PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: KRISTIAN ADITYA NIM: 071334042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2012 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGARUH RASIO KEUANGA
TERHADAP
PERINGKAT OBLIGASI
Oleh: Kristian Adilya NIM : 071334042
Telah disetujui oleh:
Pernbirnbing
Cornelio PUlwantini, S.Pd., M.S.A
Tanggal: 20 Mei 2012
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI
Dipersiapkan dan ditulis oleh: KRISTIAN ADITYA NIM: 071334042
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 31 Mei 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Tanda Tangan
Nama Lengkap Ketua
Indra Darmawan, S.E., M.Si
Sekretaris
Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si
Anggota
Cornelio Purwantini S.Pd., M.S.A
Anggota
Drs. FX. Muhadi., M.Pd
Anggota
Agustinus Heri Nugroho S.Pd.,M.Pd
CA'
~'
~
~y
Yogyakarta, 3 I Mei 2012
iii
~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN KARYAKU INI UNTUK AYAH DAN IBU SERTA KAKAKKU TERCINTA
RAKA SUMBER INSPIRASI DAN LIA PENDAMPING HIDUP KU
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanatha Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNY A T AAN KEASLlAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,
31 Mei 2012
Penulis
~J -
Kristian Aditya
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Kristian Aditya
Nomor Mahasiswa
: 071334042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpusatakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Dibuat di Yogyakarta Padatanggal: 31 Mei20l2
Y:i[Y"""" Kristian Aditya
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI KRISTIAN ADITYA Universitas Sanata Dharma 07 1334 042 Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh rasio leverage, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktifitas dan rasio kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi pada perusahaan yang terdaftar pada PT. Pefindo periode 2008-2010. Kriteria pemilihan populasi pada penelitian ini meliputi :(1) Semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (2) Perusahaan yang menerbitkan obligasi dan memiliki peringkat di PT Pefindo pada akhir tahun 2008 sampai 2010. (3) Semua perusahaan kecuali yang bergerak di bidang industri keuangan (perbankan, perusahaan sekuritas, perusahaan finansial, asuransi dan sejenisnya). (4) Perusahaan yang secara berturut-turut dari tahun 2008-2010 mendapatkan peringkat di PT.PEFINDO. Diperoleh jumlah populasi sebanyak 17 perusahaan dari 50 perusahaan yang terdaftar di PT.Pefindo. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi logistic. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel leverage dan profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi periode 2008-2010 pada tingkat signifikan kurang dari 0,05 atau 5%, sementara untuk variabel likuiditas, solvabilitas, produktifitas dan kecukupan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi pada tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%. Kemampuan yang dapat dijelaskan dari keenam variabel tersebut terhadap peringkat obligasi sebesar 76,6% sebagaimana ditunjukan oleh besarnya nilai nilai Nagelkerke R2 sebesar 76,6 % sedangkan sisanya 23,4% dapat di jelaskan oleh variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap peringkat obligasi selain variabel independen yang di teliti. Kata kunci : leverage, solvabilitas, likuiditas, profitabilitas, produktifitas, kecukupan bunga, peringkat obligasi, regresi logistic
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE EFFECT OF FINANCIAL RATIO OF BOND RATING Kristian Aditya Universitas Sanata Dharma 07 1334 042
This study was conducted to examine the effect of leverage, liquidity, solvency, profitability, productivity and rate adequacy ratio of bond ratings on the listed companies on the PT. Pefindo, 2008-2010, period. Criteria for this population selection study including: (1) All companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI); (2) Companies have already issued bonds and have ranked in the PT Pefindo from 2008 to 2010; (3) All companies except those which engaged in the financial industries (banking, securities firms, financial companies, insurance and the like); (4) Companies that are sequaly from 2008-2010 have got rank in PT.PEFINDO. The population were 17 companies out of 50 companies listed in PT.Pefindo. Technique of analysis is a logistic regression. The result of analysis indicates that the leverage variable and profitability partially have significant effect on bond ratings in 2008-2010 with the level of significantce less than 0.05 or 5%, while for liquidity variable, solvency, productivity and the adequacy of the rates have no significant effect on the rating bond. The significance is greater than 0.05 or 5%. Capabilities that can be explained for the six variables on bond ratings of 76.6% as shown by the value of Nagelkerke R2 value of 76.6% while the remaining is 23.4% can be explained by other variables that affect the bond rating in addition to the variable independently investigate. Key words: leverage, solvency, liquidity, profitabiilitas, productivity, rate adequacy,Rating bond, logistic regression.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu Cornelio Purwantini S.pd., M.S.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan skripsi ini. 6. Karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris) atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Papaku tercinta EM. Rusman Marhendi dan mamaku Henny Chrisnawati yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik material maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 8. Kakakku tersayang Felix djatmiko yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis. 9. Mbakku tercinta Felicia magdalena yang memberikan bantuan dan doa kepada penulis. 10. Sahabatku terkasih Theresia Ratna, Cahyarini, Melania Yossi, Maria Risti yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian, dan semangat kepada penulis. 11. Veronika Lia Purnama Sari terima kasih untuk semua dukungan, cinta, perhatian, pengorbanan, pendampinganmu dan bantuan yang diberikan selama ini sehingga penulis tetap berjuang dan berusaha menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman seperjuanganku di PAK 2007 terima kasih atas kebersamaannya selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
Kristian Adity x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………..
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………..
vi
ABSTRAK …………………………………………………………………
vii
ABSTRACT ………………………………………………………………… viii KATA PENGANTAR …………………………………………………….
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah …………………………………….
1
1.2
Batasan Masalah …………………………………………….
4
1.3
Rumusan Masalah …………………………………………..
4
1.4
Tujuan Penelitian ……………………………………………
4
1.5
Manfaat Penelitian …………………………………………..
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obligasi …………………. ………………………………………. 2.2
Rasio Keuangan ………..………………………………………
7 16
2.2.1
Leverage ratio……………………………………………..
18
2.2.2
Liquidity Ratio….…….......…………………………………
18
2.2.3
Solvabilitas ………………………………………………..
19
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3
2.2.4
Profitabilitas……………………………………………….
19
2.2.5
Produktifitas……………………………………………….
20
2.2.6
Kecukupan Bunga………………………………………….
20
Kerangka Berfikir ……..………………………………………..
21
2.3.1
Leverage dan peringkat obligasi……………………………
21
2.3.2
Likuiditas dan peringkat obligasi ..........................................
22
2.3.3
Solvabilitas dan peringkat obligasi .......................................
22
2.3.4
Profitabilitas dan peringkat obligasi .....................................
23
2.3.5
Produktifitas dan peringkat obligasi .....................................
23
2.3.6
Kecukupan bunga dan peringkat obligasi .............................
24
2.4
Model penelitian ...........................................................................
25
2.5
Rumusan hipotesis ........................................................................
26
BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Bentuk penelitian ..................................................................................
27
3.2 Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel ...............................
27
3.3 Definisi operasional dan pengukuran variable ......................................
28
3.3.1
Peringkat Obligasi ................................................................
28
3.3.2
Variabel independen.............................................................
28
3.3.2.1 Rasio leverage .........................................................
28
3.3.2.2 Rasio likuiditas ........................................................
29
3.3.2.3 Rasio solvabilitas ....................................................
29
3.3.2.4 Rasio Profitabilitas ..................................................
30
3.3.2.5 Rasio Produktifitas ..................................................
30
3.3.2.6 Rasio kecukupan bunga...........................................
31
3.4 Metode Pengumpulan data ....................................................................
31
3.5 Metode analisis data ..............................................................................
32
3.5.1 Statistik deskriptif ..............................................................................
32
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2 Uji Hipotesis .........................................................................
32
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil PT. Pefindo .................................................................................
BAB V
36
ANALISISA DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum ..................................................................................
38
5.2 Deskrispsi Variabel ...............................................................................
39
5.3 Uji hipotesis ..........................................................................................
43
5.3.1 -2 log likehood ......................................................................
43
5.3.2 nalgekerke r ..........................................................................
45
5.3.3 Holmer and lemshow ............................................................
46
5.3.4 Tingkat ketepatan prediksi model.........................................
46
5.3.5 Efek pengaruh varibel leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktifitas, kecukupan bunga terhadap variabel peringkat obligasi....................................................
48
5.4 Pembahasan data hasil penelitian ..........................................................
50
BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan ............................................................................. 53
6.2
Keterbatasan ............................................................................ 54
6.3
Saran ......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
xiii
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar 2.1
Model Penelitian .................................................................. 25
Tabel 5.2
Descriptive Statistic ............................................................. 39
Tabel 5.2.1
Tabel Interprestasi ................................................................ 42
Tabel 5.3
-2 log likehood .................................................................... 43
Table 5.4
Nagekelke R......................................................................... 44
Tabel 5.5
Holmer and Lemeshow........................................................ 45
Tabel 5.6
Tingkat ketepatan prediksi .................................................. 45
Tabel 5.7
Variable in the equation ...................................................... 47
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2008
Lampiran II
Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2009
Lampiran III
Daftar Sampel Nama Perusahaan Tahun 2010
Lampiran IV
Data Rasoa Keuangan
Lampiran V
Output SPSS
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bagi perusahaan, penerbitan obligasi merupakan salah satu alternatif
pembiayaan perusahaan (Sembel dan Dewitifa 2004). Dana yang didapat dari menerbitkan saham atau menerbitkan obligasi disebut sumber dana eksternal. Perusahaan dapat menggunakan sumber dana tersebut apabila, perusahaan melakukan investasi untuk mengembangkan bisnisnya dengan tujuan merger, akuisisi, ekspansi dan investasi lainnya. Perusahaan dapat menggunakan aktiva perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan sebagai salah satu solusi dalam memecahkan masalah pendanaan tersebut. Akan tetapi apabila aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat mendanai aktivitas tersebut, perusahaan dapat menerbitkan saham atau menerbitkan obligasi sebagai alternatif dalam mendanai aktivitas perusahaan. Dana yang diperoleh dari investor adalah dana yang disetorkan sebagai pembelian sekuritas. Menurut Darmawan (2007), dalam memilih obligasi, bukan hanya return saja yang harus menjadi bahan pertimbangan investor, faktor keamanan juga memegang peranan penting dalam melakukan investasi. Keamanan suatu obligasi ditunjukkan bagi investor sebagai suatu informasi investasi. Imbalan yang diterima dari penerbit sekuritas adalah return yang berupa dividen bagi investor saham dan return yang berupa bunga bagi investor obligasi. Obligasi selain digunakan sebagai sarana melakukan ekspansi juga dapat digunakan sebagai sarana dalam memperkuat permodalan bagi perusahaan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Raharja dan Sari, 2008). Kualitas suatu obligasi dinilai oleh lembaga independen yang mempunyai wewenang dengan memakai sistem peringkat. Peringkat surat utang perusahaan yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen memberikan gambaran tentang kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban membayar bunga obligasi dan pelunasan obligasi secara tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Tujuan utama proses rating adalah memberikan informasi akurat mengenai kinerja keuangan, posisi bisnis perseroan yang menerbitkan surat utang (obligasi) dalam bentuk peringkat kepada calon investor (Rahardjo 2004). Selain itu, manfaat umum dari proses pemeringkatan adalah keterbukaan sistem informasi pasar, efisiensi biaya, menentukan besarnya coupon memberikan informasi yang obyektif dan independen, menggambarkan kondisi pasar obligasi dan kondisi ekonomi pada umumnya. Dengan melakukan analisis dari segi keuangan atau manajemen dan bisnis fundamentalnya, setiap investor akan dapat menilai kelayakan bisnis usaha emiten tersebut. Selain itu, investor dapat menilai tingkat risiko yang timbul dari investai obligasi tersebut. Beberapa manfaat rating bagi investor adalah sebagai informasi risiko investasi, rekomendasi investasi, dan sebagai bahan perbandingan. Selanjutnya manfaat yang akan didapatkan dari emiten diantaranya adalah sebagai informasi posisi bisnis, menentukan struktur obligasi, mendukung kinerja, alat pemasaran, dan menjaga kepercayaan investor. Menurut Raharja dan Sari (2008), peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Agen pemeringkat obligasi 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan lembaga independen yang memberikan jasa penilaian dan informasi mengenai peringkat obligasi. Jasa agen pemeringkat obligasi dapat dimanfaatkan untuk mengetahui informasi mengenai peringkat obligasi yang beredar. Di Indonesia kini memiliki tiga lembaga independen yang memberikan jasa tersebut yaitu PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia), PT. Kasnic Credit Rating dan PT. Fitch Ratings Indonesia. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji kembali variabel-variabel (rasio keuangan) yang mempunyai kemampuan dan pengaruh dalam membentuk model untuk memprediksi peringkat obligasi di Indonesia. Adapun judul penelitian ini adalah “PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI”.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Batasan Masalah Dalam
penelitian
ini,
penulis
membatasi
beberapa
rasio
yang
mempengaruhi peringkat obligasi. Rasio-rassio tersebut meliputi rasio hutang, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktivitas, dan rasio kecukupan bunga. Rasio-rasio yang lainya yang berpengaruh terhadap peringkat obligasi tidak dibahas.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apakah rasio hutang berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 2. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 3. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 4. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 5. Apakah rasio produktivitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi? 6. Apakah rasio kecukupan bunga berpengaruh terhadap peringkat obligasi?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio hutang terhadap peringkat obligasi. 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio solvabilitas terhadap peringkat obligasi. 4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat obligasi. 5. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio produktivitas terhadap peringkat obligasi. 6. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh rasio kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi.
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah:
1. Bagi investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam memilih investasi pada obligasi. Dengan demikian investor dapat mengetahui kualitas obligasi dan perubahan peringkat obligasi berkaitan
dengan
kemampuan
suatu
perusahaan
dalam
membayar
kewajibannya. 2. Bagi pihak manajemen Penelitian ini dapat menjadi salah satu alat untuk memprediksi peringkat obligasi yang diterbitkan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas obligasi untuk mendapatkan peringkat yang baik agar bisa menciptakan kepercayaan investor.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan referensi pendukung dan dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan model dan pengembangan teori prediksi peringkat obligasi di masa yang akan datang.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obligasi Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh suatu entitas dalam rangka mendapatkan dana yang memiliki suatu jangka waktu tertentu dan menawarkan bunga sebagai return atas dana yang disetorkan. (Darmawan 2007) menyatakan bahwa obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya. Sebagian besar pembeli obligasi yaitu lembaga atau perusahaan dan sedikit dari pemodal individu. Daya tarik yang diberikan dari obligasi ialah bunga. Pembagian bunga obligasi lebih didahulukan dan mempunyai prioritas lebih dibandingkan dengan investasi saham. Menurut Adrian (2009: 1) obligasi adalah suatu ikatan yang berisi perjanji dimana salah satu pihaknya (principal atau penerbit) bisa berupa perusahaan maupun pemerintah. Janji di dalam obligasi merupakan janji untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu, yaitu pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. Oleh karena itu, dalam obligasi memuat janji bahwa dalam utang tersebut akan diberikan bunga yang bentuknya tergantung pada kesepakatan, apakah bunga mengambang atau bunga tetap. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fabozzi (2000) dalam Adhi (2010: 32) mendefinisikan obligasi sebagai suatu instrumen utang yang ditawarkan oleh penerbit (issuer) yang juga disebut debitor atau peminjam (borrower) untuk membayar kembali kepada investor (lender) sejumlah yang dipinjam ditambah bunga selama tahun yang ditentukan. Obligasi memberikan pendapatan tetap kepada pemiliknya selama jangka waktu berlakunya surat utang tersebut. Hal ini disebabkan pendapatan yang diterima pemilik obligasi (pokok dan bunga) tidak terpengaruh oleh perubahan harga sekuritas utang yang bersangkutan (Adhi, 2010: 33). Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi pada obligasi, yaitu: kualitas, kuantitas dan suku bunga umum. Kualitas suatu obligasi ditentukan oleh peringkatnya. Empat ketentuan yang menjadi daya tarik obligasi, (PT. BEJ, 1996 dalam Nurkhasanah 2003: 9): 1.
Emiten membayar bunga dalam jumlah tertentu yang dibayar secara regular.
2.
Emiten akan membayar kembali pinjaman tersebut dengan tepat waktu.
3.
Obligasi mempunyai jatuh tempo yang telah ditentukan ketika obligasi habis masanya dan pinjaman harus dibayar penuh pada nilai normal.
Investasi memerlukan adanya pertimbangan dan penilaian. Penilaian atas suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham perusahaan tersebut. Dan dari pertimbangan dan penilaian ini adalah cara dalam menilai kinerja perusahaan dan 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kredibilitasnya. Berbeda dengan saham, dalam bentuk obligasi salah satu faktor dari pertimbangan investasi obligasi yaitu peringkat obligasi. Menurut Sari (2004) pemeringkatan obligasi memberikan informasi yang dapat
menunjukkan resiko
default obligasi perusahaan. Resiko default muncul apabila perusahaan tidak dapat melunasi hutangnya yang telah jatuh tempo. Peringkat obligasi yang biasa disebut credit rating (peringkat kredit) merupakan salah satu alat ukur yang menunjukkan kualitas obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit (emiten) berupa return yang sekaligus dapat menjadi alat ukur kinerja dari emiten tersebut. Menurut Setyaningrum (2005) peringkat surat utang perusahaan yang diberikan oleh lembaga pemeringkat independen memberikan gambaran tentang kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban membayar bunga dan pokok secara tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Hasil yang didapatkan untuk memperhatikan perbandingan antar industri dan antar emiten. Sedangkan menurut Raharja dan Sari (2008), peringkat obligasi merupakan skala rasio dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan suatu obligasi bagi investor. Menurut Adhi (2010: 33) peringkat obligasi adalah salah satu indikator penting mengenai kualitas kredit perusahaan. Pemeringkatan rating dilakukan untuk memperkirakan kemampuan dari penerbit obligasi untuk membayar bunga dan pokok utang berdasarkan analisis keuangan dan kemampuan membayar kredit. Semakin
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi tingkat rating, maka hal tersebut menunjukkan tingginya kemampuan penerbit obligasi untuk membayar utangnya (Manurung, 2009: 2). Peringkat obligasi diberikan oleh lembaga independen yang memiliki wewenang untuk memberikan penilaian dan informasi atas obligasi. Kini di Indonesia memiliki lembaga independen pemeringkat obligasi yaitu PT PEFINDO, PT Kasnic Credit Rating dan PT Fitch Ratings Indonesia. Menurut Raharja dan Sari (2008), analisis pemeringkatan efek dilakukan berdasarkan: 1. Laporan keuangan tiga sampai lima tahun sebelumnya 2. Analisis sektoral dan industri 3. Proyeksi keuangan 4. Perkiraan kinerja dimasa yang akan datang oleh manajemen emiten Menurut Astuti dan Prasetio (2002) proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu corporate rating dan securities rating. Corporate rating adalah pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara menyeluruh, sedangkan securities rating adalah pemeringkatan yang dilakukan terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bond rating. Menurut Karyani dan Manurung (2006) proses penilaian rating dilakukan dengan mempertimbangkan segala yang berhubungan dengan keuangan dan informasi non keuangan, antara lain operasional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan keuangan perusahaan dan perencanaan perusahaan. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foster (1986: 501-502) mengemukakan ada beberapa fungsi peringkat obligasi, yaitu sebagai: 1.
Sumber informasi atas kemampuan perusahaan, pemerintah daerah atau pemerintah dalam menaati ketepatan waktu pembayaran kembali pokok utang dan tingkat bunga yang dipinjam. Superioritas ini muncul dari kemampuan untuk menganalisis informasi umum atau mengakses informasi rahasia.
2.
Sumber informasi dengan biaya rendah bagi keluasan informasi kredit yang terkait dengan cross section antar perusahaan, pemerintah daerah, dan pemerintah. Biaya yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi sejumlah perusahaan
swasta, perusahaan pemerintah daerah, dan
perusahaan pemerintah, sangat mahal. Bagi investor, akan sangat efektif jika ada agen yang mengumpulkan, memproses, dan meringkas informasi tersebut dalam suatu format yang dapat diinterpretasikan dengan mudah (misalnya dalam bentuk skala peringkat). 3.
Sumber legal insurance untuk pengawas investasi. Membatasi investasi pada sekuritas utang yang memiliki peringkat tinggi (misalnya peringkat BBB ke atas).
4.
Sumber informasi
tambahan terhadap keuangan dan
representasi
manajemen lainnya. Ketika peringkat utang perusahaan ditetapkan, hal itu 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan reputasi perusahaan yang berupa risiko. Peringkat merupakan insentif bagi perusahaan yang bersangkutan, mengenai kelengkapan dan ketepatan waktu laporan keuangan dan data lain yang mendasari penentuan peringkat. 5.
Sarana pengawasan terhadap aktivitas manajemen.
6.
Sarana untuk memfasilitasi kebijakan umum yang melarang investasi spekulatif oleh institusi seperti bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. Metodologi rating PEFINDO berafiliasi dengan Standard & Poor’s yang
menggunakan prefix id. Berikut peringkat-peringkat yang dikeluarkan oleh PEFINDO (Karyani dan Manurung 2006): 1.
idAAA
– obligor memiliki kapasitas superior dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. 2.
idAA
– obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Perbedaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya hanya sedikit berbeda dengan obligor dengan peringkat AAA. 3.
idA
– obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya relative terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun obligor lebih
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi ekonomi yang buruk dibandingkan high rated obligors. 4.
idBBB
– obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan yang buruk dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya. 5.
idBB
– obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Obligor menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta perubahan lingkungan sehingga dapat melemahkan kemampuan obligor untuk memenuhi kewajibannya. 6.
idB
– obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi ekonomi dan lingkungan yang buruk membuat obligor kesulitan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 7.
idCCC
– sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan finansial yang baik untuk
dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya. 8.
idD
– obligor tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya pada saat
jatuh tempo. Peringkat dapat dimodifikasi dengan tanda positif (+) yang menunjukkan kemungkinan adanya peningkatan (upgrade) ataupun negatif (-) menunjukkan adanya 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemungkina penurunan (downgrade). Bila tanpa tanda positif (+) maupun negatif (-), peringkat kemungkinan tidak akan berubah. Secara lebih khusus, peringkat obligasi untuk suatu obligasi memperlihatkan resiko dan prospek dari obligasi yang bersangkutan. Menurut Ulfa dan Subiyantoro (2004) obligasi digolongkan ke dalam dua kelompok besar berdasarkan peringkat yang dimiliki yaitu: 1. Investment grade: investasi dengan resiko rendah tetapi dengan harga tinggi dan yield yang relatif rendah. Peringkat yang termasuk dalam kelompok ini ialah AAA, AA, A dan BBB. 2. Non investment grade: obligasi dengan resiko gagal bayar (default) yang cukup tinggi tetapi ditawarkan dengan harga yang rendah dan yield yang tinggi. Peringkat yang termasuk di dalam kelompok ini ialah BB, B, CCC dan D. Raharja dan Sari (2008) menyatakan bahwa pemeringkatan utang perusahaan mempunyai fungsi bagi investor yaitu, sebagai sumber informasi superior, sumber informasi berbiaya rendah, sumber “legal insurance” untuk pengawasan investasi, sumber sertifikasi tambahan
mengenai kelengkapan dan ketepatan waktu dari
laporan keuangan, monitor terhadap kegiatan manajemen, melarang investasi spekulatif oleh institusi. Beberapa perusahaan berbeda dalam mengartikan tentang keberadaan pemeringkatan, contohnya (a) Moody’s (1984), mengatakan bahwa pemeringkatan 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didesain secara eksklusif untuk tujuan mencapai obligasi yang sesuai dengan kualitas investasi. (b) Standart and Poor’s (1984), menyatakan bahwa pemeringkatan hutang S&P perusahaan adalah penilaian asset saat ini atas kewajaran kelayakan kredit dari obligor dengan menekankan pada obligasi tertentu. (c) Australian Ratings (1984), menyatakan bahwa pemeringkatan kredit perusahaan yang memberikan sistem fradasi yang sederhana kepada peminjam dengan kapasitas relatif perusahaan untuk membayar bunga dan hutangnya dengan tepat waktu. (d) PT PEFINDO (1997), menyatakan bahwa pada umumnya pemeringkatan hutang merupakan indikator kemungkinan pembayaran bunga dan hutang tepat waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Lembaga pemeringkat yang mengeluarkan rating obligasi, memiliki metodologi tersendiri untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi suatu rating atas obligasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Menurut Bringham dan Houston (2006: 375 – 376) faktor – faktor yang dapat mempengaruhi rating suatu obligasi yaitu : 1.
Berbagai macam rasio – rasio keuangan, termasuk debt ratio, current ratio, profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio – rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.
2.
Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka ratingpun akan membaik. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila kedudukan obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.
4.
Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.
5.
Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap tahun).
6.
Umur Obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.
7.
Stabilitas laba dan penjualan emiten.
8.
Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.
9.
Faktor – faktor lingkungan dan tanggung jawab produk.
10.
Kebijakan akuntansi. Penetapan kebijakan akuntansi yang konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.
2.2 Rasio Keuangan Rasio keuangan suatu perusahaan didasarkan pada data historis keuangan perusahaan. Setiap kebijakan dan keputusan yang diambil oleh manajemen tercermin dalam setiap komponen pada laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat membimbing para investor dalam melakukan investasi terhadap suatu perusahaan baik investasi dalam bentuk penyertaan modal (saham) atau surat hutang (obligasi). 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (www.wikipedia.com) Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut wikipedia adalah sebagai berikut: 1. Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi. 2. Seorang manajer keuangan harus berhati-hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio-rasio. 3. Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan dengan normal dan dipimpin dengan baik. 4. Dalam menganalisa setiap rasio, angka-angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi: 1) Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat resiko yang hampir sama; 2) Adanya analisa kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun-tahun sebelumnya. 5. Pencapaian target sesuai dengan rata-rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata-rata industri. Oleh karena itu, lebih tepat jika difokuskan pada industri leader’s ratios.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2.1 levevage ratio Menurut Raharja dan Sari (2008), leverage merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar resiko kegagalan perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibanya. Rasio laverage diukur dengan formulasi Debt Ratio (Rasio Hutang) digunakan untuk mengukur keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor (utang) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan,
2.2.2 Liquidity Ratio Menurut Raharja dan Sari (2008) likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio yang digunakan adalah current ratio. Current Ratio merupakan perbandingan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Angka dari rasio ini sangat tergantung dari jenis dan sifat industrinya, sehingga dalam melakukan interpretasi terhadap likuiditas suatu perusahaan harus berhati-hati. Likuiditas suatu perusahaan yang tinggi belum tentu baik, jika ditinjau dari segi profitabilitas perusahaan tersebut, Sehingga terhadap trade off antara likuditas dan profitabilitas.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu entitas dalam membayar utang jangka pendeknya dengan menjaminkan pada asset perusahaan. Perbandingan tersebut dapat mencerminkan proporsi aktiva lancar yang dimiliki terhadap utang lancar.
2.2.3
Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya pada saat perusahaan dilikuidasi. Menurut Astuti dan Prasetio (2002) apabila aliran kas mulai menunjukkan penurunan terus menerus selama waktu tertentu, maka bisa diperkirakan bahwa suatu waktu tertentu perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Pengukuran yang dilakukan dengan membandingkan arus kas operasi dengan jumlah utang yang dimiliki perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga utang jangka panjang dan kemampuan menghasilkan labanya.
2.2.4
Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Rahmawati,
Mutmainah
dan
Haryanto
(2004),
profitabilitas
menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan perusahaan, sehingga mempengaruhi luas pengungkapan. Pengungkapan yang luas memberikan keyakinan 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada investor tentang profitabilitas sehingga dapat meningkatkan kompensasi untuk manajemen. Rasio ini tidak hanya menunjukkan kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas saja namun menunjukkan likuiditas perusahaan dalam menerangkan kemampuan perusahaan dalam bertumbuh.
2.2.5
Produktivitas Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan
sumber-sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan adalah rasio penjualan terhadap total asset yang dirumuskan menjadi variable total asset turnover. Rasio ini dapat menunjukkan seberapa besar dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata satu tahun atau setiap rupiah aktiva selama setahun dapat menghasilkan revenue.
2.2.6
Kecukupan Bunga (Interest Coverage) Rasio yang digunakan untuk menentukan seberapa mudah perusahaan dapat
membayar bunga atas hutang. Rasio cakupan bunga dihitung dengan membagi laba perusahaan sebelum bunga dan pajak (usaha EBIT) dari satu periode dengan beban bunga
perusahaan
pada
periode
yang
sama.
Menurut
Wikipedia
(www.wikipedia.com) semakin rendah rasio perusahaan, semakin terbebani oleh biaya utang. Ketika bunga coverage ratio perusahaan adalah satu setengah atau lebih rendah, kemampuan untuk memenuhi biaya bunga dapat dipertanyakan. Sebuah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cakupan bunga rasio di bawah satu menunjukkan perusahaan tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi beban bunga.
2.3 KERANGKA BERPIKIR 2.3.1
Leverage dan Peringkat Obligasi Rasio leverage merupakan rasio keuangan yang menunjukkan proporsi
penggunaan hutang untuk membiayai investasi terhadap modal yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan hutang dalam membiayai investasinya. Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan (Burton et al. 1998 dalam Herwidi 2005 : 28). Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibannya. Menurut
Darmawan
(2007)
rasio
hutang
yang
terlalu
tinggi
mengindikasikan hutang yang berlebihan, menandakan kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar sesuai dengan kewajibannya. Dan hasil dari penelitiannya bahwa rasio hutang berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3.2
Likuiditas dan Peringkat Obligasi Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada
waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancarnya. Burton et al (2000) menyatakan bahwa tingkat likuiditas yang tinggi akan menujukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan sehingga secara keuangan akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Menurut Darmawan (2007), rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dengan hartanya yang paling lancar. Dan hasil penelitian Darmawan bahwa rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi.
2.3.3
Solvabilitas dan Peringkat Obligasi Menurut Raharja dan Sari (2008) rasio solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban baik jangka panjang maupun jangka pendek pada saat perusahaan tersebut. Semakin tinggi solvabilitas maka semakin baik peringkat obligasinya.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3.4
Profitabilitas dan Peringkat Obligasi Investasi dalam bentuk obligasi secara langsung sebenarnya tidak
terpengaruh oleh profitabilitas perusahaan, karena berapapun besarnya profit yang mampu dihasilkan oleh perusahaan, pemegang obligasi tetap menerima sebesar tingkat bunga yang telah ditentukan. Akan tetapi para analisis tetap tertarik pada profitabilitas perusahaan karena profitabilitas mungkin merupakan satu-satunya indikator yang paling baik mengenai kesehatan keuangan perusahaan (Tandelilin 1991:76). Apabila laba perusahaan tinggi, maka akan memberikan peringkat yang naik pula sehingga variabel ini dikatakan dapat mempengaruhi peringkat obligasi. Menurut Raharja dan Sari (2008), rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba,
baik dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun laba bagi modal sendiri. Profitabilitas memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin rendah resiko ketidakmampuan membayar dan semakin baik pula peringkat obligasinya.
2.3.5
Produktivitas dan Peringkat Obligasi Menurut Horrigen (1996 dalam Purnomo 2005:29) rasio produktifitas
secara signifikan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Semakin tinggi ratio produktifitas maka akan semakin baik pula peringkat obligasi tersebut. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Demikian juga menurut Purnomo (2005: 29) menyatakan bahwa rasio produktivitas secara siginifikan berpengaruh positif terhadap credit rating. Apabila produktivitas tinggi, maka penjualan akan tinggi dan cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga perusahaan lebih mampu untuk memenuhi segala kewajibannya kepada para investor secara lebih baik.
2.3.6
Kecukupan Bunga dan Peringkat Obligasi Menurut Setyaningrum (2005) rasio interest coverage mengindikasikan
tingkat keamanan bagi bondholder, karena semakin besar rasio ini berarti kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok obligasi pada saat jatuh tempo juga tinggi sehinga resiko gagal bayar pun berkurang. Semakin rendah resiko gagal bayar maka semakin baik pula peringkat obligasinya.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4 Model Penelitian LEVERAGE
LIQUIDITY
SOLVABILITY
BOND RATING
PROFITABILITY
PRODUCTIVITY
INTEREST COVERAGE
Gambar 2.1 Model Penelitian
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.5 Rumusan Hipotesis Berdasarkan uraian-uraian di atas maka rumusan hipotesis untuk menjawab masalah penelitian ini adalah hipotesis alternative yang terdiri dari: Ha1
: Terdapat pengaruh rasio hutang terhadap peringkat obligasi.
Ha2
: Terdapat pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi.
Ha3
: Terdapat pengaruh rasio solvabilitas terhadap peringkat obligasi
Ha4
: Terdapat pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat obligasi.
Ha5
: Terdapat pengaruh rasio produktivitas terhadap peringkat obligasi.
Ha6
: Terdapat pengaruh rasio kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODA PENELITIAN 3.1
Bentuk Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kausal efek, yaitu
penelitian yang menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dalam hal ini menguji pengaruh rasio leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktifitas, dan kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi.
3.2
Populasi Populasi penelitian ini ialah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan
PT PEFINDO selama periode analisis (2008-2010). Adapun kriteria populasi adalah sebagai berikut: 1. Semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Perusahaan yang menerbitkan obligasi dan memiliki peringkat di PT PEFINDO pada akhir tahun 2008 sampai 2010. 3. Semua perusahaan kecuali yang bergerak di bidang industri keuangan (perbankan, perusahaan sekuritas, perusahaan finansial, asuransi dan sejenisnya). 4. Perusahaan yang secara berturut-turut dari tahun 2008-2010 mendapatkan peringkat di PT.PEFINDO.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.3.1
Peringkat Obligasi Didalam penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu Peringkat
Obligasi (Bond Rating) yang terbagi lagi menjadi dua peringkat yaitu investment grade (AAA, AA, A dan BBB) dan non investment grade (BB, B, CCC dan D). Peringkat obligasi merupakan salah satu alat ukur yang dapat memperlihatkan kualitas dari obligasi yang diterbitkan emiten berupa risiko dan return yang terdapat didalamnya dan sekaligus menjadi alat ukur akan kinerja dari emiten tersebut dimana peringkat ini dikeluarkan oleh lembaga independen yang berwenang yaitu PT PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia). Peringkat obligasi merupakan skala rasio dari semua obligasi yang diperdagangkan (Raharja dan Sari 2008). Skala pengukuran pada variabel ini adalah skala nominal, pengukuran dilakukan dengan membagi kembali peringkat ke dalam 2 kategori yaitu kategori positif (1) adalah investment grade dan kategori negatif (0) non investment grade.
3.3.2
Variabel Independen
3.3.2.1 Rasio Leverage Menurut Raharja dan Sari (2008) leverage merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur suatu perusahaan menggunakan utang dalam membiayai investasinya. Pengukuran variabel ini menggunakan skala rasio yang dirumuskan Raharja dan Sari (2008) sebagai berikut: 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Long Term Liabilities Debt Ratio = Total Asset
3.3.2.2 Rasio Likuiditas Menurut Raharja dan Sari (2008) likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat waktunya atau sebelum jatuh tempo. Pengukuran terhadap variabel ini yaitu menggunakan skala rasio yang dirumuskan Raharja dan Sari (2008) sebagai berikut:
Current Asset Current Ratio = Current Liabilities
3.3.2.3 Rasio Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial pada saat perusahaan dilikuidasi. Pengukuran yang dilakukan dalam varibel ini ialah skala rasio yang dirumuskan Raharja dan Sari (2008) sebagai berikut: Cash Flow From Operation Solvability = Total Liabilities
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3.2.4 Rasio Profitabilitas Menurut Raharja dan Sari (2008) solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk melihat berapa besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala rasio yang dirumuskan Raharja dan Sari (2008) sebagai berikut: Cash Flow From Operating Operating Profit Margin = Sales
3.3.2.5 Rasio Produktivitas Rasio produktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Rasio aktivitas secara umum menggambarkan manajemen perusahaan dalam mengolah perusahaan. Skala pengukuran yang digunakan dalam variabel ini adalah skala rasio yang dirumuskan Raharja dan Sari (2008) sebagai berikut: Sales Total Assets Turnover = Total Assets
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.3.2.6 Rasio Kecukupan Bunga Menurut Setyaningrum (2005) rasio kecukupan bunga (Interest Coverage) mengindikasikan tingkat keamanan bagi bondholder, karena semakin besar rasio ini berarti kemampuan perusahaan membayar bunga dan pokok obligasi pada saat jatuh tempo juga tinggi, sehingga risiko default berkurang. Skala pengukuran yang digunakan dalam variabel ini adalah skala rasio yang dirumuskan Setyaningrum (2005) sebagai berikut: Net Income + Interest Expense Interest Coverage Ratio = Interest Expense
3.3
Metoda Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang
diperoleh dari pihak lain dan data yang telah tersedia dan dikumpulkan. Data yang diperoleh dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dan website resmi PT PEFINDO. Data rasio yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh dari BEI yang terdapat dalam Indonesian Stock Exchange (IDX) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Laporan yang digunakan adalah laporan keuangan yang dipublikasikan tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Periode penggunaan laporan keuangan adalah periode sebelum pengumuman peringkat obligasi. Misalnya tanggal pengumuman
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peringkat obligasi adalah tanggal 16 Mei 2009, maka laporan keuangan yang dianalisa adalah laporan keuangan pada periode tahun 2008.
3.4
Metoda Analisis Data
3.4.1
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menerangkan karakteristik data berupa data responden dan
data variabel, yang bertujuan memberikan penjelasan informasi mengenai karakteristik dari suatu kelompok data atau lebih. Dengan melakukan analisis statistik deskriptif dapat memudahkan peneliti dalam memahami ciri-ciri yang unik atau khusus dari kelompok data yang ada. Karakteristik data variabel meliputi jumlah sampel, nilai minimal, nilai maksimal, rata-rata (mean) dan standar deviasi.
3.4.2
Uji Hipotesis Pengujian yang dilakukan pada hipotesis 1 sampai dengan 7 adalah uji
pengaruh dengan menggunakan regresi logistik. Regresi logistik (logistic regression) digunakan apabila variabel dependen dalam hubungan sebab akibat yang sedang diuji merupakan variabel dummy. Variabel dummy adalah variabel yang berskala nominal dengan 2 kategori yang diwakili dengan angka 0 dan 1. Dimana angka 1 (satu) mewakili kategori positif dan 0 (nol) yang mewakili kategori negatif. Menurut Ghozali (2006) analisis dengan regresi logistik tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Variabel dalam penelitian ini yang merupakan kategori
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
positif adalah peringkat obligasi yang termasuk dalam investment grade dan kategori negatifnya adalah non investment grade.
Model regresi menurut Santoso (2005) adalah sebagai berikut: Y = b0 + b1LEV + b2LIQ + b3SOL + b4PROF + b5PROD + b6ICR + e Keterangan: Y
= Peringkat Obligasi
b0
= konstanta atau intercept
b1LEV
= Rasio Hutang
b2LIQ
= Rasio Likuiditas
b3SOL
= Rasio Solvabilitas
b4PROF = Rasio Profitabilitas b5PROD = Rasio Produktifitas b6ICR
= Kecukupan Bunga
e
= error
Pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan regresi logistik melalui pengujian hipotesis berikut ini: 1. -2 log likelihood Nilai -2 log likelihood menurun nilainya bila dibandingkan antara iterasi pada blok 0 dengan iterasi blok 1, penurunan nilai yang ada menunjukkan adanya indikasi bahwa model baik. Menurut Santoso (2005), penurunan likelihood 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada regresi binary mirip dengan pengertian ‘sum of squared error’ pada model regresi, menunjukkan model regresi yang lebih baik. 2. Nagelkerke R2 Uji nagelkerke R2 digunakan untuk mengetahui besarnya variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya yang tidak dapat dijelaskan, merupakan bagian variasi dari variabel yang lain yang tidak termasuk di dalam model. Menurut Ghozali (2006), nilai nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. 3. Hosmer and Lameshow Nilai Hosmer and Lameshow test digunakan untuk mengetahui apakah model fit dengan data observasi penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikasi pada tabel Hosmer and Lameshow yang ada. Menurut Ghozali (2006), jika nilai sig. lebih besar dari 0,05 maka hal ini berarti model regresi binary layak dipakai untuk analisa selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. 4. Tingkat ketepatan prediksi model Pada pengujian ini akan diperoleh hasil secara statistik berupa jumlah sampel yang diprediksi sebagai kedua kategori dan berapa jumlah yang actual sehingga dapat membandingkan keduanya. Menurut Ghozali (2006), tabel klasifikasi menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(incorrect). Dengan menggunakan pengujian ini maka dibedakan menjadi 2 tipe. 5. Efek pengaruh variabel indpenden terhadap variabel dependen Untuk mengetahui efek pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari tabel variables in the equation yaitu dapat dilakukan dengan membuat hipotesis dan membandingkan nilai signifikasi. Menurut Gozhali (2006), apabila nilai sig. pada tabel lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen yang diuji memiliki pengaruh terhadap variabel dependennya.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PT.PEFINDO
4.1 Profil PT. Pefindo PT PEFINDO didirikan pada tanggal 21 Desember 1993 dan memperoleh izin operasi dari BAPEPAM pada tanggal 13 Agustus 1994 dengan nomor 34/PM-PI/1994. Fungsi utama PEFINDO adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Selain kegiatan rating, PEFINDO juga memproduksi dan mempublikasikan informasi kredit yang berkaitan dengan utang pasar modal. Produk publikasi ini meliputi opini kredit pada perusahaan-perusahaan besar yang telah mengeluarkan obligasi dan sektor yang mendasarinya. Untuk meningkatkan metodologi dan kriteria penilaian serta proses penilaian, PEFINDO didukung melalui afiliasi mitra global, yaitu Standard & Poor's Rating Services (S & P's). PEFINDO juga terus secara aktif berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association (ACRAA). PT. Pefindo menyediakan dua jenis dasar pemberian peringkat, yaitu peringkat perusahaan dan peringkat instrument utang. Peringkat perusahaan, juga disebut nilai general obligation (GO) atau emiten rating, adalah suatu penilaian kelayakan kredit secara keseluruhan dari sebuah perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangan. Peringkat instrument utang adalah suatu penilaian kelayakan kredit seorang obligor terhadap kewajiban keuangan tertentu, tingkat tertentu kewajiban keuangan atau program keuangan tertentu.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metodologi yang digunakan PEFINDO dalam proses pemeringkatan untuk sektor perusahan mencakup tiga risiko utama penilaian, yaitu: 1. Risiko Industri (Industry Risks) Metode dilakukan berdasarkan analisis mendalam terhadap lima factor risiko utama, yaitu pertumbuhan industri & stabilitas (Growth & Stability), pendapatan & struktur biaya (Revenue & Cost Structure), hambatan masuk dan tingkat persaingan dalam industri (barriers to entry & competition), regulasi & de-regulasi industri (regulatory framework), dan profil keuangan dari industri (financial profile). 2. Risiko Finansial (Financial Risks) Metode dilakukan berdasarkan analisis menyeluruh dan rinci pada lima bidang utama, yang mencakup kebijakan keuangan manajemen perusahaan (financial policy), dan empat indikator keuangan termasuk profitabilitas (profitability), struktur modal (capital structure), perlindungan arus kas (cash flow protection) dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility). 3. Risiko Bisnis (Business Risks) Metode dilakukan berdasarkan pada factor - faktor kunci kesuksesan (Key Success Factors) dari industri dimana perusahaan digolongkan. Selain itu juga dilakukan analisis perbandingan terhadap pesaing- Success Factors) dari industri dimana perusahaan digolongkan.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
5.1
Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempunyai peringkat obligasi secara konsisten di PT. Pefindo pada tahun 2008-2010. Terdapat 17 perusahaan manufaktur yang secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempunyai peringkat secara konsisten pada tahun 2008-2010. Dari 17 perusahaan manufaktur diambil data berupa laporan keuangan selama 3 tahun (2008-2010) sehingga jumlah populasi 51 kasus yang akan di teliti dalam penelitian ini. Berdasarkan jumlah laporan keuangan dibagi 2 (dua) kategori yaitu investment grade dan non investment grade. Ada 42 laporan keuangan dari 14 perusahaan masuk ke dalam kategori investment grade dan ada 9 laporan keuangan dari 3 perusahaan masuk ke dalam kategori non investment grade. Kategori investment grade merupakan serangkaian perusahaan yang memiliki peringkat AAA, AA, A, dan BBB. Sedangkan kategori non insvestment grade merupakan serangkaian perusahaan yang memiliki peringkat BB, B, CCC dan D.
5.2
Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai variabel penelitian seperti
grade, leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktivitas, dan kecukupan bunga.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya, apabila dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian dapat di lihat pada tabel 5.2 berikut ini Tabel 5.2 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
GRADE
51
0
1
.82
.385
LEV
51
.03
1.04
.3161
.21117
LIQ
51
.13
4.27
1.3731
.90299
SOL
51
-.16
.42
.1037
.13771
PROF
51
.02
4.19
1.4594
1.00748
PROD
51
.14
4.24
.5398
.60786
ICR
51
-6.64
86.61
4.6455
12.05793
Valid N (listwise)
51
Sumber: hasil pengolahan data SPSS
Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat penggunaan hutang jangka panjang perusahaan. Tabel 4.2 menunjukan bahwa ada perusahaan yang tingkat penggunaan kewajiban jangka panjangnya paling rendah sebesar 0,03 dan tingkat penggunaan jangka panjang terbesar yaitu 1.04. Rata-rata tingkat penggunaan kewajiban jangka panjangnya sebesar 0,31. Artinya, setiap 100% pendanaan perusahaan, maka 31% dibiayai oleh hutang jangka panjang. Menurut Kasmir (2010:123), jika rata-rata industri leverage 35%, maka rata-rata leverage keseluruhan perusahaan dalam kondisi baik, karena berada di bawah rata-rata industri. Semakin rendah tingkat penggunaan hutang jangka panjang maka akan semakin rendah juga resiko gagal bayar yang akan di alami oleh perusahaan.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya atau sebelum jatuh tempo. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada perusahaan yang memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya paling rendah sebesar 0.13 dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya paling tinggi sebesar 4,27. Rata-rata kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya sebesar 1,3731. Artinya setiap 1 rupiah utang lancar dijamin oleh harta lancar sebesar 1,4286 rupiah. Menurut Kasmir (2010:119), jika rata-rata industri untuk current ratio sebesar 2 kali, maka rata-rata likuiditas untuk keseluruhan perusahaan di bawah rata-rata industri. Oleh karena itu rata-rata likuiditas untuk keseluruhan perusahaan dalam kondisi kurang baik karena berada di bawah rata-rata industri. Rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya pada saat perusahaan di likuidasi. Dengan demikian solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan membayar semua kewajiban atau utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjangnya. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas paling rendah -0.16 dan tingkat solvabilitas paling tinggi sebesar 0.42. rata-rata solvabilitas untuk keseluruhan perusahaan sebesar 0,1037. Artinya rata-rata-rata kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban pada saat di likuidasi sebesar 0,1037. Menurut Kasmir (2010:123), jika rata-rata industri sebesar 30%, maka rata-rata solvabilitas untuk keseluruhan perusahaan menunjukan hasil yang kurang baik karena di bawah rata-rata industri.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba. Rasio ini memberikan gambaran seberapa efaktif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Tabel 4.2 menunjukan bahwa ada perusahaan yang memiliki kemampuan memperoleh laba paling rendah 0.2 dan kemampuan memperoleh laba paling besar sebesar 2,53. Rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba sebesar 0,24. Menurut Kasmir (2010:135) jika ratarata industri sebesar 30%, maka rata-rata profitabilitas untuk keseluruhan perusahaan di bawah rata-rata industri. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan dalam kondisi yang kurang baik. Karena masih di bawah rata-rata industri. Rasio produktifitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber dana yang dimiliki oleh perusahaan. Tabel 4.2 menunjukan bahwa ada perusahaan yang mempunyai tingkat produktifitas minimum sebesar 0,14 dan perusahaan yang mempunyai tingkat produktifitas maksimal sebesar 4,24. Ratarata tingkat produktifitas untuk keseluruhan perusahaan sebesar 0.5398. Artinya, setiap 1 rupiah aktiva tetap dapat menghasilkan 0,5398 rupiah penjualan. Menurut Kasmir (2010:134), rata-rata industri untuk Total asset Turnover sebesar 2 rupiah, maka rata-rata produktifitas untuk keseluruhan perusahaan di bawah rata-rata industri. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan dalam kondisi yang kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri. Rasio ICR (Interest Coverage Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menentukan seberapa mudah perusahaan membayar bunga atas hutangnya. Tabel 4.2 menunjukkan ada perusahaan yang mampu membayar bunga atas hutangnya minimum -6.64 dan ada perusahaan yang mampu membayar bunga atas
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hutangnya maksimal sebesar 86,61. Rata-rata kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutangnya sebesar 4,6455. Dengan kata lain biaya bunga dapat ditutup 4,6455 kali laba sebelum beban bunga dan pajak. Menurut Kasmir (2010:126), rata-rata industri untuk rasio kecukupan bunga sebesar 10 kali. Ratarata kecukupan bunga keseluruhan perusahaan berada di bawah rata-rata industri. Ini menandakan kondisi sebagian besar perusahaan memiliki tingkat kecukupan bunga yang kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri. tabel 5.2.1 Tabel interprestasi Variabel Rasio
Mean
Leverage
0,31 (31%)
Likuiditas
1,37 kali
Solvabilitas
0,10 (10%)
Profitabilitas
0,24 (24%)
Produktifitas
0,53 kali
Kecukupan Bunga
4,64 kali
5.3
Uji Hipotesis
5.3.1
-2 Log Likelihood
Kriteria rata-rata industry 35% 2 kali 35% 30% 2 kali 10 kali
Interprestasi baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, nilai -2 log likehood perlu diketahui untuk menilai apakah model fit atau tidak. Nilai -2 log lokehood dapat dilihat dari statistik -2 log likehood. Nilai -2 log likehood menurun bila 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan antara iterasi pada block 0 dengan iterasi blok 1. Penurunan nilai dari 47,532 pada block 0 menjadi 33,689 pada block 1 (lihat tabel 4.3). Penurunan nilai menunjukkan bahwa model baik, sehingga dapat dikatakan bahwa model fit terpenuhi. Tabel 5.3 -2 log likelihood
Block 0: Beginning Block Iteration History(a,b,c)
Iteration
Step 0
-2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Constant
1
48.006
1.294
2
47.534
1.523
3
47.532
1.540
4
47.532
1.540
Block 1: Method = Enter Iteration History(a,b,c,d)
Iteration
-2 Log likelihood Constant
S 1 t e p
Coefficients x1
x2
x3
x4
x5
x6
Constant
33.689
-.004
-.734
.289
1.939
.491
.529
.003
2
25.313
-.873
-1.126
.649
4.110
1.010
1.079
.006
3
20.590
-2.049
-1.376
1.254
7.034
1.485
1.852
.024
4
17.119
-3.609
-1.494
1.783
10.354
2.132
2.732
.198
5
15.135
-5.021
-1.876
2.031
14.061
3.366
2.681
.479
6
14.513
-6.065
-2.338
2.089
17.665
4.592
2.301
.729
7
14.467
-6.483
-2.504
2.177
19.218
5.023
2.194
.808
8
14.467
-6.526
-2.520
2.190
19.395
5.063
2.191
.814
9
14.467
-6.526
-2.520
2.190
19.397
5.063
2.191
.814
10
14.467
-6.526
-2.520
2.190
19.397
5.063
2.191
.814
1
Sumber: hasil pengolahan data SPSS
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3.2
Nagelkerke R2 Nilai Nagelkerke R2 digunakan untuk melihat berapa persen (%) dari
variasi variabel dependen (peringkat obligasi) dijelaskan oleh variabel independen (leverage, solvabilitas, likuiditas, profitabiitas, produktifitas, dan kecukupan Nagelkerke R2 dari perhitungan SPSS pada
bunga). Berikut merupakan data tabel 4.4.
Tabel 5.4 Nagelkerke R2 Cox &
Step
-2 Log
Snell R
Nagelkerke R
likelihood
Square
Square
14.467
.464
.766
1
Sumber: hasil pengolahan data SPSS Pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai Nagelkerke R2 adalah 0.766. Hal ini menunjukkan 76.6% rating obligasi dapat dijelaskan oleh variabel leverage, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, produktivitas dan kecukupan bunga. Sedangkan sisanya 23,4% (100% - 76,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang berpengaruh terhadap rating obligasi selain variabel-variabel indenpenden yang di teliti.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.3.3
Hosemer and Lemeshow Nilai Hosmer and Lemeshow test digunakan untuk mengetahui apakah
model fit dengan data observasi penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai sig. pada tabel Hosmer and Lemeshow yang ada. Tabel 5.5 Hosmer and Lemeshow Step
Chi-square
Df
Sig.
1 2.839 8 Sumber: hasil pengolahan data SPSS
.977
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai sig. sebesar 0.977 dimana nilainya jauh lebih besar dari 0,05 oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa nilai Hosmer and Lemeshow tidak signifikan atau model fit dengan data observasi penelitian.
5.3.4
Tingkat Ketepatan Prediksi Model Pada pengujian ini akan diperoleh hasil secara statistik berupa jumlah data
yang diprediksi sebagai kedua kategori dan berapa jumlah yang actual sehingga dapat membandingkan keduany Tabel 5.6 Tingkat Ketepatan Prediksi Observed
Predicted Percentage Correct
GRADE NON INVESTMENT GRADE Step 1
GRADE
NON INVESTMENT GRADE INVESTMENT GRADE
Overall Percentage
INVESTM ENT GRADE
NON INVESTMENT GRADE
8
1
88.9
2
40
95.2 94.1
Sumber: hasil pengolahan data SPSS
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil ketepatan prediksi model dengan nilai 94.1% untuk keseluruhan kategori yang ada. Menurut prediksi, dari 3 perusahaan yang temasuk dalam kategori non investment grade terdapat 9 laporan keuangan, sedangkan hasil observasi hanya 8 laporan keuangan, sehingga ketepatan klasifikasi sebesar 88.9% (8/9). Ini menandakan bahwa terdapat 9 laporan keuangan yang termasuk dalam kategori non investment grade, 8 laporan keuangan diantaranya diprediksi akan tetap pada kategori non investment grade. Dan sisanya 1 laporan keuangan yang di prediksi masuk kedalam kategori investment grade. Untuk perusahaan yang temasuk dalam kategori investment grade terdapat 42 laporan keuangan yang diperoleh dari 14 perusahaan, sedangkan hasil observasi terdapat 40 laporan keuangan. Sehingga ketepatan klasifikasi sebesar 95,2% (40/42). Ini menandakan bahwa terdapat 42 laporan keuangan yang termasuk dalam kategori investment grade, 40 laporan keuangan diantaranya di prediksi akan tetap pada kategori investment grade dan sisanya 2 laporan keuangan yang di prediksi masuk ke dalam kategori non investment grade.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.3.5
Efek
Pengaruh
Variabel
Leverage,
Likuiditas,
Solvabilitas,
Profitabilitas, Produktivitas, dan Kecukupan bunga terhadap Variabel Peringkat obligasi. Untuk mengetahui efek pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari tabel variables in the equation yaitu dapat dilakukan dengan membuat hipotesis dan membandingkan nilai signifikasi.
Tabel 5.7 Variable In The Equation Variabel
Sig.
B
LEVERAGE
0.047
-2.225
LIQUID
0.237
2.123
SOLVA
0.117
18.239
PROF
0.039
4.900
PROD
0.600
2.563
INTCOV
0.157
0.768
Constant
0.024
-6.740
Sumber: hasil pengolahan data SPSS
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio leverage
terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan tabel 4.7,
penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio leverage yang diproksi dengan debt ratio sebesar 0.047 dimana lebih kecil dari 0.05. ini menandakan bahwa variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi. Penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio likuiditas yang diproksi oleh Current Ratio sebesar 0,232 dimana lebih besar dari 0,05. Ini menandakan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio solvabilitas terhadap peringkat obligasi. Penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio solvabilitas adalah 0,117 dimana nilainya lebih besar dari 0,05. Ini menandakan bahwa vabiabel solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Pengujian hipotesis keempat dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh rasio profitabilitas terhadap peringkat obligasi. Penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio profitabilitas sebesar 0,039 dimana lebih kecil dari 0,05. Ini menandakan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Pengujian hipotesis kelima dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antar rasio produktivitas terhadap peringkat obligasi. Penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio produktivitas yang diproksi oleh Total Asset Turnover sebesar 0,600 dimana lebih besar dari 0,05. Ini menandakan bahwa variabel produktifitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Pengujian hipotesis keenam dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel interest coverage ratio terhadap peringkat obligasi. Penelitian
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk rasio solvabilitas sebesar 0,155 dan lebih besar dari 0,05. Ini menandakan bahwa varibel kecukupan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.7 maka dapat dibentuk suatu model prediksi yaitu : Grade = -6.740+ -2,225 LEVERAGE + 2,123 LIQUID + 18,239SOLVA + 4,900 PROF + 2,563 PROD + 0,0,768 INTCOV Adapun penjelasan dari regresi binary logistic adalah : 1. Jika semua variabel independen bernilai nol, maka peringkat obligasi akan bernilai -6,740. 2. Setiap kenaikan 1 nilai leverage akan menyebabkan turunnya peringkat obligasi sebesar 0,108. 3. Setiap kenaikan 1 nilai profitabilitas akan menyebabkan naiknya peringkat obligasi sebesar 134,244.
5.4 Pembahasan Data Hasil Penelitian Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, nilai Nagelkerke R2 sebesar 0.766 menunjukkan bahwa kontribusi rasio leverage, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio produktifitas dan rasio kecukupan bunga dalam menentukan variansi rating sebesar 76,6% dan sisanya 23,4 % ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Variabel lain yang tidak diteliti bisa saja dari variabel non-keuangan seperti kondisi manajemen suatu perusahaan tersebut.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah diuji secara parsial (sendiri-sendiri), Rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikan sebesar 0.047. Hal tersebut menunjukkan nilai signfikan lebih kecil dari 5% (0.047 < 0.05). Hal tersebut sesuai dengan penelitian Darmawan (2007) yang menyatakan bahwa rasio hutang yang terlalu tinggi mengindikasikan hutang yang berlebihan, menandakan kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar sesuai dengan kewajibannya. Semakin tinggi leverage perusahaan, semakin buruk peringkat yang diberikan terhadap perusahaan. Rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio. Current ratio didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.237. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0.237 > 0.05). ini menandakan bahwa besar kecilnya rasio likuiditas tidak menunjukkan adanya perubahan pada peringkat obligasi. Hal ini tidak didukung oleh penelitian Darmawan (2007) yang menemukan bahwa rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Tidak adanya pengaruh rasio likuiditas terhadap peringkat obligasi dapat dikarenakan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya sedangkan obligasi atau surat utang berjangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang). Rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.117. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0.117 > 0.050). ini menandakan bahwa besar kecilnya rasio solvabilitas perusahaan tidak menunjukan adanya perubahan pada peringkat obligasi. Hal ini tidak didukung oleh penelitian Raharja dan Sari (2008)
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang menyatakan semakin tinggi solvabilitas maka semakin baik pula peringkat obligasinya. Rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.039. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0.039 > 0.050). Hal ini konsisten dengan penelitian Raharja dan Sari (2008) yang menyatakan profitabilitas memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan perusahaan. Semakin baik profitabilitas perusahaan maka semakin rendah resiko ketidakmampuan membayar dan semakin baik pula peringkat obligasinya. Rasio produktifitas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Rating Obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.600. Hal tersebut menunjukan nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0.600 > 0.050). Ini menandakan bahwa rasio produktifitas tidak menunjukkan adanya perubahan pada peringkat obligasi. Penelitian ini bertolak belakang dengan Purnomo (2005 :29) yang menyatakan bahwa apabila produktifitas tinggi, maka penjualan akan tinggi dan cenderung lebih mampu menghasilkan laba yang tinggi sehingga perusahaan lebih mampu untuk memenuhi segala kewajibannya kepada para investor. Hal tersebut bisa saja terjadi karena selain bidang perusahaan berbeda-beda juga ada beberapa perusahaan yang memiliki produktifitas yang tinggi tetapi tidak dapat menghasilkan laba yang tinggi pula. Rasio kecukupan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Peringkat Obligasi karena didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.155. Hal tersebut
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0.155 > 0.050). ini menunjukkan bahwa besar kecilnya rasio kucukupan bunga tidak menunjukkan adanya perubahan pada rasio keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Setyaningrum (2005). Hal ini mungkin saja terjadi disebabkan karena beban bunga tidak dibayar dengan income tetapi menggunakan cash.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
5.1
Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mencari bukti empiris pengaruh leverage,
likuiditas, solvabilits, profitabilitas, produktifitas, dan kecukupan bunga terhadap peringkat obligasi pada semua perusahaan yang bergerak di bidang non finansial yang terdaftar di BEI dan di PT. PEFINDO. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini dengan penelitian Raharja dan Sari (2008) dan Setyaningrum (2005). 2. Rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Darmawan (2007) tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian Raharja dan Sari (2008). 3. Rasio solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian tidak konsisten dengan penelitian Raharja dan Sari (2008). 4. Rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Raharja dan Sari (2008). 5. Rasio produktifitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan teori Purnomo (2005:29)
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Rasio kecukupan bunga (interest coverage)
tidak berpengaruh signifikan
terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Setyaningrum (2005).
5.2
Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1. Data yang menjadi observasi sangat terbatas karena perusahaan yang berperingkat di dalam PT PEFINDO tidak banyak sehingga sampel yang diteliti juga menjadi terbatas. 2. Peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan artikel-artikel peneliti terdahulu yang mendukung penelitian ini. 5.3
Saran Saran yang terkait dengan penelitian adalah :
1. Tingkat leverage perusahaan yang terdaftar pada PT.Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang baik. penulis menyarankan untuk terus memperhatikan agar jangan sampai terdapat kapasitas hutang jangka panjang yang berlebihan dalam struktur modalnya. Mengingat peningkatan proporsi hutang berarti akan meningkatkan resiko perusahaan. 2. Tingkat likuiditas perusahaan yang terdaftar pada PT. Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang kurang baik. Penulis menyarankan agar perusahaan termotivasi pada peningkatan likuiditas sampai pada batas yang dianggap baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat likuiditas perusahaan harus dikelola dengan baik walaupun keadaan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan tidak menentu agar perusahaan tetap mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan cara menjaga nilai aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar. 3.
Tingkat solvabilitas perusahaan yang terdaftar di PT. Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang kurang baik. Penulis menyarankan untuk meningkatkan solvabilitas dengan cara meningkatkan jumlah penghasilan tanpa diikuti kenaikan biaya-biaya. Karena jika perusahaan tidak dapat menggunakan modalnya secara efisien maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutangnya.
4. Tingkat profitabilitas perusahaan yang terdaftar di PT. Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang kurang baik. Penulis menyarankan untuk lebih lebih meningkatkan penjualan agar dapat memperoleh laba yang maksimal. 5. Tingkat produktifitas perusahaan yang terdaftar di PT. Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang kurang baik. Penulis menyarankan untuk mengevaluasi manajemen perusahaan serta pengeluaran modalnya. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat menggunakan modalnya secara lebih efektif untuk menghasilkan keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. 6. Tingkat kecukupan bunga perusahaan yang terdaftar di PT. Pefindo dinilai rendah sehingga menandakan kondisi yang kurang baik. Penulis menyarankan agar perusahaan lebih meningkatkan pendapatan untuk memenuhi beban bunga.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saran yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya sehubungan dengan bond rating adalah sebagai berikut: 1. Memakai perusahaan yang memiliki peringkat di lembaga pemeringkatan obligasi yang lainnya seperti di PT Fitch Ratings Indonsia. 2. Mencari artikel peneliti terdahulu tidak hanya peneliti dari dalam negeri tetapi artikel yang ditulis oleh peneliti dari luar negeri. 3. Menambahkan variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Seperti, umur obligasi, ukuran perusahaan, dan lain-lain yang dapat mendukung hasil penelitian.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Astuti, Sri dan Prasetio, Januar Eko. 2002. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Wahana 5 (2): 123134. Amrullah, Karim. 2007. ”Kemampuan Rasio Keuangan sebagai Alat untuk Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur.” www.google.com Bringham dan Houston. 2006. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat : Jakarta Darmawan, Diana Laura. 2007. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return on Asset, dan Resiko Sistematik Terhadap Peringkat Obligasi. Manajemen Investasi, Vol.5, No.2, Maret, hlm 67-76. Ghozali, Imam. 2006”Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi 3. Semarang: Universitas Diponegoro. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: kencana Karyani, Etikah dan Adler H. Manurung. 2006. Pengaruh Pengumuman Perubahan Bond Rating Terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.9, No.3, September, hlm 282-306. new.pefindo.com PEFINDO. 2010. “ Indonesian Rating Highlight” . Pefindo Credit Rating. Purnomo, Herwidi. 2005. “Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur” . Yogyakarta. Skripsi. UGM. Prasetiyo, Adhi. 2010. ”Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi” . www.google.com Raharja, Maylia Pramono Sari. 2008. Perbandingan Alat Analisi (Diskriminan & Regresi Logistik) Terhadap Peringkat Obligasi (PT Pefindo). Jurnal Maksi, vol.8, No.1, Januari, hlm 87-104. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Raharja, Maylia Pramono Sari. 2008. Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat Obligasi (PT Kasnic Credit Rating). Jurnal Maksi, Vol.8, No.2, Agustus, hlm 212-232. Rahmawati, Nur Ita, Siti Mutmainah, Haryanto. 2007. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Mandatory Disclosure. Jurnal Maksi, Vol.7, No.1, Januari, hlm 87-103. Sembel, Roy dan Jeannie Dewitifa. 2004. Analisis Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Terhadap Return Saham di BEJ Periode 2003-2004. Jurnal Ekonomi, Vol.XIV, No.36, September-Oktober, hlm 73-81. Setyaningrum, Dyah. 2005. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Peringkat Surat Utang Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.2, No.2, hlm 73-102. Siregar, Sylvia Veronica N.P., Siddharta Utama. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.9, No.3, September, hlm 307-326.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Sampel Perusahaan 2008 No
KODE NAMA PERUSAHAAN 1 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. 2 BSDE Bumi Serpong Damai 3 DUTI Duta Pertiwi Tbk. 4 !NDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 5 LTLS Lautan Luas 6 MYOR Mayora Indah Tbk. 7 SMRA Summarecon Agung Tbk. 8 CLPK Ciliandra Perkasa 9 MPPA Matahari Putra Prima Tbk 10 APOL IArpeni Pratama Ocean Line Tbk. II SCTV Surya Citra Televisi 12 ISAT Indosat Tbk. 13 EXCL Apexindo Pratama Putra Tbk Pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk 14 TKIM Pindo Dell Pulp & Paper Millis 15 PIDL 16 LPPI Lontar Papyrus Pulp & Paper Corp. Tbk
SEKTOR PERINGKAT KATEGORI AInvestment Grade Property & construktion BBB+ Investment Grade Property & construktion Investment Grade Property & construktion BBB Costumer Goods AA+ Investment Grade AInvestment Grade Chemical Costumer Goods A+ Investment Grade AInvestment Grade Property & construktion Wood Based and Agro Industries AInvestment Grade Retail A+ Invesment Grade Shipping & marine Transport Service Investment Grade A Advertising, Printing and media A Investment Grade Telecommunications AA+ Investment Grade Investment Grade Telecommunications AAWood Based and Agro Industries Investment Grade BBB Non Investment grade Wood Based and Agro Industries 0 Non Investment grade 0 Wood Based and Agro Industries
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oaftar Sampel Perusahaan 2009 No KOOE I AOHI 2 BSOE 3 OUTI 41NDF 5 LTLS 6 MYOR 7 SMRA 8 CLPK 9 MPPA 10 APOL I I SCTV 12 ISAT 13 EXCL 14 TKIM 15 PJDL 16 LPPI 17 INKP
NAMA PERUSAHAAN Adhi Karya (Persero) Tbk. Bumi Serpong Oamai Outa Pertiwi Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Lautan Luas Mayora Indah Tbk. Summarecon Agung Tbk. Ciliandra Perkasa Matahari Putra Prima Tbk Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Surya Citra Televisi Indosat Tbk. Apexindo Pratama Putra Tbk Pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk Pindo Dell Pulp & Paper Millis Lontar Papyrus Pulp & Paper Corp. Tbk Indah kiat Pulp & Paper Corp. Tbk
SEKTOR Property & construktion Property & construktion Property & construktion Costumer Goods Chemical Costumer Goods Property & construktion Wood Based and Agro Industries Retail Shipping & marine Transport Service Advertising, Printing and media Telecommunications Telecommunications Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries
PERlNGKAT ABBB+ BBB AA AA+ AA A+ BB A AA+ AABBB 0 0 0
KATEGORl Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Invesment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Non Investment grade Non Investment grade Non Investment grade
---'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Sampel Perusahaan 20 I0 No
KODE IADl-II 2 BSDE 3 DUT! 4 INDF 5 LTLS 6 MYOR 7 SMRA 8 CLPK 9 MPPA 10 APOL 11 SCTV 12 ISAT 13 EXCL 14 TKIM 15 PlDL 16 LPPI 17 INKP
NAMA PERUSAHAAN Adhi Karya (Persero) Tbk. Bumi Serpong Damai Duta Pertiwi Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Lautan Luas Mayora Indah Tbk. Summarecon Agung Tbk. Ciliandra Perkasa Matahari Putra Prima Tbk Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Surya Citra Televisi lndosat Tbk. Apexindo Pratama Putra Tbk Pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk Pindo Dell Pulp & Paper Millis Lontar Papyrus Pulp & Paper Corp. Tbk Indah kiat Pulp & Paper Corp. Tbk
SEKTOR Property & construktion Property & construktion Property & construktion Costumer Goods Chemical Costumer Goods Property & construktion Wood Based and Agro Industries Retail Shipping & marine Transport Service Advertising, Printing and media Telecommunications Telecommunications Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries Wood Based and Agro Industries
PERINGKAT ABBB+ BBB AA AAAAAA+ A A AA+ AABBB D D D
KATEGORJ Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Invesment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Investment Grade Non Investment grade Non Investment grade Non Investment grade
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Rasio Keuangan
No PERU5AHAAN THN LEV L1Q 50L PROF PROD ICR GRADE 1 ADHI 2008 0.12 1.20 (0.15) 0.04 0.76 1.69 1 2 B5DE 2008 0.27 0.30 0.10 2.53 0.32 2.50 1 3 DUTI 2008 0.20 3.55 0.12 0.15 0.16 1.40 1 41NDF 2008 0.15 1.09 0.08 0.12 0.83 2.47 1 0.15 1.21 (0.16) 0.14 5 LTLS 2008 0.95 4.05 1 2008 0.24 2.12 (0.09) 0.13 0.75 6 MYOR 4.11 1 75MRA 2008 0.33 1.23 (0.16) 0.18 0.22 2.59 1 8 CLPK 2008 0.48 1.67 0.25 0.50 0.46 5.29 1 9 MPPA 2008 0.64 1.25 0.21 0.08 0.98 1 2.55 10 APOL 2008 0.49 1.24 0.11 0.22 0.28 1.04 1 2008 0.32 1.91 0.04 0.23 0.19 2.39 1 11 5CTV 12 15AT 2008 0.64 0.79 0.10 0.36 0.21 2.08 1 2008 0.20 0.56 0.30 0.22 0.36 2.15 1 13 EXCL 14 TKIM 2008 0.57 2.22 0.02 0.09 0.47 3.14 1 2008 0.08 0.52 0.59 0.02 0.22 1.66 0 15 PIDL 16 LPPI 2008 0.18 0.29 0.12 0.08 0.31 2.49 0 2008 0.48 1.12 17 INKP 0.07 0.18 0.31 4.85 0 18 ADHI 2009 0.10 1.16 0.16 0.03 0.87 1.71 1 19 B5DE 2009 0.46 2.64 (0.02) 0.35 0.20 3.18 1 20 DUTI 2009 0.17 2.64 0.12 0.26 0.14 2.23 1 21 INDF 2009 0.32 1.09 0.01 0.13 0.69 2.32 1 22 LTLS 2009 0.22 1.26 0.04 0.96 1.59 0.39 1 23 MYOR 2009 0.26 1.96 0.21 0.13 4.54 1 1.13 2009 24 5MRA 0.42 4.27 0.21 1.98 0.27 2.22 1 25 CLPK 2009 0.54 1.57 0.05 0.45 0.33 16.23 1 26 MPPA 2009 0.35 1.49 0.22 0.05 0.69 3.63 1 2009 0.55 0.83 0.01 27 APOL 0.11 0.19 (0.09) 1 28 5CTV 2009 0.35 2.42 0.32 0.27 0.72 5.30 1 29 15AT 2009 0.46 0.13 0.11 0.19 0.24 2.07 1 30 EXCL 2009 0.58 0.52 0.42 0.15 0.34 2.19 1 31 TKIM 2009 0.57 2.51 0.12 0.09 0.37 3.02 1 32 PIDL 2009 0.80 0.63 0.07 0.08 0.31 1.36 0 33 LPPI 2009 0.15 0.18 (0.08) (0.16) 0.23 (6.64) 0 34 INKP 2009 0.49 0.68 0.03 (0.04) 0.21 (2.63) 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
ADHI BSDE DUTI INDF LTLS MYOR SMRA CLPK MPPA APOL SCTV ISAT EXCL TKIM PIDL LPPI INKP
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
0.12 0.17 0.15 0.31 0.24 0.25 0.14 0.35 0.09 0.05 0.36 0.46 0.39 1.04 0.46 0.15 0.47
Keterangan varia bel GRADE Non invesment grade Invesment grade
1.27 2.06 2.92 1.24 1.14 2.39 0.92 1.58 2.62 0.28 2.73 0.79 0.38 2.37 0.87 0.23 1.01
(0.10) 0.20 0.13 0.21 (0.07) 0.06 0.18 0.23 0.10 0.05 0.35 0.14 0.42 0.03 0.03 0.01 0.03
=
o
=
1
0.06 0.35 0.34 0.17 0.03 0.10 0.24 0.51 0.25 0.02 0.38 0.22 0.30 0.09 0.13 0.07 0.06
0.63 0.19 0.15 0.66 0.77 1.41 0.19 0.35 0.58 0.18 0.86 0.21 0.48 4.24 0.34 0.31 0.31
2.03 3.92 4.09 3.42 1.58 6.19 4.47 4.56 86.61 4.31 8.62 1.30 4.21 5.33 3.83 1.69 2.08
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Block 0: Beginning Block Iteration History(a,b,c) -2 Log likelihood
Iteration
Step 0
Coefficients
1
Constant 48.006
Constant 1.294
2
47.534
1.523
3
47.532
1.540
4
47.532
1.540
a Constant is included in the model. b Initial -2 Log Likelihood: 47.532 c Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.
Block 1: Method = Enter Iteration History(a,b,c,d) -2 Log likelihood
Iteration
Constant Step 1
x1
x2
x3
x4
x5
x6
Constant
1
34.556
-.096
-.661
.293
2.102
.507
.533
.003
2
26.181
-1.080
-.979
.694
4.254
1.049
1.087
.006
3
21.334
-2.385
-1.192
1.374
7.103
1.551
1.888
.023
4
17.938
-3.990
-1.292
1.890
10.146
2.198
2.806
.209
5
16.283
-5.305
-1.647
2.079
13.356
3.317
2.890
.456
6
15.750
-6.275
-2.051
2.058
16.483
4.440
2.600
.686
7
15.706
-6.691
-2.208
2.114
18.027
4.856
2.553
.761
8
15.706
-6.740
-2.224
2.123
18.236
4.899
2.563
.768
9
15.706
-6.740
-2.225
2.123
18.239
4.900
2.563
.768
2.563
.768
10
a b c d
Coefficients
15.706 -6.740 -2.225 2.123 18.239 4.900 Method: Enter Constant is included in the model. Initial -2 Log Likelihood: 47.532 Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model Summary
Step 1
-2 Log likelihood 15.706(a)
Cox & Snell R Square .464
Nagelkerke R Square .766
a Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square
df
Sig.
2.120
8
.977
Classification Table(a)
Observed
Predicted GRADE
Step 1
GRADE
Percentage Correct NON INVESTMENT GRADE
NON INVESTMENT GRADE
INVESTMENT GRADE
NON INVESTMENT GRADE
8
1
88.9
INVESTMENT GRADE
2
40
95.2
Overall Percentage
94.1
a The cut value is .500
Variables in the Equation B Step 1(a)
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
x1
-2.225
1.121
3.938
1
.047
.108
x2
2.123
1.796
1.397
1
.237
18.239
11.633
2.458
1
.117
x4
4.900
2.373
4.263
1
.039
8.355 83367725. 584 134.244
x5
2.563
4.893
.274
1
.600
12.976
x6
.768
.540
2.019
1
.155
2.155
-6.740 2.985 5.099 a Variable(s) entered on step 1: x1, x2, x3, x4, x5, x6.
1
.024
.001
x3
Constant