemah. 5. Peringkat
5,
mencerminkan
kemampuan
likuiditas
bank
untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas sangat lemah.
b. Rasio profitabilitas (earning) Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Untuk menghitung rasio rentabilitas digunakan beberapa komponen sebagai berikut: 1.
Pendapatan Operasional Bersih (Net Oerating Marjin, NOM), sebagai rasio utama untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba. (PO - DBH) – BO NOM = Rata-rata AP
2.
Return On Asset, sebagai rasio penunjang untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba.
33
Laba sebelum pajak ROA = Rata-rata TA 3.
Rasio efisiensi kegiatan oerasional (REO), sebagai rasio penunjang untuk mengukur efisiensi kegiatan operasional bank syariah. BO REO = PO
4.
Rasio aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan (IGA), sebagai rasio penunjang untuk mengukur besarnya aktiva bank syariah yang dapat menghasilkan pendapatan. AP lancar IGA = TA
5.
Diversivikasi Pendapatan, sebagai rasio penunjang untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam menghasilkan pendapatan dari jasa berbasis fee. Pendapatan berbasis fee DP = Pendapatan dari penyaluran dana
6.
Proyeksi Pendapatan Bersih Operasional Utama (PPBO), sebagai rasio penunjang untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam
34
menghasilkan laba di masa yang akan datang. ((POu - DBH) - BOu)t+1/ Rata-rata APt+1 PPBO = ((POu - DBH) - BOu)t/ Rata-rata APt 7.
Rasio Net Marjin Operasional Utama, sebagai rasio observed untuk mengukur pendapatan bersih dari operasi utama terhadap total penyaluran dana. (POu - DBH) )- BOu NSOM = Rata-rata AP
8.
Return On Equity, sebagai rasio observed untuk mengukur kemampuan modal dalam menghasilkan laba. Laba bersih setelah pajak ROE = Rata-rata modal disetor
9.
Komposisi penempatan dana pada surat berharga / pasar keuangan, sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya penempatan dana bank syariah pada surat berharga dan pasar keuangan. SWBI + SB + Penyertaan IdFR = AP
10.
Disparitas antara employee benefit tertinggi dengan employee benefit
35
terendah, sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya benefit pengurus level tertinggi dengan pengurus yang terendah. Disparitas imbal jasa = Disparitas imbal jasa tertinggi - Disparitas imbal jasa terendah 11.
Fungsi edukasi publik (CSR), sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya fungsi corperate social responsibility terhadap proses pembelajaran masyarakat. Biaya edukasi public CSR = BO
12.
Fungsi sosial, sebagai rasio observed untuk mengukur besarnya pelaksanaan fungsi sosial bank syariah. Penyaluran (Dana zakat dan kebajikan) Fungsi sosial = Modal inti
13.
Korelasi antara tingkat bunga di pasar dengan return / bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah, sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat bunga dengan return yang diberikan bank syariah kepada nasabah. Rcorr = Corr (r,i)
14.
Besarnya bagi hasil dana investasi, sebagai rasio observed untuk mengetahui kemampuan bank dalam mengelola dan investasi untuk
36
menghasilkan pendapatan. DBH profit sharing Bagi hasil rek. Profit sharing = Rata-rata DPK profit sharing Penyaluran dana yang di write off dibandingkan dengan biaya
15.
operasional, sebagai rasio observed. Rasio ini bertujuan untuk mengukur signifikasi pengaruh penghapus bukuan terhadap efisiensi operasional bank. Pembiayaan write off WOE = BO Kriteria penetapan peringkat faktor rentabilitas:15 1. Peringkat 1, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan,
pengakuan
biaya
dan
pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Peringkat 2, mencerminkan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan,
pengakuan
biaya
dan
pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan 15
Ibid.
37
ketentuan yang berlaku. 3. Peringkat 3, mencerminkan kemampuan rentabilitas cukup tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan,
pembagian keuntungan
pengakuan
biaya
dan
(profit distribution) belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. 4. Peringkat 4, mencerminkan kemampuan rentabilitas rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan,
pembagian keuntungan
pengakuan
biaya
dan
(profit distribution) belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. 5. Peringkat 5, mencerminkan kemampuan rentabilitas sangat rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. Penerapan prinsip akuntansi,
pengakuan pendapatan,
pengakuan
biaya
dan
pembagian keuntungan (profit distribution) tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
38
2.3 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perbandingan kinerja bank sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya adalah sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh Margareth, T Subakti (2008) dalam jurnalnya “Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” penelitian menggunkan rasio keuangan konvensional yang terdiri dari CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO dan LDR. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya adanya pengaruh yang signifikan dari beberapa rasio likuiditas terhadap tingkat profitabilitas pada bank-bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Tingkat profitabilitas pun naik secara signifikan setiap tahunnya.16 Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Dody Yoga Prasetyo Santoro dengan judul “Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2007 – 2009”. Penelitian kali inipun menggunakan rasio keuangan yang konvensional yaitu menggunakan CAR, NPL, LDR, dan ROA. Dari penelitian tersebut dapat disimpulakan bahwa indikaror CAR, NPL, LDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang ditunjukkan oleh 16
Margareth, T Subakti, Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,jurnal, Universitas Sumatera Utara:Fakultas Ekonomi, 2008, hlm,1.
39
ROA, dan bank yang menjadi objek penelitian adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syari’ah Mandiri, dan Bank Mega syari’ah.17 Dari kedua penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tersebbut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu sama-sama mengukur tingkat profitabilitas menggunkan rasio keuangan lainnya dalam hal ini penulis menggunakan rasio likuiditas. Namun terdapat sedikit perbedaan dimana dari kedua penelitan diatas pada penelitian kedua digunakan beberapa rasio untuk mengukur profitabilitas, dan pada penelitian pertama menggunakan satu rasio saja seperti yang penulis lakukan yaitu rasio likuiditas. Kemudian
perbedaan
mendasar
lainnya
adalah
penulis
menggunakan rasio keuuangan berdasar pada Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Beradasarkan Prinsip Syariah lain halnya pada kedua penelitian diatas yang masih menggunakan rasio keuangan konvensional.
17
Dody Yoga Prasetyo Santoro, Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2006 – 2009, jurnal, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2011, hlm.17.
40
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritik Model konseptual yang didasarkan pada tinjauan pustaka, maka kerangka pemikiran teoritik dijelaskan pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritik Rasio profitabilitas bank
Rasio likuiditas bank
2.5 Hipotesis Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan
harus
dibuktikan
kebenarannya.
Dengan
demikian
hipotesa
merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data.18 Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, landasan teori, kerangka pemikiran teoritik dan model penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan Hipotesis sebagai berikut : H1: Rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hal. 68.
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak lain, misalnya berupa laporan – laporan, buku – buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian.19 Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.20 Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Publikasi Bank Indonesia dan referensi lain dari jurnal, internet, hasil penelitian dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.2
Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari elemen-elemen yang akan di teliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan di
19
Tim penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang : Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, 2008, hlm 21 20 Nur Indriyantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE, 1999, hlm. 146-147
26
42
teliti.21 Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat digunakan sebagai sumber data penelitian.22 Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah pada periode 2007-2009.
3.3
Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian ini digunakan metode sesuai dengan data yang diperlukan. Metode tersebut adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.23 Pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan melihat dan mencatat data dari Laporan Publikasi Perbankan Indonesia
21
J. Supranto, Statistik, Teori dan Aplikasi jilid 2, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga,1998,
hlm. 129 22
Prof. Dr. H.M. Burhan Bugin, S.Sos., M.Si., Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama, Jakarta: Kencana, 2005, hlm. 99 23 Sugiyono, Penelitian Administrasi dan Perkantoran, Bandung: Alfabeta, 2001, hlm. 70
43
di Bank Indonesia dan internet. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4
1.
Laporan Neraca keuangan periode 2007-2009
2.
Laporan Rugi / Laba periode 2007-2009
3.
Laporan kualitas aktiva produktif periode 2007-2009
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan/ bank. Analisis ini didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang terdapat pada laporan perusahaan / bank. Analisis rasio keuangan yang di gunakan adalah analisis rasio keuangan pada perbankan, yaitu rasio likuiditas (liquidity) dan rasio profitabilitas (earning). Langkah-langkah analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Menghitung dan menganalisis laporan keuangan perbankan syariah dengan menggunakan alat rasio likuiditas (liquidity) dan rasio profitabilitas (earning).
44
a. Rasio likuiditas (liquidity) a. Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek, sebagai Rasio Utama, b. Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek, kas dan secondary reserve (Short Term Mismatch / STMP), sebagai Rasio Penunjang, c. Ketergantungan pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva / RAPB), sebagai Rasio Observed.
b. Rasio profitabilitas (earning) a. Pendapatan Operasional Bersih (Net Oerating Marjin, NOM), sebagai Rasio Utama, b. Return On Asset, sebagai Rasio Penunjang, c. Rasio efisiensi kegiatan operasional (REO), sebagai Rasio Penunjang, d. Rasio aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan (IGA), sebagai Rasio Penunjang, e. Diversivikasi Pendapatan, sebagai Rasio Penunjang, f. Proyeksi Pendapatan Bersih Operasional Utama (PPBO), sebagai Rasio Penunjang, g. Rasio Net Marjin Operasional Utama, sebagai Rasio
45
Observed, h. Return On Equity, sebagai Rasio Observed, i. Komposisi penempatan dana pada surat berharga / pasar keuangan, sebagai Rasio Observed, j. Fungsi edukasi publik (CSR), sebagai Rasio Observed, 3.5
Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian.24 Dalam penelitian ini operasional variabel penelitian dan pengukuran variable dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Variabel, Definisi, Indikator dan skala Pengukuran Variabel Penelitian No
Variabel
Definisi
Indikator
Skala
Penelitian 1.
Pengukuran
Rasio
Alat
ukur
likuiditas
digunakan
(liquidity)
menganalisis kemampuan dalam
24
yang a.
Besarnya aset Diukur pendek melalui
untuk jangka
dibandingkan dengan perhitungan bank kewajiban
jangka rasio
dari
sebagai masing-
memenuhi pendek,
kewajiban-
Rasio Utama,
kewajibannya
b.
masimg
Kemampuan indikator
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm 99.
46
bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas
jangka
pendek
dengan
menggunakan
aset
jangka pendek, kas dan
secondary
reserve (Short Term Mismatch / STMP), sebagai
Rasio
Penunjang, c.
Ketergantungan
pada dana antar bank (Rasio Antar Bank Pasiva
/
sebagai
RAPB), Rasio
Observed. 2.
Rasio
Merupakan
alat a.
Pendapatan
profitabilitas untuk menganalisis Operasional (earning)
atau tingkat
Diukur
Bersih melalui
mengukur (Net Oerating Marjin, perhitungan efisiensi NOM), sebagai Rasio rasio
dari
47
usaha kemampuan
dan Utama, bank b.
masingOn masimg
Return
dalam
Asset, sebagai Rasio indikator
menghasilkan laba
Penunjang, c.
Rasio
efisiensi
kegiatan
operasional
(REO),
sebagai
Rasio
Penunjang, d.
Rasio
aktiva
yang
dapat
menghasilkan pendapatan
(IGA),
sebagai
Rasio
Penunjang, e.
Diversivikasi
Pendapatan, sebagai Rasio Penunjang, f.
Proyeksi
Pendapatan
Bersih
Operasional
Utama
48
(PPBO),
sebagai
Rasio Penunjang, g.
Rasio
Marjin
Net
Operasional
Utama, sebagai Rasio Observed, h.
Return
On
Equity, sebagai Rasio Observed, i.
Komposisi
penempatan
dana
pada surat berharga / pasar
keuangan,
sebagai
Rasio
Observed, j.
Fungsi
edukasi
publik
(CSR), sebagai Rasio Observed, Sumber data : dikembangkan untuk penelitian, 2012
49
3.6
Metode Analisis Data 3.6.1. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel atau lebih. Adapun formula dari regresi berganda yaitu sebagai berikut : Y a bX e
Dimana :
Y = Rasio Profitabilitas
a = Konstanta
b
= Koefisien Regresi
X
= Rasio Likuiditas
e
= Kesalahan Pengganggu
3.6.2. Pengujian Hipotesis 1.
Uji T statistik Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel independent. Ho = Masing-masing
variabel
bebas
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Ha = Masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
50
Apabila tingkat signifikasi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Sebaliknya apabila tingkat signifikasi lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti bahwa variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikatnya secar individual. 2.
Koefisien determinasi (R2) Dalam uji regresi linear berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi (R2) keseluruhan. R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen / variabel terikat.
R2 digunakan
untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikat. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variabel terikat.25 3.6.3. Uji Asumsi Klasik Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik
25
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang : BP – UNDIP, 2001, HLM 44 - 45
51
harus memenuhi asumsi – asumsi yang diisyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikoleniaritas, heteroskedastisitas, serta autokorelasi.26 1. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam deteksi normalitas yaitu : 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.27
2. Uji Autokorelasi Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sekarang (t) dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t1). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
26 27
Ibid, hlm 91 Ibid, hlm 74
52
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Adapun autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Durbin – Watson (D-W Test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi pada uji D-W Test didasarkan pada criteria berikut ini : 1) Apabila nilai D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2) Apabila nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. 3) Apabila nilai D-W diatas
+2 berarti ada autokorelasi
negatif.
3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
53
terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) > Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidakny pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah sumbu yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di – studentised, dengan dasar pengambilan keputusan : 1. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.28
28
Ibid, hlm 69
54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Syari’ah 4.1.1 Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk di dirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, di prakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.29
29
www.muamalatbank.com, diakses tanggal 14 April 2011
39
55
1. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia lembaga keuangan yang menjalankan usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Menjadi Bank Syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional.” Untuk mencapai visi tersebut maka bank menetapkan misi “Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan, manajemen, dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.”30 2. Struktur Organisasi31 1. Dewan Pengawas Syari’ah: a. KH. M. A. Sahal Mahfudh Ketua b. KH. Ma’ruf Amin Anggota c. Prof. Dr. Umar Shihab Anggota d. Prof. Dr. H. Muardi Chatib Anggota 2. Dewan Komisaris: a. Drs. H. Abbas Adhar Komisaris Utama b. Prof. Korkut Ozal Komisaris c. DR. Ahmed Abisoursour Komisaris
30 31
Ibid Ibid
56
d. H. Iskandar Zulkarnain, SE. Msi Komisaris e. Drs. Aulia Pohan, MA Komisaris 3. Direksi: a. H.A. Riawan Amin, Msc Direktur Utama b. Ir. H. Arviyan Arifin Direktur c. H. M. Hidayat, SE, Ak. Direktur d. Ir. H. Andi Buchari, MM Direktur e. Drs. U. Saefudin Noer Direktur 4. Kepala Grup: a. Afrid Wibisono Administration b. Avantiono Hadhianto Business Development c. Muchtar MD. Siswoyo financing Support d. Zulkarnain Hasibuan Internal Audit 5. Rapat Umum Pemegang Saham (Shareholders Meeting) Adalah dewan tertinggi yang ada di Bank Muamalat Indonesia. Tugasnya memimpin rapat pemegan saham serta mengawasi jalannya kegiatan yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat Indonesia.
57
6. Dewan Komisaris (Board of Commissioner) Adalah wakil dari pemegang saham yang mempunyai peran sebagai pengawas dan bersama Dewan Direksi merumuskan strategi jangka panjan perusahaan. 7. Dewan Pengawas Syari’ah (Sharia Supervisory Board) Dewan Pengawas Syari’ah dalam organisasi bank bersifat independen dan terpisah dari pengurus bank, sehingga tidak mempunyai akses terhadap operasional Bank. 8. Operation Director Mempunyai wewenang dan tanggung jawab membuat kebijakan khususnya dalam bidang operasional, melaksanakan koordinasi dan pembinaan bawahan serta pengawasan kegiatan operasional. 9. Administration Group 10. Corporate Support Group 11. Internal Audit Group 12. Business Development Group A. Marketing: B. Produk dan Development: C. SISOP dan UAT (USSER acceptance Test)
58
13. Financing Support Group 14. Network and Alliance Group 4.1.2 Bank Syari’ah Mandiri Kehadiran
BSM
sejak
tahun
1999,
sesungguhnya
merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik
59
mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi
serta
membentuk
Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di
kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas
diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
60
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.32 a. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri sebagai lembaga keuangan yang menjalankan usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.” Untuk mencapai visi tersebut maka bank menetapkan misi sebagai berikut: 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan, 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM, 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat, 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal, 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
32
www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 14 April 2011
61
b. Stuktur Organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari divisi-divisi atau unit kerja yang beragam tetapi saling terkait dan terkoordinasi. Divisi-divisi dalam bank ini menunjukkan garis-garis komando dan pendelegasian tegas yang jelas mulai dari atasan hingga bawahan. Secara garis besar, struktur organisasi PT. Bank Syari’ah Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris, 76 Direksi, Dewan Pengawas Syari’ah, Divisi, Unit Kerja Kantor Pusat, Staf Khusus Direksi dan Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan Kantor Kas. Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan Direktur Bidang Pemasaran Korporasi, Direktur Bidang Kepatuhan dan Manajemen Resiko, Direktur Bidang Treasury dan Internasional, dan Direktur Bidang Human Resource dan Teknologi Informasi. Dalam struktur organisasi tersebut, terdapat pula Dewan Pengawas Syari’ah yang bertugas mengarahkan, memeriksa, dan mengawasi kegiatan bank guna menjamin bahwa bank tersebut telah beroperasi sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip syari’ah Islam. 4.1.3. Bank Mega Syariah Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25
62
Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia. Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.33 a. Visi dan Misi Bank Mega Syariah sebagai lembaga keuangan yang menjalankan usuahanya berdasarkan prinsip syariah memiliki visi “Bank Syariah Kebanggaan Bangsa.” Untuk mencapai visi tersebut maka bank menetapkan misi memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.34
33 34
www.bmsi.co.id, diakses tanggal 14 April 2011 Ibid
63
b. Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank Mega Syariah
Sumber : www.bsmi.co.id
64
4.2 Deskripsi Variable Penelitian 4.2.1 Rasio Likuiditas Berdasarkan data laporan keuangan Bank-bank syari’ah di Indonesia tahun 2007-2009 hasil perhitungan rasio likuiditas dapat dilihat pada table 4.1 Table 4.1 Bank BMS
BMI
BSM
PERIODE 2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009
LIKUIDITAS STM STMP RAPB 67% 117% 0% 40% 118% 0% 30% 101% 0% 55% 131% 4% 59% 90% 4% 41% 133% 7% 27% 102% 1% 43% 130% 2% 38% 163% 1%
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa adanya perubahan angka rasio likuiditas dari masing-masing bank yang menjadi objek. Bank Mega Syari’ah memiliki angka tertinggi pada awalnya di dua rasio STM pada 67% dan STMP pada 117% tetapi memilki angka rasio RAPB terkecil yaitu pada 0%. Pada dasarnya dari semua bank yang menjadi objek penelitian terdapat perubahan angka masing-masing rasio yang fluktuatif. Dari rasio likuiditas inilah yang akan menjadi tolak ukur untuk melihat bahwa angka-angka dari rasio likuiditas ini berpengaruh pada rasio profitabilitas.
65
4.2.2 Rasio Profitabilitas Berdasarkan data laporan keuangan Bank-bank syari’ah di Indonesia tahun 2007-2009 hasil perhitungan rasio profitabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2
Bank PERIODE BMS
BMI
BSM
2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009
NOM 2,15% 1,39% 1,13% 1,36% 1,71% 0,82% 0,53% 0,62% 0,67%
ROA BOPO (REO) 3,27% 31,59% 1,19% 58,20% 1,05% 64,64% 1,47% 73,87% 1,57% 66,64% 0,56% 76,23% 0,93% 79,63% 1,08% 80,13% 1,17% 73,43%
IGA 89,87% 114,23% 80,18% 88,05% 85,82% 82,89% 150,29% 158,65% 153,28%
RASIO PROFITABILITAS DP PPBO 2,63% 113,24% 7,49% 106,51% 10,08% 140,69% 4,25% 118,16% 4,71% 111,56% 23,83% 110,49% 17,48% 109,77% 17,15% 119,82% 15,18% 117,96%
ENSOM 5,56% 5,92% 5,28% 2,92% 2,77% 2,18% 0,72% 0,80% 0,89%
ROE 47,91% 18,28% 24,78% 25,88% 24,85% 16,06% 20,27% 25,32% 24,90%
IDFR CSR 9,23% 2,80% 19,83% 1,91% 17,80% 1,54% 8,35% 10,72% 2,68% 11,68% 11,07% 6,51% 8,32% 5,40% 6,97% 2,23% 9,98% 2,66%
Dari apa yang terlihat pada Tabel 4.2 terdapat perubahan angka rasio likudititas yang bervariasi dari masing-masing bank yang menjadi objek penelitian, dan perubahan angka tersebut bersifat fluktuatif. Angka pada rasio profitabilitas inilah yang selanjutnya akan menjadi acuan sejauh mana tingkat perubahan angka rasio profitabilitas ini dipengaruhi oleh angka dari rasio likuiditas.
66
4.3 Hasil Analisis Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengujinya dapat digunakan normal probability plot. Apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS diperoleh grafik sebagai berikut :
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot
67
Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui bahwa sebaran titik-titik di sekitar garis diagonal yang berarti data tersebut berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk prediksi Profitabilitas berdasarkan masukan variabel independennya. 2. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang homokedastis atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Homokedastis terjadi apabila variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain kontan (sama). Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas antar nilai residual dari observasi dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada suatu model regresi. Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS diperoleh grafik sebagai berikut :
68
Gambar 4.4 Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan tidak mengandung heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat nilai statistik
69
Durbin Watson (DW). Test pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan nilai DW dengan du dan dl pada tabel. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model R
R Square
,714a
1
,509
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate ,490
,00370604
Durbin-Watson ,999
Dari tabel diatas, angka Durbin-Watson Test sebesar 0,999. Menurut Santoso patokan mendeteksi tidak adanya autokorelasi yaitu jika angka D-W diantara -2 dan +2.35 Karena angka D-W Test (0,999) terletak diantara -2 dan +2, maka diambil keputusan bahwa model regresi ini tidak ada autokorelasi. Sehingga dapat dikatakan model regresi dalam penelitian ini layak untuk memprediksi besarnya rasio profitabilitas. 4.3.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana Suatu model persamaan regresi linier sederhana digunakan untuk menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam 35
hlm 218-219
Santoso Singgih, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2002,
70
penelitian ini model persamaan regresi linier sederhana yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara rasio likuiditas (sebagai variabel independen) terhadap rasio profitabilitas (sebagai variabel dependen) adalah Y = a + bX. Dalam melakukan analisis rasio likuiditas (X) terhadap rasio profitabilitas (Y) digunakan analisis regresi sederhana. Dengan menggunakan komputer program SPSS diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) ,008 ,001 Likuiditas -1,130 ,222 -,714 a. Dependent Variable: Profitabilitas
t 9,314 -5,094
Sig. ,000 ,000
Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana pada tabel di atas diperoleh koefisien untuk variabel bebas X = -1,130 dan konstanta sebesar 0,008 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh Y = 0,008-1,130X Dimana : Y = Variabel terikat ( rasio likuiditas ) X = Variabel bebas ( rasio profitabilitas )
71
a. Nilai konstan ( Y ) sebesar 0,008; artinya apabila rasio likuiditas ( X ) nilainya adalah 0, maka nilai dari rasio profitabilitas ( Y ) adalah 0,008. b. Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier sederhana didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya peningkatan X ( rasio likuiditas ) maka Y ( rasio profitabilitas ) akan menurun sebesar -1,130.
4.3.3 Pengujian Hipotesis 1. Uji hipotesis uji t statistik Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji t Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B 1
Std. Error
(Constant)
,008
,001
Likuiditas
-1,130
,222
Beta
-,714
t
Sig.
9,314
,000
-5,094
,000
72
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel X ( rasio likuiditas ) diperoleh hasil thitung sebesar -5,094 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian Ho ditolak dan menerima Ha. Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas.
4.3.4 Koefisien Determinasi (R2) Analisis koefisien determinasi dilakukan seberapa
untuk mengetahui
besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut : Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R 1
,714a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square ,509
a. Predictors: (Constant), Likuiditas b. Dependent Variable: Profitabilitas
,490
,00370604
Durbin-Watson ,999
73
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,509, hal itu berarti bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X sebesar 50,9 %. Jadi besarnya pengaruh rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas 50,9 % sedangkan sisanya 49,1 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
4.4 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas. Uji hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas pada bank syariah di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh hasil perhitungan nilai t sebesar -5,094 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 5%. 2. Berdasarkan kontribusi yang diberikan variabel rasio likuiditas terhadap variabel rasio profitabilitas sebesar 50,9 %. 3. Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier sederhana didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya peningkatan X ( rasio likuiditas ) maka Y ( rasio profitabilitas ) akan menurun sebesar -1,130. Adanya tingkat kenaikan angka pada rasio likuiditas berbanding terbalik dengan menurunnya angka rasio profitabilitas. Dengan demikian sesuai
74
dengan pendapat James C. Van home dan John M. Machowicz yang mengatakan bahwa kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas. Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan memperoleh laba yang menurun.36
4.5 Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan dalam mengambil data dalam penelitian ini adalah data sekunder, sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan. 2. Keterbatasan dalam mengambil variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu hanya terbatas pada variabel-variabel akuntansi saja dengan tidak memperhatikan faktor-faktor lainnya kondisi ekonomi, inflasi, politik dan sebagainya. 3. Keterbatasan dalam menggunakan rasio keuangan perusahaan hanya diwakili oleh dua buah rasio keuangan, yaitu rasio Likuiditas dan rasio profitabilitas.
36
James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2005, hlm.313
75
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap rasio profitabilitas pada bank syariah di Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh hasil perhitungan nilai t sebesar -5,094 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 5%. 2. Adanya tingkat kenaikan angka pada rasio likuiditas berbanding terbalik dengan menurunnya angka rasio profitabilitas. Seperti yang ditunjukkan oleh Koefisien regresi X ( rasio likuiditas ) dari perhitungan linier sederhana didapat nilai -1,130; artinya apabila adanya peningkatan X ( rasio likuiditas ) maka Y ( rasio profitabilitas ) akan menurun sebesar 1,130.
5.2
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut : 1. Mengacu pada hasil penelitian sebaiknya bank-bank umum syariah di Indonesia bias memaksimalkan dana keuangan mereka untuk mendapatkan rasio profitabilitas yang tinggi dan senantiasa tumbuh secara signifikan. 60
76
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah rasio keuangan lainnya sebagai variabel independen, karena sangat dimungkinkan rasio keuangan lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap rasio profitabilitas.
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, 2007 Bugin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama, Jakarta: Kencana, 2005 Dody Yoga Prasetyo Santoro, Analisis Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2006 – 2009, jurnal, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2011 http://shariahbank.blogspot.com/2008_07_01_archive.htmw(UUBS), di download pada 10 Juli 2011 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang : BP – UNDIP, 2001 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: PT. Bumi Aksara J. Supranto, Statistik, Teori dan Aplikasi jilid 2, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga,1998 James C. Van Horne, John M. Machowicz, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Buku 2) (Edisi 12), Jakarta: Salemba Empat,2004 Karnaen Pertaatmaja, MPA dan H. Muhammad Syafe'i Antonio,M.Ec, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1992 Majelis Ulama Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Sistem Perekonomian di Indonesia Menurut Pandangan Islam, Yogyakarta: sekretariat MUI DIY, 1996 Margareth, T Subakti, Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,jurnal, Universitas Sumatera Utara:Fakultas Ekonomi, 2008
78
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002 Nur Indriyantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE, 1999 Santoso Singgih, SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2002 Siegel Joel G. dan Joek Shim, Kamus Istilah Akuntansi, Jakarta: PT. Elex Komputindo, 1994 Sugiyono, Penelitian Administrasi dan Perkantoran, Bandung: Alfabeta, 2001 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1992 Undang-Undang Perbankan Syari’ah , www.legalitas.org, di download pada 18 Maret 2012 www.bmsi.co.id, diakses tanggal 14 April 2011 www.muamalatbank.com, diakses tanggal 14 Juni 2011 www.syariahmandiri.co.id, diakses tanggal 14 April 2011 Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat Yunanto Adi Kusumo, Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-2007 (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007), vol. II, No. 1,La Riba: Jurnal Ekonomi Islam, 2008, hlm. 111 Zaenal Arifin, Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Al-Vabet, 2002
79
LAMPIRAN 1 Rasio Keuangan Bank Mega Syari’ah Rasio Profitabilitas Tah un 200 7
200 8
200 9
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwu lan
(PO-DBH)
BO
Rata-rata AP
I
62031
28895
2254254
II
118768
54711
2138000
III
178380
80645
2195953
IV
242448
116144
2421985
I
56628
33313
1914621
II
106473
72421
1815889
III
163371
127912
2418374
IV
250575
226992
2790323
I
96606
91993
2956366
II
223389
196359
3271344
III
377658
321323
3622670
IV
548337
464943
3920922
Triwu lan
Laba sebelum pajak
Rata-rata TA
ROA
I
33699
2532327
1,330752308
II
65062
2337453
2,783457036
III
99426
2406008
4,132405212
IV
124667
2561804
4,866375414
I
23284
2112049
1,102436544
II
34205
2183709
1,56637171
III
36103
2658546
1,357997943
IV
23717
3096201
0,766003241
I
5215
3321456
0,157009456
II
27137
3642622
0,744985343
III
56455
4019737
1,404445117
IV
83785
4381991
1,912030399
NOM 2,146772 798 2,170824 88 2,211916 424 2,087477 614 1,699876 925 1,470195 109 1,277214 022 1,103893 529 1,050145 12 1,137656 028 1,175322 028 1,179363 922
Rata2 3,27824 7493
1,198202 36
1,05461 7579
Rata2 2,15424 7929
1,387794 896
1,13562 1775
80
Tah un 200 7
200 8
200 9
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwu lan
BO
PO
REO
I
28895
111046
26,02074816
II
54711
210969
25,93319398
III
80645
304148
26,51505188
IV
116144
242448
47,90470534
I
33313
81618
40,81575143
II
72421
153559
47,16167727
III
127912
235821
54,24114053
IV
226992
250575
90,58844657
I
91993
159678
57,61156828 57,08243215
II
196359
343992
III
321323
543587
59,11160495
IV
464943
548337
84,79146948
Triwu lan
AP lancar
TA
IGA
I
2198603
2532327
86,8214492
II
2111300
2337453
92,32275472
III
2158001
2406008
89,69217891
IV
2322797
2561804
90,67036354
I
3613736
2112049
171,1009546
II
1721869
2183709
78,85066188
III
2292129
2658546
86,21739101
IV
3739502
3096201
120,7771072
I
2956366
3321456
89,00813378 85,19437372
II
3103309
3642622
III
3427611
4019737
85,2695338
IV
2685253
4381991
61,27929062
Rata2 31,59342 484
58,20175 395
64,6492 6872
Rata2 89,87668 659
114,2365 287
80,18783 298
81
Tah un 200 7
200 8
200 9
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwu lan
Pendapatan berbasis fee
Pendapatan dari penyaluran dana
DP
I
2551
108495
2,351260427
II
5043
205926
2,448937968
III
7143
297005
2,405010017
IV
12837
384752
3,336434898
I
5417
76201
7,108830593
II
7924
145635
5,44099976
III
14472
221249
6,541046513
IV
36056
331257
10,88460017
I
16572
143106
11,58022724 10,53123705
Rata2 2,63541 0828
7,493869 259
10,0813 0753
II
32775
311217
III
46658
496929
9,38926889
IV
61968
702227
8,824496922
Triwu lan
((Pou-DBH)BOu)t+1
Rata-rata APt+1
((POu-DBH)BOu)t
Rata-rata APt
I
151746
4392254
51338
2254254
II
254211
4333953
100408
2138000
III
354135
4617938
153803
2195953
IV
240000
4336606
200332
2421985
I
115245
3730510
39668
1914621
II
183843
4234263
75577
1815889
III
250254
5208697
108266
2418374
IV
190985
5746689
141988
2790323
I
181519
6227710
48997
2956366
II
365457
6894014
132522
3271344
III
586347
7543592
232935
3622670
IV
477779
3920922
353412
3920922
PPBO 151,7028 39 124,8962 87 109,4911 42 66,90867 01 149,1064 39 104,3203 22 107,3206 53 65,31070 95 175,8662 16 130,8586 26 120,8844 79 135,1903 73
Rata2 113,249 7345
106,5145 309
140,699 9235
82
Tahu n 200 7
200 8
200 9
Tahu n 200 7
200 8
200 9
Triwul an
POu
DBH
BOu
Rata-rata AP
I
108393
49015
8040
2254254
II
205366
92201
12757
2138000
III
295473
125768
15902
2195953
IV
380474
155141
25001
2421985
I
69202
24990
4544
1914621
II
130531
47086
7868
1815889
III
195273
72450
14557
2418374
IV
287545
116736
28821
2790323
I
123998
63072
11929
2956366
II
273709
120603
20584
3271344
III
442926
165929
44062
3622670
IV
630548
215858
61278
3920922
196955
45917
26671
Triwul an
Laba bersih setelah pajak
Rata-rata modal disetor
I
33699
140060
II
65062
150060
III
99426
150060
IV
87025
150060
I
23284
150060
II
34035
150060
III
36103
150060
IV
16319
150060
I
5215
150060
II
27137
150060
III
56455
150060
IV
59986
150060
ROE 24,06040 268 43,35732 374 66,25749 7 57,99346 928 15,51646 008 22,68092 763 24,05904 305 10,87498 334 3,475276 556 18,08409 969 37,62161 802 39,97467 68
Rata2 47,91717 318
18,282853 53
24,78891 777
NSOM 2,277383 12 4,696351 73 7,003929 5 8,271397 22 2,071846 07 12,04671 65 4,476809 62 5,088586 52 1,657338 77 4,050995 55 6,429925 99 9,013492 23
Rata2 5,5622653 93
5,9209896 78
5,2879381 35
83
Tahu n
Triwula n
2007
I
2008
SWBI
SB
II
93000
5000
2138000
III
205000
12000
2195953
IV
532000
11880
2421985
I
272000
12000
1914621
II
210000
1815889
III
75000
62000 53200 0
IV
150000
2790323
3920922
II
20000
III
130000
IV
175000
531180
Tahu n
Triwula n
Biaya edukasi public
BO
2007
I
696
28895
II
1533
54711
III
2110
80645
IV
3933
116144
I
525
33313
II
1696
III
2621
IV
3853
72421 12791 2 22699 2
I
866
II
2032
III
6094
IV
10775
2008
2009
AP 2254254
531180 53360 0 53200 0 53200 0
2009
Penyertaan
I
91993 19635 9 32132 3 46494 3
2418374
2956366 3271344 3622670
CSR 2,40872123 2 2,80199594 2 2,61640523 3 3,38631354 2 1,57596133 6 2,34186216 7 2,04906498 2 1,69741664 9 0,94137597 4 1,03483924 9 1,89653401 7 2,31748838
Rata2 2,803358987
1,916076284
1,547559405
IdFR 0 4,5837231 1 9,8818144 1 22,455960 7 14,833222 9 14,978889 1 25,099509 24,412227 5 18,049186 1 16,873798 7 18,273814 6 18,010559 8
Rata2 9,230374555
19,83096213
17,8018398
84
Rasio Likuiditas
Tah un 200 7
200 8
200 9
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwul an
Aktiva jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
I
278475
248914
II
185353
194526
III
193738
499223
IV
114837
539061
STM 111,8759893 95,2844349 9 38,8079074 9 21,3031549 3 33,9034690 9
I
162242
478541
II
332800
579917
III
212560
610862
IV
246489
740634
57,3875227 34,7967298 7 33,2808107 6
Rata2 66,81787168
39,84213311
I
298902
811208
36,84653011
II
283252
1365181
III
275556
902041
IV
331805
1019652
20,74831103 30,5480571 3 32,5410041 9
30,17097562
Triwul an
Aktiva jangka pendek
Kas
secondary reserve
Kewajiban jangka pendek
I
278475
3924
0
248914
II
185353
4568
98000
194526
III
193738
7677
217000
499223
IV
114837
11543
543880
539061
I
162242
15036
284000
478541
II
332800
13104
272000
579917
III
212560
15604
607000
610862
IV
246489
46399
681180
740634
I
298902
60632
533600
811208
II
283252
57182
552000
1365181
III
275556
93859
662000
902041
IV
331805
111551
706180
1019652
STMP 113,452 437 148,011 577 83,8132 458 124,338 433 96,3925 766 106,550 42 136,718 932 131,518 132 110,099 259 65,3711 12 114,342 364 112,738 071
Rata2 117,403 9232
117,7950 152
100,6377 015
85
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwul an
Antar Bank Pasiva
Total Kewajiban
I
1784
2320899
II
1135
2050891
III
575
2109063
IV
7
2169463
I
160
1803076
II
1319
1884771
III
1956
2210206
IV
19982
2646453
I
44076
2706837
II
2423
3196964
III
1490
3574743
IV
3694
3951064
RAPB 0,07686676 6
Rata2 0,03994863
0,0553418 0,02726329 2 0,00032266 0,00887372 5 0,06998197 7 0,08849853 8 0,75504836 1 1,628321173 0,07579065 6 0,04168131 8 0,09349380 3
0,23060065
0,459821738
86
LAMPIRAN 2 Rasio Keuangan Bank Muamalat Indonesia
Rasio Profitabilitas Tahun 2007
2008
2009
Triwulan
(PO-DBH)
BO
Rata-rata AP
NOM
Rata2 1,3649071
I
173896
106295
8611167
0,785038776
II
588303
458256
8654349
1,502678018
III
556304
471367
8979530
0,945895832
IV
783036
561668
9944583
2,226015912
I
223573
140731
10090788
0,820966608
II
461382
310277
10512612
1,437368753
III
703361
477826
11200408
2,013632003
IV
952661
651919
11644551
2,582684382
I
277437
117177
12182380
1,315506494
II
620815
485361
14095651
0,960963066
III
984176
914504
13849828
0,503053179
IV
924172
846607
15083200
0,51424764
1,713662937
0,823442595
87
Tahun
Triwulan
Laba sebelum pajak
Rata-rata TA
ROA
Rata2
2007
I
69535
8702725
0,799002611
1,478774749
II
132726
9238544
1,436654953
2008
2009
III
162684
9722749
1,673230482
IV
212038
10569078
2,006210949
I
83689
11062620
0,756502528
II
153492
11227007
1,367167581
III
222476
12010842
1,85229312
IV
294797
12610853
2,337645201
I
91493
13393419
0,683119075
II
122392
14819668
0,825875451
III
52662
14747257
0,357096916
IV
64725
16064093
0,402917239
Tahun
Triwulan
BO
PO
2007
I
106295
173896
61,12561531
II
458256
588303
77,89455434
2008
2009
REO
III
471367
556304
84,73190917
IV
561668
783036
71,72952457
I
140731
223573
62,94633073
II
310277
461382
67,24948091
III
477826
703361
67,93467366
IV
651919
952661
68,43137275
I
117177
277437
42,23553455
II
485361
620815
78,18126173
III
914504
984176
92,9207784
IV
846607
924172
91,6070818
1,578402108
0,56725217
Rata2 73,87040085
66,64046451
76,23616412
88
Tahu n 2007
2008
2009
Triwula n
AP lancar
TA
I
8064660
8702725
II
7931370
9238544
IGA 92,6682159 9 85,8508656 8
III
8147319
9722749
83,7964551
IV
9502799
10569078
I
9450761
11062620
89,9113338 85,4296812 1
II
9673282
11227007
III
10322577
12010842
IV
10815219
12610853
I
10777769
13393419
II
12792762
14819668
III
11774290
14747257
86,1608263 85,9438247 5 85,7612010 9 80,4706326 3 86,3228649 9 79,8405425 5
IV
13644353
16064093
84,9369647
Tahu n
Triwula n
Pendapatan berbasis fee
Pendapatan dari penyaluran dana
2007
I
7482
295549
II
14763
825068
III
23535
905048
IV
117867
1165319
I
11393
330310
II
2127
667140
III
40493
1019782
IV
147129
1320905
I
72587
372733
II
199948
782350
III
390496
1179518
IV
229844
1336678
2008
2009
DP 2,53155991 1 1,78930706 3 2,60041456 4 10,1145694 9 3,4491841 0,31882363 5 3,97075061 1 11,1384997 4 19,4742617 4 25,5573592 4 33,1064044 8 17,1951659 3
Rata2 88,0567176 4
85,8238833 4
82,8927512 2
Rata2 4,25896275 7
4,71931452 2
23,8332978 5
89
Tahun
Triwulan
((Pou-DBH)Bou)t+1
2007
I
271.372
17265516
90.045
II
470.102
17633879
181.327
III
819.902
18924113
288.775
IV
646.416
20035371
531.127
I
363.157
20603400
115.289
II
654.165
21713020
247.868
III
867.597
22844959
406.297
IV
602.250
23826931
461.300
I
410.871
26278031
140.950
II
559.470
27945479
269.921
III
826.655
28933028
289.549
IV
671.554
28741673
537.106
2008
2009
Tah un 200 7
200 8
200 9
Rata-rata AP t+1
((Pou-DBH)Bou)t
Ratarata AP t 861116 7 865434 9 897953 0 994458 3 100907 88 105126 12 112004 08 116445 51 121823 80 140956 51 138498 28 150832 00
Triwul an
POu
DBH
BOu
Rata-rata AP
I
266602
129135
47422
8611167
II
756648
251528
323793
8654349
III
803765
372243
142747
8979530
IV
783036
100150
151759
9944583
I
291841
118130
58422
10090788
II
588654
226645
114141
10512612
III
915129
356914
151918
11200408
IV
952661
425423
65938
11644551
I
342518
167883
33685
12182380
II
708228
361483
76824
14095651
III
1056499
585838
181112
13849828
IV
1428278
822357
68815
15083200
PPBO 150,310003
Rata2 118,16989 38
127,237806 134,722591 60,4091752 154,273998
111,56425 82
127,778341 104,693058 63,8040129 135,138698 104,547514
110,49116 39
136,663557 65,6148865
NSOM 1,0456770 8 2,0952124 8 3,2159255 6 5,3408674 9 1,1425173 1 2,3578155 5 3,6275196 4 3,9615095 5 1,1569988 8 1,9149239 7 2,0906324 6 3,5609552 3
Rata2 2,9244 20653
2,7723 40513
2,1808 77635
90
Tahu n 2007
2008
2009
Triwula n
Laba bersih setelah pajak
Rata-rata modal disetor
I
69535
492791
II
132726
492791
III
162684
492791
IV
145325
492791
I
83689
492971
II
153492
492791
III
222476
492791
IV
203361
492791
I
91493
492791
II
122392
492791
III
52662
492791
IV
50192
492791
ROE 14,1104443 9
Rata2 25,88673495
26,9335276 33,0127782 4 29,4901895 5 16,976455 31,1474844 3 45,1461167 1 41,2671903 5 18,5662887 5 24,8364925 5 10,6864776 3 10,1852509 5
24,8514695533,634311 62
16,06862747
91
Tahu n
Triwula n
SWBI
SB
2007
I
1220000
5000
8611167
II
855000
24000
8654349
III
175000
41500
8979530
IV
655000
5000
I
605000
29500
10090788
II
170000
32000
10512612
53000
11200408
2008
III IV
210000
I
530000
II
1570000
III
1357000
IV
2348000
Tahu n
Triwula n
Biaya edukasi public
2007
I
16466
II
38268
III
57810
IV
38125
I
23830
II
44746
III
73510
IV
0
I
18484
II
30257
III
37023
IV
0
2009
2008
2009
30000 10346 3 10407 3 113958 15419 8
BO 10629 5 45825 6 47136 7 56166 8 14073 1 31027 7 47782 6 65191 9 117177 48536 1 91450 4 84660 7
Penyertaan
0
0
AP
9944583
11644551 12182380 14095651 13849828
0
15083200
CSR 15,4908509 3 8,35079082 4 12,2643290 7 6,78781771 4 16,9330140 5 14,4213074 1 15,3842612 2
Rata2 10,72344713
0 15,7744267 2 6,23391661 1 4,04842406 4 0
11,68464567
6,514191849
IdFR 14,225714 1 10,156743 2 2,4110393 3 6,6367790 4 6,2879132 9 1,9215015 3 0,4731970 5 2,0610498 4 5,1998295 9 11,876521 3 10,620767 3 16,589304 7
Rata2 8,357568918
2,685915428
11,07160572
92
Rasio Likuiditas
Tah un 200 7
200 8
200 9
Tah un 200 7
200 8
200 9
Triwul an
Aktiva jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
STM 60,6627961 5
I
729111
1201908
II
550811
999432
III
751624
1325717
IV
650156
1399425
I
1089545
1520001
II
783314
1408327
III
878347
1550382
IV
858422
1674369
I
999052
1736518
II
862715
1794492
III
547452
1909786
57,53191156 48,0757228 2 28,6656201 3
IV
746224
2437923
30,60900611
55,11240385 56,6956597 8 46,4587955 8 71,6805449 5 55,6201791 2 56,6535860 2 51,2683882 7
Rata2 54,73241384
58,80567459
41,22056516
Aktiva jangka pendek
Kas
secondary reserve
Kewajiban jangka pendek
729111
157720
1225000
1201908
550811
146668
879000
999432
751624
145573
216500
1325717
650156
173671
660000
1399425
1089545
181696
634500
1520001
783314
165365
202000
1408327
878347
237550
53000
1550382
858422
227098
240000
1674369
999052
257603
633463
1736518
862715
242896
1674073
1794492
547452
334968
1470958
1909786
746224
264703
2502198
2437923
STMP 175,706 543 157,737 495 84,0071 448 106,031 191 125,377 615 81,7053 852 75,3941 287 79,1653 453 108,845 287 154,900 886 123,227 314 144,103 198
Rata2 130,870 5935
90,41061 855
132,7691 713
93
Tahun
Antar Bank Pasiva
Total Kewajiban
RAPB
Rata2
2007
338704
7408646
4,571739559
3,578409481
249237
7772594
3,206612876
243243
8223864
2,957770216
322470
9013798
3,577515272
351377
9485575
3,704329996
204543
9546144
2,142676666
516191
10300027
5,01154997
726599
10800553
6,727424049
730499
11555096
6,321877378
836441
13216379
6,32882123
877934
13055677
6,724538299
1048761
14402610
7,281742684
2008
2009
4,39649517
6,664244898
94
LAMPIRAN 3 Rasio Keuangan Bank Syari’ah Mandiri Rasio Profitabilitas
Tahun
Triwulan
(PO-DBH)
BO
Rata2 AP
NOM
Rata2 0,531339978
2007
I
218092
166721
17418114
0,294928601
0
II
441.508
351375
18223216
0,494605343
0
III
607346
492407
19497008
0,589521223
0
IV
895320
728955
22291832
0,746304745
2008
I
511901
443142
24589688
0,279625345
0
II
636932
492923
28085088
0,512759654
0
III
986982
770291
29283526
0,73997578
0
IV
1305349
1025232
29423299
0,952024448
2009
I
318966
229788
30191493
0,295374594
0
II
677008
500177
31898204
0,554360365
0
III
956008
708989
32604667
0,757618534
0
IV
1550582
1142112
37109651
1,100710971
Tahun
Triwulan
Laba sblm Pjak
Rata2 TA
ROA
Rata2
2007
I
51715
10377459
0,498339719
0,93194915
0
II
90.495
10.438.352
0,866947196
0
III
115647
10938087
1,057287257
0
IV
168183
12885390
1,305222426
2008
I
69157
14031239
0,492878783
0
II
144130
16285555
0,885017428
0
III
216612
16539350
1,30967662
0
IV
282710
17063838
1,656778504
2009
I
90778
17704474
0,512740452
0
II
178598
18684103
0,955882121
0
III
250708
18663527
1,34330451
0
IV
418746
22029242
1,900864315
1,086087834
1,17819785
0,621096307
0,677016116
95
Tahun
Triwulan
BO
PO
REO
Rata2
2007
I
166721
218092
76,44526163
79,63100854
0
II
351375
441508
79,58519438
0
III
492407
607346
81,0752026
0
IV
728955
895320
81,41837555
2008
I
443142
511901
86,56791059
0
II
492923
636932
77,39020806
0
III
770291
986982
78,04509099
80,13601108
0
IV
1025232
1305349
78,54083467
2009
I
229788
318966
72,04153421
0
II
500177
677008
73,88051544
0
III
708989
956008
74,16140869
0
IV
1142112
1550582
73,65698815
Tahun
Triwulan
AP lancar
TA
IGA
Rata2
2007
I
15006032
10377459
144,6021806
150,2995263
0
II
15.712.428
10438352
150,5259451
0
III
16760583
10938087
153,2313923
0
IV
19693848
12885390
152,838587
2008
I
21786796
14031239
155,2735008
0
II
25763389
16285555
158,1977955
0
III
26.897.251
16539350
162,6258045
0
IV
27048200
17063838
158,511819
2009
I
27085972
17704474
152,9894195
0
II
28560629
18684103
152,8605842
0
III
28964979
18663527
155,1956337
0
IV
33506767
22029242
152,1013161
73,43511162
158,65223
153,2867384
96
Tahu n
Triwul an
Pndptn fee
Pndptn Dana
DP
Rata2 17,483390 01
2007
I
45333
281872
16,08283192
0
II
104.294
572.357
18,22184406
0
III
141.636
782.705
18,09570656
0
IV
209920
1197273
17,53317748
2008
I
84265
596461
14,12749534
0
II
161902
819695
19,75149293
0
III
233955
1298009
18,02414313
0
IV
300800
1797598
16,73344096
2009
I
67100
491720
13,64597739
0
II
155328
988501
15,71348941
0
III
206049
1365728
15,08711837
0
IV
346972
2130664
16,28468872
Tahu n
Triwul an
PO u
DBH
BO u
Rata2 AP
2007
I
242111
109113
73294
17418114
0
II
493.486
235.143
156135
18223216
0
III
684.518
316.995
206403
19497008
0
IV
1052659
511873
279432
22291832
2008
I
552413
168825
316542
24589688
0
II
733350
344665
213646
28085088
0
III
1166151
544982
330759
29283526
0
IV
1620106
793049
430565
29423299
2009
I
423833
239854
77623
30191493
0
II
914021
466821
171113
31898204
0
III
1173869
615769
264014
32604667
0
IV
1835510
927054
373961
37109651
17,159143 09
15,182818 47
NSOM 0,3427696 02 0,5608669 73 0,8263832 07 1,1724204 63 0,2726590 11 0,6232453 32 0,9917180 06 1,3475443 39 0,3522714 16 0,8655252 19 0,9019751 68 1,4403126 56
Rata2 0,7256100 61
0,8087916 72
0,8900211 15
97
Tahu n
Triwul an
((Pou-DBH)BOu)t+1
Rata2 AP t+1
((Pou-DBH)BOu)t
Rata2 AP t
2007
I
161912
35641330
59704
17418114
0
II
263328
37720224
102208
18223216
0
III
422474
41788840
161120
19497008
0
IV
328400
46881520
261354
22291832
2008
I
242085
52674776
67046
24589688
0
II
465449
57368614
175039
28085088
0
III
686902
58706825
290410
29283526
0
IV
502848
59614792
396492
29423299
2009
I
382443
62089697
106356
30191493
0
II
570173
64502871
276087
31898204
0
III
828581
69714318
294086
32604667
0
IV
709556
78056372
534495
37109651
Tahu n
Triwul an
Laba brsh stlh Pjak
Rata2 Mdl Disetor
ROE
Rata2
2007
I
35168
358373
9,813239279
20,273779
0
II
61811
358373
17,24767212
0
III
78189
358373
21,81777087
0
IV
115455
358373
32,21643372
2008
I
46240
358373
12,90275774 21,66008905
0
II
99284
458373
0
III
147384
458473
32,14671311
0
IV
193149
558244
34,59938665
2009
I
63798
658244
9,692150631
0
II
125744
658244
19,10294663
0
III
175665
658244
26,68691245
0
IV
290461
658244
44,12664605
25,327236 64
24,902163 94
PPBO 132,53263 59 124,46949 01 122,33710 17 59,747271 16 168,55643 17 130,17833 41 117,98260 72 62,594998 05 174,85166 42 102,12871 7 131,77056 43 63,113394 38
Rata2 109,77162 47
119,82809 28
117,96608 5
98
Tahu n
Triwula n
SWBI
SB
2007
I
1405984
581944
17418114
0
II
708.000
699.340
18223216
0
III
489.000
874.142
19497008
0
IV
670000
932310
22291832
2008
I
603000
24589688
0
II
1075000
0
III
100000
0
IV
1305000
2009
I
1645000
0
II
1930000
0
III
1385000
0
IV
2381000
989556 124390 8 118644 8 127309 7 122703 3 130265 2 129718 7 209136 0
Tahu n
Triwula n
Biaya Edukasi Publik
BO
2007
I
5319
166721
0
II
12.569
351375
0
III
55.810
492407
0
IV
25619
728955
2008
I
5539
443142
0
II
8136
492923
0
III
17878
0
IV
38075
770291 102523 2
2009
I
4594
229788
0
II
12063
500177
0
III
16761
0
IV
44176
708989 114211 2
Penyertaan
AP
28085088 29283526 29423299 30191493 31898204 32604667 37109651
CSR 3,19035994 3 3,57709000 4 11,3341199 5 3,51448306 1 1,24993794 3 1,65056205 5 2,32094104 7 3,71379356 1 1,99923407 7 2,41174624 2 2,36407052 9 3,86792188 5
Rata2 5,40401324
2,233808652
2,66074318 3
IdFR 11,4129922 4 7,72278614 3 6,99154454 9 7,18787939 9 6,47651975 1 8,25672328 3 4,39307752 8 8,76209360 5 9,51272267 3 10,1342759 8,22638979 9 12,0517436 3
Rata2 8,328800583
6,972103542
9,981283001
99
Rasio Likuiditas Tah un 200 7
Triwul an
Aktiva Jgk Pndek
Kewjbn Jgk Pendk
I
542494
0
II
566513
0
III
0 200 8
IV
0 0 0 200 9 0 0 0 Tah un 200 7
STM
Rata2
2608632
20,79611076
27,05882536
2183714
25,94263718
586143
2281015
25,69658683
779758
2178097
35,79996667
I
1126253
2140722
52,61089483
II
1067737
3180972
33,56637531
III
1242837
2678170
46,40620274
IV
926318
2323870
39,86100772
I
1109425
2357256
47,06425607
II
1026063
2830242
36,25354298
III
1050461
3017478
34,81254876
IV
1193546
3453685
34,55862362
Triwul an
Aktiva Jgk Pndek
Kas
Secondry reserve
Kewjbn Jgk Pendk
I
542494
133262
1987928
2608632
0
II
566513
139.036
1407340
2183714
0
III
586143
148.093
1363142
2281015
0 200 8
IV
779758
201359
1602310
2178097
I
1126253
198758
1592556
2140722
0
II
1067737
220718
2318908
3180972
0
III
1242837
308617
1286448
2678170
0 200 9
IV
926318
315747
2578097
2323870
I
1109425
237822
2872033
2357256
0
II
1026063
286578
3232652
2830242
0
III
1050461
300050
2682187
3017478
0
IV
1193546
446935
4472360
3453685
43,11112015
38,17224286
STMP 102,11037 82 96,756672 35 91,949329 57 118,60936 4 136,28892 5 113,40442 48 105,96422 18 164,38793 91 178,99116 6 160,59732 7 133,64465 29 176,99474 62
Rata2 102,356 436
130,0113 777
162,556 973
100
Tahun
Triwulan
Antar Bank Pasiva
Ttl Kwjban
2007
I
25202
8814146
0
II
126.179
8977511
0
III
59.007
6226971
0
IV
196663
11302641
2008
I
83729
12329516
0
II
86461
14276340
0
III
580788
14367548
0
IV
279010
15075489
2009
I
132650
15489904
0
II
136970
16377660
0
III
160301
16305586
0
IV
316543
19484548
RAPB 0,285926 736 1,405500 923 0,947603 578 1,739973 87 0,679093 973 0,605624 411 4,042359 907 1,850752 569 0,856364 249 0,836322 161 0,983104 808 1,624584 774
Rata2 1,09475127 7
1,794457715
1,07509399 8
101
LAMPIRAN 4 Hasil Output SPSS Variables Entered/Removedb Model
Variables Variables Entered
d i m e n s
1
Likuiditasa
Removed .
Method Enter
i o n 0
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Profitabilitas
Coefficientsa Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
,008
,001
Likuiditas
-1,130
,222
t
-,714
Sig. 9,314
,000
-5,094
,000
a. Dependent Variable: Profitabilitas
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
,000
1
,000
Residual
,000
25
,000
Total
,001
26
a. Predictors: (Constant), Likuiditas b. Dependent Variable: Profitabilitas
F 25,953
Sig. ,000a
102
Model Summaryb Model R d i m e n s
1
R Square ,714a
,509
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,490
Durbin-Watson
,00370604
,999
i o n 0
a. Predictors: (Constant), Likuiditas b. Dependent Variable: Profitabilitas
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
-,0008624
,0081350
,0055699
,00370273
27
-,00543005
,00819229
,00000000
,00363408
27
Std. Predicted Value
-1,737
,693
,000
1,000
27
Std. Residual
-1,465
2,211
,000
,981
27
Residual
a. Dependent Variable: Profitabilitas
103
104
105
106
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Lengkap
: Nizwar Irawan
Tempat Tanggal Lahir
: Ketapang, 09 Maret 1987
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. GM Saunan No. 42 Ketapang Kalimantan Barat
Jenjang Pendidikan 1. TK Pertiwi Ketapang
Lulus Tahun 1992
2. SDN 07 Ketapang
Lulus Tahun 1998
3. MTsN 01 Ketapang
Lulus Tahun 2001
4. MAN Rejoso Peterongan Jombang
Lulus Tahun 2004
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Semarang, Penulis
Nizwar Irawan NIM. 062411080
107