EFFECT OF RATIO OF CAMELS IN SHARE PRICE (EMPIRICAL STUDIES OF COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA STOCK EXCHANGE REGISTERED DURING THE PERIOD 2004-2009) Septiawan Nurhartanto Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: CAMELS, Stock Price, Commercial Bank. (BIBLIOGRAPHY, 2000-2010).
ABSTRACT The purpose of this research is to find effect of CAMELS (capital adequacy ratio (CAR), earning per share (EPS), non performing loan (NPL), operating income expense to operation income (OEOI), loan to deposit ratio (LDR)), on stock price empirically .Population were banking firms listed on Indonesia Stock Exchange (ISX), in the years 2004 to 2009. The samples are obtained by using purposive sampling method. Finally, 12 of 28 firms are used as the samples of this study. CAR, EPS, NPL, BOPO, LDR, are independence variables; and stock price is a dependence variable. The statistic method was used a multiple linear regression with the model being tested previously in classic assumptions. The results showed that the CAMELS have significant effects on stock prices simultantly and only CAR, EPS and LDR have significant effect partial on stock price.
PENGARUH RASIO CAMELS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Bank Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2004-2009) Septiawan Nurhartanto Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010 Email :
[email protected] Pembimbing : 1. Agus Sumin, Drs., MM 2. Dr. Dharma Tintri E.S, SE., Ak., MBA Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok Abstraksi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh CAMELS yang terdiri dari rasio kecukupan modal (CAR), laba bersih per saham (EPS), kredit bermasalah (NPL), biaya operasi terhadap pendapatan operasi (OEOI), pinjaman terhadap simpanan (LDR), terhadap harga saham. Studi ini diklasifikasikan sebagai replikasi dari penelitian terdahulu. Populasi penelitian ini adalah perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2004 sampai 2009. Sampel diperoleh dengan menggunakan purposive sampling. Akibatnya, dari 28 perusahaan yang terbuka untuk umum, 12 digunakan sebagai sampel penelitian ini. CAR, EPS, NPL, ROA, LDR, sebagai variabel independen, dan harga saham sebagai variabel dependen. Metode statistik yang digunakan adalah model regresi linier berganda diuji sebelumnya dalam asumsi klasik. Kolmogorov Smirnov tes digunakan untuk menguji normalitas distribusi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio CAMELS secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan hanya CAR, EPS dan LDR yang berpengaruh secara signifikan. Kata Kunci : CAMELS, Harga Saham , Bank Komersial. (DAFTAR PUSTAKA, 20002010). 1. PENDAHULUAN Banyaknya pihak bank yang melakukan merger (bergabung dengan mitra yang lebih kuat) dan diakuisisi (diambil alih) oleh pemerintah, hal ini merupakan masalah yang serius dalam dunia perbankan. Agar tidak terjadi masalah seperti itu lagi, maka bank Indonesia mewajibkan agar perbankan di Indonesia lebih meningkatkan kinerjanya, yaitu dengan
menjaga beberapa rasio keuangan yang dimaksudkan agar bank-bank di Indonesia dapat terjaga tingkat kesehataannya, di Indonesia sendiri untuk menilai tingkat kesehatan bank dapat menggunakan factor CAMELS, yang terdiri dari faktor Capital, Asset, Management, Earning,Liquidity, Sensitivy to Market Ratio. Tujuan penilaian tingkat kesehatan ini adalah agar bank dapat menjalankan kegiatan operasionalnya sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat dan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Dengan terjaganya tingkat kesehatan bank diharapkan perbankan dalam kondisi yang sehat sehingga tidak merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Jika masyarakat percaya akan kondosi bank tersebut, berarti kinerja perbankan baik, dan dapat meningkatkan reputasinya dan pada akhirnya dapat dapat meningkatkan harga saham, sehingga dapat dijadikan tolak ukur bagi investor dalam menginvestasikan modalnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang timbul adalah “ Bagaimana pengaruh rasio CAMELS terhadap harga saham baik secara bersama-sama
maupun secara parsial (Studi empiris pada Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2009)?”. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesehatan Bank Menurut Sigit dan Totok (2006) “kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara yang sesuai dengan paraturan perbankan yang berlaku. Menurut Riyadi (2006) ” tingkat kesehatan suatu bank menjadi salah satu tolak ukur kinerja keuangan bank yang sangat penting dewasa ini, karena dari hasil penilaian ini akan dapat diketahui performance pemilik danprofesionalisme pengelola bank tersebut. Terdapat beberapa pihak yang sangat membutuhkan hasil penilain tingkat kesehatan bank yaitu : pengelolaan bank (dewan komisaris, dewan direksi,pemilik), masyarakat pengguna jasa bank, bank indonesia (selaku pembina dan pengawasan bank), dan counterparty bank (adanya hubungan koresponden)” 2.2 Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMELS Di Indonesia sendiri, Direksi Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan No. 3011/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank, yang dikenal dengan metode CAMEL (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity). Khusus untuk penilaian kinerja Bank Umum diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Berdasarkan peraturan terbaru inilah penilaian kinerja bank ditambah satu aspek yaitu kemampuan mengantisipasi risiko pasar yang dikenal dengan istilah CAMEL berubah menjadi CAMELS. Metode CAMELS sendiri berisikan langkah-langkah yang dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing rasio pada komponen-komponennya. Hasil penilaian kesehatan terhadap sebuah bank yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan
CAMELS, dapat dimanfaatkan secara langsung baik oleh pemilik modal, pengelola modal maupun masyarakat. Bagi pemilik modal, hasil penilaian tersebut sangat membantu untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan menanam modalnya, bagi pengelola modal hasil penilaian tersebut dapat dijadikan informasi penting bagi pengelola dalam menyusun langkah-langkah operasional pengembangan usahanya. Sedangkan untuk masyarakat, informasi mengenai kinerja suatu bank dapat dijadikan acuan dalam memilih perusahaan perbankan yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan akan jasa keuangan. 2.2.1 Capital Adequancy Ratio (CAR) Menurut Dendawijaya (2005), CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugaian bank yang disebakan oleh aktiva yang beresiko. CAR menurut standar BIS (Bank for International Settlements) minimum sebesar 8%, jika kurang dari itu maka akan dikenakan sanksi oleh Bank Sentral. Standar pengukuran tingkat CAR adalah 8% ke atas Sehat, 6,4%-7,9% kurang sehat, dan dibawah 6,4% tidak sehat. 2.2.2 Earning Per Share (EPS)
Rasio ini menunjukkan laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap unit saham selama suatu periode tertentu yang dinyatakan dalam uang dalam mata uang (Rp). 2.2.3 Non Performing Loan (NPL) Menurut Siamat (2005), Non Performing Loan atau sering disebut kredit bermasalah dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur. Rasio ini menunjukan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Indikator kualitas aset yang dipakai adalah rasio kualitas produktif bermasalah dengan aktiva produktif (NPL). Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai NPL (diatas 5%) maka bank tersebut tidak sehat. 2.2.4 Operating Expense to Operating Income (BOPO) Menurut dendawijaya (2005), BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasioanal. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Bank indonesia menetapkan standar BOPO sebesar 93,75%. Standar pengukuran tingkat BOPO adalah sebagai berikut dibawah 93,52% sehat, 93,52%-94,72% kurang sehat, 94,72%-95,92% kurang sehat dan diatas 95,92% tidak sehat.
2.2.5 Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar semua dana masyarakat serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan kepada masyarakat atau nasabah. LDR diperoleh dengan membandingkan antara seluruh penempatan dan seluruh dana yang berhasil dihimpun ditambah dengan modal sendiri. Standar pengukuran tingkat LDR menurut BI adalah dibawah 93,75% sehat, 93,76%-97,5% kurang sehat, 97,6%-101,25% kurang sehat dan diatas 101,25% tidak sehat. 2.3 Pembentukan Harga Saham Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, artinya harga saham tergantung dari kekuatan permintan dan penawaran. Bila dilihat dari pembentukan, harga efek, pasar digolongkan ke dalam dua macam jenis : pasar regular dan pasar negoisasi. Pada pasar regular harga terjadi akibat proses tawar menawar (auction market) secara terus menerus berdasarkan kekuatan pasar, sedangkan di pasar negoisasi harga saham terjadi akibat negoisasi antara pihak penjual dan pihak pembeli. 3. METODELOGI PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2004 sampai dengan 2009. Jumlah bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2004-2009 sebanyak 28 bank, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan ada 12 bank yang masuk menjadi sampel penelitian. Perusahaan tersebut antara lain PT. Bank Central Asia, PT Bank Eksekutif Internasional, PT Bank Internasional Indonesia, PT Bank Mandiri, PT Bank Mega, PT Bank Negara Indnesia, PT Bank Niaga, PT Bank NISP, PT Bank Permata, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Swadesi, dan PT Bank Victoria Internasional.
Penulis menggunakan data sekunder dalam penulisan ini. Data tersebut berupa laporan keuangan (ikhtisar keuangan) dan penutupan harga saham pada perusahaan perbankan yang telah dipublikasikan. Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel penentu (independent variabel) terhadap harga saham dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Total Modal CAR = x 100% Total ATMR
Laba setelah pajak EPS = Jumlah saham Kualitas Produk Bermasalah NPL = x 100% Aktiva Produktif Beban operasional BOPO = x 100% Pendapatan operasional LDR = Jumlah kredit yang diberikan x 100 % Dana yang diterima bank Sebagai Variabel dependen yaitu Harga saham. Harga saham dapat dilihat dari harga penutupan saham yang listing di BEI. 4.1 Analisis Deskriptif Data Berdasarkan data deskriptif dibawah dapat diketahui bahwa nilai minimum CAR sebesar 0.094 dan maksimum sebesar 0.333, nilai minimum EPS sebesar 7.29 dan maksimum EPS sebesar 609.50, nilai minimum NPL sebesar 0.0014 dan nilai maksimum sebesar 0.404, nilai minimum BOPO sebesar 0.402 dan maksimum sebesar 0.984, nilai minimum LDR sebesar 0.305 dan maksimum sebesar 1.039, dan nilai minimum harga saham sebesar 74.39 dan maksimum sebesar 7650 Statistics CAR EPS NPL BOPO LDR HARGA_SH N Valid 72 72 72 72 72 72 Missing 0 0 0 0 0 0 Mean .17308 116.9458 .018151 .79000 .66037 1457.1190 Median .15880 63.0000 .017300 .83975 .63515 871.6800 Minimum .094 7.29 .0014 .402 .306 74.39 Maximum .333 609.50 .0404 .984 1.039 7650.00
4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR EPS NPL BOPO LDR HRG_SHM N 72 72 72 72 72 72 Normal Parametersa,,b Mean .17308 9.4140 .15790 .79225 .66037 33.8439 Std. Deviation .051381 5.35928 .065013 .149086 .161625 17.77921 Most Extreme Differences Absolute .156 .144 .150 .150 .138 .141 Positive .156 .144 .150 .080 .138 .141 Negative -.072 -.105 -.084 -.150 -.078 -.078
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 1.218 1.270 1.269 1.173 1.198 Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .103 .079 .080 .127 .114 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan uji normalitas dengan uji Kolmogrov-Smirnov yang dapat dilihat pada tabel 4.9 , maka Asymp signifikan untuk variabel Y, X1, X2, X3, X4, dan X5 secara berturut-turut adalah 0.114 untuk Y, 0.061 untuk X1, 0.103 untuk X2, 0.079 untuk X3, 0.080 untuk X4, dan 0.114 untuk X5. Dari hasil tersebut nampak bahwa semua variabel penelitian memiliki distribusi normal. 4.2.2 Uji Multikolinieritas Hasil pengujian dapat dilihat tabel 4.10, yang menunjukkan bahwa variabel CAR (X1), EPS (X2), NPL(X3), BOPO (X4) , LDR (X5), tidak terjadi multikolinearitas antar variabel penelitian. Hal ini ditunjukkan dalam angka VIF (Variance Inflation Factor) dari CAR, EPS, NPL, dan BOPO, yang < 10 dengan angka VIF masing-masing yaitu 1.196, 1.598 , 1.131, 1.639, dan 1.153. Tabel Uji Multikolinieritas VIF CAR 1.196 EPS 1.598 NPL 1.131 BOPO 1.639 LDR 1.153 Sumber : Data Diolah
4.2.3 Uji Heterokesdasitas Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar dibawah ini . Gambar Scatterplot Sumber : Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan gambar tersebut maka dapat disimpulkan seluruh variabel tidak terdapat heteroskedastisitas. 4.2.4 Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson yaitu Kurang dari 1,08 Ada autokorelasi, 1,08 s/d 1,66 tanpa korelasi, 1,66 s/d 2,34 tidak ada autokorelasi, 2,34 s/d 2,92 tanpa kesimpulan dan Lebih dari 2,92 ada korelasi. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1.711 yang berada pada interval 1.66–2.34 berarti bahwa tidak ada autokorelasi. Tabel Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate DurbinWatson 1 .900(a) .811 .796 8.02444 1.711
Sumber: Data diolah
4.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -18.002 11.229 CAR 44.01 20.274 0.127 EPS 3.165 0.225 0.954 NPL 3.037 15.579 0.011 BOPO 5.98 8.178 0.05 LDR 13.962 6.328 0.127 a. Dependent Variable: HRG_SHM
Adapun model regresi berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 4.13 adalah : Y= -18.002 + 44.010 X1 + 3.165 X2 + 3.037 X3 + 5.980 X4 + 13.962 X5 Dimana : Y = Harga Saham α = konstanta β1…β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen x1 = CAR x2 = EPS x3 = NPL x4 = BOPO x5 = LDR 4.3.1 Uji Bersama-sama (Uji F statistik) Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel ,diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Berarti P-Value < 0,05 ,hal ini berarti hipotesis kerja (Ha1) yang berbunyi “ada pengaruh antara variabel X1 (Capital Adequacy Ratio), variabel X2 (Earning Per Share), variabel X3 (Non-Performing Loan) , variabel X4 (Operating Expense to Operation Income ), dan variabel X5 (Loan To Deposits Ratio) secara bersama-sama terhadap variabel Y (harga saham) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diterima. ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 18193.278 5 3638.656 56.508 .000a Residual 4249.849 66 64.392 Total 22443.127 71 a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, NPL, EPS, BOPO b. Dependent Variable: HRG_SHM
Dilihat dari tabel diatas. maka, secara bersama-sama LDR, CAR, NPL, EPS, BOPO berpengaruh terhadap Harga saham sebesar 81,1%. Dan sisanya 18,9% adalah variabel yang lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 4.3.2 Uji Parsial (Uji t) Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa probabilitas value sebesar 0,034 lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Capital Adequacy Ratio terhadap harga saham, yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent maka Ha diterima dan Ho ditolak. 1. Pengujian koefisien regresi Earning Per Share (b2)
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa probabilitas value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent maka Ha diterima dan Ho ditolak. 2. Pengujian koefisien regresi Non-Performing Loan (b3) Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa probabilitas value sebesar 0,846 lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Non-Performing Loan terhadap harga saham, yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel independent tidak dapat menjelaskan variabel dependent maka Ha ditolak dan Ho diterima 3. Pengujian koefisien regresi Operating Expense to Operation Income (b4) Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa probabilitas value sebesar 0.467 lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Operating Expense to Operation Income terhadap harga saham, yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel independent tidak dapat menjelaskan variabel dependent maka Ha ditolak dan Ho diterima 4. Pengujian koefisien regresi Loan To Deposit Ratio (b5) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics DurbinWatson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .900a .811 .796 8.02444 .811 56.508 5 66 .000 1.711 a. Predictors: (Constant), LDR, CAR, NPL, EPS, BOPO b. Dependent Variable: HRG_SHM
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa probabilitas value sebesar 0.031 lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari Loan To Deposit Ratio terhadap harga saham, yang berarti bahwa variasi perubahan nilai variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen maka Ha diterima dan Ho ditolak. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -18.002 11.229 -1.603 0.114 CAR 44.01 20.274 0.127 2.171 0.034 EPS 3.165 0.225 0.954 14.089 0
NPL 3.037 15.579 0.011 0.195 0.846 BOPO 5.98 8.178 0.05 0.731 0.467 LDR 13.962 6.328 0.127 2.206 0.031
a. Dependent Variable: HRG_SHM
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh rasio CAMELS terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara bersama-sama rasio CAMELS yang terdiri dari variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Earning Per Share (EPS), Non-Performing Loan (NPL),Operating Expense to Operation Income (BOPO) , dan Loan To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap harga saham. Besarnya pengaruh cukup besar hal tersebut dapat dilihat dari nilai R square yang lebih dari 50%,. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya di luar penelitian, seperti Return on Asset, Deviden Per Share, dan Return on Equity. 2. Secara parsial variabel CAR, EPS, dan LDR berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel NPL dan BOPO tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dikarenakan manajemen kurang berhati-hati dalam hal memberikan kredit kepada nasabah dan juga kinerja manajemen kurang efisien dalam meminimumkan biaya seoptimal mungkin. 5.2 Saran Bagi perusahaan-perusahaan perbankan yang go public dan ikut menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia hendaknya meningkatkan CAR dengan cara menambah modal sendiri yang dimiliki, meningkatkan EPS yaitu dengan cara meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan, dan meningkatkan LDR dengan cara memberikan kredit kepada nasabah sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat.
5.3 Keterbatasan Peneltian Bagi para peneliti yang berminat melakukan kajian ulang terhadap penelitian ini hendaknya dapat melakukan perbaikan-perbaikan tertentu terhadap penelitian ini sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat lebih baik dan komprehensif dari hasil penelitian ini. Salah satu perbaikan yang penulis usulkan kepada para peneliti lain adalah sebaiknya penelitian selanjutnya menambah variabel CAMELS seperti Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Deviden Per Share (DPS).
DAFTAR PUSTAKA Anita Ardiani.2007.Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta(BEJ). Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Dahlan Siamat.2001.Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi ketiga. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Darmaji dan Hendy.2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Darsono Prawironegoro.2007.Manajemen Keuangan. Jakarta : Diadit Media. Dendawijaya Lukman.2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Bogor : Ghalia Indonesia. Djarwanto .2004. Pokok-pokok Analisa laporan Keuangan, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE. Eddie Rinaldy.2009. Membaca Neraca Bank. Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing.
Efendi dan Hasan.2008. “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Sistematis Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi 8, Sumatera Utara. Etty, Nasser dan Titik Aryati.2000. “ Model Analisis CAMEL Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan yang Go Publik “, JAAI Volume 4 no.2, Surakarta. Fadhil Hasan.2008. Akuisisi Bank Century. Kompas, 17 November, Edisi No.3231, hal 19. Fanny Roswita .2008. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Return On Equity (ROE), dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumatera : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Fernando Pasaribu.2008. ” Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Publik di BEI” .Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No. 2. Hanry Dwi.2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005. Semarang : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Husnan Suad.2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi ketiga. Cetakan ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Jogiyanto.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta : BPFE. Kasmir.2004. Pemasaran Bank. Jakarta : Prenada Kencana. Ketut Alit.2006. Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Return Saham. Jurusan Akuntansi , Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Lilis Erlina.2010.Analisis Pengaruh CAR,NIM,LDR,BOPO, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Bank Umum di Indonesia. Semarang : Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro. Mochamad Tadi. 2005. Analisis CAR, LDR, ROA dan Pengarunya Terhadap Harga Saham Perusahaan Paerbankan Yang Terdaftar di BEJ. Semarang : UNNES. Mudrajad Kuncoro.2003. Metode Riest Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :Erlangga. Munawir S.2004.Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty. N Lapoliwa.2000. Akuntansi Perbankan Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta Rupiah. Jakarta : Institut Bankir Indonesia. N Sasongko.2006. “ Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”. Empirica, Vol.19 No.1, Surakarta. Sigit dan Totok Budisantoro.2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat. Singgih Santoso.2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta : Elex Media Komputindo. Slamet Riyadi.2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sunariyah.2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang
tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum. Toto Prihadi.2008. Deteksi Cepat Kondosi Keuangan, Analisis Rasio Keuangan. Jakarta : PPM. Yurico, dan Tapi Anda.(2008). ” Pengaruh Cash Deividend Coverage, Operating Cashflow Per Share, Return On Equity, Return On Assets, Total Assets Turnover, dan Earning per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI “. Jurnal Akuntansi, Volume 21. Zaki Baridwan.2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE. Sumber lain : http://old.nabble.com/-sastra-pembebasan--Mandiri-Siap-Jual-Kredit.html http://
[email protected] http://sahambbri.wordpress.com/2009/04/page/3/ http://www.bi.go.id http://www.idx.co.id http://www.inilah.com http://www.suarakarya-online.com/news.html http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/28/eko04.html http://www.yahoofinance.com