JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
PENGARUH RASA BERSALAH DAN PERASAAN YANG MENYEBABKAN RASA BERSALAH PADA PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP MEREK HIJAU ABSTRACT
Dyah Anindita Dewangga Puri STIE Perbanas Surabaya (
[email protected])
In the early 1990s, environmental issues are appointed as joint problems that need to be taken seriously by many parties (Grillo et al., 2008). Governments, organizations, entertainers and consumers share responsibility in maintaining and protecting the environment for future generations. In the field of marketing, environmental issues is not only the responsibility of the marketer, but also all consumers. For marketers, environmental issues can be a competitive advantage criteria that influence consumer buying behavior. The purpose of this study was to determine the influence of consumer attitudes to green advertising and ecofriendly brand, as well as consumers’ purchasing intentions toward eco-friendly brands and buying behavior of consumers towards eco-friendly brand using guilty feeling allure of high and low. The method used in this study is an experimental method and analysis tool used is regression. The results of this study indicate that the level of traction guilty feeling on eco-friendly advertising had negative effect on consumer attitudes toward the green advertising and eco-friendly brand, consumer attitudes toward green advertising had positive influence on consumer attitudes towards eco-friendly brand and the intentions of its purchasing eco-friendly brand, but the intention to buy consumers towards eco-friendly brand hadn’t positive influence on their purchasing behavior on a eco-friendly brand.
Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 19 Agustus 2016 Direvisi tanggal 27 September 2016 Disetujui tanggal 11 November 2016 Klasifikasi JEL M39 Kata Kunci Rasa Bersalah, Iklan Hijau, Merek Hijau, Niat Beli, Perilaku Pembelian. DOI 10.17970/jrem.16.160207.ID
ABSTRAKSI Pada awal tahun 1990-an mulai banyak muncul permasalahan lingkungan hidup yang diangkat sebagai permasalahan bersama yang perlu ditanggapi serius oleh banyak pihak (Grillo et al.,2008). Pemerintah, organisasi, pengusaha dan konsumen ikut bertanggung jawab dalam memelihara dan melindungi lingkungan untuk generasi mendatang. Dalam bidang pemasaran, permasalahan lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab para pemasar saja, namun juga seluruh konsumen. Bagi pemasar, isu lingkungan dapat menjadi kriteria keunggulan kompetitif 247
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap iklan hijau dan merek hijau, serta niat beli konsumen terhadap merek hijau dan perilaku pembelian konsumen terhadap merek hijau dengan menggunakan daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan alat analisis yang digunakan adalah regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap iklan hijau maupun terhadap merek hijau, sikap konsumen terhadap iklan hijau berpengaruh positif terhadap sikap konsumen terhadap merek hijau dan niat belinya terhadap merek hijau, namun niat beli konsumen terhadap merek hijau tidak berpengaruh positif terhadap perilaku pembeliannya pada merek hijau.
fungsi regulasi yaitu Undang – Undang No. 18 / 2008 tentang pengelolaan sampah. Salah satu isi dari undang – undang tersebut adalah memaksa para pebisnis ritel moderen untuk membatasi penggunaan kantong plastik (Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008). Selain Undang - Undang No. 18 / 2008, Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun mengeluarkan surat edaran pada tanggal 17 Desember 2015 tentang “Langkah Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Pada Usaha Ritel Modern” pada kepada Para Gubenur, Bupati, Walikota dan Pelaku Usaha. Surat edaran tersebut bertujuan untuk menekan laju timbunan sampah plastik. Ketika kepedulian terhadap lingkungan terus berkembang, para pengiklan tertarik untuk mengembangkan periklanan hijau yang berisi pesan-pesan lingkungan yang targetnya adalah segmen konsumen hijau. Akan tetapi, adanya ketidakpastian mengenai perilaku konsumen yang terus menerus mengalami perubahan yang membuat tantangan dalam komunikasi (Zinkhan dan Carlson, 1995). Dengan adanya tantangan ini, pemasaran sosial telah membuat kemajuan melalui komunikasi pada periklanan hijau yang membuat peningkatan kepedulian konsumen terhadap lingkungan (Carlson et al., 1993). Sejak tahun 1970-an, periklanan hijau telah diteliti dan diberi perhatian untuk mengembangkan strategi-strategi komunikasi lingkungan yang efektif yang ditargetkan untuk konsumen hijau (Stafford et al., 1996 dalam Jimenez dan Yang, 2008). Beberapa penelitian yang dilakukan, meneliti strategistrategi periklanan hijau untuk proses-proses manufaktur lingkungan, produk hijau dan konsumsi lingkungan (Teng et al., 2007). Carlson et al. (1993) meneliti tentang makna atau arti periklanan hijau dan upaya untuk mengidentifikasi kategori-kategori hijau pada efektivitas daya penarik pesan (message appeals) yang akan menarik perhatian
Pendahuluan Kepedulian konsumen terhadap lingkungan merupakan gaya hidup pribadi, gaya hidup ini terlihat ketika konsumen memilih membeli produk ramah lingkungan (Berger dan Kanetkar, 1995). Menurut Manahan (2007, hal. 16) produk ramah lingkungan atau produk hijau adalah produk yang bahannya tidak mencemari lingkungan atau mempunyai dampak relatif kecil terhadap lingkungan. Produk hijau umumnya tahan lama, dapat di daur ulang, dapat diperbaiki, dan dapat diproduksi kembali. Mayoritas konsumen menyadari bahwa perilaku beli secara langsung berpengaruh pada berbagai permasalahan lingkungan. Konsumen mempertimbangkan isu lingkungan ketika berbelanja melalui perilaku beli (Laroche et al., 2001). Kepedulian Pemerintah terhadap gerakan ramah lingkungan ditunjukkan dengan undang - undang yang dikeluarkan Pemerintah Pusat Indonesia melalui Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) yang menjalankan 248
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
dibandingkan komunikasi verbal (Tang et al., 2004). Dalam penelitian eksperimen, iklan bisa dimanipulasi melalui komunikasi verbal dan visual (McQuarrie dan Mick, 2003). Untuk memperkenalkan produk dan merek hijau, para pengiklan menggunakan tema alam untuk membangkitkan emosi konsumen (Tu et al., 2011). Pengiklan harus kreatif dalam mendesain gambar dan kalimat iklan agar pesan dapat tersampaikan (Tu et al., 2011). Menurut Izard (1977) dalam Lascu (1991) daya penarik rasa bersalah dapat berpengaruh dalam mengubah perilaku konsumen karena rasa bersalah merupakan pendorong dalam kesadaran yang matang. Burnett dan Lunsford (1994) menegaskan bahwa tingkat rasa bersalah dapat dimanipulasi agar dapat mempengaruhi niat beli. Dasar pemikiran ini didasarkan pada anggapan bahwa daya penarik rasa bersalah dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli merek dari produk atau jasa yang dipromosikan karena keinginan untuk menghindari suatu pelanggaran standar yang diinternalisasi (Huhmann dan Brotherton, 1997). Daya penarik rasa bersalah dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian (Ruth dan Faber, 1988 dalam Huhmann dan Brotherton, 1997). Pembahasan di atas memperlihatkan hubungan antara daya penarik rasa bersalah dan efektivitas iklan hijau yang diukur melalui sikap konsumen terhadap iklan, sikap konsumen terhadap merek hijau. dan niat beli merek hijau, maka hipotesisnya adalah: Hipotesis 1: Tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap iklan hijau. Hipotesis 2: Tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap merek hijau. Hipotesis 3: Tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau.
konsumen. Penelitian-penelitian lain berfokus pada pemasaran sosial dan tanggung jawab sosial sebagai alat untuk mencapai sasaran dan tujuan kemasyarakatan (Wiener dan Doescher, 1991). Tujuan penelitian ini antara lain untuk menganalisis perbedaan tingkat daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah pada sikap konsumen terhadap iklan hijau dan sikap konsumen terhadap merek hijau, menganalisis perbedaan tingkat daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah pada niat beli konsumen terhadap merek hijau, menganalisis sikap konsumen terhadap iklan hijau dan sikap konsumen terhadap merek hijau ketika dihadapkan pada iklan daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah, menganalisis niat beli konsumen terhadap merek hijau dan sikap konsumen terhadap iklan hijau ketika dihadapkan pada iklan daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah, menganalisis sikap konsumen terhadap merek hijau yang dipengaruhi perasaan negatif pada iklan daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah, menganalisis perilaku pembelian konsumen terhadap merek hijau yang dipengaruhi oleh niat beli konsumen terhadap merek hijau. Rerangka Teoritis dan Hipotesis Daya Penarik Rasa Bersalah Mempengaruhi Efektivitas Periklanan Hijau Daya penarik yang sering digunakan dalam periklanan adalah daya penarik pesan dan pendukung, daya penarik humor, daya penarik rasa takut, daya penarik rasa bersalah, pemakaian unsur seksual, pesan-pesan bawah sadar dan simpanan simbolik, fungsi musik (Shimp, 2003, hal. 292). Menurut Tang et al. (2004), untuk mempengaruhi konsumen, iklan hijau sebaiknya menyajikan sebuah kalimat bahwa merek dari produk yang ditawarkan ramah lingkungan (seperti produk daur ulang, hemat energi, tidak mencemari lingkungan). Komunikasi visual lebih mudah diingat
249
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau Mempengaruhi Sikap Konsumen Pada Merek Hijau Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian mengenai sikap konsumen terhadap iklan dan menyimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap iklan memiliki pengaruh langsung pada sikap konsumen terhadap merek dengan berbagai macam kondisi (Batra dan Ray, 1986; Edell dan Burke, 1987; Machleit dan Wilson, 1988). Hasil penelitianpenelian terus-menerus menujukkan adanya hubungan antara sikap konsumen terhadap iklan dan sikap konsumen terhadap merek (Jimenez dan Yang, 2008; Batra dan Ray, 1986; Edell dan Burke, 1987; MacKenzie dan Lutz, 1989). MacKenzie et al. (1986) menemukan bahwa sikap konsumen terhadap iklan memiliki pengaruh langsung pada sikap konsumen terhadap merek melebihi kepercayaan terhadap iklan. Berdasarkan kajian literatur di atas tentang hubungan antara sikap konsumen terhadap iklan hijau dan sikap konsumen terhadap merek hijau, maka dihipotesisnya adalah: Hipotesis 4: Sikap konsumen terhadap iklan hijau berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap merek hijau.
niat positif untuk memilih merek yang produknya aman terhadap lingkungan (Ellen et al., 1991). Dengan kekuatan hubungan niat dengan perilaku, maka niat merupakan prediktor yang signifikan dari perilaku beli di masa yang akan datang (Blackwell et al., 2006, hal. 412). Niat beli berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk membeli merek hijau (Ali dan Ahmad, 2012). Berdasarkan kajian literatur di atas tentang hubungan antara sikap konsumen terhadap iklan hijau, sikap konsumen terhadap merek hijau, dan niat beli konsumen terhadap merek hijau, maka hipotesis yang diajukan adalah: Hipotesis 5: Sikap konsumen terhadap iklan hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan. Hipotesis 6: Sikap konsumen terhadap merek hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan. Perasaan Yang Menyebabkan Rasa Bersalah Pada Iklan Hijau Pengiklan terus berupaya mempengaruhi konsumen melalui iklan yang mengandung unsur emosi yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Pengiklan produk hijau menggunakan unsur emosi dalam iklannya agar konsumen tertarik dan selanjutnya akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan hijau dan merek hijau. Menurut Coulter dan Pinto (1995) dalam Jimenez dan Yang (2008), semakin tinggi perasaan yang menyebabkan rasa bersalah (misalnya, emosi marah – kesal) maka akan terbentuk sikap konsumen terhadap iklan dan sikap konsumen terhadap merek lebih negatif. Hipotesis 7 : Perasaan negatif yang menyebabkan rasa bersalah konsumen setelah melihat iklan
Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau dan Sikap Konsumen Terhadap Merek Hijau Mempengaruhi Niat Beli Konsumen Terhadap Merek Hijau Niat beli terhadap merek hijau adalah keinginan atau ekspresi niat seorang individu untuk mendukung pelestarian lingkungan (Ali dan Ahmad, 2012). Shrum et al. (1995) menyatakan bahwa apakah konsumen akan membeli merek hijau atau tidak akan bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan dan sikap konsumen terhadap merek hijau. Misalnya, agar konsumen membeli merek hijau, maka konsumen harus memiliki
250
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Hipotesis 8:
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
perilaku (Ajzen dan Fishbbein, 1980 dalam Chan, 2001). Secara umum penelitian empiris menunjukkan hubungan yang positif signifikan antara sikap ekologikal dengan perilaku (Li, 1997; Maloney dan Ward, 1973 dalam Chan, 2001). Selain itu dari meta analysis didapatkan korelasi rata-rata antara dua variabel adalah 0.49 (Hines et.al., 1987 dalam Chan 2001). Temuan ini mendukung proposisi perilaku klasik yang menyatakan bahwa niat merupakan predictor paling relevan dari perilaku (Ajzen Dan Fishbein, 1980 dalam Chan, 2001). Hipotesis 9 : Niat beli merek hijau berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian merek hijau.
hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap iklan hijau. Perasaan negatif yang menyebabkan rasa bersalah konsumen setelah melihat iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap merek hijau.
Niat Pembelian Terhadap Merek Hijau Mempengaruhi Perilaku Pembelian Terhadap Merek Hijau Secara konsisten telah ditemukan bukti empiris yang mendukung hubungan positif antara pengaruh ekologikal (ecological affect) dan perilaku ekologikal (behavior ecological) (Dispoto, 1977; Li, 1997; Maloney dan Ward, 1973 dalam Chan, 2001). Pada penelitian environmental tentang hubungan sikap (attitude) -perilaku (behavior), secara statistik sering ditemukan hubungan yang moderat dan signifikan. Lebih lanjut, beberapa penelitian selanjutnya menunjukan bahwa hubungan sikap (attitude) – perilaku (behavior) akan lebih kuat pada sikap terhadap kinerja spesifik perilaku ramah lingkungan daripada sikap terhadap isu-isu lingkungan secara umum (Hines et al., 1987; Schwepker dan Cornwell, 1991 dalam Chan, 2001). Hasil observasi ini konsisten dengan theory of reasond action, mengenai pentingnya mempertahankan korespondensi antara sikap dan niat atau
Berdasarkan penjelasan hasil penelitian iklan hijau di atas, maka peneliti melakukan penelitian iklan hijau dengan menggunakan daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau. Penelitian ini menambahkan variabel niat beli konsumen terhadap merek hijau dan perilaku pembelian terhadap merek hijau. Menurut Rios et al. (2008) sikap konsumen terhadap iklan menentukan sikap konsumen terhadap niat beli dan sikap konsumen terhadap merek menentukan niat beli. Konsumen yang mempunyai sikap kepedulian terhadap lingkungan yang konsisten akan mempengaruhi niat beli terhadap merek hijau (Berger dan Kanetkar, 1995). Model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
251
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Gambar 1 Rerangka Penelitian Sikap Konsumen terhadap Iklan Hijau
H1 H7 Rasa Bersalah
H4 Sikap Konsumen terhadap Merek Hijau
H2
H8
Perasaan yang menyebabkan rasa bersalah
H3
H5 H6
Niat Beli Konsumen terhadap Merek Hijau H9 Perilaku Pembelian Konsumen terhadap Merek Hijau
Sumber: Model dimodifikasi dari penelitian Jimenez dan Yang (2008). Metode Penelitian Riset ini menggunakan eksperimen, yang merupakan studi dengan melibatkan intervensi oleh periset di luar apa yang diharapkan untuk pengukuran (Cooper dan Schindler, 2014, hal. 192). Menurut Cooper dan Schindler (2014, hal. 192), intervensi ini umumnya adalah memanipulasi suatu variabel dalam sebuah latar belakang dan mengamati bagaimana hal itu mempengaruhi pokok masalah yang sedang dikaji (misalnya, orang-orang atau entitas fisik). Periset dalam hal ini memanipulasi variabel independen atau penjelas lalu mengamati apakah variabel dependen yang dihipotesiskan terpengaruh oleh intervensi (Cooper dan Schindler, 2014, hal. 192). Penelitian ini melibatkan mahasiswa S1 Jurusan Manajemen STIE Perbanas Surabaya. Menurut Goodwin dan Etgar (1980) setiap sampel mahasiswa hasilnya dapat diterima dan konsisten dengan validitas internal yang
meningkat jika kelas produk yang diiklankan penting bagi mereka. Jumlah responden yang digunakan pada penelitian ini adalah 60 partisipan. Pada penelitian eksperimental dengan kontrol ketat, penelitian dengan ukuran sampel 10-20 orang sudah dimungkinkan (Sekaran, 2003, hal. 295). Sedangkan Hair et al. (2010, hal. 453) menyatakan bahwa setiap sel pada studi eksperimen memerlukan minimal responden sebanyak 20 orang. Oleh karena itu peneliti mengambil sampel 30 orang pada setiap perlakuan (treatment) yang ada, sehingga jumlah sampel yang akan diteliti adalah 60. Pada penelitian ini obyek yang dipakai adalah produk ramah lingkungan kantong belanja non plastik. Pemilihan produk ini dilakukan didasari riset yang dilakukan oleh PT Lion Superindo pada tahun 2008 yang menyatakan bahwa dalam periode satu tahun jika dijumlah maka pengunaan kantong plastik masyarakat di dunia adalah sebesar
252
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
500 juta sampai dengan 1 miliar kantong. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membungkus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat. Disisi lain apabila ditinjau dari sisi bahan baku pembuatan plastik dengan jumlah total konsumsi plastik dalam satu tahun maka dibutuhkan 12 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon sebagai bahan baku dasarnya. Menurut survey yang dilakukan oleh Komisi Lingkungan Hidup pada 10 kota besar di Indonesia, sebelum tahun 2000 terdapat komposisi sampah organik dan sampah non organik adalah 30% berbanding 70%, maka di tahun 2008 komposisi sampah non organik termasuk sampah plastik sudah meningkat menjadi 35% (Adiwijaya, M., 2009). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang diisi oleh partisipan secara langsung mengenai kalimat rasa bersalah. Kalimat rasa bersalah diperoleh melalui FGD, kemudian dilakukan survei untuk memperoleh kalimat rasa bersalah tinggi dan rendah. Selanjutnya peneliti membuat iklan hijau dan memasukkan kalimat rasa bersalah ke dalam iklan. Ada dua iklan hijau yaitu iklan daya penarik rasa bersalah tinggi dan rendah. Ekperimen dilakukan di lingkungan STIE Perbanas dengan responden mahasiswa. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tahap-tahap berlangsungnya eksperimen. 1) Sebelum eksperimen dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan metode randomisasi dengan mengacak responden berdasarkan daftar absensi mahasiswa untuk menentukan perlakuan yang akan diperoleh responden. 2) Setelah semua responden dipanggil dan diberi kertas warna merah dan putih, peneliti kemudiaan melakukan pengelompokkan responden berdasarkan warna kertas yang diberikan. Responden yang mendapat kertas warna merah
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
diminta untuk duduk di sebelah kanan dan partisipan yang mendapat kertas warna putih diminta untuk duduk di sebelah kiri. 3) Peneliti selanjutnya memberikan informasi kepada responden bahwa responden akan diberikan sebuah iklan yang berbeda, responden yang mendapat kertas warna merah mendapat perlakuan iklan rasa bersalah tinggi, dan partisipan yang mendapat kertas warna putih mendapat perlakuan iklan rasa bersalah rendah. 4) Responden yang sudah dibagi ke dalam dua kelompok kemudian diberi iklan media cetak dan kuesioner yang masih tertutup. Iklan media cetak berisi informasi produk ramah lingkungan dalam bentuk gambar desain iklan yang sama pada iklan rasa bersalah tinggi dan iklan rasa bersalah rendah, tetapi redaksi kalimatnya yang berbeda antara perlakuan iklan rasa bersalah tinggi dengan perlakuan iklan rasa bersalah rendah. 5) Setelah 1 menit responden melihat iklan, semua responden dipersilahkan membuka lembar kuesioner dan diminta untuk mengisinya. 6) Setelah semua responden selesai mengisi kuesioner, peneliti mengambil iklan cetak dan kuesioner. Peneliti selanjutnya mengecek ulang kuesioner yang telah diisi responden. Pengujian Hipotesis Penelitian utama bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dalam penelitian ini sebelumnya. Untuk menguji hipotesis 1, 2 dan 3 dilakukan menggunakan analisis MANOVA dengan bantuan program SPSS versi 23 for Windows. MANOVA adalah salah satu jenis analisis teknik dependen (Widarjono, 2010, hal. 209). Tujuan analisis MANOVA adalah untuk mengetahui apakah rata-rata kelompok (centroid) berbeda secara signifikan atau tidak (Widarjono, 2010, hal. 209).
253
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Untuk menguji hipotesis 4 sampai 9 dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana menggunakan bantuan SPSS versi 23. Analisis regresi adalah teknik yang digunakan untuk memperkirakan nilai dari variabel dependen berdasarkan dari sebuah nilai dari variabel independen (Lind et al., 2010, hal. 467). Analisis regresi umumnya digunakan apabila tujuan analisis adalah prediksi hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen (Kuncoro, 2011, hal. 99).
perempuan sebanyak 31 orang. Jika dilihat dari usia partisipan dapat dikatakan bahwa sebagian besar partisipan berusia 20-22 tahun. Berdasarkan uang saku, partisipan terbanyak adalah partisipan yang mendapatkan uang saku per bulan Rp. 1.500.001–Rp. 2.000.000, yaitu berjumlah 27 orang. Hasil pengujian menunjukkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO) berdasarkan analisis faktor dengan sampel besar adalah sebesar 0,908 dan Bartlett’s Test of Sphencity 674,653 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hal tersebut maka semua variabel dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu nilai KMO lebih besar dari 0,5. Hasil uji validitas dapat dilhat pada Tabel 1.
Analisis Data dan Pembahasan Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Partisipan adalah mahasiswa S1 Jurusan Manajemen STIE Perbanas Surabaya. Berdasarkan jenis kelamin responden, laki-laki sebanyak 29 orang sedangkan
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett’s Test of Sphericity. Approx Chi-Square Df Sig. Sumber: Data Diolah
Kode
Tabel 2. Hasil Faktor Analisis Varibel Penelitian Faktor 1
SKIH1 SKIH2 SKIH3 SKIH4 SKIH5 SKIH6 SKIH7 SKIH8 SKIH9 SKIH10
0,908 674,653 45 0,000
2
0,802 0,875 0,851 0,823 0,933 0,939 0,926 0,930 0,830 0,780
254
3
4
5
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
SKMH1 SKMH2 SKMH3 SKMH4 SKMH5 SKMH6 SKMH7 SKMH8 SKMH9 PMRB1 PMRB2 PMRB3 PMRB4 PMRB5 PMRB6 PMRB7 PMRB8 PMRB9 PMRB10 PMRB11 PMRB12 PMRB13 PMRB14 PMRB15 PMRB16 PMRB17 NBMH1 NBMH2 NBMH3 NBMH4 NBMH5 NBMH6 PPMH1 PPMH2 PPMH3 Sumber: Data Diolah
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
0,906 0,927 0,926 0,956 0,892 0,875 0,924 0,921 0,956 0,746 0,944 0,952 0,895 0,887 0,945 0,908 0,920 0,895 0,929 0,920 0,920 0,931 0,909 0,951 0,892 0,844 0,918 0,957 0,926 0,934 0,965 0,927 0,912 0,914 0,829
255
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Nilai Alpa 0,964 0,977 0,986 0,972 0,832
Item SKIH SKMH PMRB NBMH PPMH Sumber: Data Diolah
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik
Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha yang nilainya berkisar antara 0 hingga 1 dengan bantuan alat analisis Software SPSS. Suatu butir pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha’s di atas 0,6 (Hair et al., 2010, hal. 636). Semakin tinggi nilai Cronbach’s alpha berarti semakin tinggi tingkat reliabilitas alat ukur yang digunakan. Sehingga konsistensi item-item pertanyaan dalam kuesioner reliabel Adapun hasil lengkap dari uji reliabilitas dengan meggunakan Cronbach’s alpha dapat dilihat pada Tabel 3. Pengujian Hipotesis 1, Hipotesis 2 dan Hipotesis 3 Tabel 4. Hasil Uji Pengaruh Variabel Independen pada Variabel Dependen Dependent Variable
Source Corrected Model
Intercept
Rasa
Sikap terhadap iklan hijau
df
Mean Square
F
Sig.
88,088a
1
88,088
1837,590
0,000
Sikap terhadap Merek hijau
104,808b
1
104,808
1726,135
0,000
Niat beli
105,868c
1
105,868
1284,503
0,000
538,202
1
538,202
11227,318
0,000
Sikap terhadap Merek hijau
521,560
1
521,560
8589,822
0,000
Niat beli
523,922
1
523,922
6356,763
0,000
88,088
1
88,088
1837,590
0,000
Sikap terhadap Merek hijau
104,808
1
104,808
1726,135
0,000
Niat beli
105,868
1
105,868
1284,503
0,000
0.470
1
0,470
0,022
0,833
Sikap terhadap iklan hijau
Sikap terhadap Bersalah iklan hijau
Niat Beli
Type III Sum of Squares
Perilaku Pembelian Merek Hijau
Sumber: Data Diolah 256
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Hasil uji pengaruh variabel independen pada Tabel 4 menunjukkan variabel dependen menunjukkan semua nilai signifikansi variabel dependen sebesar 0,000, kecuali variabel perilaku pembelian merek hijau dengan nilai signifikasi 0,833. Hipotesis 1 menyatakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap iklan hijau. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.13, pada sikap konsumen terhadap iklan hijau nilai uji F sebesar 1837,590 dan signifikan pada 0,000, sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian MANOVA menyatakan siginifikan berarti hipotesis 1 terdukung. Hipotesis 2 menyatakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh negatif pada sikap konsumen
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
terhadap merek hijau. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.13, pada sikap konsumen terhadap merek hijau nilai uji F sebesar 1726,135 dan signifikan pada 0,000, sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian MANOVA menyatakan siginifikan berarti hipotesis 2 terdukung. Hipotesis 3 menyatakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.13, pada niat beli konsumen terhadap merek hijau nilai uji F sebesar 1284,503 dan signifikan pada 0,000, sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian MANOVA menyatakan siginifikan berarti hipotesis 3 terdukung.
Pengujian Hipotesis 4, Hipotesis 5, dan Hipotesis 6. Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau Variabel Koefisien (β) t Sig. Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau 0,962 26,715 0,000 2 R 0,925 Adjusted R2 0,924 F (1, 58) 713,703 Signifikansi 0,000 Sumber: Data Diolah Tabel 6. Hasil Analisis Sikap Konsumen Terhadap Merek Hijau Variabel Koefisien (β) t Sig. Sikap Konsumen Terhadap Merek Hijau 0,964 27,427 0,000 R2 0,928 2 Adjusted R 0,927 F (1, 58) 752,263 Signifikansi 0,000 Sumber: Data Diolah
257
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Tabel 7. Hasil Analisis Niat Beli Konsumen Terhadap Merek Hijau Variabel Koefisien (β) t Sig. Niat Beli Konsumen Terhadap Merek Hijau 0,961 26,489 0,000 R2 0,924 2 Adjusted R 0,922 F (1, 58) 701,653 Signifikansi 0,000 Sumber: Data Diolah Hipotesis 4 menyatakan sikap konsumen terhadap iklan hijau berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap merek hijau. Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 5, pada variabel sikap konsumen terhadap iklan hijau nilai koefisien beta (koefisien regresi terstandarisasi) besarnya adalah 0,962 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis 4 terdukung. Hipotesis 5 menyatakan sikap konsumen terhadap iklan hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan. Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 6, pada variabel sikap konsumen
terhadap merek hijau nilai koefisien beta (koefisien regresi terstandarisasi) besarnya adalah 0,964 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis 5 terdukung. Hipotesis 6 menyatakan sikap konsumen terhadap merek hijau berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan.Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 7, pada variabel niat beli konsumen terhadap merek hijau nilai koefisien beta (koefisien regresi terstandarisasi) besarnya adalah 0,961 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis 6 terdukung.
Pengujian Hipotesis 7, Hipotesis 8 dan Hipotesis 9 Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau Variabel Koefisien (β) t Sig. Sikap Konsumen Terhadap Iklan Hijau 0,969 29,927 0,000 2 R 0,939 Adjusted R2 0,938 F (1, 58) 895,641 Signifikansi 0,000 Sumber: Olah Data
258
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Sikap Konsumen Merek Hijau Koefisien (β) t
Variabel Sikap Konsumen Terhadap Merek Hijau R2 Adjusted R2 F (1, 58) Signifikansi
Variabel Perilaku Pembelian Merek Hijau R Adjusted R2 F (1, 58) Signifikansi Sumber: Olah Data 2
0,958
25,550
Sig. 0,000
0,918 0,917 652,808 0,000 Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Perilaku PembelianMerek Hijau Koefisien (β) t Sig. 0,019
0,148
0,883
0,000 0,017 0,022 0,883
Hipotesis 7 menyatakan perasaan negatif yang menyebabkan rasa bersalah konsumen setelah melihat iklan hijau berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen terhadap iklan hijau. Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 8, pada variabel sikap konsumen terhadap iklan hijau nilai koefisien beta besarnya adalah 0,969 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis 7 terdukung. Hipotesis 8 menyatakan perasaan negatif yang menyebabkan rasa bersalah konsumen setelah melihat iklan hijau berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen terhadap merek hijau. Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 9, pada variabel sikap konsumen terhadap iklan hijau nilai koefisien beta besarnya adalah 0,958 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya hipotesis 8 terdukung.
Hipotesis 9 menyatakan niat beli merek hijau berpengaruh positif terhadap sikap konsumen terhadap perilaku pembelian merek hijau. Berdasarkan hasil dari analisis pada Tabel 10, pada variabel perilaku pembelian merek hijau nilai koefisien beta besarnya adalah 0,019 (p<0,01) sehingga dapat dikatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya hipotesis 9 tidak terdukung. Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan dan Saran Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji sikap konsumen terhadap iklan hijau, sikap konsumen terhadap merek hijau, niat beli konsumen terhadap merek hijau, perasaan yang menimbulkan rasa bersalah konsumen terhadap iklan hijau dan merek hijau dengan menggunakan iklan daya penarik rasa bersalah. Berdasarkan hasil analisis dapat
259
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
disimpulkan sebagai berikut: 1) Dengan menggunakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau, berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap iklan hijau. Ketika intensitas daya penarik rasa bersalah meningkat maka sikap konsumen terhadap iklan lebih negatif. 2) Dengan menggunakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau, berpengaruh negatif pada sikap konsumen terhadap merek hijau. Ketika intensitas daya penarik rasa bersalah meningkat maka sikap konsumen terhadap merek hijau lebih negatif. 3) Dengan menggunakan tingkat daya penarik rasa bersalah pada iklan hijau, berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau. Tingkat rasa bersalah dapat dimanipulasi agar dapat mempengaruhi niat beli. 4) Pada variabel sikap konsumen terhadap iklan hijau secara signifikan berpengaruh positif pada sikap konsumen terhadap merek hijau. 5) Kepedulian konsumen terhadap lingkungan berpengaruh pada sikap terhadap iklan yang berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan. 6) Konsumen yang peduli pada lingkungan juga berpengaruh pada sikap terhadap merek hijau. Secara signifikan berpengaruh positif pada niat beli konsumen terhadap merek hijau yang diiklankan. 7) Emosi negatif yang menyebabkan rasa bersalah berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen terhadap iklan hijau. 8) Emosi negatif yang menyebabkan rasa bersalah konsumen berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen terhadap merek hijau. 9) Niat beli merek hijau tidak berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian merek hijau. Belum tentu konsumen
yang mempunyai niat untuk melakukan pembelian merek hijau akan membeli merek hijau tersebut. Hal ini disebabkan mungkin konsumen masih menganggap kantong belanja plastik berbayar di swalayan harganya masih terjangkau. Implikasi Iklan hijau sebagai bentuk pemasaran sosial, tujuan dari pemasaran sosial adalah memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Iklan hijau diharapkan bisa memberikan kontibusi dengan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap lingkungan. Para peneliti dan praktisi iklan hijau harus terus mengembangkan model dan strategi baru pada iklan hijau yang akan membantu masyarakat untuk ikut serta dalam melestarikan lingkungan yang lebih baik dan yang paling penting membuat konsumen tidak lagi menggunakan plastik dalam kehidupan mereka. Keterbatasan Dalam pelaksanaannya, penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1) Desain Iklan Hijau Desain iklan hijau penelitian ini mungkin masih ada kekurangan, komponen verbal dan visualnya masih perlu diperbaiki agar pesan iklan hijau dapat tersampaikan dengan baik dan dapat mempengaruhi konsumen. 2) Prosedur Pelaksanaan Penelitian Para partisipan hanya melihat iklan hijau satu kali saja, hal ini menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Perubahan sikap dan perilaku tidak bisa terjadi hanya dengan melihat satu kali iklan hijau. Iklan hijau dalam penelitian adalah produk kantong blanja non plastik. Merek-merek dari kantong belanja non plastik tersebut ratarata belum familiar di telinga konsumen. 3) Metode Penelitian Keterbatasan dalam penelitian eksperimen
260
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Journal of Engineering Science and Technology, Vol. 2, No. 1, pp. 84-117. Batra, R. and M. L. Ray (1986), “Affective Responses Mediating Acceptance of Advertising,” Journal of Consumer Research, Vol. 13, pp. 234-249. Berger, I. E. and V. Kanetkar (1995), “Increasing Environmental Sensitivity Via Workplace Experiences,” Journal of Public Policy and Marketing, Vol. 14, No. 2, pp. 205-215. Blackwell, R. D; P. W. Miniard; and J. F. Engel (2006), Consumer Behavior. 10th ed. Ohio: Thomson. Burnett, M. S. and D. A. Lunsford (1994), “Conceptualizing Guilt in the Consumers’ Decision-making Process,” Journal of Consumer Marketing, Vol. 11, No. 3, pp. 33-43. Carlson, L. C; S. A. Grove; and N. Kangun (1993), “A Content Analysis of Environmental Advertising Claims: A Matrix Method Approach,” Journal of Advertising, Vol. 22, No. 3, pp. 27-39. Carlson, L. C; S. J. Grove; R. N. Laczniak; and N. Kangun (1996), “Does Environmental Advertising Reflect Integrated Marketing Communications? An Empirical Investigation,” Journal of Business Research, Vol. 37, No. 3, pp. 225-232. Chan, R.Y.K. (2001). “Determinants of Chinese Consumers Green Purchase Behavior”, Psychology & Marketing, Vol. 18, No.4, pp. 389-413. Cooper, D. R. and P. S. Schindler (2014). Business Research Methods, 12th ed. New York: McGraw-Hill. Edell, J. A. and M. C. Burke (1987), “The Power of Feelings in Understanding Advertising Effects,” Journal of Consumer Research, Vol. 14, pp. 421433. Ellen, P. S; J. Wiener; and C. C. Walgren (1991), “The Role of Perceived Consumer Effectiveness in Motivating
adalah dengan menggunakan ruang kelas yang terkesan memaksa partisipan untuk segera memberikan penilaian terhadap iklan hijau. Partisipan merasa sedang menjalani suatu keadaan eksperimen, hal ini berdampak pada hasil penelitian. Saran-saran Berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang ada pada penelitian ini maka saran yang dapat diajukan untuk penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut: 1) Desain Iklan Penelitian berikutnya diharapkan lebih kreatif dalam mendesain iklan hijau dengan lebih memperhatikan komponen verbal dan visual yang bisa membangkitkan rasa bersalah dan membandingkan dengan hasil penelitian ini. 2) Pelaksanaan Penelitian Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan eksperimen longitudinal selama periode waktu tertentu untuk melihat pengaruh penarik rasa bersalah. Penelitian selanjutnya tidak hanya meneliti merek produk hijau tapi juga meneliti merek jasa hijau. 3) Variabel Penelitian Penelitian selanjutnya diharapkan lebih fokus untuk mengkaji faktor-faktor penyebab adanya perilaku pembelian konsumen. Sehingga bisa diketahui faktor apa saja yang membuat akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk. Daftar Rujukan Adiwijaya, M. (2009). “Peran Pemerintah, Industri Ritel dan Masyarakat dalam Membatasi Penggunaan Kantong Plastik Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Lingkungan”. Ali, A. and I. Ahmad (2012), “Environment Friendly Products: Factors That Influence The Green Purchase Intention of Pakistani Consumers,” 261
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Environmentally Conscious Behavior,” Journal of Public Policy and Marketing, Vol. 10, No. 6, pp. 102-117. Goodwin, S. and M. Etgar (1980), “An Experimental Investigation of Comparative Advertising: Impact of Message Appeal, Information Load, and Utility of Product Class,” Journal of Marketing Research, Vol. 17, pp. 187-202. Hair, J. F; W. C. Black; B. J. Babin; R. E. Anderson; and R. L. Tatham (2010), Multivariate Data Analysis, 7th ed. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Huhmann, B. A. and T. P. Brotherton (1997), “A Content Analysis of Guilt Appeals in Popular Magazine Advertisements,” The Journal of Advertising, Vol. 26, No. 2, pp. 35-45. Jimenez, M. and K. C. C. Yang (2008), “How Guilt Level Affects Green Advertising Effectiveness?,” Journal of Creative Communications, Vol. 3, No. 3, pp. 231-254. Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008, Jakarta, Indonesia. Kuncoro, M. (2011), Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN. Laroche, M; J. Bergeron; and G. B. Forleo (2001), “Targeting Consumers Who are Willing to Pay More for Environmentally Friendly Products,” Journal of Consumer Marketing, Vol. 18, No. 6, pp. 503-520. Lascu, D. N. (1991), “Consumer Guilt: Examining The Potential of A New Marketing Construct,” Advances in Consumer Research, Vol. 18, pp. 290295. Machleit, K. A. and R. D. Wilson (1988), “Emotional Feelings and Attitude Toward the Advertisement: The Roles
of Brand Familiarity and Repetition,” Journal of Advertising, Vol. 17, No. 3, pp. 27-35. MacKenzie, S. B; R. J. Lutz; and G. Belch (1986), “The Role of Attitude Toward the Ad as a Mediator of Advertising Effectiveness: A Test of Competing Explanations,” Journal of Marketing Research, Vol. 23, pp. 130-143. MacKenzie, S. B. and R. J. Lutz (1989), “An Empirical Examination of the Structural Antecedents of Attitude Toward the Ad in an Advertising Pretesting Context,” Journal of Marketing, Vol. 53, pp. 48-65. Manahan, S. E. (2007), Environmental Science and Technology: A Sustainable Approach to Green Science and Technology, 2nd ed. Northwest: CRC Press. McQuarrie, E. F. and D. G. Mick (2003), “Visual and Verbal Rhetorical Figures Under Directed Processing Versus Incidential Exposure to Advertising,” Journal of Consumer Research, Vol. 29, pp. 579-587. Rios, F. J. M; T. L. Martines; and M. A. R. Molina (2008), “How Green Should You Be: Can Environmental Associations Enhance Brand Performance?,” Journal of Advertising Research, Vol. 25, pp. 547-563. Sekaran, U. (2003), Research Methods for Business, 4th ed. New York: John Wiley and Sons, Inc. Shimp, T. A. (2003), Advertising, Promotion, and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications, 6th ed . Ohio: Thomson. Shrum, L. J; J. A. McCarty; and T. M. Lowrey (1995), “Buyer Characteristics of Green Consumer and Their Implications for Advertising Strategy,” Journal of Advertising, Vol. 24, No.2, pp. 71-82.
262
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Tang, E; G. E. Fryxel; and C. S. F. Chow (2004), “Visual and Verbal Communication in the Design of Eco-Label for Green Consumer Products,” Journal of International Consumer Marketing, Vol. 16, No. 4, pp. 85-105. Tu, J. C; T. F. Kao; Y. C. Tu; and H. Y. Chen (2011), “Influences of Product Involvement, Environmnetal Message and Green Advertising Appeals on Consumers’ Attitudes Toward Advertising,” Journal of Business Research, Vol. 5, No. 1, pp. 1-18. Widarjono, A. (2010), Analisis Statistik Multivariat Terapan, Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN. Wiener, J. L. and T. A. Doescher (1991), “A Framework for Promoting Cooperation,” Journal of Marketing, Vol. 55, pp. 38-47. Zinkhan, G. M. and L. Carlson (1995), “Green Advertising and Reluctant Consumer,” Journal of Advertising, Vol. 24, No. 2, pp. 1-6.
263
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Lampiran Uji Validitas Faktor Analisis KMO and Bartlett’s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett’s Test of Sphericity
.908
Approx. Chi-Square
674.653
df
45
Sig.
.000
Component Matrixa Component 1 SKMH1
.906
SKMH2
.927
SKMH3
.926
SKMH4
.956
SKMH5
.892
SKMH6
.875
SKMH7
.924
SKMH8
.921
SKMH9
.956
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrixa Component 1 SKIH1
.802
SKIH2
.875
SKIH3
.851
SKIH4
.823
SKIH5
.933
SKIH6
.939
SKIH7
.926
SKIH8
.930
SKIH9
.830
SKIH10
.780
264
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Component Matrixa Component 1 PMRB1
.746
PMRB2
.944
PMRB3
.952
PMRB4
.895
PMRB5
.887
PMRB6
.945
PMRB7
.908
PMRB8
.920
PMRB9
.895
PMRB10
.929
PMRB11
.920
PMRB12
.920
PMRB13
.931
PMRB14
.909
PMRB15
.951
PMRB16
.892
PMRB17
.844
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted. Component Matrixa Component 1 NBMH1
.918
NBMH2
.957
NBMH3
.926
NBMH4
.934
NBMH5
.965
NBMH6
.927
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted.
265
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Component Matrixa Component 1 PPMH1
.912
PPMH2
.914
PPMH3
.829
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 1 components extracted.
Uji Reliabilitas Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach’s Alpha
N of Items
.964
10
Item-Total Statistics Corrected
Cronbach’s
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
SKIH1
27.2000
125.519
.759
.963
SKIH2
26.8500
123.689
.839
.960
SKIH3
26.9833
125.678
.815
.961
SKIH4
27.1167
128.410
.782
.962
SKIH5
26.8667
121.812
.913
.957
SKIH6
26.9667
123.762
.920
.957
SKIH7
26.8667
121.304
.907
.957
SKIH8
26.9167
124.993
.909
.957
SKIH9
26.8333
127.294
.790
.962
SKIH10
26.9500
130.082
.732
.964
266
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach’s Alpha
N of Items
.977
9
Item-Total Statistics Corrected
Cronbach’s
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
SKMH1
23.4833
120.152
.882
.975
SKMH2
23.6500
117.994
.907
.974
SKMH3
23.5167
121.135
.905
.974
SKMH4
23.5167
117.949
.942
.973
SKMH5
23.4833
119.983
.865
.976
SKMH6
23.6333
122.372
.844
.977
SKMH7
23.6167
120.071
.904
.974
SKMH8
23.5667
120.080
.897
.975
SKMH9
23.5333
118.287
.942
.973
Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach’s Alpha .986
N of Items 17
Item-Total Statistics Cronbach’s Scale Mean if Item
Scale Variance if Item
Corrected Item-
Alpha if Item
Deleted
Deleted
Total Correlation
Deleted
PMRB1
47.1333
435.812
.722
.987
PMRB2
47.1667
435.226
.936
.985
PMRB3
47.0167
430.966
.943
.984
PMRB4
46.8667
435.101
.881
.985
PMRB5
46.9000
434.058
.874
.985
PMRB6
46.8833
426.206
.938
.984
PMRB7
47.0833
432.112
.892
.985
PMRB8
47.1167
435.630
.908
.985
267
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
PMRB9
46.8667
435.101
.881
.985
PMRB10
47.0500
428.184
.921
.985
PMRB11
46.9667
430.779
.908
.985
PMRB12
47.0333
430.914
.907
.985
PMRB13
47.0167
429.508
.919
.985
PMRB14
47.0167
429.847
.898
.985
PMRB15
46.9833
422.084
.943
.984
PMRB16
47.0500
433.777
.876
.985
PMRB17
47.0500
438.896
.823
.986
Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach’s Alpha
N of Items
.972
6
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Item Deleted
if Item Deleted
Corrected
Cronbach’s
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
NBMH1
14.7833
47.122
.885
.968
NBMH2
14.7667
46.623
.936
.963
NBMH3
14.8500
48.536
.893
.968
NBMH4
14.8500
46.672
.904
.966
NBMH5
14.6167
43.868
.950
.962
NBMH6
14.9667
49.762
.894
.968
Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach’s Alpha
N of Items .832
3
268
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Item-Total Statistics Corrected
Cronbach’s
Scale Mean if
Scale Variance
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
PPMH1
4.63
11.660
.761
.733
PPMH2
4.65
11.045
.762
.717
PPMH3
4.75
8.089
.649
.885
UJI HIPOTESIS 1-3 General Linear Model Multivariate Testsb Effect Intercept
RASABERSALAH
Value
F
Hypothesis df
Error df
Sig.
Pillai’s Trace
.998
10243.085
3.000
56.000
.000
Wilks’ Lambda
.002
a
a
10243.085
3.000
56.000
.000
Hotelling’s Trace
548.737
10243.085a
3.000
56.000
.000
Roy’s Largest Root
548.737
10243.085
3.000
56.000
.000
a
a
Pillai’s Trace
.990
1892.450
3.000
56.000
.000
Wilks’ Lambda
.010
1892.450a
3.000
56.000
.000
Hotelling’s Trace
101.381
1892.450
3.000
56.000
.000
Roy’s Largest Root
101.381
1892.450
3.000
56.000
.000
a a
a. Exact statistic b. Design: Intercept + RASABERSALAH
Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum Source
Dependent Variable
Corrected Model
SIKAP TERHADAP
of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
88.088a
1
88.088
1837.590
.000
104.808b
1
104.808
1726.135
.000
NIAT BELI
105.868c
1
105.868
1284.503
.000
SIKAP TERHADAP
538.202
1
538.202
11227.318
.000
521.560
1
521.560
8589.822
.000
523.922
1
523.922
6356.763
.000
88.088
1
88.088
1837.590
.000
104.808
1
104.808
1726.135
.000
105.868
1
105.868
1284.503
.000
IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU Intercept
IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU NIAT BELI RASABERSALAH
SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU NIAT BELI
269
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
Error
SIKAP TERHADAP
2.780
58
.048
3.522
58
.061
4.780
58
.082
629.070
60
629.890
60
634.570
60
90.869
59
108.330
59
110.649
59
IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU NIAT BELI Total
SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU NIAT BELI
Corrected Total
SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU NIAT BELI
UJI HIPOTESIS 4-6 Regression
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
100.188
1
8.142
58
108.330
59
100.188
F 713.703
Sig. .000a
.140
a. Predictors: (Constant), SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU b. Dependent Variable: SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients B
Model 1
Coefficients
Std. Error
(Constant)
-.197
.127
SIKAP TERHADAP IKLAN
1.050
.039
HIJAU a. Dependent Variable: SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU
270
Beta .962
t
Sig.
-1.544
.128
26.715
.000
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Regression ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
102.728
1
7.920
58
110.648
59
Residual Total
df
102.728
F 752.263
Sig. .000a
.137
a. Predictors: (Constant), SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU b. Dependent Variable: NIAT BELI
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
-.229
.126
SIKAP TERHADAP IKLAN
1.063
.039
Beta
t
.964
Sig.
-1.828
.073
27.427
.000
HIJAU a. Dependent Variable: NIAT BELI
Regression ANOVAb Sum of Model 1
Squares Regression
Mean Square 1
8.448
58
110.648
59
Residual Total
df
102.200
102.200
F 701.653
Sig. .000a
.146
a. Predictors: (Constant), SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU b. Dependent Variable: NIAT BELI
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
.091
.119
SIKAP TERHADAP
.971
.037
MEREK HIJAU a. Dependent Variable: NIAT BELI
271
Beta
t .768
.961
26.489
Sig. .445 .000
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
UJI HIPOTESISI 7, 8 dan 9 Regression Model Summary Change Statistics Model
R
1
,969a
R
Adjusted
Std. Error of
R Square
Square
R Square
the Estimate
Change
,939
,938
,30868
Sig. F F Change
df1
df2
895,641
1
58
,939
Change ,000
a. Predictors: (Constant), PERNEG
ANOVAa Model
Sum of Squares
1
Regression Residual Total
df
Mean Square
85,342
1
85,342
5,527
58
,095
90,869
59
F
Sig.
895,641
,000b
a. Dependent Variable: SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU b. Predictors: (Constant), PERNEG
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
(Constant)
,379
,096
PERNEG
,886
,030
Beta
t ,969
Sig.
3,940
,000
29,927
,000
a. Dependent Variable: SIKAP TERHADAP IKLAN HIJAU
Regression Model Summary Change Statistics Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of
R Square
F
Square
the Estimate
Change
Change
R Square
,958a
,918
,917
,39039
,918
Sig. F df1
652,808
1
df2 58
a. Predictors: (Constant), PERNEG
ANOVAa Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
99,490
1
99,490
8,839
58
,152
108,330
59
a. Dependent Variable: SIKAP TERHADAP MEREK HIJAU b. Predictors: (Constant), PERNEG
272
F 652,808
Sig. ,000b
Change ,000
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 16, No. 2, Juli - Desember (Semester II) 2016, Halaman 247-273
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Coefficients
Std. Error
Beta
(Constant)
,123
,122
PERNEG
,957
,037
t ,958
Sig.
1,015
,314
25,550
,000
Regression Model Summary Model
R
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.019
.000
a
-.017
4.62473
a. Predictors: (Constant), NBMH
ANOVAa Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
.470
1
.470
Residual
1240.514
58
21.388
Total
1240.983
59
F
Sig.
.022
.883b
a. Dependent Variable: PPMH b. Predictors: (Constant), NBMH Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Correlations
Std. Model
B
1
7.434
3.753
.026
.179
(Constant) NBMH
Error
Beta
t .019
a. Dependent Variable: PPMH
273
Sig.
1.981
.052
.148
.883
Zero-order .019
Partial .019
Part .019
Dyah Anindita Dewangga Puri : Pengaruh Rasa Bersalah dan Perasaan yang .....
274